14
02/D PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 205 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN SEKOLAH DASAR NEGERI SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 ayat (2) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2006 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 75 Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisas! dan Tata Kerja Dinas Pendidikan sebagaimana telah diullah dengan Peraturan Gubernur Nemor 199 Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penetapan Sekolah Oasar Negeri sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undanu-Undang Namar 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara: 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara: 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pcmbentukan Peraturan 6. Undang-Und,omg Nom..Jr 15 Tahun 2004 tentnng Pengelo13an dan T03nggung Jawab Keuangan Netl.3.r50; 7. 25 Tahun 2004 tentang ::';;s:E'ri". U:"t"'::'),' ..l'

02/D...(1) SDN mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dasar program 6 (enam) tahun untuk dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama atau yang sederajat. (2) Untuk menyelenggarakan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

02/D

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

NOMOR 205 TAHUN 2010

TENTANG

PENETAPAN SEKOLAH DASAR NEGERI SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNISDINAS PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 ayat (2) PeraturanDaerah Nomor 10 Tahun 2006 tentang Organisasi Perangkat Daerahdan Pasal 75 Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentangOrganisas! dan Tata Kerja Dinas Pendidikan sebagaimana telah diullahdengan Peraturan Gubernur Nemor 199 Tahun 2009, perlu menetapkanPeraturan Gubernur tentang Penetapan Sekolah Oasar Negeri sebagaiUnit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undanu-UndangNamar 43 Tahun 1999;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara:

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara:

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PcmbentukanPeraturan Pe~undn1g~undangan;

6. Undang-Und,omg Nom..Jr 15 Tahun 2004 tentnng P~nEr;ksaan

Pengelo13an dan T03nggung Jawab Keuangan Netl.3.r50;

7. UndG:ng·I....:~ldDny ~Oi"~~C';' 25 Tahun 2004 tentang ::';;s:E'ri". F'ere:l~dnac.arl

Pei!lb"n~ur<:;~. U:"t"'::'),'..l'

2

8. Undang·Undang Nomar 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

9. Undang~Undang Nomar 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerinlahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota NegaraKesatuan Republik Indonesia;

11. Peraturan Pemerintah Nomar 28 Tahun 1990 tentang PendidikanDasar;

12. Peraturan Pemerintah Nomar 38 Tahun 1992 tentang TenagaKependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 39 Tahun 2000;

13. Peraturan Pemerintah Nomer 16 Tahun 1994 tentang JabatanFungsional Pegawai Negeri Sipi!:

14. Peraturan Pemerintah Nomar 19 Tahun 2005 tenlang StandarNasional Pendidikan:

15. Peraturan Pemerintah Nemer 58 Tahun 2005 tentang PengelelaanKeuangan Oaerah:

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang PengelolaanSarang Milik NegaralDaerah sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2008;

17. Peraturan Pemerintah Nemor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupalen/Kota;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang PengelolaanUang NegaralDaerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penge[olaandan Penyelenggaraan Pendidikan; .

22. Peraturan Menter; Dalam Negeri Nomer 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 59 Tahun 2007;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang PolaOrganisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta;

24. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162/U/2003 tentangPedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;

25. Peraturan Daerah Nomer 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan;

3

26. Peraturan Daerah Nomer 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;

27. Peraturan Gubernur Nomer 134 Tahun 2009 tentang Organisasj danTata Kerja Dinas Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan?eraturan Gubernur Nomar 199 Tahun 2009;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENETAPAN SEKOLAH DASARNEGERI SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Oalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Gubernur adalah Kepala Daerah Provins! Daerah Khusus lbukotaJakarta.

3. Inspektorat adalah Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4. Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Badan Pengelola KeuanganDaerah Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.

5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provins; Oaerah Khususlbukota Jakarta.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan.

7. Suku Dinas Pendidikan adalah Suku Dinas Pendidikan Dasar KotaAdministrasi atau Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi diProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

8. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dlnas Pendidikan Dasar KotaAdministrasi atau Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi.

9. Sekolah Dasar Negeri. yang selanjutnya disingkat SDN adalah SekolahDasar Negeri Dinas Pendidikan.

10. Kepala Sekolah adalah Kepala SDN.

11. Guru adalah Guru pada SDN.

12. Komite Sekolah adalah Lembaga mandiri yang beranggotakan orangtualwali peserta didik, komunitas sekolah dan tokoh masyarakat yangpeduli pendidikan.

4

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal2

Dengan Peraturan Gubernur ini ditetapkan kelembagaan SON.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal3

(1) SDN merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dalampenyelenggaraan pendidikan dasar,

(2) SON dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui KepalaSuku Dinas.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya. Kepala Sekolah dapat dibantu olehWakil Kepala Sekolah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah.

(4) Oalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, SON dikoordinasikan olehKepala Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan PendidikanLuar Biasa Dinas Pendidikan.

Pasal4

(1) SDN mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dasar program6 (enam) tahun untuk dapat melanjutkan ke Sekolah MenengahPertama atau yang sederajat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).SDN mempunyai tungsi: .

a. penyusunan program kerja dan pengembangan SON;b. penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai dengan kurikulum;c. pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik;d. pelaksanaan dan pembinaan hubungan ·kerja sarna dengan orang

tua/waH peserta didik dan masyarakat;e. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap guru, tenaga

fungsional kependidikan lainnya. Pengelola Perpustakaan danlenaga fungsional/profesi lainnya;

f. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang SDN;g. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan SON;h. pelaksanaan publikasi kegiatan SON;i. pelaksanaan pengaturan aeara SON;J. penyiapan bahan laporan Dinas Pendidikan yang terkait dengan

pelaksanaan tugas dan fungsi SDN; dank. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

SON.

5

BABIV

ORGANISASI

Bagian Kesatu

SU5unan Organisasi

Pasal5

(1) Susunan Organisasi SON terdiri dari ':

a. Kepala Sekolah;b. Tata Usaha; danc. Tenaga Fungsional.

(2) Pada SDN tertentu dapat mempunyai Wakil Kepala Sekolah.

(3) SON sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh KepalaDinas.

(4) Bagan Susunan Organisasl SDN sebagaimana tercantum dalamLampiran I Peraturan Gubernur ini.

Bagian Kedua

Kepala Sekolah

Pasal6

(1) Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahan sebagaiKepala Sekolah.

(2) Kepala Sekolah mempunyai tugas :

a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsiSON sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;

b. memimpin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar sertamembina guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, PengelolaPerpustakaan, tenaga fungsional/profesi lainnya dan tenaga lainnya,serta membina hubungan kerja sarna dan peran serta masyarakat;

c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Tata Usaha,d. melaksanakan koordinasi dan kerja sarna dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah(SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD)dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaantugas dan fungsi SON; dan

e. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas danfungsi SON.

Bagian Ketiga

Wakil Kepala Sekolah

Pasal7

(1) Wakil Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahanseba'gai Wakil Kepala Sekolah.

6

(2) Wakil Kepala Sekolah mempunyai lugas :

8. membantu Kepala Sekolah dalam memimpin dan mengoordjnasikanpelaksanaan tugas dan fungsi SON sebagaimana dimaksud dalamPasal4;

b. membantu Kepala Sekolah dalam memimpin penyelenggaraankegiatan belajar mengajar serta membina guru, teoaga fungsionalkependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsionallprofesi lainnya dan teoaga lainnya, serta membina hubungan kerjasarna dan peran serta masyarakat;

c. membantu Kepala Sekolah dalam mengoordinasikan pelaksanaantugas Tata Usaha;

d. membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan koordinasi dankerja sama dengan Saluan Ke~a Perangkat Daerah (SKPD), UnitKerja Perang at Daerah (UKPD) dan/atau lnstansi PemerintahlSwasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi SDN:

e. membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan sistem pengendalianinternal;

1. membantu Kepala Sekolah dalam melaporkan danmempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi SON.

g. mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan melaksanakantugasnya; dan

(3) Untuk melaksanakan lugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Kepala Sekolah dapat menugaskan guru sebagai Wakil Kepala Sekolahpaling banyak 2 (dua) orang.

(4) Jumlah Wakil Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayal (3),ditetapkan oleh Kepala Dinas.

(5) Pembidangan dan uraian tugas Waki! Kepala Sekolah sebagaimanadimaksud pada ayat (3), ditelapkan oleh Kepala Sekolah.

Bagian Keempat

Tala Usaha

Pasal8

(1) Tata Usaha merupakan satuan pelaksana administrasi SDN.

(2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Pengadministrasi Umum dengansebutan Pelaksana Tata Usaha, yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

(3) Pelaksana Tala Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bukanjabatan struktural, serta diangkat dan diberhentikan oleh KepalaSekolah.

(4) Tala Usaha mempunyai lugas :

a. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan programkerja dan pengembangan SDN;

b. melaksanakan pengelolaan kepegawaian SDN;c. melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang SDN;

7

d. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan SON;e. melaksanakan pemeJiharaan dan perawatan fasilitas, prasarana dan

sarana kerja SON; .1. melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara

SON;g. menjaga keamanan, kelertiban. keindahan dan kebersihan kantar

SON;h. nielaksanakan pengelolaan ruang rapat SON;i. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan

SON;J. menyiapkan bahan laporan SON yang terkait dengan tugas Tata

Usaha: dank. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Tata

Usaha.

Bagian Kelima

Tenaga Fungsional

Pasal9

Tenaga Fungsional merupakan tenaga pelaksana penyelenggaraan pendidikandasar pada SON yang terdiri dari guru, tenaga fungsional kependidikanlainnya dan tenaga fungsional/profesi lainnya.

Pasal10

Guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga fungsional/profesilainnya melaksanakan tugas sesuai Jabatan Fungsional masing-masingberdasarkan penugasan Kepala Sekolah.

Pasal11

Guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga fungsionallprofesilainnya wajib mengembangkan kompetensi masing~masing guna meningkatkanpelaksanaan tugas sesuai Jabatan Fungsional yang bersangkutan, sejalandengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan manajemenpendidikan.

Pasal12

Guru, tenaga fungsionat kependidikan lainnya dan tenaga fungsional/profesilainnya turut aktif dalam pengembangan SON dan dapat diberikan tugastambahan oleh Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan padaSON.

BABV

KOMITE SEKOLAH

Pasal 13

(1) SDN membentuk Komite Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

8

(2) Komite Sekolah mempunyai tugas membantukegiatan pendidikan dasar pada SON danm~numbuhkan, meningkatkan serta membantusekolah sebagai wawasan wiyalamandala.

penyelenggaraanikut memelihara,mengembangkan

(3) Komile Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayal (2), dipimpin olehseorang Ketua Kamile Sekolah.

BABVI

FASILITAS

Pasal 14

(1) Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada setiapSON dibentuk dan dikembangkan fasilitas sekolah. anlara lainPerpustakaan, Laboratorium, Unit Kesehatan Sekolah dan fasilitaslainnya.

(2) Fasilitas sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk dandikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan, dengan memperhatikanprogram prioritas.

Pasal15

(1 )

(2)

Fasilitas Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1),dalam operasionalnya dikelola/dipimpinldikoordinasikan oleh PengelolaPerpustakaan danJatau guru/tenaga fungsional kependidikan lainnyaltenaga fungsional/profesi lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah.

Pengelola Perpuslakaan dan/alau guru/lenaga fungsional kependidikanlainnya/tenaga fungsionalJprofesi lainnya yang mendapat tugastambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

BAB VII

TATA KERJA

Pasal16

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, SDN wajib taat danberpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Kepala Sekolah mengembangkan koordinasi dan kerja sama denganSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah(UKPD) dania tau Instansi Pemerintah/Swasta terkait, dalam rangkameningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan pada SON.

Pasal 17

Kepala Sekolah, Pelaksana Tata Usaha, guru, tenaga fungsionalkependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, teoaga fungsional/profesilainnya dan tenaga lainnya pada SON wajib melaksanakan tugas masing·masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang·undangan sertamenerapkan prinsip koordinasi, kerja sarna, integrasL sinkronisasi,akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi.

9

Pasal 18

Kepala Sekolah, Pelaksana Tata Usaha, guru, tenaga fungsionalkependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsional/profesilainnya dan tenaga lainnya pada SON mengembangkan komitmen bersamasebagai tim kerja untuk pengembangan SON secara konsisten danberkesinambungan.

Pasal19

Kepala Sekolah, Pelaksana Tala Usaha, guru, tenaga fungsionalkependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsional/profesilainnya dan tenaga lainnya secara aktif mengembangkan sikap dan perilakuketeladanan, balk di dalam maupun di luar sekolah sesuai peran SONsebagai Saluan Penyelenggara Pendidikan.

Pasal20

Oalam rangka pengembangan penyelenggaraan pendidikan pada setiapSON, Kepala Sekolah, Pelaksana Tata Usaha, guru, tenaga fungsionalkependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsionalJprofesilainnya dan tenaga lainnya menciptakan dan mengembangkan komunikasiedukatif, harmonis, partisipallf, demokratis dan konstruktif dalam sekolah,termasuk dengan peserta didik dan orang tua/wali peserta didik.

BAB VIII

KEPEGAWAIAN

Pasal21

(1) Pegawai Negeri Sipi\ pada SON merupakan Pegawai Negeri SipilDaerah.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas urusan pemerintahanyang bukan kewenangan pemerintah daerah dapat merupakan PegawaiNegeri Sipil Pusat.

(3) Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan kepegawaian negara.

BABIX

KEUANGAN

Pasal22

(1) Belanja pelaksanaan tugas dan fungsi SON dibebankan pada AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan dari pihaklain yang sah dan tidak mengikat.

(2) Pe-lgelolaan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksana ansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan keuangannegaraldaerah.

10

BABX

ASET

Pasal23

(1) Aset yang dipergunakan oleh SDN sebagai prasarana dan sarana kerjamerupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidakdipisahkan.

(2) Pengelolaan aset atau prasarana dan sarana kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan keuangan negaraldaerah dankelentuan peraturan perundang~undangan pengelolaan barang miliknegara/daerah.

Pasal24

(1 ) Prasarana dan saraoa kerja yang diterima dalam bentuk pemberian,hibah atau bantuan dar; pihak ketiga kepada SON dalam rangkapetaksanaan tugas dan fungsinya merupakan penerimaan barangdaerah.

(2) Penerimaan barang daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),segera dilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkankepada Gubernur melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerahselaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus BendaharaUmum Daerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai aset daerah.

BABXI

FORMASI JABATAN DAN STANDAR PERALATAN KERJA

Pasal25

(1) Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah dan 1 (satu) orangPelaksana Tata Usaha dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang PejabatFungsional UmumlTertentu selain guru sebagai bawahan langsung.

(2) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantumdalam Lampiran II Peraturan Gubernur inL

(3) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menjadiacuan pengajuan kebutuhan pegawai SON.

Pasal26

(1) Standar peralatan kerja minimal setiap jabatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal25 tercantum dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini.

(2) Standar peralatan kerja minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),menjadi acuan pengadaan peralatan kerja SON.

BAS XII

PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS

Pasal27

(1) SDN menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester.triwulan. bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Dinas melaluiKepala Suku Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

11

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain meliputilaporan :

a. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan pegawai;b. keuangan;c. kinerja;d. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan barang atau prasarana dan

sarana kerja; dane. pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan.

BAB XIII

PENGAWASAN

Pasal28

Pengawasan terhadap SON dilaksanakan oleh :

a. Lembaga Negara yang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dantanggung jawab keuangan negara;

b. Aparat pengawas internal pemerintah; danc. Inspektorat.

BABXIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal29

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturarGubernur ini dengan penempatannya daiam Berita Daerah Provinsi DaerarKhusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 29 November 2010

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUK TA JAKARTA,

oDiundangkan di Jakartapada tanggal 9 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

FADJAR PANJAITANNIP 195508261976011001

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2010 NOMOR 210

Lampiran I : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbuketa Jakarta

Nemer 205 TAHUN 2010Tanggal 29 November 2010

BAGAN SUSUNAN ORGANISASISEKOLAH DASAR NEGERI

KEPALA SEKOLAH ___________ [ KOMITE SEK

ITATA USAHA

TENAGA FUNGSIONAL

OLAH!

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUK TAJAKARTA,

FA ZI 0

Lampiran II Peraturan Gubernur Provinsi Oaerah KhususIbukota Jakarta

Nomor 205 TAHUN 2010Tanggal 29 November 2010

FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADASEKOLAH DASAR NEGERI

No. Jabatan 5yarat Pendidikan Jumlah Keterangan

1. Kepala Sekolah - 81 Pendidikan 1- Oiklat Manajemen Sekolah- Diklat Kurikulum

2. Guru Kelas - 51 Pendidikan 6 (Disesuaikan- Oiklat Kurikulum dengan jumlah

Rombel)3. Guru Agama Islam ·51 Pendidikan Agama Islam 1

- Diklat Kurikulum

4. Guru Olahraga - S1 Pendidikan Olahraga 1- Diklat Kurikulum

5. Guru Bahasa Inggris I _ S1 Pendidikan Bahasa Inggris 1- Oiklat Kurikulum

6. Pengelola Perpustakaan - 03 Administrasi 1- Diklat Perpustakaan- Diklat Komputer

7. Pengadministrasi Umum - 03 Administrasi 1~ Oiklat Adminisrasi

Perkantoran- Oiklat Komputer

8. Penjaga Sekolah SLTA 1

Jumlah 13

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUK TA JAKARTA.

Lampiran III Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta

Nomor 205 TAHUN 2010Tanggal 29 November 2010

STANDAR PERALATAN KERJA PADA SEKOLAH DASAR NEGERI

No. Jabatan Peralatan Ke~a Jumlah

1. Kepala SD 1. Komputer , Unit2. Printer , Unit3. Telepon , Unit4. White Board , Unit5. Filling Kabinet , Unit

2. Guru Kelas 1. Laptop 6 Unit2. Filling Kabinet 6 Unit3. Peralatan Kerja Teknis

3. Guru Agama Islam 1. Laptop , Unit2. Filling Kabinet , Unit3. Peralatan Ke~a Teknis

4. Guru Dlahraga 1. Laptop , Unit2. Filling Kabinet , Unit3. Peralatan Keria Teknis

5. Guru Bahasa lnggris ,. Laptop , Unit2. Filling Kabinet , Unit3. Peralatan Kerja

6. Pengadministrasi Umum 1. Komputer , Unit2. Printer , Unit3. Fax 1 Unit4. LCD , Unit5. Mesin Absensi 1 Unit6. Filling Kabinet , Unit

7. Pengelola Perpustakaan ,. Kompu!., , Unit2. Printer 1 Unit3. Filling Kabinet , Unit4. Perala'tan Kerja Teknis

8. Penjaga Sekolah 1. Filling Kabinet 1 Unit2. Peralatan Kerja Teknis

GUBERNUR PROVINSt OAERAH KHUSUSIBUK A JAKARTA,

F