1

اهرخى اهرخ ةسى اهو

س ا هي شرهر أفس ي هػذ ةاهو هستغفر هستػ د د د هو إن اهد ا، ي اه ئات أغ

ادي ه ضون فال هي فال يضن ه اهو د .

إال اه د أن ال إه هأش ه هرس دوا غتد د أن يد هأش ال شرم ه هخد .و

ن إال هأتى يسو ت هال ت خق تلات ا اتلا اهو ءاي .ا أا اهذ

ا رةكى اهذي خولك اس اتل ا اه روا ا أ ا رجاالو كح ا هةث ي ا زهج فسي هاخدةي هخوق ي ى ي

توا كى رك كان غو هاألرخام إن اهو ن ة اهذي تسآءه .هسآءو هاتلا اهو

ه هك ا اتلا اهو ءاي ا اهذ ا أ طع اهو ةكى هي اهكى هغفر هكى ذ الو سددوا. صوح هكى أغ ا ك

وا زوا غظ فلد فاز ف ه أيا ةػد؛ .هرس

دي صوى اهو دي يد دي ر اه ، هخ ا فإن أصدق اهددث كتاب اهو هسوى هشر األير يددجات غو

ار اه .هكن يددجةي ةدغةى هكن ةدغةي ضالهةى هكن ضالهةي ف

2

سو هيػاشر اه كى رخ رخ اهو

Sesungguhnya Alloh Ta'ala telah membuatkan suatu permisalan di dalam Al-Qur'an supaya kita

memperhatikan permisalan tersebut, mencermati dan mengambil pelajaran padanya, Alloh Ta'ala berkata:

ف تر أهى ﴿ ضرب ك ةو يحووا اهو تةو كو تةي شجرةيك ط ا ط ا جاةتى أصو اء ف هفرغ ﴾اهس

"Tidakkah kamu melihat bagaimana Alloh membuat suatu permisalan dengan kalimat yang bagus seperti

pohon yang baik, akarnya adalah kokoh (tancap di bumi) dan batangnya menjulang ke arah langit".

Pada ayat tersebut terdapat bentuk pertanyaan yang dengannya mengajak kita untuk mau memahami dan

mengilmui kalimat thoyyibah yang dia adalah kalimat Tauhid, kita dituntut untuk mengilmui dan

mengamalkan konsekwensinya, Alloh Ta'ala berkata:

ىفاغو ﴿ ها أ إها إه هذتم هاستغفر اهو ؤي ات ههو ؤي ﴾هاه

"Maka ilmuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar melainkan Alloh, dan mohon ampunlah

kamu terhadap dosamu, dosa orang-orang beriman laki-laki dan prempuan".

Meminta ampun kepada Alloh Ta'ala merupakan salah satu bentuk dari perealisasian konsekwensi kalimat

Tauhid.

يػاشر سو اه كىه رخ رخ اهو

Merupakan tugas pokok dan terpenting bagi para nabi dan rosul adalah menda'wahkan kalimat tauhid, Alloh

Ta'ala berkata:

ا هيا ﴿ أرسو كتوم ي خ إها رسلي ي إه ها أ ﴾فاغتدهن أا إها إه

"Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu dari seorang rosul melainkan Kami wahyukan kepada-Nya

bahwasanya tidak ada sesembahan dengan benar melainkan Aku, maka beribadahlah kalian hanya kepada-

Ku".

Dan kalau kita melihat kepada Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam maka kita akan

mengetahui bahwa seruan beliau adalah kalimat Tauhid ini, beliau keluar ke pasar-pasar dan ke jalan-jalan

sambil menyerukan:

ا ﴿ اس أ ها كها اه إها إه ﴾تفودا اهو

"Wahai manusia ucapkanlah oleh kalian: "Tidak ada sesembahan dengan benar melainkan Alloh" maka

kalian akan beruntung".

Orang-orang kafir enggan untuk mengucapkannya karena mereka mengetahui bahwa konsekwensi

dari kalimat Tauhid tersebut adalah meniadakan seluruh sesembahan selain Alloh dan konsekwensinya juga

adalah kewajiban untuk mengkufuri thoghut, karena inilah hakekat da'wah para rosul, Alloh Ta'ala berkata:

ا ههلد ﴿ اغتدها أن رسهوا أيةي كن ف ةػح تا اهو ﴾اهطاغت هاجت

3

"Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rosul supaya mereka beribadah kepada Alloh

dan supaya mereka menjauhi thoghut".

Demikian itu diantara konsekwensi kalimat Tauhid, dan hakekat dari kalimat Tauhid itu sendiri adalah:

اب األهاير ايتحال ژ هاجت اه

"Melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan".

Dengan demikian tidak cukup bagi seseorang hanya sekedar mengucapkan kalimat Tauhid namun

dituntut baginya memahami, meyakini dan mengamalkan segala konsekwensinya, dan semua itu tidak akan

terlaksana dengan baik kecuali dengan cara mengikuti Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam

dengan sebenar-benar pengikutan, Alloh Ta'ala berkata:

اهرسل آتاكى هيا ﴿ اكى هيا فخذه ا غ هاتلا فات إن اهو ﴾ اهػلاب شدد اهو

"Dan apa saja yang telah dibawa oleh Ar-Rosul untuk kalian maka terimalah, dan apa saja yang beliau

larang bagi kalian maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kalian kepada Alloh sesungguhnya Alloh adalah

pedih siksaannya"

د إن هو اهد د د هستػ هػذ هستغفر ةاهو ا شرهر ي أفس ئات هي ا، س اه أغ د ي فال اهو

يضن ه ادي فال ضون هي د. ه ال أن أش د اهو إال إه دوا أن هأش ل يد رس ةػد؛ أيا. اهو

Sesungguhnya keimanan para hamba bertingkat-tingkat dan tingkatan yang paling tertingginya

adalah kalimat Tauhid, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

ا ا شػتة، هستن ةضع ناهإ ها: كل فأغوا ، إها إه ا اهو األذى إياطة هأدا اهطرق غ

"Keimanan itu ada 70 (tujuh puluh) cabang lebih, yang paling tertingginya adalah perkataan: "Tidak ada

sesembahan yang benar melainkan Alloh" dan yang paling rendahnya adalah menghilangkan gangguan dari

jalan".

Menghilangkan gangguan atau mengingkari kemungkaran itu termasuk dari pelaksanaan terhadap

konsekwensi dari kalimat Tauhid sebagaimana yang dikatakan oleh Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam:

يكروا يكى رأى ي ر غ ، فو د ، ستطع هى فإن ة ، ستطع هى فإن فتوسا ان أضػف هذهم فتلوت اهإ

4

"Barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaknya dia merubahnya dengan

tangannya, jika dia tidak sanggup maka dengan lisannya, dan jika dia tidak sanggup maka dengan hatinya,

dan mengingkari dengan hati itu adalah paling lemahnya keimanan".

Barang siapa menginginkan keimanannya sempurna dan bertambah kokoh maka hendaknya dia

melaksanakan konsekwensi tauhid berupa melaksanakan ketaatan dan amalan kebaikan seperti berdzikir,

berdoa dan membaca ayat-ayat Alloh, Alloh Ta'ala berkata:

( ن اإ ؤي اه ذكر إذا اهذ ى هجوت اهو ت هإذا كوة ى تو غو ى آات اوا زادت ى هغوى إ كون رة ت )

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman jika disebut nama Alloh maka bergetarlah hati mereka, dan jika

dibacakan ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka, dan mereka bertawakkal hanya kepada

Robb mereka".

يػاشر سو اه كىه رخ رخ اهو

Berdzikir, bertawakkal dan berdoa semua itu termasuk dari ibadah yang tidak boleh dilakukan kecuali

hanya untuk Alloh, dan inilah konsekwensi dari kalimat Tauhid yang harus diwujudkan oleh setiap mu'min,

Alloh Ta'ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk merealisasikannya dalam kehidupan sehari-

hari:

﴾ هكى أستجب ادغ رةكى هكال ﴿

"Robb kalian berkata: Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan kabulkan doa kalian".

Dan kita sebagai hamba-Nya telah mengakui hal ini, bahkan kita sudah menjanjikan kepada-Nya supaya

hanya kepada-Nya kita memohon dan beribadah, dan ini kita ucapkan di saat sholat 5 (lima) waktu:

هإاك ػتد إاك ﴿ ﴾ستػ

"Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu-lah kami meminta pertolongan".

Dan barang siapa menyelisihi pengakuannya ini dengan merasa enggan untuk beribadah kepada

Alloh dan sombong dari berdoa kepada-Nya maka tidaklah bermanfaat pengucapannya terhadap kalimat

Tauhid, Alloh Ta'ala berkata:

إن ﴿ ستكترهن اهذ دخون غتادت غ ى س ج ﴾ داخر

"Sesungguhnya orang-orang yang mereka congkak dari beribadah kepada-Ku maka mereka akan masuk

jahannam dalam keadaan hina dina".

Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala melindungi kita dari fitnah dunia dan akhirat.

5