21
TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU I Oleh : Nama : Mistik Dwi Wilujeng NIM : 115040201111208 Kelas : K (Agroekoteknologi) Dosen : Dr. Ir. M. Luthfi Rayes, MSc UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG

 · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

  • Upload
    dangnga

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU I

Oleh :

Nama : Mistik Dwi Wilujeng

NIM : 115040201111208

Kelas : K (Agroekoteknologi)

Dosen : Dr. Ir. M. Luthfi Rayes, MSc

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2013

Page 2:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

1. Peta skala besar dan skala kecil ?

Beri contoh masing-masing !

Apa saja yg berbeda ?

Jawab :

Pengertian peta skala besar adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu wilayah

dengan skala 1 : 250.000 – 1 : 5000. Peta ini disebut juga dengan peta sangat detail yang

bertujuan untuk penelitian khusus, misalnya : percobaan pertanian, untuk mempelajari

variabilitas respon tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan tertentu dan

pengamatannya >2 per ha.

Contoh : Peta Kelurahan, Peta Kecamatan

Pengertian peta skala kecil adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu wilayah

dengan skala 1 : 1.000.000 – 1 : 500.000, yang bertujuan untuk menggambarkan sebaran

tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional, dan tidak untuk keperluan praktis

karena informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim.

Contoh : peta tanah eksplorasi, peta propinsi

Perbedaan :

a. Skala peta : pada peta skala besar skala yang digunakan 1:5000-1:250.000 sedangkan

pada peta skala kecil 1:500.000-1:1.000.000

b. Penyajian: Peta skala besar menampilkan perbesaran dari peta skala kecil

c. Tujuan (intensitas pengamatan) : Peta skala besar lebih detai, sedangkan peta skala

kecil penggambarannya lebih umum

d. Teknik pelaksaannya : cakupan lahan pada peta skala besar sempit, sedangkan pada

peta skala kecil cakupan wilayahnya lebih luas

e. Tujuan dari masing-masing peta : peta skala besar biasanya ditujukan untuk peneliian,

sedangkan peta skala kecil hanya digunakan untuk keperluan praktis.

2. Survei tanah bertujuan umum dan khusus ?

Beri contoh masing-masing !

Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing ?

Jawab :

Menurut Dent dan Young ( 1981 ) ada dua strategi dalam melakukan survei tanah, yaitu

survei tanah untuk tujuan umum dan untuk tujuan khusus (special purpose).

Page 3:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Survei tanah untuk tujuan umum ditujukan untuk memberikan data sebagai dasar

interprestasi untuk berbagai penggunaan yang berbeda, bahkan beberapa dari

penggunaan tersebut belum diketahui. Survei tanah bertujuan umum meliputi

pembuatan peta pedologi yang menyajiakan sebaran satuan-satuan tanah yang

ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik,kimia dan biologi yang dikumpulkaan

di laboraturium dan di lapangan.

Contoh : Pembuatan peta pedologi, sebagai dasar untuk melakukan riset yang berkaitan

dengan hubungan tanah tanaman.

Kelebihan : Dari survei tanah tujuan umum ini sangat bermanfaat untuk di terapkan

pada wilayah-wilayah yang masih belum berkembang, yang faktor fisik

lingkungannya (potensi penggunaan lahannya ) belum banyak di ketahui.

Kelemahan : Survei tanah tujuan umum ini yaitu kisaran penggunaan lahan yang di

gunakan sangat luas, meliputi penggunaan untuk pertanian dan non

pertanian sehingga informasi dasar tentang tanah harus di kumpulkan

sebelum di lakukan pengambilan keputusan penggunaan lahan yang

menguntungkan.

Survei tanah untuk tujuan khusus di lakukan apabila tujuannya telah di ketahui

sebelumnya dan bersifat spesifik, misalnya untuk irigasi reklamasi lahan atau

penanaman jenis tanaman tertentu. Survei tanah tujuan khusus dapat dilakukan

asalkan penggunaanya di kemukakan secara jelas.

Contoh : Sebagai pengembangan irigasi, dan sebagai analisis contoh tanah.

Kelebihan : Dari survei tanah tujuan khusus sangat bermanfaat apabila mencantumkan

informasi tentang daerah tersebut berikut dengan penggunaan lahan yang

berpotensi untuk di kembangkan telah di ketahui, sehingga penggunaan

khusus dapat di gunakan.

Kelemahan : Dari survei tanah tujuan khusus ketidakmampuannya dalam memenuhi

semua tujuan atau keperluan,tidak seperti yng berlaku pada survei

bertujuan umum.

3. Siapa saja pengguna survei tanah? Jelaskan secara detail apa yg dimaksud. Misalnya

mengapa petani bisa memutuskan apa yg sebaiknya dilakukan atas tanahnya menggunakan

hasil survei tanah dan seterusnya.

Page 4:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Rossiter (2000), mencoba memerinci beberapa pengguna survei tanah, seperti yang

di uraikan berikut ini :

I. Pengelola Lahan, yaitu petani,peternak,pengelola hutan dan pengelola

perkebunan. Kelompok ini akan memutuskan apa yang sebaiknya di lakukan

untuk lahannya, misalnya untuk apa dan bagaimana sistem penggelolaanya yang

tepat.

II. Penyuluh lapangan, kelompok ini bertugas memberikan penyuluhan kepada

pengelolaan yang lahan.

III. Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan, misalnya lembaga

pemberi kredit,bank,dan kelompok investor. Kelompok ini memfasilitasi

penggunaan lahan dan membutuhkan informasi apakah lahan tersebut akan

menghasilkan dan menguntungkan secara ekonomi.

IV. Perencana penggunaan lahan pedesaan lahan pedesaan dan perkotaan.

Kelompok perencana ini merekomendasikan atau memfasilitasi jenis-jenis

penggunaa lahan tertentu di daerah lahan yang berbeda.

V. Lembaga pengendali penggunaan lahan, merupakan kelompok perencana

penggunaan lahan dengan kewenangan khusus untuk mengatur penggunaan

lahan. Sebagi contoh, di Belanda jumlah pupuk kandang yang boleh di berikan

setiap hektar di tentukan oleh jenis tanah untuk menghindari polusi air tanah.

VI. Badan otoritas pajak, di beberapa negara,pajak atas lahan di dasarkan pada

produksi potensi lahan. Semakin subur tanah semakin tinggi pajak yang harus di

bayar oleh pemilik lahan tersebut.

VII. Pakar dalam bidang rekayasa, ahli-ahli dalam bidang rekayasa memerulkan hasil

surevei tanah untuk menentukan apa yang harus di perhatikan dalam

pembangunan gedung , jalan maupun pipa-pipa saluran minyak dan gas bumi

agar tidak mudah mengalami korosi.

VIII. Pengelola lingkungan yang menggunakan tanah sebagai unsur ekologi

landskap. Hasil survei tanah dapat menunjukan lokasi-lokasi dalam suatu daerah

yang memiliki resiko tinggi jika di gunakan untuk kepentingan tertentu.

IX. Peneliti, mengkaji tanggapan lahan terhadap pengguna lahan dan strategis

pengelolaannya.Termasuk dalam kelompok ini adalah peneliti pada plot

percobaan yang berharap bahwa satuan tanah yang berbeda akan memberikan

tanggapan ( respon ) yang berbeda pula terhadap macam penggeloalaan yang di

terapkan.

Page 5:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

4. Pertanyaan apa saja yang bisa dijawab dari hasil survei tanah?

Jawab :

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat di jawab hasil survei tanah yang di lakukan

oleh Rossiter(2000) :

a. Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian.

- Apa kelas (taksa) tanah yang di jumpai di daerah yang di kaji?

- Bagaimana propinsi masing-masing kelas yang ada di daerah tersebut?

- Berapa persen dari daerah tersebut yang di duduki oleh tanah dengan sifat-sifat

tertentu? (misalnya tanah yang berbatu pada kedalaman <50 cm)

Kelompok pertanyaan pertama ini hanya memerlukan prosedur pengambilan

contoh secara statistik dan memerlukan peta. Pertanyaan ini hanya bermanfaat

untuk memberikan informasi di tingkat nasional.

Pada lokasi tertentu pada suatu daerah yang di pilih.

- Apa kelas (taksa) tanah pada lokasi tersebut ?

- Bagaimana sifat tanah pada lokasi tersebut?

- Bagaimana pola spesial dari kelas tanah pada dan di sekitar lokasi tersebut?

- Bagaimana pola spesial dari sifat-sifat tanah pada atau di sekitar lokasi tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diajukan oleh pihak penggelola lahan yang

sudah memiliki atau yang sedang mengelola daerah tertentu serta pihak perencana

yang telah mengidentifikasi daerah tertentu yng akan di rancang penggunaan

lahannya.

Memilih lokasi daerah yang diinginkan.

- Dimana lokasi kelas-kelas ( taksa ) tanah tertentu misalnya Mollisol di daerah

tersebut dapat di jumpai ?

- Dimana lokasi tanah-tanah yang memiliki sifat-sifat tertentu misalnya yang

berdrainasi baik, KB > 50%, tidak berkrikil dan lain-lain, yang berdekatan dengan

tanah yang memiliki drainase buruk, KB > 50%, dekat sumber air dan lain-lain

dapat di jumpai?

Page 6:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Kelompok pertanyaan di atas harus di jawab oleh pihak perencanaan atau

pengguna lahan yang akan mencari dan menggunakan lahan sesuai dengan

kebutuhan mereka. Lahan tersebut dapat berupa lahan yang sudah dimiliki atas

telah di kelola atau bisa juga berupa lahan yang di cari untuk di kelola.

5. Ada Berapa kategori dalam Soil Taxonomy. Apa kaitannya dengan Peta Tanah?

Jawab :

Kategori Soil Taxonomy

Dalam sistem Taksonomi Tanah USDA, terdapat 6 kategori yang tersusun secara berhiraki

yaitu :

a. Ordo : Proses pembentukan tanah seperti yang di tunjukkan oleh ada tidaknya horizon

penciri serta jenis horizon penciri yang ada (12 taksa).

b. Sub-ordo : keseragaman genetik, misalnya ada tidaknya sifat-sifat tanah yang

berhubungan dengan pengaruh air,rezim lengas tanah, bahan induk utama, pengaruh

vegetasi, tingkat dekomposisi bahan organik (64 taksa)

c. Grup : kesamaan jenis, susunan dan perkembangan horizon, kejenuhan basa, suhu

lengas, tanah ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain seperti fragipan, duripan.

d. Sub-grup : 1. Sifat-sifat inti dari grup; 2. Sifat-sifat tanah peralihan; 3. Sifat-sifat tanah

peralihan ke bukan tanah.

e. Famili : Sifat-sifat penting untuk pertanian atau bidang rekayasa. Sifat yang sering

digunakan sebagai pembeda antara lain adalah : sebaran besar butir, susunan mineral

liat, kelas aktivitas tukar kation, rezim suhu tanah.

f. Seri : Jenis dan susunan horizon, warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah, sifat-

sifat kimia dan mineralogi masing-masing horizon.

Kaitanya dengan peta tanah

1. Membantu mendeskripsi dan mengklasifikasikan profil-profil tanah pada lokasi di daerah

survei.

2. Membantu mempermudah dalam pembuatan peta tanah.

Page 7:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

6. Cari contoh Peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet ! Apa yg berbeda ?

Mana yg lebih bermanfaat bagi:

(a) petani,

(b) peneliti

(c) konsultan perkebunan,

(d) mahasiswa

Jawab :

Peta Tanah

adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenis tanah disuatu

daerah. Peta ini dilengkapi degan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat

tanah dari masing-masing satuan peta. Peta tanah biasanya disertai dengan “Laporan

Pemetaan Tanah” yang menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang

digambarkan dalam peta tanah tersebut.

Contoh peta tanah

Jenis-jenis peta tanah

1. Peta Tanah Bangun (Skala 1 : 2.500.000 Atau Lebih Kecil); fungsi dari peta ini untuk

memberikan petunjuk kasar mengenai penyebaran jenis-jenis tanah.

2. Peta Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.500.000); peta tanah eksplorasi

berfungsi untuk memberikan gambar kemungkinan penelitian terarah, menunjukkan

Page 8:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

potensi sumberdaya alam (tanah), adanya problem area suatu daerah serta

kemungkinan pengembangan daerah.

3. Peta Tanah Tinjau (Skala 1 : 100.000 – 1 : 250.000); peta tanah tanah tinjau berfungsi

memberikan keterangan lebih lanjut tentang jenis tanah suatu wilayah untuk keperluan

tertentu.

4. Peta Tanah Semi Detil (Skala 1 : 25.000 – 1 : 100.000); peta tanah semi detil berfungsi

untuk pelaksanaan-pelaksanaan tertentu dari suatu wilayah yang luasnya dibatasi pada

maksud tersebut. Peta ini dapat menggambarkan lebih jelas legi mengnai hal-hal yang

dalam peta tanah eksplorasi atau peta tinjau belum disajikan (jelaskan).

5. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 5.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-

proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan

sebagainya

Peta evaluasi lahan.

adalah peta yang menggambarkan tujuan yang diinginkan dari awal pembuatan

peta. Fungsinya memberi gambaran yang jelas terhadap tujuan yang khusus. Seperti

peta budaya yang hanya menggambarkan lokasi-lokasi tertentu yang erat kaitannya

dengan sejarah masa lalu.

Contoh Peta Evaluasi Lahan (Penggunaan Lahan)

Jenis-jenis peta :

1. Peta tata guna lahan

2. Peta batas wilayah

3. Dan sebagainya

Perbedaan peta tanah dan peta evaluasi lahan

Page 9:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Peta Tanah Peta evaluasi lahan1. Memperlihatkan distribusi taksa tanah Memperlihatkan peta tata guna lahan

2. Berhubungan dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi

Berkaitan dengan peta batas wilayah dan peta tata guna lahan

Apa yang bermanfaat peta tanah dan peta evaluasi lahan bagi :

(a) petani : Jenis peta yang paling bermanfaat ialah peta tanah. Karena dengan adanya

peta tanah tersebut, petani dapat menentukan jenis komoditi apa yang cocok untuk

ditanam sesuai dengan jenis tanah di daerah mereka.

(b) peneliti : Untuk peneliti dibidang budidaya pertanian, maka peta tanahlah yang paling

bermanfaat. Namun untuk peneliti dibidang kelestarian SDA dan pemanfaatan lahan

maka peta evaluasi lahanlah yang paling penting. Karena peta tersebut dapat

menginterpretasikan berapa luas lahan yang sudah beralih fungsi dan berapa besar

tingkat alih fungsi tersebut.

(c) konsultan perkebunan : Peta tanahlah yang paling penting. Karena dari peta tersebut,

konsultan dapat mengetahui area mana yang subur dan dapat benefit bagi bisnis

perkebunan kliennya.

(d) mahasiswa : Peta evaluasi lahan yang paling penting. Karena peta evaluasi lahan sangat

bermanfaat bagi mahasiswa, yaitu mahasiswa dapat mengetahui berapa persen lahan

yang digunakan untuk pertanian, untuk perhutanan, untuk industri & developing, dan

untuk pemukiman. Apabila jumlah lahan hijau < lahan pemukiman dan industry, maka

sudah menjadi tugas mahasiswa untuk mencari solusi untuk menambah lahan hijau

yang berkelanjutan tanpa mematikan kepentingan pembangunan.

7.  Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil analisis tanahnya (data laboratorium).[Tiap kelompok beda Ordo Tanah : (Kel: 1. Inceptisol, 2, Vertisol, 3. Mollisol, 4. Alfisol, 5. Andisol, 6. Ultisol, 7. Oxisol, 8. Spososol, 9. Histosol, 10. Entisol.]

Jawab :

TANAH ANDISOL

Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung,

sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral “short-

Page 10:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

range-order” atau ordo kisaran pendek, seperti alophan, imogolit, ferihidrit, atau komplek Al-

humus. Dalam keadaan lingkungan tertentu, pelapukan mineral aluminosilikat primer dalam

bahan induk non-volkanik dapat juga menghasilkan mineral “short-range-order”; sebagian tanah

seperti ini juga masuk ke dalam Andisol.

Proses pembentukan tanah Andisol terdiri proses pelapukan dan transformasi (perubahan

bentuk) dari mineral primer menjadi mineral “short range order”. Proses pemindahan bahan

(translokasi) dan penimbunan bahan-bahan tersebut di dalam solum tanah sangat sedikit.

Akumulasi bahan organik dan terjadinya kompleks bahan organik dengan Al (alumunium)

merupakan sifat khas pada beberapa Andisol.

Pelapukan mineral alumino silikat primer telah berlanjut hanya sampai pada pembentukan

mineral “short range order” seperti alophan, imogolit, dan ferihidrit. Tingkat pelapukan seperti ini

sering dikatakan sebagai tingkat peralihan antara tanah volkanik yang belum dilapuk dengan

tanah volkanik yang lebih melapuk. Walaupun demikian, pada keadaan lingkungan tertentu

mineral-mineral “short range order” cukup stabil sehingga tidak cepat atau lambat sekali berubah

menjadi mineral lain.

Pembentukan bahan Andisol terutama ditentukan oleh sifat bahan induknya dan berjalan

sangat cepat akibat tingginya luas permukaan abu volkan bahan induknya (FitzPatrick, 1980). Di

daerah humid, pelapukan abu volkan berlangsung cepat, alofan yang merupakan produk

kopresipitasi Al oksida dan Fe oksida, terbentuk di horison B, atau dalam horison A tertimbun

dimana senyawa Al-humus sedikit dijumpai dibandingkan horison permukaan (Wada da Higashi,

1976; Wada, 1997; Mizota, 1978). Ketika proses pelapukan dan perkembangan berlangsung, silika

bebas ditambahkan kepada alofan, membentuk haloisit, atau mungkin mineral liat kristalin

lainnya (Wada, 1997). Atau apabila lingkungan mendukung kehilangan Si, maka dapat terbentuk

gibsit dari mineral silikat. Imogolit adalah suatu mineral parakristalin, mengandung sedikit SiO 2

dibandingkan alofan. Wada dan Hardward (1974) menduga bahwa imogolit merupakan fase

peralihan dalam desilikasi alofan menjadi/membentuk gibsit pada lingkungan pencucian yang

kuat.

Al yang dilepas dari abu volkan dapat ditahan oleh humus pada horison permukaan dimana

residu bahan organik melimpah (Wada dan Higashi, 1976). Pada Andisol ketersediaan bahan

humat merupakan pembatas laju pembentukan kompleks. Dengan menekan aktifitas Al, maka

humus dapat membentuk SiO2 opalin dan menghambat pembentukan mineral alumunium silikat

amorf seperti alofan (Takashiki dan Wada, 1975).

Page 11:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Wada dan Aomine (1973) mengemukakan bahwa Andisol dapat mencapai kematangan

dalam waktu 5.000 tahun, sdangkan Yamada (1997 dalam Tan, 1984) melaporkan bahwa tanah

ini dapat berkembang antara 500 sampai 1.500 tahun, tergantung faktor-faktor pembentuk

tanahnya seperti tipe abu volkan.FitzPatrick (1980) mengemukakan bahwa proses utama

pembentukan Andisol adalah hidrolisis dan humifikasi. Hidrolisis akan melapuk abu volkan

menjadi palagonit yaitu berupa suatu senyawa aluminium-silikat yang mengandung Ca, Mg, dan

K. Senyawa ini kemudian akan berubah dengan cepat menjadi alofan. Hidrolisis merupakan

proses penyerangan kisi-kisi kristal oeh ion hidrogen. Hasilnya berupa penggantian kation oleh

hidrogen yang berakibat hancurnya struktur kristal. Hidrolisis ini akan membebaskan basa-basa

dan terbentuknya asam silikat, silikat, dan aluminium bebas. Di alam, asam silikat ini berumur

pendek dan selalu terdekomposisi. Silika dan aluminium hasil dekomposisi (pelapukan secara

kimia) akan bersintesis dengan oksigen dan hidroksil membentuk mineral sekunder, seperti

alofan amorf dan haloisit kristalin (Buol, Hole, dan McCracken, 1980). Humifikasi merupakan

proses perubahan bahan organik kasar menjadi humus. Alofan yang merupakan produk utama

pelapukan abu volkan bergabung dengan humus membentuk bahan yang berwarna kelam dan

tahan terhadap pelapukan.

Duehaufour (1982) mengemukakan bahwa bahan organik memegang peranan utama dalam

pedogenesis Andisol, aykni bertanggung jawabterhadap prose pelapukan melalui proses

acidolysis ataupun complexolysis. Acidolysis adalah pelapukan yang menyebabkan terkumpulnya

asam-asam organik mudah larut yang berasal dari bahan organik kasar. Sedangkan complexolysis

adalah pembentukan senyawa kompleks antara senyawa-senyawa organik terlarut (asam oksalat,

asam sitrat, dan senyawa-senyawa fenol) dengan besi dan aluminium. Dalam proses ini, tidak

hanya ion H+ yang terlibat, tetapi juga kemampuan senyawa-senyawa organik tersebut

membentuk kompleks sehingga menjadi aktif terhadap mineral-mineral primer dan mineral liat.

Senyawa ini dapat mengekkstrak dan memobilisir atol Al dan Fe dari struktur lembar kristalin

melalui pembentukan kompleks. Senyawa kompleks tersebut tidak mudah bergerak akibat

polikondensasi dengan bahan organik atau mineral amorf.

Tuf volkan terdiri dari fragmen-fragmen batuan, butir-butir mineral tunggal dan gelas volkan.

Gelas volkan merupakan bahan terpenting dari ketiga komponen tersebut (Pettijohn, 1957,

dalam Mohr, Van Baren dan Van Schuylenborgh, 1972). Selanjutnya Mohr et al (1972),

mengemukakan bahwa proses pelapukan dan pembentukan tanah Andisol berkaitan erat dengan

pelapukan gelas volkan. Proses pelapukan abu volkan dimulai dengan tercucinya senyawa-

senyyawa terlarut, seperti H4SiO4, Ca2+, Mg2+, Na+, K+, dsb, oleh air hujan. Asam karbonat

Page 12:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

mempercepat dekomposisi abu volkan. Seskuioksida terakumulasi secara residual, ssedangkan

aluminium dan asam silikat membentuk mineral sekunder. Komposisi abu volkan dan kondisi

pencucian menentuka tipe mineral sekunder yang terbentuk. Umumnya, nisbah SiO 2/Al2O3 yang

kecil merupakan ciri tanah-tanah volkan. Apabila alofan mendominasi fraksi liat, nisbahnya antara

satu sampai dua. Dengan meningkatnya umur, alofan mengalami transformasi menjadi kandit

dan nisbahnya menjadi dua. Apabila drainase buruk dan bahan induknya mengandung mineral-

mineral feromagnesium yang nyata, maka dapat terbentuk smektit dan nisbahnya menjadi tiga

atu lebih. Kadang-kadang, pada abu volkan basalt dan intermedir di bawah drainase yang baik,

nisbah SiO2/Al2O3 lebih kecil dari satu, akibat aluminium hidroksida bebas.

Mohr dan Van Baren (1960) membagi pelapukan atau transformasi bahan induk tanah

menjadi lima kelompok, yaitu: (1) initila stage, (2) juvenil stage, (3) viril stage, (4) senile stage,

dan (5) final stage. Initial stage adalah tahap dimana bahan induk masih belum terlapuk. Juvenil

stage adalah tahap yang ditandai adanya tahap awal pelapukan, tetapi masih dominan bahan

induk yang belum terlapuk. Virile stage ditandai dengan dominasi mineral mudah lapuk,

kandungan liat mulai didapatkan dan juga kadang-kadang didapatkan komponen yang kurang

mudah dilapuk. Senile stage ditandai dengan dekomposisi yang mendekati final stage dan hanya

mineral resisten yang masih bertahan. Final stage ditandai oleh perkembangan tanah yang

lengkap.

Sedangkan Tavarnier dan Eswaran (1972) mengemukakan uruatan tingkat pelapukan sebagai

berikut: (1) etnic stage, (2) cambic stage, (3) argilic stage), dan (4) oxic stage. Tahap etnic

merupakan tahap awal yang ditandai oleh fragmen betuan, fraksi koloid antara mineral amorf

dan kristalin. Pada bahan induk basalt, haloisit dapat membentuk lebih dari 75% dari mineral liat

kristalin. Bahan volkan yang mempunyai potensial pelapukan yang tinggi seperti gelas volkanik

masih mendominasi fraksi koloid alumino-silikat amorf. Pada tahap kambik dengan bahan induk

volkan, alofan masih merupakan mineral utama pada fraksi koloid, meskipun menunjukkan

tingkat desilikasi haloisit, imogolit dan kadang-kadang dijumpai gibsit dalam jumlah yang sangat

kecil. Alofan seperti juga montmorilonit akan tetap bertahan bila dalam keadaan lembab terus

menerus. Tahap argilik ditunjukkan oleh dominansu fraksi liat kristal kaolinit. Kesetimbangan

sudah dijumpai antara bentuk-bentuk liat dengan proses alterasi yang berlangsung. Kandungan

besi bebas mulai tinggi dan mengkristal sebagai geotit, sisanya dalam bentuk amorf. Silika

sebagian dicuci dan sebagian lagi mengkristal sebagai kuarsa. Pelapukan tahap oksik meliputi

tahap haplik yang ditandai adanya mineral-mineral alumino-silikat dalam jumlah yang kecil,

biasanya terjadi penurunan kandungan mineral liat alumin0-silikat tipe 2:1 dan tahap akrik yang

Page 13:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

ditandai oleh dominansi liat hidroksida yang mempunyai muatan netto positif dan pH-KCl lebih

besar dari pH-H2O, besi bebas mencapai maksimum dan mengkristal sebagai geotit.

Deskripsi Profil Tanah Andisol

Lokasi : Kebun Percobaan P.T. Biofarma Cisarua Ordo : Andisols Subordo : Udands Great group : Hapludands Sub group : Thaptic Hapludands

Elevasi : 1250 m dpl Topografi : datar (0-3 %) Land unit : dataran vulkan Vegetasi : rumput gajah, dadap, dan sayuran

Tabel Hasil Pengamatan Profil TanahHorison Kedalaman

(cm)Uraian

Ap

AB

2Ab1

2Ab2

2Ab3

0-15

15-30

30-56

56-83

83-103

Coklat tua (7,5YR 3/2), lembab, lempung, strukturremah, ukuran medium, tahap perkembangan kuat, konsistensi sangat gembur, pori mikro banyak, akar halus banyak, aktivitas fauna banyak, pH (H2O) 5,82, batas horizon berangsur, rata

Coklat gelap kekuningan (10YR 4/4), lembab, lempung, sangat gembur, pori mikto banyak, meso sedikit, aktivitas fauna sedang, pori mikro banyak, meso sedikit, akar meso cukup, pH (H2O) 4,8, batas horizon berangsur, bergelombang

Coklat tua (7,5YR 3/4), lembab, lempung, gembur (lembab), pori meso banyak, akar halus sedang, aktivitas fauna sedikit, pH (H2O) 5,3, struktur angular blocky, medium, perkembangan cukup, batas horizon jelas rata

Coklat sangat gelap (10YR 2,5/1), lembab, lempung berdebu, konsistensi agak teguh, struktur angular blocky, tingkat perkembangan cukup, akar halus sedikit, struktur fauna tidak ada, pH (H2O) 6,10, batas horizon baur, rata

Hitam (2,5Y 2,5/0), lempung berdebu, agak teguh, angular blocky, tingkat perkembangan cukup kuat, pori meso sedang, akar halus sedikit, pH (H2O) 6,0, batas horizon baur, rata

Page 14:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Horison Kedalaman Uraian3Ab

3BW1

3BC

103-136

136-156

156-160

Kelabu sangat gelap (Very darkgrey) (2,5Y 3/0),lempung berdebu, konsistensi teguh (lembab), strukturangular blocky,

pori meso sedikit, batas horizon berangsur rata (coklat keabu-abuan sangat gelap (Very dark greyish brown) (10YR 3/2), lempung berdebu,Konsistensi teguh (lembab), struktur angular blocky,tingkat perkembangan sedang, batas horison berangsur, rata

Kelabu sangat gelap (Very dark grey) (10YS 3/1), lempung berbedu, teguh, struktur angular blocky, tingkat perkembangan medium, pori mikro sedikit, batas horison jelas, rata

Hasil Analisis

Analisis Mineral

Hasil analisis mineral dengan mempergunakan alat X-Ray

Diffraction menunjukkan bahwa pada kedalaman 0-15 cm (horizon AP)

sampai kedalaman 56-83 cm (horizon 2Ab2) jenis mineral sama, yaitu

terdiri atas Halloysite, mineral liat tipe 1:1 (Al2O3 . 2SiO2 . 4H2O),

struktur mirip kaolinit, Feldspar (orthoklas, mikrolin, plagioklas),

kristobalit (SiO2 ), kuarsa (SiO2 ) dan maghemit (Fe2O3) (oksida Fe yang

tidak berair (anhydrous).

Kurva difraktogram sinar X mineral

Page 15:  · Web viewAndisol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh

Hasil analisis fisika dan kimia profil Andisols Cisarua

Jenis Analisis Kedalaman (cm)0-15(Ap)

15-30(AB)

30-56(2Ab1)

56-83(2Ab2)

Bulk density (g ml-1) Porositas (%)Kadar air pF 2,54 (% vol)Kadar air pF 4,20 (% vol) Air tersedia (% vol) Permeabilitas (cm jam-1) Tekstur

pH H2OpH KCl 1 NC-organik (%) N total (%)P Bray 1 (mg/kg)

0,8368,8144,6129,6215,001,77

Berlempung

5,824,836,530,744,8

0,7073,4145,2427,8717,382,62

Lempung berdebu

4,813,965,690,663,3

0,674,6348,2826,2426,24

Berdebu

5,834,929,070,393,1

0,7272,8248,6122,0427,81

Berdebu

6,104,958,440,293,8

Sumber: Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor,2003 (http://www.damandiri.or.id/file/nurmayulisunpadlampiran12.pdf)