Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SALINAN
Menimbang
Mengingat
PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 74 TAHUN 2019
TENTANG
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Keputusan
Presiden Nomor 113/P Tahun 2Ol9 tentangPembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan
Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun2Ol9-2O24 dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
11 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara, serta dalam rangka menjaga
keberlangsungan pelaksanaan program dan anggararl
Tahun 2019, perlu menetapkan Peraturan Presiden
tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional;
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor L66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a9l6l;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OL9 tentangSistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 637a1;
4.Peraturan...
SK No 009525 A
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-2-
4. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahlun 2019 tentangPenataan T\rgas dan Fungsi Kementerian NegaraKabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2OI9-2O24(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9Nomor 2O2l;
5. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentangOrganisasi Kementerian Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2O3l;
MEMUTUSKAN:PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN RISET DANINOVASI NASIONAL.
Menetapkan
BAB I
KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG
Pasal 1
(1) Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang selanjutnyadisebut BRIN berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
(2) BRIN dipimpin oleh Kepala.
Pasal 2
BRIN mempunyai tugas menjalankan penelitian,pengembangan, pengkajian, dan penerapan, sertainvensi dan inovasi yang terintegrasi.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2, BRIN menyelenggarakan fungsi:a. pelaksanaan pengarahan dan penyinergian dalam
penyusunan perencanaan, program, anggaran, danSumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologibidang Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, danPenerapan;
b. perumusan .
SK No 009526 A
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-3-
b. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
standar kualitas lembaga penelitian, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana riset dan
teknologi, penguatan inovasi dan riset serta
pengembangan teknologi, penguasaan alihteknologi, penguatan kemampuan audit teknologi,perlindungan Hak Kekayaan Intelektual percepatan
penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan riset dan
teknologi;
c. koordinasi penyelenggaraan Sistem Nasional IlmuPengetahuan dan Teknologi;
d. penyusunan rencana induk ilmu pengetahuan dan
teknologi;
e. fasilitasi pelindungan Kekayaan Intelektual danpemanfaatannya sebagai hasil Invensi dan Inovasi
nasional sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
f. penetapan wajib .serah dan wajib simpan atas
seluruh data primer dan keluaran hasil penelitian,pengembangan, pengkajian, dan penerapan;
g. penetapan kualifikasi profesi peneliti, perekayasa,
dan sumber daya manusia Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
h. fasilitasi pertukaran informasi Ilmu Pengetahuan
Teknologi antarunsur Kelembagaan Pengetahuan
dan Teknologi;
i. pengelolaan sistem informasi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi nasional;j. pembinaan penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi;
SK No 0095?7 A
k. perizinan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-4-
k. perizinar: pelaksanaan kegiatan Penelitian,
Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan serta
Invensi dan Inovasi yang berisiko tinggi dan
berbahaya dengan memperhatikan standarnasional dan ketentuan yang berlaku secara
internasional;L pengawasan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan Penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi sesuai dengan rencana indukpemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
m. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakandi bidang kelembagaan, sumber daya, penguatan
riset dan pengembangan, serta penguatan inovasi
ilmu pengetahuan dan teknologi;
n. pemberian izin tertulis kegiatan penelitian danpengembangan oleh perguruan tinggi asing,
lembaga penelitian dan pengembangan asing,
badan usaha asing, dan orang asing di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia;
o. pemberian izin tertulis kegiatan penelitian danpengembangan terapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
p. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, danpemberian dukungan administrasi kepada seluruhunsur organisasi di lingkungan BRIN;
q. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab BRIN; danr. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
BRIN.
SK No 009528 A
BABII ...
PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA
-5-
BAB IIORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 4
BRIN terdiri atas:a. Kepala;b. Sekretariat Utama;c. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan;
dand. Deputi Bidang Penguatan Inovasi.
Bagian Kedua
Kepala
Pasal 5
Kepala mempunyai tugas memimpin BRIN dalammelaksanakan tugas dan fungsi BRIN.
Pasal 6
Kepala dijabat oleh Menteri Riset dan Teknologi
Bagian Ketiga
Sekretariat Utama
Pasal 7
(1) Sekretariat Utama berada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala.
(21 Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama.
SK No OO9529 A
Pasal 8
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-6-
Pasal 8
Sekretariat Utama mempunyai tugas menyelenggarakankoordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, danpemberian dukungan administrasi kepada seluruhunsur organisasi di lingkungan BRIN.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8, Sekretariat Utama menyelenggarakanfungsi:a. koordinasi kegiatan BRIN;b. koordinasi dan pen5rusunan rencana, program, dan
anggaran BRIN;c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasiBRIN;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;
e. koordinasi dan pen1rusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barangljasa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.
Bagian KeempatDeputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Pasal 10
(1) Deputi Bidang Penguatan Riset danPengembangan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.
SK No 009530 A
(2) Deputi
PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA
-7 -
(2) Deputi Bidang Penguatan RisetPengembangan dipimpin oleh Deputi.
dan
Pasal 1 1
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan,koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dibidang penguatan riset dan pengembangan.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11, Deputi Bidang Penguatan Riset danPengembangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, koordinasi, dan sinkronisasipelaksanaan kebijakan di bidang penguatan risetdan pengembangan;
b. perumusan dan koordinasi kebijakan sertafasilitasi pengelolaan aset kekayaan intelektual;
c. penyiapan pemberian izin tertulis kegiatanpenelitian dan pengembangan oleh perguruantinggi asing, Lembaga penelitian danpengembangan asing, badan usaha asing, danorang asing di wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia;
d. penyiapan pemberian izin tertulis kegiatanpenelitian dan pengembangan terapan ilmupengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggidan berbahaya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidangpenguatan riset dan pengembangan;
SK No 009531 A
f. pelaksanaan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-8-
f. pelaksanaan administrasi Deputi BidangPenguatan Riset dan Pengembangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan olehKepala.
Bagian Kelima
Deputi Bidang Penguatan Inovasi
Pasal 13
(1) Deputi Bidang Penguatan Inovasi berada di bawahdan bertanggung jawab kepada Kepala.
(2) Deputi Bidang Penguatan Inovasi dipimpin oleh
Deputi.
Pasal 14
Deputi Bidang Penguatan Inovasi mempunyai tugasmenyelenggarakan perumusan, koordinasi, dansinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangpenguatan inovasi.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14, Deputi Bidang Penguatan Inovasimenyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, koordinasi, dan sinkronisasipelaksanaan kebijakan di bidang penguataninovasi;
b. perumusan, koordinasi, dan sinkronisasipelaksanaan kebijakan di bidang penguatan danpengembangan sistem inovasi serta pengembanganjaringan dan hubungan interaktif antar unsurinovasi;
SK No 009532 A
c. pelaksanaan
PRESTDENREPUBLIK INDONESIA
-9 -
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidangpenguatan inovasi;
d. pelaksanaan administrasi Deputi BidangPenguatan Inovasi; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan olehKepala.
Bagian Keenam
Unsur Pengawas
Pasal 16
(1) Di lingkungan BRIN dibentuk Inspektorat sebagai
unsur pengawas.
(2) Inspektorat berada di bawah dan bertanggung jawabkepada Kepala dan secara administrasidikoordinasikan oleh Sekretaris Utama.
(3) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
Pasal 17
Inspektorat mempunyai tugaspengawasan intern di lingkungan BRIN
melaksanakan
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern;b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja
dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentuatas penugasan Kepala;
SK No 009533 A
d. penyusunan
PRESIDENREPUBLIK INDONESTA
-10-
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat; danf. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.
Bagian KetujuhPusat
Pasal 19
(1) Dalam rangka memberikan dukungan substantif dilingkungan BRIN dapat dibentuk Pusat.
(2) Pembentukan Pusat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didasarkan pada analisis organisasi danbeban kerja.
Bagian Kedelapan
Jabatan Fungsional
Pasal 20
Di lingkungan BRIN dapat ditetapkan jabatan fungsionalsesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannyadisesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 2 1
(1) Deputi terdiri atas Sekretariat Deputi dan palingbanyak 5 (lima) Direktorat.
(2) Sekretariat Deputi terdiri atas dan paling banyak 4(empat) Bagian dan/atau Kelompok JabatanFungsional.
(3) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagiandan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
SK No 009507 A
(4) Direktorat
FRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 11-
(4) Direktorat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsionaldan/atau paling banyak 5 (lima) Subdirektorat, sertaSubbagian yang menangani fungsi ketatausahaan.
(5) Bidang terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsionaldan/atau paling banyak 2 (dua) Seksi.
BAB IIITATA KERJA
Pasal 22
Kepala BRIN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,harus menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansipemerintah.
Pasal 23
(1) BRIN harus men)rusun bisnis proses yangmenggambarkan tata hubungan kerja yang efektifdan efisien antar unit organisasi di lingkunganBRIN.
(2) Proses bisnis antar unit organisasi di lingkunganBRIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan BRIN.
Pasal24
BRIN harus menyusun analisis jabatan, peta jabatan,analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap seluruhjabatan di lingkungan BRIN.
Pasal 25
Setiap unsur di lingkungan BRIN dalam melaksanakantugas dan fungsi harus menerapkan prinsip koordinasi,integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BRINmaupun dalam hubungan antar kementerian danlembaga lain yang terkait.
SK No 009506 A
Pasal26...
trRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-12-
Pasal 26
Setiap unsur di lingkungan BRIN harus menerapkansistem pengendalian intern pemerintah di lingkunganmasing-masing sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 27
(1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawabmemimpin dan mengoordinasikan bawahan dan'memberikan pengarahan serta petunjuk bagipelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yangtelah ditetapkan.
(2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi olehbawahan secara bertanggung jawab serta dilaporkansecara berkala sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinanorganisasi harus melakukan pembinaanpengawasan terhadap unit organisasi di bawahnya.
unitdan
BAB IVJABATAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 29
(1) Kepala adalah Jabatan Pimpinan Tinggi Utama.(2) Sekretaris Utama dan Deputi adalah Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya atau Jabatan StrukturalEselon I.a.
(3) Kepala Biro, Direktur, Sekretaris Deputi, dan KepalaPusat adalah Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atauJabatan Struktural Eselon II.a.
SK No 009505 A
(4) Kepala
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-13-
(4) Kepala Bagian, Kepala Subdirektorat, dan KepalaBidang adalah Jabatan Administrator atau JabatanStruktural Eselon III.a.
(5) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah JabatanPengawas atau Jabatan Struktural Eselon IV.a.
Pasal 30
(1) Sekretaris Utama dan Deputi diangkat dandiberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala.
(2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama ke bawah diangkatdan diberhentikan oleh Kepala.
BAB VPENDANAAN
Pasal 31
Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaantugas dan fungsi BRIN dibebankan kepada AnggaranPendapatan dan Belanja Negara.
BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 32
Sekretaris Utama BRIN dijabat oleh SekretarisKementerian Riset dan Teknologi.
Pasal 33
Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunanorganisasi, dan tata kerja BRIN ditetapkan oleh Kepalasetelah mendapatkan persetujuan tertulis dari menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangaparatur negara.
SK No 009541 A
BAB VII
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-14-
BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 34
Berdasarkan Peraturan Presiden ini, maka:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderaldi lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi sebagaimana diatur dalamPeraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015, dialihkanmenjadi tugas dan fungsi Sekretariat Utama.
b. pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat JenderalPenguatan Riset dan Pengembangan di lingkunganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggisebagaimana diatur dalam Peraturan PresidenNomor 13 Tahun 2015, dialihkan menjadi tugas danfungsi Deputi Bidang Penguatan Riset danPengembangan.
c. pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat JenderalPenguatan Inovasi di lingkungan Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagaimanadiatur dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun2015, dialihkan menjadi tugas dan fungsi DeputiBidang Penguatan Inovasi.
Pasal 35
Semua unit organisasi dan sumber daya yang ada dilingkungan BRIN juga melaksanakan tugas dan fungsiKementerian Riset dan Teknologi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 36
(1) Dalam rangka menjaga keberlangsungan pelaksaaanprogram dan anggaran dalam Tahun 2OI9, susunanorganisasi BRIN yang disusun berdasarkanPeraturan Presiden ini berlaku paling lama sampaidengan tanggal 31 Desember 2019.
SK No 009542 A
(2) Dalam...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-15-
(2) Dalam jangka waktu sebagaimana ayat (1),
organisasi BRIN harus dilakukan penataanorganisasi yang disesuaikan dengan strategi BRINdalam rangka pelaksanaan visi Presiden, yangpenyusunannya disesuaikan dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
(3) Penataan organisasi BRIN sebagaimana dimaksudpada ayat (21 ditetapkan dengan Peraturan Presidenatas usul menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang aparatur negara.
Pasal 37
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku seluruhjabatan beserta pejabat yang memangku jabatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, tetapmelaksanakan tugas dan fungsinya sampai dilakukanpenataan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 ayat (2).
Pasal 38
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,ketentuan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi,dan Pendidikan Tinggi yang berkaitan denganpelaksanaan tugas dan fungsi di bidang riset, masihberlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belumdiubah atau diganti dengan peraturan baruberdasarkan Peraturan Presiden ini.
BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.
Agar...
SK No 009543 A
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 16-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republiklndonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 24 Oktober 2OI9
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 24 Oktober 2Ol9
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 209
Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
K INDONESIAHukum dan
-undangan,
SK No 016057 A
vanna Djaman