42
PENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey Pada Siswa Kelas X dan XI Mata Pelajaran Ekonomi di SMA negeri Cluster II Kota Bandung) Tesis Susan Hoeriyyah ABSTRAK - Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster II Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas gaya belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatori survey serta analisis jalur dalam analisis data. Kesimpulan dari hasil uji hipotesis, bahwa terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung dari efektivitas gaya belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi. Kata Kunci : Efektivitas Gaya Belajar, Motivasi, Hasil Belajar LATAR BELAKANG Tinggi rendahnya mutu pendidikan dapat di ukur dari sejauh mana keberhasilan suatu proses pendidikan yang dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik (Sudjana, 2005, hlm. hal67). Peningkatan prestasi belajar peserta didik akan terus berlanjut sebagai fokus primer untuk mendukung kebijakan pendidikan dan penelitian, sebab prestasi belajar telah diidentifikasi sebagai jalan untuk mendapat pengakuan sosial, kecukupan ekonomi, dan untuk mendapatkan semua kualitas dalam hidup (Zheng, 2014, hlm. 463). Berdasarkan pendapat tersebut maka ketidakmampuan peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang sesuai dengan standar mencerminkan bahwa mereka tidak akan mampu mencapai kehidupan yang berkualitas. Hal ini merupakan sebuah keprihatinan dalam dunia pendidikan, karena tidak semua peserta didik mampu mendapat prestasi belajar seperti yang diharapkan sehingga terjadi kesenjangan dalam pencapaian prestasi belajar. Kesenjangan ini tidak mudah untuk dipecahkan sebab peserta didik merupakan pribadi yang unik, mereka memiliki karakteristik, lingkungan, budaya, serta level kecerdasan yang berbeda-beda (Pang 2012, Heck

ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

  • Upload
    dokhanh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

PENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Survey Pada Siswa Kelas X dan XI Mata Pelajaran Ekonomi di SMA negeri Cluster II Kota Bandung)

Tesis Susan Hoeriyyah

ABSTRAK - Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster II Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas gaya belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatori survey serta analisis jalur dalam analisis data. Kesimpulan dari hasil uji hipotesis, bahwa terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung dari efektivitas gaya belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi.

Kata Kunci : Efektivitas Gaya Belajar, Motivasi, Hasil Belajar

 

LATAR BELAKANGTinggi rendahnya mutu pendidikan dapat di ukur dari sejauh mana keberhasilan suatu proses pendidikan yang dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik (Sudjana, 2005, hlm. hal67). Peningkatan prestasi belajar peserta didik akan terus berlanjut sebagai fokus primer untuk mendukung kebijakan pendidikan dan penelitian, sebab prestasi belajar telah diidentifikasi sebagai jalan untuk mendapat pengakuan sosial, kecukupan ekonomi, dan untuk mendapatkan semua kualitas dalam hidup (Zheng, 2014, hlm. 463). Berdasarkan pendapat tersebut maka ketidakmampuan peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang sesuai dengan standar mencerminkan bahwa mereka tidak akan mampu mencapai kehidupan yang berkualitas. Hal ini merupakan sebuah keprihatinan dalam dunia pendidikan, karena tidak semua peserta didik mampu mendapat prestasi belajar seperti yang diharapkan sehingga terjadi kesenjangan dalam pencapaian prestasi belajar. Kesenjangan ini tidak mudah untuk dipecahkan sebab peserta didik merupakan pribadi yang unik, mereka memiliki karakteristik, lingkungan, budaya, serta level kecerdasan yang berbeda-beda (Pang 2012, Heck 2009, hlm. 233, Stewart 2009), sehingga tidak semua guru dapat menangani perbedaan tersebut dan berimplikasi pada prestasi belajar yang bervariasi.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan

Page 2: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa dan yang terdiri atas empat macam, yaitu: pengetahuan, ketrampilan intelektual, ketrampilan motorik dan sikap (Gagne, Driscoll 1988, hlm. 36, Briggs 1979, hlm. 52, Puri A.M., 2012, Siagian, R. E. F. 2015) dan di bedakan  menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (ketrampilan motorik) dalam rangka mempersiapkan diri siswa untuk sosial mereka bekerja dan kehidupan profesional. Manfaat langsung yang diperoleh antara lain untuk akreditasi siswa dalam belajar di luar kelas (Bloom, et.al 1966, hlm.7, Allen dan Friedman 2010, hlm. 1-12, Lizzio et.al 2002, hlm. 29, Maher Angela, 2004 ).

Istilah yang sering disebut sebut dalam hasil belajar antaralain scholastic achievement atau academic achievement yaitu seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes, nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan yang merupakan dari indikator hasil belajar (Shuell & Farber, 2001, hlm. 123,Woodwort & Marquis, 1957, hlm.76 Briggs, 1979, hlm.147). Dibawah ini merupakan data nilai rata-rata UN SMA Negeri dan sederajat di Kota Bandung:

Tabel 1.

Nilai Rata-Rata UN SMA Negeri dan Sederajat Kota Bandung Tahun Ajaran 2015/2016

Cluster 2012 2013 201

42015 2016 Rata-

Rata

Cluster I 8,64 5,97 6,31 6,36 6,06 6,67

Cluster II 8,4 5,85 5,89 6,00 5,15 6,26

Cluster III

8,48 5,78 5,90 6.03 5,83 6,40

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung (2016)

Page 3: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

 

Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa nilai UN di SMA Cluster II mempunyai rata-rata paling rendah di banding rata-rata nilai UN di SMA Negeri Cluster I dan III.

Salah satu faktor yang dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah Gaya Belajar. Siswa akan merasa kesulitan dalam pembelajaran apabila tidak memiliki gaya belajar yang sesuai yang akan menyebabkan siswa bosan, kurang berminat pada subjek tertentu, berputus asa, tidak menumpukan perhatian dan akhirnya gagal untuk mendapat hasil yang diharapkan (Felder dan Silverman, 1988, hl; Godleski, 1984, hlm. 362; Oxford et al., 1991; Smith dan Renzulli, 1984, hlm. 150). Satu cara penentuan prestasi seseorang dalam mempelajari dan menguasai pelajaran adalah dengan melihat gaya belajarnya. Gaya belajar yang dipaksakan tidak akan berarti karena dilakukan tidak berdasarkan kehendak hati. Gaya belajar dapat membantu seseorang mengetahui dan memahami pengetahuan dan kemahiran dalam proses pembelajaran (Bass dan Greary;1996 hlm. 238-242). Gaya belajar yang dimiliki juga dapat membantu seseorang untuk mengenal secara pasti situasi dalam pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar (Dunn dan Stevenson;1997, hlm. 335).

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dan unik karena kemampuan mereka untuk memahami dan menyera pelajaran pun memiliki tingkatan yang berbeda, misalnya ada yang hanya dapat konsentrasi apabila suasana sekitarnya sepi, ada yang berkonsentrasi apabila belajarnya sambil menggerakan anggota tubuh, dan ada pula yang berkonsentrasi apabila belajar sambil mendengarkan musik. Siswa yang menggunakan gaya belajar sesuai dengan dirinya akan membantu mencapai hasil belajar yang memuaskan (Klavas;1994, hlm. 149). Kajian mengenai gaya belajar mempunyai peran penting dalam usaha memperbaiki kualitas belajar siswa (Maznah dan Yoong Suan;1995, hlm. 15).

Faktor lain yang di duga mempengaruhi hasil belajar ialah motivasi belajar siswa. (Lioyd and Archer 1977, hlm.70) mengemukakan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar. Biggs dan Tefler (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi akan melakukan suatu aktivitas lebih baik, lebih efisien, lebih cepat, dan lebih bersemangat dan

Page 4: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

bertanggungjawab (Singer 1986, hlm. 26-27). Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, faktor latihan adalah mutlak dan harus dilakukan oleh siswa, tetapi latihan tanpa motivasi hasilnya akan tersendat dan prosesnya akan lama. Sebaliknya motivasi tanpa latihan tidak mungkin karena segalanya tidak akan terarah (Straub;1989, hlm.38). Motivasi dipercaya sebagai pendukung untuk belajar dan keberhasilan dalam bidang akademik (Linnenbrink & Pintrich, 2002, hlm 320; Lynch, 2006, hlm. 426). Motivasi dapat didefinisikan sebagai sejauh mana usaha yang terus menerus diarahkan menuju tujuan (Johns, 1996), dan motivasi belajar dapat dipahami sebagai sejauh mana usaha siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang di inginkan. (Law, K. M., Lee, V. C., & Yu, Y. T. 2010, hlm 227). John Dewey (1972) mengatakan bahwa suatu pengetahuan dibentuk berdasarkan pengalaman belajar sebelumnya sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna dan menghasilkan perilaku yang lebih tahan lama.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh efektivitas gaya belajar terhadap hasil belajar siswa secara langsung, maupun secara tidak langsung melalui motivasi belajar siswa sebagai variable intervening.

KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam Teori Kognitif Gagne, belajar merupakan Proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru. Belajar dipengaruhi oleh tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, internal, dan hasil belajar (Dimyati & Mudjiono, 2009, hlm. 10). Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa dan yang terdiri atas empat macam, yaitu: pengetahuan, ketrampilan intelektual, ketrampilan motorik dan sikap  (Gagne, Driscoll 1988, hlm. 36 , Briggs 1979, hlm. 52). Hasil belajar dibedakan  menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (keterampilan motorik) dalam rangka mempersiapkan diri siswa untuk menjalani kehidupan sosial mereka serta bekerja dan menjalani kehidupan profesional (Bloom, et.al 1966, hlm. 7, Allen and Friedman 2010, Lizzio et.al 2002, hlm. 29).

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Liu, T. Y., & Chu, Y. L. 2010, hlm. 635; Bremner, 1999; Ehrman & Oxford, 1989; Green & Oxford, 1995, hlm. 289, diantaranya; Usia, Jenis Kelamin, Motivasi, Kepribadian, Gaya Belajar, Dan Strategi Belajar.

Page 5: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah gaya belajar siswa. Menurut Marpaung (2010, hlm. 82) mengemukakan bahwa “Gaya belajar (Learning Styles) dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang kerap dipaksa belajar dengan cara-cara yang kurang cocok dan berkenan bagi mereka tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal sebagaimana yang diharapkan.”

Hasil belajar siswa di pengaruhi oleh bagaimana siswa memahami gaya belajar yang dimilikinya, dan menjadikan gaya belajar tersebut sebagai salah satu sarana untuk menyerap informasi yang diperoleh melalui belajar (Gilakjani, Abbas Pourhosein 2011, hlm. 107). Siswa yang menggunakan gaya belajar sesuai dengan dirinya akan membantu mencapai hasil belajar yang memuaskan (Klavas;1994, hlm. 149). Gaya belajar merupakan cara siswa dalam menyerap dan mengingat pelajaran serta cara berpikir di dalam memecahkan suatu permasalah yang didasarkan pada kepribadian siswa tersebut (DePorter & Hernacky, 2010, hlm. 110). Penentuan strategi belajar yang cocok dengan gaya belajar tentunya dilakukan dengan pendekatan empiris yang harus terus menerus diuji ketepatannya. Kesesuaian antara strategi belajar dengan gaya belajar tentunya diharapkan akan menuju kepada hasil belajar yang maksimal, yang sesuai dengan tujuan belajar. Apabila cara belajar siswa cocok dengan gaya belajarnya dan cara penyampaian materi guru sesuai dengan apa yang diinginkan oleh siswa maka akan berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya mengajar yang tidak sesuai dengan gaya belajar dan yang lebih parah lagi seorang anak tidak mengenali gaya belajar mereka sendiri. Dengan begitu, baik di sadari atau tidak hal tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang di timbulkan dari pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Jika siswa sudah memahami gaya belajarnya masing–masing maka siswa dapat belajar dengan baik dan akan lebih mudah menyerap informasi, mengatur dan mengolah informasi tersebut. Dengan gaya belajar yang baik maka akan membantu siswa sehingga hasil belajar dalam pembelajaran yang dihasilkan akan maksimal (Gawit 1991). Gaya belajar yang sesuai juga dapat membantu seseorang untuk mengenal secara pasti situasi dalam pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar (Dunn dan Stevenson;1997, hlm. 335).

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi. Menurut Gagne (Sagala, S, 2010:17-18) yang berkeyakinan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dalam diri siswa yaitu salah satunya motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu

Page 6: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

kondisi internal di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran dan proses kognitif yang terjadi dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah  agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (Hamdu, Ghullam, & Lisa Agustina, 2011, hlm. 93). Biggs dan Tefler (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004, hlm. 11). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi akan melakukan suatu aktivitas lebih baik, lebih efisien, lebih cepat, dan lebih bersemangat dan bertanggungjawab (Singer 1986, hlm. 26-27).

Faktor-faktor yang berkontribusi pada keyakinan motivasional menurut (Wigfield & Eccles, 2002, dalam Gredler, 2011, hlm. 478): Pengalaman sebelumnya yang terkait pada prestasi dan interprestasi siswa, Dunia sosial siswa, Sikap diferensial siswa. Sikap individu dan harapan dalam motivasi intrinsik berasal dari hubungan langsung antara siswa dan tugas-tugas serta hasil  dalam pembelajaran (Dev, 1997, hlm. 16). Sehingga, untuk mencapai prestasi belajar yang baik, faktor latihan adalah mutlak dan harus dilakukan oleh siswa, tetapi latihan tanpa motivasi hasilnya akan tersendat dan prosesnya akan lama. Sebaliknya motivasi tanpa latihan tidak mungkin karena segalanya tidak akan terarah (Straub;1989, hlm. 38). Motivasi yang paling berguna untuk menunjang kesuksesan adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri bukan faktor dari luar yang berupa dorongan dari orang lain. Jika ada motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri cukup besar, maka individu akan selalu mengerjakan tugas dengan penuh gairah/ semangat Jika belajar dilakukan dengan suasana hati yang nyaman, maka materi yang dipelajari dengan mudah dapat diserap. Motivasi ini meliputi: dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme (Sudaryono dan Bharata, 2004, Riyono, 2016, hlm. 57).

 

Page 7: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Gaya belajar berpengaruh terhadap Motivasi belajar.2. Gaya belajar berpengaruh terhadap Hasi belajar.3. Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Hasil belajar.4. Gaya belajar melalui Motivasi berpengaruh terhadap Hasil belajar.

 

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatori survey untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada, serta analisis jalur dalam analisis data untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi variable terikat baik secara langsung maupun  secara tidak langsung. Adapun variabel penelitiannya, X1 : Efektivitas Gaya Belajar (variabel independen), X2 Motivasi Belajar (variabel independen dan Intervening) dan Y : Hasil Belajar sebagai variabel dependen.

 

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh siswa kelas X dan XI Jurusan IPS SMA Negeri cluster II Kota Bandung. Diambil kelas X dan kelas XI karena peneliti hanya di perbolehkan penelitian di kelas X dan XI saja, dikarenakan kelas XII sedang persiapan untuk UN.  Populasi berjumlah 1214 peserta didik yang tersebar di 6 SMA Negeri kelas X dan XI IPS di Kota Bandung, pada cluster II.

1. Sample Sekolah: Sampel sekolah yang diambil adalah 25% dari 6 sekolah yaitu 1,5 dan di bulatkan menjadi 2 sekolah.

2. Sample Siswa : Sampel minimal dalam penelitian ini adalah 242 siswa di ambil dengan teknik Proporsional Random Sampling dan mengambil 20% dari populasi yang ada.

Hal tersebut dimaksudkan agar dalam penelitian, sampel yang diambil dapat menggambarkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X dan XI jurusan IPS di SMA Negeri cluster II Kota Bandung. Diambil kelas X dan kelas XI karena peneliti hanya di perbolehkan penelitian di kelas X dan XI saja, dikarenakan kelas XII sedang persiapan untuk UN.

Page 8: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

 

Operasionalisasi Variabel

Variabel operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Gaya Belajar sebagai variabel independent (X1), (X2) Motivasi adalah sebagai variabel intervening dan Hasil Belajar sebagai variabel dependent (Y)

Tabel 2.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Gaya Belajar

(X1)

1.  Gaya belajar visual

2.  Gaya belajar auditorial

3.  Gaya belajar kinestetik

ordinal

Motivasi

(X2)

1. Nilai Pencapaian

2. Nilai Instrinsik

3. Nilai Kemanfaatan

4. Biaya

ordinal

Hasil belajar (Y) 1.Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi yang diperoleh siswa kelas X dan XI IPS dilihat dari aspek kognitif

2.Tingkat afektif siswa kelas X dan XI IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi

Interval

Page 9: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Variabel Indikator Skala

3.Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi yang diperoleh siswa kelas X dan XI IPS dari aspek psikomotor.

HASIL PENELITIAN

Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukannya uji hipotesis, sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik diantaranya:

1. Uji Normalitas

2  Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas4. Uji Autokorelasi

Tabel 3.

Ringkasan Hasil Pengujian Asumsi Statistik

Uji Asumsi Statistik Statistik Nilai Hasil Uji

Normalitas data Kolmogorov-Smirnov

0,20

>0,05 Normal

Multikolinearitas Collinearity Statistics

0,986

>0,1

Tidak terdapat multikolinearitas sempurna

Page 10: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

1,014

<10

Heteroskedastisitas

Metode Glesjer

0.093

>0,05

0.076

>0.05

Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

Autokorelasi Durbin-Watson

1,7887

>2.155

<2,2113

Data terbebas dari masalah autokorelasi

Sumber : data diolah (2017).

Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian hipotesis, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.

Ringkasan Hasil Estimasi Parameter

Model Koefisien Jalur SE Hasil

Uji R2

Model Motivasi Belajar

Page 11: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

(X2)

Motivasi Belajar (X2)ßGaya Belajar (X1)

0,969 0,248 SS

0,938

Model Hasil Belajar (Y)

Hasil Belajar (Y) ß Gaya Belajar(X1)

0,981    0,248 SS

0,951Hasil Belajar (Y) ß

Motivasi Belajar (X2)

0,065 0,221 S

Sumber : data diolah (2017).

1. Pengujian Hipotesis 1 (Perhitungan Koefisien Jalur Sub Struktur 1)

Berikut adalah gambar jalur sub struktur 1:

Gambar 1

Sub Struktur 1

Hasil analisis pada persamaan sub struktur 1 dengan analisis regresi SPSS 22 menunjukkan hasil output dengan nilai standardized beta gaya belajar pada persamaan (1) sebesar 0, 969 dan signifikansi pada 0,000 yang berarti gaya belajar mempengaruhi motivasi. Nilai koefisien standardized beta 0, 969 merupakan nilai path pada jalur p2. Dengan demikian besarnya pengaruh variabel gaya belajar terhadap motivasi sebesar 93,8%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektif gaya belajar siswa maka akan diikuti dengan semakin tinggi nya tingkat motivasi belajar siswa.

Page 12: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

1. Pengujian Hipotesis 2 (Perhitungan Koefisien Jalur Sub Struktur 2)

Berikut adalah gambar jalur sub struktur 2:

Gambar 2

Sub Struktur 2

Pada output SPSS persamaan regresi (2) nilai standardized beta untuk gaya belajar sebesar 0,981 dan motivasi belajar sebesar 0,065 signifikan. Nilai standardized beta gaya belajar 0,981 merupakan nilai jalur path p1 dan nilai standardized beta motivasi belajar 0,065 merupakan nilai jalur path p3. Besarnya nilai e1 = √(1-0,938) = 0,248 dan besarnya nilai e2 = √(1-0.951) = 0,221.

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa gaya belajar dapat berpengaruh langsung terhadap hasil belajar dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari gaya belajar melalui motivasi belajar lalu ke hasil belajar. Besarnya pengaruh langsung sebesar 0,981. Sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,981) x (0,065) = 0,063 atau total pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa adalah 0,981 + (0,981 x 0,065) = 1,046.

Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p3) sebesar (0,969 x 0,065) = 0,062. Pengujian signifikasi pengaruh intervening akan diuji dengan menggunakan Sobel Test sebagai berikut:

Hitung standar error dari koefisien indirect effect (Sp2p3)

Sp2p3 = √p32Sp22 + p22Sp22 + Sp22Sp32

Sp2p3 = √(0,0652 x 0,0152) + (0,9692 x 0,0172) + (0,0152 x 0,0172)

Sp2p3 = 0,0165

Berdasarkan hasil Sp2p3 ini, nilai 0,0165 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan melalui program SPSS22 memberikan kesimpulan bahwa gaya belajar  berpengaruh terhadap hasil belajar siswa melalui motivasi belajar.

Besarnya pengaruh variabel gaya belajar terhadap variabel hasil belajar dapat dilihat pada tabel Coefficient persamaan regresi ke-2 dengan

Page 13: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

mengkuadratkan nilai beta standardized coefficient atau mengkuadratkan nilai p2. Maka 0,9692 = 0,938. Besarnya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar sebesar 93,8% dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Artinya gaya belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar sebesar 93,8%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektif gaya belajar siswa, semakin tinggi hasil belajarnya. Adapun besar pengaruhnya adalah 0,938 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan satu (satuan) gaya belajar siswa, maka hasil belajar siswa akan meningkat sebesar 0,938 atau 93,8%.

Sedangkan besarnya pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel hasil belajar dapat dilihat pada tabel Coefficient persamaan regresi ke-2 dengan mengkuadratkan nilai beta standardized coefficient atau mengkuadratkan nilai p3. Maka 0,0652 = 0,004. Besarnya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,04% dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Artinya gaya belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar sebesar 0,04%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi siswa, semakin tinggi pula hasil belajarnya.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, besar pengaruh antar variabel secara keseluruhan dirangkum dalam tabel dekomposisi sehingga dapat diketahui pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total terhadap variabel dependen.

Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel

Dekomposisi pengaruh antar variabel menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung merupakan pengaruh suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen tanpa melalui perantara variabel lain. Sedangkan pengaruh tidak langsung merupakan pengaruh suatu variabel melalui variabel lainnya. Dekomposisi pengaruh antar variabel dilakukan untuk menjelaskan pemisahan pengaruh total menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung. Hasil perhitungan didapat direct effect (pengaruh langsung), indirect effect (pengaruh tidak langsung), dan total effect (pengaruh total) diringkas pada Tabel berikut:

Tabel 5

Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel

Pengaruh Antar Variabel

Pengaruh

Langsung Tidak Total

Page 14: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

(DE) Langsung (IE) (TE)

Model Motivasi

Belajar

Motivasi Belajar ß Gaya Belajar

0,969 - 0,969

Model Hasil Belajar

Hasil Belajarß Gaya Belajar 0,981 0,063 1,046

Hasil Belajarß Motivasi Belajar

0,062 - 0,062

 Sumber : data diolah (2017).

Berdasarkan Tabel 5 besarnya koefisien jalur dilihat menurut pengaruh totalnya, yang paling kuat pengaruhnya yaitu gaya belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar dengan total pengaruh sebesar 0,969, pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar sebesar 1,046, dan yang terendah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,062.

PEMBAHASAN

Efektivitas Gaya Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2), dan Hasil Belajar (Y)

Hasil analisis deskriptif menunjukan terdapat gaya belajar yang bermacam-macam yang dimiliki siswa diantaranya gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik pada siswa kelas X dan XI di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung. Gaya belajar visual merupakan salah satu gaya belajar dengan skor tertinggi yang dimiliki siswa, kemudian gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Fakta ini menunjukan bahwa siswa memerlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya.

Page 15: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Dalam penelitian ini, gaya belajar memiliki skor rata – rata paling tinggi, hal ini sejalan dengan pendapat Marpaung, J. 2016, hlm. 83 yang menyatakan bahwa Kebanyakan orang menunjukkan kecenderungan pada satu gaya belajar tertentu. Berdasarkan hasil; 37% visual, 34% auditori dan 29% kinestetik. Informasi tambahan menyatakan bahwa saat mencapai usia dewasa kecenderungan gaya belajar adalah gaya visual. Di samping itu, penelitian terhadap model gaya belajar dipengaruhi oleh fungsi dasar belahan otak, yakni otak belahan kiri dan otak belahan kanan. Dibuktikan tipe orang yang memproses informasi dengan menggunakan otak kiri lebih menyukai lingkungan belajar yang sunyi, pencahayaan yang terang, dan dirancang secara formal, mereka tidak memerlukan makanan camilan, bisa belajar dengan kondisi terbaik saat sendiri atau dengan kehadiran figur yang berwenang. Sebaliknya, orang yang memperoleh informasi dengan menggunakan otak kanan lebih menyukai pengalihan kebisingan atau musik, pencahayaan redup, rancangan informal, makanan camilan, mobilitas dan interaksi dengan orang lain di tempat kerja, selama belajar atau sedang berkonsentrasi. Penelitian mengungkapkan adanya perbedaan gaya belajar di antara siswa. Setiap individu lebih suka belajar dengan cara yang berbeda serta kemampuan menyerap informasi meningkat secara signifikan ketika orang dapat berpikir, bekerja dan berkonsentrasi dalam kondisi yang disenanginya. Dan ia juga mengemukakan bahwa manusia mampu mempelajari materi apapun dengan berhasil apabila metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan pembelajaran individu. Artinya, apabila keragaman manusia dipertimbangkan dan diperhatikan dalam proses pembelajaran, hasilnya selalu positif; pelajar merasa senang, meraih sesuatu tanpa stress, mengalami peningkatan motivasi, dan selalu bisa mengendalikan proses belajar. Jadi, kunci menuju keberhasilan dalam belajar adalah mengetahui gaya belajar yang unik dari setiap orang, menerima kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan sebanyak mungkin menyesuaikan preferensi pribadi dalam setiap situasi pembelajaran. Apabila siswa tidak bisa belajar dengan cara guru mengajar, maka guru harus belajar mengajar mereka dengan cara siswa bisa belajar karena semua gaya belajar itu bagus.

Secara ringkas skor rata-rata setiap variable yaitu variable gaya belajar (X1), motivasi belajar (X2), dan hasil belajar siswa (Y) dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 6

Ringkasan Skor Rata-Rata Antar Variabel

Variabel Skor Rata-

Keterangan Penafsiran

Page 16: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Rata per-Variabel

Gaya belajar (X1) 2,72 SEDANG Cukup Efektif

Motivasi Belajar (X2) 2,64 SEDANG Cukup Tinggi

Hasil Belajar (Y)

Rentang Nilai 67 – 78 50%

SEDANG Cukup Tinggi

Sumber : data diolah (2017)

Secara keseluruhan rata-rata skor untuk variabel gaya belajar di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung adalah sebesar 2,72. Hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar siswa di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung adalah cukup efektif. Untuk lebih rincinya, berdasarkan rata-rata perhitungan skor, secara berurutan indikator gaya belajar visual mendapat skor 2,81 (efektif), indikator gaya belajar auditorial dengan skor 2,80 (cukup efektif), indikator gaya belajar kinestetik dengan skor rata-rata 2,54 (cukup efektif).

Pada variabel motivasi belajar, secara keseluruhan rata-rata skor untuk variabel motivasi belajar adalah 2,64. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Kelas X dan XI IPS di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung adalah cukup tinggi. Untuk lebih rincinya, berdasarkan rata-rata perhitungan skor, secara berurutan indikator tingkat nilai pencapaian dalam belajar mendapat skor rata-rata 2,69 (kategori cukup tinggi), indikator tingkat nilai interinsik dengan skor 2,66 (kategori cukup tinggi), indikator tingkat nilai kemanfaatan dalam belajar dengan skor 2,74 (kategori cukup tinggi), indikator biaya dengan skor 2,64 (kategori cukup tinggi).

Pada variabel hasil belajar, skor hasil belajar siswa sebagian besar berada pada kategori tinggi yaitu dengan rentang nilai 67 – 78 dengan persentase sebesar yaitu 50%. Hal ini menggambarkan bahwa secara umum siswa kelas X dan XI IPS di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung memiliki hasil belajar yang cukup baik untuk mata pelajaran Ekonomi.

Pengaruh Gaya Belajar (X1) terhadap Motivasi belajar (X2)

Page 17: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Hasil pengujian hipotesis yang pertama, gaya belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Besarnya pengaruh gaya belajar siswa terhadap motivasi belajar sebesar  (0,969)2 atau sebesar 93,8%, sedangkan sisanya sebesar 6,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan model. Dari angka-angka ini dapat di tafsirkan bahwa Meningkatnya gaya belajar siswa dapat menaikan motivasi belajar sebesar 93% dan sisanya sebesar 7% di pengaruhi oleh faktor lain yang berada di luar model. Ini berarti bahwa motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi sangat dipengaruhi oleh gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Semakin tinggi dan efektif gaya belajar siswa (visual, auditorial, kinestetik), semakin tinggi pula motivasi siswa dalam belajar. Siswa memahami gaya belajar mereka sendiri seperti bagaimana memahami pelajaran dengan baik, sehingga mereka dapat menerima materi pelajaran yang disajikan oleh guru dengan baik. Siswa meningkatkan motivasi belajar mereka, sehingga mereka dapat menerima materi pelajaran yang disajikan oleh guru dengan baik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung, J. (2016, hlm. 83) yang mengemukakan bahwa “manusia mampu mempelajari materi apapun dengan berhasil apabila metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan pembelajaran individu. Artinya, apabila keragaman manusia dipertimbangkan dan diperhatikan dalam proses pembelajaran, hasilnya selalu positif; pelajar merasa senang, meraih sesuatu tanpa stress, mengalami peningkatan motivasi, dan selalu bisa mengendalikan proses belajar. Jadi, kunci menuju keberhasilan dalam belajar adalah mengetahui gaya belajar yang unik dari setiap orang, menerima kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan sebanyak mungkin menyesuaikan preferensi pribadi dalam setiap situasi pembelajaran. Apabila siswa tidak bisa belajar dengan cara guru mengajar, maka guru harus belajar mengajar mereka dengan cara siswa bisa belajar karena semua gaya belajar itu bagus.” Kemudian Agmila, H. A. (2015) mengemukakan bahwa Adanya pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap motivasi belajar. Taiyeb, A. M., & Mukhlisa, N. (2015) juga mengemukakan bahwa gaya belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar.

Pengaruh Gaya Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar (Y)

Gaya belajar berpengaruh langsung secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Besarnya pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar sebesar (0,981)2 atau sebesar 96,2%. Artinya jika gaya belajar siswa meningkat sebesar 1 (satuan), maka hasil belajar akan meningkat sebesar 96,2%. Ini berarti bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi dipengaruhi oleh gaya belajar yang dimiliki siswa. Semakin tinggi dan efektif gaya belajar siswa (visual, auditorial, kinestetik), semakin tinggi pula hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. Temuan ini sepaham

Page 18: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

dengan (Gilakjani, Abbas Pourhosein 2011) yang mengemukakan bahwa Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah bagaimana siswa memahami gaya belajar yang dimilikinya, dan menjadikan gaya belajar tersebut sebagai salah satu sarana untuk menyerap informasi yang diperoleh melalui belajar.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung berdasarkan setiap indikator yang diukur tergolong masuk ke dalam kategori cukup efektif. Dapat diartikan bahwa ketika siswa memiliki gaya belajar yang sesuai dengan dirinya, maka siswa akan merasa lebih tertarik dengan mata pelajaran yang di pelajarinya. Hal ini sesuai dengan (Gawit 1991) yang mengemukakan bahwa penentuan strategi belajar yang cocok dengan gaya belajar dilakukan dengan pendekatan empiris yang harus terus menerus diuji ketepatannya. Kesesuaian antara strategi belajar dengan gaya belajar tentunya diharapkan akan menuju kepada hasil belajar yang maksimal, yang sesuai dengan tujuan belajar. Apabila cara belajar siswa cocok dengan gaya belajarnya dan cara penyampaian materi guru sesuai dengan apa yang diinginkan oleh siswa maka akan berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya mengajar yang tidak sesuai dengan gaya belajar dan yang lebih parah lagi seorang anak tidak mengenali gaya belajar mereka sendiri. Dengan begitu, baik di sadari atau tidak hal tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang di timbulkan dari pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Jika siswa sudah memahami gaya belajarnya masing–masing maka siswa dapat belajar dengan baik dan akan lebih mudah menyerap informasi, mengatur dan mengolah informasi tersebut. Dengan gaya belajar yang baik maka akan membantu siswa sehingga hasil belajar dalam pembelajaran yang dihasilkan akan maksimal. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Halim, A. (2012, hlm 158) yang mengemukakan bahwa “gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar”. Sedangkan Gilakjani, Abbas Pourhosein (2011, hlm 113) mengemukakan bahwa “gaya belajar memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap prestasi akademik siswa”.

Selain berpengaruh langsung terhadap hasil belajar, variabel gaya belajar juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap variabel hasil belajar sebesar (0,063)2 atau sebesar 0,03%. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dikemukakan oleh Marpaung, J. (2016, hlm. 85) yang mengemukakan bahwa “pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah proses belajar. Pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang

Page 19: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

lebih dikenal dengan prestasi belajar. Prestasi belajar ditentukan oleh proses belajar, untuk menuju hasil prestasi yang baik diperlukan gaya belajar. Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda, dan masing-masing gaya belajartersebut memiliki nilai positif dan negatif, begitu juga dengan dampaknya kepada orang tersebut dan disekelilingnya. Siswa yang tidak mengenal gaya belajar yang ia miliki akan menghasilkan prestasi belajar yang buruk. Selain itu, mutu pendidikan yang baik juga mempengaruhi gaya belajar siswa, begitu juga dengan lingkungan siswa tersebut. Namun motivasi yang tinggi bagi siswa untuk mengembangkan gaya belajar sangat mendukung untuk mencapai prestasi belajar.”

 

Pengaruh Motivasi Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y)

Motivasi belajar berpengaruh langsung secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Besarnya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar sebesar (0,062)2 atau sebesar 0,04%. Artinya jika motivasi belajar siswa meningkat sebesar 1 (satuan), maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,04%. Ini berarti bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi dipengaruhi oleh gaya belajar yang dimiliki siswa. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi pula hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mengikuti proses pembelajaran dengan hati yang senang, bersungguh-sungguh, dalam memperhatikan pelajaran, dan dengan sukarela mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi akan melakukan suatu aktivitas lebih baik, lebih efisien, lebih cepat, dan lebih bersemangat dan bertanggung jawab (Singer 1986, hlm. 26-27).

Hal ini sejalan dengan teori belajar Gagne (Sagala, S, 2010, hlm. 17-18) yang berkeyakinan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dalam diri siswa yaitu salah satunya motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu kondisi internal di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran dan proses kognitif yang terjadi dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini sepaham dengan Slameto (2010, hlm. 54) yang memaparkan bahwa pada proses belajar mengajar terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah  faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari

Page 20: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

dalam diri siswa, yang meliputi faktor jasmaniah atau faktor kesehatan, faktor psikologis, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari luar diri siswa seperti faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor lingkungan keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor lingkungan masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, media massa, serta bentuk kehidupan masyarakat.

Hasil deskripsi variabel motivasi belajar menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di SMA Negeri Cluster II Kota Bandung termasuk dalam kategori cukup tinggi, demikian juga hasil belajar juga termasuk dalam kategori cukup tinggi. Temuan ini sependapat dengan hasil penelitian Inayah, Ridaul dkk (2013) yang menyatakan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian (Daud, Firdaus ,2012, hlm. 255) ; (Astuti, W. W., Sukardi, F. S. F., & Partono, P. 2012); (Mappeasse, M. Y. 2009, hlm. 12) juga mengemukakan bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh Gaya Belajar (X1) melalui Motivasi Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y)

Secara simultan gaya belajar dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 89,3%. Artinya sebesar 89,3% hasil belajar dapat dijelaskan oleh gaya belajar dan motivasi belajar. Sisanya sebesar 10,7% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.

Serta besarnya koefisien jalur dilihat menurut pengaruh totalnya, yang paling kuat pengaruhnya yaitu pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar sebesar 1,046, gaya belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar dengan total pengaruh sebesar 0,969, dan yang terendah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,062.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Marpaung, J. (2016, hlm. 85) yang mengemukakan bahwa Pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah proses belajar. Pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud

Page 21: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang lebih dikenal dengan prestasi belajar. Prestasi Belajar ditentukan oleh proses belajar, untuk menuju hasil prestasi yang baik diperlukan gaya belajar. Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda, dan masing-masing gaya belajartersebut memiliki nilai positif dan negatif, begitu juga dengan dampaknya kepada orang tersebut dan disekelilingnya. Siswa yang tidak mengenal gaya belajarnya akan menghasilkan prestasi belajar yang buruk. Selain itu tentu saja mutu pendidikan yang baik juga mempengaruhi gaya belajar siswa, begitu juga dengan lingkungan siswa tersebut. Namun motivasi yang tinggi bagi siswa untuk mengembangkan gaya belajar sangat mendukung untuk mencapai prestasi belajar. Hal ini berarti setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Rahasia keberhasilan pembelajaran terletak pada pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri, kesesuaian gaya mengajar dan gaya belajar, potensinya, dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Hampir semua siswa yang berprestasi rendah adalah siswa yang gaya belajarnya tidak cocok dengan gaya mengajar guru di sekolah yang mengakibatkan hasil belajar akademik siswa menjadi rendah dikarenakan motivasi yang dimiliki siswa terhadap belajar juga rendah.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan latar belakang, penelitian, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil, kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Gambaran gaya belajar, motivasi dan hasil belajar siswa kelas X dan XI di SMA Negeri Cluster II kota bandung berada pada kategori cukup tinggi.

2. Terdapat pengaruh positif secara langsung antara gaya belajar terhadap motivasi belajar siswa. Ini berarti, semakin efektif gaya belajar yang dimiliki siswa saat belajar, maka semakin tinggi pula motivasi yang dimiliki oleh siswa. Kenaikan 1 satuan dari gaya belajar siswa akan mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa.

3. Terdapat pengaruh positif secara langsung antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka hasil belajar yang diperoleh siswa pun akan meningkat. Kenaikan 1 satuan dari gaya belajar siswa akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

4. Terdapat pengaruh positif secara langsung antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka hasil belajar yang diperoleh siswa pun akan meningkat. Kenaikan 1

Page 22: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

satuan dari motivasi belajar siswa akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

5. Terdapat pengaruh positif secara tidak langsung antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa melalui motivasi belajar.

 

SARAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan, dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Untuk mendukung pembelajaran yang efektif, sekolah hendaknya memfasilitasi berupa sarana prasarana sesuai dengan gaya belajar mayoritas siswa, seperti proyektor di setiap kelas.

2. Untuk meningkatkan gaya belajar siswa, guru hendaknya meningkatkan kreatifitas dalam mengajar agar siswa semangat dan lebih terpacu untuk meningkatkan hasil belajarnya misalnya dengan kegiatan pembelajaran yang menarik dan tidak monoton.

3. Siswa sebaiknya mengenal dan memahami gaya belajrnya masing-masing agar dapat lebih mudah menyerap dan mengelola informasi yang diterima. Seperti mendengarkan materi melalui media audio, melihat video yang berhubungan dengan materi atau mengerjakan soal melalui media visual.

4. Untuk lebih mengefektifkan gaya belajar siswa, dinas di harapkan dapat mengkondisikan para pengelola pendidikan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang lebih memfokuskan pada siswa seperti menyusun silabus yang condong membebaskan siswa dalam mengekspresikan diri dalam pembelajaran (pengerjaan tugas) yang sesuai dengan gaya belajarnya.pembelajaran lainnya yang dapat diterapkan pada tingkatan pendidikan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agmila, H. A. (2015). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Min Jati Pandansari Ngunut Tulungagung Dalam Belajar Matematika. Jurnal pendidikan 4 (1)

Akioka, E., & Gilmore, L. (2013). An intervention to improve motivation for homework. Australian Journal of Guidance and Counselling, 23(01), 34-48.

Allen, K. N., & Friedman, B. D. (2010). Affective learning: a taxonomy for teaching social work values. Journal of Social Work Values and Ethics, 7(2), 1-12.

Page 23: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Anderman, E.m., Eccles, J. S., Yoon, K, S., Roeser, R., Wigfield, A., & Blumenfeld, P. (2001). Learning to value mathematics and reading: Relations to mastery and Performance Oriented instructional Practices. Contemporary Educational Physychology, 26, 76-95

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan Kedelapan. Rineka Cipta : Jakarta.

_________________, 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Aritonang, K. T. (2008). Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal pendidikan penabur, 7(10), 11-21.

Asgari, M., Borzooei, M., (2013). Evaluating the Learning Outcomes of International Students as Educational Tourists. Journal of Business Studies Quarterly 5(2). ISSN 2152-1034

Astutie, C. S. A., & Setiyono, I. (2013). Pengaruh Gaya Mengajar Guru Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Sma Negeri 18 Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 1(3).

Astuti, W. W., Sukardi, F. S. F., & Partono, P. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Economic Education Analysis Journal, 1(2).

Aydın, F., & Coşkun, M. (2011). Secondary School Students’ “Achievement motivation” towards Geography Lessons. Journal of scholars research library. Karabük: Karabük University.

Bass, G.M. & Greay, W.T. (1996). Education Research Abstracts. Accounting Education, 1, 238-242.

Bloom, Benjamin S, et al, (1966). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Eucational Goals. New York: David McKay Company, Inc.

Page 24: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Bremner, S. (1999). Language learning strategies and proficiency: investigating the relationship in Hong Kong. Canadian Modern Language Review, 55(4), 490-514.

Brophy, J. (2005). Goal Theorist shuld move on from performance goals. Educational Physichologist. 40 (3),167-176

Brown, H. D. (2000). Principles of language teaching and learning, (4th ed.). White Plains, NY: Longman.

Budiwati, Neti dan Leni Permana. 2010. Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI.

Celce-Marcia, M. (2001). Teaching English as a second or foreign language, (3rd ed.). Dewey Publishing Services: NY.

Clariana, R. B.(1997). Considering learning Style in Computer-Assisted Learning. British Journal of Educational Technology, 28(1), 66-68

Daud, F. (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), 19(2), 243-255.

De Porter, B. & Hernancky, M. (1999). Quantum learning, (terjemahan). Bandung: Kaifa.

_____________________ (2002). Quantum Learning. Penerbit Kaifa. Bandung

_____________________. (2010). Bobbi. dkk. 1999. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Terjemahan oleh Ary Nilandari.

Dev, P. C. (1997). Intrinsic motivation and academic achievement: What does their relationship imply for the classroom teacher? Remedial and Special Education, 18(1), 12–19.

Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

___________________2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 25: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

___________________ 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________________ (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

______________________ 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Driscoll, Marcy P. (2005). Psychology of learning for instruction. Third Edition. Arlington Street, Boston: Pearson Education, Inc.

Dunn, R. & Stevenson, J.M. (1997). Teaching diverse college students to study a learning style prescription. College Student Journal, 31(3), 333-339.

Ehrman, M., & Oxford, R. (1989). Effects of sex differences, career choice, and psychological type on adult language learning strategies. Modern Language Journal, 73, 1e13.

Elliot, S.N., Thomas, R.K., Joan, Littlefield., & John, F.T. (1999). Educational psychology. New York: McGraw-Hill,

Felder, R.M. & Silverman, L.K. (1988). Learning and teaching styles in Engineering Education. Journal of Engr. Education, 78 (7), 674-681.

Fowler, J. (2007). Experiential learning and its facilitation. Nurse Education Today, 28(4), 427-433.

Gagne, R.M (1977). The Conditions Of Learning. Third Edition. New York: Holt, Rinehart And Winston.

Gagne, R.M, Driscoll, L.J, & Wager, W.W, (1988). Principles of instructional design. New York: Holt Renehart and Winston.

_________, Gagne, R.M, And Bringgs L.J (1974). Principles Of Instructional Design. New York: Holt Renehart And Winston.

__________Robert M dan Leslie J. Briggs, (1979). Principles of Instructional Design, New York: Rinehart and Winston.

Page 26: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

_________, (1985). The Condition of Learning and Theory of Instruction. New York: CBS College Publishing.

Gawith, G. (1991). Power learning: A guide to success. Singapore: Heinemann Asia.

Ghozali, Imam, (2008), Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

____________, (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Gie, The Liang.1997. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta : Gunung Agung

Gilakjani, Abbas Pourhosein. (2011). "Visual, auditory, kinaesthetic learning styles and their impacts on English language teaching." Journal of Studies in Education 2.1: 104-113.

Ginsburg, H. dan Opper, S. (1988). Piaget’s theory of intellectual development. Third Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Godleski, E.S. (1984). Learning style compatibility of engineering students and faculty. Proceedings Annual Frontiers in Education Conference, ASEE/IEEE, Philadelphia, 362.

Gredler, M. E, (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam. Jakarta: Kencana

Green, J. M., & Oxford, R. L. (1995). A closer look at learning strategies, L2 proficiency, and gender. TESOL Quarterly, 29, 287-307.

Halim, A. (2012). Pengaruh strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar fisika siswa SMP N 2 Secanggang Kabupaten Langkat. Jurnal Tabularasa, 9(2), 141-158.

Hamalik, Oemar 2006. Teknologi Dalam Pendidikan, Bandung: yayasan Partisipasi Pembangunan Indonesia.

Hamdu, Ghullam, and Lisa Agustina. "Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar." Jurnal penelitian pendidikan 12.1 (2011): 90-96.

Page 27: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Hamzah, Uno. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

____________ 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Heck, Ronald H., (2009),"Teacher effectiveness and student achievement: Investigating a multilevel cross-classified model", Journal of Educational Administration, Vol. 47 Iss 2 pp. 227-249

Hergenhahn, B.R dan Matthew, H Olson. 2009. Theories Of Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Hickocx, L.K. 1995. Learning styles: A survey of adult learning style inventory models. In R. R. Sims & S. J. Sims (Eds). The importance of learning styles: Understanding the implications for learning, course design, and education. Wesport, CT: Grenworod Press.

Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Inayah, R. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal pendidikan insan mandiri, 2(1).

James, W.B. & Blank, W.E. (1993). Review and critique of avalilable learning-style instrument for adult. In D. Flannery (Ed.), Applying cognitive learning styles (pp.47-58). San Francisco: Jossey-Bass

James, S., D’Armore, A., & Thomas, T. (2011). Learning preferences of first year nursing and midwifery students: Utilizing VARK. Nurse Education Today, 31(4), 417-423.lavas, A. (1994). Learning style program boosts achievement and test scores. Clearing House, 67(3), 149.

Jenkins, T. (2001). The motivation of students of programming. In Proceedings of ITiCSE 2001: The 6th annual conference on innovation and technology in computer science education (pp. 53–56).

Jensen, E. (1998). Introduction to Brain-Compatible Learning. San Diego, CA: The Brain Store, Inc

Page 28: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Jex, Steve M. (2002). Organizational Psychology: A Scientist-Practioner Approach. John Wiley and Sons Inc.

Johns, G. (1996). Organizational behaviour: Understanding and managing life at work (4th ed.). New York: HarperCollins.

Kamus besar bahasa Indonesia edisi ke 3 Jakarta: pusat bahasa departemen pendidikan balai Pustaka, hal.284.

Kaplan, A., & Middelton, M. J. (2002). Should childhood be a journey or a race? Journal of Educational Psychology, 94(3), 646-648.

Kemp, Jerold, E 1994. The Instructional design process. Alih bahasa: Asril Marjohan, Bandung: Penerbit ITB.

Khafid, M. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar Akuntansi: Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening. Lembaran Ilmu Kependidikan, 37(1).

Knisley, J. (2003). A Four-Stage Model of Mathematical Learning. Dalam  Mathematics Educator [Online], Vol 12 (1) 10 halaman. Tersedia:  http//Wilson Coe.uga.edu/DEPT/TME/Issues/ v12n1/ 3knisley.  HTML.

Klavas, A. (1994). Learning Style Program Boosts Achievement And Test Scores. Clearing House. Vol. 67(3): 149.

Komarudin, (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Kolb, D. A. (1984). Experiential learning. Englewood Cli€s, NJ: Prentice-Hall.

__________(1985). Learning Style Inventory Self Scoring Inventory and Interpretation Buuklt. Boston, NA: MCBER and Company.

Kraiger, K., Ford, J.K.,Salas, E., (1993). Application of cognitive, skill-Based, and affective theories of learning outcomes to new methods of training evaluation. Journal of applied physycology. 78 (22) 311-328.

Law, K. M., Lee, V. C., & Yu, Y. T. (2010). Learning motivation in e-learning facilitated computer programming courses. Computers & Education, 55(1), 218-228

Page 29: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Linnenbrink, E. A., & Pintrich, P. R. (2002). Motivation as an enabler for academic success. School Psychology Review, 31(3), 313–327.

Liu, T. Y., & Chu, Y. L. (2010). Using ubiquitous games in an English listening and speaking course: Impact on learning outcomes and motivation. Computers & Education, 55(2), 630-643.

Lizzio, A., Wilson, K., & Simons, R. (2002). University students' perceptions of the learning environment and academic outcomes: implications for theory and practice. Studies in Higher Education, 27(1), 27-52.

Lynch, D. J. (2006). Motivational factors, learning strategies and resources management as predictors of course grades. College Student Journal, 40(2), 423–428.

Maher, Angela. (2004). Learning Outcomes in Higher Education: Implications for Curriculum Design and Student Learning. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, Vol 3 (2), ISSN: 1473-8376.

Malhotra, Naresh K, 2005, Riset Pemasaran : Pendekatan Terapan, Terjemahan oleh : Ir. Soleh Rusyadi Maryam,MM, Edisi Keempat, Jilid 1 dan 2, PT. INDEKS, Jakarta.

Mappeasse, M. Y. (2009). Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal Medtek, 1(2), 7-12.

Marpaung, J. (2016). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. KOPASTA, 2(2).

Martono, Nanang. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maznah Ismail & Yoong Suan. 1995. Kajian terhadap pendekatan pembelajaran pelajar. Jurnal Pendidik dan Pendidikan 14 11-17.

MacKeracher, D. (2004). Making sense of adult learning, (2nd ed.). Canada: University of Toronto Press Incorporated.

Meece, J. L., Blumenfeld, P. C., & Hoyle, R. (1988). Students’ goal orientations and cognitive engagement in classroom activities. Journal of Educational Psychology, 80, 514-525.

Page 30: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Nana Syaodih Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

_________________________(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Nasution, 2009. Metode research. Jakarta: Bumi aksara

Ormrod, Jeanne Ellis. (2011). Educational psychology: Developing learners. Seventh Edition. Boston, MA:

Ornstein, Allan C, (1990). Curriculum : Foundations, Principles, And Issues. New Jersey: Prentice-Hall

Oxford, R., Ehrman, M. & Lavine, R. (1991). Style wars: Teacher-student style conflicts in the language classroom. In Magnan, S. Challenges in the 1990’s for College Foreign Language Programs. Boston: Heinle and Heinle.

Özbaş, S. (2013). The investigation of the learning styles of university students. The Online Journal of New Horizons in Education, 3(1), 53-58.

Pang, Valerie Ooka. Peggy P. Han, and Jennifer M. Pang. (2012). Asian American and Pacific Islander Students:Equity and the Achievement Gap. Educational Researcher, Vol. 40, No. 8, pp. 378–389AERA: http://er.aera.net

Pimentel, J. (1999). Design of Net-Learning Systems Based on Experiential Learning. Journal of Asynchronous Learning Networks, 3 (2). [Online]. Available: http://www.aln.org/publications/jaln/v3n2/v3n2_pimentel.asp (15 October 2006)

Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation and education: Theory, research, and aplications. (2nd ed). Uppet Saddle River, NJ: Merrill/ Prentice Hall.

Prashing, Barbara. 2007 . The power of Learning Styles: Mendongkrak Anak Melejitkan Prestasi Dengan Mengenali Gaya Belajarnya. Bandung: Kaifa.

Page 31: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Prastiti, S. D., & Pujiningsih, S. (2009). Pengaruh faktor preferensi gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi. Jurnal ekonomi bisnis, 14(3), 20-35.

Puri A.M., (2012). Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Smp Negeri 32 Jakarta. Jurnal Pedidikan 2 (4).

Purwanti, D. E. (2013). The Comparison between STAD and TGT on students, achievement and motivation: Senior High School. Proceedings from the Global Summit on Education. Kuala Lumpur.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Riduwan. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan Memakai PATH ANALISIS(ANALISIS JALUR). Bandung: Alfabeta.

Riyono, B. (2016). The Unifying Theory of Motivation. Buletin Psikologi, 13(1), 55-64.

Rose, C., dan Nicholl, M. J. (2002). Accelerated Learning For The 21st Century: cara belajar cepat abad XXI. Bandung: Nuansa.

Rourke, L., & Lysynchuk, L. (2000). The Influence of Learning Styles on Achievement In Hypertext. ED 446102

Ruhimat, Toto (2009). Kurikulum & Pembelajaran, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and extrinsic motivations: Classic definitions and new directions. Contemporary educational psychology, 25(1), 54-67.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Gurudan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

_____________2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M., 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali pers.

______________2011, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Rajagrafindo: Jakarta.

Page 32: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Shuell, TJ, & Farber, SL (2001). Students perceptions of technology use in college course. Journal of Educational Computing Research, 24, 119–138

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terrhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).

Singer, Robert N. 1980. Motor Learning and Human Performance an Application to Motor Skills and Movement Behaviors. New York: MacMillan Publishing Co., Inc.

Slavin, Robert E. 1991. Educational Psychology: Theory into Practice 3rd. Johns Hopkins University: Allyn and Bacon.

Smith, L.H. & Renzulli, J.S. (1984). Learning style preferences: A approach for classroom teachers. Theory in Practice, 23,144-150.

Stewart , Endya B. (2009).  School Structural Characteristics, Student Effort, Peer Associations, and Parental Involvement: The Influence of School- and Individual-Level Factors on Academic Achievement. Corwin Press, Inc: http://eus.sagepub.com

Straub, D. W., 1989. “Validating Instruments in MIS Research,” MIS Quarterly (13:2), pp. 147-169.

Stroot, S., Keil, V., Stedman, P., Lohr, L., Faust, R., Schincariol-Randall, L., Sullivan, A., Czerniak, G., Kuchcinski, J., Orel, N., & Richter, M. (1998). Peer Assistance and Review Guidebook. Columbus, OH: Ohio Department of Education.

Sudaryono, Arief dan Bharata. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Maret. STIE YKPN. Yogyakarta.

Sudjana, Nana. 2005 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

_____________ 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 33: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

_____________, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

________, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta

________, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

________, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

Surjono, H.D. 2006. Development and Evaluation of an adaptive Hypermedia System Based on Multiple Student Characteristics. Unpablised doctoral dissertation, southern Cross University, Lismore NSW Australia

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_____________. 2008. Psikologi Belajar. Bandung Remaja Rosdakarya.

_____________, 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Taiyeb, A. M., & Mukhlisa, N. (2015). Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanete Rilau. bionature, 16(1).

Umar, Husein, 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wahidmurni dkk..2010. Evaluasi Pembelajaran, Yogjakarta: Nuha Litera

Weiner, B. (1980). The role of affect in rational (attributional) approaches to human motivation. Educational Research, 9, 4-11.

Page 34: ekonomi.sps.upi.eduekonomi.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2017/07/PENGARUH... · Web viewPENGARUH EFEKTIVITAS GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Survey

Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.

Woodworth, R.S.and Marquis, D.G. (1957). Psycholog.Henry Holt and Company,New York.

Woolfolk & McCune- Nicolich, (1984), Educational Psychology For Teachers: Over View Of Piaget’s Theory Of cognitive Development.

Woolfolk, A. E., Hoy, A. W., Hughes, M., & Walkup, V. (2008). Psychology in education. Pearson Education.

Woolfolk, Anita. (2007). Educational psychology. Tenth Edition. Boston, MA: Pearson Education, Inc.

Yamit, Zulian. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Cetakan Kedua. Yogyakarta.

Zheng, C., Erickson, A. G., Kingston, N. M., & Noonan, P. M. (2014). The Relationship Among Self-Determination, Self-Concept, And Academic Achievement For Students With Learning Disabilities. Journal Of Learning Disabilities, 47(5), 462-474.