32
GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMUKESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2010-2013 Naskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ELIANA ELITA 20100320014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

ILMUKESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2010-2013

Naskah PublikasiUntuk memenuhi syarat memperoleh derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ELIANA ELITA20100320014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014

Page 2: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

ILMUKESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2010-2013

Naskah PublikasiUntuk memenuhi syarat memperoleh derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ELIANA ELITA20100320014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014

i

Page 3: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LEMBAR PENGESAHAN

Naskah Publikasi

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

ILMUKESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2010-2013

Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:

26 Agustus 2014

Oleh:

ELIANA ELITA

20100320014

Penguji

Sutantri, S.Kep., Ns, M.Sc (.................................)

Lisa Musharyanti, S.Kep., Ns, M.Med.Ed (................................)

MengetahuiKetua Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta

(Sri Surmayani, Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC)

ii

Page 4: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta :

Nama : Eliana Elita

No. Mahasiswa : 20100320014

Judul : Gambaran Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan

2010-2013.

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang penulis teliti ini merupakan

hasil karya penulis sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapu kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah sebutkan dalam teks

yang dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah.

Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan Plagiarisme,

maka penulis bersedia mandapatkan sanksi.

Demikina harap maklum.

Yogyakarta, 16 juni 2014

Yang membuat pernyataan

Eliana Elita

iii

Page 5: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Gambaran Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2010-2013

¹Eliana Elita, ²Sutantri

¹Mahasiswa Psik UMY, ²Dosen Pengajar PSIK UMY

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARI

Latar belakang: Perilaku merokok merupakan perilaku yang dapat membahayakan kesehatan. Perilaku seseorang tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Perilaku merokok merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan masyarakat di indonesia. Perilaku merokok setiap tahun mengalami peningkatan dan usia mulai merokok semakin muda, bukan hanya laki-laki, melainkan juga dilakukan oleh perempuan. Saat ini sering di jumpai mahasiswa yang merokok di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Umumnya mahasiswa-mahasiswa berasal dari luar kota yang tinggal di kost atau mengontrak rumah. Berkaitan dengan itu, maka di perlukan pembahasan mengenai perilaku merokok pada mahasiswa, khususnya PSIK FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2010-2013. Metode: : Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimen dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa PSIK 2010-2013 yang aktif merokok. Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling berjumlah 59 orang, data diambil dengan menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan analisa univariat.Hasil: Hasilnya menunjukkan perilaku merokok mahasiswa perilaku merokok sedang (64,4%). Kesimpulan: Perilaku perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap dalam sehari termasuk dalam kategori perilaku perokok sedang (64,4%) dan perokok ringan (35,6%).

Kata kunci: Perilaku, Merokok

iv

Page 6: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Description of smoking behavior of nursing students of the faculty of medicine and health sciences university muhammadiyah yogyakarta forces

from 2010-2013.

¹Eliana Elita, ²Sutantri

Nursing student, school of nursing, faculty of medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta1, Lecture at community nursing, school of nursing

muhammadiyah university of yogyakarta2.

Student Research Project, School of Nursing Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2014

ABSTRACK

Purpose: Smoking behavior is the behavior may harm health. Person’s behavior will not be separated from the influence of the environment. Smoking behavior is the usual for most people indonesia. Behavior smokers each year has increased and increasingly young age started smoking, not have to be very male, but also done by women. Currently often encountered students who smoked at muhammadiyah university of yogyakarta. Students generally come from outside the city who live in boarding house or rent a house. Method: Associated with it, max in need of discussion about smoking behavior of students, especially PSIK FKIK muhammadiyah university of yogyakarta. Purpose of this study is to describe the smoking behavior of students PSIK FKIK yogyakarta muhammadiyah university class of 2010-2013 is to use descriptive design involving 59 students were active smokers.Discussion: The result showed smoking behavior students smoking behavior is being (64,4%). Result: The result of this research was the need for the method quit smoking on the studens.

Keywords: Behavior, Smoking.

v

Page 7: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

A. PENDAHULUAN

Prevalensi merokok berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan data dari

tobacco atlas tahun 2005 remaja laki-laki yang merokok sebesar 38% dan

remaja perempuan merokok sebesar 5.3% (Eriksen et al, 2005)2. Data WHO

tahun 2008 menyebutkan bahwa remaja laki-laki yang merokok sebesar 63%

dan remaja perempuan yang merokok sebesar 4.5%12.

Menurut data WHO pada tahun (2008), Indonesia menempati urutan

ketiga setelah China dan India pada sepuluh negara perokok terbesar di

dunia12. Jumlah perokok di Indonesia mencapai 65 juta perokok. Sementara

itu, China 390 juta perokok dan India 144 juta perokok (Eriksen et al, 2010)2.

Konsumsi rokok di Indonesia memberikan sumbangan masalah kesehatan

global dengan menjadi negara ke empat yang mengkosumsi rokok tertinggi di

mana sesudah China, Rusia, dan Amerika serikat (Eriksen et al, 2012)2.

Jumlah rokok yang di konsumsi orang Indonesia sebanyak 261 miliar batang

rokok pertahun1.

Hasil penelitian selama beberapa tahun terakhir juga menunjukkan

bahwa kebiasaan merokok telah dimulai sejak masa remaja, bahkan dari

tahun ke tahun menunjukkan awal usia merokok semakin muda. Departemen

Kesehatan (Depkes, 2004) Melaporkan bahwa awal usia merokok pada tahun

1995 rata-rata pada usia 18.8 tahun dan pada tahun 2001 turun menjadi 18.3

tahun, lebih lanjut lagi WHO (2012) melaporkan bahwa awal usia merokok

turun lagi menjadi 17 tahun. Umur mulai merokok pada usia anak-anak

1

Page 8: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2

mengalami peningkatan, dan juga umur mulai merokok pada remaja dan

dewasa muda mengalami peningkatan.

Menurut Riskesdas 2007 dan 2010 usia mulai merokok pada remaja

yang tertinggi pada usia 15-19 tahun (33.1% pada tahun 2007 dan 43.3%

pada tahun 2010) juga merupakan perokok yang tertinggi dari seluruh

kelompok umur5. Hal ini tentunya bisa menjadi bom waktu di masa

mendatang, dikarenakan kebiasaan merokok di usia muda menjadi faktor

penyebab utama kebiasaan merokok di usia dewasa dan juga timbulnya

penyakit seperti kanker berhubungan erat dengan lamanya merokok dan

banyaknya rokok yang dikonsumsi (Royal College Physician), 2007; United

States Departement of Health and Human Services (USDHHS, 2012)6.

Tingginya prevalensi merokok pada remaja di Indonesia juga

dipengaruhi oleh kurangnya regulasi tentang pengendalian tembakau. Seperti

diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Pasifik yang

belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)

(Aditama et al, 2008)3. Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)

merupakan acuan pengendalian tembakau di tingkat global maupun nasional.

Pokok-pokok kebijakan FCTC adalah peningkatan cukai rokok, pelarangan

total iklan rokok, penerapan kawasan tanpa rokok yang komprehensif,

pencantuman peringatan kesehatan berupa gambar pada bungkus rokok,

membantu orang yang ingin berhenti merokok, dan pendidikan masyarakat.

Akibat belum ditandatanganinya FCTC oleh Indonesia, industri rokok

Page 9: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3

memiliki kebebasan yang hampir absolut di Indonesia dalam memasarkan

rokok. Akibatnya, jumlah anak-anak dan remaja perokok terus meningkat3.

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat

merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitarnya. Pada waktu

merokok seseorang menghisap kurang lebih 4.000 bahan kimia yang

berbahaya (Kuncoro, 2007)4. Sari (2007) menuliskan bahwa di dunia setiap

tahunnya ditemukan 2.2 juta kematian akibat Penyakit Paru Obstruksi Kronik

(PPOK)11. Penyakit itu mereka dapat dari kebiasaan merokok yang sudah

bertahun–tahun. Angka kematian akibat rokok ini setiap tahun akan terus

meningkat seiring dangan bertambahnya jumlah perokok11.

Banyak faktor yang menyebabkan remaja merokok, mahasiswa yang

rata–rata berusia 18–21 tahun masih tergolong usia remaja. Teori Eriksen

mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa di mana seseorang mencari

jati diri1. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan

manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan

psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya

masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir

pada usia 18-22 tahun (Notoatdmojo, 2007)6. Menurut Mu’tadin (2002)

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok. Faktor-

faktor tersebut adalah karena pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya,

faktor kepribadian dan pengaruh iklan rokok (Ahsan 2010 dalam Natalia

2011)7.

Page 10: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

4

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui

“gambaran perilaku merokok pada mahasiswa PSIK FKIK Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2010-2013”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada mahasiswa PSIK

FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2010-2013

B. METODE PENELITIANDesain penelitian ini adalah deskriptif non eksperimental sederhana.

Pengumpulan data di lakukan dengan cross sectional, dimana peneliti

membagikan kuesioner kepada responden mahasiswa laki-laki PSIK FKIK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2010, 2011, 2012 dan

2013 melalui pertanyaan terstruktur pada kuesioner.

Populasi di dalam penelitian ini adalah 59 mahasiswa PSIK FKIK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang perokok. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Pada penelitian ini

populasi berjumlah 59 orang sehingga jumlah sampel sebagai responden

dalam penelitian berjumlah 59 orang.

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni-juli 2014. Variabel

dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku merokok.

Skala yang digunakan untuk mengukur perilaku merokok menggunakan skala

Ordinal . Intrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (kuesioner

data demografi dan perilaku merokok).

Analisis univariat untuk menganalisis data karakteristik demografi

yang akan ditampilkan dengan frekuensi dan persentase. Mean dan standar

Page 11: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

5

deviasi akan digunakan untuk menganalisis nilai rata-rata perilaku merokok

setelah diberikan kuesioner.

C. HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini usia, jenis kelamin,

angkatan dan anggota keluarga yang merokok.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik Jumlah Persentase %

Jenis kelaminLaki-laki 59 100Total 59 100Usia (tahun)181920212223

32117864

5.135,628,813,510,26,8

Total 59 100Anggota keluarga yang merokokIyaTidak

3326

55,944,1

Total 59 100Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 1 menurut jenis kelamin responden, didapatkan

bahwa jumlah responden laki-laki adalah dengan jumlah 59 orang

(100%)., kebanyakan responden usia 19 tahun sebanyak 21 orang (35,6%).

berdasarkan dari karakteristik aggota keluarga yang merokok sebanyak 33

orang (55,9%).

Page 12: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

6

2. Perilaku merokok

Distribusi frekuensi perilaku merokok responden dan prosentase

responden berdasarkan usia pertama kali merokok, usia mulai merokok

secara rutin, jumlah batang rokok yang di hisap setiap hari.

Tabel 2 Distribusi karakteristik perilaku merokok responden.Karakteristik Jumlah Persentase

%Usia pertama kali merokok (tahun)5-9 tahun10-14 tahun15-19 tahunTotal

3332359

5,155,939,0100

Usia mulai merokok secara rutin (tahun)10-1415-19TotalJumlah batang rokok yang dihisap perhari (batang)≤ 10 11-20 Total

352459

213859

59,340,7100

35,664,4100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 di atas perilaku merokok responden pada

penelitian ini mulai merokok pada usia 10-14 tahun (53,9%) selain itu,

usia mulai merokok secara rutin pada usia 10-14 tahun (59,3%). Rata-rata

jumlah batang rokok yang dihisap responden perhari berdasarkan perilaku

merokok responden pada penelitian ini memiliki perilaku merokok sedang

(64,4%). Hal ini menunjukkan bahwa responden sebelum menjadi

mahasiswa PSIK FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah

aktif menjadi perokok aktif.

Page 13: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

7

Tabel 3 Distribusi frekuensi perilaku merokok responden dan prosentase responden berdasarkan waktu merokok, keadaan merokok, keluarga yang merokok, cara mendapatkan rokok, memperkenalkan rokok, pengaruh teman, pengaruh media dan situasi ingin merokok.

Karakteristik Jumlah Persentase %

Waktu merokokTidak ada waktu-waktu khususSetiap kali dikasih rokok sama temanTotal

2633

59

44,155,9

100

Keadaan merokokSaat merasa bosanSaat stress/kesal/marahTotal

362359

61,0

100

Cara mendapatkan rokokTemanMembeli sendiriMengambil milik orang tuaTotal

3621259

55,944,1100

Pengaruh temanIyaTidak Total

45 14

59

76,323,7100

Pengaruh mediaIya Tidak Total

481159

81,418,6100

Situasi ingin sekali merokokKarena orang tua yang merokokKarena teman yang merokokKarena iklan rokokTotal

25191559

42,432,225,5100

Sumber : Data Primer, 2014

Hasil analisa kuesioner, menunjukkan bahwa rata-rata waktu

merokok responden setiap kali dikasih rokok sama teman sebanyak

(55,9%). Situasi yang membuat responden merokok saat merasa bosan

Page 14: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

8

(61,0%) dan melihat orang tua yang merokok (42,4%). Selain itu,

responden mendapatkan rokok dengan cara diberi oleh teman (61,0%).

Responden merokok karena pengaruh teman sebaya (76,3%) dan ada juga

sebagian responden di pengaruhi oleh iklan rokok (81,4%). Banyak orang

terdorong menjadi perokok pemula karena untuk menyesuaikan diri pada

sebuah komunitas pergaulan.

Tabel 4 Distribusi frekuensi perilaku merokok responden dan prosentase responden berdasarkan keinginan untuk berhenti merokok, metode yang digunakan untuk berhenti merokok, lama berhenti merokok dan penyebab kegagalan berhenti merokok.

Karakteristik Jumlah Persentase %

Usaha berhenti merokok (kali)1-2 kali3-5 kaliTotal

33 26

59

55,944,1100

Metode berhenti merokokpermenBerusaha mengurangi jumlah konsumsi rokok secara bertahapTotal

4117

59

71,228,8

100

Lama berhenti merokok≤ 1 bulan1-3 bulan4-6 bulanTotal Tingkat keberhasilan berhenti merokokTidakTotal

33 23

359

59100

55,939,05,1100

100100

Penyebab kegagalan berhenti merokokTidak tahu caranyaSulit berkonsentrasiIklan rokokTotal

25191559

42,432,225,4100

Page 15: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

9

Sumber: Data Primer

Rata-rata responden pernah mencoba untuk berhenti merokok

dan paling banyak mereka pernah mencoba berhenti merokok sebanyak

1-2 kali (71,2%). Metode yang digunakan untuk berhenti merokok

adalah dengan permen (50,8%) Selain itu, lama berhenti merokok

dalam penelitian ini kurang dari 1 bulan (55,9%). Dalam penelitian ini

penyebab kegagalan berhenti merokok adalah tidak tahu

caranya(42,4%). Hal ini menunjukkan tidak ada responden yang

berhasil berhenti merokok secara total.

D. PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa PSIK

FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan seluruh

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 orang (100%). Penelitian

Baldwin (2002) dan Welle (2004) cit Amelia (2009), menyebutkan

perilaku merokok pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan

perempuan. Hal ini berkaitan dengan stress yang dialami laki-laki. Remaja

pada umumnya memiliki stress yang sama akan tetapi perempuan

menunjukan kecemasan ketika stress sedangkan laki-laki menunjukkan

perilaku agresif sehingga cenderung untuk melakukan perbuatan negatif

seperti merokok dan minum alkohol (Ramdhani, 2013). Hasil tersebut juga

didukung Data WHO 2006 yang menunjukkan prevalensi perokok laki-

laki diatas 15 tahun lebih tinggi dibandingkan perokok perempuan

Page 16: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

10

sebanyak 61,7% perokok laki-laki dan 5,2% perempuan. Pada tahun 2009

jumlah perokok laki-laki di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak

65,9% dan perokok perempuan justru mengalami penurunan sebanyak

4,5% (Rosdiana, 2011).

Usia responden pada penelitian ini berkisar antara 18-23 tahun

yang masih tergolong remaja petengahan dan remaja akhir. Usia responden

paling banyak adalah usia 19 tahun (35,6%) karena sebagian besar

responden berasal dari angkatan 2012 dan angkatan 2013. Responden pada

penelitian ini mengenal rokok dari anggota keluarga yang merokok ,

sebagian besar anggota keluarga responden yang merokok sebanyak

(55,9%). Hal ini menunjukkan bahwa responden sebelum menjadi

mahasiswa PSIK FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah

aktif menjadi perokok.

2. Perilaku merokok

Perilaku merokok seseorang tentu dapat dilihat dari usia pertama

kali merokok pada penelitian ini 10-14 tahun. Berdasarkan data Riskesdas

tahun 2010 terjadi kecenderungan peningkatan umur mulai merokok pada

usia lebih muda. Pada tahun 1995 rata-rata umur mulai merokok dari umur

18,8 tahun, menjadi 18,3 tahun 2001, kemudian tahun 2010 menjadi 17,6

tahun dan menurut GATS tahun 2011 rata-rata umur merokok menjadi 17

tahun (WHO, 2012 dan Depkes RI ,2004, 2010).

Usia pertama kali merokok seseorang akan mempengaruhi intensi

dan perilaku merokoknya yang disebabkan ketergantungan akibat nikotin

Page 17: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

11

yang terdapat didalam tembakau. Pada penelitian ini usia pertama kali

merokok responden paling banyak yaitu usia 10-14 tahun (53,9%). Dalam

penelitian Amelia (2009) menyebutkan usia pertama kali merokok pada

umumnya berkisar antara 11-13 tahun.

Perilaku merokok seseorang tentu dapat dilihat dari jumlah rokok

yang dihisapnya, seberapa banyak seseorang merokok dapat diketahui

melalui intensitas merokoknya. Maka tinggi rendahnya perilaku merokok

seseorang dapat dilihat dari intensitas merokoknya. Tipe perokok menurut

Smet (dalam kemala, 2007) yaitu : 1) Perokok ringan, merokok 1-10

batang sehari, 2) Perokok sedang, merokok 11-20 batang sehari, 3)

Perokok berat, merokok 21-30 batang sehari dan 4) perokok sangat berat,

merokok lebih dari 30 batang sehari. Hasil penelitian ini menunjukkan

sebagian besar perokok di PSIK FKIK Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta mengkonsumsi rokok sebanyak 11-20 batang perhari atau

termasuk dalam kategori perokok sedang akan tetapi tidak terdapat

mahasiswa yang termasuk dalam kategori perokok berat.

Jumlah batang rokok yang dihisap atau frekuensi merokok

seseorang akan mempengaruhi keberhasilan seseorang untuk berhenti

merokok. Semakin muda orang mulai merokok kemungkinan untuk

berhenti merokok akan lebih rendah karena efek ketergantungan yang

diakibatkan nikotin di dalam rokok, apabila dilakukan penghentian

merokok secara mendadak akan menimbulkan efek seperti gemetar, keluar

Page 18: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

12

keringat, cepat marah, cemas, frustasi dan insomnia atau biasa dikenal

dengan withdrawals symptom (Syafiie, Frieda, & Kahija, 2009).

Pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian Elizabeth (2010)

cit Rosita, Suswardany dan Abidin (2012), mengatakan semakin sering

frekuensi merokok seseorang maka semakin tinggi kandungan nikotin

dalam tubuh. Semakin sering orang menghisap rokok secara berulang-

ulang maka nikotin dalam tubuh akan lebih kuat untuk memberikan

perasaan yang positif.

Semua responden pada penelitian ini pernah mencoba untuk

berhenti merokok. Mereka paling banyak pernah mencoba berhenti

merokok sebanyak 1-2 kali (71,2%) dan paling sedikit 3-5 kali mencoba

berhenti merokok sebanyak (28,8%) dengan metode yang paling banyak

mereka gunakan adalah dengan menggunakan permen 30 orang (50,8%).

Hasil survey yang dilakukan oleh LM3 (Lembaga

Menanggulangi Masalah Merokok), dari 375 responden yang dinyatakan

66,2% perokok pernah mencoba berhenti merokok, tetapi mereka gagal.

Kegagalan ini disebabkan berbagai macam; 42,9% tidak tahu caranya,

25,75% sulit berkonsentrasi dan 2,9% terikat oleh sponsor rokok. Dalam

penelitian ini penyebab kegagalan berhenti merokok adalah tidak tahu

caranya(42,4%), karena sulit berkonsentrasi (32,2%) dan karena iklan

rokok (25,4%).

Dalam penelitian ini tidak ada yang berhasil berhenti merokok

(100%). Lama berhenti merokok dalam penelitian ini kurang dari 1 bulan

Page 19: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

13

(55,9%), 1-3 bulan (39,0%) dan 3-6 bulan (5,1%) akan tetapi tidak ada

yang berhasil berhenti merokok secara total. Motivasi awal untuk berhenti

merokok dapat diperoleh dari berbagai macam sumber dan setiap individu

berbeda-beda misalnya melalui kesadaran diri dan penyakit fisik yang

memiliki resiko kematian tinggi (Safiee, Frieda dan Kahija, 2009).

Hasil analisa kuesioner, menunjukkan bahwa rata-rata responden

merokok saat merasa bosan sebanyak (61,0%) dan saat stress/kesal/marah

sebanyak (39,0%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa

PSIK FKIK UMY didapatkan waktu merokok responden dalam sehari

yaitu setiap kali diberi rokok sama teman sebanyak (55,9%). Rokok

membuat mereka merasa lebih diterimah oleh banyak orang (Mu’tadin,

2002). Dari fakta tersebut ada 2 kemungkinan yang terjadi, pertama

mahasiswa menjadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-

teman mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang

akhirnya mereka semua menjadi perokok. Di antara perokok terdapat 87%

sekurang-kurangnya mempunyai satu atau lebih sahabat yang perokok

(Widianti, 2009).

Hambatan yang paling besar pengaruhnya dalam motivasi

seorang untuk berhenti merokok adalah hambatan secara fisik dan sosial.

Bertambahnya berat badan, stres, susah tidur dan lain-lain yang

menyebabkan seseorang tetap memepertahankan perilaku merokoknya.

Gejala-gejala yang disebut withdrawal syndrome yang disebabkan oleh

kertergantungan tubuh oleh nikotin dalam rokok. Sedangkan hambatan

Page 20: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

14

sosial seperti kurangnya kontrol dari orang tua, kurangnya kepercayaan

diri serta untuk mendapatkan pengakuan sosial dari teman sepergaulan

menjadi faktor penghambat mereka untuk berhenti merokok.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kekuatan penelitian

a. Penelitian tentang perilaku merokok pada mahasiswa PSIK UMY

angkatan 2010-2013 belum pernah dilakukan khususnya pada fakultas

Kedokteran dan ilmu kesehatan UMY.

2. Kelemahan penelitian

a. Keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah menentukan pertanyaan

kuesioner yang sesuai dengan tingkat umur, tingkat pemahaman dan

tingkat pendidikan berdasarkan ilmu yang didapatkan pada setiap

angkatan.

b. Ketidak seriusan responden dalam mengisi kuisioner pada penelitian ini

akan mempengaruhi hasil dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kompas.com. (2013). Konsumsi Rokok Indonesia Masuk Kondisi Darurat. (Online) (http://health.kompas.com/read/2013/06/24/2106277/Konsumsi.Rokok. Indonesia. Masuk Kondisi Darurat) Diakses 13 Oktober 2013.

2. Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.

3. Jaya, M. (2009). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. 1st ed. Yogyakarta: Riz’ma.

4. Dewi H.E. (2012). Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Page 21: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34838.docx · Web viewNaskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

15

5. Notoatdmojo. (2007). Perkembangan remaja. Jakarta: Rineka cipta.6. Komalasari, D dan Helmi,AF. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku

Merokok pada Remaja Jurnal psikologi, UGM 2. Yogyakarta: UGM Press.

7. Dewi H.E. (2012). Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

8. Istiqomh, U. (2003). Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surakarta: Setiaji

9. Natalia, M. (2011). Minimal, ada 65 juta orang merokok tiap hari. Diunduh pada 29 desember 2014 dari http://nasional.kompas.com/read/2011/07/27/12081690/ minimal ada 65juta orang merokok tiap hari.

10. Widianti, A. (2009). Hubungan lingkungan teman sebaya dengan perilaku merokok remaja di SMU N 11 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

11. Sari, M. (2007). PPOK terjadi karena asap rokok. (Online) (http://wartakota.co.id/detail/2011/06/10617PPOKterjadi_karena_asap rokok.shtml) Di akses 13 November 2013.

12. WHO, (2000). Guidelines for controlling and monitoring the Tobacco epidemic.

13. Wong, D.L.dkk. (2006). Buku ajar keperawatan pediatrik. Volume 1. Jakarta: EGC.

14. Widianti, A. (2009). Hubungan lingkungan teman sebaya dengan perilaku merokok remaja di SMU N 11 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

15. Wellman, robert j., david B. Sugarman, joseph r. Difranza, dan jonatahan p. Winickoff. (2006). “the extent to which tobacco marketing and tobacco use in films contribute to childresn’s use of tobacco”. Di unduh dari http://archpedi.arma-assn.org/cgi/reprint/160/12/1285.pdf, tanggal 18 november 2013.