26

Click here to load reader

repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

  • Upload
    lytram

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

VISI STRATEGIS DINAS PARIWISATAKABUPATEN BINTAN DALAM MEMAJUKAN SEKTOR

PARIWISATA DAERAH(Studi di Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan)

SKRIPSI

OLEH :

MAIKURNIAWAN SUNARKO PUTRA

NIM. 100563201165

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

1

Page 2: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

VISI STRATEGIS DINAS PARIWISATAKABUPATEN BINTAN DALAM MEMAJUKAN SEKTOR

PARIWISATA DAERAH(Studi di Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan)

ABSTRAK

Pada era globalisasi saat ini masyarakat di tuntut untuk memiliki pemimpin yang proporsional di bidangnya. Penerapan good governance di nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi dan visi yang baik pula. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apa saja strategi yang dicanangkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan denga rumusan masalah: “Visi Strategis” Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Dalam Memajukan Sektor Pariwisata Daerah” yang disusun secara sistematis.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan,atau dengan menggabungkan dengan variabel lain. Dengan objek penelitian Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, masyarakat pelaku usaha pariwisata, dan pengelola wisata masyarakat dengan cara wawancara langsung.

Prestasi Kabupaten Bintan dalam hal pariwisata digolongkan sukses dengan event-event skala internasional dan seni budaya. Pembukaan dan pembangunan destinasi destinasi baru terus dicanangkan oleh pihak terkait. Hubungan antara pemerintah, swasta dan masyarakat juga tercapai berkat adanya komunikasi antar pelaku kegiatan wisata.

Hambatan yang ada dalam penyelenggaraan pariwisata adalah terkendala dalam pendanaan promosi oleh dinas pariwisata sehingga sinergi antara pemerintah dan swasta berlaku disini, pemerintah bekerjasama dengan swasta untuk melakukan promosi pariwisata di Kabupaten Bintan.

Kata Kunci : Visi, Strategi, Dinas Pariwisata

2

Page 3: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

ABSTRACT

In the current era of globalization people in demand to have leaders who are proportional in their field. Implementation of good governance in value is quite effective to form a good leader character. A good leader must have a good strategy and vision as well. This study aims to find out what strategies launched by the Tourism Office of Bintan Regency with the formulation of the problem: "Strategic Vision" Head of Tourism Office of Bintan Regency In Promoting Regional Tourism Sector "systematically arranged.

This research uses descriptive qualitative research type that is research done to independent variable, that is without making comparison, or by combining with other variable. With the object of research Head of Tourism Office of Bintan regency, tourism business actors, and managers of community tourism by way of direct interview.

The achievements of Bintan Regency in terms of tourism are classified as successful with international scale events and cultural arts. Opening and development of new destination destinations continue to be declared by related parties. The relationship between government, private and community is also achieved thanks to the communication between actors of tourism activities.

The obstacles that exist in the implementation of tourism is constrained in funding promotion by the tourism office so that the synergy between the government and the private sector apply here, the government in cooperation with the private sector to conduct tourism promotion in the district of Bintan.

Keywords: Good Governance, Vision Strategy, Tourisme Department

3

Page 4: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

Pada era globalisasi saat ini, semangat reformasi telah mewarnai disetiap

pelaksanaan pelayanan birokrasi di Indonesia. Bangsa Indonesia pada saat ini

umumnya, dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis

dan mempengaruhi birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah satu

perubahan lingkungan strategis dimaksud adalah penerapan paradigm

pemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan

fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan

prinsip-prinsip yang mendasarinya antara lain adalah participation, rule of law,

transparency, responsiveness, consensus orientation, effectiveness and efficiency,

accountability, strategic vision (Sedarmayanti:2003:7). Apabila keseimbangan

peran dari kedelapan factor tersebut dapat diterapkan, maka prinsip dasar dari

Good Governance tersebut dapat dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini

juga memudahkan instansi pemerintahan dalam melaksanakan pemerintahan dan

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat.

Good Governance yang dimaksud adalah proses penyelenggaraan kekuasaan

negara dalam melaksanakan penyediaan public good and service. Kepemerintahan

yang baik (good governance) merupakan hal yang paling mengemuka dalam

pengelola administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh

pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah

sejalan dengan meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat disamping adanya

pengaruh globalisasi.

Agar good governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik,

maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah,

4

Page 5: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

private sector, dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya

koordinasi yang baik dan berintegritas, professional, serta etos kerja, dan moral

yang tinggi.

Terselenggaranya good governance merupakan kewajiban bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat

dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam

rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Kabupaten Bintan memiliki 10 wilayah kecamatan dengan 51 desa/kelurahan

yang tersebar di pulau Bintan dan pulau-pulau sekitarnya. Pada tahun 2014

penduduk Bintan tercatat sebanyak 151.123 jiwa dengan kepadatan 78 jiwa per

km2. Secara umum masalah kependudukan yang dihadapi adalah besarnya angka

pengangguran dan kemiskinan. Dimana pada tahun 2014 sekitar 8,12 persen dari

penduduk usia kerja merupakan pengangguran. Dan angka kemiskinan pada tahun

2013 tercatat sebanyak 6,29 persen. Namun demikian, di bidang pendidikan telah

mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan kecilnya angka buta huruf (usia

10 tahun ke atas) yaitu sebesar 1,35 persen.

Adapun kinerja perekonomian di Bintan secara umum lumayan baik dengan

pertumbuhan ekonomi mencapai 6,24 persen (tahun 2013) dan pendapatan

regional per kapita sekitar 34 juta rupiah (BPS, Bintan dalam angka 2015).

5

Page 6: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

Berdasarkan uraian uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti

mengambil rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Visi Strategis Kepala

Daerah dalam Memajukan Sektor Pariwisata Daerah”

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Visi Strategis Kepala Daerah dalam Memajukan

Sektor Pariwisata Daerah.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam

pelaksanaan Visi Strategis Daerah dalam Memajukan Sektor

Pariwisata Daerah.

2. Kegunaan Penelitian

Menunjukkan secara ilmiah mengenai Visi Strategis Kepala

Daerah dalam Memajukan Sektor Pariwisata Daerah.

Dalam wilayah akademis, memperkaya khasanah dan pengembangan

kajian ilmu administrasi Negara.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan, informasi, dan bacaan ilmiah bagi pihak yang memerlukan

dan merupakan bahan acuan penelitian dalam membahas masalah yang

sama untuk peneliti selanjutnya.

3. Konsep Teori

Menurut Dwiyanto (2004:21), pemerintahan yang baik (good

governance) sebagai sistem administrasi yang melibatkan banyakm

pelaku (multi stakeholders) baik dari pemerintah maupun di luar

pemerintah, sedangkan menurut Sedarmayanti (2003:2) menyatakan

6

Page 7: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

bahwa good governance merupakan proses penyelenggaraan

kekuasaan Negara dalam melaksanakan penyediaan public goods and

service. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

governance) salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah adanya

komitmen dari semua anggota dalam satuan organisasi/lembaga dalam

mewujudkan kepemerintahan yang bersih, mengedepankan, dan

mempertimbangkan unsur-unsur efektifitas, efisiensi, dan ekonomis

dalam memberikan layanan prima kepada public.

Tata pemerintahan disini bukan hanya dalam pengertian struktur dan

manajemen lembaga yang disebut eksekutif, karena pemerintah (government)

hanyalah salah satu dari tiga aktor besar yang membentuk lembaga yang disebut

governance. Dua aktor lain adalah private sektor (sektor swasta) dan civil society

(masyarakat madani). Karenanya mmemahami governance adalah memahami

bagaimana integrasi peran antara pemerintah (birokrasi), sektor swasta dan civil

society dalam suatu aturan main yang disepakati bersama.

Konsep Pembangunan

Suatu proses pembangunan dapat diartikan sebagai upaya yang sistematik dan

berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan

berbagai alternatife yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling

humanistic. Dengan perkataan lain proses pembangunan merupakan proses

memanusiakan manusia.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada

proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan

7

Page 8: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapapai oleh pemerintah dalam

suatu negara.

Good Governance yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang

seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan prinsip-prinsip

yang mendasarinya antara lain adalah participation, rule of law, transparency,

responsiveness, consensus orientation, effectiveness and efficiency,

accountability, strategic vision (Sedarmayanti:2003:7).

Terselenggaranya good governance merupakan kewajiban bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat

dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam

rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Di Indonesia dan di berbagai Negara berkembang, istilah pembangunan

seringkali lebih berkonotasi fisik artinya melakukan kegiatan-kegiatan

membangun yang bersifat fisik, bahkan seringkali secara lebih sempit diartikan

sebagai membangun insfratuktur/fasilitas fisik. Pengertian dari alternatif yang sah

dalam definisi pembangunan diatas diartikan bahwasannya upaya pencapaian

aspirasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan hokum yang berlaku atau dalam

tatanan kelembagaan atau budaya yang dapat diterima.

Menurut Todaro yang dikutip dalam Ernan, dkk (2009:120) :

8

Page 9: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

“Berpendapat bahwa pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses

multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur

social, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping

tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan

pendapatan, serta pengentasan kemiskinan”.

Konsep Rencana Strategis

Perencanaan strategis mengacu pada perumusan, pelaksanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan yang memungkinkan tercapainya tujuan. Proses

perencanaan strategis paling tidak mencakup tiga tahap, yaitu perumusan,

pelaksanaan dan evaluasi (Fred R.David, 2004).

Perencanaan strategis merupakan suatu proses untuk menguji situasi sebuah

organisasi atau komunitas pada saat ini dan memproyeksikannya ke masa depan,

merumuskan tujuan-tujuan, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan

tersebut, dan mengukur hasilnya, serta lebih meningkatkan sejumlah tahapan yang

mendasar (Osborn dan Gabler, 2000).

Tahap perumusan mencakup kegiatan yang mengembangkan visi dan misi

organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan, membuat alternative

strategi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Deskriptif

Kualitatif. Menurut Sugiyono (2002:6) “Penelitian Deskriptif adalah penelitian

9

Page 10: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

yang dilakukan terhadap variable mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan,

atau dengan menggabungkan dengan variable lain”.

Peneliti melakukan penelitian di Kabupaten Bintan dengan objek penelitian

Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dimana wawancara

merupakan pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh

sebelumnya. Peneliti melakukan wawancara dengan cara Tanya jawab sambil

bertatap muka dengan informan yakni Pegawai dan Sekretariat Kantor Dinas

Pariwisata Kabupaten Bintan yang merupakan proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta beberapa

topik yang telah disertakan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil metode atau teknik dokumenter,

diamana metode tersebut adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui

pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode

pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia.

Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih

luas mengenai pokok penelitian. Dokumen dan arsip mengenai berbagai hal yang

berkaitan dengan fokus penelitian merupakan salah satu sumber data yang paling

penting dalam sebuah penelitian. Dokumen yang dimaksud peneliti adalah

dokumen tertulis, laporan penelitian sebelumnya, tulisan-tulisan ilmiah tentang

Kantor Bupati Bintan.

A. Imagible

10

Page 11: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

Pariwisata sebagai suatu industri yang kompleks, yang meliputi industri-

industri lain seperti industri perhotelan, industri rumah makan, industri kerajinan/

cinderamata, industri perjalanan dan sebagainya.

Seperti yang tercantum dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 1969 Bab II

Pasal 2 dalam dalam Soekadijo (1997:26) berbunyi pembangunan pariwisata

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan

negara dan masyarakat pada umumnya.

Pariwisata Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) adalah

suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan

dari sutau tempat ketempat yang lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu

perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafka di tempat

yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan

rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf

hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima

wisatawan.

Aspek ekonomis merupakan aspek yang dianggap penting dan mendapat

perhatian paling besar dalam sektor pariwisata karena untuk mengadakan perjalanan

orang mengeluarkan biaya, sedangkan bagi daerah yang dikunjungi wisatawan dapat

menerima uang dari wisatawan tersebut melalui orang- orang yang menyediakan

angkutan, menyediakan bermacam-macam jasa, atraksi dan sebagainya. Keuntungan

ekonomis ini merupakan salah satu dari tujuan pembangunan pariwisata. Indonesia

11

Page 12: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

adalah salah satu negara di dunia yang menyimpan banyak potensi alam baik daratan

maupun lautan (pantai).

Dinas pariwisata harus memiliki wacana untuk kemajuan pariwisata Kabupaten

Bintan kedepannya. Wacana ini harus difikirkan sebaik mungkin agar visi dinas

pariwisata tercapai.

B. DesirableObyek-obyek wisata yang dapat dikembangkan oleh para investor meliputi obyek

wisata pantai, wisata agro, wisata mangrove, dan wisata budaya hingga saat ini potensi

tersebut belum dimanfatkan secara optimal sehingga sangat mebutuhkan investor untuk

mengembangkanya ke arah yang lebih baik.

Semoga akan menggugah para Wisatawan Nusantara dan Mancanegara untuk

berkunjung lebih banyak lagi ke Kabupaten Bintan serta berpartisipasi dalam program

Pariwisata Global dan menjadikan kabupaten Bintan sebagai tujuan wisata.

Bahari dan Budaya melalui pengembangan Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hal ini dimaksudkan bahwa sektor pariwisata merupakan andalan yang mampu

menggerakkan kegiatan ekonomi terkait, sehingga pendapatan masyarakat dan pendapatan

asli daerah meningkat dari waktu ke waktu.

Bahwa pembangunan pariwisata di Kabupaten Bintan diarahkan untuk mewujudkan

kepariwisataan yang kompetitif dan berkelanjutan. Pembangunan Destinasi Objek Daya

Tarik Wisata dan melestarikan nilai-nilai seni dan budaya.

Pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan bekerja sama untuk memajukan

sektor pariwisata dengan cara membenahi fasilitas pariwisata yang sudah ada ataupun terus

mengekspose potensi-potensi lokasi wisata untuk dikembangkan sehingga Bintan menjadi

tujuan utama wisata oleh turis mancanegara.

C. Feasible

12

Page 13: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

Dengan semakin banyak penambahan destinasi wisata tersebut maka akan

semakin banyak juga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang dapat membantu

menciptakan kesejahteraan bagi pelaku kegiatan wisata tersebut. Secara umum

masyarakat juga berperan penting bagi pelaksanaan aktivitas pariwisata sebagai

penyumbang tenaga kerja, suply bahan baku konsumsi, dan transportasi.

Kesadaran ini sangat penting bagi pertumbuhan pariwisata agar tetap berjalan

secara aman dan sistematis.

Dengan cara pemasaran yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta

memalui event bertaraf internasional di Kabupaten Bintan menjadikan Kabupaten

Bintan memiliki salah satu event terbesar di asia. Tour the Bintan merupakan

salah satu keberhasilan Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan menarik wisatawan

local dan mancanegara berkunjung ke Bintan.

D. Focused

Konsep Good Governance sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh semua

pihak yaitu Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, namun demikian masih

banyak yang rancu memahami konsep Governance. Secara sederhana, banyak

pihak menerjemahkan governance sebagai Tata Pemerintahan. Tata

pemerintahan disini bukan hanya dalam pengertian struktur dan manajemen

lembaga yang disebut eksekutif, karena pemerintah (government) hanyalah

salah satu dari tiga aktor besar yang membentuk lembaga yang disebut

governance.

Dua aktor lain adalah private sektor (sektor swasta) dan civil society

(masyarakat madani). Karenanya memahami governance adalah memahami

13

Page 14: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

bagaimana integrasi peran antara pemerintah (birokrasi), sektor swasta dan

civil society dalam suatu aturan main yang disepakati bersama. Lembaga

pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan ekonomi, politik, sosial

budaya, hukum dan keamanan yang kondusif. Sektor swasta berperan aktif

dalam menumbuhkan kegiatan perekonomian yang akan memperluas lapangan

kerja dan meningkatkan pendapatan, sedangkan civil society harus mampu

berinteraksi secara aktif dengan berbagai macam aktifitas mperekonomian,

sosial dan politik termasuk bagaimana melakukan kontrol terhadap jalannya

aktifitas-aktifitas tersebut.

Menurut Pak Bahar selaku pemilik usaha pondok di trikora dan

Bang Safrizal selaku pengelola kolam eks pertambangan

pasir/danau biru di Sei Lepan mengatakan bahwa :“Menurut kami

sudah bagus, pemerintah selalu memantau, memang harus selalu

menjaga kebersihan supaya tamu betah dan merasanya nyaman dan

berharap tamu makin banyak yang datang kesini”(wawancara maret

2017).

E. Flexible

Pada zaman yang serba canggih ini masalah pemasaran bukanlah suatu hal

yang teramat sulit. Media sosial dapat membantu dalam hal promosi dan

pemasaran di bidang pariwisata. Pemasaran dalam bidang pariwisata sangatlah

diperlukan, karena dengan adanya pemasaran, obyek wisata tersebut akan

dikenal masyarakat lokal ataupun turis mancanegara.

Seperti yang di sampaikan oleh bapak Luki Zainal selaku kepala dinas

pariwisata Kabupaten Bintan dalam wawancara “Semua elemen industri

pariwisata di Kabupaten Bintan memiliki Network. Sedangkan pemerintah

14

Page 15: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

daerah melakukan promosi secara langsung dan tidak langsung, secara

langsung yaitu dengan mengikuti pameran-pameran, expo-expo, memaparkan

potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Bintan, dan secara tidak langsung

yaitu dengan membentuk tim media sosial seperti Instagram, Facebook,

Twitter, dan ini cukup efektif di promosi wisata”

F. Communicable

Dinas Pariwisata selalu melibatkan masyarakat sebagai pelaku usaha

pariwisata. Sebagai contoh pemerintah selalu melakukan pengawasan

terhadap restoran dan destinasi wisata agar selalu melakukan maintenan

terhadap restoran dan rumah makan serta pelaku usaha lainnya agar

wisatawan ingin berkunjung kembali. Pemerintah juga melakukan sosialisasi

terhadap pelaku usaha pariwisata agar memahami pentingnya kontribusi

mereka di bisnis pariwisata kedepannya agar dapat membantu kestabilan

ekonomi masyarakat, daerah, dan masyarakat itu sendiri.

Masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan

pariwisata, karena pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari pertama

pemerintah, kedua swasta dan ketiga masyarakat, yang sering disebut tiga

pilar utama pariwisata. Misalnya, setelah pemerintah mengeluarkan

kebijakan mengenai pengembangan pariwisata yang diiringi dengan

regulasinya tentunya. Kemudian pihak swasta yang secara professional

menyediakan jasa pelayanan bagi pengembangan pariwisata tersebut, maka

tugas masyarakat adalah selain senantiasa membangkitkan kesadaran tentang

pentingnya pariwisata juga

15

Page 16: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

16

Page 17: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/761/1/Jurnal.docx · Web viewdi nilai cukup efektif membentuk karakter pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus memiliki strategi

17