16

02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan
Page 2: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa02 EDUKATORIAL

”Mengajak Kembalike Jalan yang Benar”

Satu Jam Bersama Rektor Unesa, Prof. DR. Haris Supratno

Betul-betul sebuah moment singkat yangmengesankan, ketika pada suatu hari di bulan Maret,saya bersama Pak Ihsan, Sekjen Klub Guru, bertemudengan Rektor Unesa Prof. DR. Haris Supratno, di ruangkerjanya. Pertemuan dimulai pukul 4 sore lebih sedikit.

MULA-MULA kami mengajukan kerjasa-ma antara Klub Guru dengan Unesa, na-mun kemudian disarankan untuk melaku-kan kerjasama dengan unit-unit di bawahUnesa; misalnya Lemlit, Fakultas, Jurusan,dll. Sebuah masukan yang bagus dan rea-listis. Layaknya Bapak (kami semua kanalumnus IKIP/Unesa), Pak Haris banyak sekalimemberi saran dan masukan bagi perkem-bangan Klub Guru yang ditetaskan olehkaum Ganesis alias keluarga unesa (alumni,mahasiswa, dan karyawan).

Pak Haris kemudian bercerita kepada kamitentang ’pergulatannya’ menegakkan ke-benaran. Yang menjadi ’musuh’nya tak tang-gung-tanggung: Depdiknas dan BPK (BadanPemeriksa Keuangan), serta Paguyuban Rek-tor yang selama ini menjadi panitia peneri-maan mahasiswa baru di perguruan tingginegeri. Prinsip Pak Haris jelas: karena uangpendaftaran mahasiswa baru itu tergolongPenerimaan Negara Bukan Pajak, maka ma-suknya harus ke negara melalui rekening pa-ra rektor perguruan tinggi. Ini, tentu saja’mengusik’ kenyamanan panitia penerimaanselama ini.

”Saya mengajak kawan-kawan rektor untukkembali ke jalan yang benar,” kata Pak Haris.Saya bangga sekali dengan Pak Haris, RektorUnesa, yang berhasil ’memprovokasi’ rektor-rektor lain di seluruh Indonesia untukmembuka mata dan menyadari persoalannya.Sekilas terbersit pertanyaan, ”Kok semua rektormau ya diajak Pak Haris melakukan hal yangdinilai kontroversial, berkonflik, dan berskalabesar ini?” Dalam hati saya jawab sendiri:”Bukan karena Pak Haris senior dibanding pararektor, tetapi juga keteguhan jiwa kependi-dikannya yang membuatnya capable untukleading dan memberi direction akan apa yangseharusnya dilakukan.”

Yang paling lucu adalah fragmen ceritanyaketika didatangi Anwar Nasution, Ketua BPK, yang”merayu” Pak Haris agar mengendorkan per-juangan. Jawaban Pak Haris enteng saja, ”Sayadan kawan-kawan rektor mau saja patuh padaapa yang selama ini terjadi, tetapi anak buahBapak menyalahkan kami. Saat pemeriksaanBPK, kami semua dianggap menggelapkanpenerimaan negara.” Pak Haris menunjukkansurat teguran dan laporan penyelidik BPK pada

sang ketua. Dengan kata lain tersirat: antara Ketuadan staf BPK tidak sama. Staf menyalahkan rektorkarena tidak setor uang ke kas negara (selamaini dana penerimaan mahasiswa masuk kaspanitia), ketua BPK malah sependapat denganPaguyuban Rektor (panitia) yang dipimpinRektor UI, dan didukung Depdiknas. Merekamenentang Pak Haris dkk yang ingin mengem-balikan penerimaan itu ke Kas Negara melaluirekening rektor.

Apa yang dilakukan Pak Haris dan rekan-rekan rektor se Indonesia (sebagian besar rek-tor perguruan tinggi negeri mendukung

gagasan ini), adalah perjuangan menegakkankebenaran dan meluruskan Undang-undang/peraturan. Pak Haris akan tersinggung biladikatakan ini persoalan ”rebutan uang”.

”Ada yang bilang, dari dulu kan juga be-gitu? Saya jawab, dulu tak ada yang beranimengkritik. Sekarang ini, semua orang me-ngawasi. Kita ini salah prosedur saja, bisamasuk penjara. Oleh sebab itu, harus patuhperaturan dan harus lurus,” ujar Pak Haris.

Saya tidak bisa membayangkan, berapa yajumlah dana masuk dari SPMB di seluruhIndonasia selama ini, pasti banyak sekali. Sayajuga tak sempat menanyakan, selama iniuang itu dikemanakan, bila bukan dianggappenerimaan negara bukan pajak? Ke kas

panitianya? Siapa saja panitianya, digunakanapa dana itu? Pasti akan lebih bermanfaatbila dikembalikan kepada mahasiswa diperguruan tinggi bersangkutan.

Kami terpaksa berpamitan ketika adzanmagrib berkumandang. Segan juga kepadayang dikunjungi –dan para staf-nya, yang haruspulang selepas magrib. Namun, kabarnya, be-kerja sepenuh waktu sudah menjadi tradisi parapejabat tinggi di Unesa . Tidak terasa, berbincangitu amat memperkaya wawasan dan mene-guhkan semangat pendidikan dan kepemim-pinan di jalan yang benar. (sirikit syah)

Rektor Unesa, Prof. DR. Haris Supratno, ketika berbincang bersama M. Ihsan dan Sirikit Syah (tengah)di gedung rektorat, Jl. Ketintang Surabaya, beberapa waktu lalu.

Saya tertarik untuk berlangganan tabloid EDUKASI: 06 edisi Rp. 30.000 12 edisi Rp. 60.000

Nama : …………………………………………………………...Instansi/Sekolah : ………………………………………………Alamat : …………………………………………………………Kota/Provinsi : …………………………. Kode Pos: …………...Telepon : ………………………… Handphone: ………………E-mail : …………………………………………………………..Mulai Edisi : ………………………… s/d ……………………...

Saya akan membayar atas nama: Pribadi Instansi/Sekolahdengan cara: WESEL POS Tunai

Bank BCA, a/n Mohammad Ihsan, A/C. 788-0877661 Bank Mandiri, a/n Mohammad Ihsan, A/C. 1420004702956

FORMULIR BERLANGGANAN

Kirimkan formulir dan bukti pembayaran melaluifax atau pos ke Bagian Distribusi & Sirkulasi: Jl. RungkutAsri Timur 7/8 Surabaya Telp & Fax 031-8710230.

TABLOID AKAN DIKIRIM SETELAH KAMI TERIMA BUKTI PEMBAYARAN ANDA.

Pemimpin Redaksi: Sirikit Syah, Redaktur Pelaksana: Abu Alif, Redaktur Eksekutif: Satria Dharma,Muhammad Muhyi Faroq, Kepala Biro Jakarta: Habe Arifin, Reporter: Kholid Mawardi, Catur W, Fotografer:Setya Candra Wibaya, Direktur Marketing dan Pemasaran: Mohammad Ihsan,M Zainul, Diterbitkan oleh:Keluarga Unesa (Ganesa) dan Klub Guru.Alamat Redaksi: Jl. Rungkut Asri Timur 7/8 Surabaya Telp/Fax. (031) 8710230Website: www.keluargaunesa.com - www.klubguru.com Email: [email protected]

PERSOALAN kejujuran dan sportivitas tam-paknya sudah mulai luntur pada diri bangsa ini.Meskipun bukan jaminan mutlak dan mampumewakili subtansi sportivitas yang dimaksud, akantetapi fakta buruk perihal kecurangan yangdilakukan onum dunia pendidikan kita dalampelaksanaan ujian akhir nasional (Unas) telahmembuka mata kusut kita semua.

Profesi dan visi guru yang begitu mulia, ternyatamudah sekali luntur oleh pengaruh kekhawatiranketidaklulusan peserta didik. Padahal, kita semuatahu bahwa tujuan pendidikan adalah membangunmental serta kemampuan manusia yang brilian.Namun bila dalam prosesnya terjadi keculasan,tentu hasilnya kelak tidak sesuai harapan. Ironisnyalagi, bila hal tersebut menjadi 'tradisi' sehingga akanmerusak nilai-nilai luhur pendidikan mulai akarhingga ujuang buahnya.

Fenomena dan aroma kurang sedap tentangkecurangan, korupsi, maupun kejahatan terstrukturdi negeri ini sudah tak lagi bisa disembunyikan.Oleh sebab itu, perlu segera dicarikan solusi yangtepat sebagai serum pengobat ini semua. Ranapendidikan yang semula selalu agung di bawahtangan-tangan kejujuran, kini pun telah ternoda.Guru yang identik dengan keluhuran penuhkeikhlasan, sekarang terbawa arus dengan beranimemalsu demi tujuan lolos sertifikasi portofolio.

Alhasil, sudah sedimikian parahnya penyakitnegeri ini hingga vaksin yang semula diharapkanterperlihara di tangan para guru, akhirnya goyahdan terhanyut pula dalam arus yang sama. Namuntak pernah ada kata terlambat. Bahkan masihbanyak kesempatan bagi kita yang berdiri di jalurpendidikan untuk memperbaiki diri. Caranyabagaimana? Kita kembali kepada kelu huran,kejujuran, dan niatan yang mengendepankan etikadan moral di atas segalanya.

Itulah sejatinya obat yang selama ini kitanantikan, tapi masih saja kita cari alasan untukmengulangi kesalahan serupa. Lantas, sampaikapan bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukan,bila pelitanya (baca: guru) mengenyampingkan itusemua? Mari kita mulai selangkah lebih baik dariyang telah mampu kita perbuat sebelumnya.

Apa pun hasilnya, kemampuan sendiri yangdilandasi kejujuran adalah bagian dari perjuanganyang tak pernah akan ada matinya. Dan, itulahsebenarnya tujuan dilaksanakannya ujian. (edukasi)

Hilangnya NilaiMoral Pendidikan

REFLEKSI

Page 3: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

03mencerdaskan kehidupan bangsaEDUUTAMA

Gaji Take Home Pay Guru Rp 7 Juta

Cek KosongTunjanganKesra DKISebut saja Johan (50). Guru Matematikadi sebuah SMU Negeri di DKI ini mulaigerah. Di sekolahnya, ia diwajibkanmengajar sebanyak 24 jam matapelajaran sepekan. Angka minimumuntuk guru profesional. Selama ini,Johan hanya mengajar sebanyak 16 jamseminggu. Selebihnya, ia ngasong disekolah lain atau pulang bersantaibersama keluarga. Pulang sebelum belsekolah berdentang sudah lazimdilakukannya. Dalam sepekan, ia bisalibur dua atau tiga hari. Praktis disekolah ia hanya 4 hari. Kepala sekolahtak pernah menegurnya.

KEBIASAAN Johan itu kini tergang-gu. Sekolah tempatnya mengajar kinimenjadi sekolah rintisan interna-sional. Aktivitasnya pun mulai padat.Tugas mengajarnya ditambah. Belumlagi ada program bimbingan me-ngajar khusus yang dilakukan di luarjam mengajar. Juga persiapan ujiannasional, membuat rencana per-siapan mengajar, penelitian tindakankelas, dan berbagai macam try out.

Ia pening karena tak bisa lagingasong di sekolah swasta, pulangsebelum bel, dan bersenda guraubersama anak dan istri di rumah.Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnyadengan tunjangan perbaikan peng-hasilan (TPP) biasa disebut TunjanganKesra sebesar Rp 2,5 juta sebulan. Jo-han tetap tidak puas. “Di sini, jadwalnyapadat sekali. Saya ingin pindah ke se-kolah lain yang lebih santai. Toh masihbanyak sekolah negeri yang longgar,”katanya, seperti ditirukan Endang Wati,SPd, guru fisika di SMU Muhamma-diyah Jakarta Barat kepada Edukasi.

Kepala Dinas Pendidikan Menengahdan Tinggi Margani Muhamad Mustarmengatakan, sejak 2004 lalu Pemprovmemberikan TPP. Awalnya TPP diberikanhanya Rp 1 juta. Tahun kedua naikmenjadi Rp 1,5 juta, tahun ketiga naiklagi menjadi Rp 2 juta. “Tahun 2007hingga sekarang angkanya naikmenjadi Rp 2,5 juta,” tutur Marganikepada Edukasi, di ruang kerjanya.

Guru Bantu juga diberi tunjangan.Besarnya sekitar Rp 500 ribu. GuruBantu merupakan guru swasta yangdirekrut oleh Menteri PendidikanNasional. Pemprov DKI belum menga-ngkat guru Bantu menjadi guru PNSDKI karena terbentur aturan. Sedang-kan guru swasta diberi tunjanganoleh pemerintah pusat melalui APBNsebesar Rp 200 ribu sebulan. Angkaini diberikan secara nasional.

Jika dihitung, gaji take home payyang diperoleh guru PNS di DKI

sekitar Rp 6-7 juta sebulan. Angka ituterdiri atas gaji pokok (rata-rata)sebesar Rp 1,5 juta, tunjanganperbaikan penghasilan Rp 2,5 juta,tunjangan sertifikasi guru Rp 1,5 juta,dan tunjangan sekolah (melaluiAnggaran Pendapatan dan BelanjaSekolah) Rp 750-Rp 1,5 juta. Jika iamengajar di sekolah swasta, ia akanmendapatkan tambahan lagi sebesarRp 500 – Rp 1 juta per bulan.

Jumlah penghasilan sebesar ini

rupanya justru membuat Johan taksemangat mengajar. Ia malah memilihpindah ke sekolah negeri yang lebihsantai. “Gajinya sa-ma, tunjangannyasama, ngapain re-pot-repot meng-ajar,” kilahnya, jugaseperti dituturkanEndang Wati. Me-nurut Endang, ba-nyak temannya,yang PNS, jugamemiliki mentalseperti ini. “Mereka

sering bolos, mengajar tidak pernahmembuat rencana pembelajaran, dancara mengajarnya seenaknya. Yangironis, mereka tak pernah mengorek-si hasil kerja siswa. Nilai yang di-berikan untuk pengisian rapor ditulisrata 7 semua. Yang beda cuma satuatau dua orang saja,” imbuh Endang.

Cek Kosong Kesra DKITunjangan Kesra DKI diberikan

kepada semua guru, mulai guruTaman Kanak-Kanak hingga guruSMU/SMK yang berstatus pegawainegeri. Pemprov memberikan tunja-ngan tanpa syarat apa pun. Guru yangmalas atau yang rajin, yang pintar atauyang kurang pintar, yang berprestasidan yang suka bolos, semuanya di-ganjar Rp 2,5 juta sebulan. Pemprovbenar-benar memberikan cek kosongkepada guru.

Pemprov DKI beralasan, tunjanganitu memang ditujukan untuk mendo-ngkrak kesejahteraan guru. “Programini merupakan terobosan Pak Sutiyo-so (mantan gubernur DKI, red). Alasan-nya waktu itu banyak guru ngasong(mengajar di sekolah lain) ke mana-mana. Banyak juga yang jadi tukangojek. Pulang sekolah, muridnya sendiriyang naik ojeknya,” kata Margani mengisahkan. “Kami tidak ingin gurumengajar sambil memikirkan hargasusu anaknya atau bagaimana nasibsekolah anak-anaknya di rumah.” Kese-jahteraan guru yang minim itu ke-mudian didongkrak dengan tunjangan.

Kini, setelah empat tahun berjalan,kondisi guru di DKI masih banyakyang bermental seperti Johan. Merekamalas meningkatkan kompetensinya.Mereka lebih memilih bekerja santaidaripada mengikuti pelatihan, orga-nisasi prefesi, dan sebagainya. Mentalmalas dan konsumtif ini juga diakuiMargani. “Dampaknya memang terjadieuforia yang menyebabkan gurumenjadi konsumtif. Dulu sebelum di-beri tunjangan, yang dikredit hanyakompor. Sekarang, guru mulai kreditmotor, kredit elektronik, kredit lipstik,dan masih banyak lagi,” imbuh dia. Kendati demikian, banyak juga guru-guru yang termotivasi meningkatkankualitas dirinya untuk mengejartunjangan itu engan sekolah lagi.

Margani mengaku, suatu saat,Pemprov DKI tidak akan memberikancek kosong. Harus dilakukan ujikompetensi untuk memetakan ke-mampuan guru. Ada empat uji kom-petensi, yakni kemampuan pengua-saan bidang studi, penguasaan me-tode mengajar, kemampuan inovatif,dan integritas. Keempatnya akan men-jadi tolok ukur apakah guru bisa di-sebut professional ataukah tidak. “Tunjangan Kesra juga diberikandalam bentuk pelatihan keterampilan,peningkatan kualitas, dan beasiswa kejenjang yang lebih tinggi,” akunya.

Pemprov DKI memang tidak pernahmenghubungkan prestasi dan kinerjaguru dengan tunjangan Kesra Rp 2,5juta sebulan. Tunjangan itu diberikan

murni untuk mening-katkan kese-jahteraan guru. “Tujuan kita memanghanya untuk meningkatkan kese-jahteraan,” ujar Margani. Untuk meni-ngkatkan mutu, Pemprov mengang-garkannya lagi dalam APBD.

Shock TherapyDirjen Dikti Fasli Djalal menyata-

kan, perlu diberlakukan shock therapykepada guru DKI. “Yang rajin dibe-rikan tunjangan utuh. Yang pemalasya harus diberi sanksi. Jadi harus adamekanisme reward and punishment,”akunya. Bentuk sanksinya bisa ber-macam-macam dan bisa dirumuskanPemprov DKI.

Pengamat pendidikan dari Indo-nesian Corruption Watch Ade Irawanmenyatakan, tunjangan kesra DKImerupakan langkah maju. Provinsilain harus mengikutinya. Setelah itu,Pemprov DKI tidak boleh berhenti.Pemprov harus melanjutkan langkahselanjutnya, yakni menggenjot peni-ngkatan mutu guru.

Salah satu cara memonitor kinerjaguru setelah tunjangan kesra dipe-nuhi adalah meningkatkan peng-awasan. “Para penelitik sekolah itumerupakan pengawas guru. Masa-lahnya, penilik sekolah itu justru ber-peran melanggengkan budaya ko-rup, malas, dan tidak mengawasi ki-nerja sekolah dan guru secara baik.Mereka justeru datang ke sekolah danpulang membawa amplop,” tegasnya. (hb)

Gaji Guru PNS di DKIJakarta per Bulan

Gaji pokokRp. 1,5 juta

Tunjangan perbaikanpenghasilanRp. 2,5 juta

Tunjangan sertifikasi guruRp 1,5 juta

Tunjangan sekolah(melalui Anggaran

Pendapatan dan BelanjaSekolah)

Rp 750-Rp 1,5 juta

Jika mengajardi sekolah swastaRp 500 – Rp 1 juta

TOTALRp 6-7 juta

TARIF IKLAN TABLOID EDUKASI

Iklan Kuping(depan/pojok kanan) 70mm x 60mm Rp. 4.000.000,-Banner cover 5 kol x 50mm Rp. 7.500.000,-1 Hal advertorial 5 kol x 393mm Rp. 17.685.000,-½ Hal advertorial 5 kol x 194mm Rp. 8.730.000,-¼ Hal advertorial 128mm x 194 mm Rp. 4.365.000,-

Katagori Ukuran Harga

Harga per mmk - Rp. 6.000,-/mmkCover belakang - Rp.15.000,-/mmkAdvertorial Rp. 9.000,-/mmkHalaman dalam1 Halaman (5 klm)261mm x 393 mm Rp 11.790.000,-½ Halaman (horizontal) (5 klm)261mm x 194 mm Rp. 5.820.000,-½ Halaman (vertikal) 128mm x 393 mm Rp. 5.895.000,-¼ Halaman 128mm x 194 mm Rp. 2.910.000,-

Katagori Ukuran Harga

Page 4: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa04 EDUUTAMA

Utamakan Tunjangan Profesi Guru,Wawancara dengan Dirjen PMPTK Dr. Baidhowi, M.Si

PERTENGAHAN April lalu, Klub GuruPusat mendapat kehormatan denganhadirnya Dirjen PMPTK Dr. Baidhowi, M.Sidi tengah-tengah seminar “Peran SentralGuru dalam Menjawab Tantangan MasaDepan Bangsa”, yang diselenggarakan diAuditorium Indosat, Surabaya (13/4).

Dalam kesempatan tersebut, ter-ungkap banyak hal yang selama inimenjadi ‘tanda tanya besar’ para guru,yang belakangan ini sibuk mengajukanprogram sertifikasi portofolio guru.

Berikut wawancara Edukasi denganDr. Baidhowi, M.Si, seputar permasalahansertifikasi, guru bantu, dan kebijakanpemerintah yang berkaitan dengandunia pendidikan nasional.

Apa komentar Bapak tentang marak-nya guru dalam mengikuti seminar-se-minar demi mengumpulkan poin untukprogram sertifikasi portofolio?

Saya sependapat dengan apa yangdisampaikan oleh Ibu Sirikit (pidatosambutan ketua Klub Guru SirikitSyah dalam seminar tersebut, Red),bahwa tujuan diselenggarakannyaseminar ini bukan untuk bagi-bagisertifikat, melainkan demi mening-katkan kompetensi guru.

Banyak kalangan, khususnya paraguru bantu mempertanyakan mengapakok mereka belum menerima hakmereka. Tanggapan Bapak?

Kenapa guru bantu kok ditunda dulupembayarannya? Karena ketikaformasi itu diturunkan, atau diberikankepada semua kabupaten/kota, makapemerintah dalam hal ini DepartemenKeuangan secara otomatis sudahmendelegatkan gaji guru pada tahun

yang akan datang itu kepada DAUkabupaten/kota masing-masing.

Karena bicara masalah formasi, hal itudisusun oleh Menpan berdasarkanusulan semua kabupaten/kota, sehing-ga ketika pada bulan Januari untuk ho-nor guru bantu yang pemberkasandicancel dulu, supaya tidak terjadi over-lap . Mengapa demikian, karena padatahun sebelumnya kami dari DirjenPMPTK yang sudah membayar-kanhonor-honor itu, menemukan beberapatemuan dari pemeriksa, baik dari peme-riksa intern Inspektorat ataupun BPKPterjadi overlap. Di satu sisi kenapa yangsudah diusulkan menjadi pegawai ne-geri kok masih dibayarkan honornya.Sehingga gaji dan honor itu bertum-pang tindih. Yang salah bukan yangmenerima, tapi yang membayar. Kancelaka, sudah mbayarin tapi disalahinlagi…! Dipanggil ke sana kemari olehInspektorat, Kejaksaan sehingga jadirepot. Maka untuk safety itulahkebijakan yang dilakukan sementaraditangguhkan.

Sekarang, bila ada guru Bantuyang mengejar-ngejar masalah ini,sebenarnya dia itu ingin diperjuang-kan tetap sebagai guru Bantu atauPNS? Nah, kita kan sebenarnya inginmembantu segala proses menjadiPNS itu. Untuk itu saya minta MPNPmelakukan koordinasi dengansemua kabupaten/kota (BKMsetempat) untuk mengetahuipemberkasan itu sampai dimana.

Berarti mereka (para guru bantu)yang selama ini protes dan menuntuthaknya itu kurang tepat, ya Pak?

Saya tandaskan bahwa merekayang belum melakukan pemberkasan,

maka secara otomatis akan dibayarterus. Karena tidak perlu ditunda-

tunda lagi. Yang ditunda itu yangpemberkasan. Ada juga yang

sudah ada SK-nya, tetapi olehkabupaten belum juga maumembayar karena ada SPMT-nya belum dikeluarkan. Nah,SPMT itu kan guru bantuyang mengajarnya sudahbeberapa tahun yang lalu.Harusnya begitu SK jadi makaSPMT jadi secara otomatis. Tapiada juga kabupaten/kota

yang membuat antara SK denganSPMT-nya itu selisih. SK-nya Februari,SPMT-nya bisa Juli. Nah, ada apa ini?Padahal guru bantu kan sudahmelaksanakan tugas sebelum adanyaSK.

Apakah selama ini Dirjen PMPTKsudah maksimal menyampaikanpemahaman kepada para guru bantumengenai prosedur di atas dansekaligus membantunya?

Inilah yang kita dorong, agar DAUyang sudah turun untuk guru yadibayarkan untuk guru. Itu pulaalasannya mengapa kemarin itupembayaran guru bantu sempatditunda. Karena kami berusaha agarpembayaran tersebut tepat sasaran.

Berarti dana untuk guru bantu itukan sebenarnya sudah ada, tapimengapa kok tidak langsungdiberikan?

Kalau ada uangnya pasti kita bayarkok. Karena bigini, dari Menpan danBKM sudah dianggarkan bahwa gurubantu pada tahun 2007 sudah diangkat.Nah, hal itulah yang dipegang teguholeh Menpan, sehingga pada tahun2008 ini semua honor guru bantusudah tidak dikasih.

Berapa jumlah sebenarnya gurubantu yang diangkat menjadi PNS?

Kami punya pengalaman, ketikatahun 2005 formasi yang diangkat ituseluruhnya 100 ribu, tapi praktiknyaseluruh Indonesia yang diangkat dandi-SPMT-kan oleh seluruh kabupaten/kota hanya 44 ribu. Kemudian tahun2006 juga digulirkan formasi 100 ributapi yang diangkat riil di lapangansetelah dijumlah oleh teman-temanternyata cuma 43 ribu. Oleh karena itu,begitu saya ditugasi menjadi DirjenPMPTK maka saya langsung kejarformasi tahun 2007, ada berapa yangsudah pemberkasan. Sehingga uangyang benar-benar sudah digulirkan itudibayarkan dengan benar.

Itulah yang kita lakukan kepadaguru bantu, supaya lebih baik. Apalagiada PP. 43 dan PP. 48 yang isinya adalahuntuk mengangkat guru bantu. Tapikenyataannya kami masih punyacatatan di seluruh Indonesia, setelahdiangkat tahun 2005-2006 tadisisanya itu masih 117 ribu. Catatandari saya, yang 117 ribu itu sebenarnyayang belum pemberkasan tinggal 21

ribu. Harusnya sih sudahd i a n g k a t

Dana BOS Buku Dipotong 5 Triliunsemua oleh daerah. Karena formasiitu sebenarnya adalah permintaandari daerah kabupaten/kota. Tapi adakasus, khusus DKI itu memang belumada yang diangkat. Sampai sekarangbaru 40 orang dari 7000 guru bantudi Jakarta yang telah diangkat,padahal merekalah (para guru Jakarta,Red) yang selama ini menyuportpengangkatan guru bantu menjadiPNS.

Kemudian untuk kuota TunjanganProfesi tahun 2008 ini ada berapa, Pak?

Yang berkaitan dengan informasitunjangan profesi, saya bisa informa-sikan bahwa tunjangan ini pada tahun2007 lalu hanya diproses untuk kuota2006. Dari kuota 2006 yang jumlahnyasebanyak 20 ribu, ternyata yang me-ngirim atau melengkapi portofoliahanya 17.100. Dari jumlah itu di seluruhIndonesia, yang lolos 8.819 dan yanglainnya ditunggu sampai Desemberlalu. Dana untuk 8.819 itu sudahdibayarkan pada bulan Desember itujuga langsung ke rekening guru yangbersangkutan.

Bagaimana dengan guru yangsudah dinyatakan lulu sertifikasi, tapisampai sekarang belum menerimatunjangan yang dijanjikan? Lantaskemana larinya uang haknya tersebut,yang katanya sudah keluar?

Ya, memang ada juga yang sepertiitu. Mereka benar sudah lulus, tetapidokumennya tidak sampai ke PMPTKsehingga mereka tidak bisa dibayar.Dan Anda tak perlu khawatir, uangyang keluar per 25 Desember 2007tersebut sudah dikembalikan lagi kekas negara, nggak ada yang namanyaditilep oleh siapa pun. Karena itu sudahaturan dari Depatemen Keuanganbahwa untuk mendapatkan subsidiblock grand itu harus melalui rekeningyang bersangkutan, kalau guru ya padaguru yang bersangkutan, pada tutorya tutor yang bersangkutan. Nah itulah yang terjadi pada 8.800.

Apakah pada tahun ini meka-nisme pencairan anggaran tunjang-an profesi bagi guru itu akan meng-alami perubahan atau sama sepertitahun lalu?

Sekarang, mekanisme penyalurananggaran itu kalau tahun 2007 itudisalurkan dari direktorat, maka tahun2008 ini penyalurannya melalui PakRasiyo (baca: Dinas Pendidikan Provinsi,Red). Untuk Jawa Timur, semua data

tahun 2006 sudah saya kirim, tapi belumtahu sudah diterima apa belum. Namunsaya mendapat kabar bahwa yang 2006itu segera diproses. Jadi kuota 2006sudah kita gulirkan ke semua provinsi,Jawa Timur cukup banyak, dari 8,800itu Jatim memperoleh 2000 lebih.

Kalau mekanismenya sudah jelasseperti itu, mengapa kok bisa terlambatsampai kepada guru yang berhakmenerimanya?

Mengapa terlambat, karenamenanismenya ada suatu kendala,yaitu pada bulan Februari itu adasurat dari Departemen Keuanganuntuk dipotong 15%. Begitu adapemotongan sebesar itu, kita segeramelakukan reaksi. Karena dariDepartemen Keuangan yang diptongitu maunya adalah dari sektortunjangan-tunjangan guru tersebut.Kita protes tidak setuju, kemudianakhirnya dibahas untuk mencari pro-gram-program yang tidak terkaitlangsung dengan kesejahteraan danpeningkatan kompetensi guru.

Akhirnya yang dipotong adalahpos-pos untuk rehabilitas misalnyaanggaran untuk pembangunangedung dan sejenisnya. Khususnyauntuk Dirjen PMPTK dipotong 15%,tetapi celakanya ternyata suratnyaDirjen Keuangan itu di follow up-i olehDirjen Perbendaharaan yang tahu-tahu sudah memblokir anggaran-anggaran profesi itu sebanyak 54%.Akhirnya kami protes juga, makamuncullah pertemuan-pertemuanuntuk membahas itu. Yang akhirnyasekarang Depdiknas dipotong 10%.Semestinya BOS yang akan dipotong,namun setelah ada di Depdiknas itumaka BOS tidak jadi dipotong.

Jadi BOS untuk sekolah tidakdipotong, tetapi BOS untuk bukuditurunkan nilai unitnya. Karenaadanya program buku murah, yaitubuku-buku yang naskahnya sudahdibeli oleh pemerintah sehingganaskahnya bisa digandakan olehsiapa pun yang sesuai perhitunganharganya bisa lebih murah. Jadi BOSbuku itu buka dipotong jumlahbukunya, tapi diiturunkan nilai unitcoss-nya guna memenuhi peng-urangan dana dari Diknas 10% yangjumlahnya mencapai 5 triliun. Dan,akhirnya yang ke potong adalahDirjen PMPTK sebesar 16,7%.

Bagaimana dengan kuota tahun 2007yang kabarnya belum cair juga?

Kenapa kuota 2007 juga belum terbayar,karena berdasarkan pengalaman kuota2006, maka kuota 2007 itu pengaduansemakin banyak. Kita pun harus belajarmendengar. Pak Manteri pun mengins-truksikan kepada Inspektorat Jenderaluntuk melakukan pemeriksaan kepadasemua pelaksana sertifikasi. Bagi yangsudah diperiksa dan lolos maka akan se-gera digulirkan ke Diknsa guna dibayarkan,sambil menunggu pemblokiran anggaran.Karena anggaran untuk profesi juga di-blokir. Jadi tunjangan profesi, tunjanganfungsional itu diblokir oleh DirjenPerbendaharaan. (*ar)

Page 5: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

SEIRING dengan diterapkannyaprofesionalisme guru melalui pro-gram sertifikasi portofolio olehpemerintah, secara tidak langsungprofesi guru menempati rangkingtertinggi. Bahkan, kualifikasi profesiguru mengalahkan jabatan presidenmaupun jabatan tinggi pemerintah-an yang lainnya. Hal itu dikemukanoleh Kepala Dinas Pendidikan Pro-vinsi Jawa Timur, Dr. H. Rasiyo, M.Si.dalam sambutannya di hadapan 350anggota Klub Guru.

“Menjadi guru sekarang itu syarat-nya lebih berat daripada jadi presi-den. Syarat guru juga lebih berat dari-pada menjadi gubernur, walikota,apalagi anggota DPRD. Guru sekarangkriterianya harus S1 dan D4, semen-tara gubernur, presiden, bupati mau-pun DPR hanya lulusan SMA sudahbisa. Jadi lebih tinggi guru. Makanyaharusnya gaji guru pun lebih tinggidari jabatan-jabatan itu semua, tapibarangkali duitnya yang belum ada,”papar Rasiyo di Auditorium IndosatSurabaya (13/4).

Lebih lanjut dikatakan Rasiyo, gurubukanlah profesi sembarangan, makanyayang menjadi guru harus mendapatsertifikasi sebagai guru. Sampai saat ini,total guru di Jawa Timur yang telah lulussertifikasi pada tahun 2006 dan 2007terdapat sekitar 31 ribu orang guru.Sementara tahun 2008 ini, kuota sertifikasiguru untuk tahun 2008 ini, kata Rasiyo,ada sekitar 31.399 kursi. “Mudah-mudahankuota sertifikasi kompetensi 2008 initermasuk jatuh kepada para anggota KlubGuru,” tandasnya disambut tepuk tanganmeriah peserta seminar.

05mencerdaskan kehidupan bangsaEDUUTAMA

Dr. H. Rasiyo M, Si.

Lebih Berat daripada Jadi PresidenSyarat Menjadi Guru

“Menjadi guru sekarang itu syaratnya lebihberat daripada jadi presiden. Guru sekarangkriterianya harus S1 dan D4, sementaragubernur, presiden, bupati maupun DPRhanya lulusan SMA sudah bisa.”

Kriteria KelulusanSertifikasi

Dari jumlah kuota yang ada untuksertifikasi portofolio 2008, dapatdicapai oleh para guru guna men-dapat tunjangan profesi dengan sya-rat mereka harus lulus dalam tahapan-tahapannya. Apa saja itu?

Menurut Rasiyo, setidaknya adabeberapa hal yang harus dilalui guruuntuk bisa mendapatkan tunjanganprofesi, antara lain; pertama haruslolos sertifikasi kompetensi, yaituguru tersebut kualifikasi pendidikan-nya sudah harus D4-S1. Artinya guruitu sudah memiliki kompetensipaidagogik yaitu dedaktik, metodik,belajar mengajar. Karena guru harus

memahami proses pembelajarandengan baik. Memahami bagaimanacara memberikan motivasi kepadapeserta didik supaya tidak jenuhuntuk mengikuti proses belajarmenjajar. Oleh sebab itu pembela-jarannya harus menarik. Bagaimanasituasi pembelajaran yang menarikitu? Bergantung dari kemampuanguru di dalam penguasaannyadidaktik, metodik belajar mengajar.

Kedua yang akan dilihat adalahlolos sertifikasi kompetensi profes-sional. Artinya guru memahamitugas pokok dan fungsinya sesuaidengan matapelajaran yang diajar-kan. “Jadi kalau yang diajarkanmatematika ya guru tersebut harusmenguasai substansi matematikadengan baik dan mudah dipahamipeserta didik,” terang Rasiyo.

Ketiga lolos sertifikasi kompetensisosialnya. Yaitu, guru harus aktifdalam kegiatan-kegiatan sosialseperti turut dalam kelompok kerjaguru (KKG), musyawarah guru matapejaran, kelompok kerja kepalasekolah dan lain-lain.

Keempat lolos sertifikasi kompetensikepribadian. Dalam hal ini menurutRasiyo, seorang guru harus mem-punyai kepribadian yang sangat luhur,sebagai guru yang senantiasa ‘digugulan ditiiru’ (baca: selalu diteladani, Red)oleh peserta didiknya.

“Kalau gurunya sudah profes-sional, maka tunjangan dan kese-jahteraan guru pun akan mengikutidengan sendirinya. Bukan seba-liknya,” tandas Rasiyo.

Gaji GuruHarusnya Besar

Disinggung mengenai apasebenarnya tujuan diberlakukannyauji kompetensi bagi guru sebagaipersyaratan menerima tunjanganprofesi, menurut Kepala Dinas P dan

Dr. H. Rasiyo M, Si.

K Provinsi Jawa Timur itu, agar gurumenjadi guru yang profesional.

“Proses uji kompetensi guru perludilakukan agar para guru pahamtentang tugas pokok dan fungsiyang harus dilakukan bersama. Olehsebab itu, salah satu yang dituntutdalam uji kompetensi adalah guruharus lulus S1. Jadi guru guru sekarangitu syaratnya lebih berat daripada jadipresiden. Syarat guru juga lebih beratdaripada menjadi gubernur, walikota,apalagi anggota DPRD,” ujar Rasiyo.

Ditambahkannya, guru sekarangkriterianya harus S1/D4, sementaragubernur, presiden, bupati maupunDPR hanya lulusan SMA sudah bisamaju. Jadi lebih tinggi guru. Makanyaharusnya gaji guru pun lebih tinggidari jabatan-jabatan itu semua, tapibarangkali duitnya yang belum ada.

Sentral PerhatianDalam seminar nasional ”Peran

Sentral Guru dalam Menjawab Tan-tangan Masa Depan Bangsa” itu, Rasiyojuga mengingatkan kepada para guruagar mengikuti acara-acara seminarsebagai bagian dari peningkatanmutu dan profesionalisme guru, disamping mencari sertifikat.

“Ada sinyalemen penyelengga-raan seminar seperti ini hanya meru-pakan ajang bagi-bagi sertifikat.Sebab keikutsertaan guru dalamseminar ilmiah nasional sekornyaadalah 8. Karena sekornya banyak,maka pesertanya pun banyak, walau-pun penyelenggaraannya pada harilibur,” sindir Kadinas PendidikanJatim itu kepada peserta seminar.

Pada kesempatan itu pula, Rasiyojuga menyinggung masalah sumberdaya manusia Indonesia yang pembe-nahannya dibebankan kepada paraguru. “Berbicara mengenai sumberdayamanusia, peran yang paling sentraladalah di bidang pendidikan. Maka-nya, pemerintah pada saat ini mem-berikan perhatian yang sangat seriusterhadap pentingnya pendidikan.Walau pun kita sadar sesadar-sadarnyapemerintah belum menetapkananggaran pembiayaan pendidikansesuai amandemen UUD 1945, tetapipemerintah akan menempatkan pada

posisi pertama dan yang utama diban-dingkan anggaran departemen-depar-temen lain,” kata Rasiyo.

Ditandaskan, ketika Rembug Pen-didikan di Jakarta, Februari lalu, presi-den dan wakil presiden, semua met-eri kabinet Indonesia bersatu semuahadir secara pribadi. “Itu artinyabahwa pemerintah sangat peduliterhadap pentingnya pendidikanyang kita lakukan. Padahal, padarakernas-rekernas selama ini tidakpernah hal seperti ini terjadi. Barupada kali ini saja. Belum lagi hadirjuga para gebernur se Indonesia dansemua pejabat daerah yang ada1000 undangan lebih,” katanya.

Dan bicara pendidikan pasti tidakakan lepas dari gurunya. Makanyasegala kebijakan dan strategi yangdilakukan pada saat ini, makapeningkatan profesionalisme gurumenjadi kunci pertama dan utama.Profesionalisme guru saat ini sudahdikeluarkan. UU 14 tahun 2005tentang UU Guru dan Dosen, menun-tut pada kita (guru) semuanya bah-wa guru harus professional dan bu-kan guru-guruan. (ar)

SEBUAH buku berbobot yang mengupas seluk-beluk duniaOemar Bakri yang sengkarut-marut, bisa menjadi kaca benggalakarena menampilkan banyak solusi dan kiat praktis demi ter-ciptanya guru yang profesional.

Profesionalisme guru di negeri ini merupakan semu bahkantidak dikenal dari segi praktis dunia pendidikan. Betapa tidak,profesi pendidih anya menjadi sambilan dan menjadi terminalterakhir setelah gagal mendapatkan profesi lain. Sungguh ironis!Dunia pendidikan yang notabene merupakan ibu yang melahir-kan berbagai sumber daya manusia yang mengisi berbagai pro-fesi kehidupan harus dikhianati.

Kita semua menjadi ’durhaka’. Para elite penguasa, pemegangkebijaksanaan negeri ini, dan budaya ’keliru’ yang beredar dimasyarakat terhadap dunia pendidikan telah durhaka kepadaibu yang telah melahirkannya. Akibatnya, kehidupan berbangsadan bernegara di negeri ini menjadi kacau dan terjebak kepadadimensi krisis yang berkepanjangan.

Moralitas dan sumber daya manusia negeri ini mengalamidekadensi terstruktur dan mekanis. Haruskah hal ini terus ber-langsung? Dunia pendidikan harus ditempatkan pada altar yangmahatinggi di atas segala dimensi kehidupan yang lain. Karenaitu, introspeksi dan berkacalah dengan cermin buku ini! (edukasi)

Kiat Menjadi Guru Profesional

Judul BukuKiat Menjadi Guru

ProfesionalPenulis:

Muhammad NurdinPenerbit

Ar-Ruzz MediaHalaman

202

SEBUAH Pelajari cara belajar luar bi-asa. Keterlibatan orangtua atau gurudalam proses pembelajaran anak da-pat membuat perbedaan yang kru-sial dalam kehidupan anak. Tetapi,pertanyaannya adalah "Bagaimanacaranya?" bagaimana orantua da-pat secara maksimal menolonganak dalam belajar?

Peran yang tepat bagi orang-tua bukan melulu membantuanak menguasai pelajaran se-kolah, tetapi lebih pada mem-bantu anak dalam Belajar Cara Belajar(BCB). BCB bukanlah cara belajar yang biasa, krena lebihberfokus pada bagaimana anak mencari pengetahuan sendiri dan tidak hanyabergantung pada pelajaran yang ada. Cari ini membuat anak jadi kreatif dan berinisiatifuntuk belajar tidak hanya di sekolah, tetapi justru dalam keluarga maupun lingkungansekitar.

Kecakapan belajar dapat diajarkan dan dipelajari! Buku ini menjelaskan 50 teknikyang terbutki dapat membantu anak Anda agar lebih sukses di sekolah dankehidupan nyata. (edukasi)

Bukan Cara Belajar Biasa

Judul BukuKiat Menjadi Guru

Profesional (50 Tip BagiOrang Tua untuk

Membantu Anak BelajarLebih Cerdas)

Penulis:Philip E. Johnson, Ph.D

Penerbit Pt Bhuana Ilmu

PopulerHalaman

168

info BUKU

Page 6: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa06 EDUKLINIK Modus Kecurangan Ujian Nasional

Sebelum Bel Masuk Dibunyikan,Sekolah Kirim Jawaban via SMS

Dengung Ujian Nasional (UN) telah lewat. Namun aroma tidak sedap tentang ‘kecurangan’ dalampelaksanaan UN tak pernah meredup. Inilah sebagian kecil kisah ketidakjujuran di dunia pendidikan kita.

UJIAN Nasional SMU/SMK/MA sudah berakhir.Selama tiga hari mereka “bekerja keras”mengerahkan kemampuannya untuk menjawabsoal ujian. Tim Investigasi Edukasi justerumenemukan fakta berbeda. Para siswa justerulebih santai dan berbunga-bunga. “Kami yangbekerja keras. Kami memberikan kunci jawabanuntuk para siswa,” demikian dikatakan salahseorang guru yang tak mau disebutkan namanya.

Edukasi menemukan fakta kecurangandalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini.Pihak sekolah membentuk Tim Sukses UN. Timini tidak bergerak sendirian. Mereka memben-tuk semacam konsorsium. Beberapa sekolah,bisa dua atau lebih dari dua sekolah, berga-bung menjadi satu tim. Cara ini dipakai untukmenyiasati, di sekolah mana, lembar soal bisadikadali. Jika sekolah A yang memungkinkan,maka sekolah A yang menggarap lembar soalujian siswa. Tim Sukses UN sekolah B akandatang ke sekolah A untuk bergabung. Begitujuga sebaliknya. Hasilnya, sekolah A akanmenyebarkan kunci jawaban ke sekolah B.

Penelusuran ini didapatkan Bisnis Jakarta disebuah sekolah di wilayah Jakarta Barat.Seorang guru, anggota Tim Sukses UN sebuahsekolah, membocorkan bagaimana cara kerja

tim ini. Lembar soalsiswa dibawa keruangan khusus.Ruangan ini sudahd i p e r s i a p k a nseperti ruangoperasi. Peralat-annya lengkap,mulai gunting, cut-

ter, lem, hingga fotokopi dan mesin press.Ruangan digelari karpet. Guru-guru bidangstudi seperti yang diujikan hari itu berkumpuldan menjawab soal-soal itu dengan cekatan.Sebagian guru membeber buku-bukupenunjang agar jawaban bisa dipastikan benar.

Setelah kunci jawaban dihasilkan, seorang gurumenginformasikan hasilnya ke sekolah masing-masing. Lantas, pihak sekolah menyebarkan kuncisoal ini kepada para siswanya. SMS berantai punterjadi. “SMS masih bisa dilakukan karena jam ujianbelum dimulai. Siswa masih pegang HP masing-masing,” tegas guru ini.

Jam pertama memang agak sulit karenawaktunya mepet. Jam setelah istirahat lebihleluasa. Siswa bisa mendapatkan kunci jawabanpada saat istirahat. Setelah jawaban diterima, bisadiduga, SMS akan berefek domino. MuncullahSMS berantai. Seluruh siswa bisa mendapatkanSMS kunci soal ini cuma-cuma. “Kepala sekolahingin siswanya lulus. Itu saja,” akunya.

Sang guru mengaku temannya, guru mate-matika, selama tiga hari ini berada di ruang‘operasi” Tim Sukses UN itu. Tahun lalu, diamendengar, temannya itu dibayar Rp 1 jutauntuk misi yang sama. “Tahun ini saya tidak tahu

persis. Tetapi, saya mendengar, ada sekolah yangmenyediakan Rp 15 juta untuk seluruh anggotaTim Sukses UN,” katanya terus terang.

Ia berani masuk menjadi anggota tim sukseskarena alasannya yang sederhana. “Sekolahswasta dengan input siswa yang mutunya rendahdisamakan dengan siswa di sekolah negeri yanginput-nya tinggi. Tetapi, ujian penentu kelulusandisamakan. Sekolah tak diberi kewenanganmeluluskan siswa,” katanya beralasan.

Ia tahu, perbuatan ini curang. Itu sebabnya, iamembocorkan rahasia ini kepada pers.Tujuannya agar ada perbaikan sistem. Diamengaku, sistem UN yang membuat terjadinyakecurangan. “Sebagai guru, saya merasakecurangan ini akan terus membekas dalamdiri saya seumur hidup.”

Ditindak TegasKepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi (Dikmenti) Margani M. Mustar me-nyatakan, selama tiga hari UN, tidak ditemukankebocoran soal atau hal-hal negatif. “Semuaberjalan lancar dan aman,” tegasnya. Dia bahkanberharap, angka kelulusan tahun ini takberanjak jauh dari angka kelulusan tahun lalu,sekitar 95 persen. Angka kehadiran pun tinggi.Untuk SMU 99,71%, SMK 99,15 % dan MA 99, 68%.

Sebelumnya, Margani juga menegaskan, biladitemukan kecurangan, Dikmenti akanmenindak tegas. Bila perlu, perbuatan itudiancam hukuman pidana. “Itu kan perbuatanpidana. Kami akan menindak tegas perbuatanitu,” katanya. (hb)

Kesibukan di Ruang Depan ToiletPagi masih berembun. Jarum pendek dan

panjang jam dinding berkacak persis di tengahantara angka enam dan angka tujuh. Siswa SMUsatu per satu mulai ramai di luar ruangan. Guru-guru pengawas berada di ruangan khusus.Mereka berkumpul dengan tim independendan kepala sekolah. Kue-kue dari catering roti“IRM” dan minuman paling manis tampak hirukpikuk di meja. Hari ketiga UN, pelajaran Fisika,Biologi untuk kelas IPA dan bidang studiEkonomi dan Sosiologi untuk kelas IPS.

Di ruangan yang lain, sebuah kesibukanterjadi. Dua anggota Tim Sukses UN berdiriberhadapan. Keduanya melihat amplopcokelat di atas meja. Alat-alat “operasi” telahsiap di tangan. Juga mesin fotokopi, mesinpress, lem perekat kertas, dan masih banyaklagi. Para guru duduk lesehan di lantai. Merekaberalas karpet. Kursi-kursi telah dipinggirkan.Juga meja dan bangku. Ruangan itudinyatakan ‘steril.” Tak semua orang bolehmasuk. Pintu kaca ditutup rapat. Kacanyaditutupi kertas karton warna putih. Di depan,sejumlah karyawan sekolah berjaga.

Ruang seluas 4x6 meter itu terletak di pojok,berdampingan dengan WC siswa. Bau pesingjuga masih terasa. Ruang warna krem itu terbagidua, dengan ukuran nyaris sama. Setiapanggota tim harus melalui jalan sempit danberliku sebelum menemukan ruangan ini. “Darimana,” kalimat ini akan ditanyakan oleh ‘body-guard’ (staf penjaga) setiap ada guru yang inginmenuju ruangan itu. Jika dijawab dari sekolahtertentu, sang penjaga ini pun dengan sopanmenunjukkan ‘rutenya.’ “Silakan masuk, lewatsini saja,” katanya.

Setelah masuk, pintu harus cepat ditutup.Kaca-kaca dilakban dengan karton putih. Anginpun seolah tak diberi kesempatan masuk. Ruangventilasi ditutup rapat-rapat. Korden jugadibentangkan. Seolah-olah ruangan itu kosong,tak berpenghuni. Tetapi dua laki-laki, satu kuruspendek dan satunya tinggi besar, berpakaianbatik terang itu begitu tegang dan sibuk. Ditangannya sudah dipegang cutter. Amplopcokelat di atas meja itu diibaratkan pasienbedah di ruang operasi. Tangan-tangan itubegitu cekatan, membuka amplop cokelat,membuka segel, lalu membuka plastik segelyang menutup sekujur tubuh soal.

Setelah semuanya terbuka, “Cepat ambil.”Laki-laki kecil kurus langsung menarik selembarsoal dan ia berlari ke mesin foto kopi. Selembarsoal sosiologi telah difotokopi. Secepat kilat, laki-laki kecil kurus itu pun langsung memasukkankembali soal ke segel plastik dan laki-laki tinggibesar berbaju batik itu menutup kembalidengan hati-hati dan rapi. Semuanya nyarisseperti aslinya. Bungkus soal seolah masih suciseperti perawan. Padahal, kegadisan soal itutelah dinodai oleh mesin pengganda, fotokopi.

Pasien berikutnya, soal ekonomi. Laki-lakilain meletakkan soal ekonomi di meja operasi.“Cepat dibuka, tapi hati-hati,” kata laki-lakikurus pelan. Kembali dua laki-laki salingberhadapan. Keduanya lantas bekerja samamembuka amplop cokelat, membuka segelplastik dan mengeluarkan soal ekonomidengan sempurna. Lalu laki-laki kurus itubergegas menuju mesin fotokopi untukmencicipi kegadisan soal ujian nasional. Pasienberikutnya soal bidang studi biologi dan fisika.

Begitu selembar soal berhasil difotokopi,laki-laki kecil kurus itu seolah melompat danmemberikan soal kepada para guru yangduduk lesehan di lantai karpet. “Soal sosiologiselesai. Bu cepat dikerjakan,” pekiknya. Gurubidang studi sosiologi cekatan menjawab satuper satu soal ujian. Begitu juga guru bidangstudi ekonomi. Guru biologi bahkan menjejerbuku paket di hadapannya. Para guru harusmenjawab benar dan tidak boleh salah. Ituinstruksi kepala sekolah.

Masing-masing guru ditemani gurupencatat. Begitu soal dijawab, (a), maka sipencatat langsung mengumpulkan kuncijawaban. Tak semua soal dikerjakan guru. Mini-mal 20 soal, maksimal 38 soal. Guru fisika hanyamengerjakan 28 soal. Guru biologi mampumengerjakan soal 38. Satu bidang studi selesaidikerjakan guru, si pencatat langsungmengetikkan ke layar handphone-nya. Jempol-jempol guru berkerudung ini pun menari-naridi atas keypad ponsel. Sekali send, ponsel punberdentang, “Tit tit, tit tit…tit tit..” Layar ponselmemberi balasan,” Pesan terkirim.”

Wakil kepala sekolah yang menerima SMSitu pun menyebarkan kunci jawaban ke siswa.Jarum jam belum menunjukkan angka 7.45.Semua siswa tak diwajibkan masuk kelas.Mereka masih boleh menenteng HP. Terdengarsuara ring tone, pesan SMS masuk. Mereka segeramencatat di selembar kertas, atau di tangan,atau di mana saja yang paling rahasia. Begitujam dinding berkacak pada angka delapan,ketika semua siswa dipersilakan memulaimenjawab soal, mereka tinggal menyalinjawaban. (Tim)

Berikut ini perjalanan salah satu guru Tim SuksesUN (Guru X) ketika melakukan pekerjaannyamenjawab lembaran soal hingga pulang.

Pukul 05.30 WIBGuru X berangkat dari rumah.

Pukul 06.00 WIBGuru X tiba di sekolah asal.

Pukul 06.15 WIBBersama empat kawannya, yaitu guru matematika,guru biologi, dan guru sosiologi serta guru bahasaIndonesia (bagian pengirim kunci soal) pergi kesekolah anggota konsorsium. Di sekolah ini, lembarsoal dapat dengan mudah diselundupkan dandibawa ke ruang khusus untuk digandakan. Merekamenggunakan motor. Dua motor berboncengan.Satu guru diantar petugas sekolah. Merekaberangkat tidak bersamaan. Kelimanya meng

-gunakan seragam sekolah asal.

Pukul 06.30 WIBKelimanya sampai di sekolah konsorsium. Tigaguru langsung mengerjakan soal. Satu gurumenunggu petugas lain membuka amplop danmenggandakan lembaran soal.

Pukul 06.45 WIBGuru X baru mengerjakan soal. Soal A dan Bternyata sama. Hanya nomornya saja yangdipindah. Soal A, nomor satu, misalnya, samadengan nomor 3, soal B. Waktu mengerjakandibatasi.

Pukul 07.30 WIBGuru X berhasil mengerjakan 30 soal, tetapiyang dikirim ke wakil kurikulum sekolahnyahanya 28 soal. Guru X meyakini, kebenaranjawabannya sekitar 24 soal.

Pukul 07.30 - 07.45Guru X beristirahat, makan kue lumpia dan rotidari kotak kardus kecil berinisal tulisan “IR”

Pukul 07.45 – 08.30 WIBGuru X diminta membantu mencatat hasiljawaban guru Biologi hingga 38 soal.

Pukul 08.30 – 08.45Guru X diminta membacakan kunci jawabanuntuk dikirim oleh guru yang bertugasmengirim kunci jawaban.

Pukul 08.45 – 09. 30Guru X diminta membantu mencek soal danjawaban sosiologi bersama guru lain. Iamengaku tidak bisa tetapi tetap dimintamembantu.

Pukul 09.30Bersama guru matematika, Guru X pualng kesekolah asal. Guru X turun di tengah jalan danpulang naik angkot.

Pukul 10.00 WIBGuru X sampai di rumah. (tim)

TestimoniPerjalanan dari Detik ke Detik

Salah satu suasana Ujian Akhir Nasional (UAN) di salah satu sekolah menengah. Dalam pelaksanaan UANtahun ini, ditengarai ada kecurangan oleh oknum tertentu demi meluluskan peserta ujian.

Page 7: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

07mencerdaskan kehidupan bangsaEDUKLINIK

Persiapan UnesaJelang SertifikasiGuru yang gagal sertifikasi seharusnyabersyukur, karena bisa mengikuti diklat profesi90 jam. Kemudian dapat ilmu mendidik terbarudari para dosen dan buku penunjang.Sementara cairnya tunjangan profesi samadengan guru yang lulus, yaitu per Januari 2009

REKTOR Universitas NegeriSurabaya (Unesa), Prof Haris Su-pratno menyatakan kesiapan se-bagai LPTK induk rayon 14 menser-tifikasi para guru kuota 2008. Paraasesor sudah diberi aturan terbarumengenai kuota 2008.

Bahkan, imbuh Haris, sosialisasi sudahsering dilakukan oleh Unesa. Walausebenarnya tugas sosialisasi berada dipundak Dinas Pendidikan Provinsi danDispendik Kabupaten/Kota. LPTKselenggarakan penilaian portofolio danDiklat Pendidikan Guru (DPG).

Haris mengakui sosialisasi sertifikasikuota tahun kemarin tidak maksimal.Penyebabnya proses sertifikasiberlangsung di tengah tahun. SehinggaDispendik Kabupaten/Kota tidakmemiliki anggaran mengadakansosialisasi. Namun, guru yang ikut kuota2008 sudah mendapatkan sosialisasi apasaja yang berubah dan yang harusdipenuhi oleh guru. Harapannya tidakada lagi guru yang keliru menyusundokumen portofolio.

Apa saja yang harus disiapkan olehpara guru yang mengikuti sertifikasi?Haris mengatakan guru hendaknyamemahami aturan sertifikasi. Sering

ditemui guru yang dokumennyalengkap tapi keliru menyusun.”Sehingga ketika menyusun dokumenportofolio tidak salah. Kalau tahu apasaja yang seharusnya dilengkapi,insyalah tidak gagal,” ujarnya.

Ternyata terdapat perubahan da-lam penilaian portofolio untuk ku-ota 2008. Haris mengatakan kompo-nen A (Unsur Kualifikasi dan TugasPokok) tidak boleh kosong dan mini-mal mendapat poin 300. KomponenA yang terdiri dari kualifikasi aka-demik sesuai dengan bidang studiyang diajar mendapat nilai 525, pe-ngalaman mengajar mendapat nilaiminimal 160, serta perencanaan danpelaksanaan pembelajaran 160.Terdapat perubahan pada kuota2008 yaitu perencanaan danpembelajaran minimal 170.

Komponen B (Unsur Pengem-bangan Profesi) yang meliputipendidikan dan pelatihan mendapatpoin 200, penilaian dari atasan danpengawas memiliki nilai 50, prestasiakademik mendapat 160, dan karyapengembangan profesi mendapat85. Penilaian dari atasan danpengawas tidak boleh kosong. Nilai

komponen B untuk guru yangbertugas di daerah biasa minimalmendapat angka 200. Sedangkanguru yang bertugas di daerahkhusus minimal 150.

Komponen C (Unsur PendukungProfesi) yang terdiri dari keikutser-taan dalam forum ilmiah mendapat62, pengalaman organisasi bidangpendidikan dan sosial mendapat 48,dan penghargaan relevan dgbidang pendidikan mendapat 50.Kuota 2008 tidak ada batas nilaimaksimal.

Bagaimana bila gagal? Harismalah meminta guru yang gagalsertifikasi bersyukur. ”Alasannyaguru bisa mengikuti diklat profesi90 jam. Kemudian dapat ilmumendidik terbaru dari para dosendan buku penunjang. Belum lagidapat makan dan tidur gratis selamadiklat berlangsung. Serta cairnyatunjangan profesi juga samadengan guru yang lulus sertifikasiper Januari 2009,” ungkapnyakepada Edukasi.

Sedangkan guru yang lulus,sambung Haris, tidak mendapatkanpelatihan intensif seperti halnyaguru yang gagal. Selama ini guruyang sudah puluhan tahun mengajarmenjadi kecewa dan dunia seakanruntuh mendapati dirinya gagalsertifikasi. Banyak ditemui guru yanggagal sertifikasi setelah membacapengumuman menjadi tidak percayadiri ketika mengajar. (kho)

KOMPETENSI guru yangdiukur dari portofoliodiragukan kualitasnya.Pasalnya asesor hanyamenilai catatan tertulis yangdibuat oleh guru kemudiandikirimkan ke LembagaPendidik dan TenagaKependidkan (LPTK).Padahal tujuan sertifikasiuntuk meningkatkankompetensi dan pro-fesionalisme guru. Penda-pat tersebut dikemukakanoleh Drs Jack Parmin,MHum, salah satu pengajardi jurusan Bahasa dan SastraIndonesia Unesa, April lalu.

Seharusnya, imbuh Jack,tes praktik mengajar didepan asesor dilakukan olehguru yang ikut sertifikasi,bukan hanya untuk guru yang ikut diklat karena gagal sertifikasiportofolio. Dalam praktek mengajar, guru bisa membuat mediapembelajaran. Melalui media pembelajaran yang interaktif,membuat siswa mudah menangkap pembelajaran yang diberikanoleh guru.

Jack Parmin mengatakan pendapat tersebut di hadapan 200guru dari TK-SMP Islam seluruh Jawa Timur di Asrama Haji. Seringkali ditemui oleh asesor Universitas Negeri Surabaya (Unesa)banyak guru yang menghalalkan segala cara agar lulus sertifikasi.

Jack ketika menjadi asesor menemui foto dalam sertifikat semi-nar yang dikirimkan ke LPTK posisinya miring. Juga bukti gurumengikuti sesuatu kegiatan tanggal yang diberi stempel danlegislasi kepala sekolah berbeda. “Ini bukti guru tidak teliti danterkesan guru tersebut dibuatkan oleh orang lain,” katanya kepadaEdukasi.

Di beberapa daerah tertentu di Jatim, sambung Jack, para gurusebelum mengikuti sertifikasi harus sudah membuat PenelitianTindakan Kelas (PTK). “Padahal tidak ada persyaratan yang bolehikut sertifikasi mendapatkan tunjangan profesi harus sudah me-lakukan PTK. Guru yang boleh mengikuti sertifikasi harus sudahmendapat NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan TenagaKependidikan),” ungkapnya.

Sementara itu, Jack sering menemui guru yang sudah puluhantahun mengajar malah gagal sertifikasi. Penyebabnya guru sepuhtersebut jarang mengikuti kegiatan pelatihan menulis karya ilmiah,penelitian, dan diklat. Akibatnya nilai yang diperoleh tidakmenyukupi batas minumum kelulusan sertifikasi yaitu 850.

Nilai komulatif 850 ini, sambung Jack, tidak mesti guruyang memperoleh nilai 850 otomatis lulus sertifikasi.“Asesor melihat unsur A yaitu kualifikasi akdemik apakahrelevan dengan mata pelajaran yang diajar, berapa lamaguru tersebut telah mengajar, serta perencanaan danpelaksanaan pembelajaran harus disertakan dan tidak bolehkosong,” ujarnya.

Unsur C yang terdiri dari pendukung profesi, imbuh Jack,skor tidak boleh nol. Unsur ini termasuk keikutserataandalam forum ilmiah, pengalaman di bidang pendidikan dansosial, dan pengharagaan yang relevan dengan duniapendidikan. (kho)

Sertifikasi JaminKualitas Guru?

Sering ditemui,guru yang sudahpuluhan tahunmengajar malahgagal sertifikasi.Penyebabnyaguru sepuhtersebut jarangmengikutikegiatanpelatihanmenulis karyailmiah,penelitian, dandiklat.

PEMERINTAH akan melakukansertifikasi secara nasional kepada 200ribu guru kuota 2008. Penambahanguru yang hendak disertifikasi olehpemerintah dari kuota sebelumnyabertujuan meningkatkan profesi-onalisme guru. Tentunya pemerintahbanyak belajar dari pengalamansebelumnya dalam melakukan ser-tifikasi. Para guru yang ikut sertifikasikuota 2008 akan menemui kebijakanbaru. Apa saja perubahan tersebut?

Rektor Universitas Negeri Surabaya(Unesa) Haris Supratno menyam-paikan beberapa perubahan tersebut.Di antaranya, ketentuan penyerahanbukti keikutsertaan dalam seminaratau diklat yang telah diikuti paraguru. “Yang dikumpulkan ke LPTK ha-rus asli, bukan fotokopi,” kata Haris

Permintaan mencatumkan sertifi-kat asli, sambung Haris, dalam berkasportofolio berdasarkan temuan ”tin-dakan nakal” para guru. Karena cukupfotokopi, banyak guru memilih jalanpintas atau berbuat curang. Caranya,memalsu atau membeli sertifikat ko-songan. ”Kami tidak mau gara-garasertifikasi, guru menjadi tidak jujur. Halitu tentu berlawanan dengan sema-ngat sertifikasi,” katanya.

Guru besar asal Fakultas Bahasa danSeni (FBS) ini menambahkan terdapatperubahan sistem anggaran untuksertifikasi guru. ”Sekarang dana pe-

laksanaan portofolio dan Diklat Pro-fesi Guru (DPG) untuk guru yang ga-gal sertifikasi berada di Lembaga Pe-ningkatan Mutu Pendidik (LPMP) Pro-vinsi. Kemudian dana dari LPMP di-konsentrasi pada kuota dari DinasPendidikan Provinsi,” imbuhnya.

Sehingga, lanjut Haris, LembagaPendidik dan Tenaga Kependidikan(LPTK) tidak lagi mengurusi keuangan.Serta dana tunjangan profesi yangmencairkan Dinas Pendidikan Pro-vinsi kemudian disetor ke rekeningpara guru. ”Bukan lagi kewenanganDirjen, sehingga tidak perlu urus keJakarta,” ujarnya.

Lalu, apa saja perubahan tersebut?Beberapa di antaranya mengenai ku-ota untuk guru swasta dan negerimenurut database yang tersedia di Di-nas Pendidikan (Dispendik) Kabu-paten/Kota.

Selain itu dilihat pula faktor usia,berapa jumlah jam mengajar tiapminggunya, tugas tambahan dan pres-tasi, serta masa kerja. Menariknya kabarbaik untuk para pengawas dan kepalasekolah (Kepsek). Haris mengatakanpengawas dan kepsek akan dipri-oritaskan dalam sertifikasi tahun ini.

Langkah lebih selektif, kata Haris, me-milih guru yang mengikuti sertifikasiberdasarkan fakta di lapangan. Selamaini cenderung Kepala Sekolah yangmenentukan siapa yang berhakmengikuti sertifikasi. ”Tahun ini, guruPNS maupun Non PNS yang bisa meng-ikuti sertifikasi mengacu kepada database milik Dispendik. Terutama guru baikPNS dan Non PNS yang minimal sudahlima tahun mengajar,” ujarnya.

Haris melanjutkan, terjadi perubah-an mengenai kuota. Semula, jika kuotaguru swasta kosong, guru negeri tidakbisa menggantikan. Begitu juga se-baliknya. Sesuai peraturan baru, per-gantian itu boleh dilakukan.

Guru swasta dapat mengisi kuota gu-ru negeri yang kosong. Demikian jugasebaliknya. Bahkan, kuota kosong un-tuk guru TK bisa digantikan guru SD.”Kuota guru SD yang kosong bisa diisiguru SMP. Begitu pula SMP yang kosongbisa diisi SMA,” jelasnya. Proporsipembagian kuota guru PNS kisaran 75-85%. Sedangkan guru Non PNSmendapat porsi antara 15-25%. (kho)

Kuota Berdasar DatabaseSemula, jika kuota

guru swasta kosong,guru negeri tidak bisa

menggantikan.Begitu juga

sebaliknya. Sesuaiperaturan baru,

pergantian itu bolehdilakukan.

Sering dijumpai, ajang seminar maupun lokakarya hanya merupakan saranapara guru mengumpulkan sertifikat, sehingga kerap terjadi transaksi jual belisertifikat dengan kedok forum ilmiah. (foto: bowo lee)

Page 8: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa08 EDUSIANA

BERTEMPAT di Gedung Wanita, Jl. KalibokorSelatan Seminar dan Lokakarya ”PembelajaranBahasa Inggris yang Efektif” dan menyenangkandiselenggarakan oleh Klub Guru (27/4).

Sejumlah 150 guru yang notabene merupakanpara guru bahasa Inggris sangat antusias menyi-mak dan mengikuti materi yang disampaikan

oleh Drs. Slamet Setiawan, MA (Dosen Unesa,Surabaya) dan Dra. Lubgna Algadrie Dipl TEFL, MA(Kepala UPT Pusat Bahasa ITS).

Dengan menggunakan berbagai metode pem-belajaran bahasa Inggris, Drs Slamer dan Dra Lub-gna bergantian menyampaikan materinya dengandipandu Ketua Klub Guru, Dra. Sirikit Syah, MA. (ar)

Page 9: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

09mencerdaskan kehidupan bangsaEDUSIANA

KLUB GURU sukses membangkitkan semangat para guru lewatseminar nasional bertema ”Kiat dan Strategi Menjadi GuruBerprestasi” yang dipandu oleh motivator ulung, Ir. Adi W.Gunawan, M.Pd, C.Ht.

Pakar mind technology, yang juga alumnus S2 Unesa iniberhasil membuat ratusan peserta terhipmotis oleh ceramahpendidikannya. Di samping kiat pembelajaran yang baik, AdiGunawan juga berbagi tips bagaimana pembelajaran yangefektif dan mengesankanbagi siswa.

Antusiasme para gurumengikuti acara dapat ter-lihat dengan dua sesi aca-ra dengan tema yangsama pada tanggal berbe-da, yaitu 23 dan 30 Maret2008 lalu. Kedua acara inidiselenggarakan di Audi-torium Indosat, Jl. KayoonSurabaya. (ar)

SEKITAR 200 guru mengikuti Lokakarya ”Pembelajaran Sains yang Menyenangkan” yangdiselenggarakan oleh Klub Guru (20/4), di Graha Sabha Nugraha (Kantor Diknas Jatim),Jl. Genteng Kali Surabaya.

Bersama Bambang Sumintono, PhD. Selaku tutor, para guru mendapat informasi danmetode pembalajaran sains yang menyenangkan. Dengan menggunakan ilustrasi danmedia yang sangat sederhana namun mengena, perai gelar S3 dari Victoria Universitydi New Zealand itu memaparkan bagaimana cara menjadi guru sains yang tepat. (ar)

Diklat Pembelajaran SainsYang Efektif dan Menyenangkan

Page 10: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa10 EDUKLINIK

Sertifikasi Gurudalam Jabatan

SERTIFIKASI guru adalah proses pemberiansertifikat pendidik untuk guru yang telahmemenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasiguru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakanguru dalam melaksanakan tugas sebagai agenpembelajaran dan mewujudkan tujuanpendidikan nasional, (2) meningkatkan proses danmutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan mar-tabat guru, (4) meningkatkan profesionalitas guru,(5) meningkatkan kesejahteraan guru. Pesertasertifikasi adalah guru dalam jabatan yang ber-status guru PNS dan bukan PNS yang sudahmengajar pada satuan pendidikan, baik yangdiselenggarakan pemerintah/pemerintah daerah,maupun masyarakat yang memiliki izin opersionaldari pemerintah daerah.

A. Jalur Sertifikasi Guru1. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui

Penilaian PortofolioSertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian

portofolio adalah proses pemberian sertifikatpendidik bagi guru dalam jabatan melalui penilaiandokumen prestasi yang telah dimiliki guru selamamengajar (berdasarkan Permendiknas Nomor 18tahun 2007). Penilaian portofolio tersebut disele-nggarakan oleh Perguruan Tinggi yang ditetapkanoleh pemerintah (Keputusan Mendiknas Nomor057/O/2007).

keterangan tabel : Alur sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio.

Penjelasan alur sertifikasi guru dalamjabatan melalui penilaian portofoliosebagaimana gambar di atas sebagai berikut.

1) Guru dalam jabatan peserta sertifikasi,menyusun dokumen portofolio denganmengacu Pedoman Penyusunan Portofolio.

2) Dokumen portofolio yang telah disusunkemudian diserahkan kepada DinasPendidikan Kabupaten/Kota untuk diteruskankepada Rayon LPTK Penyelenggara sertifikasiuntuk dinilai.

3) Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasiterdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra.

4) Apabila hasil penilaian portofolio pesertasertifikasi dapat mencapai angka minimalkelulusan, maka dinyatakan lulus danmemperoleh sertifikat pendidik.

5) Apabila skor hasil penilaian portofolio telahmencapai batas kelulusan, namun secaraadministrasi masih ada kekurangan makapeserta harus melengkapi kekurangan

tersebut (melengkapi administrasi atau MA).Misalnya ijazah belum dilegalisasi,pernyataan peserta pada portofolio sudahditandatangani tanpa dibubuhi materai, dansebagainya.

6) Apabila hasil penilaian portofolio pesertasertifikasi belum mencapai angka minimalkelulusan, maka Rayon LPTK menetapkanalternatif sebagai berikut.a. Melakukan kegiatan yang berkaitan

dengan profesi pendidik untukmelengkapi kekurangan portofolio(melengkapi substansi atau MS) bagipeserta yang memperoleh skor 841 s/d 849.

b. Mengikuti PLPG yang mencakup empatkompetensi guru dan diakhiri dengan ujikompetensi. Peserta yang lulus ujikompetensi memperoleh SertifikatPendidik. Peserta diberi kesempatan ujianulang dua kali (untuk materi yang belumlulus). Peserta yang tidak lulus pada ujianulang kedua dikembalikan ke dinaspendidikan kabupaten/kota.

2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan melaluiJalur Pendidikan

Sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalurpendidikan adalah proses pemberian sertifikatpendidik bagi guru dalam jabatan melaluipendidikan selama-lamanya 2 semester(Permendiknas Nomor 40 Tahun 2007 tentangSertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan melalui

Jalur Pendidikan). Pendidikan tersebutdiselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yangditetapkan oleh pemerintah (KeputusanMendiknas Nomor 122/P/2007 tentang

Penetapan Perguruan Tinggi PenyelenggaraSertifikasi Guru Dalam Jabatan melalui JalurPendidikan). Sertifikasi melalui jalur pendidikandiorientasikan bagi guru yunior yangberprestasi dan mengajar pada pendidikandasar (SD dan SMP).

Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatanmelalui jalur pendidikan sebagai berikut.a. Guru yang memenuhi syarat untuk

mengikuti sertifikasi guru dalam jabatanmelalui jalur pendidikan mendaftar ke dinaspendidikan kabupaten/kota denganmelengkapi berkas.

b. Dinas pendidikan kabupaten/kotamelakukan seleksi administratif kepadacalon peserta, sesuai dengan rambu rambuyang telah ditetapkan. Masing-masing dinaspendidikan kabupaten/kota mengusulkan2 (dua) orang guru SMP per bidang studidan 2 (dua) orang guru SD (tidak bolehkedua-duanya guru Penjas Orkes).

c. Rekap usulan calon peserta sertifikasimelalui jalur pendidikan beserta dokumenkelengkapannya di kirimkan ke Ditjen Dikti.

d. LPTK penyelenggara sertifikasi melalui jalurpendidikan bersama dengan Ditjen Diktimelakukan seleksi akademik untukmenetapkan calon peserta. Ditjen Diktimenetapkan alokasi jumlah peserta padamasing-masing LPTK yang ditunjuk.

e. Peserta yang lolos seleksi akademikmengikuti Penelusuran Kemampuan Awaluntuk menentukan jumlah SKS yang wajibdiambil selama mengikuti sertifikasi gurumelalui jalur pendidikan.

f. Peserta mengikuti pendidikan maksimal 2semester dan wajib lulus semua mata kuliah,sebagai syarat untuk mengikuti ujikompetensi. Peserta yang belum lulus ujianmata kuliah diberi kesempatan mengikutipemantapan dan ujian ulang sampai 2 kali.Peserta yang tidak lulus dikembalikan keDinas Pendidikan Kabupaten/Kota untukmendapatkan pembinaan.

g. Peserta uji kompetensi yang tidak lulusdiberi kesempatan untuk mengikuti remididi LPTK. Kesempatan remidi diberikan duakali. Bila peserta gagal uji kompetensi yangke-3, maka peserta dikembalikan ke DinasPendidikan Kabupaten/Kota untukmendapatkan pembinaan.

B. Prinsip Sertifikasi1. Dilaksanakan secara objektif, transparan,dan akuntabel

Objektif yaitu mengacu kepada prosesperolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidakdiskriminatif, dan memenuhi standar pendidikannasional. Transparan yaitu mengacu kepadaproses sertifikasi yang memberikan peluangkepada para pemangku kepentingan pendidikanuntuk memperoleh akses informasi tentangproses dan hasil sertifikasi. Akuntabel merupakanproses sertifikasi yang dipertanggungjawabkankepada pemangku kepentingan pendidikansecara administratif, finansial, dan akademik.2. Berujung pada peningkatan mutupendidikan nasional melalui peningkatankompetensi dan kesejahteraan guru

Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintahdalam meningkatkan mutu guru yang dibarengidengan peningkatan kesejahteraan guru. Guruyang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberitunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokoksebagai bentuk upaya pemerintah dalam meni-ngkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan ter-sebut berlaku, baik bagi guru yang berstatuspegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guruyang berstatus bukan pegawai negeri sipil(swasta). Dengan peningkatan mutu dan kese-jahteraan guru maka diharapkan dapat meni-ngkatkan mutu pembelajaran dan mutu pen-didikan di Indonesia secara berkelanjutan.3. Dilaksanakan sesuai dengan peraturandan perundang-undangan

Program sertifikasi pendidik dilaksanakandalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, danPeraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.4. Dilaksanakan secara terencana dansistematis

Agar pelaksanaan program sertifikasi dapatberjalan dengan efektif dan efisien harusdirencanakan secara matang dan sistematis.Sertifikasi mengacu pada kompetensi guru danstandar kompetensi guru. Kompetensi gurumencakup empat kompetensi pokok yaitukompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, danprofesional, sedangkan standar kompetensi gurumencakup kompetensi inti guru yang kemudiandikembangkan menjadi kompetensi guru TK/RA,guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran. Untukmemberikan sertifikat pendidik kepada guru, perludilakukan uji kompetensi melalui penilaianportofolio.5. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkanoleh pemerintah

Untuk alasan efektivitas dan efisiensipelaksanaan sertifikasi guru serta penjaminankualitas hasil sertifikasi, jumlah pesertapendidikan profesi dan uji kompetensi setiaptahun ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkanjumlah yang ditetapkan pemerintah tersebut,maka disusunlah kuota guru peserta sertifikasiuntuk masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penyusunan dan penetapan kuotatersebut didasarkan atas jumlah data individuguru per Kabupaten/ Kota yang masuk di pusatdata Direktorat Jenderal Peningkatan MutuPendidik dan Tenaga Kependidikan.

PESERTA SERTIFIKASIGURU MELALUIPENILAIAN PORTOFOLIO

A. SasaranPeserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui

penilaian portofolio tahun 2008 ditetapkanoleh pemerintah sejumlah 200.000 guru,meliputi PNS dan bukan PNS pada satuanpendidikan negeri atau swasta yang meliputiTK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB.

Pedoman Sukses

>>> keterangan tabel:Alur sertifikasi gurudalam jabatan melaluijalur pendidikan.

Page 11: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

11mencerdaskan kehidupan bangsaEDUKLINIK

B. Persyaratan PesertaPersyaratan peserta sertifikasi guru melalui

penilaian portofolio sebagai berikut.1. Memiliki kualifikasi akademik minimal

sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dariprogram studi yang terakreditasi.

2. Mengajar di sekolah umum di bawah binaanDepartemen Pendidikan Nasional.

3. Guru PNS yang mengajar pada satuanpendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah daerah atau guru yangdiperbantukan pada satuan pendidikanyang diselenggarakan oleh masyarakat.

4. Guru bukan PNS yang berstatus guru tetapyayasan (GTY) atau guru yang diangkat olehPemda yang mengajar pada satuanpendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah daerah.

5. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal5 tahun pada satu sekolah atau sekolahyang berbeda dalam yayasan yang sama;

6. Memiliki nomor unik pendidik dan tenagakependidikan (NUPTK). Persyaratan danprioritas penentuan calon peserta sertifikasiguru baik untuk guru PNS maupun bukanPNS berlaku sama, kecuali pangkat dangolongan.

C. Penetapan Kuota PesertaSertifikasi Guru MelaluiPenilaian Portofolio

Sasaran peserta sertifikasi secara nasionalditetapkan oleh pemerintah dalam hal iniDepartemen Pendidikan Nasional. Oleh karenasasaran sertifikasi setiap tahunnya terbatas,maka perlu disusun kuota peserta sertifikasiuntuk setiap provinsi dan kabupaten/kota.Kuota untuk provinsi dihitung terlebih dahulu,kemudian kuota kabupaten/kota dihitungberdasarkan kuota provinsi bersangkutan.

1. Kuota Provinsia. Kuota provinsi ditetapkan oleh Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK).

b. Penetapan kuota provinsi didasarkan atas dataguru yang terdapat pada SIMPTK Ditjen PMPTK.

c. Perhitungan kuota provinsi menggunakandata jumlah guru keseluruhan pada masing-masing provinsi, tanpa memperhatikan latarbelakang pendidikan (kualifikasi akademik) guru.

Perhitungan kuota provinsi ditentukanberdasarkan jumlah guru di provinsi dibagijumlah guru nasional dikalikan targetsertifikasi guru tahun 2008.

2. Kuota Kabupaten/Kotaa. Kuota kabupaten/kota dihitung oleh dinas

pendidikan kabupaten/kota dan dinaspendidikan provinsi bersama LembagaPenjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

b. Penghitungan kuota kabupaten/kotadidasarkan atas jumlah guru yang memilikilatar belakang pendidikan S1/D4 padamasing-masing kabupaten/kota.

c. Kuota kabupaten/kota meliputi kuota PNSdan bukan PNS, serta kuota per jenis danjenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA,SMK dan SLB.

d. Kuota guru yang berstatus PNS minimal 75%dan maksimal 85%, kuota bukan PNS minimal15% dan maksimal 25%, disesuaikan denganproporsi jumlah guru pada masing-masingdaerah. Apabila kuota guru bukan PNS tidakterpenuhi, maka dinas pendidikan kabupaten/kota mengusulkan pemindahan kuota bukanPNS ke kuota PNS ke Ditjen PMPTK cq.Direktorat Profesi Pendidik melalui dinaspendidikan provinsi disertai kelengkapan datapendukung.

e. Kuota kabupaten/kota ditetapkan melaluikesepakatan dan disahkan bersama antaradinas pendidikan provinsi, dinas pendidikankabupaten/kota, dan LPMP dalam satupertemuan koordinasi. Hasil kesepakatan yangtelah ditandatangani bersama dikirim keDitjen PMPTK cq. Direktorat Profesi Pendidik.

D. Penetapan PesertaPenetapan peserta merupakan salah satu kegiatanterpenting dalam pelaksanaan sertifikasi guru.Apabila terjadi kesalahan atau ketidakadilan dalampenetapan peserta oleh dinas pendidikan kabu-paten/kota, maka tidak menutup kemungkinanakan terjadi aksi ketidakpuasan dari para guru.Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa terse-but, perlu dibuat kriteria untuk menyusun prioritaspeserta yang akan mengikuti sertifikasi guru.

1. Beberapa hal yang perlu diperhatikana. Penetapan peserta untuk jenis dan jenjang

pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMKdilakukan oleh Dinas PendidikanKabupaten/Kota.

b. Penetapan peserta untuk satuan pendidikanSLB dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi.

c. Guru yang diranking hanya guru yangmemenuhi persyaratan yaitu memiliki ijasahS1/D4 dan NUPTK.

d. Guru berprestasi peringkat 1 tingkatprovinsi dan peringkat 1, 2, dan 3 tingkatnasional, dan guru yang mendapatpenghargaan internasional yang belummengikuti sertifikasi guru dalam jabatanmelalui penilaian portofolio dan jalurpendidikan pada tahun 2007, dicalonkanmenjadi peserta tahun 2008.

e. Guru yang sudah mengikuti sertifikasi tahun2006 dan 2007 tidak termasuk dalam daftarcalon peserta.

f. Penetapan peserta dilakukan secara terbukadan transparan dengan melibatkanbeberapa unsur terkait yaitu perwakilan darikepala sekolah, guru, pengawas, PGRI, danasosiasi profesi guru lainnya.

g. Mengikuti prosedur yang telah ditetapkanyaitu meranking guru calon peserta berda-sarkan urutan kriteria penetapan peserta.

h. Menggunakan data individu guru padamasing-masing wilayah yang telah diverifikasi.

i. Tidak memberikan kuota ke sekolah-sekolah.j. Hasil penetapan peserta diumumkan secara

terbuka melalui pertemuan dengan kepalasekolah, media masa, pengumuman di LPMP/dinas pendidikan kabupaten/kota, danmedia lain.

2. Urutan Prioritas Penetapan PesertaPenentuan guru calon peserta sertifikasi guru

dalam jabatan menggunakan sistem rankingbukan berdasarkan seleksi atau tes. Penyusunanranking calon peserta sertifikasi secara berurut-an adalah: masa kerja sebagai guru, usia, pang-kat/golongan (bagi PNS), beban mengajar, ja-batan/tugas tambahan, dan prestasi kerja.Urutan prioritas penetapan peserta dijelaskansebagai berikut.a. Masa kerja sebagai guru

Masa kerja dihitung sejak yang bersangkutanbekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupunbukan PNS.b. Usia

Usia dihitung berdasarkan tanggal, bulan,dan tahun kelahiran yang tercantum dalamakta kelahiran atau bukti lain yang sah.c. Pangkat/Golongan

Pangkat/golongan adalah pangkat/golongan terakhir yang dimiliki guru saatdicalonkan sebagai peserta sertifikasi. Kriteriaini khusus untuk guru PNS.d. Beban mengajar

Beban mengajar adalah jumlah jam mengajarper minggu yang diemban oleh guru saatdidaftarkan sebagai peserta sertifikasi guru.e. Tugas tambahan

Tugas tambahan adalah jabatan atau tugasyang diemban oleh guru pada saat guru yangbersangkutan diusulkan sebagai calon pesertasertifikasi. Tugas tambahan yang dimaksudmisalnya kepala sekolah, wakil kepala sekolah,ketua program/jurusan, kepala laboratorium,kepala bengkel, kepala unit produksi satuanpendidikan, kepala perpustakaan sekolah, atauketua program keahlian.

f. Prestasi kerjaPrestasi kerja yang dimaksudkan adalah

prestasi akademik dan atau non akademik yangpernah diraih guru atau pembimbingan yangdilakukan guru dan mendapatkan penghargaanbaik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,nasional, maupun internasional. Di samping itu,prestasi kerja termasuk kinerja guru dalammelaksanakan tugas sehari-hari.

Penetapan guru peserta sertifikasi tahun 2008didasarkan pada criteria dengan urutan prioritassebagaimana tersebut di atas. Dinas pendidikankabupaten/ kota membuat daftar urutan prioritasguru, apabila ada guru memiliki masa kerja yangsama maka diurutkan berdasarkan kriteriaberikutnya yaitu usia. Apabila masa kerja danusia sama maka diurutkan berdasarkangolongan. Apabila masa kerja, usia, dan golonganyang sama maka diurutkan berdasarkan bebanmengajar, demikian seterusnya.

3. Tahapan Penetapan PesertaPenetapan calon peserta oleh dinas

pendidikan kabupaten/kota untuk guru TK, SD,SMP, SMA, SMK dan dinas pendidikan provinsiuntuk SLB mengikuti tahapan sebagai berikut.a. Mendata guru berprestasi peringkat 1 tingkat

provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasionaldan guru yang memperoleh penghargaantingkat internasional yang belum mengikutisertifikasi melalui portofolio dan melalui jalurpendidikan tahun sebelumnya.

b. Mengelompokkan data guru yang memenuhipersyaratan menurut status guru (PNS/bukanPNS) serta jenis dan jenjang pendidikan (TK,SD, SLB, SMP, SMA, SMK).

c. Menyusun daftar urut guru yang memenuhipersyaratan dengan ketentuan sebagaiberikut.1) Daftar urut guru dibuat per jenis danjenjang pendidikan (TK, SD, SLB, SMP, SMA, SMK).2) Daftar guru PNS dibuat dengan urutanprioritas: masa kerja sebagai guru, usia,pangkat/golongan, beban mengajar, tugastambahan, dan prestasi kerja.3) Daftar guru bukan PNS dibuat denganurutan prioritas: masa kerja sebagai guru,usia, beban mengajar, tugas tambahan, danprestasi kerja.

d. Menetapkan guru peserta sertifikasi sesuaikuota dengan cara:1) guru berprestasi peringkat 1 tingkat

provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkatnasional dan guru yang memperolehpenghargaan tingkat internasionaldiprioritaskan menjadi peserta,

2) Sisa kuota per jenis dan jenjang pendidikanditetapkan berdasarkan urutan prioritaspenetapan peserta, Selain ketentuan di atasperlu diperhatikan bahwa guru yangditetapkan sebagai peserta sertifikasi:

a. sesuai dengan kriteria dan urutan prioritas,b. masih aktif mengajar,c. tidak akan dialihtugaskan pada jabatan lain baikfungsional maupun struktural pada tahun 2008.

4. Surat Keputusan Penetapan PesertaBerdasarkan data tersebut di atas, dinas

pendidikan kabupaten/kota menerbitkanSurat Keputusan Penetapan Guru PesertaSertifikasi beserta lampiran Daftar NamaPeserta Sertifikasi Guru Tahun 2008.

E. Penetapan Pilihan Bidang StudiPenetapan bidang studi merupakan hal yang

terpenting bagi guru, karena pemberian tunja-ngan profesi berdasarkan kepada kesesuaianbidang studi pada sertifikat pendidik denganbidang studi yang diajarkan di sekolah.

Sebagai seorang guru yang profesionalseharusnya disertifikasi dalam bidang studi yangsesuai dengan latar belakang pendidikannya.Namun, kenyataannya banyak guru, karenabeberapa alasan, ditugaskan oleh kepala sekolahmengajar bidang studi yang tidak sesuai denganlatar belakang pendidikannya.

Apabila guru mengajar bidang studi tidaksesuai dengan latar belakang pendidikannya(mismatch), maka guru harus menetapkan pilih-an bidang studi sebelum mengikuti sertifikasi.Guru dapat menetapkan pilihan bidang studisesuai ijazah S1/D-IV yang dimiliki, atau sesuaidengan bidang studi yang diampu selama ini.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkandalam menetapkan pilihan bidang studiadalah sebagai berikut.1. Latar belakang pendidikan yang dimiliki.2. Kompetensi bidang studi yang paling dikuasai.3. Kelengkapan dokumen portofolio yang dimiliki.4. Konsisten terhadap pilihannya karenasetelah memperoleh sertifikat profesi pendidik,guru wajib mengajar sesuai dengan bidangstudi yang dipilihnya.

PESERTA SERTIFIKASIGURU MELALUI JALURPENDIDIKANA. Sasaran

Peserta sertifikasi guru melalui jalurpendidikan untuk tahun 2008 ditetapkan olehpemerintah sejumlah 1.500 guru pada satuanpendidikan SD dan SMP.

B. Persyaratan PesertaPersyaratan peserta sertifikasi melalui jalur

pendidikan adalah sebagai berikut.1. Memiliki kualifikasi akademik minimal

sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dariprogram studi yang terakreditasi.

2. Mengajar di sekolah umum di bawah binaanDepartemen Pendidikan Nasional.

3. Guru PNS yang mengajar pada satuanpendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah Daerah atau guru yangdiperbantukan pada satuan pendidikanyang diselenggarakan oleh masyarakat.

4. Guru bukan PNS, yaitu guru tetap yayasan(GTY) atau guru yang mengajar pada satuanpendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah Daerah.

5. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan TenagaKependidikan (NUPTK).

6. Guru SD yang meliputi guru kelas dan guruPendidikan Jasmani. Guru kelas diutamakanyang memiliki latar belakang pendidikan S1PGSD atau S1 kependidikan lainnya,sedangkan guru Pendidikan Jasmanidiutamakan yang memiliki latar belakang S1keolahragaan.

7. Guru SMP (bidang studi PKn, BahasaIndonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,Kesenian, Pendidikan Jasmani, dan gurubimbingan konseling) diutamakan yangmengajar sesuai dengan latar belakangpendidikannya.

8. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5tahun dengan usia maksimal 40 tahun padasaat mendaftar.

9. Memiliki prestasi akademik/non akademikdan karya pengembangan profesi di tingkatkabupaten/kota, provinsi, atau nasional yangdiselenggarakan oleh pemerintah pusat,pemerintah daerah maupun organisasi/lembaga.

10. Bersedia mengikuti pendidikan selama 2semester dan meninggalkan tugas mengajar.

11. Disetujui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota dengan pertimbangan prosespembelajaran di sekolah tidak terganggu.

C. Penetapan PesertaPenetapan peserta sertifikasi guru dalam

jabatan melalui jalur pendidikan dilakukandengan proses yang berjenjang yaitu dimulaidari seleksi tingkat kabupaten oleh dinaspendidikan kabupaten/kota, dan seleksi ditingkat Pusat oleh Direktorat Ketenagaan,Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

1. Beberapa hal yang perlu diperhatikana. Kelengkapan dokumen peserta,b. Calon peserta sertifikasi guru melalui jalurpendidikan tidak terdaftar sebagai pesertasertifikasi melalui jalur penilaian portofolio.

Page 12: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa12 EDUWARTA

2. Kriteria Penetapan PesertaPenetapan peserta sertifikasi guru

dalam jabatan melalui jalur pendidikandilakukan melalui seleksi administrasioleh dinas pendidikan kabupaten/kotadan seleksi akademik oleh LPTK. Seleksiadministrasi menggunakan kriteriaseleksi sebagai berikut.a. Prestasi akademik adalah prestasi

yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai agenpembelajaran yang mendapatpengakuan dari lembaga/panitiapenyelenggara, baik tingkatkecamatan, kabupaten/kota,provinsi, nasional, maupun internasional. Prestasi akademik iniantara lain:

lomba dan karya akademik(juara lomba atau penemuankarya monumental di bidangpendidikan atau nonkependidikan),pembimbingan teman sejawat

(instruktur, guru inti, tutor), danpembimbingan siswa kegiatanekstrakurikuler (pramuka,drumband, mading, karyailmiah remaja-KIR, dan lain-lain).

b. Karya pengembangan profesiadalah hasil karya guru yangmenunjukkan adanya upayapengembangan profesi. Hasil karyaini antara lain meliputi hal-halsebagai berikut.

Buku yang dipublikasikan padatingkat kabupaten/kota, provinsi,atau nasional.Artikel yang dimuat dalam mediajurnal/majalah/buletin yang tidakterakreditasi, terakreditasi, daninternasional.Reviewer buku, penulis soalEBTANAS/UN.Modul/buku cetak lokal(kabupaten/kota) yang minimalmencakup materi pembelajaranselama 1 (satu) semester.Media/alat pembelajaran dalambidangnya.Laporan penelitian tindakankelas, PTK (individu/kelompok).Karya seni (patung, rupa, tari, lukis,sastra, dan lain-lain).

3. Tahapan Penetapan PesertaSeleksi Administrasi oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kotaa. Calon peserta mendaftarkan kedinas pendidikan kabupaten/kotadengan menyerahkan dokumensebagai berikut.

1)Biodata peserta sertifikasi gurudalam jabatan melalui jalurpendidikan.

2)Format isian calon pesertasertifikasi guru dalam jabatanmelalui jalur pendidikan.

3)Foto kopi ijazah S1/D-IVyang sudah dilegalisasi olehperguruan tinggi.

4)Surat keterangan sebagai guruPNS (guru pegawai negeri sipilyang diangkat oleh pemerintahpusat maupun pemerintahdaerah) dari kepala sekolah.

5)Surat keterangan sebagai gurubukan PNS (guru tetap padasatuan pendidikan tempat yangbersangkutan mengajar) darikepala sekolah dan/atauyayasan.

6)Surat keterangan yangmenyatakan memiliki masakerja sebagai guru minimal 5tahun, dilengkapi SKpengangkatan sebagai guru.

7)Surat pernyataan kesediaanmengikuti pendidikan danmeninggalkan tugas mengajaryang ditandatangani oleh yangbersangkutan dan kepala sekolah.

8)Surat persetujuan/izin darikepala dinas pendidikankabupaten/kota.

9) Bukti prestasi yang dapat berupa:a) Fotokopi sertifikat/piagam/

surat keterangan tentangprestasi guru yang telahdilegalisasi oleh kepalasekolah.

b) Buku, modul, artikel, laporanpenelitian yang relevandengan pendidikan atau media/alat pembelajaran.

c) Surat keterangan/sertifikat/piagam penghargaanmengenai prestasiakademik/non akademikdan karya pengembanganprofesi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasionalyang diselenggarakan olehpemerintah pusat,pemerintah daerah maupunorganisasi/lembaga yangdilegalisasi atasan.

d) Surat keterangan/surattugas dari pejabat yangberwenang tentangpembimbingan temansejawat atau siswa yangtelah dilegalisasi oleh kepalasekolah.

a. Dinas pendidikan kabupaten/kotamelakukan seleksi administrasipeserta menggunakan skorpenilaian dokumen calon pesertasertifikasi guru.

b. Dinas pendidikan kabupaten/kota mengirimkan:

daftar ranking hasil penilaiandokumen calon peserta setiapbidang studi dalam bentukcetakan (hardcopy) dan file(softcopy),dokumen peserta rankingpertama dan kedua pada tiap-tiap bidang studi, (untuk guruSD tidak boleh kedua-duanyaguru Penjas Orkes) ke alamatsebagai berikut:

Direktorat Ketenagaan, DitjenDikti Komplek Depdiknas,Gedung D Lantai 5 Jl. JenderalSudirman, Pintu Satu Senayan,Jakarta 10002 Telp 021-57946053Fax 021-57946052 Email:[email protected],[email protected]

Seleksi Akademikoleh LPTKa. Berdasarkan dokumen yang

dikirim oleh pendidikankabupaten/kota, DirektoratKetenagaan Ditjen Dikti membagipenyebaran calon peserta ke LPTKsesuai dengan daerah asal calonpeserta.

b. Ditjen Dikti menetapkan kuotauntuk setiap LPTK.

c. LPTK dengan difasilitasiDirektorat Ketenagaan DitjenDikti melakukan seleksi akademikdan menetapkan peserta sesuaikuota. (tim)

E9 MenjadikanGuru sebagai Primadona

DENGAN munculnya UU Guru danDosen, jusuf Kalla menjadi begitugembira bahwa Indonesia telah me-nuju pada on the right track dalammemperbaiki dan meningkatkan mu-tu serta kesejahteraan sekitar 2,7 jutaguru di Indonesia. Sembilan negarayang terlibat dalam pertemuan, sepertiBangladesh, Brazil, China, India, Mek-siko, Mesir, Nigeria dan Pakistan seolahtersihir oleh gebrakan dan keseriusanIndonesia menjadikan guru sebagaiprimadona karier professional.

Pertemuan ke-7 ini bertajuk “Peni-ngkatan Pendidikan dan PelatihanBagi Guru Sebagai Bagian Penting da-lam Sisitem Reformasi Pendidikan”(Improvement of Techer Education andTranning as a Focus of EducationalSystemReform).

Dari sejumlah isu yang disuguhkandan dimasak dalam pertemuan yangmenghasilkan Deklarasi Bali itubagaimana menjadikan profesi gurusebagai profesi primadona. “Kamiingin guru nanti menjadi profesi yangmembanggakan. Guru harus menjadiprimadona baru di Indonesia . Kamimemiliki banyak program yang akanmenjaikan guru terus dibahas dandibicarakan,” tegas Dirjen Dikti Dr. FasliJalal, PhD kepada Edukasi.

Sejumlah itu lain juga tak kalah pen-ting. Tetapi, yang paling menjadi per-hatian sekarang ini adalah menjadi-

kan profesi guru ini sebagai profesiyang dilirik oleh calon-calon mahasi-swa. Itu sebabnya, Fasli mengatakan,perlu dilakukan peningkatan peranLembaga Pendidik Tenaga Kependi-dikan (LPTK). “Kualitas LPTK harus di-tingkatkan. Guru harus dididikdengan baik,” ujarnya.

Sejumlah isu penting digagas dandibicarakan secara mendatil dalam per-temuan E-9 itu. Dibangun kerjasama 9negara peserta, peran UNESCO, kerja-sama Selatan-selatan, terkait denganpelatihan guru guna meningkatkanmutu guru. Semua negara yang berte-mu dalam E-9 akan belajar dari penga-laman negara masing-masing dalammeningkatkan mutu dan profesi guruini, termasuk penyebaran, karier, sertakesejahteraannya.

Guru, JantungPendidikan

Direktur Jendral UNESCO KoichiroMatsuura menyatakan, komitmenyang tertuang dalam Deklarasi Bali diantaranya kerjasama untuk menjaminketersediaan guru. UNESCO melihatpada tahun 2015 akan diperlukan 18juta tenaga pengajar di seluruh dunia.Sekitar 40 persen dari jumlah itu, atausekitar 7 juta pengajar, diperlukan dinegara-negara E-9. Kualitas kondisikerja guru, terutama guru perempuan,perlu mendapat perhatian, seperti

menambah infrastruktur, perlengkap-an pengajaran, serta dukungan profes-sional lain, seperti pelatihan. Sebagianbesar guru di negara-negara E-9bekerja dalam kondisi yang tidak baik,seprti pendapatan yang rendah, karier-nya tidak jelas, serta tidak mampumengakses pelatihan-pelatihan untukmeningkatkan mutunya.

Irwan Prayitno, Ketua Komisi X DPRRI, menunjukkan data yang menarik,bahwa 50 persen guru di lima NegeraE-9 belum berpendidikan formal danhanya 50 persen yang berpendidikanstrata satu (primary education train-ing). Indonesia merupakan negarayang gurunya berpendidikan S-1kurang dari 50%. Dari 2,7 juta guru diIndonesia , sebanyak 1,35 juta orangguru belum mencapai kualifikasi S-1.

Guru merupakan jantung pendi-dikan. Laporan UNESCO dalam “The In-ternational Commission on Education forTwenty-first Century,” disebutkan mem-perbaiki mutu pendidikan pertama-tama bergantung perbaikan perekrutan,pelatihan, status sosial, dan kondisi kerjapara guru. Guru membutuhkan penge-tahuan dan keterampilan, karakter per-sonal, prospek profesional, dan motivasiyang tepat jika ingin memenuhi eks-pektasi stakeholder pendidikan”(Jacques Delors 1996).

Direktur Tenaga Kependidikan padaDirjen Peningkatan Mutu Pendidikdan Tenaga Kependidikan AchmadDasuki menyebutkan, Dirjen PMPTKakan terus meningkatkan mutu gurudengan memberikan beasiswa, pela-tihan, dan peningkatan kualifikasihingga menjadi S-1. “Setiap tahun kitaakan memberikan beasiswa kepadaribuan guru untuk meningkatkankualifikasinya,” tegas dia. (hb)

Indonesia telah menjadi tuan rumahpertemuan menteri-menteri pendidikan 9negara berpenduduk terbesar di dunia (E-9Ministerial Review Meeting on Education for(All), 10-12 Maret, di Nusa Dua, Bali. WakilPresiden Republik Indonesia , H.M Jusuf Kallamembukanya dengan semangat.

Sekilas Sejarah E-9PERTEMUAN E-9 Ministerial Review Meeting on Educa-tion for All (EFA) pertama kali di luncurkan di New Delhi,India pada tahun 1993, pada saat pertemuan Educationfor All Summit yang dihadiri 9 kepala negara yangberpenduduk terbanyak denagn tingkat buta hurufnyamasih diatas 10 juta, yaitu Bangladesh, Brazil, China, India,Indonesia, Meksiko, Mesir, Nigeria dan Pakistan. Padapertemuan tersebut, ke-9 negara ini sepakat untukmenuntaskan pendidikan dasar serta mengurangipertumbuhan penduduk pada kurun waktu tertentu.

Pada waktu itu, ke-9 negara tersebut mewakili setengahdari penduduk dunia, lebih dari 40% anak putus sekolahdan hampir 70 % angka buta aksara dari seluruh duniaberada di sembilan negara ini. Upaya perbaikan yangdilakukan di sembilan negara ini akan berdampaklangsung terhadap peta global pendidikan dunia.Pertaqmbahan penduduk dan angka buta aksara yangtinggi di negara E-9 menjadi halangan utama dalammencapai target pendidikan untuk semua (EFA) yangtelah disepakati dalam deklarasi Dakkar Tahun 2000.

Melalui program EFA, diharapkan pada tahun 2015 butaaksara usia dewasa dapat di tuntaskan 50%. Dan ke-9negara ini, Bangladesh , China , India ,‘dan Indonesia sudahmenunjukan kemajuan yang sangat signifikan dan secaratidak langsung, negara-negara ini juga menunjukanpenurunan angka pertumbuhan penduduk.

Inisiatif pembentukan E-9 ini memberikan peluanguntuk menarik dukungan politik, bantuan keuangandan teknis dalam melaksanakan program pendidikandasar dan keaksaraan, baik negara dan lembaga donordi tingkat internasional maupun merupakan usahakonsolidasi di tingkat nasioanl dari masing-masing

negara anggota E-9. hal ini sangat penting bagi ke-9negara ini untuk dapat mengimplementasikan rencanaaksi yang ambisius, realistis, dan termonitor.

Selain itu, negara-negara E-9 saling berbagi pengalamandan strategi dalam upaya mencapai target EFA. Salah satucontoh adalah telah dicapainya MoU antara Nigeria danBrazil dalam melakukan pertukaran keberhasilan programpendidikan di kedua negara. Selanjutnya upaya kerjasamaantar negara E-9 tersebut dikembangkan melalui pro-gram kerjasama Selatan-Selatan dan Utara-Serlatan-Selatan(Triangular Cooperation).

Pertemuan E-9 sebelumnya yang sedah dilakukansejak tahun 1993 sampai dengan 2006 adalah, pertama;EFA Summit of Nine Hight-Population Countries,diselengggarakan di New Delhi, India, tanggal 12-16Desember 1993 (dihadiri Presiden RI), Kedua; The 1st E-9Ministerial Review Meeting, di selenggarakan di Bali, In-donesia.14-15 September 1995. Pertemuan MinisterialReview Meeting yang pertama ini di buka oleh PresidenRI di istana Negara Jakarta, dan pelaksanaannya dilakukandi Bali, ketiga; The 2nd E-9 Ministerial Review Meeting:Mobilizing for progress, diselenggaraan di Islamabad,Pakistan, 14-16 September 1997, keempat; The 3rd E-9Ministerial Review Meeting for the EFA 2000 Assessment,diselenggarakan di Recife, Brazil, 31 Januari – 2 Februari2000, kelima; The 4th E-9 Ministerial Review Meeting onEFA, diselenggarakan di Baijing, China, 21-23 Agustus 2001,keenam; The 5th E-9 Ministerial Review Meeting on EFA,diselenggarakan di Kairo, Mesir, 19-21 Desember 2003,ketujuh; The 6th E-9 Ministerial Review Meeting On EFA,diselenggarakan di Monterey, Meksiko, 13-15 Februari2006. (KabarIndonesia).

Page 13: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

13mencerdaskan kehidupan bangsaEDUOPINI

GURU BK =POLISI SEKOLAH?Sesuai dengan pengertiannya: bimbingan dan konselingsebagai upaya membentuk perkembangan kepribadiansiswa secara optimal, maka secara umum layananbimbingan dan konseling harus dikaitkan denganperkembangan sumber daya manusia.

Oleh: Sri Wahyuni S.Pd(Guru Smp Negeri 1

Jatiroto – Lumajang)

BIMBINGAN dan Kon-seling perkembanganmerupakan prosespemberian bantuanterhadap semua kon-seli dalam mengarungisemua bidang penga-laman pribadi-sosial,pendidikan dan karierpada semua tahapperkembangan kehi-dupan mereka agar (1)menyadari diri merekasendiri dan cara-caramerespons pengaruhlingkungan mereka,dan (2) meningkatkan keefektifan diri merekadengan menguasai aspek-aspek perkembang-an yang dapat dimanfaatkan dan dapat mengen-dalikan respons emosional terhadap situasi yangtidak dapat dikuasai (Moore-Thomas, 2004;Shertzer & Stone,1981; Blocher,1974 ).

Bimbingan konseling perkembangan dida-sarkan pada beberapa asumsi. Asumsi-asumsitersebut adalah sebagaimana dikemukakanMyrick, 1987 (Muro & Kootman, 1995) dan Blocher(1974) sebagai berikut: (1) watak dasar manusiamendorong individu kea rah pengembangandiri secara positif dan berurutan, (2) konselibukanlah individu yang sakit, (3) konselingdipusatkan pada situasi saat ini dan yang akandatang, (4) konseli bukanlah pasien, (5) konselorbukanlah individu yang netral, (6) konseli adalahindividu yang unik untuk mengembangkanidentitas dirinya dan mengintegrasikannya kedalam gaya hidupnya.Seperti kita ketahui bahwatujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah adadua yaitu secara umum dan secara khusus

Secara umum, layanan Bimbingan dan Kon-seling diselenggarakan di sekolah dengan tujuanuntuk membantu siswa mencapai perkem-bangan optimal sesuai dengan nilai-nilai Pan-casila, kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya.

Secara khusus program Bimbingan danKonseling bertujuan untuk membantu siswaagar dapat mencapai tugas-tugas perkemba-ngannya yang meliputi aspek pribadi-sosial,akademik, dan karier (ABKIN, 2007).

Salah satu jenis layanan bimbingan dankonseling adalah layanan konseling individuyaitu pemberian bimbingan yang memung-kinkan siswa mendapatkan layanan langsungtatap muka dengan pembimbing dalam ra-ngka pembahasan dan pemecahan masalah.Dengan pemberian layanan konseling ini di-harapkan siswa mau berkomunikasi denganguru BK dan akhirnya bisa menyampaikanmasalahnya. Peran pribadi merupakan halyang penting dalam perwujudan kegiatanyang dilakukan oleh seseorang dalam keikut-sertaannya mencapai suatu tujuan.

Realita yang ada dalam proses konselingketika ada siswa yang dipanggil oleh guruBK dengan tujuan untuk mengetahui dansekaligus memecahkan masalahnya, siswamayoritas tidak mau mengutarakannya.Mereka beranggapan dengan pemanggil-an itu guru BK memarahi dan menghu-kumnya. Siswa sulit mengungkapkan ma-salahnya, merasa takut karena beranggap-an bahwa guru BK adalah polisi sekolah.

Sebagai guru BK yang profesional bagai-mana dengan anggapan seperti tersebutdi atas dan bagaimana kita menyikapinyasehingga anggapan tersebut tidak melekatpada anak didik kita agar tujuan Bimbi-ngan dan Konseling baik secara umum dan

secara khusus dapat terwujud?

MEMBANGUN GURU BKYANG PROFESIONAL

Agar guru BK tidak ditakuti oleh siswanyamaka ada beberapa hal yang harus dibangundan dikembangkan antara lain :1. Layanan Bimbingan dan Konseling

didasarkan pada asumsi bahwa layanantersebut dibutuhkan oleh semua siswa, baikyang mengalami maupun yang tidakmengalami hambatan dalam prosesperkembangannya.

2. Hendaknya guru BK selalu mengingatbahwa bantuan yang diberikan bertujuanagar siswa mampu mandiri, bisa mengatasimasalahnya sendiri dan berkembang secaraoptimal.

3. Layanan bimbingan yang diberikanhendaknya sesuai dengan masalah yangditangani

4. Kuat memegang rahasia terkait denganmasalah yang ditangani.

5. Program bimbingan harus dirancang sesuaidengan kondisi anak dan bukan anak-anakyang dibuat sesuai dengan programbimbingan.

6. Agar guru BK mewujudkan kesungguhandalam bekerja, giat berinovasi yangberkaitan dengan masalah BK dan bersediamengembangkan ilmunya sehinggabermanfaat bagi guru dan siswa

7. Bersifat ramah, luwes, sabar,akrab dan bersahabat.

8. Agar pelaksanaan bimbingan dan konselingdi sekolah bisa maksimal maka dibutuhkantenaga yang terampil dan terlatih dalambidang konseling individual, kelompok,asesmen, dan perkembangan anak.

Hal ini dimaksudkan karena masih ada dibeberapa sekolah guru mata pelajaran yangmerangkap menjadi guru BK atau sebaliknyaguru BK juga membantu menjadi guru matapelajaran. Dengan adanya sertifikasi, gurudituntut mengajar minimal 24 jam permimggu maka BK merupakan lahan yangpaling mudah bagi guru-guru yang jumlahjam mengajarnya kurang dari 24 jam.

Apabila hal ini terjadi semoga kita bisamengimplementasikan apa yang tertuang didalam tujuan Bimbingan dan Konselingsehingga tidak merugikan anak didik kita.(edukasi)

Terbuka terhadapKritik, Kunci Keberhasilan

Dr.H.Shofwan, MSi

Perhelatan besar dunia keguruan di Malang pada Minggu20 April ini bisa jadi tak akan terlaksana tanpa tangandingin tokoh yang satu ini. Bermula dari kunjungan kawanlama antara Satria Dharma (Klub Guru) dan kawan-kawandengan Shofwan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang,terjadilah sinergi yang luar biasa ini.

DR. H. SHOFWAN, MSI, alumnus IKIP Negeri Surabaya, Unmuh, Unair, dan Unmer ini,memang progresif. Asal ada ide positif, disetujui dan bahkan didukung. Atas saran Shofwanpula Klub Guru melakukan pendekatanpada Prof. Mukadhis untuk menjadi Ketua CabangKlub Guru Malang Raya. Apa tidak aneh? Prof. Mukadis kan Ketua PGRI Malang? Tidakada yang aneh di tangan Shofwan dan Klub Guru. “Bila PGRI dan Klub Guru bisa bersinergi,mengapa tidak?” begitu katanya. Prinsip yang cocok dengan misi Klub Guru.

Berbincang-bincang dengan Shofwan memang mengasyikkan. Tak terasa pertemuankami sampai menabrak waktu Magrib. ”Staf saya pulang malam, sudah biasa,” katanya,karena kami segan sekali membuat kepala dinas dan stafnya pulang jauh melebihi jamkantor pegawai negeri.

Di ruang kantornya yang cukup efisien untuk ukuran kepala dinas, kami sedikit’bernostalgia’ tentang tahun-tahun kuliah di IKIP Negeri Surabaya tahun 1979-1984.Maklum, Shofwan dan Sirikit Syah (Ketua KG) satu angkatan, meski Shofwan di JurusanBahasa Indonesia, Sirikit di Bahasa Inggris. Shofwan yang semasa kuliah agak pendiamini ternyata tekun dan gigih belajar, sehingga menyandang berbagai gelar akademik.Gelar doktor di bidang ilmu sosial politik diraihnya dari Unmer (mutasi dari Unair) tahun2006. Tak hanya itu, dia juga tekun merintis karir di departemen pendidikan hinggamembawanya ke jenjang kepala dinas pendidikan. Jabatan ini disandangnya sejak 1997sebagai Kakandep Dikbud termuda di Jawa Timur. Otonomi daerah menjadikannya kepaladinas sejak tahun 2001.

”Tidak selalu berjalan lancar. Banyak kendala, hambatan, rintangan. Masuk ke sini(Malang) luar biasa sulit. Yang saya gantikan belum ikhlas turun dari jabatan, saya orangbaru dan promosi –bukan mutasi. Betul-betul menantang,” katanya menerawang kemasa lalu. Lepas dari persoalan ’masuk Malang’, sudah berada di dalampun, dia harusmenghadapi berbagai godaan dan cobaan, termasuk di antaranya suap menyuap dikalangan pelaksana pendidikan. ”Alhamdulillah saya kuat,” kata Shofwan, yang merasaekonominya –pada waktu itu- sudah cukup dengan armada angkot milik keluarganyadi Surabaya.

Sambil menghirup kopi yang lumayan lezat dan mengudap kue-kue yang disuguhkandi meja tamunya, kami kemudian berbincang mengenai visinya memajukan bidangpendidikan di Kota Malang. Shofwan menampilkan konsep dan programnya di layarkomputer, dan bersemangat menceriterakan tentang program Malang Cyber City. ”Iniyang pertama di Indonesia, dimana hampir semua sekolah sudah terhubung denganInternet.” Dengan bangga ditambahkannya, sudah banyak yang studi banding ke Malang,atau dia diundang ke Jakarta dan kota/kabupaten lain untuk menularkan konsepnya.

Dari sekian banyak prestasinya, yang paling menarik perhatian kami adalahketerbukaannya terhadap kiritik dan hubungan baiknya dengan Dewan Pendidikan.

Malah Shofwan menyediakan tempat bagi Dewan Pendidikandan para pemerhati pendidikan, guru, kepala sekolah, dosen,akademisi, LSM, untuk berdiskusi membahas isu-isu aktual setiapSelasa malam di lingkungan kantornya. Kadang-kadang diadatang menjadi narasumber, namun tak jarang dia datangsebagai pendengar. Apa yang dilakukannya, menurut SatriaDharma (staf ahli Klub Guru) yang berpengalaman mengamatipertumbuhan dan perkembangan Dewan Pendidikan di

berbagai wilayah, sangat patut diacungi jempol. ”Dia satudari sedikit birokrat yang menjalin hubungan baik

dengan para pengawas dan pengkritiknya.Malahan dia membangun sinergi positif.”

Tak berlebihan kiranya bila Klub Gurumerancang menyelenggarakan KongresDewan Pendidikan Se Indonesia –Agustus/September 2008- akan men’dapuk’Shofwan sebagai salah satu narasumberdari kalangan birokrat yang berhasilmemberdayakan Dewan Pendidikan.

Ayah tiga putra, yang masing-masingsudah berkuliah S2 dan S1 serta sekolah diSLTP, ini berharap Klub Guru bisa ber-kontribusi membangun kemajuan pendi-dikan di Kota Malang dan bekerjasamadengan PGRI dalam program-programpeningkatan kompetensi guru. (sirikit syah)Hendaknya guru BK

selalu mengingat bahwabantuan yang diberikanbertujuan agar siswamampu mandiri, bisamengatasi masalahnyasendiri dan berkembangsecara optimal.

Page 14: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

mencerdaskan kehidupan bangsa14 UDUOPINI

Membangun Tradisi Pembelajarandengan Metode Kreatif

ANDAIKATA seorang guru ditanyapada akhir semester, apakah materiajar tersampaikan semua? Jawabnyapasti ya. Namun, apabila pertanyaandikembangkan menjadi:

apakah siswa dapat menyerap, me-mahami, dan menindaklanjuti materiajar yang disampaikan? Jawabnya‘tidak tahu’ atau ‘tidak semua mema-hami’. Jika masih dijumpai jawabanseperti itu, maka dapat ditengarai bah-wa guru yang bersangkutan meng-gunakan cara mengajar berceramah.

Seorang guru, sebut saja Pak Tinta,menolak mentah-mentah cara meng-ajar selain ceramah. Dengan suara ketus,dia berargumentasi bahwa pembe-lajaran berbeda dengan pengajaran disekolah. Dalam pengajaran di kelas,banyak teori yang harus diberikan. Teori-teori itu hanya bisa disajikan lewatceramah dan tentunya dengan bantuanOHP atau LCD juga. Dengan bangga, diamengatakan, “Kalau di sekolah memangguru-guru perlu berinovasi dan kreatifdalam pembelajaran.” Namun, dalampraktiknya, Pak Tinta tidak pernah sedikitpun menerapkan pembelajaran inova-tif dan kreatif.

Pak Tinta sangatlah benar ber-argumentasi begitu karena persepsimengajar yang dimilikinya sebatas itu.Mengajar, menurut Pak Tinta, adalahmemberikan materi yang diperlukansiswa sesuai dengan garis pembe-lajaran yang telah diatur dalam pe-rencanaan

pembelajaran. Kata ’memberikan’dimaknai sebagai menyampaikan se-cara lisan oleh guru, atau menerangkanagar siswa menjadi terang-benderangmengenai konsep tertentu. Pak Tintatidak salah, karena dia menggunakankonsep mengajar teori mental yang di-perkenalkan oleh Plato sebelum abadini. Guru merupakan sumber ilmu yangmenyampaikan ilmu tersebut di tengah-tengah siswanya. Tetapi Pak Tinta lupabahwa saat ini telah bermunculan ber-bagai konsep mengajar yang lebihmampu mempercepat, memperdalam,dan memperluas penguasaan materipembelajaran bagi siswa.

Oleh: SuyatnoDosen PendidikanBahasa dan SastraIndonesia, FBS, Unesa

Pak Tinta, dengan teori mentalnya,melakukan hal terbaik menurutnya.Padahal, Pak Tinta akan sama saja de-ngan Pak Timun yang selalu memo-tong kayu menggunakan kapak, wa-lau telah ditemukan mesin pemoto-ng kayu yang sangat efektif dan me-makan waktu teramat singkat. Kayuberdiameter 10 m dipotongnya de-ngan kapak. Kayu berdiameter 50 cmjuga dipotongnya dengan kapak ka-rena memang senjatanya hanya ka-pak, pengalaman yang ada hanya de-ngan menggunakan kapak. Pak Ti-mur terlanjur menganggap kapak se-bagai alat satu-satunya yang dapatmemotong kayu. Dia tidak tahu

kalau ada beragam alat potong lain-nya yang dapat menggantikan fungsikapak tersebut. Ketika Pak Timun me-ngalami kesulitan dalam memotongkayu, yang disalahkan pertama adalahpohonnya, bukan kapaknya. Begitu pulaPak Tinta. Dia selalu menyalahkansiswanya saat hasil belajar mereka tidakmaksimal. Siswa selalu dicap malas, tidakbecus, berbeda dengan siswa tahun lalu,gagap, dan asal-asalan. Padahal, bisa jadikesalahan terletak pada metode yangdigunakannya. Pak Tinta tidak tahu bah-wa saat ini paradigma pengajaran ber-ubah menjadi paradigma pembelajar-an, dari teaching ke learning.

Kembali ke cerita Pak Tinta, siswadianggap sebagai konsumen dalammenerima ilmu dengan cara men-dengarkan, mencatat, dan mengula-ngi kata-kata guru saat ujian berla-ngsung nanti. Sukseslah Pak Tintadalam mengajar semester ini karenatelah membuat siswa dapat menger-jakan tugas sesuai dengan materi ya-ng diberikannya. Padahal, menurutsiswa, tugas yang dibuatnya hanyacopy paste dari internet. Alih-alih siswapaham akan konsep pembelajaran,dia malah tidak paham akan materiyang diberikan selama pembelajarankarena lebih banyak mengantuk, me-ngobrol, dan asyik dengan gambardi bukunya.

Sang guru senang karena pem-belajaran terasa tenang, senyap, diam,dan semua wajah tertuju pada gurudengan bibir terkatup tanda setuju.Begitulah warna pembelajaran yangberpusat pada guru dan siswa se-bagai konsumen. Untuk lebih jelas-nya, perhatikan kolom

berikut ini.

Pada dasarnya, proses belajar terjadiketika siswa mampu memberikanmakna/membangun pemahamanpada pengalamannya atas suatuobyek atau suatu peristiwa. Misalnya,ketika seorang siswa baru pertama kalimelihat kerbau, dia akan mengatakankerbau itu sebagai ‘anjing besar’ karenasehari-harinya dia terbiasa melihatanjing. Dia senantiasa berupaya me-ngaitkan pengetahuan baru itu de-ngan pengetahuan yang sudahdimiliki sebelumnya.

Setelah dia amati berkali-kali, diamenyadari bahwa ‘anjing besar’ iniberbeda dengan anjing yang biasadilihatnya sehari-hari. Pada waktu itu,siswa mulai membangun pengetahu-an tentang ciri-ciri ‘anjing besar’ ini. Dalamjaringan struktur kognitif siswa ini,

tidak hanya ada konsep anjing tetapibertambah dengan ‘anjing besar’ yangdalam beberapa kali pengalamannya‘melihat kerbau’, terminologi ‘anjing besar’ini digantinya dengan terminologi barumenjadi ‘anjing bertanduk’. Proses be-lajar berlangsung dari dalam diri, ketika

siswa secara terus menerus membang-un gagasan baru atau menyempurna-kan gagasan lama.

Ketika siswa memperoleh pengala-man pertama melihat seekor kerbau,struktur kognitif siswa mengalamigoncangan keti-dak-seimbangan (dis-equilibrium) akibat perbe-daan karak-teristik anjing yang biasa dilihatnyadengan karakteristik kerbau yang

sekarang dilihatnya. Kondisi inimemaksa siswa untuk membangungagasan baru (anjing besar) yang

berasal dari gagasan lama(‘anjing’ yang biasa dilihat-

nya). Proses seperti ini di-sebut proses assi-

milasi. Padaproses ini,pada dasar-nya gagas-an lamatidak ber-ubah, sis-

wa hanya melakukanperluasan gagasan da-

lam jaring kognitifnya.Proses lain adalah proses akomodasidimana terjadi penggantiangagasan lama dengan gagasan baru.

Mengajar merupakan tugas yangsangat kompleks. Menurut Arends(dalam Kardi dan Nur, 2000:6),menjadi seorang guru yang

berhasil memerlukan sifat-sifatsebagai berikut:a. Memiliki kualitas pribadi yang me-

mungkinkan ia mengembangkanhubungan kemanusiaan yang tu-lus dengan siswa, orang tua, dankolega-koleganya.

b. Mempunyai sikap positif terhadapilmu pengetahuan. Mereka me-nguasai dasar-dasar pengetahuan

tentang belajar dan mengajar; me-nguasai pengetahuan tentangperkembangan manusia dan carabelajar; dan menguasai pengajar-an dan pengelolaan kelas.

c. Menguasai sejumlah keterampilanmengajar yang telah dikenal didunia pendidikan untuk mendo-rong keterlibatan siswa dalamproses pembelajaran dan meni-ngkatkan hasil belajar.

d. Memiliki sikap dan keterampilanyang mendorong siswa berpikirreflektif dan mampu memecah-kan masalah. Mereka memahamibahwa belajar pengelolaan pem-belajaran yang baik merupakanproses yang amat panjang, samahalnya dengan profesi lain, yangmemerlukan belajar dan interaksisecara berkelanjutan dengan ko-lega seprofesi.

Tabel 2: Peran Guru di Kelas

Pada dasarnya, proses belajar terjadi ketika siswa mampu memberikan makna/membangun pemahamanpada pengalamannya atas suatu obyek atau suatu peristiwa. Misalnya, ketika seorang siswa baru perta

Page 15: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

15mencerdaskan kehidupan bangsaEDUALUMNI

Muhammad Muhyi Faruq, M.Pd

Sukses DirikanKinestetika IndonesiaMengembangkan kecerdasan kinestetikaanak sejak usia dini secara profesional. Itulahtujuan utama dari didirikannya KinestetikaIndonesia (Kinesia). Pendirinya adalahMuhammad Muhyi Faruq, alumnus IlmuKeolahragaan Universitas Negeri Surabaya.

BERAWAL dari menulis buku tentangkecerdasan kinestika yang belum ba-nyak mendapat perhatian, M Muhyi–demikian pria kelahiran 32 tahunlalu ini memulai sejarah KinestetikaIndonesia. Dan, sejak bulan Mei ini,secara resmi Kinesia telah membe-rikan pembelajaran secara menda-lam lewat beberapa kegiatan pela-tihan. Sebelumnya, secara mandiriayah dari Najwa Azzahra Muhyi iniaktif memberi pelatihan kepada paraguru olahraga secara kolektif didaerah-daerah.

Berbekal pengalamannya menjadiinstruktur pendidikan olahraga danguru olahraga, pengajar di GreatCrystal International Scholl ini telahmenjelajah nusantara guna berbagipengetahuan keolahragaan, khusus-nya pembelajaran kinestetik anak.Hal tersebut dilakoninya pasca me-ninggalkan statusnya sebagai gurudi National Plus School Buin Batudan Batu Hijau International SchoolPT Newmont, Nusa Tenggara, Sum-bawa Nusa Tenggara Barat.

Berbekal pengalaman mengajar dibeberapa sekolah internasionalseperti; Sekolah Ciputra Surabaya(International Baccalaureate WorldSchool), National Plus School YayasanPendidikan Soroako (YPS) di MakasarSulawesi Selatan, dan sempat pulamengenyam Middel Year ProgramInternational Baccalaureate Asia Pa-cific yang di gelar di Trinity Gram-mar School Sydney Australia, mantanbagian Training Quality Develop-ment di National Plus School di High/Scope Institut Indonesia ini menulisbeberapa buku kinestetik untukpembelajaran di sekolah.

Beberapa buku yang sudah terbitadalah 100 Permainan KecerdasanKinestetika Anak, dan 60 PermainanKecerdasan Kinestetika Anak, juga 6Buku Pendidikan Jasmani SekolahDasar berdasarkan Kurikulum Ber-basis Kompetensi (KBK). Segera me-nyusul buku Seri Olahraga dan Ke-sehatan untuk Pelajar antara lain:

Mencerdaskan Kinestetika Melalui 75Permainan Hulahop, MeningkatkanKecerdasan Kinestetika melalui 75Permainan Media Tali, dan beberapajudul lainnya.

Kini, di bawah payung KinestetikaIndonesia, M Muhyi aktif memberipelatihan-pelatihan kepada guruolahraga, termasuk melalui KlubGuru. Di Klub Guru, M Muhyi sendirimerupakan salah satu AssociateConsultant dan termasuk pendiriorganisasi guru ini.

Apa Itu KinestetikaIndonesia

Kinestetika Indonesia atau Kinesiamerupakan sebuah lembaga khususyang menyediakan segala hal yangberkaitan dengan pembelajaran danpengembangan kinestetik. MenurutMuhyi, visi didiri-kannya Kinesia ada-lah untuk menjadikan setiap anakIndonesia (mulai pendidikan anakusia dini hingga SMA) sehat dan cer-das melalui program dan produkkecerdasan kinestitika dan pengeta-huan yang berkualitas tinggi.

”Selain itu, Kinesia juga meng-em-bangkan produk-produk inovatif

yang berkaitan dengan kecerdasankinestetika, serta memberi pe-layan-an secara profesional kepada lem-baga maupun perorangan,” jelas MMuhyi, selaku direktur Kinesia kepadaEdukasi.

Ketika disinggung mengenai apasejatinya kecerdasan kinestetik, priakelahiran 2 Desember 1975 ini men-jelaskan, yaitu kecerdasan yang ber-kenaan dengan kemampuan se-se-orang dalam menangkap informasi,mengolah, dan mewujudkannyadalam gerakan.

Mengapa kecerdasan kinestetikperlu mendapat perhatian? MenurutMuhyi, karena pada umumnya mate-matika dan sains adalah segalanya.”Selama ini dua mata pelajaran itumenjadi ukuran pintar tidaknyaanak. Namun, suatu ketika murid-murid saya mengadakan kegiatanbersama dengan anak-anak SD dariWelingtong, Selandia Baru, namunketika kegiatan baru berjalan, merekasudah kelelahan. Dari sana sayamenyimpulkan bahwa kebugarananak-anak Indonesia selama ini ku-rang mendapat perhatian, sehinggatak mampu mengimbangi kegiatanpembelajaran olahraga yang diha-rapkan,” tandas Muhyi.

Ditambahkan Muhyi, fakta ter-sebut dapat menggambarkan bah-wa anak-anak didik kita ketika mela-kukan sesuatu yang berkaitand e n g a n

fisik, mereka sulit bertahan lama. Bilademikian, bagaimana me-reka dapatbelajar dengan baik dan penuhsemangat. Di sinilah pentingnyapersiapan fisik sejak dini untukmencapai suatu prestasi.

Pelajaran PenjasPerlu Ditambah

Sebagai upaya peningkatan kua-litas stamina anak didik dalamkegiatan belajar ini, maka pendiri Ki-nesia ini menyarankan agar pelaranpendidikan jasmani (penjas) harusditambah. ”Minimal waktu pendi-dikan penjas harus seminggu duakali. Di luar negeri misalnya (SelandiaBaru), jumlah jam pelajaran matema-tika dan pendidikan jasmani itusama. Lihat juga di Amerika Serika(AS), yang bisa membuat orangmenjadi kaya adalah olahraga danmusik. Karena menjadi atlet ataupemusik memang perlu kecerdasanyang harus dilatih semenjak dini,”jelas Muhyi.

Sebelum mengakhiri perbincang-an dengan Edukasi, Muhyi yang kinimenempuh program doktor di Uni-versitas Negeri Surabaya ini menam-bahkan, bahwa manfaat melatihkecerdasan kinestitik itu sangatbesar. ”Anak akan menjadi lebih ta-ngkas, lebih cekatan dalam hidupsehari-hari. Jika terjatuh, ia mampubangun dengan cepat sehingga se-andainya cidera, cideranya tidakakan parah. Jika berhadapan denganbahaya, misalnya gempa bumi, ia

bisa lebihcepat lariatau me-l o m p a tm e n g -h i n d a r ibahaya. (ar)

Biodata PenulisNama: Muhammad MuhyiFaruq, M.PdTempat, Tgl. Lahir: Bangkalan,02 Desember 1975Pendidikan:1. Sekolah Dasar

di SDN Blega 12. SMPN Blega3. SMAN Blega4. IKIP Surabaya5. Middel Year Program

International BaccalaureateAsia Pacific di TrinityGrammar School SydneyAustralia

Pengalaman Mengajar di:1. National Plus School

Buin Batu, NTB2. Batu Hijau International

School PT Newmont NTB3. Sekolah Ciputra Surabaya

(International BaccalaureateWorld School)

4. General School OperationSupport (GSOS) MakasarSulawesi Selatan

5. National Plus School diSekolah High/ScopeIndonesia

6. Kubaca7. Great Crystal International

Scholl, Surabaya

Buku Yang Ditulis:1. 6 Buku Pendidikan Jasmani

Sekolah Dasar berdasarkanKurikulum BerbasisKompetensi ( KBK).

2. 100 Permainan KecerdasanKinestetika Anak

3. 60 Permainan KecerdasanKinestetika Anak.

4. Mencerdaskan KinestetikaMelalui 75 PermainanHulahop, MeningkatkanKecerdasan Kinestetikamelalui 75 PermainanMedia Tali

Alamat:Kantor: Jl. Raya Pucang AnomNo. 12 E SurabayaTelp. 031.5048989 Hp.081.3320.71328Email: [email protected]

Beberapa buku kinestetika karya

Mummad Muhyi.

Page 16: 02 ”Mengajak Kembali ke Jalan yang Benar” · bersama anak dan istri di rumah. Padahal, penghasilannya tidak ber-kurang. Pemprov DKI mengganjarnya dengan tunjangan perbaikan peng-hasilan

DR. BAEDHOWI (Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,Depdiknas), Drs. Bagong Suyanto, M.Si (Dewan Pakar Jatim KoordinatorBidang Kemasyarakatan), bersama Dr. Rasiyo (Kepala Dinas Pendidikan JawaTimur) hadir sebagai pembicara dalama seminar nasional “Peran SentralGuru Dalam Menjawab Tantangan Masa Depan Bangsa” di AuditoriumIndosat, Jl. Kayoon Surabaya (13/4).

Pada kesempatan tersebut, para pemateri yang juga merupakan orangpenting di jajaran dunia pendidikan nasional itu memaparkan berbagaihal dan kebijakan pendidikan nasional dewasa ini. Termasuk juga permasalahpelaksanaan sertifikasi dan tertundanya honorarium bagi guru bantu. Simaklaporannya di Eduutama. (ar)

mencerdaskan kehidupan bangsa16 EDUSIANA