Upload
dangquynh
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Standar Proses Pendidikan (SPP) dan Guru Dalam Pencapaian Pendidikan
1.Pengertian
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu-satuan
pebndidikan untuk mencapai standar kompetensi kelulusan (peraturan
pemerintah no. 19 tahun 2005 pasal 1 ayat 6).
2.Fungsi Standar Proses Pendidikan
Secara umum SPP memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan
untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran.
Fungsi SPP dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus
dicapai. SPP berfungsi sebagai alat untuk mecapai tujuan pendidikan serta
program yuang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujua-tujuan tersebut.
Fungsi SPP bagi guru adalah sebagai pedoman dalam membuat
perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu
maupun program pembeljaran harian dan sebagai pedoman untuk
implemetansi program dalam kegiatan nyata dilapangan.
Fungsi SPP bagi kepala sekolah adalah
(1) sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program
pendidikan di sekolah yang dipeimpinnya.
(2) sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan
sekolah khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan
berbagai keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan proses pendidikan.
Fungsi SPP bagi pengawas adalah sebagai pedoman, patokan atau ukuran
dalam menetapkan bagian mana yang perlu disempurnakan atau
diperbaiki oleh setiap guru dalam pebngelolaan proses pembelajaran.
Fungsi SPP bagi dewan sekolah dan dewan pendidikan adalah sebagai
fungsi perencanaan dan pengawasan sebagai berikut:
(1) Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang
berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh sekolah atau guruuntuk pengelolaan proses
pembelajaran yang sesuai dengan standar minimal.
(2) Memberikan saran2, usul atau ide kepada sekolah khususnya guru
dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan standar
minimal.
(3) Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran
khususnya yang dilakukan oleh para guru.
Guru Dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan Prinsip pembelajaran
menurut
Bruce Weil:
a. Membentuk kreativitas dan pengembangan kognitif
b. Perhubungan dengan pengetahuan yang dipelajari, ada tiga tipe fisis
(mengacu pada sesuatu yang berbentuk), tipe sosial (mengacu pada
hubungan antar individu), tipe logika (berkaitan atau berfikir dengan
sesuatu yang pasti).
A. Konsep dasar mengajar:
a. Mengajar sebagai proses penyampaian materi: proses pengajaran
berorientasi pada guru, siswa sebagai objek belajar, kegiatan
pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu, tujuan utama
pengajaran yaitu penguasaan materi dan perubahan tingkah laku.
b. Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan karena lingkungan
merupakan sumber belajar siswa.
B. Penigkatan Kemampuan Profesional Guru
1. Guru Sebagai Jabatan Profesional
Syarat-syarat atau ciri-ciri pokok dari pekerjaan profesional adalah:
Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara
mendalamyang hanya mungkin diperoleh dari lembaga pendidikan yang
sesuai sehingga kinerjanya dapat dipertanggung jawabkansecara ilmiah.
Suatu profesi menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu
yang spesifik sesuai dengan jenis profesinya sehingga antara prodesi
yang satu dengan yang lain dapat dipisahkan secara tegas.
Tingkat kemampuan suatu profesi didasarkan kepada latar belakang
pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat sehingga
semakin tinggi latar belakang pendidikan akademik sesuai dengan
profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliaannya dengan demikian
semakin tinggi tingkat penghargaan yang diterimanya.
Suatu profesi selain dibutuhkan masyarakat juga memiliki dampak
terhadap sosial kemasyarakatan sehingga masyarakat memilik kepekaan
yang sangat tinggi terhadapa setiap efek yang ditimbulkannya dari
profesiyang itu.
2. Mengajar Sebagai Pekerjaan Profesional
ciri dan karateristik dari proses mengajar sebagain tugas utama
profesi guru. Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi
pelajaran saja akan tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan
bersifat komplek.
Tugas seorang guru memiliki bidang keahlian yang jelas yaitu
mengantarkan siswa kearah tujuan yang diinginkan. Menjadi guru
bukan hanya memahami materi yang harus disampaikan akan tetapi
juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan
dan keterampilan yang lain. Tugas guru adalah mempersiapkan
generasi manusia yang dapat hidup dan berperan aktif dimasyarakat.
3. Kompetensi Profesional Guru
1. Kompetensi pribadi
kemampun yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai
dengan keyakinan agama yang dianutnya.
Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama
Kemampuan utk berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan sistem nilai
yang berlaku dimasyarakat.
Kemampuan untuk mengembangkan sifat2 terpuji sebagai seorang guru
Sifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.
2. Kompetensi profesional
kompetensi profesioanal adalah kompetensi atau kemampuan yang
berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan
1. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan
Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan.
2. Kemampuan dalam penguasahan materi pelajaran sesuai dengan
bidang studi yang diajarkanya
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodelogi dan strategi
pembelajaran
4. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan
sumber belajar
5. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
6. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran
7. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang.
8. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk
meningkatkan kinerja.
3. kompetensi sosial kemasyarakatan
1. kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat
2. kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi lembaga
kemasyarakatan
3. kemampuan untuk menjalikan kerjasasama baik individual maupun
kelompok
C. Mengoptimalkan Peran Guru Dlam Proses Pembelajaran
1. Guru Sebagai Sumber Belajar
Guru sebagai sumber belajar; peran guru sebagai sumber belajar
berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran dengan baik dan
benar.
2. Guru Sebagai Fasilitaor
Guru sebagai fasilitator; Sebagai fasilitator guru guru berperan dalam
memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran.
3. Guru Sebagai Pengelola
Guru Sebagai pengelola, sebagai pengelola pembelajaran (learning
manager) disni guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman.
4. Guru Sebagai Demonstrator
Guru sebagai demonstrator; peran guru sebagai demonstrator adalah
peran guru agar dapat mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu
yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan
yang disampaikan.
5. Guru Sebagai Pembimbing
Seorang guru dan siswa seperti halnya petani dengan tanamannya.
Seorang petani tidak bisa memaksa agar tanamannya cepat tumbuh
dengan menarik batang tanaman itu.
6. Guru Sebagai Motivator
Guru sebagai motivator; Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan
salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang
kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kurangnya kemampuan.
7. Guru Sebagai Evaluator
Guru sebagai evaluator; Sebagai evaluator, guru berperan untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran
yang telah dilakukan.
D. ketrampilan dasar mengajar bagi guru
1. Keterampilan bertanya
a. beberapa petunjuk teknis
· Tujuan keantusiasan dan kehangatan
· Berikan waktu secukupnya bagai siswa untuk berpikir
· Atur lalu lintas bertanya jawab
b. meningkatkan kualitas pertanyaan
· berikan pertanyaan secara berjenjang
· gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak
Sistem pembelajaran dalam standar proses pendidikan
E. faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran
1. Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembalajaran.
2. Faktor Siswa
Siswa adalah organisme unik yang berkembang ssesuai dengan tahap
perkembangannya.
3. Faktor Sarana dan Prasarana
sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran. Sedangkan prasaarana adalah segala
sesuatu yang secra tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran.
4. Faktor Lingkungan
ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu
faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial psikologis. Faktor organisasi
kelas yang meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek
pentimg yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.
Faktor iklim sosial psokolgis secara internal adalah hubungan antara
orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah.
Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa
A. Pengertian Strategi
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang patut dicermati dari prngrtian diatas, Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran.Strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Artinya, arah keputusan dari semua penyusunan strategi
adalah pencapaian tujuan.
Menurut Kemp (1995), strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Metode
Upaya untuk megimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang diterapkan.
Pendekatan pembelajaran
Istilah lain yang juga memilki kemiripan dengan strategi adalah
pendekatan
( approach ). Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pelajaran.
Roy killen (1998), mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu:
Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher- centred approaches),
pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori.
Pendekatan yang berpusat pada siswa (student- centred approaches),
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta
pembelajaran induktif.
Dari penjelasan diatas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi
yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan,
sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode
pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan
dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik
yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lainnya.
B. Jenis-Jenis Strategi Dipembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree (
1974 ) mengelompokkan ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau
exposition –discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan
strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning.
1. Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa
dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut.
Berbeda dengan strategi discovery, dalam strategi ini bahan pelajaran
dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas,
sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing
bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga
dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
2. Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mendiri.
Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat
ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan.
3. Belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa
diajarkan oleh seorang atau beberapa guru. Bentuk belajar kelompok itu
bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal,
atau bisa juga siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil semacam
buzz group. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar
individu. Setiap individu dianggap sama.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif
dan strategi induktif: .
1. Deduktif: Strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari
konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan
ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal
yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret.
2. Induktif, pada strategi ini bahan yang dimulai dari hal-hal yang
konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa
dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar (dari khusus ke
umum).
C. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks
standar proses pendidikan :
1. Berorientasi Pada Tujuan
Segala aktivitas guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan
dari keberhasilan siswa tujuan pembejaran.
2. Aktivitas
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mendorong aktifitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun
kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin
kita capai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
TUGAS MATA KULIAHTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Prof. Dr. TRI JOKO R, M.Pd. Dr. ANWAR SUTOYO, M.Pd.
Oleh :CASUTRI
NIM: 0104511001
Kurikulum dan Teknologi PendidikanPascasarjana UNNES
2012
3. Integritas
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan
tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor.
Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan
seluruh aspek kepribadiaan siswa secara terintegrasi.
Prinsip-prinsip khusus pengelolaan pembelajaran :
1. Interaktif,
prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya
sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi
mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
2. Inspiratif adalah proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa
untuk mencoba dan melakukan sesuatu.
3. Menyenangkan, adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh
potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat berkembang
manakala siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan. Oleh karena
itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang
menyenangkan.
4. Menantang adalah proses yang menantang siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak
secara maksimal.
5. Motivasi,adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemauan
untuk belajar. Membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan
tugas guru dalam setiap proses pembelajaran.
D. Pembelajaran berorientasi ativitas siswa ( PBAS )
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorentasi pada aktivitas
siswa.
1) Asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha
sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan
intelektual, sosial, maupun kedewasan moral.
Hakekat pendidikan pada dasarnya adalah:
a) Interaksi manusia
b) Pembininaan dan pengembangan potensi manusia
c) Berlangsung sepanjang hayat
d) Kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan siswa
e) Keseimbangan antara kebebasan subjek didik dan kewibawaan guru
f) Peningkatan kualitas hidup manusia.
2) Asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu:
a) Siswa bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan tetapi manusia
yang sedang dalam tahap perkembangan.
b) Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda,
c) Anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kratif, dan dinamis
dalam menghadapi lingungan
d) Anak didik memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhanya,
3) Asumsi tentang guru adalah:
a) Guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik,
b) Guru memiliki kemampuan profesional dalam mengajar
c) Guru mempunyai kode etik keguruan;
d) Guru memiliki peranan sebagai sumber belajar, pemimpin
(organisator) dalam belajar memungkinkan terciptanya kondisi yang baik
bagi siswa dalam belajar.
4) Asumsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah:
a) Bahwa proses pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai
suatu sistem
b) Persitiwa belajar terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan
lingkungan yang diatur oleh guru.
c) Proses pengajaran akan lebih aktif apabila menggunakan metode dan
teknik yang tepat dan berdaya guna.
d) Pengajaran memberi tekanan kepada proses dan produk secara
seimbang
e) Inti proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar siswa secara
optimal.
Konsep dan tujuan PBAS
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif,
afaektif, dan psikomotor secara seimbang.
Dalam konsep tersebut, ada dua hal yang harus dipahami,yaitu:
Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan pada
aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan
antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas
intelektual.
Dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS mengendaki hasil belajar yang
seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap
(afektif), dan keterampilan (psikomotor).
1. Peran guru dalam implementasi PBAS
Guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas
menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Penerapan
PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inofatif sehingga mampu
menyesuaiakan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik
belajar siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru:
a) Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus
dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya, tujuan
pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi
diharapan siswa terlibat dalam menetukan dan merumuskannya.
b) Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa. Artinya, tugas-tugas
apa yang sebaiknya dikerjakan ileh siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru akan tetapi melibatkan siswa.
c) Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus
dilakukan.
d) Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang
memerlukannya.
e) Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing,
dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
f) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
2. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS
a. Guru, ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan PBAS:
kemampuan guru
kemampuan guru itu tidak hanya dalam tataran desain perencanaan
pembelejaran, akan tetapi juga dalam proses dan evaluasi.
sikap profesionalalitas guru,
sikap profesioanal guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam
melaksankan tugas mengajarnya.
latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman mengajar guru
Dengan latar belakang pendidikan yang tinggi, memungkinkan guru
memiliki pandangan dan wawasan yang luas terhadap variabel-variabel
pembelajaran seperti pemahaman tentang psikologi anak, pemahaman
terhadap lingkungan dan gaya belajar siswanya, pemahaman tenatng
berbagai model, dan metode pembelajaran.
b. Saranan belajar, keberhasilan implementasi PBAS juga dapat
dipengaruhi oleh ketersediaan sarana belajar. Yang termasuk
ketersediaan sarana itu meliputi ruang kelas dan setting tempat duduk
siswa, media, dan sumber belajar.
Ruang kelas, kondisi ruang kelas merupakan faktor menentukan
keberhasilan penerapan PBAS.
Media dan sumber belajar, PBAS merupakan pendekatan pembelajaran
yang menggunakan multimetode dan multimedia. Artinya, melalui PBAS
siswa memungkinkan untuk belajar berbagai sumber informasi secara
mandiri, baik dan media grafis seperti buku, majalah, surat kabar, buletin,
dan lain-lain
ingkungan, juga menjadi faktor keberhasilan dalam pembelajaran, ada
dua lingkungan yang menjadi faktor dalam keberhasilan pembelajaran,
yaitu; (1) lingkungan fisik meliputi keadaan dan kondisi sekolah, misalnya
jumlh kelas, laboratirium, perpustakaan, kantin, kamar kecil yang
tersedia; serta letak sekolah itu berada. (2) lingkungan psikologis adalah
iklim sosial yang ada dilingkungan itu. Misalnya keharminisan hubungan
guru dgn guru, antara guru dgn kepala sekolah, antara keharmonisan
antara pihak sekolah dengan orang tua.
Metode Dan Media Pembelajaran Dalam Standar Proses Pendidikan
A. Penggunaan Metode Pembelajaran
Metode pembelajara adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada guru
menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran
hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode
pembelajaran
1. Ceramah
Metode Ceramah dapat diartikan sebagai cara pembelajaran yang
dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung
terhadap kelompok siswa. Metode ini digunakan untuk menyampaikan
keterangan atau informasi, atau uraian tentang suatu pokok persoalan
serta masalah secara lisan.
Kelebihan Metode Ceramah
a. merupakan metode yang mudah dan murah untuk dilakukan
b. ceramah dapat menyajiakn materi yang luas
c. ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yamng perlu
ditonjolkan
d. Guru dapat mengontrol kelas
e. organisasi kelas dengan metode ceramah dapay diatur menjadi lebih
sederhana
Kekurangan Metode Ceramah:
a. materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru
b. ceramah yang tidak disertai dengan pergaaan dapat mengakibatkan
verbalisme (tahu kata, tetapi tidak tahu arti dan penggunaannya).
c. Guru yang kurang memiliki kemampuamn bertutur yang baik
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
d. Sangat sulit untuk diketahui apakah seluruh siswa sudah mengerti
apa yang dijelaskan atau belum.
B. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah.
1. Tahap Persiapan
· Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
· Menentukan pokok materi yang akan diceramahkan
· Mempersiapkan alat bantu
2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah Pembukaan
· Yakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai, dengan
mengemukakan tujuan yang akan dicapai oleh siswa
· Lakukan langkah apersepsi
b. Langkah Penyajian
· Menjaga kontak mata terus-menerus dengan siswa
· Gunakan komunikasi yang kumunikatif dan yang mudah dicerna sisiwa
· Sajikan pembelajaran secara sistemasis
· Tanggapi respon siswa dengan segera
· Jaga kelas agar tetap kondusif dan menggairahkan
c. Langkah Mengakhiri Atau Menutup
· Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum
pelajaran yang baru disampaikan
· Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi senacam
ulasan tentang materi pembelajaran yang baru disampaikan
· Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
2. Metode Demontsrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
Dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata)
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
Proses pembelajaran lebih menarik
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan anatara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
Memerlukan keterampilan guru secara khusus
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang.
Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
1. Tahap Persiapan
· Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh sisiwa setelah proses
demonstrasi berakhir
· Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan
· Lakukan uji coba demonstrasi
2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah Pembukaaan
· Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
· Kemukakan tujuan yang harus daicapai siswa
· Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa
b. Langkah Pelaksanaan Demokrasi
· Mulai demonstrasi dengan kegiatan yang mernsang siswa berfikir
· Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana
yang menegangkan
· Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstarsi dengan
memperhatikan reaksi seluruh sisiwa
· Memberikan kesempatan pada siswa secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu
c. Langkah Mengakhiri Demosntrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri
dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian pembelajaran
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
a. Kelebihan Metode Diskusi
Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa, dan
terobosan baru dalam pemecahan masalah
Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
Memperluas wawasan
Membina kebiasaan bermusyawarah untuk mufakat dalam memecahkan
suatu masalah
Kekurangan Metode Diskusi
Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang
panjang
Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
Peserta mendapat informasi yang terbatas
4) Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri
b. Jenis-Jenis Diskusi
1. Diskusi Kelas
Diskusi kelas disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan
masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta
diskusi.
2. Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok. Jumlah anggotanya antara 3-5 orang.
3. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas sesuatu
persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
4. Diskusi panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh
beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orangdihadapan
audiens.
c. Langkah-Langkah Melakukan Diskusi
1. Tahap Persiapan
· Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
· Menentukan tujuan diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
yang ingin dicapai
· Menetapkan masalah yang akan dibahas
· Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan segala
fasilitasnya.
2. Pelaksanaan Diskusi
· Memperrsiapkan segala kelancaran yang dianggap dapat
mempengaruhi kelancaran diskusi
· Memberikan pengarahan sebelum diskusi
· Melaksanakan diskusi dengan aturan main yang telah ditetapkan
· Memberikan kesempatan yang sama pada paserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan idenya
· Mengendalikan pembicaraan pada pokok bahasan yang sedang
dibahas
3. Menutup Diskusi
· Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai hasil
diskusi
· Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
4 . Metode Simulasi
Simulasi: cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan
tertentu.
a. Kelebihan Dan Kelemahan Simulasi
1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak
2) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa
3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan kepercayaan siswa
4) Memperkaya pengetahuan
5) Similasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran
Kelemahan:
1) pengalam yang diperoleh melaui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan dilapangan
2) Pengelolaan yang kurang baik
3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering menggangu siswa
dalam melakukan simulasi
b. Jenis-Jenis Simulasi
1. Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain pran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial.
2. Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang
bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis
3. Role Playing
Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai
bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,
peristiwa aktual, atau kejadian yang muncul pada masa mendatang
c. Langkah-Langkah Simulasi
1. Persiapan Simulasi
· Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
· Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi disimulasikan
· Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi
· Guru memberikqan kesempatan pada siswa untuk bertanya khususnya
pada siswa yang terlibat dalam peranan similasi
2. Pelaksanaan Simulasi
· Simulasi dimainkan oleh kelompok pameran
· Para siswa lainya mengikuti dengan penuh perhatian
· Guru hendak memberikan bantuan kepada pameran yang hendak
mendapat kesulitan
· Simulasi hendak dihentikan pada saat puncak
Pentingnya Media Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang guru sebagai usaha yang dilakukan guru agar
siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah
proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalam itu dapat
berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.
Fungsi Dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
a.menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
b. memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
c. menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Klasufikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
a. Dilihat Dari Sifatnya, Media Dapat Dibagi Dalam:
· Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, media
yang hanya memiliki unsur suara
· Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara.
· Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara dan juga mengandung unsur gambar yang bisa.
b. Dilihat dari Kemampuannya, media dapat juga dibagi:
· Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan televisi.
· Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu.
c. Dilihat Dari Cara Atau Teknik Pemakaiannya, Media Dapat Dibagi:
· Media yang diproyeksi seperti film, slide, film strip, trasparansi, dsn lsin
sebagainya.
· Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio,
dan lain sebagainya.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan
siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus di perhatikan diantaranya:
· Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
· Media yang diugunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
· Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kondisi siswa
· Media yang digunakan harus memperhtikn efektivitas dan efisien
· Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
mengoperasikannya.
6. Sember Belajar
· Guru
· Siswa
· Buku
· Lingkungan
· Pengalaman atau Peristiwa
Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE) menekankan pada proses
bertutur (chalk and talk). Peran siswa dalam strategi ini adalah menyimak
untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Konsep dan
Prinsip Penggunaan Strategi Ekspositori
a) Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998)
menamakan strategi ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran
langsung (direct instruction).
Karakteristik strategi ekspositori:
Dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal.
Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran
yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang
harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran.
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala:
Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan
yang akan dan harus dipelajari siswa (overview).
Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual
tertentu, misalnya agar siswa dapat mengingat bahan pelajaran sehingga
ia akan dapat mengungkapkannya kembali manakala diperlukan.
Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan.
Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu untuk kegiatan praktik.
Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru
perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
Apabila guru akan menngajar pada sekelompok siswa yanng rata-rata
memliki kemampuan rendah.
Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang
berpusat pada siswa.
Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan
pendekatan yanng berpusat pada siswa.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Berorientasi ada tujuan
Prinsip komunikasi
Prinsip kesiapan
Prinsip berkelanjutan
I. Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Kuasai materi pelajaran dengan baik
Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
penyampaian
Beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori:
Persiapan (preparation)
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan antara lain:
1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
2) Membangkitkan mmotivasi dan minat siswa untuk belajar.
3) Merangsang dan mengubah rasa ingin tahu siswa.
4) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan antara lain:
1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
3) Bukalah file dalam otak siswa
Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai
dengan persiapan yanng telah dilakukan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini yaitu:
1) Penggunaan bahasa
2) Intonasi suara
3) Menjaga kontak mata dengan siswa
4) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
Menghubungkan (correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuanyang
telah dimilikinya.
Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahaan untuk memahami inti (core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Cara yang dapat dilakukan dalam
menyimpulkan yaitu:
Mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan.
Memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yanng
telah disajikan.
Dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-
pokok materi.
Penerapan (aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Teknik yang biasa dilakukan dalam langkah
ini antara lain:
Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan.
Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah
disajikan.
II. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori
A. Keunggulan
Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan
demikian dapat diketahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran
yang disampaikan.
Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif bila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu
yang dimiliki untuk belajar terbatas.
Selain siswa dapat mendengarkan melalui penuturan (kuliah) tentang
suatu materi pelajaran, sekaligus siswa dapat melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
B. Kelemahan
Hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
Starategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan pengetahuan, perbedaan kemampuan, minat, bakatt, dan
perbedaan gaya belajar.
Sulit mengembangkan kemampuan siswa
Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung pada
apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,
semangat, antusiasme, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan
bertutur, dan kemampuan mengelola kelas.
Kesempatan untuk mengonttrol pemahaman siswa akan materi
pembelajaran sangat terbatas dan kemampuan yang dimiliki siswa akan
terbatas pada apa yang diberikan guru.
Dasar-dasar SPE:
a. Mengajaka siswa dari mental pasif
b. Mengembangkan motivasi dan minat siswa
c. Merangsang rasa ingin tahu siswa
d. Menciptakan suasana pembelajran yang terbuka
e. Tidak menuntut sarana yang ideal
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Cara menghindari kesenjangan antara yang pintar dan yang kurang pintar
dalam SPI
a. Seorang guru menggunakan salah satu strategi yang merupakan
langkah awal mengidentifikasi siswa.
b. Ditunjang berbagai macam strategi
c. Perlu adanaya kebersamaan anatar guru dan siswa, guru hanya
sebagai fasilitator dan dan siswa berperan aktif
Strategi Pembelajran Inkuiri (SPI): Rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yg dipertanyakan.
Ciri utama SPI
A. Strategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan (siswa sebagai subyek belajar).
B. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan sehingga
diharapan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
C.Tujuan dari penggunaan SPI untuk mengembangkan kemampuan
berfikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Perkembangan mental menurut pieget ada 4 hal
1. Maturation (kematangan): proses perubahan fisiologis dan anatomis
yaitu proses pertumbuhan fisik.
2. Physical experience: tindakan fisik yang dilakukan individu thdp
benda2 yg ada di lingkungan sekitarnya.
3. Social experience: aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Equilibration: proses penyesuaian antara pengetahuan yg sudah ada
dengan pengetahuan baru yang dirtemukannya.
Prinsip SPI
1) Berorientasi pada pengembangan intelektual: strategi pembelajaran
ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses
belajar.
2) Prinsip interaksi: menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar
tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3) Prinsip bertanya: peran guru harus dilakukan dalam menggunakan
SPI adalah guru sebagai penannya.
4) Prinsip belajar untuk berfikir: proses mengembangkan potensi seluruh
otak, baik otak kiri maupun kanan.
5) Prinsip keterbukaan: tugas guru menyediakan ruang untuk
menberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Langkah SPI
a. Orientasi: langkah untuk menbina suasana/iklim pembelajaran yg
responsif (guru merangsang dan mengajak siswa unutk berfikir
memecahkan masalah).
b. Merumuskan masalah: langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki.
c. Merumuskan hipotesis: jawaban sementara dari suatu permasalahan
yg sedang dikaji dan perlu dikaji kebenarannya.
d. Mengumpulkan data: aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan dan merupakan proses mental yg
sangat penting dlm pengembangan intelektual.
e. Menguji hipotesis: proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dgn data informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.
f. Merumuskan kesimpulan: proses mendiskripsikan temuan yg
diperolehnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Tiga karakteristik SPI sosial
Adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan
dapat mendorong terciptanya diskusi kelas.
Adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri
Penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Kesulitan implementasi SPI
SPI merupakan strategi pembelajran yg menekankan pada proses berfikir
yang bersandarkan pada dua sayap yaitu proses belajar dan hasil belajar.
Tertanam budaya belajar pada siswa bahwa belajar pada dasarnya untuk
menerima materi pelajaran dari guru.
Berhubungan dengan sistem pendidikan yang dianggap tidak konsisten.
Keunggulan SPI
SPI menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor secara seimbang.
SPI memberi ruang pada siswa untuk belajar sesuai dgn gaya belajar
mereka sendiri.
SPI dianggap sesuai dgn perkembangan psikologi belajar modern yang
menekankan pada proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata.
Kelemahan SPI
SPI digunakan sbgai strategi pembelajran maka sulit mengontrol kegiatan
dan keberhasilan siswa.
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dgn kebiasaaan siswa dlm belajar.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu
yang panjang.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran maka SPI akan sulit di implementasikan oleh
setiap guru.
Sebutkan dan jelaskan fungsi dan manfaat penggunaan media
pembelajaran?
a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Untuk mengabadikan peristiwa penting atau obyek yang langka melalui
foto, film, atau direkam melalui video/audio sehingga dapat disimpan dan
dapat digunakan manakala di perlukan.
b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi
konkrit sehingga dapat mudah dipahami dan dapat menghilangkan
verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang
sistem peredaran darah pada manusia dapat di sajikan melalui film.
c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah atau memotivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pembelajaran
tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik
tersebut maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau
tentang kotoran limbah industri, dll.