Upload
lydung
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
GEOMETRI NON EUCLID ELIPTIKMAKALAH
Diajuakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah GeometriDosen: Dr. Sc. Mariani, M.Si.
O l e h :
S U M B A D A NIM. 4101508012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAPROGRAM PASCASARJANA (PPs)UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
2
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan hidayah, taufik dan inayahnya sehingga penulis dapat
membuat makalah yang sangat sederhana ini, untuk memenuhi tugas mata kulih
Geometri yang diampu oleh Dr. Sc. Mariani, M.Si.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Dr. Sc. Mariani, M.Si atas
segala bantuannya dalam menyelasaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu penulis dengan keikhlasan
menerima saran dan kritik demi penyempurnaan .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Tegal, Juni 2009
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN …………………….………………………………….. 4
2. TEORI NON-EUCLID RIEMAN………………………………………… 5
3. GARIS SEBAGAI BANGUN TERTUTUP……………………………… 8
4. REPRESENTASI BOLA PEJAL EUCLID ……………………………... 10
5. MODEL DALAM GEOMETRI ELIPTIK ……………………………… 11
6. PERBANDINGAN DENGAN GEOMETRI YANG LAIN …………….. 17
DAFTAR PUSTAKA
4
1. PENDAHULUAN
Geometri adalah bagian matematika yang mempelejari bentuk-bentuk. Abstaksi
dalam dunia nyata adalah tiga dimensi – panjang, lebar dan tinggi – dan secara umum
meniadakan kualitas lain seperti warna atau kasar atau halusnya permukaan.
Bangsa Babylonia menciptakan metode untuk menghitung luas bidang
sederhana yang dibatasi hanya oleh garis-garis lurus dan lingkaran. Hal ini direfleksikan
dalam istilah geometri yang berasal dari kata “geo” (bumi); dan “metria” (pengukuran)
sehingga makna lengkapnya adalah pengukuran tanah.
Euclides dari Aleksandria hidup kira-kira 300 tahun sebelum Masehi. Euclides
mengeluarkan lima buah aksioma, yaitu aksioma insidensi dan ekstensi, aksioma
urutan/keantaraan, aksioma kongruensi, aksioma kesejajaran, dan aksioma kekontinuan
dan kelengkapan. Kelima buah aksioma ini membangun geometri Euclides. Geometri
ini dipelajari di SD, SMP, dan SMA. Geometri ini bertahan selama 2000 tahun tidak
terbantahkan, tetapi sejak abad ke 19 para matematikawan mulai menemukan
kelemahan geometri Euclides.
Kelemahan geometri Euclides yaitu:
1. Euclides berusaha mendefinisikan semuanya dalam geometri, sampai titik dan
garis.
2. Aksioma keempat dari Euclides yang terkenal dengan nama Aksioma Kesejajaran,
terlalu panjang sehingga merisaukan matematikawan.
3. Terdapat dalil dalam geometri Euclides yang berbunyi: ”Pada suatu ruas garis
dapat dilukis suatu segitiga samasisi”. Sementara untuk mendapatkan dalil ini
masih perlu menggunakan pertolongan prinsip kekontinuan.
Selain itu, Euclides mendasarkan gambar pada pembuktiannya, padahal gambar
mungkin dapat menyesatkan.
Sudah banyak para matematikawan yang berusaha membuktikan aksioma
kesejajaran Euclides, tetapi tidak berhasil, masih ada saja kekurangannya. Bermula dari
usaha ini, lahirlah teori geometri baru yang dinamakan geometri non-Euclides
5
Georg Friedrich Bernhard Riemann (17 September 1826 – 20 Juli 1866). Beliau
ialah matematikawan Jerman yang membuat sumbangan penting pada analisis dan
geometri diferensial, beberapa darinya meratakan jalan untuk pengembangan lebih
lanjut pada relativitas umum. Namanya dihubungkan dengan fungsi zeta Riemann,
integral Riemann, lema Riemann, manipol Riemann, teorema pemetaan Riemann,
problem Riemann-Hilbert, teorema Riemann-Roch, persamaan Cauchy-Riemann dll.
Ia lahir di Breselenz, sebuah desa dekat Dannenberg di Kerajaan Hanover di Jerman
sekarang. Ayahnya Friedrich Bernhard Riemann ialah pastor Lutheran di Breselenz.
Bernhard merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Pada 1840 Bernhard pergi ke
Hanover untuk tinggal dengan neneknya dan mengunjungi Lyceum. Setelah kematian
neneknya pada 1842 ia pindah ke Johanneum di Lüneburg. Pada 1846, pada usia 19, ia
mulai belajar filologi dan teologi di Universitas Göttingen. Ia mengikuti ceramah Gauss.
Pada 1847 ayahnya mengizinkannya berhenti belajar Teologi dan mulai belajar
matematika.
Pada 1847 ia pindah ke Berlin, di mana Jacobi, Dirichlet dan Steiner mengajar. Ia
tinggal di Berlin selama 2 tahun dan kembali ke Göttingen pada 1849. Riemann
menyelenggarakan ceramah pertamanya pada 1854, yang tak hanya menemukan bidang
geometri Riemann namun menentukan tahapan untuk relativitas umum Einstein. Ia
dipromosikan sebagai guru besar istimewa di Universitas Göttingen pada 1857 dan
menjadi guru besar luar biasa pada 1859 menyusul kematian Dirichlet. Pada 1862 ia
menikahi Elise Koch. Ia meninggal akibat tuberkulosis pada perjalanan ketiganya ke
Italia di Selasca. Sumbangsih Riemann dalam matematika berada di bidang geometri
diferensial yang menyingkap cara-cara umum untuk membuat pengukuran dalam ruang
dengan sembarang lengungan dan jumlah dimensi.
2. TEORI NON-EUCLID RIEMAN
Atas terpecahkannya permasalahan postulat kesejajaran Euclid oleh Bolya dan
Lobachevsky, para ahli matematika distimulus dengan hadirnya teori geometri non-
Euclid. Teori yang paling terkenal diusulkan oleh Riemann di tahun 1854. Teori
Riemann kontradiksi dengan postulat kesejajaran Euclid dengan mengasumsikan
prinsip-prinsip berikut ini:
6
Postulat kesejajaran Reimann. Tidak ada garis yang sejajar.
Crucial properties dari Teorema 2 Corollary 3 Postulat Kesejajaran Euclid, yaitu Dua
daris yang tegak lurus dengan garis yang sama akan sejajar.
Diketahui: dua garis yang berbeda L, M yang tegak lurus dengan N (gambar (a).
Akan dibuktikan L sejajar dengan M
Bukti
Andaikan L tidak sejajar dengan M maka L akan berpotongan dengan M di titik C
(gambar (b)). Misalkan L, M berpotongan dengan N di A, B.
Langkah Alasan
1. Perluas CA melalui panjangnya sendiri 1. Segmen dapat digandakan
Melalui A ke C’
2. Gambar C’B 2. Dua titik menentukan suatu
garis
3. ΔABC kongruen dengan ΔABC’ 3. sds
4. ABC = ABC’ 4. Bagian yang sehadap
Jadi ABC’ merupakan sudut siku-siku
Karena ABC merupakan sudut siku-siku
BC dan BC’ tegak lurus AB
5. BC dan BC’ serupa 5. Hanya ada satu garis yang
tegak
lurus dengan garis yang
diketahui
pada titik pada garis yang
diketahui
L MM
C’
(a) (b)
7
pula.
Jadi, AC dan BC, atau L dan M memiliki titik C dan C’ secara bersama-sama.
6. Jadi L dan M serupa 6. Dua titik menentukan garis
Hal ini kontradiksi dengan hipotesis kita bahwa L dan M adalah garis yang
berbeda.
Jadi pengandaian kita salah dan teorema berlaku.
Analisis pembuktian Riemann
Pandangan penting adalah Langkah 6, bahwa “L dan M serupa” karena garis
tersebut memiliki titik C dan C’ secara bersama-sama. Langkah ini akan gagal
jika C dan C’ tidak berbeda
Euclid mengasumsikan bahwa setiap garis “memisahkan bidang menjadi dua sisi
yang berhadapan (Separation Principle)
Dalam pandangan sifat pemisahan, konstruksi dalam Langkah 1 pembuktian di
atas (untuk memperluas CA melalui panjangnya C’) menjamin bahwa C dan C’
berada pada sisi sehadap dari N dan merupakan titik yang berbeda.
Tanpa sifat pemisah, keberadaan C dan C’ tidak memiliki justifikasi formal dan
bukti tersebut akan gagal.
Menurut Riemann
Jika prinsip pemisahan tersebut diterima, C dan C’ haruslah merupakan titik
yang berbeda,
Jika mengabaikan prinsip yang menyatakan bahwa “ dua titik menentukan suatu
garis”, artinya memperbolehkan dua garis untuk berpotongan dalam dua titik.
Kesimpulan
Ada dua teori geometris yang mengasumsikan postulat kesejajaran Riemann.
Pertama, teori geometri eliptik tunggal,
Sebarang dua garis yang berpotongan dalam tepat satu titik, tetapi tidak ada garis
yang memisahkan bidang tersebut, dua titik yang dimetral dianggap sebagai 1 titik.
Kedua, teori geometri eliptik rangkap dua,
Dua garis berpotongan dalam tepat dua titik dan setiap garis memisahkan bidang
menjadi 2 setengah bidang.
8
3. GARIS SEBAGAI BANGUN TERTUTUP
Pertama, pertimbangkan geometri eliptik tunggal. Dengan menguji situasi yang
ditunjukkan oleh gambar (b) dalam pembuktian teorema bahwa dua garis tegak lurus
pada garis yang sama akan sejajar, terlihat bahwa jika teori geometri eliptik tunggal
mungkin digunakan,
Titik c’ haruslah berimpit dengan titik C.
Jadi, dalam perpanjangan CA hingga c’, artinya kembali ke titik C lagi.
Akibatnya, suatu garis disusun sebagai suatu bangun tertutup.
Jadi berlaku bahwa suatu titik tidak memisahkan suatu garis menjadi dua bagian.
Tetapi dua titik dari suatu garis akan memisahkan titik tersebut menjadi 2
segmen,
Sehingga penentuan pada garis tersebut tidak pada segmen saja tetapi pada dua
segmen yang merupakan titik-titik ujung yang sama.
Konsep garis ini, mungkin saja termotivasi dalam geometri eliptik ganda dengan
cara berikut ini.
Misalkan L diketahui dan misalkan A merupakan titik dari L.
Misalkan M tegak lurus L di A, maka L dan M akan bertemu pada titik kedua B.
A dan B sebagai titik ujung dari satu segmen, termuat dalam L. misalkan segmen
tersebut S.
Karena M memisahkan bidang tersebut dan M bertemu dengan L tepat pada dua
titik maka S seluruhnya berada pada saru sisi M.
Selanjutnya akan dibuktikan setiap setiap titik dari L pada sisi M yang
diketahui, berada pada S.
SL
A B M
9
Konsep garis yang diperlukan sebagai syarat:
Sebarabg titik dari L yang tidak pada segmen S haruslah merupakn perluasan
dari S di luar titik ujungnua A atau B.
Tetapi dalam proses perluasan S di luar A atau B, garis L melewati M, dan
berhadapan dengan S.
Jadi sebarang titik dari L pada sisi yang sama di M haruslah pada S, dan
disimpulkan bahwa S menyatakan bagian dari L pada sisi M yang diketahui.
Akan diargumentasikan pernyataan bahwa ada segmen S’, yang termuat
dalam garis L, yang menghubumgkan A dan B pada sisi lain dari M dan
menyatakan bahwa bagian dari L pada sisi M tersebut.
Untuk tujuan ini, ingat kembali bahwa ide cardinal geometri bidang Euclid yang
menyatakan bahwa sebarang bangun F dapat dicerminkan (secara tegak lurus)
pada garis yang diketahui untuk menghasilkan bangun simetrik F’.
Teri simetrik ini diperlukan dalam geometri eliptik ganda.
Jadi, akan ada bangun S’ yang simetrik dengan segmen S yabg menghubungkan
A dan B pada sisi lain dari M dan titik S.
Karena S merupakan segmen, S’ juga merupakan segmen.
Karena S tegak lurus dengan M di A, maka segmen simetrik S’ juga tegak lurus
pada garis yang sama dan di titik yang sama.
Maka S dan S’ harus bertemu dalam satu garis, yakni S’ termuat dalam L.
Dengan menggunakan argument pada baris terakhir, sebarang titik dari L
pada sisi yang sama dari M, haruslah pada S’, disimpulkan bahwa:
L dinyatakan oleh segmen S dan S’
Jadi, diyakinkan bahwa garis sebagai bangun tertutup, seperti dalam geometri
eliptik tunggal.
10
4. REPRESENTASI BOLA PEJAL EUCLID
Geometri Eliptik Ganda Representasi Euclid
Titik Titik pada bola pejal
Garis Lingkaran besar
Bidang Bola pejal
Segmen Busur lingkaran
Jarak antara dua titik panjang busur terbendek dari
lingkaran
besar yang menghubungkan 2 titik
sudut (yang dibentuk oleh 2 garis) sudut bole pejal (yang dibentuk oleh
dua
lingkaran besar.
Ukuran sudut Ukuran sudut bola pejal.
Perhatikan bahwa postulat kesejajaran Riemann akan terpenuhi dalam
representasi ini:
Setiap dua garis (lingkaran besar) bertemu, dan kenyataannya tepat pada dua
titik.
Selanjutnya postulat pemisahan akan terpenuhi, karena tiap lingkaran besar akan
memisahkan bola pejal tersebut menjadi dua belahan.
11
5. MODEL DALAM GEOMETRI ELIPTIK
Hyperspherical modelModel hyperspherical adalah penyamarataan model yang berbentuk bola dalam
dimensi-dimensi yang lebih tinggi. Pokok ruang eliptik n dimensional adalah vektor
satuan di Rn+1, yang ,rupanya pokok dari bola satuan di ruang n+1 dimensional. Bentuk
di dalam model ini adalah jarak terpendek dari permukaan bumi, persimpangan-
persimpangan bola dengan permukaan yang datar dimensi n melintas aslinya.
12
13
14
15
Projective modelDi dalam model yang bersifat proyeksi, pokok ruang projektif real n
dimensional digunakan sebagai poin-poin dari model. Pokok ruang projektif n
dimensional dapat dikaitkan dengan bentuk melalui asli di dalam (n+1)-dimensional
ruang/spasi, dan didapat secara tidak unik yang diwakili oleh vektor-vektor yang tidak
nol di Rn+1, dengan pemahaman, itu u dan λu, untuk setiap skalar yang tidak nol
λ,menunjukkan titik yang sama. Jarak dapat digambarkan dengan metrik
Ini adalah homogen pada setiap variabel, dengan d(λ u , μ v) = d(u, v) jika λ dan
μbersifat skalar-skalar tidak nol, dengan demikian itu menggambarkan suatu jarak di
pokok dari ruang projektif
Suatu properti yang terkemuka dari model yang bersifat proyeksi adalah bahwa
untuk dimensi-dimensi, seperti pesawat, ilmu ukur itu adalah bisa tidak dunia Timur,
16
menghapus pembedaan antara arah jam dan berlawanan arah jarum jam perputaran
dengan mengidentifikasi mereka
Stereographic modelSuatu perwakilan model ruang/spasi yang sama seperti model hyperspherical
dapat diperoleh atas pertolongan projeksi stereografik. izinkan En menunjukkan Rn ∪
{∞},yang ,ruang(spasi n riil dimensional yang diperluas oleh suatu titik di takhingga.
Kita boleh menggambarkan suatu yang metrik, chordal metrik, di En oleh
di mana u dan v adalah setiap dua vektor di Rn dan ||*||adalah Norma Euclides yang umum. Kita juga menggambarkan
Hasil suatu ruang metrik di En, yang menunjukkan jarak sepanjang suatu tali dari
poin-poin yang sesuai di model hyperspherical, itu petakan secara bijektif kepada oleh
projeksi stereografik. Untuk memperoleh suatu model dari geometri eliptik, kita
menggambarkan yang lain metrik
Hasil itu adalah suatu model dari geometri eliptik.
17
6. PERBANDINGAN DENGAN GEOMETRI YANG LAIN
EuclidLobachevski
(hiperbolik)
Riemann
(eliptik)
Dua garis yang
berbeda saling
berpotongan
pada
Paling banyak
satu
Paling banyak
satu
Satu (eliptik
tunggal)
Dua (eliptik
ganda)
Titik
titik
Garis L yang
diketahui dan P
tidal pada L,a
akan ada
Satu dan hanya
satu
Setidaknya dua Tidak ada garis Yang melali P
yang sejajar
dengan L
Suatu garis akan akan Tidak akan Terpisah
menjadi dua
oleh suatu titik
Garis sejajar Dimana-mana
berjarak sama
Dimana-mana
berjarak tidak
sama
tidak
Jika suatu garis
berpotongan
dengan satu
dari dua garis
yang
sejajar,maka
garis tersebut
haruslah Kemungkinan
atau tidak
mungkin
- Akan
memotong
garis tersebut
Hipotesis
Saccheri yang
valid adalah
Hipotesis
sudut siku-siku
Hipotesis sudut
lancip
Hipotesis sudut
tumpul
Dua garis yang
berbeda akan
tegak lurus
dengan garis
Akan sejajar Akan sejajar Akan
berpotongan
18
yang sama
maka
Jumlah sudut
suatu segitiga
Akan sama
dengan
Akan kurang
dari
Akan lebih dari 1800
Luas segitiga Akan bebas Sebanding
dengan
kekurangan
Sebanding
dengan
kelebihan
Jumlah
sudutnya
Dua segitiga
yang
mempunya
sudut sehadap
sama besar
akan
Sama besar kongruen kongruen
DAFTAR PUSTAKA
19
David C. Royster., Neutral and Non-Euclidian Geometries. UNC Charlotte.
http://www.math.uncc.edu/~droyster/math3181/notes/hyprgeom/hyprgeom.html
George Edward Martin. The foundations of geometry and the non-Euclidean plane
Hvidsten, Michael. 2005. Geometry With Geometry Explorer. New York: McGraw-Hill
Education.