45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia. Makhluk lain memiliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak. Dengan kecerdasan manusia mampu memahami segala fenomena kehidupan secara mendalam. Kecerdasan merupakan modal dasar dalam memecahkan berbagai permasalahan manusia selama hidupnya. Kecerdasan dipengaruhi banyak faktor dalam pembentukannya, seperti faktor genetika, gizi, serta faktor lingkungan yang dalam hal ini pendidikan memegang peranan penting. Kecerdasan terdiri dari beberapa macam, mulai dari kecerdasan intelektual (IQ) yang dahulu dipandang sebagai kemampuan yang paling istimewa yang dimiliki oleh manusia, dan akan menentukan keberhasilan seseorang. Lalu, seiring berkembangnya waktu, muncul jenis-jenis kecerdasan lain, seperti kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan majemuk (MI), kecerdasan dalam ketahanmalangan (AQ), serta kecerdasan kreativitas. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai 1

rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia.

Makhluk lain memiliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak.

Dengan kecerdasan manusia mampu memahami segala fenomena

kehidupan secara mendalam. Kecerdasan merupakan modal dasar dalam

memecahkan berbagai permasalahan manusia selama hidupnya.

Kecerdasan dipengaruhi banyak faktor dalam pembentukannya, seperti

faktor genetika, gizi, serta faktor lingkungan yang dalam hal ini

pendidikan memegang peranan penting.

Kecerdasan terdiri dari beberapa macam, mulai dari kecerdasan

intelektual (IQ) yang dahulu dipandang sebagai kemampuan yang paling

istimewa yang dimiliki oleh manusia, dan akan menentukan keberhasilan

seseorang. Lalu, seiring berkembangnya waktu, muncul jenis-jenis

kecerdasan lain, seperti kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual

(SQ), kecerdasan majemuk (MI), kecerdasan dalam ketahanmalangan

(AQ), serta kecerdasan kreativitas. Dalam makalah ini akan dibahas

mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan,

pengertian kreativitas, pengertian kecerdasan kreativitas, serta

cara-cara/teknik pengukuran kecerdasan kreativitas.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

Pengukuran kecerdasan kreativitas siswa SMP Negeri 3 Cibadak kelas 7

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai bahan kajian untuk

mendapatkan tambahan wawasan keilmuan terkait dengan psikologi pendidikan

dalam kajian materi kecerdasan kreativitas.

1

Page 2: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

D. Metodologi

Makalah ini menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan

bagaimana kecerdasan kreativitas siswa di lingkungan pendidikan.

Populasi dan sampel: siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Cibadak, sampel kelas 7H

sebanyak 36 orang.

Lokasi: SMP Negeri 3 Cibadak

Waktu: Jumat, 7 Februari 2014

Instrumen: intrumen yang digunakan adalah rubrik untuk menilai kecerdasan

kreativitas siswa melalui soal figural berupa tugas siswa untuk membuat

gambar dari lingkaran. Dalam rubrik penilaian, diukur kecerdasan kreativitas

siswa dari empat aspek diantaranya adalah kelancaran, keluwesan, keaslian,

dan perincian.

E. Manfaat Penulisan Makalah

Penulis berharap makalah ini akan sangat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan umumnya pembaca dalam memahami kecerdasan kreativitas, cara

penilaiannya, serta penerapannya dalam pendidikan anak.

2

Page 3: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

BAB II

LANDASAN TEORI

Menyikapi situasi dunia dengan berbagai tantangan baik dalam bidang

ekonomi, politik, lingkungan, kesehatan, bidang budaya dan sosial, pada masa

kini maupun masa yang akan datang, sangat dibutuhkan pribadi-pribadi yang

bukan saja cerdas  tetapi kreatif. Demikian juga di dalam dunia perusahaan,

Munandar mengatakan bahwa di masa yang akan mendatang tidak dibutuhkan

lagi pengambilan keputusan berdasarkan pemikiran konstruktif dalam bekerja

kecuali jabatan-jabatan tertentu tetapi sangat dibutuhkan penyaluran energi atau

kegiatan yang kreatif.

Negara Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang mampu

memberi sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kebudayaan. (Munandar 1999:14). Dan pertanyaannya adalah sudah sejauh mana

orang tua dan guru menolong, mempermudah, dan menunjang suatu lingkungan

pendidikan yang memupuk kreativitas anak?

Untuk membentuk dan mengoptimalkan kreativitas anak dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti: 1) Faktor Genetika atau keluarga. 2) Faktor Sekolah

(Guru). 3) Faktor Teman sebaya. 4) Faktor Masyarakat. Hasil penelitian Prof.

Utami Munandar mengetengahkan keprihatinannya bahwa dalam dunia

pendidikan kebanyakan hanya ditekankan pada kecerdasan Pikiran/Mental (IQ)

saja, tanpa diimbangi dengan Kecerdasan Kreativitas (CQ). Padahal selain

kecerdasan pikiran, banyak faktor lain yang mendukung kesuksesan seseorang,

yang bisa dikembangkan melalui pendidikan, salah satunya adalah kecerdasan

kreativitas (creativity quotient).

A. KECERDASAN

Istilah kecerdasan atau intelligensi (intelligence), secara etimologis berasal

dari bahasa Latin intelligere, yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu

sama lain. Kecerdasan adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang

3

Page 4: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

berbeda dari kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman individu. (Ency

Britannica). Hebert Spenser, menambahkan definisi di atas dengan “diperoleh

melalui belajar.” Intelegensi atau kecerdasan adalah kemampuan untuk

menerapkan pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan masalah baru.

Tingkat intelegensi di ukur dengan kecepatan memecahkan masalah. (Donald

Stemer). Harry Adler, Boost Your Intelegence. Kecerdasan mengacu pada

kemampuan untuk belajar dan menggunakan hal yang dipelajari untuk

penyesuaian terhadap situasi yang tidak dikenal atau pemecahan masalah

(Heidenrich,1970).

Menurut Gardener (2002), kecerdasan (intelligence) mencakup 3 hal,

yaitu:

1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup manusia,

2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk

diselesaikan, dan

3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan

penghargaan dalam seorang individu.

Ciri-ciri mendasar kecerdasan (intelligence) adalah: to judge well dapat

menilai), to comprehend well (dapat memahami secara keseluruhan), dan to

reaason well (dapat memberi alasan dengan baik). Selain ciri-ciri mendasar dari

kecerdasa, ada faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan:

1. Faktor Bawaan atau Biologis

Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas

kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain

ditentukan oleh faktor bawaan.

2. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas

Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan

dorongan bagi perbuatan itu.

3. Faktor Pembentukan atau Lingkungan

Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang

mempengaruhi perkembangan inteligensi.

4

Page 5: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

4. Faktor Kematangan

Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan

perkembangan.

5. Faktor Kebebasan

Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam

memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya

B. KREATIVITAS

Kreativitas memiliki berbagai arti, menurut kamus besar bahasa Indonesia,

keratif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan;

bersifat (mengandung) daya cipta. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan

untuk mencipta; daya cipta; perihal berkreasi; dan kekreatifan.

Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan

pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara

gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari

pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang)

biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi

sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya

cipta di masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan

lingkungan.

Conny Semiawan mengatakan Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi

dan yang bersifat terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia

seperti rasio, intuisi, rasa dan talen cipta. (Perspektif     Pendidikan Anak

Berbakat, hal, 51-52). Sedangkan Utami Munandar menyimpulkan konsep

kreativitas dengan pendekatan Empat P, Yaitu: Pribadi, Proses, Produk, dan

Pendorong. Yang  pengertian definisinya sebagai berikut:

a. Definisi Pribadi: kreativitas muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian

dalam interaksi dengan lingkungannya. (Hulbeck). Kreativitas merupakan titik

pertemuan yang khas antara 3 atribut psikologis: intelegensi, gaya kognitif,

kepribadian /motivasi. (Sternberg).

5

Page 6: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

b. Definisi Proses: Kreativitas nampak di dalam cara menemukan masalah,

kesulitan, informasi yang salah, unsur-unsur yang salah, hingga

menyampaikan hasilnya.

c. Definisi Produk: Kreativitas menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, dan

kebermaknaan: Barron dan Vernon menyatakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru.

Ditambahkan oleh Haefele bahwa produknya tidak harus slalu baru tetapi

kombinasinya. Munandar menambahkan bahwa produknya harus mempunyai

makna sosial. (1980).

d. Definisi Pendorong: Kreativitas menekankan pada faktor pendorong internal

yaitu diri sendiri dan eksternal, yaitu lingkungan sosial dan psikologis. Faktor

internal termasuk motivasi intrinsik (pendorong internal). Dan lingkungan

sosial yang kondusif (pendorong eksternal). (Munandar, 1999:28.29).

Dilihat dari bebagai pengertian krativitas di atas, dapat disimpulkan bahwa

kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk aptitude (berpikir

kreatif) maupun non aptitude (Afektif), baik dalam karya baru maupun kombinasi

dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa

yang telah ada sebelumnya.

1) KETERKAITAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS

Dalam tingkat tertentu terdapat kaitannya antara kecerdasan dan

kreativitas. Keduanya:

Bergantung pada faktor ekstern dan intern.

Getzels dan Jackson (1962) membuat empat kelompok keterkaitannya:

Ø Kreativitas rendah - intelegensi rendah.

Ø Kreativitas rendah - intelegensi tinggi.

Ø Kreativitas tinggi - intelegensi tinggi.

Ø Kreativitas tinggi - intelegensi rendah.

(Reni Akbar Hawadi, dkk. 2001:20).

6

Page 7: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Selain keterkaitan di atas, antara kecerdasan dengan kreativitas juga

memiliki perbedaan. Guilford melihat pada perbedaan proses berpikir:

Kecerdasan (Intelegensi) cenderung berpikir Konvergen: yaitu proses berpikir

memusat dengan penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling

tepat. (Otak Kiri).

Kreativitas cenderung berpikir Divergen, yaitu: proses berpikir menyebar

dengan penekanan pada segi kesesuaian. (Otak Kanan).

2) CIRI-CIRI ANAK YANG KREATIF

Ciri-ciri aptitude

a. Kelancaran berpikir (Fluency): mencetuskan banyak gagasan, jawaban,

pertanyaan. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Anak yang

memiliki kelancaran berpikir akan mengajukan banyak pertanyaaan,

menjawab dengan sejumlah jawaban, banyak gagasan, bekerja lebih cepat

dari anak-anak lain, cepat melihat kesalahan pada obyek atau orang lain.

b. Mampu berpikir luwes (fleksible): menghasilkan jawaban yang bervariasi,

melihat masalah dari berbagai pandangan, banyak alternatif, mampu

mengubah cara berpikir dan pendekatan. Anak yang mampu berpikir

luwes akan memberikan beragam penggunaan yang tidak lazim, macam-

macam penafsiran terhadap suatu gambar atau obyek, posisi sering

bertentangan dengan mayoritas, mampu mengubah arah berpikir secara

spontan.

c. Mampu berpikir orisinal (originalitas): mampu  melahirkan ungkapan yang

baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim dari bagian-bagian atau

unsur-unsur.

Selain ciri-ciri anak kreatif di atas, Guilford mendeskripsikan 5 ciri

kreativitas:

1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.

2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam

pendekatan jalam pemecahan masalah.

7

Page 8: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai

hasil pemikiran sendiri.

4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.

5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu

persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.

Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif

meliputi 4 tahap :

1. Tahap Persiapan , memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan

mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain,

bertanya kepada orang lain.

2. Tahap Inkubasi , pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan,

individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak

memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’

dalam alam pra sadar.

3. Tahap Iluminasi , tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha

Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.

4. Tahap Verifikasi , tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru

tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan

konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses

konvergensi (pemikiran kritis).

C. KECERDASAN KREATIVITAS

Menurut Alan. J Rowe dalam buku Creative Intelligence, Creative

Intelligence berkaitan dengan cara kita melakukan berbagai hal dan juga hasil

yang dicapai. Suatu aktivitas bisa dianggap kreatif kalau melibatkan suatu

pendekatan baru atau unik, bagaimana memecahkan masalah, dan jika hasilnya

dianggap berguna serta dapat di terima. Creative Intelligence menurut William

J.J.Gordon adalah: Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,

ekspresi kreatif, empati, dan wawasan relasi-relasi sosial.

Kreativitas tidak hanya berkaitan dengan karya-karya besar seni atau

musik, atau barangkali dengan penemuan baru yang cerdas. Menurut Heidenrich

8

Page 9: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

dalam buku Psikologi Pendidikan, Creative Intelligence menyangkut kemampuan

untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha

penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan

masalah-masalah. Manusia yang belajar sering menghadapi situasi-situasi baru

serta permasalahan. Hal itu memerlukan kemampuan individu yang belajar untuk

menyesuaikan diri serta memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi. Jadi,

Creative Intelligence (Kecerdasan kreatif) adalah suatu pikiran yang

mempunyai ide, dimana ide itu muncul dengan tiba-tiba. Ide itu bisa berupa

memecahkan masalah apa yang dia hadapi, barang yang tidak manfaat bisa

dijadikan menjadi kerajinan jadi barang-barang itu bisa digunakan dengan baik,

sampah bisa menjadi pupuk tanaman. Misalnya plastik bekas minuman pop ice

bisa dijadikan tas, sampah yang menumpuk bisa dijadikan pupuk tanaman, daun

kering bisa dibuat menjadi baju, bingkai foto, dan lain- lain.

Kecerdasan kreatif bisa sama sederhananya bila mengetahui bagaimana

cara memecahkan persoalan sehari-hari. Kecerdasan kreatif bekaitan dengan cara

kita melakukan berbagai hal dan juga hasil yang dicapai. Suatu aktivitas bisa

dianggap kreatif kalau melibatkan suatu pendekatan baru atau unik, dan jika

hasilnya dianggap berguna serta dapat diterima. Selama bertahun-tahun,

kebanyakan deskripsi tentang kreativitas berdasarkan pada pengamatan terhadap

individu dan perilakunya. Namun begitu, tidak ada definisi ya ng sederhana dan

mencakup semuanya. Disini kreativitas dipandang sebagai refleksi dari

kecerdasan kreatif siswa. Pada gilirannya, kecerdasan kratif siswa menjelaskan

bagaimana siswa melihat dan memahami dunia, kepercayaan dasar siswa, dan

kepribadian siswa. Kecerdasan kreatif berbeda dengan apa yang secara normal

dianggap sebagai kecerdasan umum. Kreativitas berfokus pada cara berpikir dan

hasrat siswa untuk mencapai sesuatu yang baru atau berbeda.

D. PENGUKURAN KECERDASAN

Kreativitas atau bakat kreatif dapat diukur secara langsung dan tidak

langsung, dan dapat menggunakan metode tes dan non- tes. Ada alat untuk

mengukur ciri-ciri kepribadian kreatif, dan dapat pula dilakukan pengamatan

9

Page 10: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

langsung terhadap kinerja kreatif. Untuk mengukur kemampuan intelektual

umum, tes individual lebih cermat, tetapi lebih banyak memakan waktu dan biaya.

Yang sudah digunakan di Indonesia adalah tes Stanford-Binet dan Wechsler

intelligence Scale for Children. Tes inteligensi kelompok lebih efisien dalam

ukuran waktu dan biaya. Keterbatasannya adalah kita tidak tahu apakah prestasi

anak sudah optimal. Di Indonesia yang sudah banyak digunakan adalah tes

Progressive Matrices, Culture-Fair Intelligence Test dan Tes Inteligensi Kolektif

Indonesia yang khusus dikontruksi untuk Indonesia.

Tes Potensi Akademik (TPA) yang khusus dirancang untuk Indonesia,

dapat digunakan untuk mengukur bakat akademik, misalnya sejauh mana

seseorang mampu mengikuti pendidikan tersier. Tes untuk mengukur bakat

kepemimpinan belum banyak digunakan di Indonesia, demikian pula tes untuk

mengukur bakat dalam salah satu bidang seni atau bakat psikomotorik. Tes yang

digunakan di luar negeri yang mengukur kreativitas adalah tes dari Guilford yang

mengukur kemampuan berpikir divergen, dengan membedakan aspek kelancaran,

kelenturan, orisionalitas dan kerincian dalam berpikir.

Selain tes dari Guilford, juga ada tes Torrance yang digunakan untuk

mengukur berpikir kreatif (Torrance Test of Creative Thinking) dan digunakan

mulai usia prasekolah sampai tamat sekolah menengah. TTCT ini mempunyai

bentuk verbal dan figural. Tes ini telah digunakan di Indonesia untuk tujuan

penelitian. Tes yang khusus di konstruksi di Indonesia ialah Tes Kreativitas

Verbal (Utami Munandar,1977). Tes ini disusun berdasarkan model Struktur

Intelek dari Guilford, dengan dimensi operasi berpikir divergen, dimensi konten,

dimensi berpikir verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. Untuk setiap kategori

produk ada satu sub-tes. Ada enam sub-tes, yaitu permulaan kata, menyusun kata,

membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, macam-macam penggunaan,

dan apa akibatnya. Setiap sub-tes terdiri dari empat butir. Pada bentuk parallel

(ada dua bentuk) hanya dua butir. Tes ini seperti tes Guilford mengukur

kelancaran, kelenturan, orisionalitas, dan elaborasi dalam berpikir.

Tes Kreativitas Figural diadaptasi dari Torrance “Circles Test”, dan

dibukukan untuk umur 10-18 tahun oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

10

Page 11: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

TKF kecuali mengukur aspek kreativitas tersebut di muka, juga mengukur

kreativitas sebagai kemampuan untuk kombinasi antara unsur-unsur yang

diberikan. Skala Sikap Kreatif yang juga khusus disusun di Indonesia mengukur

dimensi efektif dari kreativitas, yaitu sikap kreatif, yang dioperalisasi dalam tujuh

dimensi. Skala ini disusun untuk anak SD dan SMP. Skala Penilaian Anak

Berbakat oleh Guru disusun oleh Renzulli dan terdiri dari empat sub-skala, yaitu

untuk mengukur fungsi kognitif (belajar), motivasi, kreativitas dan

kepemimpinan.

Sama dengan inteligensi, pengukuran kreativitas bisa diobyektifkan. Yaitu

dengan memberikan suatu hal (misalnya: pensil) untuk merangsang pemikiran

manfaat dari benda tsb. (misalnya: untuk menulis, menggambar, mengorek,

menggaris, melempar, batas halaman buku, mencungkil, dsb.). Makin banyak

alternatif yang bisa dikembangkan, makin tinggi skornya, yang juga berarti makin

kreatif. Skor kreativitas itu dinamakan CQ (creative quotient), yang diperoleh

juga dengan cara membandingkan prestasi seseorang dengan kelompok

sebayanya.

E. CONTOH ALAT UKUR KREATIVITAS

Tes yang mengukur kreativitas secara langsung, sejumlah tes kreativitas

telah disusun, diantaranya tes dari Torrance untuk mengukur pemikiran kreatif

(Torrance Test of Creative Thingking : TTCT) yang mempunyai bentuk verbal

dan bentuk figural.

11

Page 12: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Tes Verbal:

12

Page 13: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Tes Figural:

Tes terbaru yang sudah diadaptasi untuk Indonesia, yaitu tes lingkaran

(circles test) dari Torrance. Tes ini pertama kali digunakan di Indonesia oleh

Utami Munandar (1977) dalam penelitian untuk disertasinya Creativity and

Education, guna membandingkan ukuran kreativitas verbal dengan ukuran

kreativitas figural. Kemudian tahun 1988 Jurusan Psikologi Pendidikan Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia melakukan penelitian standarisasi tes

lingkaran,dan tes ini kemudian disebut tes kreativitas figural. Ditentukan nilai

baku untuk usia 10 sampai dengan 18 tahun. Tahun 1977 diperkenalkan tes

kreativitas pertama yang khusus dikonstruksikan untuk Indonesia, yaitu Tes

Kreativitas Verbal oleh Utami Munandar, berdasarkan konstruk Model Struktur

Intelek dari Guilford.

13

Page 14: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Tes yang mengukur Unsur-unsur kreativitas, Kreativitas merupakan

suatu konstruk yang multi-dimensional, terdiri dari berbagai dimensi, yaitu

dimensi kognitif (berfikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian), dan

dimensi psikomotor (keterampilan kreatif). Masing-masing dimensi meliputi

berbagai kategori, seperti misalnya dimensi kognitif dari kreativitas-berfikir

divergen-mencakup antara lain, kelancaran, kelenturan dan orisinilitas dalam

berfikir, kemampuan untuk merinci (elaborasi) dan lain-lain. Untuk masing-

masing unsur dikonstruksi tes tersendiri, misalnya untuk orisinalitas. Beberapa

contoh tes yang mengukur orisinalitas adalah : tes menulis cerita. Tes penggunaan

batu bata yang meminta subjek untuk memikirkan berbagai macam penggunaan

yang tidak lazim untuk batu bata, tes purdue yang biasanya digunakan dikawasan

industry juga meminta subjek untuk memberi macam-macam gagasan untuk

penggunaan benda-benda yang berkaitan dengan industry.

Tes yang mengukur ciri kepribadian kreatif, dari berbagai hasil ditemukan

paling sedikit 50 ciri kepribadian yang berkaitan dengan kreativitas. Dari ciri-ciri

ini disusun skala yang dapat mengukur sejauh mana seseorang memiliki ciri-ciri

tersebut. Beberapa tes mengukur ciri-ciri tersebut. Beberapa tes mengukur ciri-ciri

khusus, diantaranya adalah:

a. Tes mengajukan pertanyaan,yang merupakan bagian dari tes Torrance untuk

berfikir kreatif dan dimaksudkan untuk mengukur kelenturan berfikir.

b. Tes Risk Taking, digunakan untuk menunjukkan dampak dari pengambilan

risiko terhadap kreativitas.

c. Tes Figure Preference dari Barron-Welsh yang menunjukkan prefensi untuk

ketidakteraturan,sebagai salah satu cirri kepribadian kreatif

d. Tes Sex Role Identity untuk mengukur sejauh mana seseorang

mengidentifikasikan diri dengan peran jenis kelaminnya. Alat yang sudah

digunakan di Indonesia ialah Ben Sex Role Inventory.

Untuk mengatasi keterbatasan dari paper and pencil test untuk mengukur

kreativitas, dirancang beberapa pendekatan alternatif:

a. Daftar periksa (Checklist) dan Kuisoner, alat ini disusun berdasarkan

penelitian tentang karakteristik khusus yang dimiliki pribadi kreatif.

14

Page 15: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

b. Daftar pengalaman, teknik ini menilai apa yang telah dilakukan seseorang

dimasa lalu. Beberapa studi menemukan korelasi yang tinggi antara “laporan

diri” dan prestasi kreatif dimasa depan. Format yang paling sederhana

meminta seseorang menulis autobiografi singkat, yang kemudian dinilai untuk

kuantitas dan kualitas prilaku kreatif.

c. Bagian dari berfikir kreatif. Asumsi kita adalah bahwa kreatif proses yang

bergerak salah satunya karena suatu masalah telah teridentifikasi atau karena

orang berlomba-lomba untuk menghasilkan sesuatu yang sebelumnya

dianggap belum ada dan tidak mungkin, atau karena seseorang ingin

mengetahui apa yang mungkin jika suatu aktifitas telah berjalan,orang

kemudian harus mulai berfikir tentang berbagai arah tujuannya.

F. MACAM-MACAM PENGUKURAN KREATIVITAS

1) PENGUKURAN KREATIVITAS BERPIKIR

Guilford merupakan salah seorang ahli yang berusaha

mengembangkan instrumen yang diperlukan untuk mengukur kreativitas

berpikir. Temuan baru Guilford merupakan kemajuan penting dalam psikologi

dan pendidikan di mana kreativitas berpikir dapat diukur dan memungkinkan

dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan lainnya. Terdapat dua hal yang

dapat disimpulkan dari instumen kreativitas berpikir yang dikembangkan oleh

Guilford.

a. Peserta didorong untuk memberikan penampilan maksimum dalam

menjawab butir-butir instrumen. Oleh karenanya, instrumen yang dipakai

untuk mengukur kreativitas berpikir merupakan instrumen jenis tes yang

dikenal dengan tes kreativitas berpikir.

b. Peserta tes tidak memberikan respons atas alternatif yang sudah

disediakan, tapi harus memproduksi sendiri jawaban atas persoalan yang

diajukan. Oleh karenanya, Guilford menyebut kreativitas berpikir dengan

kemampuan memproduksi secara divergen (divergent production

abilities).

15

Page 16: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Tes kreativitas berpikir mengacu kepada model struktur intelektual

Guilford. Dari segi operasi, tes kreativitas berpikir mengukur kemampuan

berpikir divergen. Dari segi konten, proses berpikir divergen mengolah bahan

berupa figural dan simbol. Sedang dari segi produk, proses berpikir divergen

yang mengolah bahan berupa figural dan simbol akan menghasilkan produk

berupa unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi dan implikasi. Contoh

butir-butir tes kreativitas berpikir, adalah sebagai berikut :

1. Dari bangun berikut buatlah sebanyak mungkin gambar! (waktu Anda 1

menit).

2. Buatlah sebanyak mungkin kata dengan huruf awal L dan huruf akhir N!

(waktu Anda 1 menit).

3. Buatlah sebanyak mungkin gambar dengan mengkombinasikan bangun

berikut! (waktu Anda 1 menit)

4. Terdapat beberapa benda sebagai berikut :

a. Anak panah

b. Lebah

c. Buaya

d. Ikan

e. Layang-layang

f. Perahu

Dengan menuliskan huruf depannya saja, tentukan :

a. Yang dijumpai di udara

b. Yang dijumpai di air

c. Binatang

d. Punya ekor

(waktu Anda 1 menit)

5. Terdapat lima angka yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Kombinasikan beberapa angka

yang kalau dijumlahkan hasilnya 7 sebanyak mungkin (waktu Anda 1

menit).

6. Terdapat empat bangun sebagai berikut :

16

Page 17: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Kombinasikan dengan berbagai cara untuk membentuk objek sebanyak

mungkin dan namailah objek itu (waktu Anda 1 menit). Misalnya :Wajah

7. Buatlah kalimat dengan petunjuk huruf berikut sebanyak mungkin (waktu

Anda 1 menit)

M ------ E ------ P

Misalnya : Mengapa engkau pergi.

8. Dari gambar berikut, buanglah tiga garis sehingga membuang dua kotak.

9. Buatlah sebuah kotak dan hiasilah sehingga menjadi lebih bagus.

10. Ada dua persamaan : B – C = D dan Z = A + D. Kembangkan sebanyak

mungkin persamaan baru berdasarkan kedua persamaan tersebut! Misalnya : B

– C = Z – A

Perhitungan skor kreativitas berpikir

Dalam perhitungan skor, jawaban peserta tes atas butir-butir pertanyaan

kreativitas berpikir diubah ke dalam skor kreativitas berpikir dengan cara tertentu.

Pengukuran kreativitas berpikir dilakukan dengan meminta peserta tes membuat

jawaban sebanyak mungkin atas butir-butir tugas dalam waktu yang ditentukan.

Untuk dapat diubah menjadi skor, jawaban diinterpretasikan dalam kelancaran,

keluwesan dan keaslian. Menurut Ellis dan Hunt (1993 : 280), Woolfolk dan

Nicolich (1984 : 144), Good dan Brophy (1990 : 617), Winkel (1996 : 143) dan

Rakhmat (1999 : 75), respons peserta tes akan diinterpretasikan berdasarkan

tingkat kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility) dan keaslian (originality)

proses berpikir. Skor kreativitas berpikir adalah skor gabungan dari ketiga unsur.

Kelancaran menjawab berhubungan dengan kemampuan menghasilkan

banyak gagasan alternatif pemecahan masalah dalam waktu yang singkat. Unsur

ini mengukur kemampuan menguraikan banyak alternatif pemecahan masalah.

Oleh karenanya kemampuan ini berhubungan dengan arus ide. Menurut Good dan

Brophy (1999 : 75), kelancaran adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan

17

Page 18: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

pemecahan masalah dalam waktu singkat. Hal yang sama dinyatakan oleh

Rakhmat (1999 : 75), kelancaran adalah kemampuan menyebutkan sebanyak

mungkin.

Kelancaran tidak hanya berhubungan dengan jumlah jawaban, tapi juga

kesesuaian jawaban dengan masalahnya. Tes kreativitas berpikir mendorong

peserta tes menyebutkan sebanyak mungkin jawaban dalam waktu tertentu dan

skor diberikan dengan menghitung jumlah semua respons yang sesuai dengan

masalahnya. Menurut Ellis dan Hunt (1993 : 280), kelancaran adalah kemampuan

menguraikan banyak alternatif pemecahan masalah sesuai dengan perangkat yang

dipersyaratkan. Sedang menurut Munandar (1992 : 49), kelancaran adalah

kemampuan memberikan banyak jawaban. Jawaban yang diberikan hendaknya

disesuaikan dengan masalahnya. Bukan hanya kuantitatas yang diperhatikan, tapi

juga kualitasnya.

Keluwesan adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesiapan

mengubah arah atau memodifikasi informasi. Keluwesan berhubungan dengan

kemampuan mengubah dengan mudah pendekatan pemecahan masalah yang

digunakan jika masalah atau kondisi baru membutuhkan pendekatan baru.

Menurut Good dan Brophy (1990 : 617), keluwesan dapat mengubah dengan

mudah pendekatan pemecahan masalah yang digunakan, jika masalah atau kondisi

baru membutuhkan pendekatan atau perspektif baru. Pendapat sama dikemukakan

oleh Ellis dan Hunt (1993 : 280) yang menyatakan bahwa keluwesan adalah

kemampuan mengubah pendekatan dalam pemecahan masalah. Di samping itu,

keluwesan memungkinkan seseorang melihat suatu masalah dari berbagai sudut

tinjauan. Menurut Munandar (1992 : 49), keluwesan adalah kemampuan melihat

masalah dari berbagai sudut tinjauan.

Dalam tes kreativitas berpikir, keluwesan ditandai oleh jumlah golongan

jawaban yang berbeda. Kadar keluwesan diukur dengan menghitung jumlah

kategori respons yang berbeda. Peserta tes diminta memberikan respons sebanyak

mungkin, lalu skor keluwesan diberikan pada jumlah kategori atau golongan

respons. Skor diberikan atas jawaban yang menunjukkan keragaman atau variasi.

18

Page 19: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Menurut Woolfolk dan Nicolich (1984 : 144), keluwesan diukur dengan

menghitung jumlah kategori respons yang berbeda.

Keaslian membuat seseorang mampu mengajukan usulan yang tidak biasa

atau unik dan mampu melakukan pemecahan masalah yang baru atau khusus.

Dengan kata lain, keaslian adalah kemampuan untuk menghasilkan jawaban yang

jarang diberikan oleh peserta tes. Jawaban original adalah jawaban yang jarang

diberikan oleh anak-anak lain. Keaslian mengukur kemampuan peserta tes dalam

membuat usulan yang tidak biasa atau unik. Menurut Winkel (1996 : 143),

jawaban mempunyai orisinalitas apabila sangat sedikit orang yang menghasilkan

pikiran seperti itu. Woolfolk dan Nicolich (1984 : 144) memberikan kriteria

mengenai keaslian. Respons yang orisinal menurutnya diberikan oleh lebih sedikit

dari 5 atau 10 dari 100 peserta pengambil tes. Ada pendapat yang memberikan

kriteria lebih spesifik. Menurutnya, respons yang diberikan oleh 5 % dari

kelompok bersifat tidak biasa, dan respons yang hanya diberikan oleh 1 % dari

kelompok bersifat unik

2) PENGUKURAN KREATIVITAS UNTUK ANAK PRASEKOLAH

Menurut Prof. Dr. Sukarni Catur Utami Munandar, Dipl. Psych., untuk

menjadi individu kreatif, dibutuhkan kemampuan berpikir yang mengalir lancar,

bebas, dan ide yang orisinal yang didapat dari alam pikirannya sendiri. Berpikir

kreatif juga menuntut yang bersangkutan memiliki banyak gagasan. Agar anak

bisa berpikir kreatif, ia haruslah bisa bersikap terbuka dan fleksibel dalam

mengemukakan gagasan. Makin banyak ide yang dicetuskannya menandakan

makin kreatif si anak. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kreativitas seorang

anak, pakar pendidikan ini berupaya mengembangkan Tes Kreativitas Verbal

dan Figural. Tes kreativitas verbal dilakukan pada anak berusia minimal 10 tahun

karena dianggap sudah lancar menulis dan kemampuan berbahasanya pun sudah

berkembang. Sedangkan tes kreativitas figural dilakukan terhadap anak mulai usia

5 tahun.

Adapun unsur penilaian berfikir kreatif adalah sebagai berikut :

19

Page 20: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

1. Fleksibel: Anak mampu memberikan jawaban yang berbeda-beda. Untuk

gambar lingkaran, contohnya, anak mengasosiasikannya sebagai piring, bulan,

bola, telur dadar dan sebagainya. Anak juga diminta untuk membuat sebanyak

mungkin objek mati maupun hidup pada gambar lingkaran tadi. Namun, tes

kreativitas ini bukan dimaksudkan sebagai tes menggambar, melainkan

sebagai tes gagasan, sehingga unsur "keindahan" tidak diprioritaskan.

2. Orisinalitas: Anak mampu memberikan jawaban yang jarang/langka dan

berbeda dengan jawaban anak lain pada umumnya. Dari bentuk lingkaran

yang sama, contohnya, anak mahir menggambarkannya sebagai wajah orang.

3. Elaborasi: Anak mampu memberikan jawaban secara rinci sekaligus mampu

memperkaya dan mengembangkan jawaban tersebut. Dia bisa melengkapi

gambar wajah tersebut dengan mata, hidung, bibir, telinga, leher, rambut

sampai aksesoris semisal kalung dan jepit rambut. Makin detail ornamen atau

organ-organ yang digambarkannya, berarti mencirikan ia anak yang kreatif.

"Jadi, anak yang kreatif tak sekadar mengemukakan ide, tapi juga dapat

mengembangkan gagasan yang dilontarkannya," tandas Utami.

Untuk tes kreativitas figural, ada enam topik pertanyaan yang diajukan,

yaitu :

G. Tes Permulaan Kata

Misalnya kepada anak diberikan huruf "k" dan "a". Kemudian ia diminta

untuk membentuk sebanyak mungkin kata yang bisa dibentuk dari kedua

huruf tadi. Umpamanya anak menjawab "kami", "kapal", "karung" dan

sebagainya.

H. Tes Membentuk Kata

Kepada anak diberikan kata tertentu, semisal "proklamasi". Nah,

berdasarkan kata tersebut anak diminta membentuk kata-kata lain sebanyak

mungkin. Umpamanya anak akan menjawab "kolam", "lama", "silam" dan

lain-lain.

I. Tes Kalimat 3 Kata

Misalnya kepada anak diberi tiga huruf, yakni "a", "m", dan "p". Lalu

mintalah ia menyusun sebanyak mungkin kalimat-kalimat yang diawali dari

20

Page 21: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

huruf-huruf yang diberikan tadi, dengan urutan yang boleh diubah-ubah.

Umpamanya, jawabanya adalah "Ani makan pisang" atau "Mana payung

Anton".

J. Tes Kesamaan Sifat

Misalnya anak mendapat soal mengenai sifat bulat dan keras. Anak dimita

untuk memikirkan dan menyebutkan sebanyak mungkin benda-benda yang

memiliki sifat/ciri-ciri tersebut. Jawabannya mungkin adalah bola tenis,

kelereng, roda kursi, dan sebagainya.

K. Tes Penggunaan Tak Lazim

Contohnya, anak akan diberi benda yang ditemuinya sehari-hari. Akan

tetapi, ia justru diminta untuk membuat sesuatu yang tak biasa dengan benda

tersebut. Umpamanya, ketika anak diberi surat kabar, ia menggunakannya

untuk membuat kapal-kapalan, topi, bola, dan sebagainya, bukan sebagai

bahan bacaan.

L. Tes Sebab-Akibat

Anak mendapat pertanyaan mengenai situasi tertentu yang dalam keadaan

nyata tak pernah terjadi. Nah, mintalah anak untuk menjawab apa kira-kira

akibatnya bila situasi tersebut betul-betul terjadi. Dalam hal ini, anak dituntut

untuk bebas berimajinasi. Contohnya adalah pertanyaan, "Apa jadinya bila

semua orang di dunia ini pandai?" atau, "Apa akibatnya jika setiap orang bisa

mengetahui pikiranmu?"

Menurut Utami, setiap tes tersebut terdiri dari 4 soal. Untuk tes

pertama dan kedua, setiap soal harus dijawab dalam waktu 2 menit.

Sedangkan untuk tes ketiga, diberikan waktu 3 menit untuk setiap soal,

sementara untuk tes berikutnya per soal diberi durasi 4 menit.

Hasil akhir tes kreativitas ini sama halnya dengan tes IQ, yakni berupa

skor. Anak yang mencapai skor 90-110 berarti tingkat kreativitasnya rata-rata,

skor di bawah 80 dikategorikan sangat lamban, sedangkan yang mampu

mencapai skor 130 ke atas tergolong sangat unggul. Namun dari pengalaman

Utami selama ini, hanya sedikit anak yang bisa mencapai skor kreativitas yang

21

Page 22: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

tinggi. Kebanyakan berada pada kisaran skor 90-100. Sebaliknya, banyak

sekali anak yang bisa mencapai skor tinggi untuk tes IQ. Menurutnya, "Hal ini

disebabkan berpikir kreatif kurang dirangsang, sehingga anak tak terbiasa

berpikir bermacam-macam arah." Selain pengukuran kreativitas yang sudah

disebutkan, ada juga pengukuran skala sikap kreatif yang lebih menyangkut

pada segi afektif. Menurut Utami, dari berbagai penelitian ternyata

kemampuan berpikir kreatif belumlah cukup jika tanpa disertai sikap kreatif.

Tanpa sikap kreatif ini katanya produk kreatif pun takkan terwujud. Jadi,

berpikir kreatif itu sendiri harus disertai ciri-ciri sikap kreatif sebagai berikut:

1. Terbuka terhadap pengalaman baru,

2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,

3. Tidak takut melakukan kesalahan ketika mengemukakan ide,

4. Imajinatif, dan

5. Berani mengambil risiko terhadap langkah yang diambil.

22

Page 23: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGUKURAN KECERDASAN KREATIVITAS SISWA SMP

NEGERI 3 CIBADAK

Soal yang dipergunakan untuk menguji kecerdasan kreativitas adalah soal

figural. Siswa diminta untuk melengkapi gambar dari gambar dasar berupa

lingkaran, sebanyak mungkin, selengkap mungkin, dan sekreatif mungkin. Lalu

gambar-gambar yang dihasilkan siswa dinilai menggunakan rubrik yang sudah

disusun dengan skala 1-5. Indikator pada rubrik mencakup indikator-indikator

dalam berpikir kreatif, seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), dan perincian (elaboration). Dari hasil penghitungan, lalu

diliat gambaran secara keseluruhan, dari ke-empat indikator penilaian, mana

indikator yang menunjukkan hasil yang paling bagus, dan mana yang masih

kurang.

a. Soal

Buatlah gambar dari lingkaran di bawah ini sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit!

23

Page 24: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

b. Rubrik Penilaian Kecerdasan Kreativitas

Indikator Bagus (5 poin) Sedang (3 poin) Butuh

Pengembangan

(1 poin)

Kelancaran

(Fluency)

Mengajukan gagasan

yang sangat banyak

meskipun masih

dalam satu sudut

pandang (perspektif)

yang sama dengan

orang lain

Mengajukan gagasan

yang cukup banyak

meskipun masih dalam

satu sudut pandang

(perspektif) yang sama

dengan orang lain

Mengajukan

gagasan yang tidak

lebih banyak, atau

malah lebih sedikit

dibandingkan

dengan orang lain,

dalam satu sudut

pandang

(perspektif) yang

sama dengan orang

lain

Keluwesan/

Keragaman

(Flexibility)

Mengajukan gagasan

yang sangat beragam

meskipun masih

dalam satu sudut

Mengajukan gagasan

yang cukup beragam

meskipun masih dalam

satu sudut pandang

Mengajukan

gagasan yang tidak

beragam, dalam

satu sudut pandang

24

Page 25: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

pandang (perspektif)

yang sama dengan

orang lain

(perspektif) yang sama

dengan orang lain

(perspektif) yang

sama dengan orang

lain

Keaslian

(Originality)

Menggunakan

komponen dan cara

penyajian yang sangat

berbeda dari orang

lain, tapi bukan

sekedar aneh,

melainkan juga fresh

(segar) dan menarik

(unik) secara design

Menggunakan

komponen dan cara

penyajian yang cukup

berbeda dari orang lain

secara design

Menggunakan

komponen dan cara

penyajian yang

sama dengan orang

lain (umum) atau

bisa juga aneh

namun tidak dapat

dimengerti terlalu

memaksakan untuk

terlihat kreatif)

Perincian

/penguraian

(Elaboration)

Menguraikan

permasalahan dengan

sangat

mendalam/terperinci

Menguraikan

permasalahan dengan

cukup mendalam

Menguraikan

permasalahan

secara dangkal

(tidak terperinci)

B. HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dari hasil penilaian mengunakan rubrik kecerdasan

kreativitas adalah sebagai berikut:

25

Page 26: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa dari keempat indikator kecerdasan

kreativitas yang dinilai melalui rubrik, indikator yang paling banyak diperlihatkan

oleh siswa adalah keluwesan (flexibility), diikuti oleh kelancaran (fluency), lalu

keaslian (originality), dan indikator yang paling sedikit diperlihatkan siswa adalah

perincian (elaboration). Hasil ini menunjukkan bahwa pada siswa kelas 7 SMP

(usia 11-13 tahun), tingkat kecerdasan kreativitasnya masih terbatas pada banyak

dan beragamnya pengembangan gambar berdasarkan objek yang ada pada ingatan

mereka. Siswa pada usia ini belum sampai pada tahap mengelaborasi (perincian)

yang baik, karena masih terbatas pada pemikiran mereka yang masih peralihan

antara objek abstrak dengan yang konkrit.

Dari hasil penilaian kecerdasan kreativitas dengan skor maksimal 20 (skor

5 dari masing-masing indikator), 16 orang siswa menunjukkan hasil tertinggi

(skor 18) dan 2 orang siswa menunjukkan hasil terendah (skor 4), dan rata-rata

kecerdasan dari 36 siswa adalah 14. Siswa yang skor nya berada di atas rata-rata

berjumlah 18 orang, siswa yang skor nya 14 sebanyak 4 orang, dan siswa yang

skornya berada di bawah rata-rata sebanyak 14 orang. Hasil ini menunjukkan

bahwa kecerdasan kreativitas siswa kelas 7 SMP Negeri 3 cibadak, khususnya

kelas 7H tidak menunjukkan hasil yang berbeda siginifikan antara siswa yang satu

dengan yang lain. Artinya, antara satu siswa dengan yang lain, tingkat kecerdasan

kreativitasnya relatif sama.

26

Page 27: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kecerdasan adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang berbeda

dari kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman individu. (Ency Britannica).

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk aptitude (berpikir

kreatif) maupun non aptitude (Afektif), baik dalam karya baru maupun kombinasi

dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa

yang telah ada sebelumnya. Antara kecerdasan dengan kerativitas memiliki

keterkaitan, dan menimbulkan istilah baru yang disebut kecerdasan kreativitas

(creativity quotient).

Creative Intelligence menyangkut kemampuan untuk belajar dan

menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-

situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah. manusia

yang belajar sering menghadapi situasi-situasi baru serta permasalahan. hal itu

memerlukan kemampuan individu yang belajar untuk menyesuaikan diri serta

memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi. Kecerdasan kretivitas (CQ)

yang dimiliki seseorang juga sama seperti jenis kreativitas yang lain, dapat diukur.

Jenis pengukuran yang dilakukan pada intinya untuk menilai empat hal yang

27

Page 28: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

dimiliki oleh seseorang, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility)¸

orisinalitas (originality) dan elaborasi (elaborations). Perbedaan tes inteligensi

dengan tes creativitas, yaitu pada kriteria jawaban. Tes inteligensi menguji

kemampuan berpikir memusat (konvergen), karena itu ada jawaban benar dan

salah, sedangkan tes creativitas menguji berpikir menyebar (divergen) dan tidak

ada jawaban benar atau salah.

Berdasarkan data, diketahui bahwa dari keempat indikator kecerdasan

kreativitas yang dinilai melalui rubrik, indikator yang paling banyak diperlihatkan

oleh siswa adalah keluwesan (flexibility), diikuti oleh kelancaran (fluency), lalu

keaslian (originality), dan indikator yang paling sedikit diperlihatkan siswa adalah

perincian (elaboration).

B. SARAN

Pengukuran yang dilakukan pada makalah ini masih sangat sederhana, dan

hanya menggunakan tes figural. Maka untuk penilaian selanjutnya, perlu ada

pengembangan soal dengan menambahkan tes verbal untuk menilai

kecerdasan kreativitas siswa.

Indikator yang digunakan untuk menilai kecerdasan kreativitas yang

digunakan hanya empat indikator, untuk penilaian selanjutnya, bisa dinilai

jenis indikator yang lain seperti perumusan kembali agar penilaian kecerdasan

kreativitas siswa dapat lebih terukur.

28

Page 29: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA

Munandar, U. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Rahayu, R. (2007). Profil Kreativitas Siswa SMA Berbasis Gender Melalui Mind

Mapping Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Skripsi jurusan pendidikan

biologi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

http://konseling-filea.net/?p=58

http://www.psychologymania.net/2010/02/pengukuran-kreativitas.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Daya_cipta

http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan

http://99u.com/articles/7160/test-your-creativity-5-classic-creative-challenges

http://provensal.com/lbb/tag/j-p-guilford/

http://www.senseandsensation.com/2012/03/assessing-creativity.html

29

Page 30: rionyrahayu.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah ini akan dibahas mengenai kecerdasan kreativitas, mulai dari pengertian kecerdasan, pengertian kreativitas, ... dan kebudayaan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

30