035-046

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 035-046

    1/12

    35Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    Abstrak

    enelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Pengetahuan

    Administrasi Perkantoran dan Kinerja dengan percaya diri Kepala Tata Usahadi SLTP Negeri Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakanmetode survei dan data dianalisis dengan tehnik korelasional. Populasi tar-

    get adalah semua Kepala Tata Usaha SLTP Negeri Jakarta Utara. Sampel diambildengan teknik Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapathubungan positif dan sangat signifikan antara kedua variabel bebas dengan variabelterikat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Penelitian inimembuktikan bahwa semakin intensif pengetahuan administrasi perkantoran dansemakin efektif kinerja Kepala Tata Usaha akan menghasilkan percaya diri yanglebih tinggi. Dengan demikian kinerja dan keterampilan serta pengetahuan Kepala

    Tata Usaha perlu ditingkatkan agar percaya diri kepala tata usaha dapat bertambahbaik.

    Kata kunci:Pengetahuan administrasi perkantoran, percaya diri, kinerja

    Abstract

    The objective of this research is to determine correlation between administratorsoffice management knowledge and work performance, with administrators con-fidence at lower secondary schools in North Jakarta. This research uses surveydesign method and data are analyzed using correlation technique, the population

    is all administrators of lower secondary schools in North Jakarta. Sample selectedby random sampling technique. Result shows that there is a positive correlationbetween administrators office management knowledge, work performance andadministrators confidence level, both individually and collectively. The higheradministrators office management knowledge and better work performance re-sults in increase of administrators confidence level.

    A Pendahuluan

    Pembangunan Nasional menuntut partisipasi dari seluruh masyarakat termasuklembaga pendidikan. Oleh sebab itu lembaga pendidikan harus mampu melakukan

    P

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran DanKinerja Dengan Percaya Diri Kepala Tata

    Usaha Di SLTP Negeri J aka rta Utara

    Dwi Wahyuningsih * )

    *)Dwi Wahyuningsih, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SLTP Negeri 30 Jakarta Utara.

    Hasil Penelitian

  • 7/26/2019 035-046

    2/12

    36 Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    ilmuan yang mandiri dan bertanggung jawab, yaitu mandiri dalam berfikir dan inovatifdalam komitmen untuk membangun masyarakat secara keseluruhan.

    Usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan denganberbagai cara antara lain melalui peningkatan kualitas guru, pegawai tata usaha,dan sarana pendidikan. Dengan demikian, kualitas pegawai tata usaha dari berbagaibidang kepegawaian selalu dikaji untuk ditingkatkan sesuai dengan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan pasar. Salah satu usaha yang telahdilakukan ialah peningkatan penguasaan pengetahuan administrasi perkantoran.Dengan penguasaan keahlian yang diperlukan maka pegawai tata usaha tersebutakan memiliki rasa peraya diri yang sangat kuat. Di lain pihak, pengalaman dankemampuannya menghasilkan kinerja yang selanjutnya dapat meningkatkan percayadiri pegawai tata usaha, termasuk kepala tata usaha.

    Berdasarkan uraian di atas, masalah penelitian itu dirumuskan sebagai berikut:1) Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan adminsitrasi perkantoran dengan

    percaya diri kepala tata usaha?, 2) Apakah terdapat hubungan antara kinerjadengan percaya diri kepala tata usaha?, 3) Apakah terdapat hubungan antarapengetahuan administrasi perkantoran dan kinerja secara bersama-sama denganpercaya diri kepala tata usaha?.

    B Kerangka Teori

    1. Hakekat Percaya Diri Kepala tata Usaha

    Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalamkehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiriserta memiliki pengharapan yang realitias, bahkan ketika harapan mereka tidakterwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Percaya dirimempunyai tiga jenis yang perlu dikembangkan yang dapat mendorong kreativitas.Pertama yang berkaitan dengan perilaku adalah mampu bertindak untukmenyelesaikan pekerjaan. Kedua yang berkenaan dengan emosi berkaitan dengankeyakinan dan mampu mengendalikan emosi dalam bertindak kepada orang lain.Dan yang ketiga bersifat spiritual merupakan hal paling penting berupa keyakinanpada takdir dan semesta alam, keyakinan bahwa hidup ini mempunyai makna.Tanpa percaya diri spiritual tersebut tidak mungkin kita mengembangkan ke dua

    jenis percaya diri lainnya karena keyakinan spiritual adalah keyakinan bahwa dimanapun

    anda berada, disitu pulalah sesungguhnya anda dibutuhkan.Makin sempit lingkaran percaya diri seseorang, makin besar kecenderungan

    untuk mudah marah, mudah terganggu, mudah tersinggung, atau sinis dan selalumenyalahkan orang lain. Sebaliknya makin besar percaya diri seseorang terhadaporang lain serta lingkungan sekitarnya, akan menjadi semakin besar pulakeberhasilannya. Namun percaya diri yang berkelebihan atau salah satu pengertiandapat menimbulkan perilaku yang arogan atau takabur.

    Orang yang percaya diri mau menerima ketika orang tidak menerima merekakarena mereka, percaya terhadap kemampuan mereka sendiri. Mereka tidak merasabahwa mereka harus berusaha untuk dapat diterima.

    Orang yang tidak percaya diri, tidak dapat menerima dengan baik keadaanmereka sendiri. Mereka cenderung menghindar dari resiko karena mereka takut

  • 7/26/2019 035-046

    3/12

    37Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    gagal. Mereka pada umumnya tidak berharap untuk berhasil. Mereka seringmenempatkan posisi mereka pada keputusasaan dan cenderung untuk dikalahkanatau mengabaikan penghargaan kepada mereka.

    Individu yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    a. Individu merasa kuat terhadap tindakan yang dilakukan. Hal ini dilandasi olehadanya keyakinan terhadap kekuatan, kemampuan dan keterampilan yangdimiliki individu merasa optimis, cukup ambisius, dan tidak selalu memerlukanbantuan orang lain.

    b. Individu merasa diterima oleh kelompoknya. Hal ini didasari oleh adanyakeyakinan terhadap kemampuannya dalam hubungan sosial.

    c. Individu percaya sekali terhadap dirinya serta memiliki keterangan sikap. Halini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan dan kemampuan individubersikap tenang, tidak mudah gugup, dan cukup toleran terhadap berbagaimacam situasi.

    Sedangkan ciri-ciri individu yang kurang percaya diri sebagai berikut:

    a. Individu merasa bahwa tindakan yang dilakukan tidak kuat, individu merasatidak aman dan tidak bebas bertindak, cenderung ragu-ragu serta merasapesimis dalam menghadapi tantangan.

    b. Individu merasa tidak diterima oleh kelompoknya atau orang lain, cenderungmenghindari situasi komunikasi karena merasa takut disalahkan ataudirendahkan, dan merasa malu jika tampil dihadapan orang banyak.

    c. Individu tidak percaya terhadap dirinya dan mudah gugup, merasa cemasdalam mengemukakan gagasannya, dan selalu membandingkan keadaan dirinyadengan orang lain.

    Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, seseorang tidak lagi berpura-pura yakinsecara berlebihan artinya jujur pada caranya mengesampingkan kegelisahan diri.Jujur pula pada caranya mengabaikan angan-angan.

    Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud rasa percaya diri dalam uraianini, adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan suatu pekerjaanyang ditandai dengan tingkah laku, emosi dan spiritualnya.

    2. Hakekat Pengetahuan Administrasi Perkantoran

    Pengertian administrasi perkantoran adalah segenap rangkaian perbuatan

    sekelompok orang dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuantertentu.

    Perkataan administrasi dan manajemen umumnya dianggap sepadan, walaupunistilah administrasi diterapkan lebih banyak untuk urusan perusahaan. Bahkan akhir-akhir ini terdapat kecenderungan bahwa manajemen dipergunakan dalam derajadyang lebih luas lagi bagi urusan-urusan negara juga, karena penerapan praktekmanajemen perusahaan yang semakin meningkat di bidang administrasi negara.

    Dilihat dari sudut peranan dan penciriannya tata usaha diartikan sebagai setiappekerjaan dalam suatu organisasi yang berkaitan dengan kegiatan perkantoranatau pekerjaan kertas.

    Dalam garis besarnya, tata usaha ini mempunyai tiga peranan pokok sebagaiberikut:

  • 7/26/2019 035-046

    4/12

  • 7/26/2019 035-046

    5/12

    39Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    Berikut ini disebutkan tiga penyebab timbulnya penyimpangan kinerja:

    1. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan2. Kurangnya insentif atau kurang tepatnya insentif yang diberikan

    3. Tidak adanya motivasi

    Kinerja Kepala Tata Usaha dapat diketahui, dari keberhasilannya dalam penilaianpengadministrasian yang dilaksanakan. Dilain pihak kepala tata usaha hendaknyamempunyai sifat-sifat mendidik seperti:

    1. Kejujuran sebagai seorang kepala tata usaha memberi bimbingan.

    2. Ketulusan dalam membimbing dan mendidik anak buah.

    3. Semangat yang tinggi untuk memberikan bimbingan.

    4. Pengetahuan yang luas tentang pengantar administrasi perkantoran.

    5. Sifat terbuka dan mau menerima masukan dari anak buah.

    Beberapa tugas dan peranan Kepala Tata Usaha tersebut terpadu dalam

    penampilan Kepala Tata Usaha yang manunggal dan terinspirasi, sehingga kinerjakepala tata usaha dapat diukur melalui tugas dan peranan kepala tata usaha. Secararingkas kinerja Kepala Tata Usaha adalah hasil kerja Kepala Tata Usaha berdasarkanpenilaian seseorang tentang tugas pokok dan fungsi jabatan yang ruang lingkupnyameliputi penyusunan program kerja tata usaha sekolah, pengelolaan keuangansekolah, penyusunan administrasi ketenagaan dan siswa, pembinaan danpengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, penyusunan dan penyajiandata/statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K, serta penyusunanlaporan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

    C Kerangka BerpikirBerdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang relevan seperti yang telah

    dikemukakan terdahulu, maka kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

    1. Hubungan antara pengetahuan administrasi perkantoran dengan percayadiri.

    Pengetahuan administrasi perkantoran adalah segenap rangkaian perbuatansekelompok orang dalam, usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.Pengetahuan administrasi perkantoran yang handal akan membuat seseorangmampu melaksanakan tugas mengelola administrasi ketenagaan, mampu mengelola

    keuangan, mampu menyusun program, mampu mengembangkan karir pegawaitata usaha dan mampu menyusun administrasi perlengkapan.

    Dari uraian di atas, jika Kepala Tata Usaha mempunyai pengetahaun adminsitrasiperkantoran yang mendalam maka ia akan dapat mengatasi segala hambatan dalammencapai suatu tujuan, serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Dengandemikian pengetahuan adminsitrasi perkantoran erat hubungannya dengan percayadiri. Semakin mendalam pengetahuan adminsitrasi perkantoran kepala Tata Usahasemakin tinggi pula rasa percaya dirinya sebagai kepala Tata Usaha karena dapatmengatasi hambatan dan kesulitan dalam kerjanya. Jadi dapat diduga bahwaterdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi perkantoran dengan

    percaya diri.

  • 7/26/2019 035-046

    6/12

    40 Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    2. Hubungan antara Kinerja dengan Percaya Diri Kepala Tata Usaha

    Kinerja adalah upaya pegawai/guru untuk menghasilkan atau menyelesaikansuatu pekerjaan dengan cara mengukur observasi aktivitas kerjanya. Kepala Tata

    Usaha sebagai pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat, percaya diri teguh,mengayomi kondisi anak buah yang baik, mempunyai visi dan memahami misi sekolahmampu mengambil keputusan, dan mampu berkomunikasi. Dengan demikiansemakin baik kinerjanya Kepala Tata Usaha, semakin tinggi pula percaya dirinyaterutama tugas profesinya dan kompetensinya sebagai Kepala Tata Usaha yangsesuai dengan tuntutan tugas yang dibebankan kepadanya.

    Oleh karena itu kinerja Kepala Tata Usaha erat hubungannya dengan percayadiri karena semakin tinggi kinerja Kepala Tata Usaha semakin tinggi pula rasa percayadirinya. Jadi dapat diduga terdapat hubungan positif antara kinerjanya Kepala TataUsaha dengan percaya diri.

    3. Hubungan antara Pengetahuan Administrasi Perkantoran dan Kinerja secarabersama-sama dengan Percaya Diri Kepala Tata Usaha.

    Dalam lembaga pendidikan, faktor percaya diri Kepala Tata Usaha merupakanbagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengorganisasian.Rasa percaya diri Kepala Tata Usaha sebagai pemimpin dalam organisasi pendidikandiharapkan dapat menjadi panutan oleh karyawannya. Dengan demikian KepalaTata Usaha dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan, kesulitan danhambatan yang sewaktu-waktu dapat muncul. Apabila Kepala Tata Usaha tidakdapat mengatasi semua kesulitan yang ada, maka ada kecenderungan menurunnya

    rasa percaya diri Kepala Tata Usaha, sehingga berpengaruh pada kinerja Kepalatata Usaha.

    Dengan demikian Kepala Tata Usaha yang mempunyai kemampuan pengetahuanadministrasi perkantoran yang mendalam serta kinerja yang tinggi akan semakindapat meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi pula dalam melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya, yaitu Kepala Tata Usaha sebagai pembimbing, manajer,adminisrator, supervisor, pemimpin, inovator dan motivator. Jadi dapat didugaterdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi perkantoran dan kinerjaKepala Tata Usaha secara bersama-sama dengan percaya diri.

    D. Pengajuan HipotesisBerdasakan kerangka berpikir yang diajukan di depan, berikut ini dirumuskan

    hipotesis-hipotesis penelitian:

    1. Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi perkantorandengan percaya diri Kepala Tata Usaha di SLTP Negeri Jakarta Utara.

    2. Terdapat hubungan positif antara kinerja dengan percaya diri Kepala TataUsaha di SLTP Negeri Jakarta Utara.

    3. Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi perkantoran dankinerja secara bersama-sama dengan percaya diri Kepala Tata Usaha di SLTPNegeri Jakarta Utara.

  • 7/26/2019 035-046

    7/12

    41Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    E. Metodologi Penelitian

    Menelitian ini dilakukan di 30 SLTP Negeri Jakarta Utara pada tahun ajaran2002/2003 dengan melibatkan para Kepala Tata Usaha sedangkan pengumpulan

    data dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September 2002.Kegiatan penelitian ini dimulai dengan pengkajian landasan teoritis, penyusunan

    instrument, ujicoba instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan penulisanlaporan hasil penelitian.

    Metode penelitian termasuk survey yang bersifat korelasional. Dalam penelitianini ada dua variabel yatiu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalahpercaya diri Kepala Tata Usaha (Y) dan variabel bebas adalah pengetahuanadminsitrasi perkantoran (X

    1) dan kinerja (X

    2). Adapun hubungan antar variabelnya

    seperti gambar berikut ini:

    Keterangan :X1 = Pengetahuan Administrasi PerkantoranX

    2= Kinerja

    Y = Percaya Diri Kepala Tata Usaha

    Model hubungan antara variabel bebas

    ( X1dan X

    2) dengan variabel terikat (Y)

    F. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Deskripsi Data

    Data yang diperoleh berupa jawaban angket model skala Likert, diisi oleh 30orang responden dari 6 kecamatan. (1) Kecamatan Penjaringan 4 (empat) orangKepala Tata Usaha dan Kepala SLTP Negeri. (2) Kecamatan Koja 8 orang KepalaTata Usaha dan Kepala SLTP Negeri. (3) Kecamatan Tanjung Priok 8 orang KepalaTata Usaha dan Kepala SLTP Negeri. (4) Kecamatan Cilincing, 6 orang Kepala TataUsaha dan Kepala SLTP Negeri. (5) Kecamatan Kepala Gading 2 orang Kepala TataUsaha dan Kepala SLTP Negeri serta (6) Kecamatan Pademangan 2 orang KepalaTata Usaha dan Kepala SLTP Negeri. Dari seleksi data diketahui bahwa semua butirsoal layak karena semua semua butir soal diisi oleh Kepala Tata Usaha. Data tersebutterdiri atas data tentang Pengetahuan Admnistrasi Perkantoran yang selanjutnyadisebut variabel X

    1, terdiri dari dari 23 butir pernyataan. Data tentang Kinerja

    yang selanjutnya disebut variabel X2, terdiri dari 30 butir pernyataan. Dan datatentang Percaya Diri Kepala Tata Usaha yang selanjutnya disebut variabel Y,terdiri dari 20 butir pernyataan.

    X1

    X2

    Y

    0,05. Artinya: Percaya Diri Kepala Tata Usaha itu baguskarena dilihat kinerjanya akan tetapi apabila Kepala Sekolah memonitor pengetahuan

    Administrasi Perkantoran, Kepala Tata Usaha tersebut menjadi tidak Percaya Diri.

    c. Hubungan antara Pengetahuan Administrasi Perkantoran dan Kinerja secarabersama-sama dengan Percaya Diri Kepala Tata Usaha.

    Korelasi ganda (R) sebesar 0,704 artinya terbukti bahwa Percaya Diri KepalaTata Usaha ditentukan oleh Pengetahuan Administrasi Perkantoran secara bersama-sama dengan kinerja sebesar 49,6%. Dari hasil regresi ganda ditemukan F hitungsebesar 13,281 adalah sangat signifikan pada a < dari 0,01.

    Persamaan garis regresi Y = 29,969 + 0,266 X1 + 0,348 X

    2. Artinya jika

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran dan Kinerja dinaikan 1 point/unit, makaPercaya Diri Kepala Tata Usaha akan naik sebesar 30.583 unit. Administrasiperkantoran belum banyak dikuasai oleh Kepala Tata Usaha. Dengan demikian

  • 7/26/2019 035-046

    10/12

    44 Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    dapat simpulkan, jika ingin meningkatkan Percaya Diri Kepala Tata Usaha, sebaiknyalebih banyak dititikberatkan pada peningkatan kinerja disusul dengan peningkatanpemahaman Pengetahuan Administrasi Perkantoran.

    G. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian seperti yang telah dibahas pada bab terdahulu,

    dapatdikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Hasil pengujian hipotesis pertama memperoleh hubungan yang positif dansangat signifikan antar variabel (pengetahuan administrasi perkantoran denganvariabel Y percaya diri kepala tata usaha dengan konstribusi sebesar 33,1%.Hasil analisis regresi terhadap kedua variabel ini menunjukkan bahwa hubunganbersifat linear dan nyata. Sehingga peningkatan pengetahuan administrasiperkantoran (X

    1) sebagaimana yang dialami oleh para Kepala Tata Usaha yang

    dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah Kanwil Diknas, mendapat

    tanggapan positif dari para Kepala Tata Usaha.2. Hasil pengujian hipotesis kedua menjadi memperoleh hubungan yang positif

    dan sangat signifikan antara variabel X2(kinerja) dengan variabel Y (percaya

    diri Kepala Tata Usaha) dengan konstribusi sebesar 44,3%. Hasil analisis regresiterhadap kedua variabel ini menunjukkan bahwa hubungannya bersifat lancardan nyata, sehingga kinerja (X

    2) sebagaimana yang dirasakan oleh Kepala

    Tata Usaha mendapat tanggapan positif.

    3. Hasil pengujian hipotesis ketiga memperoleh hubungan positif dan sangatsignifikan antara variabel X

    1 (pengetahuan administrasi perkantoran) dan

    variabel X2 (kinerja) secara bersama-sama dengan variabel Y (percaya diri

    Kepala Tata Usaha) dengan kontribusi sebesar 49,6%. Hasil analisis regresiterhadap ketiga variabel ini menunjukkan bahwa hubungan administrasiperkantoran (X

    1) dan kinerja (X

    2) sebagaimana yang dirasakan oleh para Kepala

    Tata Usaha mendapat tanggapan positif. Model regresi untuk X1, X

    2terhadap

    Y adalah Y = 29,969+0,2666X1+0,348X

    2.

    H. Implikasi

    Berdasarkan uraian hasil analisis terdahulu, dapat dijelaskan beberapa implikasipenelitian sebagai berikut:

    Dari hasil penelitian tentang kinerja, ternyata variabel ini memberikan sumbangan

    yang lebih besar (44,3%) terhadap percaya diri Kepala Tata Usaha, dibandingpengetahuan administrasi perkantoran (33,1%). Namun tanggapan Kepala TataUsaha menunjukkan bahwa masih banyak yang dapat dibenahi dalam hal kinerjanya,misalnya dengan meningkatkan pelayanan yang lebih terhadap karyawannya dalammensosialisasikan kinerjanya sebagai Kepala Tata Usaha agar ke arah yang lebihbaik lagi.

    Dari hasil penelitian tentang percaya diri Kepala Tata Usaha diperoleh kesimpulanyang mengindikasikan bahwa dengan adanya pemahaman pengetahuan administrasiperkantoran, maka akan timbul percaya diri yang kuat akan tetapi apabila KepalaSekolah memonitor kinerjanya maka rasa percaya diri Kepala Tata Usaha tersebut

    akan hilang. Oleh sebab itu di dalam meningkatkan percaya diri Kepala Tata Usaha,masih banyak hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan, misalnya dalam halpengembangan kepribadian, mengawasi pengetahuan administrasi, menyusun

  • 7/26/2019 035-046

    11/12

    45Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    program keadministrasian, dan melaksanakan tugas dengan baik. Disamping itukegiatan lain ialah menyelenggarakan administrasi sekolah, berinteraksi dengansejawat dan masyarakat serta menyelenggarakan penelitian sederhana untukkepentingan pekerjaan. Dari hal-hal tersebut berkaitan erat dengan pengetahuan

    administrasi perkantoran pemahaman yang mendalam serta penerapan kinerja KepalaTata Usaha mendapat tanggapan positif.

    I. Saran

    Berdasarkan kesimpulan dan ulasan pemikiran pada implikasi yang telah dibahasterdahulu, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

    1. Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha harus benar-benar menguasaiadministrasi perkantoran hingga memperoleh hasil yang optimal sebagai upayauntuk meningkatkan percaya diri Kepala Tata Usaha.

    2. Kinerja dan keterampilan Kepala Tata Usaha harus ditingkatkan agar percayadiri Kepala Tata Usaha dapat diperbaiki.

    3. Pengetahuan dan kemampuan Kepala Tata Usaha harus ditingkatkan untukmencapai efektifitas kerja yang tinggi. Kepala Tata Usaha harus mengadakanpendekatan kepada bawahan secara individu untuk mengenal mereka lebihbaik.

    4. Sesuai dengan pernyataan Kepala Tata Usaha bahwa pada umumnya merekamengakui bahwa percaya diri mereka masih kurang sebagaimana yangdiharapkan, maka perlu dilakukan kegiatan penataran atau kegiatan yangoperasional dan intensif untuk meningkatkan kinerja dan percaya dirinya.

    5. Oleh karena pengetahuan administrasi perkantoran dan kinerja secara bersama-

    sama memberikan sumbangan yang besar terhadap percaya diri Kepala TataUsaha, maka disarankan kepada Kepala Tata Usaha dan instansi yang terkaitagar meningkatkan pemahaman pengetahuan administrasi perkantoran secarabersama-sama kinerja dalam pembinaan dan peningkatan percaya diri KepalaTata Usaha dengan kinerja.

    Daftar Pustaka

    Afiatin Budi, Afiatin Tina. Laporan penelitian, dalam Jurnal Psikologi, Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada, Yogyakarta: Konsep Diri, Harga Diri dan KepercayaanDiri.

    Atmosudirjo, Prayudi. (1997). Membangun visi dan berorientasi kinerja aparaturdaerah menjawab tantangan masyarakat Indonesia baru. Majalah ManajemenPembangunan, Jakarta: Tahun ke V.

    Cooper, K. Robert and Ayman Sawaf. (1998). Terjemahan Excecutif EQ. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

    De Angelis Barbara. (1997). Confidence.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    De Angelis Barbara. (2000). Confidence.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996-1997). Petunjuk administrasiSekolah Lanjutan Tingkat Pertama.Jakarta.

  • 7/26/2019 035-046

    12/12

    46 Jurnal Pendidikan Penabur - No.02 / Th.III/ Maret 2004

    Pengetahuan Administrasi Perkantoran Dan Kinerja Dengan Percaya Diri

    Departemen Pendidikan Nasional. (1998). Data daftar sekolah negeri seluruh In-donesia. Jakarta.

    Fremont E. Kesi, dan Ronsenzweig, James E. (1982). Organisasi dan manajemen.Terjemahan Yasin M,. Jakarta: Bina Aksara.

    Rosset, Arwadi. (1987). dikutip Haryono (1999). Penyebab timbulnya kinerja.Jakarta.

    Santoso Singih. (1999). SPSS Mengolah data statistik secara profesional. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.

    Sudjana Nana. (1995). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. RemadjaRosda Karya.

    The Liang Gie. (1981).Administrasi perkantoran modern.Yogyakarta: Nur Cahaya