Upload
ngotu
View
277
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK Negeri 1 Cirebon
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/6
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Paket Keahlian : Teknik Pendingin dan Tata Udara
Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi
Alokasi Waktu : 32 JP (8 JP x 4 pertemuan)
Materi Pokok : Instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
Pertemuan ke : 1, 2, 3 dan 4
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menentukan pekerjaan perakitan instalasi pemipaan refrigerasi komersial
3.8.1. Mengidentifikasi komponen refrigerasi komersial
3.8.2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial
3.8.3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial
4.8. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
4. 8.1. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu:
1. Mengidentifkasi komponen refrigerasi komersial secara prosedural sesuai jobsheet melalui
pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.
2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial secara prosedural
sesuai jobsheet melalui pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.
3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial secara prosedural sesuai jobsheet
melalui pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.
4. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial sesuai prosedur dengan cermat dan
teliti.
D. Materi Pembelajaran
1.2. Komponen Sistem Refrigerasi Komersial
Sistem Refrigerasi komersial biasanya menggunakan sistem kompresor hermetik dan juga
sistem kompresor semi hermetik. Sistem hermetik yang digunakan pada sistem Refrigerasi
komersial sama seperti yang digunakan pada sistem refijerasi domestik hanya berbeda
dalam kapasitas dan cara mengatur refrijeran. Jika pada sistem Refrigerasi domestik
menggunakan pipa kapiler, pada sistem Refrigerasi komersial menggunakan katub
ekspansi. Sistem Refrigerasi komersial berskala kecil diterapkan pada unit beverage dispenser,
ice cube maker, dan ice cream machine. Semihermetic compressor lazim digunakan pada
aplikasi sistem komersial berskala yang lebih besar misalnya storage room yang
menggunakan multiple evaporator.
Sistem Refrigerasi komersial dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu sistem paket dan
sistem split (terpisah). Sistem paket merupakan unit Refrigerasi komersial yang didisain
secara built in oleh pabrikannya, mencakup seluruh komponen yang digunakan, sistem
pemipaan Refrigerasinya, dan sistem kelistrikannya. Sedang pada sistem split, unit dirakit di
tempat. Komponen utama sistem Refrigerasi komersial seperti kompresor, kondenser, katub
ekspansi, dan evaporator dirakit di tempat termasuk asesoris dan sistem kelistrikannya. Sistem
split biasanya dikaitkan dengan pesanan dan keperluan konsumen.
Banyak sistem Refrigerasi komersial yang didisain dengan sistem paket. Komponen utama
seperti condensing unit, evaporator, sistem pemipaan dan sistem kelistrikannya
dipasang dalam satu unit.
Komponen sistem paket terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah. Sisi tekanan tinggi mencakup:
Kompresor, biasanya berupa hermetik
Kondensor, biasanya jenia air colled condneser
Refrigerant throttling, biasanya thermostatic expansion valve
Liquid receiver
High pressure safety motor control, dan
Liquid line yang dilengkapi dengan sight glass.
Sisi tekanan rendah mencakup:
Evaporator
Low pressure atau temperature motor control
Suction line yang dilengkapi dengan filter dryer
Komponen sistem paket yang berskala lebih besar mencakup:
Kompresor, kadang dilengkapi dengan oil separator
Kondensor, water atau air cooled condenser
Liquid receiver
High preesure motor control
Liquid line dengan sight glass dan dryer
Water valve, jika menggunakan water cooled condenser
Dalam pemilihan komponen untuk sistem pendingin, ada sejumlah factor yang perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati, yaitu:
a. Mempertahankan efek refrigerasi untuk mengatasi variasi perubahan beban dari 0
sampai 100%;
b. Mengontrol akumulasi bunga es untuk mempertahankan kinerja yang
berkesinambungan;
c. Variasi dalam afinitasoli refrijeran yang disebabkan oleh perubahan suhu yang besar,
dan berkurangnya oli di dalam crank case kompresor;
d. Pemilihan media pendingin: (i) direct expansion refrigerant, (ii) gravity atau pump
recirculated atau flooded refrigerant, or (iii) secondary coolant (brines, e.g., salt
and glycol);
e. Efisiensi sistem dan pemeliharaan;
f. Jenis kondensor: air cooled, water cooled, atauevaporative;
g. Desain kompresor (hermetic, semi hermetic, open type,reciprocating, screw, atau
rotary);
h. Jenis sistem (single stage, cascade)
1.2.1. Kompresor
Dalam siklus refrigerasi, kompresor memiliki dua fungsi utama yaitu memompa gas
refrijeran dari evaporator sehingga suhu dan tekanan yang diperlukan dapat dijaga di
evaporator serta menaikkan tekanan gas refrijeran melalui proses kompresi, dan secara
simultan menaikkan suhu gas. Kompresor dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:
displacement compressor dan dynamic compressor.
Dalam siklus refrigerasi dikenal dengan refrijeran positif dan refrijeran negatif. Refrijeran
positif beroperasi dengan tekanan kerja di atas tekanan atmosfir, sedang refrijeran negatif,
beroperasi dengan tekanan kerja di bawah tekanan atmosfir.
Kompresor dengan positive displacement dicirikan dengan reciprocating piston, umumnya
digunakan untuk refrijeran positif. Jenis lain yang memiliki positive displacement adalah
rotating vanes atau cylinder atau intermeshing screw. Kompresor centrifugal atau turbine
lazim digunakan pada sistem yang besar, tidak memiliki positive displacement
melainkan mengakselerasi gas refrijeran dengan turbin melalui compressor housing.
Kompresor ini lazim digunakan untuk refrijeran negatif yang beroperasi di bawah tekanan
atmosfir.
Dalam memilih jenis kompresor ada empat kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu :
Refrigeration capacity,
volumetric flow rate,
compression ratio, dan
thermal and physical properties dari refrijeran yang digunakan
Hermetic Compressor
Pada sistem hermetik komponen internal tidak dapat diakses untuk pemeliharaan.
Kompresor hermetik disediakan untuk memenuhi sistem refrigerasi dan tata udara kapasitas
kecil motor penggerak dan kompresor diletakkan dalam rumahan tertutup rapat kedap udara
secara kompak. Refrijeran dan oli refrijeran tersimpan dalam rumahan, sehingga refrijeran dan
oli kompresor mengenai belitan motor.
Semi hermetic Compressor
Dalam sistem ini, meskipun motor dan kompresor berada dalam satu rumahan, tetapi
komponen dalam kompresor masih dapat diakses untuk keperluan pemeliharaan. Pada
sistem ini refrijeran tidak mengalir di atas gulungan motor. Akses untuk pemeliharaan
sangat mudah, namun diperlukan sistem pendingin motor secara eksternal untuk membantu
efisiensi dalam
operasi pendinginan. Pada sistem dengan multicylinder, kapasitas dapat dikontrol dengan
membuat satu atau lebih silinder tidak efektif (misalnya, dengan mengontrol katup inlet
selalu terbuka). Untuk menurunkan torsi starting, digunakan sistem Cylinder unloading.
1.2.2. Kondensor
Kondensor meruapakan alat penukar kalor pada sisi tekanan tinggi dimana gas panas
lanjut refrijeran harus diturunkan suhunya hingga mencapai titik embunnya sehingga
berubah menjadi liquid refrigeran, melalaui proses penukaran kalor dengan media
pendinginan. Jenis kondensor yang biasa digunakan adalah aircooled, water-cooled, shell
and tube, shell and coil, tube in tube, dan evaporative condenser.
Pemilihan kondensor tergantung pada kriteria berikut:
Kapasitas kondensor
Suhu dan tekanan kondensasi
Jumlah refrijeran yang disrikulasikan dan sistem pendinginannya,
disain suhu media pendingin refrijeran (udara atau air),
Periode operasi sistem, dan
kondisi cuaca.
Kondensor yang digunakan untuk keperluan refrigerasi komersial biasanya terdiri atas tiga
jenis, yaitu:
water-cooled condenser,
air-cooled condensers, dan
evaporative condenser.
Jenis pemipaan yang biasa digunakan untuk water-cooled dan air-cooled condenser pada
aplikasi komersial adalah:
shell and tube, blow-through horizontal airflow,
shell and coil, draw-through, vertical airflow, and
tube in tube, static, or forced airflow.
Water-Cooled Condenser
Water- cooled condenser adalah shell and tube dengan refrijeran mengalir melalui sheel dan
air pendingin mengalir melalui tube (pipa). Bagian bawah dari shell berfungsi sebagai
liquid receiver. Kondesor jenis ini biasanya digunakan pada kapasitas refrigerasi besar
dan aplikasi water chilling.
Jika water-cooled condenser digunakan untuk suatu aplikasi maka kriteria berikut harus
dipertimbangkan:
tersedianya air pendingin untuk keperluan proses pembuangan panas,
penggunaan cooling tower jika diinginkan penggunaan air yang lebih hemat,
kebutuhan pompa sirkulasi air pendingin beserta pemipaannya,
kebutuhan water treatment dalam sistem penyediaan air pendingin,
persyaratan area,
situasi maintenance and service situation
Dalam kenyataanya, water-cooled condenser digunakan bersama dengan cooling towers.
Air-Cooled Condeser
Air-cooled condenser menggunakan udara sekitarnya sebagai cooling medium.
Keuntungan air-cooled condenser antara lain:
tidak memerlukan ketersediaan air,
standard outdoor installation,
terhindar dari freezing, scaling, and corrosion problem,
terhindar dari instalasi water piping, circulation pump, dan water treatment
biaya instalasi rendah, dan
persyaratan service dan maintenance rendah.
Air-cooled condenser juga memiliki kekurangan sebagai berikut:
suhu kondensing tinggi,
biaya refrijeran tinggi, karena melewati instalasi pipa cukup panjang
konsumsi daya per kW cooling tinggi ,
kebisingan tinggi, dan
multiple unit memerlukan large-capacity system.
Evaporative Condenser
Evaporative condenser terlihat sebagai water-cooled design dan bekerja berdasarkan prinsip
pendinginan melalui penguapan air di dalam pergerakan udara. Hasil kondensasi refrijeran
ditampung ke dalam sebuah tanki yang disebut sebagai liquid receiver. Karakteristik
evaporative condenser:
menurunkan air yang disirkulasikan pada kapasitas yang sudah ditentukan,
diperlukan water treatment,
mengurangi space,
ukuran pipa kecil, dan pendek,
sistem pompa air kecil, dan
tersedia dalam rentang kapasitas besar dan dapat dipakai dalam ruangan.
Cooling Tower
Menara pendingin (cooling tower) merupakan evaporative cooler besar dimana air
pendingin disirkulasikan melalui shell and tube condenser. Perhatikan bahwa air pendingin
bersirkulasi melalui tabung sementara gas refrijeran mengembun dan terkumpul dibagian
yang lebih rendah dari sistem penukaran kalornya. Sistem penukaran kalor ini akan
mendinginkan refrijeran sampai di bawah titik suhu kondensasi melalui air pendingin yang
bersuhu paling dingin. Kemudian air pendingin yang suhunya menjadi hangat karena
proses penukaran kalor dengan refrijeran disemprotkan melalui bagian atas cooling tower
dan didinginkan menggunakan fan berkepatan tinggi. Sehingga suhu air pendingin kembali
ke suhu semula dan siap digunakan kembali untuk mendinginkan refrijeran.
1.2.3. Evaporator Komersial
Di dalam Evaporator, liquid refrijeran super dingin (subcooled) dinaikkan suhunya hingga
mencapai titik uapnya sehingga berubah menjadi gas refrijeran, melalaui proses penukaran
kalor dengan produk atau media yang didinginkan.
Secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
(i) direct cooler evaporator yang langsung mendinginkan udara dan sekaligus
mendinginkan produk, dan
(ii) indirect cooler evaporator yang mendinginkan air (chiling water) dan chilling water
ini digunakan untuk mendinginkan udara ruang atau produk tertentu.
Dalam parkteknya, evaporator yang banyak digunakan untuk keperluan refrigerasi
komersial dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu;
(1) air cooler, untuk mendinginkan udara di dalam suatu kabinet arat ruang,
(2) Liquid cooler, untuk mendinginkan spesial likuid atau brine.
Evaporator untuk mendinginkan udara di dalam kabinet atau ruang terbagi menjadi dua jenis,
yaitu :
(1) natural convection evaporator, dan
(2) forced convection evaporator.
Natural convection evaporator, dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
(1) frosting evaporator,
(2) defrosting evaporator, dan
(3) non-frosting evaporator
Air Cooler
Jenis cooler ini biasanya disebut sebagai direct expansion coil dan terdiri dari serangkaian
pipa tembaga yang dibentuk sedemikian rupa untuk meningkatkan efisiensi penukaran
kalornya. Pemipaan dirangkai dengan fin untuk meningkatkan luas permukaan penukaran
kalornya. Direct expansion coil hanya digunakan pada sistem kompresor dengan positive
displacement.
Air coller diklasifikasikan menjadi dua kategori, flooded and dry type.
Pada flooded coil, digunakan float valve untuk menjaga level liquid, agar koil evaporator
selalu dipenuhi oleh liquid refrijeran. Kontak penuh antara liquid refrijeran dengan
dinding permukaan pipa menghasilkan efek penukaran kalor maksimal.
Sistem dry coil hanya memerlukan sedikit refrijeran sehingga lebih ekonomis. Untuk
mengontrol refrijeran digunakan metering device (misalnya, thermal expansion valve) yang
akan mengontrol laju refrgeran memasuki koil evaporator untuk menjaga derajad superheat
pada pipa keluarannya.
Frosting Evaporator
Pada jenis frosting evaporator, selama unit komersial beroperasi maka bunga es (frost)
akan selalu terakumulasi pada permukaan koil evaporator. Biasanya unit frosting
evaporator beroperasi dengan siklus sebagai berikut, cut out jika suhu refrijeran mencapai -
15oC, cut in jika suhu refrijeran mencapai -4oC. Untuk mengatasi akumulasi bunga es
yang terlalu tebal sehingga membahayakan operasi siklus Refrigerasi, maka sistem
Refrigerasinya harus dimatikan (shut down) secara berkala selama periode waktu tertentu,
(berdasarkan ketebalan lapisan bunga es).
Defrosting Evaporator
Banyak evaporator dioperasikan dengan bantuan defrosting cycle, yaitu kegiatan pencairan
lapisan bunga es secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Selama kondensor beroperasi,
maka suhu evaporator menjadi sangat rendah. Hal ini mengakibatkan timbulnya akumulasi
bunga es di permukaan koil evaporator. Jika kompresor berhenti bekerja, maka suhu pada
permukaan koil evaporator akan naik hingga mencapai 0oC. Pada suhu tersebut, lapisan bunga
es
di permukaan koil evaporator akan mencair. Ketika kompresor bekerja kembali, maka suhu
evaporator akan terjaga pada suhu -7oC hingga -6oC. Sistem pencairan bunga es seperti
tersebut di atas lazim disebut dengan istilah “air defrosting”.
Nonfrosting Evaporator
Nonfrosting evaporator terjadi pada evaporator yang dioperasikan pada suhu di atas nol
derajat cecius. Pada kasus ini tidak akan timbul bunga es di permukaan koil evaporator.
Pada evaporator jenis nonfrosting ini, bunga es masih dapat muncul di evapotaor, tetapi
begitu kompresor berhenti bekerja, maka bunga es langsung mencair selama off cycle.
1.2.4. Throttling Device
Katub ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan kondensasi refrijeran (sisi tekanan
tinggi) ke tekanan evaporasi refrijeran (sisi tekanan rendah) melalui operasi pencekikan
(throttling operation) dan mengatur laju aliran liquid-refrijeran ke evaporator sesuai dengan
karakteristik alat dan beban. Katub ekspansi ini didisain proporsional antara jumlah liquid
refri jeran yang masuk ke koil pendingin dengan refrijeran yang menguap di
evaporator. Jumlah liquid refrijeran yang masuk ke koil pendingin tergantung pada jumlah
panas yang harus diserap dari ruang atau area yang didinginkan. Jenis katub ekspansi yang
sering digunakan adalah:
thermostatic expansion valve,
constant-pressure expansion valve,
float valve, dan
capillary tube
Di lapangan, sistem refrigerasi dan tata udara dapat dilengkapi dengan katub
ekspansi dan piranti pendukungnya yang bekerja secara mekanik dan elektronik. Misalnya
thermostatic expansion valve, solenoid valve, thermostat dan pressostat, modulating pressure
regulator, filter drier, liquid indicator (sight glass), non return valves and water valve,
serta perangkat yang lebih cangggih misalnya untuk decentralized electronic system untuk
pengaturan yang lebih cermat.
Thermostatic Expansion Valve
Katub ini merupakan katub penurun tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah dari sistem refrigerasi kompresi uap. Katub ini, mengontrol secara otomatik laju
aliran liquid-refrijeran ke evaporator pada suatu besaran yang cocok antara kapasitas
sistem dan kapasitas beban. Katub ini beroperasi dengan mendeteksi suhu superheat gas
refrijeran yang meninggalkan evaporator. Kapasitas katub ditentukan oleh ukuran orivice-
nya.
Constant-Pressure Expansion Valve
Katub ini menjaga tekanan konstan pada sisi outlet. Katub ini mendeteksi dan menjaga
tekanan evaporasi pada harga konstan dengan mengontrol laju aliran liquid-refrijeran ke
evaporator, berdasarkan pada tekanan hisap (suction pressure). Jumlah refrijeran yang
dialirkan sesuai dengan kapasitas kompresor.
Float Valve
Katub ini dibedakan menjadi dua sesuai posisinya, yaitu high-side float valve dan low-side
float valve. Katub ini bekerja dengan mengatur laju aliran liquid refrijeran ke liquid
cooler jenis flooded. High-side float valve diletakkan pada sisi tekanan tinggi dari throttling
device. Lazim digunakan pada sistem refrigerasi dengan evaporator, compressor, and
condenser tunggal. Low-side float valve diletakkan pada sisi tekanan rendah dari
throttling device dan digunakan pada sistem refrigerasi dengan multiple evaporator.
Pipa Kapiler
Pipa kapiler digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap berskala rendah hingga 30
kW. Pipa kapiler menurunkan tekanan kondensing ke tekanan evaporasi melalui pipa
tembaga yang memiliki diamter kecil (0.4–3 mm diameter dengan panjang antara 1.5–5
m), menjaga tekanan evaporasi konstan tidak tergantung pada perubahan beban.
1.2.5. Liquid Receiver
Receiver menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan refrijeran di dalam system
ketika katub ekspansi membatasi laju aliran liquid refrijeran ke evaporator. Receiver tidak
diperlukan bila menggunakan pipa kapiler. Untuk mengakomodasi adanya fluktuasi pada
refrigerant charge, receiver dapat membantu menjaga condenser tidak mengalami kelebihan
liquid sehingga dapat mengurangi besarnya area permukaan kondensor yang efektif sebagai
penukar kalor.
1.2.6. Accumulator
Akumulator merupakan piranti yang dapat memastikan bahwa kompresor tidak menghisap
liquid refrijeran. Kompresor didisain untuk menghisap gas refrijeran dan bukan liquid
refrijeran. Beberapa accumulator dilengkapi dengan koil heat-exchanger untuk membantu
penguapan liquid refrijeran melalui penukaran panas dengan refrijeran di dalam liquid line,
sehingga dapat membantu sistem beroperasi dengan lebih efisien. Pemasangan akumulator
yang tepat adalah pada sisi suction line setelah reversing valve dan sebelum compressor
untuk mengeliminasi kerusakan kompresor.
1.2.7. Oil Separator
Oil separator dipasang antara kompresor dan kondensor. Oil separator berfungsi sebagai
pemisah oli dari gas refrijeran yang dipampatkan oleh kompresor dengan besaran antara
0.0003−0.001% dari total refrijeran, tergantung pada karakteristik sistem, misalnya, kondisi
operasi, refrijeran, frekuensi start/stop, frekuensi load/unload.
1.2.8. Defrost Controller
Akumulasi bunga es (frost) di permukaan evaporator dapat mengganggu proses
transfer panas antara refrijeran dengan udara atau produk yang didinginkan sehingga perlu
dilengkapi dengan sistem untuk mencairkan bunga es (deforst). Defrost dikontrol melalui
timer. Ada empat langkah mengatur defrost:
pump out,
hot gas,
equalize, dan
fan delay.
E. Pendekatan/Model/Metode
o Pendekatan : Pendekatan saintifik
o Model Pembelajaran : Project Based Learning
o Metode : Paparan, Presentasi dan Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik Instalasi Pemipaan Unit
RefrigerasiKomersial : 4 x 8 JP adalah 32 JP (1440 menit).
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan
mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)
2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar
untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)
4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa.
7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan
digunakan.
20 menit
Inti
8) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question). Peserta didik diberikan gambar project instalasi refrigerasi
komersil pada suatu ruangan dengan ukuran dan prosedur tertentu untuk menumbuhkan rasa ingin tahu.
9) Mendesain Perencanaan Proyek Peserta didik mendesain pekerjaan apa saja yang akan dilakukan
dalam mencapai tuntutan pada gambar untuk menumbuhkan sikap kreatif.
10) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Peserta didik menyusun perencanaan waktu pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai tuntutan pada gambar untuk menumbuhkan sikap disiplin.
320 menit
Penutup 11. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.
20 menit
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
12. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan13. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta
mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.
14. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan
mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)
2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar
untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)
4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa.
7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan
digunakan.
20 menit
Inti
8) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Peserta didik yang sedang melaksanakan praktek dimonitoring
sekaligus dinilai kemajuan pekerjaannya oleh guru untuk menumbuhkan sikap disiplin, mandiri dan kerja keras.
9) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Guru menilai hasil pekerjaan peserta didik sesuai pedoman
penilaian untuk menumbuhkan sikap menghargai prestasi.
320 menit
Penutup 15. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.
16. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan17. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta
mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek
20 menit
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
pada pertemuan mendatang.18. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a
sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.
Pertemuan ke-3
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan
mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)
2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar
untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)
4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa.
7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan
digunakan.
20 menit
Inti
10) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Peserta didik yang sedang melaksanakan praktek dimonitoring
sekaligus dinilai kemajuan pekerjaannya oleh guru untuk menumbuhkan sikap disiplin, mandiri dan kerja keras.
11) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Guru menilai hasil pekerjaan peserta didik sesuai pedoman
penilaian untuk menumbuhkan sikap menghargai prestasi.
320 menit
Penutup
19. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.
20. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan21. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta
mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.
22. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.
20 menit
Pertemuan ke-4
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan
mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)
2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar
untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)
4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa.
7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan
digunakan.
20 menit
Inti
8) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Setelah peserta didik melakukan praktek instalasi unit tata udara
domestik, peserta didik membuat laporan hasil praktek. Hasil laporan kemudian dipresentasikan di depan kelas, meliputi kesulitan temuan baru yang diperolehnya pada saat praktek. Setelah terjadi proses diskusi, maka peserta didik diharapkan dapat menarik kesimpulan dari praktek dan diskusi yang telah didapatkannya untuk menumbuhkan sikap komunikatif dan bertanggung jawab.
320 menit
Penutup
9. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.
10. Evaluasi materi keseluruhan instalasi pemipaan refrigerasi komersial11. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan12. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta
mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.
13. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.
20 menit
G. Penilaian
Teknik penilaian : Pengamatan dan Tes tertulis
Prosedur penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
2. Pengetahuan
a. komponen refrigerasi
komersial
b. peralatan instalasi pemipaan
refrigerasi komersial
1. Tes Tertulis Lampiran 1
Pertemuan terakhir
3. Keterampilan
a. Terampil menerapkan
prosedur instalasi pemipaan
refrigerasi komersial.
1. Laporan hasil praktek Lampiran 2
2. Performance Assesment Lampiran 3
Setelah praktek
Saat praktek
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN Topik : Instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
a. Kisi-kisi dan Soal
Kompetensi Dasar Indikator (IPK) Tujuan Indikator Soal Jenis Soal No. Soal
3.11 Menerapkan
pekerjaan
pegisian
refrigeran
ke dalam
unit
refrigerasi
domestik
4.11
Mengerjaka
n pengisian
refrigeran
ke dalam
unit
refrigerasi
domestic
3.11.1. Mengidentifkasi
peralatan dan bahan
pengisian unit
refrigerasi domestik
3.11.2. Menjelaskan proses
pengisian unit
refrigerasi domestik
3.11.3. Mensimulasikan
proses pengisian unit
refrigerasi domestik
1. Mengidentifkasi peralatan pengisian unit
refrigerasi domestik secara konsepstual
sesuai prosedur melalui pengamatan
dan diskusi dengan cermat dan teliti.
2. Menjelaskan proses pengisian unit
refrigerasi domestik secara konsepstual
sesuai prosedur melalui pengamatan
dan diskusi dengan cermat dan teliti.
3. Mensimulasikan proses pengisian unit
refrigerasi domestik secara faktual
sesuai prosedur melalui pengamatan
dan diskusi dengan cermat dan teliti.
mengidentifikasi peralatan
pengisian unit refrigerasi
domestik
menjelaskan proses pengisian
unit refrigerasi domestik
mensimulasikan proses
pengisian unit refrigerasi
domestik
Uraian
singkat
Uraian
singkat
Uraian
singkat
1, 2, 3, dan 4
5, 6, 7 dan 8
9, 10, 11 dan
12
Lampiran 1
b. Rubrik PenilaianMasing-masing peserta didik diberi kesempatan menjawab 5 pertanyaan dengan cara memilih langsung pada layar power point. Ketentuan nilai nya adalah sebagai berikut :No Kriteria Nilai1 Menjawab dengan benar dan menuliskannya di papan juga benar 102 Menjawab dengan benar dan namun salah saat menuliskannya di
papan80
3 Menjawab salah dan namun benar saat menuliskannya di papan 754 Menjawab salah dan namun benar saat menuliskannya di papan 0
Rumus Konversi Nilai:
Nilai = skor yang diperoleh
5× 100=…
A. SOAL MULTIPLE CHOICEPilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada pilihan A, B, C, D atau E di lembar jawaban.
1. Nama dari alat di bawah adalah .......
A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging ToolsD. Leaver Type Hand BenderE. Reamer
2. Peralatan yang digunakan untuk memperbesar ujung pipa, agar dua buah pipa yang sama diameternya dapat disambung dengan brazing adalah ... A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging Tools
D. Leaver Type Hand BenderE. Reamer
3. Nama dari alat di bawah adalah .......
A. Tubing cutter
B. Flaring Tools
C. Swaging Tools
D. Leaver Type Hand Bender
E. Reamer
4. Peralatan untuk membengkokan pipa dengan sudut tertentu adalah ... A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging Tools
D. Leaver Type Hand BenderE. Reamer
5. Nama dari alat di bawah adalah .......
A. Tubing cutter
B. Flaring Tools
C. Swaging Tools
D. Leaver Type Hand Bender
E. Reamer
6. Nama dari alat di bawah adalah .......
A. Tubing cutter
B. Flaring Tools
C. Swaging Tools
D. Leaver Type Hand Bender
E. Reamer
7. Alat keselamatan kerja dibawah disebut...A. Safety googleB. welding gloveC. maskerD. welding appronE. safety shoes
8. Jenis nyala api las oxy-acetylene di bawah adalah nyala api...A. karburasiB. oksidasiC. netralD. saturasi
E. kompresi
9. Jenis nyala api las oxy-acetylene yang digunakan untuk pengelasan pada pipa tembaga menggunakan nyala api...A. karburasiB. oksidasi
C. netralD. saturasi
E. kompresi
10. Nama peralatan yang digunakan untuk membuat jenis sambungan pipa di bawah adalah...A. Tubing cutter
B. Flaring Tools
C. Leaver Type Hand Bender
D. Reamer
E. Swaging Tools
11. Nama peralatan yang digunakan untuk membuat jenis sambungan pipa di bawah adalah...A. Tubing cutter
B. Swaging Tools
C. Leaver Type Hand Bender
D. Flaring Tools
E. Reamer
12. Fungsi dari welding torch/brander adalah…A. menginjeksi gas campuran yang keluar untuk dibakar sehingga membuat busur nyala B. menyalurkan gas oksigen dan acetylene menuju welding torch/brander C. pengatur tekanan yang digunakan untuk menurunkan tekanan isi dari gas yang keluar dari tabung oksigen ataupun
acetylene menjadi tekanan kerja D. menjaga tekanan kerja tetap konstan/stabil sewaktu dilakukan pengelasanE. Menjaga tekanan agar tidak kelebihan ketika sedang bekerja
13. Nama dari alat di bawah adalah….A. Regulator gas
B. Brander las
C. Welding torch
D. Cylinder gas
E. Generator las
14. Condenser dengan media pendingin udara adalah ...
A. Water Cooled CondenserB. Evaporative Cooled CondenserC. Air Cooled Condenser
D. Shell and Tube CondenserE. Shell and Coil Condenser
15.Condenser dengan media pendingin air adalah ... A. Water Cooled CondenserB. Evaporative Cooled CondenserC. Air Cooled Condenser
D. Shell and Tube CondenserE. Shell and Coil Condenser
16.Jenis condenser di bawah adalah ... A. Water Cooled Condenser
B. Evaporative Cooled Condenser
C. Air Cooled Condenser
D. Shell and Tube Condenser
E. Shell and Coil Condenser
17.Jenis condenser di bawah adalah ... A. Water Cooled Condenser
B. Evaporative Cooled Condenser
C. Air Cooled Condenser
D. Shell and Tube Condenser
E. Shell and Coil Condenser
Perhatikan gambar di bawah untuk menjawab soal no.5 dan 6!
18.Posisi penempatan High Pressure Switch yang tepat berada pada posisi ...
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
19.Posisi penempatan Low Pressure Switch yang tepat berada pada posisi ...
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
20.Gambar di bawah adalah electrical contact Low Pressure Control (LPC) pada saat sistem refrigerasi dalam posisi beroperasi secara normal. Sedangkan pada saat sistem mati akibat tekanan terlalu rendah, maka lampu indikator akan menyala. Maka berturut-turut A, B dan C dihubungkan dengan …
A. A = Lampu Indikator, B = Line, C = Motor Kompresor
B. A = Lampu Indikator, B = Motor Kompresor, C = Line
C. A = Line, B = Lampu Indikator, C = Motor Kompresor
D. A = Motor Kompresor, B = motor kompresor, C = line
E. A = Line, B = Motor Kompresor, C = Lampu Indikator
21.Gambar di bawah adalah electrical contact High Pressure Control (HPC) pada saat sistem refrigerasi dalam posisi beroperasi secara normal. Sedangkan pada saat sistem mati akibat tekanan terlalu tinggi, maka lampu indikator akan menyala. Maka berturut-turut A, B dan C dihubungkan dengan …
A. A = Lampu Indikator, B = Line, C = Motor Kompresor
B. A = Lampu Indikator, B = Motor Kompresor, C = Line
C. A = Line, B = Motor Kompresor, C = Lampu Indikator
LP
D. A = Line, B = Lampu Indikator, C = Motor Kompresor
E. A = Motor Kompresor, B = motor kompresor, C = line
22.Jika diketahui LPC disetting dengan differential 10 K sedang cut out 20 psi maka sistem mati pada tekanan ....
A. 10 psi B. 20 psi C. 30 psi D. 40 psi E. 50 psi
23.Jika diketahui LPC disetting dengan differential 10 K sedang cut out 20 psi maka setelah kompresor mati akibat tekanan terlalu rendah, berapa tekanan dari sistem pada saat kompresor kembali bekerja?
A. 10 psi B. 20 psi C. 30 psi D. 40 psi E. 50 psi
24. Jenis tipe water cooled condenser di bawah adalah…A. tube and tube
B. shell and tube
C. fin and tube
D. bare tube
E. shell and coil
25.Jenis evaporator di bawah adalah…A. flooded evaporatorB. trombone evaporatorC. fin and tube evaporatorD. direct expansion evaporatorE. bare tube evaporator
b. Kunci jawaban1. A 6. D 11. B 16. C 21. D2. B 7. A 12. A 17. B 22. B3. B 8. A 13. A 18. B 23. C4. D 9. C 14. C 19. A 24. A5. C 10.E 15. A 20. E 25. D
c. Pedoman penilaian
Nilai Akhir= Jumlah total jawaban yang benar25
×100
HP
hot water in
cool water out
refrigerant pipe
evaporator water shell
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK
TUGAS
1. Buat laporan dari tiap hasil diskusi!2. Waktu terahir menyerahkan laporan adalah 1 minggu setelah kegiatan diskusi dan presentasi
dilaksanakan.
Rubrik!
Kriteria Skor
Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas dilaksanakan dengan sangat
baik. Waktu pengumpulan Laporan tepat waktu
90-100
Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat waktu
80-89
Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan tidak mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat telat 1 hari dari deadline
78-79
Laporan yang dibuat sesuai dengan tidak sesuai kaidah berfikir ilmiah. Hasil Laporan yang dihasilkan tidak sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan tidak mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat telat 2 hari dari deadline
75-77
Tidak mengumpulkan 0
Lampiran 2
JOBSHEET INSTALASI PEMIPAAN UNIT REFRIGERASI KOMERSIAL
PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENDINGINAN DAN TATA UDARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON
Lampiran 3
2017Kompetensi Dasar 3.18 Menerapkan instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
4.18. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersialIndikator 3.18.1. Mengidentifikasi komponen refrigerasi komersial
3.18.2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial3.18.3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial4.18.1. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial
Alokasi Waktu 7 x 45 menit
GAMBAR INSTALASI PEMIPAAN KOMERSIAL
Rakitlah intslasi pemipaan komersial dengan komponen seperti tersebut pada gambar!
NAMA : ___________________________ JOBSHEET : ____________________
No Komponen/Subkomponen PenilaianPencapaian KompetensiTidak Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-101 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja1.1.Menyiapkan alat1.2.Menyiapkan bahan dan komponenSkor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)2.1. Merakit sistem pemipaan refrigerasi komersialSkor Komponen :
III Hasil Kerja3.1. Uji Coba unit sistem pemipaan refrigerasi komersialSkor Komponen :
IV Sikap Kerja4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur4.2. Keselamatan kerjaSkor Komponen :
V Waktu5.1. Waktu penyelesaian praktik
Skor Komponen :
Keterangan : Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari subkomponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik(NP)
Persiapan Proses Sikap Kerja Hasil Waktu ∑ NK1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 5 45 35 10 5Skor Komponen NK
B.Kriteria penilaian
PERFORMANCE ASSESMENTPROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKANSMKN 1 CIREBON
No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor1 2 3 4
I. Persiapan Kerja1.1.Menyiapkan alat Menyiapkan alat dengan waktu yang efisien
dengan sekali pengajuan kebutuhan alat yang perlu disiapkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih
9,0-10
Menyiapkan alat dengan waktu 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih
8,0-8,9
Menyiapkan alat dengan waktu 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan kurang rapih
7,0-7,9
Menyiapkan alat dengan waktu lebih dari 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang tidak aman dan tidak rapih
Tidak
1.2. Menyiapkan bahan dan komponen
Menyiapkan bahan dan komponen yang tepat dengan sekali pengajuan kebutuhan yang perlu disiapkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih
9,0-10
Menyiapkan bahan dan komponen yang tepat dengan waktu 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih
8,0-8,9
Menyiapkan bahan dan komponen dengan waktu 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan kurang rapih
7,0-7,9
Menyiapkan bahan dan komponen dengan waktu lebih dari 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang tidak aman dan tidak rapih
Tidak
No. Komponen/Subkomponen Penilaian
Indikator Skor
1 2 3 4II. Proses (Sistematika & Cara Kerja)
No. Komponen/Subkomponen Penilaian
Indikator Skor
1 2 3 42.1. Merakit sistem pemipaan refrigerasi
Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak
bocor pipa dilakukan dalam waktu 2 jam pada bagian
9,0-10
Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak
bocor pipa dilakukan dalam waktu 2,5 jam pada bagian
8,0-8,9
Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak
bocor pipa dilakukan dalam waktu 3 jam pada bagian
7,0-7,9
Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang tidak kuat, tidak rapih
dan bocor pipa dilakukan dalam waktu 3.5 jam pada bagian
Tidak
III Hasil Kerja3.1. Tes kebocoran Pemasangan manifold gauge dan pengisian
Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan tidak bocor
9,0-10
Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor kecil pada flaring
8,0-8,9
Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor kecil pada brazing
7,0-7,9
Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor pada flaring dan brazing
Tidak
IV. Sikap Kerja4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur
Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat, aman dan tertib
9,0-10
Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat,aman 8,0-8,9Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat kurang aman
7,0-7,9
Penggunaan alat tangan dan alat ukur tidak tepat, tidak aman
Tidak
4.2. Keselamatan kerja Dalam bekerja sangat mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja
9,0-10
Dalam bekerja mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja,
8,0-8,9
Dalam bekerja kurang mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja
7,0-7,9
No. Komponen/Subkomponen Penilaian
Indikator Skor
1 2 3 4Dalam bekerja tidak mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja
Tidak
V. Waktu5.1. Waktu penyelesaian praktik
Penyelesaian dalam waktu 16 Jam 9,0-10Penyelesaian dalam waktu 17 Jam 8,0-8,9Penyelesaian dalam waktu 18 Jam 7,0-7,9Penyelesaian dalam waktu lebih 18 Jam Tidak
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat
Laptop
Lembar Kerja
LCD projector
Media
Powerpoint
Video pembelajaran
Sumber Pembelajaran
Refrigerasi dan Tata Udara untuk SMK/oleh Sapto Widodo, Syamsuri Hasan
Refrigeration System : To Know the Unknown oleh Moh. Aris As’ari.
Mengetahui, Cirebon, Juli 2018Kepala SMKN 1 Cirebon Guru Mata Pelajaran
Drs. A. HENDI SUHENDI, MPd. MOH. ARIS AS’ARI, S.PdNIP. 19580810 198703 1 012 NIP. 19840113 201001 1 007