95
1 PENILAIAN PRAKTEK ILLEGAL, UNREPORTED AND UNREGULATED FISHING PADA PUKAT CINCIN DI KOTA KENDARI Mohammad Rais 1) , Faisal Abdaud 2) , Parman 3) PENGARUH TEKNOLOGI FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN USAHATANI JAGUNG Asriani 1) , Siti Rahma Ma’Mun 2) PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L .) EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD VARIETIES SOME GREEN BEANS (VIGNA RADIATA L.) Hijria 1) , Pertiwi Syarni 2) BIOTEKNOLOGI PUPUK BOKASHI PLUS DAN SISTEM INTERCROPPING PADA TANAMAN HORTIKULTURA Arsy Aysyah Anas 1) , Nini Mila Rahni 2) dan Sitti Nur Isnian 3) PEMANTAUAN KUALITAS UDARA PADA SEKOLAH DASAR PINGGIR JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin 1) , Mochammad Assiddieq 2) MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA BERKELANJUTAN PADA KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (STUDI KASUS SUKU ANAK DALAM DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS JAMBI) Rina Astarika 1) , Partini 2) , Endang Sulastri 3) KARAKTERISTIK KIMIA TULANG IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) DARI BOBOT BADAN BERBEDA Rosmawati 1) , Abu Bakar Tawali 2) , Metusalach 3) , Amran Laga 4) POTENSI ANTIJAMUR TERHADAP ASPERGILLUS FLAVUS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER ORGANISME LICHEN TELOSCHISTES FLAVICANS Maulidiyah 1) , Asriani Hasan 2) , Wa Ode Irna 3) , Ishmah Farah Adiba Nurdin 4) Akhmad Darmawan 5)

, Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

1

PENILAIAN PRAKTEK ILLEGAL, UNREPORTED AND UNREGULATED FISHING PADA

PUKAT CINCIN DI KOTA KENDARI

Mohammad Rais1), Faisal Abdaud2), Parman3)

PENGARUH TEKNOLOGI FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN USAHATANI

JAGUNG

Asriani1), Siti Rahma Ma’Mun2)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L .) EFFECT OF ORGANIC

FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD VARIETIES SOME GREEN BEANS (VIGNA RADIATA L.)

Hijria1), Pertiwi Syarni2)

BIOTEKNOLOGI PUPUK BOKASHI PLUS DAN SISTEM INTERCROPPING PADA TANAMAN

HORTIKULTURA

Arsy Aysyah Anas 1), Nini Mila Rahni2) dan Sitti Nur Isnian3)

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA PADA SEKOLAH DASAR PINGGIR JALAN PERKOTAAN

MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN

Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2)

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA BERKELANJUTAN PADA KOMUNITAS ADAT

TERPENCIL (STUDI KASUS SUKU ANAK DALAM DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS

JAMBI)

Rina Astarika1), Partini2), Endang Sulastri3)

KARAKTERISTIK KIMIA TULANG IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) DARI BOBOT BADAN

BERBEDA

Rosmawati1), Abu Bakar Tawali2), Metusalach3), Amran Laga4)

POTENSI ANTIJAMUR TERHADAP ASPERGILLUS FLAVUS SENYAWA METABOLIT

SEKUNDER ORGANISME LICHEN TELOSCHISTES FLAVICANS

Maulidiyah1), Asriani Hasan2), Wa Ode Irna3), Ishmah Farah Adiba Nurdin4) Akhmad Darmawan5)

Page 2: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

2

KETUA EDITOR

Eddy Hamka

DEWAN EDITOR

Ahmad Muhlis Nuryadi

Mohammad Rais

Sumarlin

Suharta Amijaya Husen

MITRA BESTARI

Prof. Dr. Nurdin, M.Si

Dr. Musadar Mappasomba, SP., MP

Dr. Muhammad Anas, M.Pd

LAYOUT

Jumiatin

Alwas Muis

ALAMAT REDAKSI

Kantor Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UMK.

Jl. KH. Ahmad Dahlan No 10 Kota Kendari, Gedung Islamic Canter, Lt. 2

email:[email protected]/website: lppm.umkendari.ac.id, https:lppm.umkendari.ac.id/saintek

Page 3: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

3

DAFTAR ISI

PENILAIAN PRAKTEK ILLEGAL, UNREPORTED AND

UNREGULATED FISHING PADA PUKAT CINCIN DI KOTA

KENDARI

Mohammad Rais1), Faisal Abdaud2), Parman3) ..................................................... 1-13

PENGARUH TEKNOLOGI FAKTOR PRODUKSI TERHADAP

PENINGKATAN USAHATANI JAGUNG

Asriani1), Siti Rahma Ma’Mun2) ........................................................................... 14-22

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG

HIJAU (VIGNA RADIATA L .) EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER ON

GROWTH AND YIELD VARIETIES SOME GREEN BEANS (VIGNA

RADIATA L.)

Hijria1), Pertiwi Syarni2) ....................................................................................... 23-35

BIOTEKNOLOGI PUPUK BOKASHI PLUS DAN SISTEM

INTERCROPPING PADA TANAMAN HORTIKULTURA

Arsy Aysyah Anas 1), Nini Mila Rahni2), Sitti Nur Isnian3) .................................. 36-41

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA PADA SEKOLAH DASAR

PINGGIR JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN EPIPHYTIC

LICHEN

Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) .................................................................. 42-51

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA BERKELANJUTAN PADA

KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (STUDI KASUS SUKU ANAK

DALAM DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS JAMBI)

Rina Astarika1), Partini2), Endang Sulastri3) ......................................................... 52-62

KARAKTERISTIK KIMIA TULANG IKAN GABUS

(CHANNA STRIATA) DARI BOBOT BADAN BERBEDA

Rosmawati1), Abu Bakar Tawali2), Metusalach3), Amran Laga4).......................... 63-80

POTENSI ANTIJAMUR TERHADAP ASPERGILLUS FLAVUS

SENYAWA METABOLIT SEKUNDER ORGANISME LICHEN

TELOSCHISTES FLAVICANS

Maulidiyah1), Asriani Hasan2), Wa Ode Irna3), Ishmah Farah Adiba Nurdin4),

Akhmad Darmawan5) ............................................................................................ 81-92

Page 4: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

1

PENILAIAN PRAKTEK ILLEGAL, UNREPORTED AND

UNREGULATED FISHING PADA PUKAT

CINCIN DI KOTA KENDARI

Mohammad Rais1), Faisal Abdaud2), Parman3)

1)Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Kendari

2)Program Studi Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari

3)Yayasan Bajo Bangkit

ABSTRAK

Praktek Illegal, Unreported dan Unregulated fishing (IUU Fishing) merupakan salah satu

permasalahan sektor perikanan yang berdampak ekonomi, sosial dan ekologi. Pemerintah

telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. Hingga saat ini

data dan informasi yang terkait dengan permasalahan IUU fishing pada berbagai wilayah

pengelolaan perikanan di Indonesia masih sangat kurang, kebanyakan kajian yang ada

masih bersifat umum. Pukat cincin Salah satu alat tangkap yang banyak dijumpai di

Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari. Tercatat ada sekitar 21.235 ton

sumberdaya perikanan yang didaratkan oleh berbagai jenis armada penangkapan (PPS

Kendari, 2016). Kondisi ini berpotensi menciptakan praktek – praktek IUU fishing,

sehingga diperlukan adanya kajian terkait hal tersebut. Tujuan dari penelitan ini adalah

mengetahui tingkat kepatuhan armada kapal pukat cincin di PPS Kendari terhadap praktek

IUU Fishing serta mengidentifikasi jenis pelanggarannya serta merumuskan rekomendasi

strategi penanggulannya. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai dengan September

2018 di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Metode penelitian yang digunakan yaitu

metode survey. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Instrumen

utama penelitian adalah kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat kepatuhan

armada pukat cincin di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terhadap praktek IUU

Fishing sangat bervariasi tergantung aspeknya. Tingkat kepatuhan pada aspek Illegal lebih

tinggi dibandingkan dengan aspek unreported dan unregulated. Jenis - jenis pelanggaran

IUU Fishing adalah Pencatatatn loogbook hasil tangkapan tidak sesuai dengan

kenyataannya, tidak melaporkan lokasi penangkapan dengan baik dan tidak meregistrasi

rumpon yang digunakan.

Page 5: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

2

Rekomendasi Strategi penyelesaian yang paling efektif adalah penegakan hukum dan

pemberian sanksi administrasi.

Kata kunci : IUU Fishing, PPS Kendari, Pukat cincin

1. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan utama yang saat ini mendapat perhatian dalam pengelolaan

sumberdaya perikanan di Indonesia adalah isu Ilegal, Unreported and Unregulated (IUU)

Fishing dan saat ini telah menjadi isu global. FAO (2001) telah merumuskan panduan khusus

untuk membantu mengatasi kegiatan IUU fishing yang dikenal dengan nama International

Plan of Action to Prevent, Determine and Eliminate IUU fishing (IPOA-IUU fishing),

pedoman tersebut bertujuan untuk mencegah, menghambat dan menghilangkan kegiatan

IUU fishing dengan menyiapkan langkah-langkah pengelolaan sumber daya perikanan yang

komprehensip, terintegrasi, efektif, transparan serta memperhatikan kelestarian sumber daya

bagi negara-negara perikanan dunia (Neka, 2010). Dokumen dimaksud pada bagian awalnya

berisikan pemahaman mengenai arti dan istilah (Illegal , unreported dan unregullated). Di

beberapa wilayah di Indonesia, kenyataan yang ada saat ini fenomena IUU fishing masih

banyak terjadi dan pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi dengan

mengeluarkan beberapa peraturan tentang perikanan, dan pengawasan. Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang terkait dengan

IUU fishing, antara lain (1) Permen KP No.56/PERMENKP/2014 tentang penghentian

sementara (moratorium) perizinan usaha perikanan tangkap di wilayah pengelolaan

perikanan negara Republik Indonesia, (2) Permen KP No. 57/PERMENKP/2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Permen KP No.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia yang memuat larangan transhipment

atau bongkar muat ikan di tengah laut; (3) Permen KP No.1/PERMENKP/2015 tentang

Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.) dan Rajungan (Portunus

pelagicus.); serta (4) Permen KP No. 2/ PERMENKP/2015 tentang Larangan Penggunaan

Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawl) dan Pukat Tarik (Seine Net) di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Wilayah perairan Kota Kendari secara geografis berbatasan langsung dengan Laut

Banda (bagian timur - barat) sehingga memiliki potensi sumberdaya perikanan tangkap yang

cukup tinggi. Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

2015 mencatat sekitar 21.235 ton produksi sumberdaya perikanan tangkap yang

dimanfaatkan dari perairan Sulawesi Tenggara didominasi oleh alat tangkap pukat cincin

Page 6: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

3

sebanyak 325 buah (PPS Kendari, 2016). Potensi sumberdaya ikan yang ada didominasi oleh

ikan jenis ekonomis penting seperti Tuna, Cakalang dan Tongkol. Tingginya potensi

sumberdaya perikanan di Kota Kendari memerlukan pengelolaan yang dapat menjamin

keberlangsungan ikan dan pemanfaatannya.

Kendala yang dihadapai pemerintah saat ini baik di daerah ataupun pusat adalah

masih kurangnya kajian penilaian terhadap praktek IUU fishing untuk level kawasan,

sementara hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya

perikanan di kawasan tertentu, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk memeranginya

dengan cara melakukan penilaian kawasan tertentu apakah sudah terbebas atau tidaknya dari

praktek-praktek IUU Fishing. Penilaian praktek IUU fishing dengan pendekatan kawasan

akan berkontribusi dalam upaya pengelolaan perikanan secara berkelanjutan, serta

membantu pemerintah dalam menyusun tahapan atau langkah-langkah yang harus dilakukan

untuk mengatasi praktek IUU Fishing di Kota Kendari.Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui tingkat kepatuhan armada kapal pukat cincin di PPS Kendari terhadap praktek

IUU Fishing, mengidentifikasi jenis – jenis pelanggaran IUU Fishing di PPS Kendari serta

menyusun rekomendasi strategi penanggulangan IUU Fishing PPS Kendari.

Berdasarkan hal diatas maka kajian untuk menilai tingkat kepatuhan pengelolaan

sumberdaya perikanan di Kota Kendari terhadap praktek IUU fishing sangat diperlukan

disamping sebagai bahan informasi bagi penataan sektor perikanan di Kota Kendari juga

dapat membantu pemerintah dalam menyusun rencana atau strategi dalam penanggulangan

IUU fishing di Kota Kendari.

Page 7: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

4

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2018 di Pelabuhan

Perikanan Samudera (PPS) Kendari.

Gambar 1. Lokasi Penelitian

a) Metode Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan objek penelitian adalah armada kapal

Pukat Cincin yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera

(PPS) Kendari. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh dari beberapa responden dengan menggunakan metode purposive sampling, untuk

memudahkan proses wawancara maka digunakan kuisioner yang terdiri dari beberapa

pertanyaan yang dipersyaratkan dalam analisis IUU Fishing. Adapun responden dan jumlah

sampel dapat dilihat pada Tabel 1. Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi literatur

dan data dari intansi pelabuhan perikanan samudera kendari yang terkait dengan tujuan

penelitian

Tabel 1. Klasifikasi responden target

No Responden Target Jumlah Responden

1 Nelayan (ukuran kapal < 30 GT) 30 responden

2 Nelayan (ukuran kapal > 30 GT) 30 responden

3 Pengelola PPS Kendari 5 responden

4 Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

(PSDKP) Provinsi Sulawesi Tenggara

5 responden

Page 8: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

5

5 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 3 responden

b) Tahapan Penelitian

Pencapaian tujuan penelitian sangat terkait dengan tahapan pelaksanaan penelitian,

agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Berikut ini tahapan penelitian yang akan dilakukan,

yaitu :

1. Koordinasi dengan tim peneliti dan enumerator (mahasiswa)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kesamaan persepsi tentang cara pengumpulan

data, penentuan target responden serta mekanisme pelaksanaan dilapangan agar waktu

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

2. Koordinasi dengan instansi terkait

Tahap selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, khususnya

instansi PPS Kendari, Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Tenggara dan

PSDKP Prov. Sulawesi Tenggara agar memudahkan proses identifikasi dan penentuan

responden dan pengumpulan data sekunder.

3. Wawancara Responden dan pengumpulan data sekunder

Tim peneliti yang dibantu dengan enumerator melakukan wawancara dengan responden

terpilih menggunakan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data yang

dikumpulkan terkait dengan aktivitas setiap armada pukat cincin (sampel responden

nelayan) meliputi praktek-praktek illegal, unrepoted dan unregulated.

4. Tabulasi data dan analisis data

Hasil wawancara dan data sekunder yang dikumpulkan, kemudian akan dianalisis untuk

mengetahui jenis – jenis pelanggaran IUU Fishing serta menyusun strategi

penanganannya.

c) Metode Analisis Data

Analisis IUU Fishing

Analisis IUU Fishing menggunakan pendekatan yang dikembangan oleh WWF

Indonesia (WWF Indonesia, 2014), pendekatan ini bersifat semi kuantitatif dengan metode

bobot dan skoring. Analisis ini sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana praktek –

praktek IUU fishing terjadi dalam sebuah kawasan secara cepat dan akurat. Seluruh

komponen yang dianalisis (Tabel 2) telah tercantum dalam kuisioner.

Page 9: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

6

Tabel 2. Komponen analisis IUU Fishing

Komponen IUU Fishing Sub komponen

Illegal Fishing Pendaftaran dan pendataan kapal

Perizinan usaha perikanan tangkap

Ketentuan anak buah kapal

Ketaatan wilayah operasi, jenis dan

spesifikasi alat tangkap dan alat bantu

penangkapan ikan

Kelayakan operasi kapal ikan

Penangkapan spesies target yang sudah

diatur

Tangkapan sampingan (by-catch)

termasuk spesies yang dilindungi

Unreported Fishing Transhipment dilaut dan bongkar muat

di pelabuhan

Ketentuan tentang sertifikasi hasil

tangkapan

Sistem pemantauan kapal (VMS)

Pelaksanaan logbook penangkapan ikan

Pemantauan diatas kapal

Unregulated Fishing Kebijakan pengelolaan perikanan

Setiap pertanyaan terdiri dari 3 jawaban yang berberda dan akan diberi skor 1,2 dan 3,

kemudian pembobotan diberikan terhadap kualitas data dan derajat kepentingannya. Adapun

nilai pembobotan berkisar antara 1,2 dan 3. Selanjutnya akan dilakukan perkalian antara

skor dan bobot antara skor jawaban dengan nilai bobot pertanyaannya. Hasil akhir dari

analisis ini adalah kategorisasi tingkat pelanggaran IUU Fishing yang terjadi (Tabel 3).

Page 10: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

7

Tabel 3. Kategorisasi penilaian IUU Fishing

Kategorisasi IUU Fishing Skor (persentase)

Pelanggaran rendah < 25%

Pelanggaran sedang >25 – 75%

Pelanggaran tinggi >75%

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat kepatuhan kapal pukat cincin di PPS Kendari terhadap praktek IUU Fishing

Tingkat kepatuhan armada kapal pukat cincin di Pelabuhan Perikanan Samudera

Kendari terhadap praktek IUU Fishing sangat bervariasi tergantung aspeknya. Tingkat

kepatuhan pada aspek Illegal lebih tinggi dibandingkan dengan aspek unreported dan

unregulated.

Tabel 4. Tabulasi tingkat kepatuhan Armada kapal Pukat cincin

No Indeks Parameter Strategis (PS) Skor Bobot Total

1 Illegal Fishing 1. Pendaftaran kapal yang dibuktikan

dengan Buku Kapal Perikanan

3 3 9

2. Tanda pengenal kapal perikanan

pada lambung kapal

3 2 6

3. Pengurangan nilai bobot (mark

down) kapal dari ukuran sebenarnya

3 3 9

4. SIUP 3 3 9

5. SIPI/SIKPI kapal ikan > 5GT 3 3 9

6. Bukti Pencatatan Kapal (BPK) < 5

GT

3 3 9

7. KII di WPP-NRI menggunakan

Nakhoda dan ABK

Berkewarganegaraan Indonesia

3 2 6

8. Sertifikat Nakhoda dan Juru Mesin

(Ankapin/Atkapin atau SKK)

1 2 2

Page 11: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

8

9. Kepatuhan wilayah operasi/lokasi

penangkapan/pengangkutan ikan

sesuai dengan tercantum di

SIPI/SIKPI

1 3 3

10. Kepatuhan penggunaan API sesuai

SIPI

1 3 3

11. Kepatuhan penggunaan alat bantu

lampu

3 3 9

12. Izin penggunaan rumpon 1 3 3

13. Pelanggaran penangkapan di lokasi

zona inti Kawasan Konservasi

Perairan

3 3 9

14. penerapan Surat Laik Operasi

(SLO)

3 2 6

15. Penerapan SPB/SIB 3 2 6

16. Kepatuhan aturan lobster, kepiting,

rajungan, napoleon, dan tuna sirip

biru

2 3 6

17. Penangkapan ikan yang dilindungi

(by-catch)

3 3 9

2 Unreported

Fishing

1. Transhipment 3 3 9

2. SHTI 3 3 9

3. VMS 2 3 6

4. Logbook Perikanan 3 3 9

5. Pengisian Logbook Perikanan 1 3 3

6. Observer 1 3 3

3 Unregulated

Fishing

1. Pencatatan penangkapan nelayan

kecil

1 2 2

2. Dokumen RPP 1 2 2

Page 12: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

9

3. Pengaturan pengelolaan perikanan

berbasis kuota untuk spesies target,

jumlah kapal berdasarkan ukuran

dan alat tangkap, ukuran ikan yang

layak tangkap, atau pembatasan

waktu tangkapan

1 3 3

4. Modifikai alat tangkap 3 3 9

Kapal armada pukat cincin di pelabuhan perikanan samudera kendari menunjukkan

tingkat pelanggaran sedang. Hasil analisis proporsi tingkat kepatuhan atau penilaian

tingkat pelanggaran dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 . Tingkat Pelanggaran IUU Fishing armada Pukat cincin

Aspek Illegal fishing diartikan sebagai aktifitas usaha perikanan yang dilakukan dengan

tidak mengindahkan aspek keberlanjutan sumberdaya perikanan atau menggunakan alat

tangkap yang sifatnya merusak sumberdaya dan ekosistem (FAO.2001). Aspek ini

paling banyak memiliki indikator penilaian dibandingkan dengan aspek yang lainnya

meskipun tingkat kepentingan pada setiap unsur tersebut berbeda satu dengan yang lain

dalam menilai tingkat kepatuhan atau tingkat pelanggaran suatu alat tangkap. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dari setiap responden yang ditanyakan berkaitan dengan

seluruh unsur dalam aspek illegal memberikan penilaian tingkat pelanggarannya sedang

dengan nilai 34 %. Hal ini disebabkan karena tingkat penertiban administrasi kapal

sebagai syarat untuk melakukan operasi penagkapan ikan sudah ditingkatkan menjadi

pusat pelayanan terpadu satu pintu. Hal ini memudahkan para nelayan untuk memenuhi

34 35

60

0

10

20

30

40

50

60

70

Illegal Fishing Unreported Fishing Unregulated Fishing

Pe

nila

ian

Aspek IUU Fishing

Page 13: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

10

seluruh administrasi perijinan sebelum melakukan penangkapan sehingga seluruh data

kapal telah tercatat di Syahbandar PPS Kendari. Selain itu, penegakan hukum kepada

nelayan yang tidak patuh dalam pengurusan dokumen kapal akan dikenakan sanksi

administrasi yaitu tidak dikeluarkannya surat ijin berlayar sehingga para nelayan

berusaha untuk menerapkan seluruh prinsip illegal fishing ini. Armada kapal pukat

cincin di pelabuhan perikanan samudera kendari telah mematuhi beberapa kompenen

pada aspek Illegal fishing yaitu telah memiliki buku kapal perikanan sebagai tanda

bahwa kapal tersebut telah terdaftar di pelabuhan. Tanda pengenal kapal perikanan pada

lambung kapal pukat cincin juga sudah terpasang. Sejak tahun 2015 seluruh kapal pukat

cincin telah dilakukan pengukuran ulang bobot kapal yang selama ini terjadi mark down.

Telah memiliki Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan

(SIPI)/Surat Izin Kapal Penangkap Ikan (SIKPI). Seluruh ABK armada kapal pukat

cincin adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan tidak melakukan praktek “pinjam

bendera” (Flag of Convenience –FOC) sebagaimana banyak kasus pada perairan yang

lain bahwa praktek praktek FOC merupakan salah satu bentuk aksi pencurian ikan dari

negara lain (Dahuri. 2017). Kapal pukat cincin juga tidak melakukan penangkapan di

daerah lokasi zona inti kawasan konservasi perairan atau beroperasi di daerah karang

karena rata rata kedalaman jaring pukat cincin adalah 100 meter. Setiap armada kapal

yang akan melakukan trip penangkapan harus dilengkapi dengan Surat Laik Operasi

(SLO) dan juga merupakan syarat penerbitan SIB

Unreported fishing diartikan sebagai kegiatan usaha perikanan yang tidak dilaporkan

seperti jumlah hasil tangkapan dan lokasi penangkapan kepada pihak terkait termasuk

juga aktivitas bongkar muat ikan di tengah laut (FAO.2001). Rata-rata responden

menyampaiakn bahwa proses pelaporan hasil tangkapan dan lokasi penangkapan tidak

dilakukan sesuai dengan yang sebenarnya. Salah satu alasan yang membuat para

nelayan tidak melaporkan hasil tangkapan dengan baik adalah untuk menghindari

tingginya pajak. Pajak dihitung berdasarkan jumlah hasil tangkapan yang dilaporkan ke

pihak pelabuhan. Selain itu, nelayan juga tidak melaporkan daerah penangkapan ikan

secara detail dengan lokasi penangkapan dan hanya melaporkan range daerah

penangkapan ikan sehingga kesulitan melacak ikan hasil tangkapan bersal dari daerah

mana. Dampak terburuk dari unreported adalah kurangnya data ikan di pelabuhan yang

menjadi bahan untuk menganalisis berapa jumlah stok ikan yang berada di dalam suatu

perairan. Kesalahan dalam memunculkan informasi jumlah stok akan berdampak buruk

terhadap sumberdaya ikan. Nilai pelanggaran pada aspek ini adalah 35% dengan

kategori pelanggaran sedang. Unregulated fishing adalah usaha perikanan yang

Page 14: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

11

dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan atau kebijakan suatu negara atau

hukum internasional yang berlaku (FAO. 2001)

d) Menyusun rekomendasi strategi penanggulangan IUU Fishing PPS Kendari

Berdasarkan hasil penelitian IUU Fishing yang dilakukan di PPS Kendari pada alat tangkap

purse seine, maka dapat kami rekomendasi beberapa hal yang dapat membantu

terlaksananya upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.

1. Nilai indeks illegal fishing menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan indeks lainnya,

hal ini memberi gambaran perlunya prioritas perbaikan pada aspek tersebut. Beberapa

hal yang harus dilakukan yaitu (1) perlunya program sertifikasi bagi nahkoda dan juru

mesin kapal purse seine, (2) perlunya pendataan sebaran rumpon yang beroperasi

mengingat alat bantu ini sangat efektif untuk mengumpulkan ikan karena bersifat

permanen, (3) Perlunya sosialiasi yang efektif tentang lokasi kawasan konservasi

khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara.

2. Untuk aspek unreported fishing hal yang harus ditata yaitu (1) program observer diatas

kapal harus dilakukan secara kontinyu agar tingkat keakurata data perikanan dapat

ditingkatkan, (2) pemantauan dalam penggunaan VMS agar lebih diperhatikan.

Aspek unregulated fishing yang paling penting berdasarkan hasil kajian ini adalah (1)

perlunya penerapan pengelolaan perikanan berbasis kuota oleh PPS Kendari dan DKP

Prov. Sulawesi Tenggara, mengingat alat tangkap purse seine merupakan jenis alat

tangkap yang paling efektif menangkap ikan yang bersifat schooling (bergerombol),

sehingga jika tidak diatur akan menyebabkan potensi overfishing beberapa jenis ikan

seperti layang, cakalang dan tongkol akan semakin tinggi. (2) Perlunya dilakukan

pendataan kapal bagang yang beroperasi di Sulawesi Tenggara, mengingat kapal ini

masih belum banyak yang memilki SIUP/SIKPI dan sering melakukan kegiatan

transhipment

4. KESIMPULAN

Hasil penelitian yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Sulawesi

Tenggara adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kepatuhan armada kapal ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari

terhadap praktek Illegal, Unreported and Unregulated Fishing sangat bervariasi

tergantung aspeknya. Tingkat kepatuhan pada aspek Illegal lebih tinggi dibandingkan

dengan aspek unreported dan unregulated.

2. Jenis – jenis pelanggaran IUU Fishing di Pelabuhan perikanan samudera teridentifikasi

setelah melakukan wawancara kepada stakeholder adalah Pencatatatn loogbook hasil

Page 15: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

12

tangkapan tidak sesuai dengan kenyataannya, Tidak melaporkan lokasi penangkapan

dengan baik dan rinci dan Nelayan pada dasarnya tidak ada yang meregistrasi

rumponnya baik itu jumlah maupun lokasi pemasangannya.

Penelitian lanjutan sangat perlu dilakukan terutama mengenai Lokasi pemasangan

rumpon hubungannya terhadap konflik pemanfaatan daerah penangkapan ikan Perairan Laut

Timur Sulawesi Tenggara.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, H.H.I. 2015. Peluang dan tantangan kerjasama indonesia – filipina dalam

menangani illegal fishing. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

David, F.R. 2007. Manajemen Strategis, edisi kesembilan. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Jakarta.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2001. FAO International Plan of Action to

Prevent, Deter and Eliminate Illegal, Unreported and Unregulated Fishing. Rome,

FAO. 24p. http://www.fao.org/DOCREP/003/y1224E/Y1224E00.htm. Diakses

tanggal 27 Mei 2017.

Jaelani, A.Q dan Basuki, U. 2014. Illegal, Unreported adn Unregulated (IUU) Fishing :

Upaya mencegah dan memberantas Illegal fishing dalam membangun poros maritim

Indonesia. Jurnal Supremasi Hukum. 3 (1):168-192.

Jaya, BPM. 2016. Tindakan penegakan hukum terhadap kapal asing yang melakukan illegal

fishing di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia. Skripsi. Universitas Lampung.

Lampung

Naim, A. 2010. Pengawasan Pengawasan sumberdaya perikanan dalam penanganan Illegal

fishing di perairan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. 3

(2): 1-14.

Neka, A. 2010. Analisis Kebijakan Penanggulangan Illegal Fishing di Kabupaten Halmahera

Utara. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nugrah, H.T. 2017. Kajian yuridis tingkat pidana illegal fishing di wilayah perairan

kepulauan riau oleh aparat penegakan hukum dengan undang – undang nomor 45

tahun 2009 tentang perikanan. Skripsi. Universitas Pasundan Bandung. Bandung.

Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis untuk Abad 21. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 16: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

13

Renhoran, M. 2012. Strategi Penanganan Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) fishing

di Laut Arafura. Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta.

Rudiansyah, B. 2015. Peran aparatur negara dalam penangan kegiatan perikanan yang tidak

sah di perairan Raja Empat. Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan. 11 (2):

1717-1730.

Sunyowati, D. 2014. Dampak kegiatan IUU fishing di Indonesia. Seminar Nasional “Peran

dan Upaya Penegak Hukum dan Pemangku Kepentingan Dala Penanganan dan

Pemberantasan IUU Fishing di Wilayah Perbatasan Indonesia”. 22, September 2014,

Surabaya. 1 – 5

[PPS] Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. 2016. Data Statistik Perikanan PPS Kendari

tahun 2015. Kendari

Permen KP No.56/PERMENKP/2014 tentang penghentian sementara (moratorium)

perizinan usaha perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik

Indonesia,

Permen KP No. 57/PERMENKP/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Permen KP

No.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Republik Indonesia yang memuat larangan transhipment atau bongkar muat

ikan di tengah laut

Permen KP No.1/PERMENKP/2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.),

Kepiting (Scylla spp.) dan Rajungan (Portunus pelagicus.)

Permen KP No. 2/ PERMENKP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan

Pukat Hela (Trawl) dan Pukat Tarik (Seine Net) di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia

WWF Indonesia. 2014. Panduan Analisis Illegal,Unreported, Unregulated (IUU) Fishing

Berbasis Kawasan. WWF Indonesia. Jakarta.

Page 17: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

14

PENGARUH TEKNOLOGI FAKTOR PRODUKSI TERHADAP

PENINGKATAN USAHATANI JAGUNG

Asriani1), Sitti Rahma Ma’Mun2)

1)Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari

Email: 1)[email protected]

ABSTRAK

Program pemerintah swasembada pangan perlu mendapat dukungan melalui peningkatan

produktivitas komoditas pangan. Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang

memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk

dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein

setelah beras. Untuk meningkatkan produksi jagung dapat melalui peningkatan luas areal

tanam dan peningkatan produktivitas tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor-faktor produksi yang dapat mempengaruhi produktivitas jagung di

Indonesia. Data yang dipergunakan adalah data time series. Metode analisis yang

digunakan adalah Partial Adjusment Model berupa persamaan tunggal regresi berganda

dengan fungsi Natural Logaritma (Ln) dengan menggunakan teknik estimasi Ordinary Least

Square (OLS). Hasil penelitian produksi jagung dipengaruhi oleh faktor harga jagung,

harga pupuk, harga pestisida dan lag produktivitas.

Kata kunci: Produksi, jagung, Partial Adjusment Model,

1. PENDAHULUAN

Undang-undang pangan no. 18 tahun 2012 Kedaulatan pangan adalah hak negera dan

bangsa secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi

rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang

sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Sedangkan katahan pangan adalah kondisi

terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari

tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam dan bergizi,

merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya

masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. Sementara

itu pengertian Kemandirian Pangan adalah kemampuan suatu negara dan bangsa dalam

memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin

pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan

Page 18: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

15

memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal

secara bermartabat. Proses transformasi sektor pertanian yang mampu menghasilkan

produksi atau surplus pertanian di tingkat domestik dalam jumlah yang besar juga dianggap

sebagai syarat pokok pertumbuhan ekonomi, pembangunan jati diri dan identitas suatu

bangsa (Ditjen Tanaman Pangan, 2012)

Menurut Arifin, B. (2015) dalam Peningkatan kedaulatan pangan RPJM 2015 – 2019

kedaulatan pangan tercermin dari kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri

dapat didukung oleh a) ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari

produksi dalam negeri b) pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan

oleh bangsa sendiri dan c) kemampuan melindungi dan mensejahterakan pelaku pangan

terutama petani dan nelayan.

Sistem ketahanan pangan terdiri dari 3 (tiga) subsistem yaitu (1) sub sistem

ketersediaan, yang berfungsi untuk menjamin pasokan pangan guna memenuhi kebutuhan

seluruh penduduk dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya (2) subsistem

aksesibilita/distribusi, yang berperan untuk mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan

efisien sebagai prasyarat untuk menjamin untuk seluruh rumah tangga dapat memperoleh

pangan dalam jumlah dan kuantitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang

terjangkau dan (3) subsistem konsumsi yang berfungsi untuk mengarahkan agar pola

pemanfaatan pangan secara nasional dapat memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan

gizi, keamanan dan kehalalan disamping efisiensi untuk mencegah pemborosan (Yuwono,

2015)

Sektor pertanian secara umum terdiri dari beberapa sub sektor yaitu sektor pertanian

pangan, hortikultura, dan perkebunan. Jagung merupakan salah satu komoditas sub sektor

tanaman pangan pada sektor pertanian yang memiliki peranan sangat penting dalam

perekonomian nasional setelah beras. Peranan jagung terhadap perekonomian nasional telah

menempatkan jagung sebagai kontributor terbesar kedua terhadap Produk Domestik Bruto

(PDB) setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Kondisi demikian mengindikasikan

besarnya peranan jagung dalam memacu pertumbuhan subsektor tanaman pangan dan

perekonomian nasional secara umum.

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan

bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya

sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras (food), disamping itu juga

jagung berperan sebagai bahan baku industri pakan (feed) dan bahan bakar nabati (biofuel).

Dengan dikeluarkannya Perpres No. 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional yang

didukung dengan dikeluarkannya Inpres No. 1 Tahun 2006, peran sektor pangan menjadi

Page 19: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

16

semakin penting karena komoditi pangan pertanian juga berpotensi untuk menjadi bahan

baku bahan bakar nabati (BBN) sebagai energi alternatif dimana pada tahun 2025

kontribusinya diharapkan diatas sebesar lima persen. Jagung merupakan salah satu komoditi

yang potensial untuk menjadi bahan bakar nabati khususnya dalam bentuk bioetanol.

Seiring dengan peranan jagung yang semakin meluas, maka kebutuhan jagung juga akan

semakin besar. Hal tersebut harus diiringi dengan produksi (penawaran) yang semakin

meningkat agar kebutuhan jagung dalam negeri dapat terpenuhi.

Indonesia pada 2010 memiliki ketersediaan lahan yang cocok ditanami jagung seluas

27 juta hektar, akan tetapi baru 3,7 juta hektar yang dimanfaatkan untuk ditanami jagung.

Begitu juga dengan produktivitas jagung yang baru mencapai 4,44 ton/ha pada 2011, masih

lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil varietas unggul yang mencapai 7-9 ton/ha.

Jika potensi yang ada dimanfaatkan dengan maksimal, maka peluang Indonesia untuk

mencapai swasembada jagung dan menjadi eksporter jagung dunia sangat terbuka seiring

dengan semakin meningkatnya permintaan jagung, khususnya sebagai bahan baku pakan

dan bahan bakar nabati (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Pertanian, 2012)

Beberapa penelitian tentang jagung di Indonesia dapat menghasilkan 10-11 t/ha,

namum produktivitas di lahan petani sangat beragam, berkisar antara 3,2-8 t/ha (Girsang et

al. 2010). Produktivitas jagung nasional pada tahun 2014 menurut data BPS adalah 4,8 t/ha.

Secara empiris keragaman produktivitas jagung antarwilayah di Indonesia dan antarpetani

disebabkan oleh perbedaan penerapan teknologi budi daya yang mencakup benih, varietas,

pupuk, dan pengelolaan air. Di Indonesia wilayah tengah dan barat, usahatani jagung pada

umumnya dilakukan secara komersil, menggunakan benih varietas hibrida, pupuk anorganik

dan suplementasi pengairan pada musim kemarau. Akan tetapi di wilayah timur, jagung

sebagian besar merupakan komponen usahatani subsistensi, menggunakan benih varietas

lokal, pemupukan minimal atau pupuk organik dosis rendah dan sumber air sepenuhnya

berasal dari hujan (Sutoro, 2015)

Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka tujuan utama penelitian ini adalah:

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas komoditas jagung di

Indonesia.

2. METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan adalah data time series dari tahun 1980 sampai dengan tahun

2011. Permasalahan dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis yaitu melalui

Page 20: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

17

analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif tersebut berupa analisis

terhadap variabel-variabel utama atau faktor-faktor yang mempengaruhi respon penawaran

komoditas jagung melalui fungsi respon produktivitas panen komoditas jagung dan

produktivitas komoditas jagung.

Metode Analisis Data

Analisis respons penawaran komoditas jagung dalam penelitian ini menggunakan

metode partial adjustment model (PAM) atau dikenal analisis model penyesuaian parsial

Nerlove yang sering digunakan untuk studi mengenai respons penawaran berbagai

komoditas berupa persamaan tunggal regresi berganda dengan fungsi natural logaritma atau

logaritma natural (ln) ganda dengan menggunakan teknik estimasi ordinary least square

(OLS). Pengolahan data meggunakan program eviews.

Hipotesis yang mendasari dalam memformulasikan model respon produktivitas

komoditas jagung, yaitu:

1. Diduga harga jagung, lag produktivitas dan kebijakan pemerintah berpengaruh positif

terhadap produktivitas komoditas jagung.

2. Diduga harga masukan (input) yaitu harga pupuk urea, harga pestisida akan

berpengaruh negatif terhadap produktivitas komoditas jagung.

Respon Produksi Secara Empiris

Variabel-variabel yang dianggap relevan mempengaruhi produktivitas jagung adalah

harga jagung, tingkat penerapan teknologi sebagai faktor utama dalam perubahan

produktivitas yang tercernin dalam harga urea, harga pestisida, dan produktivitas tahun

sebelumnya. Pada penelitian ini, harga jagung dan harga input yang digunakan sudah

dirilkan.

Persamaan dari fungsi produktivitas jagung dapat dituliskan sebagai berikut:

Yt = f (HJGt-1, HPUKt-1, HPSTt-1, Yt-1, ut )

Dengan demikian model ekonometrik respon produktivitas jagung adalah:

Yt = d0+d1HJGt-1+d2HPUKt-1+d3HPSTt-1+d4Yt-1 + ut ................. (3)

Untuk mendapatkan nilai elastisitas dari peubah tak bebas terhadap peubah bebas,

maka bentuk fungsi yang digunakan adalah fungsi logaritma natural. Sehingga fungsi respon

areal panen:

Ln Yt = d0 +d1lnHJGt-1+d2lnHPUKt-1+d3lnHPSTt-1+d4lnYt-1 + ut ..... (4)

Nilai yang diharapkan sebagai berikut:

d1, d4, > 0 ; d2, d3 < 0

Page 21: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

18

Keterangan:

Yt : Produksi jagung pada tahun t (Ton/ha),

HJGt-1 : Harga jagung pada tahun sebelumnya (Rp/kg),

HPUKt-1 : Harga pupuk pada tahun sebelumnya (Rp/kg),

HPSTt-1 : Harga pestisida pada tahun sebelumnya (Rp/kg;Rp/ltr),

Yt-1 : Produktivitas jagung pada tahun t-1 (Ton/ha),

ut : Galat pada tahun ke t.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Dugaan Respon Produksi

Dari hasil estimasi respon Produksi jagung di Indonesia yang diperoleh pada table

2 dibawah, maka kemudian dilakukan pengujian secara ekonometrik untuk mengetahui

apakah parameter yang diestimasi melakukan pelanggaran atau tidak terhadap asumsi klasik

OLS. Dari ketiga uji ekonometrika, model respon produktivitas jagung di Indonesia sudah

tidak mempunyai masalah dalam asumsi multikolinearitas, autokorelasi, dan

heterokedastisitas. Hasil estimasi persamaan produktivitas jagung di Indonesia (Tabel 2)

Tabel 2 Hasil Estimasi Produktivitas Jagung di Indonesia

Peubah Bebas Tanda

Harapan

Koefisien Standart

Error

t-statistik P-value

KONSTANTA -0.786 0.445 -1.767 0.0899*

Yt-1 + 0.899 0.043 20.940 0.0000***

HJGt-1 + 0.113 0.055 2.031 0.0535**

HPUKt-1 - 0.036 0.027 1.332 0.1952

HPSTt-1 - -0.011 0.016 -0.681 0.5027

R2 0.994 F-statistic 698. 155***

Autokorelasi Tidak Ada

Multikolinieritas Tidak Ada

Heteroskedastisitas Tidak Ada

Sumber : Data sekunder, diolah

Keterangan:

*** signifikan pada = 1%

** signifikan pada = 5%

* signifikan pada = 10%

Page 22: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

19

Pengujian masalah serial korelasi (autokorelasi) dalam fungsi respon produktivitas

jagung dilakukan dengan menggunakan Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dan

dari hasil uji ini dapat dilihat bahwa probabilitas Obs*R-squared-nya lebih besar dari taraf

nyata 10 persen, yaitu sebesar 0,115 sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan

produktivitas jagung tidak mengalami masalah autokorelasi. Pengujian masalah

heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test. Dari hasil

uji ini tersebut dapat diketahui bahwa persamaan produktivitas mempunyai nilai probabilitas

Obs*R-squared-nya lebih besar dari taraf nyata 10 persen, yaitu sebesar 0,664. Oleh karena

itu dapat disimpulkan bahwa model produktivitas jagung tidak mengalami masalah

heterokedastisitas. Pengujian terhadap multikolinearitas dengan menggunakan uji korelasi

antar variabel bebas, dari uji tersebut memperli hatkan bahwa nilai-nilai koefisien

determinasi parsial antara dua variable bebas, yang bila dibandingkan dengan koefisien

determinasi (R-sq), dari hasil analisis diketahui bahwa nilai R-square dari peubah peubah

tersebut masih lebih kecil dari R-square, sehingga dapat disimpulkan bahwa model maka

persamaan produktivitas jagung tersebut tidak memiliki masalah multikolinearitas serius.

Berdasarkan hasil estimasi model produktivitas jagung di Indonesia yang tergambar

dari Tabel. 2 di atas, dapat diketahui bahwa model respon produktivitas jagung di Indonesia

mempunyai koefisien determinasi (R-squared) sebesar 0.994. Hal ini berarti bahwa variasi

dari variabel independen yang masuk ke dalam model mampu menerangkan variabel

dependen (produktivitas) sebesar 99,4 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-

faktor di luar model.

Berdasarkan uji-F yang dilakukan terhadap respon produktivitas untuk melihat

interval kepercayaan pada model, dapat diketahui bahwa variabel-variabel independen

mampu menerangkan variabel dependen yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas sebesar

0,0000 yang lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 10 persen (α = 10%).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang dimasukkan dalam

model secara bersama-sama mempengaruhi produktivitas jagung Indonesia secara nyata

pada tingkat kepercayaan 99 persen.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial maka digunakan uji t-statistik dapat dilihat pada (Tabel 5.2).

Adapun hasil uji parsial faktor-faktor yang mempengaruhi peoduktivitas jagung di Indonesia

adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas jagung tahun lalu

Variabel lag produktivias berpengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen

terhadap produktivitas jagung. Kenaikan 1 persen produktivitas tahun sebelumnya akan

Page 23: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

20

meningkatkan jumlah produktivitas 0,89 persen, cateries paribus. Pengaruh positif

berarti Produktivitas jagung saat ini merupakan keberlanjutan produktivitas tanaman

jagung sebelumnya, petani merespon dengan dengan meningkatkan produktivitas saat ini

berdasarkan produktivitas tahun sebelumnya. Dengan menggunakan parameter ini pula,

maka elastisitas jangka panjang dapat dihitung dan tanda koefisien variabel yang positif

ini akan menjamin nilai elastisitas jangka panjang lebih besar dari nilai elastisitas jangka

pendek.

2. Harga jagung

Variabel harga riil jagung tahun sebelumnya berpengaruh signifikan dengan tingkat

kepercayaan 95 persen terhadap produktivitas jagung. Tanda positif yang berarti bahwa

kenaikan harga jagung sebesar 1 persen akan meningkatkan produktivitas jagung sebesar

0,11 persen. Hal ini sesuai dengan teori yang ada dan rasionalitas petani dimana jika

terjadi peningkatan harga jagung domestik maka akan ada tambahan insentif bagi petani,

sehingga petani akan bertindak untuk menambah jumlah produksi jagung dengan cara

meningkatkan produktivitas jagung dan mengoptimalkan pemakaian input produksi.

3. Harga Pupuk

Variabel harga pupuk urea memiliki tanda positif yang tidak sesuai dengan hipotesis dan

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan produktivitas jagung. Pupuk

urea merupakan pupuk utama yang dibutuhkan pada usahatani jagung, karena pupuk urea

berperan penting terutama saat pertumbuhan tanaman jagung. Pupuk urea mengandung

unsur Nitrogen (N) yang merupakan unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur

makro merupakan unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang besar dan apabila

tanaman jagung kekurangan unsur ini maka akan mengalami gejala defisiensi pada

tanaman tersebut. Oleh sebab itu, unsur ini sulit atau tidak bisa digantikan dengan unsur

hara yang lain. Jumlah takaran pemakaian pupuk urea untuk memperoleh hasil maksimal

adalah 200-300 kg/ha, dimana pada saat tanam, jumlah pupuk urea yang diberikan

sebesar 90-120 kg/ha dan sepanjang pemeliharaan diperlukan pupuk urea sebesar 100-

200 kg/ha. Oleh karena itu, meskipun harga pupuk urea meningkat, pupuk ini harus tetap

digunakan oleh petani. Di samping itu, keberadaan pupuk urea selama ini masih disubsidi

oleh pemerintah, sehingga jika terjadi kenaikan harga urea petani masih bisa membeli

dan menggunakan pupuk ini. Hasil analisis ini juga sejalan dengan temuan Puteri (2009)

bahwa harga pupuk urea berhubungan positif terhadap produktivitas.

4. Harga Pestisida

Variabel harga riil pestisida meskipun tidak secara signifikan tapi berpengaruh negatif

terhadap produktivitas jagung. Variabel pestisida tidak bepengaruh signifikan

Page 24: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

21

disebabkan karena saat ini petani jagung masih banyak menerapkan cara tradisional

untuk mengedalikan hama dan penyakit, karena jagung merupakan salah satu tanaman

yang mempunyai sedikit resiko dalam serangan organisme pengganngu tanaman,

ditambah lagi penggunaan bibit unggul dan komposit yang tahan terhadap hama dan

penyakit, sehingga pestisida tidak terlalu banyak dibutuhkan oleh petani jagung.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Faktor harga jagung, harga upuk, harga pestisida dan lag produktivitas pengaruh terhadap

jagung di Indonesia. Faktor produksi tersebut merupakan faktor yang dapat dilakukan

melalui program intensifikasi yakni peningkatan produksi melalui perbaikan teknologi

dalam rangka mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B. (2015). Pembangunan Kedaulatan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Seminar

Nasional Perhepi Komda Kendari dan Jurusan Agribisnis Universitas Haluoleo.

Kendari

BPS. (2017). Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik. Jakarta.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. (2011). Road Map Pencapaian Sasaran Produksi

Jagung 2012-2014. Departemen Pertanian. Jakarta.

Gujarati, D. (1995). Basic Econometrics. Third Edition, Mc-Graw-Hill International

Edition. New York, USA.

Girsang, S.S., M.P. Yufdy, and Akmal. (2010). Fertilizer recommendation based on the

SSNM approach in upland Karo district, North Sumatera. p.540-544. In: P.H. Zaidi,

M. Azrai, and K. Pixley (eds.): Maize for Asia. Proc. of the 10th Asian Regional Maize

Workshop.Ministry of Agriculture (Indonesia), CIMMYT, ADB and S.M. Sehgal

Foundation.IAARD. Jakarta.

Koutsoyianis, A.(1977). Theory of Econometrics. Second Edition. The Macmillan Press,

New York.

Nerlove, M. (1958). The dynamics of supply : Estimation of Farmers Response to Price.

The Johns Hopkins Press, Baltimore. USA.

Puteri, G. (2009). Analisis Respon dan Proyeksi Penawaran Ubi Kayu di Indonesia.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor

Page 25: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

22

Sutoro, (2015). Determinan Agronomis Produktivitas Jagung. Jurnal Iptek Tanaman

Pangan Vol 10 (1) 2015

Widarjono, A . (2009). Ekonometrika : Pengantar dan Aplikasinya. Ekonesia Fakulatas

Ekonomi UII, Yogyakarta

Yuwono, B. (2015). Analisis Kemandirian Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Provinsi

Sulawesi Tenggara. Seminar Nasional Perhepi Komda Kendari dan Jurusan Agribisnis

Universitas Halu Oleo. Kendari

Page 26: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

23

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU

(VIGNA RADIATA L.) EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER ON GROWTH

AND YIELD VARIETIES SOME GREEN BEANS (VIGNA RADIATA L.)

Hijria1) Pertiwi Syarni2)

1)Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Jl. H.E.A.

Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari

2)Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Jl. H.E.A. Mokodompit,

Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari

1)E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau, serta mengetahui varietas terbaik terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian dilakukan di

Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan pada bulan Februari

sampai Mei 2018. Penelitian ini menggunakan dua Faktorial yang disusun dalam

rancangan acak lengkap kelompok, terdiri atas tiga ulangan sebagai blok, faktor pertama

yaitu pupuk organik dengan tiga macam, yaitu tanpa pemberian pupuk organik (kompos),

pupuk Takakura dan pupuk Bokashi. Faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari tiga

perlakuan yaitu varietas Vima 1, varietas Vima 3 dan varietas Murai. Sehingga terdapat

sembilan kombinasi perlakuan. Selanjutnya kombinasi perlakuan ditempatkan pada

rancangan acak lengkap kelompok dengan tiga ulangan, sehingga terdapat 27 satuan

percobaan berupa petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik

Takakura memberikan hasil bobot kering 100 biji lebih baik dan varietas Murai memberikan

pertumbuhan jumlah bintil akar lebih tinggi. Perlakuan pupuk organik dan macam varietas

tidak terjadi interaksi.

Kata kunci : Pupuk Organik, Varietas Kacang Hijau

Page 27: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

24

1. PENDAHULUAN

Di Indonesia kacang hijau mempunyai arti yang strategis karena menyediakan

kebutuhan paling esensial bagi kehidupan sebagai bahan pangan serta sumber protein nabati

yang sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan kacang hijau akan semakin meningkat sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan. Di

sisi lain produksi kacang hijau yang dihasilkan belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut

(Mustakim, 2012).

Produksi kacang hijau cenderung menurun selama kurun waktu empat tahun terakhir

(2013 sampai 2016) produksi kacang hijau adalah berturut-turut 205 ton, 245 ton, 271 ton,

dan 253 ton, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kacang hijau dilakukan impor sebesar

23,45 ribu ton per tahun (BPS, 2014). Upaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau

terus dilakukan. Salah satu cara usaha peningkatan produksi yaitu dengan perbaikan tehnik

budidaya seperti penggunaan pupuk organik berupa kompos dan penggunaan varietas yang

tepat.

Pupuk kompos dari bahan organik merupakan salah satu pupuk organik yang

digunakan pada pertanian untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan

kompos dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan mikrobiologi tanah (Syam, 2003). Kompos

memiliki kandungan unsur hara seperti nitrogen dan fosfat dalam bentuk senyawa kompleks

argon, protein, dan humat yang sulit diserap tanaman (Setyotini et al., 2006). Banyak

diperdagangkan pupuk organik yang siap diaplikasikan ke tanaman yaitu pupuk organik

Takakura. Pupuk organik Takakura adalah salah satu jenis pupuk yang terbuat dari sampah

rumah tangga yang berupa sisa-sisa bahan organik (sisa sayuran, makanan dll) yang melalui

proses pengomposan sehingga bisa diberikan ke tanah, mengandung unsur hara makro,

mikro lengkap. Hasil analisis dari kompos sampah rumah tangga yang diproduksi oleh BPTP

Jawa Timur menunjukkan kandungan C-organik berkisar 15,41 - 18,89, C/N- rasio berkisar

11,88, 12,04 - 18,29, dan N-total berkisar 0,58 - 1,57%. Dari uji laboratorium diketahui

bahwa pupuk organik sampah rumah tangga dengan dekomposer promi ditambah dengan

pupuk kandang, dedak, dan tetes tebu mengandung C-organik yang tinggi. Menurut Zainal

et al. (2008), zat arang atau karbon yang terdapat dalam bahan organik merupakan sumber

energi bagi mikroorganisme. Pupuk organik yang siap di aplikasikan ke tanaman selain

pupuk Takakura yaitu Bokashi. Pupuk organik Bokashi adalah pupuk kompos yang

dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4

(Effective Microorganisms). Tujuan dari pupuk bokashi adalah mempercepat pembusukan

materi organik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, dan bukan

Page 28: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

25

meningkatkan unsur hara tanah (Azzamy, 2015). Pupuk organik bokashi memiliki

kandungan berupa C-organik 1,88%, N 0,68%, P2O5 136,78%, K2O 136,78%, Fe 1,14%, B

1,39%, Cl 24,29%, dan Zn 0,05% (Elpawati, dkk., 2015).

Salah satu alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil tanaman kacang

hijau adalah dengan pemberian pupuk organik. Pupuk organik tidak menimbulkan efek

buruk bagi kesehatan tanaman karena bahan dasarnya alamiah, sehingga mudah diserap

secara menyeluruh oleh tanaman. Pupuk organik kebanyakan diaplikasikan langsung ke

dalam tanah sehingga hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe,

Mn, dan bahan organik) dapat diserap baik oleh tanaman. Pupuk organik mempunyai

beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil

daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosa sehingga meningkatkan

kemampuan fotosintesis tanaman dan menyerap nitrogen dari udara (Sulistyorini, 2012).

Purwono dan Hartono (2008) mengemukakan tanamaan kacang hijau tumbuh

dengan baik pada tanah yang tidak terlalu banyak mengandung liat. Tanah dengan

kandungan bahan organik tinggi sangat disukai oleh tanaman kacang hijau, asalkan

kandungan air tanah tetap terjaga dengan baik adapun jenis tanah yang dianjurkan adalah

latosol atau regosol. Keasaman tanah yang diperlukan tanaman kacang hijau untuk tumbuh

optimal yaitu pH tanah antara 5,8 - 6,8. Tanah dengan pH di bawah 5,8 perlu diberikan

pengapuran.

Varietas kacang hijau yang berdaya hasil tinggi belum tentu memberikan keuntungan

yang tinggi kepada petani. Selera konsumen atau permintaan pasar terhadap kualitas tertentu,

seperti ukuran dan warna biji, turut menentukan harga jual. Kriteria mutu biji kacang hijau

yang baik adalah biji berukuran besar (65-70 g /1000 biji), tidak mengandung biji keras,

kandungan protein tinggi (>30%), bentuk biji bundar, dan warna biji hijau kusam. Varietas

unggul yang sudah dilepas mempunyai kandungan protein berkisar antara 18-26%

(Suhartina, 2005).

Sifat lain yang turut menentukan mutu biji kacang hijau adalah ukuran dan warna

biji. Ukuran biji berhubungan erat dengan kandungan biji keras. Varietas kacang hijau yang

berbiji kecil mengandung biji keras lebih tinggi daripada varietas berbiji besar, makin besar

ukuran biji maka kandungan biji keras makin rendah. Oleh karena itu, kacang hijau yang

berbiji besar dan biji berwarna hijau kusam lebih disenangi petani karena rasanya lebih enak

(pulen) serta harga jualnya lebih tinggi daripada yang berbiji kecil. Karakterisasi terhadap

kacang hijau berbiji besar 70-73g/1.000 biji (Alfandi, 2015). Suhartina (2005), semua

Page 29: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

26

varietas kacang hijau yang telah lepas cocok ditanam di lahan sawah maupun lahan kering.

Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Vima 1, Sriti, Kenari,

Perkutut, Murai dan Kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut penggunaan pupuk organik dan macam varietas pada

budidaya tanaman kacang hijau sangat diperlukan untuk memaksimalkan produktifitasnya,

Saat ini belum diketahui pengaruh pemberian pupuk Takakura dan Bokashi terhadap varietas

kacang hijau yang menunjukan pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Oleh karena itu

penelitian tentang Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.).

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten

Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei

2018.

Penelitian ini dilakukan di lapangan yang disusun dalam rancangan acak lengkap

kelompok (RALK) yang terdiri dari 2 faktor : Faktor pertama adalah pupuk organik (C)

dalam 3 macam, yaitu : C0 (Tanpa pupuk), C1 (Pupuk Takakura) 10 ton/ha, dan C2 (Pupuk

Bokashi) 10 ton/ha. Faktor kedua adalah kultivar kacang hijau (V) dalam 3 macam, yaitu

: V1 (varietas Vima 1 ), V2 (varietas Vima 3), dan V3 (varietas Murai). Dari kedua faktor

tersebut diperoleh 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan

diulang tiga kali sehingga diperlukan 9 x 3 = 27 petak perlakuan. Data hasil pengamatan di

amati dengan analisis varians atau ragam (Anova) pada taraf 5%. Untuk mengetahui

perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada jenjang nyata 5%.

Penelitian dilakukan pada variabel pengamatan terhadap tinggi tanaman (cm),

diameter batang (mm), jumlah daun (helai), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman

(g), jumlah bintil akar (buah), jumlah polong per tanaman, bobot kering 100 biji (g), bobot

kering biji per tanaman (g) dan indeks panen.

Page 30: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

27

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tinggi tanaman

Hasil analisis ragam Lampiran 1, terhadap tinggi tanaman umur 2, 3, 4, dan 5

minggu setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik dan

perlakuan macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata tinggi tanaman.

Perlakuan pupuk organik dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap

tinggi tanaman. Untuk lebih jelasnya rerata tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman (cm)

Umur Pengamatan (MST)

Perlakuan 2 3 4 5

Pupuk Organik

Tanpa pupuk 8,79 a 16,01 a 29,03 a 36,72 a

Takakura 10,30 a 16,70 a 30,05 a 36,50 a

Bokashi 9,40 a 16,45 a 28,36 a 37,50 a

Varietas

Vima 1 9,20 r 15,10 r 29,20 r 36,30 r

Vima 3 10,25 r 15,20 r 30,58 r 38,50 r

Murai 9,30 r 15,30 r 29,40 r 37,20 r

(-) (-) (-) (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

2. Diameter batang

Hasil analisis ragam Lampiran 2, terhadap diameter batang umur 2, 3, 4, dan 5 minggu

setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik dan perlakuan

macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata diameter batang. Perlakuan pupuk

Page 31: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

28

organik dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap diameter batang.

Untuk lebih jelasnya rerata diameter batang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rerata Diameter Batang (mm)

Umur Pengamatan (MST)

Perlakuan 2 3 4 5

Pupuk Organik

Tanpa pupuk 0,23 a 0,35 a 0,48 a 0,52 a

Takakura 0,25 a 0,35 a 0,46 a 0,53 a

Bokashi 0,27 a 0,34 a 0,48 a 0,54 a

Varietas

Vima 1 0,26 r 0,35 r 0,43 r 0,50 r

Vima 3 0,25 r 0,34 r 0,35 r 0,52 r

Murai 0,25 r 0,37 r 0,36 r 0,54 r

(-) (-) (-) (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

3. Jumlah daun

Hasil analisis ragam Lampiran 3, terhadap jumlah daun umur 2, 3, 4, dan 5 minggu

setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik dan perlakuan

macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata jumlah daun. Perlakuan pupuk

organik dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap jumlah daun. Untuk

lebih jelasnya rerata jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 32: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

29

Tabel 3. Rerata Jumlah Daun (helai)

Umur Pengamatan (MST)

Perlakuan 2 3 4 5

Pupuk Organik

Tanpa pupuk 5,56 a 7,23 a 19,20 a 22,20 a

Takakura 4,60 a 8,01 a 19,21 a 20,01 a

Bokashi 4,20 a 7,20 a 18,40 a 21,23 a

Varietas

Vima 1 5,30 r 6,78 r 18,05 r 23,01 r

Vima 3 4,56 r 7,10 r 19,11 r 22,12 r

Murai 4,27 r 7,30 r 19,20 r 22,11 r

(-) (-) (-) (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

4. Bobot segar tanaman

Analisis ragam terhadap bobot segar menunjukkan bahwa perlakuan pemberian

pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap rerata bobot

segar tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak

terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot segar tanaman. Untuk lebih jelasnya rerata bobot

segar tanaman dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rerata Bobot Segar Tanaman (g)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Page 33: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

30

Vima 1 18,20 18,04 17,70 17,98 r

Vima 3 18,47 18,83 20,96 19,42 r

Murai 17,3 19,5 19,57 18,79 r

Rerata 17,99 a 18,79 a 19,41 a (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

5. Bobot Kering Tanaman

Analisis ragam terhadap bobot kering tanaman menunjukkan bahwa perlakuan

pemberian pupuk organik dan macam varietas tidak berpengaruh terhadap rerata berat

kering tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak

terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering tanaman dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rerata Bobot Kering Tanaman (g)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Vima 1 6,63 6,20 6,72 6,52 r

Vima 3 6,90 6,84 6,74 6,83 r

Murai 7,25 7,01 6,71 6,99 r

Rerata 6,93a 6,68a 6,72a (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

6. Jumlah Bintil Akar

Analisis ragam terhadap jumlah bintil akar menunjukkan bahwa perlakuan

pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata dan perlakuan macam varietas

memberikan pengaruh beda nyata terhadap jumlah bintil akar. Perlakuan pemberian pupuk

Page 34: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

31

organik dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata jumlah

bintil akar dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rerata Jumlah Bintil Akar (buah)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Vima 1 9,20 10,32 8,70 9,41 r

Vima 3 9,80 12,85 12,40 11,68 r

Murai 10,12 8.25 10,80 9,72 r

Rerata 9,71 a 10,47 a 10,63 a (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

7. Jumlah Polong per Tanaman

Analisis ragam terhadap jumlah polong per tanaman menunjukkan bahwa perlakuan

pemberian pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap

jumlah polong per tanaman. Perlakuan pupuk organik dan macam varietas tidak terjadi

interaksi nyata terhadap rerata jumlah polong per tanaman dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rerata Jumlah Polong per Tanaman (buah)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk

Tak

akura Bokashi

Vima 1 8,78 10,32 9,12 5,97 r

Vima 3 9,76 10,80 12,11 10,89 r

Murai 8,47 12.10 10,11 10,23 r

Page 35: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

32

Rerata 9,00a 7,63a 10,45a (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

8. Bobot Kering 100 Biji

Analisis ragam terhadap bobot kering 100 biji menunjukkan bahwa perlakuan

pemberian pupuk organik Takakura berpengaruh beda nyata dan perlakuan macam varietas

tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering 100 biji. Perlakuan pupuk organik dan

macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering 100 biji dapat

dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rerata Bobot Kering 100 Biji (g)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Vima 1 7,65 11,32 9,12 9,36 r

Vima 3 7,78 10,83 8,45 9,02 r

Murai 8,47 10,11 10,11 9,56 r

Rerata 7,97a 10,75a 9,23a

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

9. Bobot Kering Biji per Tanaman

Analisis ragam terhadap bobot kering biji per tanaman menunjukkan bahwa

perlakuan pemberian pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh

terhadap rerata bobot kering biji per tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik dan

Page 36: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

33

perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering biji per

tanaman dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rerata Bobot Biji per Tanaman (g)

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Vima 1 8,40 8,91 8,24 8,52r

Vima 3 7,56 7,89 7,43 7,63r

Murai 7,24 7,50 7,63 7,46r

Rerata 7,73a 8,10a 7,77a (-)

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

10. Indeks panen

Analisis ragam terhadap indeks panen menunjukkan bahwa perlakuan pemberian

pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh terhadap rerata indeks

panen. Perlakuan pupuk organik dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata

terhadap rerata indeks panen dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rerata Indeks Panen

Varietas

Pupuk Organik

Rerata

Tanpa pupuk Takakura Bokashi

Vima 1 0,91 0,94 0,87 0,91r

Vima 3 0,78 0,78 0,85 0,80r

Murai 0,84 0,86 0,87 0,86r

Rerata 0,84a 0,86a 0,86a (-)

Page 37: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

34

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom maupun baris

menunjukkan tidak ada beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji DMRT

pada jenjang nyata 5%.

(-) : Tidak ada interaksi

Perlakuan pemberian pupuk organik menghasilkan bobot kering 100 biji yang

berbeda. Bobot kering 100 biji yang dihasilkan varietas Vima-1 lebih berat dari yang

dihasilkan varietas Vima 3 dan Murai. Dilihat dari deskripsi masing-masing varietas yaitu

pada perbedaan berat kering 100 biji, varietas Vima 1 6,3 g, Vima 3 6,0 g dan Murai 6,0 g.

Utami (2007), menyatakan bahwa beratnya biji bervariasi tergantung dari genetik suatu

varietas. Pengaruh macam varietas yang berbeda, juga menghasilkan rerata jumlah bintil

akar yang berbeda pula. Tanaman kacang hijau memiliki bintil akar yang berisi bakteri

Rhizobium dimana bakteri ini mengikat nitrogen dari udara yang akhirnya dipergunakan

oleh tanaman dan terbentuknya bintil akar karena ada rangsangan pada permukaan akar yang

menyebabkan bakteri Rhizobium pada saat tanaman kacang hijau masih muda yaitu setelah

terbentuk rambut akar pada akar utama atau pada akar cabang. Jumlah bintil akar pada tiap

perlakuan ada hubungannya dengan aktivitas penambatan nitrogen yang difisaksi oleh bintil

akar pada tanaman kacang hijau. Macam varietas memiliki genetik berbeda dan sistem

perakaran kacang hijau lebih dipengaaruhi oleh sifat genetik, selain sistem perakaran juga

dipengaruhi oleh kondisi tanah. Lebih lanjut Hanum (2009), menjelaskan bahwa, tanah

merupakan faktor terpenting dan mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat

kaitannya dengan tanaman yang tumbuh di atasnya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemberian pupuk organik Takakura memberikan hasil bobot kering 100 biji lebih baik.

2. Varietas Vima 3 memberikan pertumbuhan jumlah bitil akar lebih tinggi tanaman kacang

hijau.

3. Tidak terjadi interaksi antar perlakuan pupuk organik dan macam varietas.

Penanaman kacang hijau sebaiknya menggunakan Pupuk organik, dan dengan pemberian

pupuk organik memberikan solusi bagi petani dalam meminimalisir penggunaan pupuk

kimia sintetik.

Page 38: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

35

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi (Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal

Penguatan Riset dan Pengembangan) atas bantuan dana penelitian tahun 2018 melalui skim

Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

DAFTAR PUSTAKA

Alfandi, 2015. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus

L.) Akibat Pemberian Pupuk P dan Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula

(CMA). Fakultas Pertanian Unswagati. Jurnal Agrijati Vol. 28 No 1, hal 158-171.

Azzamy, 2015. Cara Pembuatan Pupuk Bokashi. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Badan Pusat Statistik, 2014. Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat Dalam Angka 2016.

Jakarta.

Elpawati, Stephani D.D., dan Dasumiati. 2015. Optimalisasi Penggunaan Pupuk Kompos

dengan Penambahan Effective Microorganism 10 (EM10) Pada Produktivitas

Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Biologi Vol. 8 No 2, hal 77-87.

Hanum, C. 2009. Ekologi tanaman. Universitas Sumatera Utara Press. Medan.

Mustakim, M. 2012. Budidaya Kacang Hijau Secara Intensif. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Purwono dan R. Hartono, 2008. Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta.

Setyotini, D. R., Saraswati, dan Anwar, E. K., 2006. Kompos. Jurnal Pupuk Organik dan

Pupuk Hayati. Vol. 2, Ed. 3, hal 11-40.

Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian. Balai

Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI). Malang.

Sulistyorini, S., M.Pd, 2012. Keranjang Takakura, Biopori dan Komposting. Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Semarang.

Syam, A., 2003. Efektivitas Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Produktivitas Padi di

Lahan Sawah. Jurnal Agrivigor Vol.3, Ed. 2, hal 232–244.

Utami, S. 2007. Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Pada Media Lumpur Lapindo. Skripsi. Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Surabaya.

Page 39: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

36

BIOTEKNOLOGI PUPUK BOKASHI PLUS DAN SISTEM

INTERCROPPING PADA TANAMAN HORTIKULTURA

Arsy Aysyah Anas1), Nini Mila Rahni2) dan Sitti Nur Isnian3)

1)Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

Jl. H.E.A. Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari 93231

2)Jurusan Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

Jl. H.E.A. Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari 93231

Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

ABSTRAK

Tanaman hortikultura merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh karena

menjadi sumber vitamin, mineral, protein dan karbohidrat. Komoditas hortikultura memiliki

nilai ekonomis cukup tinggi, dengan tingkat permintaan yang terus mengalami peningkatan

seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Hal ini menjadikan komoditas hortikultura

memiliki potensi pasar yang sangat besar, namun tidak didukung oleh peningkatan

produksi. Hal tersebut diakibatkan sebagian besar budidaya hortikultura dilakukan pada

lahan marginal dengan teknik budidaya yang tidak memadai. Kabupaten Muna, khususnya

Kecamatan Watopute memiliki potensi luas lahan untuk pengembangan hortikultura,

khususnya sayuran. Namun, lahan-lahan tersebut didominasi oleh lahan kering marginal

yang perlu segera ditangani agar produktivitasnya meningkat. Solusi untuk permasalahan

tersebut diantaranya adalah teknologi inovatif hasil penelitian dari perguruan tinggi

berupa bioteknologi pemupukan yang memanfaatkan sumber-sumber daya lokal dan

penerapan sistem intercropping. Bioteknologi pemupukkan berbasis organik seperti pupuk

bokasi plus merupakan teknologi inovatif yang dapat meningkatkan ketersediaan produk

pertanian khususnya hortikultura, sedangkan sistem intercropping, selain mampu

meningkatkan efesiensi penggunaan lahan dan meningkatkan produksi tanaman per satuan

luas lahan, juga mampu memperbaiki kesuburan tanah, dan meningkatkan ketahanan

tanaman terhadap hama dan penyakit. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan

program yang sangat tepat untuk mendiseminasikan solusi dari permasalahan tersebut

sehingga dapat diadopsi oleh masyarakat secara luas

Kata Kunci : Hortikultura, lahan kering marginal, teknologi, inovasi, bokashi

Page 40: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

37

1. PENDAHULUAN

Tanaman hortikultura khususnya sayur-sayuran merupakan salah satu bahan

pangan yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral,

protein dan karbohidrat (Kasno, et al., 2006). Komoditas sayuran juga berperan dalam

mendukung perekonomian nasional karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan

dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani berskala kecil, menengah ataupun besar.

Permintaan terhadap komoditas sayuran cenderung meningkat dari tahun ke tahun sejalan

dengan peningkatan/pertambahan jumlah penduduk sehingga potensi pasar sangat terbuka

luas (Mutiarawati, 2007). Ironisnya, potensi tersebut tidak didukung oleh peningkatan

produksi tanaman. Hal tersebut diakibatkan karena sebagian besar budidaya sayuran

dilakukan pada lahan-lahan kering yang kurang subur dengan teknik budidaya yang kurang

memadai dan tidak mengindahkan prinsip-prinsip pertanian berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan (Sujitno et al., 2012).

Di Indonesia, rendahnya produksi tanaman terkait dengan aspek adaptasi. Kondisi

iklim kering dengan lahan marginal masam yang kurang subur menjadi faktor pembatas

utama dalam budidaya tanaman (Simanungkalit, 2001; Matsumoto et al., 2003). Problema

lahan tersebut sebagai lahan budidaya hortikultura adalah reaksi tanah masam (pH rendah),

kapasitas tukar kation rendah, kejenuhan Al-dd tinggi, kandungan Al, Fe dan Mn tinggi,

kandungan hara (nitrogen, fosfor dan kalium) rendah serta sangat peka terhadap erosi

(Nursyamsi, 2004). Dengan pengelolaan dan cara budidaya yang baik, lahan kering marginal

tersebut sangat potensial untuk daerah pengembangan hortikultura (Sopandie, 2006;

Abdurachman et al., 2008). Selain itu, sistem pertanaman yang sering dipraktekanoleh

masyarakat belum memperhatikan prinsip-prinsip pertanian berwawasan lingkungan.

Beberapa usaha perbaikan telah dilakukan, namun belum menunjukkan hasil yang

memuaskan (Beauchamp dan Hume, 2007).

Berdasarkan data monografi desa tahun 2016 (BPS Kabupaten Muna, 2016),

diketahui bahwa keseluruhan lahan dari Desa Lakapodo ini merupakan lahan kering

(dryland). Petani di desa ini sebagian besar mengolah lahannya secara konvensional dan

menggunakan input kimia (pupuk dan pestisida) secara berlebihan. Umumnya, lahan diolah

secara keseluruhan dan menanam jenis tanaman yang sama secara terus menerus (sistem

monokultur) tanpa melakukan rotasi tanaman. Kondisi tersebut diperparah dengan

penggunaan pupuk kimia sintetik seperti urea, ZA, KCl dan pestisida yang dilaksanakan

secara serampangan dan terjadwal setiap musim tanam dengan dosis yang semakin

meningkat. Akibatnya, lahan-lahan tersebut mengalami kejenuhan atau degradasi (levelling

Page 41: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

38

off) yang menyebabkan produktivitasnya menurun drastis.Pada sebagian lahan, tanaman

sayuran bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali.

Berdasarkan hal tersebut di atas, inovasi teknologi yang memanfaatkan sumberdaya

lokal untuk mengatasi berbagai kendala pada lahan kering marginal mutlak diperlukan

(Rahni dan Karimuna, 2015). Beberapa vegetasi sekunder (gulma) yang tumbuh dominan di

sekitar lahan pertanian sering terabaikan dankehadirannya tidak dikehendaki serta limbah

serbuk gergaji yang banyak tersedia dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan

bioteknologi bokashi plus. Karimuna dan Rahni, 2016 melaporkan bahwa vegetasi sekunder

yang diinokulasi dengan mikoorganisme efektif dapat dimanfaatkan sebagai produk

bioteknologi berupa Pupuk bokasi plus sebagai salah satu upaya konkrit dalam

meningkatkan produksi kacang tanah lokal pada lahan kering marginal.

Program Kemitraan Wilayah (PKM) ini difokuskan pada pemberdayaan masyarakat

khususnya kelompok petani untuk mendiseminasikan inovasi bioteknologi pupuk bokasi

plus dan sistem intercropping yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini juga

bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi bioteknologi Pupuk bokasi plus dan sistem

intercroppingterhadap budidaya hortikultura khususnya sayuran sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman sayuran pada lahan kering marginal.

2. METODE PENELITIAN

Program Kemitraan Wilayah (PKM) ini dilaksanakan pada Bulan April – November

2018 di Desa Lakapodo, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Bahan-bahan yang digunakan adalah beberapa jenisvegetasi sekunder, bakaran serbuk

gergaji dan kotoran ternak.

Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan PRA (Paticipatory Rural

Appraisal) yang meliputi metode sosialisasi, bimbingan teknis, penyuluhan dan

pendampingan serta analisis laboratorium. Metode-metode tersebut diterapkan untuk

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat/petani (SDM). Pelaksanaan

evaluasi oleh pihak internal perguruan tinggi dalam hal ini oleh LPPM Universitas Halu

Oleo dan pihak eksternal dari DRPPM Ditjen Penguatan Risbang Kemenristek Dikti melalui

mekanisme pelaporan, seminar hasil dan target luaran pelaksanaan program. Untuk

keberlanjutan program, tim pelaksana akan terus menjalin kerjasama dengan mitra dengan

melakukan penguatan kelembagaan kelompok tani di wilayah sasaran dan selalu membuka

ruang konsultasi dan pendampingan. Tim pelaksana juga melibatkan mahasiswa dalam

Page 42: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

39

pelaksanaan program untuk lebih mengintensifkan pendampingan dan keberlanjutan

program melalui kegiatan penelitian mahasiswa.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa tahapan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang ditetapkan dan diikuti oleh masyarakat khususnya kelompok tani

dengan antusias, yaitu :

1). Pemberian pemahaman kepada petani tentang dampak negatif penggunaan input kimia

terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan

2). Sosialisasi/introduksi pemanfaatan vegetasi sekunder dan limbah serbuk gergaji

sebagai bioteknologi pupuk bokasi plus yang efektif, efisien, ekonomis dan ramah

lingkungan.

3). Sosialisasi/demonstrasi budidaya tanaman sayuran (kangkung, kacang panjang,

terong, tomat dan cabai) dengan sistem intercropping.

3). Bimbingan teknis dan pelatihan cara pembuatan bioteknologi pupuk organik plus.

4). Diseminasi dan pembuatan model/demplot budidaya sayuran dengan sistem

intercropping dan pendampingan yang intensif

Prioritas kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap dan terencana dengan

melibatkan partisipasi aktif dari petani. Pelaksanaan PKM ini diharapkan dapat mengubah

prilaku masyarakat petani dari sistem pertanian konvensional yang berdampak buruk

terhadap lingkungan menjadi sistem pertanian berwawasan lingkungan. Partisipasi mitra

dalam pelaksanaan PKM ini adalah :

1). Berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi/introduksi dan penyuluhan tentang

pemanfaatan dan pembuatan bioteknologi pupuk bokasi plus dengan memanfaatkan

vegetasi sekunder dan limbah serbuk gergaji serta demonstrasi dan bimbingan teknis

penerapan sistem intercropping dalam budidaya tanaman sayuran.

2). Menyediakan lahan dan turut serta secara aktif dalam pembuatan model/demplot

budidaya tanaman sayuran yang mengadopsi inovasi bioteknologi pupuk bokasi plus

dan sistem pertanaman intercropping.

3). Bersama–sama tim pelaksana menyelesaikan keseluruhan program

Page 43: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

40

4. KESIMPULAN

Hasil kegiatan Program Kemitraan Masyarakan (PKM) sementara menunjukkan

bahwa vegetasi sekunder yang tumbuh dominan di sekitar lahan pertanian dan umumnya

dianggap sebagai gulma dapat dikembangkan menjadi produk bioteknologi pemupukkan

berupa pupuk bokasi plus yang mudah dibuat, efektif meningkatkan hara tanah, ekonomis

dan ramah lingkungan. Di sisi lain, kelompok tani dan masyarakat umum sangat tertarik

mengikuti kegiatan ini dan berkeinginan untuk mempraktekannya pada lahan budidaya

mereka masing- masing.

Program Kemitraan Masyarakat ini sebaiknya dilaksanakan multi tahun agar

pelaksanaanya tidak terputus sehingga masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk

mengadopsi bioteknologi baru yang didiseminasikan sehingga tujuan dari program ini

terwujud seperti yang diharapkan dan dapat memperkaya khasana ilmu pengetahuan serta

lebih bermanfaat bagi masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementeriaan Riset, Teknologi dan

PerguruanTinggi Republik Indonesia. Serta ucapan terima kasih juga untuk pemenrintah

Kecamatan Watoputeh, dan kepada kelompok tani yang menjadi mitra kami yaitu

Kelompok Cahaya Tani Saongkoleo dan KelompokBerkah Tani Lakapodo.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A., A. Dariah dan A. Mulyani. 2008. Teknologi pengelolaan lahan kering

mendukung pengadaan pangan nasional. Jurnal Litbang Pertanian. 27(2):43-49.

Beauchamp, E.G. and D.J. Hume. 2007. Agricultural soil manipulation : The using of

bacteria, manuring and plowing. Modern Soil Microbiology Journal. 4(3):643-664.

BPS Kabupaten Muna. 2016. Kabupaten Muna dalam Angka. BPS Kabupaten Muna.

Raha.

Kasno, A., D. Setyorini dan E. Tuberkih. 2006. Budidaya Hortikultura pada tanah

Inveptisol dan Ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 8(2):91-98.

Karimuna, L. dan Rahni, N.M. 2016. The Use of Bokashi to Enhance Agricultural

Productivity of Marginal Soil in Southeast Sulawesi, Indonesia. 4(2):11-20.

Page 44: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

41

Matsumoto, H., Y. Yamamoto and B. Ezaki. 2003. Recent advances in the physiological

and molecular mechanism of Al toxicity and tolerance in higher plants. Adv. Plant

Physiol. 5:29-74.

Mutiarawati, T. 2007. Kendala dan peluang dalam produksi pertanian organik di Indonesia.

Ceramah Ilmiah Himpunan Mahasiswa Sosek Pertanian Unpad. 15 April, 2007.

Jatinangor, Indonesia. Hal. 1-6.

Nursyamsi, D. 2004. Beberapa upaya untuk meningkatkan produktivitas tanah di lahan

kering. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahni, N.M. dan L. Karimuna. 2015. Respons Kacang Tanah Lokal (Arachis hypogaea L.)

terhadap Aplikasi Bioteknologi Pupuk Hijau Plus Berbasis Vegetasi Sekunder pada

Lakan Kering Marginal. Prosiding: Seminar dan Kongres Nasional HITI, Universitas

Brawijara 2015. Malang.

Simanungkalit, R.D.M. 2006. Aplikasi pupuk hayati dan pupuk kimia : Suatu pendekatan

terpadu. Buletin AgroBio. 4(2):56-61.

Sujitno, E., Fahmi, T. dan I. Djatnika. 2012. Usahatani tumpeng sari tanaman tomat dan

cabai di dataran tinggi Kabupaten Garut. Inovasi Hortikultura Pengungkit

Pendapatan Rakyat. IAARD Press. Badan Pengembangan dan Penelitian Pertanian.

Jakarta. 58-64.

Sopandie, D. 2006. Perspektif fisiologi dalam pengembangan tanaman pangan di lahan

marjinal. Orasi ilimiah guru besar tetap fisiologi tanaman. 16 September 2006.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 45: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

42

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA PADA SEKOLAH DASAR

PINGGIR JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN

EPIPHYTIC LICHEN

Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2)

1)Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Kendari;

e-mail: 1)[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat kepadatan lalu lintas pada dengan

karakteristik makroskopis epiphytic lichen kaitannya dengan kualitas udara di sekolah yang

terletak dipinggir jalan. Dalam penelitian didapatkan volume lalulintas harian tertinggi di

SDN Poasia sebanyak 8.065 kend/hari, di SDN 2 Baruga sebanyak 7.948 kend/hari dan di

SDN 18 Baruga sebanyak 366 kend/hari sedangkan kehadiran ephypitic lichen persentase

kehadiran ephypitic lichen tertinggi di SDN 18 Baruga sebanyak 90% dengan warna talus

cerah dan tebal, sedangkan pada SDN 2 Baruga 67% dan SDN 1 Poasia 66% dengan

warna talus kusam dan tipis. Uji Spearman’s rank correlation didapatkan rs = -1,00 dan

Pvalue (0,0); Pvalue (0,0) < (0,01) maka H0 : s = 0 ditolak, artinya semakin tinggi volume

lalulintas maka persentase kehadiran lichen semakin rendah. Gas buang kendaraan

bermotor yang intens dan periodik memungkinkan menurunnya prosentase kehadiran dan

warna epiphytic lichen, hal ini berkaitan erat dengan penurunan kualitas udara di sekolah-

sekolah pinggir jalan. Berdasarkan karakteristik tampakan epiphytic lichen di lokasi

pemantauan menunjukkan lingkungan SDN 1 Poasia dan SDN 2 Baruga telah telah

tercemar sedang sedang dan berpotensi tercemar berat sedangkan pada lingkungan SDN

18 Baruga masih pada taraf lingkungan bersih dan berpotensi tercemar ringan.

Kata kunci: Epiphytic Lichen, Kualitas Udara, Pemantauan, Sekolah Dasar

Page 46: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

43

1. PENDAHULUAN

Pembangunan sosial ekonomi telah mendorong meningkatnya stok kendaraan bermotor

dalam tiap tahunnya. Kepemilikan kendaraan pada dasarnya dipengaruhi harga yang

terjangkau, iklan, gaya hidup, pekerjaan, situasi ekonomi konsumen, kelas sosial (Saputra,

2013; Indayani, 2014; Winarti, 2015). Melonjaknya jumlah kendaraan menciptakan

sejumlah tantangan substansial seperti kerawanan energi, polusi udara dan kesehatan

masyarakat di berbagai negara. Dalam skala global paling tidak emisi kendaraan bermotor

bertanggungjawab terhadap meningkatnya 29% NOx antropogenik di China (MEP, 2014),

37% di Amerika Serikat (US EPA, 2014 ), dan 40% di Uni Eropa (EEA, 2014).

Dampak paparan polusi udara menurut WHO (2017) telah menjadi penyebab meninggalnya

570.000 anak setiap tahun karena infeksi saluran pernapasan, lebih dari setengah dari

jumlah tersebut terjadi di negara-negara miskin dan negara berkembang. Menurut Villareal

et. al (2008) polusi udara dari kendaraan bermotor telah menyebabkan radang saluran napas

akut dan penurunan fungsi paru pada anak sekolah di Mexico City. Dampak polusi udara

dari lalulintas juga diungkap oleh Schultz et al. (2012) yakni paparan polusi udara saat

umur kanak-kanak mempengaruhi fungsi paru pada anak sampai dengan 8 tahun.

Saat ini pemerintah sedang giatnya mempersiapkan generasi emas 2045, dimana ditahun

tersebut Indonesia diyakini akan mengalami siklus kejayan kembali dengan bonus

demografinya (Sugiharto, 2012). Dalam menyosong generasi emas tahun 2045 tersebut

langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah menurunkan kematian anak dan

memastikan kelestarian lingkungan hidup. Pertambahan jumlah kendaraan beberapa tahun

belakangan ini akan memicu turunnya kualitas udara terutama di daerah perkotaan. Di kota

Kendari peningkatan jumlah kendaraan disinyalir menjadi penyebab meningkatnya jumlah

SO2 dan PM10. Parameter SO2 pada tahun 2014 sebesar 127.97µg/Nm3 dan tahun 2015

sebesar 219, 4 µg/Nm3 atau meningkat sebesar 41,7%. Parameter PM10 pada tahun 2014

sebesar 119.1 4 µg/Nm3 dan tahun 2015 sebesar 184,6 µg/Nm3 meningkat sebesar 35,47%

(BLH Sultra, 2015). Sekolah-sekolah yang berada di pinggiran jalan perkotaan disinyalir

akan mendapatkan dampak yang serius pula sehingga akan mengancam kesehatan anak-

anak di sekolah-sekolah tersebut sehingga keberlanjutan generasi akan terganggu.

Page 47: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

44

Tidak hanya fisiologi manusia, penurunan kualitas udara dapat mempengaruhi fisiologis

tumbuhan. Tumbuhan lebih responsive terhadap perubahan lingkungan, sehingga dapat

dijadikan indikator biologi. Salah satu indikator biologi yang diakui sensitive terhadap

penuruan kualitas udara adalah Epiphytic lichen (Blasco et. al, 2011). Sensivitas lichen

dalam penurunan kualitas udara dapat ditunjukkan dengan penurunan keragaman,

terjadinya perubahan morfologi, fisiologis dan anatomis yang disertai hilangnya spesies

yang sensitif (Bajpai et. al, 2010). Terpaparnya atmosfer oleh polutan toksik dalam jumlah

besar terutama SO2 dan NOx pada daerah perkotaan menyebabkan hilangnya secara

dramatis mayoritas spesies epiphytic di kota-kota dunia (Adamo et. al, 2008). Warna

ephypitic lichen pucat bahkan mati dan persentase kehadiran lichen sedikit pada

persimpangan jalan dengan volume lalulintas tinggi (Sumarlin dan Dikman, 2017).

Kontrol kualitas udara perkotaan sebagai tindakan preventif untuk mengatasi masalah

kesehatan masyarakat terutama anak-anak karena organnya belum sesempurna orang

dewasa harus secara kontinu dilakukan. Kontrol kualitas udara dengan menggunakan alat

monitor membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit, sementara indikator biologi dianggap

dapat menggambarkan karakteristik dampak (Holt dan Miller, 2011), dan lebih efisen

dibandingan dengan alat monitor.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey sebagian anggota

populasi yang ditentukan secara purposive sampling yang diharapkan merepresentasikan

populasi. Variabel yang diamati dan diukur adalah volume lalulintas dan epiphytic lichen.

Penentuan lokasi penelitian mempertimbangkan aktivitas lalulintas perkotaan yang padat,

sedang dan rendah yang akan berkaitan dengan kualitas udara. Adapun lokasi penelitian ini

adalah SDN 18 Baruga (pinggiran kota), SDN 02 Baruga (pusat kota), SDN 01 Poasia

(pengembangan kota). Waktu pengukuran kepadatan lalulintas mempertimbangkan

kepadatan aktivitas lalulintas pekanan/hari yaitu hari senin (awal pekan), hari rabu (tengah

pekan), hari jum’at (akhir pekan) dan kepadatan aktivitas harian/jam yaitu pukul 06.30-

07.30 WITA (pagi), pukul 10.30-11.30 WITA (siang), dan pukul 15.30-16.30 WITA (sore).

Karakteristik epiphytic lichen diamati pada vegetasi sekolah berdiameter minimal 5 cm

dengan ketinggian 1 meter dari permukaan tanah dengan jarak 5 meter, 20 meter, 35 meter

dari pinggir jalan raya. Gambaran variabel dan informasi yang didapatkan dalam penelitian

Page 48: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

45

ini kemudian dideskripsikan secara kualitatif. Bagan alur (flowchart) metode penelitian ini

dapat diilustrasikan pada gambar sebagai berikut.

Gambar. 1 Flowchart Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemantauan jumlah maksimum kendaraan yang melewati 3 (tiga) titik diketahui

volume lalulintas harian yang melewati SD Negeri 1 Poasia sebanyak 8.065 kend/hari,

volume lalulintas harian yang melewati SD Negeri 2 Baruga sebanyak 7.948 kend/hari dan

volume lalulintas harian yang melewati SD Negeri 18 Baruga sebanyak 366 kend/hari. Hal

ini menunjukkan bahwa volume lalulintas harian tertinggi terjadi pada jalan di depan SDN

1 Poasia dan terendah terjadi di SD Negeri 18 Baruga. Sementara itu, kehadiran lichen pada

Observasi Lapangan

Interview

oIdentifikasi Masalah

oPerumusan Masalah

oPenentuan Tujuan dan Manfaat

Tinjauan Pustaka

(Jurnal Ilmiah, Artikel Ilmiah, Buku)

Pengumpulan dan Pengukuran Data:

Volume Lalulintas

Karakteristik Epiphytic Lichen

Kualitas Udara

Pengolahan dan Analisis Data

Memenuhi kriteria

tujuan penelitian?

Tidak

Hasil dan Pembahasan

Ya

Kesimpulan dan Saran

Mulai

Selesai

Page 49: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

46

vegetasi di SD Negeri Poasia mencapai 66 % dengan persentase luas penutupan lichen

sebesar 20%, kehadiran lichen pada vegetasi di SD Negeri 2 Baruga mencapai 67% dengan

persentase luas penutupan lichen sebesar 21% dan kehadiran lichen pada vegetasi di SD

Negeri 18 Baruga mencapai 100% dengan persentase luas penutupan lichen sebesar 90%.

Karakteristik talus lichen yang ditemukan secara umum dikelompokan 2 (dua) tipe

bentukan yakni bentukan seperti daun, datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang

mengkerut berputar, dan bentukan seperti bercak putih, melekat erat pada kulit pohon

(substrat), datar dan tipis permukaannya. Menurut Nash (2008), lichen yang melekat erat

pada subsrat dan mungkin tidak bisa hilang karena permukaannya tipis adalah karakteristik

lichen tipe crustose, sedangkan lichen yang hanya melekat sebagian pada subrat, datar dan

seperti daun adalah ciri dari lumut tipe foliese. Berdasarkan hal tersebut ini berarti, tipe

lichen yang ditemukan pada 3 titik pemantauan adalah tipe foliese dan tipe crustose.

Menurut Consorsium North America Lichen Herbarium (2016) menyatakan famili

Graphidaceae dan Arthoniceae yang termasuk lichen tipe crustose (www.lichenportal.

org). Menurut Thower (1988) ciri dari family graphidaceae adalah polanya unik seperti

hieroglyph, memanjang, bentuk askus linier, elongate,

Hubungan antara volume lalulintas dengan prosentase kehadiran lichen pada

setiap titik pengamatan diuji dengan menggunakan Spearman’s rank correlation dan

didapatkan koefisien korelasi (rs) = -1,00 dan probabilitas hitung (Pvalue) =0,0; dikarenakan

nilai hitung (Pvalue) lebih kecil dari nilai signifikasi () = 0,01 maka H0 : s = 0 ditolak, ini

artinya, ada korelasi antara tingginya volume kendaraan dengan prosentase kehadiran

lichen di sekolah-sekolah pinggir jalan. Korelasi antara volume lalulintas dengan

prosentase kehadiran lichen dapat dilihat pada Gambar. 2 berikut ini.

Gambar 2. Grafik antara volume lalulintas dan kehadiran lichen

Vo

lum

e l

alu

lin

tas

x 1

00

0(k

end

/jam

)

Persentase kehadiran dan density lichen

volume lalulintas Frekuensi kehadiran lichen

density

Page 50: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

47

Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa semakin tinggi volume lalulintas maka

maka presentase kehadiran lichen semakin rendah. Volume lalulintas yang tinggi di yang

melintasi sekolah dasar memungkinkan terjadinya pencemaran udara, Noer dalam Pratiwi

(2006) menjelaskan parameter yang digunakan untuk mengungkapkan terjadinya

pencemaran udara dengan menggunakan lichen sebagai bioindikator adalah pada daerah

dimana pencemaran telah terjadi, jumlah jenis yang ada sedikit dan jenis-jenis yang peka

sekali akan hilang. Pada area dimana volume lalulintas tinggi jumlah polutan gas buang dari

kendaraan konsentrasinya akan tinggi karena terakumulasi secara intens dan periodik setiap

saat. Menurut Sumarlin dan Maheng (2017), perbedaan tampakan warna epiphytic lichen

dihubungkan dengan volume kendaraan dapat dilihat pada gambar berikut.

Simpang Adibahasa

Volume

Lalulintas:

6370 smp/jam

Simpang Wua-Wua

Jaya

Volume

Lalulintas:

6602 smp/jam

Simpang Stainless

Volume

lalulintas: 7.135

smp/jam

Gambar 5.7 Tampakan parmelia. sp pada 3 (tiga) titik pemantauan

(Sumber: Sumarlin & Maheng, 2016)

Menurut Sumarlin dan Maheng (2017), menyatakan bahwa semakin tinggi volume

kendaraan warna lichen semakin berubah, lichen di daerah yang tercemar pertumbuhannya

kurang baik, warnanya pucat atau berubah. Adapun tampakan lichen pada titik pengamatan

dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.

Page 51: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

48

SDN 1 Poasia

Volume Lalulintas

8065 kend/hari

SDN 2 Baruga

Volume lalulintas

7498 kend/hari

SDN 18 Baruga

Volume lalulintas

366 kend/hari

Gambar 5.8 Tampakan Cryptothecia striata (atas) dan

Graphis.sp (bawah) pada tiga titik pemantauan.

Berdasarkan tampakan talus lichen di atas area dengan volume lalulintas tinggi

berbeda dengan tampakan lichen dengan volume lalulintas rendah, semakin sedikit volume

lalulintas maka warna talus semakin terang begitupun pertumbuhan lichen. Berdasarkan

spesiesnya lichen yang ditemukan di SDN 1 Poasia dan SDN 1 Baruga tergolong dalam

spesies graphidaceae dan arthoniceae, berdasarkan Syamsudin et.all (2012) spesies ini

moderat dengan adanya polutan dan dapat hidup area dengan pencemaran sedang dan

berpotensi tercemar berat sedangkan di SD 18 Baruga masih ditemukan spesies yang sensitif

dengan polutan (spesies physcia, sp) hal ini menujukkan bahwa lingkungan SDN 18 Baruga

berada pada taraf lingkungan udara bersih berpotensi tercemar ringan.

4. KESIMPULAN

Penilaian kualitas udara menggunakan epiphytic lichen pada sekolah pinggir jalan

perkotaan, hasil pemgamatan menujukkan ada korelasi antara tingginya volume kendaraan

dengan prosentase kehadiran lichen di sekolah-sekolah pinggir jalan dan semakin tinggi

volume lalulintas yang melewati suatu sekolah maka pertumbuhan epiphytic lichen semakin

tidak subur, talus tipis dan warna pucat. Gas buang dari kendaraan bermotor yang intens

dan periodik memungkinkan menurunnya prosentase kehadiran lichen dan perubahan

Page 52: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

49

pertumbuhan serta warna epiphytic lichen di titik pengamatan. Hal ini sangat berkaitan erat

dengan penurunan kualitas udara di sekolah-sekolah pinggir jalan, berdasarkan karakteristik

tampakan epiphytic lichen di lokasi pemantauan menujukkan bahwa pada lingkungan SDN

1 Poasia dan SDN 2 Baruga telah tercemar sedang dan berpotensi tercemar berat sedangkan

pada lingkungan SDN 18 Baruga masih dalam taraf udara bersih dan berpotensi tercemar

ringan.

5. SARAN

Penelitian selanjutnya dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan lokasi dan kuantitas

pengambilan data dengan jangka waktu yang lebih lama.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal

Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

yang telah membiaya ini penelitian ini serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kendari atas kerjasama selama berlangsungnya

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adamo. P, Bargagli. R, Giordano. S, et. al., 2008. Natural and pre-treatments induced

variability in the chemical composition and morphology of lichens and mosses

selected for active monitoring of airborne elements. Environ Pollut 152:11–19

Bajpai, R, Upreti, D.K, Nayaka S, Kumari, B., 2010. Biodiversity, bioaccumulation and

physiological changes in lichens growing in the vicinity of coal-based thermal power

plant of of Raebareli district, north India. Journal Hazard Mater 174:429–436

BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kota Kendari, 2015. Laporan Evaluasi Kualitas Udara

Perkotaan, Tahun 2015 Badan Lingkungan Hidup Sulawesi Tenggara, Kendari

Blasco, M., Domeno., C, Lopez. P., Nerın, C. 2011. Behaviour of different lichen species as

biomonitors of air pollution by PAHs in natural ecosystems. Journal Environment

Monitor 13:2588

EEA (European Environmental Agency): European Union emission inventory report 1990–

2012 under the UNECE Convention on Long-range Ransboundary Air Pollution

Page 53: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

50

(LRTAP), Annex I, European Union (EU-27) LRTAP emission data

(http://www.eea.europa.eu/publications/lrtap-2017, diakses: 10 Maret 2017)

Holt, E.A,. Miller, S.W., 2011. Bioindicators: using organisms to measure environmental

impacts. Nature Education Knowledge (diakses, 10 Januari 2016)

http://www.lichens.ie/lichens-as-biomonitors/( diakses: 11 Maret, 2017)

Indayani, K.,Kirya, I.K., Yulianthini, N.N,. 2014. Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil. e-Journal Bisma.

Universitas Ganesha Jurusan Managemen. Volume. 2

MEP (Ministry of Environmental Protection, P. R. China): Bulletin of China’s

Environmental Status in 2013, ( http://jcs. mep.gov.cn/hjzl/zkgb/2013zkgb, diakses:

20 Maret 2017)

Pratiwi, M. E., 2006. Kajian lichen sebagai bioindikator kualitas udara studi kasus: kawasan

industri Pulo Gadung, Arboretum Cibubur dan tegakan mahoni Cikabayan. Skripsi.

IPB, Bogor.

Samsuddin, MW., Din, L., Zakaria, Z,. Latip, at.al., 2012. Measuring air Quality Using

Lichen mapping at Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Campus. Procedia-Sosial

and Behavorial Sciences. 655-643.

Saputra, D., A. 2013. Pengaruh Kualitas produk, Harga, dan Iklan terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Yamaha. Naskah Publikasi Ilmiah. Prodi Manajemen Fak.

Ekonomi UMS. Solo.

Sugiharto, 2012. Menyongsong Indonesia Emas 2045 Disampaikan pada Kuliah Perdana

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Tanggal 17 September

2013 (https://lutfiyah17.files.wordpress.com/2013/01/

Sumarlin, M.M. Dikaman, 2017. Pendeteksian Kualitas Udara Perkotaan Melalui

Karakteristik Epiphytic Lichen Pada Persimpangan Jalan. Laporan Penelitian.

Universitas Muhammadiyah Kendari

Schultz, Erica.S., Gruzieva, O., Bellander, T., Bottai, M, et.al, 2012. Traffic-related Air

Pollution and Lung Function in Children at 8 Years Age. American Journal of

Respiratory and Critical Care Medicine. Vol 186 pp: 1286-129.

Page 54: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

51

US. EPA (United States Environmental Proction Agency), 2014. The 2014 National

emissions Inventory (http: //www.epa.gov/ttn/chief/net/2014 inventory. Html

(diakses: 30 April 2017)

Villareal, A.B., Sunyer, J., Cadena, L.H., Nunez, M.C.E,. 2008. Air Pollution, Airway

Inflammation, and Lung Function in Cohort Study of Mexico City Schollchildren.

Research. Environmental Health Perspectives. Vol. 116 (6) pp 832-838

Winarti, E.Ch. 2015. Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, Sikap Konsumen

dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan Grand Livina di Dealer Pusat

PT. Nissan Motor Indonesia, JL. MT. Haryono Kav. 10 Jakarta Timur. Kelola Vol. 2.

No. 3 (ISSN: 2337-5965)

WHO, 2017. Health and Air Pollution (http://www.who.int/mediacentre/factsheets, diakses:

11 April 2017

Page 55: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

52

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA BERKELANJUTAN

PADA KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (STUDI KASUS

SUKU ANAK DALAM DI TAMAN NASIONAL

BUKIT DUABELAS JAMBI)

Rina Astarika1) Partini Endang2) Sulastri3)

Email: 1)[email protected]

ABSTRAK

Moderenisasi dan Globalisasi mengancam keberlanjutan kehidupan Komunitas Adat

Terpencil (KAT) di Indonesia, khususnya Suku Anak Dalam (SAD) yang mendiami hutan

belantara Sumatera. Karakter SAD yang terpencar dan belum terlibat dalam berbagai

jaringan dan pelayanan sosial,ekonomi, politik, membuat komunitas ini semakin

termarginalkan. Pendidikan merupakan salah satu solusi untuk mengubah keadaan ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pendidikan seperti apa yang dibutuhkan

SAD dan mengetahui pemberdayaan apa saja yang sudah dilakukan untuk mereka.

Penelitian dilakukan di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan model studi kasus. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Model pembedayaan pendidikan alternatif yang berdasarkan pada

aspek Kultural budaya setempat , yang mudah diterima oleh SAD. Pemerintah, Swasta dan

LSM terlibat aktif dalam pemberdayaan pendidikan bagi SAD. Swasta dan LSM bergerak

di pendidikan alternatif yang bersifat non formal, sedangkan Pemerintah memberikan

pelayanan pendidikan formal dan juga non formal. Pendidikan membawa perubahan cara

pandang, pendidikan bagi SAD merupakan simbol perlawanan dari penindasan.

Kata Kunci: Pendidikan, Suku Anak Dalam (SAD), Perubahan

I. PENDAHULUAN

Suku Anak Dalam (SAD) merupakan salah satu dari 2349 Komunitas Adat Terpencil

(KAT) yang ada di Indonesia. Komunitas Adat Terpencil atau disingkat KAT adalah

kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan hidup terpencar serta kurang atau belum

terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi, maupun politik. SAD adalah

Page 56: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

53

kelompok suku bangsa yang mendiami hutan di Jambi, Sumatera. SAD digolongkan sebagai

suku bangsa minoritas (Suparlan, 2004). Keminoritasan suatu kelompok tidak selalu

berkaitan dengan jumlah populasi atau keanggotaan suatu kelompok, tetapi lebih pada status

marginal yang dipunyai kelompok tersebut terhadap kelompok lain yang dianggap lebih

dominan ( Seymour, 1987). Sebagai suku bangsa minoritas, SAD diperlakukan berbeda

dengan suku lainnya. Masyarakat Jambi mengenal SAD dengan sebutan suku Kubu yang

identik dengan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan ( Prasetijo, 2011)

Tingginya arus modernisasi dan globalisasi pada dua dekade terakhir berimplikasi

kepada sustainable Suku Anak Dalam (SAD). Arus modernisasi tersebut menjadi sebuah

ancaman bagi SAD, baik dari segi ekonomi, sosial politik dan kebudayaan. Untuk mampu

mempertahankan keberlangsungan hidupnya, SAD harus menyikapi modernisasi ini dengan

bijak dan menggunakan segala pengetahuan yang mereka miliki. Dengan begitu, mereka

mampu untuk tetap hidup dan bertahan di dunia modern seperti sekarang.

Pengetahuan yang dimiliki SAD, adalah pengetahuan lisan yang bersumber dari

norma dan adat yang berlaku serta petatah petitih tetua adat. Awalnya dengan pengetahuan

yang di miliki, SAD sudah tinggal dengan tenang di dalam hutan. Akan tetapi ketika praktek-

praktek pembangunan giat dilancarkan mulai tahun 1970-an, membuat kehancuran hutan

hujan tropis di wilayah Bukit Duabelas Jambi. Eksploitasi sumber daya alam besar besaran

dilakukan demi mendorong pertumbuhan ekonomi, menyebabkan hutan di Jambi

mendapatkan tekanan yang siginifikan (Rokhdian, 2012).

Dipicu oleh kerusakan hutan, maka kehidupan SAD pun berubah. Semakin sempit

hutan berarti semakin sempit luas jelajah dari SAD yang menyebabkan mereka kesulitan

mencari sumber makanan dan kebutuhan. Selain itu keterbukaan akses dengan dunia luar

menimbulkan efek negatif bagi SAD. Posisi SAD yang kurang mendapatkan pendidikan

semakin menyulitkan mereka jika dihadapkan dengan keterbukaan akses. Ketidaktahuan

mereka dengan angka dan huruf menyebabkan mereka sering ditipu oleh pihak luar.

Seringkali SAD ditipu oleh oknum tertentu yang menunjukkan sepucuk surat perintah,

karena SAD tidak mampu membaca maka mereka hanya mengikuti apa yang diperintah

oknum tersebut. Kerap kali surat tersebut membawa kerugian bagi masyarakat SAD.

Pengusiran dan penipuan dalam hal perdagangan seringkali SAD alami. Melihat kondisi ini,

SAD mulai menyadari arti pentingnya pendidikan (Manan, 2018)

Pendidikan bagi KAT dijamin dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pasal 5 ayat 3 menyatakan bahwa “ Warga Negara di daerah terpencil

Page 57: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

54

atau terbelakang serta masyarakat adat terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan

khusus.” Pasal diatas memberikan gambaran kepada kita semua bahwa dari segi hak,

jaminan bagi masyarakat adat untuk memperoleh layanan pendidikan dari Negara sudah

cukup jelas. Artinya undang-undang menjamin hak hak mereka secara jelas. Negara

memiliki kewajiban untuk memenuhinya, karena mencerdaskan kehidupan bangsa

merupakan salah satu tugas Negara yang diamanatkan oleh konstitusi ( Apriansyah, 2015).

Masih banyak masyarakat SAD yang belum mendapatkan pendidikan, baik itu

pendidikan non formal maupun formal. Pendidikan yang layak, sesuai dengan adat dan

budaya setempat tentu merupakan harapan semua pihak Hanya saja meski sudah 73 Tahun

Indonesia merdeka, pendidikan yang layak dan merata masih belum dirasakan sebagian

warga negara, terutama masyarakat adat (SAD) yang hidup dalam kondisi marginal dan

terpinggirkan. Dari satu aspek yaitu pendidikan saja (SAD) belum mendapatkan keadilan

yang merata. Jika melihat fenomena di atas, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian

ini. Pedidikan seperti apa yang dibutuhkan SAD untuk menunjang kehidupan modern, apa

saja upaya yang sudah dilakukan “Aktor Pemberdaya” (Pemerintah, Swasta, LSM) untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM SAD merupakan tujuan utama dalam

penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten

Sarolangun Propinsi Jambi, yaitu pada rombong Suku Anak Dalam yang telah menetap.

Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja (purposive), karena didaerah ini merupakan

kawasan terpadu dalam memberdayakan SAD. Penelitian dilakukan selama satu bulan,

dimulai Februari sampai Maret 2018. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data

primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan tekhnik bola salju ( snowball).

Secara spesifik penelitian ini menggunakan metode studi kasus.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Arti Pengetahuan Bagi Suku Anak Dalam

“Education is the last War”

Pendidikan adalah perang terakhir bagi bangsa untuk tetap berjati diri dan

bermartabat. Arus Globalisasi yang begitu deras telah menjadikan pendidikan sebagai salah

satu mediumnya, pendidikan nasional Indonesia bahkan mulai lupa bahwa budaya bangsa

seharusnya menjadi common interest bagi dunia pendidikan. Ketika orang Indonesia jauh

Page 58: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

55

lebih bangga dengan nilai dan budaya dari luar dibandingkan dari dalam negeri sendiri,

menandakan ada yang tidak beres dalam pendidikan kita. (Apriansyah, 2014).

Sebelum hadirnya pendidikan, masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) mempelajari

pengetahuan dengan menggunakan sistem sekola pada indok bepak. Sistem ini merupakan

sebuah sistem pengasuhan anak oleh orang tuanya. Secara harfiah sekola pada indok bepak

berarti sekolah pada ibu dan bapak (orang tua). Proses ini merupakan pendidikan tradisional

yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak SAD. Segala sesuatu yang sangat erat

dengan kehidupan SAD wajib diajarkan kepada anak-anak agar nantinya anak-anak mampu

hidup mandiri ( Manan, 2018).

Berbagai pengetahuan diberikan kepada anak anak mereka. Memasuki umur 5

tahun, sudah ada pembedaan materi ajar antara perempuan dan laki-laki. Untuk perempuan,

mereka diajarkan mengenai aktivitas perempuan SAD seperti kegiatan domistik dan

kerajinan tangan. Anak laki-laki mulai diajarkan untuk memimpin dan bertanggung jawab.

Selain itu, anak laki-laki wajib membantu orang tua mereka untuk memenuhi kebutuhan

hidup keluarga. Dari mulai berburu, meramu hingga bercocok tanam harus dapat dimengerti

oleh sang anak. Pengalaman yang didapat selama membantu orang tua berburu, meramu dan

bercocok tanam itulah yang menjadi bahan ajar agar mampu menjalani kehidupan di masa

mendatang.

Menginjak dewasa atau pada usia remaja mereka juga diikutsertakan pada setiap

proses adat dan forum adat. Pengajaran adat dilakukan oleh orang tua, dan para pemegang

jabatan dalam suatu kelompok seperti Temenggung, Depati, Mangku atau rerayo. Kegiatan

ini menjadi sebuah proses pengenalan adat dan budaya Suku Anak Dalam kepada generasi

berikutnya. Puluhan bahkan ratusan tahun SAD menikmati pola pengetahuan sepertini ini.

Dengan pengetahuan yang didapat dari Indok bepak, para rerayo dan Tetua adat mereka

belajar menjaga hubungan yang baik dengan hutannya. Alam hutan (Halom Rimba) adalah

nadi kehidupan SAD yang harus mereka jaga dan rawat dengan baik. Namun sayangnya

nadi kehidupan ini banyak dirusak oleh pihak pihak yang memiliki banyak kepentingan.

HPH (Hak Penguasaan Hutan), HTI (Hutan Tanaman Industri), Transmigrasi, illegal

logging yang berdampak pada kerusakan Halom Rimba.

Page 59: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

56

3.1. Model Pendidikan Suku Anak Dalam

Ditengah kehidupan saat ini, rusaknya Halom Rimba dan moderenisasi melanda

kehidupan SAD, maka model pendidikan yang mereka butuhkan adalah yang menekankan

pada aspek budaya lokal, karakter geografis,ekonomi, sosial, ekonomi setempat, sebab

terlalu naïf bila pendidikan SAD ini tunduk sepenuhnya pada ketentuan legal formal.

Pendidikan pada KAT hendaknya dilakukan tanpa menarik komunitas tersebut tercabut dari

budaya lokalnya. Pendidikan formal yang diagung agungkan menjadi bias bagi SAD. SAD

tidak bisa memahami konsep pendidikan sebagai sebuah investasi jangka panjang. SAD di

Jambi sulit menerima investasi yang demikian panjangnya ( sekolah formal selama 12 tahun

dari SD-SMA) dengan hasil yang belum pasti. Sebagai pembanding, lebih baik mereka

berinvestasi menanam karet alam selama 8 tahun sudah menghasilkan, Tapi sekolah ? Belum

tentu.

3.3. Pendidikan Alternatif Upaya Meningkatkan Kualitas SDM Suku Anak Dalam

Pendidikan tidak serta merta hadir dalam kehidupan SAD. Memberikan pendidikan

bagi SAD bukanlah hal yang mudah. SAD berkeyakinan apapun yang dihadirkan pada

mereka akan mengubah adat dan budaya mereka, atau mengubah Halom (alam) dalam

bahasa mereka. Awalnya SAD dihadapkan pada dua situasi yang berat. Pemilihan salah satu

dari dua situasi tersebut telah menunjukkan adanya kesadaran yang dipahami oleh SAD.

Memilih pendidikan dengan resiko melanggar salah satu adat nenek moyang merupakan

proses dialogis untuk memecahkan masalah yang dialami oleh mereka. Sebelum menerima

pembelajaran alternatif, mereka harus mendapatkan persetujuan dari rerayo terlebih dahulu

agar diijinkan belajar). Pada saat itu rerayo berkumpul untuk mendiskusikan kehadiran

pendidikan di tengah-tengah masyarakat Suku Anak Dalam. Adanya ruang dialog antar

rerayo menandakan telah muncul kesadaran bersama untuk kepentingan masyarakat SAD.

Dialog antar rerayo itu menghasilkan keputusan bahwa pendidikan alternatif boleh

dilaksanakan diwilayah mereka.

Pendidikan yang layak dikembangkan bagi SAD bersifat alternatif disesuaikan

dengan adat dan budaya mereka. Pola pendidikan seperti ini telah dikembangkan oleh

Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi atau sekarang disebut Warsi. Sejak tahun

1997 Warsi sudah aktif mengembangkan pendidikan alternatif dengan metode baca tulis

hitung (BTH) untuk komunitas SAD. Guru pertama SAD di Bukit Duabelas bernama Yusak

Adrian Hutapea (alm) telah melakukan studi awal untuk pendidikan mereka (Apriansyah,

2015). Metode pendidikan alternatif memiliki kebebasan untuk mengembangkan

Page 60: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

57

pembelajaran sesuai karakter geografis, ekonomi,sosial dan budaya setempat. Terlalu naïf

bila pendidikan masyarakat adat tunduk sepenuhnya pada ketentuan legal formal, yang

justru menghasilkan generasi yang tercabut dari akar geografis,ekonomi, sosial dan budaya

mereka. Sebagai contoh, mereka setiap hari berhadapan dengan berbagai jenis tanaman dan

makhluk lain di hutan, makanan yang serba alami dan budaya agraris, tiba tiba

diperkenalkan dengan semua produk industri, tanaman industri, budaya kota dan kebiasaan

orang kota (Sukrameni, 2015).

Selain Warsi, pendidikan alternatif juga dikembangkan oleh Sokola Rimba. Sokola

Rimba terbentuk atas prakarsa Butet Manurung, yang awalnya dulu juga bekerja sebagai

fasilitator Warsi, dan pada tanggal 30 September 2003 lahirlah Sokola Rimba (Manurung,

2007) Sokola Rimba di dirikan untuk mendidik anak anak SAD (anak Rimba). Tempat

belajar mereka di rumah pelajoron yang ada di dalam Rimba (hutan). Namun jika belum

ada rumah pelajoron-nya maka mereka mendirikan susudungon. Anak-anak SAD ( Rimba)

yang menjadi murid Sokola Rimba banyak melakukan aktivitas bersama sang guru. Mulai

dari pagi hari, mereka akan mencari kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak.

Kemudian bersama-sama mencari bahan makanan yang bisa dikonsumi. Setelah

mendapatkan bahan makanan, biasanya mereka akan memasak bersama kemudian makan.

Setelah kenyang, barulah mereka belajar bersama sang guru. Untuk jadwal belajar sangat

tentatif tergantung keinginan dari murid-murid. Setelah dirasa bosan, murid-murid akan

bermain bersama atau kadang akan membantu orang tua mencari louk. Ketika hari

menjelang sore atau malam, barulah murid-murid kembali ke rumah pelajoron untuk

menyiapkan makan malam bersama sang guru. Seperti sebelumnya, setelah kenyang mereka

akan melanjutkan pembelajaran hingga larut malam (Gambar 1 dan 2)

Page 61: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

58

Gambar 1 dan 2 (Anak anak Rimba (SAD) bersama Fasilitator Sokola Rimba

(Dokumentasi Sokola Rimba)

Upaya pendidikan alternatif yang lain adalah menghadirkan rumah singgah yang

menjadi tempat bersekolah anak anak SAD. Sudah kebiasaaan bagi SAD setiap hari pasar

mereka akan berbondong bondong ke pasar terdekat dari pemukiman mereka. Hari pasar

merupakan moment yang sangat penting bagi SAD, selain untuk menjual hasil hutan juga

dimanfaatkan mereka untuk membeli berbagai barang kebutuhan sehari hari. Pada hari

pasar, biasanya para orang tua akan mengajak serta anak anak mereka, dan mereka akan

datang sehari sebelum hari pasar. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa fasilitator

pendidikan untuk ikut memberikan pendidikan bagi anak-anak SAD. Pada periode 2008-

2015 tercatat ada 451 anak SAD yang mengikuti program baca-tulis-hitung (BTH) yang

terdiri atas 451 siswa BTH, 53 siswa SD, 12 siswa SLTP, 4 siswa SLTA dan 1 orang

mahasiswa di Perguruan Tinggi ( Muchlis, 2017).

Upaya pendidikan alternatif juga dilakukan oleh Balai Taman Nasional Bukit

Duabelas (BTNBD) yang ikut mendirikan sekolah non formal bernama Rimbo Pintar.

Fasilitator pendidikan mendatangi anak anak SAD dan memberikan pelajaran pada mereka.

Dalam seminggu sebnayak 3 kali mereka mengunjungi anak anak SAD. Selain BTNBD,

upaya pendidikan alternatif juga dilakukan oleh pihak perusahaan yang mendiami sekitar

hutan, seperti yang dilakukan oleh PT. SAL Sarana Aditya Loka). Melalui program CSR

( corporate social responsibility) PT SAL memberikan pemberdayaan pendiidikan bersifat

non formal, selain itu melalui program CSR, Perusahaan juga memberikan makan siang

gratis pada anak anak SAD (Gambar 3 dan 4)

Page 62: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

59

Gambar 3 dan 4 Program CSR (Corporate Social Responsibility) oleh PT SAL untuk

memberdayakan anak anak SAD

Setelah lebih dari lima belas tahun proses fasilitasi pendidikan terus dilakukan silih

berganti, seiring dengan perkembangannya SAD tidak hanya membutuhkan fasilitasi

sebatas baca tulis hitung. Mulai ada upaya mengenalkan anak anak SAD pada pendidikan

formal. Upaya memasukkan anak anak SAD kesekolah formal sama sekali bukan hal yang

mudah. Perlu usaha keras untuk menyakinkan berbagai pihak hingga sampai pada tahapan

tersebut. Butuh proses yang tidak pendek untuk memotivasi anak anak, menyakinkan para

orang tua, berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait. Pendidikan formal

terlalu kaya akan muatan tetapi miskin akan konteks lokal. Upaya mendorong pengakuan

terhadap pendiidkan alternatif oleh Negara tentunya sudah menjadi sebuah kemutlakkan.

Tanpa intervensi Negara akan sulit bagi anak SAD untuk memiliki pengakuan legal formal

akan kemampuan akademik mereka. Ketiadaan pengakuan legal formal sama artinya

dengan merampas kesempatan mereka berkompetisi memperebutkan peluang-peluang

hidup untuk kehidupan yang lebih baik.

3.2. Pendidikan Formal Tonggak Sejarah Bagi Suku Anak Dalam

Tonggak sejarah pendidikan bagi SAD mengalami babak baru di tahun 2005,

dimana pendidikan formal mulai di rintis. Saat itu kesadaran kritis dari anak anak SAD

mulai mucul. Mereka mulai menanyakan : “Macammano caronye akeh mdok jadi lokoter?

Akeh ndok jadi lurah.” (Bagaimana caranya saya mau jadi dokter ? Saya mau jadi lurah?)

Cita-cita anak SAD berkaitan dengan apa yang mereka lihat secara langsung dalam

kehidupannya (Muchlis, 2017)

Page 63: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

60

Pern dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten setempat

sangat diharafkan. Salah satu Kabupaten di Propinsi Jambi yang intens dan konsisten

membina dan memberdayakan SAD adalah Kabupaten Sarolangun. Pemberdayaan di

bidang pendidikan mulai dilakukan oleh Dnas Pendidikan Kabupaten Sarolangun sejak

tahun 2008 sampai saat ini. Berbagai jenis bantuan pendidikan telah diberikan pada SAD

antara lain : bantuan pakaian sekolah, perlengkapan alat sekolah, makanan gizi tambahan,

bahan material olahraga, beasiswa SAD, insentif tambahan untuk guru SAD dan kunjungan

pembinaan kelokasi SAD. (Data primer, wawancara dengan Kabid Pendidikan Kab.

Saorlangun, 2018).

Untuk melihat kondisi pendidikan SAD di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten

Sarolangun seperti pada Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1. Kondisi Pendidikan SAD di Kabupaten Sarolangun Pada Tahun 2017

No Lembaga

Pendidikan

Tempat Jumlah

Murid

1 PAUD 1. PAUD Putri Tijah Air Hitam

2. Nurul Islam Air Hitam

3. Nurul Ikhlas Air Hitam

4. Uslahul Ummah CNG

5. PAUD SAD Punti Kayu I Air Hitam

6. PAUD SAD Punti Kayu II Air Hitam

34

33

27

25

30

20

2 Paket - -

3 SD 1. SD No 198/VII Sei Pelakar Kec Bathin VIII

2. SD No 89/VII Pl Lintang Kec. Bathin VIII

3. SD YPPL PT Emal Pauh Kec. Pauh

4. SD No 213/VII Sepintun Kec. Pauh

5. SD No 204/VII Tj raden Kec. Limun

6. SD No 34/VII Lubuk Bedorong Kec Limun

7. SD No 191?VII Pematang Kabau, Air Hitam

30

21

13

51

35

Page 64: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

61

8. SD No 197/VII Kampung VII Sekar Kec

CNG

23

37

23

4 SMP SMP Satu Atap 12 Negeri Sarolangun 12

5 SLTA SMK Sarolangun 5

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Tahun 2017

Tabel 1 menunjukkan bahwa Pemerintah (Negara) turut memperhatikan

pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, khususnya pengembangan Suku

Anak Dalam . Anak-anak SAD diberikan pendidikan secara gratis mulai dari PAUD sampai

SLTA. Akan tetapi tetap saja minat pendidikan anak anak SAD untuk mengikuti pendidikan

formal masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya jarak yang ditempuh anak

anak SAD untuk belajar ke sekolah formal. Bila ingin belajar kesekolah formal mereka harus

menempuh sekitar 6-7 km atau 2 jam perjalanan baru sampai, karena kesekolah formal yang

terdekat ada di sekitar pemukiman warga transmigrasi.

3.5. Perubahan Pendidikan SAD, Simbol Perlawaanan Penindasan

Pada tahap awal masuknya pendidikan kedalam struktur masyarakat Suku Anak

Dalam, pendidikan diharafkan dapat membantu mereka untuk menjaga halom rimba (alam

hutan) Dengan pendidikan semoga halom Rimba terjaga. Kehadiran pendidikan di tengah-

tengah masyarakat SAD juga mengubah struktur yang telah lama dijalankan oleh mereka.

Sejalan dengan diperbolehkannya pendidikan masuk kedalam masyarakat SAD membuat

mereka memiliki pengaturan baru mengenai pendidikan tersebut. Semua ini dilakukan

semata-mata agar terlepas dari penindasan yang selama ini dialami oleh mereka.

Anak anak SAD kini mulai mengakses bahan bacaan seperti koran, buku, majalah

dll. Anak-anak tersebut juga mulai memahami bacaan-bacaan yang berkaitan dengan

bagaimana Suku Anak Dalam dipahami oleh orang luar. Mereka mulai memahami bahwa

dengan bisa membaca, menulis dan berhitung maka mereka akan mengerti lebih banyak lagi.

Keadaan tersebut membawa pemahaman akan posisi mereka di dalam struktur masyarakat

secara umum dan diharapkan dengan pendidikan mereka juga dapat menjaga lingkungan

hutannya untuk menjamin keberlanjutan kehidupan mereka di masa depan.

Page 65: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

62

4. KESIMPULAN

Pendidikan bagi kelompok suku minoritas di Indonesia, khususnya masyarakat Suku

Anak Dalam sangat penting dilakukan. Model pendidikan yang berbasis adat dan budaya

setempat adalah kunci keberhasilannya. Pengembangan model pendidikan alternatif

berbasis budaya dan kearifan lokal setempat merupakan model pendidikan yang paling tepat

diterapkan untuk membina Komunitas Adat Terpencil (KAT). Integrasi dan kerjasama

semua aktor pemberdaya baik Pemerintah, Swasta dan NGO adalah faktor utama pendukung

keberhasilan pemberdayaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Apriansyah, Huzer. Masa depan Pendidikan Orang Rimba sebuah Refleksi. Alam Sumatera,

Eisi Oktober 2014.KKI –Warsi

Prasetijo, Adi. 2011. Serah Jajah dan Perlawanan Yang Tersisa. Etnografi Orang Rimba di

jambi. Wedatama Widya Sastra. Jakarta

Muchlis Fuad, 2017. Praktik Komunikasi dalam pemberdayaan Orang Rimba di Taman

Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi. Disertasi. Sekolah Pascasarjana.IPB. Bogor

Manurung, Butet.2007. Sokola Rimba ( Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba).Insist

Press Yogyakarta

Manan, 2018. Pendidikan dan Perubahan Sosial : Studi di Kalangan Suku Anak Dalam

Mengenyam Pendidikan. Skripsi S1 Fisipol. UGM

Rokhdian D. 2012. Alim Rajo Disembah, Piado Alim Rajo Disangah: Ragam Bentuk

Perlawanan Orang Rimba Makekal Hulu Terhadap Kebijakan Zonasi Taman

Nasional Bukit Dua Belas. Jambi. Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Jakarta.

Seymou Smith Charlotte.1986. Maximillan Dictionary of Anthropology. Landon. Macmillan

Press.

Suparlan, Parsudi,.2004 Hubungan Antar Suku Bangsa. Jakarta. YPKIK Apriansyah,

Huzer. Masa depan Pendidikan Orang Rimba sebuah Refleksi. Alam Sumatera, Eisi

Oktober 2014.KKI –Warsi

Sukrameni & Hermayulis. Mewujudkan Kemerdekaan Pendidikan Bagi Komunitas Adat ,

Eisi Oktober 2014.KKI –Warsi

Page 66: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

63

KARAKTERISTIK KIMIA TULANG IKAN GABUS (CHANNA

STRIATA) DARI BOBOT BADAN BERBEDA

Rosmawati1), Abu Bakar Tawali2), Metusalach3), Amran Laga4)

1)Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univeraitas Muhammadiyah Kendari, Kendari-

Indonesia

2)Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Univeritas Hasanuddin,

Makassar-Indonesia

3)Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Univeritas Hasanuddin, Makassar-Indonesia

1)Email: [email protected]

ABSTRAK

Tulang ikan termasuk bahan baku yang terdiri dari komponen organik dan non-organik

(mineral) yang penting, dan termasuk produk sampingan utama dari industri perikanan dan

budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi komponen organik dan

anorganik yang terkandung dalam tulang ikan gabus . Sampel ikan gabus pada bobot yang

berbeda diperoleh dari Bili Bili Dam, Gowa. Penelitian ini bersifat eksperimental di

laboratorium menggunakan metode Experimental Design. Contoh tulang ikan untuk

analisis proksimat, kadar kolagen, tingkat protein, kadar mineral dan fitur mikroskopis

menggunakan tulang ikan segar dan liopilisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar

air dan kolagen ikan gabus cenderung menurun dengan bertambahnya bobot badan,

sedangkan kadar lemak dan abu cenderung meningkat, tetapi protein relatif tidak berbeda.

Gambar mikroskopis dari Scanning Electron Microscopy dan kandungan mineral berbasis

tulang dapat menjadi informasi penting untuk penggunaan tulang ikan gabus yang lebih

luas.

Kata kunci: Asam amino, kolagen, proksimat, SEM-EDS, tulang ikan gabus

Page 67: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

64

1. PENDAHULUAN

Populasi penduduk yang cenderung meningkat, dengan kondisis sosial ekonomi

yang semakin baik sangat berdampak positif terhadap tingginya kebutuhan pangan dengan

kualitas dan kuantitas yang layak. Akhir-akhir ini potensi pangan tidak hanya fokus pada

pemenuhan kebutuhan sebagai bahan pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,

tetapi juga telah mulai dikembangkan ke arah pemanfaatan yang lebih luas dan lebih

kompleks. Diperkirakan bahwa beberapa tahun kedepan seiring pertambahan penduduk,

kebutuhan pangan akan semakin meningkat, sehingga akan mendorong dilakukannya

pencarian berbagai sumber-sumber pangan baru yang dapat mensubstitusi kebutuhan

konsumsi manusia dari sumber pangan yang telah ada sebelumnya. Salah satu sumber

pangan masa depan adalah sisa hasil pengolahan produk pangan itu sendiri.

Produk perikanan adalah sumber pangan potensial yang cukup berkembang pesat,

dengan keunggulan pada kandungan protein dan asam-asam lemak yang baik dan aman

untuk kesehatan. Salah satu hasil perikanan yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian

adalah ikan gabus (Channa striata). Ikan gabus termasuk ikan karnivora yang hidup di air

tawar, mudah berkembang biak dan survive pada kondisi lingkungan sedikit air. Saat ini,

ikan gabus telah menjadi produk makanan kesehatan dengan kandungan protein albumin

yang secara ilmiah terbukti berfungsi dalam proses penyembuhan penyakit maupun untuk

memulihkan kesehatan tubuh (Haniffa et al., 2014; Tawali dkk., 2012; Mustafa et al., 2012;

Paul et al., 2013). Pengolahan ikan ini ke arah industri makanan kesehatan telah menjadi

peluang pemanfaatan ikan dalam skala yang lebih besar, tetapi aktivitas ini juga membuka

peluang bagi timbulnya masalah pada meningkatnya produk samping hasil pengolahan,

termasuk diantaranya tulang.

Tulang ikan merupakan bahan baku yang tersusun atas komponen organik maupun

non-organik (mineral) penting, dan merupakan produk sampingan utama dari perikanan dan

industri akuakultur. Limbah setelah filleting dapat mencapai sekitar 75% dari total berat

ikan dan terdapat sekitar 30% dari limbah tersebut berupa tulang dan kulit (Songchotikunpan

et al., 2008). Mohtar et al. (2011) mengemukakan berdasarkan informasi MSC (2009)

bahwa jumlah produk samping ikan memberikan kontribusi hampir 36% dari total berat

ikan. Lebih lanjut Mohtar et al. (2011) juga menyebutkan bahwa limbah pengolahan ikan

saat ini masih kurang dimanfaatkan dalam industri perikanan, dan gelatin ikan akan menjadi

cara yang baik untuk meningkatkan nilai tambah produk sampingan ini. Selain memecahkan

masalah pembuangan limbah, Songchotikunpan et al. (2008) menyebutkan bahwa

pemanfaatan produk samping perikanan akan menciptakan produk bernilai tambah.

Page 68: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

65

Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi komponen organik dan anorganik yang

terkandung dalam tulang ikan gabus, sebagai bahan informasi bagi pemanfaatan lebih lanjut.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian berlangsung sejak April sampai November 2016. Ikan gabus diperoleh

dari Bendungan Bili Bili, Gowa. Preparasi sampel dilaksanakan di beberapa laboratorium,

antara lain Laboratorium Pengembangan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian (Preparasi

tulang ikan untuk uji karakteristik, Laboratorium Bioteknologi Terpadu Fakultas Peternakan

(liofilisasi sampel), Laboratorium Kimia Nutrisi Makanan Ternak Fakultas Peternakan

(analisis proksimat), Laboratorium Fisika FMIPA-UNM (SEM-EDS), Laboratorium

Terpadu Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan IPB (analisis Hidroksiprolin), dan PT.

Saraswanti Indo Genetech, Bogor (analisis asam amino).

Materi Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang yang berasal dari

ikan gabus (Channa Striata) dengan ukuran 300-400 g/ekor, 600-700 g/ekor dan 900-1.000

g/ekor. Beberapa bahan kimia untuk analisis berupa H2SO4, H3BO3, NaOH 30%, HCl 0,02N,

chloroform, dan hidroksiprolin standard.

Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan antara lain alat untuk proses preparasi dan alat untuk

analisis uji sampel. Alat proses antara lain pisau, tang dan peralatan penunjang lain untuk

preparasi tulang. waterbath, freezer, freeze dryer, (ALPHA 1-2 LD plus), grinder,

timbangan analitik, plastik kemasan dan botol kemasan. Peralatan untuk analisis proksimat

antara lain neraca analitik, cawan porselen, oven, tanur, desikator, labu Kjeldhal, destilator,

penangas listrik, lemari asam, buret, labu Erlenmeyer, labu ukur. High-Performance Liquid

Chromatography (HPLC, 1200 Infinity Series by Agilent Technologies) (kadar

hidroksiprolin) dan UPLC (Ultra Performance Liquid Chromatograph, ACQUITY UPLC-

H Class) (asam amino) dan Scanning Electron Microscopis-Energy Dispersive Spectroscopy

(SEM-EDS, Tescan Vega3SB).

Page 69: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

66

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat percobaan di laboratorium dengan menggunakan metode

Rancangan Percobaan. Penelitian terdiri atas prersiapan bahan baku, preparasi sampel dan

analisis karakteristik fisiko-kimia sampel.

1. Persiapan bahan baku

Ikan gabus segar ditimbang untuk menetapkan kelompok perlakuan. Perbedaan

bobot badan diduga dapat mewakili usia ikan gabus, semakin besar bobot badan maka usia

ikan semakin tua. Ikan dibersihkan dengan mengeluarkan bagian sisik, kepala, sirip dan

viseranya. Ikan di-fillet untuk mendapatkan bagian tulang. Tulang dibersihkan dan dikemas

dalam kantung plastik polietilen tertutup untuk dianalisis lebih lanjut.

2. Preparasi tulang ikan gabus

Preparasi tulang merujuk pada Wulandari dkk. (2013) dan Kittiphattanabawon et al.

(2005). Sebelum digunakan, terlebih dahulu lemak dan daging yang masih menempel pada

tulang dihilangkan dengan cara degreasing, yaitu merendamnya dalam air panas suhu 60-

70 oC sekitar 30 menit. Analisis proksimat tulang menggunakan tulang hasil degreasing.

Tulang untuk analisis kadar asam amino, dan mikrostruktur jaringan dan komposisi mineral

terlebih dahulu diperkecil ukurannya, kemudian diliofilisasi (sekitar 24 jam). Tulang yang

telah kering, digiling membentuk tepung menggunakan alat penggiling dan disimpan pada

suhu di bawah 4 oC hingga siap dianalisis.

3. Prosedur Penelitian

3.1 Analisis Proksimat (AOAC, 1995)

Komposisi terdekat ditentukan menggunakan prosedur AOAC (1995). Kadar air

ditentukan dengan menggunakan metode gravimetri. Metode Kjeldahl digunakan untuk

penentuan kadar protein kasar (faktor konversi 6,25 × N). Konten lipid ditentukan dengan

menggunakan metode Soxhlet. Kandungan abu ditentukan oleh insinerasi selama 16 jam

pada 550 ° C.

3.2 Analisis Asam Amino

Kandungan asam amino ditentukan menurut Nollet (1996). Asam amino dianalisis

dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra (UPLC, ACQUITY UPLC-H Class).

Sampel (0,1 g) dihidrolisis dalam 5 mL 6N HCl dan dipanaskan pada 100 ° C selama 22

jam. Suatu larutan yang mengandung 500 μL filtrat, 40 μm AABQ, dan 460 μL air suling

disiapkan. Larutan (10 μL) ditambahkan dengan AccQ-Fluor Borat dan 20 μL reagent Flour-

A diinkubasi selama 10 menit pada 550 ° C, kemudian disuntikkan dalam sistem UPLC.

3.3 Analisis Hydroxyproline

Page 70: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

67

Kandungan kolagen yang diperkirakan ditentukan berdasarkan nilai hidroksiprolin

asam amino. Kadar hidroksiprolin diukur menggunakan High-Performance Liquid

Chromatography (HPLC, 1200 Infinity Series oleh Agilent Technologies), berdasarkan

Henderson Jr. dan Brooks (2010) metode. Sebelum injeksi HPLC, sampel dihidrolisis dalam

1 mL 6N HCl dan dipanaskan pada 110 ° C selama 24 jam. Larutan standar menggunakan

L-hydroxyproline (Sigma, USA) digunakan. Perkiraan kadar kolagen yang terkandung

dalam kulit ikan snakehead dihitung berdasarkan nilai hidroksiprolin dikalikan dengan

faktor 8,0 (Muralidharan et al, 2013).

Gambar 1. Diagram alir penelitian

Gambar 1. Alur penelitian

3.4 Analisis Scanning Electron Microscopy (SEM)

Mikro kulit ikan snakehead diamati dengan Scanning Electron Microscopy (SEM,

Tescan Vega3SB) dengan perbesaran 500 kali, mengacu pada prosedur Ramadhan dkk.

(2014). Sampel yang siap ditempelkan ke pemegang dilapisi dengan pita karbon. Sampel

kemudian dilapisi dengan menggunakan emas paladium untuk mencegah kontak langsung

dengan sampel elektron. Sampel dilapisi ditempatkan di ruang SEM. Ruang SEM disedot

Ikan gabus (Channa striata)

Tulang segar

Komposisi kimia

(Air, protein,

lemak dan abu) Degreasing

Liofilisasi

Tulang ikan gabus kering

Komposisi: asam amino, hidroksiprolin, mineral,

mikrostruktur kulit dan tulang

Page 71: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

68

dengan menyalakan pompa otomatis pada perangkat lunak VEGA. Proses vakum harus

dilakukan dengan sempurna. Di ruang, akan ada tembakan elektron ke arah sampel sehingga

ada rekaman pada monitor dan pemotretan berikutnya.

3.5 Analisis Energy Dispersive Spectroscopy (EDS)

Spektroskopi Dispersif Energi (EDS, Tescan Vega3SB) adalah perangkat yang sama

dengan SEM. EDS digunakan untuk menentukan komponen mineral dari sampel (Yin et al.,

2016). Komposisi permukaan mineral yang terkandung dalam sampel menggunakan

peralatan emisi SEM dengan detektor untuk spektroskopi Energy Dispersive X-ray.

Pengukuran dilakukan pada tegangan akselerasi berkas elektron 20 kV. Untuk mengetahui

komponen mineral dari sampel, sampel dilapisi dengan emas Palladium untuk membuatnya

konduktif.

Analisis statistik

Data eksperimen dievaluasi menggunakan analisis varians (ANOVA) berdasarkan

desain acak lengkap (RAL). Signifikansi varians diverifikasi menggunakan Uji Duncan.

Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS. Data lainnya dianalisis secara

deskriptif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kadar Proksimat dan Kolagen Tulang Ikan Gabus

Analisis proksimat berfungsi sebagai metode untuk mengidentifikasi komposisi

kimia yang dijadikan dasar dalam memahami karakteristik fisiko-kimia suatu bahan pangan.

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bobot badan, berpengaruh nyata (P<0,05)

terhadap kadar air. Kadar proksimat tulang ikan gabus meliputi kadar air, protein, lemak,

dan abu, serta kadar kolagen tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1. Kadar proksimat dan kolagen tulang ikan gabus pada bobot badan berbeda

Bobot badan

(g)

Air Protein Lemak Abu Kolagen

(%)

300-400 46,69±1,53a 15,01±0,81a 2.54±0,02a 29,82±0,63a 9,88±0,49a

600-700 43,16±0,09b 16,09±0,62a 4,05±0,44b 31,88±0,46b 8,85±0,84b

Page 72: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

69

900-1.000 42,48±1,30b 15,24±0,29a 4,19±0,31b 32,05±0,51b 8,90±0,32b

Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), n=3

Air merupakan komponen utama penyusun tubuh ikan (Njinkoue et al., 2016) yang

terikat secara fisik dan kimia. Terdapat indikasi semakin bertambah bobot badan maka kadar

air ikan gabus cenderung menurun, sebagaimana pada Tabel 1. Adanya penurunan ini

mungkin saja dipengaruhi oleh komposisi kimia lain yang juga cenderung mengalami

perubahan, Sebagai penyusun utama, air sangat dibutuhkan terutama pada proses

metabolisme, transportasi, dan berbagai aktivitas vital dan untuk mempertahankan sistem

keseimbangan tubuh ikan. Proses pertumbuhan menyebabkan perubahan persentase kadar

air. Pertambahan bobot badan mengakibatkan kadar air cenderung menurun. Hal ini menurut

Breck (2014) disinyalir oleh aktivitas biokimia tubuh, dimana peningkatan massa tubuh

bertanggung jawab atas penurunan kadar air dan adanya kecenderungan peningkatan pada

kandungan protein. Saat bertumbuh, pada banyak spesies ikan kadar lemak, protein dan

energi meningkat yang disertai oleh penurunan kadar air (Jonsson dan Jonsson, 1998).

Kadar air yang tinggi ini menjadi salah satu faktor perlunya penanganan tulang ikan untuk

mengurangi timbulnya masalah bagi pencemaran lingkungan, karena terjadinya

dekomposisi komponen-komponen tulang baik oleh enzim maupun mikroorganisme.

Protein merupakan komponen tubuh utama setelah air, dan hasil analisis sidik ragam

memperlihatkan tidak ada pengaruh nyata (P>0,05) perbedaan bobot badan terhadap kadar

protein pada tulang. Meskipun telah menjadi kesepakatan sejumlah peneliti (Naeem et al.,

2016) bahwa ada korelasi positif pertambahan bobot dengan peningkatan kadar protein

tubuh, tetapi pertambahan kadar protein ikan gabus dalam penelitian ini tampaknya cukup

lambat sehingga tidak menunjukkan perbedaan nyata antara bobot yang berbeda (P>0,05),

sebagaimana halnya pada kulit ikan gabus (Rosmawati et al., 2018). Lambatnya peningkatan

kadar protein ikan gabus seiring meningkatnya bobot badan mungkin ada kaitannya dengan

respon tubuh mensintesis protein, atau ada hubungannya dengan ketersediaan pakan di

lingkungan tempat ikan gabus ditangkap. Kadar protein tulang ikan gabus sebagaimana pada

Tabel 1 cenderung sedikit lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh Hemung (2013) pada

tepung tulang ikan tilapia yaitu 14,81 ± 0,33%, demikian halnya protein tulang ikan leather

jacket (Odonus niger) yang dilaporkan oleh Muralidharan et al. (2013) yaitu 11,86 ± 0,35%.

Persentase protein tulang yang lebih rendah mungkin dapat dikaitkan dengan proporsi

mineral tulang yang relatif tinggi.

Page 73: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

70

Terdapat kecenderungan pertambahan bobot badan ikan gabus berkorelasi positif

dengan peningkatan kadar lemak pada tulang. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan ada

pengaruh pertambahan bobot badan (P<0,05) terhadap kadar lemak pada tulang ikan.

Semakin bertambah bobot badan cenderung mengakibatkan terjadinya peningkatan terhadap

kadar lemak pada tulang ikan gabus, sebagaimana Abdel-Tawwab et al. (2015), tetapi

kadarnya dapat bervariasi di antara jenis ikan berbeda (Henderson dan Tocher, 1987;

Yeannes dan Almandos, 2003). Beberapa penelitian lain menunjukkan variasi kadar lemak

pada ikan dari species berbeda antara lain Ama-Abasi dan Ogar (2012) pada ikan gabus

Nigeria (Parachanna obscura) pada bobot 130-195 g yaitu 17,10 ± 0,01 sampai 17,40 ±

0,02 mg/100 g, dan Zuraini et al. (2006) pada Channa striata yaitu 5,7 ± 1,9 %. Adanya

perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis seperti jenis kelamin dan reproduksi,

musim dan kondisi lingkungan dimana ikan tersebut ditangkap (Shim et al., 2017; Suseno

et al., 2014; Boran dan Karaçam, 2011; Puwastien et al., 1999). Patrick Saoud et al. (2008)

mengemukakan bahwa persentase lemak dalam jaringan menurun saat pemijahan, yang

menurut Boran dan Karaçam (2011) menjadi salah satu faktor menyebabkan komposisi

kimia ikan bervariasi.

Kadar abu tulang ikan gabus cenderung meningkat seiring dengan pertambahan

bobot badan. Sebagaimana hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bobot badan

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar abu tulang ikan gabus (Tabel 1). Pertambahan

bobot badan menyebabkan proses mineralisasi cenderung meningkat. Salam dan Davies

(1994) yang melakukan pengamatan pada ikan pike (Esox lucius L.) menemukan

peningkatan kadar abu yang cukup konstan, bahkan korelasinya dengan ukuran tubuh adalah

negatif sebagaimana kadar air. Hal yang sama dijumpai oleh Naeem et al. (2016) bahwa ada

hubungan negatif antara peningkatan bobot tubuh dengan kadar air dan kadar abu. Tetapi

temuan ini tidak dapat dianggap telah mewakili secara tepat kadar abu pada tulang ikan

gabus pada bobot berbeda, karena adanya sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi, karena

itu perlu validasi dengan melakukan pengamatan berulang pada rentang bobot yang lebih

beragam dan pada kondisi fisiologis berbeda. Mungkin juga, ketersediaan mineral di habitat

akan memberi andil terhadap persentase kadar abu pada tulang ikan, sebagaimana bahwa

kadar abu adalah representasi dari kandungan mineral tubuh yang terakumulasi di dalam

tubuh ikan. Kadar abu tulang ikan gabus adalah sekitar 31,25% dari total bahan penyusun

tulang, yang lebih rendah dari kadar abu tulang ikan Pseudotolithus elongatus dan

Pseudotolithus typus yaitu berturut-turut 39,30 ± 0,44% dan 45,54 ± 0,35% (Njinkoue et al.,

2016). aktivitas tubuh yang tinggi menurut Toppe et al. (2007) seperti berenang

mengindikasikan adanya kebutuhan elastisitas tulang yang lebih baik untuk mendukung

Page 74: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

71

aktivitas fisik yang tinggi, yang berimplikasi pada rendahnya kadar abu, sebagaimana yang

dijumpai pada beberapa jenis ikan.

Data yang tersaji pada Tabel 1 menunjukkan ada pengaruh bobot badan (P<0,05)

terhadap kandungan kolagen tulang ikan gabus. Ada kecenderungan semakin tinggi bobot

badan kadar kolagen relatif menurun. Keadaan ini dapat dikaitkan dengan kebutuhan tubuh

akan asam amino hidroksiprolin yang diduga cenderung menurun seiring meningkatnya

bobot badan. Hidroksiprolin adalah asam amino hasil sintesis dari prolin dengan bantuan

enzim prolyl-hydroksilase sebagai katalis, dan sebagai ko-faktornya adalah zat besi, asam

askorbat dan oksigen (Albaugh et al., 2017; Zhang et al., 2015). Asam amino ini menurut

Li et al. (2009) dianggap merupakan asam amino esensial kondisional (Conditionally

Essential Amino Acid, CEAA), karena asam amino ini menurutnya harus ada dalam diet

akibat tingkat pemanfaatannya lebih besar dari yang mampu disentesis oleh tubuh.

Rendahnya kadar kolagen pada tulang ikan gabus mungkin ada hubungannya dengan asupan

asam amino hidroksiprolin maupun prolin di habitatnya. Ini telah dibuktikan oleh Aksnes et

al. (2008) dan Blanco et al. (2017) terhadap suplementasi hidroksiprolin, dan

mengindikasikan adanya peningkatan pada kadar hidroksiprolin jaringan dan kadar kolagen

yang terkandung dalam otot ikan. Hidroksiprolin adalah salah satu asam amino penting dan

unik, dan bersama prolin merupakan penyusun utama protein kolagen tubuh yang berfungsi

mempertahankan struktur dan fungsi sel (Wu et al. 2011). Kadar kolagen ikan gabus lebih

rendah dari yang telah dilaporkan oleh Blanko et al. (2017) pada beberapa jenis ikan laut.

Adanya perbedaan kadar kolagen ini dapat dikaitkan dengan sturktur/tipe kolagen yang

berbeda, tergantung pada species, jenis organ maupun lingkungan hidup ikan (Blanko et al.,

2017; Duan et al., 2009), dan faktor teknis-analisis serta komposisi asam iminonya (Liu et

al., 2015). Kolagen merupakan protein khas yang hanya terdapat pada jaringan ikat dengan

untaian asam amino yang dicirikan oleh adanya asam amino glisin, prolin dan

hidroksiprolin, dan untuk memastikan adanya kolagen maka menurut Albaugh et al. (2017)

uji asam amino hidroksiprolin adalah cara yang tepat untuk menandainya.

Asam Amino

Asam amino adalah representasi dari kandungan protein. Ikan gabus merupakan

sumber asam amino potensial dengan manfaatnya dalam pengobatan dan penyembuhan

luka. Profil asam amino tulang ikan pada bobot berbeda tersaji pada Tabel 2.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit dan tulang ikan gabus termasuk bagian

dari sisa hasil pengolahan yang mengandung asam-asam amino dengan kadar yang relatif

lebih rendah dibanding pada kulit (Rosmawati et al., 2018). Tulang ikan gabus mengandung

Page 75: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

72

semua asam amino esensial (histidin, arginin, treonin, lisin, metionin, valin, isoleusin,

leusin, phenilalanin dan triptofan), beberapa asam amino non esensial (serin, asam aspartate,

asam glutamate, alanine, dan tirosin) dan asam amino esensial secara kondisional (glisin,

prolin dan sistin). Glisin, prolin dan sistin (termasuk hidroksiprolin) menurut Li et al. (2009),

Li dan Wu (2017) sekarang ini telah dianggap sebagai asam amino esensial bagi sejumlah

hewan termasuk di antaranya ikan, sebagaimana pembuktian yang telah dilakukan oleh

Aksnes et al. (2008), Liu et al. (2014), Xie et al. (2016), Zhang et al. (2015). Meskipun

kadar asam amino pada kulit ikan gabus lebih tinggi (Rosmawati et al., 2018) dibandingkan

tulang, tetapi antara asam-asam amino yang sama relatif berada pada kisaran yang tidak

berbeda jauh

Tabel 2. Kandungan asam amino kulit dan tulang ikan gabus pada bobot badan berbeda

Asam amino 300-400 g 600-700 g 900-1.000 g

L-Histidin 1,54 1,48 1,53

L-Serin 4,18 4,10 4,16

L-Arginin 7,46 7,24 7,78

Glisin 22,48 21,33 23,34

L-Asam aspartat 6,21 6,76 5,71

L-Asam glutamat 12,03 12,84 11,50

L-Threonin 3,60 3,54 3,66

L-Alanin 9,67 9,88 9,57

L-Prolin 11,84 11,45 12,12

L-Sistin 0,07 0,04 0,06

L-Lisin 5,51 5,92 5,22

L-Tirosin 1,43 1,43 1,43

L-Metionin 1,45 1,41 1,57

L-Valin 3,25 3,22 3,19

L-Isoleuin 2,18 2,21 2,14

L-Leusin 3,88 3,92 3,84

L-Phenilalanin 3,05 3,10 3,05

Triptophan 0,16 0,13 0,12

Asam amino memiliki fungsi vital dalam proses biokimia (Mat Jais et al., 1994).

Mereka juga merupakan prekursor penting untuk sintesis berbagai molekul serta regulasi

berbagai fungsi metabolik, seperti kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan

Page 76: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

73

homeostasis (Haniffa et al., 2014; Zuraini et al., 2006). Tulang ikan gabus mengandung

asam amino yang hampir lengkap sebagaimana yang dijumpai pada daging ikan gabus

(Zuraini et al., 2006; Tan dan Azhar, 2014; Mat Jais et al., 1994; Gam et al., 2005), meskipun

masing-masing jaringan tersebut memiliki mekanisme dan fungsi yang berbeda, karena

terkait dengan komposisi masing-masing asam aminonya.

Mikrostruktur Tulang Ikan Gabus

Pengamatan mikrostruktur tulang ikan gabus menggunakan scanning elektron

mikroscopis (SEM) disajikan pada Gambar 2. Profil mikrostruktur tulang ikan gabus tidak

memperlihatkan adanya serabut maupun fibril sebagaimana pada serat daging maupun kulit.

Hal ini karena tulang tersusun dari bahan anorganik yang relatif padat, sehingga bagian-

bagian tulang berdasarkan SEM masih sulit diidentifikasi.

Kolagen adalah salah satu protein utama jaringan ikat, terdiri dari fibril dan tersusun

dalam rangkaian heliks yang membentuk struktur jaringan yang kuat dan elastis. Pada

tulang, protein yang didominasi oleh kolagen merupakan komposit penyusun bersama

dengan bahan anorganik (hidroksiapatite) bersama protein non-kolagen (Olszta et al., 2007)

lemak dan air (Szpak, 2011). Kolagen bersama dengan mineral menyusun matriks tulang

yang memberi kekuatan dan elastisitas pada tulang sehingga tulang tidak menjadi kaku.

Tidak ada perbedaan yang mencolok antara mikrostruktur sampel pada bobot badan berbeda

baik pada kulit maupun tulang. Namun, Suárez et al. (2015) menyarankan bahwa umur ikan

menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan; termasuk kegiatan budidaya menjadi penting

dengan pertimbangan diet yang tepat dalam rangka mengarahkan potensi dan tujuan

pemanfaatan.

a b C

d

e

e

d

d

d

Page 77: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

74

Gambar 2. Mikrostruktur tulang ikan gabus. Sampel tulang ukuran 300-400 g (a); 600-

700 g (b) 900-1.000 g (c); komposit organik-anorganik penyusun tulang (d);

kristal hidroksiapatit yang terinvestasi dalam bundle kolagen (e).

Kadar Mineral

Kadar abu dari bahan anorganik adalah akumulasi mineral yang terkandung dalam

bahan baku. Secara umum, SEM-EDS (Scanning Electron Microscopis-Energy Dispersive

Spectroscopy) dapat mendeteksi adanya sejumlah mineral yang terkandung pada sampel,

termasuk tulang, tetapi hanya mampu menjangkau pada bagian permukaan saja. Kelemahan

alat ini mengakibatkan sulitnya memprediksi kadar mineral sampel berdasarkan satuan

bobot sampel. Distribusi mineral pada permukaan sampel yang diamati tidak seragam, baik

secara jenis maupun kuantitas, dikarenakan sampel uji yang dianalisis dalam bentuk tepung

dengan tingkat homogenitas yang relatif tidak merata. Tetapi setidaknya alat ini dapat

membantu memprediksi kandungan mineral dari tulang ikan gabus yang diamati.

Berdasarkan data perkiraan mineral pada Tabel 3 di atas menunjukkan kandungan mineral

tertinggi yang terdapat pada tulang yaitu kalsium kemudian fosfor, adapun mineral lain

berada dalam kisaran yang lebih rendah.

Tabel 3. Komposisi mineral yang terkandung dalam kulit dan tulang ikan

Mineral 300-400 g 600-700 g 900-1.000 g

Kalsium

Fosfor

Magnesium

Natrium

Kalium

Sulfur

Klorin

Besi

Mangan

Aluminium

Chromium

Silikon

Titanium

22,00

12,95

1,34

2,59

0,41

0,44

0,05

td

td

0,41

td

0,21

td

18,58

12,44

1,76

2,87

0,51

0,61

0,32

td

td

0,69

td

0,44

0,18

21,74

12,82

1,29

2,33

0,63

0,53

td

0,18

0,13

0,35

0,09

0,12

td

*td: tidak terdeteksi

Page 78: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

75

Sejumlah mineral sebagaimana pada Tabel 3 adalah mineral penting yang

dibutuhkan oleh tubuh ikan, meskipun beberapa di antaranya seperti titanium termasuk

mineral yang terinduksi masuk dalam tubuh ikan gabus sehingga dijumpai ada dalam sampel

uji. Mengetahui kandungan mineral kulit dan tulang akan bermanfaat terutama sebagai

informasi awal, apakah bahan baku ini aman dari paparan sejumlah logam berat yang dapat

terakumulasi dalam produk turunan tulang yang akan dihasilkan. Rivas et al. (2014)

menyatakan bahwa mineral memainkan peran penting dalam proses metabolisme, dan

bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi biologis tubuh. Sejumlah mineral menurut

Atanasoff et al. (2013) tidak terpengaruh oleh bobot ikan namun dapat dikaitkan dengan

faktor-faktor seperti musim, usia, kondisi reproduksi, sumber pakan, dan habitat ikan.

4. KESIMPULAN

Kadar proksimat dan kolagen tulang ikan gabus cenderung dipengaruhi oleh

pertambahan bobot badan meskipun antara bobot 600˗700 g/ekor sampai 900-1.000 g/ ekor

menunjukkan adanya kesamaan pada komposisi kimianya. Berdasarkan profil asam amino

menunjukkan kadar asam amino glisin dan prolin adalah tertinggi pada ketiga kisaran bobot

badan, yang mengindikasikan bahwa tulang berpotensi dijadikan sebagai bahan baku

sumber kolagen. Kandungan mineral terutama kalsium dan fosfor yang relatif tinggi

berpotensi menjadikan tulang ikan gabus sebagai sumber mineral baik untuk pakan

ternak/ikan, maupun fortifikasi produk berbasis pangan fungsional.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini didukung oleh Kemenristek Dikti dan Rektor Universitas Hasanuddin

melalui Hibah Riset Unggulan Universitas Hasanuddin (RUNAS) No.

41740/UN4.3.2/LK.23/2016

DAFTAR PUSTAKA

Assosiation of Official Analytical Chemists (AOAC). 1995. Official Methods of Analysis

(16th ed.). Washington, DC.

Abdel-Tawwab, M., Ahmed E. Hagras, A. E., Heba Allah M. Elbaghdady, H. A. M., and

Monier, M. N. 2015. Effects of dissolved oxygen and fish size on Nile tilapia,

Oreochromis niloticus (L.): growth performance, wholebody composition, and

innate immunity. Aquacultur International. Vol. 23(5): 1261-1274.

https://doi.org/10.1007/s10499-015-9882-y

Page 79: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

76

Ama-Abasi, D. and Ogar, A. 2012. Proximate analysis of snakehead fish, Parachanna

obscura (Gunther, 1861) of the Cross Rivers, Nigeria. Journal of Fisheries and

Aquatic Science. 1-4. doi: 10.3923/jfas.2012.

Albaugh, V. L., Mukherjee, K., and Barbul, A. 2017. Proline Precursors and Collagen

Synthesis: Biochemical Challenges of Nutrient.Supplementation and Wound

Healing. The Journal of Nutrition. 1-7. https://doi.org/10.3945/jn.117.256404

Aksnes A, Mundheim H, Toppe J, and Albrektsen S. (2008) The effect of dietary

hydroxyproline supplementation on salmon (Salmo salar L.) fed high plant protein

diets. Aquaculture 275 (1-4): 242–249.

https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2007.12.031

Atanasoff, A., Nikolov, G., Staykov, Y., Zhelyazkov, G., & Sirakov, I., (2013). Proximate

and mineral analysis of Atlantic salmon (Salmo Salar) cultivated in Bulgaria.

Biotechnol. Anim. Husb. 29, 571–579. doi:10.2298/BAH1303571A

Blanco, M., José Antonio Vázquez, J.A, Pérez-Martín, R.I., and Carmen G. Sotelo, C.G.

Hydrolysates of Fish Skin Collagen: An Opportunity for Valorizing Fish Industry

Byproducts. Marine Drugs. 131:1-15. doi:10.3390/md15050131

Boran, G., and Karaçam, H. 2011. Seasonal changes in the proximate composition of some

fish species from the Black Sea. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences,

11, 01-05. doi:10.4194/trjfas.2011.0101

Boran, G. and J. M. Regenstein. 2010. Chapter 5 – Fish Gelatin. Advances in Food and

Nutrition Research, 60. pp. 119–143.Breck, J. 2014. Body composition in fishes:

Body size matters. Aquaculture, 433, 40–49.

http://dx.doi.org/10.1016/j.aquaculture.2014.05.049

Duan, R., Junjie Zhang, J., Du, X., Yao, X., and Konno, K. 2009. Properties of collagen

from skin, scale and bone of carp (Cyprinus carpio). Food Chemistry, 112 (2009)

702–706. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.06.020

Gam, L.H., Leow, C.Y., & Baie, S. 2005. Amino acid composition of snakehead fish

(Channa striatus) of various size obtained at different time of the year. Malaysian

Journal of Pharmaceutical Science, 3(2), 19-30.

Haniffa, M. A. K., P. A. J. Sheela, K. Kavitha and A. M. M. Jais. 2014. Salutary value of

haruan, the striped snakehead Channa striata - A Review. Asian Pacific Journal of

Tropical Biomedicine. Vol. 4 (Suppl 1). Pp. S8-S15.

https://doi.org/10.12980/APJTB.4.2014C1015

Page 80: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

77

Hemung, B. O. 2013. Properties of Tilapia Bone Powder and Its Calcium Bioavailability

Based on Transglutaminase Assay. International Journal of Bioscience,

Biochemistry and Bioinformatics, 3(4): 306-309. DOI: 10.7763/IJBBB.2013.V3.219

Henderson Jr., J.W. and A. Brooks. 2010. Improved Amino acid methods using Agilent

ZORBAX Eclipse plus C18 colums for a variety of Agilent LC instrumentation and

separation goals. Agilent Pub #5990-4547EN.

Henderson R. J. and Tocher, D. R. 1987. The lipid composition and biochemistry of fresh

water fish. Progress in Lipid Research, 26(4): 281-347.

https://doi.org/10.1016/0163-7827(87)90002-6

Jonsson, N and Jonsson B. 1998. Body composition and energy allocation in life-history

stages of brown trout. Journal of Fish Biology, 53(6), 1306–1316.

https://doi.org/10.1111/j.1095-8649.1998.tb00250.x

Kittiphattanabawon, P., Benjakul, S., Visessanguan, W., Nagai, T., and Tanaka, M. 2005.

Characterisation of acid-soluble collagen from skin and bone of bigeye snapper

(Priacanthus tayenus). Food Chemistry, 89(3): 363–372.

https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2004.02.042

Li, P., Mai K.S., Trushenski J. and Wu, G. 2009. New developments in fish amino acid

nutrition: towards functional and environmentally oriented aquafeeds. Amino Acids

37(1):43–53. https://doi.org/10.1007/s00726-008-0171-1

Li, P. and Wu, G. 2017. Roles of dietary glycine, proline, and hydroxyproline in collagen

synthesis and animal growth. Amino Acids. 1-10. https://doi.org/10.1007/s00726-

017-2490-6

Liu Y, He G, Wang Q, Mai K, Xu W, Zhou H (2014) Hydroxyproline supplementation on

the performances of high plant protein source based diets in turbot (Scophthalmus

maximus L.). Aquaculture 433:476–480.

https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2014.07.002

Liu, D., Wei, G., Li, T., Hu, J., Lu, N., Regenstein, J.M., Zhou, P. (2015) Effects of alkaline

pretreatments and acid extraction conditions on the acid-soluble collagen from grass

carp (Ctenopharyngodon idella) skin, Food Chemistry, 172 : 836-843

http://dx.doi.org/10.1016/j.foodchem.2014.09.147

Mat Jais, A.M., McCulloch, R., and Croft, K. 1994. Fatty acids and amino acids

composition in Haruan as a potential role in wound healing. General Pharmacology,

25(5), 947-950. http://dx.doi.org/10.1016/0306-3623(94)90101-5Mustafa, A.,

Widodo, M.A., & Kristianto, Y. (2012). Albumin and zinc content of snakehead fish

Page 81: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

78

(Channa striata) extract and its role in health. IEESE International Journal of

Science and Technology, 1(2), 1-8.

Mohtar, N. F., C. O. Perera, and S. Y. Quek. 2011. Utilisation of gelatine from NZ hoki

(Macruronus novaezelandiae) fish skins. International Food Research

Journal.Vol.18(3): 1111-1115

Muralidharan, N., Jeya Shakila, R., Sukumar, D., and Jeyasekaran, G. 2013. Skin, bone,

and muscle collagen extraction from the trash fish, leather jacket (Odonus niger) and

their characterization. J. Food Sci Techno. Vol 50 (6): 1106 -1113.

https://doi.org/10.1007/s13197-011-0440-y

Naeem, M., Salam, A., and Zuburi, A. 2016. Proximate composition of freshwater in

relation to body size and condition factor from Pakistan. Pakistan Journal of

Agricultural Sciences, 53(2), 468-476. http://dx.doi.org/10.21162/PAKJAS/16.2653

Njinkoue, J. M., Gouado, I., Tchoumbougnang, F., Yanga Ngueguim, J. H., Ndinteh, D. T.,

Fomogne-Fodjo, C.Y. and Schweigert, F. J. 2016. Proximate composition, mineral

content and fatty acid profile of two marine fishes from Cameroonian coast:

Pseudotolithus typus (Bleeker, 1863) and Pseudotolithus elongatus (Bowdich,

1825). NFS Journal. 4, 27-31. http://dx.doi.org/10.1016/j.nfs.2016.07.002 Nollet,

L.M.L. (1996). Handbook of Food Analysis. Vol 1. New York, USA, Marcel Dekker

Inc., 1088 pp.

Olszta, M. J., Cheng, X Jee, S. S. Kumar, R. Kim, Y. Y. Kaufman, M. J., Elliot, P. D. and

Gower, L. B. (2007). Bone Structure and Formation: A new Perspective. Materials

Science and Engineering: R: Reports. 58. 77-116. doi:10.1016/j.mser.2007.05.001

Patrick Saoud, I., Batal, M., Ghanawi, J., & Lebbos, N. (2008). Seasonal evaluation of

nutritional benefits of two fish species in the eastern Mediterranean Sea.

International Journal of Food Science and Technology, 43, 538-542.

http://dx.doi.org/10.1111/j.1365-2621.2006.01491.x

Puwastien, P., Judprasong, K., Kettwan, E., Vasanachitt, K., Nakngamanong, Y., & Bhattacharjee, L.

(1999). Proximate composition of raw and cooked Thai freshwater and marine fish. Journal

of Food Composition and Analysis, 12(1), 9-16. http://dx.doi.org/10.1006/jfca.1998.0800

Paul, D. K., R. Islam and M. A. Sattar. 2013. Physico-chemical studies of lipids and nutrient

contents of Channa striatus and Channa marulius. Turk. J. Fish. Aquat Sci. Vol 13,

pp. 487-493.

Ramadhan, W., J. Santoso dan W. Trilaksani. 2014. Pengaruh defatting, frekuensi

pencucian dan jenis dry protectant terhadap mutu tepung surimi ikan lele kering

beku. J. Teknol dan Industri Pangan. Vol. 25 (1): 47–56.

Page 82: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

79

Rivas, A., Pena-Rivas, L. Ortega, E., Lopez-Martinez, C., Olea-Serrano, F., & Lorenzo, M.

L. (2014). Mineral elements contents in commercially valuable fish species in Spain.

The Scientific World Journal. Scientific World Journal, 2014, 1-7.

http://dx.doi.org/10.1155/2014/949364

Rosmawati, Abustam, E., Tawali, A.B., Said, M.I., and Sari, D.K. (2018). Effect of body

weight on the chemical composition and collagen content of snakehead fish Channa

striata skin. Fish Sci, Vol. 84 (6): 1081–1089. https://doi.org/10.1007/s12562-018-

1248-8

Salam, A. and Davies, P. M. C. 1994. Body composition of northern Pike (Esox Lucius L.) in relation

to body size and condition factor. Fisheries Research. Vol 19 (3-4), 193-204.

https://doi.org/10.1016/0165-7836(94)90038-8

Shim, K., Yoon, N., Lim, C., Kim, M., Kang, S., Choi, K., & Oh, T. (2017). The relationship

between Seasonal Variations in Body and Proximate Compositions Chub Mackerel

Scomber japonicus from the Korea Coast. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic

Sciences, 17, 735-744. doi:10.4194/1303-2712-v17_4_09

Szpak, P. 2011. Fish bone chemistry and ultrastructure: Implications for taphonomy and

stable isotope analysis. Journal of Archaeological Science, 38(12): 3358-3372.

http://dx.doi.org/10.1016/j.jas.2011.07.022

Songchotikunpan, P., J. Tattiyakul and P. Supaphol.2008. Extraction and electrospinning

of gelatin from fish skin. International Journal of Biological Macromolecules. Vol.

42: 247-255.

Suárez, H., Gaitán, O., & Díaz, C. (2015). Microstructural and Physicochemical Analysis of

Collagen in Intramuscular Pin Bones of Bocachico Fish (Prochilodus Sp.). Revista

Colombiana de Ciencias Pecuarias, 28(2), 188-196.

http://dx.doi.org/10.17533/udea.rccp.v28n2a08

Suseno, S. H., Syari, C., Zakiyah, E. R., Jacoeb, A. M., Izaki, A. F., Saraswati, and Hayati,

S. 2014. Chemical Composition and Fatty Acid Profile of Small Pelagic Fish

(Amblygaster sirm and Sardinella gibbosa) from Muara Angke, Indonesia. Oriental

Journal of Chemistry, 30(3), 1153-1158. http://dx.doi.org/10.13005/ojc/300328

Tan, B.H., & Azhar, M.E. (2014). Physicochemical properties and composition of

Snakehead fish (Channa striatus) whole fillet powder prepared with pre-filleting

freezing treatments. International Food Research Journal, 21(3), 1255-1260

Tawali, A.B., M. K. Roreng, M. Mahendradatta dan Suryani. 2012. Difusi Teknologi

Produksi Konsentrat Protein dari Ikan Gabus Sebagai Food Supplement Di Jayapura.

Prosiding InSINas. PG243-PG247.

Page 83: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

80

Toppe, J., Albrektsen, S., Hope, B., & Aksnes, A. (2007). Chemical composition, mineral

content and amino acid and lipid profiles in bones from various fish species.

Comparative Biochemistry and Physiology, Part B 146, 395-401.

http://dx.doi.org/10.1016/j.cbpb.2006.11.020Wulandari, A. Supriadi dan B.

Purwanto. 2013. pengaruh defatting dan suhu ekstraksi terhadap karakteristik fisik

gelatin tulang ikan gabus (Channa striata). Fishtech. Vol. II (1): 38-45

Wu, G, Bazer, F. W., Burghardt, R. C., Johnson, G. A., Kom, S. W., Knabe, D. A., Li, P.,

Li, X., McKnight, J. R., Satterfield, M. C., & Spencer, T. E. 2011. Proline and

hydroxyproline metabolism: Implication for animal and human nutrition. Amino

Acids, 40(4), 1053-1063. http://dx.doi.org/10.1007/s00726-010-0715-z

Xie S, Zhou W, Tian L, Niu J, Liu Y (2016) Effect of N-acetyl cysteine and glycine

supplementation on growth performance, glutathione synthesis, anti-oxidative and

immune ability of Nile tilapia, Oreochromis niloticus. Fish Shellfish Immunol,

55:233–24/ http://dx.doi.org/10.1016/j.fsi.2016.05.033

Yeannes, M. I., and Almandos, M.E. (2003). Estimation of fish proximate composition

starting from water content. Food Composition and Analysis, 16(1), 81-92.

http://dx.doi.org/10.1016/S0889-1575(02)00168-0

Yin T, Du H, Zhang J, and Xiong S (2016) Preparation and characterization of ultrafine fish

bone powder. J Aquat Food Prod Technol 25:1045–1055

Zhang, K., Mai, K., Xu, Wi., Zhou H., Liufu Z., Zhang, Y., Peng M., and Ai, Q. 2015.

Proline with or without Hydroxyproline Influences Collagen Concentration and

Regulates Prolyl 4-Hydroxylase α (I) Gene Expression in Juvenile Turbot

(Scophthalmus maximus L.). J. Ocean Univ. China. 14 (3): 541-548. DOI

10.1007/s11802-015-2436-0

Zuraini, A., Somchit, M.N., Solihah, M.H., Goh, Y.M., Arifah, A.K., Zakaria, M. S,

Somchit, N., Rajion, M.A., Zakaria, Z.A., & Mat Jais, A.M. (2006). Fatty acid and

amino acid composition of three local Malaysian Channa spp. fish. Food Chemistry,

97, 674-678. http://dx.doi.org/10.1016/j.foodchem.2005.04.031

Page 84: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

81

POTENSI ANTIJAMUR TERHADAP ASPERGILLUS FLAVUS

SENYAWA METABOLIT SEKUNDER ORGANISME

LICHEN TELOSCHISTES FLAVICANS

Maulidiyah1), Asriani Hasan2), Wa Ode Irna3), Ishmah Farah Adiba Nurdin4), Akhmad

Darmawan5)

1)Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Jl. HEA Mokodompit, Kendari 93232 – Sulawesi Tenggara, Indonesia

2)Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Jl. HEA Mokodompit,

Kendari 93232 – Sulawesi Tenggara, Indonesia

3)Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kawasan Puspitek,

Serpong 15314 – Indonesia

Email: 1)Maulidyah: [email protected]; Phone : +6281388327118

ABSTRAK

Lichen adalah organisme simbiosis unik yang terbentuk dari hubungan mutualisme antara

alga dan jamur. Lichen sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan obat modern,

terutama di Indonesia yang belum banyak meneliti tentang lumut. Penelitian ini bertujuan

untuk mengisolasi dan uji aktivitas antijamur senyawa metabolit sekunder dari lichen

Teloschistes flavicans. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi serbuk kering lichen

dengan menggunakan pelarut aseton selama 3×24 jam. Ekstrak aseton diisolasi dengan

kromatografi kolom (KK) dan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam silika gel

G.60 yang dielusi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat secara bertahap. Isolat kristalin

dimurnikan dengan proses rekristalisasi. Senyawa murni ditentukan oleh strukturnya

menggunakan UV-VIS, FTIR, LC-MS, dan 1H-NMR. Senyawa yang diisolasi diperoleh

jarum oranye "3-[1'- (2", 3"-dihydroxy-phenyl)-propyl]-7hydroxy-chroman-4-one" dengan

rumus C18H18O5. Uji aktivitas antijamur terhadap Aspergillus flavus menggunakan metode

difusi cakram menunjukkan bahwa zona hambat adalah 11 mm pada konsentrasi 1000

mg/mL.

Kata Kunci: Lichen, Teloschistes flavicans, antijamur, Aspergillus flavus

Page 85: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

82

1. PENDAHULUAN

Kecenderungan “back to nature” sangat dirasakan dalam dekade ini, dimana salah

satu bidang yang tidak lepas dari kecenderungan ini adalah penggunaan obat untuk

kesehatan. Indonesia sebagai salah satu negara megabiodiversity di dunia memiliki

keanekaragaman hayati yang sangat melimpah dan memiliki potensi untuk digunakan

sebagai bahan baku obat yang baru. Kesadaran masyarakat meningkat terhadap penggunaan

obat bahan alam dikarenakan kurangnya efek samping yang ditimbulkan dibandingkan

dengan obat-obatan sintetik(i). Seiring dengan hal tersebut, menyebabkan terjadinya

peningkatan pencarian bahan baku obat dari bahan alam. Selain itu, peningkatan tersebut

dipengaruhi oleh berbagai jenis penyakit dengan penyebab yang beragam. Dari sekian

banyaknya bahan alam yang telah dijadikan bahan baku obat, salah satu yang perlu di

kembangkan adalah lichen atau lumut kerak.

Lichen merupakan organisme bersimbiosis antara fungi (mikobiont) dari kelompok

Ascomycetes dan Basidiomycetes, dengan alga (fikobiont) dari kelompok Cyanobacteria

atau Chlorophyceae. Lichen dikenal sebagai organisme yang memiliki banyak potensi,

khususnya dalam dunia pengobatan. Lichen telah digunakan dalam pengobatan tradisional

sebagai obat luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan, dan pencernaan(ii).

Kandungan senyawa lichen terdiri dari banyak kelompok, seperti turunan asam

amino, asam pulvinat, peptida, gula alkohol, terpenoid, steroid, karotenoid, asam alifatik,

fenol monosiklik, depsida, depsidon dibenzofuran, antrakuinon, xanton dan turunan terpen

lainnya(iii,iv). Kelompok senyawa tersebut yang memberikan aktivitas pengobatan yang

jarang ditemukan pada tumbuhan maupun organisme lain. Senyawa kimia yang memiliki

aktivitas biologi yang telah diisolasi dari lichen kurang lebih 350 dan 200 dari senyawa

tersebut telah dikarekterisasi. Umumnya berbentuk kristal jarum yang memiliki bobot

molekul rendah(v).

Beberapa tahun terakhir, diketahui manfaat lichen diantaranya dapat digunakan

sebagai antioksidan(vi), antibakteri(vii), antijamur(viii,ix), antivirus(x), antimalaria(xi,xii),

antiproliferatif(xiii), aktivitas sitotoksik(xiv), dan anti HIV(xv). Tingginya permasalahan

keracunan bahan pangan yang diakibatkan oleh jamur Aspergillus flavus yang

membahayakan kesehatan dan berakibat kronis bahkan mematikan. Dimana jamur A. flavus

sangat mungkin untuk menyerang arteri paru-paru atau otak, dan dibuktikan dengan kasus

ratusan orang meninggal di Kenya akibat infeksi jamur tersebut(xvi). Senyawa aflatoksin

Page 86: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

83

mengakibatkan aflatoksikosis pada manusia atau ternak karena menghirup atau

mengkonsumsi makanan atau pakan terkontaminasi aflatoksin dalam kadar yang tinggi.

Sehingga perlu dilakukan penelitian pencarian obat alami yang dapat menghambat

pertumbuhan jamur yang tidak menimbulkan resistensi. Berdasarkan potensi lichen sebagai

obat antijamur, maka perlu diteliti aktivitasnya terhadap jamur lain yang belum banyak

dilaporkan yaitu A. flavus. Salah satu jenis lichen yang memiliki potensi untuk eksplorasi

senyawa metabolit sekunder sebagai antijamur terhadap A. flavus adalah lichen

Teloschistes flavicans, dimana kajian mengenai senyawa aktifnya juga belum banyak

dilaporkan.

2. METODE PENELITIAN

Alat.

Alat-alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah rotary vacum evaporator,

timbangan analitik, kolom, lampu UV (λ 254 nm dan 365 nm), erlenmeyer, gelas ukur, gelas

kimia, chamber, plat KLT, cawan porselen, mikropipet, pipet tetes, botol vial, penotol/pipa

kapiler, statif & klem, spatula, batang pengaduk, gunting, pinset, cutter, mistar, cawan petri,

autoklaf, vortex, bunsen, tabung reaksi, spektrofotometer UV-VIS (Jasco, Jepang), LC-MS

(Thermo Scientic), FTIR (shimadzu : irprestige 21), dan spektrometer NMR (JEOL JNM

ECA 500).

Bahan.

Bahan-bahan yang digunakan adalah organisme lichen T. flavicans yang diambil di

daerah pegunungan Desa Latimojong, Kecamatan Pasui, Kabupaten Enrekang, Provinsi

Sulawesi Selatan, aseton (Merck, Germany), etil asetat (Merck, Germany), n-heksana

(Merck, Germany), metanol (Merck, Germany), aqua bidestilata (IPHA, Indonesia), silika

gel G.60 (0.063-0.200 mm), asam sulfat 10% (Sigma-Aldrich), Potato Dextrose Agar (PDA)

(Sigma-Aldrich), isolat jamur Aspergillus flavus, larutan NaCl fisiologis, ketokonazol, dan

aluminium foil.

Metode.

Preparasi sampel.

Sampel lichen T. flavicans dibersihkan dari pengotornya dan dikeringkan pada suhu

ruang. Sampel tersebut dipotong kecil dan dihaluskan menggunakan blender sampai

Page 87: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

84

diperoleh serbuk lichen kering. Selanjutnya, serbuk lichen ditimbang dan diperoleh

sebanyak 560 gram.

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Lichen T. flavicans.

Sebanyak 560 gram Serbuk lichen T. flavicans diekstraksi dengan cara maserasi

menggunakan pelarut aseton selama 3×24 jam, dimana setiap 24 jam dilakukan penyaringan.

Filtrat yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator pada suhu 30-

40°C hingga diperoleh ekstrak pekat. Ekstrak kemudian dipisahkan menggunakan

kromatografi kolom gravitasi (KKG) dengan fasa diam silika gel G.60 dan eluen n-heksana:

etil asetat secara gradien sampai diperoleh fraksi. Fraksi dianalisis menggunakan

kromatografi lapis tipis (KLT) untuk melihat spot noda serta kemurnian senyawa. Senyawa

murni diidentifikasi strukturnya menggunakan spektrometer UV-Vis, FTIR, LC-MS, dan

1H-NMR.

Uji Aktivitas Antijamur terhadap A. flavus.

Uji aktivitas antijamur dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Mula-mula

alat dan bahan seperti cawan petri, tabung reaksi, media PDA disterilisasi menggunakan

autoklaf pada suhu 121°C selama 30 menit. Jamur A. flavus diremajakan dengan

menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) selama 5-7 hari. Jamur yang telah

diremajakan. Jamur diambil menggunakan kawat ose kemudian dimasukkan dalam tabung

reaksi yang berisi larutan NaCl 0,9%. Kemudian divortex hingga diperoleh kekeruhan sama

dengan standar Mc farland yaitu dinyatakan sama dengan 109 CFU/mL.

Ekstrak dan senyawa isolat dibuat dalam beberapa konsentrasi, yaitu 1000 g/mL, 750

g/mL, 500 g/mL, dan 100 g/mL. Kontrol positif digunakan ketokonazol dan kontrol negatif

digunakan aseton. Suspensi jamur diambil sebanyak 1000 µL kemudian dicampurkan

dengan media PDA dan dituang dalam cawan petri dan dibiarkan sampai memadat.

Selanjutnya disiapkan kertas cakram (6 mm) yang kemudian dicelupkan kedalam ekstrak

dan senyawa isolat yang telah diencerkan. Selanjutnya, cakram tersebut diletakkan diatas

permukaan media yang telah memadat diinkubasi selama 5-7 hari (37°C) sampai terlihat

zona bening disekitar cakram. Diameter zona bening yang terbentuk dihitung menggunakan

jangka sorong.

Page 88: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

85

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ekstraksi serbuk lichen.

Hasil ekstraksi serbuk lichen diperoleh ekatrak pekat sebanyak 57,27 gram. Hasil

isolasi menggunakan kromatografi kolom diperoleh 135 eluen yang kemudian dianalisis

menggunakan KLT. Spot noda dengan nilai Rf yang sama digabung, sehingga diperoleh 12

fraksi. Setelah dilakukan pengamatan, fraksi F3 berbentuk kristal jarum berwarna jingga

yang kemudian direkristalisasi hingga diperoleh senyawa murni. Analisis kemurnian

senyawa dilakukan menggunakan KLT 2 dimensi. Hasil analisis dapat dilihat pada

kromatogram Gambar 1.

Gambar 1. Kromatogram KLT 2 dimensi dibawah UV 254 dan 365 nm

Spot noda yang terlihat pada kromatogram tampak tunggal yang menandakan bahwa

senyawa isolat yang diperoleh telah murni. Isolat murni selanjutnya diidentifikasi

strukturnya menggunakan spektrometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Spektrum UV-Vis senyawa isolat

Berdasarkan hasil analisis spektrum UV-Vis senyawa isolat yang diukur pada

panjang gelombang 200-400 nm, diketahui panjang gelombang maksimum yang diperoleh

Page 89: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

86

adalah 270 nm. Serapan pada panjang gelombang tersebut menunjukkan adanya serapan

karbonil yang umumnya terjadi pada 270-300 nm. Selanjutnya, berdasarkan hasil

interpretasi data spektrum LC-MS (Gambar 3), diperoleh berat molekul senyawa isolat

adalah [M+] = 315,21.

Gambar 3. Spektrum LC-MS senyawa isolat

Gambar 4. Spektrum FTIR senyawa isolat

Gambar 4 menunjukkan ada beberapa karakteristik daerah serapan gugus fungsi

yang muncul. Pita serapan yang muncul pada daerah 3321 cm-1, 3209 cm-1, dan 3170 cm-1

mengindikasikan adanya gugus hidroksil (-OH), daerah serapan 2932 cm-1 dan 2860 cm-1

menunjukkan adanya vibrasi streching ikatan Csp3-H serta C-H bending ditunjukkan pada

Page 90: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

87

daerah 1453 cm-1 dan 1381 cm-1. Serapan yang ditunjukkan pada daerah 1326 cm-1 dan 1239

cm-1 adalah adanya ikatan C-C. Keberadaan ikatan C=C ditunjukkan pada daerah 1625 cm-

1 dan 1566 cm-1 serta uluran C-O pada daerah serapan 1037 cm-1 dan 978 cm-1. Berdasarkan

data spektrum FTIR dapat disimpulkan bahwa senyawa isolat memiliki gugus fungsi

hidroksil (–OH), karbon alifatik (CH3 dan CH2), karbonil (C=O), alkena (C=C), dan

eter (C-O). Keberadaan gugus fungsi hasil analisis spektrum FTIR didukung oleh analisis

spektroskopi 1H-NMR yang dapat dilihat dalam Gambar 5.

Gambar 5. Spektrum H-NMR senyawa isolat

Sinyal 1H NMR isolat pada Gambar 5. memperlihatkan 13 jenis sinyal proton yang

mewakili 18 proton. Terdapat 1 sinyal proton metil pada δH 0,833. Terdapat 4 jenis proton

yang memiliki geseran kimia di atas 6 ppm yaitu 6,82; 7,182; 7,289 dan 7,612 ppm yang

mengindikasikan bahwa proton tersebut memiliki kerapatan elektron yang rendah atau

terikat pada gugus penarik elektron seperti alkena.

Tabel 1. Data 1H-NMR senyawa isolat

δH (ppm) ƩH, Mult., J (Hz)

0,0883

1,33

1,599

1H, t, 3,5

1H, t, 3,5

1H, s

Page 91: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

88

2,3

2,484

2,978

4,017

4,174

4,343

6,82

7,182

7,289

7,612

1H, q

1H, s

1H, s

1H, s

1H, dd, 7,5, 8

2H, q, 5, 5

1H, d, 3

1H, d, 1

1H, d, 3,5

1H, d, 2

Berdasarkan interpretasi data spektrum UV-Vis, LC-MS, FTIR, dan 1H-NMR,

senyawa isolat yang diperoleh mempunyai rumus molekul C18H18O5 dengan berat molekul

315,21 g/mol. Struktur senyawa yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur senyawa isolat

Hasil uji aktivitas antijamur ekstrak dan senyawa isolat lichen T. flavicans dapat

dilihat pada Gambar 7.

O

O

HO

OH

OH1"

2"

3"

4"

5"

6"

1

2

34

5

6

7

8

9

10

3-[1'-(2",3"-dihydroxy-phenyl)-propyl]-7-hydroxy-chroman-4-one

1'

2'

3'

(a) (b) (c)

Page 92: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

89

Gambar 7. Hasil Uji antijamur (a) ekstrak lichen T. flavicans (b) senyawa isolat (c)

Kontrol

Hasil Uji Aktivitas Antijamur.

Hasil pengukuran diameter zona bening pada uji aktivitas antijamur dapat dilihat pada Tabel

2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Hasil pengukuran zona bening ekstrak lichen T. flavicans

Konsentrasi (mg/mL)

Diameter Zona Hambat (mm)

Ekstrak Isolat

1000

750

500

100

10

7

4

0

11

8

6

0

Tabel 3. Hasil pengukuran zona bening kontrol

Kontrol Diamter Zona Hambat (mm)

Ketokonazol (C+)

Aseton (C-)

24

0

Menurut Hutasoit et al. kategori hambatan terhadap pertumbuhan koloni jamur dapat

dilihat pada Tabel 4.

Page 93: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

90

Tabel 4. Kategori daya hambat terhadap pertumbuhan koloni jamur A. flavus(xvii)

Zona Hambat (mm) Daya Hambat

≤5 Lemah

6-10 Sedang

11-20 Kuat

>20 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil pengukuran zona bening, ekstrak aseton lichen T. flavicans pada

konsentrasi 1000 dan 750 mg/mL mempunyai aktivitas antijamur yang sedang dan pada 500

mg/mL mempunyai aktivitas antijamur yang lemah. Senyawa isolat lichen T. flavicans pada

konsentrasi 1000 mg/mL mempunyai aktivitas antijamur yang kuat, kemudian pada

konsentrasi 750 dan 500 mg/mL, aktivitasnya dalam menghambat jamur A. flavus adalah

sedang. Sedangkan kontrol positif menghasilkan diameter zona bening 24 mm yang

menandakan bahwa ketokonazol yang merupakan obat jamur komersil sangat kuat dalam

menghambat pertumbuhan jamur A. flavus. Dengan demikian, ekstrak maupun senyawa

isolat lichen T. flavicans mempunyai potensi dalam menghambat jamur A. flavus.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan data spektrum dan elusidasi struktur senyawa isolat yang diperoleh dari

lichen T. flavicans bahwa senyawa isolat memiliki rumus molekul C18H18O5 dengan berat

molekul 315,21 g/mol. Senyawa tersebut diusulkan memiliki nama 3-[1’-(2”,3”-dihydroxy-

phenyl)-propyl]-7hydroxy-chroman-4-one. Hasil uji antijamur ekstrak dan senyawa isolat,

diperoleh data zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1000 mg/mL yaitu 11 mm. Hal

tersebut menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang telah diisolasi dari lichen T.

flavicans dalam penelitian ini, memiliki aktivitas antijamur terhadap A. flavus.

Perlu dilakukan kajian bioaktivitas yang lebih mendalam untuk mengetahui

konsentrasi bunuh minimum (KBM) pada ekstrak aseton lichen T. flavicans dan isolat dari

lichen T. flavicans serta bioaktivitasnya terhadap jamur lainnya, sehingga memberi nilai

tambah pada organisme tersebut.

Page 94: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

91

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi (Kemristekdikti) atas pendanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Maulidiyah, Sabarwati, S.H., Safutra, E., Nurdin, M. 2016. Atranorin secondary metabolite

from lichen Usnea sp. and Its antibacterial activity. International Journal of Pharma

and Bio Sciences. 7(3): 159-169.

Rankovic, B. 2015. Lichens Used in Traditional Medicine. Springer International

Publishing. Switzerland.

Vivek, M.N., Manasa, Yashoda, K. Prashith, K.T.R, Raghavendra, H.L. 2014. Antifungal

efficacy of three bioactive parmotrema species from western ghats of karnataka india.

International Journal of Agriculture and Crop Sciences. 7(12): 968-973.

Babiah, P.S., Upreti, D.K., John, S.A. 2014. Fungicidal efficacy of a foliose lichen

flavoparmelia caperata (L.) Hale against phytopthogenic fungi. International Journal

of Current Research Bioscience and Plant Biology. 1(5):38-44.

Kosanic, M., Rankovic, B., Sukdolak, S. 2010. Antimicrobial activity of the lichen Lecanora

frustulosa and Parmeliopsis hyperopta and their divaricatic acid and zeorin

constituents. African Journal of Microbiology Research. 4(9): 888-890.

Pavithra, Vinayaka, K.S., Rakesh, K.N., Syed, J., Dileep, N., Prashith, K.T.R., Saba, S.,

Abhishiktha, S.N. 2013. Antimicrobial and antioxidant activities of a macrolichen

Usnea pictoides G. Awasthi (Parmeliaceae). Journal of Applied Pharmaceutical

Science. 3(8): 154-160.

Maulidiyah, Imran, Watu, M., Nurdin, M. 2016. Secondary Metabolites Identification from

Lichen Usnea Longissima Ach: Bioactivity Test of Antibacteria. International Journal

of Applied Chemistry. 12(3): 347-357.

Sasidharan, N.K., Sreerag, R.S., Rajesh, L., Jubi, J., Dileep, K.B.N., Saraswathy, A., Bala,

N. 2014. Protolichesterinic acid: a prominent broad spectrum antimicrobial compound

from the lichen usnea albopunctata. International Journal of Antibiotics. 6(1): 1-6.

Guo, S., Wen-Xia, L., Liu-Fu, H., Jia-Zhang, C. 2017. Antifungal activity of lichen extracts

and usnic acid for controlling the saprolegniasis. International Journal of

Environmental and Agriculture Research. 3(5): 43-44.

Page 95: , Siti Rahma Ma’Mun · 2019-10-01 · MENGGUNAKAN EPIPHYTIC LICHEN Sumarlin1), Mochammad Assiddieq2) ... Data laporan statistik Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari tahun

Jurnal: Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK) ISSN: 2655-0563, Edisi: Vol 1, No 2, Februari 2019

92

Fazio, A.T., Adler, M.T., Bertoni, M.D., Sepulveda, C.S., Damonte, E.B., Maier, M.S. 2007.

Lichen secondary metabolites from the cultured lichen mycobionts of teloschistes

chryshophtalmus and ramalina celastri and their antiviral activities. Z. Naturforsch.

62(7): 543-549.

Maulidiyah, Thamrin, A., Hadija, S., Nurdin, M. 2015. Isolasi dan identifikasi senyawa (-)-

asam usnat dari lichen usnea sp. serta aktivitas sitotoksiknya terhadap sel murine

leukemia P388. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 13(1): 40-44.

Dini, I., Maryono, Akmal, Sitti, H. 2017. Phytochemical analysis and antimalarial activity

of usnea sp. from south sulawesi against P. falciparum. International Journal of

Current Microbiology and Applied Science. 6(9): 1653-1660.

Mitrovic, T., Stamenkovic, S., Cvetkovic, V. 2011. Antioxidant, antimicrobial and

antiproliferative activities of five lichen species. International Journal Molecular

Science. 12: 5428–5448.

Maulidiyah, Cahyana, A.H., Suwarso, W.P., Nurdin, M. 2015. Isolation and structure

elucidation of eumitrin A1 from lichen usnea blepharea Motyka and Its cytotoxic

activity. International Journal Pharmaceutical Technology Research. 8(4): 782-789.

Emadi, S.N., Bhatt, S.M., M’Imunya, J.M., Suleh, A.J., Raeeskarami, S.R., Rezai, M.S.,

Navaeifar, M.R. 2014. Cutaneous manifestation in children with HIV/AIDS. Journal of

Pediatric Review. 2(1): 17-28.

Lewis, Onsongo, L.M., Njapau, H., Schurz-rogers, H., Luber, G., Kieszak, S., Nyamongo,

J., Backer, L., Dahiye, A.M., Misore, A., Decock, K., Rubin, C. 2005. Aflatoxin

contamination of commercial maize products during an outbreak of acute aflatoxicosis

in eastern and central Kenya. Environmental Health Perspective. 113(12): 1763-1766.

Hutasoit, S., Suada, I.K, Susrama, I.G. 2013. Uji aktivitas antijamur ekstrak beberapa jenis

biota laut terhadap Aspergillus flavus LINK dan Penicillium sp. LINK. E-Jurnal

Agroekoteknologi Tropika. 2(1): 27-38.