matematika.fkip.unsri.ac.idmatematika.fkip.unsri.ac.id/.../uploads/2017/01/bk-NEW2.docx · Web view... gaya belajar, keterampilan belajar Matematika, kesulitan dan permasalahan dalam

KEMENTERIAN RISET & TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS SRIWIJAYA

Jalan Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya Ogan Ilir Sumatera SelatanTelpon 0711-580169; Fax: +62 711 580644

RENCANA PROGRAM SEMESTER(RPS)

Matakuliah : Bimbingan KonselingKode Mata Kuliah /Kode Komp. : GIP 15105Bobot Sks : 2 Semester : Genap 2015/2016Program Studi : Pendidikan MatematikaDosen Pengasuh : Cecil Hiltrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd

I. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar bimbingan belajar (meliputi definisi, fungsi, manfaat, tujuan, langkah-langkah, dan isi bimbingan belajar), Peran guru MTK dalam BK, gaya belajar, keterampilan belajar Matematika, kesulitan dan permasalahan dalam belajar, prosedur diagnosis kesulitan belajar yang meliputi identifikasi kasus, identifikasi masalah, identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, prognosis, treatment dan remedial, serta prosedur pengajaran remedial.

II. Capaian Pembelajaran (learning outcomes) :1. Sikap dan Tata Nilai:

1) Bersemangat dalam mengikuti perkuliahan.2) Aktif memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahli.3) Menghargai pendapat oranglain.4) Menjunjung originalitas karya.5) Jujur dan percaya diri dalam ujian

2. Pengetahuan: 1) Memahami konsep dasar belajar



2) Memahami konsep dasar belajar BK3) Memahami peran guru dalam BK4) Memahami konsep gaya belajar5) Memahami tentang berbagai kesulitan belajar dan keterampilan belajar pokok6) Memahami masalah-masalah dalam belajar7) Memahami kasus dalam belajar MTK8) Memahami tentang konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar) dan prosedur DKB9) Pengajaran Remedial

3. Keterampilan Kerja (Kemampuan Kerja dan Kewenangan dan Tanggung Jawab):1) Mampu menempatkan diri sebagai guru mata pelajaran dan wali kelas2) Mampu menganalisis gaya belajar yang tepat untuk diterapkan siswa3) Mampu menganalisis masalah belajar yang dihadapi siswa4) Mampu menganalisis kesulitan belajar yang dihadapi siswa5) Mampu menganalisis kasus belajar matematika yang dihadapi siswa6) Mampu membuat karya tulis yang original7) Mampu mengadakan remedial yang berkualitas

Pertemuan

Capaian Pembelajaran

Pertemuan

Kemampuan akhir capaian pembelajaran

Bahan Kajian /Materi

Pembelajaran

Metode Pembelajaran Pengalaman Belajar

Kriteria Penilaian

(Indikator)Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 Pengetahuan:

Memahami rencana perkuliahan dan sistem penilaian yang digunakan di

Menjelaskan rencana perkuliahan dan sistem penilaian yang digunakan di dalam perkuliahan

Orientasi mata kuliah:Penjelasan tentang

- silabus dan rencana

Ceramah (penyajian oleh dosen), tanya jawab

Ceramah (Penyajian oleh dosen): permasalahan terhadap pembelajaran mata kuliah Bimbingan Konseling

- 1 Pertemuan



dalam perkuliahan

Sikap dan Tata Nilai:Bersemangat dalam mengikuti perkuliahan.

pelaksanaan perkuliahanpeta konsep mata kuliah

2 Pengetahuan:Memahami konsep dasar belajar

Sikap dan Tata Nilai:Aktif memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahliMenghargai pendapat oranglain

Menjelaskan esensi belajar dan ciri-ciri perubahan perilaku hasil belajar)

Konsep dasar Belajar

Ekspository, Brainstorming,Tanya jawab

Penyajian materi oleh dosen dengan menggunakan LCDDiskusi terhadap konsep dasar belajar.Pemberian tugas resume konsep dasar belajar BK untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

Teknik Penilaian:Sikap: observasi, angketPengetahuan: tesKeterampilan

1 Pertemuan



3

Pengetahuan:Memahami tentang konsep dasar BK belajar


Keterampilan kerja:Mampu menempatkan diri sebagai guru mata pelajaran dan

Menjelaskan konsep dasar BK belajar dan dapat menjelaskan bentuk-bentuk layanan BK belajar.

Konsep dasar BK Belajar (definisi, tujuan, fungsi dan prinsip BK) Belajar)

Presentasi dan Diskusi kelompok

Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap Konsep dasar BK Belajar (definisi, tujuan, fungsi dan prinsip BK) Pemberian tugas resume untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

Sikap: observasi, angketPengetahuan: tesKeterampilan

1 Pertemuan



wali kelas

4

Pengetahuan:Memahami Peran Guru Dalam BK


Keterampilan kerja:Mampu menempatkan diri sebagai guru mata pelajaran dan wali kelas

Dapat menjelaskan peran guru dalam BK

Peran Guru dalam BK


Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap Peran Guru dalam BKPemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


1 Pertemuan



5

Pengetahuan:Memahami tentang konsep gaya belajar


Keterampilan kerja:Mampu menganalisis gaya belajar yang tepat untuk diterapkan siswa

Dapat menjelaskan konsep dasar gaya belajar, dapat menjelaskan macam-macam gaya belajar, dan dapat menjelaskan cara memfasilitasi siswa sesuai dengan gaya belajar

Gaya Belajar Presentasi dan Diskusi kelompok

Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap gaya belajar.Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


6 Pengetahuan: Dapat Kesulitan- Presentasi dan Penyajian oleh Sikap: 1



Memahami tentang berbagai kesulitan belajar dan keterampilan belajar pokok

Sikap dan Tata Nilai:Aktif memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahli

Menghargai pendapat oranglain

Keterampilan kerja:

Mampu menganalisis

menjelaskan kesulitan belajar dan macam-macam kesulitan belajar.

kesulitan dalam belajar.

Diskusi kelompok

mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap kesulitan-kesulitan dalam belajar.Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

observasi, angketPengetahuan: tesKeterampilan

Pertemuan



kesulitan belajar yang dihadapi siswa

7

Pengetahuan:Memahami masalah-masalah dalam belajar


Keterampilan kerja:Mampu menganalisis masalah

Dapat menjelaskan fobia matematika, perilaku mencontek, motivasi rendah

Masalah-masalah Belajar (Fobia Matematika, mencontek, motivasi rendah)


Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap masalah-masalah Belajar (Fobia Matematika, mencontek, motivasi rendah).Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


1 Pertemuan



belajar yang dihadapi siswa

8 UTS(Tes Tertulis)

9

Pengetahuan:Memahami tentang berbagai macam permasalahan dalam belajar


Keterampilan kerja:Mampu

Dapat menjelaskan Burnout underachievment, prokrastinasi

Masalah-masalah BelajarBornout, underachievment, prokrastinasi)


Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap masalah-masalah BelajarBornout, underachievment, prokrastinasi) Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


1 Pertemuan



menganalisis masalah belajar yang dihadapi siswa

10

Pengetahuan:Memahami kasus dalam belajar MTK


Keterampilan kerja:Mampu menganalisis kasus belajar matematika

Dapat menyelenggarakan studi kasus belajar MTK dan menemukan alternatif penanganan

Studi kasus belajar MTK

Penugasan (Individu)

Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap Studi kasus belajar MTK Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


1 Pertemuan



yang dihadapi siswa

11

Pengetahuan:Memperoleh gambaran yang lengkap tentang masalah belajar siswa


Keterampilan kerja:Mampu menganalisis kasus belajar

Dapat menyelenggarakan studi kasus belajar MTK

Studi kasus belajar MTK

Penyajian oleh mahasiswa, diskusi kelas, pemberian tugas

Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap Studi kasus belajar MTKPemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


1 Pertemuan



matematika yang dihadapi siswa

12-13-14

Pengetahuan:Memahami tentang konsep dasar DKB dan prosedur DKB

Sikap dan Tata Nilai:Menjunjung originalitas karya

Keterampilan kerja:Mampu membuat karya tulis yang original

Konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar) meliputi definisi, kedudukan dalam pembelajaran,

Konsep dasar dan prosedur remedial

1. Konsep dasar DKB 2. Prosedur DKB

Diskusi kelas, pemberian tugas

Diskusi terhadap konsep dasar DKB dan prosedur DKB Pemberian tugas untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


3 Pertemuan

15 Pengetahuan:Pengajaran Remedial

Sikap dan Tata Nilai:

Dapat memahami dan menerapkan pengajaran remedial

Pengajaran Remedial

Penyajian oleh mahasiswa, diskusi kelas, pemberian tugas

Penyajian oleh mahasiswa dengan menggunakan LCD.Diskusi terhadap pengajaran remedial Pemberian tugas


1 Pertemuan



Aktif memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahliMenghargai pendapat oranglain

Keterampilan kerja:Mampu mengadakan remedial yang berkualitas

untuk menambah pengetahuan mahasiswa

16 UAS (Tes Tertulis)

Penetapan Nilai Akhir Nilai Akhir (NA) = Total nilai persubkompetensiKeteranganKriteria penentuan nilai subkompetensi adalah sebagai berikut.

Komponen Bobot



Tugas 20%Sikap/Absensi 10 %UTS 30%UAS 40%

Mengetahui Palembang, Januari 2016Ketua Jurusan/Prodi, Dosen Ybs,

Cecil Hiltrimartin, M.Si, Ph.D Cecil Hiltrimartin, M.Si, Ph.D.



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Jumlah SKS : 2 SKSSemester : 4Pertemuan Ke- : 1Dosen Pengampu : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd

A. Capaian Pembelajaran Pertemuana. Sikap dan Tata Nilai:

a. Bersemangat dalam mengikuti perkuliahan.b. Pengetahuan:

a. Memahami rencana perkuliahan dan sistem penilaian yang digunakan di dalam perkuliahan

B. Kemampuan Akhir Capaian Pembelajarana. Menjelaskan rencana perkuliahan dan sistem penilaian yang digunakan di dalam perkuliahan

C. Bahan Kajian Pembelajaran a. Orientasi mata kuliah:b. Penjelasan tentang silabus dan rencana pelaksanaan perkuliahan peta konsep mata kuliah

D. Metode PembelajaranCeramah, diskusi, tanya jawab



E. Pengalaman Pembelajarani. Kegiatan Awal (10 menit)

Perkenalan dan motivasi belajar mata kuliah Bimbingan dan Konseling

ii. Kegiatan Inti (70 menit)a. Menjelaskan Silabus Perkuliahanb. Menjelaskan Sistem Penilaianc. Tanya jawab tentang silabus dan sistem penilaiand. Menjelaskan hakikat Bimbingan dan konseling

i. Kegiatan Akhir (20 menit)Menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan apa perlengkapan yang diperlukan untuk belajar

F. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, modul, laptop

G. Penilaian

1. Penilaian Keaktivan Mahasiswa

No. Aspek PenilaianBobot

Tertinggi

Nilai Siswa

1. Siswa aktif bertanya dan berargumen secara kritis

10

2. Siswa cukup aktif bertanya dan berargumen secara kritis

7

3. Siswa kurang aktif bertanya dan berargumen 5



secara kritis4. Siswa tidak aktif bertanya dan berargumen

secara kritis2

Nilai=Skor yang diperolehtotal skor

×100

Mengetahui,Ketuan Jurusan/Prodi,

Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Inderalaya, Januari 2016Dosen Pengampu,





Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Jumlah SKS : 2 SKSSemester : 4Pertemuan Ke- : 2Nama Dosen : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Aktif memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahlib. Menghargai pendapat orang lain

b. Pengetahuan:a. Memahami tentang konsep dasar belajar BK

B. Kemampuan Akhir Capaian Pembelajarana. Memahami Konsep dasar belajar

C. Bahan Kajian Pembelajaran a. Konsep Dasar Belajar

F. Metode Pembelajaran



Penyajian materi oleh dosen dengan menggunakan LCD, Diskusi terhadap konsep dasar belajar, Pemberian tugas resume konsep dasar belajar BK untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

G. Pengalaman Pembelajarani. Kegiatan Awal (10 menit)

Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami hakikat bimbingan dan konseling

ii. Kegiatan Inti (70 menit)a. Dosen mempersilakan mahasiswa untuk presentasib. Dosen membiarkan mahasiswa untuk tanya jawab dan dosen memberikan konfirmasi.c. Dosen membantu mengelaborasi dan menguatkan presentasi siswa dengan memaparkan materi.

ii. Kegiatan Akhir (20 menit)Menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan apa perlengkapan yang diperlukan untuk belajar

H. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, modul, laptop

I. Penilaian

1. Penilaian Resume dan makalahNo. Aspek yang Dinilai Rentang Nilai Nilai1. Ketepatan isi 60-702. Organisasi isi 1-53. Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan 1-154. Menghindari link yang belum terkaji secara ilmiah 1-10



Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7

3. Siswa kurang aktif bertanya dan berargumen secara kritis

5

4. Siswa tidak aktif bertanya dan berargumen secara kritis

2


×100









Fitri Wahyuni, M.Pd



b. Pengetahuan:a. Memahami tentang konsep dasar BK

c. Keterampilan Kerjaa. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis

informasi dan data



B. Kemampuan Akhir Capaian Pembelajaranb. Mampu menempatkan diri sebagai guru mata pelajaran dan wali kelas

C. Bahan Kajian Pembelajaran a. Menjelaskan konsep dasar BK belajar dan dapat menjelaskan bentuk-bentuk layanan BK belajar.

H. Metode PembelajaranPenyajian materi oleh dosen dengan menggunakan LCD, Diskusi terhadap konsep dasar belajar, Pemberian tugas resume konsep dasar belajar BK untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

I. Pengalaman Pembelajarani. Kegiatan Awal (10 menit)

Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami hakikat dasar belajar bimbingan dan konseling


iii. Kegiatan Akhir (20 menit)Menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan apa perlengkapan yang diperlukan untuk belajar

J. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, modul, laptop

K. Penilaian

1. Penilaian Resume dan makalah



No. Aspek yang Dinilai Rentang Nilai Nilai5. Ketepatan isi 60-706. Organisasi isi 1-57. Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan 1-158. Menghindari link yang belum terkaji secara ilmiah 1-10

Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100






Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D.





Fitri Wahyuni, M.Pd

A. Capaian Pembelajaran Pertemuan1. Sikap dan Tata Nilai:

a. Memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahlib. Menghargai pendapat orang lain

2. Pengetahuan:a. Memahami peran guru dalam BK

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menempatkan diri sebagai guru mata pelajaran dan wali kelas

B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat menjelaskan peran guru dalam BK



D. Bahan Kajian Pembelajaran Peran guru dalam BK

E. Metode PembelajaranPenyajian materi oleh dosen dengan menggunakan LCD, Diskusi terhadap konsep dasar belajar, Pemberian tugas resume konsep dasar belajar BK untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.

F. Pengalaman Pembelajarani. Kegiatan Awal (10 menit)

Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami peran guru dalam BK



G. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, modul, laptop

H. Penilaian

1. Penilaian Resume dan makalahNo. Aspek yang Dinilai Rentang Nilai Nilai



1. Ketepatan isi 60-702. Organisasi isi 1-53. Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan 1-154. Menghindari link yang belum terkaji secara ilmiah 1-10

Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100











Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahlib. Menghargai pendapat oranglain

2. Pengetahuan:a. Memahami konsep gaya belajar

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menganalisis gaya belajar yang tepat untuk diterapkan kepada siswa

B. Kemampuan Akhir Capaian Pembelajaran



a. Dapat menjelaskan konsep dasar gaya belajarb. Dapat menjelaskan macam-macam gaya belajarc. Dapat menjelaskan cara memfasilitasi siswa sesuai dengan gaya belajar

C. Bahan Kajian Pembelajaran Gaya Belajar

D. Metode PembelajaranPenyajian materi oleh dosen dengan menggunakan LCD, Diskusi terhadap konsep dasar belajar, Pemberian tugas resume konsep dasar belajar BK untuk menambah pengetahuan mahasiswa saat pertemuan selanjutnya.


Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami Gaya Belajar






G. Penilaian


Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2




×100









Fitri Wahyuni, M.Pd



2. Pengetahuan:a. Memahami tentang berbagai kesulitan belajar dan keterampilan belajar pokok

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menganalisis kesulitan belajar yang dihadapi siswa



B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat menjelaskan kesulitan belajar dan macam-macam kesulitan belajar.

C. Bahan Kajian Pembelajaran Kesulitan-kesulitan dalam belajar



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami Kesulitan-Kesulitan Belajar




G. Penilaian




Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2




×100








Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Semester : 4Pertemuan Ke- : 7Nama Dosen : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Mampu memberikan opini yang didukung dengan pendapat para ahli2. Pengetahuan:

a. Memahami masalah-masalah dalam belajar3. Keterampilan Kerja

a. Mampu menganalisis masalah belajar yang dihadapi siswa



B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat menjelaskan fobia matematika, perilaku mencontek, motivasi rendah.

C. Bahan Kajian Pembelajaran a. Fobia Matematikab. Perilaku Mencontekc. Motivasi Rendah



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami fobia matematika, perilaku mencontek dan motivasi rendah.






G. Penilaian


Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2




×100








Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Jumlah SKS : 2 SKSSemester : 4Pertemuan Ke- : 8/UTSNama Dosen : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Jujur dan percaya diri dalam mengerjakan UTS2. Pengetahuan:

a. Mengevaluasi pembelajaran Bimbingan dan Konseling




Mendapatkan evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan mahasiswa

C. Bahan Kajian Pembelajaran UTS

D. Metode PembelajaranUjian tertulis


a. Mengkondisikan kelasb. Menjelaskan prosedur UTS

ii. Kegiatan Inti (70 menit)a. Mahasiswa melaksanakan UTS

iii. Kegiatan Akhir (20 menit)a. Mahasiswa menyelesaikan UTSb. Dosen mengingatkan materi selanjutnya

F. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, laptop

G. PenilaianIndikator Soal Jawaban SkorDapat menjelaskan macam-macam gaya belajar

Sebutkan beberapa macam gaya belajar dan ciri-cirinya!

1. Visual Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi

40



Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu

2. Auditori Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio Cenderung banyak omong Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll



3. Kinestetik Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing Menyukai praktek/ percobaan Menyukai permainan dan aktivitas fisik

Dapat menjelaskan macam-macam kesulitan belajar.

Jelaskan macam-macam kesulitan belajar!

1. Learning disabilityLearning disability atau dalam Bahasa Indonesianya disebut dengan ketidakmampuan belajar. Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber, 1998). Ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

2. UnderachieverUnderachiever mengacu kepada siswa yang

40



sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.

3. Slow learnerSlow Learner adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Apabila diamati, maka ada sejumlah siswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar secara tuntas dengan variasi dua kelompok besar

4. Learning disfunctionmerupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.

5. Learning disorderDapat menjelaskan fobia matematika, perilaku mencontek, motivasi rendah

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi fobia atematika?

Cara mencegah a) Guru dan orang tua bersikap positif tentang matematika b) Siswa mengetahui manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari c) Siswa terlibat aktif dalam belajar matematika d) Tes bukanlah tujuan akhir dari belajar matematika

220



e) Meringkas catatan - Siswa membuat jadwal belajar

Cara mengatasi1. Sikap positif2. Ajukan pertanyaan, untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika.3. Belajar kelompok4. Latihan rutin. Memahami konsep matematika membutuhkan latihan rutin.5. Jangan takut membuat kesalahan, beberapa pembelajaran yang paling kuat berasal dari membuat kesalahan.

Total 100


×100









Fitri Wahyuni, M.Pd



2. Pengetahuan:a. Memahami tentang berbagai macam permasalahan dalam belajar

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menganalisis masalah belajar yang dihadapi siswa



B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat menjelaskan Burn-out, underachievment, prokrastinasi

C. Bahan Kajian Pembelajaran Burn-out, underachievement dan prokrastinasi



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami Burn-out, underachievement dan prokastinasi




G. Penilaian




Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2

Nilai=Skor yangdiperolehtotal skor

×100











Fitri Wahyuni, M.Pd



2. Pengetahuan:a. Memahami kasus dalam belajar MTK

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menganalisis kasus belajar matematika yang dihadapi siswa



B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat menyelenggarakan studi kasus belajar MTK dan menemukan alternatif penanganan

C. Bahan Kajian Pembelajaran Studi Kasus dan macam-macam alternatif penanganan



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami studi kasus dan cara penanganannya




G. Penilaian




Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100











Fitri Wahyuni, M.Pd



2. Pengetahuan:a. Memperoleh gambaran yang lengkap tentang masalah belajar siswa

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu menganalisis kasus belajar matematika yang dihadapi siswa




Dapat menyelenggarakan studi kasus belajar MTK

C. Bahan Kajian Pembelajaran Studi kasus belajar MTK



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami studi kasus




G. Penilaian





Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100










Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Jumlah SKS :

2 SKS

Semester : 4Pertemuan Ke- : 12-14Nama Dosen : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Menjunjung originalitas karya2. Pengetahuan:

a. Memahami tentang konsep dasar Diagnosis Kesulitan Belajar dan prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar3. Keterampilan Kerja

a. Mampu mendiagnosis dan membuat karya tulis yang original




Mahasiswa mampu memahami Konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar) meliputi definisi, kedudukan dalam

C. Bahan Kajian Pembelajaran Konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar) meliputi definisi, kedudukan dalam



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami konsep dasar DKB dan prosedurnya




G. Penilaian





Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100











Fitri Wahyuni, M.Pd



2. Pengetahuan:a. Dapat memahami dan menerapkan pengajaran remedial

3. Keterampilan Kerjaa. Mampu mengadakan remedial yang berkualitas



B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranDapat memahami dan menerapkan pengajaran remedial

C. Bahan Kajian Pembelajaran Pengajaran Remedial



Apersepsi : Dosen mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya.Motivasi : Dosen menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran hari tersebut.Tujuan : Mahasiswa memahami konsep dasar pengajaran remedial




G. Penilaian




Jumlah 63-100



Tertinggi

Nilai Siswa


10


7


5


2


×100










Fakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Pendidikan MatematikaMata Kuliah/Kode : Bimbingan dan Konseling/GIP15105Jumlah SKS : 2 SKSSemester : 4Pertemuan Ke- : 16/UASNama Dosen : Cecil Hitrimartin, M.Si, Ph.D

Fitri Wahyuni, M.Pd


a. Jujur dan percaya diri dalam ujian2. Pengetahuan:

a. Mengevaluasi pembelajaran Bimbingan dan Konseling

B. Kemampuan Akhir Capaian PembelajaranMendapatkan evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan mahasiswa



C. Bahan Kajian Pembelajaran UAS

D. Metode PembelajaranUjian tertulis


a. Mengkondisikan kelasb. Menjelaskan prosedur UAS

ii. Kegiatan Inti (70 menit)a. Mahasiswa melaksanakan UAS

iii. Kegiatan Akhir (20 menit)a. Mahasiswa menyelesaikan UASb. Dosen mengingatkan materi selanjutnya

H. Alat/Bahan/Sumber BelajarProyektor, LCD, laptop

I. PenilaianIndikator Soal Jawaban Skor

Dapat menjelaskan Burnout syndrome

Bagaimana ciri-ciri burnout syndrome? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Ciri-ciri1. kelelahan emosional,

perasaan secara emosional terlalu berat dan kelelahan karena pekerjaan seseorang;

2. depersonalisasi, sebuah

25



perasaan buruk pada respon diri sendiri terhadap siswa; dan

3. rasa mengurangi prestasi pribadi, hilangnya personal self-efficacy (pencerahan/percaya diri)

Cara mengatasi1. Mendorong guru untuk

menggunakan strategi, pendekatan, metode dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam belajar. Jadi, guru mempunyai ide kreatif agar siswa merasa nyaman dan tidak terpaksa untuk bersekolah. Misalnya dengan penggunaan media yang menarik perhatian anak, sehingga anak merasa lupa bahwa ia sedang bersekolah.

2. Melakukan istirahat sejenak dan



menganjurkan siswa untuk menkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran cukup. Penggunaice breaking akan membuat siswa lebih nyaman karena otak anak tidak terforsir untuk memikirkan materi. Sehingga anak mampu belajar dengan otak yang tenang dan tanpa paksaan. Selain itu, anak disuruh untuk membawa bekal makanan atau minuman dari rumah agar anak tidak berpikiran untuk segera bergegas istirahat pada saat pelajaran sedang berlangsung.

3. Melakukan penjadwalan kembali jam-jam dari hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat. Hal ini



dapat dilakukan kerjasama antara guru dengan orangtua, untuk menjadwal kapan anak harus belajar dan kapan anak diizinkan untuk bermain. Karena, anak tidak mampu untuk selalu berfokus pada pelajaran.

4. Mengubah atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada disebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar. Misalnya di rumah, orangtua berusaha untuk menciptakan kondisi ruang belajar anak dengan menarik. Contohnya



pada anak yang memiliki gaya belajar kinestetik, jadi orangtua harus mempersiapkan barang/benda lain misalnya permainan agar anak tidak bosan.

Mahasiswa memahami konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar)

Dalam pengumpulan data saat DKB, observer melakukan beberapa teknik tes. Jelaskanlah teknik wawancara, observasi dan angket!

1. Teknik Nontes

Teknik nontes yang

dimaksud disini adalah teknik

pengumpulan data atau

keterangan yang dilakukan

dengan cara: wawancara,

observasi, angket, sosiometri,

biografi, pemeriksaan kesehatan

dan fisik, dan dokumentasi

a. Wawancara

Wawancara atau interview

merupakan cara untuk

memperoleh data atau

keterangan dengan jalan

25



mengadakan komunikasi dengan

sumber data.

b. Observasi

Observasi merupakan salah

satu teknik pengumpulan

data yang dilakukan secara

sistematis dan sengaja

diadakan dengan alat indra

terhadap kegiatan-kegiatan

yang sedang berlangsung,

baik secara langsung maupun

tidak langsung.

c. Angket

Angket atau kuisener adalah

alat pengumpul data yang

berisi daftar pertanyaan yang

harus dijawab atau

dikerjakan oleh orang yang



diselidiki atau disebut

responden, secara tertulis.

Mahasiswa memahami konsep dasar DKB (Diagnosis Kesulitan Belajar)

Jelaskan tahap-tahap DKB! A. Diagnosa

Diagnosa adalah upaya

sistematis yang dilakukan oleh

guru untuk memahami secara

mendalam tentang hubungan

antara kasus, masalah, dan faktor

penyebab sebagai rangkaian

kegiatan dalam rangka

memahami fenomena masalah

siswa. Diagnosa dapat dilakukan

melalui prosesidentifikasi kasus,

identifikasi masalah dan

identifikasi faktor penyebab.

a. Identifikasi Kasus

Identifikasi Kasus

25



merupakan upaya sistematis

yang dilakukan oleh guru

untuk menentukan siswa

yang mengalami kesulitan

dalam belajar. Penentuan

siswa yang mengalami

kesulitan bisa dilakukan

melalui pemahaman kondisi

sosial pribadi siswa dan

prestasi belajarnya.

(Rusmana, 2010)

b. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah

upaya sistematis untuk

memahami secara mendalam

tentang hakikat dan esensi

masalah yang dihadapi

siswa. Identifikasi masalah

dapat dilakukan oleh guru



dengan mengkaji secara

mendalam tentang jenis dan

hakikat masalah yang

menjadi faktor penyebab

kesulitan belajar siswa.

Identifikasi tentang jenis dan

hakikat masalah bisa

dilakukan melalui

pemahaman kisi-kisi soal

pada setiap mata pelajaran.

c. Identifikasi Faktor Penyebab

Identifikasi faktor penyebab

adalah upaya sistematis yang

dilakukan oleh guru untuk

memahami hubungan antara

kasus, masalah, dan faktor-

faktor penyebab munculnya



masalah. Menurut Rusmana,

identifikasi faktor penyebab

dapat dilakukan dengan

memahami secara mendalam

tentang kondisi objektif

siswa baik yang menyangkut

faktor dalam dan faktor luar

siswa, yaitu:

a. Faktor dalam siswa

bisa dipahami melalui

pengenalan terhadap

kecerdasan, bakat,

minat, sikap, aspirasi,

kebiasaan,

kepribadian, dll.

b. Faktor luar siswa bisa

dipahami melalui

pengenalan terhadap

kondisi sosial,



ekonomi, budaya dan

lingkungan siswa

baik secara khusus

(umwelt) dan umum

(umgebung)

B. Prognosa

Prognosa adalah upaya

sistematis yang dilakukan

oleh guru untuk

mengidentifikasi berbagai

alternatif bantuan yang dapat

diberikan kepada siswa

dalam rangka membantu


Prognosa dapat dilakukan

oleh guru dengan

mempertimbangkan kesiapan

sarana dan prasarana yang

tersedia dan dapat



dilaksanakan

C. Treatment

Treatment adalah upaya

bantuan yang dipilih sebagai

alternatif untuk mengatasi


Treatment yang dipilih

didasarkan atas karakteristik

utama kesulitan belajar

siswa. Treatment bisa

bersifat langsung dan tidak

langsung.

a. Treatmen langsung bisa

berupa

pengayaan,pemantapan,

remedi, dan

peningkatan.

b. Treatment tidak

langsung bisa berupa



konseling dan

psikoterapi oleh ahlinya

melalui proses referal.

Dapat memahami dan menerapkan pengajaran remedial

Jelaskan fungsi pengajaran remedial!

1.Fungsi KorektifPengejaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial antara lain :

Perumusan tujuan Penggunaan metode mengajar Cara-cara belajar Evaluasi

25



Segi-segi pribadi muridDengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor mempengaruhi dapat diperbaiki.

2.Fungsi PenyesuaianYang dimaksud fungsi penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaian dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntutan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong



untuk belajar.

3.Fungsi PemahamanFungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memungkinkan guru, murid dan pihak-pihak lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi murid. Demikian pula murid diharapkan dapat lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.

4.Fungsi PengayaanFungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran



reguler, dapat diperoelh melalui pengajaran remedial. Pengayaaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan adalam pengajaran remedial. Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.

5.Fungsi TerapuetikDengan pengaaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat meyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. Penyembuhan kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pada



sebaliknya.

6.Fungsi AkselarasiFungsi akselarasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti aktu maupun materi. Misalnya : murid yang tergolong lambat dalam belajar dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.

TOTAL 100


×100









Documents

matematika.fkip.unsri.ac.idmatematika.fkip.unsri.ac.id/.../uploads/2017/01/bk-NEW2.docx · Web view... gaya belajar, keterampilan belajar Matematika, kesulitan dan permasalahan dalam