Upload
phamtuong
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.317/MEN/XII/2011
TENTANG PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
INDONESIA SEKTOR PERTANIAN BIDANG PERTANIAN ORGANIK (INSPEKTOR TERNAK)
MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan organik merupakan jenis pangan yang berasal dari sebuah sistem pertanian
organik. Sistem pertanian organik adalah suatu sistem manajemen produksi holistik yang
meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agro-ekosistem, termasuk keragaman
hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik merupakan sistem
pertanian yang bertujuan untuk memelihara ekosistem dalam mencapai produktivitas yang
berkelanjutan, serta melakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit, melalui berbagai
cara seperti daur ulang residu tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran Ternak,
manajemen pengairan, pengolahan lahan dan penanaman serta penggunaan bahan-bahan
hayati, serta menekankan penerapan manajemen yang lebih mengutamakan penggunaan
bahan lokal.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah serta
jumlah penduduk yang besar dengan daya beli yang semakin meningkat. Berkembangnya
permintaan akan produk pangan organik ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan
dalam rangka mendorong terwujudnya pertanian yang tangguh, berdaya saing,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Untuk mampu mengoptimalkan potensi yang ada tersebut sehingga produk pangan organik
Indonesia dapat secara signifikan memberikan kontribusi terhadap devisa negara,
peningkatan kesejahteraan petani di pedesaan serta pelestarian lingkungan, perlu
dipersiapkan infrastruktur penunjang, baik berupa perangkat lunak maupun perangkat
kerasnya.
Dalam rangka menyiapkan infrastruktur, Kementerian Pertanian secara bertahap telah
berupaya mengantisipasi kebutuhan tersebut, diantaranya dengan tersusunnya Standar
Nasional Indonesia (SNI) Nomor 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik serta sistem
sertifikasi pangan organik.
2
Dalam rangka pengembangan sistem pertanian organik di Indonesia , Komponen penting
yang harus dibangun adalah sistem pembinaan/fasilitasi dan sistem pengawasan terhadap
pertanian organik. Pada hakikatnya kedua komponen tersebut saling berkaitan. Sistem
pembinaan/fasilitasi diperlukan dalam rangka meningkatkan kemampuan produsen
(petani/kelompok tani) dalam menerapkan sistem pertanian organik yang sesuai dengan
kaidah standar, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan produsen sekaligus
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk organik yang dihasilkan. Untuk
mampu melaksanakan fungsi tersebut, harus dibangun kapasitas dan kompetensi bagi
Inspektor pertanian organik. Sedangkan sistem pengawasan diperlukan dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan kapasitas inspektor pertanian organik untuk mendukung
sistem penjaminan yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi organik.
Berangkat dari uraian di atas, Kementerian Pertanian telah menginisiasi penyusunan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Pertanian Bidang Pertanian
Organik. Ruang lingkup SKKNI Bidang Pertanian Organik terdiri atas:
1. Fasilitator bidang pertanian organik tanaman dan peternakan.
2. Inspektor bidang pertanian organik tanaman dan peternakan.
Namun demikian, SKKNI dalam buku ini hanya dibatasi pada standar kompetensi Inspektor
bidang pertanian organik ternak.
B. TUJUAN PENYUSUNAN SKKNI Penyusunan SKKNI Inspektor bidang Pertanian Organik ternak ini bertujuan untuk
memberikan acuan baku tentang kriteria standar kompetensi kerja Inspektor bidang
Pertanian Organik Ternak bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka
terciptanya Inspektor bidang Pertanian Organik ternak yang profesional. Secara spesifik,
SKKNI Inspektor bidang Pertanian Organik Ternak ditujukan untuk memberikan acuan bagi:
1. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
Sebagai acuan dalam melakukan pengembangan program sertifikasi profesi Inspektor
bidang Pertanian Organik ternak.
2. Lembaga Diklat Profesi (LDP)
Sebagai acuan dalam melakukan pengembangan dan penyelenggaraan program diklat
profesi Inspektor bidang Pertanian Organik ternak.
3. Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Sebagai acuan dalam menetapkan prosedur dan kriteria penilaian uji kompetensi.
3
C. PENGERTIAN SKKNI
Berdasar arti dalam bahasa Indonesia, kata ”Standar” diartikan sebagai ukuran yang
disepakati. Kata ”Kompetensi Kerja” mempunyai arti sebagai kemampuan kerja seseorang
yang dapat terobservasi, serta mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
seseorang dalam menyelesaikan suatu fungsi dan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan yang ditetapkan. Kata ”Nasional” mempunyai arti berlaku di seluruh
wilayah negara Republik Indonesia, dan kata ”Indonesia” mempunyai arti nama untuk
negara kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai PERMENAKERTRANS Nomor : PER. 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dinyatakan bahwa SKKNI adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dikaitkan dengan pembinaan, peningkatan dan pengembangan profesionalitas Pertanian
Organik di Indonesia, maka diperlukan adanya SKKNI Inspektor bidang Pertanian Organik
ternak. Asosiasi profesi Pertanian Organik, Lembaga Sertifikasi Profesi, dan Lembaga
Diklat Profesi bersama-sama dengan pengguna (Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha) melakukan kesepakatan untuk mengacu pada SKKNI Inspektor
bidang Pertanian Organik ternak sebagai standar kompetensi yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, dan meningkatkan kompetensi
Pertanian Organik sesuai dengan kebutuhan program pembangunan pertanian.
D. PENGGUNAAN SKKNI SKKNI Inspektor bidang Pertanian Organik ternak antara lain digunakan sebagai acuan
untuk:
1. Menyusun uraian pekerjaan Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
2. Menilai unjuk kerja Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
3. Melakukan sertifikasi profesi Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
4. Melatih Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
5. Menyusun dan mengembangkan program diklat profesi dalam rangka pengembangan
kompetensi Inspektor bidang Pertanian Organik ternak.
Dengan tersusunnya SKKNI Inspektor bidang Pertanian Organik ternak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, maka:
1. Inspektor bidang Pertanian Organik ternak diharapkan mampu untuk:
1.1. Merencanakan kegiatan Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
1.2. Melaksanakan kegiatan Inspeksi pertanian organik ternak;
1.3. Melaksanakan evaluasi Inspeksi pertanian organik ternak;
4
1.4. Mengembangkan inspeksi pertanian organik ternak.
2. Lembaga diklat profesi diharapkan mampu untuk:
2.1. Menyelenggarakan diklat Inspektor bidang Pertanian Organik ternak;
2.2. Mengembangkan program diklat Inspektor bidang Pertanian Organik ternak.
3. Lembaga sertifikasi profesi diharapkan mampu untuk:
3.1. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi Inspektor bidang Pertanian Organik
ternak;
3.2. Melaksanakan verifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Lembaga Diklat
Profesi (LDP) bagi Inspektor bidang Pertanian Organik ternak.
E. FORMAT STANDAR KOMPETENSI Format Standar Kompetensi dituliskan ke dalam format unit kompetensi. Setiap format
SKKNI ini terdiri dari daftar unit kompetensi. Dalam daftar unit kompetensi terdiri atas unit-
unit kompetensi. Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri atas
bagian-bagian sebagai berikut:
1. Kode Unit Kompetensi Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub
sektor/bidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu:
X X X . X X 0 0 . 0 0 0 . 0 0
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
Sektor/Bidang Lapangan Usaha: Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan singkatan 3 huruf kapital
dari nama sektor/bidang lapangan usaha.
Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha: Untuk Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan
Usaha (2) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI), diisi dengan singkatan 2 huruf kapital dari Sub Sektor/Sub Bidang.
Kelompok Unit Kompetensi : Untuk kelompok kompetensi (3) diisi dengan 2 digit angka
untuk masing-masing kelompok, yaitu :
01 : Kode kelompok kompetensi umum (general)
02 : Kode kelompok kompetensi inti (functional)
03 : Kode kelompok kompetensi khusus (specific)
04 : Kode kelompok kompetensi pilihan (optional)
Nomor Urut Unit Kompetensi : Untuk nomor urut unit kompetensi (4), diisi dengan nomor
urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003
dan seterusnya pada masing-masing kelompok unit kompetensi. Nomor urut disusun dari
5
yang terendah ke yang tertinggi, untuk menggambarkan bahwa tingkat kesulitan jenis
pekerjaan pada unit kompetensi yang paling sederhana tanggung jawabnya ke jenis
pekerjaan yang lebih besar tanggung jawabnya, atau dari pekerjaan yang paling mudah
ke jenis pekerjaan yang lebih komplek. Dengan demikian, semakin besar nomor urut,
maka semakin tinggi pengetahuan dan tanggung jawab yang dibutuhkan dalam unit
kompetensi.
Versi unit kompetensi : Diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 dan
seterusnya. Versi ini merupakan nomor urut penyusunan/penetapan standar kompetensi.
Dengan demikian, kodefikasi unit kompetensi sektor Pertanian untuk bidang PO yang
digunakan adalah:
TAN. OP01.001.01
Penjelasan: TAN : Sektor Pertanian
OP : Inspektor bidang pertanian organik Ternak
01 : Kelompok kompetensi umum
001 : Nomor urut unit kompetensi
01 : Versi ke-1
2. Judul Unit Kompetensi
Judul unit kompetensi merupakan fungsi tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, dan
dinyatakan sebagai suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau
keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat aktif yang
diawali dengan kata kerja aktif yang terukur.
a. Kata kerja yang disarankan adalah: memperbaiki, mengoperasikan, melakukan,
melaksanakan, mengkomunikasikan, menggunakan, melayani, merawat,
merencanakan, membuat, dan lain-lain.
b. Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi sedapat
mungkin dihindari penggunaan kata kerja: memahami, mengetahui, menerangkan,
menjelaskan, mempelajari, menguraikan, mengerti, dan lain-lain
Nomor urut unit pada kelompok
Versi atau edisi
Nama bidang
Nama kelompok unit
Nama sektor
6
3. Deskripsi Unit Kompetensi
Deskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara singkat isi
dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaan yang dipersyaratkan
dalam judul unit kompetensi.
4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi
tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan untuk setiap unit
kompetensi dapat terdiri dari 2 sampai 5 elemen kompetensi.
Kandungan elemen kompetensi dari setiap judul unit kompetensi dapat terdiri atas semua
dan atau sebagian dari unsur: ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan”.
5. Kriteria Unjuk Kerja
Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan menggambarkan kegiatan yang harus
dikerjakan untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk
kerja harus mencerminkan aktifitas yang menggambarkan 3 aspek yang terdiri dari unsur-
unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Untuk setiap elemen kompetensi dapat
terdiri 2 sampai dengan 5 kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur
dengan bentuk pasif.
Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat kriteria unjuk kerja harus memperhatikan
keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, yang ditulis dengan
memperhatikan level Taksonomi Bloom, serta pengembangannya yang terkait dengan
aspek-aspek psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan tingkat kesulitan
pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit kompetensi.
6. Batasan Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi dapat menjelaskan:
a. Konteks variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi dari
sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu, dan kondisi
lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.
b. Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang
digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit
kompetensi.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan unit kompetensi.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan
tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
7
7. Panduan Penilaian
Panduan penilaian digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan
penilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi:
a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain: prosedur,
alat, bahan dan tempat penilaian serta penugasan unit kompetensi tertentu, dan unit
kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang
diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta
keterkaitannya dengan unit kompetensi lain.
b. Kondisi pengujian, merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas tercapainya
kompetensi kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup penilaian mana yang
seharusnya dilakukan. Sebagai contoh, pengujian dilakukan dengan metode tes
tertulis, wawancara, demonstrasi, praktek di tempat kerja dan menggunakan alat
simulator, serta situasi yang disyaratkan untuk terlaksananya kompetensi kerja.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan, merupakan informasi pengetahuan yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.
d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.
e. Aspek kritis, merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang untuk
menemukenali sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada
unit kompetensi tertentu.
8. Kompetensi Kunci Kompetensi kunci merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki seseorang
untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit
kompetensi tertentu yang terdistribusi dalam 7 kriteria kompetensi kunci, sebagai berikut :
a. Mengumpulkan, menganalisa, mengorganisasikan informasi;
b. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide;
c. Merencanakan dan mengorganisasikan aktivitas/kegiatan;
d. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok;
e. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
f. Memecahkan masalah;
g. Menggunakan teknologi.
Masing-masing kompetensi kunci tersebut memiliki tiga kategori, yaitu (1) Tingkat 1
(melakukan kegiatan), (2) Tingkat 2 (Mengelola Kegiatan), dan (3) Tingkat 3
(Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses). Tabel gradasi kompetensi kunci disajikan pada
Tabel 1.
Untuk memastikan bahwa kompetensi kunci terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan
pelatihan kerja dan penilaian peserta pelatihan ataupun peserta uji kompetensi, dapat
ditanyakan tentang hal-hal di bawah ini, dengan pertanyaan bagaimana, kapan, dengan
siapa dan mengapa.
8
Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
a. Bagaimanakah informasi-informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan
diorganisasikan?
b. Apakah ide-ide/gagasan dan informasi yang dikomunikasikan?
c. Apakah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan diorganisasikan?
d. Siapakah orang-orang atau kelompok yang diajak bekerja sama?
e. Bagaimanakah proses ide dan proses teknik matematika yang digunakan?
f. Apakah permasalahan yang harus diselesaikan?
g. Apakah teknologi dan peralatan serta bahan yang digunakan?
Tabel 1. Gradasi (Tingkatan) Kompetensi Kunci
Kompetensi
Kunci TINGKAT 1 “Melakukan Kegiatan”
TINGKAT 2 “Mengelola Kegiatan”
TINGKAT 3 “Mengevaluasi dan
Memodifikasi Proses”
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorgani-sasikan informasi
Mengikuti Teknis yang ada dan merekam dari satu sumber informasi
Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi
Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi kualitas informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi kontek komunikasi sesuai jenis dan gaya berkomunikasi
Menerapkan gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai
Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi
3. Merencanakan dan mengorgani-sasikan kegiatan
Bekerja di bawah pengawasan atau supervisi
Mengkoordinasi-kan dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja
Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan dan prioritas kerja.
4. Bekerjasama dengan orang lain & kelompok
Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami/aktivitas rutin
Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan
Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat kompleks
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
Melaksanakan tugas-tugas yang sederhana dan telah ditetapkan
Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks
Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang lebih kompleks dengan menggunakan teknik dan matematis
6. Memecahkan masalah
Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan/ supervisi
Memecahkan masalah untuk tugas rutin secara mandiri berdasar-kan Teknis/ panduan
Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metoda yang sistimatis
9
Kompetensi
Kunci TINGKAT 1 “Melakukan Kegiatan”
TINGKAT 2 “Mengelola Kegiatan”
TINGKAT 3 “Mengevaluasi dan
Memodifikasi Proses”
7. Menggunakan teknologi
Menggunakan teknologi untuk membuat barang dan jasa yang sifatnya berulang-ulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/ supervisi
Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasi-kan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain
Menggunakan teknologi untuk membuat desain/merancang, menggabungkan, memodifikasi dan mengembangkan produk barang atau jasa
9. Pengelompokan Unit-unit Kompetensi
Pengelompokan unit-unit kompetensi dalam standar kompetensi suatu bidang
keahlian/pekerjaan dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: Kelompok Kompetensi
Umum/dasar, Inti dan Khusus/Spesialisasi.
a. Kelompok Kompetensi Umum/Dasar
Kelompok Kompetensi Umum mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan
dibutuhkan pada hampir semua sub bidang keahlian/pekerjaan. Unit kompetensi
kelompok umum/dasar meliputi: (1) Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif, (2)
Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi, (3) Menerapkan Prinsip Audit
dalam Inspeksi, dan (4) Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi.
b. Kelompok Kompetensi Inti
Kelompok Kompetensi Inti mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan
dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas inti pada suatu bidang keahlian/
pekerjaan tertentu dan merupakan unit-unit yang wajib (compulsory) dari sub bidang
keahlian/pekerjaan dimaksud dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan spesifik.
Unit kompetensi inti antara lain: (1) Menyusun Rencana Kerja Inspeksi, (2)
Mempersiapkan Perangkat Inspeksi, (3) Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan, (4)
Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik, (5) Menilai Sumber
Ternak, (6) Menilai Pakan Ternak, (7) Menilai Perlakuan Terhadap Ternak, (8)
Menilai Masa Konversi Ternak, (9) Menilai Perawatan Kesehatan, (10) Menilai
Kondisi Kandang Ternak, (11) Menilai Pengelolaan Limbah Ternak, (12) Menetapkan
Hasil Inspeksi, dan (13) Menyusun Laporan Inspeksi.
c. Kelompok Kompetensi Khusus/Spesialisasi
Kelompok kompetensi khusus mencakup unit-unit kompetensi yang dapat
ditambahkan ke dalam sub bidang keahlian/pekerjaan tertentu yang memerlukan
kekhususan/spesialisasi dan memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan
terstruktur.
10
Unit-unit ini sebagai pelengkap dan bersifat pilihan untuk mengerjakan tugas-tugas
spesifik pada sektor, sub sektor atau bidang keahlian/pekerjaan tertentu. Misalnya
melaksanakan usahatani melalui pendekatan sub sistem agribisnis.
F. PETA FUNGSI INSPEKTOR BIDANG PERTANIAN ORGANIK TERNAK Berdasarkan pada lingkup dan cakupan kegiatan pertanian organik, peta fungsi kompetensi
meliputi pengembangan diri dan interaksi sosial, penyelenggaraan kegiatan bidang
pertanian organik ternak. Peta fungsi Inspektor bidang Pertanian Organik Ternak dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Peta Fungsi Inspektor Bidang Pertanian Organik Ternak
Bidang Kerja Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Sistem Pertanian Organik
Pengembangan Diri dan
Profesionalitas Inspektor Pertanian
Organik Ternak
Pengembangan Diri Inspektor
Pertanian Organik Ternak
1. Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
2. Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
Pengembangan Profesionalitas
Inspektor Pertanian Organik
Ternak
1. Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
2. Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
Pelaksanaan Inspeksi
Pertanian Organik Ternak
Penyiapan Inspeksi Pertanian
Organik Ternak
1. Menyusun Rencana Kerja Inspeksi 2. Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
Pelaksanaan Inspeksi Dokumen
1. Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
2. Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik
Pelaksanaan Inspeksi
Lapangan
1. Menilai Sumber Ternak
2. Menilai Pakan Ternak (Nutrisi)
3. Menilai Perlakuan Terhadap Ternak
4. Menilai Masa Konversi Ternak
5. Menilai Perawatan Kesehatan
6. Menilai Kondisi Kandang ternak 7. Menilai Pengelolaan Limbah Ternak
Pelaporan Hasil Inspeksi
1. Menetapkan Hasil Inspeksi
2. Menyusun Laporan Inspeksi
11
G. KELOMPOK KERJA Kelompok Kerja Penyusunan SKKNI Pertanian Organik (Inspektor Ternak) antara lain
meliputi: Komite SKKNI, Panitia Teknis dan Tim Penyusun. Susunan keanggotaan masing-
masing tim adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.
Tabel 3. Susunan Keanggotaan Komite SKKNI dan Tim Penyusun RSKKNI Pertanian Organik (Inspektor Ternak)
No Nama Jabatan di Instansi Jabatan dalam Tim Ket
I. Komite SKKNI 1. Ir. Heri Suliyanto, MBA Kepala Pusat
Pendidikan, Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Penanggung Jawab
Instansi Teknis Pembina Sektor
2. Ir. Indratmo, MSc. Kepala Bidang Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi
Ketua Instansi Teknis Pembina Sektor
3. Dra. Rosari HA, M.Pd Kepala Sub Bidang Standardisasi Kompetensi
Sekretaris Instansi Teknis Pembina Sektor
4. Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA
Staf Ahli Kementerian Pertanian
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
5. Drs. Bayu Priyantoko, M.Ed
Kepala Seksi Pengembangan Standar Kompetensi
Anggota Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6. Drs. Darma Setiawan, M.Si
Anggota BNSP
7. Ir. Supriyadi, MM Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
8. Dra. Dwi Heriati Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
II. Tim Penyusun 1. Ir. Heri Suliyanto, MBA Kepala Pusat
Pendidikan, Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Penanggung Jawab
Instansi Teknis Pembina Sektor
2. Ir. Indratmo, MSc. Kepala Bidang Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi
Ketua Instansi Teknis Pembina Sektor
3. Dra. Rosari HA, M.Pd Kepala Sub Bidang Standardisasi Kompetensi
Sekretaris Instansi Teknis Pembina Sektor
4. Ir. Agustina, MS Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
5. Drh. Rr. Sri Bintang, MSi Badan Ketahanan Pangan
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
6. Diner Y.E. Saragih, SP, MSE
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
7. Siti Noor Janah, SP Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
12
No Nama Jabatan di Instansi Jabatan dalam Tim Ket
Pemasaran Hasil Pertanian
8. Ir. Bibong Widyarti MPPO/Rumah Organik Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
9. Prof. Dr. Ahmad Sulaeman,Ph.D MAPORINA Pusat Anggota Instansi Teknis
Pembina Sektor 10. Dr. Bambang
Sudarmanto, S.Pt, MP Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
11. Drh. Purnama Martha Simanjuntak
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
12. Dra. Susenaria Vemiati, MM
Pusat Pendidikan, Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
13. Febi Andana Permanasari, SP, MM
Pusat Pendidikan, Standardisasi, dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Anggota Instansi Teknis Pembina Sektor
Prakonvensi RSKKNI Pertanian Organik (Inspektor Ternak) dilaksanakan pada tanggal 26 s.d
28 Oktober 2011 di Hotel Arion Swiss Bell Bandung yang dihadiri oleh 41 orang peserta yang
berasal dari unsur-unsur Kementerian Pertanian, Perguruan Tinggi, Praktisi, dan Pemangku
Kepentingan terkait. Daftar peserta prakonvensi seperti tertera pada Tabel 4.
Tabel 4. Peserta Prakonvensi RSKKNI Inspektor Bidang Pertanian Organik Ternak
NO. NAMA ASAL INSTANSI
1. Ir. Indratmo, M.Sc Pusdikdarkasi
2. Fahrizal Hazra Fakultas Pertanian IPB
3. Dr. Anton Muhibuddin Universitas Brawijaya 4. Asep Sudarman Fakultas Pertanian IPB 5. Ir. Ketut Kariada, MSc MPPO Cabang Bali 6. Sri Widastuti MPPO Jakarta
7. Tri Yudhi Sukartono Oryza Agro Consultant
8. Ir. Bibong Widiarti MPPO Jakarta
9. Ir. Supriyadi, MM Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
10. Drh. Rr. Sri Bintang, MSi Badan Ketahanan Pangan
11. Ir. Agustina, MS Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
12. Dra. Rosari HA, M.Pd Pusdikdarkasi
13. Febi Andana P, SP, MM Pusdikdarkasi
14. Lesti Nadia, SP Pusdikdarkasi
15. Jimmi RH Sinaga, S.Pt Pusdikdarkasi
16. Bachtiar. K Pusdikdarkasi
13
NO. NAMA ASAL INSTANSI
17. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang
18. Tri Wahyu Cahya Rini Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
19. Suheryono Pusdikdarkasi
20. Mustolihah Pusdikdarkasi
21. Candra Kirana LSP Techtonik
22. Nyoman Oka Trijadjaja MPPO Pusat
23. Yudha Kurniawan LDK Jakarta
24. Dewa Sutamba MPPO Bali
25. Made Sudiana Mahendra MPPO Bali
26. Rodiah Balfas LSO Inofice
27. Tri Lestari. M LSO Inofice
28. Heri Tabadepu Yayasan Peka Indonesia
29. Bambang Sudiarto Ecobiorganic
30. Lili Agustina LDP Unibraw
31. Diah Meidiantie MPPO Bogor
32. Suroso Lessos
33. Theatty Gumbirawati Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
34. Slamet. R. Gadas BNSP
35. Vidyana Puerna Ahcmad LSO Sucofindo
36. Winarmi Pusdikdarkasi
37. Mugiyono Pusdikdarkasi
38. Sabar Saragih Pusdikdarkasi
39. Ristiana Pusdikdarkasi
40. Suheni Pusdikdarkasi
41. Kuswandi Pusdikdarkasi
Konvensi RSKKNI Pertanian Organik (Inspektor Ternak) dilaksanakan pada tanggal 49
November s.d 1 Desember 2011 di Hotel Saphir Yogyakarta yang dihadiri oleh orang peserta
yang berasal dari unsur-unsur Kementerian Pertanian, Perguruan Tinggi, Praktisi, dan
Pemangku Kepentingan terkait. Daftar peserta konvensi seperti tertera pada Tabel 5.
Tabel 5. Peserta Konvensi RSKKNI Pertanian Organik (Inspektor Ternak)
NO. NAMA ASAL INSTANSI
1. Ir. Indratmo, M.Sc Pusdikdarkasi
2. Fahrizal Hazra Fakultas Pertanian IPB
3. Dr. Anton Muhibuddin Universitas Brawijaya 4. Ir. Ketut Kariada, MSc MPPO Cabang Bali 5. Sri Widastuti MPPO Jakarta
14
NO. NAMA ASAL INSTANSI
6. Tri Yudhi Sukartono Oryza Agro Consultant
7. Ir. Bibong Widiarti MPPO Jakarta
8. Ir. Supriyadi, MM Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
9. Drh. Rr. Sri Bintang, MSi Badan Ketahanan Pangan
10. Ir. Agustina, MS Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
11. Dra. Rosari HA, M.Pd Pusdikdarkasi
12. Febi Andana P, SP, MM Pusdikdarkasi
13. Lesti Nadia, SP Pusdikdarkasi
14. Jimmi RH Sinaga, S.Pt Pusdikdarkasi
15. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang
16. Suheni Pusdikdarkasi
17. Candra Kirana LSP Techtonik
18. Nyoman Oka Trijadjaja MPPO Pusat
19. Yudha Kurniawan LDK Jakarta
20. Dewa Sutamba MPPO Bali
21. A.Hidayat LSO Inofice
22. Agus Kardinan LSO Inofice
23. Heri Tabadepu Yayasan Peka Indonesia
24. Yusdi Effendy Ecobiorganic
25. Lilik Agustina LDP Unibraw
26. Diah Meidiantie MPPO Bogor
27. Purnomo Lessos
28. Rizal Yamin BNSP
29. Winarmi Pusdikdarkasi
30. Kuswandi Pusdikdarkasi
31. Akmad Riyadi Wastra LSP-IHP
32. Sri Purwanti LSP-IHP
33. Dra. Susenaria Vemiati, MM Pusdikdarkasi
34. Dra. Naniek Suryaningsih, MPS Pusdikdarkasi
35. Lena Puspa Aswara Pusdikdarkasi
36. Andri Tatang MPPO Jawa Timur
37. Muhammad Taufik MPPO Sulawesi Selatan
38. Juanda PPHP
39. Adhi Djayapratama Kemnakertrans
40. Gembong BNSP
41. Edi Abdurachman BPPSDMP
42. Agus Sumarno BPPSDMP
43. Adi Wahyuni MPPO Bali
15
NO. NAMA ASAL INSTANSI
44. Zaenal Bachruddin PPHP
45. Andini Ramadhani PPHP
46. Rachmad Saputra BPPSDMP
47. Imam Sahani
48. Heri Suherman Pusdikdarkasi
49. S.A Nurwahidah Pusdikdarkasi
16
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR PERTANIAN BIDANG PERTANIAN ORGANIK TERNAK
A. PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI
Kompetensi PO merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas Pertanian Organik
Ternak. Berdasarkan definisi tersebut, pengelompokan unit-unit kompetensi dibagi ke dalam
3 kelompok, yaitu Kelompok Kompetensi Umum/Dasar, Kelompok Kompetensi
Inti/Fungsional dan Kelompok Kompetensi Khusus/Spesialisasi.
a. Kelompok Kompetensi Umum/Dasar Kelompok Kompetensi Umum/Dasar mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan
dibutuhkan pada Inspektor Pertanian Organik Ternak. Unit kompetensi kelompok
umum/dasar meliputi: (1) Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif, (2) Melakukan
Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi, (3) Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi,
dan (4) Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi.
b. Kelompok Kompetensi Inti/Fungsional Kelompok Kompetensi Inti/Fungsional mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan
dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas inti (fungsional), dan merupakan unit-unit
yang wajib (compulsory) untuk bidang keahlian Inspektor bidang Pertanian Organik
ternak. Unit kompetensi inti antara lain: (1) Menyusun Rencana Kerja Inspeksi, (2)
Mempersiapkan Perangkat Inspeksi, (3) Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan, (4)
Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik, (5) Menilai Sumber
Ternak, (6) Menilai Pakan Ternak, (7) Menilai Perlakuan Terhadap Ternak, (8) Menilai
Masa Konversi Ternak, (9) Menilai Perawatan Kesehatan, (10) Menilai Kondisi Kandang
Ternak, (11) Menilai Pengelolaan Limbah Ternak, (12) Menetapkan Hasil Inspeksi, dan
(13) Menyusun Laporan Inspeksi.
c. Kelompok Kompetensi Khusus/Spesialisasi Kelompok kompetensi khusus/spesialisasi pada Inspektor bidang Pertanian Organik
Ternak tidak ada.
17
B. DAFTAR UNIT KOMPETENSI Berdasarkan kodefikasi dan identifikasi kompetensi Inspektor bidang Pertanian Organik
Ternak, daftar unit kompetensi disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Daftar Unit Kompetensi Inspektor bidang Pertanian Organik Ternak.
No Kode Unit Unit Kompetensi
Kelompok Kompetensi Umum/Dasar
1 TAN.OT01.005.01 Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
2 TAN.OT01.006.01 Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
3 TAN.OT01.007.01 Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
4 TAN.OT01.008.01 Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
Kelompok Kompetensi Inti
1 TAN.OT02.015.01 Menyusun Rencana Kerja Inspeksi 2 TAN.OT02.016.01 Mempersiapkan Perangkat Inspeksi 3 TAN.OT02.017.01 Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
4 TAN.OT02.018.01 Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik
5 TAN.OP02.011.01 Menilai Sumber Ternak 6 TAN.OP02.012.01 Menilai Pakan Ternak
7 TAN.OT02.013.01 Menilai Perlakuan Terhadap Ternak
8 TAN.OP02.014.01 Menilai Masa Konversi Ternak 9 TAN.OP02.015.01 Menilai Perawatan Kesehatan
10 TAN.OP02.016.01 Menilai Kondisi Kandang Ternak 11 TAN.OP02.017.01 Menilai Pengelolaan Limbah Ternak 12 TAN.OT02.027.01 Menetapkan Hasil Inspeksi 13 TAN.OT02.028.01 Menyusun Laporan Inspeksi
18
C. UNIT KOMPETENSI
1. Kelompok Kompetensi Umum/Dasar
KODE UNIT : TAN.OT01.005.01 JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan sistem inspeksi yang efektif
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan sasaran inspeksi
1.1 Sasaran inspeksi diidentifikasi berdasarkan objek inspeksi.
1.2 Hasil identifikasi sasaran ditetapkan berdasarkan Critical Position Analysis.
2. Memilih metoda dan teknik inspeksi
2.1 Metode dan teknik inspeksi diidentifikasi. 2.2 Metode dan teknik inspeksi ditetapkan berdasarkan
sasaran inspeksi.
3. Menetapkan bahan inspeksi
3.1 Informasi dikumpulkan dengan cara yang tepat. 3.2 Informasi yang telah terkumpul dianalisis. 3.3 Bahan inspeksi ditetapkan berdasarkan informasi yang
telah dianalisis. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel:
1.1. Unit ini untuk pengembangan kemampuan diri inspektor pertanian organik.
1.2. Unit ini berlaku dalam menerapkan sistem inspeksi efektif.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Standar pertanian organik
1.3.2. Standar operasional prosedur inspeksi pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3. Perlengkapan lain yang mendukung
2.4. Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:
3.1 Menetapkan sasaran inspeksi
3.2 Memilih metode dan teknik inspeksi
3.3 Menetapkan bahan inspeksi
19
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan:
4.1. SNI Nomor 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik
4.2. SNI 19-19011-2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian:
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.2.2. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.2.3. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
-
2. Kondisi penilaian:
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara test tertulis, wawancara, dan observasi
3. Pengetahuan yang dibutuhkan:
3.1. Teknik komunikasi
3.2. Teknik inspeksi
3.3. Sosial dan budaya
4. Keterampilan yang dibutuhkan:
Melakukan komunikasi efektif.
5. Aspek kritis:
Ketepatan dalam memilih metode dan teknik inspeksi
20
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
21
KODE UNIT : TAN.OT01.006.01 JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Efektif dalam Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan komunikasi efektif dalam inspeksi.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi karakteristik operator
1.1 Struktur sosial operator dikenali. 1.2 Budaya operator dikenali. 1.3 Operator dikelompokkan sesuai dengan struktur sosial
dan budaya.
2. Menetapkan metode dan teknik komunikasi efektif
2.1 Metode dan teknik komunikasi dipilih berdasarkan karakteristik operator.
2.2 Metode dan teknik komunikasi ditetapkan.
3. Melakukan komunikasi efektif dengan operator
3.1 Komunikasi dilakukan dengan pesan yang jelas. 3.2 Komunikasi dilakukan dengan teknik yang benar. 3.3 Komunikasi dilakukan dengan sikap yang baik.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel:
1.1. Unit ini untuk pengembangan kemampuan diri inspektor pertanian organik.
1.2. Unit ini berlaku dalam melakukan komunikasi efektif dalam inspeksi.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Standar pertanian organik
1.3.2. Standar operasional prosedur inspeksi pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan:
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3. Perlengkapan lain yang mendukung
2.4. Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:
3.1 Mengidentifikasi karakter operator
3.2 Menetapkan metode dan teknik komunikasi efektif
3.3 Melakukan komunikasi efektif dengan operator
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan:
4.1. SNI Nomor 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik
4.2. SNI 19-19011-2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan
22
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian:
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.2.2 TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
2. Kondisi penilaian:
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan.
2.1. Penilaian dilakukan dengan cara test tertulis, wawancara, dan observasi
3. Pengetahuan yang dibutuhkan:
3.1 Teknik komunikasi
3.2 Teknik inspeksi
3.3 Sosial dan budaya
3.4 Teknik budidaya
4. Keterampilan yang dibutuhkan:
4.1 Menerapkan etika dalam berkomunikasi.
4.2 Menggunakan alat komunikasi.
5. Aspek kritis:
Ketepatan dalam menetapkan teknik dan metode komunikasi dengan operator
23
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
24
KODE UNIT : TAN.OT01.007.01 JUDUL UNIT : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan prinsip audit dalam inspeksi.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan kode etik 1.1 Kode etik dalam inspeksi dijelaskan. 1.2 Unsur kode etik dilaksanakan dengan tepat.
2. Memelihara profesionalitas 2.1 Hasil inspeksi disajikan secara objektif. 2.2 Penilaian inspeksi berdasarkan bukti dilaksanakan
sesuai SOP. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel:
1.1. Unit ini untuk pengembangan profesionalitas inspektor pertanian organik.
1.2. Unit ini berlaku dalam menerapkan prinsip audit dalam inspeksi.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Standar Pertanian Organik
1.3.2. Standar operasional prosedur inspeksi pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan:
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3 Perlengkapan lain yang mendukung
2.4 Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:
3.1 Menerapkan kode etik
3.2 Memelihara profesionalitas
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan:
4.1. SNI Nomor 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik
4.2. SNI 19-19011-2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan
25
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian:
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif dalam Inspeksi
2. Kondisi penilaian:
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara test tertulis, wawancara, dan observasi
3. Pengetahuan yang dibutuhkan:
3.1. Teknik komunikasi
3.2. Teknik inspeksi
3.3. Sosial dan budaya
4. Keterampilan yang dibutuhkan:
4.1. Melakukan komunikasi efektif.
4.2. Memilih metode dan teknik inspeksi
5. Aspek kritis:
5.1. Kemampuan dalam menerapkan kode etik.
5.2. Kemampuan menjaga profesionalitas.
26
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 2
27
KODE UNIT : TAN.OT01.008.01 JUDUL UNIT : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan kriteria audit dalam inspeksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan kebijakan, prosedur, dan peraturan perundangan
1.1 Kebijakan, prosedur, dan peraturan perundangan diidentifikasi.
1.2 Kebijakan, prosedur, dan peraturan perundangan ditetapkan berdasarkan sasaran.
1.3 Kebijakan, prosedur, dan peraturan perundangan yang telah ditetapkan diimplementasikan dengan tepat.
2. Menerapkan manajemen dan kode etik inspeksi
2.1 Manajemen dan kode etik inspeksi diidentifikasi. 2.2 Manajemen dan kode etik ditetapkan berdasarkan
sasaran. 2.3 Manajemen dan kode etik inspeksi yang telah
ditetapkan diimplementasikan dengan tepat. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel:
1.1. Unit ini untuk pengembangan profesi inspektor pertanian organik.
1.2. Unit ini berlaku dalam menerapkan kriteria audit dalam inspeksi.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Standar Pertanian Organik
1.3.2. Standar operasional prosedur inspeksi pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan:
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3 Perlengkapan lain yang mendukung
2.4 Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan:
3.1 Menerapkan kebijakan, prosedur, dan peraturan perundangan.
3.2 Menerapkan manajemen dan kode etik inspeksi.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan:
4.1. SNI Nomor 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik
4.2. SNI 19-19011-2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan
28
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian:
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
-
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif dalam Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
2. Kondisi penilaian:
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara test tertulis, wawancara, dan observasi
3. Pengetahuan yang dibutuhkan:
Teknik inspeksi
4. Keterampilan yang dibutuhkan:
Melakukan inspeksi.
5. Aspek kritis:
Ketepatan mengidentifikasi kriteria audit.
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
29
2. Kelompok Kompetensi Inti KODE UNIT : TAN.OT02.015.01 JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun rencana kerja inspeksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mempersiapkan program inspeksi
1.1 Ruang lingkup inspeksi diidentifikasi. 1.2 Jadwal dan agenda inspeksi disusun berdasarkan hasil
identifikasi.
2. Menetapkan sumberdaya 2.1 Kebutuhan sumberdaya inspeksi diidentifikasi. 2.2 Kebutuhan sumberdaya inspeksi dipilih.
3. Menetapkan objek inspeksi 3.1 Objek inspeksi diidentifikasi. 3.2 Objek inspeksi dipilih.
BATASAN VARIABEL : 1. Konteks variabel
1.1. Unit ini untuk persiapan inspeksi.
1.2. Unit ini berlaku bagi Inspekor Pertanian Organik dalam menyusun rencana kerja
inspeksi.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Prinsip pertanian organik.
1.3.2. Aspek Sosial dan Budaya
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3. Peta lokasi dan peta lahan
2.4. Perlengkapan lain yang mendukung
2.5. Referensi yang mendukung
3. Tugas -tugas yang harus dilakukan :
3.1. Mempersiapkan program inpeksi
3.2. Menetapkan sumberdaya
3.3. Menetapkan objek inspeksi
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. SNI 19-19011-2005 Tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan.
4.2. SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik.
30
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1. 1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penetapan kriteria penilaian.
1.1.4. Penetapan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait :
-
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif dalam Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
2. Kondisi Penilaian :
2. 1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2. 2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Sistem pertanian organik
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1 Menilai objek inspeksi
4.2 Melakukan identifikasi
5. Aspek kritis
Kecermatan dalam menetapkan program, sumber daya, dan objek inspeksi.
31
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
32
KODE UNIT : TAN. OT02.016.01 JUDUL UNIT : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mempersiapkan perangkat
inspeksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mempersiapkan dokumen pendukung
1.1 Kelengkapan dokumen pendukung diidentifikasi. 1.2 Kelengkapan dokumen pendukung ditetapkan.
2. Memilih prosedur pelaksanaan inspeksi
2.1 Prosedur pelaksanaan inspeksi diidentifikasi. 2.2 Prosedur pelaksanaan inspeksi ditetapkan.
3. Memilih perangkat inspeksi 3.1 Perangkat inspeksi diidentifikasi 3.2 Perangkat inspeksi ditetapkan
BATASAN VARIABEL : 1. Konteks variabel
1.1. Unit ini untuk persiapan inspeksi.
1.2. Unit ini berlaku dalam mempersiapkan perangkat inspeksi.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Prinsip pertanian organik
1.3.2. Prosedur pelaksanaan inspeksi
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3 Dokumen sistem mutu
2.4 Perlengkapan dan dokumen lain yang mendukung
2.5 Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1. Mempersiapkan dokumen pendukung.
3.2. Memilih prosedur pelaksanaan inspeksi.
3.3. Memilih perangkat inspeksi.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. SNI 19-19011-2005 Tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan.
4.2. SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik.
33
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur pengujian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait :
-
1.3. Unit yang harus dikuasai sebelumnya :
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT02.015.01 : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi.
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja dan atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Standar pertanian organik.
3.2. Sistem sertifikasi pertanian organik.
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Menentukan kelengkapan dokumen
5. Aspek kritis
Kecermatan dalam melakukan identifikasi
KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
34
KODE UNIT : TAN. OT02.017.01 JUDUL UNIT : Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan verifikasi sejarah lahan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mempersiapkan inspeksi 1.1 Standar lahan diidentifikasi dengan benar. 1.2 Peta dan sejarah lahan diidentikasi dengan benar. 1.3 Instrumen inspeksi disiapkan. 1.4 Metode inspeksi dipilih berdasarkan standar.
2. Menginspeksi sejarah lahan
2.1 Peta lahan diinspeksi. 2.2 Data hasil inspeksi dicatat dalam dokumen. 2.3 Data hasil inspeksi dikelompokkan berdasarkan status
lahan (konvensional, konversi, organik). BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1. Unit ini untuk persiapan inspeksi.
1.2. Unit ini berlaku dalam melakukan verifikasi sejarah lahan.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
1.3.1. Prinsip Pertanian Organik
1.3.2. Standar kriteria lahan organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3. Peta dan data sejarah lahan.
2.4. Formulir pencatatan periode konversi.
2.5. Referensi yang mendukung
2.6. Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1. Mempersiapkan inspeksi.
3.2. Menginspeksi sejarah lahan
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. SNI 19-19011-2005 Tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan.
4.2. SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik.
35
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.2.2. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.2.3. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang
Inspeksi
1.3.2. TAN.OT02.015.01 : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi.
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Persyaratan dan masa konversi lahan
3.2. Kriteria lahan organik
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Mengevaluasi konversi lahan
5. Aspek kritis :
Ketepatan menganalisis sejarah lahan
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 2
36
KODE UNIT : TAN. OT02.018.01 JUDUL UNIT : Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan verifikasi dokumen penerapan pertanian organik
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mempersiapkan verifikasi dokumen
1.1 Formulir penilaian disiapkan. 1.2 Dokumen sistem mutu pertanian organik
diidentifikasi.
2. Melaksanakan audit kecukupan dokumen
2.1 Kelengkapan dokumen sistem mutu pertanian organik diperiksa.
2.2 Kecukupan dokumen sistem mutu pertanian organik dinilai sesuai standar.
2.3 Ketidaksesuaian dokumen disampaikan kepada operator.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1. Unit ini untuk persiapan inspeksi .
1.2. Unit ini berlaku dalam melakukan verifikasi dokumen sistem mutu pertanian organik.
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan prinsip pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3. Alat komputasi (kalkulator, komputer)
2.4. Perlengkapan lain yang mendukung
2.5. Referensi yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1. Mempersiapkan verifikasi dokumen.
3.2. Melaksanakan audit kecukupan dokumen.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. SNI 19-19011-2005 Tentang Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan/atau
Lingkungan.
4.2. SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik.
37
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.3.1 TAN.OT02.019.01 : Menilai Konversi Lahan
1.3.2 TAN.OT02.020.01 : Menilai Pengelolaan Kesuburan Tanah
1.3.3 TAN.OT02.021.01 : Menilai Pengelolaan Pengairan
1.3.4 TAN.OT02.022.01 : Menilai Pupuk Organik
1.3.5 TAN.OT02.023.01 : Menilai Persiapan Benih/Bahan Tanam Organik
1.3.6 TAN.OT02.024.01 : Menilai Pestisida Organik
1.3.7 TAN.OT02.025.01 : Menilai Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Pada Pertanian Organik
1.3.8 TAN.OT02.026.01 : Menilai Pengelolaan Panen
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT02.015.01 : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi.
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Prinsip Pertanian Organik
3.2. Sistem mutu pertanian organik
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Mengidentifikasi dokumen sistem mutu pertanian organik
5. Aspek kritis :
38
Ketepatan menganalisis dokumen sistem mutu pertanian organik.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
39
KODE UNIT : TAN.OP02.011.01
JUDUL UNIT : Menilai Sumber Ternak DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk menilai sumber ternak
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Memeriksa dokumen asal ternak
1.1 Dokumen asal ternak diperiksa kelengkapannya
1.2 Kelengkapan dokumen asal ternak dicatat dalam dokumen penilaian
2. Menilai asal ternak 2.1 Prosedur penilaian asal ternak dijelaskan 2.2 Asal ternak ditelusuri 2.3 Asal ternak dicatat dalam dokumen penilaian
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1 Unit ini untuk uji kompetensi pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai sumber ternak.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
Prinsip Pertanian Organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3 Data asal ternak
2.4 Referensi yang mendukung
2.5 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Memeriksa dokumen asal ternak
3.2 Menilai asal ternak
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.5. SNI 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik.
40
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OP02.013.01 : Menilai Perlakuan Ternak
1.2.2 TAN.OP02.014.01 : Menilai Masa Konversi Ternak
1.2.3 TAN.OP02.015.01 : Menilai Perawatan Kesehatan
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6. TAN.OT02.017.01 : Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1 Konversi lahan untuk pakan ternak organik
3.2 Sistem pertanian organik terintegrasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1. Melakukan komunikasi efektif
4.2. Memverifikasi dokumen
5. Aspek kritis :
Kecermatan dalam mengidentifikasi dokumen ternak.
41
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
42
KODE UNIT : TAN. OP02.012.01
JUDUL UNIT : Menilai Pakan Ternak DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam menilai pakan ternak
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menilai bahan pakan dan bahan imbuhan
1.1 Bahan pakan dan bahan imbuhan diidentifikasi berdasarkan jenis, sumber, dan cara penyimpanannya
1.2 Bahan pakan dan bahan imbuhan dievaluasi 1.3 Hasil evaluasi dicatat dalam dokumen
penilaian
2. Menilai proses pembuatan pakan
2.1 Proses pembuatan pakan dievaluasi kesesuaiannya terhadap Prosedur Operasional Baku (POB)
2.2 Proses pembuatan pakan ternak dicatat dalam dokumen penilaian
3. Menilai cara penyimpanan pakan
3.1 Cara penyimpanan pakan diidentifikasi 3.2 Cara penyimpanan pakan dievaluasi 3.3 Cara penyimpanan pakan dicatat dalam
dokumen penilaian BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai pakan ternak.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
1.3.1 Prinsip pertanian organik
1.3.2 Sumber pakan ternak
1.3.3 Standar nutrisi ternak
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat hitung
2.3 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.4 Referensi yang mendukung
2.5 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Menilai bahan pakan dan bahan imbuhan
3.2 Menilai proses pembuatan pakan
3.3 Menilai cara penyimpanan
43
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.3. SNI 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik.
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OP02.014.01 : Menilai Masa Konversi Ternak
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01: Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01: Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01: Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01: Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OT02.016.01: Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6. TAN.OT02.018.01: Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan
Pertanian Organik
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Konversi Lahan
3.2. Sumber pakan ternak
3.3. Sistem pertanian organik terintegrasi
44
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1. Melakukan komunikasi efektif
4.2. Memverifikasi dokumen
4.3. Menilai kualitas pakan
5. Aspek kritis :
Kecermatan mengevaluasi kesesuaian pakan ternak terhadap standar.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
45
KODE UNIT : TAN. OP02.013.01
JUDUL UNIT : Menilai Perlakuan Terhadap Ternak DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk menilai perlakuan terhadap ternak
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menilai cara pemeliharaan 1.1 Cara pemeliharaan dievaluasi berdasarkan standar
1.2 Cara pemeliharaan dicatat dalam dokumen penilaian
2. Menilai teknik pengangkutan 2.1 Teknik pengangkutan diidentifikasi 2.2 Teknik pengangkutan dievaluasi berdasarkan
standar 2.3 Teknik pengangkutan dicatat dalam
dokumen penilaian BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai perlakuan terhadap ternak.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan prinsip pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat hitung
2.3 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.4 Referensi yang mendukung
2.5 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Menilai cara pemeliharaan
3.2 Menilai teknik pengangkutan
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,Mutu, dan Gizi
Pangan.
4.3. SNI 6729:2010 tentang Sistem Pangan Organik.
46
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OP02.015.01 : Menilai Perawatan Kesehatan
1.2.2 TAN.OP02.016.01 : Menilai Kondisi Kandang Ternak
1.2.3 TAN.OP02.017.01 : Menilai Pengelolaan Limbah Ternak
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01: Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01: Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01: Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01: Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OT02.016.01: Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6. TAN.OP02.012.01: Menilai Pakan Ternak
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan:
3.1. Prosedur pengangkutan
3.2. Tata cara pemeliharaan ternak
3.3. Sistem pertanian organik terintegrasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Menverifikasi dokumen
5. Aspek kritis :
Kecermatan mengobservasi perlakuan pemeliharaan dan cara pengangkutan ternak.
47
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
48
KODE UNIT : TAN.OP02.014.01
JUDUL UNIT : Menilai Masa Konversi Ternak DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam menilai masa konversi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengevaluasi masa konversi lahan untuk pakan ternak
1.1 Kriteria dan syarat konversi lahan dijelaskan dengan benar.
1.2 Pengelolaan lahan yang tepat pada masa konversi dijelaskan dengan benar.
1.3 Masa konversi lahan untuk pakan dicatat dalam dokumen penilaian.
2. Mengevaluasi masa konversi
ternak 2.1 Jenis ternak diidentifikasi. 2.2 Sejarah pemberian pakan dan obat ternak
ditelusuri. 2.3 Masa konversi ternak dicatat dalam dokumen
penilaian.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai masa konversi.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan prinsip pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat hitung
2.3 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.4 Data konversi lahan
2.5 Referensi yang mendukung
2.6 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Mengevaluasi masa konversi lahan untuk pakan ternak
3.2 Mengevaluasi masa konversi ternak
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.3. SNI 6729:2010 tentang Sistem Pangan Organik.
49
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
TAN.OP02.011.01 : Menilai Sumber Ternak
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6. TAN.OT02.017.01 : Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
1.3.7. TAN.OP02.018.01 : Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan
Pertanian Organik
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1 Masa konversi ternak
3.2 Sistem pertanian organik terintegrasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1. Melakukan komunikasi efektif
4.2. Memverifikasi dokumen
4.3. Memverifikasi masa konversi ternak
5. Aspek kritis :
Kecermatan menilai dan menentukan masa konversi ternak.
50
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
51
KODE UNIT : TAN.OP02.015.01
JUDUL UNIT : Menilai Perawatan Kesehatan DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja untuk menilai perawatan kesehatan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menilai kesehatan ternak 1.1 Kondisi kesehatan sesuai dengan jenis ternak 1.2 Observasi kesehatan ternak dilakukan sesuai
prosedur 1.3 Kesehatan ternak dicatat dalam dokumen penilaian
2. Menilai upaya pencegahan penyakit
2.1 Prosedur pencegahan penyakit diidentifikasi 2.2 Prosedur pencegahan penyakit dievaluasi 2.3 Prosedur pencegahan penyakit dicatat dalam
dokumen penilaian
3. Menilai upaya pengobatan penyakit
3.1 Prosedur pengobatan penyakit diidentifikasi 3.2 Jenis obat yang digunakan diperiksa sesuai dengan
kondisi ternak 3.3 Prosedur pengobatan penyakit dievaluasi 3.4 Prosedur pengobatan penyakit dicatat dalam
dokumen penilaian
BATASAN VARIABEL
1. Kontek variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai perawatan kesehatan.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan prinsip pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat hitung
2.3 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.4 Data kesehatan ternak
2.5 Referensi yang mendukung
2.6 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Menilai kesehatan ternak
3.2 Menilai upaya pencegahan penyakit
3.3 Menilai upaya pengobatan penyakit
52
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.3. SNI 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik.
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OP02.011.01 : Menilai Sumber Ternak
1.2.2 TAN.OP02.012.01 : Menilai Pakan Ternak
1.2.3 TAN.OP02.013.01 : Menilai Perlakuan Terhadap Ternak
1.2.4 TAN.OP02.016.01 : Menilai Kondisi Kandang Ternak
1.2.5 TAN.OP02.017.01 : Menilai Pengelolaan Limbah Ternak
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OP02.014.01 : Menilai Masa Konversi
1.3.6. TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
2. Kondisi penilaian :
2.1. Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2. Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Kesehatan ternak
3.2. Teknik pengendalian penyakit ternak
3.3. Sistem pertanian organik terintegrasi
53
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Mengevaluasi pengendalian penyakit ternak
5. Aspek kritis :
Ketepatan mengidentifikasi prosedur perawatan kesehatan ternak
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
54
KODE UNIT : TAN.OP02.016.01
JUDUL UNIT : Menilai Kondisi Kandang Ternak DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam menilai kondisi kandang ternak
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menilai ketersediaan kandang 1.1 Ketersediaan kandang diperiksa sesuai standar 1.2 Daya tampung ternak dalam kandang diobservasi
2. Mengevaluasi fasilitas kandang
2.1 Fasilitas kandang diidentifikasi sesuai dengan peruntukannya
2.2 Kondisi fasilitas kandang dievaluasi berdasarkan standar
2.3 Kelayakan fasilitas kandang dicatat dalam dokumen penilaian
3. Menilai sanitasi kandang 3.1 Sanitasi kandang dievaluasi sesuai standar 3.2 Kondisi sanitasi kandang dicatat dalam dokumen
penilaian
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai kondisi kandang ternak.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan prinsip pertanian organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat hitung
2.3 Alat ukur
2.4 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.5 Referensi yang mendukung
2.6 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Menilai ketersediaan kandang
3.2 Mengevaluasi fasilitas kandang
3.3 Menilai sanitasi kandang
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.3. SNI 6729:2010 tentang Sistem Pangan Organik.
55
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
1.2.1 TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.2.2 TAN.OP02.017.01 : Menilai Pengelolaan Limbah Ternak
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1 TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2 TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3 TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4 TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5 TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6 TAN.OP02.013.01 : Menilai Perlakuan Terhadap Ternak
1.3.7 TAN.OP02.014.01 : Menilai Masa Konversi ternak
1.3.8 TAN.OP02.015.01 : Menilai Perawatan Kesehatan
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Teknologi perkandangan
3.2. Sistem pertanian organik terintegrasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Mengevaluasi pengelolaan kandang
5. Aspek kritis :
Ketepatan menilai kelayakan kandang.
56
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2 1
7. Menggunakan teknologi 1
57
KODE UNIT : TAN.OP02.017.01
JUDUL UNIT : Menilai Pengelolaan Limbah Ternak
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menilai pengelolaan limbah ternak.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengevaluasi fasilitas pengelolaan limbah
1.1. Fasilitas pengelolaan limbah diidentifikasi 1.2. Kondisi fasilitas pengelolaan limbah dievaluasi
berdasarkan standar 1.3. Kelayakan fasilitas pengelolaan limbah dicatat
dalam dokumen penilaian
2. Menilai pengelolaan limbah 2.1. Proses pengelolaan limbah dievaluasi berdasarkan standar
2.2. Kesesuaian proses pengelolaan limbah dicatat dalam dokumen penilaian
BATASAN VARIABEL
1. Kontek variabel :
1.1 Unit ini untuk pelaksanaan inspeksi lapangan.
1.2 Unit ini berlaku dalam menilai pengelolaan limbah ternak.
1.3 Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain
dan tidak terbatas dengan Prinsip Pertanian Organik
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1 Alat tulis dan dokumentasi
2.2 Alat komunikasi (telepon, faksimili, internet)
2.3 Referensi yang mendukung
2.4 Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1 Mengevaluasi fasilitas pengelolaan limbah
3.2 Menilai pengelolaan limbah
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Pangan
4.3. Permentan Nomor 381 Tahun 2005 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner.
4.4. SNI 6729-2010 tentang Sistem Pangan Organik.
58
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penentuan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2. Unit kompetensi yang terkait:
-
1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
1.3.1. TAN.OT01.005.01 : Menerapkan Sistem Inspeksi Efektif
1.3.2. TAN.OT01.006.01 : Melakukan Komunikasi Efektif di Bidang Inspeksi
1.3.3. TAN.OT01.007.01 : Menerapkan Prinsip Audit dalam Inspeksi
1.3.4. TAN.OT01.008.01 : Menerapkan Kriteria Audit dalam Inspeksi
1.3.5. TAN.OT02.015.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.3.6. TAN.OP02.013.01 : Menilai Perlakuan Ternak
1.3.7. TAN.OP02.015.01 : Menilai Perawatan Kesehatan
1.3.8. TAN.OP02.016.01 : Menilai Kondisi Kandang Ternak
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, simulasi dan unjuk kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1. Pengelolaan limbah ternak
3.2. Sistem pertanian organik terintegrasi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Mengevaluasi teknik pengolahan limbah
5. Aspek kritis :
Ketepatan mengidentifikasi prosedur pengelolaan limbah
59
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2 1
7. Menggunakan teknologi 1
60
KODE UNIT : TAN.OT02.027.01 JUDUL UNIT : Menetapkan Hasil Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan hasil inspeksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Membuat laporan sementara 1.1 Temuan ketidaksesuaian hasil inspeksi dilaporkan.
1.2 Tindakan perbaikan diverifikasi sesuai dengan batas waktu yang disepakati.
2. Membuat laporan akhir 2.1 Hasil verifikasi tindakan perbaikan dilaporkan. 2.2 Laporan inspeksi disusun sesuai standar yang
telah ditetapkan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1. Unit ini untuk pelaporan hasil inspeksi.
1.2. Unit ini berlaku dalam menetapkan hasil inspeksi
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain
dan tidak terbatas dengan :
1.3.1. Prinsip Pertanian Organik.
1.3.2. Kriteria audit untuk pelaporan.
1.3.3. Standar Pertanian Organik Tanaman
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Laporan ketidaksesuaian.
2.3. Referensi yang mendukung
2.4. Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
3.1. Membuat laporan sementara.
3.2. Membuat laporan akhir.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik
61
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian :
1.1 Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
1.1.4. Penetapan standar penilaian.
1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2 Unit-unit kompetensi yang terkait :
1.2.1. TAN.OT02.015.01 : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi
1.2.2. TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
1.2.3. TAN.OT02.017.01 : Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
1.2.4. TAN.OT02.019.01 : Menilai Konversi Lahan
1.2.5. TAN.OT02.020.01 : Menilai Pengelolaan Kesuburan Tanah
1.2.6. TAN.OT02.021.01 : Menilai Pengelolaan Pengairan
1.2.7. TAN.OT02.022.01 : Menilai Pupuk Organik
1.2.8. TAN.OT02.023.01 : Menilai Persiapan Benih/Bahan Tanam Organikl
1.2.9. TAN.OT02.024.01 : Menilai Pestisida Organik
1.2.10. TAN.OT02.025.01 : Menilai Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Pada Pertanian Organik
1.2.11. TAN.OT02.026.01 : Menilai Pengelolaan Panen dan Pascapanen
1.3 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
TAN.OT02.018.01 : Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian Organik
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, peragaan, simulasi dan atau
demonstrasi.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Format laporan audit
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Teknik penyusunan laporan audit
62
5. Aspek kritis :
Ketelitian menganalisis hasil temuan
KOMPETENSI KUNCI
No. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
63
KODE UNIT : TAN. OT02.031.01 JUDUL UNIT : Menyusun Laporan Inspeksi DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun laporan inspeksi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merumuskan hasil inspeksi 1.1 Hasil inspeksi dikumpulkan dan dipilah berdasarkan temuan.
1.2 Data hasil inspeksi dianalisis berdasarkan standar dan dokumen yang diacu.
1.3 Hasil temuan inspeksi dan bukti pendukungnya didokumentasikan.
2. Membuat laporan 2.1 Kerangka laporan disusun. 2.2 Laporan inspeksi disusun sesuai waktu dan
standar yang telah ditetapkan. 2.3 Bahan presentasi hasil inspeksi kesesuaian
disiapkan.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
1.1. Unit ini untuk menyusun dan melaporkan temuan hasil inspeksi.
1.2. Unit ini berlaku dalam menyusun laporan inspeksi
1.3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
1.3.1. Prinsip Pertanian Organik.
1.3.2. Kriteria audit untuk pelaporan.
2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
2.1. Alat tulis dan dokumentasi
2.2. Laporan ketidaksesuaian (LKS).
2.3. Referensi yang mendukung
2.4. Perlengkapan lain yang mendukung
3. Tugas -tugas yang harus dilakukan :
3.1. Merumuskan hasil inspeksi.
3.2. Membuat laporan.
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
SNI 6729-2010 Tentang Sistem Pangan Organik
64
PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian :
1.1 Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
5.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian.
5.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian.
5.1.3. Penyusunan kriteria penilaian.
5.1.4. Penetapan standar penilaian.
5.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan.
5.1.6. Pelaporan hasil pengujian.
1.2 Unit-unit kompetensi yang terkait :
5.2.1. TAN.OT02.015.01 : Menyusun Rencana Kerja Inspeksi
5.2.2. TAN.OT02.016.01 : Mempersiapkan Perangkat Inspeksi
5.2.3. TAN.OT02.017.01 : Melakukan Verifikasi Sejarah Lahan
5.2.4. TAN.OT02.019.01 : Menilai Konversi Lahan
5.2.5. TAN.OT02.020.01 : Menilai Pengelolaan Kesuburan Tanah
5.2.6. TAN.OT02.021.01 : Menilai Pengelolaan Pengairan
5.2.7. TAN.OT02.022.01 : Menilai Pupuk Organik
5.2.8. TAN.OT02.023.01 : Menilai Persiapan Benih/Bahan Tanam Organik
5.2.9. TAN.OT02.024.01 : Menilai Pestisida Organik
5.2.10. TAN.OT02.025.01 : Menilai Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Pada Pertanian Organik
5.2.11. TAN.OT02.026.01 : Menilai Pengelolaan Panen dan Pascapanen
1.3 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
1.3.1. TAN.OT02.018.01 : Melakukan Verifikasi Dokumen Penerapan Pertanian
Organik
2. Kondisi penilaian :
2.1 Penilaian dilakukan di tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan.
2.2 Penilaian dilakukan dengan cara lisan, tes tertulis, peragaan, simulasi dan atau
demonstrasi.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Laporan inspeksi
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
4.1. Teknik penyusunan laporan audit dan inspeksi
4.2. Mempresentasikan hasil inspeksi
65
5. Aspek kritis :
Ketelitian menganalisis hasil inspeksi
KOMPETENSI KUNCI
No. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1