Upload
agin-kazuhiko
View
464
Download
32
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
1/47
1
KURIKULUM 2013
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARANBAHASA SUNDA
SMA/SMK/MA
BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAERAH DAN KESENIANDINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
2013
DRAFT
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
2/47
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
3/47
3
KATA PENGANTAR
Sejak tahun 2001 rencana perubahan kurikulum sudah sampai ke sekolah.Kurikulum 1994 diganti dengan kurikulum baru yang berorientasi kepada kompetensi.Sementara itu, dalam rangka pemantapannya, beberapa mata pelajaran yang termasuk
muatan nasional sudah diujicobakan, sehingga masa transisi pembelajaran antarakurikulum lama dengan yang baru makin terasa.Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sejaktahun 2003 sudah mengadakan pemantauan terhadap kenyataan ini, khususnya yangberkaitan dengan (1) kurikulum, (2) bahan ajar, (3) sarana dan sumber belajar, dan (4)pelaksanaan pengajaran. Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jeniskurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan KurikulumTingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secaranasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkanKurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang
sekolah.Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan ProvinsiJawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata PelajaranBahasa Sunda. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran BahasaSunda ini dikeluarkan sebagai arahan atau pedoman bagi guru dalam mengembangkanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Isinya memuat kompetensi inti (KI) dankompetensi dasar (KD), yang harus disusun dan dikembangkan lagi oleh guru dansekolah menjadi kurikulum yang berisi KI, KD, indikator, pengalaman belajar, lingkupmateri, dan jenis evaluasi. Penyusunan kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengankeadaan dan kondisi setempat.
Masih berhubungan dengan keadaan setempat yang berbeda satu denganlainnya, perlu dipertimbangkan pengelompokan keadaan (kategorisasi lokal), baik diwilayah pemakaian bahasa Sunda maupun wilayah yang memiliki dialek bahasa Sundaatau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi sertaBahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut termasukbahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan DaerahJawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.KIKD ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, yang untukkepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan surat edaran Kepala DinasPendidikan Provinsi Jawa Barat dengan Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI,SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Bandung, Juli 2013
Kepala Disdik Jawa Barat,
Prof. Dr.H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
4/47
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR KEPALA DISDIK JAWA BARAT.................................KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT.......................................................LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT....................................DAFTAR ISI.......................................................................................................
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang.........................................................................................B. Karakteristik Umum Kurikulum 2013.......................................................C. Tujuan Kurikulum 2013...........................................................................
II. KERANGKA DASAR KURIKULUM A. Landasan Filosofis..................................................................................B. Landasan Teoretis..................................................................................C. Landasan Yuridis....................................................................................
III. STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti.......................................................................................B. Mata Pelajaran........................................................................................C. Beba Belajar...........................................................................................D. Kompetensi Dasar..................................................................................
IV. KURIKULUM MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA A. Rasional..................................................................................................B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal............................................................C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ..................................................
1. Pengertian.........................................................................................2. Fungsi...............................................................................................3. Tujuan...............................................................................................
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa SundaE. Arah Pengembangan...............................................................................
1. Bahasa Pengantar Pembelajaran.......................................................2. Pendekatan Pembelajaran.................................................................3. Pengorganisasian Materi...................................................................4. Penomoran Kompetensi.....................................................................5. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar...........................................6. Nacaan Wajib Sastra..........................................................................7. Penilaian.............................................................................................8. Diversifikasi Kurikulum........................................................................9. Pengembangan Materi Pembelajaran.................................................
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
5/47
5
Gubernur Jawa arat
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR: 423.5/Kep.674-Disdik/2006
TENTANG
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARSERTA PENGEMBANGAN SILABUS
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang: a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi JawaBarat Nomor 5 Tahun 2003 tentang PemeliharaanBahasa, sastra, dan Aksara Daerah, bahasa daerahdiajarkan di pendidikan formal dan non-formal diJawa Barat;
b. bahwa sehubungan dengan pertimbangan padahuruf a tersebut di atas, perlu menetapkan StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar serta PanduanPenyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanMata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda, yangditetapkan dengan Keputusan Gubernur JawaBarat;
Mengingat:1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950
tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat(Berita Negara tanggal 4 Juli Tahun 1950);
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
6/47
6
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Nomor 4437) jo. Undang-Undang Nomor 8Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005tentang Pedoman Pembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional;7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 67 Tahun 2013tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 68 Tahun 2013tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 71 Tahun 2013
tentang Buku Pelajaran dan Buku Penunjang untuk PendidikanDasar dan Menengah
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
7/47
7
(Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 5 Seri E);16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004
tentang Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa BaratTahun 2003-2008 (Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 1Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6).
Memperhatikan: 1. Rekomendasi UNESCO tentang PemeliharaanBahasa-bahasa Ibu di dunia.
2. Hasil Kongres Bahasa Sunda VIII di Subang pada tanggal 28-30Juni 2005.
3. Hasil identifikasi Balai Pengembangan Bahasa Daerah DinasPendidikan Provinsi Jawa Barat.
MEMUTUSKAN: Menetapkan:
PERTAMA : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku KeputusanKepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nomor 979/102/
Kep/I/94 tentang Kurikulum Muatan Lokal
Pendidikan Dasar.
KEDUA : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Satuan
Pendiidikan Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atgfal (RA), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)
/Madrasah Tsanawiyah (MTs.), Sekolah Menengah
Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/
Madrasah Aliyah (MA) Tahun 2006, terdiri dari:
a. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum;b. Standar Kompetensi Isi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda;
c. Standar Kompetensi Lulusan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,SMA/SMK/MA.
KETIGA : Uraian mengenai standar kompetensi dasan
kompetensi dasar serta panduan penyusunan
kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda serta standar kompetensi lulusan
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
8/47
8
sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian tak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEEMPAT : Standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
panduan penyusunan kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda serta standar
kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada
Diktum KEDUA merupakan pedoman dalam
penyusunan silabus dan penilaian.
KELIMA : Hal-hal yang belum cukup diatur dalamKeputusan ini sepanjang mengenai teknispelaksanaannya ditetapkan oleh Kepala DinasPendidikan Provinsi Jawa Barat.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
Ditetapkan di Bandung,Pada tanggal 25 Juli 2006
GUBERNUR JAWA BARAT,
DR. H. AHMAD HERYAWAN, Lc.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
9/47
9
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagaipedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahanpelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatanpembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut.
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkandengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) StandarNasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar saranadan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standarpenilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesiadilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah pendudukIndonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif(anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).
Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besaryang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusiausia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdayamanusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agartidak menjadi beban.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
10/47
10
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isuyang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi daninformasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidupmasyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industridan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidangpendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yangdikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materiuji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulumIndonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadapmateri yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadipembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkunganalam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (pesertadidik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaransiswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaranpendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
11/47
11
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan ( users )dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiappeserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal ( monodiscipline ) menjadipembelajaran ilmu pengetahuan jamak ( multidisciplines ); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola KurikulumPelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftarmatapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itudalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan ( educational leader ); dan3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan MateriPenguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materiyang relevan bagi peserta didik.
B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dansosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektualdan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalamanbelajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannyadalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebihlanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi ( organizing elements )kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajarandikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensiinti;
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
12/47
12
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, salingmemperkuat ( reinforced ) dan memperkaya ( enriched ) antarmatapelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
C. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memilikikemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupanbermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
13/47
13
II. KERANGKA DASAR KURIKULUM
A. Landasan FilosofisLandasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakatdan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasarbagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesiaberkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secaraspesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yangberkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofisebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsamasa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkanuntuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagikehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didikuntuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal inimengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untukmempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugasmempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untukmempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagipeserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masakini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkankemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduliterhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandanganfilosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalahsesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didikuntuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dankecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukanoleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis sertakematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikirrasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
14/47
14
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dandimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakatsekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dankecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukanbahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajarandisiplin ilmu ( essentialism ). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki namamatapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untukmengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baikdari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupanmasyarakat dan bangsa yang lebih baik ( experimentalism and socialreconstructivism ). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untukmengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektifbagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupanmasyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalammengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorangpeserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
B. Landasan TeoretisKurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar
(standard-based education ), dan teori kurikulum berbasis kompetensi ( competency-based curriculum ). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standarnasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standarproses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standarsarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standarpenilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikanpengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru ( taughtcurriculum ) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran disekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik(learned-curriculum ) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awalpeserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasilbelajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasilkurikulum.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
15/47
15
C. Landasan YuridisLandasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional; dan4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
16/47
16
III. STRUKTUR KURIKULUM
A. Kompetensi IntiKompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasarpada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/ Madrasah
Aliyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 3.1:Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagaibagian dari solusi atasberbagai permasalahandalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
17/47
17
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proceduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprocedural pada bidangkajian yang spesifik sesuaidengan bakat danminatnya untukmemecahkan masalah
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proceduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrakterkait denganpengembangan dari yangdipelajarinya di sekolahsecara mandiri, dan mampumelaksanakan tugasspesifik di bawahpengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrakterkait denganpengembangan dari yangdipelajarinya di sekolahsecara mandiri, danmampu melaksanakantugas spesifik di bawahpengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrakterkait denganpengembangan dari yangdipelajarinya di sekolahsecara mandiri, danmampu melaksanakantugas spesifik di bawahpengawasan langsung.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 3.2:Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati danmengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagaibagian dari solusi atasberbagai permasalahandalam berinteraksi secara
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif danmenunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai permasalahan dalam
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
18/47
18
efektif dengan lingkungansosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proceduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkanmasalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprocedural pada bidangkajian yang spesifik sesuaidengan bakat danminatnya untukmemecahkanmasalah
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,procedural berdasarkanrasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprocedural pada bidangkajian yang spesifik sesuaidengan bakat danminatnya untukmemecahkanmasalah
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, dan mampumelaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, dan mampumelaksanakan tugas spesifikdi bawah pengawasanlangsung.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, dan mampumelaksanakan tugas spesifikdi bawah pengawasanlangsung.
B. Mata PelajaranBerdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan.
1. Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
19/47
19
Tabel 3.4: Matapelajaran Wajib Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTUPER MINGGU
Kelompok A (Wajib) X XI XII1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 33 Bahasa Indonesia 2 2 24 Matematika 4 4 45 Sejarah Indonesia 2 2 2
Bahasa Inggria 2 2 2Kelompok B (Wajib)7 Seni Budaya 2 2 28 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 39 Prakarya dan KewirausahaanJumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 24 24 24Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran Peminatan Akademik 12 16 16Mata Pelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 4 4JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 42 44 44
Keterangan: Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah kelompokmatapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengankonten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang memiliki alokasiwaktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 2 X 45 menit perminggu; mapel yang memiliki alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki bebanbelajar tatap muka 3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya
Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah
ditetapkan dalam struktur di atas Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Aliyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
2. Mata Pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruana. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK,maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas KelompokMata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
20/47
20
dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA danSMK/MAK adalah sama.
Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalambelajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan
akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini memberi corakkepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minatpeserta didik. Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masingadalah 42, 44, dan 44 jam pelajaran per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar untuk SMK/MAKadalah 48 jam pelajaran per minggu. Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuankredit semester (sks) yang diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri.
b. Struktur Kurikulum SMK/MAKKurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan
SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada
pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Olehkarena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni adatiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan danPengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK,MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidangkeahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebihprogram studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi:1. Teknologi dan Rekayasa;2. Teknologi Informasi dan Komunikasi;3. Kesehatan;4. Agribisnis dan Agroteknologi;5. Perikanan dan Kelautan;6. Bisnis dan Manajemen;7. Pariwisata;8. Seni Rupa dan Kriya;9. Seni Pertunjukan.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
21/47
21
Tabel 3.5:Mata pelajaran Umum SMK/MAK
MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTUPER MINGGU
Kelompok A (Wajib) X XI XII1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 45 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7 Seni Budaya 2 2 28 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 39 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi(SMK/MAK)
24 24 24
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 48 48 48
Keterangan:
Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan di satuan pendidikandan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) denganPortofolio sebagai instrumen utama penilaian.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yangsubstansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompokmata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapidengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS,PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
B. Beban BelajarBeban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban Belajar di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyaha) Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII,dan IX adalah 38 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah40 menit.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
22/47
22
b) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18minggu dan paling banyak 20 minggu.
c) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan palingbanyak 20 minggu.
d) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu danpaling banyak 16 minggu.
e) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan palingbanyak 40 minggu.
2. Beban Belajar di Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyaha) Beban belajar di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah 42 jampembelajaran. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 44 jampembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
b) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18minggu dan paling banyak 20 minggu.
c) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu danpaling banyak 20 minggu.
d) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu danpaling banyak 16 minggu.
e) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan palingbanyak 40 minggu.
3. Beban Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan /Madrasah Aliyah Kejuruana) Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu mingguKelas XI dan XII adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jampembelajaran adalah 45 menit.
b) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18minggu dan paling banyak 20 minggu.
c) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu danpaling banyak 20 minggu.
d) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu danpaling banyak 16 minggu.
e) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan palingbanyak 40 minggu.
Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkanpertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
23/47
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
24/47
24
IV. KURIKULUM MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
A. Rasional
Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakniKurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah.Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. KurikulumTingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum TingkatNasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Sementara, KurikulumTingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan ProvinsiJawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata PelajaranBahasa Sunda. Selain disesuaikan dan didasarkan pada struktur Kurikulum TingkatNasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa Sunda didasarkan pada Surat EdaranKepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs,SMA/SMK/MA.Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata
Pelajaran Bahasa Sunda didasari pula oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yangmenetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan pada pendidikandasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 22/1999 tentangPemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yangbersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan puladengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikanpengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentangpemeliharaan bahasa -bahasa ibu d i dunia.
Hal di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentangKerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di antaranya menyatakan bahwa: Bahasa Daerah sebagaimuatan lokal dapat diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untukmemisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuaidengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Bahasa Sunda berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakanbahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat Jawa Barat. Bahasa Sunda juga menjadibahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaranbahasa Sunda diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa Sunda sebagai salah satu khasanahdalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara akan menjadi landasanbagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu, bahasa Sunda harusdiperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA) dan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
25/47
25
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas(SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk kepentinganitu, perlu disusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuanpendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa Sunda diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya
dan budaya Sunda, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalammasyarakat Sunda, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis danimajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Sunda diarahkan untukmeningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Sundadengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasiterhadap budaya dan hasil karya sastra Sunda.
Kompetensi inti mata pelajaran Bahasa Sunda yang memiliki kesamaan dengankompetensi inti mata pelajaran lainnya merupakan kualifikasi kemampuan minimalpeserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilanberbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda. Kompetensi Inti inimenjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional,
dan nasional. Secara substansial terdapat empat Kompetensi Inti yang sejalan denganpembentukan kualitas insan yang unggul, yakni (1) sikap keagamaan (beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) untuk menghasilkan manusia yang pengkuhagamana (spiritual quotient ), (2) sikap kemasyarakatan (berakhlak mulia) untukmenghasilkan manusia yang jembar budayana (emotional quotient ), (3) menguasaipengetahuan, teknologi, dan seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusiayang luhung elmuna (intellectual quotient ), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif danmandiri) untuk menghasilkan manusia yang rancage gawena (actional quot ien t ).
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari tujuanpendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Pasal 3), yakni untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.
Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa Sunda ini,selaras dengan alasan pengembangan kurikulum 2013, diharapkan peserta didikmemiliki
1. Kemampuan berkomunikasi;2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda;6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal;7. Minat yang luas dalam kehidupan;8. Kesiapan untuk bekerja;9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan10. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
26/47
26
B. Struktur Kurikulum Muatan LokalDalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MAdinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapatmenambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikantersebut.
. Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Daerah merupakan kegiatankurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas danpotensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapatdikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukanoleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Baratmelalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerahdiperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagaiberikut. Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan
sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupanbermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagiandari kekayaan budaya Indonesia.
Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah dibawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan danmembina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dankeberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan lokal maka untukKurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap menjadi wewenangpemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan lokal untuk pendidikanbahasa daerah dan pendidikan seni budaya.
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran Bahasadan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah Provinsi JawaBarat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan kelompok mata pelajaraninti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Sunda jugadiujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan No.423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan LokalBahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Kedudukan MataPelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam Struktur Kurikulum adalah sebagaiberikut.
Struktur kurikulum pendidikan menengah dapat dilihat pada tabel berikut.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
27/47
27
Tabel 4.1: Struktur Kurikulum Pendidikan MenengahKelompok Mata Pelajaran Wajib
No. Komponen Jumlah Jam Pelajaran TiapKelas
X XI XIIKelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan2 2 E
3. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 211. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2Jumlah Jampel A & B per Minggu 26 26 26
Kelompok C (Peminataan)Mata pelajaran peminatan Akademik (untuk SMA/MA) 18 20 20Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
Tabel 5.2: Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARANKELAS
X XI XIIKelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok PeminatanI Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 42. Biologi 3 4 43. Fisika 3 4 44. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial1. Geografi 3 4 42. Sejarah 3 4 43. Sosiologi dan Antropologi 3 4 44. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 43. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 44. Bahasa dan Sastra Asing
Lainnya3 4 4
5. Antropologi 3 4 4Mata Pelajaran Pilihan PendalamanPilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
28/47
28
Tabel 5.3: Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU
PER MINGGUX XI XII
Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 28. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 310. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 26 26 26
Kelompok C (Peminatan)Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi(SMK/MAK)
24 24 24
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 50 50 50
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Sunda1. Pengertian
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikappositif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
2. FungsiStandar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru
di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sundasehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasadan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkankedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastraNusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sundasebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat, (2) saranapeningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian danpengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikapuntuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) saranapembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai keperluan,(5) sarana pengembangan penalaran, serta (6) sarana pemahaman aneka ragambudaya daerah (Sunda).
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
29/47
29
3. TujuanPertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan sastra
Sunda yang secara umum agar murid mencapai tujuan-tujuan berikut.1) Murid beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
2) Murid menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah diJawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakatnya.
3) Murid memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mampumenggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks (tujuan,keperluan, dan keadaan).
4) Murid mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan kemampuanintelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
5) Murid memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda (berbicara,menulis, dan berpikir).
6) Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untukmeningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkankepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
7) Murid menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah budaya danintelektual manusia Sunda.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
30/47
30
D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARMATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA SMA/SMK/MA/MAK
Kelas X
KI KD (HASIL REVIU)10.1 Menghayati dan
mengamalkan ajaranagama yang dianutnya
10.1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaanbahasa Sunda dan menggunakannnya sesuaidengan kaidah dan konteks sosial budaya.
10.1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaanbahasa Sunda dan menggunakannya sebagaisarana komunikasi dalam mengolah, menalar,dan menyajikan informasi lisan dan tulismelalui teks BIANTARA, PAGUNEMAN,BIOGRAFI, OTOBIOGRAFI, AKSARA SUNDA,DONGENG, PUPUH, DAN SISINDIRAN.
10.2 Menghayati danmengamalkan perilaku
jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli(gotong royong,kerjasama, toleran,damai), santun,responsif dan proaktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian darisolusi atas berbagaipermasalahan dalamberinteraksi secaraefektif denganlingkungan sosial danalam serta dalammenempatkan dirisebagai cerminanbangsa dalam pergaulandunia
10.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli,santun, dan proaktif dalam menggunakanbahasa Sunda untuk memahami BIANTARAdan melakukan PAGUNEMAN.
10.2.2 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, dantanggung jawab dalam menggunakan bahasaSunda untuk memahami dan menyusunBIOGRAFI, OTOBIOGRAFI, dan AKSARASUNDA
10.2.3 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, dan pedulidalam menggunakan bahasa Sunda untukmengapresiasi dan mengekspresikanDONGENG, PUPUH dan SISINDIRAN
10.3 Memahami,menerapkan,menganalisispengetahuan faktual,konseptual, proseduralberdasarkan rasa
10.3.1 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks BIANTARA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.3.2 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiPEGUNEMAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.3.3 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
31/47
31
ingintahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, danperadaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkanpengetahuan proseduralpada bidang kajian yangspesifik sesuai denganbakat dan minatnyauntuk memecahkanmasalah
teks BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuaidengan kaidah-kaidahnya.
10.3.4 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks AKSARA SUNDA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.3.5 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks DONGENG sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.3.6 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks PUPUH sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.3.7 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks SISINDIRAN sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.4 Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranahabstrak terkait denganpengembangan dariyang dipelajarinya disekolah secara mandiri,dan mampumenggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
10.4.1 Menyusun dan menyampaikan teksBIANTARA sesuai dengan kaidah-kaidahnyasecara lisan dan tulisan.
10.4.2 Memperagakan dan menanggapi PEGUNEMANuntuk menyampaikan informasi tentangbudaya Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.4.3 Menyusun, menyunting, dan menyajikan teksBIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.10.4.4 Menyusun teks pendek serta menyunting
kalimat dan paragrafnya yang menggunakanaksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.4.5 Menanggapi dan mengekspresikan DONGENGsesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan.
10.4.6 Menanggapi dan mengekspresikan PUPUHsesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan.
10.4.7 Menanggapi dan mengekspresikanSISINDIRAN sesuai dengan kaidah-kaidahnyasecara lisan dan tulisan.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
32/47
32
Kelas XI
KI KD (HASIL REVIU)11.1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
11.1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaanbahasa Sunda dan menggunakannnya sesuai
dengan kaidah dan konteks social budaya.11.1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan YME akan
keberadaan bahasa Sunda sebagai saranauntuk memahami RUMPAKA KAWIH, SAJAK,PAKEMAN BASA, NOVEL, BAHASAN,WARTA, dan WAWANCARA
11.2 Menghayati danmengamalkan perilaku
jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli(gotong royong,kerjasama, toleran,damai), santun,responsif dan proaktifdan menunjukkan sikapsebagai bagian darisolusi atas berbagaipermasalahan dalamberinteraksi secaraefektif denganlingkungan sosial dan
alam serta dalammenempatkan dirisebagai cerminanbangsa dalam pergaulandunia
11.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli, dansantun dalam menggunakan bahasa Sundauntuk memahami dan menyampaikanRUMPAKA KAWIH, SAJAK, dan PAKEMANBASA.
11.2.2 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli, dansantun dalam menggunakan bahasa Sundauntuk memahami dan menyampaikan teksBAHASAN BUDAYA dan NOVEL
11.2.3 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli,santun, dan proaktif dalam menggunakanbahasa Sunda untuk memahami danmelakukan WAWANCARA serta WARTAdan/atau IKLAN
11.3 Memahami,menerapkan,menganalisispengetahuan faktual,konseptual, proseduralberdasarkan rasaingintahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan,kebangsaan,
11.3.1 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiRUMPAKA KAWIH sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.3.2 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiSAJAK sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.3.3 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiPAKEMAN BASA (babasan jeung paribasa,cacandran, dan/atau uga ) sesuai dengankaidah-kaidahnya.
11.3.4 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiBAHASAN BUDAYA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
33/47
33
kenegaraan, danperadaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkanpengetahuan prosedural
pada bidang kajian yangspesifik sesuai denganbakat dan minatnyauntuk memecahkanmasalah
11.3.5 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiNOVEL sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.3.6 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks WAWANCARA sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
11.3.7 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks WARTA dan/atau IKLAN sesuai dengankaidah-kaidahnya.
11.4 Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranahabstrak terkait denganpengembangan dariyang dipelajarinya disekolah secara mandiri,dan mampumenggunakan metodasesuai kaidah keilmuan
11.4.1 Menanggapi dan mengekspresikan RUMPAKAKAWIH sesuai dengan kaidah-kaidahnya secaralisan dan tulisan.
11.4.2 Menanggapi dan mengekspresikan SAJAKsesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan
11.4.3 Menanggapi dan menggunakan PAKEMANBASA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.4.4 Menangkap isi, menjelaskan danmengomentari isi teks BAHASAN tentangBUDAYA sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.4.5 Menanggapi, menjelaskan, dan mengomentariisi teks NOVEL sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
11.4.6 Menyusun, menanggapi, dan memperagakan
teks WAWANCARA sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
11.4.7 Menyusun, menanggapi, dan menyampaikanteks WARTA dan/atau IKLAN berbahasa Sundasesuai dengan kaidah-kaidahnya.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
34/47
34
Kelas XII
KI KD (HASIL REVIU)12.1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
12.1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaanbahasa Sunda dan menggunakannnya sesuai
dengan kaidah dan konteks social budaya.12.1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan YME akan
keberadaan bahasa Sunda sebagai saranauntuk memahami WAWACAN, ARTIKEL,MEMANDU ACARA, TERJEMAHAN, CARITAPANTUN, DRAMA (teater, gending karesmendan/atau longser)
12.2 Menghayati danmengamalkan perilaku
jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli(gotong royong,kerjasama, toleran,damai), santun,responsif dan proaktifdan menunjukkan sikapsebagai bagian darisolusi atas berbagaipermasalahan dalamberinteraksi secara
efektif denganlingkungan sosial danalam serta dalammenempatkan dirisebagai cerminanbangsa dalam pergaulandunia
12.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli, dansantun, dan proaktif dalam menggunakanbahasa Sunda untuk mengapresiasiWAWACAN dan CARITA PANTUN
12.2.2 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli,santun, dan proaktif dalam menggunakanbahasa Sunda untuk memahami danmenyampaikan ARTIKEL dan TERJEMAHAN.
12.2.3 Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, peduli,santun, dan proaktif dalam menggunakanbahasa Sunda untuk MEMANDU ACARA danDRAMA (teater, gending karesmen dan/ataulongser)
12.3 Memahami,menerapkan,menganalisispengetahuan faktual,konseptual, proseduralberdasarkan rasaingintahunya tentangilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
12.3.1 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks WAWACAN berdasarkan kaidah-kaidahnyasecara lisan dan tulisan
12.3.2 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks CARITA PANTUN berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan
12.3.3 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks ARTIKEL berdasarkan kaidah-kaidahnyasecara lisan dan tulisan.
12.3.4 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
35/47
35
wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, danperadaban terkaitfenomena dan kejadian,
serta menerapkanpengetahuan proseduralpada bidang kajian yangspesifik sesuai denganbakat dan minatnyauntuk memecahkanmasalah
proses TERJEMAHAN berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
12.3.5 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks PANDUAN ACARA berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
12.3.6 Menganalisis, mengidentifikasi, dan memahamiteks DRAMA (teater, gending karesmendan/atau longser) berdasarkan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
12.4 Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranahabstrak terkait denganpengembangan dariyang dipelajarinya disekolah secara mandiri,dan mampumenggunakan metodasesuai kaidah keilmuan
12.4.1 Menanggapi, menginterpretasi, danmengomentari isi teks WAWACAN dengansesuai dengan kaidah-kaidahnya.
12.4.2 Menanggapi, menginterpretasi, danmengomentari isi teks CARITA PANTUN sesuaidengan kaidah-kaidahnya secara lisan dantulisan
12.4.3 Menanggapi, menginterpretasi, danmengomentari teks ARTIKEL sesuai dengankaidah-kaidahnya.
12.4.4 Memproduksi dan menanggapi teksTERJEMAHAN dari bahasa Indonesia ataubahasa lain ke dalam bahasa Sunda atau
sebaliknya sesuai dengan kaidah-kaidahnyadengan bahasa yang baik dan benar.
12.4.5 Memproduksi dan memperagakan teksPANDUAN ACARA sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan
12.4.6 Menginterpretasi, menanggapi, danmengekspresikan teks DRAMA (teater, gendingkaresmen dan/atau longser) sesuai dengankaidah-kaidahnya.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
36/47
36
E. Arah Pengembangan1. Bahasa Pengantar Pembelajaran
Bahasa pengantar yang digunakan dalam pembelajaran ialah bahasa Sunda. Disekolah-sekolah atau daerah yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa
Sunda dapat digunakan bahasa Indonesia, baik sebagian maupun sepenuhnya. Akantetapi, selalu disertai usaha untuk secara berangsung-angsur bisa memahami petunjukdalam bahasa Sunda. Di daerah-daerah yang memiliki basa wewengkon, kata-katadialek dapat difungsikan untuk mempercepat atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Pendekatan PembelajaranPembelajaran bahasa dan sastra Sunda bertitik tolak dari pandangan bahwa
bahasa Sunda merupakan alat komunikasi bagi masyarakat pendukungnya.Komunikasi bahasa diwujudkan melalui kegiatan berbahasa lisan (menyimak-berbicara)dan kegiatan berbahasa tulis (membaca-menulis). Oleh karena itu, pembelajaran
bahasa Sunda diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastraSunda, kemampuan berpikir dan bernalar, serta kemampuan memperluas wawasantentang budaya Sunda, juga diarahkan untuk mempertajam perasaan murid. Disamping itu, diharapkan murid tidak hanya mahir berbahasa Sunda, pandai bernalar,tetapi juga memiliki kepekaan dalam berhubungan satu sama lain, dan dapatmenghargai perbedaan yang berlatar belakang budaya. Murid tidak hanya diharapkanmampu memahami informasi yang lugas dan tersurat, melainkan juga yang kias dantersirat.
Agar murid mampu berkomunikasi, pembelajaran bahasa Sunda diarahkan padakegiatan untuk membekali murid terampil berbahasa lisan dan berbahasa tulis. Muriddilatih lebih banyak menggunakan bahasa daripada pengetahuan tentang bahasa. Jugapembelajaran sastra Sunda diarahkan agar murid beroleh pengalaman apresiasi danekspresi sastra, bukan pada pengetahuan sastra. Dalam sastra terkandungpengalaman manusia, yang meliputi pengalaman pengindraan, perasaan, kahyal, danperenungan, yang secara terpadu diwujudkan dalam penggunaan bahasa, baik secaralisan maupun secara tertulis. Melalui sastra murid diajak untuk memahami, menikmati,dan menghayati karya sastra. Pengetahuan tentang sastra dijadikan penunjang dalammengapresiasi karya sastra. Dengan demikian, fungsi utama sastra sebagai penghalusbudi, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan, dan kepedulian sosial, penumbuhanapresiasi budaya, serta penyaluran gagasan dan imajinasi secara kreatif dapat tercapaidan tersalurkan.
Pemakaian bahasa Sunda yang nyata dipengaruhi berbagai konteks, antara lain,siapa penyapa dan pesapa, pada situasi bagaimana, di mana tempatnya, kapanwaktunya, media apa yang digunakan, dan apa isi pembicaraannya. Untuk keperluanitu, dalam pembelajaran bahasa dapat digunakan berbagai pendekatan, antara lain,pendekatan kompetensi komunikatif dan pendekatan kontekstual dengan berbagaimedia dan sumber belajar. Juga dipertimbangkan penggunaan pendekatanpembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Murid adalah peserta aktif atau sebagai pelajar. Berkaitan dengan pembelajaranbahasa dan sastra Sunda, murid harus mendapat kesempatan yang sebanyak-
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
37/47
37
banyaknya dan seluas-luasnya untuk beroleh pengalaman berbahasa dan bersastraSunda, melalui kegiatan reseptif (menyimak, membaca) dan kegiatan produktif(berbicara, menulis). Di dalam hal ini perlu pula dipertimbangan pemakaian aspek-aspek kebahasaan yang berupa fonem, kata, kalimat, dan paragraf.
3. Pengorganisasian Materia. Kompetensi, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi Inti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda merupakan kerangkatentang standar kompetensi yang harus diketahui, dilakukan, dan dikuasai oleh pesertadidik pada setiap tingkatan. Kerangka ini disajikan dalam dua komponen utama, yaitukompetensi inti dan kompetensi dasar.
Kompetensi inti mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, danketerampilan yang diwujudkan melalui menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Masing-masing bersangkutan dengan kemampuan berbahasa dan pengalamanbersastra.
Aspek-aspek tersebut dalam pembelajarannya dilaksanakan secara terpadu.Pada gambar berikut terlihat bagaimana sebuah tema atau kebahasaan dapat terpadudalam dua aspek atau lebih. Penekanan bisa dilakukan pada salah satu aspek.
Kompetensi dasar yang dicantumkan dalam sebuah kompetensi inti merupakankemampuan minimal yang harus dikuasai murid. Oleh karena itu, guru di daerah atau disekolah dapat mengembangkan, menggabungkan, atau menyesuaikan bahan yangdisajikan dengan keadaan dan keperluan setempat dalam silabus dan rencanapembelajaran.
Perumusan kompetensi dasar dilakukan dalam bentuk konstruksi predikatif,yakni struktur predikat dan objek (P-O), seperti menyimak dongeng atau strukturpredikat dan keterangan (P-Ket) seperti membaca nyaring . Akibat kedua strukturpredikatif tersebut, isi kompetensi dasar memperlihatkan kemampuan proses dankemampuan substansi. Memang tampak adanya ketidakajegan, namun hal itu tidak
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
38/47
38
dapat dihindari karena kompetensi dasar dapat mengacu kepada kemampuan prosesmaupun substansi.4. Penomoran Kompetensi
Penomoran dalam kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dimaksudkanuntuk memudahkan penandaan jumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar,
yang terdapat pada kelas tertentu (I - XII). Kompetensi inti mengacu kepada empataspek, yakni (1) sikap spritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.Untuk menandai keterkaitan kelas dan KI, penomoran KD dibuat dalam tiga angka.
Angka pertama menunjukkan kelas, angka kedua menunjukkan nomor KI, dan angkaketiga menunjukkan nomor KD. Contoh:
KELAS X
10.4 Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranahabstrak terkait denganpengembangan dariyang dipelajarinya disekolah secara mandiri,dan mampumenggunakan metodasesuai kaidah keilmuan
10.1.1 Menyusun dan menyampaikan teks BIANTARAsesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan.
10.1.2 Memperagakan PEGUNEMAN untukmenyampaikan informasi tentang budayaSunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.1.3 Menyusun, menyunting, dan menyajikan teksBIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuai dengankaidah-kaidahnya.
10.1.4 Menyusun teks pendek serta menyuntingkalimat dan paragrafnya yang menggunakanaksara Sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.1.5 Menanggapi dan mengekspresikan DONGENG
sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan.10.1.6 Menanggapi dan mengekspresikan PUPUH
sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisandan tulisan.
10.1.7 Menanggapi dan mengekspresikanSISINDIRAN sesuai dengan kaidah-kaidahnyasecara lisan dan tulisan.
Nomor-nomor kompetensi dasar tersebut bukan urutan pembelajaran. Guru dapat
memilih dan memulai dari nomor kompetensi dasar mana saja.
5. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar
a. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan KomunikasiPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi pembelajaran bahasa dan sastra Sunda. Teknologi komunikasi berupamedia cetak dan elektronik. Dalam batas-batas dan cara-cara tertentu semua itu dapat
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
39/47
39
dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan sastraSunda.
b. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya
Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa lingkunganalam, masyarakat, dan budaya Sunda. Murid diupayakan agar berhubungan langsungdengan masyarakat untuk mengetahui kehidupan bahasa dan budaya Sunda saat ini,yang selanjutnya dijadikan informasi dalam penelaahan bahasa. Berkaitan denganpembelajaran sastra, murid diupayakan untuk mengetahui kehidupan sastra secaraeksplisit atau secara implisit seperti yang terkandung di dalam unsur-unsur kesenianSunda (seni pertunjukan/teater, seni tari, seni rupa, seni karawitan, dan seni kriya).
6. Bacaan Wajib SastraSebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca, setiap
murid pada jenjang SMA/SMK/MA diwajibkan membaca sejumlah karya sastra (puisi,cerpen, novel, dan drama) yang sesuai dalam jumlah yang memadai.
Pengajaran apresiasi sastra ini disesuaikan dengan kompetensi-kompetensiyang terdapat dalam kurikulum pada aspek kemampuan bersastra. Pemilihan bahanajar ini dapat dilihat pada bagian lampiran atau dicari pada sumber lain.
7. PenilaianPenilaian merupakan upaya pengumpulan informasi untuk mengetahui
pencapaian kompetensi berbahasa dan bersastra Sunda oleh murid setelah beberapakali tatap muka di kelas. Penilaian dilakukan selama pembelajaran, pada tengahsemester, akhir semester, atau akhir tahun. Aspek yang dinilai mencakup kognitif,afektif, dan psikomotor, yang bermuara pada kemampuan menyimak, berbicara,membaca, dan menulis, baik yang berkaitan dengan bahasa maupun sastra.
Teknik penilaiannya dapat dilaksanakan melalui cara tes (pengukuran), bukantes (pengamatan kinerja murid keseharian), atau portopolio (pengumpulan danpengamatan seluruh karya murid, dari awal sampai akhir tahun).
8. Diversifikasi Kurikuluma. Kesamaan Beroleh Kesempatan
Pelaksanaan kurikulum tidak mengarah kepada penyeragaman untuk semuasekolah atau semua murid. Keadaan daerah yang berlainan dan kemampuan murid
yang berbeda justru menjadi sumber pemerkayaan diri. Diversifikasi pada kurikulummemberikan peluang bagi murid yang berkemampuan lebih untuk meningkatkan dirimelalui kegiatan tambahan.
Penyediaan tempat yang memberdayakan semua murid untuk memperolehpengetahuan, keterampilan, dan sikap sangat diutamakan. Seluruh murid dari berbagaikelompok, seperti yang kurang, berbakat, dan yang ungggul, berhak menerimapendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
40/47
40
b. Kategorisasi Lokasi KebahasaanSelain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula bahasa-bahasa daerah lain
yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan daerah administrasi pemerintahan.Dalam hubungan itu, bagi daerah-daerah yang murid-muridnya berbahasa ibu bukanbahasa Sunda kompetensi dasar itu perlu disesuaikan dengan keadaan kebahasaan
daerah setempat. Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua kompetensi dasar,dipilih mana yang mungkin bisa dilaksanakan.
9. Pengembangan MateriStandar kompetensi memberi kewenangan kepada guru dan sekolah untuk
menentukan bahan ajar berdasarkan kompetensi dasar. Penentuan itu disesuaikandengan kondisi setempat sehingga penjabaran di setiap sekolah bisa berbeda-beda.Dalam penjabaran itu diperlukan pedoman yang dapat dijadikan acuan oleh para guru.
a. Materi Kebahasaan
Kebahasaan atau pengetahuan bahasa masih diperlukan dalam belajarberbahasa. Pembelajaran bahasa Sunda tidak secara khusus mengajarkanpengetahuan bahasa, melainkan keterampilan berbahasa. Aspek kebahasaan (kosakata dan tata bahasa) disajikan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa secaraintegratif.
Pertama , bahan ajar kosa kata diterapkan di dalam kalimat, bukan daftar kata-kata berserta maknanya. Cakupan kosa kata dapat berupa pemakaian seperti berikut:
(1) kata-kata khusus (istilah) yang berkaitan dengan sosial-budaya Sunda;(2) kata-kata lugas (denotatif) dan kata kiasan (konotatif);(3) kata-kata yang berhubungan makna (sinonim, antonim, homonim, hiponim);(3) perubahan makna (meluas, menyempit, meningkat, menurun, sinestesia,
asosiasi);(4) ungkapan ( babasan) dan peribahasa ( paribasa );(5) majas ( gayabasa ) dan rima ( purwakanti );(6) tatakrama basa atau undak usuk basa dalam
percakapan ( paguneman ).
Kedua , bahan ajar tata bahasa diperlukan ketika membetulkan kesalahanpemakaian kaidah bahasa sebagai latihan disiplin berbahasa. Bukan pembelajarantentang tata bahasa, tetapi pemakaian atau penerapannya dalam kalimat. Cakupan tatabahasa meliputi aspek-aspek berikut:
(1) lafal dan ejaan;(2) pemakaian bentuk kata ( wangun kecap ) yang meliputi kata dasar ( kecap
asal ), kata turunan ( kecap rundayan ), kata ulang ( kecap rajekan ), dan katamajemuk ( kecap kantetan ) dalam kalimat. Misalnya, kata berimbuhan N- dandi-, diajarkan ketika bertemu dengan materi pokok kalimat aktif ( kalimahaktip ) dan kalimat pasif ( kalimah pasip );
(3) pemakaian bentuk kalimat ( wangun kalimah ), berawal dari kalimat sederhana(kalimah basajan ), kalimat luas ( kalimah jembar ), menuju ke kalimat majemuk(kalimah ngantet ) dan kalimat bertingkat ( kalimah sumeler );
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
41/47
41
(4) pemakaian fungsi kalimat ( kagunaan kalimah ) yang meliputi kalimat berita(kalimah wawaran ), kalimat tanya ( kalimah pananya ), kalimat perintah(kalimah parentah ), dan kalimat seru ( kalimah panyeluk );
(5) pemakaian tipe kalimat ( wanda kalimah ) yang meliputi kalimat langsung dankalimat tak langsung, kalimat aktif ( kalimah migawe ), kalimat pasif ( kalimah
kapigawe ), kalimat refleksif ( kalimah migawe maneh ), dan kalimatresiprokatif ( kalimah silihbales ) berada dalam pembelajaran wacana dialogdan drama.
Ketiga , bahan ajar wacana atau teks berkaitan dengan aspek keterampilanberbahasa dan bersastra, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Cakupan wacana dapat berupa:
(1) paragraf, petikan cerita, surat, dan artikel;(2) bentuk wacana seperti narasi ( carita ), deskripsi ( dadaran, candraan ),
eksposisi ( pedaran ), dan argumentasi ( bahasan );(3) jenis wacana seperti puisi ( wangun ugeran ), prosa ( wangun lancaran ), dan
drama ( wangun paguneman ).
b. Materi Keterampilan BerbahasaKeterampilan berbahasa memiliki urutan yang alamiah, mulai dari menyimak
(ngaregepkeun ) dan berbicara ( nyarita ), sebagai kegiatan berbahasa lisan sertamembaca ( maca ), dan menulis ( nulis ) sebagai kegiatan berbahasa tulis. Menyimak danmembaca termasuk kegiatan berbahasa reseptif, sedangkan berbicara dan menulistermasuk kegiatan berbahasa produktif.
1) Aspek Menyimak ( ngaregepkeun )Menyimak adalah kegiatan memahami dan menanggapi wacana lisan melalui
mendengarkan lambing-lambang bunyi ujaran. Kegiatannya dapat berupamendengarkan:
(1) pembacaan puisi;(2) penuturan dongeng;(3) pembacaan cerita;(4) pembacaan kutipan novel;(5) pengumuman ( wawaran, bewara );(6) dialog atau diskusi;(7) khutbah/pidato/ceramah;(8) acara radio/TV;(9) kakawihan , kawih , dan tembang .
2) Aspek Berbicara ( nyarita ) Aspek berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan (pikiran, perasaan, dan
keinginan) secara lisan. Kegiatannya dapat berupa:(1) bercerita ( ngadongeng ),(2) berwawancara ( wawancara ),(3) menceritakan kembali ( nyaritakeun deui );(4) menyampaikan pesan ( nepikeun amanat );(5) bermain peran ( metakeun, ngaragakeun );
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
42/47
42
(6) menyapa ( tumanya );(7) mengeritik ( ngeritik, nyawad );(8) memberikan pujian/memuji ( muji );(9) memberikan tanggapan ( mere tanggapan );
(10) mendiskusikan ( nyawalakeun, ngadiskusikeun );
(11) membahas ( medar );(12) menyanggah pendapat/menolak usul;(13) berpidato ( biantara );(14) bercakap-cakap ( ngobrol, ngawangkong ); dan(15) melisankan hasil sastra (puisi, prosa, dan drama).
3) Aspek Membaca ( maca )Membaca adalah kegiatan memahami dan menanggapi wacana tulis atau
bacaan. Aspek membaca dapat berupa kegiatan:(1) membaca pemahaman ( maca nyangkem );(2) membaca nyaring ( maca bedas );
(3) membaca bersuara ( maca nyoara );(4) membaca memindai ( maca tenget );(5) membaca cepat ( maca gancang );(6) membaca dalam hati ( maca jero hate, ngilo );(7) membaca pendalaman ( maca neuleuman );(8) membaca sekilas ( maca saliwat, saulas );(9) membaca intensif ( maca intensif, ngulik );
(10) membaca ekstensif ( maca ekstensif, ngalanglang );(11) membaca naskah drama; dan(12) membaca sajak ( maca sajak ).
4) Aspek Menulis ( nulis )Menulis adalah kegiatan menyampaikan pesan (pikiran, perasaan, dan keinginan)
secara tertulis atau melalui lambang-lambang grafis. Aspek menulis dapat berupakegiatan:
(1) menyalin ( nyalin aksara Sunda );(2) mendeskripsikan ( ngadadarkeun );(3) melengkapi karangan rumpang ( ngalengkepan );(4) menulis paragraf;(5) menulis surat;(6) menyunting ( nyarungsum );(7) menerapkan ejaan dan tanda baca;(8) menulis rangkuman ( ngarangkum );(9) menulis teks pidato;
(10) menulis laporan;(11) menulis pesan ringkas;(12) menulis iklan;(13) menulis warta/berita;(14) menulis artikel; dan(15) menulis bahasan.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
43/47
43
Lampiran: DASAR HUKUM
KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARATNomor : 423/2372/Set-disdik 26 Maret 2013
Lampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Pembelajaran Muatan Lokal BahasaDaerah padaJenjang SD/MI, SMP/MTs.,
SMA/SMK/MA
Kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se Jawa Barat2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Jawa Barat
Dipermaklumkan dengan hormat, berkenaan dengan rencanaimplementasi Kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikandan Kebudayaan RI yang sampai saat ini masih dalam tahappersiapan, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaranmuatan lokal Bahasa Daerah di Jawa Barat (Bahasa Sunda,Bahasa Cirebon dan Bahasa Melayu Betawi), kami sampaikanhal-hal sebagai berikut :
1. Pembelajaran muatan lokal Bahasa Daerah akan tetapdiakomodir dalam Kurikulum 2013 yang pengaturannya
diserahkan pads kebijakan daerah masing-masing. Hal inisebagaimana ditegaskan oleh Ketua Tim Pengembang Kurikulum2013 pads saat Uji Publik Kurikulum 2013 tanggal 21Desember 2012 dan ditegaskan pula oleh Menteri Pendidikan danKebudayaan RI pads saat Sosialisasi Kurikulum 2013 tanggal 16Maret 2013.
2. Di Jawa Barat, rencana pengaturan kurikulum daerah yangberkenaan dengan pembelajaran muatan lokal Bahasa Daerahakan diatur dalam Surat Keputusan dan Surat Edaran GubemurJawa Barat tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerahpads Jenjang Pendidikan SD/MI, SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA.
3. Surat Keputusan dan Surat Edaran sebagaimana climaksud poin 2,pads intinya mewajibkan sekolah-sekolah di Jawa Baratuntuk tetap melaksanakan pembelajaran muatan lokal BahasaDaerah sebagai mata pelajaran tersendiri tidak bergabungdengan mata pelajaran yang lainnya. Pengaturan jam
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
44/47
44
pelajaran untuk muatan lokal Bahasa Daerah tersebut diatursebagaimana tertera dalam lampiran surat ini.
4. Rencana implementasi pembelajaran muatan lokal BahasaDaerah dalam Kurikulum 2013 di Jawa Barat sampai saat inisedang tahap persiapan meliputi :a) penyusunan KompetensiInti dan Kompetensi Dasar, b) Penyusunan Sylabus danPedoman Penyusunan RPP, c) Penyusunan Buku IndukPegangan Guru dan Pegangan Siswa, d) Pelatihan GuruIntl dan Guru Kelas/Mata Pelajaran, dan pads waktunyaakan dilakukan e) proses pendampingan bagi guru-guru yangtelah dilatih.
Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, kami mohonperkenan kiranya Saudara dapat mengintruksikan kepadaKepala-Kepala SD/MI, SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA untuk tetapmelaksanakan pembelajaran muatan lokal Bahasa Daerahsebagai mata pelajaran tersendir i pada Tahun Pelajaran2013/2014 yang akan datang.
Demikian edaran ini kami buat untuk diketahui danmenjadi maklum. Atas perhatian dan kerjasamanya,dihaturkan terima kasih.
8/10/2019 04. Kikd Basa Sunda Sma-smk-ma 2013
45/47
45
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 67 TAHUN 2013
TENTANG
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 77A ayat (3), Pasal 77C ayat(3), Pasal 77D ayat (3), Pasal 77E ayat (3), dan Pasal 77I ayat (3)Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SistemPendidikan Nasional perlu menetapkan Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara