6
PRASARANA JALAN Waktu : 180 menit A. FUNGSI DARI JALAN - Meningkatkan hubungan kegiatan ekonomi masyarakat desa. - Mempercepat Akses. B. KRITERIA (a) Bermanfaat bagi masyarakat banyak. (b) Jalan yang berkualitas. Mengutamakan kualitas pekerjaan jalan, dengan cara : - Memilih bahan yang memenuhi standar kelas jalan. - Dilaksanakan setelah Trial lapangan. - Dilakukan sertifikasi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. (c) Partisipasi Pelaksanaan Pekerjaan diutamakan dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) (d) Memperhatikan Dampak Lingkungan Kelayakan untuk perencanaan jalan harus melihat aspek dampak terhadap lingkungan yang ada. (e) Rencana Lalu lintas Pemakai jalan. Harus memperhatikan jenis lalu lintas dan perkiraan tingkat kepadatannya serta mempertimbangkan batasan-batasan standar teknis yang ditentukan di manual, sehingga diharapkan perencanaan tepat sesuai kebutuhan setempat. (f) Standar Desain Geometrik Jalan. Dalam desain jalan ini harus dibuat lengkap meliputi penampang melintang tipikal, alinyemen horizontal, alinyemen vertikal (penampang memanjang), landai maksimum dan jarak pandangan. C. JENIS-JENIS JALAN YANG UMUM 1. Jalan dengan konstruksi Telford dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m. 2. Jalan dengan konstruksi Telasah dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m. 3. Jalan dengan konstruksi Sirtu dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m. 4. Jalan dengan konstruksi Rabat Beton dengan lebar > 2,0 m. 5. Jalan dengan konstruksi Aspal hanya diizinkan pada daerah tanjakan > 12 %, 6. maksimum 150 m.

01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

  • Upload
    kia

  • View
    150

  • Download
    32

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Modul Kader Teknis Desa

Citation preview

Page 1: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

PRASARANA JALAN Waktu : 180 menit

A. FUNGSI DARI JALAN

- Meningkatkan hubungan kegiatan ekonomi masyarakat desa.

- Mempercepat Akses.

B. KRITERIA

(a) Bermanfaat bagi masyarakat banyak.

(b) Jalan yang berkualitas.

Mengutamakan kualitas pekerjaan jalan, dengan cara :

- Memilih bahan yang memenuhi standar kelas jalan.

- Dilaksanakan setelah Trial lapangan.

- Dilakukan sertifikasi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.

(c) Partisipasi

Pelaksanaan Pekerjaan diutamakan dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat

melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

(d) Memperhatikan Dampak Lingkungan

Kelayakan untuk perencanaan jalan harus melihat aspek dampak terhadap

lingkungan yang ada.

(e) Rencana Lalu lintas Pemakai jalan.

Harus memperhatikan jenis lalu lintas dan perkiraan tingkat kepadatannya serta

mempertimbangkan batasan-batasan standar teknis yang ditentukan di manual,

sehingga diharapkan perencanaan tepat sesuai kebutuhan setempat.

(f) Standar Desain Geometrik Jalan.

Dalam desain jalan ini harus dibuat lengkap meliputi penampang melintang tipikal,

alinyemen horizontal, alinyemen vertikal (penampang memanjang), landai

maksimum dan jarak pandangan.

C. JENIS-JENIS JALAN YANG UMUM

1. Jalan dengan konstruksi Telford dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m.

2. Jalan dengan konstruksi Telasah dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m.

3. Jalan dengan konstruksi Sirtu dengan lebar > 2,5 m ~ 3.0 m.

4. Jalan dengan konstruksi Rabat Beton dengan lebar > 2,0 m.

5. Jalan dengan konstruksi Aspal hanya diizinkan pada daerah tanjakan > 12 %,

6. maksimum 150 m.

Page 2: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

D. JENIS-JENIS JALAN YANG KHUSUS

Untuk Daerah Rawa, Sungai dan daerah khusus lainnya akan dibahas oleh KM

dan FK berdasarkan kondisi setempat.

E. PERKERASAN JALAN

Cara pemilihan Konstruksi perkerasan jalan :

(a) Survey perkiraan jumlah dan jenis lalu lintas pemakai.

(b) Kondisi tanah dasar jalan tersebut dan kondisi banjir.

Kondisi Lalu Lintas Konstruksi / Tebal

- Jalan Baru Sedang Telford 15/20 cm.

Telasah 20 cm.

- Jalan lama

- Tanah labil

Sedang / Padat Telford 15/20 cm.

Telasah 20 cm.

- Jalan lama

- Tanah Stabil

- Pondasi lama

Sedang / Padat Telford 8/15 cm.

Telasah 15 cm

- Jalan baru Sedang Sirtu Padat > 20 cm.

- Jalan lama

- Tanah labil

Sedang / Padat Sirtu Padat > 20 cm.

- Jalan lama

- Tanah Stabil

- Pondasi lama

Sedang / Padat Sirtu Padat > 15 cm.

Cara Pemilihan Konstruksi perkerasan jalan :

Konstruksi

Perkerasan

Penggunaan Keuntungan Kerugian

- Telford - Pada daerah datar

& pegunungan.

- Tanah yang lunak

& keras.

- Konstruksi kuat

- Mudah

perbaikannya

- Tidak semua desa

mudah untuk

mendapatkan batu

belah

- Telasah - Pada tanjakan

tajam

- Pada pegunungan

yang susah

memobilisasi alat

gilas

- Permukaan lebih

baik dari pada

Konstruksi

Telford

- Sulit diaspal.

- Perlu tenaga ahli

khusus.

- Sirtu - Pada tanah datar

- Daerah pantai

- Mudah

pelaksanaannya

- Harus digilas.

- Mudah tererosi.

- Rabat Beton - Tanah labil

- Mudah pecah

- Lembek

- Pada tanjakan

- Singkapan batu

- Awet

- Mudah

Perbaikannya

- Mahal

- Aspal - Tanjakan > 12 %,

maksimum 150 m

(Tiap tanjakan)

- Permukaan lebih

baik / halus.

- Mahal.

- Perawatan susah.

Page 3: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

Pemilihan Konstruksi Perkerasan Jalan

Untuk mempermudah pemilihan jenis perkerasan perlu diperhitungkan faktor-faktor seperti dalam tabel berikut :

Faktor Yang Diperhitungkan

Badan Jalan Perkerasan Jalan Lapis Penutup

Perbaikan Tanah Telford Telasah Sirtu Rabat Beton

Sandsheet Buras

Pela

yan

an

Volume Lalu Lintas > 100 - sangat sesuai

sesuai kurang sesuai sangat sesuai

sangat sesuai

sesuai

100 > Vol. Lalu Lintas> 40 - sangat sesuai

sesuai sesuai sangat sesuai

tidak perlu sangat sesuai

40 > Vol. Lalu Lintas - sangat sesuai

sangat sesuai

sangat sesuai sangat sesuai

tidak perlu tidak perlu

Kenyamanan - cukup nyaman nyaman nyaman nyaman nyaman

Usia Konstruksi - sangat awet

awet kurang awet sangat awet

awet kurang awet

Ko

nd

isi

Ta

nah

Tanah Keras tidak perlu perbaikan

sangat sesuai

sangat sesuai

sangat sesuai sangat sesuai

- -

Tanah Sedang tidak perlu perbaikan

sesuai sesuai kurang sesuai sangat sesuai

- -

Tanah Lunak perlu perbaikan sesuai sesuai kurang sesuai sangat sesuai

- -

Existing Berlubang perlu leveling sesuai sesuai kurang sesuai sangat sesuai

- -

Ko

nd

isi

Me

dan

Tanjakan - Turunan - sesuai sesuai kurang sesuai sangat sesuai

sangat sesuai

sesuai

Dataran - sangat sesuai

sangat sesuai

sangat sesuai sangat sangat

tidak perlu tidak perlu

Daerah Banjir - kurang sesuai

kurang sesuai

kurang sesuai sesuai - -

Pela

ksan

aan

Mudah Dikerjakan bervariasi mudah agak susah mudah mudah agak susah

Mudah

Menyerap Tenaga Kerja banyak banyak banyak sedikit cukup banyak

sedikit sedikit

Pemadatan Manual buruk buruk baik buruk tidak perlu buruk buruk

Pemadatan Mesin baik baik baik baik tidak perlu baik baik

Biaya Konstruksi bervariasi relatif

sedang relatif sedang relatif murah

relatif mahal

relatif mahal

relatif sedang

Catatan : Untuk kondisi khusus dapat didiskusikan dengan KM. Teknis

Page 4: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

F. TAHAPAN PEMBUATAN JALAN (Contoh : Perkerasan Telford)

Pembuatan / Pembukaan badan jalan.

- Penentuan As Jalan.

- Pengukuran lebar perkerasan.

- Pemasangan patok untuk batu pinggir.

- Pembersihan lapangan.

- Pekerjaan Galian dan Timbunan.

- Pembuatan punggung sapi.

- Pemadatan badan jalan.

Pemasangan lapisan bawah / pasir.

Pembuatan perkerasan jalan.

Pemadatan lapisan penutup perkerasan.

Pemasangan lapisan penutup.

Pemadatan lapisan penutup perkerasan.

A. SURVAI PENGUKURAN LAPANGAN

1. Survai Orientasi, yang perlu diamati pada survai ini :

a) Ketajaman tanjakan dan turunan (harus direncanakan mobil bisa naik).

b) Existing Drainase (sedapat mungkin rencana drainase disesuaikan dengan

kondisi existing).

c) Jenis tanah dan kondisi existing (untuk menetukan jenis konstruksi, tebal

perkerasan, perbaikan dan pembentukan badan jalan).

d) Alternatif Trase Jalan (dipilih trase terbaik).

e) Material yang bisa didapat di sekitar jalan (yang dapat digunakan untuk

konstruksi).

2. Survai Detail, kegiatannya meliputi :

a) Mempersiapkan format dan peralatan yang diperlukan.

b) Mempersiapkan dan melatih tenaga survai.

c) Mengisi formulir SAP, VAP, MAP dan formulir perhitungan galian timbunan

jalan.

d) Membuat perbaikan badan jalan.

e) Membuat sket bangunan pelengkap disertai dengan ukurannya.

f) Memasang patok ukur.

Page 5: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

3. Survai Geometrik meliputi :

1) Alinyemen dan konstruksi jalan baru

a) Detil survai data jalan dan drainase.

b) Detil pengukuran memanjang dan penampang melintang.

c) Denah situasi trase atau peta jalan.

2) Rekonstruksi dan peningkatan jalan

a) Detil pengukuran penampang melintang pada interval 50 m, tetapi pada

tikungan dan perubahan kemirinagna besar harus pada jarak lebih dekat.

b) Data leveling atau perataan sepanjang sumbu jalan.

c) Denah situasi trase atau peta jalan.

d) Daerah yang tidak standar agar dibuatkan potongan melintang tersendiri.

3) Jenis Tanah Sepanjang Alinyemen.

4) Informasi Sumber-sumber Bahan.

B. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1) PENAMPANG MELINTANG TIPIKAL

Penampang daerah rata.

Penampang daerah galian.

Penampang daerah timbunan.

Penampang daerah galian dan timbunan.

2) ALINYEMEN HORIZONTAL

Memperbaiki lengkung yang ada.

Memasukkan super elevasi sampai suatu maksimum landai sebesar 10 %.

Pelebaran lengkung termasuk perkerasannya sebesar 0.5 m sampai dengan 1.0

m. dan jari-jari lengkung minimal 10 m.

Tempat persimpangan.

3) ALINYEMEN VERTIKAL

Lengkung vertikal cembung.

Lengkung vertikal cekung.

4) LANDAI MAKSIMUM

Untuk jalan menanjak menerus maksimum landai 7 %.

Untuk jalan menanjak bertingkat pada bagian pendek setiap jarak 150 meter

(datar) harus diberi bagian datar atau menurun minimum 10 meter, dan maks.

Landai 20%.

5) JARAK PANDANGAN

Tikungan horizontal atau lengkung vertikal, minimal jarak pandang 30 meter.

Page 6: 01 Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana Jalan Desa

G. PENYUSUTAN MATERIAL

Untuk pelaksanaan pekerjaan Konstruksi, akan terjadi perubahan volume berupa

penyusutan material. Penyusutan yang terjadi karena :

- Material berubah dari kondisi asli ke padat.

- Material terbuang, hilang, atau tidak terpakai.

Agar material yang disediakan cukup, maka dalam perencanaan perlu digunakan Faktor

Penyusutan Material. Rumus Penyusutan :

Kebutuhan = (Volume) x (Faktor Penyusutan)

No. Jenis Material Faktor Penyusutan

1. Pasir 1.34

2. Tanah Biasa 1.25

3. Lempung 1.25

4. Batu belah 1.30

5. Batu Koral / batu kapur 1.30

6. Bata 1.02 – 1.05

7. Besi 1.10 – 1.30

Contoh :

Kebutuhan batu telford sepanjang 100 meter dengan lebar 3 meter dan tebal

20 cm.

Batu belah yang dibutuhkan untuk perkerasan adalah :

100 m x 3 m x 0,2 m x 1,3 = 78 m 3.