41
Pengampu Matakuliah/Klas: KLASIFIKASI TANAH

04_Klasifikasi-Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

klasifikasi tanah dalam mekanika tanah

Citation preview

Page 1: 04_Klasifikasi-Tanah

Pengampu Matakuliah/Klas:

KLASIFIKASI TANAH

Page 2: 04_Klasifikasi-Tanah

Penentuan penurunan bangunan Penentuan kecep air mengalir Evaluasi stabilitas tanah yg miring

Page 3: 04_Klasifikasi-Tanah

USCS (Unified Soil Classification System) AASHTO (American Association of State

Highway and Transportation Officials) USBR (United State of Bureau

Reclamation) revisi dari USCS

Page 4: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 5: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 6: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 7: 04_Klasifikasi-Tanah

Tekstur Struktur Konsistensi Warna Temperatur Lengas Udara

Page 8: 04_Klasifikasi-Tanah

Perbandingan relatif partikel-partikel tanah, yaitu pasir debu, dan lempung dalam suatu masa tanah

Penggolongan tekstur tanah didasarkan atas perbandingan fraksi (golongan partikel tanah) yang menyusunnya

Segitiga Klas Tekstur Tanah USDA membagi 12 klas tektur dari yang paling kasar (pasiran) sampai halus (lempung)

Page 9: 04_Klasifikasi-Tanah

Penetapan klas tekstur dapat dilakukan secara kualitatif (di lapangan) dan secara kuantitatif (di laboratorium)

a. Kualitatif dengan membasahi tanah lalu dipijit-pijit- pasir terasa kasar dan tajam- debu terasa licin- lempung terasa liat dan lengket

b. Kuantitatif dengan analisis mekanik/granuler (lebih teliti) dan dilakukan di laboratorium

Page 10: 04_Klasifikasi-Tanah

Tanah bertekstur halus (lempung tinggi) bersifat lengket, meyerap air banyak sehingga sukar atau berat untuk diolah disebut Tanah Berat, kebalikannya adalah Tanah Ringan (pasir tinggi)

Tanah terbaik untuk pertanian adalah Tekstur Sedang (tekstur geluh) tanah yang mempunyai perbandingan pasir, debu, dan lempung hampir seimbang

Page 11: 04_Klasifikasi-Tanah

Granular

Platy

Blocky

(Angular)(Subangular)

Wedge

ColumnarPrismatic

Tipe Struktur

Page 12: 04_Klasifikasi-Tanah

Kelas Struktur- Sangat tipis sangat tebal- Sangat halus sangat kasar

Ukuran Lempeng Tiang/prisma Gumpal Remah/ granular

Sangat halus < 1 mm < 10 mm < 5 mm < 1 mmhalus 1 – 2 mm 10 – 20 mm 5 – 10 mm 1 – 2 mmSedang 2 – 5 mm 20 – 50 mm 10 – 20 mm 2 – 5 mmKasar 5 – 10 mm 50 – 100 mm 20 – 50 mm 5 – 10 mmSangat kasar > 10 mm > 100 mm > 50 mm > 10 mm

Page 13: 04_Klasifikasi-Tanah

Derajat Struktur-Tak beragregat butir-butir tunggal terlepas-lepas-Lemah apabila struktur tersentuh mudah hancur-Sedang agregat jelas terbentuk dan masih dapat dipecahkan-Kuat agregatnya mantap dan jika dipecahkan terasa agak sukar dan berketahanan

Page 14: 04_Klasifikasi-Tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah :1.Pembasahan & pengeringan2.Pembekuan & pencairan3.Aktivitas perakaran tanaman4.Kation terjerap5.Pengolahan tanah6.Bahan organik

Page 15: 04_Klasifikasi-Tanah

Struktur tanah yang dikehendaki tanaman adalah struktur “REMAH” karena perbandingan bahan padat dan ruang pori kurang lebih seimbang

Tujuan pengolahan tanah adalah agar mendapatkan struktur tanah dalam bentuk, besar, dan ketahanan yang dikehendaki tanaman

Page 16: 04_Klasifikasi-Tanah

Derajat kohesi dan adesi partikel tanah dan resistensi terhadap perubahan bentuk

Penentuan konsistensi tanah dapat dilakukan pada 3 fase keadaan :

1. Tanah Basah kandungan air di atas kapasitas lapangana. Kelekatan kekuatan melekat dengan benda

lain :- tidak lekat- agak lekat- lekat- sangat lekat

Page 17: 04_Klasifikasi-Tanah

b. Plastisitas kemampuan tanah membentuk gulungan :

- Tidak plastis- Agak plastis- Plastis- Sangat plastis2. Tanah lembab Kandungan air mendekati kapasitas lapangan

kering angin :- sangat gembur - sangat teguh- gembur - luar biasa teguh- teguh

Page 18: 04_Klasifikasi-Tanah

3. Tanah keringTanah dalam keadaan kering angin

- lepas - lunak- agak keras - keras- sangat keras - luar biasa keras

Page 19: 04_Klasifikasi-Tanah

19

??

Page 20: 04_Klasifikasi-Tanah

FraksiFraksi Ukuran (mm)Ukuran (mm)Kerikil (Kerikil (GravelGravel)) = G = G > 2> 2Pasir kasar (Pasir kasar (CoarseCoarse sandsand)) 0,2 – 20,2 – 2Pasir halus (Pasir halus (FineFine sandsand)) 0,05 – 0,20,05 – 0,2DebuDebu/lanau/lanau ( (SiltSilt)) = S = S 0,002 – 0,050,002 – 0,05Lempung (Lempung (ClayClay)) = C = C < 0,002< 0,002

20

Sistem International / Sistem AtterbergSistem International / Sistem Atterberg

0,0020,002 0,050,05 0,20,2 22

GravelGravelCoarseCoarseFineFine

SandSandSiltSiltClayClay

Page 21: 04_Klasifikasi-Tanah

United State Department of Agriculture,United State Department of Agriculture,Bureau of Soil SystemBureau of Soil SystemFraksiFraksi Ukuran (mm)Ukuran (mm)

Kerikil (Kerikil (GravelGravel)) > 2> 2Pasir sangat kasar (Pasir sangat kasar (Very coarse sandVery coarse sand)) 1 – 21 – 2Pasir kasar (Pasir kasar (Coarse sandCoarse sand)) 0,5 – 10,5 – 1Pasir sedang (Pasir sedang (MediumMedium sandsand)) 0,25 – 0,50,25 – 0,5Pasir halus (Pasir halus (Fine sandFine sand)) 0,1 – 0,250,1 – 0,25Pasir sangat halus (Pasir sangat halus (Very fine sandVery fine sand)) 0,05 – 0,10,05 – 0,1Debu (Debu (SiltSilt)) 0,002 – 0,050,002 – 0,05Lempung (Lempung (ClayClay)) < 0,002< 0,002

0,0020,002 0,050,05 0,50,5 22

GravelGravelVery coarseVery coarseFineFine

SandSandSiltSiltClayClay

CoarseCoarseMediumMediumVery fineVery fine

110,10,1 0,250,25

Page 22: 04_Klasifikasi-Tanah

Ukuran (Ukuran (μμm)m) Partikel / grPartikel / gr Luas permukaan (cmLuas permukaan (cm22/g)/g)2000 – 2002000 – 200 5 x 105 x 1022 2020

200 – 20200 – 20 5 x 105 x 1055 20020020 – 220 – 2 5 x 105 x 1066 200020002 – 0.22 – 0.2 5 x 105 x 101111 20,000 – 2 x 1020,000 – 2 x 1055

22

UkuranUkuran JumlahJumlah Luas permukaanLuas permukaan

FraksiFraksi

Page 23: 04_Klasifikasi-Tanah

23

Page 24: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 25: 04_Klasifikasi-Tanah

USDA Textural Triangle

Page 26: 04_Klasifikasi-Tanah

Kadar P, K dan Ca pisahan fraksi tanah lapisan di ASKadar P, K dan Ca pisahan fraksi tanah lapisan di AS

PisahanPisahanTanah yang dibentuk dari bahanTanah yang dibentuk dari bahan

Residual Residual KristalinKristalin

Residual Batu Residual Batu KapurKapur

Dataran Dataran PantaiPantai

Glasial dan Glasial dan LoessLoess

AridArid

PasirPasirDebuDebuLempungLempung

% P% P

0.030.030.100.100.310.31

0.120.120.100.100.160.16

0.030.030.100.100.340.34

0.070.070.100.100.380.38

0.080.080.100.100.200.20

PasirPasirDebuDebuLempungLempung

% K% K

1.331.332.002.002.372.37

1.211.211.521.522.172.17

0.310.311.101.101.341.34

1.431.432.002.002.552.55

2.532.533.443.444.204.20

PasirPasirDebuDebuLempungLempung

% Ca% Ca

0.360.360.590.590.670.67

8.758.757.837.837.087.08

0.050.050.140.140.390.39

0.910.910.930.931.921.92

2.922.926.586.585.735.73

Page 27: 04_Klasifikasi-Tanah

Susunan ikatan partikel tanah satu sama lain

PED : agregat terbentuk dengan sendirinyaClod : agregat terbentuk karena pengolahan tanah

Pengamatan struktur tanah di lapang :-Tipe struktur : bentuk & susunan agregat-Kelas struktur : ukuran agregat-Derajat struktur : kuat lemahnya agregat

Page 28: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 29: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 30: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 31: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 32: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 33: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 34: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 35: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 36: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 37: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 38: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 39: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 40: 04_Klasifikasi-Tanah
Page 41: 04_Klasifikasi-Tanah

Soal 1.16 sd 1.20 (hal:65 sd 73), Hardiyatmo (2006)

Adhi Muhtadi