Upload
lenguyet
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM
(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 14 Pagi Jakarta Barat )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas tarbiyah dan Keguruan
Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MARRISA PUSPA TRININGRUM
(109018300099)
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015M/ 1435H
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEI\{BELAJARAN KOOPERATIF' TEKNIK
TWO STAY TWO STRAYTERHADAP I{ASIL BELAJAR SISWA I'ADA MATERI' SUMBER DAYA ALAM
(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 14 Pagi Jakarta Barat )
SKRIPSI
Oleh:
MARRISA PUSPA TRI NINGRUM
(10901 8300099)
Di bau,ah Bimbingan
Pernbimbing
Pembirnbing I Pernbirnbing II
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASA}I IBTIDATYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDA.YATULLAH
JAKARTA
}AMM/1435H
s050420$9{fl t 013 106232fi$912 r 0{}3'
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: '6Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Sista Pada Materi Sumber Daya
Alam Di SDN 14 Pagi CengkarengBarat" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalan
Ujian Munaqasah, 12 desember 2014 dihadapan dewan penguji, karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang pendidikan PGMI
J akarta, 1 2 Desember 2014
Panitia Uj ian Munaqasah
Tanggal
tbf, $
L{tts
TandaTangan
KetuaPanitia (Ketua Jurusan PGMI)
Dr. X'auzan, M.A19761107 200701 1 003
Penguji I
Fathiah.Alatas. M.Si
19$A2ts 200912 2 008
Penguji II
MeirvFadilah Noor, M. Si
NrP. 19800516200710 2 001
,%:,
Mengetahui,
Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
nru.Nunl"#d,., Ph.D
NrP. 19s91020 198603 2 001
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Nim
Jurusan
Alamat
: MARRISA PUSPA TRININGRUM
:109018300099
: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
: Jl. Jaya 25 Rt. 001 Rw. 010 Gg. Kenanga 6 No. 246 Kel. cengkareng Barat
Kec. Cengkareng Jakarla Barat
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul " Pengaruh Penerapan
Model pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Trvo Stray Terhadap Hasil Belajar
Pada Materi Sumber Daya Alam di SDN 14 Pagi Cengkareng Barat " adalah hasil karya
saya sendiri di bawah bimbingan:
Pembimbing I : Iwan Permana Sur.varna, M.Pd
NIP : 19780504 200901 1003
Pembimbing II: Asep Ediana Latip, M.Pd
NIP : 19810623 200912 I 003
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menerima
segala konsekuensi apabila skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Januari 2015
Yang menyatakan
(MARRISA PUSPA TRININGRUM)
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode two stay two
stray terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN 14 Pagi Cengkareng
Barat Jakarta Barat pada bulan September 2014. Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi experiment dengan teknik pengambilan sampel purpossive sampling.
Instrument yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak
20 butir. Data hasil instrumen dianalisis dengan uji statistik berupa uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode TSTS berpengaruh terhadap hasil
belajar IPA. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan hipotesis tersebut, diperoleh nilai thitung 0,08, dan
nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% adalah 1,99. Dengan demikian terlihat bahwa thitung
> ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak. Selain dengan uji-t pengaruh mEetode
TSTS juga dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest yaitu 53,92 yang meningkat pada
nilai rata-rata posttest yaitu 72,55.
Kata kunci : hasil belajar, pembelajaran kooperatif, two stay two stray.
ii
ABSTRACT
MARRISA PUSPA TRININGRUM (109018300099). Effect of Application of
Cooperative Learning Mode Two Stay Two Stray Technique on Student Results in
Matter of Natural Resources. Thesis Teacher Science Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, 2014.
This study aims to determine the effect of the application of the method two stay two
stray toward science learning outcomes. This research was conducted at SDN 14
Morning West Cengkareng, West Jakarta in April – May 2014 The method used was
a quasi experiment with sampling purposive sampling technique. Instrument is an
instrument that is used in the form of multiple choice test as much as 20 points. Data
results were analyzed by statistical test instruments such as t-test.
The results showed that the method TSTS effect on science learning outcomes. This
conclusion is based on the results of hypothesis testing using t-test. Based on this
hypothesis, obtained tcount 0,08 and the value ttable at 5% significance level is 1,99.
Thus it appers that tcount< ttable (0,08<1,99), so that the null hypothesis (H0) is
rejected. In addition to the t-test method TSTS influence can also be seen from the
value of the average pretest is 53,92 which increased the average value of the
posttest is 72,55.
Keyword : Learning outcomes, Cooperative learning, two stay two stray
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, iman, dan
nikmat Islam kepada hamba-Nya. Shalawat dan slam semoga tetap tercurahkan kehadirat
Nabi akhirul Zaman yang telah membawa umat dari zaman kegelapan hingga zaman terang
benderang, yakni Nabi besar Muhammad SAW.
Judul skripsi yang dipilih oleh peneliti didsarkan karena ingin mengetahui pengaruh
metode pembelajaran Two Stay Two Stray pada hasil belajar IPA. Dengan tekad dan usaha
yang semaksimal mungkin, terlaksanalah penelitian ini walaupun dengan segala keterbatasan
dan kekurangannya.
Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya, penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi atau ikut membantu dalam penelitian ini. Semoga menjadi
amal baik dan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus
apresiasi dan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah serta nikmat yang tak
terhitung.
2. Kedua orang tua tersayang, yang selalu mencurahkan semangat, do’a, motivasi dan
dukungan baik secara moril maupun materil. Serta kakak-kakak dan adik atas
semangat yang diberikan.
3. Prof. Dr. H. Rifat Syauqi Namawi, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. DR. Fauzan, MA, Ketua Program Pendi dikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Iwan Permana Suwarna M.Pd selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini,
yang telah mencurahkan pikiran dan meluangkan waktunya bagi penulis selama
penyusunan skripsi ini.
6. Asep M.pd selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini, yang telah
mencurahkan pikiran dan meluangkan waktunya bagi penulis selama penyusunan
skripsi ini.
7. Selaku Kepala Sekolah SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
8. Selaku wali kelas di kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat atas kerja
sama dan ilmu yang diberikan kepada penulis.
9. Seluruh dosen Prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang telah
diberikan kepada penulis.
10. Rekan-rekan seperjuangan Prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
angkatan 2009 (PGMI-C)atas segala motivasi, inspirasi dan semangat yang diberikan
selama menuntut ilmu di kampus tercinta, khususnya sahabat-sahabat Fatimah TW,
Pandu, Sintara, dan Siti Ryana.
11. Seluruh dewan guru dan karyawan SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat atas
kerjasama dan bantuan yang diberikan dalam hal pelaksanaan penelitian serta seluruh
siswa/i kelas IV A dan B tahun ajaran 2013/2014 yang telah berpartisipasi dalam
penelitian.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif
bagi dunia pendidikan terutama bagi pembaca, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai penggunaan metode pembelajaran kooperatif
teknik two stay two stray. Akhir kata penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang konstruktif untuk perbaikan skripsi ini.
Jakarta, 24 September 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah .............................................................. .. 1
b. Identifikasi Masalah .................................................................... .. 4
c. PembatasanMasalah ...................................................................... 4
d. Perumusan Masalah ..................................................................... ... 5
e. Tujuan Penelitian ......................................................................... ... 5
f. Manfaat Penelitian ....................................................................... ... 5
II. KAJIAN TEORITIS, ALUR KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskipsi Teoritik ........................................................................... .... 7
1. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar ....................................................................... .... 7
b. Hasil Belajar ................................................................................ ... 13
c. Faktor-faktor yang MempengaruhiMinatBelajar ......................... 14
d. Hakikat IPA .................................................................................... 15
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .... ...................................... ..... 17
b. Karakteristik PembelajaranKooperatif ........................................ ..... 20
c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif ................................. 21
d. KelebihandanKekuranganPembelajaran Kooperatif ..................... 22
e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) ........ 23
f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik TSTS ...............26
g. Alasan Menggunakan Teknik Two Stay Two Stray .......................... 27
h. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 27
i. Kajian Materi ..................................................................................... 29
j. Kerangka Berpikir ............................................................................. 36
III. METODOLOGI PENELITIAN
a. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... ..... 39
b. Metode danDesain Penelitian ...................................................... ..... 39
vi
c. Populasi dan Sampel ................................................................... ..... 40
d. Variabel Penelitian ........................................................................... 40
e. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... ...... 41
f. Instrument Penelitian ........................................................................ 41
g. Analisis Hasil Uji Validitas .............................................................. 44
1. Uji Validitas ................................................................................ 44
2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 45
3. Daya pembeda ............................................................................. 45
4. Pengujian Taraf Sukar ................................................................. 46
h. Teknik Analisis Data ......................................................................... 47
1. Uji Normalitas ............................................................................. 47
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 48
3. Uji Hipotesis ............................................................................... 49
IV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data ................................................................................... 50
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen ........................ 51
b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol ............................... 53
2. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen ........................ 54
b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol ............................... 56
c. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data
1. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 58
2. Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 59
3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 61
C. Temuan Penelitian ............................................................................... 63
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 64
V. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 65
B. Saran..................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 67
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ..................................................................................... 69
Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ............................................................................................ 83
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................................... 95
Lampiran 4 Soal Instrumen .................................................................................................. 103
Lampiran 5 LKS 1 ............................................................................................................... 107
Lampiran 6 LKS 2 ............................................................................................................... 109
Lampiran 7 LKS 3 ............................................................................................................... 111
Lampiran 8 Hasil Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ..................................................... 113
Lampiran 9 Hasil Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................................................ 117
Lampiran 10 Hasil Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................................................. 122
Lampiran 11 Hasil Normalitas Posttest Kelas Kontrol ........................................................ 126
Lampiran 12 Uji Homogenitas Pretest ............................................................................... 130
Lampiran 13 Uji Homogenitas Posttet ................................................................................ 133
Lampiran 14 Uji Hipotesis Pretest ....................................................................................... 136
Lampiran 15 Uji Hipotesis Posttest ..................................................................................... 138
Lampiran 16 Uji Validitas ................................................................................................... 140
Lampiran 17 Uji Reliabilitas ................................................................................................ 142
Lampiran 18 Daya Pembeda ................................................................................................ 144
Lampiran 19 Indek Kesukaran ............................................................................................. 145
Lampiran 20 Observasi 1 ..................................................................................................... 147
Lampiran 21 Observasi 2 ..................................................................................................... 150
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 22
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instument ............................................................................................. 41
Tabel 3.3 Klasifikasi Lembar Observasi ............................................................................ 43
Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas ....................................................................................... 45
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................................. 45
Tabel 3.6 Klasifikasi Taraf Kesukaran .............................................................................. 47
Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelas Ekperimen ............................................ 50
Tabel 4.2 Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol ................................................. 52
Tabel 4.3 Deskriptif Hasil Belajar Posttest Kelas Ekperimen ........................................... 53
Tabel 4.4 Deskriptif Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol ................................................ 55
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas........................................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas....................................................................................... 57
Tabel 4.7 Hasil Uji Pretest Uji-t......................................................................................... 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Posttest Uji-t ....................................................................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai satu lembaga pendidikan formal, sekolah sebagai pusat
pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban
pemberian pendidikan dan bertanggung jawab untuk mendidik dan
menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Sekolah tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab
untuk membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai calon
masyarakat. Pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa dalam bentuk
apapun merupakan aktifitas yang akan membantu dalam menyelenggarakan
pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.1
Berdasarkan pernyataan tersebut maka tujuan pendidikan adalah sebagai
penuntun, pembimbing, dan petunjuk arah bagi para siswa agar mereka dapat
tumbuh dewasa sesuai dengan potensi dan konsep diri yang sebenarnya,
sehingga mereka dapat tumbuh, bersaing, dan mempertahanan kehidupannya
di masa depan yang penuh dengan tantangan dan perubahan.2Agar tujuan
pendidikan dapat tercapai, seorang guru harus dapat menggunakan model
pengajaran yang sesuai dan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan menyenangkan, serta bermakna bagi siswa dan guru. Oleh karena itu,
perlu adanya variasi pengajaran yang dapat merangsang dan melibatkan siswa
aktif, baik secara fisik, intelektual, maupun emosionalnya.3 Pemilihan model
pengajaran IPA hendaknya dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat meningkatkan daya kreatifitas berpikir kritis, serta
siswa dapat memperkuat motifasi untuk belajar.Kebanyakkan dalam proses
belajar mengajar siswa masih sering berpusat pada guru (teacher center).
1M. Alisuf sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: UIN Press), 2005 hal.262Prof. dr. Dedy Mulyasana: Pendidikan Bermutu dan BerdayaSaing (Bandung: Rosda Karya,2011), hal.23Prof. Dr.oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 98
2
Pembelajaran seperti ini berarti guru hanya mengajar dan memberikan siswa
dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan yang menyebabkan
kecenderungan belajar siswa kurang bermakna karena siswa sudah
mengetahui pembelajaran yang diberikan akan sama dengan pembelajaran
pada pertemuan-pertemuan sebelumnya sehingga siswa menjadi merasa jenuh
dan bosan dengan kegiatan belajar mengajar tersebut.
Untuk itulah seorang guru harus mengenal, mempelajari, dan menguasai
banyak teknik pengajaran, agar dapat menggunakan dengan variasinya
sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang bermakna
dan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran.
Oemar Hamalik menyatakan guru profesional haruslah memiliki
persyaratan yakni: memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai
guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang
sehat, berbadan sehat, memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas,
berjiwa pancasila, dan warga negara yang baik.4 Berbagai model dapat
diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya metode yang digunakan untuk
memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk
memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu
pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar
siswa mampu berfikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam
menghadapi segala persoalan.
Pemilihan strategi, model, teknik, dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa
merupakan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan
sebuah model akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan keberhasilan siswa
tersebut dalam mengikuti pembelajaran.
Hal serupa berlaku pada mata pelajaran IPA yang tidak hanya berpusat
pada satu metode saja (ceramah) karena akan mengakibatkan siswa tidak
berani untuk mengemukakan pendapat atau ide yang diketahuinya sehingga
4Prof. Dr.Oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.117
3
siswa cenderung lebih banyak diam dalam proses belajar mengajar (pasif) dan
siswa menjadi kurang percaya diri. 5
Pembelajaran IPA semacam ini dapat diperbaiki dengan metode yang
lebih baik dan menarik yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa
serta minat dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dan dapat memberikan peningkatkan terhadap hasil belajar siswa
adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran secara kelompok
ataupun secara diskusi, dalam pembelajaran ini semua siswa dituntut untuk
terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing
sehingga siswa diajarkan untuk belajar bekerja sama dan menghargai
pendapat yang dikemukakan oleh temannya.
Teknik two stay two stray ini dikembangkan oleh sebuah kelompok di
kelas untuk membagikan hasil dan informasi dalam kelompok lain, sehingga
terciptalah pembelajaran yang hidup di dalam kelas. Dengan model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray belajar dapat saling
menguntungkan antara siswa yang kurang berprestasi dengan siswa yang
berprestasi tinggi, yang bekerja bersama-sama dalam satu tugas akademik,
siswa yang kemampuannya lebih tinggi akan menjadi tutor bagi siswa yang
berkemampuannya rendah.6
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas maka penulis menyusun
skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
TwoStay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber
Daya Alam di SDN 14 PAGI Cengkareng Barat”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi adalah :
5Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 2007), hal.1026Dra. Masitoh & Laksmi Dewi.: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal 244
4
1. Siswa merasa jenuh dan bosan dalam kegiatan pembelajaran karena proses
pembelajaran kecenderungan berpusat pada guru saja.
2. Siswa menjadi kurang aktif ketika proses pembelajaran hanya dengan
menggunakan satu metode saja (ceramah).
3. Siswa tidak berani untuk mengemukakan pendapat atau ide selama proses
belajar mengajar berlangsung (pasif).
4. Kurangnya rasa kerja sama dan percaya diri siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka diketahui permasalah yang
muncul secara luas, untuk itu permasalahan peneliti batasi pada:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD
2. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif (meliputi C1, C2, dan C3
3. Model pembelajaran kooperatif teknik TSTS merupakan salah satu teknik
dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama dalam kelompok
dengan empat anggota untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
(dua siswa sebagai tamu dan dua siswa lagi penerima tamu)
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay
two stray berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber daya
alam di kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two
stay two stray terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber daya alam di
kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat.
5
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan teoritis tentang penerapan model kooperatif teknik
two stay two stray dalam kegiatan pembelajaran IPA terutama pada materi
Sumber daya alam.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Siswa, lebih mudah memahami materi pelajaran melalui pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray khususnya pada materi Sumber Daya
Alam.
b. Bagi Guru, penerapan teknik two stay two stray dijadikan sebagai alternatif
proses pembelajaran IPA khususnya pada materi Sumber Daya Alam.
c. Bagi Sekolah, sebagai referensi ilmiah dalam penerapan metode
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan lanjutan bahan
pengembangan penelitian dengan teknik two stay two stray yang lebih variatif
pada mata pelajaran IPA untuk peningkatan hasil belajar siswa.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. HakikatHasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah usaha untuk mencapai kepandaian
atau ilmu.1
Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Karena telah sangat dikenal, seakan-akan orang yang telah
mengetahui dengan sendirinya apakah yang dimaksud dengan belajar.
Kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan tersebut akan mendapatkan
jawaban yang bermacam-macam, demikian pula dikalangan para ahli.
Belajar bukan menghapaldan bukan pula mengingat, belajar adalah salah
satu proses yang ditandai adanya perubahan diri seseorang, perubahan hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah al
2.5kecakapannya, dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya,
dan lain-lain aspek yang ada pada individu.2
Dibawah ini dikemukakan pendapat tentang teori belajar diantaranya:
1) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior
as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktifitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
2) Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by
which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah
1Drs. H. Baharuddin, M. Pd. I dan Esa Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belajar & Pembelajaran(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2010) , hal 132 Anita.W. Sri. Rositah, dkk.: Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT, 2007), hal 2.5
7
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan.3
3) Sedangkan menurut Hilgard dan Bower, belajar (to learn) memiliki
pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan
melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan
mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar
memiliki arti dasar adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan.
Pengertian belajar juga dijelaskan oleh James LM, Belajar adalah upaya
yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan
memperoleh sendiri. Sementara itu Garry dan Kingsley berpendapat bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinil melalui pengalaman
dan latihan-latihan. Konsep perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai
suatu fungsi praktis atau pengalaman.4
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan
perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Dari pemahaman tentang pengertian belajar tadi, terdapat tiga atribut
pokok (ciri utama) belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman5.
a) Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau bisa disebut juga sebagai
proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila fifikran dan
perasaan aktif.
b) Perubahan Perilaku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang
belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).
c) Pengalaman
3Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag: Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), edisi 2,hal.134Dra. Masitoh, M.Pd dan Laksmi dewi, M.Pd: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal.35 Anita.W. Sri. Rositah, dkk, Op.Cit hal 2.5
8
Belajar adalah mengalami artinya belajar terjadi di dalam interaksi antara
individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan fisik, contohnya: buku, media, perpustakaan, alam sekitar.
Lingkungan sosial contohnya: guru, siswa pustakawan, kepala sekolah.
Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang dapat
menstimulasi dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa
menggunakan media biasanya akan kurang merangsang siswa untuk belajar
lebih giat dan hal ini biasanya terdapat ppada siswa MI.6
Jadi, belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan
yang ditandai dengan adanya perubahan kemampuan menjadi lebih baik.
Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO)terdapat 4 pilar hakikat universal dari belajar atau bisa disebut
empat pilar belajar, yaitu:7
1) Learning to know
Belajar untuk mengetahui (learning to know), berkaitan dengan
perolehan, penguasaan dan pemanfaatan pengetahuan. Belajar untuk
mengetahui menurut UNESCO dipahami sebagai cara dan tujuan dari
eksistensi manusia. Belajar untuk mengetahui berimplikasi terhadap
diakomodasinya konsep belajar tentang bagaimana belajar (learning how to
learn) dengan mengembangkan seluruh potensi konsentrasi pembelajar,
keterampilan meningkat dan kecapakan untuk berpikir.
2) Learning to do
Belajar untuk bekerja (learning to do), adalah belajar atau berlatih
menguasain ketrampilan dan kompetensi kerja. Jadi menurut konsep
UNESCO belajar jenis ini berkaitan dengan pendidikan vokasional.
3) Learning to live togetherBelajar hidup bersama (leraning to live together), mengisyaratkan
keniscayaan interaksi berbagai kelompok dan golongan dalam kehidupanglobal yang dirasakan semakin menyempit akibat kemajuan teknologikomunikasi dan informasi.
66 Nana sudjana: Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda, 2004}, hal 907Anitah. W. Sri. Rositah, dkk.:Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT, 2007), hal 2.7
9
4) Learning to be
Belajar utuk menjadi manusia yang utuh untuk mengahruskan tujuan
belajar dirancang dan diimplementasikan sedemikian rupa, sehingga
pembelajaran menjadi manusia yang utuh, paripurna. Manusia
berkembang secara optimal dan seimbang, baik aspek ketakwaan terhadap
Tuhan, intelektual, emosi, sosial, fisik, maupun moral.
Dari semua pernyataan di atas mengandung pengertian bahwa dengan
belajar seseorang akan melakukan perubahan-perubahan dalam tingkah
laku dan perbuatan sebagai hasil pengalaman yang diperoleh. Belajar
merupakan suatu proses perkembangan hidup manusia baik yang
menyangkut dirinya sendiri maupun kehidupan itu sendiri. Belajar
memerlukan latihan yang diharapkan ada kehidupan yang lebih baik bagi
orang yang mengalami proses belajar.
Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat
digolongkan ke dalam hasil belajar, namun karena ada yang diakibatkan
karena faktor kematangan, maupun faktor ketidak sadaran. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari
pengalaman (interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan
emosional terjadi.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam tiga ranah (kawasan), yaitu: pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotorik), dan sikap (afektif). Ketiga ranah tersebut di dalam
kurikulum 2004 terkandung dalam rumusan kompetensi.
Esensi yang dianggap oleh masing-masing ahli mungkin dapat sama,
tetapi dalam memberikan formulasi batasannya sukar untuk mencapai
kesamaan yang mutlak. Cukup banyak definisi mengenai belajar yang
telah dikemukakan oleh para ahli. Seperti yang dikemukakan oleh Skinner
yang menyatakan bahwa “Countless definition of learning has been give.
Hal tersebut dikemukakan karena memang definisi mengenai belajar itu
cukup banyak.
10
Untuk memberikan gambaran mengenai hal tersebut dapat
dikemukakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut:
a) Skinner, memberikan definisi belajar “Learning is a process of
progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat
dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi
perilaku yang bersifat progresif.
b) McGeoch, memberikan definisi belajar”Learning is a change in
performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar
membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai
akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atau practice
mengandung arti bahwa adanya usaha dari individu yang belajar.
c) Morgan, dkk, memberikan definisi mengenai belajar ”Learning can be
defined as any relatively permanent change in behavior which occurs
as a result of practice orexperience”. Hal yang muncul dalam definisi
ini ialah bahwa perubahan perilaku atau performance itu relatif
permanen. Di samping itu juga dikemukakan bahwa perubahan perilaku
itu sebagai akibat belajar karena latihan (practice) atau karena
pengalaman (experience).8
Disamping definisi-definisi tersebut di atas masih banyak definisi
mengenai belajar yang dapat diajukan, namun kiranya hal tersebut kurang
perlu. Untuk memberikan jawaban mengenai hal tersebut, kiranya perlu
diangkat apa yang dikemukakan oleh Hilgard sebagai berikut:
A precise definition of learning is not necessary, so long as we agree thatthe inference to learning is make from changes in performance that are theresult of training or experience, asa distinguished from changes such asagrowth or fatigue and from changes attributable to temporary state of thelearner.9
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
8Prof. Dr. Bimo Walgito: Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: ANDI, 2010), hal.1849Ibid, hal.185
11
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut: 10
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya11.
Belajar akan terjadi apabila terjadi proses interaksi dengan lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah nara sumber, teman, guru, situasi, dan
kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar siswa. Dalam hal inilah peran guru sebagai
fasilitator dan pembimbing harus berfungsi secara optimal.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni sejenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.12
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conversing
terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik ( faktor eksternal)
umpamnya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang
sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang
beerintelegensi tinggi (faktor internal), mungkin akan memilih pendekatan
belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena
pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-
10 Ibid, hal. 18611Drs. Slameto: Belajar&Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka cipta, 2010), hal212Muhibbin Syah: Psikologi Pembelajarandengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosda karya,2009), hal. 129
12
achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers (berprestasi rendah) atau
gagal sama sekali.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kegiatan memahami, menghayati dan
menganalisis bahan-bahan pelajaran. Dalam hasil belajar terdapat faktor-
faktor yang memepengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
Hasil belajar merupakan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah
melalui proses belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami
proses belajar dimana tingkah laku itu dalam bentuk perbuatan yang dapat di
amati dan diukur. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua
faktor dari luar dan lingkungan.13
Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami siswa setelah
proses belajar mengajar dapat dilakukan evaluasi pada setiap materi yang
diberikan. Adanya perubahan-perubahan inti tampak pada hasil belajar yang
diperoleh siswa.
Proses mengajar siswa tidak hanya merupakan penguasaan
pengetahuan semata atau berbagai hal yang pernah diajarkan atau dilatih,
tetapi juga meliputi perubahan tingkah laku, seperti yang dinyatakan Gagne,
bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar, perubahan
itu tidak hanya mengenai perubahan pengetahuan, juga membentuk
kecakapan kebiasaan pribadi individu yang belajar.
Dalam sistem pengajaran rumusan tujuan pendidikan baik tujuan
kurikuler maupun institusional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar menjadi tiga ranah, yaitu:
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sistematis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap, dan nilai
13 Drs. Slameto, OP.Cit, hal.8
13
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan tindakan.
Pendapat di atas sama dengan pendapat Benyamin Bloom, dkk yang
menyatakan bahwa ada tiga dimensi haisl belajar yaitu dimensi kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dimensi kognitif dalah kemampuan yang
berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti
pengethauan aplikatif, sintesis, analisis, dan evaluasi. Dimensi afektif adalah
kemampuan yang berhubunngan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi.
Sedangkan dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan
dengan keterampilan psikomotorik.14
Untuk menilai hasil belajar dapat digunakan tes. Tes adalah alat yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan belajar yang telah
dicapai oleh siswa. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi kepada
siswa agar mereka memperhatikan pelajaran serta mendorong mereka agar
dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik. Tes dapat juga digunakan
sebagai feedback bagi guru dalam memperbaiki program pengajaran.15
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Kegiatan belajar mengajar siswa terkadang mengalami kesulitan-
kesulitan sehingga mempengaruhi hasil belajar yang dicapainya.Keberhasilan
sebuah pengajaran dapat dilihat dari hasil belajar. Adapun beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam siswa sendiri. Ada
berbagai macam faktor internal yang mempengaruhi hsil belajr siswa,
antara lain:
a. Fisiologi, terdiri dari kondisi fisik dan panca indera.
14 Muhibbin syah, Op, Cit hal, 10215 Nana Sudjana: Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda 2004}, hal.90
14
b. Psikologi, terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan
kemampuan kognisi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa. Di
bawah ini ada beberapa faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa:
a. Lingkungan, terdiri dari alam dan sosial.
b. Instrument, terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi,
dan manajemen.16
d.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan
atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “Science”. Kata “Science”
sendiri berasal dari kata Bahasa Latin “Scientia” yang berarti saya tahu.
“Science” terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural
sciences (ilmu pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science
sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) saja.17
Adapun wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam. perkembangannya tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan
sikap ilmiah.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan teori sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-
gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi
dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,
jujur, dan sebagainya.
16Drs. Syaiful Bahri Djamarah: Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hal .17617Trianto, M.Pd: Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 136
15
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai
produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan
ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk
menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses,
berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah
ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan.
Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai
untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode
ilmiah (scientific method).18
Selain sebagai proses dan produk, Daud Joesef, pernah menganjurkan
agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan” atau suatu kelompok atau
institusi sosial dengan tradisi nilai, aspirasi, maupun inspirasi.19
Sementara itu, menurut Laksmi Prihantoro dkk., mengatakan bahwa IPA
hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk
IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan
konsep. Sebagai suatu proses IPA merupakan proses yang dipergunakan
untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkanproduk-
produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi
yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Secara umum IPA meliputi
tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan kimia.
Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis
kompetensi (Depdiknas, 2003:2) adalah sebagai berikut:
1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.
3) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan
teknologi.
4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.20
18 Usman Samatowa: Pembelajaran IPA di Sekolah dasar (Jakarta: Indeks, 2010), hal 619Ibid, hal. 137
16
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan IPA
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam yang
dapat dianalisis untuk menjawab semua keingintahuan manusia tentang alam.
Kesimpulan dari teori belajar, hasil belajar, dan IPA diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dapat menambah pengetahuan siswa
mengenai alam yang ada di sekitar siswa sehingga siswa mengetahui hal-hal
yang berhubungan dengan pelajaran IPA serta meningkatkan hasil belajar
siswa terutama dalam mata pelajaran IPA.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran model kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja, membantu di
antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok.21
Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme
yang lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Berdasarkan penelitian Piaget
yang pertama, dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangu dalam pikiran
anak.22
Dalam pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator yang
berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih
tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan
pengetahuan pada siswa, tetapi harus membangun dalam pikirannya juga.
Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan langsung
dalam menerapkan ide-ide mereka. Hal ini merupakan kesempatan bagi siswa
untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.
Slavin mengemukakan, “In cooperative learning method, student work
together in foyr member teams to master material initially presented by the
teacher.” Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan
20Ibid, hal.13821Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 20070, hal.9622Abdul Majid: Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), hal. 173
17
bekerja adalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.23
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran
kooperatif dikenal dengan pembelajaran belajar kelompok atau kerja
kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas
yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara
terbuka dan interdepensi efektif di antara anggota kelompok.
Menurut Lie,A. Bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama
dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran
cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok
yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative
learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas
dengan lebih efektif.
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai
suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok., yang terdiri
dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning
juga dapat diartikan sebagai suatu tugas bersama dalam suasana kebersamaan
di antara sesama anggota kelompok.
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep
yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan
memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja
sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman
23Prof. Dr. H. Tukiran tanoredja dkk: Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif (Bandung:AlfaBeta, 2013), hal.55
18
sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari
sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber
bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1)
untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara
kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-
siswa yang terdiri beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda
pula, 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada
perorangan.24
Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar
kelompok yang terstruktur. Yang termasuk ke dalam struktur ini adalah lima
unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab, individual,
interaksi personal, keahlihan bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam
strategi pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan untuk bisa juga bekerja,
mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individual.25
Anita Lie berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur.26 Tugas-
tugas tersebut perlu dipersiapkan secara matang, terencana dan terstruktur
agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, dan guru juga harus selalu
membimbing dan mengawasi jalannya pembelajaran agar seluruh siswa dapat
terlibat dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang siswanya dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-6 orang secara heterogen yang
24Prof. Dr. H. Tukiran Taniredja, Op.Cit, hal. 5725 Dra. Masitoh & Laksmi Dewi: Strategi Pembelajaran (Jakarta:Ikhlas Beramal, 2009), hal 23226 Anita Lie. 2008: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-RuangKelas. Jakarta. PT Grasindo, Cet VI, hal 28
19
memiliki tingkat kemampuan berbeda untuk belajar dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas atau permasalahan. Pembelajaran kooperatif juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, dan
kemampuan sosial.
b. KarakteristikPembelajaranKooperatif(Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar dengan
kelompok-kelompok kecil sehingga siswa dapat memaksimalkan proses
belajar pada dirinya sendiri dan bekerja sama dengan siswa lainnya.
Kelompok-kelompok belajar pada pembelajaran kooperatif terdiri dari siswa-
siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Setiap anggota
kelompok bertanggung jawab tidak hanya untuk mempelajari apa yang
menjadi tanggung jawabnya tetapi juga membantu teman sekelompoknya.
Tujuan kelompok akan tercapai apabila semua anggota kelompok mencapai
tujuannya secara bersama-sama.
Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai
berikut:
1) siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar;
2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang,
dan rendah (heterogen);
3) apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
dan jenis kelamin yang berbeda;
4) penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.27
Pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia
belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil
membantu siswa belajar keterampilan sosial, sementara itu secara bersamaan
mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir logis.
c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:
27Abdul Majid: Op.Cit, hal. 176
20
1) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model
kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk
memahami konsep-konsep yang sulit;
2) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
perbedaan latar belakang;
3) Mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagai tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.
Menurut Linda Lungen, ada beberapa manfaat pembelajaran kooperatif
bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu: 1) meningkatkan
pencurahan waktu pada tugas; 2) rasa harga diri menjadi lebih tinggi; 3)
memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah; 4) memperbaiki kehadiran; 5)
angka putus sekolah menjadi rendah; 6) penerimaan terhadap perbedaan
individu menjadi lebih besar; 7) perilaku mengganggu menjadi lebih kecil; 8)
konflik antar pribadi berkurang; 9) sikap apatis berkurang; 10) pemahaman
yang lebih mendalam; 11) meningkatkan motivasi lebih besar; 12) hasil
belajar lebih tinggi; 13) retensi lebih lama; dan 14) meningkatkan kebaikan
budi, kepekaan, dan toleransi.
Dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif,
terdapat enam langkah utama atau tahapan. Pembelajaran dimulai dengan
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk
belajar. Fase ini digunakan untuk menyampaikan informasi dan bahan bacaan
daripada verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan dalam tim-tim belajar.
Tahapan ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerjasama untuk
menyelesaikan tugas bersama. Fase terakhir pembelajaran kooperatif adalah
meliputi presentasi hasil kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah
mereka pelajari, dan memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha
kelompok maupun individu. Untuk lebih jelas berkaitan dengan fase-fase
dalam pembelajaran kooperatif, sebagaimana dijelaskan dalam tabel 2.1.28
28Abdul Majid: Op.Cit, hal. 179
21
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
No Indikator Kegiatan Guru
1 Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut, dan memotivasi siswa
belajar.
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan, atau
melalui bahan bacaan.
3 Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
kecil
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas.
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari, atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
6 Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai
upaya atau hasil belajar individu maupun
kelompok.
d. KelebihandanKelemahanPembelajaran Kooperatif
Adapun keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut:29
29Prof. Dr. Hamruni, M.Si: Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hal129
22
1) Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari
berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.
2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata (verbal) dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, menyadari segala
keterbatasannya, dan bersedia menerima segala perbedaan.
4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar.
5) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan
mengelola waktu, dan sikap positif terhadap positif.
6) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa
sendiri, serta menerima umpan balik. Siswa dapat menerapkan teknik
pemecahan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan
yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah
belajar abstrak menjadi riil (nyata).
8) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, dan
ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
Di samping memiliki keunggulan pembelajaran kooperatif juga memiliki
kelemahan di antaranya:
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Hanya ada beberapa siswa yang aktif dalam kelompok.
3) Kendala teknis, misalkan masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang
mendukung untuk diatur kegiatan kelompoknya.
e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS)
Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (two stay two stray)
dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik digunakan dalam semua
mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa. Struktur dua tinggal
23
dua tamu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan
informasi dengan kelompok lainnya.30
Kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak diwarnai dengan kegiatan-
kegiatan individu. Dalam kondisi ini siswa belajar sendiri dan tidak diizinkan
melihat pekerjaan orang lain. Padahal dalam kehidupan nyata, siswa
cenderung dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, hal
ini dapat diasah melalui struktur pembelajaran teknik two stay two stray.
Dalam pembelajaran ini sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa lain
tetap di dalam kelompok, dua orang dalam kerja kelompok, kembali ke
kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.
Agus Suprijono mengemukakan langkah-langkah Pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray diawali dengan pembagian kelompok,
setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahn-
permasalan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi antar
kelompok, dua orang dari maisng-amsing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain utnuk saling
berkomunikasi, kemudian anggota kelompok yang tidak mendapat tugas
sebagai duta atau tamu memepunyai kewajiban menerima tamu dari suatu
kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada
tamu tersebut, lalu dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu
kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya,
mereka kembali kekelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke
kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun yang bertugas
menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang mereka
tunaikan.31
Dalam pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray guru berperan
sebagai pembimbing dan pengarah jalannya proses pembelajaran. Guru
membimbing kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan ketika bertukar
30 Anita Lie: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas(Jakarta: PT Grasindo, 2009), Cet VI, hal 6131 Agus Suprijono: Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2009), hal 93
24
informasi dan berdiskusi dengan temannya. Setelah pelaksanaan teknik two
stay two stray siswa bersama guru membahas pekerjaan kelompok dan
membuat kesimpulan, sehingga prosese pembelajaran dapat terlaksana sesuai
tujuan yang indin dicapai.
Berikut ini pola pembelajaran kooperatif tanpa teknik two stay
two stray Gambar 2.2
G
Gambar 2.2 Model Pembelajaran Kooperatif tanpa teknik two stay two stray
pada Gambar 2.3
Kelompok I
Kelompok III
Kelompok II
A1
C1 D1
B1
D3C3
A3 B3
D2C2
B2A2
Kelompok I
Kelompok III
Kelompok IIA2
C3 D1
B1
D3C2
A1 B3
D2C1
B2A3
25
f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Struktur Dua Tinggal Dua Tamu memberi kesempatan kepada kelompok
untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain. Banyak kegiatan
belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa
bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain.
Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia
saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah kegiatannya
adalah:32
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
2) Setelah selesai dua orang dari maisng-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua
kelompok lainnya.
3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
g. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Two Stay Two Stray
Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.
Adapun kelebihan dari model TSTS adalah sebagai berikut:
1) Dapat diterapkan pada semua kelas/ tingkatan.
2) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
3) Lebih berorientasi pada keaktifan.
4) Diharapkan siswa akan berani mengemukakan pendapat/ idenya.
5) Menambah kekompakkan dan rasa percaya diri siswa.
6) Kemampuan bicara siswa dapat ditingkatkan.
7) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
Sedangkan kekurangan dari teknik TSTS adalah:
32Dra. Masitoh & Laksmi Dewi.: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal 243
26
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Siswa cenderung tidak mau belajar didalam kelompok.
3) Bagi guru membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga)
4) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
h. Alasan Menggunakan Teknik Two Stay Two Stray
Beberapa alasan peneliti menggunakan teknik ini karena beberapa
kelebihan yang terjadi dalam teknik ini yaitu:
1) Teknik ini memudahkan pemahaman siswa karena siswa dapat berbagi
pemahaman atau informasi dengan siswa yang lain.
2) Teknik ini melatih siswa untuk mampu berpartisipasi dan berkomunikasi
baik dengan orang lain.
3) Teknik ini melatih siswa untuk menghargai berbagai perbedaan yang
terjadi di sekitarnya.
4) Teknik ini membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga
siswa membuat proses pembelajaran yang menyenangkan.
i. Kajian Materi
Gambar 2.4 Peta Konsep
SUMBER DAYA ALAM
MacamSumber Daya
Alam
Bahan BakuMenurutasalnya
Hasil teknologipengolahan
baku
PengambilanBahan Alam
danKelestarianLingkungan
Daur UlangSebagaiUpaya
PelestarianLingkungan
Sumber dayaalam dapatdiperbaharui
Sumber dayaalam tidakdapatdiperbaharui
Bahan bakudaritumbuhan
Bahan bakudari hewan
Bahan bakudari tambang
Kertas
Bahanpakaian
Pengambilanbahan alam tanpapelestarian sertadampaknya
Pemanfaatansumber dayaalam secara bijak
27
Semua bahan berasal berasal dari alam. Manusia dengan akal pikiran dan
usahanya mampu memanfaatkan bahan yang disediakan alam. Bahan dari
alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut
sumber daya alam. Sumber daya alam meliputi tumbuhan, hewan, dan bahan
alam tidak hidup. Meja, kursi, dan lemari yang ada di kelasmu terbuat dari
kayu yang berasal dari tumbuhan. Adapula perabotan yang terbuat dari besi.
Kayu diperoleh dari hutan, sedangkan besi dari pertambangan, semuanya
termasuk sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dikelompokkkan
menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau sumber daya alam
yang dapat diperoleh lagi dalam waktu tidak lama, dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui atau suatu saat akan habis.
1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Berbagai alat rumah tangga dari kayu dan bahan makanan seperti beras,
buah-buahan serta sayuran berasal dari tumbuhan. Daging, ikan, dan telur
berasal dari hewan, sedangkan minuman berasal dari air. Tumbuhan, hewan,
dan air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Jadi, tidak akan
habis selama manusia mau melestarikannya. Tumbuhan dapat ditanam
kembali, hewan dapat diternakan lagi, dan air sumbernya dari alam, manusia
tinggal menggunakan secukupnya.
a) Hutan
Hasil hutan yang utama adalah kayu, hasil lainnya adalah rotan. Kayu
dan rotan dapat dibuat menjadi perabotan rumah tangga, kayu juga
merupakan bahan pokok untuk membangun rumah. Selain digunakan untuk
keperluan dalam negeri, produk-produk dari kayu dan rotan juga ada yang di
ekspor sehingga dapat meningkatkan penghasilan negara.
Hutan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi hutan alami dan hutan
buatan. Hutan alami ialah hutan yang tumbuh dan terjadi secara alam, terdiri
atas berbagai jenis pohon. Hutan alam disebut juga hutan heterogen. Hutan di
Indonesia termasuk hutan tropis karena tumbuhannya termasuk tumbuhan
yang hidup di daerah tropis. Pohon-pohon hutan tropis contohnya kayu jati
dan meranti.
28
Hutan buatan ialah hutan yang sengaja ditanami satu jenis pohon atau
hutan homogen. Pohon di hutan homogen ditanam dalam waktu yang
bersamaan hasil hutan ini digunakan sebagai bahan baku suatu industri,
misalnya hutan pinus untuk bahan kertas, hutan jati untuk bahan bangunan
dan lain-lain.
b) Air
Air dapat diperoleh dari dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Untuk
keperluan sehari-hari, air dapat diambil dari dalam tanah dengan bantuan
pompa air listrik. Air dapat pula diambil dari sungai kemudian diolah dengan
teknologi PAM. Selanjutnya, dialirkan ke rumah-rumah. Selain untuk
keperluan sehari-hari, air sungai dan air laut merupakan sumber daya alam
yang sangat penting.
Di negara kita air sungai banyak digunakan untuk mengairi sawah. Di
pulau Sumatera dan Kalimantan beberapa sungai menjadi sarana lalu lintas
sehari-hari. Sungai-sungai di dekat hutan dapat pula digunakan untuk
menghanyutkan kayu dari hutan tempat penebangan kayu ke tempat
pengolahan, sehingga mengurangi biaya pengangkutan melalui jalan darat.
2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Bahan tambang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Semua hasil tambang dapat diperoleh dari dalam tanah dengan
kedalaman yang berbeda-beda. Minyak bumi termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, sebab proses terjadinya memerlukan waktu
yang sangat lama. Misalnya bumi berasal dari mikroplankton yang terkubur
di dalam laut dan di dalam bumi.
Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Palembang, Dumai, Balikpapan,
dan Bontang terdapat tambang minyak bumi. Sumber daya alam hasil dari
pertambangan yaitu bahan-bahan mineral, seperti berbagai logam yang
didapat dari bijih logam, misalnya bijih alumunium atau bauksit dan batu
bara. Batu bara saat ini sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai
29
pengganti minyak tanah, karena minyak bumi dikhawatirkan akan cepat
habis.
Perlu diketahui bahwa sumber daya alam sangat berhubungan dan tidak
dapat dipisahkan dengan lingkungan. Jika lingkungan rusak, maka sumber
daya alam pun tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Kerusakan lingkungan
dapat menyebabkan mutu sumber daya alam menjadi tidka bagus. Selain itu,
kerusakan lingkungan dapat mengurangi mutu sumber daya alam adalah
pencemaran sungai.
3) Bahan Baku Menurut Asalnya
Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi
bahan jadi. Contohnya kayu diolah menjadi meja, kursi, dan lemari. Dalam
contoh tersebut, kayu adalah bahan baku, sedangkan meja, kursi, dan lemari
adalah bahan jadi.
a) Bahan Baku dari Tumbuhan
Kayu merupakan bahan baku yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan
yang dapat diambil kayunya untuk dimanfaatkan membuat berbagai
perlengkapan adalah pohon jati, pohon mahoni, pohon gaharu, dan pohon
meranti.
b) Bahan Baku dari Hewan
Bahan baku yang berasal dari hewan umumnya berupa makanan, seperti
daging, telur, atau susu.
(a)Daging
Daging berasal dari ayam, sapi, atau kambing. Daging dapat diolah
menjadi bermacam masakan, seperti sosis, sate ayam, ayam bakar, opor
ayam dll. Daging mengandung protein bermutu tinggi.
(b)Telur
Telur berasal dari hewan. Contohnya: telur ayam, telur bebek, dan telur
puyuh. Telur baik dikonsumsi karena banyak mengandung protein.
(c)Susu
30
Susu berasal dari hewan, misalnya sapi, dan kambing. Dari hasil perahan
sapi diperoleh susu segar dan susu cair. Susu cair dapat diolah di pabrik
menjadi susu bubuk yang dikemas dalam kaleng.
c) Bahan Baku dari Barang Tambang
Bahan baku yang beasal dari bahan tambang contohnya adalah logam.
Logam berasal dari bijih logam. Macam-macam logam yang banyak ditemui
diantaranya adalah besi, alumunium, emas, perak, dan timah. Logam-logam
tersebut diolah lagi untuk dijadikan barang jadi.
Emas dan perak dapat dibuat menjadi berbagai jenis perhiasan seperti
kalung, gelang, dan cincin. Alumunium dibuat menjadi berbagai peralatan
memasak seperti panci, teko dan wajan yang bersifat tidak mudah berkarat,
menghantarkan panas, dan cukup ringan. Tembaga digunakan untuk membuat
kabel dan alat-alat listrik. Besi yang digunakan untuk kerangka bangunan dan
paku.
Beberapa jenis logam ada yang dicampur dengan logam lain agar
sifatnya semakin bagus. Contoh logam campuran adalah baja. Baja
merupakan campuran besi dengan karbon sehingga baja bersifat lebih kuat
dari besi dan tahan karat. Baja antara lain digunakan unyuk membuat
jembatan dan gedung pencakar langit. Ada juga jenis baja yang lebih
mengkilap dinamakanstainless steel. Stainless steel merupakan baja yang
dilapisi kromium. Stainless steel memiliki sifat yang kuat seperti besi tetapi
tidak berkarat dan lebih mengilap. Stainless steel banyak digunakan untuk
berbagai peralatan rumah tangga seperti sendok, garpu, pisau, dan gunting.
4) Hasil Teknologi Pengolahan Bahan Baku
Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh
Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada di alam ini merupakan
sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kemajuan teknologi
sangat membantu manusia dalam mengolah sumber daya alam sehingga dapat
mendatangkan manfaat yang sebanyak-banyaknya. Sumber daya alam ada
31
yang dapat dimanfaatkan secara langsung, ada pula yang harus diolah terlebih
dahulu dengan menggunakan teknologi.
Bentuk benda yang dibuat dengan teknologi akan sangat berbeda dengan
bahan bakunya. Misalnya, bentuk kertas yang dibuat dari kayu sangat berbeda
dengan bentuk kayu. Demikian pula barang-barang dari karet.
a) Pembuatan kertas
Bahan kertas ada yang berasal dari merang padi, ada yang dari kayu yang
tidak keras seperti kayu albasia. Proses pembeuatan kertas adalah sebagai
berikut:
1) Kayu dipotong-potong dan dihaluskan.
2) Dibuat bubur kertas, kemudian dicampur dengan perekat dan pemutih.
3) Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas.
4) Hasilnya berupa berbagai jenis kertas.
Keterangan:
1) Pembuatan kulit kayu.
2) Kayu dipotong kecil-kecil.
3) Penambahan air dan bahan kimia, dan serpihan kayu dimasak menjadi
bubur kertas.
4) Bubur kertas ditumbuk untuk memecah serat.
5) Bubur kertas dibersihkan dan diputihkan.
6) Bubur kertas ditiriskan dan berjalan di ban berjalan yang berlubang halus.
7) Rol panas mengeringkan kertas untuk membentuk lembar kertas.
8) Kertas sudah jadi dan digulung.
b) Pembuatan Bahan Pakaian
Bahan baku pakaian yang kita kenakan saat ini, berasal dari hewan atau
tumbuhan. Contohnya kain katun berasal dari bunga kapa, wol dari bulu
domba, dan kain sutera dari serat pada kepompong ulat sutera.
Berikut ini adalah pembuatan kain suter. Kain sutera berharga cukup
mahal karena kualitasnya bagus. Kain sutera sangat halus dan lembut. Kita
32
sudah tahu bahwa kain sutera berasal dari kepompong ulat sutera.
Kepompong ulat sutera dibuat dari air liur ulat. Air liur mengeras membentuk
serat benang, denagn menggunakan teknologi serat kepompong ulat sutera
dipintal menjadi benang, kemudian benang ditenun menjadi kain sutera.
5) Pengambilan Bahan Alam dan Kelestarian Lingkungan
Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Namun kemudian, kelestariannya harus selalu kita jaga agar
ketersediaannya di alam terjamin, sehingga tidak terjadi penurunan kualitas.
Contoh penurunan kualitas lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Tergenangnya lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung
berapi, pengerasan (jalan aspal), dan banyaknya bangunan di lahan produktif.
b) Pemanfaatan lahan terlalu sering, tanpa disertai pengolahan tanah secara baik
dapat menurunkan produksi pertanian.
c) Penebangan pohon di hutan tak terkendali tanpa adanya upaya penanaman
kembali dapat mengakibatkan binatang liar kehilangan habitatnya.
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan sudah punah atau mendekati
kepunahannya. Apa yang menyebabkannya ? Kepunahan beberapa jenis
hewan dan tumbuhan dapat disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir,
gunung meletus, kebakaran hutan, dan tindakan manusia seperti
penggundulan hutan, perburuan, penangkapan satwa lain, dan sebagainya.
Oleh karena itu harus terus dilakukan upaya-upaya pelestarian
lingkungan, antara lain dengan cara:
a) Sistem tebang pilih, yaitu cara penebangan kayu di hutan agar produksi kayu
yang dapat dijual dapat terus berlanjut, misalnya pohon yang ditebang
diameter batangnya 50cm atau lebih.
b) Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.
c) Penangkapan musiman untuk hewan tertentu guna menghindari kepunahan.
Waktu penangkapan diatur sedemikian rupa agar hewan mempunyai
kesempatan untuk berkembang biak dulu.
33
d) Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap
bahan makanan tertentu. Misalnya, bahan pokok tidak hanya padi, tapi juga
jagung, ketela, kentang, dan sebagainya.
Pelestarian sumber daya alam hayati dapat dilakukan dengan cara:
1) Pelestarian di habitat aslinya ( Pelestarian in situ). Contohnya bunga bangkai
di Bengkulu, dan badak Jawa di Ujung Kulon.
2) Pelestarian di luar habitat aslinya (Pelestarian ex situ). Contohnya
penangkaran kebun binatang dan kebun anggrek.
6) Daur Ulang Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan
Banyak peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan yang tidak dapat
diuraikan oleh bakteri pengurai. Akibatnya bahan-bahan itu menjadi sampah
yang dapat mengganggu lingkungan. Bahan yang terbuat dari plastik, kaca,
dan kaleng tidak dapat membusuk walaupun ditanam di dalam tanah. Oleh
karena itu, perlu didaur ulang agar tidak menumpuk di suatu tempat.
Daur ulang adalah suatu proses mengubah sisa-sisa baranag atau sampah
menjadi barang yang berguna.. daur ulang berati memanfaatkan kembali
suatu barang secara berulang-ulang. Misalnya, pecahan botol kaca dan toples
dapat didaur ulang menjadi botol dan toples baru atau kertas bekas diolah
ulang menjadi kertas koran, kertas pembungkus, dan tisu. Kaleng alumunium
pun dapat dilebur dan diolah secara berulang kali.
Benda yang terbuat dari bahan kertas, logam, dan kaca termasuk benda
yang mudah didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Sebaliknya
venda yang terbuat dari bahan plastik termasuk benda yang sulit untuk didaur
ulang dan sering menimbulkan masalah pencemaran. Daur ulang dapat
menghemat energi sumber daya alam.33
2.Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fitriah (2012) dalam skripsinya yang
33 http://marlianaoni.wordpress.com/materi-kita. di akses pada tgl 24 oktober 2014
34
berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Denganteknik two stay
two stray UntukMeningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa di MTs.
MATHLAUL ANWAR 2 BOGOR.34
Kesimpulan penelitian ini adalah dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two strayterdapat
peningkatkan hasil belajar siswa MTs. MATHLAUL ANWAR 2 BOGOR.
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, ditunjukkan
dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 32% dan meningkat pada siklus II
menjadi 71%.
Penelitian lainnya tentang Model Pembelajaran Kooperatif tekniktwo
stay two strayadalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dengan judul
skripsi Upaya Meningkatkan Minat Belajar Kimia Siswa dengan Pendekatan
Kooperatif tekniktwo stay two stray (TSTS) pada Pokok Pembahasan Ikatan
Kimia. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan
Kooperatif tekniktwo stay two straypada bahasan ikatan kimia dapat
meningkatkan minat belajar kimia siswa. Hal ini terlihat dari interaksi siswa
dari siklus I dan siklus II, telah tercapainya batasan indikator pada angket
minat belajar kimia siswa pada siklus II, dan waktu pembelajaran semakin
efektif dan optimal dari siklus I ke siklus II.35
Muhammad (2009) melakukan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran
Matematika Dengan Metode Cooperative Learning tekniktwo stay two
strayTerhadap Hasil Belajar Siswa, hasilnya rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan metode cooperative learning teknik two stay two stray lebih
tinggi dan lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.36
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan sebelumnya
yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay
two strayyang diteliti pada peningkatan hasil belajar siswa.
34 Nurul Fitriah: SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2012), tidak di terbitkan35 Kurniawati : SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2009), tidak di terbitkan36 Muhammad : SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2009), tidak di terbitkan
35
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan
sebelumnya yaitu sejauh pengamatan saya penelitian sebelumnya meneliti
pada mata pelajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Matematika sedangkan
penelitian ini meneliti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
penelitian sebelumnya meneliti pada tingkatan SMP/ MTs sedangkan
penelitian ini pada tingkatan SD/ MI.
B. Kerangka Berpikir
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memerlukan percobaan,
observasi atau pengamatan. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam, diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana suatu gejala alam dan peristiwa
dapat terjadi.
Oleh karena itu, pembelajaran IPA hendaknya menggunakan suatu
metode yang sesuai dengan karakteristik IPA itu sendiri, seperti melakukan
percobaan, pengamatan, diskusi, dan lain sebagainya disamping itu pelajaran
IPA harus dibuat menarik dan mengundang rasa ingin tahu siswa terhadap
materi IPA dan dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa salah
satunya dengan penerapan modelCooperative Learning.
Salah satu metode pembelajarannya adalah model pembelajaran
kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif mencakup kelompok-
kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk memecahkan
suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama, sehingga siswa lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling
mendiskusikan dengan cara berkomunikasi secara matematik dalam sebuah
kelompok.
Di antara model pembelajaran kooperatif yang bervariatif itu adalah
teknik two stay two stray adalah suatu teknik dalam pembelajaran kooperatif
yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar siswa.
Modelpembelajaran teknik two stay two stray ini meliputi kegiatan membaca,
36
diskusi, sharing, mendengar, menjelaskan dan menulis. Pembelajaran
kooperatif teknik two stay two stray diyakini dapat membuat siswa lebihh
aktif dan memeberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berkomunikasi
dalam mengungkapkan ide atau gagasan IPA dengan cara membagikan
informasi serta argumentasi dalam diskusi intern kelompok maupun antar
kelompok. Pada pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator sementara
siswa berpikir, mengkomunikasikan alasan, dan melatih siswa menghargai
pendapat orang lain.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPA.
C. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka teori dan kerang berpikir, maka hipotesis penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two
stray terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV pada
materi Sumber Daya Alam.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN CB 14 PAGI, Jakarta Barat. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester 2, dari bulan April - Mei
tahun pelajaran 2013/ 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
experiment (eksperimen semu). Kelas dibagi dalam dua kelompok , yaitu
kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model kooperatif teknik two stay two stray sedangkan kelompok
kedua adalah kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan diskusi
kelompok. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posstest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
Keterangan :
O1 : Sebelum diberikan perlakuan
O2 : Setelah diberikan perlakuan
XE : Perlakuan pada kelompok dengan menggunakan teknik two stay
two stray
XK : Perlakuan pada kelompok dengan menggunakan diskusi kelompok
38
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian1. Populasi terbagi dua,
yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SDN CB 14 PAGI, Jakarta Barat pada
tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa
kelas IV SDN 14 PAGI Cengkareng Barat.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Sampel yang
digunakan diambil dari populasi terjangkau dengan cara teknik sampel
bertujuan (purposive sampling) yaitu dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan
atas adanya tujuan tertentu3. Tujuan tersebut adalah untuk memudahkan
pengambilan sampel dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
saat pretest. Adapunsampel yang diambiladalahsiswakelas IV SDN 14Pagi
Jakarta Barat yang berjumlah 40 siswa.
Dalam penelitian ini sampel diambil sebanyak dua kelas, kelas pertama
adalah kelas eksperimen yaitu kelas IVa dan kelas kedua sebagai kelas
kontrol yaitu kelas IVb.
D. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, maka terdapat variabel-
variabel penelitian sebagai berikut :
Variabel bebas (X) : Pembelajarankooperatif teknik two stay two stray.
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa pada konsep Sumber Daya
Alam
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hal. 108 2Ibid., hal. 109
3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. Ke-14, hal.183
39
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian, digunakan teknik tes. Tes
merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
4Tes dilakukan untuk menjaring data hasil belajar siswa pada materi Sumber
Daya Alam.
F. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar IPA siswa. Tes ini merupakan tes objektif yang
berbentuk pilihan ganda, dengan 4 alternatif pilihan pada setiap butir, yaitu a,
b, c, dand. Materi tes yang diberikan adalah tentang Sumber Daya Alam. Tes
tersebut tersusun berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom, pada jenjang
C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan).
Tes ini berjumlah 20 butir, yang dilakukan dua kali terhadap siswa. Tes
pertama diberikan pada siswa sebelum dilakukan pembelajaran (pretest) dan
tes kedua diberikan pada siswa setelah dilakukan pembelajaran (posttest).
Kisi-kisi instrument dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
Kompetensi
Dasar
Indikator No Butir Soal Jumlah
Butir
Soal 11.1 Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan
Menyebutkan
macam-macam SDA
C1 C2 C3
1,
2,*3,*8,*9
*5,*6 *4,*7 9
4Drs. Zainal Arifin, M.Pd: Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Rosda Karya, 2011), hal 118.
40
Mengelompokkan
benda yang berasal
dari hewan
14, 16 *15 3
11.2 Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya
alam dengan
teknologi yang
digunakan
Menjelaskan
manfaat hutan bagi
kehidupan makhluk
hidup
11 10,12,18 13, *17 6
Menyebutkan cara
melestarikan hutan
*20 *19 2
Menjelaskan
manfaat air bagi
kehidupan makhluk
hidup
Menyebutkan cara
melestarikan air
(sungai, laut, dll)
22 *21 2
*23 1
11.3 Menjelaskan
dampak
pengambilan bahan
alam terhadap
pelestarian
lingkungan
Menyebutkan contoh
perusakan hutan dan
air (sungai, laut, dll)
*24, *26 *25 3
Menjelaskan dampak
dari perusakan hutan
dan air (sungai, laut,
dll)
*28,*29 *27,
*30
4
Jumlah 7 13 10 30
Nomor soal yang bertanda bintang (*) adalah nomor soal yang
digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan.
2. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
41
yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan.5Suatu observasi untuk mengamati aktivitas atau kinerja
seseorang yang dijadikan objek penelitian, dapat menggunakan lembar
observasi.
Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengetahui
aktivitas guru sebagai peneliti dan aktivitas siswa yang tengah diteliti
selama proses pembelajaran berlangsung. Rumus yang digunakan adalah:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100
Adapun lembar observasi yang digunakan peneliti dalam penenlitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi
Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Kegiatan Guru
(Ya/Tidak)
Siswa
(0 – 100%)
1 Awal
Persiapan belajar
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
apersepsi
2 Inti
Pembagian
kelompok
Diskusi TSTS
Presentasi
Kuis
Pemberian skor
Pemberian
penghargaan
3 penutup
5Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya, 2009),
hal.84
42
G. Analisis Hasil Uji Validitas
Instrument tes ini harus memenuhi empat kriteria, yaitu validitas,
reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan
tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus melalui
pengujian dan perhitungan. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan
yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh
instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah.6 Artinya, bahwa valid atau
tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu atau tidaknya alat
tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
Skor butir soal untuk tes objektif adalah 0 atau 1, sehingga
penghitungannya dapat menggunakan koefisien biserial. Rumus koefisien
biserial adalah sebagai berikut :7
rpbi=
𝑀𝑝−𝑀𝑡
𝑆𝐷𝑡√
𝑝
𝑡
Keterangan :
rpbi : indeks pointbiserial
Mp : rata-rata skordarisubjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnya
Mt : rata-rata skor total
SDt : standar deviasi skor total
p : proporsisiswa yang menjawab benar
q : proporsisiswa yang menjawab salah
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), hal.211 7Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal.79
43
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan bahwa suatu soal
dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
Adapun rumus yang digunakan utuk mengukur reliabilitas dengan
rumussebagaiberikut :
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1(
𝑆𝐷2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑠2))
Keterangan :
r11 : reliabilitasinstrument
n : banyaknyabutirsoal yang valid
SD2 : nilai standar deviasi
p : proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah
Adapun klasifikasi nilai reliabilitas dapr dibagi menjadi lima
kelompok, yaitu Sangat tinggi, Tinggi, Cukup, Rendah, Sangat Rendah.
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas :
Klasifikasi Reliabilitas Kategori
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
<0,20 Sangat rendah
Dari hasil uji coba butir soal dengan menggunakan hitungan manusl
(Mixcrosoft Excel) diperoleh reliablitasnya adalah 0,91, termasuk dalam
kriteria sangat tinggi.
44
3. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
berkemampuan rendah.
Adapuan rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda
adalah
𝐷 =𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵− 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐷 = daya pembeda
𝐵𝐴 = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
𝐵𝐵 = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah
𝑃𝐴 = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 = proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 = 𝐵𝐵
𝐽𝐵 = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
Klasifikasi Daya Pembeda Kategori
D = 0,00 – 0,20 Jelek
D = 0,20 – 0,40 Cukup
D = 0,40 – 0,70 Baik
D = 0,70 – 1,00 Sangat baik
Dalam penelitian, daya pembeda masing-masing butir soal di
hitung secara manual (Microsoft Excel). Dari hasil perhitungan tersebut
diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar 0,1 dalam kategori jelek
dan tertinggi 0,8 dalam kategori sangat baik.
45
4. Pengujian Taraf Sukar
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam
menjaring banyak subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan
benar. Soal yang dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
meningkatkan tingkat berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sulit
membuat siswamenjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat yang
tinggi untuk mencoba mengerjakannya. Karena terlalu jauh dari jangkauan
berfikirnya. Adapun rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal
adalah sebagai berikut:
𝑃 = 𝐵
𝑁
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab soal benar
N = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Tabel 3.6 Klasifikasi Taraf Kesukaran
Klasifikasi Taraf Keukaran Kategori
P = 0,00 – 0,30 Sukar
P = 0,30 – 0,70 Sedang
P = 0,70 – 1,00 Mudah
Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal-soal yang
sukar, sedang, dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sedang dan
mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Adapun jumlah soal yang
bertaraf sedang berjumlah 8 soal, sedangkan jumlah soal yang bertaraf
mudah berjumlah 12 soal.
46
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji-t yakni tes statistik. Sebelum dilakukan uji-t analisis data diawali
dengan pengujian persyaratan analisis data.
1. Pengujian Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi sampel yang diteliti.Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Liliofers, yaitu:
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Data mentah diurutkan dari nilai terendah hingga tertinggi, dan
dimasukkan ke dalam kolom Xi
2) Kolom Zi didapat dari perhitungan 𝑋𝑖−𝑋
𝑠, dimana s = √
∑(𝑋−𝑋2²
𝑛−1
3) Kolom luas Zi didapat dari tabel Standar normal (Z) distribution.
4) Kolom F(Zi) didapat dari penghitungan sebagai berikut,
a. Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0,5 – Luas Zi
b. Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0,5 + Luas Zi
5) Kolom S(Zi) didapat dari penghitungan No.responden
Banyak responden
6) Kolom Lo/ L-hitung didapat dari penghitungan F(Zi) – S(Zi)
7) L-tabel dilihat dari nilai kritis uji Liliofers.
Hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:
Ho = Sampel berdistribusi normal
Ha = Sampel berdistribusi tidak normal
Kriteria hipotesis uji normalitas untuk menganalisi data dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Jika Lo/L-hitung < L-tabel, maka Ho diterima dan sampel
berdistribusi normal
47
2) Jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka Ho ditolak dan sampel tidak
berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antar dua
keadaan atau populasi. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji
homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah
uji Fisher, yaitu :
F =𝑆12
𝑆22, dimana S2 =
𝑛 ∑(𝑋²)−(∑ 𝑋)²
𝑛 (𝑁−1)
Keterangan :
F = Homogenitas
S12 = Variansterbesaratau data pertama
S22 = Variansterkecilatau data kedua
Kriteria hipotesis pengujian uji homogenitas untuk menganalisis
data dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1) Jika F-hitung< F-tabel,maka Ho diterima yang berarti varians
antara kelas eksperimen dan kontrol homogen
2) Jika Fhitung>Ftabel,maka Ho ditolak yang berarti varians antara kelas
eksperimen dan kontrol tidak homogen.
c. Uji Data Peningkatan (N-Gain)
Hasil evaluasi pretest dan posttest menunjukkan sejauh mana
kemampuan pemahaman konsep siswa dan sesudah penerapan model
pembelajaran. Peningkatan penguasaan konsep dan aktifitas siswa dapat
48
dilihat dari gain antar pretest dan nilai posttest menggunakan rumus
data peningkatan (gain) sebagai berikut.
Gain =𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡
Tabel 3.7 Normalisasi gain
Skor Kategori
g> 0,7 Tinggi
0,3 g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Mudah
d. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas, dan diketahui bahwa data berdistribusi normal
dan homogen, maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan
rumus uji-t dengan taraf signifikan a = 0,05.
Rumus uji-t dapat diperlihatkan sebagai berikut:
t = 𝑋1−𝑋2
𝑑𝑠𝑔 √1
𝑛1
+ 1
𝑛1, dimana dsg = √
(𝑛1−1)𝑉1+(𝑛2−1)𝑉2
𝑛1+𝑛2−2
keterangan:
X1 : Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang
diajarkan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik
TSTS
X2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang
diajarkan tanpa menggunakan metode pembelajaran kooperatif
teknik TSTS
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2 : Banyaknya data kelompok 2
Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan
membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Untuk mencari t-tabel sebelumnya
tentukan dulu nilai derajat bebas (db), dengan rumus derajat bebas (db) = (n1
49
+n2)-2, barulah untuk mengalisis data itu lihat t-tabel di tabel t pada taraf
signifikan a = 0,05.
Kriteria hipotesis uji-t untuk menganalisi data dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan tidak ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPA materi SDA.
2) Jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka Ho ditolak dan ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPA materi SDA.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakbar
pada materi Sumber Daya Alam . Peneliti mengambil kelas 4 pada semester II
tahun ajaran 2013/2014 untuk dijadikan sebagai penelitian. Keduanya diberi
tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang sama berupa soal pilihan ganda
sebanyak 20 butir soal untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil
belajar yang lebih baik.Proses penelitian ini dilakukan selama dua kali
pertemuan pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
penelitian ini, kelas eksperimen diberi treatmen dengan pembelajaran
kooperatif teknik TSTS, sedangkan kelas control diberi treatmen dengan
pembelajaran konvensional.
Deskripsi data dalam penelitian ini adalah menggunakan data nilai
terbesar, nilai terkecil, rata-rata, distribusi frekuensi data, dan histogram dari
masing-masing kelas. Data dari masing-masing kelas akan diuraikan sebagai
berikut :
51
B. Hasil Analisis Data
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil
perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas eksperimen, maka penulis
memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas
eksperimen, pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA
Kelompok Eksperimen
Data Frekuensi ( f1) Pretest
Eksperimen
N 40
Nilai Maksimum 80
Rata-rata (Mean) 55,67
Median 53,1
Modus 50,9
Standar Deviasi 12,77
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
eksperimen mempunyai nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 80 dengan mean
55,67. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 53,1, modus dari hasil
belajar tersebut adalah 50,9 dan simpangan baku 12,77.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas
eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa
52
terbanyak mendapatkan nilai antara 49 – 55 sebanyak 9 siswa. Sedangkan
siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 77 – 83 sebanyak 3 orang siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen sebelum diberikan
perlakuan hasil belajar siswa masih berada di bawah rata-rata nilai KKM yang
di tentukan yaitu 70. Secara visual hasil belajar IPA kelas eksperimen tersebut
dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram nilai hasil belajar IPA kelas eksperimen
b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil
perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas kontrol, maka penulis
memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas
kontrol, pada tabel berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
35 – 41 42 – 48 49 – 55 56 – 62 63 – 69 70 – 76 77 - 83
53
Tabel 4.2 Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol
Data Frekuensi ( f1) Pretest
Kontrol
N 40
Nilai Maksimum 70
Nilai Minimum 25
Rata-rata (Mean) 47,6
Median 47,1
Modus 44,7
Standar Deviasi 11,22
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
eksperimen mempunyai nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 70 dengan mean
47,6. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 47,1, modus dari hasil
belajar tersebut adalah 44,7 dan simpangan baku 11,22.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas
eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa
terbanyak mendapatkan nilai antara 39 – 45 sebanyak 12 siswa. Sedangkan
siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 67 – 73 sebanyak 2 orang siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas kontrol hasil belajar siswa
berada jauh dari rata-rata nilai KKM yang di tentukan.
Secara visual hasil belajar IPA kelas kontrol tersebut dapat dilihat pada
grafik histogram sebagai berikut:
54
Gambar 4.2 Histogram nilai hasil belajar IPA kelas kontrol
2. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil
perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas eksperimen, maka penulis
memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas
eksperimen, pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA
Kelompok Eksperimen
Data Frekuensi ( f1) Pretest
Eksperimen
N 40
Nilai Maksimum 100
Nilai Minimum 55
Rata-rata (Mean) 79
Median 79,3
Modus 77
Standar Deviasi 11,20
0
2
4
6
8
10
12
14
45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 - 86 87 - 93
55
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
eksperimen mempunyai nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 100 dengan mean
79. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 79,3, modus dari hasil
belajar tersebut adalah 77 dan simpangan baku 11,20.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas
eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa
terbanyak mendapatkan nilai antara 76 – 82 sebanyak 11 siswa. Sedangkan
siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 97 – 103 sebanyak 2 orang siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen setelah diberikan
perlakuan hasil belajar siswa jauh lebih meningkat sehingga mencapai rata-
rata nilai KKM yang di tentukan
Secara visual hasil belajar IPA kelas eksperimen tersebut dapat dilihat
pada grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.3 Histogram nilai hasil belajar siswa kelas ekperimen
0
2
4
6
8
10
12
55 – 61 62 – 68 69 – 75 76 – 82 83 – 89 90 – 96 97 - 103
56
b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil
perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas kontrol, maka penulis
memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas
eksperimen, pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
Data Frekuensi ( f1) Pretest
Eksperimen
N 40
Nilai Maksimum 90
Nilai Minimum 45
Rata-rata (Mean) 68,12
Median 72,5
Standar Deviasi 10,02
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas
eksperimen mempunyai nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90 dengan mean
68,12. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 72,5, modus dari hasil
belajar tersebut adalah 68 dan simpangan baku 10,02. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada kelas kontrol hasil belajar siswa meningkatdan
mencapai rata-rata nilai KKM yang di tentukan meskipun masih ada beberapa
siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM yang telah ditentukan.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas
eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa
57
terbanyak mendapatkan nilai antara 66 – 72 sebanyak 12 siswa. Sedangkan
siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 87 – 93 sebanyak 1 orang siswa
Gambar 4.4 Histogram nilai hasil belajar siswa kelas kontrol
c. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data
1. Hasil Uji Normalitas
Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut dilakukan pengujian
prasyarat penelitian, yaitu uji normalitas, yaitu dengan menggunakan uji Liliofers
pada taraf signifikasi (a) 0,05. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data distribusi normal atau tidak. Data disebut berdistribusi normal apabila
memenuhi kriteria Lhitung<Ltabel diukur pada taraf signifikasi dan tingkat
kepercayaan tertentu.
Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.5 :
0
2
4
6
8
10
12
14
45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 - 86 87 - 93
58
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelompok
eksperiment dan Kontrol
Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posstest Pretest Posttest
N 40 40 40 40
X 55,67 79 47,6 68,12
Lhitung 0,5923 0,7115 0,5422 0,6267
Ltabel 0,140 0,140 0,140 0,140
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Tabel 4.5 hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest
maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria
Lhitung<Ltabel. Sehingga data dapat diolah atau dilakukan analisis.
2. Hasil Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini homogenitas didapat
dengan menggunakan uji F (Fisher) pada taraf signifikasi (a) 0,05. Kriteria pengujian
yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung< Ftabel.
Maka kedua data kelompok mempunyai varian yang sama atau homogen.
Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran
Hasil uji homogenitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian
dapat dilihat pada tebel 4.7.
59
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
Data Pretest dan Posttest
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
S2 12,77 11,22 11,20 10,02
Fhitung 1,29 1,02
Ftabel 1,69
Kesimpulan Homogen Homogen
Tabel 4.6 di atas untuk data pretest di dapat Fhitung= 1,29 dan data posttest
didapat Fhitung = 1,02 sedangkan Ftabel = 1,69. Dari kedua data tersebut didapat Fhitung<
Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data hasil belajar dari kedua sampel
tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.
3. Hasil Uji Hipotesis
uji thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika thitung< ttabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima. Perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 4.7 Hasil Pretest Uji-t
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik Eksperiment Kontrol
N 40 40
Rata-rata 55,67 47,6
S2 12,77 11,22
thitung 3,056
ttabel 1,99
Kesimpulan Ha diterima Ho ditolak
60
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil perhitungan uji hipotesis untuk
membandingkan pretest kelompok eksperiment dan kontrol diperoleh thitung = 0,30
dengan db = 40, dk = 78 dan taraf signifikasi 0,05 maka ttabel = 1,99, karena thitung<
ttabelyaitu 3,056< 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Hoditolak.
Tabel 4.8 Hasil Posttest Uji-t
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik Eksperiment Kontrol
N 40 40
Rata-rata 79 68,12
S2 11,20 10,02
thitung 4,945
ttabel 1,99
Kesimpulan Ha diterima Ho ditolak
Berdasarkan tabel di atas , terlihat bahwa hasil perhitungan uji hipotesis untuk
membandingkan posttest kelompok eksperiment dan kontrol diperoleh thitung = 0,08
dengan db = 40, dk = 78 dan taraf signifikasi 0,05 maka ttabel = 1,99, karena thitung<
ttabel yaitu 4,945< 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Ho ditolak.
Dengan demikian hasil posttest dalam penelitian ini dapat menguji kebenaran
hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA
siswa dengan menggunakan metode pembelajaran teknik Two stay Two Stray dengan
siswa yang diberi metode pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaaan tingkat pemahaman konsep siswa antara kelas eksperimen dan
kontrol yang diukur dari hasil belajar.
61
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen 79 dan
nilai rata-rata kelas kontrol 68,12. Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis yang
telah dilakukan diperoleh hasil bahwa berada pada daerah diluar daerah
penerimaan atau dengan kata lain ditolak. Dengan demikian hipotesis alternatif
( ) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar siwa.
Terjadinya pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil
belajar IPA siswa disebabkan oleh karakteristik pembelajaran kooperatif itu sendiri
dimana dalam pembelajarannya siswa belajar secara tim. Dengan belajar secara tim
dapat memudahkan siswa dalam pembagian tugas, memudahkan siswa belajar
melaksan akan tanggung jawab pribadinya. Pembelajaran kooperatif teknik TSTS
didasarkan pada manajemen kooperatif. Dengan manajemen kooperatif siswa dituntut
untuk memiliki tanggung jawab yang lebih bukan hanya pada diri sendiri namun juga
untuk kelompoknya. Dengan tanggung jawab ini setiap siswa saling bantu untuk
mencapai tujuan pelajaran, dengan cara belajar seperti ini siswa lebih termotivasi
untuk meningkatkan hasil belajarnya. Kemauan untuk bekerja sama, dan
keterampilan bekerjasama dengan kemauan dan keterampilan bekerjasama siswa
mempraktikkan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran kelompok sehingga siswa
mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal. Selain itu, siswa menjadi lebih siap dalam menerima
62
pembelajaran karena guru menunjuk siswa berdasarkan pembagian kelompok
sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen secara ringkas yaitu : 1) guru
menjelaskan materi pembelajaran. 2) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 4 orang. 3) Guru membagikan materi kepada
tiap kelompok, 4) Siswa berdiskusi bersama, 5) Guru meminta 2 orang siswa dari
masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lainnya dan menjelaskan
diskusi yang telah dilakukan pada kelompoknya. 6) Guru meminta kepada siswa yang
bertamu untuk kembali ke kelompok asalnya dan meminta perwakilan dari tiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. 7) guru memberikan penghargaan
pada kelompok yang anggotanya yang menjawab benar pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Hal tersebut diatas dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa karena
mendorong siswa untuk lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Berbeda dengan kelompok kontrol yang pembelajarannya dilakukan secara
konvensional, yaitu tanpa pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dilakukan
cenderung satu arah yaitu hanya berpusat pada guru. Guru menjelaskan kemudian
siswa mencatat dan kemudian siswa menjawab soal di LKS. Sehingga dari data yang
diperoleh terlihat perbedaannya, walaupun ada beberapa siswa yang memahami
materi pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka belajar hanya menerima apa
yang disampaikan oleh guru tanpa bereksplorasi lebih lanjut, sehingga pembelajaran
menjadi menjemukan, tidak menarik, dan tidak menyenangkan.
63
Berdasarkan uraian tersebut diatas, menunjukkan bahwa perlakuan yang
berbeda menyebabkan hasil belajar yang berbeda antara kelas eksperimen yang diajar
dengan pembelajaran kooperatif teknik TSTS dan kelas kontrol yang diajar dengan
pembelajaran konvensional.
Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar IPA siswa.
D. Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Nilai rata-rata hasil post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 79
dan 68,12.
2. Hasil belajar siwa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TSTS lebih
tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal
tersebut ditunjukkan dari hasil uji t pada nilai post test siswa yang memperoleh
= 3,056 lebih besar dari = 1,99.
Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil
belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai kelompok
eksperimen lebih tinggi dari nilai kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena
pada pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif teknik TSTS, sedangkan pada kelompok kontrol
diberikan hanya dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran
64
kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 14 Pagi
Cengkareng Barat tahun pelajaran 2014-2015.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kendati demikian, masih
ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki
keterbatasan diantaranya:
1. Pokok bahasan yang diteliti hanya pada bahasan pecahan sehingga belum bisa
digeneralisasi pada pokok bahasan lain.
2. Kondisi siswa yang merasa tegang pada awal proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS , karena siswa
belum terbiasa.
3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengalokasian
waktu yang baik.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaraan kooperatif teknik two stay two stray
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber Daya Alam.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih besar
dari pada rata-rata hasil posttest kelas kontrol, yaitu 79 untuk kelas
eksperimen dan 68,12 untuk kelas kontrol.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses belajar
mengajar yang terjadi selama penelitian, maka penulis dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar, untuk memperoleh hasil belajar IPA yang
maksimal khususnya pada siswa sekolah dasar guru hendaknya dapat
menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan serta dapat membangun keaktifan
dan motivasi siswa.
66
2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS
saat mengajarkan materi Sumber Daya Alam sehingga mempermudah dan
membantu siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran.
3. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS nilai
rata-rata siswa lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional. Ini membuktikan bahwa model pembelajaran
kooperatif teknik TSTS dapat dijadikan alternatif dalam proses KBM.
4. Saat belajar dengan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS
hendaknya guru telah mempersiapkan manajemen waktu yang matang.
67
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Majid: Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2013)
2. Agus Suprijono: Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
3. Anita Lie. 2008: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative
Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta. PT Grasindo, Cet IV
4. Anitah. W. Sri. Rositah, dkk.: Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT,
2007)
5. Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 2007)
6. Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:
Rosda Karya, 2009)
7. Dra. Masitoh, M.Pd dan Laksmidewi, M.Pd: Strategi Pembelajaran (Jakarta:
Ikhlas Beramal, 2009)
8. Drs. H. Baharuddin, M. Pd. I dan Esa Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belajar &
Pembelajaran (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2010)
9. Drs. Slameto: Belajar &Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:
Rineka cipta, 2010)
10. Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag: Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), edisi 2
11. Drs. Zainal Arifin, M.Pd: Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Rosda Karya, 2011)
12. Nurul Fitriah: Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Two Stay Two
Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa. SKRIPSI UIN (Jakarta
Tidak diterbitkan,2012)
13. Prof. Dr. Bimo Walgito: Pengantar PsikologiUmum (Yogyakarta: ANDI,
2010)
68
14. Prof. Dr. Dedy Mulyasana: Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing
(Bandung: Rosda Karya, 2011)
15. Prof. Dr. Hamruni, M.Si: Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani,
2012)
16. Prof. Dr. H. Tukiran tanoredja dkk: Model-model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif (Bandung: AlfaBeta, 2013)
17. Prof. Dr. Oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,
2005)
18. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002)
19. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010)
20. Trianto, M.Pd: Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: BumiAksara, 2010)
69
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam di Lingkungan
Pertemuan Ke-
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Inti :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
B. Kompetensi Dasar :
11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Mendeskripsikan pengertian SDA
2. Menyebutkan macam-macam SDA
3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan
4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan
5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian SDA
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam SDA
3. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari hewan
5. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup
E. Materi pembelajaran :Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan
2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam di lingkungan
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis makhluk hidup menghasilkan sumber daya
alam
70
4. Prosedur : a. Banyaknya sumber daya alam hayati
b. Banyaknya sumber daya alam non hayati
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
a. Mampu menjaga sumber daya alam yang ada di lingkungan
b. Mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray
G. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan
pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan pertanyaan
apersepsi. Seperti :
1. Anak-anak sebutkan nama-nama hewan yang ada di sekitar
rumah kalian ?
2. Apa manfaat dari hewan tersebut ?
3. Siap yang harus menjaga hewan tersebut ?
4. Bagaimana cara menjaga hewan tersebut ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam di
lingkungan
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa menjaga
dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber daya alam yang
ada di sekitar lingkungan kita
Tujuan :
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :
1. Memahami hubungan sumberdaya alam di lingkungan
5 menit
71
2. Memahami manfaat sumber daya alam
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru menunjukkan gambar-gambar hewan yang berkaitan dengan
sumber daya alam slide power point.
2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang dijelaskan
oleh guru
Menanya :
1. Melalui media power point siswa di minta untuk menjawab manfaat
dari hewan tersebut dalam kehidupan sehari-hari .
2. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai materi yang
sedang dipelajari.
3. Guru memberikan informasi mengenai sumber daya alam di
lingkungan
4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan-hewan yang dapat
dijadikan sumber daya alam selain yang telah dicontohkan oleh
guru
Mencoba :
Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk
mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan menggunakan
metode two stay two stray dimana dari tiap-tiap kelompok terdiri
dari 4 siswa
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.
Mengkomunikasikan :
1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok secara
berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas tersebut
(TSTS)
2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok untuk
bertamu kepada kelompok lain untuk mencari informasi ke
kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal di dalam kelompok
bertugas untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dengan
teman kelompoknya kepada siswa yang bertamu ke kelompoknya.
55 menit
72
3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu untuk
kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan informasi yang
telah didapatkan dari kelompok lain yang telah di tamuinya,
kemudian meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk
mempresentasikannya.
Menalar/ asosisasi
Melalui metode TSTS siswa dapat memahami sumber daya alam
bagi lingkungan
Penutup Refleksi :
1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.
2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian indikator
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan
berikutnya
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Manfaat dari sumber daya alam bagi manusia
2. Cara menjaga dan memelihara sumber daya alam
10 menit
H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar
I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
J. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
73
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 21 April 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan
Teknologi
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Inti :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
B. Kompetensi Dasar :
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang
digunakan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup
2. Menyebutkan cara melestarikan hutan
3. Menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup
4. Menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup
2. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan hutan
3. Siswa dapat menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup
4. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)
E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan teknologi
2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam dalam teknologi
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis sumber daya alam dalam teknologi
4. Prosedur : 1. Manfaat hutan bagi sumber daya alam
2. Manfaat air bagi sumber daya alam
75
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air
b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray
G. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan
pertanyaan apersepsi. Seperti :
1. Anak-anak siapa yang tahu apa itu hutan ?
2. Apa manfaat hutan bagi makhluk hidup ?
3. Lalu apa manfaat air bagi kita ?
4. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan dan air ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam dalam
teknologi
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa
menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita baik hutan,
sungai, laut, dll
Tujuan :
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :
1. Mengetahui sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan
teknologi
2. Memahami manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup
5 menit
76
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan teknologi
dalam bentuk slide power point.
2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru
Mencoba :
Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk
mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan
menggunakan metode two stay two stray dimana dari tiap-tiap
kelompok terdiri dari 4 siswa
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekitar.
Mengkomunikasikan :
1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
secara berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas
tersebut (TSTS)
2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok
untuk bertamu kepada kelompok lain untuk mencari informasi
ke kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal di dalam
kelompok bertugas untuk menjelaskan materi yang telah
didiskusikan dengan teman kelompoknya kepada siswa yang
bertamu ke kelompoknya.
3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu untuk
kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan informasi yang
telah didapatkan dari kelompok lain yang telah di tamuinya,
kemudian meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk
mempresentasikannya.
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dapat di kembangkan ke
55
menit
77
dalam teknologiterutama hutan dan air.
Penutup Refleksi :
1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.
2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian
indikator
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan
berikutnya
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup
2. Cara menjaga dan memelihara hutan dan air bagi makhluk
hidup
10
menit
H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar
I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
J. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
78
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 28 April 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Dampak dari Perusakan Hutan dan Air
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Inti :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
B. Kompetensi Dasar :
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)
2. Menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)
3. Menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan
air
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)
2. Siswa dapat menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)
3. Siswa dapat menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran
udara, tanah dan air
E. Materi pembelajaran : Dampak dari perusakan hutan dan air
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : perusakan dan pelestarian hutan dan air
2. Fakta : Adanya dampak dari merusak dan melestarikan hutan dan air
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Contoh perusakan dan pelestarian hutan dan air
4. Prosedur : 1. Dampak perusakan hutan dan air
2. Cara Melestarikan hutan dan air
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
80
a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air
b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray
G. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan
pertanyaan apersepsi. Seperti :
1. Anak-anak siapa yang suka menonton berita di televisi ?
2. Apa yang sedang terjadi di provinsi Riau saat ini ?
3. Apa akibat/ dampak dari kebakaran hutan tersebut ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang dampak dari
perusakan hutan dan air serta cara melestarikan hutan dan
air
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa
menjaga dan memelihara dan menjaga kelestarian hutan dan
air karena itu adalah SDA yang dibutuhkan oleh semua
makhluk hidup
Tujuan :
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :
1. Mengetahui dampak dari perusakan SDA (hutan dan air)
2. Mengetahui cara melestarikan SDA (hutan dan air)
5 menit
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan
dampak dari perusakan hutan dan air dalam bentuk slide
55
menit
81
power point.
2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru
Mencoba :
Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk
mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan
menggunakan metode two stay two stray dimana dari tiap-
tiap kelompok terdiri dari 4 siswa
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga
kelestarian hutan dan air serta menjauhkan sifat dari
merusak sumber daya alam yang dampaknya akan berakibat
buruk bagi semua makhluk hidup yang ada.
Mengkomunikasikan :
1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
secara berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas
tersebut (TSTS)
2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok
untuk bertamu kepada kelompok lain untuk mencari
informasi ke kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal
di dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan materi yang
telah didiskusikan dengan teman kelompoknya kepada siswa
yang bertamu ke kelompoknya.
3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu
untuk kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan
informasi yang telah didapatkan dari kelompok lain yang
telah di tamuinya, kemudian meminta perwakilan dari tiap
kelompok untuk mempresentasikannya.
Menanyakan
1. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai
materi yang sedang dipelajari.
2. Guru memberikan informasi mengenai cara melestarikan
hutan dan air dan dampak dari perusakan hutan dan air
82
Penutup Refleksi :
4. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan dengan meriview point-point kegiatan
pembelajaran.
5. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian
indikator
6. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa membuat
gambar yang berkaitan dengan hutan dan air
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Dampak perusakanhutan dan air bagi makhluk hidup
2. Cara menjaga dan melestarikanhutan dan air
10
menit
H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar
I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
J. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
83
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 06 Mei 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
83
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam Dengan Mata Pencaharian
Pertemuan Ke-
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Inti :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
B. Kompetensi Dasar :
11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Memahami peta konsep tentang sumber daya alam
2. Memahami sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia
meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.
3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.
5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam
2. Siswa dapat Memahami sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhah manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.
3. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.
5. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan
2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam di lingkungan
84
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis makhluk hidup menghasilkan sumber daya
alam
4. Prosedur : a. Banyaknya sumber daya alam hayati
b. Banyaknya sumber daya alam non hayati
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
a. Mampu menjaga sumber daya alam yang ada di lingkungan
b. Mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan
pertanyaan apersepsi. Seperti :
1. Anak-anak sebutkan nama-nama hewan yang ada di
sekitar rumah kalian ?
2. Apa manfaat dari hewan tersebut ?
3. Siap yang harus menjaga hewan tersebut ?
4. Bagaimana cara menjaga hewan tersebut ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam di
lingkungan
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa
menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita
Tujuan :
5 menit
85
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :
1. Memahami hubungan sumberdaya alam di lingkungan
2. Memahami manfaat sumber daya alam
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh guru
2. Guru meminta siswa untuk mencatat apa yang telah ditulis
guru di papan tulis
Menanya :
1. Melalui media mencatat siswa di minta untuk menjawab
manfaat dari hewan tersebut dalam kehidupan sehari-hari .
2. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai
materi yang sedang dipelajari.
3. Guru memberikan informasi mengenai sumber daya alam di
lingkungan
4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan-hewan
yang dapat dijadikan sumber daya alam selain yang telah
dicontohkan oleh guru
Mencoba :
Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat dari
sumber daya alam bagi manusia
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekitar.
Mengkomunikasikan :
Melalui metode ceramah siswa mengkomunikasikan materi
yang di pelajari yaitu sumber daya alam yang ada di
lingkungan.
55
menit
Penutup Refleksi :
1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan dengan meriview point-point kegiatan
pembelajaran.
10
menit
86
2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian
indikator
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk
pertemuan berikutnya
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Manfaat dari sumber daya alam bagi manusia
2. Cara menjaga dan memelihara sumber daya alam
H. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya alam
I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
J. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
87
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 22 April 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan
Teknologi
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Inti :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
B. Kompetensi Dasar :
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang
digunakan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup
2. Menyebutkan cara melestarikan hutan
3. Menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup
4. Menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup
2. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan hutan
3. Siswa dapat menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup
4. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)
E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan teknologi
2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam dalam teknologi
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis sumber daya alam dalam teknologi
4. Prosedur : 1. Manfaat hutan bagi sumber daya alam
2. Manfaat air bagi sumber daya alam
88
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air
b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray
G. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
1. Guru meminta siswa untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan
pertanyaan apersepsi. Seperti :
1. Anak-anak siapa yang tahu apa itu hutan ?
2. Apa manfaat hutan bagi makhluk hidup ?
3. Lalu apa manfaat air bagi kita ?
4. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan dan air ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam dalam
teknologi
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa
menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita baik hutan,
sungai, laut, dll
Tujuan :
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :
1. Mengetahui sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
teknologi
2. Memahami manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup
5 menit
89
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru
2. Guru meminta siswa untuk mencatat materi yang telah ditulis
di papan tukis
Mencoba :
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
disiapkan oleh guru
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekitar.
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dapat di kembangkan ke
dalam teknologi terutama hutan dan air.
55
menit
Penutup Refleksi :
1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.
2. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian
indikator
3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan
berikutnya
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup
2. Cara menjaga dan memelihara hutan dan air bagi makhluk
hidup
10
menit
H. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya Alam
I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
J. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
90
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 29 April 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : IV/ 2
Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan
Teknologi
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Kompetensi Dasar :
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)
2. Menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)
3. Menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan
air
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)
2. Siswa dapat menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)
3. Siswa dapat menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran
udara, tanah dan air
E. Materi pembelajaran : Dampak dari perusakan hutan dan air
(Uraian materi terlampir) :
1. Konsep : perusakan dan pelestarian hutan dan air
2. Fakta : Adanya dampak dari merusak dan melestarikan hutan dan air
3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Contoh perusakan dan pelestarian hutan dan air
4. Prosedur : 1. Dampak perusakan hutan dan air
2. Cara Melestarikan hutan dan air
5. Dampak/ manfaat/ hikmah :
a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air
b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Metode ceramah
92
E. Kegiatan Pembelajaran :
Tahapan
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi
waktu
Pendahuluan
Orientasi :
Guru meminta siswa untuk berdo’a sebelum memulai
pelajaran.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai
pembelajaran dengan menertibkan siswa dan melakukan ice
breaking
Apersepsi :
Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan
pertanyaan apersepsi. Seperti :
Anak-anak siapa yang suka menonton berita di televisi ?
Apa yang sedang terjadi di provinsi Riau saat ini ?
Apa akibat/ dampak dari kebakaran hutan tersebut ?
Motivasi :
Hari ini kita akan mempelajari tentang dampak dari perusakan
hutan dan air serta cara melestarikan hutan dan air
Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa
menjaga dan memelihara dan menjaga kelestarian hutan dan air
karena itu adalah SDA yang dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup
Tujuan :
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini
adalah :
1. Mengetahui dampak dari perusakan SDA (hutan dan air)
2. Mengetahui cara melestarikan SDA (hutan dan air)
5 menit
Kegiatan Inti
Mengamati :
1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru
2. Guru meminta siswa untuk mencatat materi yang telah ditulis
di papan tukis
55
menit
93
Mencoba :
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
disiapkan oleh guru
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekitar.
Menalar/ asosiasi :
Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga kelestarian hutan
dan air serta menjauhkan sifat dari merusak sumber daya alam
yang dampaknya akan berakibat buruk bagi semua makhluk
hidup yang ada.
Penutup Refleksi :
1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan dengan meriview point-point kegiatan
pembelajaran.
2. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian
indikator
Kesimpulan
Guru menyimpulkan:
1. Dampak perusakanhutan dan air bagi makhluk hidup
2. Cara menjaga dan melestarikanhutan dan air
10
menit
F. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya Alam
G. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV
H. Penilaian Pembelajaran :
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk : lisan dan tulis
3. Instrument : soal
4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir
Penskor : S= R- {W/(n-1)}
Keterangan :
94
S = skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
n = banyaknya option
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Baik
Cukup baik
Kurang baik
4
3
1
2. Kerja sama Kompak
Cukup kompak
Kurang kompak
4
3
1
3. Praktek Bagus
Cukup bagus
Kurang bagus
4
3
1
Mengetahui Jakarta, 07 Mei 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
95
Lampiran 3
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
MATERI SUMBER DAYA ALAM
Satuan Pendidikan : SDN 14 PAGI JAKBAR Kelas/ Semester : IV/ 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Kompetensi Inti : 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Bentuk
Soal
Jenjang
Kognitif
Naskah Soal No
Soal
Kunci
Jawaban
Kesukaran
C1 C2 C3
11.1 Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan
Menyebutkan
macam-macam
SDA
Menyebutkan
contoh sumber daya
alam yang tidak
dapat diperbaharui
PG √ Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, contohnya ....
a.hutan dan gas
b.hewan dan sungai
c. gas dan sungai
d.minyak bumi dan gas
D 1 Mudah
PG √ Sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui bersifat ....
a. hidup
b. mengalami daur
c. dapat berkembang biak
D 2 Sedang
96
d. dapat habis dan tidak dapat
kembali lagi
Mengelompokkan
sumber daya alam
yang tidak dapat di
perbaharui
PG √ Contoh sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui di bawah ini
adalah ....
a. gas, batu bara, rotan
b. minyak bumi, air, logam
c. batu bara, gas, minyak bumi
d. batu bara, minyak bumi, air
C 3 Sedang
Mengelompokkan
sumber daya alam
yang dapat
diperbaharui
PG √ Contoh sumber daya alam yang
dapat diperbaharui di bawah ini
adalah ....
a. air, telur, rotan
b. minyak bumi, air, logam
c. batu bara, gas, minyak bumi
d. batu bara, minyak bumi, air
A 4 Sedang
Menyebutkan
contoh sumber daya
alam yang dapat
diperbaharui
PG √ Perhatikan daftar bahan-bahan
berikut ini:
1. minyak bumi
2. kayu
3. batu bara
D 5 Sedang
97
4. hewan
5. besi
6. tumbuhan
Dari daftar bahan-bahan di atas,
sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah . . . .
a. 1, 2, 3 c. 2, 3, 4
b. 3, 4, 5 d. 2, 4, 6
PG √ Berikut ini adalah sumber daya alam
yang dapat diperbaharui, kecuali ....
a. ayam
b. kayu jati
c. minyak bumi
d. pohon pinus
C 6 Mudah
PG √ Sapi, telur, jati, dan kayu termasuk
kedalam sumber daya alam ...
a. habis
b. tetap
c. dapat di perbaharui
d. tidak dapat di perbaharui
C 7 Mudah
98
Mengelompokkan
benda yang
berasal dari
hewan
Menentukan benda
yang berasal dari
hewan
PG √ Kain sutera berasal dari ....
a. bulu domba
b. kulit ulat sutera
c. sutera kulit domba
d. serat kepompong dan ulat
D 8 Sedang
11.2 Menjelaskan
hubungan antara
sumber daya
alam dengan
teknologi yang
digunakan
Menjelaskan
manfaat hutan
bagi kehidupan
makhluk hidup
Menyebutkan
manfaat hutan
PG √ Barang yang dibuat dari hasil hutan
adalah ....
a. perhiasan dan bensin
b. perhiasan dan lemari
c. kursi rotan dan lemari
d. kursi rotan dan perhiasan
C 9 Sedang
Menyebutkan
cara melestarikan
hutan
Menyebutkan
contoh cara
melestarikan hutan
PG √ Di bawah ini merupakan contoh cara
melestarikan hutan, kecuali ....
a. membakar hutan
b. menanam pohon dalam hutan
c. tidak menebang pohon hutan
sembarangan
d. menjaga semua makhluk hidup
yang hidup di hutan
A 10 Sedang
PG
√ Bahan baku yang baik untuk
pembuatan kursi dan meja adalah A 11 Mudah
99
kayu dari pohon . . . .
a. jati
b. pinus
c. kelapa
d. randu
Menjelaskan
manfaat air bagi
kehidupan
makhluk hidup
Menyebutkan
manfaat air
PG
√ Memelihara ikan di danau atau
waduk dengan menggunakan
petakan-petakan segi empat yang
terbuat dari bambu disebut . . . .
a. keramba
b. kolam ikan
c. danau
d. sungai
B
12
Sedang
Menyebutkan
cara melestarikan
air (sungai, laut,
dll)
Menyebutkan
contoh cara
melestarikan air
(sungai, laut. dll)
PG √ Pada pernyataan di bawah ini
manakah yang dapat menjaga
kelestarian hutan ....
1. merusak terumbu karang
2. memeledakkan bom di laut
3. menjaga kebersihan laut dan
sungai
4. menebarkan racun ke sungai atu
C 13 Mudah
100
laut
a.1 c. 3
b. 2 d. 4
11.3 Menjelaskan
dampak
pengambilan bahan
alam terhadap
pelestarian
lingkungan
Menyebutkan
contoh perusakan
hutan dan air
(sungai, laut, dll)
Menyebutkan
contoh kerusakan
hutan
PG √ Perhatikan gambar di bawah ini !
Dampak apa yang terjadi dari
peristiwa tersebut ....
a. mengakibatkan polusi udara
b. hewan dan tumbuhan menjadi mati
c. hewan-hewan berlarian ke
pemukiman penduduk
d. semua jawaban benar
D 14 Sedang
PG √ Terjadinya banjir ataupun longsor di
suatu daerah di akibatkan karena ....
a. penebangan pohon sembarangan
b. membuang sampah pada
tempatnya
c. menjaga kelestarian hutan
A 15 Sedang
101
d. menjaga semua makhluk hidup
yang tinggal di hutan
Menyebutkan
contoh kerusakan
air (sungai, laut, dll)
PG √ Salah satu contoh kerusakan laut
adalah ....
a. melestarikan ikan
b. menjaga keindahan laut
c. menebarkan racun ke laut ataupun
sungai
d. tidak mencemari sungai
C 16 Mudah
Menjelaskan
dampak dari
perusakan hutan
dan air (sungai,
laut, dll)
Menentukan
dampak dari
penebangan hutan
secara sembarangan
PG √ Dampak dari penebangan hutan
sembarangan, yaitu ....
a. terjadinya erosi
b. hutan menjadi indah
c. penghijauan hutan
d. hewan-hewan hidup dengan tenang
A 17 Sedang
PG √
Banyak hewan-hewan hutan yang
lari ke pemukiman warga peristiwa
tersebut dampak dari perusakan
hutan, kecuali ....
a. kerusakan hutan
b. tidak adanya tempat tinggal bagi
D 18 Sedang
102
hewan
c. sulitnya mendapatkan makanan
d. penebangan pohon secara teratur
Menyebutkan
dampak dari
pengrusakan laut
PG √ Dampak dari pengrusakan laut
adalah ....
a. terumbu karang menjadi rusak
b. populasi ikan bertambah
c. laut terjaga pelestariannya
d. laut menjadi bersih
A 19 Sedang
Menentukan
dampak dari
pengrusakan sungai
PG √ Dampak dari pembuangan limbah ke
sungai adalah ....
a. sungai menjadi bersih
b. air sungai menjadi jernih
c. terjadinya pencemaran limbah
d. bermanfaat untuk kehidupan
makhluk hidup
C 20 Sedang
103
Lampiran 4
Nama :
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : IV/ 2
Hari/ Tanggal:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang menurut jawaban
kamu benar !
1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, contohnya ....
a.hutan dan gas
b. air dan sungai
c. gas dan sungai
d. minyak bumi dan gas
2. Sifat dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ....
a. hidup
b. mengalami daur
c. dapat berkembang biak
d. dapat habis dan tidak dapatkembali lagi
3. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui di bawah ini adalah ....
a. gas, batu bara, rotan
b. minyak bumi, air, logam
c. batu bara, gas, minyak bumi
d. batu bara, minyak bumi, air
4. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui di bawah ini adalah ....
a. air, telur, rotan
b. minyak bumi, air, logam
c. batu bara, gas, minyak bumi
d. batu bara, minyak bumi, air
5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:
1. minyak bumi 4. hewan
2. kayu 5. besi
3. batu bara 6. Tumbuhan
NILAI
104
Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapatdiperbarui adalah . . . .
a. 1, 2, 3
b. 3, 4, 5
c. 2, 3, 4
d. 2, 4, 6
6. Berikut ini adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, kecuali ....
a. ayam
b. kayu jati
c. pohon pinus
d. minyak bumi
7. Sapi, telur, jati, dan kayu termasuk kedalam sumber daya alam ...
a. habis
b. tetap
c. dapat diperbaharui
d. tidak dapat di perbaharui
8. Kain sutera berasal dari ....
a. bulu domba
b. kulit ulat sutera
c. sutera kulit domba
d. serat kepompong dan ulat
9. Barang yang dibuat dari hasil hutan adalah ....
a. perhiasan dan bensin
b. perhiasan dan lemari
c. kursi rotan dan lemari
d. kursi rotan dan perhiasan
10. Di bawah ini merupakan contoh cara melestarikan hutan, kecuali ....
a. membakar hutan
b. menanam pohon dalam hutan
c. tidak menebang pohon hutan sembarangan
d. menjaga semua makhluk hidup yang hidup di hutan
11. Bahan baku yang baik untuk pembuatan kursi dan meja adalahkayu dari pohon . . . .
a. jati
b. pinus
c. randu
105
d. kelapa
12. Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan petakan-petakan segi empat
yang terbuat dari bambu disebut . . . .
a. daun
b. sumgai
c. keramba
d. kolam ikan
13. Pada pernyataan di bawah ini manakah yang dapat menjaga kelestarian hutan ....
1. merusak terumbu karang
2. memeledakkan bom di laut
3. menjaga kebersihan laut dan sungai
4. menebarkan racun ke sungai atu laut
a.1
b. 2
c. 3
d. 4
14. Perhatikan gambar di bawah ini !
Dampak apa yang terjadi dari peristiwa tersebut ....
a. penghijauan hutan
b. hutan menjadi indah
c. berkembangnya hewan dan tumbuhan
d. hewan-hewan berlarian ke pemukiman penduduk
15. Terjadinya banjir ataupun longsor di suatu daerah di akibatkan karena ....
a. penebangan pohon sembarangan
b. membuang sampah pada tempatnya
106
c. menjaga kelestarian hutan
d. menjaga semua makhluk hidup yang tinggal di hutan
16. Salah satu contoh kerusakan laut adalah ....
a. melestarikan ikan
b. menjaga keindahan laut
c. menebarkan racun ke laut ataupun sungai
d. tidak mencemari sungai
17. Dampak dari penebangan hutan sembarangan, yaitu ....
a. terjadinya erosi
b. hutan menjadi indah
c. penghijauan hutan
d. hewan-hewan hidup dengan tenang
18. Banyak hewan-hewan hutan yang lari ke pemukiman warga peristiwa tersebut dampak
dari perusakan hutan, kecuali ....
a. kerusakan hutan
b. tidak adanya tempat tinggal bagi hewan
c. sulitnya mendapatkan makanan
d. penebangan pohon secara teratur
19. Dampak dari pengrusakan laut adalah ....
a. terumbu karang menjadi rusak
b. populasi ikan bertambah
c. laut terjaga pelestariannya
d. laut menjadi bersih
20. Dampak dari pembuangan limbah ke sungai adalah ....
a. sungai menjadi bersih
b. air sungai menjadi jernih
c. terjadinya pencemaran limbah
d. bermanfaat untuk kehidupan makhluk hidup
SELAMAT MENGERJAKAN
107
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !
Tujuan : Mengetahui berbagai jenis sumber daya alam, hasilnya, dan digolongkan
berdasarkan asalnya.
1. Diskusikan dengan kelompok belajarmu tentang berbagai jenis sumber daya alam yang
ada di Indonesia
2. Tulislah nama bahan dasar dari gambar-gambar sumber daya alam
3. Golongkan hasil pengolahannya berdasarkan asalnya !
4. Isikan hasil diskusi ke dalam tabel seperti berikut
Jika kita perhatikan di sekitar ruangan kelas, kamar tidur, dapur, atau di lingkungan luar
rumah, kita akan melihat berbagai benda di sana. Benda-benda itu di buat dari berbagai
bahan yang berasal dari alam.
Manusia dengan akal pikirannya mampu memanfaatkan bahan yang berasal dari alam.
Bahan dari alam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang disebut sumber
daya alam.
Sekarang coba kamu diskusikan dengan kelompok apa yang dimaksud dengan sumber
daya alam ? dan sebutkan jenisnya !
A. Isilah tabel ini dengan contoh sumber daya alam yang kamu ketahui berdasarkan
macamnya!
No Contoh sumber daya alam yang
dapat di perbaharui
Contoh sumber daya alam yang tidak
dapat di perbaharui
1.
2.
3.
4.
5.
6.
108
B. Isilah tabel ini dengan nama-nama benda yang ada pada gambar !
No Benda dari
kayu
Benda dari
batu
Benda dari
logam
Benda dari
hewan
Benda dari
plastik
Benda
dari karet
1.
2.
3.
4.
5.
C. Isilah tabel ini dengan hasil pengolahannya berdasarkan asalnya
No Asal sumber daya alam Hasil pengolahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kayu
Hewan
Tanah liat
Karet
Kaca
Gas
Air
Alumunium
Meja, kursi, lemari
109
Lampiran 6
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !
1. Semua produk berasal dari bahan-bahan yang ada di alam. Tuliskan bahan asal dari
berbagai produk jadi berikut ini !
No Bahan jadi Bahan asalnya
1. Kain katun Kapas
2. Kertas
3. Ban mobil
4. Genteng
5. Kunci pintu
6. Kemoceng
2. Bagian-bagian tumbuhan dapat diolah menjadi bahan pangan, maupun non pangan.
Tuliskan produk-produk olahan dari bahan-bahan berikut !
No Bahan baku Bahan pangan Bahan non pangan
1. Kambing Daging, susu Kain wol
2. Sapi
3. Ayam
4. Tanaman kelapa
5. Tanaman lidah buaya
3. Isilah kotak-kotak di bawah ini yang sesuai dengan urutan proses pembuatan suatu
benda dengan pilihan nama-nama benda di bawah ini !
110
roti kertas getah karet
gandum bubur kertas ban
terigu kayu karet lembaran
111
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !
Tujuan : menerapkan pelestarian sumber daya alam
Metode : Two Stay Two Stray
1. Tuliskan usaha-usaha untuk melestarikan sumber daya alam pada tabel di bawah ini
No Sumber daya alam Cara pelestariannya
1. Hewan ......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
2. Tumbuhan ......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
3. Air ......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
4. Minyak bumi ......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
......................................................................................
2. Pencemaran telah terjadi di mana-mana dan dampaknya juga bermacam-macam.
Pencemaran lingkungan juga dapat merusak lapisan tanah.
a. Pencemaran apakah yang dapat merusak tanah
...........................................................................................................................................
112
...........................................................................................................................................
b. Bagaimana dampak kerusakan lapisan tanah terhadap manusia ?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Amatilah sampah-sampah di sekitarmu. Pisahkan sampah-sampah berikut ini dengan
memberi tanda silang (X)
No Jenis sampah Sampah organik Sampah non organik
1. Kaleng minuman
2. Kulit buah
3. Plastik bekas
4. Sayuran basi
5. Kertas koran
113
Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai
1. K.M 35
2. D.G 35
3. I.J 35
4. N.A.K 40
5. M.I.K 40
6. S.F 40
7. S.M.N 45
8. A.R 45
9. R.F 45
10. M.D 45
11. K.A 45
12. P.S 45
13. N.S 45
14. M.P.T 50
15. A.S 50
16. S.D 50
17. I.S 50
18. L.N.K 50
19. L.C 55
20. S.M 55
21. S.W 55
22. H.B 55
23. R.P 60
24. F.A 60
25. F.N 60
26. T.K 60
27. I.A 60
28. E.S.M 60
29. A.S 65
30. U.C 65
31. K.K 65
32. E.N 65
33. R.I 65
34. M.F.K 70
35. B.M.K 70
36. A.T 75
37. A.S 75
38. E.S 80
39. B.S 80
40. A.M.M 80
114
A. Distribusi Frekuensi
1. Banyaknya data (n) = 40
2. Menentukan Rentang Kelas
Skor terbesar = 80
Skor terkecil = 35
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 80– 35
= 45
3. Menentukan Banyak Kelas
= 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 40
= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 6 (dibulatkan)
4. Menentukan Panjang Kelas
=
= 6,4 = 6 (dibulatkan)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Kelas
Interval F fka fkb
Nilai
tengah
(xi)
f.xi
1 35 – 41 6 40 6 38 1444 228 8664
2 42 – 48 7 34 13 45 2025 315 14175
3 49 – 55 9 27 22 52 2704 468 24336
4 56 – 62 6 18 28 59 3481 354 20886
5 63 – 69 5 13 33 66 4356 330 21780
6 70 – 76 4 9 37 73 5329 292 21316
7 77 - 83 3 6 40 80 6400 240 19200
Jumlah 40 413 25739 2227 130357
115
B. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku
1. Menentukan nilai mean
∑ ∑
2. Menentukan nilai median
Median (Me) = b + p[(
)
]
= 48.5 + 6[(
)
]
= 48,5 + 4,6
= 53,1
3. Menentukan nilai modus
Modus (Mo) = b + p*
+
= 48.5 + 6*
( ) ( )+
= 48,5 + 2,4
= 50,9
4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)
√ ∑
(∑ )
( )
√ ( )
( )
116
√
√
√ = 12,77
117
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)
1. 35 3 3 -1,6186 0,4463 0,0537 0,075 -0,0213 0,0213
2. 40 3 6 -1,2270 0,3888 0,1112 0,15 -0,0388 0,0388
3. 45 7 13 -0,8355 0,2957 0,2043 0,325 -0,1207 0,1207
4. 50 5 18 -0,4440 0,1700 0,33 0,45 -0,12 0,12
.5 55 4 22 -0,0524 0,0199 0,4801 0,55 -0,0699 0,0699
6. 60 6 28 0,3390 0,1293 0,3707 0,7 -0,3293 0,3293
7. 65 5 33 0,7306 0,2673 0,2327 0,825 -0,5923 0,5923
8. 70 2 35 1,1221 0,3686 0,8686 0,875 -0,0064 0,0064
9. 75 2 37 1,5137 0,4345 0,9345 0,925 0,0095 0,0095
10. 80 3 40 1,9052 0,4713 0,9713 1 -0,0287 0,0287
Z=
=
= -1,6186
Zt = -1,6186 (lihat tabel)
F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel
= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) =
=
= 0,075
Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)
Lt =
√ = 0,140
Karena Lo< Lt (0,140 < 0,5923) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak (data berdistribusi normal)
117
Lampiran 9
Uji Normalitas Data Skor Pretest Kelas Kontrol
No Nama Siswa Nilai
1. A.K 25
2. G.D 25
3. N.A.K 30
4. N.A 35
5. M.P 35
6. P.K 35
7. L.N.K 35
8. S.F 40
9. A.S.K 40
10. A.S 40
11. H.M 40
12. M.L.B 45
13. E.S 45
14. S.M.N 45
15. B.A 45
16. E.P 45
17. K.I 45
18. F.A 45
19. M.I.K 45
20. S.N.A 50
21. S.F 50
22. M.K.I 50
23. S.A 50
24. A.R 50
25. A.A.M 50
26. B.P 50
27. R.P 50
28. N.F 50
29. M.S 50
30. L.H 55
31. A.S 55
32. D.Z 55
33. S.D 60
34. N.I.D 60
35. I.H.H 60
36. H.I 60
37. F.F 65
118
38. A.Z 65
39. M.F 70
40. M.E.S 70
A. Distribusi Frekuensi
1. Banyaknya data (n) = 40
2. Menentukan Dentang Kelas
Skore terbesar = 70
Skore terkecil = 25
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 70– 25
= 55
3. Menentukan Banyak kelas
= 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 40
= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7
4. Menentukan Panjang Kelas
=
= 7,8= 8 (dibulatkan)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Kelas
Interval F fka fkb xi
f.xi
1 25 – 31 3 40 3 28 784 84 2352
2 32 – 38 4 36 7 35 1225 140 4990
3 39 – 45 12 24 19 42 1764 504 21168
4 46 – 52 10 14 29 49 2401 490 24010
5 53– 59 3 11 32 56 3136 168 9407
6 60 – 66 6 5 38 63 3969 378 23814
7. 67 - 73 2 3 40 70 4900 140 9800
Jumlah 40 364 18179 1904 95541
119
B. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku
1. Menentukan nilai mean
∑
∑
2. Menentukan nilai median
Median (Me) = b + p[(
)
]
= 38,5 + 8[(
)
]
= 38,5 + 8,6
= 47,1
3. Menentukan nilai modus
Modus (Mo) = b + p *
+
= 38,5 + 8*
+
= 38,5 + 6,2
= 44,7
4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
√ ∑
∑
√
√
120
√
√ = 11,22
121
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)
1. 25 2 2 -2,0142 0,4778 0,0222 0,05 -0,0278 0,0278
2. 30 1 3 -1,5686 0,4406 0,0594 0,075 -0,0156 0,0156
3. 35 4 7 -1,1229 0,3686 0,1314 0,175 -0,0436 0,0436
4. 40 4 11 -0,6773 0,2486 0,2514 0,275 -0,0236 0,0236
.5 45 8 19 -0,2317 0,0910 0,409 0,475 -0,066 0,066
6. 50 10 29 0,2139 0,0832 0,4168 0,725 -0,3083 0,3083
7. 55 3 32 0,6595 0,2422 0,2578 0,8 -0,5422 0,5422
8. 60 4 36 1,1051 0,3643 0,8643 0,9 -0,0357 0,0357
9. 65 2 38 1,5508 0,4394 0,9394 0,95 -0,0106 0,0106
10. 70 2 40 1,9964 0,4767 0,9767 1 -0,0233 0,0233
Z =
=
= -1,6186
Zt = -1,6186 (lihat tabel)
F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel
= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) =
=
= 0,05
Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)
Lt =
√ = 0,140
Karena Lo< Lt (0,140 < 0,5422) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak (data berdistribusi normal)
122
Lampiran 10
Uji Normalitas Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai
1. K.M 55
2. D.G 60
3. I.J 65
4. N.A.K 65
5. M.I.K 65
6. S.F 70
7. S.M.N 70
8. A.R 70
9. R.F 75
10. M.D 75
11. K.A 75
12. P.S 75
13. N.S 75
14. M.P.T 75
15. A.S 80
16. S.D 80
17. I.S 80
18. L.N.K 80
19. L.C 80
20. S.M 80
21. S.W 80
22. H.B 80
23. R.P 80
24. F.A 80
25. F.N 80
26. T.K 85
27. I.A 85
28. E.S.M 85
29. A.S 85
30. U.C 85
31. K.K 85
32. E.N 85
33. R.I 85
34. M.F.K 90
35. B.M.K 95
36. A.T 95
123
37. A.S 95
38. E.S 95
39. B.S 100
40. A.M.M 100
A. Distribusi Frekuensi
1. Banyaknya data (n) = 40
2. Menentukan Rentang Kelas
Skore terbesar = 100
Skore terkecil = 55
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 100– 55 = 45
3. Menentukan Banyak kelas
= 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 40
= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7
4. Menentukan Panjang Kelas
=
= 6,42 = 6 (dibulatkan)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Kelas
Interval F fka fkb (xi)
f.xi
1 55 – 61 2 40 2 58 3364 116 6728
2 62 – 68 3 37 5 65 4225 195 12675
3 69 – 75 10 27 15 72 5184 720 51840
4 76 – 82 11 16 26 79 6241 869 68651
5 83 – 89 8 8 34 86 7396 688 59168
6 90 – 96 4 4 38 93 8649 372 34596
7 97 - 103 2 2 40 100 10000 200 20000
Jumlah 40 553 45059 3160 253658
124
1. Menentukan nilai mean
∑ ∑
2. Menentukan nilai median
Median (Me) = b + p[(
)
]
= 75,5 + 6[(
)
]
= 75,5 + 3,8 = 79,3
3. Menentukan nilai modus
Modus (Mo) = b + p*
+
=75,5 + 6*
( ) ( )+
= 75,5 + 1,5 = 77
4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)
√ ∑
(∑ )
( )
√ ( )
( )
√
√
√ = 11,20
125
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)
1. 55 1 1 -2,1428 0,4838 0,0162 0,025 -0,0088 0,0088
2. 60 1 2 -1,6964 0,4545 0,0455 0,05 -0,0045 0,0045
3. 65 3 5 -1,25 0,3944 0,1056 0,125 -0,0194 0,0194
4. 70 3 8 -0,8035 0,2881 0,2119 0,2 0,0119 0,0119
.5 75 7 15 -0,3571 0,1368 0,3632 0,375 -0,0118 0,0118
6. 80 11 26 0,0892 0,0319 0,4681 0,65 -0,1819 0,1819
7. 85 8 34 0,5357 0,2019 0,2981 0,85 -0,5519 0,5519
8. 90 1 35 0,9821 0,3365 0,1635 0,875 -0,7115 0,7115
9. 95 3 38 1,4285 0,4222 0,9222 0,95 -0,0278 0,0278
10. 100 2 40 1,875 0,4693 0,9693 1 -0,0307 0,0307
Z =
=
= -2,1428
Zt = -2,1428 (lihat tabel)
F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel
= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) =
=
= 0,025
Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)
Lt =
√ = 0,140
Karena Lo< Lt (0,140 < 0,7115) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak (data berdistribusi normal)
126
Lampiran 11
Uji Normalitas Data Skor Postest Kelas Kontrol
No Nama Siswa Nilai
1. A.K 45
2. G.D 50
3. N.A.K 50
4. N.A 55
5. M.P 55
6. P.K 55
7. L.N.K 60
8. S.F 60
9. A.S.K 60
10. A.S 60
11. H.M 60
12. M.L.B 56
13. E.S 56
14. S.M.N 56
15. B.A 56
16. E.P 70
17. K.I 70
18. F.A 70
19. M.I.K 70
20. S.N.A 70
21. S.F 70
22. M.K.I 70
23. S.A 70
24. A.R 70
25. A.A.M 70
26. B.P 70
27. R.P 70
28. N.F 75
29. M.S 75
30. L.H 75
31. A.S 75
32. D.Z 75
33. S.D 75
34. N.I.D 75
35. I.H.H 75
36. H.I 80
127
37. F.F 80
38. A.Z 85
39. M.F 85
40. M.E.S 90
Distribusi Frekuensi
1. Banyaknya data (n) = 40
2. Menentukan Rentang Kelas
Skore terbesar = 90
Skore terkecil = 45
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 90 - 45= 45
3. Menentukan Banyak kelas
= 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 40
= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7
4. Menentukan Panjang Kelas
=
= 6,42 = 6 (dibulatkan)
5. Tabel Distribusi Frekuensi
No. Kelas
Interval F fk
a fk
b
Nilai
tengah f.xi
1 45 – 51 3 40 3 48 2304 144 6912
2 52 – 58 3 34 9 55 3025 165 9075
3 59 – 65 9 24 19 62 3844 558 34596
4 66 – 72 12 13 30 69 4761 828 57132
5 73 – 79 8 9 34 76 5776 608 46208
6 80 - 86 4 5 38 83 6889 332 27536
7 87 - 93 1 3 40 90 8100 90 8100
Jumlah 40 504 36988 2725 189559
128
A. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku
1. Menentukan nilai mean
∑ ∑
2. Menentukan nilai median
Median (Me) = b + p[(
)
]
= 65,5 + 6 [(
)
]
= 65,5 + 7 = 72,5
3. Menentukan nilai modus
Modus (Mo) = b + p*
+
= 65,5 + 6 *
( ) ( )+
= 65,5 + 2,5 = 68
4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)
√ ∑
(∑ )
( )
√ ( )
( )
√
√
√ = 10,02
129
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)
1. 45 1 1 -2,3073 0,4893 0,0107 0,025 -0,0143 0,0143
2. 50 2 3 -1,8083 0,4641 0,0359 0,075 -0,0391 0,0391
3. 55 3 6 -1,3093 0,4032 0,0968 0,15 -0,0532 0,0532
4. 60 5 11 -0,8103 0,2910 0,209 0,275 -0,066 0,066
.5 65 4 14 -0,3113 0,1217 0,3783 0,35 0,0283 0,0283
6. 70 12 26 0,1876 0,0714 0,4286 0,65 -0,2214 0,2214
7. 75 9 35 0,6866 0,2517 0,2483 0,875 -0,6267 0,6267
8. 80 2 37 1,1856 0,3810 0,881 0,925 -0,044 0,044
9. 85 2 39 1,6846 0,4429 0,9429 0,975 -0,0501 0,0501
10. 90 1 40 2,1836 0,4858 0,9858 1 -0,0142 0,0142
Z =
=
= -2,3073
Zt = -2,3073 (lihat tabel)
F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel
= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel
S(Z) =
=
= 0,025
Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)
Lt =
√ = 0,140
Karena Lo < Lt (0,140 < 0,6267 ) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak (data berdistribusi normal)
130
Lampiran 12
Uji Homogenitas Pretest
Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest digunakan uji Fisher
berdasarkan rumus berikut ini.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
A. Hipotesis
Ho = Data varians homogen
Ha = Data tidak memiliki varians homogen
B. Menentukan kriteria pengujian :
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti kedua populasi homogen
2. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti kedua populasi tidak homogen
C. Menentukan db (daya beda) pembilang (varians terbesar) dan db (daya beda)
penyebut (varians terkecil).
db1 = n – 1 = 40 – 1 = 39
db2 = n – 1 = 40 – 1 = 39
D. Menentukan nilai Fhitung
Dimana:
∑
(∑ )
( )
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:
1. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
131
2. Membagi data menjadi dua kelompok.
3. Mencari varians dari masing-masing kelas
a) Kelas Eksperimen
∑
(∑ )
( )
( )
( )
b) Kelas Kontrol
∑
(∑ )
( )
( )
( )
= 125,912
4. Menentukan Fhitung dengan rumus:
132
5. Menentukan nilai Ftabel
Untuk db penyebut 39 dan db pembilang 39 (0,05:39:39) karena taraf
signifikansi tidak terdapat pada tabel F maka db pembilang dan penyebut
dibulatkan menjadi 30. Merujuk pada tabel distribusi F dengan db pembilang
dan penyebut sebesar 30, didapat Ftabel sebesar 1,69 sehingga Fhitung < Ftabel (
1,29 <1,69), ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak (kedua varians memiliki
varians yang homogen).
133
Lampiran 13
Uji Homogenitas Tes Posttest
Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest digunakan uji Fisher
berdasarkan rumus berikut ini.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
A. Hipotesis
Ho = Data varians homogen
Ha = Data tidak memiliki varians homogen
B. Menentukan kriteria pengujian :
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti kedua populasi homogen
2. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti kedua populasi tidak homogen
C. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil).
db1 = n – 1 = 40 – 1 = 39
db2 = n – 1 = 40 – 1 = 39
D. Menentukan nilai Fhitung
Dimana:
∑
(∑ )
( )
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:
1. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
134
2. Membagi data menjadi dua kelompok.
3. Mencari varians dari masing-masing kelas
a) Kelas Eksperimen
∑
(∑ )
( )
( )
( )
b) Kelas Kontrol
∑
(∑ )
( )
( )
( )
4. Menentukan Fhitung dengan rumus:
135
5. Menentukan nilai Ftabel
Untuk db penyebut 39 dan db pembilang 39 (0,05:39:39) karena taraf
signifikansi tidak terdapat pada tabel F maka db pembilang dan penyebut
dibulatkan menjadi 30. Merujuk pada tabel distribusi F dengan db pembilang
dan penyebut sebesar 30, didapat Ftabel sebesar 1,69 sehingga Fhitung< Ftabel (
1,02 <1,69), ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak (kedua varians memiliki
varians populasi homogen)
136
Lampiran 14
UJI HIPOTESIS PRETES
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
Ho = π1 = π2
Ha = π1> π2
Keterangan:
π1 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS
π2 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang tidak diajarkan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS
b. Menentukan nilai kriteria pengujian
Terima Ha, jika thitung> ttabel, dalam hal lainnya Ho ditolak
c. Menentukan uji statistik
= √( )
( )
= √( ) ( )
= √( ) ( )
= √
√
√
Dari data di atas diperoleh nilai thitung, yaitu :
137
√
√
Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 40 + 40 – 2 = 78
Setelah thitung diperoleh, ditentukan ttabel. Karena dalam tabel distribusi t tidak
terdapat nilai untuk db = 78, maka dipergunakan nilai terdekat yaitu 80, diperoleh
ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99
Kesimpulan :
Karena didapat thitung> ttabel (3,056>1,99) maka hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
memiliki varians populasi homogen.
138
Lampiran 15
UJI HIPOTESIS POSTEST
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
Ho = π1 = π2
Ha = π1> π2
Keterangan:
π1 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS
π2 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang tidak diajarkan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS
b. Menentukan nilai kriteria pengujian
Terima Ha, jika thitung> ttabel, dalam hal lainnya Ho ditolak
c. Menentukan uji statistik
= √( )
( )
= √( ) ( )
= √( ) ( )
= √
√
√
Dari data di atas diperoleh nilai thitung, yaitu :
139
√
√
Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 40 + 40 – 2 = 78
Setelah thitung diperoleh, ditentukan ttabel. Karena dalam tabel distribusi t tidak
terdapat nilai untuk db = 78, maka dipergunakan nilai terdekat yaitu 80, diperoleh
ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99
Kesimpulan :
Karena didapat thitung> ttabel (4,945> 1,99) maka hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
memiliki varians populasi homogen.
140
Lampiran 16
UJI VALIDITAS
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jum
lah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 22
2 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 21
3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18
4 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21
5 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 17
6 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
7 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
10 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25
14 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25
15 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 10
16 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22
17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20
18 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
20 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
21 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18
25 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25
26 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
27 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23
28 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16
141
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25
30 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24
31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
32 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
33 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
Jumla
h 21 7 18 26 21 20 18 18 21 16 26 8 16 29 24 24 31 31 27 28 25 18 32 28 30 30 28 19 31 31
702
r
hitung
0,2 0,2 0,6 0,4 0,5 0,6 0,5 0,6 0,4 0 0,3 0,2 0,5 0,2 0,6 0,3 0,5 0,5 0,6 0,4 0,5 -0,4 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,7 0,7
r tabel 0,344
validit
as
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
vali
d
val
id
142
Lampiran 17
UJI RELIABILITAS
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
15 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 18
17 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
18 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
19 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1` 0 1 1 13
20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
22 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15
23 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
24 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
25 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
26 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
27 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
28 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
29 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12
30 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10
143
31 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6
32 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
33 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Jumlah 21 27 24 19 22 21 20 17 25 28 27 26 25 30 31 29 29 27 28 23 30 30 559
441 729 576 361 484 441 400 289 625 784 729 676 625 900 961 841 841 729 784 529 900 900
0.24 0.153 0.205 0.3 0.23 0.24 0.25 0.26 0.2 0.1 0.2 0.2 0.19 0.1 0.1 0.1 0.11 0.15 0.11 0.2 0.1 0.1
3.68
27.6
0.91
sangat tinggi
144
Lampiran 18
DAYA PEMBEDA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83,3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83,3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83,3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
80 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
76,7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
76,7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
76,7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 15 14 14 15 13 14 15 9 14 15 15 14 14 15 15 15 14 14 15 15 15 15
70 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
70 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
66,7 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
63,3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
63,3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
60 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
60 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
56,7 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
53,3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
50 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
33,3 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
145
26,7 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
26,7 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 5 10 7 3 6 4 3 5 8 10 9 9 8 12 13 11 12 11 11 8 12 12
0,67 0,3 0,5 0,8 0,47 0,7 0,8 0,3 0,4 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,5 0,2 0,2
baik cukup baik Sangat
baik
baik baik Sangat
baik
cukup baik cukup baik cukup baik jelek jelek cukup jelek jelek jelek baik jelek jelek
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22
k.atas 1 0,9 0,9 1 0,87 0,9 1 0,6 0,9 1 1 0,9 0,9 1 1 1 0,9 0,9 1 1 1 1
k.bawah 0,33 0,7 0,5 0,2 0,4 0,3 0,2 0,3 0,5 0,7 0,6 0,6 0,5 0,8 0,9 0,7 0,8 0,7 0,7 0,5 0,8 0,8
DP 0,67 0,3 0,5 0,8 0,47 0,7 0,8 0,3 0,4 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,1 0,3 0,1 0,2 0,3 0,5 0,2 0,2
146
Lampiran 19
INDEKS KESUKARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
3 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
7 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
10 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
15 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
16 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
17 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
20 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
28 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
147
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 26 21 20 18 18 21 16 24 31 31 27 28 25 32 28 30 30 28 19 31 31
0,5 0,8 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,5 0,7 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 1 0,8 0,9 0,9 0,8 0,6 0,9 0,9
sdng mdh sdng sdng sdng sdng sdng sdng mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh sdng mdh mdh
147
Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
Hari/ Tanggal : Pertemuan Ke- :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ 2
Petunjuk : Berikanlah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai
dengan aktifitas guru!
No Aspek yang dinilai Dilakukan
Komentar
Ya Tidak
1. Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan membaca
do’a
2. Guru memotivasi siswa dengan
mengkondisikan kelas sebelum
memulai pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan
4. Guru menguasai materi yang sedang
diajarkan
5. Guru mengelola dan menguasai kelas
6. Guru memberikan arahan selama
pembelajaran berlangsung
7. a. Guru membagi siswa ke dalam
kelompok yang terdiri dari 4 orang.
b. Guru membagikan tugas kepada
masing-masing kelompok.
c. Guru meminta perwakilan 2 orang
dari tiap kelompok untuk
mengunjungi kelompok lainnya.
d. Setiap anggota kelompok kembali
ke kelompok asalnya dan
148
menjelaskan pada rekan
kelompoknya.
8. Guru memfasilitasi dan membantu
siswa dalam belajar
9. Guru memberikan waktu yang cukup
kepada siswa
10. Guru menutup pembelajaran dengan
memberikan kesimpulan materi dan
memberikan soaluntuk mengetahui
pencapaian indikator.
Jakarta, 15 Maret 2014
Observer
149
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Hari/ Tanggal : Pertemuan Ke- :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ I
No Aspek yang dinilai Dilakukan
Komentar Ya Tidak
1. Siswa telah berada di dalam kelas dan
duduk di kursinya masing-masing
2. Siswa memperhatikan dan antusias saat
guru menjelaskan materi
3. Siswa dapat menerima dan memahami
materi yang di jelaskan oleh guru dengan
baik
4. Siswa mengerjakan tugas kelompok
dengan baik dan tertib
5. Siswa tampak antusias mengikuti
pembelajaran yang sedang berlangsung
6. Siswa merespon dan menjawab pertanyaan
guru tentang materi yang telah dipelajari.
Jakarta, 15 Maret 2014
Observer
150
Lampiran 21
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Nama Guru/ Praktikkan : Hari/ Tanggal :
Kelas/ Semester : Pengamat/ Observer :
Materi :
No Aktivitas Siswa Indikator Pengamatan
Skor Penilaian Catatan
1. Persiapan siswa sebelum
mengikuti pembelajaran
1 2 3 4 5
a. Siswa telah berada di dalam kelas
b. Siswa telah duduk di kursinya
c. Siswa telah menyiapkan alat tulis
d. Siswa sedang mempelajari materi pembelajaran yang
akan di pelajari
2.
Antusias siswa dalam
mendengarkan penjelasan
guru
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru
b. Siswa tidak mengganggu temannya yang lain
c. Siswa tidak bermain dengan benda-benda di sekitarnya
d. Siswa menanggapi penjelasan guru
3. Keaktifan siswa dalam a. Siswa bertanya pada saat pembelajaran
151
bertanya b. Pertanyaan siswa sesuai dengan materi pembelajaran
c. Pertanyaan siswa diajukan dengan jelas
d. Pertanyaan siswa diajukan dengan kalimat yang baik
4. Keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan
a. Siswa menjawab pertanyaan guru
b. Siswa menjawab sesuai dengan pertanyaan guru
c. Jawaban siswa dikemukakan dengan jelas
5. Kemampuan siswa dalam
mengemukakan pendapat
a. Siswa mengemukakan pendapat
b. Pendapat siswa sesuai dengan materi pembelajaran
c. Siswa mengemukakan pendapat dengan jelas
d. Siswa mengemukakan pendapat dengan benar
6. Keaktifan siswa dalam
berdiskusi kelompok
a. Siswa kompak dalam diskusi kelompok
b. Siswa ikut mengerjakan tugas dalam kelompok
c. Siswa tidak mengganggu kelompok yang lain
d. Siswa mampu menyajikan hasil temuan kepada
kelompok lain
7.
Keterampilan membimbing
diskusi/ bermain kelompok
kecil
a. Memberikan pengarahan pada siswa dalam berdiskusi
b. Memberi petunjuk pada kelompok diskusi
c. Guru membimbing kelompok diskusi yang kesulitan
d. Guru membimbing semua kelompok diskusi
8. Sikap siswa dalam
mengerjakan evaluasi yang
a. Siswa mengerjakan soal pretest
b. Siswa mengerjakan soal post test
152
diberikan guru c. Siswa mengerjakan sendiri di tempat duduknya
d. Siswa tidak mengganggu teman lainnya
9.
Raut wajah siswa selama
proses pembelajaran
berlangsung
a. Siswa tidak murung
b. Siswa terlihat senang
c. Siswa terlihat bersemangat
d. Siswa terlihat tertarik dengan pembelajaran yang
diberikan oleh guru
Jumlah Skor
Total Skor
Skor maksimal : 215 Rentang Nilai : Jakarta , 15 Maret 2014
Skor minimal : 43 0 – 20 = sangat kurang Observer
Nilai =
21 – 40 = kurang
41 – 60 = sedang
61 – 80 = baik
81 – 100 = sangat baik
153
LEMBAR OBSERVASI GURU
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Nama Guru/ Praktikkan : Hari/ Tanggal :
Kelas/ Semester : Pengamat/ Observer :
No Keterampilan Guru Indikator Pengamatan Skor Penilaian Catatan
1. Keterampilan membuka
pelajaran
Dilakukan pada awal pembelajaran 1 2 3 4 5
e. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
f. Membangkitkan motivasi dalam pembelajaran
g. Mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi
yang akan dipelajari
2. Keterampilan menjelaskan
pada siswa
e. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik danbenar
serta mudah dimengerti
f. Menggunakan contoh/ ilustri sehingga menarik
perhatian siswa
g. Menggunakan variasi dalam menjelaskan
h. Penjelasan guru sesuai dengan materi pembelajaran
3. Keterampilan bertanya
selama proses pembelajaran
e. Memberikan pertanyaan secara jelas dan singkat
f. Pertanyaan berhubungan dengan materi pembelajaran
g. Guru memberikan waktu berpikir kepada siswa
154
h. Guru memberikan konfirmasi jawaban yang benar
4. Keterampilan memberi
penguatan
d. Penguatan diberikan dalam bentuk lisan dan tulis
e. Penguatan diberikan dalam bentuk non verbal (gerakan,
pendekatan, simbol/ benda)
5. Keterampilan menerapkan
variasi metode mengajar
e. Suara guru cukup jelas dan kelas dalam pembelajaran
f. Posisi guru bervariasi (tidak hanya pada satu tempat)
g. Ada variasi kegiatan dalam kelas (individu dan
kelompok)
h. Ada variasi kegiatan di dalam kelas
6. Keterampilan mengelola
kelas
e. Guru mampu menciptakan kondisi kelas yang baik
f. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan bagi siswa
g. Melibatkan siswa secara optimal baik secara emosional,
fisik dan intelektual
h. Memberi kesempatan pada siswa untuk bekerjasama
dan berbagi tugas dengan timnya
7.
Keterampilan membimbing
diskusi/ bermain kelompok
kecil
e. Memberikan pengarahan pada siswa dalam berdiskusi
f. Memberi petunjuk pada kelompok diskusi
g. Guru membimbing kelompok diskusi yang kesulitan
h. Guru membimbing semua kelompok diskusi
8. Keterampilan dalam e. Evaluasi sudah sesuai dengan materi dan indikator
155
melaksanakan evaluasi pembelajaran
f. Guru menerapkan evaluasi hasil
g. Melakukan penilaian mencakup ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik siswa
9. Keterampilan menutup
pelajaran
e. Membuat rangkuman/ kesimpulan bersama siswa
f. Melakukan penilaian/ evaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan
g. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
h. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Jumlah Skor
Total Skor
Skor maksimal : 215 Rentang Nilai : Jakarta , 15 Maret 2014
Skor minimal : 43 0 – 20 = sangat kurang Observer
Nilai =
21 – 40 = kurang
41 – 60 = sedang
61 – 80 = baik
81 – 100 = sangat baik
FOTO KEGIATAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
FOTO KEGIATAN BELAJAR KELAS KONTROL
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA
SDN. CENGKARENG BARAT 14 PAGIJlJaya Vlll Rt 002/010, Cengkareng Barat
Kecamatan Cengkareng - Jakarta Barat 11730 Telp. 559-50987
.'!
Ii
SUMT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : H. SOLIHIN, S.PdNIP/ NRI(NUPTK : 196005111985031011PANGKAT/ GOL : lV/ AJABATAN : KEPALA SEKOLAH
.. TEMPAT TUGAS : SDN CENGKARENG BARAT 14 PAGI
NAMA
Benar nama tersebut diatasdengan Judul Skripsi.
Demikian surat keterangan inimestinya,
: MARISSA PUSPA TRI NINGRUM
sudah melakukan penelitian diSDN Cengkareng 14 Pagi sesuai
saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
Jakarta, 23 September 2014Kepala SekolahSDN CENGKARENG BARAT 14 PAGI
H. SOLIHIN, S.PdNtP 1960051 1 198503101 1
a
tr-Et'
i\.\Nl,/r
NIM
: N,IARzuSA PUSPA TRI NINGRTIN,I
:109018300099
JURUSAN : PGMI
JLTDUL SKRIPSI : PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TEK]\IK TWO STAY TWO STRAY TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATEzu SUMBER DAYAALAM
I]JI ITEFERENSI
BUKU L- PARAFPenguji 1
Prof. Dr. Dedy Muiyasana: PendidikanlJerintrtu dort Berdaya Saing (Bandung:
l'}enguji II
A-1l
ltr,
t""-'l!)erm;uu dan Berdol'c ,\uing (tsandung:
I Rosda l1,arla.2011). hal 5
I i;roi O.o.ln"t ffrn*tit . Pt rt^ Brtrj;;l[engajar (Jakarla: Bumi Aksara, 2C05),hril. 1 17 *-gAB
ilill, s*Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belaiar &P e mb e I aj ar an (I o gtrakarta: Ar-RuzzMedia,2010) , hal 13
Drs. Slameto : B el aj ar &F aktor -fah ory an g Me mp e n gar uhiny a (l akarta: Rineka
+1
W
ur
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag:Psikologi Belajar (Jakarta: funeka Cipta,2008), edisi 2, hal.13f)ra. Masitoh, M.Pd dan Laksmi dewi,M.Pd: Str ate gi P embelaj ar an (Jakarta:Ikhlas Beramal, 2009), ha1.3
Anitah. w. Sri. Rositah, dl<k.:strategiPembelajaran di SD. (Jakarta: UT,2001. hal2.7Prof. Dr. Bimo Walgito: PengantarPsikologi Umum (Yogyakarta: ANDI,2010). hal.184Prof. Dr. Bimo Walgito: PengantarPsikologi Umum (Yogyakarta: ANDI,2010). hal.185
ciota.2010). hal2
Drs. Syaiful Bahri Djarnarah: PsikoiogrBelajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), hal.180Trianto, M.Pd: Model PembelajaranTerpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 20 1 0),hal. 136
I'rianto, M.Pd: Model PembelajaranTerpadtt (Jakarta: Bumi Aksara, 2010';,hal. 137
Anita Lie. 2008: Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning DiRuang-Ruang Kelas. Jakarta. PTGrasindo, Cet VI, hal24Abdul Majid: Srrate gi Pembelaj aran(Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2013). hal.179Prof. Dr. Hammni, N{.Si: StrategiP emb e I aj ar an (Y o gy akarta: InsanMadani, 2012),hal129Anita Lie. 2008: Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning DiRuang-Ruang Kelas. Jakarta. PTGrasindo. Cet VI. hal6lAgus Suprij or,o: Cooperatiye LearningTeoii don Aplikasi PAIKEM
rta: Pustaka Pelaiar, 2009). hal
N4uhibbin Sy'ah: Psikologi Pentbelajarondengan Pendekatan Baru (Bandung:Rosda 2009),hal.129
Trianto, M.Pd: lv[odel PembelajarttitTerpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),hal. 13 8
Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IP.A di.lD (Bandung: LIPI PRESS, 20070.hal.96
] AUaut Majid: grategi Penbelaf aron
I
-----lr'roi. L)r. ll. i uklran tanoredja dkk: I
Model-rnode! Pembelajaren Inot,t)iiJ dan i
]ife kt if (Bandung : AlfaBeta, 20 1 3 ),
!4!i---_ProL O.. U. f"U.an t-ro.edia dkkMo del -mo del P emb e I ctj ar an Inoi, o t iJ" d anEfektif (Bandung: AlfaBeta. 20 1 3 ),hal.57Dra. Masitoh & Laksmi Dewi: StrategiPembelaj aran (Jakarta: Ikhlas Berarnal,2009), hal232
I
BAB IIISuharsimi Arikunto, Prosedur P enelitian
Sttatu P endekotan P r aktek, (Jakarta:
Rineka Cipta,20i0), hal. 108
4+ #
Suharsinri Arikunto, Prosedur P enelitian
Sttatu P e ndekat an P r akt ek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), Cet ke-12, hal. 109
\\
\,I
Strharsimi Arikunto, Pros edur P enelil icut:
Strctttr P endekatan Praktik, (Jakarla:
Rineka Cipta, 2010), Cet' Ke-14, hal,i Q3
,ul'Y fDrs. Zainal Arifin, M.Pd: EvaluasiPentbelajararz (Bandung: PT Rosda Karya'201 1) hal 1 18
/^\-\.q/t I
Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hosil Proses
Belaj ar Mengctj ctr (Bandung: Rosda
Karva. 2009\. hai.84 #Sulrarsirni Arikunto, Prosedur P eneliticrtt:
,suctttr Pendekcrlart Praktik, (Ja}<arta: PTjiqglq C ipt".20 I 0) lr{]11--
Suharsinri Arikunto, Prcrsedttr F enelitian:
I .9r/.rrrl Pendekcitnrt Praktik, (Jakarta: P1-
I Ilineka Ctpte-:l!?). le|.1q
L
nor.r, Pembirnbing I)osen Pernbirnbing II
013
l"
810623 200912 |