Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
VIVI YUNIANA WULANDARI AS
PENGARUH YOGURT KONJAC TERHADAP
KADAR LDL PADA Rattus norvegicus DIABETES
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii Lembar Pengujian
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabaraokatuh
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmat
dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Yogurt Konjac Terhadap Kadar LDL Pada Rattus norvegicus Diabetes”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak
terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. selaku Dosen Pembimbing I, dan Bapak
Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing serta dorongan moril sampai
terselesaikannya skripsi ini.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. dan Ibu Engrid Juni Astuti, S.Farm.,
M.Farm., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang.
v
6. Ibu Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium Program
Studi Farmasi yang telah memberikan kemudahan sarana dan prasarana
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Mas Miftah selaku laboran yang telah banyak membantu serta memberikan
sarana dan prasarana sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Semua para bapak dan ibu dosen Program Studi Farmasi, yang telah
memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
9. Orang tua tercinta, Bapak Agus Irianto dan Ibu T. Sulistyowati , yang tiada
hentinya memotivasi, dengan sabar mendoakan untuk kesuksesan putrinya.
Saudara dan keluarga besar yang selalu menjadi alasan utama untuk terus
semangat mengerjakan skripsi ini.
10. Buat sahabat kelompok skripsi, Yuni Aziza, Ratna Puspita Sari, Ayu Nindy
P, Tia Cahyaning W sebagai partner kerjasama yang mau saling membantu
dan selalu kompak menyelesaikan tiap tahapan penelitian ini.
11. Teman-teman angkatan 2013, Paracelsus legacy, HIMFA yang telah
memberikan warna pada masa perkulihan.
12. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari
bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan menambah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya demi kesempurnaan skrispsi dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
Malang, 30 Mei 2017
Peneliti,
Vivi Yuniana Wulandari AS
vi
RINGKASAN
Diabetes mellitus atau diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika
pankreas tidak lagi mampu menghasilkan insulin, atau ketika tubuh tidak dapat
memanfaatkan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh
pankreas, yang bertindak seperti kunci untuk membiarkan glukosa dari makanan
yang kita makan melewati aliran darah ke dalam sel-sel dalam tubuh untuk
menghasilkan energi. Semua karbohidrat diubah menjadi glukosa. Insulin
membantu glukosa masuk dalam sel (International Diabetes Federation, 2015).
Berkurangnya respon jaringan perifer terhadap insulin, peristiwa tersebut
dinamakan resistensi insulin. Resistensi insulin mempengaruhi sel lemak yang
terjadi pada penderita DM tipe 2 mengarahkan pada peningkatan hidrolisis
intraseluler dari trigliserida (TG) dan pelepasan asam lemak ke dalam sirkulasi.
Resistensi insulin dalam jaringan adiposa menyebabkan ke penekanan pada fat
cell atau sel-sel lemak yang berguna dalam penyimpanan energi (Kahn, 2000).
Selain itu, resistensi insulin dalam jaringan adiposa, menyebabkan penyerapan
FFA oleh sel-sel lemak menurun dan atau menyebabkan pula pelepasan FFA dari
sel lemak meningkat. FFA yang meningkat menyebabkan peningkatan kadar
LDL.
Pengobatan diabetes melitus dalam jangka panjang, baik obat oral maupun
insulin memerlukan biaya yang besar dan resiko efek samping yang berbahaya
(Giri, 2008). Mengendalikan profil lipid sangat penting, upaya yang dilakukan
dapat menggunakan modifikasi pola diet dengan membatasi konsumsi makanan
mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi atau mengkonsumsi makanan
fungsional yang dikenal dengan nutraceutical food. Nutraceutical food
merupakan bahan nutrisi dengan kandungan bio-kimiawi-aktif alami dengan
fungsi medis pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit beserta
komplikasinya serta terapeutik medis (Kun and Kartika, 2016). Produk
nutraceutical food seperti yogurt dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan
alam umbi porang yang dapat menurunkan kadar LDL. Umbi porang dalam
bentuk tepung dapat dijadikan sebagai terapi penunjang yang dapat memberikan
efek terapeutik. Penelitian yang dilakukan oleh (Widjanarko, 2015) kandungan
vii
yang terdapat pada umbi porang yaitu Air 8.71, Abu 4.47, Pati 3.09, Protein 3.34,
Lemak 2.98, Kalsium Oksalat 22.72, Glukomanan 43.98.
Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian untuk membuktikan potensi
Yogurt Konjac terhadap kadar LDL dari hewan coba Rattus novergicus Diabetes.
Hewan coba diinduksi Aloksan sampai terjadi kenaikan kadar glukosa darah
melebihi kadar glukosa normal. Hewan coba diabetes diberi perlakuan Yogurt
Konjac, kemudian diukur kadar LDL akibat perlakuan.
Penelitian ini menggunakan true experimental, dengan post test only
control group design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan galur
wistar, Rattus norvegicus dengan berat badan 150-200 g usia 70 hari sebagai
hewan coba. Sampel di pilih secara acak dan di bagi menjadi 6 kelompok, yaitu
kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-) dan kontrol hewan sehat (KS),Perlakuan
dosis 1, Perlakuan dosis 2, dan Perlakuan dosis 3. penelitian pengaruh Yogurt
Konjac terhadap kadar LDL tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetes yang
telah dilakukan selama 40 hari. Tahapan yang pertama yang dilakuakan
aklimatisasi atau adaptasi pada hewan coba selama 7 hari. Pemberian induksi
aloksan monohidrat 150 mg/kg BB secara intraperitoneal yang bertujuan untuk
membuat tikus dalam kondisi diabetes diberikan satu kali induksi (Zhang et al,
2006 ; Etuk, 2010), kemudian setelah 72 jam dari induksi aloksan diamati kadar
glukosa darah. Jika glukosa darah sudah meningkat di atas 200 mg/ dl diterima
untuk percobaan dan dianggap hiperglikemik (Carvalho, 2003). Selanjutnya
pemberian perlakuan bahan uji Yogurt Konjac secara per oral dengan masing-
masing dosis pada Perlakuan 1 dosis Tepung Porang 100 mg/kg BB + 50 mL/kg
BB susu low-fat, Perlakuan 2 dosis Tepung Porang 200 mg/kg BB + 50 mL/kg
BB susu low-fat; dan Perlakuan 3 dosis Tepung Porang 400 mg/kg BB + 50
mL/kg BB susu low-fat. Kelompok kontrol positif diberikan simvastatin 0,018
mg/200g BB dan glibenklamide 0,09 mg/200g BB, kelompok kontrol negatif
diberikan aquadest. Dilakuakan pembedahan dan pengambilan sampel darah
untuk dilakukan pengukuran kadar LDL pada hewan coba tikus putih jantan
Rattus norvegicus pada hari ke 29 setelah perlakuan. Metode yang digunakan
untuk mengukur kadar LDL adalah metode direct .
viii
Hasil pengukuran kadar LDL pada hewan coba menunjukkan adanya
penurunan kadar LDL pada pemberian Yogurt Konjac. Nilai rata-rata kadar LDL
pada tiap kelompok: kontrol sehat 29,25 mg/dL, kontrol negatif 38,00 mg/dL,
kontrol positif 20,25 mg/dL, serta P1, P2, dan P3 masing-masing sebesar 13,67
mg/dL, 13,00 mg/dL, 19,25 mg/dL. Hasil data tersebut menunjukkan bahwa
pemberian Yogurt Konjac memiliki kadar LDL lebih rendah jika dibandingkan
dengan kontrol sehat pada tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetes.
Hasil analisis one way anova diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,012
(p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan
yang bermakna antar kelompok P1, P2, dan P3. Setelah diketahui adanya
perbedaan, dilakukan ananlis post hoc LSD diperoleh perbedaan bermakna antara
kelompok kontrol sehat dengan Perlakuan 1, Perlakuan 2 yaitu dengan nilai
signifikasi masing-masing 0,030; 0,016 dan perlakuan 3 tidak terdapat perbedaan
bermakna dengan kontrol sehat dengan nilai signifikasi 0,117 (p<0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian Yogurt Konjac dengan ketiga dosis
tersebut kadar LDL pada tikus Rattus norvegicus diabetes lebih rendah jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol sehat. Hasil kadar LDL paling rendah
diperoleh pada pemberian Yogurt Konjac dengan dosis 200 mg/kg BB + 50
mL/kg BB susu low-fat.
ix
ABSTRAK
PENGARUH YOGURT KONJAC TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus
norvegicus DIABETES
Vivi Yuniana Wulandari AS*, Siti Rofida, Ahmad Sobrun Jamil
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Muhammadiyah
Malang
Latar Belakang: Diabetes Mellitus menyebabkan berkurangnya respon jaringan
perifer terhadap insulin. Resistensi insulin mempengaruhi sel lemak (Free Fatty
Acid) pada penderita diabetes ditandai dengan peningkatan kadar LDL. Tepung
porang mengandung glukomanan dapat menurunkan kadar LDL dengan cara
menghambat sintesis asam lemak dihati. Tepung porang dapat dikombinasikan
dengan yogurt yang mempunyai efek penurunan kadar LDL.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Yogurt Konjac dan
dosis optimum Yogurt Konjac dalam menurunkan kadar LDL pada tikus putih
jantan Rattus norvegicus diabetes.
Metode: Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Sampel
dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol sehat, kontrol positif yang diberikan
suspensi simvastatin + glibenklamide , kontrol negatif diberikan aquadest,
perlakauan 1, perlakuan 2, perlakuan 3 diberikan dosis tepung porang 100 mg/kg
+ 50 mL/kg susu low-fat; 200 mg/kg + 50 mL/kg susu low-fat; 400 mg/kg + 50
mL/kg susu low-fat selama 28 hari. Kadar LDL diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode
One Way ANOVA.
Hasil Penelitian dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian Yogurt Konjac terbukti dapat menurunkan kadar LDL. Hasil kadar
LDL paling rendah diperoleh pada pemberian Yogurt Konjac dengan dosis 200
mg/kg + 50 mL/kg susu low-fat.
Kata Kunci: Yogurt Konjac, Low-fat Yogurt, Probiotik, Tepung Konjac,
Glukomannan, LDL.
x
ABSTRACT
THE EFFECT OF KONJAC YOGURT ON LDL LEVELS OF DIABETIC
Rattus norvegicus
Vivi Yuniana Wulandari AS*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang
Background: Diabetes Mellitus causes the decrease of peripheral tissue responses
towards insulin. Insulin resistance causes fat cells (Free Fatty Acid) on diabetic
patients indicated by the increase of LDL levels. Porang flour containing
glucomannan can decrease LDL levels by inhibiting fatty acid synthesis in the
liver. Porang flour can be combined with yogurt that is also able to decrease LDL
levels.
Objective: This study aims to discover the effect of Konjac Yogurt and the
optimum dossages in decreasing LDL levels on diabetic male rats (Rattus
norvegicus).
Method: This study employed posttest only control group design. The sample
was divided into 6 groups namely healthy control, positive control which was
given with simvastatin + glibenclamide suspension, negative control which was
given aquadest, and treatment 1, treatment 2, treatment 3 which were given
porang flour of 100 mg/kg + low-fat milk of 50 mL/kg; porang flour of 200
mg/kg + low-fat milk of 50 mL/kg; porang flour of 400 mg/kg + low-fat milk of
50 mL/kg respectively for 28 days. LDL levels were measured by using UV-Vis
spectrophotometer. The obtained data were then analyzed by using One Way
ANOVA.
Result and Conclusion: The result of the study indicated that Administering
Konjac Yogurt was proven to be able to decrease LDL levels. The lowest LDL
levels were obtained from the administration Konjac Yogurt with the dosage of
200 mg/kg + low-fat milk of 50 mL/kg.
Key Word: Konjac Yogurt, Low-fat Yogurt, Probiotics, Konjac flour,
glucomannan, LDL.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.4 Manfaat ............................................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Akademik .................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Klinis ......................................................................... 4
1.4.3 Manfaat Masyarakat ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 6
2.1. Tinjauan Tentang Amorphophalus onchopylus ................................. 6
2.1.1 Klasifikasi tanaman Porang Amorphophalus onchopylus ....... 6
2.1.2 Sinonim Botani Amorphophalus onchopylus .......................... 6
2.1.3 Nama Daerah Amorphophalus onchopylus .............................. 6
2.1.4 Ekologi dan Penyebaran Amorphophalus onchopylus ............ 7
2.1.5 Morfologi Tanaman Amorphophalus onchopylus .................... 7
2.1.6 Kompisisi Molekular Jaringan Umbi Porang .......................... 8
2.1.7 Tinjauan tentang Glukomanan ................................................. 8
2.1.8 Khasiat Amorphophalus onchopylus ........................................ 9
xii
2.2 Tinjauan Tentang Tepung Porang ..................................................... 11
2.2.1 Karakteristik Tepung Porang ................................................... 11
2.2.2 Pengaruh Tepung Porang terhadap LDL ................................. 12
2.3. Nutraceutical Food ........................................................................... 12
2.3.1 Definisi Nutraceutical Food ..................................................... 12
2.3.2 Produk Nutraceutical Food di Pasaran .................................... 14
2.4. Nutrigenomic Food ............................................................................ 15
2.4.1 Definisi Nutrigenomik .............................................................. 15
2.4.2 Penyakit Nutrigenomik ............................................................. 16
2.5. Tinjauan Tentang Yogurt ................................................................... 16
2.5.1 Definisi Yogurt ......................................................................... 16
2.5.2 Definisi Yogurt Low-fat ............................................................ 17
2.5.3 Manfaat Yogurt ........................................................................ 17
2.5.4 Pengaruh Yogurt terhadap LDL...................... .......................... 17
2.5.5 Probiotik ................................................................................... 17
2.5.6 Prebiotik ................................................................................... 18
2.5.7 Sinbiotik ................................................................................... 19
2.5.8 Bakteri pada Yogurt ................................................................. 19
2.5.9 Standarisasi Mutu Yogurt ........................................................ 21
2.6. Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus .................................................. 23
2.6.1 Definisi Diabetes Mellitus ........................................................ 23
2.6.2 Komplikasi Diabetes Mellitus ................................................... 24
2.6.3 Diagnosis Diabetes Mellitus .................................................... 25
2.7. Tinjauan Tentang Lipid ...................................................................... 25
2.7.1 Lipoprotein ................................................................................ 25
2.8. Hubungan Dyslipidemia dengan Diabetes Mellitus........................... 28
2.9. Pengujian Aktivitas Profil LDL pada Kondisi Diabetes .................... 29
2.9.1 Tinjauan tentang Penginduksi .................................................... 29
2.9.2 Tinjauan tentang Bahan Uji ....................................................... 30
2.10 Tinjauan tentang Hewan Coba Rattus norvegicus ............................ 35
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................... 37
3.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................. 37
xiii
3.2 Uraian Kerangka Konseptual ............................................................. 38
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 41
4.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 41
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 42
4.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 42
4.3.1 Populasi ................................................................................... 42
4.3.2 Sampel dan Besar Sampel ........................................................ 42
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 43
4.5 Alat dan Bahan ................................................................................... 44
4.5.1 Alat .......................................................................................... 44
4.5.2 Bahan ........................................................................................ 45
4.6 Pengumpulan Data ............................................................................. 45
4.6.1 Persiapan Hewan Coba ............................................................. 45
4.6.2 Induksi Aloksan ........................................................................ 46
4.6.3 Pemberian Bahan Uji ................................................................ 46
4.6.4 Pengukuran Kadar LDL Serum Darah ..................................... 47
4.7 Analisis Data ....................................................................................... 48
4.8 Alur Penelitian .................................................................................... 50
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................... 52
5.1 Proses dan Hasil Pembuatan Yogurt Konjac ..................................... 52
5.2 Proses Pengambilan Sampel Darah Rattus norvegicus ...................... 53
5.3 Hasil Pengukuran Kadar LDL Pada Tikus Putih Jantan Rattus
norvegicus Setelah Pemberian Yogurt Konjac Selama 28 Hari ........ 55
5.1 Analisis Data Statistik ........................................................................ 56
BAB VI PEMBAHASAN ....................................................................... 58
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Komposisi Kimia Tepung Porang ................................................... 8
II.2 Komposisi Kimia Umbi Iles-iles Segar dan Tepung Iles-iles ......... 8
II.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus .......................................................... 24
II.4 Karakteristik Klinis Pasien Dengan Diabetes Mellitus Tipe
1 Dan 2 ............................................................................................. 24
V.1 Hasil Pengukuran Rata-rata Kadar LDL pada Rattus norvegicus
setelah pemberian Yogurt Konjac ....................................................... 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Umbi Amorphophallus oncophyllus ................................................ 6
2.2 Stuktur Glukomannan ...................................................................... 9
2.3 Struktur Kimia Aloksan ................................................................... 29
2.4 Struktur Kimia Streptozotosin ......................................................... 30
2.5 Struktur kimia Simvastatin .............................................................. 31
2.6 Rumus Friedewald ........................................................................... 33
2.7 Rumus menghitung VLDL dan HDL .............................................. 33
2.8 Tikus putih (Rattus norvegicus) ..................................................... 36
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual .................................................... 37
4.1 Rancangan metode the post test only control grup design .............. 41
4.2 Bagan alur penelitian ....................................................................... 50
5.1 Proses Pembuatan Yogurt .............................................................. 53
5.2 Proses Pengambilan Sampel Darah ................................................. 54
5.3 Grafik Hasil Pengukuran Rata- rata Kadar LDL Rattus norvegicus ... 56
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 71
2. Surat Pernyataan .............................................................................. 72
3. Sertifikat bahan uji ........................................................................... 73
4. Data kadar LDL dianalisis menggunakan (SPSS)............................ 74
5. Perhitungan konversi pemberian dosis ............................................ 76
xvii
DAFTAR SINGKATAN
A. Konjac : Amorphophallus Konjac
ACE : American College Of Endocrinology
AHA : American Heart Association
ALN-93 : American Institute of Nutrition-93
Apo B : Apolipoprotein B
ASCVD : Atherosclerotic Cardiovascular Disease
BB :Berat Badan
BP : Blood Preasure
CHOD-PAP :Cholesterol Oxidationphenol- 4-Aminoantipyrine-
Peroxidase
CPCSEA :The Committee for the Purpose of Control and Supervision
of Experiments on Animal
CVD : Cardio Vascular Disease
DCCT : Diabetes Control and Complication Trial
DM : Diabetes Mellitus
EDTA : Ethylene Diamine Tetra Acid
FAO : Food and Agriculture Organization
FDA : Food and Drug Administration
FOS : Frukto Oligosakarida
GDP : Glukosa Darah Puasa
GMO : Genetically Modified Organisms
HDL-C : High-Density Lipoprotein Cholesterol
HDL : High-Density Lipoprotein
HS : Hewan Sehat
IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus
IDF : Internasional Diabetes Federation
IDL : Intermediatedensity Lipoprotein
Ig A : Immunoglobulin A
K+ : Kontrol positif
K- : Kontrol negatif
KF :Konjac Flour
xviii
KGM : Konjac Glukomanan
Lb. : Lactobacillus
LDL-C : Low-Density Lipoprotein Cholesterol
LDL : Low-Density Lipoprotein
LP : Lipoprotein
NIDDM : Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
OGTT : Oral Glucose Tolerance Test
P1 : Kelompok perlakuan 1
P2 : Kelompok perlakuan 2
P3 : Kelompok perlakuan 3
PBG : Prospandial Blood Glucose
SPSS : Statistic Program for Social Science
St. : Streptococus
STZ : Streptozotosin
TG : Triglyceride
VLDL : Very Low Density Lipoprotein
WHO : World Health Organisation
66
DAFTAR PUSTAKA Afifah, E., Oktorina, M., Setiono, S., 2014. Peluang Budidaya Iles-Iles
(Amorphophallus Spp.) Sebagai Tanaman Sela Di Perkebunan Karet. War.
Perkaretan 33, 35–46.
Albert, A., Boeszebattaglia, K., 2005. The role of cholesterol in rod outer segment
membranes. Prog. Lipid Res. 44, 99–124. doi:10.1016/j.plipres.2005.02.001
Badkook, M., 2013. Garlic supplement, probiotics enriched fermented milk, and
their combination: Effect on glycemia, dyslipidemia and oxidative status in
STZ-diabetic rats. J. Med. Nutr. Nutraceuticals 2, 91. doi:10.4103/2278-
019X.114720
Behera, S.S., Ray, R.C., 2016. Konjac glucomannan, a promising polysaccharide
of Amorphophallus konjac K. Koch in health care. Int. J. Biol. Macromol.
92, 942–956. doi:10.1016/j.ijbiomac.2016.07.098
Chearskul, S., Sangurai, S., Nitiyanant, W., Kriengsinyos, W., Kooptiwut, S.,
Harindhanavudhi, T., 2007. Glycemic and lipid responses to glucomannan
in Thais with type 2 diabetes mellitus. Med. J. Med. Assoc. Thail. 90, 2150.
Chen, H.-L., Sheu, W.H.-H., Tai, T.-S., Liaw, Y.-P., Chen, Y.-C., 2003. Konjac
Supplement Alleviated Hypercholesterolemia and Hyperglycemia in Type 2
Diabetic Subjects—A Randomized Double-Blind Trial. J. Am. Coll. Nutr.
22, 36–42. doi:10.1080/07315724.2003.10719273
Chen, H.-L., Cheng, H.-C., Liu, Y.-J., Liu, S.-Y., Wu, W.-T., 2006. Konjac acts as
a natural laxative by increasing stool bulk and improving colonic ecology in
healthy adults. Nutrition 22, 1112–1119. doi:10.1016/j.nut.2006.08.009
Chotigamas, T., Sripaoraya, S., Gateprasert, M., Vanichsriratana, W.,
Sirisansaneeyakul, S., N.D., 2016. The Tissue Culture Optimization For
Amorphophallus Oncophyllus Cell Suspension For Konjac Glucomannan
Production.
Damayanti, R., 2016. Perbedaan Metode Direk (Presipitasi) Dan Metode Indirek
(Formula Fridewald) Terhadap Parameter LDL Kolesterol. Semarang :
Skripsi Program D-IV.
Departemen kesehatan. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus di
Indonesia Mencapai 21,3 Juta.
http://www.depkes.go.id/article/view/414/tahun-2030prevalensidiabetes-
melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html. Diakses tanggal 20
September 2016.
Dewanto, J., Purnomo, B.H., 2009. Pembuatan konyaku dari umbi iles-iles
(amorphophallus onchophyllus). Universitas Sebelas Maret.
Etuk, E., U., 2010. Animals models for studying diabetes mellitus. Agric. Biol. J.
N. Am. 1(2): 130-134
67
Fauzi, R., 2009. Efek Jus Buah Anggur Merah (Vitis Vinifera Linn.) Terhadap
Penghambatan Peningkatan Kadar LDL Kolesterol Darah Tikus Putih
(Rattus Norvegicus). Universitas Sebelas Maret.
Fahrimal, Y., et al., 2014. Profil Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang
diinfeksikan Trypanosoma evansi dan diberikan Ekstrak Kulit Batang
Jaloh (Salix tetrasperma Roxb). Jurnal Kedokteran Hewan, Vol. 8, No.
2, 164-168.
Federer, WT., 1967. Experimental Design, Theory and Application. Oxford and
IBH Publ. Co. New Delhi, Ramsey SC, Galeano
Filipponi, P., Gregorio, F., Cristallini, S., Ferrandina, C., Nicoletti, I.,
Santeusanio, F., 1986. Selective impairment of pancreatic A cell
suppression by glucose during acute alloxan-induced insulinopenia: in vitro
study on isolated perfused rat pancreas. Endocrinology 119, 408–415.
Gaboon, N., E., A., 2011. Nutritional genomics and personalized diet. The
Egyptian Journal of Medical Human Genetics. 12, 1–7
doi:10.1016/j.ejmhg.2011.02.001
Garoufi, A., Drakatos, A., Tsentidis, C., Klinaki, E., Paraskakis, I., Marmarinos,
A., Gourgiotis, D., 2016. Comparing calculated LDL-C with directly
measured LDL-C in healthy and in dyslipidemic children. Clin. Biochem.
doi:10.1016/j.clinbiochem.2016.05.026
Giri, L., N., 2008. Potensi Antioksidasi Daun Salam: Kajian In Vivo pada Tikus
Hiperkolesterolemia dan Hiperglikemia. Bogor : Skripsi Program Sarjana.
Gupta, D., B Krueger, C., Lastra, G., 2012. Over-nutrition, obesity and insulin
resistance in the development of β-cell dysfunction. Curr. Diabetes Rev. 8,
76–83.
Gutierres, V. O., et al., 2015. Curcumin Pharmacokinetic and Pharmacodynamic
Evidences in Streptozotocin-Diabetic Rats Support the Antidiabetic
Activity to Be via Metabolite(s). Hindawi, 1-12.
Guyton, A., Hall, JE,. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerjemah:
Setiawan, I,. Tengadi, L,.Jakarta : EGC
Handelsman, Y., Bloomgarden, Z.T., Grunberger, G., Umpierrez, G.,
Zimmerman, R.S., Bailey, T.S., Blonde, L., Bray, G.A., Cohen, A.J.,
Dagogo-Jack, S., others, 2015. American Association Of Clinical
Endocrinologists And American College Of Endocrinology-Clinical
Practice Guidelines For Developing A Diabetes Mellitus Comprehensive
Care Plan-2015-Executive Summary: Complete guidelines are available at
https://www. aace. com/publications/guidelines. Endocr. Pract. 21, 413–
437.
Harini, M., 2009. Kadar Kolesterol Darah Dan Ekspresi VCAM-1 Pada Endotel
Aorta Tikus Putih (Rattus norvegicus L) Hiperkolesterolemik Setelah
Perlakuan VCO. Surakarta : Skripsi Program Sarjana.
68
International Diabetes Federation, 2015. IDF diabetes atlas. International Diabetes
Federation, Brussels.
Internasional Diabetes Federation. 2016. About Diabetes.
http://www.idf.org/about-diabetes. Diakses tanggal 20 September 2016.
Jung, U., Choi, M.-S., 2014. Obesity and Its Metabolic Complications: The Role
of Adipokines and the Relationship between Obesity, Inflammation, Insulin
Resistance, Dyslipidemia and Nonalcoholic Fatty Liver Disease. Int. J.
Mol. Sci. 15, 6184–6223. doi:10.3390/ijms15046184
Kun, S.B., Kartika Ratna, P., 2016. Pengembangan Suplemen Hipoglikemik
Berbasis Cr (Iii) Melalui Uji Pre Klinik Sebagai Sumber Nutraceutical
Product Bagi Penyandang Diabetes Mellitus Tipe-2.
Larasaty, W., 2013. Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji Jarak Pagar
(Jatropha Curcas L.) pada tikus putih jantan (Rattus novergicus ) galur
sprague dawley secara in vivo. Jakarta : Skripsi Program Sarjana.
Manaf, A., Bagian, S.B.M.E., Dalam, I.P., Padang, F.K.U.A., 2008. Genetical
Abnormality and Glucotoxicity in Diabetes Mellitus: The Background of
Tissue Damage and Infection. Fak. Kedokt. Univ. Andalas Padang.
Marczyk, G.R., DeMatteo, D., Festinger, D., 2005. Essentials of research design
and methodology, Essentials of behavioral science series. John Wiley &
Sons, Hoboken, N.J.
Melilea, 2017. Susu kedelai melilea bubuk instan. http://melilea.web.id/susu-
kedelai-melilea/. Diakses tanggal 4 maret 2017
Murwani, S., Ali, M., Muliartha, K., 2006. Diet Aterogenik Pada Tikus Putih
(Rattus Novergicus Strain Wistar) Sebagai Model Hewan Aterosklerosis.
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXII, No. 1.
Nauck, M., Warnick, G.R., Rifai, N., 2002. Methods for Measurement of LDL-
Cholesterol : A Critical Assessment of Direct Measurement by
Homogeneous Assays Versus Calculation. Clinical Chemistry 48 :2, 236-
254.
Ndraha, S., 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. Dep. Penyakit
Dalam Fak. Kedokt. Univ. Krida Wacana Jkt. 27.
Nugroho, A.E., 2006. Animal Models of Diabetes Mellitus : Pathology and
Mechanism of Some Diabetogenics. Biodiversitas J. Biol. Divers. 7, 378–
382. doi:10.13057/biodiv/d070415
Nurmalasari, I., R., 2012. Pengaruh Intensitas Naungan dan konsentrasi pupuk
daun terhadap pertumbuhan dan hasil Porang ( Amorphophallus onchopyllus
). Surakarta : Skripsi Program Sarjana.
Pannell, L., Schoenfus, T., C., 2007. Yogurt. Handbook of Food Products
Manufacturing
69
Pasaribu, F., Sitorus, P., Bahri, S., 2012. Uji ekstrak etanol kulit buah manggis
(Garcinia mangostana L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah. J.
Pharm. Pharmacol. 1, 1–8.
Permana, H., 2008. Komplikasi Kronik Dan Penyakit Penyerta Pada Diabetesi.
Abstrak.
Rachmandiar, R., 2012. Perbedaan Pengaruh Jus Kacang Merah, Yoghurt Susu
Dan Yoghurt Kacang Merah Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan
Trigliserida Serum Pada Tikus Dislipidemia. Semarang : Skripsi Program
Sarjana.
Rehman, K., Akash, M.S.H., 2016. Mechanisms of inflammatory responses and
development of insulin resistance: how are they interlinked. J. Biomed. Sci.
Vol. 23, 8723. doi:10.1186/s12929-016-0303-y.
Riyanto, S., Muwarni, H., 2015. Yogurt kedelai hitam (black soyghurt) dapat
menurunkan kadar LDL tikus hiperkolesterolemia. Jurnal Gizi Dietetik
Indonesia. Vol. 3, No. 1 : 1-9
Rosyada, A., Trihandini, I., 2013. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes
Melitus Pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7,
No 9.
Siregar, R.N.I., 2015. The Effect Of Eugenia Polyantha Extract On Ldl
Cholesterol. Majority 4.
Setiawan, R., 2010. Pengaruh pemberian ekstrak kelopak bunga rosela (hibiscus
sabdariffa l) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (rattus
norvegicus) yang diinduksi aloksan. Surakarta : Skripsi Program Sarjana.
Sugiarto, M., 2012, Efek Terapi Yogurt Susu Kambing Terhadap Ekspresi
Inducible Nitric Oxyde dan Kadar Malonaldehida (MDA) Pada Aorta
Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia. Malang :
Skripsi Program Sarjana.
Sumarwoto, S., 2005. Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume); description and
other characteristics. Biodiversitas J. Biol. Divers. 6, 185–189.
doi:10.13057/biodiv/d060310
Susanti, N., et al. 2015. Supplementation of Glucomannan Derived from Konjac
Flour Improve Glucose Homeostatis and Reduced Insulin Resistance in
Diabetes Rat Models. Pakistan Journal of Nutrition. p. 913-918
Szkudelski, T., 2001. The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B
cells of the rat pancreas. Physiol. Res. 50, 537–546.
Towil, A., Pramono, A., 2014. Pengaruh pemberian yoghurt sinbiotik tanpa lemak
ditambah tepung gembili terhadap kadar kolesterol ldl tikus
hiperkolesterolemia. Jurnal Gizi Indonesia. Vol. 3, No. 1. 135-140
Trachoo, N., 2002. Yogurt: The fermented milk. Songklanakarin J Sci Technol
24, 726–736.
70
Turchiano, M., et al., 2012. Impact of Blood Sample Collection and Processing
Methods on Glucose Levels in Community Outreach Studies. Journal of
Environmental and Public Health, Vol. 2013, 1-4.
Utomo, A.Y., Julianti, H.P., Pramono, D., 2011. Hubungan Antara 4 Pilar
Pengelolaan Diabetes Melitus Dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes
Melitus. Semarang : Skripsi Program Sarjana.
Vuksan, V., Jenkins, D.J., Spadafora, P., Sievenpiper, J.L., Owen, R., Vidgen, E.,
Brighenti, F., Josse, R., Leiter, L.A., Bruce-Thompson, C., 1999. Konjac-
mannan (glucomannan) improves glycemia and other associated risk factors
for coronary heart disease in type 2 diabetes. A randomized controlled
metabolic trial. Diabetes Care 22, 913–919.
Widiastuti, E., 2003. Perbedaan Kadar LDL-Kolesterol Metoda Direk dengan
Formula Friedewald (Pada Penderita Diabetes Melitus). Semarang : Karya
Ilmiah Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Widjanarko, S.B., Sutrisno, A., Faridah, A., 2011. Efek Hidrogen Peroksida
terhadap Sifat Fisiko-Kimia Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus)
dengan Metode Maserasi dan Ultrasonik. J. Teknol. Pertan. 12, 143–152.
Widjanarko, S., B., Widyastuti, E., Rozaq, F., I., 2015. Pengaruh Lama
Penggilingan Tepung Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Dengan
Metode Ball Mill (Cyclone Separator) Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia
Tepung Porang. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 3 p.867-877
Wildman, R.E.C., Kelley, M., 2007. Nutraceutical and Functional Food.
Handbook Nutraceutical and Functional Food.
Yuswardani, D., K., Nida, S., Fadilah, 2014. penggunaan tawas (al2(so4)3) dalam
pemurnian glukomannan dari umbi porang (amorphophallus muelleri
blume) sebagai bahan baku hydrogel untuk penghantaran obat. Simposium
Nasional RAPI XIII - FT UMS. ISSN 1412-9612
Yuzammi, Y., 2009. The genus Amorphophallus Blume ex Decaisne (Araceae-
Thomsonieae) in Java. REINWARDTIA 13, 1–12.
Zhang, J., Huang, Y., Hou, T., Wang, Y., 2006. Hypoglycaemic effect of
Artemisia sphaerocephala Krasch seed polysaccharide in alloxan-induced
diabetic rats. Swiss Med. Wkly. 136, 529–532.
Zhao, X.-H., Geng, Q., 2016. Acid production and conversion of konjac
glucomannan during in vitro colonic fermentation affected by exogenous
microorganisms and tea polyphenols. Int. J. Food Sci. Nutr. 67, 274–282.
doi:10.3109/09637486.2016.1150437