48

pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

  • Upload
    buidien

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat
Page 2: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat
Page 3: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat
Page 4: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat
Page 5: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

1

Pengantar RedaksiNamo Buddhaya,

Berjumpa lagi dengan Warta Dharma Ratna edisiWaisak 2551 BE/2007 yang tentunya telah ditunggu-tunggu oleh para pembaca. Sebelumnya kamimengucapkan Selamat Hari Raya Waisak 2551.

Dalam edisi kali ini akan dibahas mengenaiPelayannan Sejati yang dikupas oleh YM. BhikkhuAbhayanando pada rubrik Dhammadesana, CeritaBuddhis berisi tentang kekejaman Angulimala,sedangkan Jataka, menceritakan tentang awal mulakebencian Devadatta kepada Sang Buddha. Terdapatpula cara berlatih meditasi vipassana, Pesan Waisak2551 dengan tema “Kehadiran Buddha sebagai SumberKetegaran dan Kepedulian” oleh YM. JotidhammoMahathera.

Fokus dengan artikel Membebaskan sikap yangterpasung oleh Mr. Ponijan Liaw, Opini yang berjudulOh....Nasib, Liputan Waisak KASI di JITEC & sekilastentang Cetiya Bhrahmavihara,Pprofil dari tiga orangBhikkhu yang baru diUpasampada, Puisi, berbagai infokegiatan Vihara Dharma Ratna, Sutta Sang Buddhaserta Kliping tentang Waisak 2551 bersumber darimajalah cetak.

Semoga dengan sajian-sajian tersebut dapatmenambah wawasan, dan perngertian Dhamma yangdapat di realisasikan dalam setiap kehidupan kita.Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan semogasemua mahkluk berbahagia.

Mettacittena,Redaksi

Penanggung Jawab

Bhikkhu Abhayanando

Penasehat

Tjan Ardyan

Pemimpin Umum

Aok Suryono

Bendahara

Suroto

Lay Out & Design Grafis

Fendy

Vinna Waty

Redaksi

Betty

Yudi

Alex

Periklanan & Sirkulasi

Suwinta

Alamat

Jl. Husein Sastranegara

Rt. 004/04 Jurumudi

Tangerang–Banten 15124

Telp/Fax: 021 5437 0275

E-mail:

[email protected]

Rekening

Bank Central Asia

Cab. Duta Garden

A/N: Slamet A./Farida

No.Rek: 702-010-8511

Redaksi menerima naskah, artikel, cerpen,puisi. Naskah yang dikirim merupakan naskah

asli dan belum dimuat di majalah lain.Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa

mengubah isi maupun temaPemasangan Iklan.

melaluiE-mail atau surat.

Susunan BadanPengurus

Page 6: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

2

Membebaskan Sikapyang TerpasungOleh: Ponijan Liaw

Sebuah gambaran tentang sikap bajik yang tidakterpasung! Sikap, sebuah kata yang paling banyakmenentukan keberhasilan hidup saat ini. Sebuahpenelitian di Universitas Harvad bahkanmenyatakan bahwa kesuksesan hidup seseorang 85persen ditentukan oleh kecerdasan emosinya (EQ).Sementara kecerdasan intelegensia (IQ) yang sangatdiagungkan pada masa awalnya hanya berjayadiposisi 15 persen. ................................................................................

HAL 19

“Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buahyang akan dipetiknya.Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebajikandan pembuat kejahatanakan menerima kejahatan pula. Taburkanlah olehmubiji-biji benih danengkau pulalah yang akan memetik buah-buah daripadanya”(Samyutta Nikaya I, 227) ..................................................

Oh....Nasib

HAL 21OPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN IOPIN I

Dhammadesana.............3

Cerita Buddhis .............5

Jataka .............8

Meditasi ............10

Sangha ............17

Fokus ............19

Opini ............21

Liputan ............24

Profil ............26

Puisi ............29

Info vdr ............30

Sutta ............38

Kliping Waisak ............41

Daftar Isi

Page 7: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

3

PELAYANAN SEJATI

untuk bertekad menjadi orang yang maumelayani bagi semua orang, bahkansemua makhluk. Pernah suatu ketika adayang bertanya, ’Apakah kita tidak menjadirendah atau hina kalau kita melayani?’Pelayanan selalu diletakkan ditingkatyang rendah sehingga kita enggan untukmelayani dan selalu ingin menjadi or-ang yang dilayani. Pelayanan yangdimaksud disini adalah mengandungmisi kebajikan. Apa yang kita berikankepada mereka yang membutuhkanadalah bentuk dari pelayanan.

Sebenarnya kalau kita kembalikepada Dhamma, pelayanan adalahbentuk dari cinta kasih dan welas asih,atau dalam bahasa Pâli dikenal denganmettâ dan karunâ. Ajaran yang sangatluhur dan sangat baik untuk kitapraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.Sering kita mengucapkan sabbe sattâbhavantu sukhitattâ atau semoga semuamakhluk berbahagia. Apakah yang kitaucapkan itu benar-benar tumbuh daripikiran yang tulus dan jernih? Atau hanyasekedar mengucapkan karena sudahmenjadi kebiasaan? Apakah apa yangkita ucapkan itu sudah kita realisasikandalam kehidupan kita? Kembalipertanyaan ini untuk kita renungkanbersama.

Pelayanan bukan hanya sekedarmemberi materi kepada orang lain, tetapijuga dalam bentuk non materi. Ketika ada

orang yang kelaparan, tentunya kita bisamemberikan makanan kepada orangtersebut. Ketika ada orang bertamu kerumah kemudian kita sambut denganbaik dan ramah, itu juga bentuk daripelayanan. Ketika ada umat baru datangke Vihara dan kemudian kita sapa dankita sambut dengan penuh keramahan,ini juga bentuk dari pelayanan. Banyakyang bisa kita lakukan untuk pelayanan,misalnya; menjenguk orang yang sakit,menjenguk sahabat kita yang sedangditimpa kemalangan, menghormatmereka yang patut dihormati, dan masihbanyak lagi bentuk-bentuk daripelayanan.

Pelayanan sejati adalah pelayananyang diberikan dengan tulus dan tidakmembedakan. Banyak orang yangmelakukan pelayanan tetapi tidak adaketulusan dan sifatnya masih terbatas.Mereka mau melayani jika adakeuntungan, melakukan pelayanan agarorang tersebut menjadi pengikutnya,melakukan pelayanan terbatas ke orang-orang tertentu dan lain sebagainya.Sepintas yang dilakukan oleh orang-or-ang seperti itu baik, tetapi sebenarnyabukan pelayanan sejati. Pelayanan sejatiadalah perwujudan dari mettâ dankarunâ. Pelayanan yang kita lakukanharus benar-benar tumbuh dari nuraniyang jernih dan tidak ada pamrih dibalikpelayanan itu.

Aku adalah temandan siap menolongkepada semuanya;Aku bersimpatikepada semua makhlukhidup.Aku mengembangkanpikiran penuh cinta kasihdan selalu bergembiradalam kebaikan.(Theragâthâ 648)

Suatu ketika ada orang marah-marahdan mengumpat dengan kata-kata yangsangat kasar. Mengapa orang tersebutmarah besar? Ternyata gara-garamenunggu terlalu lama didepan kasir.Orang tersebut ingin dilayani dengancepat karena masih ada acara arisan.Apa sikap kita jika berada dalam kondisiseperti itu? Pertanyaan ini hanya untukperenungan bagi kita.

Umumnya orang ingin mendapatkanpelayanan terbaik dan ketikapelayanannya tidak memuaskan makayang muncul adalah rasa kecewa, sedih,marah, bahkan benci. Mengapa merekaingin dilayani? Mereka berpikir bahwadilayani dengan baik adalah kepuasantersendiri. Ada juga yang beranggapanbahwa dilayani dengan baik adalahsurga dunia. Akhirnya kata, “dilayani”melekat pada diri seseorang.

Pernahkah kita berpikir untukmelayani banyak orang? Pernahkah kitaberpikir bahwa “melayani” adalahkebajikan. Sebuah kata yang singkat dansederhana tetapi banyak terlupakankarena sifat manja manusia. Sifat manjayang akhirnya membuat manusia inginselalu dilayani. Marilah kitamerenungkan kata-kata yang singkatdan sederhana ini. Termasuk manakahkita? Manusia yang suka dilayani atausuka melayani.

Setelah kita merenung, berusahalah

Page 8: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

4

berjuang untuk memberikan pelayanan.Bahkan, Bhante Ananda pernah usulkepada Sang Buddha untuk keluar daritempat yang penuh dengan makian dancelaan, tetapi Sang Buddha menjawabdengan tegas bahwa Beliau tidak akankeluar, dan Beliau juga mengatakanbahwa dimanapun kita berada, celaandan makian masih akan ada. Beliauberkata, “Seperti seekor gajah di medanperang menahan panah-panah yangditembakkan kepadanya, demikianlahsaya akan menahan prasangka burukdan ungkapan tidak menyenangkan dariorang lain” (Dhammapada 320). Tekadyang luar biasa, kalau kondisi itu kitayang menghadapi tentunya akanbertolak belakang dengan apa yang kitalakukan. Kita akan sedih, kecewa, marah,atau melakukan hal-hal yang keliru.Itulah pelayanan sejati Sang Buddhayang seharusnya menjadi teladan untukkita semua.

Melayani adalah kebajikan, kenapatidak kita lakukan? Sering sayamemberikan gambaran, “Sekali pun

Marilah kita sejenak merenungkanapa yang dilakukan oleh Sang Buddha.Setelah mencapai penerangan sempurna,Beliau tidak tinggal diam dan berpangkutangan. Pelayanan Beliau sangat luarbiasa dan jarang orang mau melayaniseperti apa yang Beliau lakukan. Diawalidi Taman Rusa Isipatana hinggaParinibbâna, Beliau selalu melakukanpelayanan, dan banyak orang merasakanpelayanan Beliau. Waktu Beliau benar-benar digunakan untuk melayani banyakorang, bahkan semua makhluk. Sifatmettâ dan karunâ yang sempurna benar-benar mewarnai pelayanan Beliau. Tidakada pamrih dan semua dilakukandengan ketulusan, kesungguhan, dansemangat yang luar biasa.

Selama Beliau melayani banyak or-ang dan semua makhluk, Beliau jugapernah mengalami peristiwa yang tidaknyaman. Beliau pernah dicaci-makidengan kata-kata yang sangat kasar,difitnah, bahkan Beliau juga maudibunuh. Walaupun tantangan yangdihadapi sangat berat, Beliau tetap

hanya menolong semut, tetapi jika kitalakukan dengan ketulusan dankesungguhan, maka yang kita lakukanitu akan memperbaiki mental kita.”Mulailah membangun perilaku dan men-tal dari pelayanan yang kecil, karena daritahapan yang dasar dan sederhana iniperilaku dan mental kita akan berubah.

Jangan jadi orang yang hanyamenyimpan pengetahuan dan pandaibicara, tetapi jadilah orang yang sedikitbicara tetapi memiliki sifat pelayananyang sejati . Sang Buddha telahmemberikan contoh-contoh, untuk itumarilah kita mengikuti teladan Beliau.Janganlah merasa rendah dalampengetahuan dan pengalaman, tetapikita harus merasa rendah jikapengetahuan dan pengalaman itu tidakdirealisasikan.

Pelayanan sejati adalah melayanidengan tulus, sungguh-sungguh dantanpa pamrih, dan sebagai seorangBuddhis seharusnya menjadi seorangyang bisa melayani dan bukan orangyang ingin selalu dilayani. Selamatberjuang!

Page 9: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

5

ada di seluruh kota berkilauan, yangmenandakan bahwa anaknya kelakakan menjadi perampok.

Brahmana tersebut bertanya kepadaRaja, apakah Raja menghendaki agar iamembunuh anaknya yang baru lahir itu.Raja lalu bertanya, apakah anak tersebutkelak akan menjadi kepala perampokataukah menjadi perampok tunggal. Iamenjawab bahwa anak tersebut akanmenjadi perampok tunggal. Raja tidakterlalu khawatir, karena beliauberanggapan bahwa kerajaannya tidakakan dapat dikacaukan hanya olehseorang perampok. Jadi beliaumembiarkan anak tersebut hidup dantumbuh menjadi dewasa.

Anak itu diberi nama Ahimsaka, yangberarti tidak melukai siapapun (tanpakekerasan). Anak itu diberi namademikian karena ia berasal dari keluargayang tidak pernah dinodai dengankejahatan dan juga karena sifat anak itusendiri. Ketika Ahimsaka dewasa, iadisekolahkan di Taxila, suatu pusat

pendidikan yang terkenal pada masalampau. Ahimsaka amat pandai, ia dapatmelampaui murid-murid yang lain danmenjadi murid yang paling menonjol,dan ia amat disayang oleh gurunya.Teman-teman Ahimsaka menjadi irikepadanya. Mereka berusaha mencarikesalahan agar Ahimsaka dapatdihukum. Namun, mereka tidak dapatmencela kemampuan maupun reputasibaik keluarga Ahimsaka. Mereka lalumemfitnah bahwa Ahimsaka telahmelakukan hal yang tidak pantas denganistri gurunya. Lalu, mereka membagikelompoknya menjadi tiga kelompok.Kelompok pertama memberitahukankepada guru mereka tentang kesalahanAhimsaka, kelompok kedua dan ketigamembenarkan apa yang dikatakan olehkelompok yang pertama. Ketika gurumereka tidak mempercayai apa yangmereka katakan, mereka mengusulkansupaya guru mereka membuktikannyasendiri.

Guru Ahimsaka kemudian melihatistrinya berbicara dengan ramah kepadaAhimsaka, hal ini menambah kecuriga-annya, sehingga ia merencanakan untukmelenyapkan Ahimsaka. Sebagai orangterpelajar, didalam usahanya untuk me-lenyapkan Ahimsaka, ia tidak melaku-kannya secara terbuka, karena ia takuttidak ada lagi murid yang mau bergurukepadanya. Oleh karena itu ia berkatakepada Ahimsaka : “Muridku, saya tidaksanggup lagi mengajarmu lebih lanjut,kecuali kamu dapat mengumpulkanseribu buah jari tangan kanan manusiasebagai biaya pendidikanmu.”

Guru Ahimsaka mengira bahwaAhimsaka tidak akan pernah berhasilmelaksanakan keinginannya, dan didalam usahanya untuk mengumpulkanjari manusia, ia pasti akan tertangkapoleh pengawal kerajaan. Ahimsakamenjawab, bahwa didalam keluarganyatidak mempunyai kebiasaan untukmelakukan kejahatan kepada orang lain.

Menaklukkan Angulimala (dengan Kesaktian/Iddhi)

Ukkhitta khagga matihattha sudãrunantamDhãvantiyo janapathan anglimãla vantam

Uddhibhisankhatamano jitavã munindoTan tejasã bhavatu te jayamangalãni

Sangat kejam dengan pedang terhunus dalam tangan yang kokoh kuat

Angulimala berlari mengejar sepanjang jalan tiga yojana dengan berkalung untaian jari

Raja Para Bijaksanamenaklukkannya dengan kesaktian

Dengan kekuatan inisemoga engkau mendapat

kemenangan sempurna.

Istri kepala penasehat (PurohitaBrahmana) Raja Pasenadi Kosala yangbernama Mantani, melahirkan seoranganak laki-laki. Pada saat kelahirannya,semua senjata di dalam kota berkilaumengeluarkan cahaya yang terangbenderang. Kejadian ini menyebabkanayahnya bertanya kepada ahliperbintangan, mereka meramalkanbahwa anak tersebut di kemudian hariakan menjadi perampok. Keesokanharinya, ketika ia mengunjungi istana,sang ayah bertanya kepada RajaPasenadi, apakah tadi malam Raja dapattidur nyenyak. Raja menjawab, tadimalam ia tidak dapat tidur dengannyenyak karena melihat semua senjatadi dalam gudang berkilauan. Hal inimenandakan ada bahaya yang akanmenimpa Raja sendiri atau kerajaannya.Brahmana tersebut lalu menyampaikankepada Raja, bahwa semalam istrinyatelah melahirkan seorang anak laki-laki.Pada saat kelahirannya, tidak hanyapedang kerajaan, semua senjata yang

Page 10: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

6

Berulang-ulang Ahimsaka memohonkepada gurunya, agar ia dapat membayarbiaya pendidikannya dengan cara yanglain, tetapi gurunya tetap padapendiriannya. Apabila ia menolak melak-sanakannya, ia akan mendapat kutukan.Karena ia mempunyai keinginan yangkuat untuk belajar dan tidak ada jalanlain lagi untuk melanjutkan pendidikan-nya, ia lalu mempersenjatai dirinya danmasuk ke hutan Jalini di Kosala, yangmerupakan pertemuan dari delapanjalan dan mulai membunuh siapapunyang lewat di situ untuk mengumpulkanjari tangan manusia sesuai dengan per-mintaan gurunya.

Jari yang terkumpul digantungnyapada sebuah pohon. Namun karena jari-jari tersebut selalu dihancurkan olehburung gagak dan burung pemakanbangkai, ia pun membuat untaian jariuntuk memastikan jumlah jari yang telahdikumpulkannya. Sejak itu ia dikenaldengan nama Angulimala (Untaian Jari).

Rakyat pun pergi ke Savatthi, meng-hadap Raja untuk memberitahukanbahwa jumlah penduduk semakin ber-kurang, karena kekejaman seorang pe-rampok yang selalu membunuh pen-duduk yang lewat di hutan itu. Merekamemohon supaya Raja mengirimpasukan untuk menangkapnya. Raja me-ngabulkan permohonan

rakyat dan segera memerintahkanpasukan kerajaan untuk menyelidikiperampok tersebut. Brahmana yangmerupakan ayah Ahimsaka, berkatakepada istrinya bahwa ia amat khawatirkalau-kalau perampok yang kejam ituadalah anak mereka sendiri, dan ia punbertanya apa yang harus merekalakukan. Istrinya lalu berkata, sebaiknyaia cepat-cepat pergi ke hutan, sebelumpasukan kerajaan tiba, untukmenyadarkan anaknya. Namunbrahmana itu menolak untuk pergi. Lalu,Istri brahmana itu memutuskan untukmasuk ke hutan seorang diri. Dengankecintaan seorang ibu terhadap anaknyayang amat besar, ia meratap dan berseruagar anaknya mau mengikuti tradisi ke-luarga, berhenti melakukan pembunuh-an dan berkata bahwa pasukan kerajaansedang dalam perjalanan untukmenangkapnya.

Pada waktu yang sama, Sang Bud-dha yang sedang bersemayam di ViharaJetavana melihat dengan Mata Buddha(melalui Maha Karuna Samapatti), bahwadari kumpulan karma baik yang dimilikipada kehidupannya yang lampau,Angulimala memiliki cukup banyak keba-jikan untuk menjalani kehidupan se-bagai seorang bhikkhu dan mempunyaikemampuan untuk mencapai Tingkat Ke-sucian Tertinggi yaitu menjadi Arahatpada kehidupan ini juga. Sang Bud-

dha juga melihat bahwa ibuAngulimala dapat terbunuh

apabila Angulimalamelihatnya, karena iasudah amat inginmelengkapi untaian jariyang diminta olehgurunya.

Untuk mencegah halini, Sang Buddha lalumengubah wujudNyamenjadi seorangbhikkhu dan segeramemasuki hutan. Parapengembala dan petaniberusaha mencegah SangBuddha untuk masuk ke

hutan seorang diri, karenaempat puluh orang yang pergi

bersama-sama pun dapat dibunuh olehAngulimala. Meskipun mendapat pe-ringatan, Sang Buddha tetapmelanjutkan perjalannya denganberdiam diri. Untuk kedua dan ketigakalinya mereka berusaha mencegahSang Guru masuk ke hutan tersebut,namun Sang Buddha dengan berdiamdiri tetap meneruskan perjalanannyamasuk ke dalam hutan.

Pada pagi hari itu, Angulimala telahmengumpulkan sembilan ratus sembilanpuluh sembilan buah jari dan telahmerencanakan bahwa siapapun yangditemuinya pada hari itu harusdibunuhnya. Tetapi ia mendapat kesulitanuntuk menemukan orang yang dapatdibunuhnya, karena orang-orang selaluberjalan dalam rombongan yang besardan bersenjata lengkap.

Akhirnya ia melihat seorang bhikkhusedang berjalan seorang diri, tanpa mem-bawa senjata. Ia berpikir tentu amat mu-dah untuk membunuhnya. Angulimalalalu membawa pedang, tameng, anak pa-nah beserta busurnya mengikuti SangBuddha dari jarak yang dekat. Sang Bud-dha menunjukkan kesaktiannya, se-hingga bagaimanapun Angulimala ber-usaha berlari sekuat tenaga, sedangkanSang Buddha berjalan dengan kecepatanbiasa, ia tetap tidak dapat menyusul SangBuddha.

Angulimala lalu berpikir, “Saya telahmengejar gajah, kuda, kijang dan dapatmengalahkan mereka, sekarang meski-pun saya sudah berlari sekuat tenaga,dan Bhikkhu ini berjalan dengan kece-patan biasa saja, saya tetap tidak dapatmendekatinya.” Dengan terengah-engahdan berkeringat, ia berteriak memintaSang Buddha untuk berhenti : “Tittha(Berhentilah) Samana!”

Sang Buddha menjawab : “Saya sudahberhenti! Hentikan dirimu sendiri!”

Angulimala keheranan akan jawabanSang Buddha dan bertanya : “Apamaksudmu?”

Sang Buddha menjawab :“Saya telah bertekad untuk

melimpahkan kasih sayang kepadasemua makhluk, sedangkan kamu tidakmempunyai belas kasih terhadap

Page 11: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

7

makhluk lain. Oleh karena itu Sayasudah berhenti , sedangkan kamubelum berhenti melakukanpembunuhan.”

Karena tumpukan karma baikAngulimala yang amat besar pada kehi-dupannya yang lampau, bahwa ia diberitahu oleh Buddha Padumuttara, bahwaia akan menjadi seorang Arahat. Sebagaiseorang yang mempunyai kemampuanuntuk menjadi seorang Arahat, setelahmendengar apa yang dikatakan olehSang Buddha, ia mengetahui bahwa per-tapa mulia ini adalah Buddha Gotamayang karena cinta kasih-Nya yang amatbesar datang untuk menolongnya.

Angulimala segera melemparkanuntaian jari dan senjatanya, lalu ber-namaskara dikaki Sang Buddha dan me-mohon untuk ditahbiskan menjadi se-orang bhikkhu. Sambil mengangkattangan-Nya, Sang Buddha berkata :

“Ehi Bhikkhu (Mari, O Bhikkhu).”Dengan demikian Angulimala dapat

menerima delapan kebutuhan pokok se-orang bhikkhu pada saat yang ber-samaan dan langsung menerimaUpasampada, tanpa terlebih dahulu men-jadi seorang samanera. Dengan disertaioleh Angulimala, Sang Buddha kembalike Vihara Jetavana.

Sementara itu Raja Pasenadi Kosaladidesak untuk menangkap perampokAngulimala. Sudah menjadikebiasaannya untuk menemui Sang Bud-dha apabila ada kejadian genting. Sete-lah Raja Pasenadi Kosala bernamaskara,lalu duduk di salah satu sisi, Sang Bud-dha bertanya :

“O, Raja, ada hal apakah yang mem-buat anda risau?

Apakah Raja Seniya Bimbisara dariMagadha menantang anda?

Apakah para Pangeran Licchavi dariVesali?

Atau para bangsawan sainganmu?”Raja lalu menjelaskan masalah yang

sedang dihadapinya, ia mengakui tidakdapat menangkap Angulimala si peram-pok yang haus darah itu. Sang Buddhalalu bertanya :

“Apa yang akan anda lakukan kalauperampok itu memakai jubah seorang

bhikkhu?”Raja menjawab :“Yang Mulia, saya akan menghormati-

nya seperti saya menghormat kepadase-orang bhikkhu.”

Pada saat itu Bhikkhu Angulimalase-dang duduk di dekat Sang Buddha.Be-liau lalu berkata kepada raja :

“O, Raja, inilah Angulimala.”Raja Pasenadi Kosala menjadi keta-

kutan, badannya gemetar, rambutnya ber-diri. Sang Buddha lalu menenangkannyadan berkata bahwa ia tidak perlu takutlagi, karena Angulimala telah menjadi se-orang bhikkhu. Raja lalu mendekati Bhik-khu Angulimala dan menanyakan ten-tang orang tuanya, dan menawarkan un-tuk memenuhi semua kebutuhannya.Pada saat itu Bhikkhu Angulimala telahmenjalani latihan hidup di hutan, ber-pindapatta, memakai jubah dari kainperca yang terdiri dari tiga bagian. Olehkarena itu ia menolak tawaran raja, ka-rena ia sudah tidak memerlukannya lagi.Kemudian Raja Pasenadi Kosala mem-beri hormat kepada Bhikkhu Angulimaladan menyatakan keheranannya kepadaSang Buddha akan perubahan yang di-alami oleh Bhikkhu Angulimala. Ia lalupulang ke istana dengan hati yangbahagia.

Pada suatu hari, ketika Bhikkhu Angu-limala sedang berpindapatta di Savatthi,Beliau melihat seorang wanita yangsangat kesakitan karena akan melahir-kan. Beliau melihat penderitaan wanitaitu dan tergerak hatinya, lalu ia berpikir :

“Betapa menderitanya makhluk hidup,betapa menderitanya makhluk hidup!”

Beliau yang pernah membunuh sem-bilan ratus sembilan puluh sembilan or-ang, sekarang merasa amat kasihan me-lihat seorang wanita menderita kesakitankarena akan melahirkan. Ketika Beliauselesai berpindapatta dan makan pagi,Beliau pergi ke vihara menemui SangBuddha dan menyampaikan apa yangdilihatnya. Lalu, Sang Buddha memintaBhikkhu Angulimala pergi menemuiwanita itu dan berkata :

“Saudari, sejak saat saya dilahirkandalam Keluarga Ariya, saya tidak sadar,dengan sengaja telah membunuh mak-

hluk hidup. Berdasarkan kebenaran ini,semoga anda selamat dan semoga anakanda selamat.”

Beliau lalu pergi menemui wanitayang akan melahirkan bayinya. Layarpenyekat diletakkan melingkari sang ibu,Bhikkhu Angulimala duduk dan meng-ulang Paritta yang diajarkan Sang Bud-dha. Segera saja bayi tersebut lahir de-ngan mudah dan selamat. (KemanjuranParitta Angulimala Sutta ini masih ter-bukti hingga saat ini).

Tidak lama kemudian, Bhikkhu Angu-limala mencapai Tingkat Kesucian Arahat.

Pada suatu hari, ketika Yang MuliaAngulimala sedang berpindapatta diSavatthi, Beliau dilempari bongkahantanah, tongkat dan batu. Kepalanyaterluka, bercucuran darah dan mangkok-nya pecah. Beliau pulang kembali kevihara dan mendekati Sang Buddha yangsedang duduk. Sang Buddha yangmelihat keadaannya lalu menjelaskan,bahwa semua kejadian ini adalah aki-bat dari perbuatan buruknya, yangsesungguhnya dapat membuatnyamenderita di Alam Neraka selama ribuantahun.

Sekarang Yang Mulia Angulimalahidup menyendiri, menikmati Kebahagia-an dari Kebebasan, mengucapkan per-nyataan-pernyataan Kebijaksanaan, me-ninggal dunia dan mencapai Nibbana.Para bhikkhu membicarakan tempat ke-lahiran kembali dari Yang Mulia Angu-limala, Sang Buddha memberitahu me-reka, bahwa beliau telah mencapai Nib-bana. Para bhikkhu keheranan, bagai-mana mungkin seseorang yang telah me-lakukan begitu banyak pembunuhandapat mencapai Nibbana. Sang Buddhamenjawab bahwa pada masa yang lam-pau, karena bimbingan yang kurang baik,Angulimala telah melakukan perbuatan-perbuatan buruk namun kemudian ke-tika Beliau mendapat bimbingan yangbaik, Beliau menjalani kehidupan suci.Dengan demikian beliau dapat menga-tasi perbuatan buruk dengan perbuatanbaiknya. Setelah berkata demikian, SangBuddha mengucapkan syair :

“Mereka yang dapat mengatasi per-buatan buruk mereka dengan perbuatanbaik, menyinari dunia ini, bagaikan bulanyang terbebas dari awan.”

(Dhammapada 173).

Page 12: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

8

Di kota tersebut terdapat sebuahkeluarga yang telah jatuh miskin.Sebelumnya mereka merupakansaudagar yang kaya raya, namun saatini mereka telah kehilangan seluruhsanak keluarga dan hartakekayaannya. Satu-satunya hal yangtersisa hanyalah seorang gadis dannenek yang membiayai hidup merekadengan bekerja sebagai pekerjabayaran. Walaupun demikian di rumahmereka terdapat sebuah mangkukemas yang merupakan peninggalanketika mereka masih menjadi saudagaryang kaya raya. Mangkuk tersebutmerupakan mangkuk yang biasadigunakan oleh kepala keluargasebagai tempat makan. Namun,mangkuk tersebut sudah lamadiletakkan di antara kendi dan periuksehingga tidak dipakai lagi.Permukaannya tertutup kotoran,sehingga kedua wanita tersebut tidak

mengetahui bahwa itu mangkuk emas.Sang pedagang yang serakah

mendatangi rumah mereka, danberteriak, “Jual tempat air, jual tempatair!” Dan sang gadis, ketika mengetahuikedatangan pedagang itu berkatakepada neneknya, “Oh, nenek belikanaku perhiasan.”

“Kita sangat miskin, sayangku, apayang kita miliki untuk ditukarkandengan perhiasan?”

“Ini merupakan sebuah mangkukyang tidak berguna untuk kita. Marikita tukarkan mangkuk ini.”

Perempuan tua tersebutmengundang sang pedagang tersebutuntuk masuk ke dalam rumah danmempersilahkannya duduk, sertamenyerahkan mangkuk tersebut sambilberkata, “Ambillah mangkuk ini tuan,dan berbaik hatilah seperti kepadasaudara perempuanmu sendiri ketikamemberikan suatu barang untukditukarkan.”

Sang pedagang mengambilmangkuk itu, mengamatinya, danmenduga bahwa mangkuk itu adalahemas, menggores mangkuk tersebut

Jika di dalam KeyakinanAjaran ini dibabarkan oleh Sang BuddhaAjaran ini dibabarkan oleh Sang BuddhaAjaran ini dibabarkan oleh Sang BuddhaAjaran ini dibabarkan oleh Sang BuddhaAjaran ini dibabarkan oleh Sang Buddha

ketika berdiam di Savketika berdiam di Savketika berdiam di Savketika berdiam di Savketika berdiam di Savatthi, mengenai seorangatthi, mengenai seorangatthi, mengenai seorangatthi, mengenai seorangatthi, mengenai seoranglaki-laki yang gagal dalam melaksanakanlaki-laki yang gagal dalam melaksanakanlaki-laki yang gagal dalam melaksanakanlaki-laki yang gagal dalam melaksanakanlaki-laki yang gagal dalam melaksanakan

kehidupan suci. Kepada seorang laki-laki yangkehidupan suci. Kepada seorang laki-laki yangkehidupan suci. Kepada seorang laki-laki yangkehidupan suci. Kepada seorang laki-laki yangkehidupan suci. Kepada seorang laki-laki yangtelah diceritakan dalam kisah sebelumnya,telah diceritakan dalam kisah sebelumnya,telah diceritakan dalam kisah sebelumnya,telah diceritakan dalam kisah sebelumnya,telah diceritakan dalam kisah sebelumnya,

Sang Buddha berkata, “Andalah, wSang Buddha berkata, “Andalah, wSang Buddha berkata, “Andalah, wSang Buddha berkata, “Andalah, wSang Buddha berkata, “Andalah, wahaiahaiahaiahaiahaisaudara yang telah memutuskan untuksaudara yang telah memutuskan untuksaudara yang telah memutuskan untuksaudara yang telah memutuskan untuksaudara yang telah memutuskan untuk

melaksanakan Dhamma menuju Magga danmelaksanakan Dhamma menuju Magga danmelaksanakan Dhamma menuju Magga danmelaksanakan Dhamma menuju Magga danmelaksanakan Dhamma menuju Magga danPhala (jalan dan hasil) kemudian gagal dalamPhala (jalan dan hasil) kemudian gagal dalamPhala (jalan dan hasil) kemudian gagal dalamPhala (jalan dan hasil) kemudian gagal dalamPhala (jalan dan hasil) kemudian gagal dalam

menjalankannya, sehingga akan menderitamenjalankannya, sehingga akan menderitamenjalankannya, sehingga akan menderitamenjalankannya, sehingga akan menderitamenjalankannya, sehingga akan menderitadalam wdalam wdalam wdalam wdalam waktu yang amat lama, seperti seorangaktu yang amat lama, seperti seorangaktu yang amat lama, seperti seorangaktu yang amat lama, seperti seorangaktu yang amat lama, seperti seorang

pedagang dari Seri yang kehilanganpedagang dari Seri yang kehilanganpedagang dari Seri yang kehilanganpedagang dari Seri yang kehilanganpedagang dari Seri yang kehilangan sebuah mangkok emas seharga sebuah mangkok emas seharga sebuah mangkok emas seharga sebuah mangkok emas seharga sebuah mangkok emas seharga

seratus ribu keping uang.seratus ribu keping uang.seratus ribu keping uang.seratus ribu keping uang.seratus ribu keping uang.

Kemudian laki-laki tersebutmeminta Sang Buddha untukmenjelaskan tentang kisah ini kepadamereka. Sang Buddha lalumenjelaskan kisah tersebut yangmerupakan kisah pada kehidupan-Nyayang lampau.

Pada suatu masa di sebuah kotakerajaan Seri, lima kappa yang lalu,Bodhisatta lahir sebagai seorangpedagang kendi dan periuk, yangdisebut Serivan, ditemani olehpedagang lain yang serakah, menjualbarang dagangan yang sama, yangjuga dikenal sebagai Serivan. Ia datangdengan menyeberangi sungai Telavahadan memasuki kota Andhapura. Keduapedagang tersebut membagi wilayahmenjadi dua bagian, pedagang yangsatu mengedarkan barangdagangannya di wilayahnya, danpedagang yang lain melakukan halyang sama di wilayah satunya.

Page 13: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

9

dengan sebuah jarum. Setelah diamengetahui dengan pasti bahwamangkuk itu emas, ia berpikir untukmendapatkan mangkuk itu secaracuma-cuma dari wanita itu, denganberkata, “Berapa nilainya mangkuk ini?Mangkuk ini bahkan harganya tidaklebih dari setengah sen!”

Setelah berkata demikian, diamelempar mangkuk tersebut ke tanah,bangun dari tempat duduknya, danmeninggalkan rumah. Kemudiansesuai dengan perjanjian yang dibuatkedua pedagang bahwa pedagangyang satu akan menawarkan barangdagangannya di wilayah yang lainsecara bergantian, Bodhisatta lalumenawarkan barang dagangannya diwilayah yang sama dan mendatangirumah wanita yang sama, sambilberteriak, “Jual tempat air!”

Sekali lagi sang gadis mengajukanpermintaan yang sama kepadaneneknya dan wanita tua tersebutmenjawab, “Sayangku, pedagangpertama telah melemparkan mangkukkita ke tanah dan pergi begitu saja.Apa yang kita punya untuk ditukarkansekarang?”

“Oh, pedagang tadi adalah orangyang kasar, nenekku sayang;sedangkan pedagang yang satu initampak sangat baik dan ramah. Diadengan senang hati akan menerimamangkuk kita.” “Jika begitu, undang diamasuk.”

Kemudian mereka mengundangpedagang itu masuk, mempersilahkanduduk dan menunjukkan mangkuktersebut kepadanya. Mengetahuibahwa mangkuk itu adalah emas, diaberkata, “Bu, mangkuk ini berhargaseratus ribu keping uang, saya tidaksanggup membelinya.”

“Tuan, pedagang yang datangpertama kali mengatakan bahwamangkuk tersebut tidak berhargawalau setengah sen pun, lalu diamelemparkannya ke tanah dan pergibegitu saja. Hal ini pasti merupakankekuatan dari kebaikanmu sehingga

mengubah mangkuk ini menjadi emas.Ambillah mangkuk itu, berikan kamisesuatu untuk ditukarkan dan pergilahsesuai dengan kehendakmu.”

Saat itu Bodhisatta memiliki 500keping dan sejumlah barang lainnya.Semua ia berikan kepada keduawanita itu, dengan berkata, “Biarlahhanya tas saya, dan delapan kepinguang yang saya bawa.”

Sesuai dengan persetujuan mereka,Bodhisatta membawa tas dan uangbersamanya. Kemudian segera pergimenuju tepi sungai dan memberikandelapan keping uang kepada tukangperahu lalu menaiki perahu itu.

Selanjutnya, sang pedagang yangserakah kembali mendatangi rumahwanita tersebut dengan berkata akanmemberikan suatu barang untukditukarkan. Namun, sang nenek keluarmenemui pedagang tersebut sambilberkata, “Kamu membuat mangkukemas kami yang berharga seratus ribukeping uang menjadi tidak berhargawalau setengah senpun. Namun,datang seorang pedagang yang jujur(tuanmu, saya mengundangnya), yangmemberikan kami seratus ribu kepinguang dan membawa mangkuk itubersamanya.

Seketika itu, pedagang yangserakah itu berseru, “Dia telah mencurimangkuk emas yang harganya seratusribu keping uang dariku, dia telahmembuatku rugi dalam jumlah yangsangat besar.” Disebabkan olehkekecewaan yang mendalam yangmenimpanya, ia kehilanganpengendalian diri bagaikan orang yangkehilangan ingatan. Semua uang danbarang yang dibawanya dibuang kedepan pintu rumah tersebut, iamenanggalkan seluruh pakaiannya,dan mengambil sepotong kayu untukdijadikan sebagai senjata, kemudiandia mencari Bodhisatta di tepi sungai.Mengetahui Bodhisatta sudah beradadi seberang sungai, dia berteriakkepada tukang perahu agar kembali keseberang sungai, namun Bodhisatta

berkata kepada tukang perahu untuktidak melakukannya. Sambil berdiri ditepi sungai dia menatap kepergianBodhisatta. Kekecewaannya bertambahbesar, hatinya menjadi panas, darahmengalir melalui bibirnya, dan hatinyapecah berhamburan seperti lumpuryang terinjak kereta, bagai matahariyang berhenti berpijar. Kebencianmendalam yang dipancarkannyakepada Bodhisatta membuatnyamenderita saat itu dan di alamberikutnya. (Kejadian ini merupakanperistiwa pertama di mana Devadattamemiliki perasaan dendam terhadapBodhisatta).

Sang Bodhisatta, setelahmenjalankan hidupnya dalamkemurahan hati dan perbuatan baiklainnya, lalu meninggalkan kehidupanduniawi dan menjadi petapa.

Ketika Sang Buddha selesaimembabarkan Ajaran-Nya, beliaumengemukakan syair berikut: Jika didalam keyakinan, kau lengah danlemah untuk mencapai tujuan akhiryang telah diajarkan. Kemudian,bagaikan sang pedagang yang disebutSerivan. Kau akan menyesali hasil darikebodohanmu dalam waktu yangsangat lama.

Setelah selesai menyampaikannasehat dengan syair tersebut sebagaipetunjuk untuk mencapai ke tingkatArahat, Sang Guru menjelaskan EmpatKebenaran Mulia. Pada akhir khotbah,laki-laki tersebut mencapai kesuciantingkat Arahat.

Setelah menceritakan dua kisahtersebut, Sang Guru membuathubungan di antara kedua ceritatersebut, dan memberitahukan bahwa,“Saat itu, pedagang yang serakahadalah Devadatta dan Saya sendiriadalah pedagang yang jujur.”

Serivânija Jâtaka

Page 14: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

10

Praktek Vipassanâ atau meditasipandangan terang merupakan upayayang dilakukan oleh meditator untukmemahami dengan benar sifat sejatifenomena psiko-fisik yang terjadi padatubuhnya. Fenomena fisik adalah segalasesuatu (obyek-obyek) di sekitar yangdirasakan dengan jelas oleh seseorang.Keseluruhan tubuh yang dirasakandengan jelas tersebut, tersusun atassekelompok sifat materi (rûpa).Sedangkan fenomena fisik atau mentalmerupakan bentuk kesadaran (nâma).Terjadinya Nâma-rûpa ini dirasakandengan jelas, yaitu saat nâma-rûpadilihat, didengar, dicium, dirasakan,disentuh atau dipikirkan. Kita harussenantiasa membuat diri sendiri sadarakan nâma-rûpa tersebut dengan caramengamati dan memperhatikannyasedemikian rupa, seperti: “melihat sebagaimelihat” , “mendengar sebagaimendengar” , “mencium sebagaimencium”, “merasakan sebagaimerasakan”, “menyentuh sebagaimenyentuh” dan “berpïkir sebagaiberpikir”.

Setiap kali seseorang melihat ,mendengar, mencium, merasakan,menyentuh atau berpikir, maka ia harusmenyadari kenyataannya. Namun di awallatihan, orang tentu saja tidak dapatmenyadari setiap hal tersebut di atas.Karena itu ia harus mulai memperhatikanhal-hal yang berlaku, yang menarikperhatian dan mudah dirasakan olehnya.

Dalam setiap tindakan bernafas, perutsenantiasa naik dan turun dan gerakantersebut jelas sekali. Hal ini merupakansifat materi yang dikenal sebagaivâyodhâtu (elemen pergerakan). Medita-tor harus mulai dengan memperhatikangerakan ini, dan dilakukan oleh pikiranyang dengan tekun mengamati perut.Anda akan mengetahui bahwa perutbergerak naik saat Anda menarik nafas,dan bergerak turun saat Andamenghembuskan nafas. Gerakan naikharus disadari sebagai gerakan naik, dangerakan turun sebagai gerakan turun.Jika gerakan tersebut tidak cukup jelasbila hanya diamati oleh pikiran, makaAnda dapat menyentuh perut Andadengan menggunakan telapak tangan.

Jangan mengubah cara Anda bernafas,jangan memperlambat ataumempercepatnya. Jangan bernafas terlalukeras juga. Anda akan merasa lelah jikamengubah cara bernafas. Bernafaslahdengan teratur seperti biasanya danperhatikan perut yang bergerak naik danturun setiap kali berlangsung. Lakukanpengamatan itu dengan pikiran danbukan dengan gerakan.

Dalam meditasi vipassanâ, apa yangAnda sebut atau katakan tidak masalah.Yang menjadi persoalan utama adalahmengetahui atau merasakan. Saatmengamati perut yang bergerak naik,lakukan hal itu dari awal hingga akhirgerakan seperti layaknya Andamelihatnya dengan mata. Lakukan halyang sama untuk gerakan turun.Perhatikan gerakan naik sedemikianrupa hingga kesadaran Andaterhadapnya selaras dengan gerakan itusendiri. Gerakan naiknya perut sertakesadaran mental terhadapnya harusbertepatan, seperti layaknya sebuah batuyang dilempar mengenai sasarannya.Demikian pula dengan gerakan turun.

oleh: Ven. Mahâsî Sayâdaw Agga Mahâpandita U Sobhanakhotbah YM Mahâsi Sayâdaw Agga Mahâ Pandita U Sobhana kepada murid

beliau pada saat pelantikan Meditasi Vipassanâ di Sâsana Yeikhta, MeditationCentre, Rangoon, Burma

Latihan Meditasi Vipassana Praktis

Page 15: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

11

Pikiran Anda bisa saja mengembarake mana-mana saat mengamati gerakanperut. Hal ini juga harus disadari denganberkata dalam hati, “mengembara,mengembara”. Jika hal ini diamati sekaliatau dua kali, maka pikiran akan berhentimengembara, sehingga Anda akankembali mengamati perut yang bergeraknaik dan turun. Jika kemudian pikiransampai di suatu tempat, maka kita sadari,“sampai, sampai”. Kemudian kembali lagikepada gerakan perut naik dan turun.Jika Anda membayangkan bertemuseseorang, maka amatilah sebagai,“bertemu, bertemu”. Kemudian kembalilagi kepada gerakan perut yang naik danturun. Jika Anda membayangkanbertemu dan berbicara denganseseorang maka amati hal itu demikian,“bicara, bicara”.

Singkatnya, apapun bentuk pikiranatau bayangan yang timbul haruslahdisadari. Jika Anda membayangkan,maka sadarilah itu sebagaimembayangkan. Jika Anda berpikir, makasadarilah itu sebagai berpikir.Merencanakan sebagai merencanakan.Jika Anda merasa bahagia, sadarilah itusebagai bahagia. Bosan sebagai bosan.Senang sebagai senang. Kecil hatisebagai kecil hati. Dan mengamatisemua bentuk kesadaran ini disebutsebagai cittânupassanâ.

Jika kita gagal mengamati bentuk-bentuk kesadaran tersebut, kitacenderung mengidentifikasikannyadengan seseorang atau satu individu. Kitacenderung berpikir bahwa inilah “aku”yang sedang membayangkan, sedangberpikir, merencanakan, mengetahui ataumerasakan. Kita jadi berpikir bahwa adaseseorang yang sejak kanak-kanakhingga sekarang, sedang hidup danberpikir. Sesungguhnya, orang tersebuttidak ada. Yang ada hanyalah bentuk-bentuk kesadaran yang berlangsungterus menerus. Itulah mengapa kita harusmengamati bentuk-bentuk kesadarandan memahaminya sebagaimanaadanya. Itulah mengapa kita harussenantiasa mengamati setiap bentuk

kesadaran yang timbul. Karena denganmengamati, bentuk kesadaran tersebutcenderung lenyap. Kemudian kita akankembali mengamati gerakan naik danturunnya perut.

Jika Anda telah duduk bermeditasisekian lama, maka perasaan kaku danpanas akan timbul dalam tubuh. Hal inijuga harus diamati dengan hati-hati pula.Sama halnya dengan rasa pegal danlelah. Seluruh bentuk perasaan itudisebut sebagai dukkhâvedanâ(perasaan tidak puas) dan tindakanmengamatinya disebut sebagaivedanânupassanâ. Kegagalan ataukelalaian dalam mengamati sensasi-sensasi tersebut membuat Anda berpikir,“Aku merasa kaku, aku merasa panas,aku merasa pegal, padahal aku baik-baiksaja beberapa saat yang lalu. Akusekarang merasa tidak nyaman denganperasaan-perasaan yang tidak enak ini”.

Penjelasan mengenai bentuk-bentukperasaan dengan menyertakan egoadalah keliru. Sesungguhnya tidak ada“aku” yang terlibat di sini. Yang adahanyalah timbulnya satu bentukperasaan tidak menyenangkan yangdisusul oleh bentuk perasaan takmenyenangkan berikutnya.

Hal ini sama seperti timbulnya aliranlistrik baru yang berkesinambungan,yang menyebabkan lampu menyala.Setiap kali kontak yang tidakmenyenangkan menyentuh tubuh makabentuk-bentuk perasaan tidakmenyenangkan timbul saling bergantian.Bentuk-bentuk perasaan ini harusdiamati dengan hati-hati dan terusmenerus, tak peduli apakah itu perasaankaku, pegal atau panas. Pada tahap awallatihan meditasi yang dilakukan olehseorang yogi , perasaan tersebutcenderung meningkat dan menyebabkankeinginan untuk mengganti posisi tubuh.Keinginan ini pun harus diamati, di manasetelahnya sang yogi harus kembali lagimengamati perasaan kaku, pegal, panasdan sebagainya.

“Kesabaran menuntun ke Nibbâna”demikian kata pepatah. Pepatah ini

rupanya berhubungan erat denganupaya bermeditasi. Orang harus sabardalam bermeditasi. Jika ia menukar ataumengganti posisi tubuh terlalu seringkarena tidak sabar menghadapiperasaan kaku atau panas yang timbul,maka samâdhi (konsentrasi benar) tidakakan berkembang. Jika samâdhi tidakberkembang maka batin tidak akanmencapai hasil, dan tidak juga akantercapai Magga (Jalan menuju Nibbana),Phala (Buah dari Sang Jalan) danNibbâna. Itulah mengapa kesabaransangat dibutuhkan dalam meditasi.Memang kesabaran terhadap bentuk-bentuk perasaan tidak menyenangkandalam tubuh seperti rasa kaku, panasdan pegal serta yang lainnya sangatlahsukar dipertahankan. Orang tidakseharusnya gampang menyerahterhadap latihan meditasi pada saatmuncul bentuk-bentuk perasaan tersebutsehingga ia langsung mengubah posisitubuhnya. Ia harus melanjutkanmeditasinya dengan penuh kesabaran,menyadari “rasa kaku sebagai rasa kaku”atau “panas sebagai panas”. Bentuk-bentuk perasaan yang halus seperti iniakan langsung hilang jika orang tersebutmengamatinya dengan penuhkesabaran. Saat konsentrasi baik danmantap, bahkan bentuk perasaan yangkuat sekalipun cenderung menghilang.Sehingga ia lalu kembali mengamatigerakan naik dan turunnya perut.

Tapi ia tentu saja harus segeramengubah posisi tubuhnya jika bentuk-bentuk perasaan yang tidakmenyenangkan tetap ada meskipun telahdiamati sekian lama, dan juga bilaperasaan-perasaan tersebut menjadi taktertahankan lagi. Namun ia juga harustetap mengamati demikian, “inginmengubah posisi, ingin mengubahposisi”. Jika tangan terangkat, maka harusdiamati, “terangkat, terangkat”. Jika tanganbergerak, amati demikian, “bergerak,bergerak”. Mengubah posisi tubuh iniharus dilakukan dengan halus dandiamati demikian, “terangkat, terangkat”,“bergerak, bergerak” dan “menyentuh,

Page 16: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

12

menyentuh”.Jika tubuh bergerak, “bergerak,

bergerak”. Jika kaki terangkat, “terangkat,terangkat”. Jika kaki bergerak, “bergerak,bergerak”. Jika kaki turun, “turun, turun”.

Namun jika tidak mengubah posisitubuh, hanya istirahat statis saja, makakembalilah pada mengamati gerakannaik dan turunnya perut. Tak boleh adawaktu jeda saat itu. Yang ada hanyalahkesinambungan antara usahamengamati dan pengamatansesungguhnya, antara usaha samâdhi(tahap konsentrasi) dan samâdhi yangsesungguhnya. Dengan demikiantercapailah tahap-tahap kematanganyang terus menerus danmeningkat dalam kecerdasanseorang yogi. Magga dan PhalaÑâna (pengetahuan akan Jalandan Buahnya) didapatkanhanya jika terjadi momentumpertemuan seperti ini. Prosesmeditasi adalah sepertimenciptakan api dengan caramenggesekkan dua batangkayu dengan sekuat tenaga dantanpa henti hingga timbulintensitas panas yangdibutuhkan (agar api menyala).

Dengan cara yang sama,pengamatan dalam meditasivipassanâ harusberkesinambungan dan tanpahenti, tanpa adanya jeda diantara kegiatan mengamatitersebut apapun fenomenayang timbul. Sebagai contoh, jika rasagatal timbul dan meditator inginmenggaruknya karena rasa gatal tersebutsudah tidak tertahankan lagi, maka rasagatal dan keinginan untuk menggarukitu harus diamati, dan jangan langsungmenggaruk agar gatalnya hilang.

Jika ia dengan tekun mengamati,maka rasa gatal akan berangsur-angsurhilang dan kemudian ia bisa kembalimengamati gerakan naik dan turunnyaperut. Jika rasa gatal tersebut tidak jugahilang, maka ia memang harusmenggaruknya agar rasa gatal itu hilang.

Namun pertama-tama, keinginan untukmenggaruk tersebut juga harus diamati.Semua gerakan yang dilakukan untukmenghilangkan rasa gatal ini harusdiamati, khususnya gerakan menyentuh,menarik dan mendorong (gerakan-gerakan menggaruk) hingga akhirnyakembali pada mengamati gerakan naikdan turunnya perut.

Setiap kali Anda mengubah posisitubuh, Anda harus mulai dan mengamatikeinginan untuk mengubah posisi tubuhitu dan dilanjutkan dengan mengamatisetiap gerakan dengan cermat, sepertimisalnya bangun dari posisi duduk,mengangkat tangan, menggerakkan dan

merentangkannya. Perubahan posisiharus dilakukan bersamaan denganpengamatan yang Anda lakukan.

Saat tubuh Anda condong ke depan,amatilah itu. Saat Anda bangun, tubuhmenjadi ringan dan terangkat.Konsentrasikan pikiran Anda padagerakan ini, Anda harus mengamatinyapelan-pelan, “bangun, bangun”.

Seorang meditator harus bertindakseperti orang cacat yang lemah. Orangnormal dan sehat akan berdiri denganmudah, cepat dan tiba-tiba. Namun tidakdemikian dengan orang cacat, ia akan

bergerak pelan dan hati-hati. Demikianpula dengan orang yang menderita sakitpunggung (encok), ia akan berdiri pelan-pelan supaya punggungnya tidaksemakin sakit.

Begitu juga para yogi yangbermeditasi. Mereka harus bergerakmengubah posisi tubuh secara bertahap,pelan dan hati-hati. Dengan demikiankewaspadaan, konsentrasi danpandangan akan mantap. Karena itumulailah dengan gerakan yang bertahapdan perlahan.

Jika akan bangun, lakukanlah sepelanmungkin seperti layaknya orang cacat,pada saat yang sama amatilah, “bangun”.

Tidak hanya ini. Meskipunmungkin mata melihat, tapibersikaplah seperti tidakmelihat. Sama halnya jikamendengar. Saatbermeditasi , perhatianseorang yogi hanyalahmengamati. Melihat ataumendengar tidak menjadiperhatiannya. Jadi seanehatau seheboh apapun yangbarangkali dilihat ataudidengarnya, ia harusbersikap seakan tidakmelihat ataumendengarnya, yang ialakukan hanyalah terusmengamati hal-hal tersebutdengan cermat.

Saat membuat gerakantubuh, seorang yogi harus

melakukannya perlahan-lahan sepertiorang cacat yang lemah, pelan-pelanmenggerakkan lengan dan kaki ,menekuk atau meluruskannya,menundukkan atau menegakkan kepala.Semua gerakan ini harus dilakukanpelan-pelan. Saat bangun dan posisiduduk, ia harus melakukannya secaraperlahan, mengamati demikian, “bangun,bangun”. Saat meluruskan badan danberdiri, amati demikian, “berdiri, berdiri”.Saat melihat kesana kemari, amatidemikian, “melihat, memandang”. Saatberjalan, amati langkah kaki, apakah kaki

Page 17: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

13

kiri atau kaki kanan yang maju. Andaharus selalu menyadari semua gerakanyang ada, mulai dari gerakanterangkatnya hingga turunnya kaki.Amati setiap langkah kaki, apakahdengan kaki kiri atau kaki kanan. Inilahcara mengamati jika seseorang berjalandengan cepat.

Cukuplah jika Anda melakukanpengamatan saat berjalan cepat atauberjalan dalam jarak tertentu. Saatberjalan perlahan atau berjalan cankama(berjalan naik dan turun), 3 gerakanharus diamati dalam setiap langkah yaitu:saat kaki terangkat, saat kaki terdorongke depan dan saat kaki jatuh. Mulai sajadengan gerakan terangkat dan gerakanjatuh. Anda harus mengamati dengancermat terangkatnya kaki. Demikian pulasaat kaki jatuh ke tanah, Anda juga harusmengamati beratnya gerakan kaki turun.

Orang harus berjalan, mengamatisetiap langkah demikian, “angkat, turun”.Pengamatan seperti ini akan semakinmudah setelah dilakukan selama duahari. Kemudian lakukan pengamatan 3gerakan seperti disebutkan di atas,“angkat, maju, turun”. Pada awalnya,cukup mengamati satu atau dua gerakansaja yaitu, “kiri, kanan” saat berjalan cepatdan “angkat, turun” pada saat berjalanpelan. Jika pada saat berjalan Anda laluingin duduk maka amatilah demikian,“ingin duduk, ingin duduk”. Dan pada saatduduk, amati dengan konsentrasi penuhberatnya gerakan turun tubuh Anda.

Saat Anda sudah duduk, amatigerakan-gerakan yang Anda lakukansaat mengatur posisi kaki dan tanganAnda. Jika tidak ada gerakan apa-apa,namun hanya posisi tubuh yang statis,maka amati gerakan perut yang naik danturun. Saat mengamati, jika timbul rasakaku pada pinggul dan rasa panas disekujur tubuh, lanjutkan denganmengamati bentuk-bentuk perasaantersebut.

Lalu kembali lagi pada, “naik, turun”.Saat mengamati, jika timbul keinginanuntuk berbaring, amati keinginan itu danjuga gerakan-gerakan tangan dan kaki

saat Anda berbaring. Terangkatnyalengan, bergeraknya lengan,menempelnya sikut pada lantai ,goyangan badan, kaki yang diluruskan,condongnya tubuh saat Anda telah siapuntuk berbaring, semua gerakan iniharus diamati.

Melakukan pengamatan saat Andaberbaring dengan cara demikian adalahpenting. Dalam kasus gerakan seperti ini(yaitu berbaring) Anda dapatmemperoleh pengetahuan (yaitu maggañâna dan phala ñâna pengetahuan akanSang Jalan dan Buah). Saat samâdhi(konsentrasi) dan ñâna (pandanganterang) cukup mantap, makapengetahuan itu dapat timbul kapan saja.

Pengetahuan itu bisa datang dalamsekali tekukan tangan atau dalam sekalirentangan tangan. Karena ini jugalahmaka YM Ananda menjadi seorangArahat. YM Ananda telah bertekad untukmencapai tingkat Arahat dalam semalamsaat Sang Buddha membabarkanajaranNya untuk pertama kali. Ia berlatihsemalaman satu bentuk meditasivipassanâ yang dikenal sebagaikayagatasati, yaitu mengamati langkahkaki, kiri dan kanan, angkat, maju kedepan dan menjejak. Ia mengamatisetiap kejadian, keinginan mental untukberjalan serta gerakan fisik yang terjadisaat berjalan. Meskipun ini dilakukanhingga hampir subuh, ia belum jugaberhasil mencapai tingkat Arahat.

Dengan menyadari bahwa ia telahberlatih meditasi secara berlebihan, dandengan tujuan menyeimbangkansamâdhi (konsentrasi) dan viriya (usaha),ia harus bermeditasi dalam posisiberbaring sejenak, maka ia masuk kedalam kutinya. Ia duduk di atas bantaldan membaringkan tubuhnya. Saatmelakukan ini dan mengamati ,“berbaring, berbaring” maka ia langsungmencapai tingkat Arahat.

YM Ananda hanyalah seorangsotâpanna (yaitu seorang pemenangarus, mencapai tingkat kesucian pertama)sebelum ia membaringkan tubuhnya.Dari tingkat sotâpanna, ia melanjutkan

meditasi dan mencapai tingkatsakadâgâmi (yaitu orang yang kembalisekali lagi atau orang yang telahmencapai tingkat kesucian ke dua),tingkat anâgâmi (yaitu yang tidakkembali lagi atau tingkat kesucian ketiga) dan tingkat Arahat (yaitu kondisiseseorang yang telah mencapai kesuciantertinggi). Tiga tingkat kesucian yang lebihtinggi ini dicapai hanya dalam waktusekejap. Jadi renungkanlah pengalamanYM Ananda yang mencapai tingkatArahat ini. Pencapaian seperti itu datangsetiap saat dan hanya butuh waktusekejap.

Itulah mengapa seorang yogi harustekun mengamati setiap saat. Ia tidakboleh bersantai-santai dalam mengamatidan berpikir bahwa, “sedikit waktuterlewat tidaklah seberapa”. Segalagerakan yang terjadi saat berbaring danmengatur posisi lengan dan kaki harusdiamati secara cermat dan terus menerus.Jika tak ada gerakan, namun hanyatubuh yang statis, maka kembali padamengamati gerakan naik dan turunnyaperut.

Bahkan jika hari sudah sangat larutdan waktunya tidur, maka seorang yogitidak boleh tidur dulu danmengendurkan pengamatannya. Seorangyogi yang serius dan bersemangat harusmelatih kewaspadaan sepertimendahului rasa kantuknya itu. Ia harusterus bermeditasi hingga akhirnyamemang tertidur. Jika meditasinyamatang dan mengalahkan rasakantuknya maka ia tidak akan tertidur.Sebaliknya, jika rasa kantuk yangmenang maka ia akan langsung tertidur.Saat ia merasa ngantuk, maka ia harusmengamati, “ngantuk, ngantuk”. Jikamatanya terpejam, “terpejam, terpejam”.Jika matanya terasa makin berat, “berat,berat”. Jika mata terasa sakit, “sakit, sakit”.Mengamati dengan cara demikian makarasa kantuk akan hilang dan matamenjadi “segar” lagi. Sang yogi lalu harusmengamati, “segar, segar” dan terusmengamati gerakan naik dan turunnyaperut. Betapa pun giatnya seorang yogi

Page 18: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

14

Page 19: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

15

melakukan meditasi, maka jika kantukyang sebenarnya timbul maka ia akanlangsung tertidur. Tidaklah sulit untuktertidur, bahkan sangat gampang. JikaAnda bermeditasi dalam posisi berbaringmaka rasa kantuk cepat datang danakhirnya Anda jatuh tertidur. Itulahmengapa mereka yang baru mulaibelajar bermeditasi tidak dianjurkanuntuk sering-sering berlatih dalam posisiberbaring. Ia seharusnya lebih seringbermeditasi dalam posisi duduk atauberjalan. Tapi jika hari semakin larutmalam dan sudah waktunya tidur, makaia bisa bermeditasi saat berbaring,mengamati gerakan perut naik dan turun.Kemudian ia secara alami (otomatis)akan tertidur.

Saat tidur merupakan saat beristirahatbagi seorang yogi. Tapi bagi seorang yogiyang benar-benar serius, ia harusmembatasi waktu tidurnya hingga 4 jam.Inilah waktu “tengah malam” yangdisarankan Sang Buddha. 4 jam tiduradalah cukup. Jika seorang pemuladalam meditasi berpikir bahwa 4 jamtidur tidaklah cukup untuk menjagakesehatan, maka ia bisa memperpanjangwaktu tersebut hingga 5 atau 6 jam.Enam jam tidur sangatlah cukup untukmenjaga kesehatan.

Saat seorang yogi bangun, ia haruslangsung mulai mengamati. Seorang yogiyang bertekad mencapai magga danphalañâna harus beristirahat hanya padasaat tidur saja. Di saat yang lain, yaitupada saat bangun, ia harus terusmengamati tanpa henti. Itulah mengapapada saat terbangun dan tidur maka iaharus langsung mengamati keadaanpikiran saat bangun seperti, “bangun,bangun”. Jika ia belum mampu membuatdirinya sadar akan hal ini, ia harus mulaidengan mengamati gerakan naikturunnya perut.

Jika ia berniat bangun dari ranjang,ia harus mengamati demikian, “inginbangun, ingin bangun”. Lalu ia harussegera mengamati gerakan-gerakan saatmengatur posisi lengan dan kaki. Saatmenegakkan kepala ia mengamati

demikian, “tegak, tegak”. Saat ia duduk iaakan mengamati, “duduk duduk”. Jika iamengubah gerakan-gerakan saatmengatur posisi tangan dan kaki, semuagerakan ini juga harus diamati. Jika takada perubahan apapun, namun hanyaduduk diam, maka ia harus kembali padamengamati gerakan naik dan turunnyaperut.

Orang juga harus mengamati saat iamencuci wajah atau mandi. Karenabiasanya gerakan-gerakan yang terjadiberlangsung cepat, sehingga harusdiamati sebanyak yang memungkinkan.Kemudian ada pula gerakan berpakaian,merapikan ranjang, membuka danmenutup pintu. Semua gerakan tersebutharus diamati secermat mungkin.

Saat seorang yogi makan danmemandang meja makan, ia harusmengamati demikian, “melihat ,memandang, melihat, memandang”. Saatmenyodorkan tangan ke arah makanan,menyentuhnya, mengambil danmengaturnya di piring, menundukkankepala dan memasukkan sesendok kedalam mulut, menurunkan tangankembali dan menegakkan kepala, semuagerakan ini harus diamati seperti adanya(pengamatan seperti ini sama seperti carapengamatan orang Burma saat makan.Mereka yang menggunakan garpu dansendok atau sumpit harus mengamatigerakan-gerakannya dengan sikap yangsepatutnya).

Saat ia mengunyah makanan, iaharus mengamati demikian, “mengunyah,mengunyah”. Saat ia sampai pada tahapmerasakan makanan, ia harusmengamati, “mengetahui, mengetahui”.Saat ia menikmati dan menelanmakanan tersebut, dan saat makanantersebut turun melalui kerongkongannya,ia harus mengamati gerakan ini. Inilahyang harus dilakukan seorang yogi saatia makan sesendok demi sesendok.Begitu pula jika ia sedang makan sup.Semua gerakan yang terjadi sepertimenyodorkan tangan, memegangsendok dan menyendok sup tersebut,semua gerakan ini harus diamati.

Mengamati gerakan-gerakan yang terjadipada saat makan memang cukup sulitkarena terdapat begitu banyak hal untukdilihat dan diamati. Pada awalnyaseorang yogi akan melewati beberapa halyang seharusnya diamati, tapi ia harusbertekad untuk dapat mengamatisemuanya. Tentu saja ia tak dapatmencegah lewatnya beberapa hal yangseharusnya diamati, tapi saat samâdhi(konsentrasi)nya telah mantap, ia akanmampu mengamati dengan cermatsemua gerakan yang terjadi.

Sampai di sini saya telahmenyebutkan begitu banyak hal yangharus diamati oleh seorang yogi. Tapisecara singkat, sebenarnya hanya adabeberapa hal mendasar yang perludiamati. Saat berjalan cepat, amatidemikian, “kanan, kiri”. Saat berjalanpelan, “angkat, turun”. Saat duduk diam,amati hanya gerakan naik dan turunnyaperut. Amati hal yang sama saat Andayang perlu diamati. Saat mengamatidemikian dan pikiran melantur, amatilahbentuk-bentuk kesadaran. Lalu kembalipada gerakan naik dan turunnya perut.

Amati pula rasa kaku, pegal dan sakitserta rasa gatal manakala timbul. Lalukembali pada mengamati gerakan naikdan turunnya perut. Amati juga, saattimbul, gerakan condong danmeluruskan pinggul, gerakanmencondongkan dan menegakkankepala, gerakan memutar danmeluruskan tubuh. Lalu kembali padamengamati gerakan naik dan turunnyaperut.

Jika seorang yogi terus mengamatisecara demikian, ia akan mampumengamati lebih banyak gerakan yangterjadi. Pada awalnya, saat pikirannyamengembara kesana kemari, ia akankehilangan banyak hal untuk diamati.Tapi ia pantang putus asa karena setiappemula dalam meditasi akanmenghadapi kesulitan yang sama.

Tapi saat ia semakin terlatih, ia akansemakin menyadari saat pikirannyamulai melantur hingga akhirnya pikiranitu berhenti melantur. Pikirannya

Page 20: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

16

kemudian akan terpusat pada obyekperhatian, kewaspadaan menjadi hampirsimultan (tanpa henti) pada obyekperhatiannya, misalnya gerakan naik danturunnya perut (atau dengan kata lain,gerakan naiknya perut akan selarasdengan mengamati, demikian puladengan gerakan turunnya perut).

Obyek fisik perhatian dan kegiatanmental mengamati akan berlangsungsecara berpasangan. Dan dalam keadaanini, tak ada satu individu atau orang yangterlibat. Yang ada hanyalah obyekpengamatan dan kegiatan mengamatiyang berpasangan. Sang yogi padasaatnya akan mengalami sendirikeadaan ini yang sesungguhnya. Saatmengamati gerakan naik dan turunnyaperut ia akan dapat membedakan bahwagerakan naiknya perut sebagai fenomenafisik dan kegiatan mental mengamatinyasebagai fenomena psikis. Begitu puladengan gerakan turunnya perut. Dengandemikian sang yogi akan menyadaridengan sejelas-jelasnya keadaan tanpahenti dari pasangan fenomena fisik danpsikis tersebut.

Karenanya, dalam setiap tindakanmengamati, sang yogi akan memahamisendiri dengan jelas bahwa yang adahanyalah bentuk materi yang menjadiobyek perhatian serta keadaan mentalyang mengamatinya. Pemahaman

membedakan ini disebut sebagainâmarûpa-pariccheda-ñâna, sebagaitahap awal vipassanâ-ñâna. Sangatlahpenting untuk mendapatkanpemahaman ini secara benar. Hal iniakan dicapai, jika sang yogi terus berlatih,dengan pengetahuan membedakanantara sebab dan akibat. Danpengetahuan ini disebut sebagaipaccaya-pariggaha-ñâna.

Saat sang yogi terus mengamati, iaakan memahami bahwa segala sesuatuyang timbul akan cepat berlalu. Orangawam selalu berasumsi bahwa baikfenomena mental dan material akanberlangsung selamanya, yaitu dari kanak-kanak hingga dewasa. Padakenyataannya tidaklah demikian. Tak adasatu fenomena pun yang abadi. Semuabentuk fenomena timbul dan berlalubegitu cepat, bahkan tidak lebih lama darisatu kedipan mata. Sang yogi akanmemahaminya sendiri jika ia terusmengamati. Ia lalu menjadi sangat yakinbahwa segala fenomena bersifat hanyasementara. Keyakinan seperti ini disebutsebagai aniccânupassana-ñâna.

Pengetahuan tersebut lalu akandiikuti oleh dukkhânupassanâ-ñâna,yaitu menyadari bahwa segala sesuatuyang bersifat sementara adalah derita.Sang yogi juga akan menemui berbagaimacam kesulitan dalam tubuh, yangmerupakan satu bentuk dari penderitaan.Ini adalah juga dukkhanupassana-ñâna.Selanjutnya, sang yogi akan menjadiyakin bahwa segala fenomena psiko-fisikterjadi dengan sendirinya, tanpamenuruti keinginan atau dibawahkendali siapa pun. Mereka bersifat tanpajiwa atau tanpa ego. Kesadaran akan halini disebut sebagai anattânupassanâ-ñâna.

Saat ia terus melakukan meditasi,sang yogi akan menyadari dengan jelasbahwa segala fenomena besifat aniccâ,dukkhâ dan anattâ, hingga akhirnya iamencapai Nibbâna. Para Buddha, Arahatdan Arya memahami Nibbâna denganmengikuti hanya jalan ini.

Para yogi meditasi harus mengenalibahwa mereka berada pada jalan sati-

patthana ini, untuk memenuhi keinginanmereka mencapai magga-ñâna(pengetahuan akan Sang Jalan), phala-ñâna (pengetahuan buah dan SangJalan) dan Nibbâna-dhamma, serta yangmenyertai masaknya buah itu adalahpârâmi mereka (kebajikan sempurna).Mereka harus merasa bahagia akan halini serta pada kemungkinan mengalamikeadaan samâdhi luhur ini (kedamaianpikiran yang timbul dari konsentrasi) danñâna (kebijaksanaan) yang dialami olehpara Buddha, Arahat dan Arya, yang tidakpernah mereka alami sebelumnya.

Tidak lama setelah itu mereka akanmengalami sendiri magga-ñâna, phala-ñâna dan Nibbâna-Dhamma yang jugadialami oleh para Buddha, Arahat danArya. Dan sesungguhnya, hal-hal tersebutakan dialami dalam rentang waktu satubulan, 20 atau 15 hari latihan meditasi.Bahkan bagi mereka yang memilikipârâmi istimewa akan mengalamiDhamma-Dhamma ini hanya dalam 7hari.

Sang yogi memang seharusnyamerasa puas dalam keyakinan bahwa iaakan mencapai Dhamma-Dhamma inidalam waktu seperti tersebut di atas,bahwa ia akan terbebas dari sakâyaditthi(kepercayaan akan adanya aku) danvicikicchâ (keragu-raguan), sertaterselamatkan dari bahaya kelahirankembali di alam manapun juga. Ia harusmelanjutkan berlatih meditasi dalamkeyakinan ini.

Semoga Anda semua mampu berlatihmeditasi dengan baik dan dengan segeramencapai Nibbâna yang telah dialamioleh para Buddha, Arahat dan Arya.

Sadhu!Sadhu!Sadhu! ***

Sumber:LATIHAN MEDITASI VIPASSANA

PRAKTIS; terjemahan dari bahasaBurma ke bahasa Inggris oleh: U Nyi

Nyi, Mahâsi Yogi, beserta anggotaExecutive Committee,

BuddhasâsanânuggahaAssociation, 1978

Page 21: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

17

dalam bentuk apapun.Kehadiran Buddha sebagai Sumber

Ketegaran dan Kepedulian; demikiantema perayaan dan sekaligus harapanSavgha Theravâda Indonesia yangditujukan kepada umat Buddha sekalianyang sedang memperingati Hari RayaWaisak 2551/2007 pada tanggal 1 Juni2007.

Meskipun Sang Buddha sudahmangkat lebih dua ribu lima ratus tahunyang lalu, tetapi ajaran beliau, Dhamma,baik yang tertulis maupun tersirat masihtetap bertahan sampai saat ini, olehkarena itu kehadiran Buddha masih adadi tengah-tengah kehidupan umatmanusia dewasa ini. Apakah kehidupanumat manusia masih memerlukankehadiran Buddha? Tentu saja kehadiranBuddha selalu diperlukan sepanjanghidup manusia masih menanggungpenderitaan, sebab Dhamma memberipetunjuk, pelatihan, dan pengalamanhidup bagi kita untuk membebaskan diridari derita.

Beberapa waktu belakangan ini,

Setiap tahun ketika hari raya Waisaktiba, kita selalu teringat pada tigaperistiwa agung yang terjadi dalamkehidupan guru yang patut dimuliakanBuddha Gotama: kelahiran bodhisattaSiddhattha, pencapaian pencerahansempurna Buddha Gotama, dankemangkatan Buddha Gotama. Tigaperistiwa itu mengandung maknakemuliaan tertentu, sebab baik kelahiran,pencerahan, maupun kemangkatan Bud-dha Gotama menunjukkan kehadiranBuddha di tengah-tengah umat manusia.Kehadiran Buddha diawali dengankelahiran calon Buddha atau Bodhisatta,beliau mengumpulkan kebajikanparamita yang tak terhingga banyaknyadalam kurun waktu yang sangat lamapula. Pencerahan Buddha juga diperolehdengan perjuangan yang tak kenal lelah,bahkan petapa Siddhattha hampir sajameninggal dunia karena perjuanganhidup beliau yang sangat keras.Kemangkatan Buddha merupakan ujudkesempurnaan hidup manusia agungyang telah bebas sama sekali dari derita

berbagai bencana menimpa saudara-saudara kita, bencana kecelakaan keretaapi, kapal laut terbakar, pesawat udarahilang dan jatuh terbakar, gempa bumidi Yogyakarta, Klaten, serta daerah-daerahlain, banjir dan tanah longsor, banjirlumpur di Sidoarjo, dan masih adabencana-bencana lain, sungguhbencana-bencana itu menyisakankorban manusia yang memilukan, disamping hancur dan rusaknya rumah,harta benda, serta sarana-sarana lain.Masih banyak saudara-saudara kita yanghidup di tempat pengungsian, merekatidak tahu harus berbuat apa lagi untukkeperluan hidupnya dimasa depan, tidakmemiliki rumah tinggal lagi, pekerjaansebagai sarana memperoleh nafkahhidup pun tidak pasti, bahkan pendidikananak-anak juga mengalami berbagaikesulitan. Memang segala bencana itutentu terjadi karena ada penyebab,apakah ulah beberapa orang yang tidakbenar seperti perusakan hutan lindungdan pencemaran lingkungan hidup,kelalaian manusia, tetapi ada juga

Jotidhammo MahâtheraJotidhammo MahâtheraJotidhammo MahâtheraJotidhammo MahâtheraJotidhammo Mahâthera

PESAN WAISAK 2551/2007Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammâsambuddhassa

Mettacittâ kârunikâ,Hotha sîlesu samvutâ

Âraddhaviriyâ pahitattâ,Niccammmmm dalhaparakkamâ

Kembangkan pikiran cinta-kasih,

bersikaplah kasih-sayang, terlatih

dalam kesusilaan.

Bangkitkan semangatmu,

berpendirian teguh, senantiasa

mantap membuat kemajuan.

(Theragâthâ, 979)

Page 22: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

18

bencana-bencana yang sebenarnyaterjadi karena kondisi-kondisi alamtertentu. Berhadapan dengan keadaan-keadaan seperti tersebut di atas, kita perlubersikap serta bertindak sesuai Dhamma.Setiap makhluk hidup membuattingkahlaku masing-masing, membawawarisan tingkahlaku masing-masing,lahir dikondisikan oleh akibattingkahlaku yang telah diperbuat,berhubungan dan tergantung dari akibattingkahlaku masing-masing; tingkahlakuapapun yang diperbuat, baik ataupunburuk, setiap makhluk hidup akanmenanggung akibatnya. Selain hal itukehidupan manusia di alam raya ini tentutidak dapat bebas dari pengaruh positifmaupun negatif proses alam sekitar kita.Oleh karena itu marilah kita mempunyaiketegaran untuk menghadapi bencanaapapun juga bentuknya. Denganberbekal pada tingkahlaku kita yang baik,tentu kita semua berharap dapatmenghindari bencana tersebut, atau pal-ing tidak kita dapat menanggung deritayang tidak terlalu berat pada saatbencana terjadi.

Ketegaran diperlukan pada saatbencana terjadi, sebab yang pentingadalah bagaimana kita dapat bangkitkembali bersemangat menatap danberpendirian teguh menjalani hidup ini.Itulah tingkahlaku yang tepat pada saatkita mengalami derita, bagaimana kitaberupaya membebaskan diri dari derita.Memiliki pemahaman benar dan niatbenar, seseorang akan menemukanketegaran. Memahami bahwa masing-masing orang mewarisi bentuk deritayang sepadan, serta berniat untukmengatasi derita, itulah yang menjadiujud ketegaran hidup.

Niat baik mengatasi derita bukan sajamerupakan niat pribadi, tetapi hendaknyamenjadi niat masyarakat, karena suatusaat entah kapan siapapun juga dapatmengalami bencana ataupun berbagaibentuk derita lain, oleh karena itu niatbaik mengatasi derita terhadap sesamamerupakan hal yang bijak dan patutdilakukan.

Kepedulian yang didasari prinsipajaran: semoga semua makhluk hidupberbahagia; akan menimbulkan

kepedulian sebagai ungkapan nyatapikiran cinta-kasih dan kasih-sayangterhadap sesama makhluk hidup. Cinta-kasih dan kasih-sayang yang timbal balik,saling mencintai, saling mengasihi dansaling menyayangi, sehingga dapatmenjauhkan hidup kita dari saling benci,saling serakah, dan saling gelap batin,dan mendekatkan hidup kita pada salinghormat, saling berbagi, dan salingmenjaga kedamaian hidup.

Selamat Hari Raya Waisak 2551/2007,semoga ketegaran masing-masing dankepedulian sesama menjadi perilakusehari-hari umat Buddha sebagai ujudnyata dari kehadiran Buddha di tengah-tengah kehidupan kita.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa,Tiratana, selalu melindungi.

Semoga semua makhluk hidupberbahagia

Jakarta, 1 Juni 2007SASASASASAVGHA THERAGHA THERAGHA THERAGHA THERAGHA THERAVÂDA INDONESIAVÂDA INDONESIAVÂDA INDONESIAVÂDA INDONESIAVÂDA INDONESIA

Jotidhammo MahâtheraKetua Umum / Savghanâyaka

Page 23: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

19

Suatu ketika Guru Zen Foyin minumteh bersama Su Dongpo, seorang pejabattinggi dan juga penyair di sebuah kedaimakanan. Anehnya, seorang pelayan dikedai tersebut melayani keduanya secaraberbeda. Guru Zen dilayani layaknyapelanggan pada umumnya, sedangkanSu Dongpo dilayani secara istimewa. SuDongpo merasa kurang nyamandiperlakukan istimewa seperti itu. Ia punberkali-kali mendesak pelayan tersebutagar mau memberikan pelayananistimewa juga kepada Guru Zen. Namunpelayan itu sama sekali tidakmenanggapi desakannya. Usai minumteh, Guru Zen membayar sesuai hargaminuman yang sudah dipatok kedaitersebut. Tetapi sebelum beranjak pergi,Guru Zen dengan sikapnya yang ramahmenyempatkan diri memberikan uangtambahan atau sering disebut uang tipkepada pelayan yang melayaninya tadi.Tak urung sikap Guru Zen mengundangtanya dalam benak Su Dongpo. “Ehmmm,sikap pelayan tadi kurang baik bukan?”tanya Su Dongpo ragu. “Ya, betul. Bolehdibilang sikapnya terlalu materialistik dankurang menyenangkan,” kata Guru Zenmerinci. “Lalu kenapa Guru memberi tipkepadanya?” sergah Su Dongpo bingung.Guru Zen tersenyum, kemudian berkatasingkat dan tegas, “Kalau memang diaseperti itu, lalu mengapa harus dia yangmenentukan sikap saya?”

Sebuah gambaran tentang sikap bajikyang tidak terpasung! Sikap, sebuah katayang paling banyak menentukankeberhasilan hidup saat ini. Sebuahpenelitian di Universitas Harvad bahkanmenyatakan bahwa kesuksesan hidupseseorang 85 persen ditentukan olehkecerdasan emosinya (EQ). Sementarakecerdasan intelegensia (IQ) yang sangat

diagungkan pada masa awalnya hanyaberjaya diposisi 15 persen. Hal inisesungguhnya memberikan sebuahgambaran empiris dan realistis tentangkehidupan yang memang sudahbergeser seiring dengan kemanjuankecerdasan manusia itu sendiri. Sikap,salah satunya adalah bagian integral darikecerdasan emosi yang dimaksud.Betapa tidak mudah mengubah sebuahsikap yang notabene telah mengalamifluktuasi proses yang sangat panjangdalam pembentukannya.

TTTTTerpasungerpasungerpasungerpasungerpasungTanpa disadari, betapa banyak orang

dewasa ini, yang sikapnya terpasung danterperangkap oleh orang lain. Pihak lainlebih banyak mengintervensi apatindakan yang seharusnya diambil olehkebanyakan orang saat ini. Pihak lainpula yang lebih berperan menggiringopini dan tingkat emosi insan masa kini.Hal ini terlihat nyata dalam lakukehidupan sehari-hari yang terpotretsecara rapi dan nyata dalam bingkaiburam masyarakat nusantara ini. Lihatsaja, berapa banyak orang yang sangat

marah ketika mobilnya didahului olehorang lain di jalan raya yang padat.Pendahulu kendaraan, tanpa disadariatau diniatkan, telah berhasil memancingemosi pengemudi yang baru sajadilaluinya. Kemarahan yang menarik 62jenis urat penyumbang ketuaan puntidak dapat dihindarkan. Umpatan danmakian bercampur padu seolah-olahmenambah pekatnya polusi di udaraibukota pun tak terbendung. Ada jugayang sempat membuka jendela danmengeluarkan gerakan tubuh yang tidakmencerminkan tingkat elegansi orangtersebut dengan mobil yangditumpanginya. Mengapa kita mudahterpancing dengan kondisi seperti ini?Mengapa orang lain yang memasungsikap sejati kita yang sopan dan santun?Mengapa pula ia yang menentukan kata-kata dan bahasa tubuh kita? Jika kitamau lebih dalam merenung, kita akantertawa malu dan lirih: untuk apa pulaharus marah-marah? Toh, dia juga tidakmendengarkan. Dia barangkali juga tidaktahu betapa aku menjadi begitu marahdan nestapa karena tindakannya.

Membebaskan Sikap yang TerpasungOleh: Ponijan Liaw

Page 24: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

20

Mengapa aku tidak berpikir positif dankonstruktif saja? Bukankah hal ini akanmembuat setiap langkah kehidupanmenjadi lebih indah dalam lembar-lembarnya yang penuh dengan sukacita?Bukankah ini adalah sikap sejatiku yangharus terus dipertahankan demi tujuankehidupan itu sendiri?

An eye for an eyeAn eye for an eyeAn eye for an eyeAn eye for an eyeAn eye for an eyePrinsip mata dibalas mata, gigi dibalas

gigi (an eye for an eye and a tooth for atooth) rasanya perlu disingkirkan dalamruang hati sanubari setiap insani jikakehidupan bahagia dan harmonimenjadi destinasi hakiki. Pembalasansemacam itu, bukanhanya membuatkekotoran batinmanusia semakin tebaldan kelam, melainkanjuga menciptakanmata rantai yang tidakpernah akan putusbagaikan lingkaransetan. Perbuatan oranglain tidak selamanyamemerlukan balasansetimpal. Ada saatnya,mata rantai energinegatif kehidupandipotong sesegeramungkin agar rangkaian rantai berikutakan menjadi indah dan mulia. Sikaporang lain, tidak selamanya harus diikutidengan sikap senada. Justru dengantidak bersikap samalah, sesungguhnyakita tengah mempersiapkan danmengembangkan sayap-sayapkehidupan agar dapat terbang tinggitanpa beban berarti. Bukankah terbangtinggi ini menjadi tujuan dari setiapinsani? Pembalasan sejatinya hanyamemberikan kebahagian semupsikologis sesaat. Ego seolah-olahterpuaskan dengan makanan yangbernama pembalasan itu. Namun, sepertikata para bijak, pembalasan yangdipenuhi dengan kemarahan dankebencian, lebih banyak memberikanrasa penyesalan daripada manfaat.Betapa banyak orang mengalamipenyesalan mendalam setelah

melakukan sesuatu yang didasaridengan keegoan yang besar dan penuhkemarahan. Sekali lagi, pembalasanjarang bermuara pada titik kebahagiaansejati.

Bebaskan SikapBebaskan SikapBebaskan SikapBebaskan SikapBebaskan SikapSama halnya dengan makan ketika

lapar, tidak seorang pun yang dapatmewakili kita melakukannya. Denganberpijak pada landasan dan argumenyang sama, sikap sesungguhnya harusditentukan oleh diri sendiri. Tidak adaseorang pun yang dapat mewakili kitamelakukannya. Hanya kita yang taukapan kita lapar dan harus makan. Or-

ang lain juga akan melakukan halserupa dan tak seorang pun yang bisamenghalanginya. Bebaskan sikap darisegala bentuk intervensi orang lainsebagaimana kita makan makanankesukaan kita tanpa harus dipaksadengan menu lain oleh orang lain,seberapa dekat pun orang tersebut. Jikataraf ini dapat dilalui dengan baik, celahyang memancarkan sinar terangkehidupan rasanya sudah semakin dekat.Tiada lagi kemarahan. Tiada pulaketersinggungan. Tiada beban kehidupanyang berlebihan. Tiada sumpah serapah.Tiada sakit penyakit hati dan batin.Semuanya berjalan dengan apa adanya.Secara alami dan menyatu dengan alamsemesta. Pada tingkat ini , segalapenghalang kehidupan dengan segalaperangkat energi negatif dandestruktifnya rasanya tidak akan

mendapat tempat di ruang hati manusiatercerahkan ini . Bukankah inimenjadikan hidup mengalir denganindah dan alami?

Pada momen Waisak ini, setiap insanselayaknya berkaca dan kembali kepadasikap sejati yang telah dicontohkan olehGuru Agung para dewa dan manusia,Buddha Gautama. Betapa beliau tidakpernah terpengaruh oleh sikap siapa pundalam menjalankan sikapnya dalamkehidupan agungnya. Masih tercatat rapidalam ingatan betapa seluruh rentetanperjuangan kehidupan dari istanasampai mencapai tingkat pencerahan

sempurna (menjadiBuddha) semuaditentang oleh sikaplingkungan disekitarnya. Orang tuadan istrinya (saat akanmeninggalkan istanauntuk bertapa). Kelimateman tapanya (ketikaakan meninggalkanmereka karenadianggap praktek yangselama ini dijalankantidaklah tepat). Parasetan penggoda (padasaat detik-detik

pencapaian pencerahan) dan tangisanpara pengikutnya yang menghendakinyatetap hidup bersama mereka (pada saatakan parinibbana/wafat) . Deretanperistiwa ‘sikap orang lain’ tersebut tidakmenggoyahkan sang manusia agung ini.Sebagai konsekuensi agungnya adalah:pencerahan.

Mari kita songsong pencerahankehidupan yang sudah semakin dekatini dengan membebaskan diri dari segalabentuk pemasungan sikap sejati. SelamatWaisak 2551/2007. Semoga semuamakhluk berbahagia.

Drs. Ponijan Liaw, Cert.Eng., MBA, M.Pd.Ketua Umum DPP

Generasi Muda Buddhis Indonesia(Gemabudhi)

Email: [email protected]

Page 25: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

21

“““““Sesuai dengan benih yang ditabur,Sesuai dengan benih yang ditabur,Sesuai dengan benih yang ditabur,Sesuai dengan benih yang ditabur,Sesuai dengan benih yang ditabur,

begitulah buah yang akan dipetiknya.begitulah buah yang akan dipetiknya.begitulah buah yang akan dipetiknya.begitulah buah yang akan dipetiknya.begitulah buah yang akan dipetiknya.

PPPPPembuat kebajikan akanembuat kebajikan akanembuat kebajikan akanembuat kebajikan akanembuat kebajikan akan

mendapatkan kebajikan dan pembuatmendapatkan kebajikan dan pembuatmendapatkan kebajikan dan pembuatmendapatkan kebajikan dan pembuatmendapatkan kebajikan dan pembuat

kejahatankejahatankejahatankejahatankejahatan

akan menerima kejahatan pula.akan menerima kejahatan pula.akan menerima kejahatan pula.akan menerima kejahatan pula.akan menerima kejahatan pula.

TTTTTaburkanlah olehmu biji-biji benih danaburkanlah olehmu biji-biji benih danaburkanlah olehmu biji-biji benih danaburkanlah olehmu biji-biji benih danaburkanlah olehmu biji-biji benih dan

engkau pulalah yang akan memetikengkau pulalah yang akan memetikengkau pulalah yang akan memetikengkau pulalah yang akan memetikengkau pulalah yang akan memetik

buah-buah dari padanyabuah-buah dari padanyabuah-buah dari padanyabuah-buah dari padanyabuah-buah dari padanya”””””

(Samyutta Nikaya I, 227)(Samyutta Nikaya I, 227)(Samyutta Nikaya I, 227)(Samyutta Nikaya I, 227)(Samyutta Nikaya I, 227)

.....

Dalam kehidupan kita melihatperbedaan nasib setiap orang.

Ada yang dari muda sampai tuanasibnya tidak beruntung.

Ada yang dari muda sampai tuanasibnya beruntung terus.

Ada yang masa muda beruntungtetapi masa tua tidak beruntung dansebaliknya.

Bisa terjadi orang yang baik dan salehselalu bernasib buruk. Ia tetap miskin dansengsara meskipun ia selalu berlaku jujurdan baik. Sebaliknya, ada orang yangberwatak jahat, kejam dan korup, tetapinasibnya selalu mujur, dikaruniai dengansegala bentuk kesenangan.

Mengapa ada perbedaan nasib danjuga ketidakadilan ini dapat terjadi?

Bila kita mempunyai pertanyaantersebut, berarti kita hanya melihat apayang terjadi dalam periode kehidupansingkat ini. Banyak hasil yang kita alamidalam kehidupan ini merupakan hasildari perbuatan kita di masa lalu, danbanyak perbuatan yang kita lakukan saatini akan masak hanya dikehidupanmendatang. Kekayaan orang tidak jujuradalah hasil kedermawanannya dalamkehidupan terdahulu. Ketidakjujuranmereka sekarang meninggalkan benihkarma buruk bagi mereka danmengalami kemiskinan dikehidupanmendatang. Sama halnya, kehormatan

dan wewenang bagi orang kejamdidasarkan pada perbuatan baik yangmereka lakukan di masa lalu. Saat ini,mereka menyalah gunakan kekuasaan,sehingga menciptakan sebab bagipenderitaan yang akan datang.

Dalam Digha Nikaya sang Buddhaberkata :

“Tidaklah mungkin mengharap agarkamma yang belum masak menjadimasak atau bebas dari kamma yangsudah masak dengan cara menjalankansila, kewajiban tapa atau denganmenjalankan kehidupan suci .Kebahagiaan dan penderitaan yangseolah-olah dapat diukur dengan ukurantidak dapat diubah dalam prosessamsara, di sana tidak ada penambahanatau pengurangan. Sama seperti sebuahbola benang yang apabila dilemparkanke depan akan membentang hanyasepanjang benang itu saja”.

Sampai saat ini, masih banyak orangyang mempercayai adanya nasib yangtelah ditentukan terlebih dahulu sebelumseseorang dilahirkan ke dunia. Nasibberlaku sejak dilahirkan sampai denganmeninggal. Nasib ini tidak akan dapatdiubah walau sedemikian hebatseseorang berusaha memperbaikinya.Konsep ini memang sangat sederhanadan bermanfaat untuk membuat

seseorang lebih mudah menerimapenderitaan dalam kehidupan. Apabilamereka menjumpai kesulitan hidup yangtidak terpecahkan, maka jalan keluarnyaadalah menyalahkan nasib buruknyasendiri dan akhirnya mereka akantenang. Namun, apakah hal ini ada didalam pengertian Buddhis?

Agama Buddha melihat kehidupan initidaklah kekal, selalu berubah. Dengandemikian, nasib seseorang pun tidaklahkekal. Artinya, nasib dapat diubah. Nasibbaik dan nasib buruk adalah buahperbuatan sendiri. Namun, cara untukmengubah nasib inilah yang sering tidaktepat, tidak sesuai dengan Ajaran SangBuddha. Banyak orang mengunjungiparanormal untuk mengetahui nasib danmasa depan mereka. Apabila sang para-normal mengatakan bahwa pada tahunitu nasib mereka baik maka mereka akansangat bahagia. Sebaliknya, bila si para-normal memberikan kabar buruk, merekamenjadi gelisah, cemas dan takut.Mereka kemudian bertanya danmemohon kepada si paranormal untukmengadakan upaya atau upacaratertentu yang dapat membebaskanmereka dari nasib buruk. Merekamenghabiskan banyak uang untukmengadakan upacara tertentu tersebutagar dapat selamat dari penderitaan.

OPINIOPINIOPINIOPINIOPINIOPINIOPINIOPINIOPINIOPINI

Page 26: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

22

Apakah hal ini bermanfaat? Kadangmemang dapat memberikan manfaat,tetapi lebih sering mereka menjadimangsa empuk paranormal gadungan.

Nasib sesungguhnya adalahmerupakan kumpulan buah perbuatanbaik maupun buruk yang telah pernahdilakukan seseorang. Nasib kita sekarangdipengaruhi oleh kamma masa lampaukita. kita akan menuai hasil dari apa yangkita tanam. Nasib kita sekarangditentukan dari apa yang kita lakukan diwaktu lampau apa yang kita lakukansekarang.

Perlu diingat walaupun kammasangat berpengaruh pada nasib kitatetapi segala sesuatu bukan disebabkanoleh kamma saja. Apabila segala sesuatudisebabkan oleh kamma, maka seorangpenjahat akan selamanya menjadi jahat,karena kammanya yang menjadikandirinya jahat. Orang tidak perlumemeriksakan dirinya ke dokter untukdisembuhkan penyakitnya, karena bilakammanya memang harus demikian iaakan sembuh dengan sendirinya.

Jadi meskipun nasib kita sedang tidakbaik akibat kamma buruk kita berbuah,kita tidak boleh menyerah dan berhentiberusaha dan menganggap itu sudahkamma kita. Kita tetap harus berusahamengatasi atau meminimkan efek darikamma buruk kita dengan pikiran sehatdan banyak melakukan perbuatan baik.Usaha dan kerja keras adalah salah satukondisi yang paling penting untukmemperbaiki nasib seseorang, denganusaha yang lebih keras yang dilakukanhari ini kita bisa membuat kamma segarserta mengubah keadaan kita.

Walaupun nasib kita dalam keadaanbaik, kita seharusnya janganmenggantungkan nasib baik kita padabuah karma masa lampau saja, tetapiharus mengandalkan usaha yang kitalakukan pada masa sekarang. Dalamperdagangan efek dari kamma baikmasa lampau hanya berperanseperempat saja dari hasil yang dicapai,sisanya adalah usaha dan ketekunan kitadalam kehidupan sekarang ini.

Kita adalah pembuat nasib kitasendiri. kita tidak dapat menyalahkan

siapapun atas nasib kita karena kitabertanggung jawab akan hidup kitasendiri. Kita membuat hidup kita sendirimenjadi lebih baik atau lebih buruk.Semua kesedihan, bahaya dankemalangan adalah ciptaan kita sendiri,kita tidak mulai dari sumber manapunselain ketidak sempurnaan hati danpikiran kita sendiri. Kita adalah hasiltindakan baik dan buruk yang dilakukandi masa lalu dibawah pengaruhketamakan dan khayalan. Dan karenakita sendiri yang membuatnya menjadiada, maka dalam kekuatan kita jugauntuk mengatasi akibat buruk danmengembangkan sifat baik.

Pernyataan berikut dari Dr. K. SriDhammananda Nayaka Mahathera,mungkin dapat membantu kita untukdapat lebih mengertilagi tentang “nasib”.

“Tak ada yangdisebut nasib, semuabuah dari perbuatankita pada masa lalu.Perbuatan kita padamasa lalu adalah nasibkita. Usaha kita dengandemikian adalah nasibkita. Usaha kita yangdahulu dan sekarang,jika berlawanan,adalah seperti dua ekordomba yang berlaga.Yang lebih kuat akanmelemparkan yanglebih lemah. Apakah ituusaha masa lalu ataupada kala ini, yanglebih kuatlah yangmenentukan nasib kita.Dalam kasus manapunusaha manusiasendirilah yangmenentukan nasibnyaberdasarkan kekuatan-nya. Manusia menen-tukan nasibnyadengan pikirannyasendiri . Ia bisamembuat terjadi apayang tidak ditentukanterjadi. Hanya kejadian-

kejadian didunia ini yang ia ciptakandengan perbuatannya sendiri dan bukanyang lain. Oleh karena itu seseorangharus mengatasi nasib buruknya sendiri(Efek dari perbuatannya pada masalampau) dengan usaha yang lebih baiksaat ini. Tak ada yang tak bisa dicapaioleh manusia dengan usaha yang tepat.”

Dalam agama Buddha, terdapat limahukuman atau proses (niyama) yangberlaku dalam alam mental dan fisik,yaitu:

1. Kamma niyâma atau hukum sebabdan akibat: perbuatan baik dan burukmenghasilkan akibat-akibat yang sesuai.

2. Bija niyâma atau hukum benih(hukum fisik organik); beras dîhasilkandari padi, gula dihasilkan dari tebu ataumadu, dan lain-lain.

Page 27: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

23

3. Utu niyâma atau hukum fisik (inorganik), yaitu fenomenaangin dan hujan menurut musim.

4. Citta niyâma atau hukum pikiran (hukum psikis), yaituproses-proses kesadaran (citta vitthi), kekuatan pikiran danlain-lain.

5. Dhamma niyâma atau hukum alam, yaitu: fenomenaalam yang terjadi pada saat kedatangan Bodhisatta padakelahiran terakhir, gaya tarik bumi, dan lain-lain.

Setiap fenomena mental dan fisik dapat diterangkandengan lima hukum serba-lengkap ini, atau proses yangmerupakan hukum itu sendiri.

Karena itu, kamma hanyalah merupakan salah satu darilima hukum yang berlaku dalam alam semesta. Siapapunyang berkata, ‘Hanyalah kamma yang mengatur makhluk’,berarti dia tidak mengikutsertakan penyebab lainnya.

Kamma sering dipengaruhi oleh keadaan yakni kekuatanmenguntungkan dan merugikan yang bekerja untukmenghambat dan mendorong hukum yang bekerja dengansendirinya. Kekuatan yang membantu atau menghalangikamma adalah;

- kelahiran; kelahiran yang menguntungkan (Gati sampatti)atau kelahiran yang tidak menguntungkan (Gati Vipatti),

- penampakan; penampakan baik (Upadi Sampatti) danpenampakan buruk (Upadi Vipatti),

-waktu/kondisi, terlahir dalam waktu yang sesuai ( KalaSampatti) dan terlahir dalam waktu yang tidak sesuai ( KalaVipatti)

- Usaha dan pengetahuan. Memilki cara, pengetahuan danketekunan (Payoga Sampatti) dan tidak memiliki cara,pengetahuan dan ketekunan (Payoga Vipatti)

Dari keempat kekuatan yang mempengaruhi kamma,usaha dan pengetahuan mungkin merupakan kekuatanutama yang mempengaruhi bekerjanya kamma. Diantaraunsur payoga sampatti, pengetahuan adalah syarat utama,kedua adalah perhatian murni dan yang ketiga adalahkeuletan dalam apapun yang kita lakukan. Payoga sampattitidak dapat mencegah efek kamma buruk yang berat namundapat meringankan sebagian tetapi untuk kamma buruktingkat menengah dapat dicegah dengan payoga sampatti.Jika kita tidak berusaha untuk menyembuhakan penyakit kita,atau menyelamatkan diri kita sendiri dari kesulitan, atauberjuang dengan tekun untuk kemajuan, maka kamma burukakan menemukan kesempatan yang cocok untukmewujudkan efeknya.

Sekalipun kita telah melakukan perbuatan buruk padamasa lampau, efek buruk tidak akan muncul jika kita sungguh-sungguh mengembangkan payoga sampati yaknimengembangkan pengetahuan, perhatian murni dan keuletandalam hal apapun yang kita lakukan. Jika dalam kehidupansekarang kita berjuang untuk memenuhi parami seperti dana,sila dan lain-lain, kita akan terlahir kembali di alam yangmenyenangkan. Jika kita terus mengembangkan payogasampati dalam setiap kehidupan, selamanya kita akan

menikmati terlahir dialam yang menyenangkan. Denganterlahir dialam menyenangkan kamma buruk kita tidak akanpernah berkesempatan membuat kita menderita hinggamencapai nibbana. Maka dari itu janganlah khawatir dengankamma lampau yang tidak dapat kita lihat atau kita ingatlagi. Cobalah hidup dengan benar dalam kehidupan ini,ubahlah diri kita sendiri dan kembangkan payoga sampatisemaksimal mungkin.

Semoga dengan kekuatan kebaikan yang telah kitalakukan pada masa lampau dan saat ini, menuntun kitaberbuat lebih banyak kebaikan.

Sabbe satta bhavantu sukhitattaSemoga semua makhluk berbahagia.

Oleh : Edy KhemabodhiDaftar pustaka :

Be Happy ; K. Sri DhammanandaKeyakinan umat Buddha; K. Sri Dhammananda

Abhidhamma sehari-hari; Ashin J.Nasib…dapatkah diubah ; Bhikkhu Uttamo Mahathera

Page 28: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

24

Waisak adalah sebuah bulan yangsangat istimewa bagi umat Buddha,dimana umat Buddha menyambut tigaperistiwa penting yang datang bertepatandengan Purnama Sidhi dibulan Waisak,yakni kelahiran pangeran Siddharta,pencapaian Pertapa Gotama menjadiBuddha, dan Wafat/Parinibbana BuddhaGotama. Oleh karenanya, tidak herankalau umat Buddha menyambut Waisakdengan meriah dibandingkan denganbulan–bulan lainnya.

Tahun ini perayaan waisak Nasional2551 BE (Buddhis Era) Konferensi AgungSangha Indonesia, sebagai puncak dariserangkaian kegiatan yang telahdilakukan, diselenggarakan pada tanggal10 Juni 2007 di Jakarta InternasionalExcebition Center (JITEC) yang berlokasidi Mangga Dua Square, Jl. Gunung SahariRaya no.1, Jakarta Utara. Perayaan inidihadiri oleh + 7.000 umat Buddha. Acaraini diawali dengan puja bakti olehseluruh umat Buddha yang hadir, dandipimpin langsung oleh Bhikkhu Sangha.Dalam puja bakti ini semua umat Bud-dha juga membacakan doa untukkeselamatan bangsa dan negara.

Dalam sambutannya, ketua panitia

pelaksana Ibu Lilian Halimmenyampaikan bahwa umat Buddhamenyadari bahwa kesejahteraan dankemakmuran bangsa hanya dapat diraihkembali dengan kerja keras yang tulustanpa pamrih dari seluruh komponenbangsa. Kita harus banyak berbuatkebajikan untuk mengubah kemiskinanmenjadi kemakmuran dan bencanamenjadi anugerah. Sama seperti nenekmoyang bangsa kita, mampumembangun candi dengan penuhketulusan yang merupakan salah satukeajaiban dunia. Demikian pula kitaharus bertekad membangun bangsa inidengan ketulusan. Oleh karena itulah,pada tahun ini pimpinan KonferensiAgung Sangha Indonesia (KASI)menetapkan “KEMBALILAH PADAKETULUSAN BERBUAT BAIK” sebagaitema waisak tahun ini.

Sementara itu, dalam pesan waisak2551, Bhikkhu NyanasuryanadiMahathera mengajak kita semuamerenung bahwa “Kepedulian yang tidakdilandasi ketulusan berbuat baiksesungguhnya hanyalah kepeduliansemu”. Jika kita memiliki cinta kasih sejati,tentunya tidak akan menghancurkan

alam maupun sesama mahkluk. Namunkebanyakan dari kita sulit mengem-bangkan cinta kasih sejati terhadap alamdan sesama, karena memiliki keakuanyang besar. Kita memiliki pandangankeliru yang menganggap ada sesuatu diriyang terpisah dari yang lain. Akibatnyamenjadikan sang aku itu lebih pentingdari yang lain dan alam merupakanobyek yang tersedia untuk dieksploitasihabis-habisan. Setelah bencana timbulatau ketika mengetahui bahwa akibatpemanasan glonal, es di kutub akanmencair dan sebagian dari dunia taklama lagi akan tenggelam, baru sadarbahwa kita adalah bagian dari alam.Sesungguhnya antar kita dengan alamada saling ketergantungan karena salingmenjadikan.

Menteri Agama RI, H. Muhammad M.Basyuni, dalam sambutanyamenyampaikan bahwa melaluiperingatan Waisak ini diharapkan umatBuddha dapat menjadi bagian integraldari komponen bangsa yang aktif danbijaksana seperti yang diajarkan olehsang Buddha. Demikian pula sangatdiharapkan bahwa umat Buddhamampu memiliki pengetahuan dan

WAISAK NASIONAL 2551/2007 KASI“Kepedulian

yang tidakdilandasiketulusanberbuat baiksesungguhnyahanyalahkepeduliansemu”

Page 29: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

25

Cetiya Brahmavihara berlokasi dikampung Sodong, desa Sodong Rt.05/01, Tigaraksa, Tangerang-Banten.Adapun kegiatan yang telah berjalandengan rutin seperti, Puja Bakti padasetiap hari Minggu pukul 19.00wib danSekolah Minggu pukul 09.00wib. CetiyaBrahmavihara merupakan satu–satunyacetiya di wilayah Tigaraksa. Sebenarnyakeinginan untuk mendirikan cetiya sudahada sejak tahun 1980-an, namundikarenakan kamma baik belummendukung maka keinginan tersebutbelum dapat diwujudkan. Barulah padabulan September 2002, kegiatanbernafaskan Buddhis mulai berlangsung,yaitu kegiatan sekolah minggu yangdilaksanakan di rumah Bapak Akih.

Berawal ketika kakak kandung BapakAkih meninggal dunia, pihak keluargabeserta para tetangga memberikanpenghormatan dengan membacakanparitta dan sutta. Di tengah suasana dukatersebut muncul rasa keprihatinan akanumat buddha di Sodong yang belumterdapat cetiya. Dalam pembicaran itu,tercetuslah ide dari istri Bapak Akih, IbuMindiawati (asal Blitar-Jatim) “jadikanlahrumah ini untuk tempat belajar agamaBuddha”. Ide yang luar biasa danmengejutkan, terasa membangkitkankembali keinginan yang belum terwujud.

Ide tersebut memang tidak main–main, beliau berusaha meyakinkan

keluarga besarnya, terutama Ibu Tatayang dahulu merupakan salah seorangyang berkeinginan mendirikan cetiya.Setelah dirundingkan bersama–samadengan keluarga besar, ide tersebutdisetujui dan didukung sepenuhnya.Rumah yang telah diperuntukkan itupunmulai dipersiapkan dengan perbaikan,karena kondisinya yang sudah lapukditelan usia. Maklum saja usianya sudahseratus tahun lebih. Mereka memohonkepada bapak RT, yaitu bapak Lun Cuandan bapak Kim San untuk mengurus izinlingkungan kepada kepala desa dantokoh agama setempat. Saudari Meritadiminta untuk menjadi pengasuh anaksekolah minggu. Setelah semuanyamemenuhi syarat, sosialisasi mulaidilakukan kepada anak–anak dan orangtua. Sejak saat itulah kegiatan sekolahminggu terus berlangsung bahkanseorang anak yang telah menyebrangkeyakinan kembali lagi pada BuddhaDhamma.

Sebulan setelah peringatan TrisuciWaisak 2547 BE / 2003, pada tanggal4 Juli pk. 14.00 dilaksanakan renovasiruang Dhammasala. Acara itu disponsorioleh Ibu Sinta Kirana Wanda (Yen Sin)dan keluarga dari Tangerang, atas ajakanIbu Tata dan keluarga yang tinggal diPoris. Peletakan batu pertama oleh 5 or-ang Bhikkhu dan 3 orang samanera,sebulan kemudian renovasi selesai dan

tampaklah Cetiya Brahmavihara sepertisekarang. Saat ini telah ada rencanauntuk membangun Cetiya Brahmaviharayang permanen di atas tanah seluas1.000m2. Tanah tersebut dibeli dari danayang terkumpul beberapa Viharamaupun Cetiya serta kas CetiyaBrahmavihara sendiri.

Para pengurus Cetiya Brahmaviharatidak hanya berkeinginan membanguncetiya secara fisik semata, namun lebihmenekankan pada pembangunan men-tal spritual umat Buddha. Karena kitabertujuan untuk memajukan kualitasbatin, bukan hanya material saja. Di masayang akan datang diharapkan CetiyaBrahmavihara mampu menjadi teladanbagi kerukunan hidup umat beragamadan antar agama, apabila segala saranadan prasarana telah mendukung, adabhikkhu yang bersedia tinggal danmembina umat Buddha di Sodong dansekitarnya, agar bisa terus menjaditempat belajar dan berlatih Dhammauntuk segala jenis usia, menjadikediaman yang sesuai bagi orang yanghendak berlatih sila dan samadhi. Yangterpenting mampu memberikanpengertian benar mengenai BuddhaDhamma dan dapat diterima denganbenar oleh umat, sehingga dapatdiwariskan dari generasi ke generasi. Jikasuatu ketika Cetiya Brahmavihara telahmenjadi maju semoga Dhamma dapatdimengerti dengan benar oleh umat Bud-dha khususnya di Sodong. Semoga Bud-dha Dhamma terus lestari demikebahagiaan semua makhluk.

Dalam kesempatan ini juga kamisegenap pengurus dan umat CetiyaBrahmavihara mengucapkan salamkenal! Salam bahagia! Kepada seluruhpembaca, pengurus dan umat sertaRedaksi Warta Dharma Ratna. Jika adakesempatan berkunjunglah ke CetiyaBrahmavihara.

MENGENALMENGENALMENGENALMENGENALMENGENALCETIYCETIYCETIYCETIYCETIYA BRAHMAA BRAHMAA BRAHMAA BRAHMAA BRAHMAVIHARAVIHARAVIHARAVIHARAVIHARA

pemahaman yang benar terhadap segalapersoalan hidup kemasyarakatan dankenegaraaan sehingga mampumenghindarkan diri dari segalaperbuatan yang tercela.

Perayaan Waisak ini juga

dimeriahkan dengan serangkaianpertunjukan Sendratari KejayaanNusantara, yang mengisahkan masa-masa kejayaan bangsa Indonesia dahuludimasa kerajaan Sriwijaya, Mataramkuno dan Majapahit serta Indonesia

dimasa sekarang. Sendratari lima babakini ingin mengugah semangatnasionalisme kita semua agar kita terusberjuang melanjutkan kejayaan bangsaseperti masa-masa kejayaan nusantara.

Page 30: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

26

Beliau mengenal Buddha-Dhamma sejakkecil karena berasal dari keluarga Buddhis.Motivasi menjadi bhikkhu yang pertamaadalah berbuat baik bagi diri sendiri dankepada masyarakat luas.

Karena jika menjadi seorang bhikkhudalam berbuat baik bisa lebih mudahdibandingkan menjadi perumah tangga.Bagi beliau secara pribadi menjadi bhikkhulebih berarti karena dapat membalas jasakepada orang tua dan sanak keluarga,sehingga mendapatkan ijin danpersetujuan serta antusias dari keluarga.Menurut beliau bentuk pengabdian dapatdilakukan dengan menjadi bhikkhu,

samanera, atthasilani, pandita,upasaka-upasika yang menjalankan Dhamma denganbaik. Yang terpenting dalam pengabdianadalah kemauan dan kemampuan untukmelakukan kebajikan sesuai denganDhamma. Harapan beliau adalahmembahagiakan umat dan selalumemberikan dukungan kepada umat Bud-dha agar dapat mengenal danmempraktekkan Dhamma. Denganpengabdian kita dapat memperoleh manfaatseperti ketenangan batin, praktek kebajikan,memiliki pengalaman yang luas dan dapatmenyebarkan Dhamma dalam kehidupansehari-hari.

Penahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuNama : GunasiloTempat Penahbisan : Padepokan Dhammadipa Arama, MalangTanggal : 18 Maret 2007Waktu : 09:16 WIBUpajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraKammavacariya(guru Penahbisan) : YM. Dhammadhiro TheraAnusavanacariya (Guru Pembimbing) : YM. Atimedho Thera

BHIKKHU GUNASIIIIILONama Kecil : JoniTempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Maret 1971Pendidikan : SMEAAlamat : Jl. Kapuk Gg. Jambelang Rt.002/01

No.11,Jakarta BaratAyah : Lim Bok SengIbu : Mariam

Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Tempat Penahbisan : Padepokan Dhammadipa Arama,

MalangTanggal Penahbisan : 01 Desember 2002Upajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraAcariya (Guru Pembimbing) : YM. Viriyadharo Thera

PPPPPPPPPPPPPPPPRPRPRPRPROFILOFILOFILOFILOFILPRPRPRPRPROFILOFILOFILOFILOFILPRPRPRPRPROFILOFILOFILOFILOFIL

Page 31: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

27

Nama Kecil : BudiantoTempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 20 Mei 1979Pendidikan : SMPAlamat : Klaibatur, Rt.002/04, Gianti,KebumenAyah : KartomoIbu : Tursina

“Setiap orang bisa mengabdi kepadaBuddha-Dhamma, tidak harus menjadiseorang bhikkhu karena hidup ini adalahpilihan. Seseorang walaupun sebagaiperumah tangga, tetap bisa melakukanpengabdian kalau memang di dalamdirinya ada keinginan untuk mengabdi”.Itulah kata yang terucap oleh YM. BhikkhuIndaguno. Beliau mengenal Buddha-Dhamma sejak dari kecil dan mulaimendalami saat usia 17 tahun. Terpikir olehbeliau bahwa kehidupan ini tidak pasti danharus memperjuangkannya agar hidupnyamenjadi lebih baik dan dapat bermanfaatbagi diri sendiri maupun orang lain.Motivasi beliau menjadi bhikkhu adalahmengikis kekotoran batin dari dalam diridan mempraktekkan Dhamma denganbaik seperti sila, samadhi, dan pabba.Orang tua beliau berpikir anaknya sudahbesar dan pasti dapat menentukan jalanhidupnya masing-masing sehingga ketikabeliau meminta ijin untuk menjadibhikkhu, pihak keluarga pun sangatmendukung. Dalam pengabdian, untuk

awalnya kita harus memulai diri sendirimenjadi baik, setelah itu kita dapat berjuangagar orang lain bisa menjadi lebih baik. Kitadapat memberikan contoh-contoh kepadaorang lain yaitu dengan mempraktekkanBuddha-Dhamma sehingga orang lain dapatmeniru dan mencontoh perbuatan-perbuatanbaik. Itulah bentuk pengabdian yang dapatdimulai dari diri sendiri, lingkungan viharakemudian ke masyarakat umum serta kepadasemua makhluk. Beliau berharap karenasemakin hari semakin berkembang,hendaknya perkembangan itu diikuti denganpengertian Dhamma yang lebih kuat dan lebihkokoh. Agar kita dapat bertahan darigoncangan-goncangan yang ada di sekitarkita dan mempunyai keyakinan yang kokohagar bertahan pada ajaran Buddha-Dhamma.

BHIKKHU INDAGUNO

Penahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuNama : IndagunoTempat Penahbisan : Padepokan DhammadipaArama, MalangTanggal : 18 Maret 2007Waktu : 09:16 WIBUpajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraKammavacariya (guru Penahbisan) : YM. Dhammadhiro TheraAnusavanacariya(Guru Pembimbing) : YM. Atimedho Thera

Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Tempat Penahbisan : Padepokan Dhammadipa

Arama, MalangTanggal Penahbisan : 05 Desember 2004Upajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraAcariya (Guru Pembimbing) : YM. Khantidharo Thera

Page 32: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

28

Mengenal Buddha-Dhamma sejak usia dini,namun pemahaman Buddha-Dhamma yang lebihluas dan mendalam didapatkan ketika mengikutiProgram Pabbajja Samanera dua minggu, tigabulan dan Program Pabbajja Samanera Tetaphingga akhirnya di-upasampada menjadi bhikkhu.Tujuan menjadi bhikkhu seperti yang diajarkanoleh Sang Buddha adalah untuk mengakhiripenderitaan dan pengabdian kepada umatBuddha serta semua pihak yang ingin mempelajaridan mempraktekkan Buddha-Dhamma.Sesungguhnya dalam melakukan pengabdianseseorang tidak harus menjadi pabbajita (orangyang meninggalkan kehidupan berumah tangga)karena sebagai gharavasa (perumah tangga)pengabdian tetap dapat dilakukan walaupun tidaksecara penuh. Karena faktor-faktor dan kondisi-kondisi yang mendukung, maka pengabdiansebagai pabbajita dapat dilakukan dengan lebihbaik. Persetujuan, dukungan dan ijin diperolehdengan memberikan pengertian kepada keluargabahwa dengan menjadi bhikkhu akan bermanfaatbagi diri sendiri dan orang lain. Ketika redaksibertanya bagaimana pelaksanaan pengabdianyang telah dan akan dilakukan, beliau menjawabbahwa pengabdian atau pelayanan berusaha tidakmembeda-bedakan dan membantu siapa punyang membutuhkan bantuan sesuai dengan

Dhamma-Vinaya, sehingga banyak pihak yangmendapatkan manfaat dari Dhamma yang universal.Jika kita sudah mengerti tentang pengabdian, dalampelaksanaanya akan menjadi mudah, lancar dan dapatditerapkan pada semua lapisan. Pertama bisa kita awalidari diri sendiri, di lingkungan rumah atau keluargasetelah itu pada vihara atau organisasi terdekat dankemudian pada masyarakat luas hingga semuamakhluk yang membutuhkan bimbingan Dhamma.Dengan itu kebajikan-kebajikan dapat dilakukan danpraktek Dhamma secara nyata dapat diwujudkan. Bagiumat Buddha, baik gharavasa atau pabbajita dalampengabdian salah satu contohnya adalah dapatmelaksanakan kewajiban masing-masing seperti yangterdapat dalam Sigalovada Sutta. Bila kewajiban tersebutdapat dipenuhi maka akan terjadi hubungan timbalbalik yang harmonis. Contoh lainnya adalahpelaksanaan Pabcasila Buddhis yang mencakup semuaetika moral yang ada di masyarakat dan itulah salahsatu bentuk pengabdian yang dapat dilakukan olehumat Buddha sekaligus upaya untuk melestarikanBuddha-Dhamma yang akan memberikan kebahagiaansaat sekarang maupun kehidupan yang akan datang.

Penahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuPenahbisan BhikkhuNama : JayaratanoTempat Penahbisan : Padepokan Dhammadipa

Arama, MalangTanggal : 18 Maret 2007Waktu : 09:36 WIBUpajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraKammavacariya : YM. Dhammadhiro Thera(guru Penahbisan)Anusavanacariya : YM. Subhapabbo Thera(Guru Pembimbing)

BHIKKHU JAYARATANO

Nama Kecil : Indra Wira DharmaTempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 24 Januari 1984Pendidikan : SMAAlamat : Jl. Raya Narogong Km.6, Rawa Roko No.6

Rt.007/03 Rawa Lumbu, BekasiAyah : Eddy SuiadiIbu : Suriati

Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Penahbisan Samanera (Pabbajja)Tempat Penahbisan : Padepokan Dhammadipa Arama, MalangTanggal Penahbisan : 05 Desember 2004Upajjhaya (Penahbis) : YM. Sukhemo MahatheraAcariya (Guru Pembimbing) : YM. Subhapabbo Thera

Page 33: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

29

Page 34: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

30

Magha Puja VDRMagha Puja memperingati

berkumpulnya 1250 Bhikkhu Arahatyang ditahbiskan sendiri oleh SangBuddha (Ehi Bhikkhu). Para Arahattersebut memiliki enam kekuatan gaib

(Abhinna). Mereka hadir tanpadiundang dan

tanpakesepakatanterlebihdahulu.Pertemuaniniberlangsung

di Taman Tupai di hutan bambuVeluvana–Arama Rajagaha. Padakesempatan tersebut Sang Buddhamembabarkan Ovada-Patimokkha,esensi ajaran Buddha dan aturan-aturan Pokok bagi para bhikkhu.Tepatnya hari minggu, 25 Maret 2007umat Vihara Dharma Ratnamengadakan puja untuk perayaanMagha Puja yang ke 2550 BE.

Dimulai melakukan perbuatan baik,berdana kepada bhikkhu Sangha yangberpindapata. Dengan tertib danmembentuk barisan secara rapi, umatdengan sabar menunggu

untukmendapat

kesempatan berdana kepada anggotaSangha yang melakukan pindapata.Dilanjutkan acara ritual yang dimulaidengan prosesi puja dari pohon Bodhimenuju Dhammasala oleh muda/iVihara Dharma Ratna. Adapun Bhikkhuyang hadir adalah YM. Jagaro Thera,YM. Dhammakaro Thera, dan BhikkhuAbhayanando. Pembacaan paritta,gatha maupun sutta, meditasi danDhammadesana kemudian dibacakanMaghapunnamipujakatha melengkapipuja bakti pada perayaan Magha Pujakali 2550 BE.

Bertepatan dengan perayaanMagha Puja ini dirayakan juga ulangtahun Vihara Dharma Ratna yang jatuhpada tanggal 24 maret 2007 dan ulangtahun bersama umat Vihara DharmaRatna, seperti biasa dilakukan padasetiap minggu akhir bulan. Secarasimbolis ulang tahun Vihara DharmaRatna yang ke 15 ditandai denganPembacaan paritta dan pemotongantumpeng serta pemotongan kue UlangTahun oleh Bhikkhu Sangha.Sedangkan untuk umat yang berulangtahun dilakukan pemberkahan airparitta oleh bhikkhu Sangha. Untukkebersamaan dilanjutkan dengannyanyi bersama dan saling memberiucapan selamat kepadayang berulang tahun. Demikianperayaan Magha Puja 2550 BE ini dansampai jumpa pada perayaan haribesar selanjutnya.

Page 35: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

31

Pada awal tahun tepatnya bulanmaret muda-mudi Vihara Dharma Ratnamengadakan sebuah lomba antar viharayang disebut Dhamma Quis. Denganpeserta dari 17 vihara di Tangerang.Masing-masing vihara mengirimkan satusampai dua regu yang kemudianlangsung dikumpulkan untuk diberikan100 buah pertanyaan.

Pada sesi pertama seluruh regudiberikan 100 buah pertanyaan yangdijawab pada selembar kertas, setelahterpilih 3 regu dengan nilai tertinggi maka

DHAMMA QUIS Muda/I

VIHARA DHARMA RATNA

ketiga regu tersebut masuk pada sesikedua yang meruoakan sesi cepat tepat.

Ketiga vihara yang terpilih yaitu ViharaArya Dhamma,Vihara Jetavana dan CetiyaKusala Cetana. Sepanjang sesi keduapermainan berlangsung meriah apalagidengan dukungan para supportermasing-masing vihara, acara menjadisemakin seru.

Akhirnya setelah keluar pemenangsegera dibagikan hadiah berupa Tropydan uang tunai oleh panitia, pemenangpertama jatuh pada Vihara Aryadhamma,

juara kedua oleh Vihara Jetavana danjuara ketiga Cetiya Kusala Cetana.

Kami segenap panitia Dhamma Quismengucapkan terima kasih kepadaseluruh peserta yang telah berpartisipasidalam kegiatan muda/mudi ViharaDharma Ratna. Semoga dengan ker-jasama ini dapat terjalin tali persauda-raan antar Vihara, khususnya muda-mudidan kepada pemenang kami ucapkanselamat atas hasil yang telah dicapaidalam mengikuti Dhamma Quis ini.

Semakin banyaknya jumlah anaksekolah minggu yang kian bertambahmenjadikan ruangan yang digunakankegiatan sekolah minggu tidakmemungkinkan untuk menampungsemua siswa yang ada. Untuk itu dayakasabha Vihara Dharma Ratna mempunyairencana untuk membangun sebuahgedung yang nantinya akan digunakan

untuk kegiatan anak sekolah minggu.Diawali dengan dana sangat minim,dayaka sabha Vihara Dharma Ratnabertekad melaksanakan pembangunangedung sekolah minggu, yang tandaisecara simbolis mengadakan acarapeletakan batu pertama pada tanggal 01April 2007.

Acara dimulai dengan persembahan

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Sekolah Minggu

Page 36: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

32

lagu buddhis terbaru dari Album “Namo Buddhaya” kemudiandilanjutkan presentasi dan pelelangan batu yang akan menjadisimbol awal dari pembangunan Gedung Sekolah Minggu. Saatpeletakan batu pertama ini dihadiri tujuh orangbhikkhu yang di antaranya adalah; YMSaddhaviro Thera, Subhapanno Thera, YM.Dhammakaro Thera, Cittannado Thera,Bhikkhu Apamatto, Bhikkhu Subhakarodan Bhikkhu Abhayanando serta limapandita, perwakilan dari MagabudhiTangerang dan Jakarta. Puja dipimpin olehYM. Saddhaviro Thera dan sambutan ketuapanitia oleh Bapak Tjan Ardyan, sambutanketua yayasan Ratanaphala oleh YM.Dhammakaro Thera. Secara simbolis para donaturbeserta undangan yang hadir mempunyai kesempatan untuk

meletakkan batu dan menanam lima buah guci yang berisitanah dari India (Taman Lumbini, Buddha Gaya, Jetavana,Taman Rusa Isipatana dan Kusinara).

Dukungan para simpatisan serta donatur yangada membuat dayaka sabha Vihara Dharma

Ratna semakin semangat dalam bekerjakeras merealisasikan pembangunangedung ini. Sehingga saat ini dapat kamilaporkan bahwa pembangunan sampaibulan Juni 2007 ini, 60% telah selesaidilakukan. Semoga dengan pem-

bangunan ini Vihara Dharma Ratna selaludapat menjadi tempat untuk belajar Dhamma

untuk kita semua. Semoga kebajikan yang kitatanam pada kehidupan sekarang ini dapat membuahkan

kebahagiaan di alam ini maupun di alam selanjutnya.

Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD)yang dicanangkan oleh STI (SanghaTheravada Indonesia), menjelang Waisak2551, Vihara Dharma Ratna pun turutserta dalam melaksanakan program ini.Berbeda dengan acara di vihara padaumumnya, SPD di Vihara Dharma Ratnadilaksanakan dengan tiga cara yaitu,berkunjung ke rumah-rumah umat atauanjangsana, Camping yang berlokasi diSitu Gunung-Sukabumi, dan diskusiDhamma di Vihara.

Anjangsana dilakukan di rumahBapak Sutanto-Kampung Baru, BapakBudi Sutrisno-Citra Garden I, Ibu Amey-Duta Garden, Ibu Ice-Kampung Baru, IbuSukawaty-Budi Indah dan Bapak Edy-Alam Raya. Banyak hal yang kita dapatdari anjangsana ini, selain dapatmengenal lebih dekat sesama umatVihara Dharma Ratna, ceramah-ceramahyang disampaikan oleh para Bhikkhusangat menarik dan mempunyai banyakmanfaat untuk kita semua. Antusias umatsemakin bertambah tiap-tiap acara inidilaksanakan, mulai dari jumlahnya yangkian banyak, pertanyaan-pertanyaanyang disampaikan juga beragam. Adayang serius dan ada juga yangmenyeletuk. Seperti ada seorang ibu yangbertanya tentang doa sebelum berangkatkerja, dengan candanya Bhante me-

ngatakan doanya “money come….. moneycome….” spontan semua umat tertawa.

Selain mendengarkan Dhamma, umatjuga diajak untuk latihan membacaDhammapada oleh YM. BhikkhuAbhayanando. Sungguh senang rasanyaumat yang dapat mengikuti kegiatan SPDanjangsana ini, karena disamping bisabelajar bukunya pun boleh dibawapulang. Tidak ketinggalan, para tuanrumah pun sangat sibuk mempersiapkanjamuan makan yang istimewa.

Selain anjangsana hari berikutnya,dari tanggal 17 s/d 19 Mei 2007dilanjutkan dengan Dhamma Camp yangbertempat di Situ Gunung-Sukabumi.Sedangkan untuk tanggal 25 s/d 31 Mei2007 diskusi Dhamma di Vihara DharmaRatna. Dengan pembicara yang sudahterkenal, seperti YM. JotidhammoMahathera, Bapak Cornelis Wowor,Bapak Tanu Soetomo, PMd. Sumedho danMr. Ponijan Liaw. Semua yang tersajidalam SPD ini sangat berarti danberkesan umat Vihara Dharma Ratna.

Dari YM. Jotidhammo Mahathera kita

SPD

dapat mengenal apakah kita menjadiumat Buddha berkualitas, kita jugamenjadi mengerti tentang Indigo, dalamtema “Menghadapi Fenomena Alam”yang disampaikan oleh Bapak ConelisWowor. Romo Sumedho dengan candakhasnya yang membuat ibu-ibu begitusenang, dan tak kalah juga dengan

Page 37: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

33

bapak Tanu Soetomo seorang motivatoryang begitu membakar emosi kitasebagai seorang Buddhis yang harustetap bersemangat, baik dalammemenuhi kebutuhan ekonomi danbagaimana melaksanakan Dhammadalam kehidupan sehari-hari. Hariterakhir SPD diskusi dengan Mr. PonijanLiaw, begitu mengasyikkan karenapenyampaian yang gampang dimengerti

dan diselingi candanya yang begitumenarik. Seakan kita telah dikupas tuntasdalam SPD ini, oleh ceramah-ceramahyang disampaikan. Banyak hal yangbelum kita kerjakan, dan disinilah kitabisa bercermin, siapa diri kita, sejauhmana kita melaksanakan Dhamma. Tidakketinggalan juga meditasi yang menjadijadwal rutin Vihara Dharma Ratna, ruangDhammasala dipenuhi umat untuk

Pagi yang cerah pada tanggal 1 Juni2007 para umat Buddha dengansemangat pergi ke Vihara untukmenyambut detik-detik Waisak 2551BE. Memperingati terjadinya tigaperistiwa agung dalam kehidupanBuddha Gotama. Umat Vihara DharmaRatna memperingati Waisak 2551 inidengan berbagai kegiatan di antaranyaadalah puja bakti detik-detik Waisakyang di mulai pukul 07.30wib,Pradakhina, Pindapata dan PelepasanMahkluk Hidup.

Tambur dan genta berbunyi tandabahwa puja bakti segera di mulai.Umat terlihat sudah memenuhi ruangDhammasala, bahkan sampai luar danteras. Suasana puja bakti yang hikmat,Meditasi menyambut detik-detik

Waisak 2551 dan Dhammadesana olehYM. Bhikkhu Abhayanando membuatkita semua bertambah semangatdalam merayakan gema waisak. Usaimelaksanakan puja dipimpin YM.Bhikkhu Abhayanando, para umatmelaksanakan padakhina, mengelilingiDhammasala sebanyak 3 kali.Kemudian dengan barisan yang masihtersusun rapi, perbuatan baikdilaksanakan yaitu pindapata,memberikan kebutuhan pokok kepadabhikkhu. Pada hari itu banyak umatyang merasa berbahagia karenamempuyai semangat dan kesempatanuntuk berbuat baik.

Tidak ketinggalan pembagian Tropymaupun hadiah kepada adik-adiksekolah minggu berprestasi, yang telahmengikuti kegiatan dan lomba

VESAK di VDRVESAK di VDRVESAK di VDRVESAK di VDRVESAK di VDR

berlatih meditasi. Terlebih dahulu umatmembacakan paritta manggala secarabersama-sama, yang dipimpin langsungoleh YM. Bhikkhu Abhayanando.

Demikian sajian SPD Vihara DharmaRatna untuk menyambut Waisak 2551BE/2007 ini, semoga bermanfaat bagi kitasemua. Sampai jumpa di SPDmendatang…..

Dhamma Kids pada tanggal 27 Mei2007. Peringatan Vesak 2551 BE, ViharaDharma Ratna ini berakhir denganperbuatan yang telah di tunggu-tungguyaitu melepaskan mahkluk hidup(Fang Shen) ke alam bebas. Adapunmahkluk yang di lepas seperti Penyu,ikan lele dan belut. Sebelum dilepaskan, YM. Bhikkhu Abhayanandomembacakan paritta dan memberipemberkahan terlebih dahulu. Untukselanjutnya umat pergi bersama-samake Sungai Cisadane, Tangerang untukmelepas hewan-hewan tersebut.

Waisak 2551/2007 menjadi momenpenting bagi kita semua.sebagai awalbagi yang memulai, sebagai titik balikbagi yang sudah jauh pergi, sebagaipintu bagi yang mau masuk. Sebagaitempat berjaga bagi yang tetapwaspada. Selamat Waisak 2251,semoga semua mahkluk berbahagia.

Page 38: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

34

Memberikan pelimpahan jasakebajikan kepada yang telah meninggaldan para leluhur, dalam bahasa pali

disebut Pattidana adalah kewajiban yangharus kita lakukan. Minggu, 29 April 2007

pukul 09.00 WIB Vihara Dharma Ratnamengadakan upacara Pattidana. Umat berdatangan

untuk melaksanakan upacara pelimpahan jasa di altaryang telah tersedia, sebelum mengikuti puja baktibersama. Selain itu juga diadakan pemasangan pelitasebagai simbol penghormatan dan aditana.

Para umat mengikuti puja bakti dan pembacaanparitta pelimpahan jasa oleh Bhikkhu Sangha denganhikmad yang dilanjutkan meditasi serta mendengarkanDhammadesana oleh YM. Dhammasubho Mahathera.Pemberkahan air paritta oleh bhikkhu Sangha danselesai upacara pattidana ini para umat merayakanulang tahun bersama.

Menutup rangkaian acara para umat mengucapkanselamat kepada yang berulang tahun.

Menyatu dengan alam adalah konsepkegiatan Vihara Dharma Ratna yangdikemas dalam bentuk Camping dalamrangka Sebulan Pendalaman Dhamma(SPD) untuk menyambut waisak 2551 BE/2007. Kegiatan ini merupakan kelanjutandari program tahunan Dayaka Sabha,Dhamma in Holiday yang diadakan padatanggal 19-21 Agustus 2006.

Dhamma Camp (Dhamma in Holi-day II) ini dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2007, berlokasi di Situ GunungCamping Ground, Sukabumi-Jabar. Untukmencapai tempat tujuan dibutuhkanwaktu sekitar empat jam. Dalamperjalanan, keakraban mulai terasa

ketika seorangpeserta

menyanyikan lagu yang berjudul “Misteridi balik Punggungmu” dan gameberhadiah dari panitia.

Senang rasanya telah tiba di situgunung, tapi perjuangan masih cukupberat untuk mencapai lokasi campingground. Disamping jalan menanjak danberliku serta licin, kita harusmengangkut semuaperlengkapan camping.Kekompakan, semangatdan kebersamaan sangatterasa ketika satu persatubarang diangkut dengan gotong-royong. Peserta yang mengikuti DhammaCamp ini beragam, mulai dari anakterkecil berusia 6 tahun, remaja sampai

orang dewasa, ada juga yang berasaldari luar Vihara Dharma Ratna.

Peserta beristirahat setelahsemua barang telah terangkutsampai lokasi camping. Padamalam harinya kegiatancamping ini dibuka denganpuja bakti dan uraian

Dhamma dari YM. BhanteAbhayanando. Kemudiandilanjutkan dengan api unggunyang di dalamnya terdapatacara perkenalan, pembagiankelompok dan nyanyi bersama.

Udara sejuk pengunungan SituGunung menjadikan tempat yang cocokuntuk melakukan meditasi bersama YM.Bhikkhu Dhammajato dihari ke dua, 18Mei yang di mulai pada pukul 05.00 WIB.Suasana alam yang bersahabat danudara yang masih segar membuatpikiran menjadi lebih tenang. Setelahmeditasi para peserta sarapan pagi dansetelah itu dilakukan penanaman bibitpohon bodhi sebanyak 12 batang yanglangsung dilakukan oleh peserta.Semangat dan antusias para pesertayang dinanti untuk mengikuti acaraselanjutnya, yaitu uraian Dhamma yangdisampaikan oleh YM. DhammasubhoMahathera.

Dhamma CampIndahnya Kebersamaan

Dhamma Camp

Page 39: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

35

Air terjun adalah salah satu objekwisata yang ada di sana, jarak tempuhnya± 2 KM. Jalan yang berliku, terjal, sertalicin semua dapat dilalui tanpa hambatanyang berarti dan tidak mematahkansemangat, para peserta yang inginsampai ke air terjun. Sampai di air terjun,semua peserta melakukan puja yangdipimpin langsung oleh YM.Dhammasubho Mahathera, ikut sertajuga YM. Bhikkhu Abhayanando dan YM.Bhikkhu Dhammajato. Pemandanganyang begitu indah, membuat para pesertaingin lebih lama menikmati keindahanair terjun. Namun sayang, tiba-tiba hujanturun dengan lebat, sehingga pesertaharus segera kembali ke lokasi campingdengan basah kuyup.

Di mulai pukul 18.30wib pesertamelakukan puja dan bersama YM.Bhikkhu Abhayanando. Kemudiandilanjutkan dengan berbagai gamesyang seru, dan tak kalah seru sewaktudiadakannya pemilihan Raja dan RatuHutan. Setelah selesai permainan, malamitu diadakan api unggun dengan nyanyibersama dan ucapan selamat kepadamereka yang berulang tahun. Petikangitar mengiringi sebuah puisi pada saatmalam renungan tiba. Semuabergandeng tangan sambil bernyanyi,sehingga timbul suasana kebersamaanyang sangat mendalam bagi semuapeserta.

Tak terasa

ini adalah hari terkhir Camping, aktivitaspagi itu dimulai dengan meditasi,dilanjutkan dengan senam pagimembuat badan menjadi lebih segar.Kemudian dilanjutkan dengan diskusiDhamma yang sangat dinanti, yaitubersama bapak Cornelis Wowor MA.Antusias dan semangat para pesertaterlihat, ketika berbagai pertanyaandiajukan dalam mengikuti diskusi ini.Usai berdiskusi Dhamma, denganmembentuk lingkaran pesertamenyampaikan pesan dan kesannyaselama tiga hari mengikuti Campingbesama Vihara Dharma Ratna.

Dengan tertib, suasanakebersamaan dan gotang royongmengiringi kegiatan bersih-bersihserta persiapan untuk turun gunung.Tidak jauh dari lokasi camping masihada satu objek wisata lagi yang patutdikunjungi, yaitu danau. Pesertamenyempatkan untuk foto bersamadan menikmati pemandangan danauyang indah itu. Pembacaanparitta bersama, dipimpinoleh YM BhikkhuAbyanando menandaipenutupan kegiatancamping ini . Setelahmengunjungi danau,peserta kembali ke dalambus untuk kembali ke

Tangerang.

Demikian cerita perjalanan kami, danbagi teman-teman yang belumberkesempatan untuk bergabungmengikuti kegiatan kami, masih adaeven-even berikutnya yang tidak kalahmenarik yang akan dilaksanakan olehDayaka Sabha Vihara Dharma Ratna.Sampai jumpa dilain kesempatan !!!

Page 40: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

36

SEKOLAH MINGGU VIHARA DHARMA RATNA

Sekolah Minggu Buddhis adalah kegiatan belajar mengajarnon formal yang biasa dilaksanakan di Vihara atau Cetiyasetiap hari Minggu, Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkanKeyakinan anak terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha sejakdini. Sekolah Minggu Vihara Dharma Ratna kini Siswanyatelah terdaftar kurang lebih 90 anak yang dibagi menjadi tigakelompok. Karena keterbatasan pengasuh, penceramah danpola pengajaran yang belum teratur, kami berusaha menyusunbahan pelajaran semacam Kurikulum, yang mulai kamisosialisasikan pada tanggal 3 Juni 2007lai dari Tahun Buddhis

Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang telahdilakukan oleh Sekolah Minggu Vihara Dharma Ratna

Anjangsanake Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya

Tidak seperti biasanya pagi-pagi sekali anak-anak sekolahminggu, sudah berkumpul di Vihara Dharma Ratna karena akanmelakukan anjangsana ke Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya,Sunter pada tanggal 11 Maret 2007. Berangkat dari ViharaDharma Ratna jam 09.30, yang diikuti oleh 75 anak. Perjalanandilakukan dengan membawa dua mobil dan satu minibus, yangtelah di pasang spanduk sekolah Minggu Vihara Dharma Ratna.Bergabung dengan kegiatan Sekolah Minggu Vihara JakartaDhammacakka Jaya kemudian melakukan perkenalan danStudy Banding adalah salah satu rangkaian acara dalamanjangsanan ini. Anak Sekolah Minggu secara langsung, jugamendapat bimbingan dari YM. Sukhemo Mahathera. Dengananjangsana ini pula Anak Sekolah Minggu Vihara DharmaRatna diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam KonserAnak Buddhis dalam rangka Waisak 2551 yang diadakan diMega Glodok Kemayoran pada tanggal 16 Juni 2007.

Vesak Dhamma KidsMembentuk Anak Buddhis Yang

Tangguh adalah tema yang diambil,dalam kegiatan Vesak Dhamma Kidsmenyambut waisak 2551/2007. Kegiatantersebut dilaksanakan di Parung-Bogor,pada tanggal 27 Mei 2007. Memberikanpelatihan kepada para pengasuh anaksekolah minggu, cara mendidik anakyang di peruntuhkan bagi para orang tuadan menggali bakat anak merupakansalah satu tujuan dilaksanakannyakegiatan ini.

Peserta Vesak Dhamma Kids ini diikuti+120 orang yang terdiri dari anak-anakSekolah Minggu, para Orang tua, muda/i Vihara Dharma Ratna & PengurusDayaka Sabha Vihara Dharma Ratna.Untuk sampai ke tempat tujuan pesertaberkumpul di vihara Dharma Ratnaterlebih dahulu yang nantinya berangkatdengan 11 mobil secara bersama-sama.

Acara yang disajikan sepertiperlombaan baca Parita, Mewarnai dan,Dhamma Quis untuk anak sekolahminggu, game untuk anak sekolahminggu maupun orang tua yangmembuat suasana menjadi lebih

semangat, dan pelatihan bagi pengasuhanak sekolah minggu maupun orang tua.

Tampak keseriusan dengan wajahceria, anak-anak sekolah minggumengikuti perlombaan demi perlombaanini. Dilanjutkan dengan Dhamma Quisyang disaksikan oleh para orang tuasiswa. Suasana menjadi lebih seru ketikatiga orang bapak-bapak maju untukbertanding dalam Dhamma Quis khususorang tua. Untuk menciptakan keakrabanantara orang tua dan anak, maka pesertayang ada dibentuk menjadi beberapakelompok untuk melakukan permainan.Para peserta sangat senang mengikutiacara ini, setiap kali ada satu kelompokyang maju untuk memperagakan tebakgaya semuanya pasti tertawa terbahak-bahak. Setelah mengikuti berbagai

kegiatan yang telah berlangsung, makansiang pun akhirnya tiba, semua pesertamenikmati hidangan dibawah pohonyang rindang, dengan suasanakebersamaan.

Tidak terasa jarum jam sudahmenunjukan pukul 13.00wib para anaksekolah minggu berkumpul dalamsebuah ruangan untuk mendapatbimbingan maupun bermain bersama.Sedangkan para pengasuh sekolahminggu dan para orang tua siswamendapatkan bimbingan dan pelatihandi tempat yang terpisah. Bimbingan untukyang pertama kali disampaikan oleh YM.Bhikkhu Abhayanando. Kemudiandilanjutkan dengan Pelatihan Sesi I yaitukepada orang tua siswa maupunpengasuh Anak Sekolah Minggu Vihara

Page 41: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

37

Dharma Ratna bersama Ibu Sasti ,seorang psikolog anak. Banyakpertanyaan-pertanyaan ketika sesi iniberlangsung, dengan pembahasantentang bagaimana membangunkarakter anak. Untuk pelatihan sesi II,khususnya ditujukan kepada para

pengasuh Anak Sekolah Minggu olehTeam Kurikulum, Ehipasikko School.

Hari semakin sore, semua rangkaianacara telah dilalui, tiba saatnya untukpulang. Semua peserta berkumpul dihalaman mengikuti acara penutupandengan melakukan puja yang dipimpin

oleh YM. Bhikkhu Abhayanando.Sebelum melakukan perjalanan pulangpara peserta menyempatkan fotobersama. Dengan tertib peserta menujuke mobil masing-masing untukselanjutnya melakukan perjalananpulang dengan di iringi rintik-rintik hujan.

SosialManusia adalah mahkluk sosial , dimana dalam

kehidupannya selalu berhubungan dengan yang lain. Padatanggal 25 Maret 2007 Vihara Dharma Ratna telah melakukanbaksos di Bidung, Karawaci kepada anggota masyarakat disekitar pinggir kali Cisadane. Dalam baksos ini membagikansembako sebanyak 122 paket yang berisi masing-masing beras,bihun, minyak sayur dan gula. Tidak disangka dekat denganlokasi baksos terdapat sebuah kuil yang merupakan tempatibadah agama Hindu, maka rombongan baksos jugamenyempatkan diri untuk berkunjung. Baksos tersebutmemanfaatkan rumah salah satu umat untuk pembagiansembako tersebut. Betapa bahagianya kita dapat berbagikebahagiaan dengan mereka yang lebih membutuhkan.

Baksos ini juga dilanjutkan pada tanggal 6 April 2007kepada umat Buddha Vihara Dharma Ratna denganmembagikan sembako sebanyak 50 paket dan 75 paket untuk

masyarakat kedaung yang letaknya tidak jauh dari BandaraSoekarno Hatta. Tidak berhenti disini saja kegiatan sosial ViharaDharma Ratna, pada tanggal 13 Mei 2007 bekerjasama denganPMI Kota Tangerang, umat dan para relawan melakukan do-nor darah yang menjadi kegiatan selanjutnya. Diharapkandengan adanya kegiatan sosial ini, dapat menumbuhkan rasacinta kasih dan saling membantu kepada sesama.

Page 42: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

38

SUTTASUTTASUTTA UTTHANA SUTTUTTHANA SUTTUTTHANA SUTTUTTHANA SUTTUTTHANA SUTTAAAAADesakan yang kuat untuk mengerahkan usahaBangkitlah! Duduklah tegak-tegak!Apa untungnya tidur?Tidur macam apa yang ada bagi yang terserang penyakit,Yang ditembus oleh anak panah penderitaan? (331)Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!Berlatihlah dengan mantap untuk mencapai Kedamaian.Jangan biarkan Raja Kejahatan (Mara) membodohimu danmerengkuhmu ke dalam kekuasaannya,Karena mengetahui engkau lengah(332)Atasilah nafsu keinginan iniDi mana para dewa dan manusia tetap terikat dan mencarikesenangan darinya.Jangan biarkan saat kesempatan emas1 ini berlalu.Mereka yang membiarkan kesempatan emas ini berlaluAkan meratap ketika masuk ke dalam kesengsaraan. (333)Kelengahan adalah suatu nodaDan demikianlah noda yang menurunTerus menerus, dari satu kelengahan ke kelengahan lain,Dengan ketekunan dan pengetahuanHendaklah orang mencabut anak panah [nafsu-nafsu]. (334)Catatan

1. Kesempatan atau saat/momen disebut khana,sedangkan akkhana berarti saat yang tidakmenguntungkan. Menurut Sangiti Sutta dari DighaNikaya, ada 9 saat yang tidak menguntungkan bagimanusia yang tidak dapat mengikuti ajaran SangBuddha: Saat seorang Buddha muncul, orang itudilahirkan dalam (1) alam menderita (niraya), (2) alambinatang, (3) di antara makhluk halus, (4) alamRaksasa (asura), (5) dalam kelompok dewa yangberusia panjang, (6) diantara orang biadab yang tidakpandai, (7) atau mereka yang memiliki pandangansalah, (8) atau terlahir sebagai orang bodoh, tumpulpikirannya, tuli dan bisu, (9) atau pada saat seorangBuddha tidak dilahirkan. Saddhammopayana, edisi R.Morris, Journal of the Pali Text Society, VI, London 1887(dicetak ulang 1978), menjelaskan hanya 8 saat yangtidak menguntungkan (lihat syair 4-6). KaryaAbhayagirivasins (Sinhalese), teks ini tidakmemasukkan nomor (4). Lihat Upasakajanalankara,edisi H. Saddhatissa, Pali Text Society,London 1965, hal. 61.

Page 43: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

39

Page 44: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

40

Page 45: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

41

Kliping WaisakKliping Waisak

Page 46: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

42

Page 47: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

WA

RTA

DH

AR

MA

RA

TN

A

43

Page 48: pustaka.dhammacitta.org · Naskah yang dikirim merupakan naskah asli dan belum dimuat di majalah lain. ... Sikap, sebuah kata yang paling banyak menentukan keberhasilan hidup saat

ME

DIA

KO

MU

NIK

AS

I D

AN

PE

ND

IDIK

AN

DH

AM

MA

44