Upload
metta-juwita
View
216
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LHP BPK RI
Citation preview
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006
Nomor : 40a/S/XIV.10/07/2007 Tanggal : 02 JULI 2007
BUKU I
PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787
DAFTAR ISI Hal Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan ..………………………………........ i
Laporan Keuangan
Neraca per 31 Desember 2006 ………………………………………….. 1
Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir sampai dengan
31 Desember 2006 ……………………………………………………….
3
Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31
Desember 2006 …………………………………………………………..
5
Catatan atas Laporan Keuangan ………………………………………… 6
Gambaran Umum Pemeriksaan
1. Dasar Hukum Pemeriksaan..……..……………………………………... 59
2. Tujuan Pemeriksaan…………….………………………………………. 59
3. Sasaran Pemeriksaan…………..………………………...………………. 59
4. Standar Pemeriksaan…………..………..........………………………….. 59
5.
6.
7.
8.
Tahun Buku / Anggaran Yang Diperiksa.……………...………………..
Waktu Pemeriksaan………………………………………………………
Metodologi Pemeriksaan…………………………………………………
Batasan dan Kendala Pemeriksaan……………………………………….
60
60
60
60
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Pasal 56 Undang-Undang
No.1 Tahun 2004, Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telah memeriksa
Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI
adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan. BPK RI tidak melakukan pemeriksaan terhadap Neraca Awal Pemerintah Provinsi
Riau sehingga dampak material dari penyajian terhadap saldo awal pada Neraca Pemerintah
Provinsi Riau per 31 Desember 2006 bukan tanggung jawab BPK RI.
BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar pemeriksaan yang ditetapkan
BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan
pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari
salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pemerintah daerah, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa
pemeriksaan BPK RI memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Pemerintah
Provinsi Riau merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Sebagai bagian dari
i
pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, BPK RI melaksanakan pengujian terhadap kepatuhan Pemerintah Provinsi Riau
terhadap pasal-pasal tertentu dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun,
tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan
pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, BPK
RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2006, BPK RI menemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Belanja Administrasi Umum Aparatur pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp2.004.464.480,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;
2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Aparatur pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp3.072.170.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;
3. Belanja Belanja Operasi dan Pemeliharaan Publik pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp258.400.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;
4. Pengeluaran Kas Daerah senilai Rp4.909.506.387,00 pada Dinas Peternakan belum dipertanggungjawabkan, sehingga tidak dapat diyakini kewajarannya;
5. Sisa kas pada Pemegang Kas senilai Rp2.666.069.700,00 tidak dapat dipertanggungjawabkan, terdiri dari sisa Kas Dinas Peternakan senilai Rp149.345.000,00 tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Kepala Dinas Peternakan, dan sisa kas Sekretariat DPRD senilai Rp2.516.724.700,00 dipinjamkan;
6. Berita acara serah terima atas pengadaan 1200 ekor sapi pada Dinas Peternakan tidak dibuat sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga Belanja Modal Binatang Ternak senilai Rp13.839.500.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;
7. Terdapat item pekerjaan yang tidak dilakukan pada Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Daerah, sehingga Belanja Modal Komputer senilai Rp659.292,000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;
Menurut pendapat BPK RI, kecuali atas hal yang diuraikan dalam paragraf di atas laporan
keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan Pemerintah Provinsi Riau per tanggal 31 Desember 2006, realisasi
ii
anggaran, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Temuan ini telah BPK
RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Nomor 40b/S/XIV.10/2007 tanggal
02 Juli 2007 kepada Pemerintah Provinsi Riau.
Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi
pengendalian intern Pemerintah Provinsi Riau yang telah BPK RI muat dalam Laporan
Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Nomor 40c/S/XIV.10/07/2007 tanggal 02
Juli 2007.
Pekanbaru, 08 Juni 2007
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Pekanbaru Penanggung Jawab Pemeriksaan,
Rudi Nurprianto, S.E., Ak., MM. Akuntan Reg. Neg. No. D-13002
iii
PEMERINTAH PROVINSI RIAU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH
A. Gambaran Umum Pemerintah Daerah Pembentukan Pemerintah Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-Undang
Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-Undang
Nomor 61 Tahun 1958. Sama halnya dengan Provinsi lain yang ada di Indonesia,
berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu
hampir 6 tahun (17 Nopember 1952 sampai Maret 1958).
Dalam Undang-Undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat,
Jambi dan Riau, jo Lembaran Negara No 75 tahun 1957, daerah swatantra Tingkat I
Riau meliputi wilayah daerah swatantra tingkat II:
1. Bengkalis
2. Kampar
3. Indragiri
4. Kepulauan Riau, termaktub dalam UU No.12 tahun 1965 (L. Negara tahun
1956 No.25)
5. Kotapraja Pekanbaru, termaktub dalam Undang-Undang No.8 tahun 1956
No.19
Dengan surat keputusan Presiden tertanggal 27 Februari 1958 No.258/M/1958
telah diangkat Mr. S.M. Amin, Gubernur KDH Provinsi Riau dilakukan pada tanggal 5
Maret 1958 di Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen
Mr. Sumarman. Pelantikan tersebut dilakukan ditengah-tengah klimaksnya
pemberontakan PRRI di Sumatera Tengah yang melibatkan secara langsung daerah
Riau.
Dengan demikian, Pemerintah Daerah Riau yang baru terbentuk harus
mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk memulihkan keamanan di daerahnya
sendiri.
7
Saat ini, Provinsi Riau memiliki 11 Kabupaten/Kota, yaitu:
1. Kuantan Singingi
2. Indragiri Hulu
3. Indagiri Hilir
4. Pelalawan
5. Siak
6. Kampar
7. Rokan Hulu
8. Kota Pekanbaru
9. Kota Dumai
10. Rokan Hilir
11. Bengkalis
Provinsi Riau saat ini dipimpin oleh Gubernur Rusli Zainal dan Wakil Gubernur
Wan Abubakar yang diangkat dengan Kepres No.219/M Tahun 2003 tanggal 19
November 2003 untuk periode kepemimpinan 2003 – 2007.
Pengguna Anggaran di Pemerintah Provinsi Riau adalah :
a. Sekretariat Daerah, yang terdiri dari:
1). Seorang Sekretaris Daerah
2). Tiga Asisten yaitu Asisten Bidang Pemerintah, Humas dan Hukum, Asisten
Bidang Ekbang dan Kesra, Asisten Bidang Administrasi Umum.
3). Biro-biro, yaitu Biro Pemerintahan dan Humas, Biro Hukum, Biro Ekonomi
dan Pembangunan, Biro Kesra, Biro Umum, Biro Perlengkapan, dan Biro
Keuangan.
b. Dinas-dinas, yaitu Dinas Pendapatan, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas
Tanaman Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan,Dinas
Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Kesenian
dan Pariwisata, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Transmigrasi
dan Kependudukan.
c. Badan-badan, yaitu Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan
Admnistrasi dan Pendidikan Latihan Pegawai, Badan Pengolahan Data Elektronik,
Badan Pengawas Daerah dan Badan Penelitian dan Pengembangan.
d. Rumah Sakit, yaitu RSUD Arifin Achmad dan RSJ Tampan.
e. Sekretariat DPRD
f. DPRD
g. Kepala Daerah.
B. Pencapaian Kinerja Keuangan
1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja keuangan
Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam Perhitungan
APBD Tahun Anggaran 2006 tercatat sebesar Rp3.579.679.042.014,33 ada
kenaikan sebesar Rp405.688.776.764,33 dari plafond perubahan APBD Tahun
Anggaran 2006 yang ditetapkan sebesar Rp3.173.990.265.250,00.
Realisasi Anggaran Belanja Daerah Provinsi Riau dalam Perhitungan
APBD Tahun Anggaran 2006 tercatat sebesar Rp3.171.096.747.155,86 dari
plafon perubahan APBD Tahun Anggaran 2006 yang ditetapkan sebesar
Rp3.669.854.162.519,00.
Realisasi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah
secara garis besar dapat dilihat pada Tabel III.1 dibawah ini.
Tabel III. 1 Ringkasan Belanja APBD 2006
8
Bertambah(Berkurang)
Pendapatan Daerah 3.173.990.265.250,00 3.579.679.042.014,33 (405.688.776.764,33)
Belanja Daerah 3.669.854.162.519,00 3.171.096.747.155,86 498.757.415.363,14Surplus (Devisit) (495.863.897.269,00) 408.582.294.858,47 (904.446.192.127,47)
Pembiayaan Daerah 495.863.897.269,00 (408.582.294.858,47) 904.446.192.127,47a. Penerimaan Daerah 831.884.359.910,06 831.884.359.910,06 0,00b. Pengeluaran Daerah 336.020.462.641,06 1.240.466.654.768,53 (904.446.192.127,47) - Transfer ke Dana 150.000.000.000,00 0,00 150.000.000.000,00 Cadangan - Penyertaan Modal 63.182.000.000,00 86.882.000.000,00 (23.700.000.000,00) - Sisa Lebih Perhi- 82.257.881.809,65 1.113.569.407.487,38 (1.031.311.525.677,73) tungan Anggaran Tahun berkenaanPembayaran kekurangan 40.580.580.831,41 40.015.247.281,15 565.333.550,26
belanja bagi hasil
4.005.874.625.160,06 4.411.563.401.924,39 (405.688.776.764,33)
4.005.874.625.160,06 4.411.563.401.924,39 (405.688.776.764,33)
Anggaran Realisasi
Total Pend. (I+III.a)
Total Pend. (II+III.b)
Uraian
8
9
2. Bidang-Bidang Organisasi Pemerintah Provinsi Riau
Format Susunan Bidang Pemerintah dan perangkat Daerah Provinsi Riau
sebagaimana tertuang dalam APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006
adalah sebagai berikut:
a . Bidang Administrasi Umum Pemerintahan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp1.335.333.028.001,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp1.160.177.337.340,86 atau 86,88%. Pada bidang ini terdapat 13 Satuan
Kerja adalah sebagai berikut:
1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp20.879.172.700,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp17.027.093.814,00 atau 81,54 %.
2) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
mendapat alokasi dana sebesar Rp18.317.463.143,00 sampai 31
Desember 2006 dapat terealisasi sebesar Rp13.173.593.164,00 atau
71,92%.
3) Sekretariat Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Sekretariat Daerah mendapat alokasi dana
sebesar Rp938.503.077.017,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp824.926.753.172,86 atau 87,90 %.
4) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp92.372.213.904,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp74.184.223.447,00 atau 80,31 %.
5) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp109.004.699.360,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp94.043.906.826,00 atau 86,28%.
10
6) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp34.057.948.130,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp28.011.653.837,00 atau 82,25 %.
7) Badan Pengawas Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp14.858.171.118,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp11.184.908.033,00 atau 75,28 %.
8) Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp24.695.560.153,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp22.938.660.005,00 atau 92,89 %.
9) Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp16.790.801.396,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp15.440.782.259,00 atau 91,96 %.
10) Badan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp10.113.570.634,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp9.556.077.597,00 atau 94,49 %.
11) Kantor Penghubung Pemda Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp10.786.904.324,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp10.658.316.237,00 atau 98,81 %.
12) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp13.301.480.378,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp11.970.338.957,00 atau 89,99 %.
11
13) Badan Administrasi dan Diklat Pegawai Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp31.651.965.744,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp27.063.029.992,00 atau 85,5 %.
b . Bidang Pertanian
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp107.835.226.977,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp95.581.602.765,00 atau 88,64%. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan Kerja
adalah sebagai berikut:
1) Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp52.921.105.768,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp45.143.513.474,00 atau 85,3 %.
2) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp15.054.561.813,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp13.453.935.990,00 atau 89,37 %.
3) Dinas Peternakan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp39.859.559.396,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp36.984.153.301,00 atau 92,79 %.
c . Bidang Perikanan dan Kelautan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp38.232.577.434,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir
sebesarRp34.342.714.827,00 atau 89,83 %.
d . Bidang Pertambangan dan Energi
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp20.314.350.062,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp18.534.257.785,00 atau 91,24 %.
12
e . Bidang Kehutanan dan Perkebunan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp119.772.426.284,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp67.708.377.054,00 atau 56,53 %. Pada bidang ini terdapat 2 Satuan
Kerja adalah sebagai berikut :
1) Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp39.847.848.927,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp33.218.811.046,00 atau 83,36 %.
2) Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp79.924.577.357,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp34.489.566.008,00 atau 43,15 %.
f . Bidang Perindustrian dan Perdagangan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp32.046.313.993,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp29.992.604.003,00 atau 93,59 %.
g . Bidang Perkoperasian
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp26.199.595.619,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp17.765.881.580,00 atau 67,81 %.
h . Bidang Penanaman Modal
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp22.194.525.457,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp19.630.747.799,00 atau 88,45 %.
13
i . Bidang Ketenagakerjaan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp58.507.526.066.00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp50.976.773.250.00 atau 87,13 %.
j . Bidang Kesehatan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp201.595.616.861,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp166.218.047.859,00 atau 82,45 %. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan
Kerja adalah sebagai berikut:
1) Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp70.921.907.979,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp58.284.541.305,00 atau 82,18 %.
2) Rumah Sakit Umum Arifin Achmad Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp112.116.429.941,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp92.087.152.333,00 atau 82,14 %.
3) Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi
dana sebesar Rp18.557.278.941,00 sampai 31 Desember 2006 dapat
terealisasi sebesar Rp15.846.354.221,00 atau 85,39 %.
k . Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp470.343.288.747,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp408.561.354.848.00 atau 86,86 persen. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan
Kerja adalah sebagai berikut :
14
1) Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp400.100.192.341,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp344.202.666.053,00 atau 86,03 %.
2) Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp18.138.524.411,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp17.041.893.092,00 atau 93,95 %.
3) Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp52.104.571.995,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp47.316.894.703,00 atau 90,81 %.
l . Bidang Sosial
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp63.090.086.731,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp41.256.438.516.00 atau 65,39 persen. Pada bidang ini terdapat 2 Satuan
Kerja adalah sebagai berikut :
1) Badan Kesejahteraan Sosial Provinsi Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp27.463.333.459,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp24.523.741.596,00 atau 89,30 %.
2) Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat Provinsi
Riau.
Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar
Rp35.626.753.272,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi
sebesar Rp16.732.696.920,00 atau 46,97 %.
m . Bidang Pemukiman
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp980.764.965.421,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp885.580.484.102.00 atau 90,29 %.
15
n . Bidang Perhubungan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp103.486.029.065,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp96.349.517.501,00 atau 93,10 %.
o . Bidang Lingkungan Hidup
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp15.006.783.077,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp12.899.733.044.00 atau 85,96 %.
p . Bidang Kependudukan
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp20.964.024.385,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp18.591.377.526.00 atau 88,68 %.
q . Bidang Olahraga
Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar
Rp54.167.798.339,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara
keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar
Rp46.929.398.356.00 atau 86,64 %.
3. Kebijakan Keuangan
Penyusunan APBD Tahun 2006 tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
ekonomi nasional, dan bahkan perkembangan ekonomi global yang tentunya
sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Daerah. Untuk itu Pemerintah
Daerah harus membuat kebijakan Anggaran Daerah yang bertumpu pada kondisi
nyata di Daerah dengan tetap mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan
Tahun Anggaran 2006. Dimana APBD Propinsi Riau Tahun 2006 disusun
berdasarkan kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja), yaitu pengeluaran diarahkan dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efektifitas, efisiensi, dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabel) serta sesuai dengan kebutuhan teknis yang
16
disyaratkan, terarah, terkendali sesuai dengan rencana, program dan target kegiatan
serta fungsi masing-masing instansi.
Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD Tahun 2006 adalah
sebagai berikut :
a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi.
Produk Domestik Regional Bruto (atas dasar harga konstan tahun 2000)
Propinsi Riau
b. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD) pada bulan Juli 2005
sampai Desember 2005 berfluktuasi antara Rp9.819 sampai dengan Rp9.830
per-USD.
Oleh karenanya APBD Tahun 2006 secara riil tetap diupayakan
mencerminkan niat Pemerintah Daerah untuk pemulihan ekonomi daerah dan
memenuhi kehendak masyarakat untuk melakukan perubahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang diselaraskan
dengan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam pengalokasian dan pengelolaan
Anggaran Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai suatu Rencana Keuangan
Tahunan Daerah telah diupayakan penyusunannya secara cermat dan menyeluruh,
yang disesuaikan dengan perkiraan kemampuan dana yang dapat dihimpun untuk
membiayai program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan APBD mengacu pada norma dan prinsip anggaran
sebagai berikut :
1) Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
Transparansi dan akuntabilitas Anggaran Daerah merupakan persyaratan utama
untuk mewujudkan Pemerintah yang baik, bersih dan bertanggung jawab.
Sebagai instrumen evaluasi pencapaian kinerja dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah mensejahterakan masyarakat, maka APBD harus dapat menyajikan
informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan.
17
2) Disiplin Anggaran
APBD disusun berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus
meninggalkan keseimbangan antara biaya penyelenggaraan Pemerintah,
pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu penyusunan
anggaran dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu
pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Pendapatan
yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang
dianggarkan pada setiap program dan kegiatan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
3) Keadilan Anggaran
Pendapatan Daerah pada hakekatnya diperoleh melalui mekanisme pajak dan
retribusi atau beban lainnya yang dipikul oleh segenap lapisan masyarakat.
Untuk itu APBD dialokasikan penggunaannya secara adil dan merata agar
dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam
pemberian pelayanan.
4) Ekonomis, Efisien dan Efektifitas Anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna
kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat
efisien dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan ditetapkan secara
jelas arah dan tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan yang diprogramkan.
4. Standar Harga yang Digunakan dalam Penyusunan APBD
Dalam rangka penyusunan APBD, standar biaya merupakan komponen yang
harus dikembangkan sekaligus untuk dasar pengukuran kinerja keuangan dalam
sistem anggaran kinerja. Standar biaya adalah harga satuan unit baik barang
maupun jasa yang berlaku dalam periode tertentu pada masing-masing lokasi
kegiatan. Penetapan standar biaya sangat membantu penyusunan anggaran belanja
suatu program atau kegiatan. Pengembangan standar biaya harus dilakukan secara
18
terus menerus sesuai dengan perubahan harga yang berlaku sehingga dapat
diperoleh harga yang berlaku saat itu dan pada saat pelaksanaan kegiatan.
Standar biaya yang diperlukan sebagai dasar penyusunan APBD Provinsi
Riau Tahun Anggaran 2006 meliputi Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa
Kebutuhan Pemerintahan Propinsi Riau Tahun Anggaran 2006 yang ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 361/VII/2005 Tahun 2005.
Penyusunan Standarisasi Harga tersebut berpedoman kepada :
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 tentang
Perubahan Kedua Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintahan.
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Daerah
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut butir (2) diatas
bahwa Standarisasi Harga ditetapkan setiap semester atau 1( satu) kali dalam
setahun sehingga dapat mengakomodir adanya perkembangan harga dipasaran.
Dalam penyusunan Standar harga tersebut digunakan data dasar hasil survey
Badan Pusat Statistik dan dari data masing-masing Dinas/Badan/Unit Satuan Kerja
terkait sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Sebelum ditetapkan melalui Keputusan Gubernur data tersebut di atas telebih
dahulu diteliti oleh Panitia Standarisasi Harga yang dibentuk dan ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur Provinsi Riau.
19
BAB II
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Mendahului uraian secara terinci mengenai pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Tahun Anggaran 2006 perlu dikemukakan di sini bahwa Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2006 ini disusun dengan berpedoman pada ketentuan yang
termuat dalam:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
(Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 62, tambahan Lembaran Negara
Nomor 3569);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran
Negara RI Tahun 2000 Nomor 127, tambahan Lembaran Negara Nomor 3985);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 130, tambahan
Lembaran Negara Nomor 3988);
4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara RI Nomor 246 Tahun 2000, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4048);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2003 Nomor 48, tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
tambahan Lembaran Negara Nomor 4436);
20
9. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 206
Tahun 2000, tambahan Lembaran Negara Nomor 4034);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2000 tentang Pembagian Hasil
Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21, antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
20. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penetapan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran
2006;
21. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran
2006;
21
B. Basis Akuntansi yang Digunakan
1. Kebijakan Keuangan
Laporan Keuangan Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 disusun
berdasarkan Pedoman Kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah, serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah. Berikut ini disajikan delapan prinsip yang digunakan dalam
pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Provinsi Riau yaitu :
a. Basis akuntansi (accounting basis);
1) Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah
Daerah, yaitu transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian.
Kas modifikasian merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual.
Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan
basis akrual untuk pengakuan aktiva (aset), utang (kewajiban), dan
ekuitas dana.
2) Transaksi Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas dibukukan pada saat
uang diterima atau dibayar (dasar kas). Pada akhir periode dilakukan
penyesuaian untuk mengakui transaksi dan kejadian dalam periode
berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi dan
kejadian dimaksud belum terealisir.
3) Basis Kas untuk Laporan Perhitungan APBD
Basis kas untuk laporan perhitungan APBD (Laporan Realisasi
Anggaran) berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh
Kas Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas
Daerah. Entitas Pemerintah Daerah tidak menggunakan istilah
laba/rugi. Penentuan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk
setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan
dan realisasi pembiayaan dengan seluruh belanja yang telah dibayar.
22
Sementara itu, pendapatan dan beban selain kas seperti bantuan, hibah
dan sumbangan dalam bentuk barang dan jasa hanya disajikan sebagai
informasi tambahan pada Laporan Perhitungan APBD (Laporan
Realisasi Anggaran).
4) Basis Akrual Untuk Neraca
Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aktiva, utang, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian
atau kondisi lingkungan berpengaruh pada posisi keuangan Pemerintah
Daerah, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
b. Prinsip nilai perolehan (historical cost principle);
1) Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh
aktiva tersebut pada saat perolehan. Utang dicatat sebesar jumlah kas
dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk melunasi utang
di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Daerah.
2) Nilai perolehan lebih handal dibandingkan penilaian yang lain karena
nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
c. Prinsip realisasi (realization principle);
1) Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
Pemerintah Daerah selama satu tahun anggaran akan digunakan untuk
membiayai belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
2) Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue
principle) dalam akuntansi Pemerintah Daerah tidak mendapat
penekanan sebagaimana dipraktekkan dalam akuntansi komersial.
d. Prinsip substansi mengungguli formalitas (substance over form
principle);
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut harus
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan
hanya mengikuti aspek formalitas.
23
e. Prinsip periodisitas (periodicity principle);
1) Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas Pemerintah Daerah
perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas
dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
2) Periode pelaporan keuangan yang digunakan adalah tahunan.
f. Prinsip konsistensi (consistency principle);
1) Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari
satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain.
2) Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru diterapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik
dari metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini
harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
g. Prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure principle);
Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)
laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
h. Prinsip penyajian wajar (fair presentation principle).
1) Laporan keuangan harus menyajikan dengan wajar posisi keuangan,
kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas.
2) Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan
ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta
tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan laporan keuangan.
3) Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau
pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan utang tidak dinyatakan
terlalu rendah.
24
C. Basis Pengukuran yang Mendasari Laporan Keuangan
Dalam penyajian Laporan Keuangan, Pemerintah Provinsi Riau mengacu pada
karakteristik kualitatif laporan keuangan yang merupakan ukuran-ukuran normatif
yang perlu diungkapkan dalam penyajian informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya. Ke-empat karakteristik tersebut adalah :
• Relevan
• Andal
• Dapat dibandingkan dan
• Dapat dipahami
Penjelasan terhadap akun-akun neraca hanya mencakup transaksi yang terjadi pada
pos-pos perkiraan neraca yang bersangkutan. Diharapkan dari kebijakan akuntansi
yang digunakan dalam penyajian Laporan Keuangan khususnya Neraca Daerah ini
dapat memudahkan pemahaman dan sekaligus memberikan informasi menyangkut
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau kepada para pemakai/stakeholders.
Kebijakan Akun Neraca Daerah yang penting disajikan adalah :
1. Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang digunakan adalah 1 Januari 2006 s/d 31 Desember
2006.
2. Pos-Pos Neraca
Kebijakan pos-pos neraca menjelaskan tentang perlakuan akuntansi atas akun
neraca. Akun neraca secara garis besar terdiri atas:
• Aktiva
• Utang
• Ekuitas Dana
D. Aktiva
Tujuan kebijakan akuntansi aktiva adalah mengatur perlakuan akuntansi
aktiva. Aktiva adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki atau dikuasai oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya
25
non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
untuk pemeliharaan sumber-sumber daya karena alasan sejarah dan budaya.
Jumlah aktiva tetap pada neraca dilakukan dengan menjumlahkan semua belanja
modal baik yang berasal dari belanja modal aparatur maupun publik.
Aktiva diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang,
aktiva tetap, dana cadangan, dan aktiva lain-lain.
1. AKTIVA LANCAR
Aktiva lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode
akuntansi. Aktiva lancar terdiri atas :
a. Kas di Kas Daerah
1) Kas adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintah.
Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Provinsi Riau
yang berada di rekening Kas Daerah pada bank-bank yang ditunjuk
oleh Pemerintah Provinsi Riau.
2) Kas dinyatakan dalam nilai rupiah, apabila terdapat kas dalam
valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal transaksi.
3) Pada akhir tahun, kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam
rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca.
b. Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP)
Adalah dana yang masih tersisa dalam tahun anggaran berjalan dan
belum dipertanggungjawabkan oleh pemegang kas sampai dengan
berakhirnya tahun anggaran tersebut.
1) Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP) dicatat pada tahun berikutnya
berdasarkan stock opname.
2) Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP) dinilai dalam neraca
berdasarkan jumlah hasil stock opname.
26
2. PIUTANG
a. Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang
diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
b. Piutang terdiri atas: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, piutang
pajak, piutang retribusi, dan piutang lain-lain.
c. Piutang yang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam
periode berjalan.
d. Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat
direalisasikan.
e. Hal-hal yang harus diungkapkan yang berkaitan dengan piutang dicatat
atas laporan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:
- Klarifikasi piutang menurut umur
- Klarifikasi piutang menurut debitur
3. PERSEDIAAN BARANG PAKAI HABIS / MATERIAL
a. Persediaan Barang Pakai Habis / Material adalah barang yang dipakai
habis dalam satu periode akuntansi.
b. Persediaan Barang Pakai Habis / Material terdiri atas perlengkapan alat
tulis kantor, perlengkapan benda pos, perlengkapan alat kebersihan,
Perlengkapan pegawai, perlengkapan bahan laboratorium, perlengkapan
ban, aki, dan suku cadang kendaraan / alat-alat berat, perlengkapan
perkakas kerja, dsb.
c. Persediaan Barang Pakai Habis/Material diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai.
d. Persediaan Barang Pakai Habis/Material diukur berdasarkan hasil
inventarisasi fisik barang yang belum terpakai.
e. Persediaan Barang Pakai Habis/Material dinilai berdasarkan :
- Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian.
- Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri.
- Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualan jika diperoleh
dengan cara lain seperti donasi.
27
f. Hal-hal yang perlu diungkapkan yang berkaitan dengan Persediaan
Barang Pakai Habis/Material dicatat atas laporan keuangan antara lain
rincian/klarifikasi barang dan jumlah masing-masing klarifikasi.
4. INVESTASI JANGKA PANJANG
a. Investasi jangka panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan
untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi.
b. Investasi jangka panjang antara lain terdiri atas:
- Penyertaan modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD).
- Investasi jangka panjang lainnya yang dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansi.
c. Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode akuntansi
berdasarkan harga perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau
akan dikeluarkan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk
memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.
d. Penghasilan dari investasi saham diakui apabila Pemerintah Daerah
menerima deviden dan/atau bunga dari perusahaan yang diinvestasikan
(investee) pada periode berjalan dan dicatat sebagai pendapatan.
e. Harga perolehan investasi jangka panjang dalam valuta asing harus
dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar
(kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal transaksi. Saldo pada
tanggal neraca harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan
nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal tersebut.
f. Investasi jangka panjang yang diukur dengan valuta asing harus
dikonversi ke mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs
tengah Bank Indonesia) yang berlaku pada tanggal neraca.
g. Investasi dalam saham yang dijual/ditukar dengan aktiva yang lain,
nilai sahamnya ditetapkan dengan menggunakan metode penilaian
28
harga perolehan, atau harga pasar yang mana lebih rendah (Lower Cost
or Market).
5. AKTIVA TETAP
a. Akiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik dan
nilainya material.
b. Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian
atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan
pertukaran dengan aktiva lainnya.
c. Aktiva tetap antara lain terdiri dari :
- Tanah
- Jalan dan Jembatan.
- Bangunan Air (irigasi).
- Instalasi
- Jaringan.
- Bangunan Gedung
- Bangunan Monumen.
- Alat-Alat Besar.
- Alat Angkutan
- Alat Bengkel dan Alat Ukur.
- Alat Pertanian.
- Alat-Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga.
- Alat Studio dan Alat Komunikasi.
- Alat-Alat Kedokteran.
- Alat-Alat Laboratorium.
- Buku dan Perpustakaan.
- Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan
- Hewan Ternak dan Tumbuhan.
- Alat Keamanan.
29
d. Penjelasan Akun Aktiva Tetap
1. Tanah
Tanah meliputi tanah kantor, tanah sarana kesehatan, tanah sarana
pendidikan, tanah rumah dinas, tanah sarana olah raga, tanah
sarana sosial, tanah terminal, angkutan darat, tanah angkutan laut,
tanah waduk, tanah saluran air, tanah jalan, tanah dermaga dan
lain-lain sejenisnya.
2. Jalan dan Jembatan
Jalan dan jembatan meliputi jalan, jembatan, terowongan dan lain-
lain sejenisnya.
3. Bangunan Air (Irigasi)
Bangunan air meliputi waduk pintu air, saluran air dan lain-lain
sejenisnya.
4. Instalasi
Instalasi meliputi instalasi pengolahan sampah, instalasi
pengolahan air kotor, instalasi pengolahan bahan bangunan dan
lain sejenisnya.
5. Jaringan
Jaringan meliputi jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan
telepon, jaringan gas dan lain-lain sejenisnya.
6. Bangunan Gedung
Bangunan gedung meliputi gedung kantor, gedung sarana
kesehatan, gedung sarana pendidikan, gedung rumah dinas,
gedung sarana olah raga, gedung sarana tempat ibadah, gedung
sarana sosial dan lain sejenisnya.
7. Bangunan Monumen
Bangunan monumen meliputi bangunan bersejarah, bangunan tugu
peringatan, bangunan tugu titik kontrol dan lain sejenisnya.
8. Alat-alat Besar
Alat-alat Besar meliputi alat-alat besar darat, alat-alat besar apung,
alat-alat bantu dan lain-lain sejenisnya.
30
9. Alat-alat Angkutan
Alat angkutan meliputi alat angkutan darat bermotor, alat angkutan
darat tidak bermotor, alat angkutan apung bermoror, alat angkutan
apung tidak bermotor dan lain-lain sejenisnya.
10. Alat Bengkel dan Alat Ukur
Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur meliputi alat bengkel bermesin,
alat bengkel tidak bermesin, alat ukur dan lain-lain sejenisnya
11. Alat Pertanian
Alat Pertanian meliputi alat pengolahan, alat pemeliharaan/panen
penyimpan dan lain-lain sejenisnya.
12. Alat-alat Kantor & Rumah Tangga
Alat-alat kantor dan Rumah Tangga meliputi alat kantor, alat
rumah tangga, komputer, meja kursi kerja, dan lain-lain
sejenisnya.
13. Alat Studio dan Komunikasi.
Alat Studio dan Alat Komunikasi meliputi alat studio, alat
komunikasi, peralatan pemancar dan lain-lain sejenisnya.
14. Alat-alat Kedokteran
Alat-alat kedokteran meliputi alat kedokteran umum, alat
kedokteran gigi, alat kedokteran KB, alat kedokteran mata, alat
kedokteran THT, alat rontgen, alat farmasi, alat kesehatan
kebidanan dan penyakit kandungan, alat kedokteran bagian
penyakit dalam dan lain-lain sejenisnya.
15. Alat-alat Laboratorium
Alat-alat Laboratorium meliputi unit-unit laboratorium, alat
laboratorium mikrobiologi, alat laboratorim hidrokimia, alat
laboratorium buatan dan lain-lain sejenisnya.
16. Buku dan Perpustakaan
Buku dan Perpustakaan meliputi buku, terbitan berkala, barang-
barang perpustakaan dan lain-lain sejenisnya.
31
17. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan
Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan meliputi barang bercorak
kebudayaan, alat olahraga lainnya dan lain-lain sejenisnya.
18. Hewan Ternak dan Tumbuhan
Hewan?ternak dan Tumbuhan meliputi hewan, tanaman dan lain-
lain sejenisnya.
19. Alat Keamanan
Alat keamanan meliputi alat keamanan dan lain-lain sejenisnya.
d. Pengakuan
Aktiva tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada
akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang
telah diakui dalam periode berkenaan.
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode
berkenaan yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak
kepemilikannya berpindah.
Transaksi dan kejadian setelah perolehan aktiva tetap meliputi
pemeliharaan (maintenance), perbaikan (repairs), penambahan
(additions), pengurangan, pengembangan dan penggantian utama.
Pemeliharaan (maintenance) adalah hal-hal yang dilakukan untuk
memperoleh kondisi kerja (operasi) yang baik dari sebuah aktiva tetap
(misalnya pemeliharaan rutin, secara periodik) dan sifatnya rutin.
Pemeliharaan ini tidak memperbaiki atau menambah umur ekonomis
aktiva. Biaya pemeliharaan diakui langsung sebagai beban pada periode
berjalan dan dicatat pada rekening Biaya Pemeliharaan.
Penambahan adalah peningkatan nilai aktiva karena diperluas atau
diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambah pada
harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
Pengurangan adalah penurunan nilai aktiva tetap karena
berkurangnya kuantitas. Pengurangan aktiva tetap dicatat sebagai
pengurangan harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
Pengembangan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena
meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap
32
diharapkan akan: (1) memperpanjang usia manfaat, (2) meningkatkan
efisisensi dan produktivitas dan atau menurunkan biaya pengoperasian
sebuah aktiva tetap. Biaya pengembangan akan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap.
Penggantian utama (replacements) adalah memperbaharui bagian
utama aktiva tetap dan tidak bersifat rutin. Biaya penggantian utama akan
dikapitalisai dengan cara pengurangan nilai bagian yang diganti dari
harga aktiva yang semula dan menambah biaya penggantian pada harga
aktiva.
e. Pengukuran
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai
wajar dari harga pasar atau harga gantinya.
Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. Biaya ini
meliputi harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, biaya yang
berhubungan dengan pengukuran dan biaya penimbunan. Nilai
tanah termasuk juga harga pembelian bangunan tua yang terletak
pada tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sesuatu
yang baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.
Jalan dan jembatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan
siap digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain
(termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah untuk pembangunan
jalan) sampai dengan jalan dan jembatan tersebut siap digunakan.
Instalasi dan jaringan diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membangun instalasi dan jaringan sampai
dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan
dan biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan
tanah) sampai dengan instalasi dan jaringan tersebut siap untuk
digunakan.
33
Bangunan air (irigasi) diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun irigasi sampai
dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan
biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah)
sampai dengan irigasi tersebut siap untuk digunakan.
Bangunan gedung diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan
bangunan sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi
harga beli, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), notaris dan pajak.
Bangunan Monumen diukur berdasarkan revaluasi terhadap
bangunan monumen bersangkutan.
Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan
meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak langsung
lainnya yang dilakukan sehubungan dengan konstruksi dan dibayar
pada pihak selain dari kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya
bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola, jika
ada.
Alat-alat ukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai.
Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya
langsung lainnya untukmemperoleh serta mempersiapkan aktiva
tersebut sehingga dapat digunakan.
Alat bengkel daan alat ukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan
siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya
instalasi dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta
mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat digunakan.
Alat pertanian diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini
meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung
34
lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut
sehingga dapat digunakan.
Alat-alat angkutan diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh kendaraan sampai dengan siap
untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya balik
nama dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta
mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat digunakan.
Alat kantor dan rumah tangga diukur berdasarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung
lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut
sehingga dapat digunakan.
Alat studio dan alat komunikasi diukur berdasarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung
lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut
sehingga dapat digunakan.
Alat-alat kedokteran diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung
lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut
sehingga dapat digunakan.
Alat Laboratorium diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung
lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut
sehingga dapat digunakan.
Buku Perpustakaan diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan.
Barang Bercorak kesenian/kebudayaan diukur berdasarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap
35
untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya
langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva
tersebut sehingga dapat digunakan.
Hewan/ternak dan tumbuhan diukur berdasarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk
digunakan.
Alat keamanan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan.
f. Penilaian
Aktiva tetap dinilai dengan nilai historis atau harga perolehan. Jika
penilaian aktiva tetap dengan menggunakan nilai historis tidak
memungkinkan, maka nilai aktiva tetap didasarkan pada harga
perolehan yang diestimasikan.
g. Pengungkapan
Hal-hal yang perlu dilakukan pengungkapan (disclosure) dalam
pelaporan aktiva tetap antara lain mengenai penilaian, penyusutan
(depresiasi) pelepasan, penghapusan, dan perubahan nilai aktiva
tetap.
Pengungkapan nilai aktiva tetap menjelaskan harga dasar yang
digunakan dalam penilaian aktiva tetap.
6 DANA CADANGAN
a. Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat
dibebankan dalam satu periode akuntansi.
b. Dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana cadangan atau
jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana
cadangan.
36
c. Hal-hal yang perlu diungkapkan yang berkaitan dengan Dana Cadangan
antara lain klarifikasi Dana Cadangan berdasarkan tujuan pembentukan.
7. AKTIVA LAIN-LAIN
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
aktiva lancar, aktiva tetap dan dana cadangan. Aktiva lain-lain terdiri dari :
a. Tagihan Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan rumah dan kendaraan dari tagihan penjualan
angsuran lainnya.
b. Built Operate Transfer (BOT), Built Transfer Operate (BTO) dan
Kerjasama Operasi (KSO) dan Penjelasannya adalah pemanfaatan
barang/kekayaan milik negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain
dengan cara pihak tersebut membangun sarana beserta fasilitas diatas
tanah tersebut, kemudian menyerahkan tanah, bangunan, atau sarana
lain berikut fasilitas yang telah dibangunnya untuk didayagunakan
dalam jangka waktu tertentu dan akan diserahkan kembali kepada
daerah setelah berakhirnya waktu yang telah disepakati.
c. Pengakuan atas Built Operate Transfer (BOT), Built Transfer Operate
(BTO) Dan Kerjasama Operasi (KSO) berdasarkan harga perolehan
pada saat bangunan atau aktiva lainnya tersebut dibangun, Biaya
pembangunan yang tercantum di perjanjian Kerjasama Operasi (KSO)
atau sebesar nilai wajar yang paling obyektif atau berdaya uji.
d. Bangunan Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan
akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum
dapat digunakan. Bangunan dalam pekerjaan diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir
periode akuntansi. Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan
bangunan dalam pekerjaan adalah tujuan peruntukan bangunan, unit
penanggungjawab bangunan dan hal-hal lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
e. Lain-Lain Aktiva adalah aktiva di luar tagihan penjualan
angsuran, dan kemitraan dengan pihak ketiga.
37
E. Hutang
Tujuan kebijakan akuntansi utang adalah mengatur perlakukan akuntansi utang.
Perlakukan akuntansi utang mencakup defenisi, pengakuan, pengukuran, penilaian
dan pengungkapan utang.
Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan
masa lalu. Utang dikelompokkan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka
panjang.
1. UTANG JANGKA PENDEK
a. Utang Jangka Pendek merupakan utang yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Utang jangka pendek antara lain
terdiri dari bagian lancar utang jangka panjang dan hutang Perhitungan
Pihak Ketiga (PPK) Utang Jangka Pendek terdiri atas :
1) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo merupakan
sebagian dari utang pokok jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
periode akuntansi.
2) Utang Biaya Pinjaman merupakan utang yang terjadi sebagai ikutan
utang pokok, yang berupa bunga, denda dan commitment
fee/commitment charge. Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar
oleh Pemerintah Daerah kepada Lender karena telah menarik pinjaman
dengan tarif suku bunga tertentu, dimana Pemda tidak dapat melunasi
angsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu
sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belah pihak.
Comitment Fee adalah utang yang harus dibayar oleh Pemerintah
Daerah sebesar prosentase tertentu karena tidak ditariknya pinjaman
yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.
3) Utang Jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak
dapat dikelompokkan pada perkiraan tersebut diatas.
b. Utang jangka pendek dilakukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta
asing (valas) dikonversi ke rupiah berdasarkan nilai tukar pada tanggal
transaksi.
38
c. Utang jangka pendek dicatat pada saat timbulnya utang tersebut yaitu jika
sudah ada ketetapannya.
d. Utang jangka pendek yang disajikan dalam laporan ini merupakan
pembayaran utang Pemerintah Provinsi Riau yang jatuh tempo dalam
Tahun Anggaran 2006.
2. UTANG JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo lebih dari satu priode akuntansi. Utang Jangka Panjang terdiri
dari:
a. Utang jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali
atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Utang jangka panjang
dapat berasal dari pinjaman dalam negeri maupun dari luar negeri. Utang
(pinjaman) jangka panjang hanya dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan prasarana yang merupakan aktiva Daerah dan dapat
menghasilkan penerimaan (baik langsung maupun tidak langsung) untuk
pembayaran pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan
masyarakat.
b. Utang Bunga merupakan utang kepada kreditur atas pinjaman jangka
panjang yang harus dibayar kembali/jatuh tempo lebih dari 1 (satu) satu
periode akuntansi. Utang jangka panjang diakui pada saat dana tersebut
diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing
(valas) di konversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah
Bank Indonesia) pada tanggal transaksi.
c. Utang Belanja merupakan utang yang berasal dari belanja yang sudah di
bebankan tetapi belum dilakukan pembayaran sehingga masih
merupakan kewajiban.
d. Utang Pajak merupakan utang yang berasal dari pajak yang belum
dibayar. Utang Pajak timbul karena sampai dengan akhir tahun pajak
yang telah dipungut oleh Pemerintah Provinsi Riau namun belum
disetorkan ke KPKN.
39
e. Pendapatan Diterima di Muka merupakan utang pihak ketiga yang
berasal dari setoran kelebihan pembayaran uang muka. Rekening
Pendapatan Diterima di Muka muncul karena sampai dengan akhir tahun
ada jenis pendapatan yang belum direalisir sampai namun telah
dilakukan penerimaan kas, sehingga pada akhir periode akuntansi perlu
dicatat berapa jumlah yang belum direalisasi menjadi pendapatan
f. Utang Lain-lain merupakan utang lancar yang tidak dapat
diklasifikasikan pada jenis-jenis rekening utang.
F. Ekuitas Dana
Tujuan kebijakan akuntansi ekuitas dana adalah mengatur perlakukan akuntansi
ekuitas dana. Ekuitas Dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih
antara jumlah aktiva dengan jumlah utang.
Ekuitas Dana terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan
Ekuitas Dana Cadangan.
a. Ekuitas Dana Lancar
- Ekuitas Dana Lancar adalah jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva
yang berasal dari investasi dan dana cadangan.
- Ekuitas Dana Lancar diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan
aktiva daerah yang dipisahkan dan lainnya.
- Saldo rekening Ekuitas Dana Lancar diukur berdasarkan nilai nominal yang
berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan aktiva daerah yang
dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit.
- Jenis Ekuitas Dana Lancar disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.
Ekuitas Dana Lancar yang dikemukakan dalam Laporan Keuangan ini terdiri
atas :
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun pelaporan adalah
perkiraan ringkasan operasi pemerintah selama tahun anggaran berjalan
yang diperoleh dari selisih antara pendapatan dan belanja dan dinilai
berdasarkan nilai nominal.
40
2) Cadangan untuk piutang adalah kekayaan bersih pemerintah yang
tertanam dalam piutang jangka pendek dan dinilai berdasarkan saldo
piutang jangka pendek yang disajikan di Neraca.
3) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka
panjang adalah perkiraan lawan ekuitas dana umum yang merupakan
pengurangan kekayaan bersih. Pos ini dinilai berdasarkan nilai nominal
utang jangka panjang.
4) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka
pendek adalah perkiraan lawan ekuitas dana umum, yang merupakan
pengurangan kekayaan bersih pemerintah selama Tahun Anggaran 2006.
Pos ini dinilai sebesar nilai nominal utang jangka pendek yang terbayar
dalam Tahun Anggaran ini.
5) Diinvestasikan dalam bentuk saham adalah kekayaan Pemerintah
Provinsi Riau yang ditanamkan dalam bentuk investasi jangka panjang
berupa pada perusahaan BUMD.
6) Diinvestasikan dalam bentuk asset daerah yang dipisahkan adalah
kekayaan Milik Pemerintah Provinsi Riau yang diinvestasikan dalam
bentuk aktiva tetap pada Perusahaan BUMD.
b. Ekuitas Dana Investasi
- Ekuitas Dana Investasi adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva tetap.
- Ekuitas Dana Investasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
jumlah dana investasi yang dibeli selama periode berjalan.
c. Ekuitas Dana Cadangan
- Ekuitas Dana Cadangan adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang
dicadangkan.
- Ekuitas Dana Cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
jumlah dana cadangan yang ditransfer kedalam periode berjalan.
- Saldo rekening Ekuitas Dana Cadangan diukur sebesar nilai nominal dana
yang ditransfer ke atau dari dana cadangan.
- Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang
berhubungan dengan Ekuitas Dana Dicadangkan diantaranya :
41
Peruntukan, batasan dan jenis investasi dana cadangan.Jenis Ekuitas dana
cadangan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan.
42
BAB III PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
A. Penjelasan Neraca
1. Kas di Kas Daerah
Kas di Kas Daerah (Bendahara Umum Daerah) terdiri dari :
Uraian Nilai (Rp)
Sisa Kas Daerah (murni) Rp.1.049.349.975.014,46
Sisa tersebut diperoleh dari :
Saldo Kas Awal Kasda (rek. Bank) Rp. 812.829.902.732,06
Kas pada Pemkas Akhir Tahun 2005 (disetor 2006) Rp. 57.224.792.964,00 +
Kas Daerah Rp 870.054.695. 696,06
Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (dibayar 2006) Rp (38.170.335.786,00)
SiLPA Tahun 2005 (saldo kas awal Tahun 2006) Rp 831.884.359.910,06
Surplus Rp 408.582.294.858,47 +
Rp 1.240.466.654.768,53
Pembiayaan Pengeluaran Rp 126.897.247.281,15 -
Saldo Kas seluruhnya Rp 1.113.569.407.487,38
Terdiri dari :
Saldo rekening kasda Rp 1.049.349.975.014,46
Kas pada Pemegang Kas Rp 64.219.432.472,92
Menurut saldo rekening bank dan deposito, jumlah saldo kas Pemerintah Provinsi
Riau posisi tanggal 29 Desember 2006 senilai Rp1.404.488.843.213,51, namun
diantaranya terdapat bilyet giro yang belum diuangkan (bilyet giro yang out
standing) sebesar Rp355.138.868.299,05 yang terdiri dari:
No Uraian Nilai (Rp) 1. Bilyet giro untuk pihak ketiga (belanja) 275.874.615.871,052. Bilyet giro untuk pembayaran PPh pihak ketiga 13.889.124.674,003. Bilyet giro untuk pembayaran PPN pihak ketiga 63.097.760.060,004. Bilyet giro untuk pembayaran PPh tunjangan pegawai 1.659.768.780,00
43
5. Bilyet giro untuk pembayaran jamsostek pihak ketiga 602.040.913,006. Bilyet giro untuk pembayaran IWP, Taperum, Askes dan
PPh gaji pegawai 15.558.001,00
JUMLAH 355.138.868.299,05
2. Kas di Pemegang Kas
Kas di Pemegang Kas posisi 31 Desember 2006 yang merupakan bagian Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) adalah sebagai berikut :
No Satuan Kerja Nilai (Rp) 1 Dewan Perwakilan Daerah Propinsi Riau 0,002 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 1.156.008.410,003 Sekretariat Daerah 27.065.830.518,924 Sekretariat DPRD 11.170.631.733,005 Dinas Pendapatan Daerah 2.729.804.687,006 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0,007 Badan Pengawas propinsi Riau 2.052.923.844,008 Badan Penelitian dan Pengembangan 139.762.247,009 Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa 458.675.117,00
10 Badan Pengolahan Data Elektornoik 4.176.000,0011 Kantor Penghubung Pemda Propinsi Riau 24.822.208,0012 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 328.644.300,0013 Badan Administrasi dan Diklat Pegawai 0,0014 Dinas Tanaman pangan 0,0015 Badan Ketahanan Pangan 344.756.617,0016 Dinas Peternakan 1.108.110.289,0017 Dinas Perikanan dan Kelautan 184.048.728,0018 Dinas Pertambangan dan Energi 237.985.654,0019 Dinas Kehutanan 1.138.147.408,0020 Dinas Perkebunan 2.066.669.496,0021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 933.602.963,0022 Dinas Koperasi dan UKM 243.711.927,0023 Badan Promosi dan Investasi 979.202.310,0024 Dinas Tenaga Kerja 242.977.721,0025 Dinas Kesehatan 4.523.465.827,0026 Rumah Sakit Umum Daerah 1.775.206.588,0027 Rumah Sakit Jiwa 568.175.383,0028 Dinas Pendidikan 1.667.963.999,0029 Badan Perpustakaaan dan Arsip 168.671.074,0030 Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata 83.668.560,0031 Badan Kesejahteraan Sosial 140.273.889,00
44
32 Badan Pemberdayaan dan perlindungan Masyarakat 2.134.394.383,0033 Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah 7.194.550,0034 Dinas Perhubungan 81.519.873,0035 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 172.538.506,0036 Dinas Transmigrasi dan Kependudukan 540.000,0037 Dinas pemuda dan Olahraga 285.327.663,00
JUMLAH 64.219.432.472,92
Sisa kas pada Pemegang Kas Sekretaris DPRD sebesar Rp11.170.631.733,00,
sebesar 2.516.724.700,00 pada tanggal 31 Desember 2006 tidak dalam bentuk
tunai melainkan dipinjam oleh mantan Sekretaris DPRD sebesar
Rp1.908.850.000,00 dan 17 orang anggota DPRD sebesar Rp607.874.700,00.
3. Piutang.
Saldo piutang per 31 Desember 2006 sebesar Rp3.114.293.435,00 terdiri dari:
No Jenis Piutang Nilai (Rp) 1. PKB dari kantor Siak Hulu yang merupakan hak TA 2006
namun baru diterima TA 2007 (tgl 2 Januari 2007) 6.070.450,00
2. Retribusi Izin Trayek yang merupakan hak TA 2006 namun baru masuk Kasda TA 2007
1.272.000,00
3. Bagi hasil BP-PBB TA 2006 yang diterima TA 2007 1.567.318.141,004. Bagi hasil BPHTB TA 2006 yang diterima TA 2007. 11.387.444,005. Bagi hasil operasional dengan PT Jasa Raharja bulan
Desember 2006 yang baru diterima 4 Januari 2007 40.663.800,00
6. Piutang atas hasil lelang kendaraan TA 2005 dan 2006 terdiri dari: a. Kendaraan roda dua b. Kendaraan roda empat
67.018.100,00 1.420.563.500,00
JUMLAH 3.114.293.435,00
4. Persediaan
Persediaan pada akhir tahun 2006 senilai Rp7.175.178.247,67 terdiri dari
Persediaan Obat-obatan senilai Rp6.160.281.581,00 dan Persediaan
Hewan/Terrnak senilai Rp1.014.896.666,67.
Persediaan Obat-obatan senilai Rp6.160.281.581,00 terdiri dari Persediaan Obat-
obatan di gudang farmasi RSUD senilai Rp4.233.042.198,00, gudang farmasi
45
Dinas Kesehatan senilai Rp452.707.427,00, gudang farmasi Balai Pengobatan
Petala Bumi senilai Rp320.304.524,00 dan gudang farmasi RSJ Tampan senilai
Rp1.154.227.432,00.
Persediaan Hewan/Ternak senilai Rp1.014.896.666,67 adalah Lembu pengadaan
Dinas Peternakan untuk program K2I yang sudah diterima Dinas Peternakan pada
tahun 2006 sejumlah 88 ekor dari program pengadaan sebanyak 1.200 ekor.
5. Investasi Jangka Panjang
Nilai investasi jangka panjang per 31 Desember 2006 sebesar
Rp378.468.147.646,00 yang terdiri dari investasi dalam saham sebesar
Rp325.768.147.646,00 dan investasi lainnya sebesar Rp52.700.000.000,00.
Rincian Investasi Jangka Panjang tersebut adalah:
No JENIS INVESTASI NAMA PERUSAHAAN /LEMBAGA/KEGIATAN
SALDO INVESTASI (Rp)
1 2 4 9 1 Penyertaan Modal PT. BANK RIAU 197.846.000.000,00 2 Penyertaan Modal PD. Sarana Pembangunan Riau 2.217.362.646,00 3 Penyertaan Modal PT. Riau Air Line (RAL) 27.200.000.000,00 4 Penyertaan Modal PT. Pengembangan Investasi Riau (PIR) 33.490.600.000,00 5 Penyertaan Modal PT. Riau Petrolium 5.000.000.000,00 6 Investasi Permanen Lainya PT. Bank Bukopin (Pola Swamitra) 18.000.000.000,00 7 Penyertaan Modal PT. PER 60.014.185.000,00
8 Investasi Permanen Lainya Dana Usaha Desa 27.000.000.000,00
9 Investasi Permanen Lainya Koperasi Unggulan 7.700.000.000,00
JUMLAH 378.468.147.646,00
6. Aktiva Tetap
a. Tanah
Nilai tanah per 31 Desember 2006 sebesar Rp5.376.880.813.413,00.
b. Alat-alat Berat
Nilai alat-alat berat per 31 Desember 2006 sebesar Rp14.497.320.300,00.
46
c. Alat-alat Angkutan
Nilai alat-alat angkutan per 31 Desember 2006 sebesar Rp120.960.354.195,00.
d. Alat-alat Bengkel
Nilai alat-alat bengkel per 31 Desember 2006 sebesar Rp6.916.034.750,00.
e. Alat-alat Pertanian dan Peternakan
Nilai alat-alat peternakan dan pertanian per 31 Desember 2006 sebesar
Rp21.510.010.987,00
f. Alat-alat Kantor dan Rumah tangga
Nilai alat-alat kantor dan rumah tangga per 31 Desember 2006 sebesar
Rp101.817.473.175,00.
g. Alat-alat Studio dan Komunikasi
Nilai alat-alat Studio dan Komunikasi per 31 Desember 2006 sebesar
Rp16.427.196.673,00.
h. Alat-alat Ukur
Nilai alat-alat Ukur per 31 Desember 2006 sebesar Rp2.408.202.800,00.
i. Alat-alat Kedokteran
Nilai alat-alat Kedokteran per 31 Desember 2006 sebesar
Rp27.960.574.965,00.
j. Alat Laboratorium
Nilai alat laboratorium per 31 Desember 2006 sebesar Rp23.833.383.394,00.
k. Alat-alat Keamanan
Nilai alat-alat keamanan per 31 Desember 2006 sebesar Rp15.911.769.300,00.
l. Bangunan Gedung
Nilai bangunan gedung per 31 Desember 2006 sebesar
Rp1.119.226.018.789,00. Di luar nilai bangunan tersebut, terdapat bangunan
Gedung Dang Merdu senilai Rp2.300.000.000,00 dan Gedung Kantor Kimpraswil
Provinsi Riau senilai Rp1.769.191.800,00, yang telah dihapusbukukan sesuai dengan
Keputusan Gubernur Riau No. Kpts 55/II/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang
Penghapusan Barang Inventaris Dari Daftar Inventaris Milik/Kekayaan Pemerintah
Provinsi Riau. Gedung Dang Merdu dan Gedung Kantor Kimpraswil Provinsi Riau
sampai dengan tanggal 8 Juni 2007 masih dalam kondisi baik, masih dalam
penguasaan pemerintah Pemerintah Provinsi Riau, dan masih digunakan.
47
m. Bangunan Monumen
Nilai bangunan monumen per 31 Desember 2006 sebesar
Rp26.311.564.610,00.
n. Jalan dan Jembatan
Nilai jalan dan jembatan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp2.261.313.119.590,00.
o. Bangunan Air
Nilai bangunan air per 31 Desember 2006 sebesar Rp107.208.123.388,00.
p. Instalasi
Nilai instalasi per 31 Desember 2006 sebesar Rp25.451.814.454,00
q. Jaringan
Nilai jaringan per 31 Desember 2006 sebesar Rp15.910.557.530,00.
r. Buku dan Perpustakaan
Nilai buku dan perpustakaan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp33.611.458.070,00.
s. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan
Nilai barang bercorak kesenian/kebudayaan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp3.794.711.900,00
t. Hewan / Ternak dan Tumbuhan
Nilai hewan/ternak dan tumbuhan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp23.843.860.648,00.
u. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Nilai konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp1.007.046.071.326,00, terdiri dari:
Uraian Total
Pembangunan Gedung pada Dinas Kesehatan, Dinas
Kimpraswil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan,
Dinas Pemuda dan Olaraga
Jalan dan Jembatan pada Dinas Kimpraswil dan Dinas
Perhubungan
188.891.503.640,00
777.974.546.192,00
48
Bangunan Air pada Dinas Perkebunan, Dinas
Perhubungan, Dinas Tanaman Pangan, dan Dinas
Perhubungan
Hewan/Ternak dan Tumbuhan pada dinas Perkebunan
31.072.016.694,00
9.108.004.800,00
Jumlah 1.007.046.071.326,00
v. Utang Jangka Pendek Lainnya
Nilai hutang jangka pendek per 31 Desember 2006 sebesar
Rp3.679.507.823,89 terdiri dari:
Uraian Nilai (Rp)
Bagi hasil pungutan denda muatan lebih jembatan
tinbang Ujung Batu Pemkab. Rokan Hulu
Bagi hasil keuangan Pajak Kendaraan Bermotor TW.III
dan TW.IV Pemkab Rokan Hulu
Bagi hasil keuangan Air Bawah Tanah/Permukaan (Juni
s.d. Agustus 2006) Pemkab Rokan Hulu
Bagi hasil keuangan Air Bawah Tanah/Permukaan tahun
2005:
- Pemkab Indragiri Hilir
- Pemkab Bengkalis
- Pemkab Rokan Hulu
Bagi hasil keuangan Pajak Alat Angkutan di Atas Air
dan Bea Balik Nama Angkutan Atas Ait Pemkab
Indragiri Hilir
140.268.000,00
2.951.257.045,45
69.053.605,55
103.807.446,50
407.464.232,39
1.957.494,00
5.700.000
Jumlah 3.679.507.823,89
49
w. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar terdiri dari :
Uraian Nilai (Rp)
Aktiva Lancar
Utang Jangka Pendek
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
1.113.569.407.487,38
(3.679.507.823,89)
3.114.293.435,00
7.175.178.247,67
TOTAL 1.120.179.371.346,16
x. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas dan investasi terdiri dari :
Uraian Nilai (Rp)
Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
378.468.147.646,00
10.352.840.434.257,00
TOTAL 10.731.308.581.903,00
B. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran merupakan Laporan Realisasi dari sisi Pendapatan,
Belanja dan Pembiayaan yang terjadi selama Tahun Anggaran 2006.
1 . Realisasi Pendapatan
Dari sisi Pendapatan; secara total periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31
Desember 2006 dianggarkan sebesar Rp3.173.990.265.250,00 dengan realisasi
sebesar Rp3.579.679.042.014,33 atau sebesar 112,78%, yaitu sebagai berikut :
50
a. Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Realisasi Pendapatan Asli Daerah periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31
Desember 2006 adalah sebesar Rp964.668.290.169,33 atau mencapai 105,63%
dari target anggaran sebesar Rp913.280.038.632,00 yang terdiri dari:
1) Pajak Daerah sebesar Rp764.546.115.045,25 atau 101,24% dari target
sebesar Rp755.150.500.000,00.
2) Retribusi Daerah sebesar Rp29.658.738.150,00 atau 95,44% dari target
sebesar Rp31.074.950.200,00.
3) Bagian Laba BUMD sebesar Rp45.790.566.369,00 atau 99,57% dari target
sebesar Rp45.988.099.037,00.
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp124.672.870.605,08 atau
153,79% dari target sebesar Rp81.066.489.395,00.
b. Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan
Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan periode 1 Januari 2006 sampai
dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp2.489.065.458.785,00 atau
mencapai 115,79% dari target anggaran sebesar Rp2.149.556.226.618,00 yang
terdiri dari :
1) Bagi Hasil Pajak sebesar Rp328.546.800.673,00 atau 128,62% dari target
sebesar Rp255.444.341.688,00
2) Bagi hasil Bukan Pajak sebesar Rp2.068.360.658.112,00 atau 114,78% dari
target sebesar Rp1.801.953.884.930,00
3) Dana Alokasi Umum sebesar Rp92.158.000.000,00 atau sebesar 100,00%
dari traget sebesar Rp92.158.000.000,00
c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah periode 1 Januari 2006 sampai
dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp125.945.293.060,00 atau
mencapai 113,31% dari target anggaran sebesar Rp111.154.000.0000,00.
2 . Realisasi Belanja
Dari sisi Belanja; anggaran pada Tahun 2006 sebesar Rp3.669.854.162.519,00
dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar
Rp3.171.096.747.155,86 atau 86,41% yang terdiri dari:
51
a. Belanja Aparatur Daerah dengan anggaran sebesar Rp1.163.614.398.912,00
dan realisasi sebesar Rp992.706.285.852,00 atau 85,31%, yaitu :
1) Belanja Administrasi Umum dengan anggaran sebesar
Rp800.566.570.765,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006
sebesar Rp703.797.387.656,00 atau 87,91%.
2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan dengan anggaran sebesar
Rp163.642.869.175,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006
sebesar Rp126.569.883.482,00 atau 77,35%.
3) Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp199.404.958.972,00 dan
realisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp162.339.014.714,00
atau 81,41%.
b. Belanja Pelayanan Publik dengan anggaran sebesar Rp2.506.239.763.607,00
dan realiasi sebesar Rp2.178.390.461.303,86 atau 86,92%, yaitu :
1) Belanja Administrasi Umum anggaran yang tersedia sebesar
Rp24.837.288.120,00 terealisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar
Rp22.778.797.321,00 atau 91,71%.
2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan anggaran yang tersedia sebesar
Rp465.575.572.569,00 terealisasi sampai dengan 31 Desember 2006
sebesar Rp375.106.016.711,00 atau 80,57%.
3) Belanja Modal pada anggaran 2006 dianggarkan sebesar
Rp1.367.928.734.453,00 dan mampu terealisasi sebesar
Rp1.195.866.731.096,00 atau 87,42%.
4) Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan telah disediakan anggaran
sebesar Rp637.898.168.465,00 dan sampai dengan 31 desember 2006
terealisasi sebesar Rp574.890.652.475,86 atau 90,12%.
5) Belanja Tidak Tersangka telah disediakan anggaran sebesar
Rp10.000.000.000,00 telah terealisasi sebesar Rp9.748.263.700,00 atau
97,48%.
3 . Realisasi Pembiayaan
Rekening Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik
penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,
52
yang dalam penganggarannya terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran. Adapun realisasinya sebagai berikut :
a. Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Realisasi Penerimaan Daerah dari pembiayaan periode 1 Januari 2006 sampai
dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp831.884.359.910,06 atau 100%
dari anggaran yang telah ditetapkan tahun 2006 sebesar Rp831.884.359.910,06
dimana jumlah tersebut merupakan penerimaan yang bersumber dari sisa lebih
perhitungan anggaran tahun lalu.
b. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan
Realisasi Pengeluaran yang bersumber dari pembiayaan periode 1 Januari 2006
sampai dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp1.240.466.654.768,53
dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp336.020.462.641,06 dimana
jumlah tersebut merupakan pengeluaran yang terdiri dari :
Penyertaan Modal Rp 86.882.000.000,00
SILPA Tahun Berjalan Rp 1.113.569.407.487,38
Pembayaran Kekurangan BBH Rp 40.015.247.281,15
Jumlah Rp. 1.240.466.654.768,53
c. Realisasi Sisa Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Berjalan
Realisasi Pendapatan PAD Rp 964.668.290.169,33 Dana Perimbangan Rp 2.489.065.458.785,00 Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 125.945.293.060,00 Jumlah (1) Rp 3.579.679.042.014,33 Realisasi Belanja Belanja Aparatur Rp 992.706.285.852,00 Belanja Publik Rp 2.178.390.461.303,86Jumlah (2) Rp 3.171.096.747.155,86 Surplus (3) = (1) – (2) Rp 408.582.294.858,47 Rekening Pembiayaan Penerimaan SILPA TA 2005 (4) Rp 831.884.359.910,06 Pengeluaran/Penyertaan Modal (5) Rp 86.882.000.000,00 Pengeluaran/Pembayaran Kekurangan BBh(6) Rp 40.015.247.281,15 SILPA Th Berjalan (2006)=(3)+(4)-(5)-(6) Rp. 1.113.569.407.487,38
53
C. Penjelasan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas meliputi Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan
Aktivitas Pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:
1. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.764.015.901.882,44
meliputi:
a. Arus Masuk Kas sejumlah Rp3.576.906.903.228,33 yaitu :
1). Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp961.896.151.383,33 dengan
rincian sebagai berikut :
a) Pajak Daerah Rp 764.546.115.045,25
b) Retribusi Daerah Rp 29.658.738.150,00
c) Bagian Laba Usaha Daerah Rp. 45.790.566.369,00
d) Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp. 121.900.731.819,08
Jumlah Rp. 961.896.151.383,33
2) Dana Perimbangan sebesar Rp2.489.065.458.785,00 dengan rincian
sebagai berikut :
a) Bagi Hasil Pajak Rp 328.546.800.673,00
b) Bagi Hasil Bukan Pajak Rp 2.068.360.658.112,00
c) Dana Alokasi Umum Rp 92.158.000.000,00
Jumlah Rp 2.489.065.458.785,00
3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp 125.945.293.060,00
a. Arus Keluar Kas sejumlah Rp1.812.891.001.345,86 dengan rincian sebagai
berikut:
1) Belanja Administrasi Umum sebesar Rp726.576.184.977,00 terdiri dari :
a. Belanja Pegawai/Personalia Rp.535.116.657.650,00
b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 97.182.163.767,00
c. Belanja Perjalanan Dinas Rp. 49.577.442.198,00
d. Belanja Pemeliharaan Rp. 44.699.921.362,00
Jumlah Rp.726.576.184.977,00
54
2) Belanja Operasional/Pemeliharaan sebesar Rp.501.675.900.193,00 terdiri
dari:
a) Belanja Pegawai/Personalia Rp.148.370.871.075,00
b) Belanja Barang dan Jasa Rp.293.518.999.781,00
c) Belanja Perjalanan Dinas Rp. 55.038.094.087,00
d) Belanja Pemeliharaan Rp. 4.747.935.250,00
Jumlah Rp.501.675.900.193,00
3) Belanja Bagi Hasil dan Bentuan Keuangan Rp.574.890.652.475,86
4). Belanja Tak Tersangka sebesar Rp. 9.748.263.700,00
2. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi sebesar (Rp.1.355.443.607.024,00)
meliputi :
a. Arus Masuk Kas
- Penjualan aktiva tetap sebesar Rp 2.772.138.786,00
b. Arus Keluar Kas
- Belanja Modal/Pembangunan sebesar Rp1.358.205.745.810,00
3. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan sebesar
(Rp126.897.247.281,15 ) yang merupakan arus kas untuk:
Penyertaan modal kepada :
- PT.Bank Riau Rp.26.982.000.000,00 - Kop. Simpan Pinjam Rp. 4.950.000.000,00 - Kop.Simpan Pinjam Swamitra Rp. 2.750.000.000,00 - UED-SP Rp.16.000.000.000,00 - PT.P I R Rp.24.000.000.000,00 - PT R A L Rp.12.200.000.000,00
Jumlah Rp.86.882.000.000,00
Pembayaran kekurangan Belanja Bagi Hasil:
- Hasil PKB kpd Kab/Kota Rp. 15.306.732.597,97
- Hasil PBB-KB kpd Kab/Kota Rp. 16.044.646.929,60
- Pajak ABT/AP kpd Kab/Kota Rp. 8.366.615.753,58
- Rtrbs Jmbtn Timbang T.A 2005 Rp. 297.252.000,00
Jumlah Rp. 40.015.247.281,15
Jumlah Pembiayaan Rp.126.897.247.281,15
55
D. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca (Sub–Sequent Event)
Kejadian-kejadian yang terjadi sejak 31 Desember s.d. 8 Juni 2007
antara lain:
1. Hasil pengujian kembali atas realisasi pencairan bilyet giro beredar posisi
31 Desember 2006 (out standing) setelah tanggal Neraca diketahui bahwa
terdapat delapan lembar bilyet giro senilai Rp794.297.863,00 yang tidak
diuangkan (dicairkan) dan telah dianggap batal, yaitu: No Nomor B
G Tanggal
DiterbitkanUraian Nilai (Rp)
1 SA 32070 27-12-2006
SPM Nomor 007346/BL-BP/BT/2006 atas pembayaran biaya uji kompetensi dan sertifikasi kejuruan permesinan dan otomotif kepada LSP Logam dan Mesin Indonesia. Kegiatan Dinas Tenaga Kerja
209.454.545,00
2 SA 324938 28-12-2006
SPM Nomor 008815/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran biaya pekerjaan perencanaan rehabilitasi kantor gedung Bappeda kepada PT Jayata Widyatama.
2.592.000,00
3 SA 321794 29-12-2006
SPM Nomor 008858/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran honor kegiatan pada Badan Ketahan Pangan
3.977.500,00
4 SA 321360 29-12-2006
SPM Nomor 008562/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran sebagian biaya kegiatan pada Dinas Pendidikan
431.992.000,00
5 SA 321359 29-12-2006
SPM Nomor 008570/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran sebagian biaya kegiatan pada Dinas Pendidikan
38.600.000,00
6 SA 323619 29-12-2006
SPM Nomor 009895/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran pekerjaan pengawasan pembangunan jembatan puskesmas pembantu perbatasan Dumai-Rohil. Kegiatan Dinas Kesehatan
6.109.091,00
7 SA 323618 29-12-2006
SPM Nomor 009894/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran pekerjaan perencanaan pembangunan jembatan puskesmas pembantu perbatasan Dumai-Rohil. Kegiatan Dinas Kesehatan
10.472.727,00
56
8 SA 3211… 29-12-2006
SPM Nomor 009119/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran honor kegiatan pada Dinas Pemuda dan Olah Raga
91.100.000,00
JUMLAH 794.297.863,00
2. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa terjadi
pembayaran atas Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) kepada Pimpinan dan
Anggota DPRD senilai Rp5.940.000.000,00 dan Dana Operasional (DO)
Pimpinan DPRD senilai Rp561.600.000,00 atau jumlah seluruhnya senilai
Rp6.501.600.000,00. Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD diketahui bahwa pembayaran atas TKI dan DO yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2006 harus dikembalikan ke Kas Daerah hingga
berakhir masa jabatan pimpinan dan anggota DPRD yang bersangkutan.
3. Terdapat beberapa aset daerah berupa tanah yang masih dalam proses peradilan,
yaitu:
a. Tanah yang terletak di kelurahan Sago Pekanbaru seluas 6.900m2 dengan
penggugat Chadijah binti Ibrahim cs dan tergugat Pemerintah RI dhi Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Pada tahap Pengadilan Negeri (tahap I)
Pemerintah Provinsi Riau dinyatakan menang dengan keputusan
No.84/Pdt/G/2004/PN.Pbr tanggal 10 Desember 2004, namun pada tahap
Pengadilan Tinggi (tahap II) Pemerintah Provinsi Riau dinyatakan kalah
dengan keputusan No.101/pdt/2005/PTR tanggal 02 Februari 2006 dan
sekarang sedang dalam proses MARI pada tingkat kasasi ke Mahkamah
Agung RI dengan nomor pendaftaran Reg.No.1147K/PDT/2006 Tanggal 22
Juni 2006.
b. Tanah Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata di Jalan Sudirman seluas
346m2 dengan penggugat Erizal Muluk Sm.HK dan tergugat Pemerintah RI
dhi Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kanwil XXI Provinsi
Riau. Pada tahap Pengadilan Negeri (tahap I) Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi dinyatakan kalah dengan putusan
57
No.20/PDT/G/1993/PN.PBR Tanggal 05 September 1994 dan tahap
Pengadilan Tinggi (tahap II) Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
dinyatakan kalah dengan putusan No.16/PDT/1995/PTR tanggal 22 Maret
1995, dan sekarang sedang dalam proses pending eksekusi sesuai dengan
surat pemohonan pending eksekusi Dinas Kebudayaan, Kesenian dan
Pariwisata Nomor 556/DKKP/07/264 tanggal 28 Februari 2007.
c. Tanah Work Shop Dinas Kimpraswil Provinsi Riau jalan Sudirman seluas
33.450m2, masih tahap upaya damai dengan diluar pengadilan (proses non
ligitasi).
4. Berdasarkan Berita Acara Pengaduan (pelaporan) kepada pihak kepolisian
diketahui bahwa setelah tanggal Neraca telah terjadi kebakaran atas aset
gedung/bangunan milik Pemerintah Provinsi Riau, yaitu:
a. Gedung / bangunan eks. gudang farmasi Dinas Kesehatan yang beralamat di
Jalan Kesehatan No. 04 Kecamatan Senapelan Pekanbaru yang terbakar pada
tanggal 15 Mei 2007.
b. Gedung / bangunan kantor Dinas Transmigrasi dan Kependudukan lantai 3
yang beralamat di Jalan Sudirman No. 438 Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru
yang terbakar pada tanggal 13 April 2007. Kerugian yang timbul atas
kejadian tersebut senilai Rp554.464.500,00 berupa peralatan dan
perlengkapan inventaris kantor. Sedangkan gedung yang terbakar sudah
diasuransikan.
58
BAB VI
PENUTUP
Sebagai penutup Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau per 31
Desember 2006 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006 disusun dengan
menggunakan pedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002
Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
2. Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Riau mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi yang berterima
umum (PABU) dengan basis/dasar kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan
pembiayaan serta basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas.
3. Secara garis besar Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
ASET Aset Lancar Rp 1.113.569.407.487,38Investasi Jangka Panjang Rp 378.468.147.646,00 Aset Tetap Rp 10.352.840.434.257,00Dana Cadangan Rp 0,00Aktiva Lainnya Rp 0,00
Total Aset Rp 11.855.167.461.073,10 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Rp 3.679.507.823,89Kewajiban Jangka Panjang Rp 0,00
Total Kewajiban Rp 3.679.507.823,89EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Rp 1.120.179.371.346,16Ekuitas Dana Investasi Rp 10.731.308.581.903,00Ekuitas Dana Cadangan Rp 0,00
Total Ekuitas Dana Rp 11.851.487.953.249,20Total Utang dan Ekuitas Dana Rp 11.855.167.461.073,10
59
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
1. Dasar Pemeriksaan
a. Pasal 23E Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
b. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
c. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara;
d. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
e. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa
Keuangan;
f. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Tahun Anggaran 2007.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan adalah untuk memberikan keyakinan apakah Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 telah disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum yang ditetapkan dalam
berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Sasaran Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran pemeriksaan
diarahkan pada:
a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca, c. Laporan Arus Kas d. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan. e. Kepatuhan Entitas Terhadap Peraturan Perundang-Undangan f. Pengendalian Intern
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2006 dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 01
60
Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan SK Ketua
BPK-RI No. 37/SK/I/08/2002 tentang Panduan Manajemen Pemeriksaan Tahun
2002.
5. Tahun Anggaran yang Diperiksa
Tahun anggaran yang diperiksa adalah tahun anggaran 2006
6. Metoda Pemeriksaan
Metoda Pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan LKPD meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan yang meliputi 24
langkah/ kegiatan. Pelaksanaan rinci atas metodologi pemeriksaan ini merujuk
pada Juknis Pemeriksaan LKPD Bab III.
Pemeriksaan LKPD TA 2006 meliputi pengujian atas bukti sesuai dengan
hasil penelaahan SPI. Pada tingkat objek belanja yang melebihi standar
materialitas (PM) dapat dijadikan sample untuk pengambilan bukti sesuai dengan
judgment auditor. Pengujian terhadap nilai akun dibawahnya minimal 60% dari
total nilai akun pada tingkat objek belanja
Standar Materialitas ditetapkan adalah sebesar 0,5% s/d 5% dari total
belanja, sedangkan tingkat kesalahan yang dapat ditolerir pada tingkat akun
(hingga objek belanja) adalah 50% dari Standar Materialitas tetapi TE pada tingkat
akun (hingga rincian objek belanja) harus diungkap dalam KKP. Baik atau Kurang
Baiknya Sistem Pengendalian Intern menjadi dasar untuk penghitungan
materialitas. Penghitungan materialitas juga diterapkan untuk pendapatan dan
pembiayaan.
7. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan selama 55 (lima puluh lima) hari kerja,
terhitung mulai tanggal 22 Maret s.d. 8 Juni 2007 berdasarkan Surat Tugas Nomor
20/ST/XIV.1/3/2007 Tanggal 15 Maret 2007.
8. Batasan/Kendala Pemeriksaan
Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan
tanggung jawab manajemen entitas. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa beranggapan
61
bahwa Pemerintah Daerah telah menyediakan data dan informasi yang benar dan
lengkap serta tidak menyembunyikan informasi yang material untuk keperluan
pemeriksaan. Oleh karena itu, BPK-RI tidak bertanggung jawab terhadap salah
interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik
yang sengaja maupun tidak oleh entitas yang diperiksa.
Pemeriksaan atas LKPD tahun 2006 tidak ditujukan untuk menemukan
kesalahan atau penyimpangan, tetapi untuk memberikan keyakinan bahwa LKPD
entitas yang diperiksa bebas dari salah saji material. Akan tetapi, jika dari hasil
pemeriksaan ditemukan penyimpangan, tim pemeriksa wajib mengungkapkan
penyimpangan itu dalam Laporan Hasil Pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi
prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai
dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material
terhadap laporan keuangan. Prosedur-prosedur itu dilakukan karena disadari
bahwa kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh entitas dalam pelaksanaan APBD. Namun pemeriksaan ini tidak
memberikan jaminan bahwa tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya
memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang
berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan
keuangan akan terdeteksi. Pemeriksa berkewajiban menginformasikan bila ada
perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang mungkin
ditemukan selama pemeriksaan.
Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan,
pemeriksa hanya menguji kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-
undangan yang terkait langsung dengan kewajaran laporan keuangan termasuk
asersi manajemen entitas yang diperiksa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006
Nomor : 40b/S/XIV.10/7/2007 Tanggal : 02 JULI 2007
BUKU II
PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787
DAFTAR ISI
Hal
Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan……………………………………... i A. Temuan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ................................................ 1
1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukkan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp148.260.000,00 ...................
1
2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesar Rp104.657.081,00 .............................
4
3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp999.695.285,00 .....................................................................
9
4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas Pendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00 ....................................................................
14 5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur Bappeda sebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00 ....................................................................................
16 6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi
Umum (BAU) Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00 ....................................................................................
20 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur Balitbang Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp21.745.964,00.............................................................................. .....
23 8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur Dinas Pendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00 .....................................................................
27 9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur RSUD Dr Arifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00 .......................................................
29
10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan Publik Bapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp269.000.000,00 ....................................................................
31 11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas
Program Ekonomi Kerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2001 dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Berjalan ...........................................
33 12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada
Dinas Peternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas pada Pemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00 ..................................................................
37 13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak
Sesuai Dengan Kondisi Senyatanya ...................................................
40 14. Penetapan Pemenang Atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan
Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan Atas Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesar Rp659.292.000,00 ............
44
B. Temuan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran
Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ................................
51 1. Pihak Legislatif serta Eksekutif Belum Melakukan Pembahasan
Ranperda Tentang Penyertaan Modal ....................................................
51 2. Realisasi Beberapa Belanja Pada Sekretariat Daerah Tahun Anggaran
2006 Belum Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00 .................................................................................
53 3. Anggaran Biaya Dukungan Administrasi pada Tiga Satuan Kerja
Belum Sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi .............................. 4. Biaya Kegiatan Operasional Pemeliharaan serta Administrasi Umum
pada Kegiatan Pelayanan Satu Atap di Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp512.408.750,00 dianggarkan pada DASK melalui Belanja Modal…………………………………………………………………..
5. Terdapat Realisasi Belanja Badan Administrasi dan Pendidikan/Latihan Pegawai (BADP) sebesar Rp221.000.000,00 yang diAnggarakan Pada Sekretariat Daerah …………………………
55
59
62 6. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Melalui Dana Usaha
Desa Tahun Anggaran 2006 yang Merupakan Kegiatan Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) Belum Disalurkan/Diserap Masyarakat sebesar Rp1.246.500.000,00...............
65
ii
i
BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Pasal 56 Undang-UndangNo.1 Tahun 2004, Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telahmemeriksa Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006, Laporan RealisasiAnggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab PemerintahPemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapatatas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.
Ketidakpatuhan kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakumerupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Sebagai bagian dalampemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas darisalah saji material, BPK RI melakukan pengujian kepatuhan terhadap ketentuanperaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Namunpemeriksaan yang BPK RI lakukan tidak dirancang khusus untuk menemukanketidakpatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan, dan BPK RI tidakmengeluarkan opini atas laporan kepatuhan. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara(SPKN) mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang yangterkait apabila terjadi ketidakpatuhan terhadap paraturan perundang-undangan, apabiladalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan menemukan hal-hal tersebut.
Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil PemeriksaanKeuangan atas LKPD Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2006 yang memuat opini”Wajar Dengan Pengecualian.” dengan nomor 40a/S/XIV.10/07/2007, tanggal 02 Juli2007 dan Laporan atas Pengendalian Intern dalam kerangka pemeriksaan laporanLKPD dengan nomor 40c/S/XIV.10/07/2007 Tanggal 02 Juli 2007.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau tersebut dilakukanberdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan olehBPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkanbukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yangmemadai sebagai standar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga
ii
mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap peraturanperundang-undangan dalam pelaporan keuangan.
Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundan-undangan dalampelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI antara lain sebagai berikut:
1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada MasyarakatDalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00Tidak Sesuai Peruntukan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesarRp148.260.000,00
2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) AparaturSekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi danPemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Buktiyang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesarRp104.657.081,00
3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerahsebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatursebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap, serta Terjadi SalahPembebanan sebesar Rp999.695.285,00
4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur DinasPendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00
5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Bappedasebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan TerjadiSalah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00.
6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi Umum (BAU)Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00
7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur BalitbangKurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi SalahPembebanan sebesar Rp21.745.964,00
8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur DinasPendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00
9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur RSUD DrArifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00
10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan PublikBapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp269.000.000,00
11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas Program EkonomiKerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2001dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2006
12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada DinasPeternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas padaPemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00
13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak Sesuai DenganKondisi Senyatanya
14. Penetapan Pemenang atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat
iii
Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan atas Kegiatan PeningkatanSystem Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesarRp659.292.000,00
Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Gubernur Riau agar:
1. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala BagianPerencanaan supaya dalam menyusun anggaran biaya penunjang kegiatan DPRDmematuhi ketentuan tentang pengelolaan keuangan DPRD dan untuk tahunmendatang tidak menganggarkan lagi biaya transportasi dan akomodasi tersebut diatas.
2. Membuat teguran tertulis kepada Tim Anggaran Eksekutif supaya dalam melakukanpembahasan RASK yang diusulkan satuan kerja (SKPD) memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang penganggaran belanja penunjang kegiatan DPRD.
3. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran Satuan Kerja terkait dengan pokoktemuan tersebut di atas untuk mempertanggungjawabkan kekurangan buktipendukung dengan melengkapinya. Apabila tidak bisa melengkapi kekuranganbukti pendukung tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran tersebut ke KasDaerah.
4. Memerintahkan secara tertulis kepada Pemegang Kas Sekeretariat DPRD untukmenarik kembali pembayaran yang tidak sesuai ketentuan sebesarRp104.657.081,00 dan menyetorkan ke Kas Daerah.
5. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala BagianVerifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
6. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untukmempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) Satuan Kerjaterkait pokok temuan tersebut kepada yang bersangkutan, supaya tidak terjadi lagikelalaian yang sama pada tahun mendatang.
7. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutifuntuk meminta tujuh satuan kerja terkait dengan program ekonomi kerakyatanmemberikan estimasi pengembalian cicilan bunga dari program EKRA tersebut.
8. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada KepalaBagian Pembukuan supaya dalam melaksanakan fungsi klasifikasi pendapatanmematuhi ketentuan yang berlaku dan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi.
9. Memerintahkan Sekretaris Daerah menarik uang yang masih berada dalampenguasaan mantan Kepala Dinas Peternakan sebesar Rp149.345.000,00 danmantan Sekretaris DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00 untuk segera disetor ke KasDaerah;
10. Memerintahkan Pengguna Anggaran DPRD untuk berkoordinasi dengan KetuaDPRD dalam upaya menagih uang yang belum dikembalikan oleh Anggota DPRD.
11. Memerintahkan Pengguna Anggaran Dinas Peternakan untuk memblack listrekanan yang bersangkutan, karena dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaanyang diberikan, serta menagih denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan danbiaya kesehatan yang telah terlanjur dibayarkan, sedangkan pemeriksaan tidakdilaksanakan harus ditagih kepada rekanan, kemudian disetor ke Kas Daerah.
iv
12. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran Dinas Pendapatan Daerahsupaya lebih tegas dalam melaksanakan sanksi kepada rekanan sesuai dengan suratperjanjian kerja.
13. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Pengguna Anggaran DinasPendapatan Daerah dan Pemimpin Kegiatan Samsat On-line karena telahmenyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan pihak tertentu dalampelaksanaan pekerjaan peningkatan system pelayanan samsat on-line.
14. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan DinasPendapatan Daerah supaya dalam melaksanakan pekerjaan yang spesifik melibatkankonsultan perencanaan dibidang akan dilaksanakan.
Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan.
Pekanbaru, 08 Juni 2007
BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
Perwakilan BPK RI di PekanbaruPenanggung Jawab Pemeriksaan,
Rudi Nurprianto, SE., Ak., MM.Akuntan Reg. Neg. No. D-13002
A. Temuan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp148.260.000,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp21.063.312.200,00 dengan realisasi sebesar Rp12.773.223.500,00 atau 60,65%. Diantara realisasi BOP terdapat biaya untuk kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat daerah pemilihan melalui kegiatan reses Anggota DPRD sebesar Rp3.968.640.000,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen DASK Sekretariat DPRD dan bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa untuk kegiatan Reses Anggota DPRD diberikan biaya akomodasi dan transportasi (kode rek. 2.01.04.2.02.02.02.1) untuk masyarakat setiap kali pelaksanaan reses sebesar Rp145.000,00 per orang untuk sebanyak 125 orang masyarakat atau untuk sekali reses biaya transportasi dan akomodasi yang diberikan oleh satu orang anggota DPRD kepada masyarakat sebesar Rp18.125.000,00 (125 orang x Rp145.000,00). Dasar penetapan besaran biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp145.000,00 per orang untuk sekali pertemuan, tidak dapat dijelaskan oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD, namun pembayaran dilakukan hanya berdasarkan tarif yang telah ditetapkan dalam DASK. Pada Tahun 2006 anggota DPRD melakukan tiga kali penyerapan aspirasi masyarakat
daerah pemilihan melalui reses yaitu bulan April, Agustus dan Desember 2006.
Pelaksanaan reses bulan April 2006 dilaksanakan oleh 50 orang anggota DPRD yang
diberikan dana sebesar Rp906.250.000,00 (50 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya
akomodasi dan transportasi yang diberikan kepada masyarakat, pelaksanaan reses
bulan Agustus 2006 dilaksanakan oleh 53 orang anggota DPRDyang diberikan dana
sebesar Rp960.625.000,00 (53 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya akomodasi dan
transportasi yang diberikan kepada masyarakat, dan pelaksanaan reses bulan
Desember 2006 dilaksanakan oleh 53 orang anggota DPRD yang diberikan dana
sebesar Rp960.625.000,00 (53 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya akomodasi dan
transportasi yang diberikan kepada masyarakat atau total biaya akomodasi dan
2
transportasi yang diberikan kepada masyarakat untuk ketiga kali reses tersebut adalah
sebesar Rp2.827.500.000,00 (Rp906.250.000,00 + Rp960.625.000,00 +
Rp960.625.000,00). Berdasarkan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan
ketiga reses tersebut ditemukan juga kekurangan bukti pendukung atas biaya
akomodasi dan transportasi yang dibayarkan kepada masyarakat dalam pelaksanaan
reses oleh 11 anggota DPRD senilai Rp148.260.000,00. Rincian dari pengeluaran yang
tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.1-1.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 jo Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang kedudukan
protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD pada pasal 26 yang
menyatakan penganggaran atau tindakan yang berakibat pengeluaran atau beban
belanja DPRD untuk tujuan lain di luar ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah ini, dinyatakan melanggar hukum.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
c. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 188.31/006/BAKD tanggal 4 Januari 2006
pada angka 5 tentang penganggaran dan pelaksanaan belanja penunjang kegiatan
DPRD
1) huruf b yang menyatakan biaya penunjang kegiatan DPRD bukan untuk
mendanai pembayaran uang lelah/ upah/ insentif/ honorarium/ uang saku atau
sejenisnya.
2) biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan reses dibayarkan oleh pemagang
kas/bendahara secretariat DPRD kepada pihak ketiga (antara lain konsumsi,
ATK, sewa tempat) sedangkan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan
uang perjalanan dinas.
3
Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp2.827.500.000,00 dan realisasi BOP Aparatur Sekretariat DPRD sebesar
Rp148.260.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena belum
didukung bukti yang lengkap.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat DPRD tidak
menaati ketentuan tentang anggaran biaya penunjang kegiatan anggota DPRD.
b. Tim Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 bekerja tidak berdasarkan ketentuan
yang berlaku untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja dalam membahas RASK
yang diusulkan pengguna anggaran satuan kerja yang bersangkutan.
Menurut Sekretaris DPRD kondisi di atas memang terjadi, namun
pembayaran dilakukan karena biaya transportasi dan akomodasi untuk masyarakat
telah dianggarkan dan sesuai dengan DASK Sekretariat DPRD, beberapa pengeluaran
tersebut ada bukti pendukungnya yang belum dilampirkan, namun akan segera
disampaikan lampiran bukti-bukti tersebut.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian
Perencanaan supaya dalam menyusun anggaran biaya penunjang kegiatan DPRD
mematuhi ketentuan tentang pengelolaan keuangan DPRD dan untuk tahun
mendatang tidak menganggarkan lagi biaya transportasi dan akomodasi tersebut di
atas.
b. Membuat teguran tertulis kepada Tim Anggaran Eksekutif supaya dalam
melakukan pembahasan RASK yang diusulkan satuan kerja (SKPD)
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang penganggaran belanja
penunjang kegiatan DPRD.
c. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran untuk mempertanggungjawabkan
kekurangan bukti pendukung dengan melengkapinya. Apabila tidak bisa
4
melengkapi kekurangan bukti pendukung tersebut, maka harus mengembalikan
pengeluaran sebesar Rp148.260.000,00 ke Kas Daerah.
Atas kekurangan bukti pendukung (rekomendasi c), Pengguna Anggaran dan
Pemegang Kas telah menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung
kegiatan Reses Anggota DPRD pada tanggal 19 Juni 2007 kepada BPK RI senilai
Rp.148.175.000,00.
2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesar Rp104.657.081,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur pada Sekretariat DPRD sebesar
Rp54.222.91.704,00 dengan realisasi sebesar Rp44.873.596.987,00 atau 82,75% dan
anggaran Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar
Rp21.063.312.200,00 dengan realisasi sebesar Rp12.773.223.500,00 atau 60,65%.
Diantara realisasi BOP tersebut terdapat realisasi untuk kegiatan penyerapan aspirasi
masyarakat daerah pemilihan melalui reses Anggota DPRD sebesar
Rp3.968.640.000,00. Dalam DASK Sekretariat DPRD diketahui bahwa untuk kegiatan
Reses Anggota DPRD diberikan biaya dokumentasi (kode rek. 2.01.04.2.02.02.03.1),
biaya sewa tempat (kode rek. 2.01.04.2.02.04.01.1) dan biaya makan dan minum
(snack) (kode rek. 2.01.04.2.02.05.01.1) untuk setiap kali pelaksanaan reses. Pada
Tahun 2006 anggota DPRD Provinsi Riau melakukan tiga kali penyerapan aspirasi
masyarakat daerah pemilihan melalui reses yaitu bulan April, Agustus dan Desember
2006.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) kedua belanja tersebut diketahui:
a. Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur
5
Terdapat pembayaran atas pengeluaran BAU Aparatur Sekretariat DPRD yang
kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp1.368.292.600,00, dan terjadi
pembayaran tidak sesuai ketentuan sebesar Rp104.657.081,00, yaitu sebagai
berikut:
1) SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:
a) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp197.099.400,00, terdiri dari:
(1) Biaya pengembangan SDM (2.01.04.1.01.05) sebesar Rp152.800.000,00;
(2) Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan (2.01.04.1.01.11) sebesar
Rp44.299.400,00; b) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp208.165.000,00, terdiri dari:
(1) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.04.1.02.01) sebesar
Rp35.550.000,00; (2) Biaya Jasa Kantor (2.01.04.1.02.02) sebesar Rp5.000.000,00;
(3) Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor (2.01.04.1.02.03)
sebesar Rp51.780.000,00; (4) Biaya Sewa Kantor (2.01.04.1.02.04) sebesar Rp30.410.000,00;
(5) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.04.1.02.05) sebesar
Rp85.425.000,00;
c) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp909.518.200,00, terdiri dari:
(1) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.04.1.03.01.01.1) sebesar
Rp793.248.200,00;
(2) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.04.1.03.01.01.1) sebesar
Rp116.270.000,00.
d. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp53.510.000,00, terdiri dari:
(1) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.04.1.04.01) sebesar
Rp21.010.000,00;
(2) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio dan Komunikasi (2.01.04.1.04.04)
sebesar Rp8.500.000,00; (3) Biaya Pemeliharaan Buku Perpustakaan (2.01.04.1.04.05) sebesar
Rp24.000.000,00.
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.2-1.
6
2) Pembayaran tidak sesuai peruntukkan terjadi pada: a) Akun Pembinaan Olah Raga, Seni Budaya, dan Rohani (2.01.04.1.01.05.05.1)
digunakan untuk pembayaran pembelian alat-alat olah raga untuk Pimpinan
DPRD sebesar Rp42.591.600,00; b) Akun Biaya Dokumentasi (2.01.04.1.02.03.04.1) digunakan untuk
pembayaran ucapan selamat atas nama Pimpinan DPRD secara pribadi
sebesar Rp9.500.000,00;
c) Akun Biaya Telepon (2.01.04.1.02.02.02.1) digunakan untuk untuk
pembayaran telepon seluler Pimpinan DPRD dan istri sebesar
Rp52.565.481,00. Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada
lampiran A.2-2.
b. Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur
Terdapat pembayaran pada kegiatan reses anggota DPRD yang kurang dilengkapi
bukti pendukung sebesar Rp96.410.000,00, yaitu sebagai berikut:
1) Biaya dokumentasi (rek. 2.01.04.2.02.02.03.1) yang tidak didukung dengan
bukti dokumen foto senilai Rp83.660.000,00;
2) Biaya sewa tempat (rek. 2.01.04.2.02.04.01.1) senilai Rp4.000.000,00;
3) Biaya makan dan minum (rek. 2.01.04.2.02.05.01.1) senilai Rp8.750.000,00.
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada
lampiran A.2-3.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;
b. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat
7
Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1);
c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada: 1) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang
melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan;
2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 : 1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas; 2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat yang didatangi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 jo PP Nomor 37 Tahun 2005 jo PP Nomor 24 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah: 1) Pasal 10 yang menyatakan bahwa penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD
terdiri dari: a) Uang Representasi; b) Tunjangan Keluarga; c) Tunjangan Beras; d) Uang Paket; e) Tunjangan Jabatan; f) Tunjangan Panitia Musyawarah; g) Tunjangan Komisi; h) Tunjangan Panitia Anggaran; i) Tunjangan Badan Kehormatan; dan j) Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya.
8
2) Pasal 10 a a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa selain penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 10, kepada Pimpinan dan anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif;
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa penerimaan lain sebagiamana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan DPRD diberikan Dana Operasional;
3) Pasal 26 yang menyatakan bahwa penganggaran atau tindakan yang berakibat
pengeluaran atas beban belanja DPRD untuk tujuan lain diluar ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan pemerintah ini, dinyatakan melanggar hukum.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Realisasi BAU Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan BOP
Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai
belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.
b. Pengeluaran sebesar Rp104.657.081,00 merugikan keuangan daerah.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan bukti pertanggungjawaban,
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat
sebagai pertanggungjawaban definitif.
.
Menurut Sekretaris DPRD kondisi di atas memang terjadi, beberapa
pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya yang belum dilampirkan, namun akan
segera disampaikan lampiran bukti-bukti tersebut.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran BAU sebesar
Rp1.368.292.600,00 dan BOP Aparatur sebesar Rp96.410.000,00. Apabila tidak
bisa melengkapi bukti-bukti tersebut, maka harus mengembalikan ke Kas Daerah.
9
b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pemegang Kas untuk menarik kembali
pembayaran yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp104.657.081,00 dan
menyetorkan ke Kas Daerah.
c. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas telah
menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung pada tanggal 19 Juni
2007 kepada BPK RI, untuk Belanja Administrasi Umum (BAU) senilai
Rp420.456.400,00, dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) senilai
Rp12.750.000,00.
3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap, serta Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp999.695.285,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat Daerah sebesar
Rp123.505.862.884,00 dengan realisasi sebesar Rp107.144.162.693,00 atau 86,75%
dan anggaran BOP Aparatur untuk kegiatan pelaksanaan dukungan atas pengelolaan
dan pembinaan barang daerah sebesar Rp1.500.000.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.367.848.748,00 atau 94,79%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran yang kurang
dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp1.327.630.060,00, kegiatan pelaksanaan
dukungan atas pengelolaan dan pembinaan barang daerah (BOP Aparatur) sebesar
Rp8.000.000,00 dan terdapat salah pembebanan sebesar Rp999.695.285,00 yang
menyebabkan pergeseran objek belanja pada jenis belanja yang sama, serta pergeseran
objek belanja pada jenis belanja yang berbeda dengan rincian sebagai berikut:
10
a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:
1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp610.679.000,00, terdiri dari:
a) Biaya Pengembangan SDM (2.01.03.1.01.05) sebesar Rp38.275.000,00;
b) Biaya Tamu (2.01.03.1.01.10) sebesar Rp539.404.000,00;
c) Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan (2.01.03.1.01.15) sebesar
Rp33.000.000,00;
2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp146.218.220,00, terdiri dari:
a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.03.1.02.01) sebesar Rp46.322.250,00;
b) Biaya Sewa Kantor (2.01.03.1.02.04) sebesar Rp38.500.000,00;
c) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.03.1.02.05) sebesar
Rp61.395.970,00;
3) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp525.260.000,00, terdiri dari:
a) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.03.1.03.01.01.1) sebesar
Rp115.005.000,00;
b) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.03.1.03.01.01.1) sebesar
Rp410.255.000,00
4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp45.472.840,00, terdiri dari:
a) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.03.1.04.02) sebesar
Rp36.722.840,00;
b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.03.1.04.03)
sebesar Rp6.000.000,00
c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio dan Komunikasi (2.01.03.1.04.04)
sebesar Rp2.750.000,00.
Belanja perjalanan dinas luar daerah untuk kegiatan pelaksanaan dukungan atas
pengelolaan dan pembinaan barang daerah (2.01.03.2.03.01.01.1) terdapat bukti
perjalanan dinas ke Departemen Dalam Negeri Jakarta sebesar Rp8.000.000,00,
tetapi bukti visum tidak distempel di departemen. Rincian dari pengeluaran yang
tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.3-1.
b. Kesalahan pembebanan:
11
1) Kesalahan pembebanan di objek belanja pada jenis belanja yang sama:
a) Pembayaran bantuan biaya pengobatan untuk 18 orang pegawai di
lingkungan Sekretariat Daerah sebesar Rp31.350.000,00 dibebankan pada
obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai
(2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek
Biaya Pengobatan dan Perawatan, jenis Belanja Pegawai (2.01.03.1.01.04).
b) Pembayaran biaya pelayanan tamu-tamu Pemerintah Provinsi Riau sebesar
Rp239.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan administrasi
Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15).
Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis
Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.10).
c) Pembayaran biaya dukungan dalam rangka acara Halal Bil Halal sebesar
Rp50.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis Belanja
Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.10). Seharusnya pembayaran tersebut
dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis
Belanja Pegawai/Personalia (2.1.03.1.01.15).
Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran obyek belanja pada
jenis belanja yang sama tidak bisa dikoreksi karena saldo akun yang seharusnya
sudah tidak mencukupi.
2) Kesalahan pembebanan di objek belanja pada jenis belanja yang berbeda:
a) Pembayaran biaya pemasangan pengharum ruangan untuk kantor dan rumah
dinas sebesar Rp294.200.285,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan
Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia
(2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek
Biaya Pakai Habis Kantor, jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.01).
b) Pembayaran biaya yang berkaitan dengan kegiatan kehumasan sebesar
Rp241.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi
Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15).
Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek Biaya Jasa Kantor,
jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.02).
12
c) Pembayaran biaya sewa perlengkapan kantor sebesar Rp72.000.000,00
dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis
Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran
tersebut dibebankan pada obyek Biaya Sewa Kantor, jenis Belanja Barang
dan Jasa (1.01.03.1.02.04).
d) Pembayaran biaya cetak sebesar Rp44.645.000,00 dibebankan pada obyek
Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja
Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut
dibebankan pada obyek Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor,
jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.03).
e) Pembayaran biaya pembelian souvenir tamu-tamu sebesar Rp27.500.00,00
dibebankan pada objek Biaya Makanan dan Minuman Kantor, jenis Belanja
Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.05). Seharusnya pembayaran tersebut
dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis Belanja Pegawai/Personalia
(2.01.03.1.01.10).
Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran antar obyek dan jenis
belanja tidak dapat dikoreksi karena saldo akun yang seharusnya sudah tidak
mencukupi.
Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada
lampiran A.3-2.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih;
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada: 1) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang
melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan;
13
2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Realisasi BAU Aparatur Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan BOP
Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai
belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.
b. Realisasi BAU Aparatur untuk belanja pegawai sebesar Rp347.850.000,00 dan
belanja barang/jasa sebesar Rp651.845.285,00 tidak menggambarkan kondisi
senyatanya.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan Pemegang Kas lalai dalam
melakukan tugas tertib administrasi dan bukti pertanggungjawaban.
14
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat
sebagai pertanggungjawaban definitif.
Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi di atas
memang terjadi, namun beberapa pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan
telah disampaikan, sedangkan bukti-bukti yang belum lengkap lampirannya akan
segera disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan
Pemegang Kas untuk segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas
pengeluaran yang telah dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti
pertanggungjawaban tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran
Rp1.335.630.060,00 ke Kas Daerah.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas
Pendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas Pendapatan sebesar Rp72.331.149.442,00 dengan realisasi sebesar Rp67.698.612.226,00 atau 93,59%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran atas pengeluaran BAU Dispenda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp141.506.600,00 yaitu sebagai berikut: a. Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp78.870.000,00, terdiri dari:
1) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.05.1.02.01.) sebesar Rp750.000,00; 2) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.05.1.02.05) sebesar
Rp19.920.000,00;
15
3) Biaya Pakaian Dinas (2.01.05.1.02.06) sebesar Rp58.200.000,00; b. Biaya Perjalanan Dinas (2.01.05.1.03.01) sebesar Rp49.636.600; c. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp13.000.000,00, terdiri dari:
1) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.05.1.04.01) sebesar Rp6.500.000,00;
2) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.05.1.04.03) sebesar Rp6.500.000,00;
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.4-1.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih;
b. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa
untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai
dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat
Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:
1) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan
tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia;
2) Pasal 57 yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-
jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri
dengan bukti-bukti yang sah.
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:
16
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Dinas Pendapatan
sebesar Rp141.506.600,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena
belum didukung bukti yang lengkap
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat
sebagai pertanggungjawaban definitif.
Menurut Kepala Dinas Pendapatan Daerah kondisi di atas memang terjadi,
namun beberapa pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan telah disampaikan,
sedangkan bukti-bukti yang belum lengkap lampirannya akan segera disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban
tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp141.506.600,00 ke
Kas Daerah.
b. Memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan untuk menegur secara tertulis
Kepala Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
17
5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Bappeda sebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00.
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Bappeda sebesar Rp14.139.500.930,00
dengan realisasi sebelum diaudit sebesar Rp1.895.828.547,00 atau 91,20%.
Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian
Verifikasi telah mengembalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada
Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran yang
telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang
Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah. Namun karena sisa UUDP sudah pasti
dan telah disetorkan ke Kas Daerah, maka Kepala Bagian Verifikasi tetap
mengesahkan sisa UUDP sebagai bahan untuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui bahwa terdapat pembayaran atas
pengeluaran BAU Bappeda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar
Rp1.022.551.730,00, selain itu juga terdapat kesalahan pembebanan atas pengeluaran
BAU untuk Belanja Pegawai pada Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis,
Biaya Pengembangan SDM (2.01.06.1.01.05.17.1) sebesar Rp39.375.000,00 yaitu
sebagai berikut:
a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:
1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp77.627.700,00 terdiri dari:
a) Biaya pengembangan SDM, Biaya Pembinaan Olah raga, Seni Budaya, dan
Rohani (2.01.06.1.01.05.05.1) sebesar Rp5.400.000,00;
b) Biaya pengembangan SDM, Biaya Tenaga Ahli dan Advokasi
(2.01.06.1.01.05.12.1) sebesar Rp55.549.700,00;
c) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis
(2.01.06.1.01.05.17.1) sebesar Rp16.678.000,00.
2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp506.382.180,00, terdiri dari:
18
a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.06.1.02.01) sebesar
Rp97.776.000,00;
b) Biaya Jasa Kantor (2.01.06.1.02.02) sebesar Rp234.915.680,00;
c) Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor (2.01.06.1.02.03) sebesar
Rp79.064.000,00;
d) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.06.1.02.05) sebesar
Rp94.626.500,00;
3) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp64.158.000,00, terdiri dari:
a) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.06.1.03.01.01.1) sebesar
Rp6.700.000,00;
b) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.06.1.03.01.02.1) sebesar
Rp57.458.000,00.
4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp374.383.850,00, terdiri dari:
a) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.06.1.04.01) sebesar
Rp88.896.500,00;
b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.06.1.04.02) sebesar
Rp96.782.350,00;
c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.06.1.04.03)
sebesar Rp179.955.000,00;
d) Biaya Pemeliharaan Buku Perpustakaan (2.01.06.1.04.05) sebesar
Rp8.750.000,00.
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada
lampiran A.5-1.
b. Kesalahan pembebanan atas pengeluaran sebesar Rp39.375.000,00 terjadi pada
jenis Belanja Pegawai, objek Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis, Biaya
Pengembangan SDM, (2.01.06.1.01.05.17.1). Pengeluaran tersebut seharusnya
dibebankan pada jenis Belanja Perjalanan Dinas objek Biaya Perjalanan Dinas
Luar Daerah (2.01.06.1.03.01.02.1). Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan
pergeseran antar jenis belanja dan objek tidak dapat dikoreksi. Rincian dari
pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada lampiran A.5-2.
19
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih;
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:
1) Pasal 49 ayat (5) yang menyatakan setiap pengeluaran kas harus didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang
menagih;
2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan
tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia;
3) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib
mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ
yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa
untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai
dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat
Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 :
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
20
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi;
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Bappeda sebesar
Rp1.022.551.730,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena
belum didukung bukti yang lengkap dan sebesar Rp39.375.000,00 tidak
menggambarkan kondisi senyatanya.
Hal tersebut terjadi karena Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai
dalam melakukan tugas tertib administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Kepala Bappeda kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa
pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan akan disampaikan segera.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban
tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp1.022.551.730,00 ke
Kas Daerah.
b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk
mempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) kepada yang
bersangkutan, supaya tidak terjadi lagi kelalaian yang sama pada tahun
mendatang.
Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas telah
menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung pada tanggal 13
Juni 2007 kepada BPK RI senilai Rp 632.288.000,00
21
6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Provinsi Riau atas APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Badan Promosi dan
Investasi (BPI) terdapat anggaran Belanja Administrasi Umum (BAU) sebesar
Rp7.943.725.457,00 dengan realisasi sebesar Rp7.111.810.864,00 atau 89,53%.
Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap satuan kerja
menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), kemudian RASK tersebut
dibahas Pengguna Anggaran yang bersangkutan dengan kelompok kerja (pokja) yang
dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005 tanggal 15 Agustus
2005. Hasil pembahasan dijadikan dokumen Rancangan APBD yang disampaikan
kepada Panitia Anggaran DPRD untuk dibahas dan disepakati. Setelah ada kesepakatan
dan persetujuan, disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi dan
kemudian dapat dijadikan Peraturan Daerah tentang APBD setelah sebelumnya
pemerintah Provinsi Riau memperbaiki Ranperda berdasarkan hasil evaluasi Menteri
Dalam Negeri. Setelah ditetapkan Perda, paling lambat satu bulan kemudian ditetapkan
Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) sebagai acuan setiap Pengguna Anggaran
dalam melakukan kegiatan dan pengeluaran (belanja).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban
realisasi BAU Berdasarkan bukti pertanggungjawaban atas realisasi Belanja Perjalanan
Dinas Luar Negeri (rek. 2.08.01.1.03.01.03.1) diketahui bahwa terdapat biaya
perjalanan dinas luar negeri atas kegiatan BOP Pelayanan Publik yang dibebankan
pada biaya perjalanan dinas luar negeri BAU, yaitu sebagai berikut: Realisasi Pembayaran Realisasi Seharusnya No
Uraian Belanja Kode Rekening Kegiatan BOP Kode Rekening
Nilai Pembayaran
(Rp)
1 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dra. Tiolina Pangaribuan ke Tokyo Jepang, tgl 27 Nov. – 2 Des 06
2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (MII di Tokyo-Jepang)
2.08.01.2.03.01.02.2 16.560.000,00
2 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Khairul M. Ali ke Tokyo Jepang Dhabi, tgl 27 Nov.
2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (MII di Tokyo-Jepang)
2.08.01.2.03.01.02.2 14.352.000,00
22
– 2 Des. 2006
3 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dra. Tiolina Pangaribuan ke Chiang May Thailand, tgl 13 – 17 Desember 2006
2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)
2.08.01.2.03.01.02.2 10.114.500,00
4 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n H. M. Nawir ke Chiang May Thailand, tgl 10 – 21 Desember 2006
2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)
2.08.01.2.03.01.02.2 21.528.000,00
5 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dian Purnama ke Chiang May Thailand, tgl 10 – 21 Desember 2006
2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)
2.08.01.2.03.01.02.2 21.528.000,00
JUMLAH 84.082.500,00
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Gubernur Riau Nomor 3623/SPT/2006 tanggal 8
November 2006 diketahui bahwa jumlah personil yang diberi tugas melakukan
perjalanan dinas ke Tokyo – Jepang untuk melakukan kegiatan Marketing Investasi
Indonesia (MII) adalah berjumlah delapan orang dan menurut Surat Perintah Tugas
Gubernur Riau Nomor 4340/SPT/2006 tanggal 8 Desember 2006 dan Surat Perintah
Tugas Gubernur Riau Nomor 4339/SPT/2006 tanggal 8 Desember 2006 diketahui
bahwa jumlah personil yang diberi tugas melakukan perjalanan dinas ke Chiang May
Thailand untuk melakukan kegiatan Pameran Royal Flora adalah berjumlah 19 orang.
Dengan demikian total personil yang melakukan perjalanan dinas luar negeri untuk dua
kegiatan tersebut adalah 27 orang.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:
1) Pasal 25 ayat (2) yang menyatakan bahwa Dokumen Anggaran Satuan Kerja
(DASK) memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh Pengguna Anggaran.
2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan
tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.
23
Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja perjalanan dinas luar negeri
BAU senilai Rp84.082.500,00 pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau
tidak menggambarkan kondisi senyatanya.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dalam mengajukan personil pelaksana kegiatan BOP dalam
event luar negeri tidak mempedomani DASK yang telah ditetapkan dan dalam
pengajuan RASK atau DASK kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap tidak
memahami klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip akuntansi.
b. Kepala Bagian Verifikasi dalam melakukan verifikasi bukti pertanggungjawaban
tidak memperhatikan batas maksimal pengeluaran yang telah ditetapkan dalam
DASK.
Menurut Kepala BPI kondisi di atas memang terjadi, namun mengenai salah
pembebanan BOP pada BAU disebabkan karena pada awal penyusunan DASK untuk
kegiatan BOP belum diprediksi jumlah personil yang pasti untuk mengikuti kegiatan
tersebut, setelah pelaksanaan ternyata diperlukan para penari sebagai pendamping
dalam pelaksanaan promosi kebudayaan Riau, sehingga digunakan anggaran BAU
karena dianggap anggaran BAU fleksibel digunakan untuk kegiatan apapun.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :
a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya dalam menyusun
RASK satuan kerja lebih cermat dalam memprediksi kebutuhan anggaran.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Balitbang Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp21.745.964,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Badan Penelitian dan Pengembangan
24
(Balitbang) sebesar Rp11.438.236.153,00 dengan realisasi sebesar
Rp10.454.106.705,00 atau 91,39%.
Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian
Verifikasi telah mengembalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada
Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran yang
telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang
Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah. Namun karena sisa UUDP sudah pasti
dan telah disetorkan ke Kas Daerah, maka Kepala Bagian Verifikasi tetap
mengesahkan sisa UUDP sebagai bahan untuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui bahwa terdapat pembayaran atas
pengeluaran BAU Balitbang yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar
Rp54.335.250,00 dan terdapat kesalahan pembebanan atas pengeluaran BAU untuk
Belanja Pegawai pada biaya dukungan pelatihan dan kursus teknis, biaya
pengembangan SDM (2.01.08.1.01.05.17.1) dan Belanja Barang dan Jasa pada biaya
kawat/faximile/SSB, biaya jasa kantor sebesar Rp21.745.964,00, yaitu sebagai berikut:
a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:
1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp24.500.000,00, terdiri dari:
a) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis
(2.01.08.1.01.05.17.1) sebesar Rp11.000.000,00;
b) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan Penelitian (Karya
Ilmiah/Arikel) (2.01.08.1.01.05.19.1) sebesar Rp13.500.000,00.
2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp8.335.500,00, terdiri dari:
a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor, Biaya Alat Tulis Kantor
(2.01.08.1.02.01.02.1) sebesar Rp4.535.500,00;
b) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor, Biaya Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih (2.01.08.1.02.01.04.1) sebesar Rp3.800.000,00;
3) Biaya Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah
(2.01.08.1.03.01.01.1) sebesar Rp2.935.000,00;
25
4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp18.564.750,00, terdiri dari:
a) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.08.1.04.01) sebesar
Rp6.400.000,00;
b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.08.1.04.02) sebesar
Rp3.114.750,00;
c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.08.1.04.03)
sebesar Rp4.700.000,00;
d) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Komunikasi (2.01.08.1.04.04) sebesar
Rp4.350.000,00;
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada
lampiran A.7-1.
b. Kesalahan pembebanan atas pengeluaran sebesar Rp21.745.964,00 terjadi pada:
1) Jenis Belanja Pegawai, obyek biaya dukungan pelatihan dan kursus teknis,
biaya pengembangan SDM, (2.01.08.1.01.05.17.1) sebesar Rp13.712.000,00.
Pengeluaran tersebut seharusnya dibebankan pada jenis Belanja Perjalanan
Dinas obyek biaya perjalanan dinas luar daerah, (2.01.08.1.03.01.02.1).
Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran antar jenis belanja dan
obyek tidak dapat dikoreksi.
2) Kelompok BAU, jenis Belanja Barang dan Jasa, obyek biaya jasa kantor
(2.01.08.1.01.02.02) sebesar Rp8.033.964,00. Pengeluaran tersebut seharusnya
dibebankan pada Kelompok Belanja Modal, jenis alat-alat studio dan alat-alat
komunikasi, obyek alat-alat komunikasi. Kesalahan pembebanan yang
mengaibatkan pergeseran antar kelompok belanja tidak dapat dikoreksi.
Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada
lampiran A.7-2.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
26
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih;
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:
1) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan
tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.
2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib
mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ
yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa
untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai
dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat
Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 :
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Balitbang sebesar
Rp54.335.250,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena belum
didukung bukti yang lengkap dan sebesar Rp21.745.964,00 tidak menggambarkan
kondisi senyatanya.
27
Hal tersebut terjadi karena Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai
dalam melakukan tugas tertib administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Kepala Balitbang kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa
lampiran bukti pendukung telah disampaikan kepada BPK, sedangkan pengeluaran
yang belum ada bukti pendukungnya akan segera disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban
tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran Rp54.335.250,00 ke Kas Daerah.
b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk
mempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) kepada yang
bersangkutan, supaya tidak terjadi lagi kelalaian yang sama pada tahun mendatang.
8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas
Pendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Dinas Pendidikan sebesar
Rp50.902.617.791,00 dengan realisasi sebesar Rp42.654.344.951,00 atau 83,79%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran atas
pengeluaran BAU Dispenda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar
Rp307.265.000,00 yaitu sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai/Personalia, Biaya Pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan
Pelatihan Kursus Teknis ( 2.11.01.1.01.05.17.1) sebesar Rp271.700.000,00;
b. Belanja Barang dan Jasa yang merupakan biaya jasa kantor sebesar
Rp23.125.000,00;
c. Biaya Perjalanan Dinas (2.11.01.1.03.01) sebesar Rp12.440.000,00;
28
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran
A.8-1.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan
Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan
dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Dinas Pendidikan
sebesar Rp307.265.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena
belum didukung bukti yang lengkap.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat
sebagai pertanggungjawaban definitive.
29
Menurut Kepala Dinas Pendidikan kondisi di atas memang terjadi, namun
lampiran bukti pendukung pengeluaran yang belum lengkap akan segera disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban,
maka harus mengembalikan pengeluaran senilai Rp307.265.000,00 ke Kas Daerah.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur RSUD Dr Arifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2006 dan DASK
RSUD Dr. Arifin Achmad diketahui anggaran Belanja Administrasi Umum (BAU)
Aparatur sebesar Rp78.488.956.253,00 dengan realisasi sebesar Rp69.440.867.980,00
atau 88,47%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui terdapat realisasi pengeluaran
atau pembayaran yang tidak dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp52.148.000,00
yaitu:
a. Biaya dukungan dan pelatihan kursus teknis (2.10.02.1.01.05.17.1) tidak didukung
dengan undangan dan atau bukti pembayaran kepada Panitia Penyelenggara sebesar
Rp36.420.000,00,
30
b. Biaya perjalanan dinas luar daerah (2.10.02.1.03.01.02.1) tidak didukung dengan
kelengkapan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dengan pengesahan dari
pihak yang berwenang sebesar Rp15.728.000,00.
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran
A.9-1.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan
Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan
dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;
2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan
berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat
yang didatangi.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur RSUD Dr Arifin
Achmad sebesar Rp52.148.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja,
karena belum didukung bukti yang lengkap.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan bukti pertanggungjawaban..
31
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran yang belum memenuhi syarat lengkap suatu
pertanggungjawaban.
Menurut Kepala RSUD Dr Arifin Achmad kondisi di atas memang terjadi,
namun lampiran bukti pendukung pengeluaran yang belum lengkap akan segera
disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban tersebut,
maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp52.148.000,00 ke Kas Daerah.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan
Publik Bapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar
Rp269.000.000,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Pelayanan Publik pada Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan (Bapedal) sebesar Rp6.899.454.400,00 dengan realisasi sebesar
Rp5.274.104.574,00 atau 76,45%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ)
BOP Pelayanan Publik untuk kegiatan pembinaan dan pengendalian kebakaran hutan
dan lahan, serta kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
se-Provinsi Riau diketahui sebagai berikut:
a. Kegiatan pembinaan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Untuk kegiatan ini dianggarkan dana sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp976.830.000,00 atau 97,68%. Dalam kegiatan ini dilakukan pembinaan
32
dan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan kebakaran
hutan dan lahan, serta pengembangan sumber energi briket arang kepada
masyarakat di wilayah kabupaten se-Provinsi Riau. Hasil pemeriksaan surat
pertanggungjawaban atas biaya-biaya untuk kegiatan tersebut diketahui terdapat
kekurangan bukti pendukung atas pengeluaran sebesar Rp10.000.000,00.
b. Kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup se-Provinsi
Riau.
Untuk kegiatan ini dianggarkan dana sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp998.522.775,00 atau 99,85%. Dalam kegiatan ini dilakukan upaya-upaya
pengendalian pencemaran lingkungan terutama pencemaran empat sungai yang ada
di wilayah riau daratan, yaitu Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indragiri dan
Sungai Rokan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air sungai tersebut dilakukan
pengujian laboratorium atas kadar logam dan migas, serta dilakukan pemantauan
sumber limbah industri dan migas yang menjadi penyebab pencemaran air sungai.
Oleh karena itu kegiatan ini lebih banyak melakukan perjalanan dinas dalam daerah
dengan realisasi sebesar Rp155.680.000,00 dan perjalanan dinas luar daerah
dengan realisasi sebesar Rp43.560.000,00, serta melakukan kerjasama dengan
pihak laboratorium dalam pengujian kadar pencemaran air sungai dengan biaya
sebesar Rp496.492.775,00.
Hasil pemeriksaan atas dokumen surat pertanggungjawaban atas biaya-biaya untuk
kegiatan tersebut diketahui terdapat kekurangan bukti pendukung atas pengeluaran
sebesar Rp259.000.000,00 yang terdiri dari biaya foto copy (2.15.01.2.02.03.02.2)
sebesar Rp600.000,00, biaya perjalanan dinas dalam daerah (2.15.01.2.03.01.01.2)
sebesar Rp135.840.000,00, biaya perjalanan dinas luar daerah
(2.15.01.2.03.01.02.2) sebesar Rp40.560.000,00 yang tidak didukung dengan
laporan atas kegiatan perjalanan dinas yang telah dilakukan dan tidak adanya bukti
pendukung biaya operasional perjalanan dinas sebesar Rp82.000.000,00.
Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran
A.10-1.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
33
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih;
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan
Pengguna Anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan
dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Kepmendagri Nomor 12 Tahun 1990 pada pasal 15 yang menyatakan bahwa setiap
pejabat yang melakukan perjalanan dinas selambat-lambatnya 15 hari sesudah
kembali diwajibkan memberikan laporan tertulis kepada pejabat yang memberikan
perintah perjalanan dinas.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi BOP Pelayanan Publik Bapedal sebesar
Rp269.000.000,00 (Rp10.000.000,00 + Rp259.000.000,00) belum dapat diyakini
kewajarannya sebagai belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas
pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat
sebagai pertanggungjawaban definitif.
Menurut Kepala Bapedalda kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa
lampiran bukti pendukung telah disampaikan kepada BPK, sedangkan pengeluaran
yang belum ada bukti pendukungnya akan segera disampaikan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk
segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah
34
dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban tersebut,
maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp269.000.000,00 ke Kas
Daerah.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian
Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas Program Ekonomi
Kerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun
2001 dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran
2006
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa
realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar Rp18.056.680.286,00,
yang diantaranya terdapat realisasi atas penerimaan cicilan bunga EKRA sebesar
Rp188.573.919,00 yang disetorkan langsung oleh masyarakat yang menikmati program
ekonomi kerakyatan yang pernah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau pada
Tahun 2001 dan 2002.
Program Ekonomi Kerakyatan (EKRA) merupakan program Pemerintah
Provinsi Riau untuk meningkatkan perekonomian rakyat Riau dengan memberikan
pinjaman dana sebagai modal usaha kepada rakyat dengan melibatkan PT Bank Riau
sebagai penyalur dana tersebut. Penerima dana pinjaman harus mengembalikan pokok
pinjaman kepada rekening penampungan program EKRA yang ada pada PT Bank Riau
yang kemudian dapat disalurkan kembali kepada masyarakat lain (sebagai dana
bergulir), sedangkan bunga EKRA disetorkan ke Kas Daerah sebagai Pendapatan Asli
Daerah.
Program ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
Riau Tahun 2001 dan 2002 melibatkan tujuh instansi terkait yaitu Dinas Perikanan,
Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan, Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan, Badan
Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat (BPPM), Dinas Perindustrian dan
Perdagangan. Mengenai data perkembangan dana bergulir tersebut tidak terpantau lagi,
sehingga Pemerintah Provinsi Riau dhi. Biro Ekonomi dan Pengembangan (Biro
35
Ekbang) tidak memiliki data posisi akhir atas saldo dana bergulir yang pernah
disalurkan kepada masyarakat, namun masyarakat yang memiliki rasa tanggung jawab
masih menyetorkan cicilan bunga EKRA ke Kas Daerah (rek. PAD 101.00.1000044.6).
Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap
satuan kerja menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), baik berupa
pendapatan maupun belanja, kemudian RASK tersebut dibahas Pengguna Anggaran
yang bersangkutan dengan kelompok kerja (pokja) yang dibentuk dengan Surat
Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005 tanggal 15 Agustus 2005. Dalam prosedur
pelaksanaan APBD diketahui bahwa fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD)
melakukan fungsi perbendaharaan yang terkait terhadap kas daerah, sehingga BUD
hanya mencatat dan membukukan setiap transaksi penerimaan kas dan pengeluaran
kas, sehingga fungsi klasifikasi atas transaksi yang dicatat BUD ada pada Bagian
Pembukuan.
Berdasarkan Buku Kas Umum (BKU) Bendahara Umum Daerah (BUD) dapat diketahui realisasi penerimaan cicilan bunga EKRA selama Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
No Bulan Realisasi Keterangan
1. Januari 7.131.927,00 24 transaksi penerimaan kas
2 Februari 6.197.572,00 32 transaksi penerimaan kas
3. Maret 3.526.854,00 27 transaksi penerimaan kas
4. April 7.653.311,00 08 transaksi penerimaan kas
5. Mei 5.331.878,00 19 transaksi penerimaan kas
6. Juni 6.297.102,00 20 transaksi penerimaan kas
7. Juli 3.116.853,00 19 transaksi penerimaan kas
8. Agustus 11.267.819,00 42 transaksi penerimaan kas
9. September 785.228,00 10 transaksi penerimaan kas
10. Oktober 1.570.816,00 15 transaksi penerimaan kas
11. November 1.174.309,00 12 transaksi penerimaan kas
12. Desember 132.972.396,00 18 transaksi penerimaan kas,
JUMLAH 187.026.065,00
36
Realisasi penyetoran cicilan bunga EKRA diklasifikasikan oleh Bagian Pembukuan sebagai objek Lain-lain Pendapatan Asli Yang Sah rincian penerimaan lain-lain, tidak sebagai penerimaan piutang tahun lalu pada Pembiayaan Penerimaan.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pada pasal 1 angka 13 yang menyatakan
Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan, angka 15 yang
menyatakan Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun–tahun anggaran berikutnya dan angka 18 yang
menyatakan Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Dengan demikian penerimaan piutang akibat transaksi tahun-tahun sebelumnya
seharusnya dianggarkan dan direalisasikan pada kode rekening Pembiayaan
Penerimaaan untuk Penerimaan Piutang Tahun Lalu.
b. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah pada pasal 25 ayat (3) yang menyatakan sumber pembiayaan
yang merupakan Penerimaan Daerah terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran
tahun lalu, transfer dari dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil
penjualan aset daerah yang dipisahkan, penerimaan dari piutang, serta penerimaan
daerah lain yang sah.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah pada Laporan Realisasi Anggaran lebih besar disajikan (overstate) senilai
Rp187.026.065,00, karena seharusnya diakui sebagai bagian Pembiayaan Penerimaan
jenis penerimaan piutang.
Hal tersebut terjadi karena:
37
a. Tujuh instansi terkait (Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan,
Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan, Badan Pemberdayaan dan Perlindungan
Masyarakat (BPPM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan) tidak memberikan
usulan anggaran penerimaan cicilan bunga EKRA kepada Tim Penyusun APBD,
sehingga penerimaan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai pembiayaan
penerimaan.
b. Kepala Bagian Pembukuan yang berfungsi mengklasifikasi transaksi penerimaan
kas daerah, kurang memahami ketentuan pengelolaan keuangan daerah, terutama
mengenai pembiayaan penerimaan.
c. Sekretaris Daerah sebagai koordinator penyusunan anggaran dan penyusunan
Laporan Realisasi Anggaran kurang melakukan pengendalian dan pengawasan atas
hasil kerja Tim Penyusun Anggaran dan Laporan Realisasi yang telah dibentuk.
Menurut Kepala Bagian Pembukuan kondisi di atas memang terjadi, namun
pelaksanaan klasifikasi penerimaan bunga EKRA sebagai Lain-lain Pendapatan Asli Daerah, karena prediksi atau anggaran untuk penerimaan bunga EKRA tidak diperoleh dari instansi terkait yang dulunya melaksanakan program ekonomi kerakyatan dan oleh karena jenis penerimaan tersebut tidak didasarkan atas perda pendapatan, maka diklasifikasikan sebagai Lain-lain Pendapatan Asli Daerah.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif
untuk meminta tujuh satuan kerja terkait dengan program ekonomi kerakyatan
memberikan estimasi pengembalian cicilan bunga dari program EKRA tersebut.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala
Bagian Pembukuan supaya dalam melaksanakan fungsi klasifikasi pendapatan
mematuhi ketentuan yang berlaku dan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi.
c. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pembahasan anggaran atau RASK dan penyusunan laporan realisasi anggaran.
38
12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada Dinas
Peternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas pada
Pemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00
Hasil pemeriksaan atas Laporan Realisasi Belanja diketahui bahwa realisasi
belanja Dinas Peternakan masih disajikan dalam nilai SPM dan terdapat sisa kas pada
pemegang kas yang belum disetorkan, yaitu sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian Verifikasi
telah mengenbalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada
Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran
yang telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang
Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah.
Hasil pemeriksaan atas proses verifikasi surat pertanggungjawaban diketahui
bahwa terdapat surat pertanggungjawaban Dinas Peternakan sejak bulan Juli s.d
Desember 2006 belum selesai diverifikasi dan belum disyahkan oleh Bagian
Verifikasi Biro Keuangan, karena SPJ bulan Desember baru disampaikan kepada
Biro Keuangan cq Bagian Verifikasi tanggal 27 April 2007. SPJ Dinas Peternakan
bulan Juni 2006 yang telah selesai diverifikasi dan disahkan mempunyai sisa kas
sebesar Rp301.877.617,00, Sejak Juli s.d Desember 2006 ditebitkan SPMU-PK
senilai Rp5.566.394.059,00, dan sisa kas yang telah disetorkan oleh pemegang kas
hingga 6 Juni 2007 sebesar Rp958.765.289,00. Dengan demikian pengeluaran kas
daerah yang belum dipertanggungjawabkan adalah sebesar Rp4.909.506.387,00
(Rp301.877.617,00 + Rp5.566.394.059,00 – Rp958.765.289,00).
b. Hasil penelusuran lebih lanjut atas realisasi penyetoran sisa kas pada seluruh
Pemegang Kas yang merupakan bagian Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan
(Tahun 2006) diketahui bahwa terdapat dua satuan kerja yang belum menyetorkan
sisa kasnya sebesar Rp2.666.069.700,00 yang terdiri dari Dinas Peternakan sebesar
Rp149.345.000,00 dan Sekretariat DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00.
Hasil konfirmasi kepada Pemegang Kas yang bersangkutan diketahui bahwa
(mantan) Kepala Dinas Peternakan telah mengakui bahwa memang benar masih
39
ada sisa kas yang belum disetorkan dan berjanji akan segera menyembalikan ke
Kas Daerah sesuai dengan surat pernyataan tanggal 23 April 2007, sedangkan
menurut Pengguna Anggaran Sekretariat DPRD melalui Surat Nomor
900/Keu/2007-03/178 tanggal 29 Maret 2007 menyatakan bahwa sisa kas yang
masih dikuasai sebesar Rp3.187.674.000,00 dan akan segera disetorkan ke Kas
Daerah paling lambat akhir Mei 2007. Namun hingga 6 Juni 2007 diketahui bahwa
sisa kas yang telah disetorkan ke Kas Daerah hanya sebesar Rp670.949.300,00 atau
masih bersisa sebesar Rp2.516.724.700,00. Menurut penjelasan surat Sekretaris
DPRD tersebut diketahui bahwa sisa kas sebesar Rp2.516.724.700,00 merupakan
dana yang digunakan oleh mantan Sekretaris DPRD sebesar Rp1.908.850.000,00
dan 17 orang anggota DPRD sebesar Rp607.874.700,00.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada pasal
21 ayat (5) yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab
secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah, serta Tata Cara
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah pada pasal 57:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib memper-
tanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat surat
pertanggungjawaban yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa surat pertanggungjawaban berikut
lampirannya disampaikan kepada Kepala Daerah paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya.
Hal tersebut mengakibatkan penyajian realisasi Belanja Daerah minimal
senilai Rp4.909.506.387,00 tidak dapat diyakini kewajarannya dan berindikasi
kerugian keuangan daerah minimal sebesar Rp2.666.069.700,00.
40
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib
administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, serta terlambat menyampaikan SPJ bulan Desember ke Biro
Keuangan c.q Bagian Verifikasi.
b. Gubernur belum melaksanakan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan
Pemegang Kas yang menghambat kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah.
Menurut Kepala Bagian Pembukuan kondisi di atas memang terjadi dan
hingga pemeriksaan berakhir bukti setor sisa UUDP dari kedua satuan kerja belum
diterima, namun akan tetap ditagih, sedangkan untuk jabatan Kepala Dinas Peternakan
dan Sekretaris DPRD yang bersangkutan telah dipindahkan dari jabatan semula.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :
a. Membuat teguran secara tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas
satuan kerja terkait supaya segera melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah menarik uang yang masih berada dalam
penguasaan mantan Kepala Dinas Peternakan sebesar Rp149.345.000,00 dan
mantan Sekretaris DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00 untuk segera disetor ke Kas
Daerah;
c. Memerintahkan Pengguna Anggaran DPRD untuk berkoordinasi dengan Ketua
DPRD dalam upaya menagih uang yang belum dikembalikan oleh Anggota DPRD.
Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD telah menyetorkan sisa UUDP
pada tanggal 11 Juni 2007 sebesar Rp27.800.000,00 dan pada tanggal 27 Juni 2007
sebesar Rp580.074.700,00 dengan diketahui oleh Badan Pengawas Provinsi Riau,
sehingga sisa UUDP Sekretariat DPRD yang belum disetorkan sebesar
Rp1.908.850.000,00.
41
13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak Sesuai Dengan
Kondisi Senyatanya
Berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2006 terdapat anggaran untuk Belanja
Modal Binatang Ternak (kode rek.2.02.03.03.18.01.01.2) pada Dinas Peternakan
sebesar Rp15.715.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp15.452.867.500,00. Diantara
realisasi tersebut terdapat pengadaan sapi ternak untuk masyarakat miskin dalam
program K2I sebanyak 1.200 ekor, jenis kelamin betina, turunan Brahman Cross
dengan kondisi bunting 3 – 5 bulan. Pelaksana pekerjaan adalah PT Prima Citra
Perkasa Abadi sesuai dengan kontrak Nomor : 524.1 UM/Disnak/1089/11.06 (Pihak
Pertama) dan Nomor : 11/PCPA-PBR/X/2006 (Pihak Kedua) tanggal 6 November
2006 dengan nilai kontrak sebesar Rp13.839.500.000,00. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dari tanggal 6 November s.d 12 Desember 2006 atau 37 hari kalender.
Pemeriksaan terhadap dokumen kontrak diketahui bahwa di dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) terdapat item pembayaran pemeriksaan kesehatan hewan dan
administrasi di lokasi yang tebagi dalam :
a. Biaya Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Administrasi dilokasi sumber bibit
sebanyak 1.200 ekor @ Rp100.000,00 atau senilai Rp120.000.000,00.
b. Biaya Pemeriksaan Kesehatan Hewan di Pekanbaru sebanyak 1.200 ekor @
Rp180.000,00 atau senilai Rp216.000.000,00
Biaya kedua pemeriksaan tersebut adalah sebesar Rp336.000.000,00 termasuk PPh
sebesar Rp5.040.000,00.
Pembayaran uang muka dilakukan dengan SPM Nomor : 007374/BL-BP/BT/2006
tanggal 22 Desember 2006 sebesar Rp2.767.900.000,00.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Nomor : 050/UM/995/PL-DASK/12.06 tanggal 11 Desember 2006 dan telah dibayar
lunas dengan SPM Nomor : 008190/BL-BP/BT/2006 tanggal 27 Desember 2006
sebesar Rp11.071.600.000,00.
42
Pada saat berita acara serah terima pekerjaan selesai dibuat, ternyata sapi-sapi tersebut
tidak ada dan bukti dokumen pembayaran lunas hanya formalitas untuk pencairan
dana, karena Tahun Anggaran 2006 akan berakhir.
Penerimaan sapi yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2006 adalah tanggal 26
November 2006 sebanyak 66 ekor dan tanggal 29 Desember 2006 sebanyak 22 ekor,
sedangkan sisanya diterima pada Tahun Anggaran 2007 atau sampai dengan tanggal 13
April 2007.
Sapi yang telah diterima sebanyak 1.200 ekor tidak dilengkapi dengan hasil
pemeriksaan kesehatan hewan, baik pemeriksaan di lokasi sumber bibit maupun di
lokasi penerimaan (Pekanbaru), yaitu :
a. Di lokasi sumber bibit 135 ekor @ Rp100.000,00 atau senilai Rp13.500.000,00.
b. Di Pekanbaru sebanyak 540 ekor @ Rp180.000,00 atau senilai Rp97.200.000,00
(540 ekor x Rp180.000,00).
Dengan demikian terjadi kelebihan pembayaran atas pemeriksaan kesehatan hewan
sebesar Rp110.700.000,00 termasuk PPh sebesar Rp1.660.500,00.
Pemeriksaan atas dokumen diketahui bahwa kontrak pekerjaan telah
diaddendum pertama dengan Nomor : 524.1 UM/Disnak/1486/12.06 (Pihak Pertama)
dan Nomor : 15/PCPA-PBR/XII/2006 (Pihak Kedua) tanggal 11 Desember 2006 yang
diantaranya merubah pasal 5 tentang jangka waktu pelaksanaan menjadi 138 hari
kalender yaitu dari tanggal 6 November 2006 s.d 23 Maret 2007.
Pada saat addendum kontrak dibuat (tanggal yang sama), pekerjaan telah dinyatakan
selesai sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan Nomor : 050/UM/995/PL-
DASK/12.06 tanggal 11 Desember 2006 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Peternakan dengan Kontraktor, sehingga addendum pertama kontrak yang dibuat tidak
berlaku dan dinyatakan tidak wajar dengan kata lain pekerjaan terlambat diselesaikan
oleh pihak rekanan, sehingga dapat dikenakan denda maksimal 5% sebesar
Rp691.975.000,00 (Rp5% x Rp13.839.500.000,00).
Hasil peninjauan pada empat lokasi peternakan sapi yang telah dikelola oleh
peternak tanggal 23 s.d 25 April 2007 di lokasi Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Kampar dan Holding Ground Kabupaten Pelalawan diketahui bahwa
43
pemeriksaan kebuntingan sapi yang dapat diyakini kebenarannya hanya di Kabupaten
Rokan Hulu dan telah dilakukan pengecekan kebuntingan sapi seluruhnya oleh Petugas
dari Dinas Kabupaten Rokan Hulu dengan rincian sebagai berikut: Sapi Brahman Cross
Tgl cek fisik
Pemkab/kota
Jumlah Bunting Keguguran Lahir Anak
Anak yang Mati
Tidak Bunting
Jlh Akhir
23-04-2007 Pekanbaru 50 ** - - - ** 50
24-04-2007 Rokan Hulu 200 * 82 8 3 2 94 201
25-04-2007 Kampar 150 ** 9 20 3 ** 167
25-04-2007 Pelalawan 200 ** - 2 - ** 202
* dari 200 ekor sapi yang ditemukan, 16 ekor diantaranya belum dilakukan pemeriksaan kebuntingan.
** tidak dilakukan pengujian.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ternak yang telah dikirim kepada peternak sapi
di Kabupaten Rokan Hulu tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam
kontrak sebanyak 94 ekor.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Kontrak Nomor : 524.1 UM/Disnak/
1089/11.06 (Pihak Pertama) dan Nomor : 11/PCPA-PBR/X/2006 (Pihak Kedua)
tanggal 6 November 2006 pada :
a. Pasal 7:Ayat (2) yang menyatakan bahwa pembayaran pertama dapat dilakukan
sebesar 70% oleh pihak pertama kepada pihak kedua melalui Gubernur Riau Cq.
Biro Keuangan Sekretaris Daerah Riau secara beban tetap dan dibebankan pada
DASK Dinas Peternakan Provinsi Riau Nomor 16/DASK-KEU/2006 tanggal 27
Maret 2006 dengan kode rekening 2.02.03.03.18.01.01.2 setelah pengadaan bibit
ternak sapi bagi masyarakat miskin se Provinsi Riau tersebut telah
diserahterimakan dalam keadaan sehat ditangan petani dengan bukti tanda terima
dan berita acara penyerahan barang sejumlah ternak yang diadakan diketahui oleh
pengguna anggaran dan pada Ayat (3) yang menyatakan bahwa pembayaran
terakhir dilakukan 10% oleh pihak pertama kepada pihak kedua melalui Gubernur
Riau Cq. Biro Keuangan Sekretaris Daerah Riau secara beban tetap dan dibebankan
pada DASK Dinas Peternakan Provinsi Riau Nomor 16/DASK-KEU/2006 tanggal
44
27 Maret 2006 dengan kode rekening 2.02.03.03.18.01.01.2 setelah pengadaan bibit
ternak sapi bagi masyarakat miskin se Provinsi Riau tersebut telah diserah
terimakan dalam keadaan sehat dengan jumlah yang cukup setelah 7 hari ditangan
petani dan 40 hari apabila terjadi abortus kepada Dinas Peternakan Provinsi Riau
yang dinyatakan dengan berita acara serah terima pekerjaan dari pihak kedua
kepada pihak pertama.
b. Pasal 8 butir g yang menyatakan pengenaan denda sebesar 1 permil untuk setiap
hari keterlambatan sampai setinggi-tingginya 5 persen dari nilai kontrak.
Hal tersebut mengakibatkan :
a. Realisasi pembayaran kepada rekanan atas pengadaan sapi sebanyak 1.200 ekor
sebesar Rp13.839.500.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja.
b. Pekerjaan terlambat diselesaikan dan kepada rekanan dapat dikenakan denda
maksimal sebesar Rp691.975.000,00 (Rp5% x Rp13.839.500.000,00).
c. Hilangnya kesempatan penerimaan Jasa Giro atau Bunga Bank oleh Kas Daerah
atas uang yang telah dicairkan sebesar Rp11.071.600.000,00 yang mengendap
selama empat bulan direkening perusahaan dan kelebihan pembayaran dari biaya
pemeriksaan kesehatan hewan sebesar Rp109.039.500,00.
d. Ternak yang diterima peternak di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 94 ekor tidak
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak dan kondisi ternak yang
diterima pada kabupaten lainnya belum dapat diketahui secara pasti spesifikasinya.
Hal tersebut terjadi karena :
a. Adanya itikad tidak baik Pengguna Anggaran untuk menghabiskan uang daerah.
b. Kontraktor tidak mampu melaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
kontrak.
c. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Riau tidak tegas dalam melaksanakan perjanjian
kerja kepada kontraktor.
Menurut Kepala Sub Dinas Pengembangan Ternak Besar dan Kecil, kondisi
yang diungkapkan memang terjadi dan segera akan ditindaklanjuti dengan melakukan
penagihan kepada pihak rekanan denda akibat pekerjaan tidak dapat dilaksanakan tepat
45
waktu, serta menagih kembali biaya pemeriksaan kesehatan yang tidak dilaksanakan,
kemudian disetorkan ke Kas Daerah.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan Pengguna Anggaran untuk memblack list rekanan yang
bersangkutan, karena dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaan yang diberikan,
serta menagih denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan biaya kesehatan
yang telah terlanjur dibayarkan, sedangkan pemeriksaan tidak dilaksanakan harus
ditagih kepada rekanan, kemudian disetor ke Kas Daerah.
b. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya lebih tegas dalam
melaksanakan sanksi kepada rekanan sesuai dengan surat perjanjian kerja.
14. Penetapan Pemenang atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan atas Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesar Rp659.292.000,00
Dalam rangka meningkatkan kinerja serta memperoleh data dan informasi
tentang wajib pajak daerah untuk PKB dan BBN-KB yang lebih akurat, maka Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Riau menganggarkan kegiatan Peningkatan System
Pelayanan Samsat On-Line pada APBD Tahun Anggaran 2006 sebesar
Rp2.165.362.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.709.400.000,00 atau 78,94%.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah dibentuk Panitia Pengadaan dan
Pemeriksa Barang dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau
Nomor : KPTS. 15 Tahun 2006 tanggal 25 Juli 2006. Sesuai keputusan tersebut Panitia
Pengadaan telah melakukan proses pelelangan yang dilaksanakan dari tanggal 3
Oktober s.d 20 November 2006.
Dalam proses pelelangan tersebut telah dilakukan evaluasi atas seluruh
peserta lelang oleh panitia pengadaan dengan hasil yang dituangkan ke dalam Berita
46
Acara Hasil Evaluasi Pelelangan Nomor : 013.9/BAHP-OL/ DIPENDA/2006 tanggal
1 November 2006 serta ditandangani oleh seluruh anggota panitia pengadaan dengan
Calon Pemenang, sebagai berikut:
a. Calon Pemenang I adalah CV. Sarana Kencana dengan harga penawaran sebesar
Rp1.659.108.000,00.
b. Calon Pemenang II adalah CV. Sri Tribuana dengan harga penawaran sebesar
Rp1.990.840.500,00.
c. Calon Pemenang III adalah PT. Matrica Consulting Service dengan harga
penawaran sebesar Rp2.013.550.000,00.
Usulan calon pemenang tersebut di atas telah disampaikan kepada Pengguna Anggaran
berdasarkan Surat Nomor : 014.b/USUL-PAN/DIPENDA/2006 tanggal 7 Nopember
2006, namun pengguna anggaran tidak menyetujui usulan calon pemenang dari panitia
lelang tersebut bahkan pengguna anggaran menetapkan CV. Benteng Tambusai yang
telah dinyatakan kalah sebagai pemenang lelang.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap spesifikasi teknis diketahui bahwa
spesifikasi teknis dalam dokumen tender berbeda dengan spesifikasi dalam kontrak
(mutu lebih rendah).
Adapun dokumen yang telah direkayasa untuk memenangkan CV Benteng
Tambusai Jaya adalah :
a. Berita Acara Hasil Evaluasi Pelelangan Nomor : 013.9/BAHP-OL/Dipenda/ 2006
tanggal 1 November 2006 yang ditetapkan pemenang pertama CV Benteng
Tambusai Jaya sebesar Rp1.709.400.000,00 adalah palsu, yang merupakan
rekayasa tanpa ditandatangani oleh Panitia Lelang.
b. Penelitian Kelengkapan Administrasi Kualifikasi untuk CV Sarana Kencana pada
penilaian Bukti Pengalaman dinyatakan tidak lengkap sedangkan pada evaluasi
pertama telah dinyatakan lengkap.
c. Evaluasi dengan Metode Merit Sistem Score menunjukkan bahwa CV Benteng
Tambusai Jaya memenuhi syarat dan formatnya berbeda dengan milik panitia yaitu
menscanning tandatangan panitia lelang.
47
d. Daftar Kuantitas dan Harga serta Spesifikasi Teknis, persyaratan minimal
Hardware yang ditawarkan dalam dokumen lelang sudah berbeda dengan yang ada
dalam kontrak pelaksanaan.
Menurut penjelasan panitia pengadaan mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi seperti tersebut di atas, pada dasarnya mereka tidak mengetahui, karena hasil
evaluasi yang panitia pengadaan disampaikan kepada Pengguna Anggaran adalah
seperti calon pemenang I, II dan III di atas, sedangkan CV Benteng Tambusai Jaya
tidak termasuk diantaranya.
Sesuai dengan Surat Pengguna Anggaran (Kepala Dinas) Nomor :005/DPD/I/2006/975
tanggal 6 November 2006 kepada CV Benteng Tambusai Jaya diketahui bahwa
rekanan tersebut diundang untuk ikut melakukan presentasi prototype pekerjaan
teknologi, walaupun hasil presentasinya tidak sempurna dibandingkan hasil yang
disampaikan oleh CV Sarana Kencana (sebagai pemenang I).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemenang tender (CV Banteng
Tambusai) dalam dokumen kontrak tidak layak untuk melaksanakan pekerjaan
peningkatan system pelayanan samsat on-line dan karena telah terjadi rekayasa
terhadap proses tender yang menimbulkan selisih harga penawaran, sehingga
merugikan keuangan daerah sebesar Rp50.292.000,00 (Rp1.709.400.000,00 -
Rp1.659.108.000,00).
Selanjutnya dilaksanakan pekerjaan tersebut dengan kontrak Nomor :
023/510.3/KTR/DPD/2006 (Pihak Kesatu) dan Nomor : 01/SP/BTJ/Dipenda Prov
Riau/X/06 (Pihak Kedua) tanggal 20 November 2006 kegiatan Peningkatan System
Pelayanan Samsat On-Line Se-Provinsi Riau (Bengkalis dan Rokan Hulu) dengan nilai
Rp1.709.400.000,00 (termasuk pajak) antara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau
dengan CV Benteng Tambusai Jaya dengan jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari
kalender sejak dari tanggal 20 November s.d 19 Desember 2006, diantaranya terdapat
pekerjaan :
a. Sistem Komputerisasi Samsat Bengkalis dan Pasir Pangaraian
1) Hardware senilai Rp351.600.000,00.
2) Software senilai Rp557.000.000,00.
48
3) Instalasi dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00.
b. Jaringan Sistem Samsat Online Bengkalis dan Pasir Pangarayan
1) Hardware senilai Rp32.400.000,00
2) Software senilai Rp557.000.000,00
3) Instalasi dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00
Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima
Barang Nomor : 03/BAP/SO/XII/2006 tanggal 19 Desember 2006 dan telah dibayar
100% sesuai dengan SPM Nomor: 008994/BL-BA/BT/2006 tanggal 28 Desember
2006 sebesar Rp1.709.400.000,00.
Hasil pemeriksaan keberadaan fisik tanggal 12 April 2006 dan tanggal 16
April 2006 pada Kantor Samsat Rokan Hulu dan Kantor Samsat Bengkalis diketahui
bahwa jaringan Samsat Online belum dapat digunakan karena voltage listrik kurang
sesuai dengan standard yang diharapkan, serta listrik pada kedua kabupaten sering
mati, sehingga menurut pengguna system (kantor pendapatan di kabupaten) dikuatirkan
alat tersebut akan rusak. Pada Kantor Samsat Bengkalis terdapat dua komputer client
yang belum terpasang karena ruangan kantor kurang memadai untuk menampung
pemasangan kedua komputer client tersebut.
Berdasarkan daftar kuantitas dan harga dalam kontrak terdapat item pekerjaan
yang tidak layak dibayarkan sebesar Rp609.000.000,00 yaitu :
a. Pada pekerjaan Sistem Komputerisasi Samsat terdapat item pembayaran software
Komputer Client 12 Unit @ Rp6.500.000,00 atau senilai Rp78.000.000,00 dan
Smart Terminal 12 Unit @ Rp8.500.000,00 atau senilai Rp102.000.000,00.
Hasil pemeriksaan fisik tanggal 12 dan 16 April 2006 diketahui bahwa Smart
Terminal diganti dengan Komputer Client yang fungsinya sama dengan Smart
Terminal.
Dengan demikian selisih harga sebesar Rp24.000.000,00 {(Rp8.500.000,00 –
Rp6.500.000,00 ) x 12 Unit}.
b. Pada pekerjaan Jaringan Sistem Samsat On-line Bengkalis dan Pasir Pangaraian
terdapat item pembayaran untuk Software senilai Rp557.000.000,00 serta Instalasi
dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00. Terhadap item pembayaran ini tidak perlu
49
karena item pembayaran ini sudah termasuk pada item pembayaran Sistem
Komputer Samsat dan Kantor Dipenda Provinsi cukup mengakses data dari
masing-masing kantor samsat di daerah Rokan Hulu dan Bengkalis, sehingga
terjadi kelebihan perhitungan sebesar Rp585.000.000,00 (Rp557.000.000,00 +
Rp28.000.000,00).
Kondisi di atas tidak sesuai dengan :
a. Keppres Nomor 61 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Bagian Kelima Etika Pengadaan pada :
1) Pasal 5 yang menyatakan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa
dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus
mematuhi etika antara lain huruf g. menghindari dan mencegah penyalagunaan
wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan
atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.
2) Pasal 36 menyebutkan antara lain :
a) Ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah selesaikan, baik secara sebagian atau
seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk
memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang
disyaratkan dalam kontrak.
b) Ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima penyerahan
pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan kontrak.
b. Syarat Khusus Kontrak menyebutkan persyaratan minimal Hardware untuk
Komputer Server dan Komputer Client Branded.
Hal tersebut mengakibatkan :
a. Dokumen lelang yang dilampirkan dalam kontrak tidak menggambarkan hasil
pelelangan yang murni dan kompetisi yang layak.
50
b. Kerugian Keuangan Daerah dari selisih harga kontrak pemenang lelang yang
diusulkan panitia lelang dengan kontrak yang ditetapkan pengguna anggaran
sebesar Rp50.292.000,00.
c. Barang yang diterima tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp609.000.000,00 (Rp24.000.000,00 +
Rp585.000.000,00).
Hal tersebut terjadi karena :
a. Adanya iktikad tidak baik pengguna anggaran untuk menguntungkan pihak tertentu
dengan penyalahgunaan wewenangnya.
b. Kepala Sub Dinas Perencanaan tidak melibatkan Konsultan Perencanaan di bidang
IT dalam menyusun item-item pekerjaan, sehingga terjadi kelebihan perhitungan
atas item-item pembayaran yang seharusnya tidak diperlukan.
c. Kepala Dinas dan Pemimpin Kegiatan tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Kepala Dinas Pendapatan penetapan pemenang tersebut di atas
berdasarkan hasil evaluasi dan persetujuan langsung dari ketua panitia pengadaan,
sehingga berarti ketua pengadaan dengan pasti mengetahui dan menyetujui pemenang
lelang tersebut. Persepsi kelebihan pembayaran pada item software terjadi karena
kesalahan dalam format daftar kuantitas dan harga pada dokumen lelang
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Pengguna Anggaran dan Pemimpin
Kegiatan karena telah menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan pihak
tertentu dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatan system pelayanan samsat on-
line.
b. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan
supaya dalam melaksanakan pekerjaan yang spesifik melibatkan konsultan
perencanaan dibidang akan dilaksanakan.
51
c. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran agar segera menyetorkan kerugian
daerah sebesar Rp659.292.000,00 (Rp50.292.000,00 + Rp609.000.000,00) ke Kas
Daerah.
Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran telah
menindaklanjuti dengan menyetorkan uang pada tanggal 20 Juni 2007 ke kas daerah
untuk pengembalian kelebihan pembayaran pekerjaan senilai Rp.609.000.000,00 dan
pengembalian selisih harga kontrak senilai Rp.50.292.000,00.
52
B. Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Penyajian Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
1. Pihak Legislatif dan Eksekutif Belum Melakukan Pembahasan Ranperda Tentang Penyertaan Modal
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006, Pemerintah Provinsi
Riau telah menyalurkan penyertaan modal kepada tiga Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yangmana Pemerintah Provinsi Riau merupakan pemegang saham mayoritas
atas saham BUMD tersebut, yaitu sebagai berikut: No BUMD Kode Rekening Anggaran Realisasi
1 PT Bank Riau 3.01.03.2.02.01.01.0 26.982.000.000,00 26.982.000.000,00
2 PT PIR 3.01.03.2.03.01.01.0 24.000.000.000,00 24.000.000.000,00
3 PT RAL 3.01.03.2.09.01.01.0 12.200.000.000,00 12.200.000.000,00
JUMLAH 63.182.000.000,00 63.182.000.000,00
Penyertaan modal kepada tiga BUMD tersebut belum didukung dengan Peraturan
Daerah yang khusus mengatur tentang Penyertaan Modal . Mengenai peraturan daerah
tentang penyertaan modal ini telah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada saat
mengevaluasi rancangan Perda APBD Tahun Anggaran 2006, agar dapat memenuhi
prinsip transparansi anggaran, maka penyertaan modal yang dilakukan harus
mempunyai dasar hukum yang jelas, yaitu peraturan daerah yang mengatur tentang
penyertaan modal tersebut. Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
903/543/SJ tanggal 20 Maret 2006 tentang evaluasi rancangan Perda APBD dan
rancangan Pergub. penjabaran APBD Tahun Anggaran 2006 telah merekomendasikan
agar ditetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal kepada BUMD.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pihak legislatif kurang
memperhatikan hal-hal yang dianggap lebih penting dibahas yaitu antara lain tentang
Ranperda Penyertaan Modal sesuai ketentuan yang berlaku.
53
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada pasal
41 ayat (5) yang menyatakan pernyertaan modal pemerintah daerah pada
perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah pada:
1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan
dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan
manfaat untuk masyarakat.
2) Pasal 18 ayat (2) yang menyatakan bahwa penganggaran untuk setiap
pengeluaran APBD harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.
3) Pasal 75 yang menyatakan penyertaan modal pemerintah daerah dapat
dilaksanakan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran
berkenaan telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal
daerah berkenaan.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi penyertaan modal Pemerintah Provinsi
Riau kepada tiga BUMD senilai Rp63.182.000.000,00 belum didukung dengan
peraturan daerah atau payung hukum.
Hal tersebut terjadi karena pihak legislatif dan pihak eksekutif dhi. Kepala
Biro Hukum dan Biro Keuangan belum memberikan usulan atas ranperda penyertaan
modal.
Menurut Sekretaris DPRD, kondisi di atas memang terjadi, namun usulan
ranperda dari pihak eksekutif tentang penyertaan modal belum ada.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau memerintahkan Sekretaris
Daerah secara tertulis untuk segera memerintahkan Kepala Biro Hukum dan Kepala
Biro Keuangan supaya mempersiapkan usulan ranperda tentang Penyertaan Modal
Daerah guna dibahas dengan pihak legislatif.
54
2. Realisasi Beberapa Belanja Pada Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2006 Belum Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban (SPJ)
belanja Sekretariat Daerah diketahui adanya pembayaran bantuan biaya pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dibebankan pada akun Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi
Pemerintah Provinsi Riau (rek. 2.01.03.1.01.15.02.1) kepada Sekretaris Daerah sebesar
Rp25.000.000,00 setiap bulan dan kepada tiga orang Asisten di lingkungan Sekretariat
Daerah masing-masing sebesar Rp15.000.000,00 setiap bulan atau dengan total
pembayaran sebesar Rp815.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar
Rp122.250.000,00. Disamping itu terdapat juga pembayaran yang dibebankan pada
akun Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau (rek.
2.01.03.1.01.15.03.1) yang dibayarkan rutin setiap bulan kepada staf Bagian Keuangan
dalam menyelesaikan administrasi keuangan di lingkungan Sekretariat Daerah, serta
kepada pejabat dan satuan pemegang kas dalam rangka menyelesaikan administrasi
keuangan di lingkungan Sekretariat Daerah dengan total realisasi pembayaran sebesar
Rp544.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar Rp81.600.000,00, honorarium Tim
Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota sebesar Rp109.000.000,00 dengan
PPh Pasal 21 sebesar Rp16.350.000,00 dan honorarium kepada Anggota Baperjakat
sebesar Rp112.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar Rp16.800.000,00. Total
realisasi pembayaran tambahan penghasilan tersebut di atas sebesar
Rp1.580.000.000,00, namun ternyata belum dipungut PPh Pasal 21 sebesar 15% atau
sebesar Rp237.000.000,00 (Rp122.250.000,00 + Rp81.600.000,00 + Rp16.350.000,00
+ Rp16.800.000,00) oleh Pemegang Kas Sekretariat Daerah.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pada:
1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa yang menjadi obyek pajak adalah
penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
55
Indonesia, yang dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun
termasuk: j. penerimaan atau penerimaan pembayaran berkala;
2) Pasal 21 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemotongan, penyetoran, dan
pelaporan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan jasa atau
kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh: b.
bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
b. Surat Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-545-PJ./2000 tanggal 29 Desember
2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi, Pasal 15 yang menyatakan bahwa tarif sebesar 15% (lima
belas persen) dan bersifat final diterapkan atas dasar penghasilan bruto berupa
honorarium dan imbalan lain dengan nama apapun yang diterima oleh Pejabat
Negara, Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI/POLRI yang sumber dananya berasal
dari Keuangan Negara atau Keuangan Daerah, kecuali yang dibayarkan kepada
Pegawai Negeri Sipil golongan II d ke bawah dan anggota TNI/POLRI berpangkat
Pembantu Letnan Satu ke bawah atau Ajun Inspektur Tingkat Satu ke bawah.
Hal tersebut mengakibatkan Negara kurang menerima Pajak Penghasilan
Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pemegang Kas Sekretariat Daerah lalai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Sekretaris Daerah sebagai Atasan Langsung Pemegang Kas lalai dalam melakukan
pengendalian dan pengawasan atas pekerjaan bawahan.
Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi tersebut
memang terjadi karena pemberian tambahan penghasilan dianggap bantuan dan kurang
56
pahamnya ketentuan tentang perpajakan, namun untuk tahun mendatang akan dipungut
pajak atas seluruh bentuk tambahan penghasilan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan Sekretaris Daerah secara tertulis untuk segera memerintahkan
Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah menagih kekurangan pungut PPh
pasal 21 atas tambahan penghasilan tahun 2006 yang telah diterima oleh para
pejabat struktural, staf Bagian Keuangan, pejabat dan satuan pemegang kas, Tim
Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dan Anggota Baperjakat di
lingkungan Sekretariat Daerah, kemudian menyetorkannya ke Kas Negara.
b. Membuat teguran tertulis kepada Sekretaris Daerah supaya lebih meningkatkan
pengendalian dan pengawasan atas pekerjaan bawahan.
Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah telah menindaklanjuti dengan memungut dan menyetorkan PPh
pasal 21 senilai Rp237.000.000,00 pada tanggal 19 Juni 2007.
3. Anggaran Biaya Dukungan Administrasi pada Tiga Satuan Kerja Belum Sesuai
dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 diketahui terdapat anggaran dan realisasi biaya dukungan administrasi (2.01.xx.1.01.xx.xx.1) pada tiga satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dengan rincian sebagai berikut:
No Satuan Kerja Kode Rekening Rincian Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1 Sekretariat
DPRD 2.01.04.1.01.15.04.1 Biaya Koordinasi dan Konsultasi
Dukungan Kelembagaan Sekretariat DPRD
2.200.000.000,00 1.383.097.999,00 62,87
2 Sekretariat Daerah
2.01.03.1.01.15.02.1
Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi Pemerintah Provinsi Riau
4.500.000.000,00 4.499.997.200,00 99,99
2.01.03.1.01.15.03.1 Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau
10.500.000.000,00 10.499.338.335,00 99,99
3 Dinas Pendapatan
2.01.05.1.01.17.01.1 Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi Dispenda
450.000.000,00 421.500.000,00
93,66
JUMLAH 17.650.000.000,00 16.803.933.534,00 95,20
Dari data di atas dapat diketahui bahwa anggaran dan realisasi biaya
dukungan administrasi pada satuan kerja Sekretariat Daerah paling besar apabila
57
dibandingkan dengan satuan kerja lainnya. Sesuai dengan kode rekening dapat
diketahui bahwa anggaran dan realisasi biaya dukungan tugas dan fungsi tersebut
terdapat pada bagian belanja aparatur, kelompok belanja administrasi umum, jenis
belanja pegawai/personalia dengan objek belanja biaya dukungan administrasi.
Hasil pemeriksaan secara uji petik dan tracing atas bukti dokumen
pertanggungjawaban pemegang kas satuan kerja di atas, menunjukkan bahwa biaya
dukungan administrasi tersebut digunakan untuk belanja barang dan jasa, bantuan
dalam perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan belanja bantuan keuangan. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan penganggaran adalah untuk menampung realisasi objek
belanja lainnya yang pagu anggarannya telah habis atau pengeluaran yang tidak
mempunyai kode rekening tersendiri, sebagai contoh: pada Sekretariat DPRD tidak ada
penganggaran biaya bantuan keuangan untuk LSM dan biaya tamu.
Penganggaran biaya dukungan administrasi tersebut sesuai kode rekening
dapat diindikasikan bertujuan sebagai berikut: ditempatkan pada bagian belanja
aparatur; karena diperuntukkan/diberikan kepada aparatur, pada kelompok belanja
administrasi umum; berarti untuk belanja yang bersifat tidak langsung, jenis belanja
pegawai/personalia; supaya dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, objek biaya
dukungan administrasi; agar dapat diberikan untuk seluruh kegiatan atau aktivitas
aparatur tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan
Rancangan Peraturan Gubernur tentang APBD dan Perubahan APBD diketahui bahwa
Menteri Dalam Negeri dhi. sebagai Pemerintah Atasan Pemerintah Provinsi telah
memberikan hasil evaluasi dengan memutuskan agar anggaran biaya dukungan
administrasi pada ketiga satuan kerja tersebut diformulasikan dalam bentuk kegiatan
yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan azas kepatutan dan kewajaran.
Namun hasil evaluasi ini tidak ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal
185 ayat (1) dan (5) yang menyatakan Rancangan Perda Provinsi tentang APBD
58
yang telah disetujui bersama dan rancangan Peraturan Gubernur tentang penjabaran
APBD sebelum ditetapkan oleh Gubernur paling lambat tiga hari disampaikan
kepada Menteri Dalam negeri untuk dievaluasi dan apabila hasil evaluasi tidak
ditindaklanjuti oleh Gubernur dan DPRD dan Gubernur tetap menetapkan
rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Peraturan Gubernur tentang
penjabaran APBD menjadi Perda dan Peraturan Gubernur, maka Menteri Dalam
Negeri dapat membatalkan Perda dan Peraturan Gubernur dimaksud.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah pada pasal 39 ayat (2) yang menyatakan bahwa penyusunan anggaran
berdasarkan prestasi kerja yang dilakukan berdasarkan capaian kerja, indikator
kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan
minimal.
c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 19 ayat (1) yang menyatakan
bahwa arah dan kebijakan umum APBD serta Strategis dan Prioritas APBD
merupakan pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program,
kegiatan dan anggaran, ayat (2) menyatakan bahwa usulan program, kegiatan dan
anggaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip anggaran kinerja.
d. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 903/543/SJ tanggal 20 Maret 2006 tentang
evaluasi rancangan Perda APBD dan rancangan Pergub. penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-573 Tahun
2006 tanggal 6 November 2006 tentang evaluasi rancangan Perda Perubahan
APBD dan rancangan Pergub. penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2006
yang menyatakan dan memutuskan agar anggaran biaya dukungan administrasi
diformulasikan dalam bentuk kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Anggaran
Satuan Kerja (RASK) yang bersangkutan dengan mempertimbangkan azas
kepatutan dan kewajaran
Hal tersebut mengakibatkan realisasi biaya dukungan administrasi secara
bukti materil belum sesuai dengan prinsip akuntansi, karena telah terjadi kesalahan
pembebanan yang seharusnya dapat ditampung pada kode rekening yang tersedia.
59
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna anggaran dalam mengajukan rencana anggaran satuan kerja (RASK)
tidak mematuhi ketentuan tentang penganggaran belanja dengan pendekatan kinerja
atau berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai.
b. Tim Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 bekerja tidak berdasarkan ketentuan
yang berlaku untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja dalam membahas RASK
yang diusulkan pengguna anggaran satuan kerja yang bersangkutan dan tidak
menindaklanjuti rekomendasi Menteri Dalam Negeri atas evaluasi rancangan perda
dan rancangan pergub. APBD Tahun Anggaran 2006.
Menurut Kepala Dinas Pendapatan anggaran biaya dukungan administrasi
telah dijadikan bagian dari suatu kegiatan sesuai dengan perubahan DASK serta
pengeluaran dilaksanakan berdasarkan keputusan gubernur dan menurut Sekretaris
DPRD, biaya koordinasi dan konsultasi dukungan kelembagaan Sekretariat DPRD
memang tidak diformulasikan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan dalam RASK,
namun secara realita kegiatan pada sekwan harus berjalan dan tidak dapat dihindari,
sehingga digunakanlah biaya tersebut di atas.
Perubahan yang dilakukan Dinas Pendapatan belum memenuhi syarat suatu
penganggaran kinerja, karena anggaran biaya dukungan tidak dijadikan suatu bagian
penganggaran dalam bentuk kegiatan, namun anggaran biaya dukungan digunakan
untuk tambahan belanja lainnya dalam melaksanakan kegiatan.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran satuan kerja terkait supaya
dalam mengusulkan RASK mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan berbasis
kinerja serta memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif
untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya
dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan satuan kerja mematuhi ketentuan
pengelolaan keuangan daerah serta disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi.
60
4. Biaya Kegiatan Operasional, Pemeliharaan serta Administrasi Umum pada
Kegiatan Pelayanan Satu Atap di Badan Promosi dan Investasi sebesar
Rp512.408.750,00 Dianggarkan pada Dokumen Anggaran Satuan Kerja Melalui
Belanja Modal (BM)
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Provinsi Riau atas APBD Tahun
Anggaran 2006 dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Badan Promosi dan
Investasi (BPI) terdapat anggaran Belanja Modal untuk kegiatan Pelaksanaan
Pelayanan Satu Atap sebesar Rp1.124.000.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.021.296.550,00 atau 90,87%. Diantara biaya kegiatan pelaksanaan pelayanan satu
atap tersebut terdapat anggaran belanja modal alat kantor lainnya (rek.
2.08.01.3.12.01.02.2) sebesar Rp572.493.500,00 dengan realisasi sebesar
Rp512.408.050,00 atau 89,51%.
Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap
satuan kerja menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), kemudian RASK
tersebut dibahas Pengguna Anggaran yang bersangkutan dengan kelompok kerja
(pokja) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005
tanggal 15 Agustus 2005. Hasil pembahasan dijadikan dokumen Rancangan APBD
yang disampaikan kepada Panitia Anggaran DPRD untuk dibahas dan disepakati.
Setelah ada kesepakatan dan persetujuan, disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri
untuk dievaluasi dan kemudian dapat dijadikan Peraturan Daerah tentang APBD
setelah sebelumnya pemerintah Provinsi Riau memperbaiki Ranperda berdasarkan
hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri. Setelah ditetapkan Perda, paling lambat satu
bulan kemudian ditetapkan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) sebagai acuan
setiap Pengguna Anggaran dalam melakukan kegiatan dan pengeluaran (belanja).
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban
realisasi BM tersebut diketahui bahwa berdasarkan bukti pertanggungjawaban atas
realisasi Belanja Modal untuk kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap yang
berkantor pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau diketahui bahwa
seluruh realisasi belanja merupakan bagian Belanja Modal untuk alat-alat kantor dan
61
rumah tangga (rek. 2.08.01.3.12.01.02.2) senilai Rp512.408.750,00, dengan rincian
bukti pertanggungjawaban untuk biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan
sebesar Rp40.987.500,00, biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan sebesar
Rp7.200.000,00, biaya makan dan minum tamu kantor pelayanan sebesar
Rp1.787.500,00, biaya pembelian alat tulis kantor untuk pelayanan sebesar
Rp72.730.000,00, biaya cetak blanko dan buku panduan sebesar Rp94.813.750,00,
biaya pengadaan papan informasi dan kotak saran sebesar Rp38.600.000,00, honor-
honor jabatan yang berkaitan dengan kegiatan sebesar Rp39.000.000,00, biaya seragam
pegawai pelayanan sebesar Rp53.120.000,00 dan biaya perjalanan dinas dalam rangka
melakukan studi banding dan sosialisasi kegiatan pelayanan terpadu sebesar
Rp164.170.000,00. Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat
dilihat pada lampiran B.4-1.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa realisasi belanja modal alat kantor
lainnya (rek. 2.08.01.3.12.01.02.2) sebesar Rp512.408.750,00 bukan merupakan biaya
yang diperlukan untuk memperoleh asset berupa alat kantor lainnya, namun
merupakan biaya operasional rutin yang diperlukan dalam melakukan pelayanan
terpadu, serta biaya study banding. Biaya-biaya yang salah pembebanan tersebut
ternyata dianggarkan dalam DASK Belanja Modal BPI Provinsi Riau yang seharusnya
dianggarkan dalam kegiatan BOP dan BAU.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:
1) Pasal 25 ayat (2) yang menyatakan bahwa Dokumen Anggaran Satuan Kerja
(DASK) memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh Pengguna Anggaran.
2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan
tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.
3) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-
jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri
dengan bukti-bukti yang sah.
62
4) Lampiran VIII Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada Bagian Penyusunan
Rancangan Anggaran Unit Kerja yang menyatakan bahwa Belanja
Modal/Pembangunan adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai
kegiatan investasi yang menambah aset daerah.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja modal alat kantor lainnya senilai
Rp512.408.750,00 pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau tidak
menggambarkan kondisi senyatanya atau belanja modal alat kantor lainnya senilai
Rp512.408.750,00 tidak dapat diakui sebagai penambahan asset daerah pada Neraca.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dalam mengajukan personil pelaksana kegiatan BOP dalam
event luar negeri tidak mempedomani DASK yang telah ditetapkan dan dalam
pengajuan RASK atau DASK kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap tidak
memahami klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip akuntansi.
b. Kelompok Kerja Tim Anggaran dalam membahas RASK kegiatan BOP dan BM
Badan Promosi dan Investasi tidak mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan
daerah.
Menurut Kepala BPI penganggaran BM untuk kegiatan pelayanan satu atap
memang terjadi, namun saat evaluasi RASK satuan kerja oleh tim anggaran eksekutif
tidak dilakukan koreksi dan ternyata dalam pelaksanaan lebih diperlukan untuk biaya
operasional.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :
a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya dalam menyusun
RASK satuan kerja mengikuti ketentuan klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip
akuntansi.
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif
untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya
dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan BOP dan BM satuan kerja
mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan daerah serta prinsip-prinsip akuntansi.
63
5. Terdapat Realisasi Belanja Badan Administrasi Dan Pendidikan/Latihan Pegawai
(BADP) sebesar Rp221.000.000,00 yang Dianggarkan pada Sekretariat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 22 Tahun 2001 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Administrasi dan Pendidikan
Latihan Pegawai (BADP) disebutkan bahwa BADP adalah perangkat daerah yang
diserahkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan
otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan di bidang
administrasi, dan pendidikan latihan pegawai. Adapun tugas pokok dan fungsi BADP
antara lain adalah mengkoordinasikan, memadukan, menyelaraskan, dan menyerasikan
kebijaksanaan dan kegiatan administrasi pegawai, pengembangan dan pembinaan
administrasi pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai di daerah, organisasi, dan tata
laksana, serta menyediakan dukungan untuk pengembangan administrasi pegawai,
pendidikan dan pelatihan pegawai dan peningkatan karier pegawai.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) BAU Aparatur pada Sekretariat Daerah diketahui terdapat pengeluaran atas
kegiatan Tupoksi BADP, yaitu pembayaran honorarium kepada Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan Daerah (Baperjakat) sebesar Rp112.000.000,00 dan
pembayaran honorarium kepada Tim Penilai Calon Sekda Kabupaten/Kota sebesar
Rp109.000.000,00 yang dibebankan sebagai Belanja Pegawai pada objek Biaya
Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau (2.01.03.1.01.15.03.1) dengan
rincian sebagai berikut: NO TGL BKU NO
BKU URAIAN JML (Rp)
BAPERJAKAT 1 08 Mei 2006 166 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah
Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP 13.000.000,00
2 08 Mei 2006 166 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP
34.000.000,00
3 10 Oktober 2006 2555 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP
12.000.000,00
4 10 Oktober 2006 2556 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP
27.000.000,00
5 07 Desember 2006 1815 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP
18.000.000,00
6 07 Desember 2006 1817 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP
8.000.000,00
Jumlah (1)
112.000.000,00
64
TIM PENILAI CALON SEKDA KAB/KOTA 1 01 September
2006 898 Bantuandukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim
Penilai calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Mei s.d Agustus 2006
19.000.000,00
2 01 September 2006
900 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Mei s.d Agustus 2006
19.000.000,00
3 01 September 2006
901 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Januari s.d April 2006
16.000.000,00
4 01 September 2006
902 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Januari s.d April 2006
17.000.000,00
5 12 Oktober 2006 2688 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln September/Oktober 2006
9.500.000,00
6 12 Oktober 2006 2689 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln September/Oktober 2006
9.500.000,00
7 07 Desember 2006
1810 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Nopember/Desember 2006
9.500.000,00
8 07 Desember 2006
1814 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Nopember/Desember 2006
9.500.000,00
Jumlah (2) 109.000.000,00 Jumlah (1) + (2) 221.000.000,00
Pembayaran kedua honorarium tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Riau Nomor KPTS.308/IV/2004 tentang Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan Daerah Provinsi Riau yang salah satu pasalnya menyatakan bahwa biaya
yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Baperjakat dibebankan pada
Belanja Daerah (Sekretariat Daerah) dan Keputusan Gubernur Riau Nomor
KPTS.94/III/2005 tentang Pembentukan Tim Penilai Calon Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Riau yang salah satu pasalnya menyatakan
bahwa segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini,
dibebankan pada APBD Provinsi Riau (Sekretariat Daerah).
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan
Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
65
a. pasal 3 ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap bidang pemerintahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perangkat-perangkat daerah yang
bertindak sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing.
b. Pasal 19 ayat (2) yang menyatakan bahwa usulan Program, Kegiatan dan Anggaran
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) disusun berdasarkan prinsip-prinsip anggaran
kinerja.
Hal tersebut mengakibatkan penyajian realisasi BAU Aparatur Sekretariat
Daerah senilai Rp221.000.000,00 belum menggambarkan kondisi senyatanya, karena
bukan seharusnya menjadi beban Sekretariat Daerah.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Keputusan Gubernur tentang Baperjakat dan Pembentukan Tim Penilai Calon
Sekda Kabupaten/Kota yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran kinerja,
serta tidak mempertimbangkan tupoksi BADP sesuai perda tentang pembentukan,
susunan organisai dan tata kerja BADP.
b. Kelompok Kerja Tim Anggaran dalam membahas RASK Sekretariat Daerah tidak
mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan daerah.
Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi di atas
memang terjadi, namun pengeluaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan DASK Setda
dan kondisi tersebut pada tahun mendatang tidak akan terjadi lagi.
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Segera mencabut Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS.308/IV/2004 tentang
Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Daerah Provinsi Riau dan
Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS.94/III/2005 tentang Pembentukan Tim
Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Riau.
b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif
untuk menganggarkan biaya untuk tim baperjakat dan tim penilai calon sekretaris
daerah kabupaten/kota pada satuan kerja BADP sesuai dengan tupoksinya.
66
c. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif
untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya
dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan satuan kerja mematuhi ketentuan
pengelolaan keuangan daerah serta disesuaikan dengan tupoksi satuan kerja yang
bersangkutan.
6. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Melalui Dana Usaha Desa Tahun Anggaran 2006 yang Merupakan Kegiatan Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) Belum Disalurkan/Diserap Masyarakat sebesar Rp1.246.500.000,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa pada
Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) terdapat anggaran BOP
Pelayanan Publik kegiatan dukungan usaha desa untuk 22 desa/kelurahan sebesar
Rp16.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp16.000.000.000,00 atau 100%.
Kegiatan dukungan usaha desa tersebut merupakan salah satu program
mendukung K2I Pemerintah Provinsi Riau (memberantas kebodohan, mengentas
kemiskinan dan peningkatan infrastruktur) yaitu upaya mengentas kemiskinan dengan
metoda pemberdayaan masyarakat melalui usaha ekonomi yang disesuaikan dengan
kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada pada daerah.
Program Pemberdayaan Desa (PPD). Program ini merupakan “cost sharing” dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota dan mulai dilaksanakan Tahun 2005 dengan dana dari
APBD Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp11.000.000.000,00 dan dana dari APBD
Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Riau sebesar Rp10.500.000.000,00 yang
disalurkan pada 22 desa/kelurahan. Program Pemberdayaan Desa dilaksanakan berupa
investasi non permanen yang digulirkan kepada masyarakat, sehingga realisasi BOP
Pelayanan Publik untuk kegiatan dukungan usaha desa senilai Rp16.000.000.000,00
telah dilakukan koreksi/reklasifikasi ke akun Penyertaan Modal pada Pembiayaan
Pengeluaran Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006.
Berdasarkan bukti pertanggungjawaban BOP Pelayanan Publik kegiatan
dukungan usaha desa Tahun 2006 diketahui bahwa pencairan dana dilakuan dua tahap
67
yaitu tahap I dengan SPM-BT Nomor 003086/BL-BP/BT/2006 tanggal 1 Oktober 2006
sebesar Rp11.000.000.000,00 yang langsung dipindahbukukan ke rekening Dana
Usaha Desa (DUD) pada BRI Cabang Pekanbaru (kode rekening 0170.01.001091-30-
0) dan tahap II dengan SPM-PK Nomor 008167/BL-BP/PK/2006 tanggal 27 Desember
2006 sebesar Rp5.000.000.000,00, yangmana dana tersebut dipindahbukukan ke
rekening Pemegang Kas BPPM (rek. 01.02.003380.1 Bank Raiu Cabang Utama),
kemudian disalurkan ke rekening Dana Usaha Desa (DUD) yang ada pada
kabupaten/kota. Menurut penjelasan dan dokumen SPP yang diajukan Pemegang Kas
BPPM diketahui bahwa SPP yang diajukan ke Biro Keuangan adalah SPP-BT pada
tanggal 18 Desember 2006, namun ternyata SPM yang diterbitkan Biro Keuangan
adalah SPM-PK pada tanggal 27 Desember 2006, kemudian pemegang kas
menyetorkan dana tersebut ke rekening DUD di PT BRI (Persero) Tbk Cabang
Pekanbaru tanggal 4 Januari 2007, serta Kepala BPPM meminta kepada Kepala PT
BRI (Persero) Tbk Cabang Pekanbaru untuk segera mentransfer ke rekening DUD
kabupaten/kota yang ada pada desa/kelurahan yang telah ditetapkan.
Lokasi penerima Dana Usaha Desa/Kelurahan ditetapkan melalui SK
Gubernur berdasarkan usulan dari Bupati/Walikota. Berdasarkan SK Gubernur
tersebut, desa/kelurahan yang menerima Dana Usaha Desa diwajibkan membuka
rekening dengan nama Rekening Dana Usaha Desa- Simpan Pinjam (UED-SP) atas
nama desa/kelurahan dengan tiga spesemen tanda tangan yang terdiri dari kepala
desa/lurah, ketua LPM atau Ketua LKMD dan satu orang wakil masyarakat perempuan
yang dipilih melalui musyawarah desa/kelurahan.
Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa Tahun
Anggaran 2006 yang disusun oleh spesialis data kondisi 31 Desember 2006 dan 31
Maret 2007 diketahui bahwa DUD tahap I untuk 32 desa/kelurahan sebesar
Rp11.000.000.000,00 baru disalurkan hingga akhir Tahun Anggaran 2006 sebesar
Rp7.445.100.000,00 pada 10 kabupaten/kota untuk 19 desa/kelurahan. Sedangkan
DUD tahap II sebesar Rp5.000.000.000,00 dan sisa DUD tahap I sebesar
Rp3.554.900.000,00 (Rp11.000.000.000,00 – Rp7.445.100.000,00) disalurkan ke
rekening Dana Usaha Desa- Simpan Pinjam (UED-SP) atas nama desa/kelurahan bulan
68
Januari s.d Maret 2007 hanya sebesar Rp7.308.400.000,00 atau masih terdapat dana
DUD sebesar Rp1.246.500.000,00 (Rp16.000.000.000,00 – Rp7.445.100.000,00 –
Rp7.308.400.000,00) yang belum disalurkan ke rekening UED-SP atau masih
tersimpan di rekening DUD yang ada pada kabupaten/kota.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang pengelolaan keuangan daerah pada pasal 19 yang menyatakan tahun
anggaran APBD meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari s.d 31 Desember.
Hal tersebut mengakibatkan masyarakat terlambat menikmati manfaat Dana
Usaha Desa tahun 2006.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Pemimpin Kegiatan terlambat menyalurkan DUD tahap I
untuk program pemberdayaan desa Tahun 2006.
b. Biro Keuangan dhi. Bagian Perbendaharaan melakukan kesalahan atas penerbitan
SPM untuk program pemberdayaan desa tahap II, sehingga dana tersebut posisi 31
Desember 2006 masih berada pada rekening Pemegang Kas BPPM.
Menurut Kepala BPPM, tidak sependapat telah terjadi keterlambatan, seperti
kondisi di atas, karena kesalahan prosedur pencairan DUD tahap II bukan terjadi di
pihak BPPM, namun terjadi pada Biro Keuangan, sehingga mengakibatkan terlambat
dana tersebut disalurkan kepada rekening DUD yang ada pada kabupaten/kota.
Untuk pencairan DUD tahap II memang benar tidak merupakan kesalahan
pihak BPPM, namun berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa
Tahun Anggaran 2006 yang disusun oleh spesialis data kondisi 31 Desember 2006
dapat diketahui bahwa penyaluran DUD tahap I yang senilai Rp11.000.000.000,00
belum sepenuhnya terealisasi posisi 31 Desember 2006, hanya sebesar
Rp7.445.100.000,00, sedangkan DUD tersebut telah dicairkan sejak tanggal 1 Oktober
2006 sesuai tanggal SPM-BT DUD tahap I.
69
BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat teguran tertulis kepada Kepala BPPM supaya dalam melaksanakan
kegiatan dapat menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan APBD serta prinsip-
prinsip akuntansi, yang meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari s.d 31
Desember.
b. Memerintahkan Kepala BPPM untuk segera menyalurkan DUD PPD tersebut dan
menyampaikan laporan realisasi penyaluran DUD kepada BPK RI.
c. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan untuk membuat teguran tertulis kepada
Kepala Bagian Perbendaharaan yang telah melakukan kelalaian dalam menerbitkan
SPM untuk program pemberdayaan desa tahap II dari SPM-BT menjadi SPM-PK.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran A.1-1
BOP Aparatur
(Rp) (Rp) (Rp)
Kegiatan Reses Anggota DPRD
1. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 11.600.000,00 6.525.000,00
√19/6
2. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 7.395.000,00 10.730.000,00
√19/6
3. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
4. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
5. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
6. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
7. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
8. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
9. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 18.040.000,00 85.000,00
10. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00
√19/6
11. 2.01.04.2.02.02.02.1 4.045.000,00 - 4.045.000,00
√19/6
JUMLAH 148.260.000,00
√ sudah ditindaklanjuti
DAFTAR SPJ YANG TIDAK LENGKAP BUKTI PENDUKUNGNYA
No Kode Rekening Uraian Belanja Nilai Kuitansi Nilai Bukti SPJ Yang Ada
Pembayaran Tidak Ada Bukti Keterangan
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat KotaPekanbaru tgl 25 s.d 30 April2006
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Inhu-Kuansing tgl 25 s.d 30 April2006
Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir
masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya
akomodasi dan transportasi oleh masyarakat
Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir
masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya
akomodasi dan transportasi oleh masyarakat
Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendampingsenilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda terimabantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh masyarakathanya senilai Rp11.600.000,00
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Siak-Pelalawan tgl 25 s.d 30 April2006
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Kampar tgl 25 s.d 30 April2006
Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendamping
adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda
terima bantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh
masyarakat hanya senilai Rp7.395.000,00
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Kampar Agustus 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan
daftar hadir dan bukti tanda terima bantuan biaya akomodasi
dan transportasi oleh masyarakat tidak ada.
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. RohulRohil Agustus 2006
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. RohulRohil Agustus 2006
Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir
masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya
akomodasi dan transportasi oleh masyarakat
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan
daftar hadir dan bukti tanda terima bantuan biaya akomodasi
dan transportasi oleh masyarakat tidak ada.
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Bengkalis - Kota DumaiAgustus 2006
Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir
masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya
akomodasi dan transportasi oleh masyarakat
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Bengkalis - Kota DumaiAgustus '06
Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir
masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya
akomodasi dan transportasi oleh masyarakat
Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Inhu-Kuansing Agustus 2006
Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendamping
adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda
terima bantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh
masyarakat hanya sebesar Rp18.040.000,00
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh anggota DPRD ybs senilai Rp4.045.000,00, sedangkan bukti pengeluaran untuk transportasi lokal yang digunakan anggota DPRD ybs tidak ada.
Bantuan biaya akomodasi dan
transportasi dalam rangka reses
anggota DPRD Provinsi
dengan masyarakat Kab.
Kampar Agustus 2006
Lampiran A.2-3
(Rp) (Rp) (Rp)
Kegiatan Reses Anggota DPRD
1 2.01.04.2.02.02.03.1 50 orang 40 orang 10 orang
47.000.000,00 37.600.000,00 9.400.000,00
2 2.01.04.2.02.02.03.1 53 orang 13 orang 40 orang
49.820.000,00 12.220.000,00 37.600.000,00
3 2.01.04.2.02.02.03.1 53 orang 14 orang 39 orang
49.820.000,00 13.160.000,00 36.660.000,00
83.660.000,00
4 2.01.04.2.02.04.01.1
2.000.000,00 - 2.000.000,00
5 2.01.04.2.02.04.01.12.000.000,00 - 2.000.000,00
4.000.000,00
6 2.01.04.2.02.05.01.1
4.375.000,00 - 4.375.000,00 √19/6
7 2.01.04.2.02.05.01.1
4.375.000,00 - 4.375.000,00 √19/6
8.750.000,00
96.410.000,00
√ sudah ditindaklanjuti
Biaya dokumentasi dalampelaksanaan reses 49oranganggota DPRD, masyarakat daerah pemilihanmasing-masing pada bulanDesember 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping masing-masing anggota DPRD senilai
Rp940.000,00, dengan masyarakat daerah pemilihan
masing-masing pada bulan Desember 2006
DAFTAR SPJ YANG TIDAK LENGKAP BUKTI PENDUKUNGNYA
BOP Aparatur
No Kode Rekening Uraian Belanja Nilai Kuitansi Keterangan
Biaya dokumentasi dalam pelaksanaan reses 50 orang anggota DPRD dengan masyarakat daerah pemilihan masing-masing pada bulan April 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping masing-masing senilai Rp940.000,00 dan
faktur cetak foto, namun tidak dilampirkan bukti
dokumentasi saat pertemuan dengan masyarakat
Biaya dokumentasi dalampelaksanaan reses 40 oranganggota DPRD, masyarakat daerah pemilihanmasing-masing pada bulanAgustus 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping masing-masing anggota DPRD senilai
Rp940.000,00, dengan masyarakat daerah pemilihan masing
masing pada bulan Agustus 2006
Nilai Bukti SPJ Yang Ada
Pembayaran Tidak Ada Bukti
JUMLAH
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp4.375.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk makan dan minum (+snack) tidak ada.
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp4.375.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk makan dan minum (+snack) tidak ada.
Biaya makan dan minum (+
snack) dalam pelaksanaan reses
anggota DPRD Provinsi dengan
masyarakat Kab. Kampar bulan
Agustus 2006
Biaya makan dan minum (+
snack) dalam pelaksanaan reses
anggota DPRD Provinsi dengan
masyarakat Kab. Kampar bulan
Agustus 2006
Biaya sewa tempat dalam
pelaksanaan reses anggota DPRD
Provinsi dengan masyarakat Kab.
Rohul-Rohil bulan Agustus 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp2,000.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk sewa tempat tidak ada.
Biaya sewa tempat dalam
pelaksanaan reses anggota DPRD
Provinsi dengan masyarakat Kab.
Kampar bulan Agustus 2006
Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan
pendamping anggota DPRD ybs senilai Rp2.000.000,00,
sedangkan bukti pengeluaran untuk sewa tempat tidak ada.
LampA. 3-1
Lampiran A. 3-1
REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP
SATKER : SEKRETARIAT DPRD
NO REK : 2.01.04.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.04.1.01.05.17.1 457 31 Oktober 2006
Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Masterplan Penanggulangan Banjir dan Longsor dg Pendekatan Terintegrasi Berbasis Masyarakat, pd tgl 18-21 Sept 06 a.n. Suhardiman Amby 4.700.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
2 458 31 Oktober 2006
Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Masterplan Penanggulangan Banjir dan Longsor dg Pendekatan Terintegrasi Berbasis Masyarakat, pd tgl 18-21 Sept 06 a.n. AB Purba 4.700.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
10 396 21 Nopember 2006
Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Master Plan Penanggulangan Banjir, Longsor, dan Lingkungan di Yogyakarta, 18 sd 21 Sept 06, a.n. A Rahman Jalil 4.700.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
14 799 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Nazief SD 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
15 800 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Akmal 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
16 810 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Willi Cahiruddin 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
17 811 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Said Mukhsin 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
18 812 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Amri Almi 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
19 813 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. T Agustina 2.500.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
42 1101 31 Agustus 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti rapat koordinasi pengawasan & evaluasi peraturan daerah, 30 Agt sd 2 Sept 06 di Denpasar a.n. Doni Aprialdi 3.650.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
43 1102 31 Agustus 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti rapat koordinasi pengawasan & evaluasi peraturan daerah, 30 Agt sd 2 Sept 06 di Denpasar a.n. Indesnawati 3.650.000,00
tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara
36.400.000,00
NO REK : 2.01.04.1.01.11.04.1 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Dukungan Administrasi KesekretariatanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)2 640 29 September 2006 Biaya pembelian cinderamata berupa baju batik Riau keperluan tamu DPRD 19.000.000,00 Tdk ada faktur/BA serah teima
3 663 29 September 2006 Biaya pembelian cinderamata berupa kain songket keperluan tamu DPRD 19.000.000,00 Tdk ada faktur/BA serah teimaJUMLAH 38.000.000,00TOTAL BELANJA PEGAWAI 74.400.000,00
NO REK : 2.01.04.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
2 873 30 Nopember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas Pimpinan DPRD Prov Riau 9.900.000,00 tdk ada BA serah terima
3 1020 29 Desember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas kantor Sekretariat DPRD 13.500.000,00 tdk ada BA serah terima
4 1021 29 Desember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas kantor Sekretariat DPRD 11.250.000,00 tdk ada BA serah terimaJUMLAH 34.650.000,00
NO REK : 2.01.04.1.02.03BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor
NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.02.03.01.1. 87 15 Nopember 2006 Biaya cetak-cetak utk keperluan bag Keu Sekretariat DPRD 19.085.000,00 tdk ada SPK
2 90 15 Nopember 2006 Biaya pembuatan kartu anggota DPRD Prov Riau th 2006 3.975.000,00 tdk ada faktur
JUMLAH (1) 23.060.000,00
1 2.01.04.1.02.03.04.1. 1995 29 Desember 2006Biaya siaran langsung RRI Pekanbaru pd acara Rapat Paripurna DPRD Prov Riau masa sidang III (Sept - Dea 06) 20.000.000,00 tdk ada SPKJUMLAH (2) 20.000.000,00JUMLAH (1) & (2) 43.060.000,00
NO REK : 2.01.04.1.02.04 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Sewa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.02.04.04.1. 17 01 September 2006 Biaya sewa tenda kerucut, meja bulat, & kipas angin 10.750.000,00 tdk ada SPK2 347 26 September 2006 Biaya sewa tenda, kursi, dll 19.660.000,00 tdk ada SPK
JUMLAH 30.410.000,00
NO REK : 2.01.04.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.04.1.02.05.02.1. 1497 31 Agustus 2006Pembayaran biaya pesanan konsumsi utk keperluan rapat-rapat Anggota Komisi dg Tokoh Masyarakat Siak, 9 Agt 06 4.975.000,00 tdk ada faktur
2 72 12 September 2006 Pembayaran pesanan konsumsi utk tamu DPRD Prov Riau, 13-14 Juni 06 2.000.000,00 tdk ada faktur
3 643 29 September 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau, 2,4, 7 Sept 06 14.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima
4 135 15 Nopember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman acara rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau, 3-5 Okt 06 19.000.000,00 tdk ada SPK
LampA. 3-1
5 1945 29 Desember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau dg instansi terkait 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima
6 1947 29 Desember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau dg instansi terkait 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terimaJUMLAH (1) 65.475.000,00
1 2.01.04.1.02.05.03.1. 1943 29 Desember 2006 Pembayaran biaya pesanan konsumsi acara tamu-tamu Pimpinan DPRD 15.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima
2 1495 31 Agustus 2006Pembayaran biaya pesanan konsumsi utk keperluan tamu Pimpinan DPRD dg tokoh masyarakat Riau, 1 Agt 06 4.950.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 19.950.000,00JUMLAH (1) & (2) 85.425.000,00TOTAL BLNJ BARANG & JASA 193.545.000,00
NO REK : 2.01.04.1.03.01.01.1 BAU, Belanja Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.04.1.03.01.01.1 374B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 17 sd 21 Okt 06, a.n. M Ridho 1.025.000,00 tdk ada SPPD
2 433B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 11 sd 13 Okt 06, a.n. Kusnan 885.000,00 tdk ada SPPD
3 442B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Siak, 12 sd 16 Sept 06, a.n. Army Sanjaya, SPT NO. 167/2006-09 720.000,00 tdk ada SPPD
4 443B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Ruli Perdana, SPT NO. 167/2006-10/2158 560.000,00 tdk ada SPPD
5 444B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 19 sd 23 Sept 06, a.n. Yan Bastian, SPT NO. 167/2006-09/UM 720.000,00 tdk ada SPPD
8 447B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kota Dumai, 26 sd 30 Sept 06, a.n.Immanuddin Syukri, SPT NO. 167/2006-09/UM/2003 420.000,00 tdk ada SPPD
9 448B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kota Dumai, 26 sd 30 Sept 06, a.n. Alba Devi, SPT NO. 167/2006-09/UM/2001 720.000,00 tdk ada SPPD
10 449B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 15 sd 18 Sept 06, a.n. Irmansyah, SPT NO. 167/2006-09/UM/1945 560.000,00 tdk ada SPPD
11 450B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Iwan Kurnia, SPT NO. 167/2006-10/UM/2157 560.000,00 tdk ada SPPD
12 451B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 13 sd 14 Okt 06, a.n. Sumarlis, SPT NO. 167/2006-10/UM/2183 280.000,00 tdk ada SPPD
13 452B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 13 sd 14 Okt 06, a.n. Irmansyah, SPT NO. 167/2006-10/UM/2183 280.000,00 tdk ada SPPD
15 529B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Nurman, SPT NO. 167/2006-10/UM/2162 1.225.000,00 tdk ada SPPD
16 530B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Palevi S, SPT NO. 167/2006-10/UM/2165 1.025.000,00 tdk ada SPPD
17 533B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 16 sd 20 Okt 06, a.n. Tanwin Basri, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 1.000.000,00 tdk ada SPPD
18 543B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Agussalim, SPT NO. 167/2006-10/UM/2199 1.200.000,00 tdk ada SPPD
19 535B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Yulidar, SPT NO. 167/2006-10/UM/2161 1.200.000,00 tdk ada SPPD
20 536B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 7 sd 10 Okt 06, a.n. Hermanto, SPT NO. 167/2006-10/UM/…. 420.000,00 tdk ada SPPD
21 537B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 18 sd 22 Okt 06, a.n. Agus Syukri, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 720.000,00 tdk ada SPPD
22 538B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 18 sd 22 Okt 06, a.n. Mukmin, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 720.000,00 tdk ada SPPD
23 539B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 9 sd 12 Okt 06, a.n. Army Sanjaya, SPT NO. 167/2006-10/2160 720.000,00 tdk ada SPPD
24 540B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 11 sd 12 Okt 06, a.n. Syarifah Aspandar, SPT NO. 167/2006-10/1908 360.000,00 tdk ada SPPD
25 541B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 11 sd 12 Okt 06, a.n. Zahari Effendi, SPT NO. 167/2006-10/2185 720.000,00 tdk ada SPPD
26 542B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Muslim, SPT NO. 167/2006-10/….. 720.000,00 tdk ada SPPD
27 543B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Tieno Verawati, SPT NO. 167/2006-10/….. 720.000,00 tdk ada SPPD
28 544B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 12 sd 15 Okt 06, a.n. Bambang, SPT NO. 167/2006-10/….. 560.000,00 tdk ada SPPD
29 545B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 4 sd 8 Okt 06, a.n. Yan Bastian, SPT NO. 167/2006-10/2106 720.000,00 tdk ada SPPD
30 546B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 16 sd 20 Okt 06, a.n. Azwandi, SPT NO. 167/2006-10/2201 720.000,00 tdk ada SPPD
31 547B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Siska R, SPT NO. 167/2006-10/…… 720.000,00 tdk ada SPPD
32 548B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Ansori, SPT NO. 167/2006-10/…… 720.000,00 tdk ada SPPD
33 208B 17 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 7 sd 10 Okt 06, a.n. Benni Arfandi 600.000,00 tdk ada SPPD
34 418B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Muslim, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD
35 419B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Basir, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD
36 420B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Siska R, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD
37 421B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Tieno V, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD
38 421B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n.Anzhori, mendampingi Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD
39 423B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Budi Martin, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD
40 424B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n. Suardi, mendampingi Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD
41 425B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 7-10 Okt 06, a.n. Gusman Putra Yuda, meliput kunjungan Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD
43 643B 22 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Dumai, Rohil, Bengkalis , 27-31 Okt 06, a.n. Rizky Fairi, Safari Ramadhan 700.000,00 tdk ada SPPD
LampA. 3-1
44 644B 22 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 13-15 Okt 06, a.n. Wahyu Sri Rezeki, Safari Ramadhan 540.000,00 tdk ada SPPD
45 645B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 13-15 Okt 06, a.n. Rizky Fairi, Safari Ramadhan 420.000,00 tdk ada SPPD
48 949B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Dumai , 6 - 10 Nop 06, a.n. Efri Setiawan, meliput kinjungan Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD
49 950B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu , 28 - 30 Nop 06, a.n. Anshori 540.000,00 tdk ada SPPD
50 951B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 4 - 8 Nop 06, a.n. Danang Rimba Kelana, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD
51 952B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak , 4 - 8 Nop 06, a.n. Army Sanjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD
52 953B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 13- 16 Nop 06, a.n. Zahari Effendi, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD
53 954B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 2- 4 Nop 06, a.n. Yan Bastian, meliput Kunker Ketua DPRD 360.000,00 tdk ada SPPD
54 955B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 17- 19 Nop 06, a.n. Budi Martin, mendampingi Pimpinan DPRD 720.000,00 tdk ada SPPD
55 956B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 6 - 10 Okt 06, a.n. Army Sanjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD
56 957B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 9 - 11 Nop 06, a.n. Gusman, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD
58 959B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 9 - 11 Nop 06, a.n. Agusyukri, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD
59 960B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n. Ruli Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD
60 961B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Siska Riandini 540.000,00 tdk ada SPPD
61 962B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Budi Martin 540.000,00 tdk ada SPPD
62 963B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Tieno Verawati 540.000,00 tdk ada SPPD
65 707B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 4 - 6 Nop 06, a.n. Chaidir 2.925.000,00 tdk ada SPPD
66 965B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 11 -12 Des 06, a.n. Rizki Fairi 280.000,00 tdk ada SPPD
67 966b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 11 -12 Des 06, a.n. Feri Sugara 280.000,00 tdk ada SPPD
68 967B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 280.000,00 tdk ada SPPD
69 968B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Rullly Perdana 280.000,00 tdk ada SPPD
70 969B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Efri Setiawan, meliput penyerahan bantuan banjir 360.000,00 tdk ada SPPD
72 971B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Sumarlis 420.000,00 tdk ada SPPD
73 972B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 420.000,00 tdk ada SPPD
74 973B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Irmansyah 420.000,00 tdk ada SPPD
77 976B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Yan Bastian, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD
78 977B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Zahari Effendi, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD
79 978B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 19 - 22 Nop 06, a.n. Rully Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD
80 979B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu , 19 - 22 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD
81 980B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , ……………….. 06, a.n. Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD
84 983b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 13 sd 16 Des 06, a.n. Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD
85 984B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 18 - 21 Des 06, a.n. Yan Bastian, meliput Komisi A 720.000,00 tdk ada SPPD
87 986B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n. M Alkhaeri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
88 987B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n. Linda, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
89 988B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n Asmulita Irani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
90 989B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n Ardi Wancasra 900.000,00 tdk ada SPPD
91 990b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n M Arief, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
92 991B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Risdiyanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
93 992B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Wan Aidil, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
94 993B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Imannuddin Syukri 900.000,00 tdk ada SPPD
95 994B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Abdul Hakim, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
96 995B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Sri Zulfitri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
97 996B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Mariani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
98 997B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Verawati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
99 998B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Alfian Rizal, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
100 999B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Agusanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
101 1000B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Noprendi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD102 1001B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Kusnadi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
103 1002B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Etti Herwati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
LampA. 3-1
104 1003B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n M Nasir, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
105 1004B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Bambang S, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
106 1005B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Elka Wita Rahayu, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
107 1006B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Indrawati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
108 1007B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Mairani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
109 1008B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Nurhidayati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
110 1009B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Sumarni, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
111 1010B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n AR Putra, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD112 1011B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n Bambang, 900.000,00 tdk ada SPPD
113 1012B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n Sulastri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
114 1013B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Gusman P Yuda, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
115 1014B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Hermanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
116 1015B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Efri Setiawan, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
117 1016B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak, 26 - 31 Des 06, a.n Rizki Fairi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
118 1409B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, Dumai, 26 - 31 Des 06, a.n Eka Abri, dlm rangka reses 4.900.000,00 tdk ada SPPD
119 1508B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 10 - 13 Des 06, a.n Army Sunjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD
120 1524B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n Yusrizal 735.000,00 tdk ada SPPD
121 1534B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak, 26 - 31 Des 06, a.n M Ali, mendampingi reses 1.105.000,00 tdk ada SPPD
122 1563B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Palevi Azhar, mendampingi reses 1.225.000,00 tdk ada SPPD
123 1573B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Sudarnoto, mendampingi reses 1.750.000,00 tdk ada SPPD
124 1525b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 28 - 30 Nop 06, a.n Muslim 540.000,00 tdk ada SPPD
126 1527B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 18 - 21 Des 06, a.n Army Sanjaya, meliput Kunker Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD
127 1588B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul-Rohil, 26 - 31 Des 06, a.n Dodi Sukma, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD
128 1589B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 4 - 7 Des 06, a.n Gusman P Yuda, meliput Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD
129 1590B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 28 -29 Nop 06, a.n M Arief Hidayat, mendampingi Komisi E 360.000,00 tdk ada SPPD
130 1591B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 20 -23 Des 06, a.n Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD
131 1592B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 13 -16 Nop 06, a.n Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD
132 1593B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 20 - 24 Des 06, a.n M Alkhairi 720.000,00 tdk ada SPPD
133 1594B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 14 - 17 Des 06, a.n Agusyukri, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD
134 1595B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 11 - 14 Des 06, a.n Fitriani, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD
135 1596B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 14 - 17 Des 06, a.n Rully Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD
136 1597B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 14 - 17 Des 06, a.n Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD
137 1598B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 21 - 25 Des 06, a.n Zahari Effendi, meliput Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD
138 1599B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 21 - 24 Des 06, a.n Muslim 560.000,00 tdk ada SPPD
139 1600B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 8 - 11 Des 06, a.n Imannuddin 560.000,00 tdk ada SPPD
140 1601B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 27 - 29 Nop 06, a.n Basir 540.000,00 tdk ada SPPD
141 1602B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 27 - 29 Nop 06, a.n Suardi 540.000,00 tdk ada SPPD
142 1603B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 1 - 3 Des 06, a.n Rizki Fairi 420.000,00 tdk ada SPPD
143 1604B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 30 Nop sd 2 Des 06, a.n Rully Perdana 420.000,00 tdk ada SPPD
144 1605B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 30 Nop sd 2 Des 06, a.n Ferry Sugara 420.000,00 tdk ada SPPD
145 2096B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n Chaidir 3.150.000,00 tdk ada SPPD
146 2102B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 11 Des 06, a.n Chaidir 1.870.000,00 tdk ada SPPD
147 2130B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n M Ali 600.000,00 tdk ada SPPD
148 2131B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas mengantarkan Ketua DPRD menyerahkan sembako dan sapi kurban, 21 - 24 Des 06, a.n. Anzori 560.000,00 tdk ada SPPDJUMLAH 103.280.000,00
LampA. 3-1
NO REK : 2.01.04.1.03.01.01.1 BAU, Belanja Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
5 402B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri/DPR-RI, 12 - 16 Sept 06, a.n. Syariful Anwar 6.550.000,00 tdk ada SPPD
11 409B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke DPRD DKI Jakarta, 9 - 13 Sept 06, a.n. Sri Mekka 4.800.000,00 tdk ada stempel, ttd instansi yg dituju
12 410B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke DPRD DKI Jakarta, 9 - 13 Sept 06, a.n. M Ali 4.800.000,00 tdk ada stempel, ttd instansi yg dituju
18 550B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 10 Okt 06, a.n. Ir. Sukamdi 4.400.000,00 tdk ada SPPD
19 551B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Said Mukhsin 4.400.000,00 tdk ada SPPD
20 552B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Zuhanda 4.600.000,00 tdk ada SPPD
21 553B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Akmal 3.400.000,00 tdk ada SPPD
25 563B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Jkt, buka bersama dg masy Riau di Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. Yusrizal 3.200.000,00 tdk ada SPPD
26 564B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Jkt, buka bersama dg masy Riau di Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. M. Ali 3.200.000,00 tdk ada SPPD
35 612B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, ……………….., a.n. Hotman E Manurung 5.600.000,00 tdk ada SPPD
36 628B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DRPD DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06 a.n. Eddie Yusti 3.900.000,00 tdk ada SPPD
37 630B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DRPD DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06 a.n. Mudawar 3.600.000,00 tdk ada SPPD
55 658B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Yogyakarta, 14 - 18 Nop 06, a.n. Chaidir 12.988.400,00 tdk ada SPPD
56 659B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. Chaidir 6.874.200,00 tdk ada SPPD
67 1129B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, mengikuti Workshop , 15- 17 Nop 06, a.n. Hendro Susanto 4.000.000,00 tdk ada SPPD
87 1255B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Yogyakarta, 1 4 -18 Nop 06, a.n. Yusrizal 4.670.000,00 tdk ada SPPD
88 1264B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri, Jkt, 4 - 8 Nop 06, a.n. Eddie Yusti 5.300.000,00 tdk ada SPPD
89 1265B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD DKI Jkt, 4 - 8 Des 06, a.n. Mudawar 4.050.000,00 tdk ada SPPD
96 1295B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri, Jkt, 19 - 23 Nop 06, a.n. Wisol 3.400.000,00 tdk ada SPPD
117 1402B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Batam, 21 - 25 Des 06, a.n. M .Ali 2.524.400,00 tdk ada SPPD
137 2121B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Mendagri, Jkt, 7 - 11 Des 06, a.n. M Ali 3.550.000,00 tdk ada SPPD
138 2122B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Mendagri, Jkt, 7 - 11 Des 06, a.n. Ridho 3.550.000,00 tdk ada SPPD
140 2127B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Batam, 21 - 25 Des 06, a.n. Anas 2.774.400,00 tdk ada SPPDJUMLAH 106.131.400,00TOTAL BELANJA PERJLANAN DINAS 209.411.400,00
NO REK : 2.01.04.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.04.1.04.01.01.1. 146 12 Desember 2006 Biaya renovasi miniatur kapal Lancang kuning (tahap II) di kantor DPRD 5.000.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 5.000.000,00
NO REK : 2.01.04.1.04.05.1 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Buku PerpustakaanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.04.05.01.1. 146 23 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan buku-buku perpustakaan DPRD oleh Sucofindo 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima
JUMLAH (1) 12.500.000,00TOTAL BLNJ PEMELIHARAAN 17.500.000,00
TOTAL SDH DITINDAKLANJUTI TGL 19 JUNI 2007 420.456.400,00
Lamp A. 3-2Lampiran A. 3-2
REKAPITULASI BELANJA TIDAK SESUAI DG PERUNTUKKANNYA SATKER: SEKRETARIAT
KODE REKENING : 2.01.04.1.01.05.05.1BIAYA PEMBINAAN OLAHRAGA, SENI BUDAYA, DAN ROHANI
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 19 Oktober 2006 222 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.405.000,002 19 Oktober 2006 225 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.825.000,003 14 Nopember 2006 40 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.750.000,004 22 Desember 2006 242 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD 16.650.000,005 22 Desember 2006 245 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD 14.961.600,00
42.591.600,00
KODE REKENING : 2.01.04.1.02.03.04.1BIAYA DOKUMENTASI
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)
1 18 Oktober 2006 146 Biaya pesanan bunga ucapan selamat pernikahan, ultah, ucapan duka cita dari DPRD Prov Riau a.n. Ketua DPRD 8.400.000,00
2 29 Desember 2006 1914Biaya pesanan bunga ucapan selamat pernikahan, ultah, ucapan duka cita utk keperluan Pimpinan DPRD (Ketua DPRD) 1.100.000,00
9.500.000,00
KODE REKENING : 2.01.04.1.02.02.02.1BIAYA TELEPON
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 19 April 2006 Biaya telepon a.n. Ketua DPRD Prov Riau utk bln Januari 2006 3.083.505,002 19 April 2006 Biaya tagihan telepon bln Februari 2006 a.n. Drh. H. Chaidir, MM 4.202.890,003 19 April 2006 Penggantian biaya tagihan telepon a.n. Ketua DPRD Prov Riau utk bln Maret 2006 3.304.662,004 19 April 2006 Biaya tagihan telepon bln April 2006 utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau 3.802.554,005 19 Mei 2006 Tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Mei 2006 6.192.668,006 15 Juni 2006 Penggantian tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Juni 2006 4.571.497,007 27 Juli 2006 Penggantian tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau utk bln Juli 2006 4.389.480,008 16 Agustus 2006 116 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Agustus 2006 4.436.209,009 27 September 2006 362 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln September 2006 4.116.060,0010 15 Nopember 2006 72 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Okt 2006 5.337.880,0011 20 Nopember 2006 294 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Nov 2006 3.825.323,0012 29 Desember 2006 1644 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Desember 2006 5.302.753,00
52.565.481,00
TOTAL BELANJA TIDAK SESUAI PERUNTUKKAN 104.657.081,00
Lampiran A.4-1REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP ;;
SATKER : DISPENDANO REK : 2.01.05.1.03.01 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas
NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.03.01.02.1 5295 17 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.006.600.00
2 5464 18 Oktober 2006 Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Okt 06 3.060.000.00
3 5465 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.660.000.00
4 5466 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.810.000.00
5 5481 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.060.000.00
6 5482 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.660.000.00
7 5622 01 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.810.000.00
8 5688 02 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 6 - 9 Nop 06 4.260.000.00
9 5718 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 13 - 15 Nop 06 3.660.000.00
10 5729 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.660.000.00
11 5730 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.160.000.00
12 8682 22 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 14 - 16 Des 06 3.660.000.00
13 8683 22 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 22 -24 Des 06 4.110.000.00
14 9430 28 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 14 - 16 Des 06 3.060.000.00JUMLAH 49.636.600.00
NO REK : 2.01.05.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.02.01.03.1. 4211 19 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Tembilahan 250.000.00
2 4296 25 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Taluk Kuantan 250.000.00
3 4343 25 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Bagan Siapi-api 250.000.00JUMLAH 750.000.00
NO REK : 2.01.05.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.02.05.02.1. 5250 17 Oktober 2006 Pembayaran biaya makanan & minuman rapat di kantor Dispenda Prov Riau 19.920.000.00JUMLAH 19.920.000.00
NO REK : 2.01.05.1.02.06 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Pakaian DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.02.06.03.1. 8319 19 Desember 2006Biaya pengadan pakaian olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Pangkalan Kerinci oleh Penjahit Acin 6.000.000.00
2 8723 22 Desember 2006Biaya pembelian baju olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau , Siak Sri Indrapura oleh Penjahit Jakarta Tailor 6.000.000.00
3 8818 26 Desember 2006Biaya pembelian baju olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau , Bangkinang oleh Penjahit Dayana Tailor 7.200.000.00
4 9400 28 Desember 2006Biaya pakaian oleh raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api oleh Telaga Biru Tailor 6.600.000.00JUMLAH (1) 25.800.000.00
1
2.01.05.1.02.06.07.1.
8318 19 Desember 2006Biaya pekerjaan pengadaan pakaian adat (Melayu) utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah, Pangkalan Kerinci oleh Penjahit Acin 6.000.000.00
2 8721 22 Desember 2006Biaya pembuatan Pakaian Melayu utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Siak Sri Indrapura oleh Penjahit Jakarta Tailor 6.000.000.00
3 8817 26 Desember 2006Biaya Pembuatan Pakaian Melayu utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bangkinang oleh Penjahit Dayana 7.200.000.00
4 8870 26 Desember 2006Biaya pakaian adat (Melayu) kpd Penjahit AMKO Tailor utk pengawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau di Rengat 6.600.000.00
5 9399 28 Desember 2006Biaya pembuatan pakaian Adat Melayu utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api oleh Telaga Biru Tailor 6.600.000.00JUMLAH (2) 32.400.000.00JUMLAH (1) & (2) 58.200.000.00TOTAL BELANJA BARANG & JASA 78.870.000.00
NO REK : 2.01.05.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah TanggaNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.04.03.01.1. 10097 29 Desember 2006Biaya pemeliharaan alat-alat kantor pada Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api, oleh Toko Teknik 6.500.000.00JUMLAH 6.500.000.00
NO REK : 2.01.05.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.05.1.04.01.01.1. 10088 29 Desember 2006Biaya pemeliharaan bangunan gedung tempat kerja pd Kantor Pendaaptan Prov Riau Bagan Siapi-api, oleh CV Mira Nur 6.500.000.00JUMLAH 6.500.000.00TOTAL BELANJA PEMELIHARAAN 13.000.000.00
total 141.506.600.00
Lamp A. 4-2
REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH
SATKER: SETDA
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau), Bi Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.04.01.1 (Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal), Biaya Pengobatan dan Perawatan, Blnj Pegawai, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 18 Desember 2006 3304 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 3.000.000,002 18 Desember 2006 3306 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,003 18 Desember 2006 3307 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.400.000,004 18 Desember 2006 3308 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.750.000,005 18 Desember 2006 3309 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.700.000,006 18 Desember 2006 4246 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,007 18 Desember 2006 4248 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.900.000,008 18 Desember 2006 4249 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.800.000,009 18 Desember 2006 4251 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,0010 18 Desember 2006 4252 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0011 18 Desember 2006 4253 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0012 18 Desember 2006 4254 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0013 18 Desember 2006 4255 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.500.000,0014 18 Desember 2006 4256 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,0015 18 Desember 2006 4272 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 500.000,0016 18 Desember 2006 4274 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 900.000,0017 18 Desember 2006 4273 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 900.000,0018 29 Desember 2006 4873 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,00
31.350.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.10 (Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia , BAU)(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 31 Mei 2006 2014 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Riau 65.000.000,002 31 Mei 2006 2023 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Riau 95.000.000,003 22 September 2006 1572 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Ria 35.000.000,004 18 Oktober 2006 3080 Bantuan dlm rangka Kunker tamu-tamu Pemda yg dilaksankan oleh Biro Umum 44.000.000,00
239.000.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.01.04.1. (Biaya Peralatan Kebersihan & Bhn Pembersih), BHP, Blnj Barang & Jasa(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 22 September 2006 1616 Dibayar pengihan pertama atas pemasangan pengharum ruangan & toilet 7.437.970,002 22 September 2006 1618 Dibayar pengihan kedua atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,003 22 September 2006 1619 Dibayar pengihan ketiga atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,004 22 September 2006 1620 Dibayar pengihan keempat atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,005 22 September 2006 1621 Dibayar pengihan kelima atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,006 22 September 2006 1622 Dibayar pengihan keenam atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,007 22 September 2006 1624 Dibayar pengihan ketujuh atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,008 22 September 2006 1625 Dibayar pengihan kedelapan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,009 22 September 2006 1626 Dibayar pengihan kelima atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0010 22 September 2006 1627 Dibayar pengihan keenam atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0011 22 September 2006 1629 Dibayar pengihan ketujuh atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0012 22 September 2006 1630 Dibayar pengihan kedelapan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0013 22 September 2006 1631 Dibayar pengihan kesembilan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0014 20 Oktober 2006 3286 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,0015 20 Oktober 2006 3287 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,0016 20 Oktober 2006 3288 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,00
17 08 Desember 2006 1367BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 14.875.900,00
18 08 Desember 2006 1368BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan GDaerah) 19.166.700,00
19 08 Desember 2006 1369BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KnGubernur) 41.519.500,00
20 08 Desember 2006 1370BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KnGubernur) 14.025.000,00
21 08 Desember 2006 1371BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan RumaDinas Sekda) 9.900.000,00
22 08 Desember 2006 1372BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan VIP RoomLancang Kuning) 35.050.000,00
23 08 Desember 2006 1373BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya desinf ektan ruanngan KantoGubri) 14.895.000,00
24 08 Desember 2006 1374BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 18.840.000,00
25 08 Desember 2006 1375BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 28.792.500,00
294.200.285,00
Lamp A. 4-2
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.02.16.1 (Biaya Kehumasan) Biaya Jasa Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)
1 19 Juli 2006 1085 Biaya penanyangan paket informasi pembangunan melalui TVRI Jakarta 64.000.000,00
2 21 Juli 2006 1170 Biaya peliputan TVRI Jkt acara tradisi bakar tongkang dan peninjauan proyek multi years 20.000.000,00
3 19 September 2006 1221Biaya utk wartawan lokal & humas yg meliput keg Penentuan/Penetapan Prov Riau sbg tuan rumah PON XVIII 15.000.000,00
4 19 September 2006 1224 Biaya penerbitan iklan advertorial surat kabar Republika 45.000.000,005 19 September 2006 1226 Biaya wawancara harian Suara Karya & suara pembaharuan dengan Gebernur 10.000.000,00
6 19 September 2006 1228 Biaya utk wartawan yg meliput Penetapan Prov Riau sbg tuan rumah PON XVIII di rumah Dinas Wapres 30.000.000,00
7 27 September 2006 1992 Biaya dlm rangka dialog (live) bersama Menteri PAN tentang PAN di Studio IV TVRI Jkt 22.000.000,00
8 29 September 2006 2139 Biaya dlm rangka liputan rekaman himbauan Gubri menjelang Ramadhan 1427 H 17.000.000,00
9 20 Oktober 2006 3269Biaya pemasangan baliho selamat datang peserta lokakarya nasional Pemantauan & Evaluasi pelaksanaan kebijakan pendayagunaan aparatur negara 18.000.000,00JUMLAH 241.000.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Ria), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.04.04.1 (Biaya Sewa Perlengkapan Kantor) Biaya Sewa Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)
1 06 Desember 2006 136 Biaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa mini garden) 27.000.000,00
2 07 Desember 2006 1104 BIaya Kesekretariatan dlm rangka pertemuan Gubernur Lemhanas dg Pemda Riau (sewa mini garden) 10.500.000,00
3 08 Desember 2006 1400 BIaya Kesekretariatan dlm rangka penandatanganan Nota Kesepakatan KUA (biaya sewa lighting) 14.000.000,00
4 08 Desember 2006 1403 BIaya Kesekretariatan dlm rangka Open House Idul Fitri 1427H (biaya sewa mini garden) 12.500.000,00
5 08 Desember 2006 1413 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa kursi) 8.000.000,00
6 08 Desember 2006 1417 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa mini garden) 22.500.000,00JUMLAH 72.000.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Ria), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.03.01.1 (Biaya Cetak) Biaya Cetak & Penggandaan Kepeluan Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)
1 05 Desember 2006 59 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak undangan) 4.375.000,00
2 05 Desember 2006 60 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak ) 4.830.000,00
3 05 Desember 2006 103 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak & penggandaan) 4.615.000,00
4 05 Desember 2006 114 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak jadwal Kunker ) 8.825.000,00
5 05 Desember 2006 127 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak & penggandaan) 9.000.000,006 08 Desember 2006 1389 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak ) 4.500.000,00
7 08 Desember 2006 1426BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak bahan pertemuan dDPD) 4.500.000,00
8 13 Desember 2006 2305 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak amplop) 4.000.000,00JUMLAH 44.645.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.10.01.1 (Biaya Transportasi), Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia AKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/Personalia(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 08 Desember 2006 Bantuan biaya dukungan tugas kesekretariatan daerah prov Riau dlm rangka acara Hala Bi Halal di 50.000.000,00
JUMLAH 50.000.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.02.05.03.1 (Biaya Makanan & Minuman Tamu), Biaya Makan Minuman Kantor, Belanja Barang & JasaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.10.03.1 (Biaya Cinderamata), Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 29 Desember 2006 5168 Bantuan biaya utk keperluana tamu-tamu Pemda prov Riau (pembelian souvenir/sepatu & pena 11.500.000,00
2 29 Desember 2006 5169 Bantuan biaya utk keperluana tamu-tamu Pemda prov Riau (pembelian souvenir/tas) 16.000.000,00JUMLAH 27.500.000,00TOTAL SALAH BEBAN 999.695.285,00
Lamp A 6-1
Lampiran A.6-1
REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP
SATKER : BAPPEDA
NO REK : 2.01.06.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.06.1.01.05.05.1.Biaya Pembinaan Olahraga, Seni Budaya dan Rohani 93 01 Agustus 2006 Biaya pesanan konsumsi utk kegiatan olah raga kantor Bappeda 5.400.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
Sub Total (1) 5.400.000,00
1 2.01.06.1.01.05.12.1. Biaya Tenaga Ahli dan Advokasi 183 08 September 2006Biaya konsumsi makan & minum utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 1.884.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
2 181 08 September 2006Biaya pembelian ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 3.950.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
3 197 08 September 2006Biaya konsumsi makan & minum utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 616.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
4 365 08 September 2006Biaya penggantian tiket a.n. Lala Kolopaking utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 2.300.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian
6 133 05 Oktober 2006Biaya fotokopi bahan utk keperluan tim ahli & advisory pada Bappeda Prov Riau 3.500.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
9 134 05 Oktober 2006Biaya pembelian ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 4.875.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
10 131 05 Oktober 2006Biaya penggantian tiket a.n. Lala Kolopaking utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 1.216.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian
11 274 05 Oktober 2006Biaya penggantian tiket utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 4.550.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian
12 198 10 Oktober 2006Biaya penggantian tiket utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 5.600.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian
13 130 10 Oktober 2006Biaya penggantian tiket a.n. Bambang Juanda utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 1.019.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian
14 226 08 Nopember 2006 Biaya konsumsi utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 3.750.000,00 tidak ada faktur
15 223 08 Nopember 2006Biaya akomodasi utk keperluan tim Ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 4.900.000,00 tidak ada faktur
16 26 08 Nopember 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 600.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
18 538 28 Nopember 2006 Biaya ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pd Bappeda Prov Riau 4.825.000,00 tdk ada faktur dr toko/rekananSub Total (2) 43.585.000,00
1 2.01.06.1.01.05.17.1.Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis 475 26 Juni 2006 Biaya bantuan dlm rangka One Day Motivision Workshop KAPEMARY 2.500.000,00
tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara
3 203 01 Desember 2006Bantuan kontribusi dlm rangka mengikuti Bimtek Penyusunan APBD 2007 a.n. Haris Pujiono 3.500.000,00
tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara
4 202 01 Desember 2006Bantuan kontribusi dlm rangka mengikuti Bimtek Penyusunan APBD 2007 a.n. Ronny B Leksono 3.500.000,00
tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara
Sub Total (3) 9.500.000,00TOTAL (1)+(2)+(3) 58.485.000,00
Lamp A 6-1
NO REK : 2.01.06.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.02.01.01.1.Biaya Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 340 26 Juni 2006 Biaya pembelian alat listrik utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 18.000.000,00 tdk ada BA Serah terima barang
2 200 01 Oktober 2006 Biaya pembelian alat listrik & elektronik utk kantor Bappeda Prov Riau 18.909.000,00 tdk ada BA Serah terima barang
3 9 01 Oktober 2006 Biaya pembelian alat listrik & elektronik utk kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tdk ada faktur dr toko/rekananJumlah (1) 38.909.000,00
1 2.01.06.1.02.01.02.1. Biaya Alat Tulis Kantor 66 26 Juni 2006 Biaya pembelian BKU utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 200.000,00 tdk ada faktur dr toko2 198 15 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 6.913.000,00 tdk ada BA serah terima
3 335 15 Agustus 2006 Biaya pengadaan ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 9.910.000,00 tdk ada BA serah terima4 291 28 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.094.000,00 tdk ada faktur dr toko5 292 28 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.250.000,00 tdk ada faktur dr toko6 8 01 Oktober 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima
Jumlah (2) 45.367.000,00
1 2.01.06.1.02.01.04.1.Biaya Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 535 27 Desember 2006 Biaya pembelian alat kebersihan & bahan pembersih kantor Bappeda 4.600.000,00 tdk ada faktur
Jumlah (3) 4.600.000,00
2 446 28 Agustus 2006Biaya pengisian tabung pemadam Kebakaran utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 3.000.000,00 tdk ada faktur dr tokoJumlah (4) 3.000.000,00Jumlah (1) + (2) + (3) + (4) 91.876.000,00
NO REK : 2.01.06.1.02.02 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Jasa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET8 468 27 Desember 2006 Biaya penggantian pesawat telepon Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima
9 469 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan & perbaikan pesawat telepon Bappeda Prov Riau 19.875.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah (1) + (2) + (3) + (4) 39.875.000,00
NO REK : 2.01.06.1.02.03 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Cetak & Penggandaan Keperluan KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.02.03.01.1. Biaya Cetak 339 26 Juni 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.750.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan
2 337 26 Juni 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 19.675.000,00 tdk ada BA serah terima
3 201 15 Agustus 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 19.222.500,00 tdk ada BA serah terima
4 376 20 September 2006 Biaya pekerjaan pembelian bahan cetakan keperluan kantor Bappeda 3.764.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan
5 6 01 Oktober 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 17.902.500,00 tdk ada BA serah terima
6 439 01 Oktober 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekananJumlah (1) 65.314.000,00
1 2.01.06.1.02.03.02.1. Biaya Foto Copy 34 09 Juni 2006 Biaya fotokopi utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan
2 285 28 Agustus 2006 Biaya fotokopi utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 3.500.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekananJumlah (2) 5.500.000,00
Lamp A 6-1
1 2.01.06.1.02.03.04.1. Biaya Dokumentasi 336 26 Juni 2006Biaya pembelian alat-alat dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 2.550.000,00 tdk ada faktur
2 307 15 September 2006Biaya pembelian peralatan dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 3.000.000,00 tdk ada faktur
3 443 30 Oktober 2006Biaya pembelian peralatan dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 2.700.000,00 tdk ada fakturJumlah (3) 8.250.000,00Jumlah (1) + (2) + (3) 79.064.000,00
NO REK : 2.01.06.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.02.05.02.1.Biaya Makanan dan Minuman Rapat 310 26 Juni 2006 Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman rapat dg instansi terkait 11.025.000,00 tdk ada BA serah terima
3 7 26 Juni 2006 Biaya makan & minuman rapat Kantor Bappeda Prov Riau 4.000.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
4 9 01 Agustus 2006 Biaya makan & minuman rapat Kantor Bappeda Prov Riau 4.800.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
6 4 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum dlm rangka rapat Bappeda Prov Riau bln Juni 06 2.555.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
7 283 28 Agustus 2006 Biaya pesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda Prov Riau 3.562.500,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
8 282 28 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda Prov Riau bln Agt 06 4.350.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
9 438 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi dlm rangka rapat dg instansi terkait keperluan kantor Bappeda Prov Riau 375.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
11 452 21 Nopember 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman rapat utk keperluan kantor Bappeda 4.620.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekananJumlah (1) 35.287.500,00
1 2.01.06.1.02.05.03.1. Biaya Makanan dan Minuman Tamu 312 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk kantor Bappeda Prov Riau 4.995.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
2 313 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu utk kantor Bappeda Prov Riau utk bln Mei 06 4.930.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
3 311 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu utk kantor Bappeda Prov Riau utk bln Juni 06 4.970.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
4 33 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu kantor Bappeda Prov Riau 4.427.500,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
5 184 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu kantor Bappeda Prov Riau 1.440.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
6 280 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Juli 06 4.800.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
7 279 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Agt 06 4.095.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
8 281 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Agt 06 4.950.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
10 309 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.000.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
11 311 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 3.160.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
12 525 27 Desember 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 1.250.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekananJumlah (2) 43.017.500,00Jumlah (1) + (2) 78.305.000,00TOTAL BELANJA BARANG & JASA 289.120.000,00
Lamp A 6-1
NO REK : 2.01.06.1.03.01 BAU, Blnj Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.03.01.01.1.Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah 253 26 Juni 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai a.n. Emrizal Pakis, 11-12 Juni 06 1.950.000,00 tdk ada SPPD
2 167 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Heri Indra Putra, 1-4 Sept 06 1.600.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan
3 169 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Suyono, 1-4 Sept 06 1.200.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan
4 170 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Akhyan Fajri, 1-4 Sept 06 1.200.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan
5 ???? 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. OK Donie Asmond, 1-4 Sept 06 750.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuanJumlah (1) 6.700.000,00
1 2.01.06.1.03.01.02.1.Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah 95 26 Juni 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Heri Indra Putra 4.328.000,00 tdk ada SPPD, SPT
2 112 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Dahrius Husein, 1-4 Juni 06 4.728.000,00 tdk ada SPPD3 47 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Palembang a.n. Herdi Salioso 5.228.000,00 tdk ada SPPD, SPT4 46 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Palembang a.n. Sumarni 4.028.000,00 tdk ada SPPD, SPT
6 52 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Sri Marleni, 16-19 Agt 06 4.328.000,00 tdk ada SPPD
7 51 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Hj. Aridawati, 16-19 Agt 06 3.528.000,00 tdk ada SPPD8 301 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Emrizal Pakis 6.200.000,00 tdk ada SPPD
9 450 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. RM Yamin 4.728.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD
10 559 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Heri Indra Putra 4.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD
11 636 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Ribnandar, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD
12 277 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Suyono, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD
13 630 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Sumarni, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD
Jumlah (2) 52.208.000,00Jumlah (1) + (2) 58.908.000,00
NO REK : 2.01.06.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Bangunan GedungNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.04.01.01.1.Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja 98 01 Agustus 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan AC kantor Bappeda Prov Riau 18.496.500,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll
2 11 01 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan gedung kantor Bappeda 17.250.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll
4 440 01 Nopember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 8.650.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll
5 16 06 Nopember 2006 Biaya pekerjaan pembersihan kantor luar ruangan/taman 5.000.000,00 tdk ada faktur
6 544 27 Desember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 4.500.000,00 tdk ada faktur
7 660 27 Desember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dllJumlah 73.896.500,00
Lamp A 6-1
12 ????? 01 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan kendaraan dinas kantor Bappeda Prov Riau 18.535.000,00 tdk ada BA serah terima
15 10 01 Oktober 2006 Dibayar pekerjaan pemeliharaan kendaraan dinas Bappeda Prov Riau 18.535.000,00 tdk ada BA serah terima
29 661 27 Desember 2006 Biaya perbaikan & penggantian spare part kendaraan dinas Bappeda 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terimaJumlah 57.070.000,00
NO REK : 2.01.06.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Alat-alat Kantor & Rumah TanggaNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.04.03.01.1. Biaya Pemeliharaan Alat Kantor ???? 26 Juni 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan meja & kursi utk kantor Bappeda 19.360.000,00 tdk ada BA serah terima, dll
2 334 01 Agustus 2006Biaya pemeliharaan lemari ruangan perpustakaan utk keperluan kantor Bappeda 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima, dll
3 13 01 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 14.400.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll
4 441 30 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll
5 530 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 19.500.000,00 tdk ada BA serah terima, dll
7 659 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 19.750.000,00 tdk ada BA serah terima, dllJumlah (1) 113.010.000,00
1 2.01.06.1.04.03.03.1. Biaya Pemeliharaan Komputer 294 26 Juni 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer 10.125.000,00 tdk ada BA serah terima2 225 01 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadnag komputer 10.230.000,00 tdk ada BA serah terima
3 309 01 September 2006Biaya pekerjaan pemeliharaan ruangan perpustakaan keperluan Bappeda 6.240.000,00 tdk ada BA serah terima
4 12 01 Oktober 2006Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 9.790.000,00 tdk ada BA serah terima
6 531 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer 10.560.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah (2) 46.945.000,00Jumlah (1) + (2) 159.955.000,00
NO REK : 2.01.06.1.04.05 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Buku PerpustakaanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.06.1.04.05.01.1. Biaya Pemeliharaan Buku 442 30 Oktober 2006Biaya pembelian buku & bhn bacaan keperluan kantor Bappeda Prov riau 2.500.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan
2 10 05 Oktober 2006Biaya pemeliharaan ruangan perpustakaan keperluan Bappeda Prov Riau 6.250.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah 8.750.000,00TOTAL BELANJA PEMELIHARAAN 225.775.000,00
TOTAL DITINDAKLANJUTI 13 JUNI 2007 632.288.000,00
Lamp 6-2
REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH
SATKER: BAPPEDA
AKUN YG TERCATAT : 2.01.06.1.01.05.17.1 (Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis), Bi Pengembangan SDM, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.06.1.03.01.02.1 (Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah), Biaya Perjlanan Dinas, Blnj Perjalnaan Dinas, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda)
NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA KET
1 26 Juni 2006 28Bantuan biaya dlm rangka mengikuti workshop Pengelolaan Keuangan Daerah Pegawai Bappeda di Jkt 2.940.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1
uang diberikan utk tiket & lumpsum. Total Kuitansi Rp4.440.000,00
2 26 Juni 2006 29Bantuan biaya dlm rangka mengikuti workshop Pengelolaan Keuangan Daerah Pegawai Bappeda di Jkt 2.940.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1
uang diberikan utk tiket & lumpsum. Total Kuitansi Rp4.440.000,00
3 26 Juni 2006 11 Bantuan biaya dlm rangka mengikuti Diklat Hutang & Pinjaman LN di Padang 894.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
4 26 Juni 2006 17Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Lokakarya Rencana aksi Nasional Pendidikan di Medan, 1.194.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
5 26 Juni 2006 309Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Madya di Yogyakarta, 3.500.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
6 01 Agustus 2006 16Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Madya di Yogyakarta, 5 sd 23 Jun 06 3.523.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
7 01 Agustus 2006 16Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Pelatihan Pelaksanaan & Penatausahaan APBD berdsrkan Permendagri No.13 th 2006 di Yogyakarta, 11 sd 14 Juli 06 5.528.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1
uang diberikan utk tiket & lumpsum, total kuitansi Rp7.578.000,00
8 01 Agustus 2006 33Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Muda di Medan, 20 sd 30 Agt 06 2.394.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
9 27 Desember 2006 517Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Bimtek & Mekanisme Penyusunan Adm Dokumen Kontrak Bagi Panitia Pengadaan Barang & Jasa th 2006, 3.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
10 27 Desember 2006 516Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Bimtek & Mekanisme Penyusunan Adm Dokumen Kontrak Bagi Panitia Pengadaan Barang & Jasa th 2006, 3.678.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
11 27 Desember 2006 519Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Penyusunan Dokumen RPJPD, RPJMD, & RKPD di Hotel Oasis Amir tgl 5-9 Nop 06. 4.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum
12 27 Desember 2006 520Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Penyusunan Dokumen RPJPD, RPJMD, & RKPD di Hotel Oasis Amir tgl 5-9 Nop 06, 3.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsumJUMLAH 39.375.000,00
Lampiran A. 7-1REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP
SATKER : BALITBANG
NO REK : 2.01.08.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2.01.08.1.01.05.17.1 Biaya Dukungan Pelatihan & Kursus Teknis 30 Desember 2006Dukungan biaya konsumsi/nasi kotak utk peserta pelatihan alat peraga guru IPA/sains IPTEK oleh RM Mulia Baru 3.240.000,00tdk ada faktur
2 30 Desember 2006Dukungan biaya konsumsi/nasi kotak utk peserta pelatihan alat peraga guru IPA/sains IPTEK oleh RM Mulia Baru 2.160.000,00tdk ada faktur
td ada bu t
3 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas & kontribusi mengikuti Diklat Tata Naskah di Jkt, 29 Nop sd 1 Des 06, a.n. Suirman 5.600.000,00pembayaran biaya kontribusi
JUMLAH (1) 11.000.000,00
1 2.01.08.1.01.05.19.1Biaya Dukungan Penelitian (Karya Ilmiah, Artikel) 29 Desember 2006Biaya pembuatan laporan Master Plan Kantor Balitbang oleh CV Fandi Utama 375.000,00 tdk ada faktur
2 29 Desember 2006Biaya rapat pembuatan laporan Master Plan Kantor Balitbang 3.625.000,00(Stempel di Tanda Terima :
3 29 Desember 2006Biaya perbanyak laporan awal Penelitian Mandiri Kantor Balitbang oleh CV Kartika Jaya 4.600.000,00tdk ada faktur
4 29 Desember 2006Biaya perbanyak laporan akhir Penelitian Mandiri Kantor Balitbang oleh CV Kartika Jaya 4.900.000,00tdk ada faktur
JUMLAH (2) 13.500.000,00TOTAL (1) & (2) 24.500.000,00
NO REK : 2.01.08.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Habis Pakai KantorNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.08.1.02.01.02.1 Biaya Alat Tulis Kantor 29 Desember 2006Biaya pembelian alat tulis kantor keperluan Kantor Balitbang 4.535.500,00tdk ada faktur
JUMLAH (1) 4.535.500,00
2 2.01.08.1.02.01.04.1Biaya peralatan & kebersihan & bahan pembersih 29 September 2006Biaya pembelian alat kebersihan utk keperluan kantor Balitbang 3.800.000,00tdk ada faktur
JUMLAH (2) 3.800.000,00JUMLAH (1) & (2) 8.335.500,00
JUMLAH BELANJA BARANG & JASA 32.835.500,00
NO REK : 2.01.08.1.03.01 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas NO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka penyelarasan data akhir tim penilai penelitian mandiri Kab Inhil
ke 1.600.000,00
tdk ada SPT, SPPD
2 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka koordinasi kegiatan penelitian di Kab/Kota se Prov RiaKab Rohul
u di 1.335.000,00
tdk ada SPT, SPPD
JUMLAH 2.935.000,00
NO REK : 2.01.08.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan GedungNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.08.1.04.01.01.1 Biaya pemeliharaan gedung tempat kerja 29 Desember 2006Biaya pengecatan ruang penelitian Balitbang Prov Riau olrh CV Fandi Utama 2.650.000,00tdk ada faktur
2 29 Desember 2006Biaya pengecatan ruang penelitian Balitbang Prov Riau olrh CV Fandi Utama 3.750.000,00tdk ada faktur
6.400.000,00
NO REK : 2.01.08.1.04.02 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat AngkutanNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.08.1.04.02.01.1Biaya pemeliharaan alat angkutan darat bermotor 29 Desember 2006Penggantian alat kendaraan dinas kantor Balitbang oleh PT Suka Fajar 3.114.750,00tdk ada faktur
3.114.750,00
NO REK : 2.01.08.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor & Rumah TanggaNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.08.1.04.03.01.1 Biaya pemeliharaan alat kantor 29 Desember 2006Biaya service & penggantian freon AC kantor Balitbang 4.700.000,00tdk ada faktur
4.700.000,00
NO REK : 2.01.08.1.04.04 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio & KomunikasiNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.01.08.1.04.04.02.1 Biaya pemeliharaan alat komunikasi 29 Desember 2006Biaya penggantian drum faximile oleh CV Fandi Utama 1.750.000,00tdk ada faktur
2 29 Desember 2006Biaya pembelian pita & tinta faximileoleh CV Fandi Utama 2.600.000,00tdk ada faktur
4.350.000,00JUMLAH BIAYA PEMELIHARAAN 18.564.750,00
TOTAL BKT TDK LENGKAP 54.335.250,00
Lamp A- 72
REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH
SATKER: BALITBANG
AKUN YG TERCATAT : 2.01.08.1.01.05.17.1 (Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis), Bi Pengembangan SDM, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.08.1.03.01.02.1 (Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah), Biaya Perjlanan Dinas, Blnj Perjalnaan Dinas, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda)
NO TGL BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA
1 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 4.028.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1
2 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.278.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1
3 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.278.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1
4 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.128.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1 13.712.000,00
AKUN YG TERCATAT : 2.01.08.1.01.02.02.06.1 (Biaya kawat/faximile/SSb), Bi Jasa Kantor, Blnj Barang dan Jasa, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.08.3.13.02.1 (Belanja Modal Alat-alat Komunikasi), BM Alat-alat Studio & Alat-alat Komunikasi (Salah Pembebanan di Obyek pada Kelompok Belanja yang berbeda)
NO TGL BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA1 29 Desember 2006 Pembelian faximile Kantor Balitbang 4.950.000,00 2.01.08.3.13.02.1
2 29 Desember 2006 Biaya pembelian spare park faximile Kantor Balitbang 3.083.964,00 2.01.08.3.13.02.1 8.033.964,00
TOTAL SALAH BEBAN 21.745.964,00
Lamp A. 8-1
REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAPSATKER : DINAS PENDIDIKAN
NO REK : 2.11.01.1.01.05 BAU, Belanja Pegawai, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET1 2.11.01.1.01.05.17.1 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang
& jasa bid konstruksi serta ujiansertifikasi keahlian4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari
penyelenggara
2 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa bid konstruksi serta ujiansertifikasi keahlian
4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
3 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
4 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
5 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
6 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
7 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
8 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
9 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
10 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
11 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
12 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
13 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
14 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
15 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129
3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
16 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129
3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
17 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129
3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
18 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129
3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
19 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129
3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
20 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah
4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
21 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah
4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
22 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah
4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
23 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
24 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
25 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
26 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pelatihan nasional kearsipan di era multi media
3.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
27 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pelatihan nasional kearsipan di era multi media
3.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
28 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus temu konsultasi penjabaran kebijakan ditjen PLS th 2006
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
29 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus temu konsultasi penjabaran kebijakan ditjen PLS th 2006
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
30 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
31 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
Lamp A. 8-1
32 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Dasar-dasar Akuntansi dlm rangka penyusunan APBD 2006
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
33 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
34 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Pengelola perpustakaan untuk petugas perpustakaan umum, sekolah, dan perpustakaan khusus
2.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
35 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus pelatihan pengelola PAUD TRegional I BP PLSP Medan
2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
36 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan
2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
37 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan
2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
38 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan
2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
39 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
40 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
41 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK
3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara
42
27 Desember 2006
Biaya bantuan kepada pegawai Diknas untuk dukungan pelatihan komputer 50 orang Pegawai Dinas Pendidikan
87.500.000,00
tdk ada kuitansi pembayaran ke Lami Komputer oleh msg2 peserta
43
20 Juli 2006
Biaya bantuan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt , 24 - 25 Apr 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
44
20 Juli 2006
Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 23 -24 Apr 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
45
20 Juli 2006
Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 23 - 24 Apr 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
46
20 Juli 2006
Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
47
20 Juli 2006
Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
48
20 Juli 2006
Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06
2.950.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
49
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAKSTAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
50
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
51
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
52
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAKSTAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
53
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
54
20 Juli 2006
Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,
3.750.000,00
tdk ada kuitansi dari penyelenggara
JUMLAH 271.700.000,00
NO REK : 2.11.01.1.02.02.06.1 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Jasa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET1 2.11.01.1.02.02.06.1. 491 19 September 2006Biaya kawat/fax/SSB Dinas Pendidikan bln Juli sd Sept 06 (TW III) 9.875.000,00 tdk ada faktur
2 493 19 September 2006Biaya kawat/fax/SSBN TW III pada BPG 750.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (1) 10.625.000,00
1 2.11.01.1.02.02.07.1 4954 19 September 2006Biaya paket/pengiriman Dinas Pendidikan bln Juli sd Sept 06 (TW III 12.500.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 12.500.000,00JUMLAH (1) & (2) 23.125.000,00
NO REK : 2.11.01.1.03.01.02.1 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET
1 2.11.01.1.03.01.02.1. 515 19 September 2006Dibayar SPPD pegawai Diknas, 4-6 Juli 06 ke UI Depok 3.210.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan
2 516 19 September 2006Dibayar SPPD pegawai Diknas, 4-6 Juli 06 ke UI Depok 2.760.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan
3 297 30 Juni 2006 Dibayar SPPD pegawai Diknas, 24-26 April 06 ke UPI Bandung 3.310.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan
4 304 30 Juni 2006 Dibayar SPPD pegawai Diknas, 26-29 April 06 ke UPI Bandung 3.160.000,00 tdk ada SPPDJUMLAH 12.440.000,00
A. 9-1Lampiran A. 9-1
REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP
SATKER: RSUD
REK : 2.10.02.1.01.05.17.1 Biaya dukungan pelatihan & kursus teknisNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH KET
1 2.10.02.1.01.05.17.1 05 Mei 2006Pembayaran bi. Pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/134.04, 17 Apr 2006 2.500.000,00
tdk ada kuitansi pembayaran ke penyelenggara
2 05 Mei 2006Pembayaran bi. Pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/205.04, 3 Mar 2006 900.000,00
tdk ada kuitansi pembayaran ke penyelenggara
3 05 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/204.04, 28 Mar 2006 475.000,00 tdk ada undangan
4 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/72.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
5 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/73.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
6 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/74.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
7 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/82.05, 15 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan
8 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/84.05, 15 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan
9 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/87.05, 17 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan
10 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/88.05, 17 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan
11 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/91.05, 16 Mei 2006 325.000,00 tdk ada undangan
12 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.2/Sekr/UP/RSUD/105.05, 16 Mei 2006 325.000,00 tdk ada undangan
13 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/33.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
14 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/34.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
15 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/35.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan
16 07 Juni 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no.624/ST/2006, 8 Juni 2006 200.000,00tdk ada kuitansi pembayaran kpd penyelenggara
17 07 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 625/ST/2006, 8 Juni 06 375.000,00 tdk ada undangan
18 07 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 626/ST/2006, 8 Juni 06 375.000,00 tdk ada undangan
19 13 Juni 2006 Pembayaran bi. Adm, ujian, dan uang saku pegawai RSUD no. 653/ST/2006, 13 Juni 06 1.800.000,00tdk ada undangan & kuitansi pembayaran bi adm
20 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 638/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan
21 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 671/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan
22 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 672/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan
23 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 674/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan
24 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 673/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan
25 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 675/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan
26 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 677/ST/2006, 17 Juni 06 25.000,00 tdk ada undangan
27 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 679/ST/2006, 12 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan
A. 9-1
28 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 654/ST/2006, 13 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan
29 23 Juni 2006Pembayaran bi. Pelatihan, bi. Hidup, & uang saku a.n Bariah berdasar srt tgs no. 687/ST/2006, 20 Juni 06 4.820.000,00
tdk ada undangan & kuitansi pembayaran
30 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 714/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan
31 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 713/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan
32 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 712/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan
33 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 703/ST/2006, 23 Juni 06 100.000,00 tdk ada undangan
34 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku a.n pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 700/ST/2006, 24 Juni 06 100.000,00 tdk ada undangan
35 01 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 709/ST/2006, 25 Juni 06 150.000,00 tdk ada undangan
36 01 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 709/ST/2006, 25 Juni 06 150.000,00 tdk ada undangan
37 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 735/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan
38 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 736/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan
39 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 734/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan
40 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 750/ST/2006, 5 Juli 06 50.000,00 tdk ada undangan
41 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 749/ST/2006, 5 Juli 06 50.000,00 tdk ada undangan
42 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 755/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
43 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 757/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
44 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 754/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
45 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 783/ST/2006, 13 Juli 06 100.000,00 tdk ada undangan
46 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 782/ST/2006, 13 Juli 06 100.000,00 tdk ada undangan
47 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 780/ST/2006, 13 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
48 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 798/ST/2006, 18 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
49 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 781/ST/2006, 18 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan
50 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 797/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan
51 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 796/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan
52 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 795/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan
53 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 854/ST/2006, 4 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan
54 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 885/ST/2006, 3 Agt 06 475.000,00 tdk ada undangan
55 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 914/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan
56 07 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 924/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan
57 07 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 925/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan
A. 9-1
58 12 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD srt tgs no. 948/ST/2006, 12 Agt 06 50.000,00 tdk ada undangan
59 12 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 947/ST/2006, 12 Agt 06 50.000,00 tdk ada undangan
60 25 Agustus 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1030/ST/2006, 24 Agt 06 2.000.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara
61 25 Agustus 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1043/ST/2006, 22 Agt 06 3.500.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara
62 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 999/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan
63 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1000/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan
64 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1005/ST/2006, 23 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan
65 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1008/ST/2006, 23 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan
66 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1009/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan
67 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1031/ST/2006, 24 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan
68 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1089/ST/2006, 24 Juli 06 25.000,00 tdk ada undangan
69 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1067/ST/2006, 26 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan
70 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1092/ST/2006, 29 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan
71 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1068/ST/2006, 26 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan
72 08 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1151/ST/2006, 8 Sept 06 25.000,00 tdk ada undangan
73 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1166/ST/2006, 12 Sept 06 75.000,00 tdk ada undangan
74 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1145/ST/2006, 13 Sept 06 50.000,00 tdk ada undangan
75 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1187/ST/2006, 13 Sept 06 75.000,00 tdk ada undangan
76 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1151/ST/2006, 8 Sept 06 25.000,00 tdk ada undangan
77 16 Oktober 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1297/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan
78 16 Oktober 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1298/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan
79 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1299/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan
80 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1300/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00tdk ada undangan, tdk ada tanda tangan penerima
81 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1301/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan
82 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1478/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
83 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1479/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
84 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1481/ST/2006, 4 Nop 06 50.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
85 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1461/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
86 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1459/ST/2006, 4 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
87 09 Nopember 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1493/ST/2006, 7Nop 06 2.950.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara
A. 9-1
88 09 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1458/ST/2006, 8 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
89 13 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1517/ST/2006, 9Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/ sertifikat
90 13 Nopember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1577/ST/2006, 14 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
91 13 Nopember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1576/ST/2006, 14 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
92 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1662/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
93 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1661/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
94 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1660/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
95 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1605/ST/2006, 18 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
96 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1604/ST/2006, 18 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
97 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1568/ST/2006, 13 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
98 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1649/ST/2006, 27 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
99 30 Nopember 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1609/ST/2006, 18 Nop 06 3.750.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran
100 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1680/ST/2006, 20 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
101 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1679/ST/2006, 23 Nop 06 50.000,00 tdk ada undangan/sertifikat
102 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1667/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
103 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1665/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
104 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1664/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
105 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1663/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
106 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1666/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
107 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1653/ST/2006, 27 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
108 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1944/ST/2006, 27 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan
109 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1945/ST/2006, 7 Des 06 25.000,00 tdk ada undangan
110 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1971/ST/2006, 9 Des 06 100.000,00 tdk ada undangan
111 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1978/ST/2006, 11 Des 06 150.000,00 tdk ada undangan
112 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1979/ST/2006, 11 Des 06 150.000,00 tdk ada undangan
113 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1983/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
114 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1985/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
115 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1987/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
116 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1989/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
117 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1991/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
A. 9-1
118 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1993/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
119 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1995/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan
120 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2101/ST/2006, 23 Des 06 50.000,00 kuitansi tdk ada
121 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2100/ST/2006, 23Des 06 50.000,00 tdk ada undangan
122 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2076/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan
123 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2075/ST/2006, 13 Nop 06 300.000,00 tdk ada undangan
124 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2076/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan
125 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2077/ST/2006, 13 nop 06 06 150.000,00 tdk ada undangan
126 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2078/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
127 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2079/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
128 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2080/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
129 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2081/ST/2006, 13 Nop 06 300.000,00 tdk ada undangan
130 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2082/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan
131 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2083/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan
132 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2087/ST/2006, 13 Nop 06 1.500.000,00 tdk ada undangan
133 26 Desember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2114/ST/2006, 26 Des 06 25.000,00 tdk ada undanganSubtotal (1) 36.420.000,00
REK : 2.10.02.1.03.01.02.1 Biaya perjalanan dinas luar daerah
1 2.10.02.1.03.01.02.1 05 Mei 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/16.05, 5 Mei 06 900.000,00
sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan
2 07 Juni 2006Pembayaran biaya lumpsum & transportasi pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/171.06, 20 Jun 06 2.728.000,00 tidak ada sppd
3 25 Agustus 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/312.08, 25 Agt 2006 800.000,00 tidak ada sppd
4 01 September 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/53.09, 11 Sept 06 5.872.000,00
sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan
5 01 September 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/135.09, 25 Sept 2006 800.000,00 tidak ada sppd
6 12 Oktober 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/100.10, 11 Okt 06 1.500.000,00
sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan
7 07 Nopember 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/18.11, 3 Nop 2006 3.128.000,00
sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan
Subtotal (2) 15.728.000,00Total (1) & (2) 52.148.000,00
Lampiran B.4-1
Lampiran B.4-1
Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode Rekening
1 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00
2 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00
3 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00
4 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 700.000.00
5 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00
6 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00
7 07-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.505.000.00
8 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.150.000.00
9 07-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.388.000.00
10 07-07-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 11.778.750.00
11 07-07-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 2.250.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.950.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.500.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 4.500.000.00
12 07-07-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 750.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 650.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 500.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 1.500.000.00
13 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00
14 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.675.000.00
15 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00
16 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.025.000.00
BADAN PROMOSI DAN INVESTASI
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Mei
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Juni 2006
Biaya makan dan minum
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan April
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Mei 2006
Biaya makan dan minum
SALAH PEMBEBANAN BELANJA MODAL ALAT KANTOR LAINNYA
(rekening 2.08.01.3.12.01.02.2)
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Juni 2006
No
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Biaya pencetakan blanko pelayanan rekomendasi dan
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Maret s.d Mei 2006
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Maret
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan April 2006
Biaya makan dan minum
Nilai Pembayaran (Rp)
Biaya makan dan minum
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Maret 2006
Biaya makan dan minum
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Februari 2006
Biaya makan dan minum
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Feb.
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Januari
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Januari 2006
REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA
Lampiran B.4-1
Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)
REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA
17 17-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.581.500.00
18 17-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.311.500.00
19 19-07-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 81.680.000.00
20 19-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00
21 10-08-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 43.545.000.00
22 10-08-2006 Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 46.220.000.00
23 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00
24 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.937.500.00
25 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 700.000.00
26 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.750.000.00
27 13-09-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00
28 13-09-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.512.000.00
29 13-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.05.03.1 990.000.00
30 22-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00
31 13-10-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.400.000.00
32 13-10-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.382.000.00
33 13-10-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan September 2006
Biaya makan dan minum
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Sept. dan Oktober 2006
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Biaya makan dan minum tamu
Biaya makan dan minum
tamu dari Deputi Menpan RI
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Sept.
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Agustus 2006
Biaya makan dan minum
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Juli dan Agustus 2006
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Juli 2006
Biaya makan dan minum
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Agust.
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Juni
Biaya makan dan minum rapat kantor
Pengadaan buku panduan
pelayanan terpadu dan leaflet
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Juli
Biaya makan dan minum rapat kantor
Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas 10 orang ke Kota Gorontalo dalam rangka study banding pelaksanaan pelayanan satu atap di Pemko Gorontalo 27 -30 April 2006
Lampiran B.4-1
Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)
REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA
34 09-11-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 52.840.000.00
35 03-11-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.05.03.1 797.500.00
36 06-11-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 425.000.00
37 01-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.06.2 38.600.000.00
38 04-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.125.000.00
39 11-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00
40 13-10-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00
41 29-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.000.000.00
42 22-12-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 20.650.000.00
43 22-12-2006 Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 6.900.000.00
44 13-10-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 5.000.000.00
45 08-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.800.000.00
46 18-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 3.570.000.00
47 08-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 3.450.000.00
Pengadaan buku panduan pelayanan terpadu
Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu
Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Kuansing dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 18 - 20 Desember 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Honor operator komputer bulan Maret s.d Desember 2006
Honor Staf Pelaksana Kegiatan sebanyak 1 orang
Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Pelalawan dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 11 - 13 Desember 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kota Dumai dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 12 - 14 Desember 2006
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan November 2006
Biaya makan dan minum
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Desmb.
Biaya makan dan minum rapat kantor
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Nov. dan Desember 2006
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Desember 2006
Biaya makan dan minum
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Oktober 2006
Biaya makan dan minum
Pengadaan papan informasi dan kotak saran/ pengaduan pelayanan
Biaya bahan atau peralatan untuk kegiatan
Biaya perjalanan dinas 10 orang ke Kab. Sidoarjo Jawa Timur dalam rangka study banding pelaksanaan pelayanan satu atap di Pemkab. Sidoarjo 13 - 16 November 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya makan dan minum tamu
Biaya makan dan minum tamu dari Kantor Pelayanan Terpadu Kab. Prabumuli Sumatera Selatan
Lampiran B.4-1
Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)
REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA
48 16-11-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.300.000.00
49 06-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.800.000.00
50 06-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.650.000.00
51 26-12-2006
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.080.000.00
52 15-11-2006 2.08.01.3.12.01.02.2 Biaya cetak 2.08.01.2.02.03.01.2 18.840.000.00
53 05-12-2006 2.08.01.3.12.01.02.2 Biaya alat tulis 2.08.01.2.02.01.05.2 46.050.000.00
512.408.750.00
Rekapitulasi per rincian belanja adalah sebagai berikut:
Kode Rekening Uraian Belanja Kode Rekening
1.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 40.987.500.00
2.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 7.200.000.00
3. Biaya makan dan minum tamu 2.08.01.3.12.01.02.22.08.01.1.02.05.03.1 1.787.500.00
4. Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 72.730.000.00
5. Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 94.813.750.00
6.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.06.2 38.600.000.00
7. Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 7.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 6.500.000.00
2.08.01.3.12.01.02.2 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 5.000.000.00 2.08.01.2.01.01.07.2 20.000.000.00
8. Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 53.120.000.00
9.
2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 164.170.000.00
512.408.750.00
Pengadaan neon box sebagai
media iklan pelayanan
biaya pengadaan alat tuliskantor dan cetak
Biaya perjalanan dinas luar daerah
T O T A L
Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu
Biaya perjalanan dinas dalam rangka study
banding dan sosialisasi pelayanan terpadu
T O T A L
Biaya bahan atau peralatan untuk kegiatan
Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 4 orang
Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan stafadministrasi serta operator komputer pelayanan terpadu bulan Maret s.d Desember 2006
Biaya pencetakan blanko pelayanan dan buku panduan.
Pengadaan papan informasi dan kotak saran/ pengaduan pelayanan
Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan bulan Jan. s.d Des. 2006
Biaya makan dan minum rapat kantor
Biaya makan dan minum tamu
Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan
No Nilai Pembayaran (Rp)
Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Jan. s.d Des. 2006
Biaya makan dan minum
Uraian BelanjaREALISASI SEHARUSNYAREALISASI PEMBAYARAN
Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kab. Kampar dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 07 - 09 Desember 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Siak dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 26 - 28 Desember 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Ind. Hilir dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 25 - 27 November 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kab. Ind. Hulu dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 07 - 09 Desember 2006
Biaya perjalanan dinas luar daerah
Lampiran : 1
Nomor Sisa / ygPerjanjian belum bayar
1 H. Amran Nasution BM 78 212.400.000.00 - 212.400.000.00 8 Anwar Ibrahim BM 339 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 10 M. Yusuf BM 300 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 11 H. Syahrizal D BM 258 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 15 Gusfa Yunus BM 18 14.800.000.00 - 14.800.000.00 18 H. Asmuni Hasmy BM 205 LP 14.000.000.00 5.833.500.00 8.166.500.00 20 H. Rivaie Rachman BM 2296 BS 9.000.000.00 1.500.000.00 7.500.000.00 23 Drs. H.Syawir Hamid BM 676 AP 58.000.000.00 - 58.000.000.00 27 Tabrani Armis B 8577 LP 2.600.000.00 - 2.600.000.00 36 Mukhtar BM 101 AP 33.200.000.00 3.000.000.00 30.200.000.00 41 Djamilun BM 135 BP 4.600.000.00 - 4.600.000.00 43 Junaidi AHT BM 360 AP 7.200.000.00 - 7.200.000.00 45 Rusnan BM 8089 AP 3.300.000.00 - 3.300.000.00 46 Firman Azwar Aziz BM 138 AP 7.600.000.00 - 7.600.000.00 47 Dr. H. Yuyu BM 9004 GP 7.600.000.00 - 7.600.000.00 48 Syhmiral BM 8422 AP 4.200.000.00 - 4.200.000.00 53 Eddy Saputra BM 1415 AP 30.400.000.00 13.000.000.00 17.400.000.00 54 Ir. Saniman BM 1314 AP 39.440.000.00 3.286.700.00 36.153.300.00 55 H. Ahmad Fuad BM 122 30.400.000.00 - 30.400.000.00 63 Drs. Jhonny Anwar B 2611 JQ 216.000.000.00 - 216.000.000.00 66 H. Radja Asruddin BM 307 38.400.000.00 10.000.000.00 28.400.000.00 70 Ir. Azwir M. Noor BM 38 3.400.000.00 - 3.400.000.00
Jumlah……….. 851.740.000.00 36.620.200.00 815.119.800.00
Nomor Sisa / ygPerjanjian belum bayar
2 H. Hasanuddin BM 5458 AP 1.000.000.00 - 1.000.000.00 3 Musnair BM 6014 AP 1.140.000.00 95.000.00 1.045.000.00 4 Cun Mariani BM 6007 AP 1.140.000.00 - 1.140.000.00 5 Indra Kesuma BM 6043 AP 1.140.000.00 95.000.00 1.045.000.00 7 Ulil Amru BM 6031 AP 1.140.000.00 190.000.00 950.000.00 12 Sarmedi Sinaga BM 5643 AP 1.140.000.00 760.000.00 380.000.00 13 Rosni BM 6022 AP 1.220.000.00 101.700.00 1.118.300.00 16 Ir. Endang Suhandi BM 6023 AP 1.220.000.00 203.400.00 1.016.600.00 18 Harpensyah BM 6113 AP 1.220.000.00 101.700.00 1.118.300.00 20 Ngusman BM 6114 AP 1.040.000.00 606.900.00 433.100.00 21 Zulkifli Lubis BM 6360 AP 1.040.000.00 606.900.00 433.100.00 27 Astar BM 6282 AP 880.000.00 73.400.00 806.600.00 28 Nanang BM 6802 AP 1.100.000.00 641.900.00 458.100.00 32 Wagito BM 3081 AP 1.100.000.00 91.700.00 1.008.300.00 33 Basiran BM 3576 AP 1.280.000.00 746.900.00 533.100.00 35 Rafais BM 3274 AP 960.000.00 - 960.000.00 48 Syafril BM 2174 AP 2.440.000.00 2.440.000.00 49 Sustiyo Nasman BM…... AP 2.720.000.00 2.720.000.00
Jumlah……….. 22.920.000.00 4.314.500.00 18.605.500.00
T O T A L 833.725.300.00
Yang belum melunasi Lelang Kendaraan Dinas Roda Dua
Pemenang No. Polisi Nilai Jual Dibayar
Yang belum melunasi Lelang Kendaraan Dinas Roda Empat
Nilai JualPemenang DibayarNo. Polisi
Lampiran SPM
Periode Juni s.d Desember 2006
Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah
1. 1595/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 35.902.000.00 42.400.000.00 84.195.000.00 23.405.000.00 - 150.000.000.00
5256/BL-BA/PK/2006, 24 November 2006 114.098.000.00
150.000.000.00
2. 6097/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 50.235.000.00 27.500.000.00 16.450.000.00 6.285.000.00 - 50.235.000.00
3. 1599/BL-BA/PK/2006, 02 Agustus 2006 53.845.000.00 33.650.000.00 128.775.000.00 31.475.000.00 - 193.900.000.00
4535/BL-BA/PK/2006, 15 November 2006 48.210.000.00
8230/BL-BA/PK/2006, 27 Desember 2006 91.845.000.00
193.900.000.00
4. 4741/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 27.625.000.00 5.400.000.00 10.480.000.00 11.745.000.00 - 27.625.000.00
5. 6100/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 105.525.000.00 10.550.000.00 56.515.000.00 38.460.000.00 - 105.525.000.00
6. 1610/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 133.525.000.00 24.500.000.00 61.325.000.00 47.700.000.00 - 133.525.000.00
7. 6098/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 104.225.000.00 18.800.000.00 85.425.000.00 - - 104.225.000.00
8. 4734/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 264.452.500.00 344.900.000.00 23.215.000.00 25.885.000.00 - 394.000.000.00
1611/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 129.547.500.00
394.000.000.00
9 1597/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 84.608.500.00 24.870.000.00 33.755.000.00 109.375.000.00 - 168.000.000.00
7506/BL-BA/PK/2006, 22 Desember 2006 83.391.500.00
168.000.000.00
JUMLAH SPM-PK 532.570.000.00 500.135.000.00 294.330.000.00 - 1.327.035.000.00
92.700.000.00 145.613.200.00 73.420.000.00 - 311.733.200.00
439.870.000.00 354.521.800.00 220.910.000.00 - 1.015.301.800.00
Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah
1. 4742/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 59.295.000.00 6.050.000.00 28.895.000.00 34.100.000.00 - 69.045.000.00
7501/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 9.750.000.00
69.045.000.00
2 4743/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 22.000.000.00 40.500.000.00 800.000.00 - 181.750.000.00 223.050.000.00
0768/BL-BP/PK/2006, 12 Juni 2006 187.950.000.00
7503/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 13.100.000.00
223.050.000.00
3 4519/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 32.640.000.00 20.550.000.00 67.420.000.00 43.490.000.00 - 131.460.000.00
5252/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 98.820.000.00
131.460.000.00
4 1609/BL-BP/PK/2006, 26 Juli 2006 186.120.000.00 9.000.000.00 144.205.000.00 32.915.000.00 - 186.120.000.00
5 1618/BL-BP/PK/2006, 27 Juli 2006 187.100.000.00 - 135.480.000.00 51.620.000.00 - 187.100.000.00
6 7493/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 60.625.000.00 16.100.000.00 49.355.000.00 46.115.000.00 - 111.570.000.00
7 764/BL-BP/PK/2006, 12 Juni 2006 63.415.000.00 11.950.000.00 39.465.000.00 12.000.000.00 - 63.415.000.00
No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM
DAFTAR SPM YANG DITERIMA PEMEGANG KAS DINAS PETERNAKANYANG BELUM DISAHKAN
No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BOP Pelayanan Publik
BOP Aparatur
Pengembalian UUDP BOP Aparatur sesuaibukti setor tanggal 16 Maret 2006
JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN
Lampiran SPM
Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah
8 4730/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 57.585.000.00 12.150.000.00 19.390.000.00 73.985.000.00 - 105.525.000.00
4737/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 35.790.000.00
7497/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 12.150.000.00
105.525.000.00
9. 5253/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 108.875.000.00 19.150.000.00 67.670.000.00 42.705.000.00 - 129.525.000.00
7504/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 20.650.000.00
129.525.000.00
10. 4739/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 39.860.000.00 9.300.000.00 28.170.000.00 21.390.000.00 - 58.860.000.00
7495/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 19.000.000.00
58.860.000.00
11 4729/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 78.105.000.00 68.000.000.00 722.570.000.00 99.430.000.00 - 890.000.000.00
5346/BL-BP/PK/2006, 29 November 2006 126.125.000.00
7499/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 68.000.000.00
272.230.000.00
12 4733/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 22.000.000.00 21.150.000.00 850.000.00 - - 22.000.000.00
13 4532/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 19.335.000.00 7.550.000.00 33.730.000.00 41.825.000.00 - 83.105.000.00
1612/BL-BP/PK/2006, 26 Juli 2006 63.770.000.00
83.105.000.00
14 4526/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 95.980.000.00 66.500.000.00 1.915.000.00 27.565.000.00 - 95.980.000.00
15 4731/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 38.500.000.00 15.000.000.00 2.650.000.00 20.850.000.00 - 38.500.000.00
16 4732/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 19.250.000.00 8.000.000.00 6.535.000.00 4.715.000.00 - 19.250.000.00
17 6588/BL-BP/PK/2006, 15 Desember 2006 397.000.000.00 28.000.000.00 465.700.000.00 36.300.000.00 - 530.000.000.00
6855/BL-BP/PK/2006, 16 Desember 2006 133.000.000.00
530.000.000.00
18 5255/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 75.525.000.00 3.150.000.00 56.280.000.00 16.095.000.00 - 75.525.000.00
19 8216/BL-BP/PK/2006, 27 Desember 2006 26.850.000.00 - 3.310.000.00 23.540.000.00 - 26.850.000.00
JUMLAH SPM-PK 362.100.000.00 1.874.390.000.00 628.640.000.00 181.750.000.00 3.046.880.000.00
49.850.000.00 331.505.000.00 137.783.000.00 - 519.138.000.00
312.250.000.00 1.542.885.000.00 490.857.000.00 181.750.000.00 2.527.742.000.00
1. 6095/BL-BA/PK/2006, 09 Desember 2006 23.544.000.00 23.544.000.00 -
2 6096/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 11.092.000.00 11.092.000.00 -
3 4738/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 11.750.000.00 11.750.000.00 -
4 6406/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 7.794.000.00 - 7.794.000.00
5 6099/BL-BP/PK/2006, 08 Desember 2006 19.680.000.00 - 19.680.000.00
6 6223/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 19.184.000.00 - 19.184.000.00
7 6221/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 38.810.716.00 - 38.810.716.00
No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BOP Pelayanan Publik
Pengembalian UUDP BOP Publik sesuaibukti setor tanggal 16 Maret 2006
JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN
BM Pelayanan Publik No Nomor dan Tanggal SPM-PK BM Aparatur Nilai SPM
Lampiran SPM
8 6218/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 8.088.000.00 - 8.088.000.00
9 6407/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 10.904.000.00 - 10.904.000.00
10 6408/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 8.000.000.00 - 8.000.000.00
11 4735/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 14.500.000.00 - 14.500.000.00
12 4736/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 27.000.000.00 - 27.000.000.00
JUMLAH SPM-PK 46.386.000.00 153.960.716.00
JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN 46.386.000.00 153.960.716.00
Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah
1. 3624/BTL-BA/PK/2006, 18 Oktober 2006 379.012.500.00 129.700.000.00 80.812.500.00 112.300.000.00 56.200.000.00 379.012.500.00
2 6409/BTL-BA/PK/2006, 13 Desember 2006 453.219.843.00 129.700.000.00 155.017.532.00 112.300.000.00 56.202.311.00 453.219.843.00
3 8233/BTL-BA/PK/2006, 27 Desember 2006 159.900.000.00 10.200.000.00 26.750.000.00 - 122.950.000.00 159.900.000.00
JUMLAH SPM-PK 269.600.000.00 262.580.032.00 224.600.000.00 235.352.311.00 992.132.343.00
7.755.000.00 118.575.626.00 50.000.00 1.513.463.00 127.894.089.00
261.845.000.00 144.004.406.00 224.550.000.00 233.838.848.00 864.238.254.00
REKAPITULASI SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN :
No Jenis SPM Nilai SPM Bel. Peg Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln. Dns Bel. Pemeliharaan
1. SPM-PK BAU 864.238.254.00 261.845.000.00 144.004.406.00 224.550.000.00 233.838.848.00
2. SPM-PK BOP Aparatur 1.015.301.800.00 439.870.000.00 354.521.800.00 220.910.000.00 -
3. SPM-PK BOP Publik 2.527.742.000.00 312.250.000.00 1.542.885.000.00 490.857.000.00 181.750.000.00
4. SPM-PK BM Aparatur 46.386.000.00
5. SPM-PK BM Publik 153.960.716.00
T O T A L 4.607.628.770.00
Sisa Kas per Juni 2006 301.877.617.00
Yang Belum Dipertanggungjawabkan 4.909.506.387.00
Rincian Sisa Kas Juni 2006 BAU Aparatur 61.335.486.00 57.006.979.00 64.520.000.00 64.125.152.00 246.987.617.00
BOP Publik 7.950.000.00 40.000.00 5.400.000.00 41.500.000.00 54.890.000.00
BM Pelayanan Publik No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM
JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN
Pengembalian UUDP BAU sesuai bukti setor
tanggal 30 Maret 2006
BM Aparatur
No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BAU Aparatur
LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006
Nomor : 40c/S/XIV.10/07/2007 Tanggal : 02 JULI 2007
PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787
DAFTAR ISI Hal Laporan Atas Pengendalian Intern………………………………………………
i
A. 1
B.
Gambaran Umum Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Riau …..… Temuan Pemeriksaan..……………………………………………………….
3
1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah ...................................................................
3 2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada
Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan ………………………………………………………...
6
3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan .............................................................................................. 10
4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati ......................
12
5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan Ketentuan yang Lebih Tinggi …………………………………………….
14
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
RESUME LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, dan Pasal 56 Undang-Undang No.1 Tahun 2004, dan Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telah memeriksa Neraca Kabupaten Hulu Sungai Selatan per 31 Desember 2006, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK RI. Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas LKPD Provinsi Riau TA 2006 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian dengan nomor 40a/S/XIV.10/07/2007, tanggal 02 Juli 2007 dan Laporan atas Kepatuhan dengan nomor 40b/S/XIV.10/07/2007 tanggal 02 Juli 2007. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Riau tersebut dilakukan berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan
Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan
3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan
4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati
5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan Ketentuan yang Lebih Tinggi
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI menyarankan Gubernur Riau agar: 1. Melakukan perubahan Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan
ketentuan baru tentang pengelolaan keuangan daerah yang lebih tinggi dan membuat
i
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur serta Kebijakan Akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
2. Membuat surat perintah kepada seluruh Pengguna Anggaran supaya dalam melaksanakan APBD dan pengelolaan keuangan daerah memahami dan mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan serta memberikan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas (bendahara Pengeluaran) satuan kerja yang tidak mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan.
3. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub Bagian Perencanaan satuan kerja yang bersangkutan supaya dalam menyusun perencanaan biaya yang dituangkan dalam DASK (DPA) benar-benar memperhitungkan biaya-biaya yang akan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut serta memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
4. Membuat teguran tertulis dan peringatan kepada pemenang lelang kendaraan tersebut supaya segera melunasi kewajiban cicilan hasil penjualan sesuai dengan ketentuan perjanjian yang telah disepakati serta melakukan koordinasi dengan instansi Dinas Pendapatan (pelayanan samsat) untuk mewajibkan semua pemenang lelang yang telah lunas untuk segera melakukan balik nama kendaraannya guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
5. a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencabut Surat Edaran Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 atau menyatakan bahwa surat tersebut tidak berlaku untuk satuan kerja RSUD, karena pengelolaan keuangan RSUD telah diatur dengan jelas pada Perda Nomor 4 Tahun 1998 yang masih berlaku atau belum direvisi.
b. Memerintahkan Kepala Biro Hukum untuk menelaah kembali atas pemberlakuan Perda Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana Daerah, apakah dapat diterapkan kembali atau harus melakukan revisi/penyesuaian dengan ketentuan tentang BLUD.
c. Memerintahkan satuan kerja terkait (RSUD dan Badan Infokom) untuk segera menyampaikan usulan ranperda tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan RSUD dan pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada partai politik dengan menyesuaikan kondisi yang ada dengan ketentuan yang lebih tinggi.
d. Meminta pihak legislatif untuk dapat menjadwalkan pembahasan atas ranperda yang dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang lebih tinggi.
Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern.
Pekanbaru, 08 Juni 2007
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan BPK RI di Pekanbaru Penanggung Jawab Pemeriksaan,
Rudi Nurprianto, S.E., Ak., MM. Akuntan Reg. Neg. No. D-13002
ii
A. Gambaran Umum Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Riau
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau
masih terpusat dilakukan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Riau yang
terdiri dari Bagian Anggaran, Bagian Perbendaharaan, Bagian Kasda, Bagian Verifikasi
dan Bagian Pembukuan.
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah diselenggarakan
dengan mengunakan sistem pembukuan berpasangan (double entry) dengan dasar
akuntansi basis kas (cash basis) dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan
basis akrual (accrual basis) dalam penyusunan Neraca, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah 105 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan,
Pengurusan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD serta Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Provinsi
Riau telah menyusun Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tanggal 15 Desember
2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah menetapkan
Pedoman Umum Penatalaksanaan APBD Raiu dengan Keputusan Gubernur Nomor 10
Tahun 2004 tanggal 28 Juni 2004.
Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Provinsi Riau berkewajiban menyusun Laporan
Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Pemerintah Provinsi Riau telah menyusun
Laporan Keuangan secara lengkap.
Hasil penelaahan atas pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi
Riau menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Belum ditetapkannya kebijakan akuntansi secara tertulis dengan Peraturan
Gubernur yang mengatur perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap untuk
menjamin konsistensi pelaporan aktiva tetap dan yang mengatur tentang batasan
sebagai dasar untuk biaya pemeliharaan, apakah merupakan biaya pemeliharaan
yang dikapitalisasi (capital expenditure) atau hanya merupakan biaya pemeliharaan
yang dianggap tidak menambah nilai asset (cost).
2. Peningkatan nilai aktiva tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2006
hanya merupakan mutasi dari realisasi belanja modal sebagaimana yang disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006, sehingga apabila terjadi kesalahan
penetapan jenis atau klasifikasi belanja modal, maka langsung berakibat kepada
penyajian asset pada Neraca. Dengan kata lain bahwa tidak ada dilakukan
penyesuaian atas batasan nilai pengadaan yang akan dijadikan kekayaan/asset
daerah pada Neraca Daerah dan yang hanya dijadikan inventaris, seperti ketentuan
dalam Menteri Keuangan tentang pedoman kapitalisasi barang milik Negara dalam
Sistem Akuntansi Pemerintah.
3. Pemerintah Provinsi Riau belum menerapkan kebijakan penyusutan (depresiasi) aktiva tetap selain tanah yang pada prinsipnya merupakan cadangan dana untuk melakukan peremajaan ataupun penggantian aktiva tetap yang nilai ekonomisnya sudah nihil.
4. Bagian Anggaran atau Tim Anggaran Eksekutif (TAE) dalam menyusun dan
membahas rencana anggaran satuan kerja belum memahami tentang prinsip-prinsip
akuntansi, sehingga masih ditemukan kesalahan penganggaran atas jenis belanja
modal yang berakibat terhadap penyajian nilai asset pada Neraca Daerah
5. Belum dilakukan klasifikasi pencatatan atau penggolongan transaksi yang handal pada masing-masing satuan kerja dan Bagian Pembukuan, sehingga masih ditemukan kesalahan klasifikasi atas transaksi yang telah terjadi, baik dari sisi pendapatan maupun pengeluaran.
6. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan bahan pembukuan dalam
penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 terlambat disampaikan oleh
para Pemegang Kas satuan kerja kepada Biro Keuangan c.q Bagian Verifikasi,
sehingga mempengaruhi ketepatan waktu penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
2
B. Temuan Pemeriksaan
1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
Dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah Provinsi Riau telah menyusun Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah yang masih mengacu kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 dengan Perda Nomor 4 Tahun 2003 tanggal 15 Desember 2003 serta
telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2003 Nomor 24
tanggal 16 Desember 2003. Dalam Perda tersebut pada pasal 102 diatur tentang
sistem akuntansi keuangan daerah yang menyatakan bahwa sistem akuntansi
meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau
kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD
yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Pedoman Umum
Penatalaksanaan APBD Provinsi Riau dengan Keputusan Gubernur Nomor 10 Tahun
2004 tanggal 28 Juni 2004 serta telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi
Riau Tahun 2004 Nomor 12 tanggal 29 Juni 2004.
Seiring dengan perkembangan peraturan tentang pengelolaan keuangan
negara/daerah yaitu dengan telah ditetapkan tiga undang-undang keuangan, undang-
undang tentang pemerintahan daerah dan perimbangan keuangan pemerintah pusat
dan daerah, serta ketentuan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP Nomor 24
Tahun 2005) yang mengakibatkan terjadi perubahan mekanisme dan prosedur
pengelolaan keuangan negara/daerah dari single entry menjadi double entry.
Perubahan tersebut mengharuskan pemerintah daerah untuk ikut terlibat dalam
melakukan perubahan-perubahan ketentuan intern tentang pengelolaan keuangan
daerah dengan mengikuti implementasi dari peraturan tentang pengelolaan keuangan
daerah tersebut.
Hasil penelaahan terhadap Sistem Pengendalian Intern yang telah
dilaksanakan dalam pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2006 dapat
diketahui beberapa kelemahan sistem dan prosedur, antara lain yaitu:
a. Belum dilakukan klasifikasi pencatatan atau penggolongan transaksi yang handal
pada masing-masing satuan kerja dan Bagian Pembukuan, sehingga masih
3
ditemukan kesalahan klasifikasi atas transaksi yang telah terjadi, baik dari sisi
pendapatan maupun pengeluaran.
b. Bagian Anggaran atau Tim Anggaran Eksekutif (TAE) dalam menyusun dan
membahas rencana anggaran satuan kerja belum memahami tentang prinsip-
prinsip akuntansi, sehingga masih ditemukan kesalahan penganggaran atas jenis
belanja modal yang berakibat terhadap penyajian nilai asset pada Neraca Daerah,
karena penyusunan anggaran belanja lebih cenderung memperhatikan besaran
nilai anggaran bukan sifat atau jenis transaksi yang akan dilaksanakan, sehingga
apabila nilai anggaran besar langsung saja dijadikan belanja modal, padahal sifat
atau jenis transaksi tersebut bukan merupakan transaksi yang menambah asset
daerah, namun hanya berupa bantuan atau sharing program atau sharing budget
dengan kegiatan pemerintah kabupaten/kota.
c. Perubahan anggaran belum sepenuhnya memanfaatkan Laporan Keuangan
Tahun sebelumnya yang telah diaudit BPK-RI, sebagai contoh daftar piutang
dalam lampiran draft Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2006 dianggap “nihil”
atau tidak mencerminkan nilai piutang yang ada pada Neraca tahun sebelumnya
serta penerimaan atas tagihan piutang tahun lalu (EKRA) dianggarkan dan
dibukukan sebagai penerimaan lain-lain tahun berjalan, seharusnya dijadikan
sebagai pembiayaan penerimaan, karena penerimaan tersebut bukan merupakan
hasil dari kegiatan tahun berjalan, melainkan akibat dari kegiatan tahun-tahun
sebelumnya.
d. Pemerintah Provinsi Riau dalam mengelola keuangan daerah belum menetapkan kebijakan akuntansi secara tertulis dengan Peraturan Gubernur yang mengatur perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap untuk menjamin konsistensi pelaporan aktiva tetap dan yang mengatur tentang batasan sebagai dasar untuk biaya pemeliharaan, apakah merupakan biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi (capital expenditure) atau hanya merupakan biaya pemeliharaan yang dianggap tidak menambah nilai asset (cost).
e. Peningkatan nilai aktiva tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2006 hanya merupakan mutasi dari realisasi belanja modal sebagaimana yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006. Apabila terjadi kelemahan seperti yang diungkapkan pada huruf “b” di atas, maka akan terjadilah “overstate” atas penyajian asset daerah, karena tidak dilakukan pengklasifikasian kembali atas realisasi belanja modal, apakah benar menambah asset atau tidak.
4
Perubahan-perubahan klasifikasi asset tersebut pernah dilakukan untuk saldo akun asset pada Neraca per 31 Desember 2005 dengan melibatkan pihak ketiga untuk melakukan review atas penyajian neraca yang telah disusun oleh tim penyusun laporan keuangan, seperti yang terjadi pada akun Neraca per 31 Desember 2005 menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tanggal 11 September 2006. Penyesuaian yang terjadi menunjukkan bahwa kekurangmampuan tim penyusun laporan keuangan dalam menyajikan nilai asset yang dapat dipertanggungjawabkan atau accountable.
f. Pemerintah Provinsi Riau belum menerapkan kebijakan penyusutan (depresiasi) aktiva tetap selain tanah yang pada prinsipnya merupakan cadangan dana untuk melakukan peremajaan ataupun penggantian aktiva tetap yang nilai ekonomisnya sudah nihil.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 pada:
a. Pasal 96 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah daerah menyusun sistem
akuntansi pemerintah daerah yang mengacu kepada standar akuntansi
pemerintahan dan ayat (2) yang menyatakan sistem akuntansi pemerintah daerah
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dengan mengacu kepada peraturan
daerah tentang pengelolaan keuangan daerah.
b. Pasal 97 yang menyatakan bahwa kepala daerah berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi.
Hal tersebut dapat mempengaruhi ketertiban dalam pengelolaan keuangan
daerah dan kualitas laporan keuangan daerah.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pihak eksekutif dan legislatif belum melakukan perubahan atas Perda Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dengan melakukan penyesuaian atas
ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan
negara/daerah yang baru.
b. Gubernur Riau belum menetapkan sistem akuntansi pemerintah daerah dan
kebijakan akuntansi yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan
dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5
Menurut Kepala Biro Keuangan kesalahan klasifikasi masih ditemukan
karena terlambatnya bukti transaksi diterima oleh Bagian Pembukuan khususnya
bukti penerimaan, sedangkan pengeluaran hanya berdasarkan pengesahan SPJ oleh
Bagian Verifikasi. Berkaitan dengan informasi neraca, karena masih adanya kendala
dari satuan kerja yang tidak menyampaikan laporan mutasi barang, sedangkan
mengenai Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem Akuntansi dan
Kebijakan Akuntansi merupakan hal akan menjadi perhatian.
BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau untuk segera:
a. Melakukan perubahan Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai
dengan ketentuan baru tentang pengelolaan keuangan daerah yang lebih tinggi;
b. Membuat peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur serta kebijakan
akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada
Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan
Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Riau pada APBD Tahun
Anggaran 2006 secara administrasi masih terpusat pada Sekretariat Daerah cq. Biro
Keuangan, sehingga prosedur penatausahaan keuangan daerah tersebut yang dimulai
dari penerbitan SKO, penerbitan SPMU, proses verifikasi, proses pencatatan
klasifikasi pembukuan dan pelaporan masih dilaksanakan pada Biro Keuangan
melalui bagian-bagiannya masing-masing.
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah telah ditetapkan
Pedoman Umum Pelaksanaan APBD dengan Keputusan Gubernur Nomor 10 Tahun
2004. Dalam ketentuan tersebut diatur mengenai sistem dan prosedur penatausahaan
keuangan daerah, baik yang dari segi penerimaan maupun belanja, serta keterkaitan
antara satuan kerja dengan Biro Keuangan sebagai pusat pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah Provinsi Riau.
Hasil penelaahan atas pelaksanaan pedoman umum pelaksanaan APBD
yang merupakan prosedur standar yang harus dilakukan diketahui terdapat
kelemahan-kelemahan pengendalian intern yang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Standar penetapan besaran penerbitan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU)
yang merupakan Beban Tetap adalah dengan nilai diatas Rp20.000.000,00,
6
namun ternyata dalam pengelolaan belanja pada APBD Tahun Anggaran 2006
masih ditemukan penerbitan SPMU dengan nilai diatas Rp20.000.000,00 dengan
menggunakan SPMU-PK dan sebagian besar SPMU untuk Belanja Bantuan
Keuangan yang diberikan kepada pihak ketiga menggunakan SPMU-PK, serta
pencairan Belanja Tidak Tersangka menggunakan SPMU-PK.
b. Standar pengajuan SPP-BT selambat-lambatnya tanggal 10 Desember tahun
bersangkutan. Berdasarkan dokumen register SPMU bulan Desember 2006
ditemukan pengajuan SPP-BT dari Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas dari
enam satuan kerja pada tanggal 29 Desember 2006 dan penerbitan SPMU-BT
yang dilakukan pada hari yang sama, yaitu:
No Satuan Kerja Nilai SPM (Rp) Keterangan1 Dinas Kimpraswil 14.430.202.322,00 92 lembar SPM2 Sekretariat Daerah 14.301.945.121,50 142 lembar SPM3 RSUD 7.441.554.218,00 14 lembar SPM4 Sekretariat DPRD 3.328.184.400,00 59 lembar SPM5 Dinas Pendidikan 2.401.321.700,00 219 lembar SPM6 Dinas Peternakan 1.583.456.500,00 15 lembar SPM
JUMLAH 43.486.664.261,50
c. Standar penetapan jangka waktu prosedur penerbitan SPMU-PK adalah empat
hari sejak diterimanya SPP-PK dari Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas.
Sedangkan batas pengajuan SPP-PK adalah tanggal 15 Nopember tahun
anggaran bersangkutan. Dengan demikian, batas akhir penerbitan SPM-PK
adalah tanggal 19 Nopember. Berdasarkan dokumen register SPMU bulan
Desember 2006 ditemukan penerbitan SPMU-PK senilai Rp29.723.645.500,00
yang dilakukan tiga hari menjelang berakhir tahun anggaran atau tanggal 27-29
Desember 2006, yaitu sebagai berikut:
No Satuan Kerja Nilai SPM (Rp) Keterangan1 Sekretariat DPRD 4.797.740.325,00 tgl 27 Desember2 Sekretariat Daerah 13.876.368.000,00 tgl 27 Desember3 BPPM 5.426.331.375,00 tgl 27 Desember4 Dinas Pemuda dan Olahraga 2.321.220.000,00 tgl 27 dan 28 Desember5 Dinas Kimpraswil 670.784.000,00 tgl 27 Desember6 Dinas Kesehatan 667.460.000,00 tgl 27 dan 28 Desember7 Dinas Tenaga Kerja 519.400.000,00 tgl 27 Desember8 Dinas Pendidikan 470.592.000,00 tgl 27 Desember9 RSUD 355.124.300,00 tgl 27 Desember10 Dinas Perikanan 340.000.000,00 tgl 27 Desember11 BPDE 278.625.500,00 tgl 27 Desember
JUMLAH 29.723.645.500,00
7
Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pengaruh atas kelemahan
penerapan pengendalian intern dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan
daerah menjelang akhir tahun anggaran tersebut antara lain adalah:
a. Terlambatnya dokumen SPJ Pemegang Kas satuan kerja di atas diterima oleh
Biro Keuangan c.q Bagian Verifikasi dan Kepala Biro Keuangan serta Sekretaris
Daerah telah memberikan beberapa kali teguran tertulis kepada Pengguna
Anggaran dan Pemegang Kas, namun tindak lanjut atas teguran tersebut sangat
lambat dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas yang
bersangkutan.
b. Masih ditemukan bukti pendukung yang kurang lengkap atas SPJ yang
disampaikan, sehingga terjadi pengembalian-pengembalian SPJ kepada
Pemegang Kas untuk dilengkapi yang berpengaruh kepada proses penyusunan
Laporan Keuangan Daerah.
c. Hingga akhir Maret 2006 pengesahan sisa UUDP yang telah selesai hanya untuk
19 satuan kerja atau mencapai 54,29% dari 35 satuan kerja yang ada di
lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan terdapat dua satuan kerja (Sekretariat
Daerah dan Dinas Peternakan) yang penyajian dalam Draft Laporan Realisasi
Anggaran masih merupakan nilai SPMU.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor 10
Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan APBD Provinsi Riau pada Bagian
III Tahap Pelaksanaan APBD huruf B. Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi
Riau pada:
a. Angka 2 tentang Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran point 1.8 Batas Waktu
Pengajuan SPP huruf a. yang menyatakan ; menjelang akhir tahun anggaran
SPP-PK selambat-lambatnya tanggal 15 November tahun anggaran yang
bersangkutan dan huruf b. yang menyatakan; menjelang akhir tahun anggaran
pengajuan SPP-BT selambat-lambatnya tanggal 10 Desember tahun anggaran
yang bersangkutan.
b. Angka 3 tentang Penerbitan SPM point 2.7 yang menyatakan; batas waktu antara
penerimaan SPP-PK dengan penerbitan SPM-PK selambat-lambatnya empat hari
kerja dan point 2.8 yang menyatakan; batas waktu antara penerimaan SPP-BT
dan penerbitan SPM-BT selambat-lambatnya dua hari kerja.
8
c. Angka 4 tentang Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) point 4.4 Batasan
Waktu Penyampaian SPJ yang menyatakan; dokumen SPJ disampaikan kepada
Gubernur Riau melalui Kepala Biro Keuangan (Bagian Verifikasi) paling lambat
tanggal 5 bulan berikutnya. Selanjutnya khusus untuk penyusunan keterangan
Gubernur Riau atas Pelaksanaan APBD Provinsi Riau diminta satuan kerja
mengirimkan SPJ bulan Desember selambat-lambatnya tanggal 31 Desember.
Hal tersebut mengakibatkan terlambatnya pengesahan sisa UUDP
(pengesahan SPJ) yang berpengaruh juga atas keterlambatan penyusunan draft
Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2006.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Para Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas tidak mematuhi standar prosedur
yang telah ditetapkan.
b. Gubernur dan Sekretaris Daerah belum memberikan sanksi tegas kepada
Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas yang tidak mematuhi standar prosedur
yang telah ditetapkan.
Menurut Kepala Biro Keuangan kurang tertibnya perlakuan penerbitan
SPMU karena kurang pahamnya para Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas, serta
dengan pertimbangan kegiatan yang dilaksanakan di luar kota, sehingga memang
harus menggunakan SPMU-PK bukan SPMU-BT.
BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat surat perintah kepada seluruh Pengguna Anggaran supaya dalam
melaksanakan APBD dan pengelolaan keuangan daerah memahami dan
mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan.
b. Memberikan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas
(Bendahara Pengeluaran) satuan kerja yang tidak mematuhi standar prosedur
yang telah ditetapkan.
9
3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang
Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran
35 satuan kerja untuk BOP Aparatur sebesar Rp163.642.869.175,00 dengan realisasi
sebesar Rp127.932.137.378.92 atau 78,17% dan anggaran BOP Pelayanan Publik
sebesar Rp465.575.572.569,00 dengan realisasi sebesar Rp399.321.177.594,00 atau
85,77%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti pertanggungjawaban realisasi
BOP pada empat satuan kerja diketahui bahwa terdapat realisasi rincian belanja yang
tidak ada dalam DASK yang bersangkutan, yaitu:
a. Sekretariat Daerah
Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Pelayanan Publik untuk
kegiatan pelaksanaan dukungan atas pengelolaan dan pembinaan barang daerah
pada Biro Perlengkapan diketahui bahwa terdapat bukti pertanggungjawaban
yang tidak sesuai dengan rincian objek belanja dalam DASK kegiatan tersebut
senilai Rp6.600.000,00 yaitu berupa biaya sewa tempat yang dibebankan sebagai
biaya makan dan minum (2.01.03.2.02.05.02.1) untuk kegiatan tersebut.
b. Dinas Pendidikan
Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Pelayanan Publik untuk
kegiatan dukungan beasiswa untuk mahasiswa S1 dan S2 diketahui bahwa
terdapat bukti pertanggunggjawaban yang tidak sesuai dengan rincian objek
belanja dalam DASK kegiatan tersebut senilai Rp24.000.000,00 yaitu berupa
perjalanan dinas a.n Dr Hasan Basri Jumin, MS, MSc ke Jepang dengan biaya
sebesar Rp12.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/0490 tanggal 23
Februari 2006 untuk mengunjungi mahasiswa putra Riau yang sedang
melaksanakan program S1 di Jepang, perjalanan dinas a.n Dr Irwan Efendi, M.Sc
dan Drs Edwar, MP ke Jakarta dengan biaya masing-masing sebesar
Rp4.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/../2006 tanggal 23 Februari
2006 dan perjalanan dinas a.n Asril Incik, SE ke Dikti Jakarta dengan biaya
sebesar Rp4.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/2548/2006 tanggal 22
September 2006. Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas tersebut
dibebankan sebagai biaya administrasi pengelola kegiatan (2.11.01.2.02.02.06.2),
bukan sebagai biaya perjalanan dinas, karena di dalam DASK kegiatan dukungan
10
beasiswa untuk mahasiswa S1 dan S2 Dinas Pendidikan tersebut tidak
dianggarkan biaya perjalanan dinas.
c. Dinas Kehutanan
Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Aparatur untuk kegiatan
penyusunan dan penulisan sejarah kehutanan Provinsi Riau diketahui bahwa
terdapat bukti pertanggungjawaban yang tidak sesuai dengan rincian objek
belanja dalam DASK kegiatan tersebut senilai Rp10.200.000,00 yaitu berupa
biaya makan dan minum sesuai bukti kuitansi nomor 730 sebesar
Rp1.700.000,00 dan kuitansi nomor 731 sebesar Rp8.500.000,00 yang
dibebankan sebagai biaya transportasi dan akomodasi (2.05.01.2.02.02.02.1),
bukan sebagai biaya makan dan minum, karena di dalam DASK kegiatan
penyusunan dan penulisan sejarah kehutanan Provinsi Riau Dinas Kehutanan
tersebut tidak dianggarkan biaya makan dan minum.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor 10
Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan APBD Provinsi Riau pada Bagian
III Tahap Pelaksanaan APBD huruf B. Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi
Riau pada: Angka 4 tentang Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) point 4.3
Syarat Surat Pertanggungjawaban huruf a yang menyatakan batas dana dalam DASK
tidak boleh terlampaui dan harus digunakan sesuai dengan rincian objek kode
rekening yang bersangkutan.
Hal tersebut mengakibatkan fungsi DASK sebagai alat kendali
pelaksanaan perencanaan kegiatan belum sepenuhnya tercapai.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub Bagian Perencanaan satuan kerja
yang bersangkutan dalam menyusun perencanaan biaya yang dituangkan dalam
DASK belum sepenuhnya memperhitungkan biaya-biaya yang diperlukan untuk
suatu kegiatan.
b. Kepala Bagian Verifikasi dalam melakukan verifikasi bukti pertanggungjawaban
tidak memperhatikan rincian objek belanja yang telah ditetapkan dalam DASK.
Menurut Kepala Biro Perlengkapan kondisi di atas memang benar terjadi
karena kelalaian dalam penyusunan DASK untuk kegiatan yang bersangkutan,
11
menurut Kepala Dinas Pendidikan kondisi di atas memang benar terjadi, namun
karena kegiatan tersebut harus segera dilaksanakan, maka tidak mungkin lagi
melakukan perubahan DASK, karena perubahan DASK hanya dapat dilakukan pada
saat perubahan APBD dan menurut Pemimpin Kegiatan penyusunan dan penulisan
sejarah kehutanan Provinsi Riau menyatakan bahwa pada DASK memang tidak ada
rincian belanja untuk biaya makan dan minum, namun pengeluaran tersebut dapat
dikategorikan sebagai biaya akomodosi.
BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub
Bagian Perencanaan satuan kerja yang bersangkutan supaya dalam menyusun
perencanaan biaya yang dituangkan dalam DASK (DPA) benar-benar
memperhitungkan biaya-biaya yang akan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut.
b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala
Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.
4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati
Pada Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Provinsi Riau dhi. Biro
Perlengkapan telah melakukan penghapusan kendaraan roda empat dan roda dua
dengan SK Gubernur Nomor : Kpts 69/II/2006 tanggal 27 Pebruari 2006 tentang
Penetapan Penjualan Kendaraan Bermotor Dinas Milik Pemerintah Provinsi Riau
dengan nilai jual masing-masing sebesar Rp2.071.260.000,00 untuk roda empat dan
sebesar Rp63.980.000,00 untuk roda dua.
Kendaraan tersebut telah dilelang dan telah diikat perjanjian jual beli
kendaraan bermotor dinas milik Pemerintah Provinsi Riau dengan berbagai syarat
untuk wajib dipatuhi oleh yang memenangkan lelang, diantaranya pelunasan
pembayaran terakhir bulan Januari 2007.
Dari nilai jual kendaraan bermotor tersebut telah dilunasi dan dibayar untuk :
a. Tahun Anggaran 2006 kendaraan roda empat sebesar Rp1.048.228.800,00 dan
roda dua sebesar Rp44.999.500,00.
b. Tahun Anggaran 2007 (s.d bulan April) kendaraan roda empat sebesar
Rp976.873.000,00 dan roda dua sebesar Rp20.440.500,00.
12
Hasil pemeriksan terhadap bukti pembayaran diketahui bahwa terdapat beberapa
pemenang lelang yang belum melunasi kewajiban sesuai dengan yang telah
disepakati yaitu keendaraan roda empat sebanyak 22 perjanjian dengan nilai
Rp815.119.800,00 dan kendaraan roda dua sebanyak 18 perjanjian dengan nilai
Rp18.605.500,00, serta diketahui bahwa masih banyak BPKB kendaraan yang telah
lunas dibayar namun belum diambil oleh pemenang lelangnya.
(rincian lihat lampiran 1)
Kondisi di atas tidak sesuai lampiran Surat Perjanjian masing-masing
pemenang yang menyebutkan bahwa harga jual kendaraan dilunasi dalam waktu 1
tahun (12 bulan) dari tanggal 27 Pebruari 2006 s.d 27 Januari 2007.
Hal tersebut mengakibatkan hasil penjualan asset daerah sebesar
Rp833.725.300,00 (Rp815.119.800,00 + Rp18.605.500,00) tidak diterima tepat
waktu dan pemenang lelang yang telah lunas belum melakukan balik nama
kendaraan yang dibelinya.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Para pemenang lelang tidak mematuhi perjanjian yang telah disepakati.
b. Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Riau kurang tegas dalam
menerapkan surat perjanjian.
Menurut Kepala Biro Perlengkapan kondisi tersebut memang benar dan
akan diupayakan penagihan secara intensif dan akan menerapkan sanksi kepada
pemenang lelang yang belum melunasi kewajibannya.
BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau memerintahkan Kepala
Biro Perlengkapan untuk:
a. Membuat teguran tertulis dan peringatan kepada pemenang lelang kendaraan
tersebut supaya segera melunasi kewajiban cicilan hasil penjualan sesuai dengan
ketentuan perjanjian yang telah disepakati.
b. Melakukan koordinasi dengan instansi Dinas Pendapatan (pelayanan samsat)
untuk mewajibkan semua pemenang lelang yang telah lunas untuk segera
melakukan balik nama kendaraannya guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
13
5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan
Ketentuan yang Lebih Tinggi
Dalam menjalankan pemerintahan perlu adanya peraturan perundang-
undangan yang dijadikan dasar hukum bentuk struktur organisasi dan prosedur
pelaksanaan pengelolaan keuangan. Hasil penelaahan terhadap beberapa dasar
hukum pelaksanaan pemerintah pada Pemerintahan Provinsi Riau diketahui bahwa
masih didapatkan peraturan daerah yang sudah tidak sejalan lagi dengan perubahan
peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan negara/daerah, yaitu
antara lain:
a. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana
Daerah.
Dalam perda tersebut diatur tentang RSUD Dr. Arifin Achmad sebagai unit
swadana. Unit swadana daerah adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi
wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung.
Penerimaan fungsional adalah penerimaan yang diperoleh sebagai imbalan jasa
yang diberikan oleh satuan kerja daerah dalam menjalankan fungsinya melayani
kepentingan masyarakat dan atau Dinas/Satuan Kerja dan lainnya.
Dalam kenyataannya pengelolaan keuangan RSUD Dr Arifin Achmad pada
APBD Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diperlakukan sama seperti satuan kerja
lainnya atau Dinas/Satuan Kerja sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah
Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 yang menyatakan bahwa
terhitung tanggal 1 Januari 2005 setiap penerimaan daerah agar disetor ke
rekening PT Bank Riau Cabang Utama Nomor Rekening 1005 dan mengirim
bukti STS kepada Bagian Kas Daerah Biro Keuangan. Dengan adanya surat
tersebut mengakibatkan seluruh penerimaan RSUD Dr Arifin Achmad disetorkan
ke Kas Daerah atau dengan kata lain RSUD tidak lagi sebagai unit swadana.
Salah satu bentuk permasalahan dalam pengelolaan keuangan daerah pada unit
pelayanan masyarakat ini adalah tidak dapat membelanjakan langsung atas
pendapatan yang diterimanya dalam operasional pelayanan masyarakat. Hal ini
seperti yang diungkapkan pada hasil pemeriksaan BPK RI sebelumnya atas
operasional RSUD Dr Arifin Achmad, dengan nomor 234/S/XIV.10/11/2006
tanggal 22 November 2006 tentang Hasil Pemeriksaan Atas Kegiatan
14
Operasional TA 2005 dan 2006 pada RSUD Arifin Achmad bahwa dalam
pengadaan obat-obat pelayanan dasar, pihak RSUD melakukan prosedur
pengadaan yang tidak sesuai Keppres 80 Tahun 2003, karena pengadaan obat
dilakukan dengan terpecah-pecah dan atau pembuatan dokumen kontrak
menunggu setelah APBD disahkan, sedangkan kenyataannya obat-obat tersebut
sangat diperlukan, sehingga obat diambil atau diterima sebelum kontrak
ditandatangani. Apabila peraturan daerah tentang unit swadana diberlakukan
kembali atau telah diganti dengan Peraturan Daerah Badan Layanan Umum
seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, maka permasalahan tersebut di atas tidak akan terjadi.
b. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tanggal 6 Juli 2005 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Riau.
Dalam perda tersebut diatur tentang tata tertib protokoler dan kedudukan
keuangan DPRD yang masih mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 dengan Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, sedangkan
berdasarkan perkembangan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
tersebut telah mengalami dua kali perubahan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 37 Tahun 2005 tanggal 12 Oktober 2005 dengan Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 94 dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tanggal
14 November 2006 dengan Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 90, serta
disamping itu terdapat surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 181.31/006/RAKD
tanggal 4 Januari 2006 tentang penjelasan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor
37 Tahun 2005. Namun dengan telah terjadinya perubahan-perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tersebut, pihak eksekutif dan legislatif
Provinsi Riau belum melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2005 tentang Protokoler dan Kedudukan Keuangan DPRD, sedangkan
perubahan penganggaran belanja pimpinan dan anggota DPRD dalam struktur
APBD Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berubah dengan sendirinya mengacu
kepada perubahan peraturan pemerintah, sehingga tidak sejalan lagi dengan
struktur belanja yang ada pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005.
c. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tanggal 8 Mei 2006 tentang Pengajuan,
Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.
15
Dalam perda tersebut diatur tentang tata cara pengajuan (permohonan) bantuan
keuangan dari Partai Politik yang memiliki wakil atau kursi di lembaga legislatif,
prosedur penyerahan dana bantuan, yangmana Badan Informasi, Komunikasi dan
Kesatuan Bangsa (Badan Infokom Kesbang) ditunjuk sebagai satuan kerja yang
menyalurkan kepada rekening Partai Politik yang mengajuakan permohonan
setelah terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pemeriksaan kelengkapan
administrasi pengajuan. Penyusunan Perda tersebut masih mengacu kepada
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 dengan
Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 tentang Bantuan kepada Partai Politik
dengan Petunjuk Pelaksanaannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2005 tanggal 28 Juli 2005, sedangkan berdasarkan perkembangan,
Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut telah mengalami perubahan dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006. Dengan terjadinya
perubahan petunjuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005
tanggal 19 Juli 2006 (Permendagri 32/2005 menjadi 25/2006), ternyata terjadi
perubahan yang mendasar, yaitu bahwa Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan
yang diterima oleh Partai Politik yang semulanya diperiksa oleh Badan Pengawas
dan Pembangunan Keuangan (BPKP) menjadi diperiksa oleh Badan Pemeriksa
Keuangan RI. Dengan perubahan ini ternyata Perda Provinsi Riau Nomor 3
Tahun 2006 belum disesuaikan dengan Permendagri Nomor 25 Tahun 2006,
karena Perda Nomor 3 Tahun 2006 masih menyatakan bahwa Laporan
Penggunaan Bantuan Keuangan oleh Partai Politik diperiksa oleh Badan
Pengawas dan Pembangunan Keuangan (BPKP) Provinsi Riau
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada :
1) Pasal 68 ayat (1) yang menyatakan Badan Layanan Umum dibentuk untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2) Pasal 69 ayat (4) dan (6) yang menyatakan pendapatan yang diperoleh Badan
Layanan Umum sehubungan dengan jasa pelayanan yang diberikan
merupakan pendapatan negara/daerah dan pendapatan yang dimaksud dapat
digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum yang
bersangkutan.
16
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah pada pasal 145 yang menyatakan Pemerintah daerah dapat membentuk
Badan Layanan Umum Daerah untuk menyediakan barang dan atau jasa untuk
layanan umum, dan atau mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan atau pelayanan kepada masyarakat.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tanggal 12 Oktober 2005 pada
pasal 25 ayat (4) yang menyatakan pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh
Sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan dan pada pasal II yang menyatakan Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku pada tanggal diundangkan.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006 tanggal tanggal 19 Juli
2006 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005
tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan
Keuangan kepada Partai Politik pasal 17 yang menyatakan:
1) Ayat (1) Laporan Penggunaan Bantuan keuangan Partai Politik di Provinsi
disampaikan oleh Pimpinan Partai Politik Provinsi kepada Gubernur melalui
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau sebutan lainnya paling lambat empat
bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
2) Ayat (2) Laporan Penggunaan Bantuan sebagaimana ayat (1) setelah diaudit
oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
Hal tersebut mengakibatkan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan
untuk RSUD Dr. Arifin Achmad, pengelolaan keuangan DPRD dan mekanisme
prosedur pelaporan penggunaan bantuan keuangan oleh partai politik yang
mempunyai wakil/kursi pada DPRD Provinsi Riau belum mempunyai dasar hukum
Peraturan Daerah yang sejalan dengan ketentuan peraturan yang lebih tinggi tentang
hal-hal tersebut di atas.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005
yang mengacu kepada Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 dengan menjadikan
RSUD Dr. Arifin Achmad sebagai unit ex-swadana, sehingga diperlakukan sama
dengan satuan kerja lainnya.
17
b. Pihak eksekutif dhi. Kepala Biro Hukum dan instansi teknis terkait (RSUD dan
Badan Infokom Kesbang) belum mengusulkan perubahan-perubahan atas
Peraturan Daerah yang sudah dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang
lebih tinggi.
c. Pihak legislatif dhi. Panitia Musyawarah belum melakukan hearing dengan
instansi teknis guna merevisi peraturan daerah yang tidak sejalan dengan
ketentuan yang lebih tinggi.
Menurut Direktur RSUD memang benar kondisi di atas tentang penerapan
pengelolaan keuangan RSUD yang telah disamakan dengan satuan kerja lainnya
sejak Tahun 2005, namun untuk dijadikan suatu BLUD masih diperlukan beberapa
persyaratan baik substantif maupun teknis, sehingga perlu waktu yang cukup lama,
apalagi tahun 2007 ini RSUD sedang dalam proses akreditasi 12 jenis pelayanan,
sehingga diharapkan RSUD hanya kembali kepada bentuk semula yaitu unit
swadana. Kepala Biro Hukum kondisi di atas memang terjadi, namun revisi atas
Perda Nomor 2 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD Provinsi Riau yang dibahas tahun 2006 telah menghasilkan perda
baru yaitu Perda Nomor 1 Tahun 2007, hanya saja perda tersebut belum juga sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 telah mengalami perubahan
ketiga dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007, karena Perda Nomor 1
Tahun 2007 ditetapkan sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007
diberlakukan, namun hal ini akan diupayakan segera dilakukan revisi atau
penyesuaian kembali atas perda tersebut. Mengenai Perda Nomor 3 Tahun 2006
memang belum disesuaikan dengan Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2006, maka
hal ini akan menjadi perhatian.
BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:
a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencabut Surat Edaran Nomor
900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 atau menyatakan bahwa surat tersebut
tidak berlaku untuk satuan kerja RSUD, karena pengelolaan keuangan RSUD
telah diatur dengan jelas pada Perda Nomor 4 Tahun 1998 yang masih berlaku
atau belum direvisi.
b. Memerintahkan Kepala Biro Hukum untuk menelaah kembali atas pemberlakuan
Perda Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang Penetapan Rumah
18
Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana Daerah, apakah dapat
diterapkan kembali atau harus melakukan revisi/penyesuaian dengan ketentuan
tentang BLUD.
c. Memerintahkan satuan kerja terkait (RSUD dan Badan Infokom) untuk segera
menyampaikan usulan ranperda tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan
RSUD dan pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada partai politik
dengan menyesuaikan kondisi yang ada dengan ketentuan yang lebih tinggi.
d. Meminta pihak legislatif untuk dapat menjadwalkan pembahasan atas ranperda
yang dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang lebih tinggi.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
19