- Referat - Uveitis Anterior

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    1/19

    Uveitis Anterior(Referat)

    Oleh:

    IHSANUR RIDHA

    0818011067

    Pembimbing :

    dr. Yul Khaizar, Sp. M

    SMF ILMU PENYAKIT MATA

    RSUD JEND. A.YANI KOTA METRO

    2012

    1

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    2/19

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Uvea merupakan jaringan lunak, terdiri dari iris, badan siliar dan

    koroid.

    Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid)dengan berbagai penyebabnya.

    Peradangan pada uvea dapat hanya mengenai bagian depan

    jaringan uvea atau iris yang disebut iritis. Bila mengenai badan tengah

    disebut siklitis. Iritis dengan siklitis disebut iridosiklitis atau disebut juga

    dengan uveitis anterior dan merupakan bentuk uveitis tersering.

    Penyebab uveitis anterior dapat bersifat eksogen dan endogen.

    Penyebab uveitis anterior meliputi: infeksi, proses autoimun, yang

    berhubungan dengan penyakit sistemik, neoplastik dan idiopatik.

    2

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    3/19

    B. Tujuan Penulisan

    Memenuhi tugas kepanitraan klinik dokter muda di SMF Mata

    RSUD Jenderal Ahmad Yani, kota Metro.

    3

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    4/19

    ISI

    A. Anatomi Uvea

    Uvea terdiri dari iris, korpus siliare dan khoroid. Bagian ini adalah

    lapisan vaskular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan

    sklera.

    Anatomi Uvea

    4

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    5/19

    B. Definisi Uveitis Anterior

    Peradangan yang mengenai traktus uvealis bagian anterior yaitu

    iris (iritis) dan dapat pula mengenai bagian anterior badan siliaris

    (iridosiklitis).

    C. Etiologi Uveitis Anterior

    Etiologi pasti belum diketahui. Diduga disebabkan oleh dua hal

    yaitu :

    1. Defek langsung suatu infeksi pada mata yang mengenai uvea

    2. Gangguan sistemik di tempat lain, yang secara hematogen

    dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata.

    5

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    6/19

    D. Patofisiologi Uveitis Anterior

    Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakanreaksi hipersensitifitas terhadap antigen eksogen atau endogen.

    Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood

    Aqueous Barrriersehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel-

    sel radang dalamhumor akuos yang tampak sebagai berkas sinar

    yangdisebut fler(aqueous flare).

    Sel-sel radang yang terdiri dari limfosit, makrofag, sel plasma dapat

    membentuk presipitat keratik yaitu sel-sel radang yang menempel

    pada permukaan endotel kornea.

    Iris tampak menggelembung kedepan yang disebut iris bombe(Bombans)

    Adanya eksudat protein, fibrin dan sel-sel radang dapat berkumpul

    di sudut camera okuli anterior sehingga terjadi penutupan kanal

    schlemm sehingga terjadi glukoma sekunder.

    6

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    7/19

    E. Klasifikasi Uveitis Anterior

    Berdasarkan patologi dapat dibedakan :1. Non granulomatosa : tidak dapat ditemukan organisme

    patogen,fenomena hipersensitifitas.

    2. Granulomatosa : mengikuti invasi mikroba aktif ke jaringan

    oleh organisme penyebab.

    Berdasarkan waktu uveitis anterior dikatakan akut jika terjadikurang dari 6 minggu, jika inflamasi kambuh diikuti dengan

    serangan inisial disebut rekuren akut dan dikatakan sebagai

    kronik jika lebih dari 6 minggu.

    7

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    8/19

    Non Granulomatosa GranulomatosaOnset Akut TersembunyiSakit Nyata Tidak ada atau ringanFotofobia Nyata RinganPenglihatan kabur Sedang NyataMerah sirkumkorneal Nyata RinganKeratik presipitat Putih halus Kelabu besarPupil Kecil dan tak teratur BervariasiSinekia posterior Kadang-kadang Kadang-kadangNodul iris Kadang-kadang Kadang-kadangTempat Uvea anterior Uvea anterior dan posteriorPerjalanan Akut MenahunRekurensi Sering Kadang-kadang

    Perbedaan uveitis nongranulomatosa dan granulomatosa

    8

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    9/19

    F. Manifestasi Klinis Uveitis Anterior

    Gejala akut : mata merah, fotofobia, nyeri penurunan tajampenglihatan dan hiperlakrimasi.

    Gejala kronis : dapat minimal sekali, meskipun proses radang

    yang hebat sedang terjadi.

    1. Uveitis Anterior Jenis Non-GranulomatosaOnsetnya khas akut, rasa sakit, injeksi, fotofobia dan

    penglihatan kabur, injeksi siliar, deposit keratik presipitat, pupil

    mengecil, jika terdapat sinekiaposterior bentuk pupil menjadi

    tidak teratur.

    2. Uveitis Anterior Jenis GranulomatosaOnset tidak terlihat, penglihatan berangsur kabur dan mata

    memerah secara difus di daerah sirkumkornea, Sakit minimal,

    fotofobia tidak seberat bentuk non-granulomatosa, pupil

    mengecil dan tidak teratur karena terbentuknya sinekia

    posterior, KP mutton fat.

    9

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    10/19

    Gambaran Keratik Presipitat

    10

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    11/19

    G. Diagnosis Klinis Uveitis Anterior

    Anamnesis

    Keluhan yang dirasakan pasien biasanya antara lain:

    Nyeri dangkal (dull pain), yang muncul dan sering menjadi

    lebih terasa ketika mata disentuh pada kelopak mata.

    Fotofobia atau fotosensitif terhadap cahaya

    Kemerahan tanpa sekret mukopurulen

    Pandangan kabur(blurring)

    Umumnya unilateral

    Pemeriksaan Oftalmologi

    Visus, Tekanan intraokular (TIO), Konjungtiva, Kornea, Camera

    Oculi Anterior(COA), Iris, Lensa dan korpus vitreus

    11

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    12/19

    Pemeriksaan Penunjang

    Umumnya tidak diperlukan untuk uveitis anterior, apalagi bila

    jenisnya non-granulomatosa atau menunjukkan respon terhadap

    pengobatan non spesifik

    Pada pria muda dengan iridosiklitis akut rekurens, foto rontgen

    sakroiliaka diperlukan untuk mengeksklusi kemungkinan adanyaspondilitis ankilosa.

    Pada kelompok usia yang lebih muda, artritis reumatoid juvenil

    harus selalu dipertimbangkan khususnya pada kasus-kasus

    iridosiklitis kronis.

    Pemeriksaan darah untuk antinuclear antibodydan rheumatoid

    factorserta foto rontgen lutut sebaiknya dilakukan. Iridosiklitis dengan KP mutton fatmemberikan kemungkinan

    sarkoidosis.

    12

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    13/19

    H. Diagnosis Banding Uveitis Anterior

    Konjungtivitis. Keratitis atau keratokonjungtivitis.

    Glaukoma akut.

    I. Komplikasi Uveitis Anterior

    Sinekia anterior perifer.

    Sinekia posterior dapat menimbulkan glaukoma dengan

    berkumpulnya akuos humor di belakang iris, sehingga menonjolkan

    iris ke depan

    Gangguan metabolisme lensa

    Edema kistoid makular

    13

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    14/19

    J. Penatalaksanaan Uveitis Anterior

    Tujuan utama terapi uveitis anterior :

    Mencegah sinekia posterior

    Mengurangi keparahan (severity) dan frekuensi serangan atau

    eksaserbasi uveitis

    Mencegah kerusakan pembuluh darah iris yang dapat:

    Mengubah kondisi dari iridosiklitis akut menjadi iridosiklitiskronik (terjadi perburukan diagnosis)

    Meningkatkan derajat keparahan keadaan yang memang sudah

    kronik

    Mencegah atau meminimalkan perkembangan katarak sekunder

    Tidak melakukan tindakan yang dapat menyakiti atau merugikan

    pasien

    14

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    15/19

    Untuk uveitis anterior non-granulomatosa

    Analgetik sistemik secukupnya untuk mengurangi rasa sakit

    Kacamata gelap untuk keluhan fotofobia

    Pupil harus tetap dilebarkan untuk mencegah sinekia posterior.

    Tetes steroid lokal cukup efektif digunakan sebagai anti radang

    Steroid sistemik bila perlu diberikan dalam dosis tunggal selang

    sehari yang tinggi dan kemudian diturunkan sampai dosis efektif.

    Sikoplegik spesifik diberikan bila kuman penyebab diketahui

    Untuk uveitis anterior granulomatosa

    Terapi diberikan sesuai dengan penyebab spesifiknya. Atropin 2%

    diberikan sebagai dilator pupil bila segmen anterior terkena.

    15

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    16/19

    K. Prognosis Uveitis Anterior

    Kebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat

    didiagnosis secara awal dan diberi pengobatan. uveitis anterior

    mungkin berulang, terutama jika ada penyebab sistemiknya.

    Prognosis visual pada iritis kebanyak akan pulih dengan baik,

    tanpa adanya katarak, glaucoma atau posterior uveitis.

    16

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    17/19

    KESIMPULAN

    Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid)

    dengan berbagai penyebab Uveitis anterior merupakan peradangan

    iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut maupun kronis.

    Berdasarkan patologi dapat dibedakan 2 jenis uveitis anterior, yaitu

    granulomatosa dan non granulomatosa.

    Diagnosis uveitis anterior dapat ditegakkan dengan melakukan

    anamnesis, pemeriksaan oftalmologi dan pemeriksaan penunjang

    lainnya. Pemeriksaan oftalmologi yang perlu dilakukan adalah

    pemeriksaan visus, TIO, keadaan konjungtiva, kornea, COA, iris,

    lensa dan korpus vitreus. Sedangkan pemeriksaan laboratoriummendalam umumnya tidak diperlukan untuk uveitis anterior.

    17

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    18/19

    Penatalaksanaan uveitis anterior bertujuan untuk mencegah

    sinekia posterior, mengurangi keparahan (severity) dan frekuensi

    serangan atau eksaserbasi uveitis, mencegah kerusakan

    pembuluh darah iris yang dapat mengubah kondisi dari iridosiklitis

    akut menjadi iridosiklitis kronik (terjadi perburukan diagnosis) dan

    meningkatkan derajat keparahan keadaan yang memang sudah

    kronik, mencegah atau meminimalkan perkembangan kataraksekunder, dan tidak melakukan tindakan yang dapat menyakiti

    atau merugikan pasien.

    18

  • 7/30/2019 - Referat - Uveitis Anterior

    19/19

    TERIMA KASIH

    19