40

05...LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 3 Tim Redaksi E-MAGAZINE INFOKUS Pemimpin Redaksi Noviar Ishak Koordinator Liputan Surianto Editor Huzari Desain Rizky Fitrajaya

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 3

Tim RedaksiE-MAGAZINE INFOKUS

Pemimpin RedaksiNoviar Ishak

Koordinator LiputanSurianto

EditorHuzari

DesainRizky Fitrajaya

Tim PeliputAdi Tri Saputra I Evani

Fajrina Andini I Huzari

Nona Dian Pratiwi I Rizky Fitrajaya

Suci Lestari I Surianto

Alamat Redaksional

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jalan Pulau Lepar, Komplek Perkantoran Pemprov,

Air Itam - Pangkalpinang 33149

Telp: 0717 4262141 - 0717 4262142

Fax: 0717 4262143 I Email: [email protected]

www.kominfo.babelprov.go.id

05

34

20

29

DAFTAR ISI

Babel di Tangan Empat PemimpinMental Aparatur Kunci Sukses Pembangunan

Tingkatkan SDM dan Gali Potensi SDAINSIPIRATOR

ASPIRASI

KALEIDOSKOP

Sudah 15 tahun Bangka Belitung berpisah dari Provinsi Sumatera

Selatan. Semula, provinsi yang terbentuk berkat...

Program penanggulangan kemiskinan menunjukkan kemajuan. Hal

ini terbukti dengan terjadinya penurunan angka...

Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan, pemuda ber­

usia 24 tahun ini membangun Gubuk Sejuta Motivasi...

Ridwan, Ketua HNSI,Kabupaten Bangka I Nasrul, Ketua BKM Nu­

russalam Bencah, Bangka Selatan I Tommy Totong, Pedagang Emas

di Pangkalpinang I Sony, Petani Desa Namang, Bangka Tengah I

Jon Tuahdi Saragih, PNS Pemprov Kepulauan Bangka Belitung

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 20154

Tajuk Rencana

Noviar IshakKelola Aset Secara BenarAssalamualaikum Wr. Wb.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung punya potensi kelau­

tan dan pariwisata luar biasa. Namun semua aset ini be­

lum dikelola dengan benar. Pemimpin mendatang harus

pandai memilih kepala SKPD, instansi sebagai pembantu

Gubernur. Mereka harus dapat menjalin kerja sama, baik

antar SKPD, instansi maupun pemerintah kabupaten/

kota. Sehingga masing­masing tidak asyik bergerak sen­

diri, tidak ego sektoral.

Setiap SKPD harus bekerja sama sesuai tugas pokok dan

fungsinya masing­masing, saling menunjang antar se­

ktor dan bersinergi membangun negeri mensejahterakan

masyarakat. Tidak bisa dipungkiri komoditas utama di

Bangka Belitung adalah Timah. Potensi ini harus dikelola

dengan baik dan benar, pemerintah provinsi agar dapat

mendorong pemerintah pusat untuk segera memperbaiki

aturan tata kelola pertimahan. Sebab aturan yang ada

sekarang tidak berpihak kepada daerah penghasil bahan

tambang.

Selain itu, provinsi ini adalah provinsi kepulauan. Namun

pemerintah pusat memperlakukan provinsi ini sama de­

ngan provinsi yang dominan daratannya. Padahal seha­

rusnya dibedakan, ini karena faktor keterjangkauan antar

pulau. Kebutuhan dana pembangunan tentunya berbe­

da antara provinsi kepulauan dengan provinsi daratan.

Pemerintah Bangka Belitung bekerja sama dengan peme­

rintah provinsi kepulauan lainnya terus berjuang untuk

mendapatkan hak sebagai daerah kepulauan.

Jika perjuangan tersebut berhasil, selanjutnya dapat

fokus melakukan pembangunan, khususnya peningkatan

pemba ngunan bidang perhubungan, laut, darat maupun

udara. Agar keterjangkauan antar pulau di negeri kepu­

lauan ini menjadi lebih mudah dan baik. Sektor yang ha­

rus didorong pengembangannya ke depan yakni kelautan

dan perikanan. Jangan sampai harga ikan di Bangka Be­

litung lebih mahal dibandingkan daerah yang tidak dike­

lilingi laut.

Persoalan tersebut ada pada pengawasan distribusi ikan

dan sistem penangkapan ikan. Jadi marwahnya sudah

laut dan ikan, sehingga sektor utamanya adalah kelautan

dan perikanan. Sedangkan sektor pariwisata bisa jadi iku­

tan dari sektor utama tersebut. Kembali ke habitat atau

jati diri daerah. Sebagian besar wilayah Bangka Belitung

merupakan laut, jadi harus ditingkatkan hasil laut dan iku­

tannya.

Sedangkan pengembangan sektor pertanian sawah,

perkebunan boleh saja, tetapi tidak perlu ego sentris atau

ikut­ikutan daerah lain. Kembali ke budaya dan kearifan

lokal. Dalam sistem pelayanan publik terkini, para birokrat

harus mengubah pola pikir, harus berpikir global, bukan

lokal. Melayani bukan dilayani!

Wassalam

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 5

Sudah 15 tahun Bangka Belitung berpisah dari Provinsi Sumatera

Selatan. Semula, provinsi yang terbentuk berkat terbitnya Undang-

Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Ke-

pulauan Bangka Belitung, tertanggal 21 November 2000, hanya

mempunyai tiga kabupaten/kota. Tiga daerah tersebut yakni, Ka-

bupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 20156

Sejumlah pembangunan

berhasil dirintis untuk

menuju provinsi yang

mampu bersaing dengan

sejumlah provinsi baru...

Seiring perjalanan waktu, provinsi ini tumbuh dan mengembangkan diri melalui

pemekaran wilayah. Tahun 2003, disahkan Undang­Undang Nomor 5 Tahun

2003 tertanggal 23 Januari 2003. Kemudian pemekaran wilayah dilakukan

dengan menambah empat kabupaten yaitu, Kabupaten Bangka Barat, Bangka

Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur.

Sedikitnya sudah empat kali terjadi suksesi kepemimpinan di Negeri Laskar

Pelangi ini. Awal terbentuk, provinsi ini dipimpin Amur Muchasim sebagai pen­

jabat gubernur. Sekitar 14 bulan memimpin, terhitung 9 Februari 2001 hingga

22 April 2002, mantan Sekjen Depdagri tersebut berhasil mengantarkan Bang­

ka Belitung memilih pemimpin secara demokratis.

Percepatan proses suksesi kepemimpinan melahirkan Hudarni Rani berpasa­

ngan dengan Suryadi Saman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pertama

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sejumlah pembangunan berhasil dirintis

untuk menuju provinsi yang mampu bersaing dengan sejumlah provinsi baru

lainnya. Sebagai provinsi ke 31, membuat Bangka Belitung harus berjuang

keras menyusul ketertinggalan.

Ketika awal terbentuk provinsi, kantor pemerintahan masih terpencar di se­

jumlah penjuru kota. Namun secara perlahan pembenahan dilakukan, lalu di

bawah kepemimpinan putra Pulau Bangka dan Belitung tersebut mengantar­

kan daerah penghasil timah ini mempunyai kantor pemerintahan terpadu di

kawasan timur Kota Pangkalpinang. Namun kepemimpinan yang dimulai sejak

22 April 2002 harus berakhir tanggal 26 April 2007.

1950 1956

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 7

Foto: Istimewa

Usai kepemimpinan Hudarni Rani dan Suryadi Saman, Bangka Belitung kem­

bali mencari putra terbaik sebagai pemimpin. Kepiawaian Eko Maulana Ali me­

mimpin Kabupaten Bangka, membangkitkan kepercayaan masyarakat untuk

memberi mandat jabatan gubernur Bangka Belitung kedua. Berpasangan de­

ngan Syamsuddin Basari, daerah penghasil lada putih ini terus mengalami ke­

majuan. Peningkatan terlihat di berbagai sektor, baik dalam bentuk fisik mau­

pun non fisik.

Bangka Belitung secara bertahap bisa berdiri sejajar dengan provinsi­provinsi

sebelumnya. Pembangunan dan program kerja belum tuntas selama lima tahun

memimpin. Sebab sejak terpilih tanggal 26 April 2007 hingga 26 April 2012,

masyarakat tetap memberi mandat kepada Eko Maulana Ali. Terbukti setelah

Bangka Belitung melakukan pesta demokrasi, suara rakyat menjatuhkan pili­

han. Terhitung 26 April 2012, ia pun kembali memimpin didampingi Rustam

Effendi sebagai wakil gubernur.

Namun manusia berkehendak, Allah SWT menentukan. Sekitar 15 bulan men­

jabat sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk periode kedua, pria

kelahiran Kelapa, 26 September 1951 ini wafat tanggal 30 Juli 2013 di RS

MMC Jakarta. Bangka Belitung berduka, sejumlah ucapan berduka cita me­

ngalir dari pelosok negeri.

2000 2003

Bangka Belitung berduka, sejumlah ucapan berduka cita

mengalir dari pelosok negeri.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 20158

Terhitung tanggal 12 Agustus 2013 hingga 23 September 2013, terjadi perali­

han tampuk kepemimpinan ke tangan Rustam Effendi sebagai Pelaksana Tugas

Gubernur. Tak membutuhkan waktu lama, kemudian sejak tanggal 23 Septem­

ber 2013, Bangka Belitung secara utuh dipimpin Rustam Effendi dan hingga

kini bergandengan dengan Hidayat Arsani sebagai Wakil Gubernur Kepulauan

Bangka Belitung.

Tahun ini, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepat berusia 15 tahun. Sejum­

lah mimpi dan harapan masyarakat negeri rumpun melayu diletakkan pada

pundak pimpinan saat ini dan selanjutnya. Kesejahteraan tentunya menjadi ida­

man semua lapisan masyarakat. Namun sudah sejauhmana pemimpin mampu

mewujudkan mimpi dan harapan masyarakat tersebut.

Tentunya kesejahteraan menjadi idaman masyarakat. Menjawab persoalan ini,

Rustam Effendi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menegaskan, pemerin­

tah provinsi terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun

tolak ukur nilai kepuasan sangat beragam. Kendati demikian, semua itu dapat

terlihat pada indikator penurunan angka kemiskinan dan pembangunan ma­

nusia di Bangka Belitung (dari 5,25 menjadi 4,97 berdasarkan data survei sosial

ekonomi nasional­red).

Angka indeks pembangunan nasional (IPM) terus meningkat dari 73,78

menjadi 74,29. Indikator pembangunan dapat dilihat dengan kemajuan dan

berkembangnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ketika provinsi ini terben­

tuk, hanya memiliki PAD sebesar Rp45 miliar. Lain halnya saat ini, sebab PAD

sudah berada diangka Rp594 miliar. Selama 15 tahun, PAD sudah meningkat

signifikan.

Angka indeks pembangu­

nan nasional (IPM) terus

meningkat dari 73,78

menjadi 74,29.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 9

Sedangkan untuk perkembangan ketenagakerjaan, sudah sekitar 70 persen

pegawai putra daerah. Perkembangan ekonomi jauh lebih baik dibandingkan

saat masih bergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat terus giat dilakukan. Gubernur menginginkan pem­

bangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas desa menuju kota.

“Jika ini terbangun, secara otomatis berpengaruh pada percepatan pertumbu­

han ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebab akses jalan meru­

pakan urat nadi perekonomian,” jelasnya.

Pembangunan tak dapat dilaksanakan secara instan. Pasalnya jika bicara waktu

sangat relatif. Namun semua program sudah dituangkan dalam perencanaan

pembangunan, baik menengah maupun jangka panjang. Ke depan masyara­

kat tidak akan mengeluh lagi tentang pelayanan kesehatan tidak baik. Sebab

bidang ini mendapat alokasi dana sekitar sepuluh persen dari alokasi anggaran

belanja daerah.

Indeks kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Indeks pembangunan manu­

sia juga lebih baik dengan diimbangi pendidikan yang baik. Prioritas pengang­

garan pada dua sektor tersebut diharapkan dapat membuat kehidupan mas­

yarakat menjadi lebih baik. Semua rencana pembangunan sudah dicanangkan

bersama almarhum H Eko Maulana Ali.

Gubernur menginginkan

pembangunan infrastruk­

tur untuk meningkatkan

konektivitas desa menuju

kota.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201510

“Kami pernah berjanji dengan masyarakat untuk menghubungkan Kabupaten

Bangka Barat dengan Kabupaten Bangka. Memperpendek jarak yang selama

ini ditempuh selama dua jam setengah, lalu dapat ditempuh dengan kurang

lebih 15 menit,” ungkap Gubernur.

Untuk mencapai tujuan itu terus diperjuangkan sampai tingkat nasional. Ren­

cana pembangunan telah disampaikan di tingkat nasional, dan pemerintah

pusat sudah setuju. Kemudian selanjutnya tinggal mempersiapkan Detail Engi­

neering Design (DED). Untuk Pulau Belitung diupayakan melakukan percepatan

pembangunan bandara internasional. Jika semua itu dapat terealisasi, setidak­

nya dapat meningkatkan jumlah wisatawan datang ke Bangka Belitung.

Ini dapat mendorong majunya sektor pariwisata dan berdampak terhadap

pergerakan roda perekonomian masyarakat. Semua tak serta merta dapat te­

realisasi, untuk itu dibutuhkan pondasi kuat. Gubernur menilai, kebersamaan

menjadi pondasi pembangunan di Bangka Belitung. Selain itu dibutuhkan men­

talitas dan aparatur berkualitas. Dua hal tersebut dapat membantu terwujud­

nya program ataupun visi misi Gubernur.

Kami pernah berjanji

dengan masyarakat untuk

menghubungkan Kabu­

paten Bangka Barat de­

ngan Kabupaten Bangka...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 11

Sebagus apapun program atau visi misi, jelasnya, jika tidak didukung mentalitas

dan aparatur berkualitas akan sulit mencapai keberhasilan. Sehingga mentalitas

aparatur nomor satu, oleh sebab itu selalu memberikan sentuhan­sentuhan

rohani maupun emosi. Diharapkan aparatur memiliki tingkat ketaqwaan dan

keimanan. Aparatur bekerja tanpa harus diawasi, sebab sudah dapat menga­

wasi diri sendiri.

Sementara ini kualitas, kuantitas dan kapasitas aparatur belum sesuai hara­

pan. Ada beberapa peraturan harus dilakukan penajaman untuk meningkatkan

kapasitas aparatur, baik dari sisi keuangan dan pemanfaatan aset. Dua hal ini

dianggap penting untuk menopang percepatan proses pembangunan. Selain

itu perlu dukungan pihak yudikatif, sehingga tidak menjadi momok kepala

SKPD.

Sehingga mentalitas aparatur nomor satu, oleh sebab

itu selalu memberikan sentuhan­sentuhan rohani

maupun emosi.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201512

Berbicara mengenai kesejahteraan, Hidayat Arsani Wakil Gubernur Kepulau­

an Bangka Belitung menganggap, pemerintah perlu bekerja lebih giat. Se­

bab pemerintah belum sepenuhnya mensejahterakan rakyat. Salah satu fak­

tor penghambat upaya meningkatkan kesejahteraan yaitu, masih kekurangan

sumber daya manusia. Pasalnya SDM berkualitas dibutuhkan guna mengolah

sumber daya alam Bangka Belitung yang berlimpah.

Kendati demikian pemerintah telah banyak berbuat untuk masyarakat. Teru­

tama untuk sektor kelistrikan dan bidang pertanian. Terdapat tujuan besar yang

ingin dicapai untuk masyarakat Bangka Belitung. Sebab Wagub menginginkan

masyarakat Bangka Belitung lebih makmur dan sejahtera. Namun wewenang

mengambil kebijakan masih terbatas, karena wakil gubernur hanya melakukan

pengawasan pembangunan.

“Selama ini saya masih banyak belajar, sampai akhir masa jabatan saya terus

belajar supaya bisa meningkatkan ilmu pemerintahan agar rakyat lebih se­

jahtera. Itu tujuan saya, peningkatan ekonomi kerakyatan menjadi lebih mak­

mur,” tegasnya.

Pasalnya SDM berkualitas

dibutuhkan guna men­

golah sumber daya alam

Bangka Belitung yang

berlimpah.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 13

Waktu tidak membatasi untuk mewujudkan tujuan mensejahterakan masyara­

kat. Pemimpin menjadi lokomotif menuju masyarakat sejahtera. Pemimpin ha­

rus mampu melaksanakan tugas memakmurkan rakyat. Langkah memakmur­

kan masyarakat dapat didorong dengan memaksimalkan pengolahan sumber

daya alam seperti pertambangan, pertanian, pariwisata, perkebunan dan sek­

tor kelautan.

Bangka Belitung sudah memiliki SDM berkualitas untuk mengolah sumber daya

alam. “Namun perlu ditingkatkan lagi kualitas SDM. Semua tinggal pening­

katan, misalnya peningkatan akademis dan pengalaman. Untuk mengangkat

seseorang menjadi pejabat berdasarkan baperjakat. Dilihat pikirannya dan ber­

dasarkan kompetensi,” tegasnya.

...memaksimalkan pengo­

lahan sumber daya alam

seperti pertambangan,

pertanian, pariwisata,

perkebunan...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201514

Hidup Butuh Inovasi

Hidup selalu butuh inovasi atau perubahan. Memasuki usia ke­15 tahun,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah banyak mempunyai sumber daya

manusia berkualitas. Menurut Syahrudin Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Be­

litung, semua itu dapat dilihat dari beberapa penghargaan yang diterima dae­

rah, baik atas nama kepala daerah, ataupun atas nama institusi.

Namun tidak boleh cepat puas, sebab kehidupan manusia harus mengikuti

perkembangan zaman. Aparatur hendaknya terus berusaha meningkatkan

kapasitas diri, mengasah kemampuan melalui pendidikan dan pelatihan. Agar

dapat membuat perbedaan saat Bangka Belitung masih berada dalam wilayah

Provinsi Sumatera Selatan. Saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah

sangat maju.

Sekda mencontohkan, Visit Babel Archipelago tahun 2010 cukup banyak mem­

buat perubahan di Bangka Belitung. Program ini setidaknya sudah dapat me­

ningkatkan kunjungan wisatawan, terutama di Kabupaten Belitung. Sisi lain,

telah dilakukan pelebaran jalan, pembangunan gedung­gedung, perumahan

dan sebagainya. Ini merupakan salah satu indikator kemajuan.

“Dilihat dari sisi anggaran, kalau dulu Pak Gubernur sering mengatakan ang­

garan kita hanya Rp300 hingga Rp500 miliar, tapi kalau sekarang anggaran

kita sudah Rp2,3 triliun. Itu juga indikator keberhasilan pemerintah,” paparnya.

Aparatur hendaknya terus

berusaha meningkatkan

kapasitas diri, mengasah

kemampuan melalui pen­

didikan dan pelatihan.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 15LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015

Visi misi pemimpin menjadi salah satu pemicu keberhasilan pembangunan.

Kendati masih terdapat visi­misi belum berjalan, namun selalu ada upaya pem­

benahan­pembenahan dalam rangka mencapai tujuan untuk mensejahterakan

masyarakat. Karena niat saat membentuk provinsi sudah jelas, pertama mem­

perpendek rentang kendali.

Jika dulu segala urusannya harus di Palembang, tapi sekarang cukup di sini. Ke­

mudian, pelayanan masyarakat lebih dekat, karena pusat pemerintahan sudah

di Bangka. Semua menunjukan adanya perubahan ke arah lebih baik. Kebi­

jakan konkret sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menen­

gah Daerah (RPJMD).

Sekda menegaskan, biasanya visi misi kepala daerah yang terpilih dijadikan visi­

misi daerah, nah begitu terpilih dibuatlah RPJMD provinsi ke depan. Contoh

visi­misi yang sudah dijalankan, pembangunan di bidang pariwisata, peningka­

tan daya saing global, one villages one product menjadi unggulan.

“Ada juga kegiatan menyentuh masyarakat langsung yaitu SATAM EMAS (satu

miliar setiap kecamatan). Ini sudah kita laksanakan. Saat ini sektor pariwisata

andalan provinsi kita, begitu juga sektor jasa dan juga sektor perikanan,” pa­

parnya.

“Ada juga kegiatan me­

nyentuh masyarakat

langsung yaitu SATAM

EMAS (satu miliar setiap

kecamatan).

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201516

Memasuki usai ke 15 tahun, pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Be­

litung melaju cepat. Tujuan pemerintah mensejahterakan masyarakat diwu­

judkan secara bertahap. Contohnya, penganggaran di bidang kesehatan dan

pendidikan telah sesuai undang undang. Selain itu pemerintah berupaya mem­

perbaiki sektor pertambangan dan perkebunan yang selama ini menggerakan

perekonomian.

Didit Srigusjaya Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan,

pemerintah sedang memperjuangkan agar pemerintah pusat dapat menjadi­

kan pengelolaan sektor pertambangan memihak masyarakat. Tak hanya itu,

sebab ada juga upaya mendongkrak harga karet di Bangka Belitung hingga

Rp5000/kg.

“Keinginan Gubernur telah didiskusikan dengan dewan. Gubernur akan mem­

bentuk tim pengkaji untuk harga karet. Tahun depan, pemerintah juga akan

meningkatkan pendapatan guru­guru honor maupun penjaga sekolah yang

berjumlah sekitar 18000 orang,” jelasnya.

Penyerapan Anggaran Indikator Kualitas Aparatur...pemerintah sedang

memperjuangan agar

pemerintah pusat dapat

menjadikan pengelolaan

sektor pertambangan me­

mihak masyarakat.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 17

Menurut Didit, pemerintah berkeinginan mempertahankan sektor pertani­

an menjadi sektor unggulan setelah timah. Namun kualitas aparatur belum

memuaskan untuk mewujudkan visi misi pemerintah tersebut. Indikatornya

kemampuan penyerapan anggaran. Jadi yang perlu ditingkatkan sumber daya

manusia, caranya mengikuti pelatihan dan bimtek secara komprehensif.

“Jangan dijadikan kesan setiap pelaksanaan peningkatan sumber daya manu­

sia bersifat seremonial, tetapi harus ditindaklanjuti. Salah satu strategi Guber­

nur meningkatkan kualitas aparatur dengan menaikan tunjangan,” tegasnya.

Setiap pemimpin memiliki niat baik. Ia menjelaskan, pemimpin mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Pak Amur, Hudarni Rani, Eko Maulana Ali (alm) dan

Pak Rustam memiliki kekurangan dan kelebihan masing­masing. Semua pe­

mimpin ini ingin mewujudkan masyarakat Bangka Belitung sejahtera. Namun

mengenai kesejahteraan relatif, hanya masyarakat bisa menilai.

Terkait HUT ke 15 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit mengajak seluruh

komponen masyarakat bersama­sama bergotong­royong bekerja membangun

Negeri Serumpun Sebalai. Sehingga mampu mewujudkan cita­cita masyarakat

saat mendirikan Bangka Belitung.

“Saya yakin dan percaya, potensi di Babel mampu mengangkat harkat marta­

bat. Bekerja keras, gotong­royong dan niat baik menjadikan Bangka Belitung

negeri yang sejahtera secara kongkrit,” harapnya

Saya yakin dan percaya,

potensi di Babel mampu

mengangkat harkat mar­

tabat.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201518

Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan, sehingga sudah sepantasnya

jika kelautan dan perikanan menjadi sektor unggulan. Jadikan Bangka Beli­

tung menjadi etalase kelautan kawasan barat. Sedikitnya terdapat empat faktor

yang harus diperhatikan guna mewujudkan cita­cita tersebut. Salah satunya,

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus dapat menjalin koordi­

nasi antar kabupaten/kota.

Hudarni Rani mantan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menyarankan agar

sektor kelautan dan perikanan mendapat kajian mendalam. Sebab tambang

tidak lagi menjadi sektor unggulan, walaupun sektor ini memberi kontribusi

terbesar. Sektor pertambangan seperti sunset, pasti habis dan tak mungkin

bertahan. Tahun 2002 hingga 2007, pertambangan timah tidak masuk skala

prioritas.

“Tahun 2002 sampai 2007, skala prioritas sektor perikanan dan kelautan. Na­

mun terjadi perubahan pada tahun 2007 hingga 2012. Ketika itu timah men­

jadi prioritas,” jelas Hudarni yang kini menjabat sebagai anggota DPD daerah

pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Terdapat empat kunci untuk membuat kemajuan negeri ini. Ia menjelaskan,

pertama Gubernur dan Wagub harus bisa mengkoordinir Bupati dan Walikota

supaya terjadi sinergi pembangunan. Kedua, PNS harus professional mampu

memberikan data akurat.

Kaji Mendalam Sektor Kelautan dan Perikanan

...sektor kelautan dan peri­

kanan mendapat kajian

mendalam. Sebab tam­

bang tidak lagi menjadi

sektor unggulan...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 19

Ketiga, jelasnya, pembangunan harus melalui kajian. Harus ada kajian ulang

dengan harapan­harapan menuju ke arah kebaikan. Terakhir, jadikan demokra­

si sebagai alat mensejahterakan. Provinsi sejahtera, apabila kabupaten dan kota

sejahtera. Kabupaten/kota sejahtera jika di tingkat kecamatan sejahtera, dan

kecamatan sejahtera jika desa­desa sejahtera.

Pembangunan harus sesuai kebutuhan. Ia menambahkan, Bappeda merancang

kebutuhan masyarakat dari hasil musrenbang. Setiap kegiatan harus mempu­

nyai multiplayer effect dengan menjadikan negeri ini lebih baik dengan me­

manfaatkan segala potensi.

“Sektor perikanan dan kelautan mesti menjadi perhatian. Kuncinya penempa­

tan PNS secara profesional. Tujuan mendirikan provinsi untuk mensejahterakan.

Jangan sampai ada penilaian semakin buruk setelah jadi provinsi,” tegasnya.

Kunci Perencanaan ada pada PNS. Ia yakin, kalau PNS tidak profesional, per­

encanaan pembangunan tidak tepat. PNS profesional harus mampu memberi­

kan data yang benar dan menyampaikan yang benar dengan cara yang benar

kepada pengambil keputusan. Selanjutnya, Bappeda provinsi harus membuat

perencanaan bersinergi dengan kabupaten/kota.

“Mensejahterakan itu sebenarnya bagaimana bidang pendidikan dan ke­

sehatan itu baik. Semua anak harus sekolah, kesejahteraan guru harus diper­

juangkan. Surat keputusan pertama yang saya terbitkan dulu, mengangkat gaji

honor sesuai UMR. Saya tidak suka gaji honor di bawah UMR,” jelasnya.

Kunci Perencanaan ada

pada PNS. Ia yakin, kalau

PNS tidak profesional, per­

encanaan pembangunan

tidak tepat.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201520

Pemikiran mengembangkan sumber daya manusia tak berhenti di tingkat

desa. Sebab pemikiran­pemikiran inovatif juga dicurahkan untuk mempercepat

pembangunan di Bangka Belitung. Ia menilai, untuk meningkatkan kualitas

SDM harus ada campur tangan masyarakat. Berikut petikan wawancara tim

e­Infokus bersama Zamzani terkait peringatan HUT ke 15 Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung:

Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan, pemuda beru-

sia 24 tahun ini membangun Gubuk Sejuta Motivasi di Desa Air Anyir,

Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Sebagaimana diketahui,

sehari-hari penduduk di desa ini melakukan aktivitas penambangan

timah. Berangkat dari kondisi tersebut, Gubuk Sejuta Motivasi ingin

mendekatkan masyarakat dengan dunia pendidikan.

Tingkatkan SDM dan Gali Potensi SDA

ZamzaniPendiri Gubuk Sejuta Motivasi,

Desa Air Anyir

Inspirator

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 21

Bagaimana menurut Anda kemajuan pembangunan di Provinsi Bangka

Belitung?

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdiri sejak tahun 2000 dan saat ini su-

dah berusia 15 tahun. Usia ini sudah menginjak ‘remaja’ dan cukup matang.

Biasanya diusia remaja, orang melihat segi fisik, sama seperti manusia. Padahal

ada sisi lain, seperti pengolahan sumber daya manusia dan alam. Provinsi ini

kaya, namun apakah kekayaan alam itu telah mampu membawa perubahan

secara signifikan? Saya kira masih belum. Saya pikir pembangunan harus terus

ditingkatkan, baik infrastruktur dan pengembangan SDM.

Saran Anda, apa yang harus dilakukan pemimpin negeri ini agar tujuan

pembentukan provinsi dan harapan masyarakat dapat terealisasi?

Pertama, mendiagnosa, assessment dan menggali ulang apa yang terkandung

di daerah. Saya ambil contoh, seorang dokter mampu mendiagnosis penyakit

pasien, demikian pula dengan pemerintah. Harusnya mampu mengali potensi

seperti timah yang merupakan salah satu potensi luar biasa. Selain itu gali sum-

ber daya yang belum tergali.

Kedua, jika sumber daya sudah muncul, lakukan assessment. Bagaimana

pemudanya atau sumberdaya manusia, apakah sudah memiliki kemampuan?

Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), harus bersaing dengan warga

beberapa negara di Asia. Bayangkan jika tidak mengetahui potensi SDM dan

SDA, bisa saja dikalahkan negara asing. Ini menjadi kekhawatiran luar biasa.

Pertama, mendiagnosa,

assessment dan menggali

ulang apa yang terkan­

dung di daerah.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201522

Sejauhmana peran pemimpin dapat menentukan kesejahteraan rakyat?

Seharusnya kebijakan pemerintah bottom-up. Sehingga pemerintah terbantu,

masyarakat sejahtera. Ke depan program-program pemerintah jangan top

down tapi buttom up.

Apa yang memotivasi Anda mendirikan Gubuk Sejuta Motivasi?

Orang tua, baik perempuan atau maupun laki-laki lebih sering berada dit-

ambang. Anaknya dibawa, besar dan hidup ditambang. Akhirnya melupakan

arti penting pendidikan. Melihat rendahnya kepedulian pendidikan di Desa Air

Anyir, muncul gagasan peduli pendidikan melalui kegiatan remaja masjid.

Semula hanya mendirikan perpustakaan kecil, namanya Perpustakaan Baitul

Iman Remaja Masjid Air Anyir. Itulah yang menjadi latar belakang berdirinya

Gubuk Sejuta Motivasi. Semua itu berawal di tahun 2008.

Sejak 2008 sampai sekarang, apa suka, duka atau tantangan mengelola

Gubuk Sejuta Motivasi?

Sebagian orang menganggap gerakan ini sedikit gila, untuk apa, tidak ada gu-

nanya. Karena orang-orang tidak tertarik akan pendidikan, apalagi membaca.

Namun dengan mendirikan perpustakaan, menjadi upaya sindiran bahwa pen-

didikan penting. Tantangan itu sebenarnya datang dari masyarakat yang belum

menerima secara penuh keberadaan gubuk, dan belum menerima perubahan

untuk membiasakan anak-anak agar bersekolah.

Sebagian orang meng­

gangap gerakan ini sedikit

gila, untuk apa, tidak ada

gunanya.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 23

Bantuan apa saja yang diberikan pihak provinsi?

Pihak provinsi sering membantu, terutama Dispora yang sering datang ke gu-

buk. Mereka datang dan memberikan arahan, bahwa program ini memung-

kinkan dikembangkan di desa-desa tambang. Kita sering berdiskusi dengan

pihak Dispora dan merencanakan membangun gubuk-gubuk Sejuta Motivasi

di desa-desa tambang lain. Namun sampai saat ini pihak desa sebatas menden-

gar, belum pernah membantu. Kita mandiri secara individu dan pernah dibantu

PJBS PLTU Air Anyir.

Siapa saja yang membantu proses pendirian Gubuk Sejuta Motivasi?

Awalnya mengumpulkan buku-buku bekas dari kawan-kawan sekolah.Lalu se-

tiap malam Jumat berkeling dari masjid ke masjid untuk mengadakan perkum-

pulan. Kesadaran pemuda saat itu masih sangat kurang, karena masih bergelut

dengan timah, sehingga pada tahun 2009 sampai 2010 banyak anak-anak pu-

tus sekolah.

Apa saja kegiatan di Gubuk Sejuta Motivasi?

Kita lebih memfokuskan pendidikan dan motivasi. Ada kegiatan roadshow di-

jalankan kawan-kawan gubuk dan memberi motivasi ke sekolah-sekolah. Per-

nah juga mengadakan pelatihan UMKM, pembuatan sirup jeruk kunci bekerja

sama dengan salah satu UMKM di Pangkalpinang. Selain mengadakan seminar

tentang bahaya narkoba bekerja sama dengan BNN Babel dan Polda, juga per-

nah menggelar acara kampung Ramadan beserta bazaar UMKM.

Kita lebih memfokuskan

pendidikan dan motivasi.

Ada kegiatan roadshow

dijalankan kawan­kawan

gubuk...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201524

Pernah juga mengadakan seminar kewirausahaan. Sudah banyak teman-teman

ingin mengembangkan gubuk ke daerah-daerah lain. Salah satunya di daerah

Tanah Merah, Kabupaten Bangka Tengah.

Gubuk ini bisa menjadi wadah informasi, baik mengenai lowongan pekerjaan

maupun pendidikan. Siapa saja boleh bergabung ke gubuk. Di gubuk ada kom-

puter dan printer bantuan dari PBJS PLTU Air Anyir yang bisa digunakan secara

gratis. Anak-anak sekolah bisa mengerjakan tugas secara gratis dengan bimb-

ingan mentor. Ada kotak sumbangan sukarela yang digunakan untuk membeli

kertas dan tinta.

Saya dengar Zamzani akan merilis buku, boleh diceritakan tentang

buku tersebut?

Buku yang akan dirilis berjudul Air Mata Si Anak Kampung. Buku ini bercerita

tentang kekayaan Tuhan yang terampas dan bercerita tentang pentingnya SDM

dan SDA untuk masa depan. Jadi dibuku itu banyak cerita yang bisa menjadi

motivasi untuk membangun.

Nama : Zamzani, S. Sos

Tempat Tanggal Lahir : Air Anyir, 08 April 1991

Agama: Islam

Alamat Asal: Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka

Email : [email protected]

Hobby : Membaca & Berkarya

Motto Hidup

“Khoirunnas Anfa’ahum Linnas”

“Sebaik-baik manusia ialah manusia

yang bermanfaat kepada manusia

lainnya”

Daftar Riwayat Hidup

Gubuk ini bisa menjadi

wadah informasi, baik

mengenai lowongan

pekerjaan maupun pen­

didikan. Siapa saja boleh

bergabung ke gubuk.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 25

Awalnya, bangunan gubuk merupakan toko keluarga Zamzani lalu kemudian

menjadi perpustakaan. Pernah ditanyakan ke Zamzani, kenapa dinamakan gu-

buk, inikan perpustakaan? Kemudian dijelaskan, untuk anak-anak zaman seka-

rang mendengar kata perpustakaan saja sudah malas.

Sudah banyak pembangunan dilakukan di Desa Air anyir, seperti rumah sakit,

PLTU dan pabrik-pabrik. Namun kendala di desa Air Anyir yaitu di bidang pen-

didikan. Sebab untuk bekerja di RS dan PLTU harus mempunyai kualifikasi pen-

didikan tertentu.

Sosialisasi di bidang pendidikan dinilai penting di daerah kami. Agar pola pikir

masyarakat tidak lagi ke tambang, tapi lebih ke pendidikan. Sosialisasinya ja-

ngan ke anak-anak, tapi kepada orang tua. Sebab orang tua lebih senang jika

anaknya bekerja, karena bisa mendapatkan uang.

Suhardi (25th),

Pengurus Harian Gubuk

Sejuta Motivasi

Akbar (25th),

Sekertaris Gubuk

Sejuta Motivasi

Widyastuti (15th)

Pelajar SMAN 1 Merawang

Asyik, Bisa Belajar Komputer

Berharap Pemerintah Melirik Gubuk

Perlu Sosialisasi Bidang Pendidikan

Jika dilihat dari sisi bangunan, kondisi Gubuk tidak terlalu bagus. Dinding ban-

gunan masih menggunakan papan. Walaupun dengan kondisi serba minim,

gubuk ini merupakan induk yang memotori semua kegiatan. Gubuk ini mencer-

minkan cita-cita anak kampung agar bisa megah di dunia.

Diharapkan pemerintah melirik gubuk ini. Bagaimana cara membesarkan gu-

buk, karena motivasi gubuk untuk kebaikan masyarakat Air Anyir pada khusus-

nya dan masyarakat Babel umumnya. Harus ada kebersamaan membesarkan

dunia pendidikan, mengubah paradigma pemuda yang selama ini disuap untuk

bisa mandiri.

Adanya gubuk ini, anak-anak sekolah di Desa Air Anyir bisa belajar. Gubuk

ini juga sebagai tempat mengerjakan tugas sekolah, bersosialisasi dan saling

berbagi tentang masalah remaja. Bertambahnya usia provinsi ini, hendaknya ke

depan bisa lebih baik dan lebih maju. Tingkatkan lagi perhatian ke desa-desa.

Testimoni

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201526

Tetap Berkarya Walau Minim PerhatianInspirator

Minim perhatian pemerintah tak membuat Magdalena patah semangat. Pen­

grajin cual tenun di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat ini terus berkarya.

Usaha keras yang dilakukan sejak 39 tahun silam, akhirnya membuahkan hasil.

Sebab saat ini tak lagi sulit memasarkan produk. Sejumlah konsumen berdatan­

gan untuk mendapatkan kain cual berkualitas.

Perkembangan pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah

memberi dampak positif terhadap kelancaran bisnis. Ibu berusia 56 tahun ini

menilai sudah banyak kemajuan pembangunan sejak terbentuknya provinsi.

Walaupun pembangunan di Kabupaten Bangka Barat masih belum signifikan.

Selain itu, hingga sekarang masih kurang perhatian terhadap pengrajin cual

tenun. “Saya satu­satunya pengrajin cual tenun yang ada di Kabupaten Bangka

Barat ini. Usaha membuat kain cual ini telah dilakukan sejak tahun 1976 lalu,”

jelasnya.

Pesanan kain cual tak hanya berasal dari wilayah provinsi, sebab cukup banyak

pesanan berdatangan dari luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun

sebagai pengusaha kecil, bantuan dari pemerintah tetap dibutuhkan, terutama

untuk meningkatkan pemasaran.

Saya satu­satunya pengra­

jin cual tenun yang ada di

Kabupaten Bangka Barat

ini.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 27

Sebagaimana diketahui, jika Palembang terkenal dengan kain songket, Bangka

Belitung memiliki kain khas bernama kain cual. Kain kebanggaan masyarakat

Bangka ini telah menjadi bahan pakaian seragam di beberapa sekolah dasar

hingga perkantoran pemerintahan.

Diperkirakan sekitar abad ke­17 menjadi awal mula perkembangan kain ini.

Berkembang dari Kota Muntok, kemudian seiring berjalannya waktu, kain cual

mulai dikenal masyarakat sebagai kain khas Provinsi Kepulauan Bangka Beli­

tung. Terdapat beberapa motif kain di antaranya, motif kembang gajah, bunga

cina, naga bertarung dan burung hong.

Harga jual kain cual pun bervariasi. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan ru­

piah. Harga tergantung dari motif dan bahan kain. Adapun jenis kain termahal

yakni kain songket cual. Harga sehelai kain mencapai Rp15 juta. Untuk mem­

buat kain tenun cual tersebut membutuhkan waktu sekitar sepuluh hingga 30

hari. Lama waktu pembuatan kain itu tergantung tingkat kesulitan.

Jadi pemimpin itu tidak

hanya bekerja di kantor

saja, tapi juga harus turun

ke lapangan.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201528

Sejumlah harapan dilontarkan ibu tiga anak ini kepada pemimpin di Bangka

Belitung. Untuk mewujudkan keinginan masyarakat, pemerintah diminta ha­

rus langsung turun ke lapangan. Melihat situasi masyarakat, melakukan pen­

injauan usaha kecil masyarakat. Hal tersebut dapat menjadi bukti pengayoman

pimpinan terhadap masyarakat.

“Jadi pemimpin itu tidak hanya bekerja di kantor saja, tapi juga harus turun ke

lapangan,” harapnya.

Usaha masyarakat harus mendapat dukungan pemerintah. Jika tidak memberi­

kan bantuan modal, cukup mempromosikan hasil karya. Seperti usaha tenun

cual, karena tenun cual termasuk kerajinan langka. Tidak semua orang bisa

melakukannya, karena perlu waktu sekitar setahun agar bisa menenun, itupun

hasilnya belum maksimal.

“Untuk itu perlunya peran pemimpin mensejahterakan masyarakat. Pemimpin

harus lebih memperhatikan masyarakat, aktif berkomunikasi dengan masyara­

kat agar tahu segala keluh kesah masyarakat,” ungkapnya.

Saya satu­satunya pengra­

jin cual tenun yang ada di

Kabupaten Bangka Barat

ini.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 29

Peningkatan pembangunan di sektor perikanan sangat dirasakan nelayan. Se­

perti pola teknologi yang digunakan nelayan. Sebelumnya masih mengguna­

kan jenis alat tangkap tradisional dan sangat manual. Namun setelah Bangka

Belitung menjadi provinsi lebih bisa mengakomodir kepentingan alat tangkap

nelayan.

Demikian dikatakan Ridwan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Kabupaten Bangka, saat ditanya dampak pembangunan terhadap nelayan se­

lama 15 tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Bentuk bantuan bera­

gam, mulai dari armada kapal, alat tangkap jaring, alat navigasi seperti fish

finder, GPS sampai alat keselamatan nelayan,”.

Walaupun bantuan tidak diterima semua nelayan, namun bisa memberi ke­

mudahan kepada nelayan secara bertahap. Ia berharap, bantuan tersebut bisa

menjadi rangsangan agar para nelayan bisa lebih pro aktif.

Peningkatan ekonomi nelayan sudah dilakukan dengan pola kerja sama atau

kemitraan. Misalnya, kerja sama dengan PT Timah, kemitraan dengan peme­

rintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, Polres Bangka melalui Pol­

air. Selain itu, terdapat pola edukasi pengembangan ruang usaha di wilayah

masing­masing nelayan.

AspirasiNelayan Harus Pro Aktif

Bentuk bantuan beragam,

mulai dari armada kapal,

alat tangkap jaring...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201530

Nelayan dimotivasi membuat usaha pendamping. Selain menangkap ikan di

laut, ada usaha sampingan dipersiapkan untuk masa­masa sulit ke laut. Con­

toh, HNSI melakukan penanaman rumput laut di daerah Tuing, Pantai Koala

dan wilayah Pantai Matras. Namun nelayan masih mengalami kendala mema­

sarkan produksi rumput laut.

“Pria berusia 30 tahun ini menginginkan keterlibatan pemerintah dalam pema­

saran hasil laut. Sebab dengan ada permainan harga jual hasil laut ini, mem­

perkecil peluang nelayan mengembalikan modal,” jelasnya.

Budi daya rumput laut memerlukan waktu intens. Untuk itu, paparnya, ada

beberapa nelayan melakukan pengembangan usaha budi daya kerambah jar­

ingan apung. Nelayan menggunakan kolong eks tambang timah di daerah Pol­

man Timah Kabupaten Bangka untuk menjalankan usaha tersebut. Tak hanya

itu, sebab ada juga budi daya kepiting di Riau Silip dan budi daya udang.

Saat ini nelayan yang tergabung dalam HNSI mencapai 7000 orang. Masih ada

nelayan belum terakomodir disebabkan belum terjangkau dan perlu mobilitas

tinggi. Salah satu penyebabnya, sub sektor HNSI di kecamatan masih belum

berjalan baik, dan itu akan diaktifkan kembali. Sehingga dua sektor pengem­

bangan program HNSI, yaitu pengolahan hasil perikanan dan peningkatan eko­

nomi kerakyatan bisa berjalan.

“Kita belum yakin masyarakat nelayan bisa mandiri. Namun dengan ada konsep

pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak ketiga seperti BUMN dan

lain­lain, target tiga tahun ke depan nelayan sudah bisa mandiri,” tegasnya.

Kita belum yakin masyara­

kat nelayan bisa mandiri.

Namun dengan ada kon­

sep pola kemitraan antara

pemerintah daerah dan...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 31

Selain itu, harapnya, nelayan membutuhkan orang­orang khusus dan mengerti

di bidang kelautan dan perikanan. Ini dikarenakan masih minimnya pendidikan

dan kurang informasi untuk nelayan. Keberadaan koperasi juga menjadi salah

satu kebutuhan nelayan. Sehingga nelayan mampu menjual hasil tangkap den­

gan harga tinggi di pasaran.

Koperasi dinilai mampu membantu menata ekonomi kerakyatan. Ia menam­

bahkan, koperasi sudah dalam tahap pembentukan dan akan diresmikan ber­

sama konsep pujaseri (pusat jajanan serba ikan). Pujaseri memanfaatkan ka­

pal­kapal nelayan yang tidak beroperasi sebagai objek wisata, dan masyarakat

umum bisa langsung membeli ikan dari nelayan.

“Masyarakat juga dapat menikmati kuliner berbahan dasar ikan dengan cita

rasa yang tidak terkontaminasi zat­zat kimia. Kita merupakan provinsi kepulau­

an. Jika bicara tentang provinsi kepulauan, minimal 70 persen potensi kelautan

harus dikembangkan,” sarannya.

Pemimpin Bangka Belitung harus mempunyai ide­ide yang dapat diterima

masyarakat. Era kepemimpinan Eko Maulana Ali (Alm), ungkapnya, pernah

mencanangkan program etalase laut namun belum terealisasi dengan baik. Se­

harusnya program ini bisa dihidupkan kembali. Untuk itu, perlu menentukan

titik­titik kawasan konservasi yang tidak boleh diganggu.

Pengaturan tata ruang harus tegas, agar tidak ada lagi kisruh pertambangan

dengan nelayan. Karena kerusakan ekosistem laut dapat membuat ikan beru­

kuran besar sulit didapatkan nelayan Bangka Belitung. Selain aktivitas pertam­

bangan, penggunaan jaring besar juga dapat mengakibatkan ikan­ikan kecil

ikut terjaring.

Keberadaan koperasi juga

menjadi salah satu kebu­

tuhan nelayan. Sehingga

nelayan mampu...

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201532

“Kita berharap dukungan Gubernur untuk program­program tahunan yang di­

laksanakan masyarakat kampung nelayan bersama HNSI. Seperti yang sedang

dipersiapkan yakni, pekan raya pesisir sekaligus mappanretasi (selamatan laut).

Moment ini sudah empat kali dilaksanakan di kampung Nelayan Kabupaten

Bangka,” jelasnya.

Sejak Bangka Belitung berdiri sendiri sebagai provinsi, Masjid Nurussalam mulai

mendapatkan bantuan. Sebanyak Rp20 juta bantuan dana dikucurkan Peme-

rintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk pembangunan masjid yang

saat ini (Jumat, 6/11/2015) diresmikan Hidayat Arsani Wakil Gubernur Kepu-

lauan Bangka Belitung.

Bantuan pemerintah bisa sampai langsung kepada masyarakat. Selain bantuan

dana untuk pendirian masjid, ada juga bantuan di bidang kesehatan. Masyara-

kat Bencah merupakan masyarakat yang menggantungkan perekonomiannya

dengan bertanam lada dan karet. Tetapi sangat disayangkan, harga karet me-

ntah sangat rendah.

Hasil perkebunan karet tidak mencukupi kebutuhan petani. Untuk itu diharap-

kan ada kenaikan harga karet minimal Rp10 ribu per kilogram. Melihat kondisi

perekonomian saat ini, pemerintah hendaknya mampu mendongkrak kese-

jahteraan masyarakat. Sebab warga Bencah banyak menggantung hidup pada

sektor pertanian dan perkebunan.

Pemimpin yang bijaksana dan pro rakyat menjadi harapan Bencah. Bukan pe-

mimpin yang mengeruk keuntungan pribadi, sebab pemimpin seharusnya bisa

bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Seorang pemimpin harus turun langsung ke lapangan, jadi mengetahui kondisi

masyarakat. Dengan turun langsung ke lapangan diharapkan pemimpin me-

ngetahui apa yang harus segera diperbaiki dan dibangun. Tak hanya itu, pe-

mimpin juga harus memikirkan perekonomian masyarakat.

Penambangan timah merupakan salah satu sektor unggulan, dan sangat mem-

pengaruhi sebagian besar hidup masyarakat Bangka Belitung. Namun harga

timah mengalami penurunan, sehingga masyarakat yang semula melakukan

penambangan kini kembali berkebun. Hal ini dikarenakan harga lada yang mu-

lai membaik.

Pemerintah harus mampu mengarahkan masyarakat memperbaiki perekono-

mian Bangka Belitung. Tentunya dalam hal ini pemimpin sangat berperan pen-

ting dalam menentukan kesejahteraan masyarakat. Sebagai pemimpin harus

bekerja nyata, sehingga pekerjaan yang dilakukan terlihat realisasinya.

Nasrul,

Ketua BKM Nurussalam Bencah,

Bangka Selatan

Tommy Totong,

Pedagang Emas di Pangkalpinang

Dongkrak Kesejahteraan Masyarakat

Pemimpin Harus Turun Langsung ke Lapangan

Aspirasi

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 33

Telah terjadi perkembangan di sektor pertanian. Pemerintah membuka lahan

pertanian di Desa Namang. Namun penggarapan lahan yang dikelola masyara-

kat belum maksimal. Ini disebabkan masalah pengairan dan peralatan pendu-

kung pertanian masih kurang.

Sejak tahun 2001 sudah ada lahan pertanian seluas 53 hektare, lalu dengan

bantuan penyuluh pertanian terbentuk 16 sub poktan. Satu sub beranggota

30 petani dengan garapan lima hektare. Selain itu pemerintah juga memberi

bantuan kepada poktan berupa pupuk dan bibit.

Mengingat lahan untuk setiap sub poktan tidak terlalu luas, membuat keban-

yakan petani hanya bisa menikmati hasil tanamnya sendiri. Tak banyak yang

bisa dijual, dan koperasi belum bisa dibentuk akibat minimnya hasil panen

petani. Untuk itu, pemimpin di Bangka Belitung harus bisa memajukan sektor

pertanian.

Beberapa faktor penyebab minimnya hasil tani, akibat kurang peralatan traktor

(hand tractor-red). Penggunaan mesin harus bergantian dengan poktan lain.

Dalam pemberian bantuan hendaknya berkoordinasi dengan masyarakat.

Antara pemerintah dan masyarakat harus sinergis, karena uang yang paling

banyak ada di swasta dan masyarakat. Pemerintah tidak mungkin bisa menyer-

ap banyak tenaga kerja, sehingga suka tidak suka perusahaan harus menyerap

banyak tenaga kerja.

Hal tersebut dapat terwujud dikarenakan budaya masyarakat Bangka Belitung

sangat peduli. Pemimpin dapat melihat secara jernih tanpa harus adanya ke-

berpihakan serta membuat diskriminasi. Pemimpin juga harus baik, namun

taqwa tak paling penting. Kalau kepintaran bisa dipelajari, sedangkan aturan

dan regulasikan bisa dibaca.

Artinya, jadilah pelayan. Karena selama ini pemimpin harus dilayani. Pemimpin

masa depan tidak dilihat dari nilai kompetensi yang hebat. Tapi dilihat adanya

nilai pelayanan dalam hidup, karena kalau pinter relatif. Pemimpin yang baik,

juga bisa melayani dan memberikan solusi kepada orang. Selain itu juga bisa

memberi keadilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Sosok pemimpin, jika di depan bisa menjadi contoh. Apabila di tengah maka

bisa menjadi sandaran, dan jika di belakang bisa menjadi pendorong serta

memberi motivasi kepada masyarakat.

Sony,

Petani Desa Namang,

Bangka Tengah

Jon Tuahdi Saragih,

PNS Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Sektor Pertanian Berkembang

Pemimpin Harus Bisa Melayani

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201534

Bangka Belitung Masyarakat Sejahtera

Rekam Jejak Dua Tahun

Program penanggulangan kemiskinan menunjukkan kemajuan. Hal ini terbukti

dengan terjadinya penurunan angka kemiskinan. Tentunya keberhasilan terse-

but berkat kerja keras segenap pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabu-

paten/kota hingga dunia usaha dan masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merilis angka

kemiskinan tahun 2007-2014 mengalami penurunan cukup signifikan yakni,

dari angka 9,54 persen menjadi 4,97 persen (data kondisi September 2014).

Sedangkan secara absolut jumlah penduduk miskin telah berkurang dari 95,1

ribu jiwa menjadi 67,2 ribu jiwa. Angka kemiskinan tahun 2014 di bawah

angka kemiskinan nasional sebesar 10,96 persen.

Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan pemerintah melalui

program penanggulangan kemiskinan bantuan sosial terpadu berbasis keluar-

ga, pemberdayaan masyarakat (PNPM Mandiri) dan pemberdayaan usaha eko-

nomi makro dan mikro.

...angka kemiskinan tahun

2007­2014 mengalami

penurunan cukup sig­

nifikan yakni, dari angka

9,54 persen menjadi 4,97

persen...

Kaleidoskop

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 35

Tak hanya itu, sebab ada juga program bersifat lokal dalam rangka meningkat-

kan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Berikut sebagian rekam jejak peme-

rintah menuju masyarakat sejahtera selama dua tahun belakangan;

Kamis 16 Januari 2014, sebanyak 19 unit kapal ikan tangkap diberikan ke-

pada masyarakat Bangka Belitung. Kapal tersebut terdiri dari, empat unit kapal

berkapasitas 30 GT bantuan dari pemerintah pusat dan 15 unit kapal berkapa-

sitas 7 GT pengadaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

Selasa 28 Januari 2014, peresmian gedung kantor UPT DPPKAD Provinsi Ke-

pulauan Bangka Belitung wilayah Kabupaten Bangka dan Samsat Sungailiat.

Keberadaan kantor ini diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar

pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Rabu 5 Februari 2014, pemberian bantuan sosial berupa beras untuk keluarga

miskin secara gratis di Alun-alun Taman Merdeka. Pemberian bantuan ini di-

harapkan dapat meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok

sehari-hari.

Senin 7 April 2014, peresmian pemancar TVRI Gunung Tajam dan Mangkol

di Dusun Parit Gunung, Badau, Belitung. Dengan adanya pemancar tersebut

diharapkan masyarakat Belitung dapat menikmati siaran TVRI.

Rabu 30 April 2014, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menerima peng-

hargaan Anugrah Pangripta Nusantara Pratama 2014 terbaik I tingkat provinsi

untuk kategori perencanaan pembangunan daerah.

Rabu 14 Mei 2014, penyerahan sertifikat legalisasi aset tanah, di Kanwil BPN

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Melalui program ini diharapkan masyara-

kat dapat mempunyai kekuatan hukum atas kepemilikan bidang tanah.

Bangka Belitung Masyarakat Sejahtera

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201536

Selasa 24 Juni 2014, pemancangan pertama pembangunan pasar modern Sun-

gailiat. Pembangunan pasar ini bertujuan mewujudkan pasar higenis, represen-

tatif serta pemerataan pembangunan fisik khususnya dalam upaya merevita-

lisasi pasar tradisional menjadi pasar yang layak.

Selasa, 24 Juni 2014, digelar operasi pasar di Kota Pangkalpinang. Kegiatan ini

bertujuan membuat stabil harga sembako. Ini merupakan langkah Pemerintah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merespon aktif aspirasi masyarakat.

Selasa 15 Juli 2014, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menerima penghar-

gaan Satyalancana Pembangunan bidang Koperasi dari Pemerintah Republik

Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memi-

liki jasa besar dalam memajukan koperasi.

Selasa 2 September 2014, Rapat Teknis Forum Kerja sama Gubernur se-Suma-

tera Tahap II di Aston Belitung. Sepuluh provinsi se-Sumatera sepakat mem-

bahas persoalan pengelolaan keuangan, ketahanan pangan, lingkungan dan

upaya menekan kasus trafficking.

Senin 29 September 2014, peresmian PT Jamkrida Babel. Untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi kerakyatan, Jamkrida memberikan jaminan kredit bagi

kalangan Usaha Menengah Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang pu-

nya usaha layak dibiayai.

Rabu 29 Oktober 2014, rapat kerja Kepala Bappeda se Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung di Ruang Pertemuan Hotel Tanjung Pesona, Sungailiat, Kabu-

paten Bangka. Rencana pembangunan diharapkan dapat mengatasi perma-

salahan di Bangka Belitung.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 2015 37

Kamis 27 November 2014, pembukaan acara Rapat Teknis Forum Kerja Sama

Gubernur se- Sumatera tahap ke III, di Hotel Aston Soll Marina, Pangkalan Baru,

Kabupaten Bangka Tengah. Seluruh elemen di wilayah Sumatera harus mem-

persiapkan diri dalam pembangunan infrastruktur.

Senin 19 Januari 2015, pencanangan peletakan batu pertama gerakan perbai-

kan irigasi, di lokasi persawahan Desa Rias, Toboali Bangka Selatan. Tahun ini,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan produksi Gabah Kering Gi-

ling (GKG) sebesar 35.090 ton.

Kamis 12 Maret 2015, pencanangan Taman Baca, di Pulau Buku Limau, Mang-

gar, Kabupaten Belitung Timur. Melalui Taman Baca ini diharapkan anak-anak

menjadi cerdas dan mampu menjadi generasi penerus bangsa.

Senin 16 Maret 2015, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kebudayaan dan

Pariwisata se-Babel, di Hotel Puncak. Melalui kegiatan ini diharapkan pember-

dayaan budaya lokal dan destinasi wilayah dapat memberikan kontribusi sig-

nifikan secara ekonomi.

Kamis 2 April 2015, Penarikan Pertama (stringing) Jaringan Transmisi 150kV di

Desa Kayu Arang, Kecamatan Kelapa. Ditargetkan tahun 2017 kapasitas listrik

di Bangka Belitung menembus angka 200 MW, sehingga masyarakat Bangka

Belitung tidak lagi mengalami kekurangan pasokan listrik.

Selasa 7 April 2015, melakukan tanam perdana bibit padi di daerah persawa-

han Desa Kimak. Ini merupakan upaya mempertahankan ketahanan pangan,

sehingga dapat meningkatkan kondisi perekonomian negeri ini.

LIPSUS E-MAGAZINE INFOKUS EDISI III TAHUN 201538

Selasa 14 April 2015, peresmian Pasar ‘Kite’ Sungailiat bersama tujuh proyek

lainnya di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Keberadaan pasar hendaknya dapat

menunjang pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga memberikan dapat positif

bagi pengembangan daerah

Kamis 16 April 2015, temu wicara Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan

Petani dan Pelaku Agribisnis, di Kecamatan Gantung. Ditargetkan tiga tahun

ke depan Bangka Belitung sudah swasembada pangan.

Sabtu 20 Juni 2015, Presiden meresmikan pengoperasian Pelabuhan Tanjung

Batu, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung disarankan segera membangun sistem hilirisasi industri.

Minggu 21 Juni 2015, Presiden berkunjung ke Smelter PT Tinindo Inter Nusa di

Kawasan Industri Ketapang, Pangkalpinang. Tujuan kunjungan tersebut untuk

menyelesaikan persoalan timah di Bangka Belitung

Kamis 25 Juni 2015, launching pendistibusian raskintis kepada 159 RTS di Ke-

lurahan Rejosari, Kecamatan Pangkalbalam Pangkalpinang. Terdata sebanyak

5512 rumah tangga sasaran (RTS) sebagai penerima beras miskin gratis (raskin-

tis) di Pangkalpinang.

Kamis 5 November 2015, launching penyaluran bantuan bahan pokok di Kan-

tor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Makro Kecil dan Mene-

ngah Kabupaten Bangka. Sebanyak 5800 Rumah Tangga Sasaran kurang mam-

pu (RTS) di Kabupaten Bangka menerima bantuan bahan pokok.

Rustam Effendi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyapa pelajar saat menghadiri

pembukaan acara Destika di Kabupaten Belitung Timur, 15 Juni 2015.

Hidayat Arsani Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disambut hangat warga Desa Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, saat berkunjung dan bersilahturahmi beberapa waktu yang lalu.

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

TIM REDAKSI E-INFOKUS

MENGUCAPKAN

SELAMAT HUT KE-15

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG21 NOVEMBER 2000 - 21 NOVEMBER 2015