Upload
hakim-jaksa
View
5
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
FORMAT RPP
BAGIAN AWAL
Caver
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAGIAN ISI
1. JUDUL
2. LATAR BELAKANG
3. PERMASALAHAN
Analisis Lingkungan Strategis Internal dan Eksternal
Masalah Inti yang menjadi perhatian utama
Analisis Kondisi Eksiting dan Benschmarking
4. PERUBAHAN YANG INGIN DIWUJUDKAN
Output dan Outcome
Area, Isi dan Lingkup Proyek Perubahan
Keuntungan dan Kerugian
Kendala yang mungkin akan terjadi
Strategi Pelaksanaan
5. STAKEHOLDER
Peranan Stakeholders
Pengaruh Stakeholders
Frekuensi Hubungan Kerja Stakeholder
6. RENCANA AKSI
Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan
Pembagian Kerja (Siapa mengerjakan apa dan kapan)
Faktor-Faktor Keberhasilan
Antisipasi Kendala dan Strategi Mengatasinya
Sistem Monitoring Kegiatan dan Sistem Pelaporan
7. PENUTUP
BAGIAN AKHIR
LAMPIRAN:
Prject Charter
Persetujuan Mentor
Dukungan Stakeholders
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Nama Peserta
:
Diklatpim IV Angkatan
:
Jabatan
:
Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian
Unit Kerja
:
..
Isu Strategis
(Permasalahan Utama)
:
Belum optimalnya daya serap pagu anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X
Area Proyek Perubahan : Melakukan Workshop pengelola RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran) dan SRA (Sistem Realisasi Anggaran) untuk optimalisasi daya serap pagu anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X
Ruang Lingkup Proyek: Optimalisasi Daya Serap Pagu Anggaran terutama
Perubahan dalam hal sinkronisasi RBA dan SRA, mulai dari:
a. Membuat Data dukung RBA yang valid
b. Membuat Panduan Kerja
c. Pemetaan dan pembagian jobdeskripsi staf
1. JUDUL:
OPTIMALISASI DAYA SERAP PAGU ANGGARAN MELALUI WORKSHOP PENYUSUNAN PANDUAN PENGELOLAAN DANA PAGU ANGGARAN PADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS X
2. LATAR BELAKANG
Daya serap pagu anggaran pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas X sampai bulan Mei 2014 tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu >80%. Serapan anggaran FEB sampai dengan 30 Mei 2014 baru 5,55 % Rp. 1.942.817.099,00 dari total Pagu Rp. 35.000.000.000,00. Ini disebabkan karena sinkronisasi RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran) dan SRA (Sistem Realisasi Anggaran) tidak berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena adanya:
1) Data dukung RBA yang kurang valid
Pengguna anggaran (user) dalam mengajukan kegiatan yang dituangkan kedalam RBA tidak melampirkan data dukung yang lengkap (misalnya : untuk pengajuan rencana pembelian peralatan dan mesin, tidak dilampiri surat penawaran rekanan/brosur/hasil browshing dari internet).
2) Tidak adanya panduan kerja
Belum adanya panduan kerja sehingga pengguna anggaran (user) tidak mempunyai gambaran bagaimana harus mengusulkan suatu kegiatan dalam pengajuan anggaran (misalnya : Pengguna anggaran tidak membuat Proposal Kegiatan (rincian anggaran dan jadwal pelaksanaan kegiatan) dan TOR sehingga bagian keuangan dan SP4 (Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pelaksanaan Program) kesulitan dalam mengkompilasi dan memonitor kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Terjadinya kegiatan yang mendadak didalam pertengahan tahun anggaran mengakibatkan adanya revisi anggaran berulang-ulang.
3) Pemetaan dan pembagian jobdeskripsi staf yang proporsional
Belum meratanya pembagian kerja antar staf. Overload pekerjaan membuat staf yang rajin menjadi bekerja tidak maksimal karena terlalu banyak beban pekerjaan (misalnya : staf BLU yang seharusnya bertugas membuat laporan keuangan BLU tapi merangkap sebagai pembuat SPM dan perakitan bukti-bukti transaksi /SPJ sehingga dalam pembuatan SPM hanya melihat dari output dan akun saja tidak disesuaikan dengan RBA yang ada. Hal ini mengakibatkan revisi anggaran yang berulang-ulang).
3. PERMASALAHAN (dari hasil diagnosis reading)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fakta masalah belum optimalnya daya serap pagu anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X dapat dilihat seperti pada table di bawah ini.
Tabel 1: Kondisi Kinerja Saat Ini dan Yang Diharapkan Tentang Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
Kondisi Kinerja saat ini
Kondisi kinerja yang diharapkan
Daya serap pagu anggaran capaiannya kurang dari 80%
Serapan anggaran FEB sampai dengan 30 Mei 2014 baru 5,55 % yakni Rp. 1.942.817.099,00 dari total Pagu Rp. 35.000.000.000,00.
Daya serap pagu anggaran capaiannya lebih dari 80%.
Serapan anggaran FEB sampai dengan 30 Mei 2014 seharusnya lebih dari 30 % dari total Pagu Rp. 35.000.000.000,00.
1. Analisis Lingkungan strategis eksternal dan Internal.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka lingkungan strategis eksternal dan internal dapat dikemukakan seperti di bawah ini:
Tabel 2: Analisis lingkungan strategis eksternal dan internal Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
KEKUATAN INTERNAL (S)
KELEMAHAN INTERNAL (W)
Terdapat staf merupakan potensi yang dapat diberdayakan
Adanya staf pengelola RBA dan SRA yang siap melaksanakan tugas
Tersedianya sarana dan dana Pagu
Kompetensi staf rendah
Belum sinkronnya RBA dan SRA
Belum ada panduan pengelolaan keuangan
KEKUATAN EKSTERNAL/PELUANG (O)
KELEMAHAN EKSTERNAL/ANCAMAN (T)
Adanya payung hukum sebagai dasar untuk malksanakan RBA dan SRA.
Adanya dukungan dari user (pengguna anggaran)
Teralokasikannya dana oleh Pemerintah Pusat
Perubahan TIK yang begitu cepat
Usulan kegiatan oleh User (pengguna anggaran) tidak lengkap data pendukungnya.
Menurunnya kepercayaan penyedia anggaran dalam hal kemaampuan organisasi menggunakan anggaran
2. Masalah inti yang menjadi perhatian utama.
Masalah inti yang menjadi perhatian utama dari permasalahan dikemukakan di atas, ditentukan secara berturut-turut mulai dari membandingkan/komparasi (nilai urgen) baik factor internal maupun eksternal; melakukan evaluasi matriks internal dan eksternal; menentukan peta kekuatan serta formulasi strategi SWOT seperti di bawah ini.
Tabel 3: Matriks Nilai Urgensi Faktor Internal Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
NO
FAKTOR INTERNAL
Faktor yang lebih Urgen
NU
BOBOT FAKTOR
(BF)
A
B
C
D
E
F
1
A
Terdapat staf merupakan potensi yang dapat diberdayakan
-
B
A
D
E
F
1
0,07
2
B
Adanya staf pengelola RBA dan SRA yang siap melaksanakan tugas
B
-
D
D
E
B
2
0,14
3
C
Tersedianya sarana dan dana Pagu Anggaran
A
D
-
D
E
F
0
0,00
4
D
Kompetensi staf rendah
D
D
D
-
E
F
3
0,21
5
E
Belum sinkronnya RBA dan SRA
E
E
E
E
-
E
5
0,36
F
F
Belum ada panduan pengelolaan keuangan
F
B
F
F
E
-
3
0,21
Total
14
1,00
Tabel 4: Matriks Nilai Urgensi Faktor Eksternal Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
NO
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor yang lebih Urgen
NU
BOBOT FAKTOR
(BF)
A
B
C
D
E
F
7
A
Adanya payung hukum sebagai dasar untuk malksanakan RBA dan SRA.
-
B
A
D
E
F
1
0,07
8
B
Adanya dukungan dari user (pengguna anggaran)
B
-
D
D
E
B
2
0,14
9
C
Teralokasikannya dana oleh Pemerintah Pusat
A
D
-
D
E
F
0
0,00
10
D
Perubahan TIK yang begitu cepat
D
D
D
-
E
F
3
0,21
11
E
Usulan kegiatan oleh User (pengguna anggaran) tidak lengkap data pendukungnya
E
E
E
E
-
E
5
0,36
12
F
Menurunnya kepercayaan penyedia anggaran dalam hal kemaampuan organisasi menggunakan anggaran
F
B
F
F
E
-
3
0,21
Total
14
1,00
Berdasarkan matriks di atas, maka setelah dilakukan evaluasi matriks internal dan eksternal hasilnya seperti pada table di bawah ini.
Tabel 5: Evaluasi Matriks Internal dan Eksternal Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
NU
BF
ND
NBD
NILAI KETERKAITAN ( NK )
TNK
NRK
NBK
TNB
FKK
INTERNAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
A
3
0,21
5
1,05
-
3
3
3
5
3
4
4
3
2
5
4
39
3,54
0,74
0,78
0
2
B
5
0,36
5
1,80
5
-
5
5
5
3
5
5
4
4
5
4
50
4,45
1,60
2,88
1
3
C
3
0,21
5
1,05
3
3
-
3
3
5
4
4
4
4
5
3
41
3,73
0,78
0,82
2
TOTAL S
4,48
4
D
1
0,07
2
0,14
2
2
3
-
5
3
2
2
3
2
5
3
32
2,91
0,20
0,03
2
5
E
2
0,14
3
0,42
2
2
3
5
-
3
2
3
4
2
5
2
33
3,00
0,42
0,18
1
6
F
0
0,00
2
0,00
2
2
3
5
3
-
3
2
3
2
5
3
33
3,00
0,00
0,00
0
TOTAL W
0,42
EKSTERNAL
7
A
10
0,21
5
1,05
2
2
2
2
4
4
-
3
4
3
5
3
34
3,09
2.36
0,49
0
8
B
11
0,36
5
1,80
5
5
5
5
5
5
5
-
5
5
5
4
54
4,91
1,77
3,19
1
9
C
12
0,21
5
1,05
3
2
3
4
4
3
3
3
-
4
3
4
36
3,27
0,69
0,72
2
TOTAL O
4,40
10
D
7
0,07
1
0,07
2
2
3
4
5
4
3
4
3
-
5
3
38
3,45
0,24
0,02
2
11
E
8
0,14
2
0,28
2
3
2
4
3
4
3
4
4
5
-
3
37
3,36
0,47
0,13
1
12
F
9
0,00
1
0,00
3
4
3
3
4
4
3
4
3
5
4
-
40
3,64
0,00
0,00
0
TOTAL T
0,15
Berdasarkan hasil hitung pada table 5 di atas, maka selisih ideal bobot factor sebagai berkikut:
1. Bobot factor internal = S W = 4,48 0,42 = 4,06
2. Bobot factor eksternal = O T = 4,40 0,15 = 4,25
Dengan demikian maka grafik peta posisi kekuatan Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Tahun 2014 seperti di bawah ini
Dari grafik 1 di atas, maka formula strategi SWOT dapat dirumuskan seperti pada table di bawah ini.
Taberl 7: Formula Strategi SWOT terkait dengan Masalah Rendahnya Daya Daya Serap Pagu Anggaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas X, Tahun 2014
Internal
Eksternal
Strengths
0 Terdapat staf merupakan potensi yang dapat diberdayakan
1. Adanya staf pengelola RBA dan SRA
2. Tersedianya dana dari Pusat
Weeknesses
2 Kompetensi staf rendah
1 Belum sinkronnya RBA dan SRA
0 Belum ada panduan pengelolaan keuangan
Opportunities
0 Adanya payung hukum sebagai dasar untuk malksanakan RBA dan SRA.
1 Adanya dukungan dari user (pengguna anggaran)
2 Teralokasikannya dana oleh Pemerintah Pusat
STRATEGI S-O
Memberdayakan staf pengelola yang siap melaksanakan tugas RBA dan SRA agar mendapat dukungan dari user (pengguna anggaran)
STRATEGI W O
Melakukan singkronisasi RBA dan SRA agar mendapatkan dukungan dari user (pengguna anggaran)
Threaths
2 Perubahan TIK yang begitu cepat
1 Usulan kegiatan oleh User (pengguna anggaran) tidak lengkap data pendukungnya
0 Menurunnya kepercayaan penyedia anggaran dalam hal kemaampuan organisasi menggunakan anggaran
STRATEGI S T
Memberdayakan staf pengelola RBA dan SRA untuk memberikan informasi yang sama dan akurat guna menyusun usulan kegiatan yang benar dan lengkap data pendukungnya
STRATEGI W T
Melakukan sinkronisasi RBA dan SRA untuk melakukan pelayanan terhadap usulan kegiatan dari user (pengguna anggaran) dengan benar dan lengkap data pendukungnya
3. Analisis Kondisi eksisting dan Benchmarking.
Kondisi Riil di Subbag Keuangan FEB Universitas X, Tahun 2014
Adapun kondisi riil di Subbag Keuangan FEB Universitas X tahun 2014 terkait dengan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Daya serap pagu anggaran capaiannya kurang dari 80%
b. Serapan anggaran FEB sampai dengan 30 Mei 2014 baru 5,55 % yakni Rp. 1.942.817.099,00 dari total Pagu Rp. 35.000.000.000,00.
Faktor penyebab belum sinkronnya antara pengelola RBA dan SRA serta rendahnya kompetensi setiap pengelola.
Hal yang sama ditemukan oleh Universitas Airlangga ingin menerapkan UACC (Universitas airlangga Cyber Campus). Program ini merupakan Sistem Informasi Manajemen yang mengintegrasikan semua aktivitas di universitas kedalam satu sistem yang dapat di monitor dan dievaluasi oleh staf dan pimpinan dengan mudah sehingga proses aktivitas lebih cepat dan tepat. Kesulitannya adalah rendahnya kompetensi SDM. Dari hal tersebut, maka dilakukanlah berbagai cara antara lain pendidikan dan pelatihan, bimbingan, pendampingan dan IHT, guna mengubah pola piker staf dan mau menerima dan kompoten dalam menggunakan system aplikasi on-line. Demikian juga di Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini kedua lembaga tersebut yakni Universitas Erlangga dan Pemerintah Kota Surabaya berhasil memanfaatkan IT sebagai keunggulan dalam pengelolaan seluruh kegiatan yang ada dijajarannya.
Adopsi dalam Proyek Perubahan
Hal - hal yang dapat diadopsi adalah semangat untuk melakukan perubahan melalui keberanian membuat terobosan dengan perhitungan yang terukur. Sistem dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi. Sistem yang dibangun dimulai dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di organisasi. Sistem pengembangan staf yang memanfaatkan Sistem informasi dengan cara sederhana tetapi efektif yaitu dengan memimbing dan memberikan pelatihan secara langsung saat proses pekerjaan berlangsung. Meminimalkan resiko kesalahan dan membuat sangsi yang tegas dalam setiap pelanggaran yang dilakukan dengan aturan yang jelas. Pola kerja yang terukur dengan standar waktu yang cepat dan tepat.
Adaptasi dalam Proyek Perubahan.
Komitmen stakeholder, kerjasama dan kolaborasi dalam melakukan perubahan. Penyusunan pedoman teknis mekanisme pembayaran harus menetapkan standar waktu seminimal mungkin untuk menyelesaikan dokumen pembayaran. Sistem yang dibangun harus sesuai dengan peraturan dan disesuaikan dengan budaya kerja dan kompetensi sumber daya yang ada. Pola kerja yang tidak berbelit dan mudah dimengerti. Pedoman yang disusun harus dapat memberikan penjelasan sejelas-jelasnya untuk dijadikan acuan dalam menjalankan tugas & tanggungjawab bagi staf. Penerapan teknologi informasi yang dikembangkan oleh Universitas airlangga belum dapat di adaptasi ke dalam proyek perubahan ini karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia. Tapi akan menjadi proyek-proyek perubahan yang akan dilaksanakan selanjutnya.
4. PERUBAHAN YANG INGIN DIWUJUDKAN
a. Output dan outcome dari Perubahan yang diinginkan.
Output :
Outpu dari proyek perubahan ini adalah:
1) Adanya Panduan pengelolaan keuangan yang dapat dijadikan pedoman dalam pengelolaan RBA dan SRA;
2) Meningkatnya kompetensi staf dalam mengeolola keuangan pada FEB Universitas X.
Outcome
Outcome dari proyek perubahan ini adalah capaian daya serap pagu anggaran sesuai target yaitu minimal 80%.
b. Area, Isi dan Lingkup Proyek Perubahan.
Optimalisasi daya serap Pagu Anggaran terutama dalam hal sinkronisasi RBA dan SRA, mulai dari: cara membuat data dukung RBA yang valid, membuat panduan kerja dan pemetaan serta pembagian jobdeskripsi staf
c. Keuntungan dan kerugian.
Keuntungan:
Perencanaan kegiatan RBA dan SRA sikron dan memicu terjadinya lajunya daya serap dana pagu anggaran di FEB Universitas X.
Progres daya serap keuangan dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan.
Kerugian : -
d. Kendala yang mungkin terjadi.
Tidak hadirnya narasumber akan menghambat pelaksanaan workshop.
e. Strategi Mengatasi Kendala
Menyiapkan nara sumber dari unit organisasi sebagai pengganti jika nara sumber yang ditunjuk berhalangan.
5. STAKE HOLDER (PEMANGKU KEPENTINGAN)
a. Memetakan PERANAN masing masing Stakeholder
Stakeholder (pemangku kepentingan) dapat dipetakan menjadi dua yakni yang berperan sebagai stakeholder utama (primer) dan stakeholder pendukung (sekunder) dengan rincian sebagai berikut:
No.
Pemangku Kepentingan
Kaitan kepentingan dengan
proyek perubahan
Langsung
(primer)
Tidak langsung
(sekunder)
1
Kepala ..
2
Kepala Tata Usaha FEB
3
Kasubag Keuangan dan Kepegawaian
4
SBA
5
..SRA
6
.
7
Staf
b. Memetakan PENGARUH masing masing Stakeholder
Pengaruh jabatan pemangku kepentingan terhadap proyek perubahan adalah sebagai berikut:
No.
Pemangku Kepentingan
Pengaruh kepada proyek perubahan
Kuat
Sedang
Lemah
1
Kepala Tata Usaha FEB
2
Kasubag Keuangan dan Kepegawaian
3
SBA
4
..SRA
5
6
Staf
c. Memetakan FREKWENSI hubungan kerja Stakeholder
Frekuensi hubungan kerja stakeholder dengan peserta dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah sebagai berikut:
No.
Pemangku Kepentingan
Frekuensi hubungan kerja dalam proyek perubahan
Selalu
Sering
Jarang
1
Kepala Tata Usaha FEB
2
Kasubag Keuangan dan Kepegawaian
3
SBA
4
..SRA
5
6
Staf
6. RENCANA AKSI
a. TAHAPAN PELAKSANAAN Proyek Perubahan
Rencana proyek perubahan dan pentahapannya (milestone), kegiatan yang dilakukan pada tiap tahap, stakeholder yang terkait, waktu kegiatan dan hasil kegiatan seperti terlihat pada table di bawah ini.
No.
Tahapan Kegiatan
Stakeholder
Waktu kegiatan
Hasil Kegiatan
1
2
3
4
5.
6.
Rapat Koordinasi
Membentuk tim proyek perubahan
Rapat tim penyusun pedoman dan Mengidentifikasi materi pedoman.
Melaksanakan wokshop penyusunan pedoman
Monev Implementasi pedoman
Penyusunan laporan
Pembantu Dekan II
Kabag TU
PUMK
Kasubbag UPA
Kasubag Akademik
Kasubag Kemahasiswaan
Jurusan,
Prodi
Kasubbag
Staf Subbag Keuangan
Pembantu Dekan II
Kabag TU
PUMK
Kasubbag UPA
Kasubag Akademik
Kasubag Kemahasiswaan
Jurusan,
Prodi
Kasubbag Keuangan dan Kepegawaian
Team work
Kasubag Keuangan dan Kepegawaian
Kasubbag Keuangan dan Kepegawaian
Minggu I,
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu V,VI, VII
Minggu VIII
Undangan
Daftar Hadir,
Notulen Rapat
Foto kegiatan
Undangan
SK, daftar hadir, Foto kegiatan
Undangan
Daftar hadir, Notulen rapat, Foto kegiatan
Undangan
Daftar hadir
Foto kegiatan
Bukti penggunaan keuangan
Laporan Hasil Pelaksanaan Proyek Perubahan
b. PEMBAGIAN KERJA (siapa mengerjakan apa dan kapan).
No.
Kegiatan
Nama Pelaksana
Jabatan
Waktu pelaksanaan
1.
Rapat Koordinasi
.
.
2.
Membentuk tim proyek perubahan
3.
Rapat tim penyusun pedoman dan Mengidentifikasi materi pedoman
4.
Melaksanakan workshop penyusunan pedoman
5.
Monev Implementasi pedoman
8.
Penyusunan
Laporan
c. Faktor-Faktor Keberhasilan
Faktor dan indikator pencapaian keberhasilan pada setiap tahapan proyek perubahan dapat disajikan dalam table di bawah ini.
No.
Tahapan Kegiatan
Indikator Keberhasilan
Faktor Penentu
1.
Rapat Koordinasi
Terlaksananya Rapat Koordinasi
Kabag .
Kasubbag Keuangan dan Kepeg
..
2.
Membentuk tim proyek perubahan
Terbentuknya tim proyek perubahan
Kasubbag Keuangan dan Kep
Staf Subbag Keuangan
3.
Rapat tim penyusun pedoman dan Mengidentifikasi materi pedoman
Ditetapkan nama peserta pelatihan
Kabag
Kasubbag Keuangan
..
4.
Melaksanakan workshop penyusuna pedoman
Tersusunnya pedoman
Mudahnya pemahaman pengelola tentang isi pedoman
Sinkronnya RBA dan SRA
Kabag
Kasubbag Keu & Kepeg
.
.
5.
Monev Implementasi pedoman
Terimplementasinya pedoman dalam pengelolaan keuangan dana
Kasubbag Keu & Kepeg
6.
Penyusunan
Laporan
Tersusunnya Laporan Proyek Perubahan
Mentor
Kasubbag Keu & Kepeg
Coach
d. Sistem Monitoring Kegiatan dan Sistem Pelaporan
1. Membuat instrument laporan kerja harian
2. Membuat jadwal monitoring dan sistem pelaporan
3. Membuat progres laporan
6. PENUTUP
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam Rancangan Proyek Perubahan ini maka:
1). Belum optimalnya daya serap pagu anggaran yang disebabkan beberapa factor antara lain belum sinkronnya RBA dan SRA.
2). Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu disusun pedoman pengelolaan anggaran melalui workshop.
3). Dengan workshop penyusunan pedoman diharapkan terwujud sinkronisasi kegiatan RBA dan SRA sehingga memicu peningkatan capaian daya serap pagu anggaran pada Subbag Keuangan dan Kepegawaian FEB Universitas X, tahun 2014.
Grafik 1: Posisi kekuatan Subbag TU
S
4,06
T O
4,25
W
1
12