49
 ASPEK HUKUM ASURANSI Ghazali Rahman, S.Sos, M.SP.

006 Aspek Hukum Asuransi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 1/49

ASPEK HUKUMASURANSI

Ghazali Rahman, S.Sos, M.SP.

Page 2: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 2/49

DEFINISI ASURANSI

1. Berdasarkan UU No. 2 tahun 1992, asuransi ataupertanggungan adalah perjanjian antara dua pihakatau lebih, dengan mana pihak penanggungmengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikanpenggantian kepada tertanggung karena kerugian,kerusakan, atau kehilangan keuntungan yangdiharapkan atau tanggung jawab hukum kepadapihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa tidakpasti, atau untuk memberikan suatu pembayaranyang didasarkan atas meninggal atau hidupnyaseseorang yang dipertanggungjawabkan.

Page 3: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 3/49

2. Menurut KUHP Pasal 246, Asuransi ataupertanggungan adalah suatu perjanjian,dengan mana seorang penanggungmengikatkan diri kepada seorang

tertanggung, dengan menerima suatupremi, untuk memberikan penggantiankepadanya karena: suatu kerugian,kerusakan atau kehilangan keuntungan

yang di harapkan, yang mungkin akandiderita karena sesuatu yang tak tertentu 

Page 4: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 4/49

UNSUR DEFINISI DUA

• Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untukmembayar uang premi kepada pihak penanggung,sekaligus atau secara berangsur-angsur

• Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akanmembayar sejumlah uang (santunan) kepada pihaktertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsurapabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur taktertentu

• Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak

diketahui sebelumnya/ avenemen )• Kepentingan (interest) yang mungkin akan

mengalami kerugian karena peristiwa yang taktertentu

Page 5: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 5/49

DASAR HUKUM ASURANSI

• Kitab Undang-undang Hukum Dagang(KUHD)

• UU Nomor 2 tahun 1992 tentang UsahaPerasuransian

• Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun1992 tentang PenyelenggaraanPerasuransian

Page 6: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 6/49

Dan Surat Keputusan Menteri Keuangana. Nomor 223/KMK.017/1993, tanggal 26 februari 1993

tentang Izin perusahaan asuransi dan reasuransi,

telah diubah dengan Permen Nomor158/PMK.010/2008.b. Nomor 224/KMK.017/1993, tanggal 26 februari 1993

tentang Kesehatan keuangan perusahaan asuransidan reasuransi

c. Nomor 225/KMK.017/1993, tanggal 26 februari 1993tentang Penyelenggaraan usaha asuransi danperusahaan reasurasi

d. Nomor 226/KMK.017/1993, tanggal 26 februari 1993tentang Perizinan dan penyelenggaraan kegiatan

usaha penunjang usaha asuransie. Nomor 79/PMK.010/2009 tentang Sanksi administrasiberupa denda dan tata cara penagihannya terhadapperusahaan asuransi

f. Nomor 81/PMK.03/2009 tentang Jenis usaha asuransi

Page 7: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 7/49

PERJANJIAN ASURANSI

• Dituangkan di dalam surat perjanjian yangdikenal dengan sebutan polis . Di dalampolis ini secara rinci disebutkan mengenai

syarat-syarat, hak dan kewajiban keduabelah pihak, termasuk pula menyebutkanperihal jumlah pertanggungan, jangka

waktu perjanjian asuransi, dan resiko yangharus ditanggung perusahaan asuransisebagai penanggung.

Page 8: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 8/49

OBJEK ASURANSI

• Menurut Undang-undang Nomor 2 tahun1992, disebutkan bahwa objek asuransiadalah benda dan jasa, jiwa dan raga,

kesehatan manusia, tanggung jawabhukum serta semua kepentingan lainnyayang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau

berkurang.

Page 9: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 9/49

JENIS ASURANSI

a. Asuransi yang dilihat dari segi fungsinya

b. Asuransi yang dilihat dari segikepemilikannya

Page 10: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 10/49

JENIS ASURANSI

DARI SEGI FUNGSINYA

Page 11: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 11/49

JENIS ASURANSIDARI SEGI FUNGSINYA

1. Asuransi Kerugian

2. Asuransi Jiwa

Page 12: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 12/49

Asuransi Kerugian

• Seperti yang disebutkan UU Nomor 2tahun1992, asuransi kerugian memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas

kerugian, kehilangan manfaat dantanggung jawab hukum kepada pihakketiga yang timbul dari peristiwa tidak

pasti. Jenis asuransi ini tidakdiperkenankan melakukan usaha diluarasuransi kerugian dan reasuransi.

Page 13: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 13/49

Yang Termasuk Asuransi Kerugian

• Asuransi Kebakaran, yang meliputi kebakaran,peledakan, petir, kecelakaan kapal terbang danlainnya.

• Asuransi Pengangkutan meliputi marine hulpolicy, marine cargo policy dan freight

• Asuransi Aneka yaitu asuransi yang tidaktermasuk dalam asuransi kebakaran danpengangkutan, tapi seperti asuransi kendaraanbermotor, kecelakaan diri, pencurian, dll.

Page 14: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 14/49

Reasuransi

• adalah kontrak asuransi dimana sebuahperusahaan asuransi memindahkansemua atau sebagian risikonya kepada

perusahaan lain. Tujuan utama dariperusahaan asuransi yang memindahkanrisikonya adalah untuk melindungi dirinya

terhadap kerugian dalam kasus tertentuyang melebihi jumlah tertentu.

Page 15: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 15/49

Asuransi Jiwa

Merupakan asuransi yang dikaitkan denganpenanggulangan jiwa atau meninggalnyaseseorang yang dipertanggungkan, yang

termasuk adalah :

• Asuransi berjangka

• Asuransi tabungan

• Asuransi seumur hidup

• Anuity Contract Insurance 

Page 16: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 16/49

OBJEK ASURANSI JIWA

• Orang yang masih hidup dan sehat adalahobjek polis asuransi jiwa, atau disebut jugapihak tertanggung (insured ).

• Pihak yang akan menerima pembayarandari kematian pihak tertanggung adalahpihak penerima/ahli waris (beneficiary ).

• Pihak penanggung (insurer ).

Page 17: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 17/49

PERJANJIAN ASURANSI JIWA• Perjanjian dengan perusahaan asuransi disebut kontrak

asuransi jiwa.• Bentuk fisik kontrak (printed form ) yang berfungsi sebagai

bukti perjanjian antara pihak Penanggung (insurer ), dalamhal ini adalah perusahaan asuransi, dan pihak Tertanggung(insured ), yakni dalam hal ini adalah pihak yang

menggunakan asuransi di sebut Polis Asuransi.• Melalui perjanjian ini, pihak tertanggung/pemegang polis

membayarkan sejumlah dana secara berkala yang disebutPremi kepada pihak lain yang disebut pihak penanggung(perusahaan asuransi jiwa), jumlahnya sesuai dengan yangtertera dalam Kontrak Asuransi Jiwa tersebut. Sebaliknya,pihak penanggung setuju untuk membayarkan sejumlahdana atau menyediakan jasa apabila kejadian-kejadia yangdi cover (misalnya kecelakaan, sakit, atau kematian)muncul selama masa berlakunya Polis.

Page 18: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 18/49

BENTUK DAN ISI POLIS

Menurut ketentuan pasal 304 KUHD, polis asuransi jiwa memuat :1. Hari diadakan asuransi2. Nama tertanggung3. Nama orang yang jiwanya diasuransikan4. Saat mulai dan berakhirnya asuransi

5. Jumlah asuransi6. Premi asuransi, adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh

tertanggung kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu,biasanya setiap bulan selama asuransi berlangsung, besarannyatergantung pada jumlah asuransi yang disetujui pada saat diadakanasuransi.

Akan tetapi mengenai rancangan jumlah dan penentuan syarat-syaratasuransi bergantung pada persetujuan antara kedua belah pihak(Pasal 305 KUHD).

Page 19: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 19/49

Produk Asuransi Jiwa1. Asuransi Jiwa Berjangka (term life ), Asuransi ini adalah

 jenis asuransi jiwa dimana kita membayar sejumlah uangtertentu kepada perusahaan asuransi, dan perusahaanakan melindungi kita selama jangka waktu tertentu daririsiko kematian. Apabila terjadi risiko selama jangka waktutersebut ahli waris Kita akan menerima uangpertanggungan. Apabila jangka waktu itu selesai dan

tidak terjadi risiko maka kontrak selesai dan kita tidak akanmendapatkan apa-apa.

2. Asuransi Jiwa Dwi Guna (endowment life ), Asuransi jenis inihampir sama dengan asuransi jiwa berjangka hanyabedanya pada masa akhir asuransi jika tidak ada risikopada kita maka kita tetap akan mendapatkan Uangpertanggungan.

3. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (whole life ), Asuransi ini samaseperti Asuransi Dwi Guna hanya bedanya, jangkawaktumya seumur hidup. Artinya kita dirindungi selamanya(atau sampai umur 99 Tahun)

Page 20: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 20/49

BERAKHIRNYAASURANSI JIWA

Page 21: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 21/49

1. Karena terjadinya Evenemen(peristiwa tidak pasti)

• Dalam asuransi jiwa satu-satunya evenemen yang menjadibeban penanggung adalah meninggalnya tertanggung.

• Apabila dalam jangka waktu yang diperjanjikan terjadiperistiwa meninggalnya tertanggung, maka penanggungberkewajiban membayar santunan kepada penikmat (wari)

yang telah ditunjuk oleh tertanggung.• Sejak penanggung melunasi pembayaran uang santunan

tersebut, maka berakhirlah asuransi jiwa tersebut.• Menurut hukum perjanjian, suatu perjanjian yang dibuat

pihak-pihak berakhir, apabila prestasi masing-masing pihaktelah terpenuhi. Karena asuransi jiwa adalah perjanjian, makaasuransi jiwa berakhir sejak penanggung melunasi uangsantunan sebagai akibat dan meninggalnya tertanggung.Dengan kata lain, asuransi jiwa berakhir sejak terjadievenemen yang diikuti dengan pelunasan klaim

Page 22: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 22/49

2. Karena jangka waktu berakhir

• Dalam asuransi jiwa tidak selalu evenemen yangmenjadi beban penanggung itu terjadi bahkan sampaiberakhirnya jangka waktu asuransi. Apabila jangkawaktu berlaku asuransi jiwa itu habis tanpa terjadi

evenemen, maka beban risiko penanggung berakhir.Akan tetapi, dalam perjanjian ditentukan bahwapenanggung akan mengembalikan sejumtah uangkepada tertanggung apabila sampai jangka waktuasuransi habis tidak terjadi evenemen. Dengan kata lain,

asuransi jiwa berakhir sejak jangka waktu berlakuasuransi habis diikuti dengan pengembalian sejumlahuang kepada tertanggung

Page 23: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 23/49

3. Karena asuransi gugur

Menurut ketentuan Pasal 306 KUHD:

• “Apabila orang yang diasuransikan jiwanya padasaat diadakan asuransi ternyata sudah

meninggal, maka asuransinya gugur, meskipuntertanggung tidak mengetahui kematiantersebut, kecuali jika diperjanjikan lain” 

Dalam Pasal 307 KUHD ditentukan

•  “Apabila orang yang mengasuransikan jiwanyabunuh diri, atau dijatuhi hukuman mati, makaasuransi jiwa itu gugur”

Page 24: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 24/49

4. Karena asuransi dibatalkan

• Asuransi jiwa dapat berakhir karena pembatalansebelum jangka waktu berakhir. Pembatalan tersebutdapat terjadi karena tertanggung tidak melanjutkanpembayaran premi sesuai dengan perjanjian ataukarena permohonan tertanggung sendiri. Pembatalan

asuransi jiwa dapat terjadi sebelum premi mulai dibayarataupun sesudah premi dibayar menurut jangkawaktunya. Apabila pembatalan sebelum premi dibayar,tidak ada masalah. Akan tetapi, apabila pembatalansetelah premi dibayar sekali atau beberapa kali

pembayaran (secara bulanan), bagaimana carapenyelesaiannya? Karena asuransi jiwa didasarkanpada perjanjian, maka penyelesaiannya bergantung jugapada kesepakatan pihak-pihak yang dicantumkan dalampolis.

Page 25: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 25/49

ASURANSI YANG DILIHAT DARI

SEGI KEPEMILIKANNYA

Page 26: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 26/49

Asuransi Yang Dilihat Dari SegiKepemilikannya

• Dalam hal ini yang dilihat adalah siapapemilik dari perusahaan asuransi tersebut,baik asuransi jiwa ataupun reasuransi.

Page 27: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 27/49

Bentuk Asuransi dilihat dari SegiKepemilikan

• Asuransi milik Pemerintah, yaitu asuransi uang sahamnyadimiliki sebagian besar atau bahkan 100% oleh PemerintahIndonesia.

• Asuransi milik Swasta Nasional, yaitu asuransi yangkepemilikan saham sepenuhnya dimiliki oleh swasta

nasional, sehingga siapa yang paling banyak memilikisaham maka memiliki suara terbanyak dalam Rapat UmumPemegang Saham.

• Asuransi milik Perusahaan Asing, biasanya beroperasi diIndonesia hanyalah merupakan cabang dari negara lain

dan jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh 100% pihakasing.• Asuransi milik Campuran, merupakan asuransi yang

sahamnya dimiliki campuran antara swasta nasionaldengan pihak asing.

Page 28: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 28/49

BENTUK USAHA PENUNJANGASURANSI

1. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasakeperantaraan dalam penutupan asuransi dan penangananpenyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untukkepentingan tertanggung.

2. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasakeperantaraan dalam penempatan asuransi danpenanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi denganbertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

3. Usaha penilai kerugian asuransi, yang memberikan jasapenilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yangdipertanggungkan.

4. Usaha konsultan aktuaria, yang memberikan jasakonsultasi aktuaria5. Usaha agen asuransi, yang memberikan jasa

keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransiuntuk dan atas nama penanggung

Page 29: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 29/49

BADAN HUKUM ASURANSI

• Badan hukum yang boleh bergerak dalambidang usaha asuransi dan usahapenunjang usaha asuransi adalah badan

hukum yang berbentuk PerseroanTerbatas, Badan Hukum Koperasi, BadanHukum Persero dan Badan Hukum Usaha

Bersama (mutual )

Page 30: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 30/49

PERSYARATAN PERUSAHAANUNTUK MEMPEROLEH IZIN USAHA

• Anggaran dasar

• Susunan organisasi

• Permodalan

• Kepemilikan

• Keahlian di bidang perasuransian

• Kelayakan rencana kerja.

• Hal-hal lain yang diperlukan untuk mendukungpertumbuhan usaha perasuransian secarasehat.

Page 31: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 31/49

PRINSIP DASAR

ASURANSI

Page 32: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 32/49

1. Insurable Interest (Kepentingan yang

dipertanggungkan). 

2. Utmost Good Faith (Kelulusansempurna)

3. Proximate Cause 

4. Indemnity (Indemnitas)5. Subrigation (Subrogasi)

PRINSIP DASAR ASURANSI

Page 33: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 33/49

Insurable Interest 

• yaitu hak untuk mengasuransikan yang timbul darisuatu hubungan keuangan antara tertanggungdengan yang diasuransikan dan di akui secarahukum.

• Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek

yang diasuransikan apabila anda menderitakerugian keuangan seandainya terjadi musibah yangmenimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyektersebut, kepentingan keuangan ini memungkinkananda mengasuransikan harta benda atau

kepentingan anda.• Insurable interest (kepentingan yangdipertanggungkan) berarti pelanggan mempunyaisuatu kepentingan yang dapat diasuransikan, hal initimbul dari hubungan finansial yang diakui hukum

Page 34: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 34/49

Hubungan tersebut dapat timbul karena :• Hukum : menurut hukum kebiasaan, seseorang atau

harta benda selain dimiliki oleh orang tersebut, juga

dimiliki oleh keluarganya. Dengan demikian seseorangbapak dapat membelikan asuransi untuk anak atau hartabenda milik anak, atau sebaliknya.

• Undang-Undang : misalnya, setiap perusahaanangkutan penumpang diharuskan bertanggung jawab

apabila ada penumpang yang mengalami kecelakaan,oleh karena itu perusahaan angkutan tersebut boleh,bahkan diwajibkan membeli asuransi untukpenumpangnya.

• Kontrak : misalnya dalam suatu kontrak kerja bangunan,

kontraktor dibebani tanggung jawab untukmenyelesaikan pembangunannya, dengan demikian,kontraktor tersebut boleh membeli proteksi asuransicontractor

Page 35: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 35/49

• Orang dikatakan memiliki insurable interest atasobyek yang diasuransikan apabila orangtersebut menderita kerugian keuangan

seandainya terjadi musibah atas obyek tersebut.• Dan apabila terjadi musibah atas obyek yang

diasuransikan dan terbukti bahwa orangtersebut tidak memiliki kepentingan keuangan

atas obyek tersebut, maka orang tersebut tidakberhak atas ganti rugi.

Page 36: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 36/49

Utmost Good Faith 

• yaitu suatu tindakan untuk mengungkapkan secaraakurat dan lengkap semua fakta yang material (material fact ) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baikdiminta maupun tidak, yang artinya adalah penanggungharus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala

sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dansi tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yangdipertanggungkan.

• Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnyadan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang

berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan resiko-resiko yang dijamin maupunyang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisipertanggungan secara jelas dan teliti

Page 37: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 37/49

Prinsip utmost good faith (i’tikad baik) merupakan prinsipbahwa setiap tertanggung berkewajiban memberitahukansecara jelas dan teliti mengenai segala fakta penting yangberkaitan dengan obyek yang diasuransikan serta tidakmengambil untung dari asuransi.

Fakta penting tersebut berlaku :• Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibacakansampai kontrak asuransi selesai dibuat, yaitu saatmenyetujui kontrak tersebut.

• Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.

• Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi danmengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan perubahantersebut.

Fakta Prinsip Utmost Good Faith

Page 38: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 38/49

Fakta Perusahaan Asuransi

Prinsip ini juga berlaku bagi perusahaan asuransi,yaitu berkewajiban menjelaskan resiko yangdijamin maupun yang dikecualikan secara jelasdan teliti, kewajiban untuk memberikan fakta

penting tersebut berlaku :• Sejak perjanjian mengenai asuransi dibicarakansampai polis keluar.• Saat perpanjangan polis.

• Pada saat terjadi perubahan pada polismengenai hal-hal yang berkaitan denganperubahan itu.

Page 39: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 39/49

Fakta Tertanggung

1. Situasi dan kondisi obyek secara internal(konstruksi, barang yang ada, dll)

2. Situasi dan kondisi obyek secaraeksternal (lingkungan sekitar) :

a. Pengalaman klaim yang pernah ada.

b. Pengalaman penutupan asuransisebelumnya.

c. Fakta teknis lainnya yang diketahui.

Page 40: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 40/49

Kelebihan PrinsipUtmost Good Faith

• Secara umum tertanggung mengetahuilebih lengkap, obyek yang akandiasuransikan dibandingkan dengan

penanggung.

• Perhitungan besaran premi sangatdipengaruhi oleh beban resiko.

Page 41: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 41/49

Pelanggaran PrinsipUtmost Good Faith

• Pernyataan atau keterangan yang salah tetapi bukan karenakesengajaan.

• Pernyataan atau keterangan yang salah dilakukan dengan sengajauntuk mendapatkan keuntungan.

• Tidak mengungkapkan fakta atau tidak memberitahukan hal-halyang diperlukan pihak lain, bukan karena kesengajaan, namunmungkin karena ketidak-tahuan atau kelupaan.

• Menyembunyikan keterangan atau fakta secara sengaja untukmendapatkan keuntungan.

Contoh

• Mengajukan klaim asuransi yang bersifat fiktif• Menaikkan jumlah permintaan ganti rugi dengan rekayasa yangsengaja dimanipulasi.

• Mengasuransi obyek asuransi yang rawan dengan keterangan yangberbeda dengan kenyataan yang ada.

Page 42: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 42/49

Reaksi atas Pelanggaran

1. Menganggap batal kontrak atauperjanjian asuransi yang ada.

a. Tidak ada kontrak dari awalnya.

b. Menolak bertanggung jawab atasklaim

2. Menuntut pihak yang melakukan

kesengajaan untuk merugikan pihak lain3. Menganggap tidak ada pelanggaran, dan

melanjutkan kontrak asuransi.

Page 43: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 43/49

Proximate Cause 

• Yaitu suatu penyebab aktif, efesien yang menimbulkanrangkaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpaadanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif darisumber yang baru dan independen.

• Penyebab dominan tidak selalu harus selalu penyebab

pertama, atau penyebab terakhir. Penyebab yang palingaktif dan efesien menimbulkan kerugian yang dijadikanproximate cause.

• Apabila terjadi dua peristiwa yang bersamaan makakeduanya tidak dikecualikan dalam polis, kalau salah satudikecualikan dan kerugian tidak bisa dipisahkan, tidakdijamin. Kalau bisa dipisahkan, hanya yang tidakdikecualikan yang dijamin asuransinya. Dan dalamkeadaan khusus diperlukan bantuan penetapan para ahlidan profesional terkait.

Page 44: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 44/49

Indemnity 

• Yaitu suatu mekanisme dimana penanggungmenyediakan kompensasi financial dalamupayanya menempatkan tertanggung dalamposisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum

terjadinya kerugian (KUHD pasal 252 dan 253,serta dipertegas dalam pasal 278)• Apabila obyek yang diasuransikan terkena

musibah sehingga menimbulkan kerugian, makapihak asuransi akan memberi ganti rugi untuk

mengembalikan posisi keuangan tertanggungsetelah terjadi kerugian menjadi sama dengansesaat sebelum terjadi kerugian.

Page 45: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 45/49

Cara pembayaran ganti rugi

• Pembayaran dengan uang tunai (cash),misalnya dalam asuransi kecelakaan diri, ataubiaya perbaikan kendaraan yang rusak akibatkecelakaan.

• Perbaikan (repair), misalnya bengkel mobilrekanan asuransi• Penggantian (replace), misalnya membangun

kembali bangunan yang rusak akibat kerugian.

• Pemulihan kembali (reinstate), misalnya untukmesin-mesin, atau berlaku juga pada asuransimobil.

Page 46: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 46/49

Subrigation 

• Yaitu pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepadapenanggung setelah klaim dibayar.

• Prinsip ini diatur dalam pasal 284 KUHDagang, yaitu “Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi

sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggungakan menggantikan kedudukan tertanggung dalamsegala hal untuk menuntut pihak ketiga telahmenimbulkan kerugian pada tertanggung”. 

• Maksud diatas yaitu, apabila anda mengalami kerugian

akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga, maka pihakpenanggung, setelah memberikan ganti rugi kepadatertanggung, akan menggantikan tertanggung dalammengajukan tuntutan pada pihak ketiga tersebut.

Page 47: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 47/49

Mekanisme Prinsip Subrogation

• Tertanggung harus memilih salah satu sumber penggantiankerugian, dari pihak ketiga atau dari asuransi.

• Kalau tertanggung sudah menerima penggantian kerugiandari pihak ketiga, ia tidak akan mendapatkan ganti rugi dariasuransi, kecuali jumlah penggantian dari pihak ketiga

diterima tidak sepenuhnya.• Kalau tertanggung sudah mendapatkan penggantian dariasuransi, maka ia tidak boleh menuntut pihak ketiga, karenahak menuntut tersebut sudah dilimpahkan ke perusahaanasuransi.

Contoh.

Kendaraan A ditabrak kendaraan B, kendaraan Adiasuransikan ke XYZ. Setelah XYZ membayar klaim ke pihakA, maka XYZ bertindak atas pihak A dapat mengajukan klaimke pihak B

Page 48: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 48/49

Contribution 

• Yaitu prinsip mengasuransikan harta benda yang sama padabeberapa perusahaan asuransi.

• Walau sudah ditegaskan tidak diperbolehkan, tetapi mungkinsaja seseorang mengasuransikan harta benda yang sama padabeberapa perusahaan asuransi. Bila terjadi kerugian atas obyekyang diasuransikan, maka secara otomatis berlaku prinsip ini.Tertanggung tidak mungkin mendapatkan penggantian kerugiandari masing-masing perusahaan asuransi secara penuh.

• Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila perusahaan asuransitelah membayar ganti rugi yang menjadi hak tertanggung, makaperusahaan berhak menuntut perusahaan asuransi lain yangterlibat dalam obyek tersebut untuk membayar bagian kerugian

sesuai dengan prinsip distribusi.• Prinsip ini tidak berlaku pada asuransi jiwa dan asuransi

kecelakaan diri yang berkaitan dengan meninggal dunia, ataucacat tetap.

Page 49: 006 Aspek Hukum Asuransi

5/11/2018 006 Aspek Hukum Asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/006-aspek-hukum-asuransi-55a35adc7dc1d 49/49

TUJUAN ASURANSI• Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang

diderita satu pihak• Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus

mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikanperlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya

• Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biayayang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar

sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidakpasti

• Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bankmemerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan olehpeminjam uang.

• Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak

asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal inikhusus berlaku untuk asuransi jiwa.

• Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha padasaat ia tidak dapat berfungsi (bekerja)