003-makalah-psikologi-pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    1/12

    FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR:

    PSIKOLOGI PENDIDIKAN

    ALIEF ABDUL HARIS

    http://thoriqul-ulum.com

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus sepanjang

    hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara tenaga-

    tenaga asli dari dalam diri individu itu dan tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga

    yang disebutkan tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga

    tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancar tanpa gangguan yang disebut

    dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan penuh gangguan dan disebut dengan

    perkembangan negatif.

    Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan

    hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan

    persepsi, yang pada keduanya terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau

    kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu

    digali agar perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat dikembangkan.

    Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri.

    Pengembangan pribadi anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajarini akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal baru yang

    dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.

    Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang berpengaruh

    terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung

    dari bagaimana individu itu menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan

    menyajikannya. Sama halnya, pengaruh Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap

    orang tua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang

    baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku

    lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.

    Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat

    menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang

    muncul dari anak.

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    2/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    2

    Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus

    menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan

    pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.

    Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak-

    anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun.

    Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang

    nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga

    keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang

    terbiasa.

    Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau

    prestasi belajar. Orang tua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat

    mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orang tua dapat mengenali penyebab

    dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan,

    salah satu factor penting selain factor Internal yang mempengaruhi belajar adalah factor

    eksternal.

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    3/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    3

    BAB II

    FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

    A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi BelajarPerkembangan fisik anak merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan

    meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya

    memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi

    terhadap lingkungannya tanpa bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya.

    Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh

    beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.

    Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang

    mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor

    internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal).

    Menurut Slameto1, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar, yaitu:

    1. Faktor KeluargaKeluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat bagi seorang

    anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi

    dengan keluarganya. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya

    bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kondisi yang harmonis dalam keluarga dapat memberistimulus dan respon yang baik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik.

    Sebaliknya jika keluarga tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi

    perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan akan muncul masalah-

    masalah dalam perilaku dan prestasinya2. Dalam factor lingkungan keluarga yang sangat perlu

    diperhatikan meliputi:

    a. Suasana rumahSuasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di

    dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang

    penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu

    diciptakan suasana runah yang tenang dan tenteram selain anak betah tinggal di rumah, anak

    juga dapat belajar dengan baik.

    b. Fasilitas belajarKeadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang

    belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal dan

    kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan,

    alat tulismenulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika

    keluarga mempunyai cukup uang. Dengan begitu siswa akan merasa tenang dan nyaman karena

    1 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 532Ibid Hal 80

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    4/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    4

    semua kebutuhannya dapat terpenuhi, sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam

    belajarnya3.

    1) Dorongan orang tuaOrang tua harus dapat menciptakan kondisi harmonis dalam keluarga dan memberi

    dorongan pada siswa di sekolah atau bisa juga dengan penghargaan yang diberikan atas prestasi

    yang didapat siswa, sebagai pemacu siswa untuk belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang

    baik di sekolah.

    2. Faktor SekolahSekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsunng. Di sekolah

    diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral,

    mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditanamkan dan

    dikembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh

    pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan

    pendidikan yang terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik. Apabila sekolah dapat

    menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang

    aktif-interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan

    disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan

    dapat meningkatkan prestasi belajar siswa4. Dalam factor lingkungan sekolah yang perlu

    diperhatikan meliputi:a. Guru

    Guru merupakan unsur manusiawi yang keberadaanya mutlak dibutuhkan dalam proses

    pembelajaran. Kualitas guru adalah faktor penting dalam menentukan kualitas pembelajaran di

    sekolah. Dengan keilmuan yang dimiliki, guru dapat menjadikan anak didiknya menjadi orang

    yang sukses. Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing dan kepribadian tersebut diakui

    sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar.

    Dari kepribadian tersebut mempengaruhi pola kepemimpinan guru ketika melaksanakan tugas di

    kelas. Sebagai berikut:

    1) Cara mengajar guruCara mengajar guru harus sistematis dan jelas disertai variasi-variasi dalam

    penyampaiannya sehingga mudah diingat dan dipahami siswa. Cara mengajar

    guru adalah cara guru dalam penyampaian materi pelajaran dalam proses

    pembelajaran di sekolah.

    2) Frekuensi pemberian tugasTugas merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Penugasan

    digunakan untuk mengefektifkan pelajaran yang diberikan, menuntut kemandirian

    siswa dalam belajar dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi.

    3 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 634

    Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

    Indonesia. Hal 81

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    5/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    5

    3) Kehadiran guruKehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik,

    tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di

    sekolah.

    4) Metode penyampaian guruMetode mengajar merupakan taknik penyampaian materi. Dalam penyampaian

    materi, guru tidah harus terpaku pada satu metode saja, tetapi sebaliknya harus

    menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak bosan.

    b. Sumber Belajar/LiteraturLiteratur merupakan sumber materi pembelajaran yang digunakan untuk membantu

    kelancaran belajar. Kurangnya literatur/sumber bacaan dalam jumlah kuantitas dan kualitas

    membuat penyajian pembelajaran yang tidak baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam sumber

    literature, Sebagai berikut:

    1) Jumlah buku wajibBuku wajib (pegangan) siswa yang dimiliki dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa. Tersedianya buku wajib yang diperlukan siswa dapat membantu siswa

    memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan kepemilikan buku wajib

    siswa dapat belajar mengenai banyak hal yang terkait dengan materi pelajaran.

    Materi yang belum dimengerti siswa dari penjelasan guru dapat dikaji kembalidalam buku wajib.

    2) Ketersediaan/kelengkapan buku literaturKetersediaan/kelengkapan buku literatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    Selain buku pelajaran yang dimiliki siswa, sekolah sebaiknya juga menyediakan

    sumber-sumber bacaan lain yan dapat memperluas wawasan siswa serta dapat

    menunjang hasil belajar siswa.

    3) Kepemilikan LKS/buku penunjangDengan memiliki LKS dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran

    yang diajarkan, sebab siswa yang dapat mengerjakan soal-soal di LKS berarti

    siswa melatih dirinya untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru.

    c. Kegiatan EkstrakurikulerKeikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat baik sebagai sarana

    penyaluran bakat yang dimiliki, pengembangan wawasan serta melatih dari untuk berorganisasi.

    d. Keadaan (Ruang) KelasKeadaan kelas meliputi:

    1) Suasana kelasKelas merupakan tempat dimana siswa belajar. Jika tempat belajarnya kondusif

    dan tenang untuk belajar akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.

    2) Sarana dan prasarana kelas

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    6/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    6

    Sarana dan prasarana kelas yang lengkap akan memudahkan seorang siswa dalam

    belajar. Sarana dan prasarana pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian

    pelajaran tidak baik, terutama pada pelajaran yang bersifat praktek.

    e. KurikulumKurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan

    itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

    mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik

    terhadap belajar. Hal yang penting diperhatikan dalam kurikulum:

    1) Tingkat kesulitan materiKesulitan dalam belajar adalah ketidakmampuan siswa dalam memahami materi

    pelajaran, hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa

    aktif dalam belajar untuk dapat memahami pelajaran yang semula tidak

    dipahaminya.5

    Kesulitan dalam pelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri

    siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam belajar

    jugamerupakan suatu tantangan bagi siswa untuk dapat menguasai mata pelajaran

    tersebut dan akan mendapat hasil belajar yang baik.

    2) Komposisi materi pelajaranBahan pelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam kegiatan

    belajar mengajar. Komposisi materi pelajaran yang seimbang akan menimbulkankemudahan bagi siswa yang belajar.

    3) Waktu sekolahWaktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Waktu

    itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan

    memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.

    4) Jam pelajaranMemilih jam pelajaran yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap

    belajar. Pelajaran yang diberikan pada pagi hari lebih baik karena kondisi jasmani

    masih fit dan pikiran masih segar, dibandingkan pada siang hari atau sore hari

    kondisi badannya sudah lelah/lemah sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi.6

    f. Disiplin Sekolah1) Frekuensi keterlambatan masuk

    Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi adalah terlambat hadir. Kedisiplinan siswa

    masuk sekolah dengan tepat menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti

    pelajaran. Siswa yang telat masuk kelas akan ketinggalan materi, belum siap

    menerima materi karena harus menyesuaikan diri dan mengganggu teman lain.

    2) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas5

    Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 296 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 68

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    7/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    7

    Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas menunjukkan bahwa siswa tersebut

    memiliki motivasi yang besar terhadap pelajaran dan siswa tersebut mempunyai

    disiplin yang baik.

    3. Faktor MasyarakatMasyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang

    terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan

    berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang

    di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk

    belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang

    selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya.

    Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik,

    mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa

    depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di

    lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh

    itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat7. Semisal Keadaan lingkungan,

    infrastruktur bangunan rumah, suasana sekitar baik akan berdampak baik, dan sebagainya.

    Begitu juga Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat

    tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak

    anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giatbelajar.

    Menurut Dalyono 8faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

    adalah sebagai berikut:

    1. KeluargaSituasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

    ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan

    orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

    2. SekolahTempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio

    jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

    3. MasyarakatApabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,

    terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

    4. Lingkungan sekitarBangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat

    mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

    Menurut Syah9 faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

    7Ibid Hal. 71

    8 Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 55

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    8/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    8

    1. Faktor lingkungan sociala. Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

    memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat

    menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik

    dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi

    siswa untuk belajar.

    b. Lingkungan social massyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswaakan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran

    dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa

    kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar

    yang kebetulan belum dimilkinya.

    c. Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),

    pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar

    siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang

    harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

    2. Faktor lingkungan non sosial.a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,

    sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejukdantenang. Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat

    memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak

    mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

    b. Factor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam.Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan

    olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-

    peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.

    c. Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikandengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru,

    disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat

    memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus

    menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai

    dengan konsdisi siswa.

    Menurut Merson U. Sangalang10 faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa

    dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari:

    Faktor eksternal, meliputi:

    9 Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 13210

    Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

    Indonesia. Hal 78

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    9/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    9

    a. Faktor lingkungan keluargab. Faktor pergaulanc. Faktor sekolahd. Faktor sarana pendukung belajar

    Dari teori-teori prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

    dipegaruhi oleh factor eksternal siswa.. factor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Terutama lingkungan

    Menurut Sartain yang dimaksud lingkungan (environment) ialah semua kondisi dalam

    dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,

    perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula

    dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi gen yang lain.

    Lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling

    kita yang benar-benar mempengaruhi kita, Sartain membagi lingkungan menjadi 3 bagian:

    1. Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment), Lingkungan alam/luar ialahsegala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia.

    2. Lingkungan dalam (internal environment),Lingkungan dalam ialah sesuatuyangtermasuk lingkungan luar/alam. Makanan yang sudah dalam perut kita dikatakan berada

    antara external dan internal environment . Makanan yang sudah dicerna dan diserap ke

    dalam pembuluh darah benar-benar termasuk ke dalam internal environment3. Lingkungan sosial/masyarakat (social environment). Lingkungan sosial ialah semua

    orang/manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial ada yang kita

    terima langsung ada yang tidak langsung. Pengaruh langsung misalnya pergaulan sehari-

    hari. Yang tidak langsung misalnya radio, televisi, majalah. Kepribadian kita adalah

    hasil interaksi antar gen-gen dan lingkungan sosial kita. Karena intersaksi ini maka tiap-

    tiap manusia unik, tiap orang memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda-beda

    satu sama lain

    Jika kita hubungkan anatara pembawaan/keturunan (heredity) dan lingkungan dalam hal

    pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, maka: sifat-sifat dan watak kita adalah hasil

    interaksi antara pembawaan (heredity) dan lingkungan kita.

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    10/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    10

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. KeluargaSituasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

    ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua,

    dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

    2. SekolahTempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio

    jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

    3. MasyarakatApabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,

    terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

    1. Lingkungan SekitarBangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat

    mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

    Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang

    dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya

    sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    11/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    11

    BAB IV

    MASUKKAN DAN SARAN

    Untuk media massa elektronik seperti TV Ini sifatnya dapat memberikan pengaruh dari

    segala sector lingkungan (multilingkungan), menurut syah, media elektronik (acara TV)

    dikatagorikan pengaruh eksternal factor lingkungan social.

  • 8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan

    12/12

    http://www.thoriqul-ulum.com/

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

    Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

    Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

    Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia

    Widiasarana Indonesia.