28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan atas alternatif pilihan terbaik pemanfaatan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Konsumen, berupaya mengoptimalkan pilihan konsumsinya agar dapat memaksimalkan kepuasan (utilitas) dengan anggaran belanja yang terbatas. Sementara itu produsen, akan berusaha memilih alternatif terbaik penggunaan sumberdaya produktif yang mereka miliki untuk memaksimalkan profit atau keuntungan. (Tim Teaching dosen2011) Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang utama yaitu mikroekonomi dan makroekonomi.Mikroekonomi mengkaji perilaku unit ekonomi individual. Unit-unit ini mencakup konsumen, pekerja atau buruh, para penanam modal, pemilik lahan,perusahaan atau unit bisnis, dan setiap individu atau entitas yang memainkan peranan dalam kinerja perekonomian. Mikroekonomi menjelaskan cara dan alasan unit-unit ekonomi ini mengambil keputusan pembelian dan bagaimana pilihan- pilihan mereka dipengaruhi oleh harga dan pendapatan yang senantiasa berubah. Mikroekonomi juga menjelaskan bagaiman perusahaan memutuskan berapa orang pekerja yang akan dipekerjakan dan dalam jangka waktu berapa lama, bagaimana pekerja-pekerja tersebut memutuskan di mana akan bekerja

 · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam

mengoptimalkan pengambilan keputusan atas alternatif pilihan terbaik pemanfaatan

sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Konsumen, berupaya

mengoptimalkan pilihan konsumsinya agar dapat memaksimalkan kepuasan (utilitas)

dengan anggaran belanja yang terbatas. Sementara itu produsen, akan berusaha memilih

alternatif terbaik penggunaan sumberdaya produktif yang mereka miliki untuk

memaksimalkan profit atau keuntungan. (Tim Teaching dosen2011)

Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang utama yaitu mikroekonomi dan

makroekonomi.Mikroekonomi mengkaji perilaku unit ekonomi individual. Unit-unit ini

mencakup konsumen, pekerja atau buruh, para penanam modal, pemilik

lahan,perusahaan atau unit bisnis, dan setiap individu atau entitas yang memainkan

peranan dalam kinerja perekonomian. Mikroekonomi menjelaskan cara dan alasan unit-

unit ekonomi ini mengambil keputusan pembelian dan bagaimana pilihan-pilihan

mereka dipengaruhi oleh harga dan pendapatan yang senantiasa berubah. Mikroekonomi

juga menjelaskan bagaiman perusahaan memutuskan berapa orang pekerja yang akan

dipekerjakan dan dalam jangka waktu berapa lama, bagaimana pekerja-pekerja tersebut

memutuskan di mana akan bekerja dan pada tingkat upah berapa serta berapa jam kerja

yang dialokasikan. Bidang kajian mikroekonomi lain yang tak kalah penting adalah

tentang bagaimana unit-unit ekonomi berinteraksi satu sama lain untuk membentuk

unit-unit yang lebih besar yaitu pasar dan industri, Sebaliknya makroekonomi, mengkaji

perekonomian berdasarkan unit analisis agregat, seperti tingkat dan laju pertumbuhan

produksi nasional, suku bunga, pengangguran dan inflasi.

(Pindyck dan Rubinfeld, 2001).

Didalam mikro ekonomi terdapat salah satu cabang ilmu yaitu ekonomi produksi

ekonomi pertanian.Ilmu ekonomi produksi pertanian disini mengkaji teori-teori

ekonomi yang berkaitan dengan produksi komoditas pertanian. Beberapa fokus kajian

ekonomi produksi pertanian antara lain: tujuan yang melatarbelakangi perilaku produksi

pertanian. Pada umumnya pakar ekonomi produksi pertanian mengasumsikan tujuan

Page 2:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

produksi pertanian adalah memaksimalkan profit.Dengan demikian pengukuran biaya

dan penerimaan usahatani menjadi hal penting.Namun fakta menunjukkan bahwa tujuan

pribadi petani sebagai manajer usahatani spesifik dan unik.Adakalanya tujuan usahatani

adalah mengakumulasi lahan sebagai kapital, memperluas pengaruh sosial dan

sebagainya. Dan pilihan output yang diproduksi. Petani harus menetapkan pilihan

komoditi yang akan ditanamnya pada musim tanam tertentu. (Tatiek, 2011)

Ilmu ekonomi produksi pertanian ini dilatarbelakangi oleh keinginan produsen

untuk memaksimalkan keuntungan terhadap hasil produksinya. Sehingga dalam laporan

praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data

mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi dalam kegiatan

usahatani petani di desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi produksi dalam

usahatani?

1.2.2 Bagaimanakah kegiatan ekonomi produksi petani sampel dalam

melakukan usahatani?

1.2.3 Bagaimanakah kegiatan ekonomi produksi petani sampel dalam

melakukan usahatani jika dibandingkan dengan literatur?

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi produksi

dalam usahatani

1.3.2 Agar mengetahui kegiatan ekonomi produksi petani sampel dalam

melakukan usahatani

1.3.3 Agar mengetahui kegiatan ekonomi produksi petani sampel dalam

melakukan usahatani jika dibandingkan dengan literatur yang ada

Page 3:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekonomi Produksi

Menurut (Sri Adiningsih, 1994) ekonomi produksi adalah suatu proses

mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat

terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah

barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. (Anonymous a, 2012)

2.2 Penjelasan Produksi dengan Satu Input Variabel

Menurut (Sahibul Munir, 2012) produksi dengan satu input variabel adalah

hubungan antara tingkat produksi dengan satu macam faktor produksi yang digunakan ,

sedangkan faktor faktor produksi yang lain dianggap penggunaannya tetap pada tingkat

tertentu (ceteris paribus).

Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua

faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi

dengan satu input variabel : Q = f (L). Fungsi produksi dengan satu input variabel

tunduk pada hukum “Law Of Diminishing Return” yang menyatakakan : bila satu

macam input (Labor) penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan

input – input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak

pertambahannya. Tetapi sudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan

tersebut semakin menurun dan pada akhirnya mencapai nilai negative. Keadaan ini akan

menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai

tingkat maksimum dan kemudian menurun.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan kurva, sebagai berikut :

Page 4:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Gambar 1 Kurva Satu Input Variabel

Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan :

Y = f (X1/ X2, X3, ….., Xn)

Produk Y adalah fungsi dari faktor produksi X1, jika faktor-faktor produksi X2, X3,

……, Xn ditetapkan penggunaannya pada suatu tingkat tertentu. Jadi, satu-satunya

faktor produksi yang dapat diubah jumlah penggunaannya adalah faktor produksi X1.

(Munir, 2012)

2.3 Maksimisasi Profit Satu Input dan Satu Onput

Untuk memaksimalkan keuntungan (π) produsen harus memaksimalkan selisih

antara penerimaan dan biaya produksi.

π= TVP-TFC, Atau π=p0y-v0x

Page 5:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Gambar 2 Kurva TVP, TVC, AC, MC

Gambar 2 mengilustrasikan fungsi TVP,TFP dan fungsi keuntungan. Fungsi

profit atau fungsi keuntungan dapat dengan mudah digambarkan sebab gambar tersebut

merupakan jarak vertikal antara TVP dan TFC. Bila TFC lebih besar daripada TVP,

keuntungan akan bernilai negatif dan fungsi produksi berada di bawah aksis horisontal.

Kondisi ini terjadi pada tahap awal dan akhir penggunaan input. Keuntungan sama

dengan nol bila TVP=TFC. Kondisi ini terjadi di dua titik pada gambar yaitu pada saat

fungsi keuntungan memotong aksis horisontal.Level penggunaan input yang

memaksimalkan keuntungan dapat dicari dengan menyamakan VMP input dengan

MFC, di bawah asumsi persaingan sempurna yaitu harga input dan output konstan.

Slope dari nilai total kurva produk akan sama dengan slop kurva biaya input total. VMP

Page 6:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

adalah slope dari nilai total kurva produk, dengan asumsi harga output konstan. Dengan

asumsi yang sama, slope kurva biaya total input adalah MFC.

Fungsi profit memiliki slope nol pada kedua titik ini. Kedua titik tersebut

berhubungan dengan titik-titik di mana slope kurva TVP sama dengan slope kurva TFC.

Titik pertama terhubung dengan titik minimisasi keuntungan dan titik kedua terhubung

pada titik maksimisasi keuntungan. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan

sebagai berikut:

Slope fungsi profit dapat disusun dengan menggunakan notasi ∆ sebagai ∆π/∆x,

sehingga :∆π/∆x = ∆TVP/∆x - ∆TFC/∆x

Slope fungsi sama dengan nol pada titik maksimalisasi profit dan pada titik

minimalisasi profit. Oleh karena itu slope fungsi TVP (∆TVP/∆x) harus sama dengan

slope fungsi TFC (∆TFC/∆x) pada titik maksimalisasi profit.

Untuk mencari nilai maksimum atau minimum fungsi keuntungan, perlu

ditempatkan titik-titik pada fungsi keuntungan yang berslope nol. Jika slope fungsi

sama dengan nol, maka turunan pertama juga sama dengan nol, sebab turunan pertama

setiap fungsi adalah persamaan yang merepresentasikan slope fungsi tersebut. Oleh

karena itu untuk mencari lokus titik-titik tersebut turunan pertama fungsi keuntungan

disetarakan dengan nol.

Petani akan memaksimalkan profit dengan beroperasi di daerah produksi II,

sebab pada daerah I penggunaan input belum maksimal (underutilization of input)

sementara pada daerah ke III terjadi over utilisasi input. (Tatiek, 2012)

2.4 Biaya, Penerimaan, Keuntungan dari Sisi Output

Ada dua jenis biaya dalam biaya produksi, yaitu:

Biaya variabel (variable cost, VC) adalah biaya produksi yang berubah sesuai

dengan level output yang diproduksi oleh petani. Sebagai contoh, selama satu

musim tanam, biaya variabel yang digunakan untuk memproduksi tanaman

jagung adalah biaya yang dialokasikan untuk membeli input variabel seperti

pupuk, benih, dan obat- obatan.

π= TVP-TFC

Page 7:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani baik

apakah petani melakukan proses produksi maupun tidak. Dengan kata lain biaya

tetap tidak berubah menurut level output yang dihasilkan. Sebagai contoh, biaya

tetap yang pada umumnya harus dianggarkan oleh petani adalah biaya untuk

membangun gudang, membeli peralatan mesin pertanian dan sebagainya. Biaya

variabel umumnya dinyatakan dalam satuan output (y), jarang sekali diukur

dalam satuan input (x), sebab dalam praktek usahatani dijumpai lebih dari satu

jenis input. Persamaan umum fungsi biaya variabel adalah: VC=g(y).

Sedangkan penerimaan adalah seluruh hasil panen/produksi dari produsen ketika

ia menjualnya pada harga pasar, ia akan mendapat pendapat penerimaan sebesar TR.

fungsi TR adalah garis lurus dengan slope positif yang konstan sebesar p0.

, di mana p0 adalah harga pasar konstan dan y adalah output.

Gambar 3 Kurva fungsi profit

TR=p0.y

Page 8:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Keuntungan petani/produsendirumuskan sebagai berikut:

Profit (keuntungan) tertinggi akan dicapai pada saat selisih antara TR dan TC paling

besar. Jarak vertikal terjauh antara TR dan TC tercapai pada titik di mana slope TR

sama dengan slope TC. Pada titik pertama TC di atas TR, sehingga titik ini

menunjukkan profit yang minimal. Titik yang kedua menunjukkan profit maksimal.

Profit minimum dicapai pada titik di mana slope dari fungsi produksi sama dengan nol,

sehingga:

π / dy = dTR / dy – dTC / dy = 0

Diketahui bahwa dTR/dy menunjukkan slope TR dan dTC/dy adalah slope TC. Slope

TR mencerminkan MR. Slope TC sebagaimana telah diketahui merupakan biaya

marginal (MC). Dengan demikian persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Di bawah asumsi pasar persaingan, di mana harga output dianggap konstan, tambahan

unti output dapat dijual hanya pada harga pasar yang berlaku yaitu p0. Oleh karena itu

MR=p0 atau dTR/dy=p0=MR. (Tatiek, 2012)

2.5 Petani Gurem dan Kecenderungan Menghadapi Resiko

2.5.1 Teori tentang Petani Gurem

Teori risk averse peasant mengasumsikan rumah tangga petani sebagai unit

optimasi ekonomi individual. Aspek resiko dan ketidakpastian yang berkenaan dengan

hubungan sosial produksi petani seringkali diabaikan, padahal dalam rumah tangga

petani terdapat tarnsaksi non pasar yang merupakan moral ekonomi dari masyarakat

petani. Selanjutnya paradigma analisis akan bias sebab meluasnya ekonomi pasar, akan

memaksa petani berhadapan dengan resiko baru yang mengikis interaksi sosial non

pasar sedemikian sehingga ketahanan subsistensi menurun dan tekanan persaingan

meningkat. Dampak diabaikannya unsur ketidakpastian dalam rumahtangga seperti sub

ordinasi wanita ataupun yang lainnya menyebabkan bias dalam analisis resiko.

π = TR – TC

MR – MC = 0

atau

MR = MC

Page 9:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Ketidakpastian memberikan dampak terhadap perilaku ekonomi rumah tangga

petani.Seiring tingginya ketidakpastian (uncertainty) yang dihadapi oleh rumahtangga

petani terutama di negara-negara sedang berkembang mengakibatkan meluasnya resiko

dan ketidakpastian dalam produksi pertanian memiliki implikasi penting terhadap

analisis ekonomi dan interpretasi atas prospek di masa mendatang.

Jenis-jenis Ketidakpastian (Uncertainty):

a. Kendala alamiah (Natural Hazard) seperti iklim, hama, penyakit dan bencana

lainnya. Faktor determinan tersebut sangat berpengaruh pada produksi dan

panjangnya siklus produksi.

b. Fluktuasi Pasar yaitu adanya kesenjangan (lag) antara keputusan untuk memulai

suatu usahatani dengan pencapaian output menunjukkan bahwa harga pasar pada

titik penjualan tidak diketahui pada saat keputusan ditetapkan.

c. Ketidakpastian akibat hubungan sosial merujuk pada perbedaan kontrol petani

atas sumber daya (resources) tertentu dan ketergantungan hidup sekelompok

petani kepada kelompok lain (dalam hal ini pemilik tanah dan faktor produksi

melalui sistem bagi hasil).

d. Ketidakpastian akibat perang dan kondisi Negara. (Tim Teaching Dosen, 2012).

2.5.2 Petani Gurem dalam Menghadapi Resiko

Menghindari resiko menyebabkan penggunaan input tidak efisien, dimana E(MVP)

lebih besar dari MFC. Teori perilaku petani gurem yang cenderung menolak resiko dan

teori perilaku maksimasi profit erat kaitannya dengan intervensi pemerintah yang

betujuan menekan dampak resiko atas produktivitas dan pertumbuhan pertanian. Upaya

kebijakan yang ditempuh adalah menggeser imperfeksi pasar ke arah model persaingan,

sehingga diperlukan adanya kebijakan seperti irigasi, asuransi usahatani, teknik

pembibitan, stabilisasi harga produk, mengembangkan informasi pasar, pemberian

kredit kepada petani gurem, dan diperlukan keterlibatan politis yang cukup besar untuk

dapat memperbaiki kondisi kesejahteraan petani gurem di masa mendatang. (Tim

Teacing Dosen, 2011)

Page 10:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

2.6 Petani Penyakap Hasil

2.6.1 Pengertian Petani Penyakap Bagi Hasil

Sharecropping atau bagi hasil adalah salah satu bentuk penyakapan di mana

sewa lahan atau biaya pemakaian lahan diwujudkan dalam persentase output fisik total

yang diperoleh selama musim tanam tertentu. Karena proporsi bagi hasil umumnya

tetap, maka gambaran penting yang dapat kita peroleh dari kondisi ini yaitu bahwa

besarnya nilai absolut pemakaian lahan bervariasi sesuai dengan hasil panen yang

diperoleh per musim tanam.(Junnia, 2012)

2.6.2 Tipe Penyakapan

Terdapat berbagai tipe penyakapan berdasarkan sewa musiman baik dalam

bentuk tunai maupun natura atau bentuk lainnya. Akses atas sistem bagi hasil juga dapat

ditinjau dari:

a. hukum tanah adat,

b. pemilikan lahan bebas,

c. pemakaian tenaga kerja pertanian upahan.

Sharecropping banyak dijumpai di berbagai belahan dunia terutama di Asia

Selatan dan Tenggara. Sistem bagi hasil melibatkan interaksi antar rumahtangga

berdasarkan penguasaan lahan dan sumberdaya lain. Bentuk interaksi yang paling

kompleks terdiri dari kontrak multi strata antar rumahtangga, meliputi: penggunaan

lahan, kredit, pinjaman untuk konsumsi, harga input, akses terhadap pasar, dan

sebagainya. Dalam seluruh kasus yang ada karakter interaksi yang terjadi menggeser

penekanan analisis pengambilan keputusan rumahtangga secara individual ke bentuk

analisis yang lebih interaktif.Ekonom neoklasik cenderung memandang sistem sakap

sebagai suatu konsep teoritis yang menarik untuk dikaji, sementara para ekonom

Marxian memandang sistem sakap ini sebagai salah satu bentuk eksploitasi pemilik

lahan terhadap buruh tani dan atau petani gurem. Ekonom neoklasik memandang

usahatani bagi hasil sebagai puzzle karena ketidakmampuan analisis ekonomi yang

sudah ada untuk menjelaskan aspek tertentu dari sistem sakap sebagai suatu institusi,

antara lain:

a. Tuduhan bahwa sistem ini kurang efisien dan tidak terbuka terhadap informasi,

b. Adanya koeksistensi historis antara sharecropping di lokasi yang sama dengan

penyakapan tunai dan pertanian kapitalis,

Page 11:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

c. Sistem bagi hasil yang berlaku antara pemilik lahan dan penyakap seringkali

tidak dapat dijelaskan hanya dengan kriteria optimisasi .

Sudut pandang yang menyatakan penyakapan sebagai salah satu bentuk eksploitasi

menyandarkan rasionalisasi mereka pada fakta adanya pemusatan kekuatan ekonomi

dari kelompok pemilik lahan dan kuatnya kontrol kelompok ini atas petani penyakap

dan tunakisma. Hubungan antara kedua sudut pandang di atas terletak pada konsep

keterkaitan pasar input yang mencerminkan tidak adanya kebebasan antar pasar input

yang berbeda ketika berbagai transaksi seperti tanah, tenaga kerja, pinjaman konsumsi

dan biaya input dikaitkan dengan kontrak penyakapan tunggal.(Junnia, 2012)

2.6.3 Kompleksitas Praktek Penyakapan

Kompleksitas praktek penyakapan perlu diperhatikan sebab perlakuan teoritis

seringkali melakukan berbagai simplifikasi:

1. Dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun konsep sharecropping

melibatkan transaksi simultan antar dua pasar input yakni pasar lahan dan tenaga

kerja.

2. Kontrak sharecropping memiliki ruang lingkup yang luas dan mungkin

mencakup pinjaman untuk konsumsi, kredit produksi, layanan jasa dari anggota

keluarga penyakap terhadap pemilik lahan, perjanjian untuk menanggung biaya

input bersama.

3. Sharecropping tidak selalu mencerminkan perbedaan kelas yang jelas antara

pemilik lahan dengan penyakap atau tunakisma. (Junnia, 2012)

2.6.4 Komponen Analisis Penyakap bagi Hasil

Komponen analisis sharecropping dan keterkaitan pasar faktor produksi

meliputi:

1) Model mikroekonomi sharecropping dalam lingkungan yang kompetitif.

2) Rasionalisasi konsep sharecropping dalam dimensi aversi resiko, teori

bargaining dan imperfeksi pasar.

3) Analisis keterkaitan pasar faktor produksi.

4) Pertanyaaan seputar eksploitasi dalam sharecropping.

5) Implikasi kebijakan yang dapat diperoleh dari kajian ekonomi sharecropping.

6) Beberapa perspektif yang lebih luas. (Junnia, 2012)

Page 12:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Ekonomi Produksi dalam Melakukan Usahatani Petani Sampel

3.1.1 Identitas dan Karakteristik Petani Sampel

Nama petani sampel ini adalah Bapak Samdani. Beliau bertempat tinggal di desa

Sekarpuro Rt 14 RW 08 Kecamatan Pakis.Pak Samdani berumur 60 tahun dengan

pekerjaan utama di mebel (dengan gaji Rp 50.000 per hari), sedangkan untuk

berusahataninya hanya sebagai pekerja sampingan.Pendidikan terakhir Beliau adalah

tamat SD. Bapak Samdani ini memiliki anggota keluarga hanya 1 orang (istri saja),

diakrenakan di rumah tempat tinggalnya Beliau hanya hidup dengan istri tanpa ada anak

(anak-anaknya yang berjumlah 3 orang masing-masing sudah berkeluarga dan tinggal

pisah dengan beliau).

3.1.2 Pendahuluan Ekonomi Produksi

Selama wawancara dengan Bapak Samdani, beliau mengatakan bahwa selama

menjadi petani komoditas yang ditanam oleh beliau adalah komoditas padi.Pak Samdani

memilih jenis konoditas padi ini dikarenakan beberapa aspek, yaitu yang pertama aspek

ekonomi, sejak tahun 1980an untuk permintaan beras di pasar mengalami kenaikan. Hal

ini dikarenakan pada saat pemerintahan Bapak Soeharto tengah menggalakkan

usahatani padi tersebut, selain itu dari segi teknologi pertanian dan perkembangan

varietas baru benih padi tengah ramai dibicarakan oleh masyarakat, sehingga Pak

Samdani ini memilih berusaha tani padi. Yang kedua aspek sosial atau budaya, dari

riwayat keluarga turun temurun keluarga beliau ini sudah berusaha tani padi sejak tahun

1980an, sehingga pada akhirnya usahatani keluarga ini dilanjutkan oleh Bapak

Samdani.Ketiga yaitu aspek politik, di masa dahulu awal Bapak Samdani ini

berusahatani tidak lepas dari program pemerintah yang saat itu tengah menggalakkan

program swasembada beras.Sehingga dari Bapak Samdani ini memutuskan untuk

berusahatani padi.Keempat yaitu aspek ekologi.Dari karakteristik ekologi lingkungan

tempat beliau tingggalcocok untuk ditanami tanaman budidaya jenis padi.Hal ini

dikarenakan lokasi tempat tinggal beliau termasuk dalam dataran rendah, sehingga

tanaman yang cocok dibudidayakan adalah dari jenis cerealia (termasuk padi).

Page 13:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Cara budidaya komoditas tanaman padi Bapak Samdani ini dari pengolahan

tanahnya menggunakan traktor milik pribadi.Untuk perawatan padinya biasanya Bapak

Samdani ini memulai masa tanam pada awal bulan Mei (biasanya pada musim hujan)

dan masa panen pada 5 bulan kemudian.

Komoditas padi ini menggunakan faktor produksi dengan data dibawah ini:

Input Tetap Biaya Input Variabel Biaya

Traktor (1 masa tanam) Rp 145.000,00 Benih padi (5 kg) Rp 35.000,00

Pupuk

Urea (75 kg)

ZA (40 kg)

Rp 150.000,00

Rp 85.000,00

Total Rp 145.000,00 Rp 270.000,00

Model satu input satu output3.1.3 Produksi dengan Satu Input Variabel

No Perincian Satuan Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)

Modal : 1.000.000,00

Jumlah Pengeluaran:

Rp 415.000,00

1. Bibit 5 kg Rp 7.000,00/kg Rp 35.000,00

2. Pupuk

Urea

ZA

75 kg

40 kg

Rp 2.000,00/kg

Rp 2.125,00/kg

Rp 150.000,00

Rp 85.000,00

3. Peralatan

Sewa traktor 1 kali

masa

tanam

Rp 145.000,00 Rp 145.000,00

Jumlah Rp 415.000,00

Page 14:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

1. Produksi dan Nilai Produksi

No Komoditi Jumlah

Prod

uksi

Nilai

Produksi

(Rp)

Dijual

Jumlah

(Rp)

Dikonsumsi

Jumlah (Rp)

Kete

rangan

1. Padi 9 kuintal 3.240.000,00 720.000,00 2.520.000,00 Dijual 2

kuintal

Dikonsu

msi7

kuintal

3.1.4 Maksimisasi Profit Satu Input dan Satu Output

Kuantitas produk padi yang dihasilkan Bapak Samdani ini menghasilkan 2 kuintal

gabah basah dengan harga per kuintal gabah sebesar Rp 360.000,00. Pak Samdani ini

menjual gabah basahnya langsung ke tengkulak yang sacara rutin datang ke Beliau saat

masa panen tiba untuk membeli gabah basah langsung dari sawahnya, sehingga Beliau

tidak mengeluarkan biaya pengeluaran lain untuk penggilingan padi menjadi gabah

kering.

Input yang digunakan dalam usahatani Pak Samdani diuraikan sebagai berikut:

Input Biaya

Benih padi Rp 35.000,00

Sewa Traktor Rp 145.000,00

Pupuk

Urea

ZA

Rp 150.000,00

Rp 85.000,00

Total Rp 415.000,00

Keuntungan Rp 305.000,00

3.1.5 Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan dari Sisi Output

Luas lahan budidaya Pak Samdani berjumlah 0,25 ha dengan proporsi

penggunaan lahan ditanami tanaman padi seluruhnya seluas 0,25 ha.. Berikut

rinciannya:

Jenis Tanaman Luas Tanam (ha) Jumlah Produksi

Page 15:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

Padi 0,25 900 kg

Pengeluaran biaya tetap dalam usahatani Pak Samdani dijelaskan sebagai

berikut:

Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan Total Biaya

Sewa traktor 1 kali masa tanam Rp 145.000,00 Rp 145.000,00

Input variabel yang digunakan (dalam satu kali produksi) adalah yang pertama

untuk kebutuhan benih tanaman padi memerlukan 5 kg benih dengan harga Rp 7.000,00

per kg. Sehingga total pengeluaran untuk benih padi seluruh lahan sebesar Rp 35.000,00

dengan rata-rata total pengeluaran jumlah benih padi sebsar Rp 7.000,00 per kg. Kedua

yaitu untuk kebutuhan pupuk. Pada lahan budidaya padinya, Pak Samdani memakai dua

jenis pupuk yaitu jenis urea sebanyak 75 kg dengan harga sebesar Rp 2.000,00 per kg

dan total harga sebanyak Rp 150.000,00 serta jenis ZA sebesar 40 kg dengan harga

sebesar Rp 2.125,00 per kg dan total harganya Rp 85.000,00.

Total pengeluaran untuk pupuk pada seluruh lahan budidaya padi Pak Samdani

menjadi sebesar Rp 240.000,00 dengan jumlah keseluruhan pupuk yang digunakan

sebanyak 105 kg, sehingga didapat hasil rata-rata total pengeluaran untuk jumlah pupuk

sebesar Rp 2.285,7 per kg.

Untuk kebutuhan pestisida Pak Samdani ini tidak menggunakan jenis atau merk

pestisida tertentu, sehingga tidak dicantumkan input kategori pestisida. Sehingga untuk

serangan hama yang ada dilahan budidaya padinya beliau menggunakan cara manual

seperti diambil langsung atau menggunakan musuh alami yang ada di lahan sawah

tersebut.

Demikian pula untuk input kategori tenaga kerja, disini Pak Samdani tidak

menggunakan tenaga kerja orang lain dalam penggarapan lahan sawahnya mulai dari

proses pengolahan tanah, penanaman, perawatan, hingga panen. Melainkan dikerjakan

sendiri oleh beliau, hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir biaya produksi yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, didapat hasil persamaan biaya sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

= TFC + (αx1 + βx2)

= Rp 145.000,00 + (Rp 35.000,00 + Rp 245.000,00)

Page 16:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

= Rp 415.000,00

Total penerimaan hasil penjualan gabah basah didapat hasil:

TR = P x Q

= Rp 360.000,00/kuintal x 2

= Rp 720.000,00

Apabila dinyatakan dalam per kg-nya, makauntuk total kuantitas produksi seluruh

komoditas lahan budidaya Pak Samdani (karena hanya satu komoditas, yaitu padi)

berjumlah 200 kg, dengan rata-rata total penerimaan sebesar Rp 3.600/kg.

Berdasarkan hasil uraian diatas diketaui bahwa jika dibandingkan antara hasil

TR dan TC terdapat perbedaan hasilnya, dimana total TR sebesar Rp 720.000,00 dan

total TC sebesar RP 415.000,00.Sehingga dari hasil perbandingan dapat dilihat bahwa

usahatani Pak Samdani mengalami keuntungan, yaitu sebesar Rp 305.000,00.

3.2 Kegiatan Ekonomi Produksi Usahatani Sampel Dibandingkan dengan

Literatur

Page 17:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Page 18:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

DAFTAR PUSTAKA

Junnia.2012. Petani Penyakap Bagi Hasil(online).http:// blog.ub. ac. id/ jun nia/ files

/2012 /04/ modul-8.pdf.Diakses 14 Mei 2013.

Sahibur, Munir. 2012. Kumpulan Ilmu Ekonomi Makalah Perencanaan Strategi

Peningkatan Produksi Pertanian di Kabupaten Tanah Datar Guna

Meningkatkan Kesejahteraan Petani (Online). www. Blogspot.com. Diakses

pada 11 Mei 2013.

Tim Teaching Dosen. 2011. Modul Kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian. Malang:

Faklutas Pertanian Universitas Brawijaya.

Tim Teaching Dosen. 2012. Modul Kuliah Ekonomi Produksi Pertanian. Malang:

Malang: laboratorium ekonomi pertanian jurusan sosial ekonomi pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Koerniawati, Tatiek. 2012. Ekonomi Produksi Pertanian: Teori dan Aplikasi di

Indonesia (modul 3 dan 4 perkuliahan). Malang: laboratorium ekonomi

pertanian jurusan sosial ekonomi pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya.

Page 19:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi

BAB VI

DOKUMENTASI DAN KUISIONER

Rumah Bapak Samdani

Page 20:  · Web viewSehingga dalam laporan praktikum mata kuliah ekonomi produksi kali ini penulis akan menyajikan data mengenai seberapa penting teori ekonomi produksi ini untuk aplikasi