195
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006 Nomor : 40a/S/XIV.10/07/2007 Tanggal : 02 JULI 2007 BUKU I PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787

059 Prov Riau LK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LHP BPK RI

Citation preview

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006

Nomor : 40a/S/XIV.10/07/2007 Tanggal : 02 JULI 2007

BUKU I

PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787

DAFTAR ISI Hal Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan ..………………………………........ i

Laporan Keuangan

Neraca per 31 Desember 2006 ………………………………………….. 1

Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir sampai dengan

31 Desember 2006 ……………………………………………………….

3

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31

Desember 2006 …………………………………………………………..

5

Catatan atas Laporan Keuangan ………………………………………… 6

Gambaran Umum Pemeriksaan

1. Dasar Hukum Pemeriksaan..……..……………………………………... 59

2. Tujuan Pemeriksaan…………….………………………………………. 59

3. Sasaran Pemeriksaan…………..………………………...………………. 59

4. Standar Pemeriksaan…………..………..........………………………….. 59

5.

6.

7.

8.

Tahun Buku / Anggaran Yang Diperiksa.……………...………………..

Waktu Pemeriksaan………………………………………………………

Metodologi Pemeriksaan…………………………………………………

Batasan dan Kendala Pemeriksaan……………………………………….

60

60

60

60

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Pasal 56 Undang-Undang

No.1 Tahun 2004, Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telah memeriksa

Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI

adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang

dilakukan. BPK RI tidak melakukan pemeriksaan terhadap Neraca Awal Pemerintah Provinsi

Riau sehingga dampak material dari penyajian terhadap saldo awal pada Neraca Pemerintah

Provinsi Riau per 31 Desember 2006 bukan tanggung jawab BPK RI.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar pemeriksaan yang ditetapkan

BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari

salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian atas dasar pengujian, bukti-bukti

yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang

digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pemerintah daerah, serta penilaian

terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa

pemeriksaan BPK RI memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Pemerintah

Provinsi Riau merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Sebagai bagian dari

i

pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji

material, BPK RI melaksanakan pengujian terhadap kepatuhan Pemerintah Provinsi Riau

terhadap pasal-pasal tertentu dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun,

tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan

pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, BPK

RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun

Anggaran 2006, BPK RI menemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Belanja Administrasi Umum Aparatur pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp2.004.464.480,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;

2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Aparatur pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp3.072.170.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;

3. Belanja Belanja Operasi dan Pemeliharaan Publik pertanggungjawabannya tanpa bukti pendukung yang lengkap dan dibebankan pada akun yang tidak tepat sehingga penyajiannya senilai Rp258.400.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;

4. Pengeluaran Kas Daerah senilai Rp4.909.506.387,00 pada Dinas Peternakan belum dipertanggungjawabkan, sehingga tidak dapat diyakini kewajarannya;

5. Sisa kas pada Pemegang Kas senilai Rp2.666.069.700,00 tidak dapat dipertanggungjawabkan, terdiri dari sisa Kas Dinas Peternakan senilai Rp149.345.000,00 tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Kepala Dinas Peternakan, dan sisa kas Sekretariat DPRD senilai Rp2.516.724.700,00 dipinjamkan;

6. Berita acara serah terima atas pengadaan 1200 ekor sapi pada Dinas Peternakan tidak dibuat sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga Belanja Modal Binatang Ternak senilai Rp13.839.500.000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;

7. Terdapat item pekerjaan yang tidak dilakukan pada Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Daerah, sehingga Belanja Modal Komputer senilai Rp659.292,000,00 tidak dapat diyakini kewajarannya;

Menurut pendapat BPK RI, kecuali atas hal yang diuraikan dalam paragraf di atas laporan

keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan Pemerintah Provinsi Riau per tanggal 31 Desember 2006, realisasi

ii

anggaran, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan

ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Temuan ini telah BPK

RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Nomor 40b/S/XIV.10/2007 tanggal

02 Juli 2007 kepada Pemerintah Provinsi Riau.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi

pengendalian intern Pemerintah Provinsi Riau yang telah BPK RI muat dalam Laporan

Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Nomor 40c/S/XIV.10/07/2007 tanggal 02

Juli 2007.

Pekanbaru, 08 Juni 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Pekanbaru Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Rudi Nurprianto, S.E., Ak., MM. Akuntan Reg. Neg. No. D-13002

iii

PEMERINTAH PROVINSI RIAU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH

A. Gambaran Umum Pemerintah Daerah Pembentukan Pemerintah Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-Undang

Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-Undang

Nomor 61 Tahun 1958. Sama halnya dengan Provinsi lain yang ada di Indonesia,

berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu

hampir 6 tahun (17 Nopember 1952 sampai Maret 1958).

Dalam Undang-Undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat,

Jambi dan Riau, jo Lembaran Negara No 75 tahun 1957, daerah swatantra Tingkat I

Riau meliputi wilayah daerah swatantra tingkat II:

1. Bengkalis

2. Kampar

3. Indragiri

4. Kepulauan Riau, termaktub dalam UU No.12 tahun 1965 (L. Negara tahun

1956 No.25)

5. Kotapraja Pekanbaru, termaktub dalam Undang-Undang No.8 tahun 1956

No.19

Dengan surat keputusan Presiden tertanggal 27 Februari 1958 No.258/M/1958

telah diangkat Mr. S.M. Amin, Gubernur KDH Provinsi Riau dilakukan pada tanggal 5

Maret 1958 di Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen

Mr. Sumarman. Pelantikan tersebut dilakukan ditengah-tengah klimaksnya

pemberontakan PRRI di Sumatera Tengah yang melibatkan secara langsung daerah

Riau.

Dengan demikian, Pemerintah Daerah Riau yang baru terbentuk harus

mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk memulihkan keamanan di daerahnya

sendiri.

7

Saat ini, Provinsi Riau memiliki 11 Kabupaten/Kota, yaitu:

1. Kuantan Singingi

2. Indragiri Hulu

3. Indagiri Hilir

4. Pelalawan

5. Siak

6. Kampar

7. Rokan Hulu

8. Kota Pekanbaru

9. Kota Dumai

10. Rokan Hilir

11. Bengkalis

Provinsi Riau saat ini dipimpin oleh Gubernur Rusli Zainal dan Wakil Gubernur

Wan Abubakar yang diangkat dengan Kepres No.219/M Tahun 2003 tanggal 19

November 2003 untuk periode kepemimpinan 2003 – 2007.

Pengguna Anggaran di Pemerintah Provinsi Riau adalah :

a. Sekretariat Daerah, yang terdiri dari:

1). Seorang Sekretaris Daerah

2). Tiga Asisten yaitu Asisten Bidang Pemerintah, Humas dan Hukum, Asisten

Bidang Ekbang dan Kesra, Asisten Bidang Administrasi Umum.

3). Biro-biro, yaitu Biro Pemerintahan dan Humas, Biro Hukum, Biro Ekonomi

dan Pembangunan, Biro Kesra, Biro Umum, Biro Perlengkapan, dan Biro

Keuangan.

b. Dinas-dinas, yaitu Dinas Pendapatan, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah,

Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas

Tanaman Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan,Dinas

Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Kesenian

dan Pariwisata, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Transmigrasi

dan Kependudukan.

c. Badan-badan, yaitu Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan

Admnistrasi dan Pendidikan Latihan Pegawai, Badan Pengolahan Data Elektronik,

Badan Pengawas Daerah dan Badan Penelitian dan Pengembangan.

d. Rumah Sakit, yaitu RSUD Arifin Achmad dan RSJ Tampan.

e. Sekretariat DPRD

f. DPRD

g. Kepala Daerah.

B. Pencapaian Kinerja Keuangan

1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja keuangan

Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam Perhitungan

APBD Tahun Anggaran 2006 tercatat sebesar Rp3.579.679.042.014,33 ada

kenaikan sebesar Rp405.688.776.764,33 dari plafond perubahan APBD Tahun

Anggaran 2006 yang ditetapkan sebesar Rp3.173.990.265.250,00.

Realisasi Anggaran Belanja Daerah Provinsi Riau dalam Perhitungan

APBD Tahun Anggaran 2006 tercatat sebesar Rp3.171.096.747.155,86 dari

plafon perubahan APBD Tahun Anggaran 2006 yang ditetapkan sebesar

Rp3.669.854.162.519,00.

Realisasi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah

secara garis besar dapat dilihat pada Tabel III.1 dibawah ini.

Tabel III. 1 Ringkasan Belanja APBD 2006

8

Bertambah(Berkurang)

Pendapatan Daerah 3.173.990.265.250,00 3.579.679.042.014,33 (405.688.776.764,33)

Belanja Daerah 3.669.854.162.519,00 3.171.096.747.155,86 498.757.415.363,14Surplus (Devisit) (495.863.897.269,00) 408.582.294.858,47 (904.446.192.127,47)

Pembiayaan Daerah 495.863.897.269,00 (408.582.294.858,47) 904.446.192.127,47a. Penerimaan Daerah 831.884.359.910,06 831.884.359.910,06 0,00b. Pengeluaran Daerah 336.020.462.641,06 1.240.466.654.768,53 (904.446.192.127,47) - Transfer ke Dana 150.000.000.000,00 0,00 150.000.000.000,00 Cadangan - Penyertaan Modal 63.182.000.000,00 86.882.000.000,00 (23.700.000.000,00) - Sisa Lebih Perhi- 82.257.881.809,65 1.113.569.407.487,38 (1.031.311.525.677,73) tungan Anggaran Tahun berkenaanPembayaran kekurangan 40.580.580.831,41 40.015.247.281,15 565.333.550,26

belanja bagi hasil

4.005.874.625.160,06 4.411.563.401.924,39 (405.688.776.764,33)

4.005.874.625.160,06 4.411.563.401.924,39 (405.688.776.764,33)

Anggaran Realisasi

Total Pend. (I+III.a)

Total Pend. (II+III.b)

Uraian

8

9

2. Bidang-Bidang Organisasi Pemerintah Provinsi Riau

Format Susunan Bidang Pemerintah dan perangkat Daerah Provinsi Riau

sebagaimana tertuang dalam APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006

adalah sebagai berikut:

a . Bidang Administrasi Umum Pemerintahan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp1.335.333.028.001,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp1.160.177.337.340,86 atau 86,88%. Pada bidang ini terdapat 13 Satuan

Kerja adalah sebagai berikut:

1) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp20.879.172.700,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp17.027.093.814,00 atau 81,54 %.

2) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

mendapat alokasi dana sebesar Rp18.317.463.143,00 sampai 31

Desember 2006 dapat terealisasi sebesar Rp13.173.593.164,00 atau

71,92%.

3) Sekretariat Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Sekretariat Daerah mendapat alokasi dana

sebesar Rp938.503.077.017,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp824.926.753.172,86 atau 87,90 %.

4) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp92.372.213.904,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp74.184.223.447,00 atau 80,31 %.

5) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp109.004.699.360,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp94.043.906.826,00 atau 86,28%.

10

6) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp34.057.948.130,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp28.011.653.837,00 atau 82,25 %.

7) Badan Pengawas Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp14.858.171.118,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp11.184.908.033,00 atau 75,28 %.

8) Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp24.695.560.153,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp22.938.660.005,00 atau 92,89 %.

9) Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp16.790.801.396,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp15.440.782.259,00 atau 91,96 %.

10) Badan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp10.113.570.634,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp9.556.077.597,00 atau 94,49 %.

11) Kantor Penghubung Pemda Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp10.786.904.324,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp10.658.316.237,00 atau 98,81 %.

12) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp13.301.480.378,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp11.970.338.957,00 atau 89,99 %.

11

13) Badan Administrasi dan Diklat Pegawai Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp31.651.965.744,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp27.063.029.992,00 atau 85,5 %.

b . Bidang Pertanian

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp107.835.226.977,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp95.581.602.765,00 atau 88,64%. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan Kerja

adalah sebagai berikut:

1) Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp52.921.105.768,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp45.143.513.474,00 atau 85,3 %.

2) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp15.054.561.813,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp13.453.935.990,00 atau 89,37 %.

3) Dinas Peternakan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp39.859.559.396,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp36.984.153.301,00 atau 92,79 %.

c . Bidang Perikanan dan Kelautan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp38.232.577.434,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir

sebesarRp34.342.714.827,00 atau 89,83 %.

d . Bidang Pertambangan dan Energi

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp20.314.350.062,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp18.534.257.785,00 atau 91,24 %.

12

e . Bidang Kehutanan dan Perkebunan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp119.772.426.284,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp67.708.377.054,00 atau 56,53 %. Pada bidang ini terdapat 2 Satuan

Kerja adalah sebagai berikut :

1) Dinas Kehutanan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp39.847.848.927,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp33.218.811.046,00 atau 83,36 %.

2) Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp79.924.577.357,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp34.489.566.008,00 atau 43,15 %.

f . Bidang Perindustrian dan Perdagangan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp32.046.313.993,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp29.992.604.003,00 atau 93,59 %.

g . Bidang Perkoperasian

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp26.199.595.619,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp17.765.881.580,00 atau 67,81 %.

h . Bidang Penanaman Modal

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp22.194.525.457,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp19.630.747.799,00 atau 88,45 %.

13

i . Bidang Ketenagakerjaan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp58.507.526.066.00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp50.976.773.250.00 atau 87,13 %.

j . Bidang Kesehatan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp201.595.616.861,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp166.218.047.859,00 atau 82,45 %. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan

Kerja adalah sebagai berikut:

1) Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp70.921.907.979,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp58.284.541.305,00 atau 82,18 %.

2) Rumah Sakit Umum Arifin Achmad Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp112.116.429.941,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp92.087.152.333,00 atau 82,14 %.

3) Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 Dewan Perwakilan Rakyat mendapat alokasi

dana sebesar Rp18.557.278.941,00 sampai 31 Desember 2006 dapat

terealisasi sebesar Rp15.846.354.221,00 atau 85,39 %.

k . Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp470.343.288.747,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp408.561.354.848.00 atau 86,86 persen. Pada bidang ini terdapat 3 Satuan

Kerja adalah sebagai berikut :

14

1) Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp400.100.192.341,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp344.202.666.053,00 atau 86,03 %.

2) Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp18.138.524.411,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp17.041.893.092,00 atau 93,95 %.

3) Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp52.104.571.995,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp47.316.894.703,00 atau 90,81 %.

l . Bidang Sosial

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp63.090.086.731,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp41.256.438.516.00 atau 65,39 persen. Pada bidang ini terdapat 2 Satuan

Kerja adalah sebagai berikut :

1) Badan Kesejahteraan Sosial Provinsi Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp27.463.333.459,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp24.523.741.596,00 atau 89,30 %.

2) Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat Provinsi

Riau.

Pada tahun anggaran 2006 mendapat alokasi dana sebesar

Rp35.626.753.272,00 sampai 31 Desember 2006 dapat terealisasi

sebesar Rp16.732.696.920,00 atau 46,97 %.

m . Bidang Pemukiman

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp980.764.965.421,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp885.580.484.102.00 atau 90,29 %.

15

n . Bidang Perhubungan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp103.486.029.065,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp96.349.517.501,00 atau 93,10 %.

o . Bidang Lingkungan Hidup

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp15.006.783.077,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp12.899.733.044.00 atau 85,96 %.

p . Bidang Kependudukan

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp20.964.024.385,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp18.591.377.526.00 atau 88,68 %.

q . Bidang Olahraga

Pada tahun anggaran 2006 bidang ini mendapat alokasi dana sebesar

Rp54.167.798.339,00 sampai dengan akhir tahun anggaran secara

keseluruhan, anggaran pada bidang ini telah terealisir sebesar

Rp46.929.398.356.00 atau 86,64 %.

3. Kebijakan Keuangan

Penyusunan APBD Tahun 2006 tidak terlepas dari pengaruh perkembangan

ekonomi nasional, dan bahkan perkembangan ekonomi global yang tentunya

sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Daerah. Untuk itu Pemerintah

Daerah harus membuat kebijakan Anggaran Daerah yang bertumpu pada kondisi

nyata di Daerah dengan tetap mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan

Tahun Anggaran 2006. Dimana APBD Propinsi Riau Tahun 2006 disusun

berdasarkan kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja), yaitu pengeluaran diarahkan dan

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efektifitas, efisiensi, dapat

dipertanggungjawabkan (akuntabel) serta sesuai dengan kebutuhan teknis yang

16

disyaratkan, terarah, terkendali sesuai dengan rencana, program dan target kegiatan

serta fungsi masing-masing instansi.

Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD Tahun 2006 adalah

sebagai berikut :

a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi.

Produk Domestik Regional Bruto (atas dasar harga konstan tahun 2000)

Propinsi Riau

b. Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD) pada bulan Juli 2005

sampai Desember 2005 berfluktuasi antara Rp9.819 sampai dengan Rp9.830

per-USD.

Oleh karenanya APBD Tahun 2006 secara riil tetap diupayakan

mencerminkan niat Pemerintah Daerah untuk pemulihan ekonomi daerah dan

memenuhi kehendak masyarakat untuk melakukan perubahan dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang diselaraskan

dengan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam pengalokasian dan pengelolaan

Anggaran Daerah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai suatu Rencana Keuangan

Tahunan Daerah telah diupayakan penyusunannya secara cermat dan menyeluruh,

yang disesuaikan dengan perkiraan kemampuan dana yang dapat dihimpun untuk

membiayai program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam penyusunan APBD mengacu pada norma dan prinsip anggaran

sebagai berikut :

1) Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran

Transparansi dan akuntabilitas Anggaran Daerah merupakan persyaratan utama

untuk mewujudkan Pemerintah yang baik, bersih dan bertanggung jawab.

Sebagai instrumen evaluasi pencapaian kinerja dan tanggung jawab Pemerintah

Daerah mensejahterakan masyarakat, maka APBD harus dapat menyajikan

informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang diperoleh

masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan.

17

2) Disiplin Anggaran

APBD disusun berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus

meninggalkan keseimbangan antara biaya penyelenggaraan Pemerintah,

pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu penyusunan

anggaran dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu

pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Pendapatan

yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang

dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang

dianggarkan pada setiap program dan kegiatan merupakan batas tertinggi

pengeluaran belanja.

3) Keadilan Anggaran

Pendapatan Daerah pada hakekatnya diperoleh melalui mekanisme pajak dan

retribusi atau beban lainnya yang dipikul oleh segenap lapisan masyarakat.

Untuk itu APBD dialokasikan penggunaannya secara adil dan merata agar

dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam

pemberian pelayanan.

4) Ekonomis, Efisien dan Efektifitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat

menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna

kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat

efisien dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan ditetapkan secara

jelas arah dan tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh

masyarakat dari suatu kegiatan yang diprogramkan.

4. Standar Harga yang Digunakan dalam Penyusunan APBD

Dalam rangka penyusunan APBD, standar biaya merupakan komponen yang

harus dikembangkan sekaligus untuk dasar pengukuran kinerja keuangan dalam

sistem anggaran kinerja. Standar biaya adalah harga satuan unit baik barang

maupun jasa yang berlaku dalam periode tertentu pada masing-masing lokasi

kegiatan. Penetapan standar biaya sangat membantu penyusunan anggaran belanja

suatu program atau kegiatan. Pengembangan standar biaya harus dilakukan secara

18

terus menerus sesuai dengan perubahan harga yang berlaku sehingga dapat

diperoleh harga yang berlaku saat itu dan pada saat pelaksanaan kegiatan.

Standar biaya yang diperlukan sebagai dasar penyusunan APBD Provinsi

Riau Tahun Anggaran 2006 meliputi Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa

Kebutuhan Pemerintahan Propinsi Riau Tahun Anggaran 2006 yang ditetapkan

dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 361/VII/2005 Tahun 2005.

Penyusunan Standarisasi Harga tersebut berpedoman kepada :

1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 tentang

Perubahan Kedua Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintahan.

2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Daerah

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut butir (2) diatas

bahwa Standarisasi Harga ditetapkan setiap semester atau 1( satu) kali dalam

setahun sehingga dapat mengakomodir adanya perkembangan harga dipasaran.

Dalam penyusunan Standar harga tersebut digunakan data dasar hasil survey

Badan Pusat Statistik dan dari data masing-masing Dinas/Badan/Unit Satuan Kerja

terkait sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Sebelum ditetapkan melalui Keputusan Gubernur data tersebut di atas telebih

dahulu diteliti oleh Panitia Standarisasi Harga yang dibentuk dan ditetapkan

dengan Keputusan Gubernur Provinsi Riau.

19

BAB II

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Mendahului uraian secara terinci mengenai pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun Anggaran 2006 perlu dikemukakan di sini bahwa Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2006 ini disusun dengan berpedoman pada ketentuan yang

termuat dalam:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

(Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 62, tambahan Lembaran Negara

Nomor 3569);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran

Negara RI Tahun 2000 Nomor 127, tambahan Lembaran Negara Nomor 3985);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 130, tambahan

Lembaran Negara Nomor 3988);

4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara RI Nomor 246 Tahun 2000, tambahan Lembaran Negara

Nomor 4048);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara RI Tahun 2003 Nomor 48, tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara

Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,

tambahan Lembaran Negara Nomor 4436);

20

9. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara RI Nomor 206

Tahun 2000, tambahan Lembaran Negara Nomor 4034);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2000 tentang Pembagian Hasil

Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21, antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

20. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penetapan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran

2006;

21. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran

2006;

21

B. Basis Akuntansi yang Digunakan

1. Kebijakan Keuangan

Laporan Keuangan Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 disusun

berdasarkan Pedoman Kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah yang

ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002

tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah, serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah. Berikut ini disajikan delapan prinsip yang digunakan dalam

pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Provinsi Riau yaitu :

a. Basis akuntansi (accounting basis);

1) Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah

Daerah, yaitu transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian.

Kas modifikasian merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual.

Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan

basis akrual untuk pengakuan aktiva (aset), utang (kewajiban), dan

ekuitas dana.

2) Transaksi Penerimaan Kas

Transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas dibukukan pada saat

uang diterima atau dibayar (dasar kas). Pada akhir periode dilakukan

penyesuaian untuk mengakui transaksi dan kejadian dalam periode

berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi dan

kejadian dimaksud belum terealisir.

3) Basis Kas untuk Laporan Perhitungan APBD

Basis kas untuk laporan perhitungan APBD (Laporan Realisasi

Anggaran) berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh

Kas Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas

Daerah. Entitas Pemerintah Daerah tidak menggunakan istilah

laba/rugi. Penentuan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk

setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan

dan realisasi pembiayaan dengan seluruh belanja yang telah dibayar.

22

Sementara itu, pendapatan dan beban selain kas seperti bantuan, hibah

dan sumbangan dalam bentuk barang dan jasa hanya disajikan sebagai

informasi tambahan pada Laporan Perhitungan APBD (Laporan

Realisasi Anggaran).

4) Basis Akrual Untuk Neraca

Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aktiva, utang, dan ekuitas dana

diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian

atau kondisi lingkungan berpengaruh pada posisi keuangan Pemerintah

Daerah, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

b. Prinsip nilai perolehan (historical cost principle);

1) Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau

sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh

aktiva tersebut pada saat perolehan. Utang dicatat sebesar jumlah kas

dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk melunasi utang

di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah

Daerah.

2) Nilai perolehan lebih handal dibandingkan penilaian yang lain karena

nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi.

c. Prinsip realisasi (realization principle);

1) Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran

Pemerintah Daerah selama satu tahun anggaran akan digunakan untuk

membiayai belanja yang terjadi dalam periode tersebut.

2) Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue

principle) dalam akuntansi Pemerintah Daerah tidak mendapat

penekanan sebagaimana dipraktekkan dalam akuntansi komersial.

d. Prinsip substansi mengungguli formalitas (substance over form

principle);

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut harus

dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan

hanya mengikuti aspek formalitas.

23

e. Prinsip periodisitas (periodicity principle);

1) Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas Pemerintah Daerah

perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas

dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.

2) Periode pelaporan keuangan yang digunakan adalah tahunan.

f. Prinsip konsistensi (consistency principle);

1) Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang

serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi

internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari

satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain.

2) Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa

metode yang baru diterapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik

dari metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini

harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

g. Prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure principle);

Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna

laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)

laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.

h. Prinsip penyajian wajar (fair presentation principle).

1) Laporan keuangan harus menyajikan dengan wajar posisi keuangan,

kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas.

2) Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan

ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.

Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta

tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam

penyusunan laporan keuangan.

3) Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat

melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau

pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan utang tidak dinyatakan

terlalu rendah.

24

C. Basis Pengukuran yang Mendasari Laporan Keuangan

Dalam penyajian Laporan Keuangan, Pemerintah Provinsi Riau mengacu pada

karakteristik kualitatif laporan keuangan yang merupakan ukuran-ukuran normatif

yang perlu diungkapkan dalam penyajian informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya. Ke-empat karakteristik tersebut adalah :

• Relevan

• Andal

• Dapat dibandingkan dan

• Dapat dipahami

Penjelasan terhadap akun-akun neraca hanya mencakup transaksi yang terjadi pada

pos-pos perkiraan neraca yang bersangkutan. Diharapkan dari kebijakan akuntansi

yang digunakan dalam penyajian Laporan Keuangan khususnya Neraca Daerah ini

dapat memudahkan pemahaman dan sekaligus memberikan informasi menyangkut

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau kepada para pemakai/stakeholders.

Kebijakan Akun Neraca Daerah yang penting disajikan adalah :

1. Periode Akuntansi

Periode akuntansi yang digunakan adalah 1 Januari 2006 s/d 31 Desember

2006.

2. Pos-Pos Neraca

Kebijakan pos-pos neraca menjelaskan tentang perlakuan akuntansi atas akun

neraca. Akun neraca secara garis besar terdiri atas:

• Aktiva

• Utang

• Ekuitas Dana

D. Aktiva

Tujuan kebijakan akuntansi aktiva adalah mengatur perlakuan akuntansi

aktiva. Aktiva adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki atau dikuasai oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah

maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya

25

non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

untuk pemeliharaan sumber-sumber daya karena alasan sejarah dan budaya.

Jumlah aktiva tetap pada neraca dilakukan dengan menjumlahkan semua belanja

modal baik yang berasal dari belanja modal aparatur maupun publik.

Aktiva diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang,

aktiva tetap, dana cadangan, dan aktiva lain-lain.

1. AKTIVA LANCAR

Aktiva lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat

dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode

akuntansi. Aktiva lancar terdiri atas :

a. Kas di Kas Daerah

1) Kas adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan

untuk membiayai kegiatan pemerintah.

Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Provinsi Riau

yang berada di rekening Kas Daerah pada bank-bank yang ditunjuk

oleh Pemerintah Provinsi Riau.

2) Kas dinyatakan dalam nilai rupiah, apabila terdapat kas dalam

valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal transaksi.

3) Pada akhir tahun, kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam

rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

neraca.

b. Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP)

Adalah dana yang masih tersisa dalam tahun anggaran berjalan dan

belum dipertanggungjawabkan oleh pemegang kas sampai dengan

berakhirnya tahun anggaran tersebut.

1) Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP) dicatat pada tahun berikutnya

berdasarkan stock opname.

2) Kas di Pemegang Kas (Sisa UUDP) dinilai dalam neraca

berdasarkan jumlah hasil stock opname.

26

2. PIUTANG

a. Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang

diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.

b. Piutang terdiri atas: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, piutang

pajak, piutang retribusi, dan piutang lain-lain.

c. Piutang yang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam

periode berjalan.

d. Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat

direalisasikan.

e. Hal-hal yang harus diungkapkan yang berkaitan dengan piutang dicatat

atas laporan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:

- Klarifikasi piutang menurut umur

- Klarifikasi piutang menurut debitur

3. PERSEDIAAN BARANG PAKAI HABIS / MATERIAL

a. Persediaan Barang Pakai Habis / Material adalah barang yang dipakai

habis dalam satu periode akuntansi.

b. Persediaan Barang Pakai Habis / Material terdiri atas perlengkapan alat

tulis kantor, perlengkapan benda pos, perlengkapan alat kebersihan,

Perlengkapan pegawai, perlengkapan bahan laboratorium, perlengkapan

ban, aki, dan suku cadang kendaraan / alat-alat berat, perlengkapan

perkakas kerja, dsb.

c. Persediaan Barang Pakai Habis/Material diakui pada akhir periode

akuntansi berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai.

d. Persediaan Barang Pakai Habis/Material diukur berdasarkan hasil

inventarisasi fisik barang yang belum terpakai.

e. Persediaan Barang Pakai Habis/Material dinilai berdasarkan :

- Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian.

- Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri.

- Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualan jika diperoleh

dengan cara lain seperti donasi.

27

f. Hal-hal yang perlu diungkapkan yang berkaitan dengan Persediaan

Barang Pakai Habis/Material dicatat atas laporan keuangan antara lain

rincian/klarifikasi barang dan jumlah masing-masing klarifikasi.

4. INVESTASI JANGKA PANJANG

a. Investasi jangka panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan

untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari

satu periode akuntansi.

b. Investasi jangka panjang antara lain terdiri atas:

- Penyertaan modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD).

- Investasi jangka panjang lainnya yang dimaksudkan untuk

memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu

periode akuntansi.

c. Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode akuntansi

berdasarkan harga perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau

akan dikeluarkan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk

memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

d. Penghasilan dari investasi saham diakui apabila Pemerintah Daerah

menerima deviden dan/atau bunga dari perusahaan yang diinvestasikan

(investee) pada periode berjalan dan dicatat sebagai pendapatan.

e. Harga perolehan investasi jangka panjang dalam valuta asing harus

dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar

(kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal transaksi. Saldo pada

tanggal neraca harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan

nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal tersebut.

f. Investasi jangka panjang yang diukur dengan valuta asing harus

dikonversi ke mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs

tengah Bank Indonesia) yang berlaku pada tanggal neraca.

g. Investasi dalam saham yang dijual/ditukar dengan aktiva yang lain,

nilai sahamnya ditetapkan dengan menggunakan metode penilaian

28

harga perolehan, atau harga pasar yang mana lebih rendah (Lower Cost

or Market).

5. AKTIVA TETAP

a. Akiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk

menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik dan

nilainya material.

b. Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian

atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan

pertukaran dengan aktiva lainnya.

c. Aktiva tetap antara lain terdiri dari :

- Tanah

- Jalan dan Jembatan.

- Bangunan Air (irigasi).

- Instalasi

- Jaringan.

- Bangunan Gedung

- Bangunan Monumen.

- Alat-Alat Besar.

- Alat Angkutan

- Alat Bengkel dan Alat Ukur.

- Alat Pertanian.

- Alat-Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga.

- Alat Studio dan Alat Komunikasi.

- Alat-Alat Kedokteran.

- Alat-Alat Laboratorium.

- Buku dan Perpustakaan.

- Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

- Hewan Ternak dan Tumbuhan.

- Alat Keamanan.

29

d. Penjelasan Akun Aktiva Tetap

1. Tanah

Tanah meliputi tanah kantor, tanah sarana kesehatan, tanah sarana

pendidikan, tanah rumah dinas, tanah sarana olah raga, tanah

sarana sosial, tanah terminal, angkutan darat, tanah angkutan laut,

tanah waduk, tanah saluran air, tanah jalan, tanah dermaga dan

lain-lain sejenisnya.

2. Jalan dan Jembatan

Jalan dan jembatan meliputi jalan, jembatan, terowongan dan lain-

lain sejenisnya.

3. Bangunan Air (Irigasi)

Bangunan air meliputi waduk pintu air, saluran air dan lain-lain

sejenisnya.

4. Instalasi

Instalasi meliputi instalasi pengolahan sampah, instalasi

pengolahan air kotor, instalasi pengolahan bahan bangunan dan

lain sejenisnya.

5. Jaringan

Jaringan meliputi jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan

telepon, jaringan gas dan lain-lain sejenisnya.

6. Bangunan Gedung

Bangunan gedung meliputi gedung kantor, gedung sarana

kesehatan, gedung sarana pendidikan, gedung rumah dinas,

gedung sarana olah raga, gedung sarana tempat ibadah, gedung

sarana sosial dan lain sejenisnya.

7. Bangunan Monumen

Bangunan monumen meliputi bangunan bersejarah, bangunan tugu

peringatan, bangunan tugu titik kontrol dan lain sejenisnya.

8. Alat-alat Besar

Alat-alat Besar meliputi alat-alat besar darat, alat-alat besar apung,

alat-alat bantu dan lain-lain sejenisnya.

30

9. Alat-alat Angkutan

Alat angkutan meliputi alat angkutan darat bermotor, alat angkutan

darat tidak bermotor, alat angkutan apung bermoror, alat angkutan

apung tidak bermotor dan lain-lain sejenisnya.

10. Alat Bengkel dan Alat Ukur

Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur meliputi alat bengkel bermesin,

alat bengkel tidak bermesin, alat ukur dan lain-lain sejenisnya

11. Alat Pertanian

Alat Pertanian meliputi alat pengolahan, alat pemeliharaan/panen

penyimpan dan lain-lain sejenisnya.

12. Alat-alat Kantor & Rumah Tangga

Alat-alat kantor dan Rumah Tangga meliputi alat kantor, alat

rumah tangga, komputer, meja kursi kerja, dan lain-lain

sejenisnya.

13. Alat Studio dan Komunikasi.

Alat Studio dan Alat Komunikasi meliputi alat studio, alat

komunikasi, peralatan pemancar dan lain-lain sejenisnya.

14. Alat-alat Kedokteran

Alat-alat kedokteran meliputi alat kedokteran umum, alat

kedokteran gigi, alat kedokteran KB, alat kedokteran mata, alat

kedokteran THT, alat rontgen, alat farmasi, alat kesehatan

kebidanan dan penyakit kandungan, alat kedokteran bagian

penyakit dalam dan lain-lain sejenisnya.

15. Alat-alat Laboratorium

Alat-alat Laboratorium meliputi unit-unit laboratorium, alat

laboratorium mikrobiologi, alat laboratorim hidrokimia, alat

laboratorium buatan dan lain-lain sejenisnya.

16. Buku dan Perpustakaan

Buku dan Perpustakaan meliputi buku, terbitan berkala, barang-

barang perpustakaan dan lain-lain sejenisnya.

31

17. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan meliputi barang bercorak

kebudayaan, alat olahraga lainnya dan lain-lain sejenisnya.

18. Hewan Ternak dan Tumbuhan

Hewan?ternak dan Tumbuhan meliputi hewan, tanaman dan lain-

lain sejenisnya.

19. Alat Keamanan

Alat keamanan meliputi alat keamanan dan lain-lain sejenisnya.

d. Pengakuan

Aktiva tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada

akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang

telah diakui dalam periode berkenaan.

Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode

berkenaan yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak

kepemilikannya berpindah.

Transaksi dan kejadian setelah perolehan aktiva tetap meliputi

pemeliharaan (maintenance), perbaikan (repairs), penambahan

(additions), pengurangan, pengembangan dan penggantian utama.

Pemeliharaan (maintenance) adalah hal-hal yang dilakukan untuk

memperoleh kondisi kerja (operasi) yang baik dari sebuah aktiva tetap

(misalnya pemeliharaan rutin, secara periodik) dan sifatnya rutin.

Pemeliharaan ini tidak memperbaiki atau menambah umur ekonomis

aktiva. Biaya pemeliharaan diakui langsung sebagai beban pada periode

berjalan dan dicatat pada rekening Biaya Pemeliharaan.

Penambahan adalah peningkatan nilai aktiva karena diperluas atau

diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambah pada

harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.

Pengurangan adalah penurunan nilai aktiva tetap karena

berkurangnya kuantitas. Pengurangan aktiva tetap dicatat sebagai

pengurangan harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.

Pengembangan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena

meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap

32

diharapkan akan: (1) memperpanjang usia manfaat, (2) meningkatkan

efisisensi dan produktivitas dan atau menurunkan biaya pengoperasian

sebuah aktiva tetap. Biaya pengembangan akan dikapitalisasi dan

ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap.

Penggantian utama (replacements) adalah memperbaharui bagian

utama aktiva tetap dan tidak bersifat rutin. Biaya penggantian utama akan

dikapitalisai dengan cara pengurangan nilai bagian yang diganti dari

harga aktiva yang semula dan menambah biaya penggantian pada harga

aktiva.

e. Pengukuran

Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai

wajar dari harga pasar atau harga gantinya.

Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. Biaya ini

meliputi harga pembelian, biaya untuk memperoleh hak, biaya yang

berhubungan dengan pengukuran dan biaya penimbunan. Nilai

tanah termasuk juga harga pembelian bangunan tua yang terletak

pada tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sesuatu

yang baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.

Jalan dan jembatan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk membangun jalan dan jembatan sampai dengan

siap digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan biaya lain

(termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah untuk pembangunan

jalan) sampai dengan jalan dan jembatan tersebut siap digunakan.

Instalasi dan jaringan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk membangun instalasi dan jaringan sampai

dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan

dan biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan

tanah) sampai dengan instalasi dan jaringan tersebut siap untuk

digunakan.

33

Bangunan air (irigasi) diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun irigasi sampai

dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan dan

biaya-biaya lain (termasuk didalamnya biaya pembebasan tanah)

sampai dengan irigasi tersebut siap untuk digunakan.

Bangunan gedung diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan

bangunan sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi

harga beli, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB), notaris dan pajak.

Bangunan Monumen diukur berdasarkan revaluasi terhadap

bangunan monumen bersangkutan.

Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan

meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak langsung

lainnya yang dilakukan sehubungan dengan konstruksi dan dibayar

pada pihak selain dari kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya

bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola, jika

ada.

Alat-alat ukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai.

Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya

langsung lainnya untukmemperoleh serta mempersiapkan aktiva

tersebut sehingga dapat digunakan.

Alat bengkel daan alat ukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan

siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya

instalasi dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta

mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat digunakan.

Alat pertanian diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini

meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung

34

lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut

sehingga dapat digunakan.

Alat-alat angkutan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh kendaraan sampai dengan siap

untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya balik

nama dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta

mempersiapkan aktiva tersebut sehingga dapat digunakan.

Alat kantor dan rumah tangga diukur berdasarkan seluruh biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung

lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut

sehingga dapat digunakan.

Alat studio dan alat komunikasi diukur berdasarkan seluruh biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung

lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut

sehingga dapat digunakan.

Alat-alat kedokteran diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung

lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut

sehingga dapat digunakan.

Alat Laboratorium diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya langsung

lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva tersebut

sehingga dapat digunakan.

Buku Perpustakaan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan.

Barang Bercorak kesenian/kebudayaan diukur berdasarkan seluruh

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap

35

untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian dan biaya

langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aktiva

tersebut sehingga dapat digunakan.

Hewan/ternak dan tumbuhan diukur berdasarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk

digunakan.

Alat keamanan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan.

f. Penilaian

Aktiva tetap dinilai dengan nilai historis atau harga perolehan. Jika

penilaian aktiva tetap dengan menggunakan nilai historis tidak

memungkinkan, maka nilai aktiva tetap didasarkan pada harga

perolehan yang diestimasikan.

g. Pengungkapan

Hal-hal yang perlu dilakukan pengungkapan (disclosure) dalam

pelaporan aktiva tetap antara lain mengenai penilaian, penyusutan

(depresiasi) pelepasan, penghapusan, dan perubahan nilai aktiva

tetap.

Pengungkapan nilai aktiva tetap menjelaskan harga dasar yang

digunakan dalam penilaian aktiva tetap.

6 DANA CADANGAN

a. Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung

kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat

dibebankan dalam satu periode akuntansi.

b. Dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana cadangan atau

jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana

cadangan.

36

c. Hal-hal yang perlu diungkapkan yang berkaitan dengan Dana Cadangan

antara lain klarifikasi Dana Cadangan berdasarkan tujuan pembentukan.

7. AKTIVA LAIN-LAIN

Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

aktiva lancar, aktiva tetap dan dana cadangan. Aktiva lain-lain terdiri dari :

a. Tagihan Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah yang dapat

diterima dari penjualan rumah dan kendaraan dari tagihan penjualan

angsuran lainnya.

b. Built Operate Transfer (BOT), Built Transfer Operate (BTO) dan

Kerjasama Operasi (KSO) dan Penjelasannya adalah pemanfaatan

barang/kekayaan milik negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain

dengan cara pihak tersebut membangun sarana beserta fasilitas diatas

tanah tersebut, kemudian menyerahkan tanah, bangunan, atau sarana

lain berikut fasilitas yang telah dibangunnya untuk didayagunakan

dalam jangka waktu tertentu dan akan diserahkan kembali kepada

daerah setelah berakhirnya waktu yang telah disepakati.

c. Pengakuan atas Built Operate Transfer (BOT), Built Transfer Operate

(BTO) Dan Kerjasama Operasi (KSO) berdasarkan harga perolehan

pada saat bangunan atau aktiva lainnya tersebut dibangun, Biaya

pembangunan yang tercantum di perjanjian Kerjasama Operasi (KSO)

atau sebesar nilai wajar yang paling obyektif atau berdaya uji.

d. Bangunan Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan

akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum

dapat digunakan. Bangunan dalam pekerjaan diakui pada akhir periode

akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir

periode akuntansi. Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan

bangunan dalam pekerjaan adalah tujuan peruntukan bangunan, unit

penanggungjawab bangunan dan hal-hal lain yang disesuaikan dengan

kebutuhan.

e. Lain-Lain Aktiva adalah aktiva di luar tagihan penjualan

angsuran, dan kemitraan dengan pihak ketiga.

37

E. Hutang

Tujuan kebijakan akuntansi utang adalah mengatur perlakukan akuntansi utang.

Perlakukan akuntansi utang mencakup defenisi, pengakuan, pengukuran, penilaian

dan pengungkapan utang.

Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan

masa lalu. Utang dikelompokkan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka

panjang.

1. UTANG JANGKA PENDEK

a. Utang Jangka Pendek merupakan utang yang harus dibayar kembali atau

jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Utang jangka pendek antara lain

terdiri dari bagian lancar utang jangka panjang dan hutang Perhitungan

Pihak Ketiga (PPK) Utang Jangka Pendek terdiri atas :

1) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo merupakan

sebagian dari utang pokok jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu

periode akuntansi.

2) Utang Biaya Pinjaman merupakan utang yang terjadi sebagai ikutan

utang pokok, yang berupa bunga, denda dan commitment

fee/commitment charge. Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar

oleh Pemerintah Daerah kepada Lender karena telah menarik pinjaman

dengan tarif suku bunga tertentu, dimana Pemda tidak dapat melunasi

angsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu

sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belah pihak.

Comitment Fee adalah utang yang harus dibayar oleh Pemerintah

Daerah sebesar prosentase tertentu karena tidak ditariknya pinjaman

yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.

3) Utang Jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak

dapat dikelompokkan pada perkiraan tersebut diatas.

b. Utang jangka pendek dilakukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta

asing (valas) dikonversi ke rupiah berdasarkan nilai tukar pada tanggal

transaksi.

38

c. Utang jangka pendek dicatat pada saat timbulnya utang tersebut yaitu jika

sudah ada ketetapannya.

d. Utang jangka pendek yang disajikan dalam laporan ini merupakan

pembayaran utang Pemerintah Provinsi Riau yang jatuh tempo dalam

Tahun Anggaran 2006.

2. UTANG JANGKA PANJANG

Utang Jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau

jatuh tempo lebih dari satu priode akuntansi. Utang Jangka Panjang terdiri

dari:

a. Utang jangka Panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali

atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Utang jangka panjang

dapat berasal dari pinjaman dalam negeri maupun dari luar negeri. Utang

(pinjaman) jangka panjang hanya dapat digunakan untuk membiayai

pembangunan prasarana yang merupakan aktiva Daerah dan dapat

menghasilkan penerimaan (baik langsung maupun tidak langsung) untuk

pembayaran pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan

masyarakat.

b. Utang Bunga merupakan utang kepada kreditur atas pinjaman jangka

panjang yang harus dibayar kembali/jatuh tempo lebih dari 1 (satu) satu

periode akuntansi. Utang jangka panjang diakui pada saat dana tersebut

diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing

(valas) di konversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah

Bank Indonesia) pada tanggal transaksi.

c. Utang Belanja merupakan utang yang berasal dari belanja yang sudah di

bebankan tetapi belum dilakukan pembayaran sehingga masih

merupakan kewajiban.

d. Utang Pajak merupakan utang yang berasal dari pajak yang belum

dibayar. Utang Pajak timbul karena sampai dengan akhir tahun pajak

yang telah dipungut oleh Pemerintah Provinsi Riau namun belum

disetorkan ke KPKN.

39

e. Pendapatan Diterima di Muka merupakan utang pihak ketiga yang

berasal dari setoran kelebihan pembayaran uang muka. Rekening

Pendapatan Diterima di Muka muncul karena sampai dengan akhir tahun

ada jenis pendapatan yang belum direalisir sampai namun telah

dilakukan penerimaan kas, sehingga pada akhir periode akuntansi perlu

dicatat berapa jumlah yang belum direalisasi menjadi pendapatan

f. Utang Lain-lain merupakan utang lancar yang tidak dapat

diklasifikasikan pada jenis-jenis rekening utang.

F. Ekuitas Dana

Tujuan kebijakan akuntansi ekuitas dana adalah mengatur perlakukan akuntansi

ekuitas dana. Ekuitas Dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih

antara jumlah aktiva dengan jumlah utang.

Ekuitas Dana terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan

Ekuitas Dana Cadangan.

a. Ekuitas Dana Lancar

- Ekuitas Dana Lancar adalah jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva

yang berasal dari investasi dan dana cadangan.

- Ekuitas Dana Lancar diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan

aktiva daerah yang dipisahkan dan lainnya.

- Saldo rekening Ekuitas Dana Lancar diukur berdasarkan nilai nominal yang

berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan aktiva daerah yang

dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit.

- Jenis Ekuitas Dana Lancar disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.

Ekuitas Dana Lancar yang dikemukakan dalam Laporan Keuangan ini terdiri

atas :

1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun pelaporan adalah

perkiraan ringkasan operasi pemerintah selama tahun anggaran berjalan

yang diperoleh dari selisih antara pendapatan dan belanja dan dinilai

berdasarkan nilai nominal.

40

2) Cadangan untuk piutang adalah kekayaan bersih pemerintah yang

tertanam dalam piutang jangka pendek dan dinilai berdasarkan saldo

piutang jangka pendek yang disajikan di Neraca.

3) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka

panjang adalah perkiraan lawan ekuitas dana umum yang merupakan

pengurangan kekayaan bersih. Pos ini dinilai berdasarkan nilai nominal

utang jangka panjang.

4) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka

pendek adalah perkiraan lawan ekuitas dana umum, yang merupakan

pengurangan kekayaan bersih pemerintah selama Tahun Anggaran 2006.

Pos ini dinilai sebesar nilai nominal utang jangka pendek yang terbayar

dalam Tahun Anggaran ini.

5) Diinvestasikan dalam bentuk saham adalah kekayaan Pemerintah

Provinsi Riau yang ditanamkan dalam bentuk investasi jangka panjang

berupa pada perusahaan BUMD.

6) Diinvestasikan dalam bentuk asset daerah yang dipisahkan adalah

kekayaan Milik Pemerintah Provinsi Riau yang diinvestasikan dalam

bentuk aktiva tetap pada Perusahaan BUMD.

b. Ekuitas Dana Investasi

- Ekuitas Dana Investasi adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva tetap.

- Ekuitas Dana Investasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan

jumlah dana investasi yang dibeli selama periode berjalan.

c. Ekuitas Dana Cadangan

- Ekuitas Dana Cadangan adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang

dicadangkan.

- Ekuitas Dana Cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan

jumlah dana cadangan yang ditransfer kedalam periode berjalan.

- Saldo rekening Ekuitas Dana Cadangan diukur sebesar nilai nominal dana

yang ditransfer ke atau dari dana cadangan.

- Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang

berhubungan dengan Ekuitas Dana Dicadangkan diantaranya :

41

Peruntukan, batasan dan jenis investasi dana cadangan.Jenis Ekuitas dana

cadangan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan.

42

BAB III PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A. Penjelasan Neraca

1. Kas di Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Bendahara Umum Daerah) terdiri dari :

Uraian Nilai (Rp)

Sisa Kas Daerah (murni) Rp.1.049.349.975.014,46

Sisa tersebut diperoleh dari :

Saldo Kas Awal Kasda (rek. Bank) Rp. 812.829.902.732,06

Kas pada Pemkas Akhir Tahun 2005 (disetor 2006) Rp. 57.224.792.964,00 +

Kas Daerah Rp 870.054.695. 696,06

Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (dibayar 2006) Rp (38.170.335.786,00)

SiLPA Tahun 2005 (saldo kas awal Tahun 2006) Rp 831.884.359.910,06

Surplus Rp 408.582.294.858,47 +

Rp 1.240.466.654.768,53

Pembiayaan Pengeluaran Rp 126.897.247.281,15 -

Saldo Kas seluruhnya Rp 1.113.569.407.487,38

Terdiri dari :

Saldo rekening kasda Rp 1.049.349.975.014,46

Kas pada Pemegang Kas Rp 64.219.432.472,92

Menurut saldo rekening bank dan deposito, jumlah saldo kas Pemerintah Provinsi

Riau posisi tanggal 29 Desember 2006 senilai Rp1.404.488.843.213,51, namun

diantaranya terdapat bilyet giro yang belum diuangkan (bilyet giro yang out

standing) sebesar Rp355.138.868.299,05 yang terdiri dari:

No Uraian Nilai (Rp) 1. Bilyet giro untuk pihak ketiga (belanja) 275.874.615.871,052. Bilyet giro untuk pembayaran PPh pihak ketiga 13.889.124.674,003. Bilyet giro untuk pembayaran PPN pihak ketiga 63.097.760.060,004. Bilyet giro untuk pembayaran PPh tunjangan pegawai 1.659.768.780,00

43

5. Bilyet giro untuk pembayaran jamsostek pihak ketiga 602.040.913,006. Bilyet giro untuk pembayaran IWP, Taperum, Askes dan

PPh gaji pegawai 15.558.001,00

JUMLAH 355.138.868.299,05

2. Kas di Pemegang Kas

Kas di Pemegang Kas posisi 31 Desember 2006 yang merupakan bagian Sisa

Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) adalah sebagai berikut :

No Satuan Kerja Nilai (Rp) 1 Dewan Perwakilan Daerah Propinsi Riau 0,002 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 1.156.008.410,003 Sekretariat Daerah 27.065.830.518,924 Sekretariat DPRD 11.170.631.733,005 Dinas Pendapatan Daerah 2.729.804.687,006 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0,007 Badan Pengawas propinsi Riau 2.052.923.844,008 Badan Penelitian dan Pengembangan 139.762.247,009 Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa 458.675.117,00

10 Badan Pengolahan Data Elektornoik 4.176.000,0011 Kantor Penghubung Pemda Propinsi Riau 24.822.208,0012 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 328.644.300,0013 Badan Administrasi dan Diklat Pegawai 0,0014 Dinas Tanaman pangan 0,0015 Badan Ketahanan Pangan 344.756.617,0016 Dinas Peternakan 1.108.110.289,0017 Dinas Perikanan dan Kelautan 184.048.728,0018 Dinas Pertambangan dan Energi 237.985.654,0019 Dinas Kehutanan 1.138.147.408,0020 Dinas Perkebunan 2.066.669.496,0021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 933.602.963,0022 Dinas Koperasi dan UKM 243.711.927,0023 Badan Promosi dan Investasi 979.202.310,0024 Dinas Tenaga Kerja 242.977.721,0025 Dinas Kesehatan 4.523.465.827,0026 Rumah Sakit Umum Daerah 1.775.206.588,0027 Rumah Sakit Jiwa 568.175.383,0028 Dinas Pendidikan 1.667.963.999,0029 Badan Perpustakaaan dan Arsip 168.671.074,0030 Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata 83.668.560,0031 Badan Kesejahteraan Sosial 140.273.889,00

44

32 Badan Pemberdayaan dan perlindungan Masyarakat 2.134.394.383,0033 Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah 7.194.550,0034 Dinas Perhubungan 81.519.873,0035 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 172.538.506,0036 Dinas Transmigrasi dan Kependudukan 540.000,0037 Dinas pemuda dan Olahraga 285.327.663,00

JUMLAH 64.219.432.472,92

Sisa kas pada Pemegang Kas Sekretaris DPRD sebesar Rp11.170.631.733,00,

sebesar 2.516.724.700,00 pada tanggal 31 Desember 2006 tidak dalam bentuk

tunai melainkan dipinjam oleh mantan Sekretaris DPRD sebesar

Rp1.908.850.000,00 dan 17 orang anggota DPRD sebesar Rp607.874.700,00.

3. Piutang.

Saldo piutang per 31 Desember 2006 sebesar Rp3.114.293.435,00 terdiri dari:

No Jenis Piutang Nilai (Rp) 1. PKB dari kantor Siak Hulu yang merupakan hak TA 2006

namun baru diterima TA 2007 (tgl 2 Januari 2007) 6.070.450,00

2. Retribusi Izin Trayek yang merupakan hak TA 2006 namun baru masuk Kasda TA 2007

1.272.000,00

3. Bagi hasil BP-PBB TA 2006 yang diterima TA 2007 1.567.318.141,004. Bagi hasil BPHTB TA 2006 yang diterima TA 2007. 11.387.444,005. Bagi hasil operasional dengan PT Jasa Raharja bulan

Desember 2006 yang baru diterima 4 Januari 2007 40.663.800,00

6. Piutang atas hasil lelang kendaraan TA 2005 dan 2006 terdiri dari: a. Kendaraan roda dua b. Kendaraan roda empat

67.018.100,00 1.420.563.500,00

JUMLAH 3.114.293.435,00

4. Persediaan

Persediaan pada akhir tahun 2006 senilai Rp7.175.178.247,67 terdiri dari

Persediaan Obat-obatan senilai Rp6.160.281.581,00 dan Persediaan

Hewan/Terrnak senilai Rp1.014.896.666,67.

Persediaan Obat-obatan senilai Rp6.160.281.581,00 terdiri dari Persediaan Obat-

obatan di gudang farmasi RSUD senilai Rp4.233.042.198,00, gudang farmasi

45

Dinas Kesehatan senilai Rp452.707.427,00, gudang farmasi Balai Pengobatan

Petala Bumi senilai Rp320.304.524,00 dan gudang farmasi RSJ Tampan senilai

Rp1.154.227.432,00.

Persediaan Hewan/Ternak senilai Rp1.014.896.666,67 adalah Lembu pengadaan

Dinas Peternakan untuk program K2I yang sudah diterima Dinas Peternakan pada

tahun 2006 sejumlah 88 ekor dari program pengadaan sebanyak 1.200 ekor.

5. Investasi Jangka Panjang

Nilai investasi jangka panjang per 31 Desember 2006 sebesar

Rp378.468.147.646,00 yang terdiri dari investasi dalam saham sebesar

Rp325.768.147.646,00 dan investasi lainnya sebesar Rp52.700.000.000,00.

Rincian Investasi Jangka Panjang tersebut adalah:

No JENIS INVESTASI NAMA PERUSAHAAN /LEMBAGA/KEGIATAN

SALDO INVESTASI (Rp)

1 2 4 9 1 Penyertaan Modal PT. BANK RIAU 197.846.000.000,00 2 Penyertaan Modal PD. Sarana Pembangunan Riau 2.217.362.646,00 3 Penyertaan Modal PT. Riau Air Line (RAL) 27.200.000.000,00 4 Penyertaan Modal PT. Pengembangan Investasi Riau (PIR) 33.490.600.000,00 5 Penyertaan Modal PT. Riau Petrolium 5.000.000.000,00 6 Investasi Permanen Lainya PT. Bank Bukopin (Pola Swamitra) 18.000.000.000,00 7 Penyertaan Modal PT. PER 60.014.185.000,00

8 Investasi Permanen Lainya Dana Usaha Desa 27.000.000.000,00

9 Investasi Permanen Lainya Koperasi Unggulan 7.700.000.000,00

JUMLAH 378.468.147.646,00

6. Aktiva Tetap

a. Tanah

Nilai tanah per 31 Desember 2006 sebesar Rp5.376.880.813.413,00.

b. Alat-alat Berat

Nilai alat-alat berat per 31 Desember 2006 sebesar Rp14.497.320.300,00.

46

c. Alat-alat Angkutan

Nilai alat-alat angkutan per 31 Desember 2006 sebesar Rp120.960.354.195,00.

d. Alat-alat Bengkel

Nilai alat-alat bengkel per 31 Desember 2006 sebesar Rp6.916.034.750,00.

e. Alat-alat Pertanian dan Peternakan

Nilai alat-alat peternakan dan pertanian per 31 Desember 2006 sebesar

Rp21.510.010.987,00

f. Alat-alat Kantor dan Rumah tangga

Nilai alat-alat kantor dan rumah tangga per 31 Desember 2006 sebesar

Rp101.817.473.175,00.

g. Alat-alat Studio dan Komunikasi

Nilai alat-alat Studio dan Komunikasi per 31 Desember 2006 sebesar

Rp16.427.196.673,00.

h. Alat-alat Ukur

Nilai alat-alat Ukur per 31 Desember 2006 sebesar Rp2.408.202.800,00.

i. Alat-alat Kedokteran

Nilai alat-alat Kedokteran per 31 Desember 2006 sebesar

Rp27.960.574.965,00.

j. Alat Laboratorium

Nilai alat laboratorium per 31 Desember 2006 sebesar Rp23.833.383.394,00.

k. Alat-alat Keamanan

Nilai alat-alat keamanan per 31 Desember 2006 sebesar Rp15.911.769.300,00.

l. Bangunan Gedung

Nilai bangunan gedung per 31 Desember 2006 sebesar

Rp1.119.226.018.789,00. Di luar nilai bangunan tersebut, terdapat bangunan

Gedung Dang Merdu senilai Rp2.300.000.000,00 dan Gedung Kantor Kimpraswil

Provinsi Riau senilai Rp1.769.191.800,00, yang telah dihapusbukukan sesuai dengan

Keputusan Gubernur Riau No. Kpts 55/II/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang

Penghapusan Barang Inventaris Dari Daftar Inventaris Milik/Kekayaan Pemerintah

Provinsi Riau. Gedung Dang Merdu dan Gedung Kantor Kimpraswil Provinsi Riau

sampai dengan tanggal 8 Juni 2007 masih dalam kondisi baik, masih dalam

penguasaan pemerintah Pemerintah Provinsi Riau, dan masih digunakan.

47

m. Bangunan Monumen

Nilai bangunan monumen per 31 Desember 2006 sebesar

Rp26.311.564.610,00.

n. Jalan dan Jembatan

Nilai jalan dan jembatan per 31 Desember 2006 sebesar

Rp2.261.313.119.590,00.

o. Bangunan Air

Nilai bangunan air per 31 Desember 2006 sebesar Rp107.208.123.388,00.

p. Instalasi

Nilai instalasi per 31 Desember 2006 sebesar Rp25.451.814.454,00

q. Jaringan

Nilai jaringan per 31 Desember 2006 sebesar Rp15.910.557.530,00.

r. Buku dan Perpustakaan

Nilai buku dan perpustakaan per 31 Desember 2006 sebesar

Rp33.611.458.070,00.

s. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

Nilai barang bercorak kesenian/kebudayaan per 31 Desember 2006 sebesar

Rp3.794.711.900,00

t. Hewan / Ternak dan Tumbuhan

Nilai hewan/ternak dan tumbuhan per 31 Desember 2006 sebesar

Rp23.843.860.648,00.

u. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Nilai konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2006 sebesar

Rp1.007.046.071.326,00, terdiri dari:

Uraian Total

Pembangunan Gedung pada Dinas Kesehatan, Dinas

Kimpraswil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan,

Dinas Pemuda dan Olaraga

Jalan dan Jembatan pada Dinas Kimpraswil dan Dinas

Perhubungan

188.891.503.640,00

777.974.546.192,00

48

Bangunan Air pada Dinas Perkebunan, Dinas

Perhubungan, Dinas Tanaman Pangan, dan Dinas

Perhubungan

Hewan/Ternak dan Tumbuhan pada dinas Perkebunan

31.072.016.694,00

9.108.004.800,00

Jumlah 1.007.046.071.326,00

v. Utang Jangka Pendek Lainnya

Nilai hutang jangka pendek per 31 Desember 2006 sebesar

Rp3.679.507.823,89 terdiri dari:

Uraian Nilai (Rp)

Bagi hasil pungutan denda muatan lebih jembatan

tinbang Ujung Batu Pemkab. Rokan Hulu

Bagi hasil keuangan Pajak Kendaraan Bermotor TW.III

dan TW.IV Pemkab Rokan Hulu

Bagi hasil keuangan Air Bawah Tanah/Permukaan (Juni

s.d. Agustus 2006) Pemkab Rokan Hulu

Bagi hasil keuangan Air Bawah Tanah/Permukaan tahun

2005:

- Pemkab Indragiri Hilir

- Pemkab Bengkalis

- Pemkab Rokan Hulu

Bagi hasil keuangan Pajak Alat Angkutan di Atas Air

dan Bea Balik Nama Angkutan Atas Ait Pemkab

Indragiri Hilir

140.268.000,00

2.951.257.045,45

69.053.605,55

103.807.446,50

407.464.232,39

1.957.494,00

5.700.000

Jumlah 3.679.507.823,89

49

w. Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar terdiri dari :

Uraian Nilai (Rp)

Aktiva Lancar

Utang Jangka Pendek

Cadangan Piutang

Cadangan Persediaan

1.113.569.407.487,38

(3.679.507.823,89)

3.114.293.435,00

7.175.178.247,67

TOTAL 1.120.179.371.346,16

x. Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas dan investasi terdiri dari :

Uraian Nilai (Rp)

Investasi Jangka Panjang

Diinvestasikan dalam Aset Tetap

378.468.147.646,00

10.352.840.434.257,00

TOTAL 10.731.308.581.903,00

B. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran merupakan Laporan Realisasi dari sisi Pendapatan,

Belanja dan Pembiayaan yang terjadi selama Tahun Anggaran 2006.

1 . Realisasi Pendapatan

Dari sisi Pendapatan; secara total periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31

Desember 2006 dianggarkan sebesar Rp3.173.990.265.250,00 dengan realisasi

sebesar Rp3.579.679.042.014,33 atau sebesar 112,78%, yaitu sebagai berikut :

50

a. Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Pendapatan Asli Daerah periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31

Desember 2006 adalah sebesar Rp964.668.290.169,33 atau mencapai 105,63%

dari target anggaran sebesar Rp913.280.038.632,00 yang terdiri dari:

1) Pajak Daerah sebesar Rp764.546.115.045,25 atau 101,24% dari target

sebesar Rp755.150.500.000,00.

2) Retribusi Daerah sebesar Rp29.658.738.150,00 atau 95,44% dari target

sebesar Rp31.074.950.200,00.

3) Bagian Laba BUMD sebesar Rp45.790.566.369,00 atau 99,57% dari target

sebesar Rp45.988.099.037,00.

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp124.672.870.605,08 atau

153,79% dari target sebesar Rp81.066.489.395,00.

b. Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan

Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan periode 1 Januari 2006 sampai

dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp2.489.065.458.785,00 atau

mencapai 115,79% dari target anggaran sebesar Rp2.149.556.226.618,00 yang

terdiri dari :

1) Bagi Hasil Pajak sebesar Rp328.546.800.673,00 atau 128,62% dari target

sebesar Rp255.444.341.688,00

2) Bagi hasil Bukan Pajak sebesar Rp2.068.360.658.112,00 atau 114,78% dari

target sebesar Rp1.801.953.884.930,00

3) Dana Alokasi Umum sebesar Rp92.158.000.000,00 atau sebesar 100,00%

dari traget sebesar Rp92.158.000.000,00

c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah periode 1 Januari 2006 sampai

dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp125.945.293.060,00 atau

mencapai 113,31% dari target anggaran sebesar Rp111.154.000.0000,00.

2 . Realisasi Belanja

Dari sisi Belanja; anggaran pada Tahun 2006 sebesar Rp3.669.854.162.519,00

dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar

Rp3.171.096.747.155,86 atau 86,41% yang terdiri dari:

51

a. Belanja Aparatur Daerah dengan anggaran sebesar Rp1.163.614.398.912,00

dan realisasi sebesar Rp992.706.285.852,00 atau 85,31%, yaitu :

1) Belanja Administrasi Umum dengan anggaran sebesar

Rp800.566.570.765,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006

sebesar Rp703.797.387.656,00 atau 87,91%.

2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan dengan anggaran sebesar

Rp163.642.869.175,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2006

sebesar Rp126.569.883.482,00 atau 77,35%.

3) Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp199.404.958.972,00 dan

realisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp162.339.014.714,00

atau 81,41%.

b. Belanja Pelayanan Publik dengan anggaran sebesar Rp2.506.239.763.607,00

dan realiasi sebesar Rp2.178.390.461.303,86 atau 86,92%, yaitu :

1) Belanja Administrasi Umum anggaran yang tersedia sebesar

Rp24.837.288.120,00 terealisasi sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar

Rp22.778.797.321,00 atau 91,71%.

2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan anggaran yang tersedia sebesar

Rp465.575.572.569,00 terealisasi sampai dengan 31 Desember 2006

sebesar Rp375.106.016.711,00 atau 80,57%.

3) Belanja Modal pada anggaran 2006 dianggarkan sebesar

Rp1.367.928.734.453,00 dan mampu terealisasi sebesar

Rp1.195.866.731.096,00 atau 87,42%.

4) Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan telah disediakan anggaran

sebesar Rp637.898.168.465,00 dan sampai dengan 31 desember 2006

terealisasi sebesar Rp574.890.652.475,86 atau 90,12%.

5) Belanja Tidak Tersangka telah disediakan anggaran sebesar

Rp10.000.000.000,00 telah terealisasi sebesar Rp9.748.263.700,00 atau

97,48%.

3 . Realisasi Pembiayaan

Rekening Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik

penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,

52

yang dalam penganggarannya terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan

atau memanfaatkan surplus anggaran. Adapun realisasinya sebagai berikut :

a. Realisasi Penerimaan Pembiayaan

Realisasi Penerimaan Daerah dari pembiayaan periode 1 Januari 2006 sampai

dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp831.884.359.910,06 atau 100%

dari anggaran yang telah ditetapkan tahun 2006 sebesar Rp831.884.359.910,06

dimana jumlah tersebut merupakan penerimaan yang bersumber dari sisa lebih

perhitungan anggaran tahun lalu.

b. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Realisasi Pengeluaran yang bersumber dari pembiayaan periode 1 Januari 2006

sampai dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp1.240.466.654.768,53

dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp336.020.462.641,06 dimana

jumlah tersebut merupakan pengeluaran yang terdiri dari :

Penyertaan Modal Rp 86.882.000.000,00

SILPA Tahun Berjalan Rp 1.113.569.407.487,38

Pembayaran Kekurangan BBH Rp 40.015.247.281,15

Jumlah Rp. 1.240.466.654.768,53

c. Realisasi Sisa Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Berjalan

Realisasi Pendapatan PAD Rp 964.668.290.169,33 Dana Perimbangan Rp 2.489.065.458.785,00 Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 125.945.293.060,00 Jumlah (1) Rp 3.579.679.042.014,33 Realisasi Belanja Belanja Aparatur Rp 992.706.285.852,00 Belanja Publik Rp 2.178.390.461.303,86Jumlah (2) Rp 3.171.096.747.155,86 Surplus (3) = (1) – (2) Rp 408.582.294.858,47 Rekening Pembiayaan Penerimaan SILPA TA 2005 (4) Rp 831.884.359.910,06 Pengeluaran/Penyertaan Modal (5) Rp 86.882.000.000,00 Pengeluaran/Pembayaran Kekurangan BBh(6) Rp 40.015.247.281,15 SILPA Th Berjalan (2006)=(3)+(4)-(5)-(6) Rp. 1.113.569.407.487,38

53

C. Penjelasan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas meliputi Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan

Aktivitas Pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:

1. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.764.015.901.882,44

meliputi:

a. Arus Masuk Kas sejumlah Rp3.576.906.903.228,33 yaitu :

1). Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp961.896.151.383,33 dengan

rincian sebagai berikut :

a) Pajak Daerah Rp 764.546.115.045,25

b) Retribusi Daerah Rp 29.658.738.150,00

c) Bagian Laba Usaha Daerah Rp. 45.790.566.369,00

d) Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp. 121.900.731.819,08

Jumlah Rp. 961.896.151.383,33

2) Dana Perimbangan sebesar Rp2.489.065.458.785,00 dengan rincian

sebagai berikut :

a) Bagi Hasil Pajak Rp 328.546.800.673,00

b) Bagi Hasil Bukan Pajak Rp 2.068.360.658.112,00

c) Dana Alokasi Umum Rp 92.158.000.000,00

Jumlah Rp 2.489.065.458.785,00

3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp 125.945.293.060,00

a. Arus Keluar Kas sejumlah Rp1.812.891.001.345,86 dengan rincian sebagai

berikut:

1) Belanja Administrasi Umum sebesar Rp726.576.184.977,00 terdiri dari :

a. Belanja Pegawai/Personalia Rp.535.116.657.650,00

b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 97.182.163.767,00

c. Belanja Perjalanan Dinas Rp. 49.577.442.198,00

d. Belanja Pemeliharaan Rp. 44.699.921.362,00

Jumlah Rp.726.576.184.977,00

54

2) Belanja Operasional/Pemeliharaan sebesar Rp.501.675.900.193,00 terdiri

dari:

a) Belanja Pegawai/Personalia Rp.148.370.871.075,00

b) Belanja Barang dan Jasa Rp.293.518.999.781,00

c) Belanja Perjalanan Dinas Rp. 55.038.094.087,00

d) Belanja Pemeliharaan Rp. 4.747.935.250,00

Jumlah Rp.501.675.900.193,00

3) Belanja Bagi Hasil dan Bentuan Keuangan Rp.574.890.652.475,86

4). Belanja Tak Tersangka sebesar Rp. 9.748.263.700,00

2. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi sebesar (Rp.1.355.443.607.024,00)

meliputi :

a. Arus Masuk Kas

- Penjualan aktiva tetap sebesar Rp 2.772.138.786,00

b. Arus Keluar Kas

- Belanja Modal/Pembangunan sebesar Rp1.358.205.745.810,00

3. Jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan sebesar

(Rp126.897.247.281,15 ) yang merupakan arus kas untuk:

Penyertaan modal kepada :

- PT.Bank Riau Rp.26.982.000.000,00 - Kop. Simpan Pinjam Rp. 4.950.000.000,00 - Kop.Simpan Pinjam Swamitra Rp. 2.750.000.000,00 - UED-SP Rp.16.000.000.000,00 - PT.P I R Rp.24.000.000.000,00 - PT R A L Rp.12.200.000.000,00

Jumlah Rp.86.882.000.000,00

Pembayaran kekurangan Belanja Bagi Hasil:

- Hasil PKB kpd Kab/Kota Rp. 15.306.732.597,97

- Hasil PBB-KB kpd Kab/Kota Rp. 16.044.646.929,60

- Pajak ABT/AP kpd Kab/Kota Rp. 8.366.615.753,58

- Rtrbs Jmbtn Timbang T.A 2005 Rp. 297.252.000,00

Jumlah Rp. 40.015.247.281,15

Jumlah Pembiayaan Rp.126.897.247.281,15

55

D. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca (Sub–Sequent Event)

Kejadian-kejadian yang terjadi sejak 31 Desember s.d. 8 Juni 2007

antara lain:

1. Hasil pengujian kembali atas realisasi pencairan bilyet giro beredar posisi

31 Desember 2006 (out standing) setelah tanggal Neraca diketahui bahwa

terdapat delapan lembar bilyet giro senilai Rp794.297.863,00 yang tidak

diuangkan (dicairkan) dan telah dianggap batal, yaitu: No Nomor B

G Tanggal

DiterbitkanUraian Nilai (Rp)

1 SA 32070 27-12-2006

SPM Nomor 007346/BL-BP/BT/2006 atas pembayaran biaya uji kompetensi dan sertifikasi kejuruan permesinan dan otomotif kepada LSP Logam dan Mesin Indonesia. Kegiatan Dinas Tenaga Kerja

209.454.545,00

2 SA 324938 28-12-2006

SPM Nomor 008815/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran biaya pekerjaan perencanaan rehabilitasi kantor gedung Bappeda kepada PT Jayata Widyatama.

2.592.000,00

3 SA 321794 29-12-2006

SPM Nomor 008858/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran honor kegiatan pada Badan Ketahan Pangan

3.977.500,00

4 SA 321360 29-12-2006

SPM Nomor 008562/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran sebagian biaya kegiatan pada Dinas Pendidikan

431.992.000,00

5 SA 321359 29-12-2006

SPM Nomor 008570/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran sebagian biaya kegiatan pada Dinas Pendidikan

38.600.000,00

6 SA 323619 29-12-2006

SPM Nomor 009895/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran pekerjaan pengawasan pembangunan jembatan puskesmas pembantu perbatasan Dumai-Rohil. Kegiatan Dinas Kesehatan

6.109.091,00

7 SA 323618 29-12-2006

SPM Nomor 009894/BL-BA/BT/2006 atas pembayaran pekerjaan perencanaan pembangunan jembatan puskesmas pembantu perbatasan Dumai-Rohil. Kegiatan Dinas Kesehatan

10.472.727,00

56

8 SA 3211… 29-12-2006

SPM Nomor 009119/BL-BP/PK/2006 atas pembayaran honor kegiatan pada Dinas Pemuda dan Olah Raga

91.100.000,00

JUMLAH 794.297.863,00

2. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa terjadi

pembayaran atas Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) kepada Pimpinan dan

Anggota DPRD senilai Rp5.940.000.000,00 dan Dana Operasional (DO)

Pimpinan DPRD senilai Rp561.600.000,00 atau jumlah seluruhnya senilai

Rp6.501.600.000,00. Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 21

Tahun 2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan

Anggota DPRD diketahui bahwa pembayaran atas TKI dan DO yang telah

dilaksanakan pada Tahun 2006 harus dikembalikan ke Kas Daerah hingga

berakhir masa jabatan pimpinan dan anggota DPRD yang bersangkutan.

3. Terdapat beberapa aset daerah berupa tanah yang masih dalam proses peradilan,

yaitu:

a. Tanah yang terletak di kelurahan Sago Pekanbaru seluas 6.900m2 dengan

penggugat Chadijah binti Ibrahim cs dan tergugat Pemerintah RI dhi Kepala

Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Pada tahap Pengadilan Negeri (tahap I)

Pemerintah Provinsi Riau dinyatakan menang dengan keputusan

No.84/Pdt/G/2004/PN.Pbr tanggal 10 Desember 2004, namun pada tahap

Pengadilan Tinggi (tahap II) Pemerintah Provinsi Riau dinyatakan kalah

dengan keputusan No.101/pdt/2005/PTR tanggal 02 Februari 2006 dan

sekarang sedang dalam proses MARI pada tingkat kasasi ke Mahkamah

Agung RI dengan nomor pendaftaran Reg.No.1147K/PDT/2006 Tanggal 22

Juni 2006.

b. Tanah Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata di Jalan Sudirman seluas

346m2 dengan penggugat Erizal Muluk Sm.HK dan tergugat Pemerintah RI

dhi Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Kanwil XXI Provinsi

Riau. Pada tahap Pengadilan Negeri (tahap I) Departemen Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi dinyatakan kalah dengan putusan

57

No.20/PDT/G/1993/PN.PBR Tanggal 05 September 1994 dan tahap

Pengadilan Tinggi (tahap II) Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

dinyatakan kalah dengan putusan No.16/PDT/1995/PTR tanggal 22 Maret

1995, dan sekarang sedang dalam proses pending eksekusi sesuai dengan

surat pemohonan pending eksekusi Dinas Kebudayaan, Kesenian dan

Pariwisata Nomor 556/DKKP/07/264 tanggal 28 Februari 2007.

c. Tanah Work Shop Dinas Kimpraswil Provinsi Riau jalan Sudirman seluas

33.450m2, masih tahap upaya damai dengan diluar pengadilan (proses non

ligitasi).

4. Berdasarkan Berita Acara Pengaduan (pelaporan) kepada pihak kepolisian

diketahui bahwa setelah tanggal Neraca telah terjadi kebakaran atas aset

gedung/bangunan milik Pemerintah Provinsi Riau, yaitu:

a. Gedung / bangunan eks. gudang farmasi Dinas Kesehatan yang beralamat di

Jalan Kesehatan No. 04 Kecamatan Senapelan Pekanbaru yang terbakar pada

tanggal 15 Mei 2007.

b. Gedung / bangunan kantor Dinas Transmigrasi dan Kependudukan lantai 3

yang beralamat di Jalan Sudirman No. 438 Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru

yang terbakar pada tanggal 13 April 2007. Kerugian yang timbul atas

kejadian tersebut senilai Rp554.464.500,00 berupa peralatan dan

perlengkapan inventaris kantor. Sedangkan gedung yang terbakar sudah

diasuransikan.

58

BAB VI

PENUTUP

Sebagai penutup Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau per 31

Desember 2006 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006 disusun dengan

menggunakan pedoman Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002

Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan pengawasan Keuangan

Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

2. Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan

Pemerintah Provinsi Riau mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi yang berterima

umum (PABU) dengan basis/dasar kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan

pembiayaan serta basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas.

3. Secara garis besar Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006 adalah

sebagai berikut:

ASET Aset Lancar Rp 1.113.569.407.487,38Investasi Jangka Panjang Rp 378.468.147.646,00 Aset Tetap Rp 10.352.840.434.257,00Dana Cadangan Rp 0,00Aktiva Lainnya Rp 0,00

Total Aset Rp 11.855.167.461.073,10 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Rp 3.679.507.823,89Kewajiban Jangka Panjang Rp 0,00

Total Kewajiban Rp 3.679.507.823,89EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Rp 1.120.179.371.346,16Ekuitas Dana Investasi Rp 10.731.308.581.903,00Ekuitas Dana Cadangan Rp 0,00

Total Ekuitas Dana Rp 11.851.487.953.249,20Total Utang dan Ekuitas Dana Rp 11.855.167.461.073,10

59

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Pemeriksaan

a. Pasal 23E Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

b. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

c. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang

Perbendaharaan Negara;

d. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

e. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa

Keuangan;

f. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Tahun Anggaran 2007.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memberikan keyakinan apakah Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 telah disajikan secara

wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum yang ditetapkan dalam

berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Sasaran Pemeriksaan

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran pemeriksaan

diarahkan pada:

a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca, c. Laporan Arus Kas d. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan. e. Kepatuhan Entitas Terhadap Peraturan Perundang-Undangan f. Pengendalian Intern

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun

Anggaran 2006 dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 01

60

Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan SK Ketua

BPK-RI No. 37/SK/I/08/2002 tentang Panduan Manajemen Pemeriksaan Tahun

2002.

5. Tahun Anggaran yang Diperiksa

Tahun anggaran yang diperiksa adalah tahun anggaran 2006

6. Metoda Pemeriksaan

Metoda Pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan LKPD meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan yang meliputi 24

langkah/ kegiatan. Pelaksanaan rinci atas metodologi pemeriksaan ini merujuk

pada Juknis Pemeriksaan LKPD Bab III.

Pemeriksaan LKPD TA 2006 meliputi pengujian atas bukti sesuai dengan

hasil penelaahan SPI. Pada tingkat objek belanja yang melebihi standar

materialitas (PM) dapat dijadikan sample untuk pengambilan bukti sesuai dengan

judgment auditor. Pengujian terhadap nilai akun dibawahnya minimal 60% dari

total nilai akun pada tingkat objek belanja

Standar Materialitas ditetapkan adalah sebesar 0,5% s/d 5% dari total

belanja, sedangkan tingkat kesalahan yang dapat ditolerir pada tingkat akun

(hingga objek belanja) adalah 50% dari Standar Materialitas tetapi TE pada tingkat

akun (hingga rincian objek belanja) harus diungkap dalam KKP. Baik atau Kurang

Baiknya Sistem Pengendalian Intern menjadi dasar untuk penghitungan

materialitas. Penghitungan materialitas juga diterapkan untuk pendapatan dan

pembiayaan.

7. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 55 (lima puluh lima) hari kerja,

terhitung mulai tanggal 22 Maret s.d. 8 Juni 2007 berdasarkan Surat Tugas Nomor

20/ST/XIV.1/3/2007 Tanggal 15 Maret 2007.

8. Batasan/Kendala Pemeriksaan

Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan

tanggung jawab manajemen entitas. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa beranggapan

61

bahwa Pemerintah Daerah telah menyediakan data dan informasi yang benar dan

lengkap serta tidak menyembunyikan informasi yang material untuk keperluan

pemeriksaan. Oleh karena itu, BPK-RI tidak bertanggung jawab terhadap salah

interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik

yang sengaja maupun tidak oleh entitas yang diperiksa.

Pemeriksaan atas LKPD tahun 2006 tidak ditujukan untuk menemukan

kesalahan atau penyimpangan, tetapi untuk memberikan keyakinan bahwa LKPD

entitas yang diperiksa bebas dari salah saji material. Akan tetapi, jika dari hasil

pemeriksaan ditemukan penyimpangan, tim pemeriksa wajib mengungkapkan

penyimpangan itu dalam Laporan Hasil Pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi

prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai

dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material

terhadap laporan keuangan. Prosedur-prosedur itu dilakukan karena disadari

bahwa kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang dilakukan

oleh entitas dalam pelaksanaan APBD. Namun pemeriksaan ini tidak

memberikan jaminan bahwa tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya

memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang

berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan

keuangan akan terdeteksi. Pemeriksa berkewajiban menginformasikan bila ada

perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang mungkin

ditemukan selama pemeriksaan.

Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan,

pemeriksa hanya menguji kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-

undangan yang terkait langsung dengan kewajaran laporan keuangan termasuk

asersi manajemen entitas yang diperiksa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa

masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006

Nomor : 40b/S/XIV.10/7/2007 Tanggal : 02 JULI 2007

BUKU II

PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787

DAFTAR ISI

Hal

Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan……………………………………... i A. Temuan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Penyajian

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ................................................ 1

1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukkan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp148.260.000,00 ...................

1

2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesar Rp104.657.081,00 .............................

4

3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp999.695.285,00 .....................................................................

9

4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas Pendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00 ....................................................................

14 5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur Bappeda sebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00 ....................................................................................

16 6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi

Umum (BAU) Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00 ....................................................................................

20 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur Balitbang Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp21.745.964,00.............................................................................. .....

23 8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur Dinas Pendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00 .....................................................................

27 9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur RSUD Dr Arifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00 .......................................................

29

10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan Publik Bapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp269.000.000,00 ....................................................................

31 11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas

Program Ekonomi Kerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2001 dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Berjalan ...........................................

33 12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada

Dinas Peternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas pada Pemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00 ..................................................................

37 13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak

Sesuai Dengan Kondisi Senyatanya ...................................................

40 14. Penetapan Pemenang Atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan

Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan Atas Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesar Rp659.292.000,00 ............

44

B. Temuan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran

Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ................................

51 1. Pihak Legislatif serta Eksekutif Belum Melakukan Pembahasan

Ranperda Tentang Penyertaan Modal ....................................................

51 2. Realisasi Beberapa Belanja Pada Sekretariat Daerah Tahun Anggaran

2006 Belum Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00 .................................................................................

53 3. Anggaran Biaya Dukungan Administrasi pada Tiga Satuan Kerja

Belum Sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi .............................. 4. Biaya Kegiatan Operasional Pemeliharaan serta Administrasi Umum

pada Kegiatan Pelayanan Satu Atap di Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp512.408.750,00 dianggarkan pada DASK melalui Belanja Modal…………………………………………………………………..

5. Terdapat Realisasi Belanja Badan Administrasi dan Pendidikan/Latihan Pegawai (BADP) sebesar Rp221.000.000,00 yang diAnggarakan Pada Sekretariat Daerah …………………………

55

59

62 6. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Melalui Dana Usaha

Desa Tahun Anggaran 2006 yang Merupakan Kegiatan Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) Belum Disalurkan/Diserap Masyarakat sebesar Rp1.246.500.000,00...............

65

ii

i

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Pasal 56 Undang-UndangNo.1 Tahun 2004, Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telahmemeriksa Neraca Pemerintah Provinsi Riau per 31 Desember 2006, Laporan RealisasiAnggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab PemerintahPemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapatatas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Ketidakpatuhan kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakumerupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Sebagai bagian dalampemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas darisalah saji material, BPK RI melakukan pengujian kepatuhan terhadap ketentuanperaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Namunpemeriksaan yang BPK RI lakukan tidak dirancang khusus untuk menemukanketidakpatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan, dan BPK RI tidakmengeluarkan opini atas laporan kepatuhan. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara(SPKN) mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang yangterkait apabila terjadi ketidakpatuhan terhadap paraturan perundang-undangan, apabiladalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan menemukan hal-hal tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil PemeriksaanKeuangan atas LKPD Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2006 yang memuat opini”Wajar Dengan Pengecualian.” dengan nomor 40a/S/XIV.10/07/2007, tanggal 02 Juli2007 dan Laporan atas Pengendalian Intern dalam kerangka pemeriksaan laporanLKPD dengan nomor 40c/S/XIV.10/07/2007 Tanggal 02 Juli 2007.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau tersebut dilakukanberdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan olehBPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkanbukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yangmemadai sebagai standar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga

ii

mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap peraturanperundang-undangan dalam pelaporan keuangan.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundan-undangan dalampelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI antara lain sebagai berikut:

1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada MasyarakatDalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00Tidak Sesuai Peruntukan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesarRp148.260.000,00

2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) AparaturSekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi danPemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Buktiyang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesarRp104.657.081,00

3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerahsebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatursebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap, serta Terjadi SalahPembebanan sebesar Rp999.695.285,00

4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur DinasPendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00

5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Bappedasebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan TerjadiSalah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00.

6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi Umum (BAU)Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00

7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur BalitbangKurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi SalahPembebanan sebesar Rp21.745.964,00

8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur DinasPendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00

9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur RSUD DrArifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00

10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan PublikBapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp269.000.000,00

11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas Program EkonomiKerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2001dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2006

12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada DinasPeternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas padaPemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00

13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak Sesuai DenganKondisi Senyatanya

14. Penetapan Pemenang atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat

iii

Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan atas Kegiatan PeningkatanSystem Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesarRp659.292.000,00

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Gubernur Riau agar:

1. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala BagianPerencanaan supaya dalam menyusun anggaran biaya penunjang kegiatan DPRDmematuhi ketentuan tentang pengelolaan keuangan DPRD dan untuk tahunmendatang tidak menganggarkan lagi biaya transportasi dan akomodasi tersebut diatas.

2. Membuat teguran tertulis kepada Tim Anggaran Eksekutif supaya dalam melakukanpembahasan RASK yang diusulkan satuan kerja (SKPD) memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang penganggaran belanja penunjang kegiatan DPRD.

3. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran Satuan Kerja terkait dengan pokoktemuan tersebut di atas untuk mempertanggungjawabkan kekurangan buktipendukung dengan melengkapinya. Apabila tidak bisa melengkapi kekuranganbukti pendukung tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran tersebut ke KasDaerah.

4. Memerintahkan secara tertulis kepada Pemegang Kas Sekeretariat DPRD untukmenarik kembali pembayaran yang tidak sesuai ketentuan sebesarRp104.657.081,00 dan menyetorkan ke Kas Daerah.

5. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala BagianVerifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

6. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untukmempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) Satuan Kerjaterkait pokok temuan tersebut kepada yang bersangkutan, supaya tidak terjadi lagikelalaian yang sama pada tahun mendatang.

7. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutifuntuk meminta tujuh satuan kerja terkait dengan program ekonomi kerakyatanmemberikan estimasi pengembalian cicilan bunga dari program EKRA tersebut.

8. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada KepalaBagian Pembukuan supaya dalam melaksanakan fungsi klasifikasi pendapatanmematuhi ketentuan yang berlaku dan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi.

9. Memerintahkan Sekretaris Daerah menarik uang yang masih berada dalampenguasaan mantan Kepala Dinas Peternakan sebesar Rp149.345.000,00 danmantan Sekretaris DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00 untuk segera disetor ke KasDaerah;

10. Memerintahkan Pengguna Anggaran DPRD untuk berkoordinasi dengan KetuaDPRD dalam upaya menagih uang yang belum dikembalikan oleh Anggota DPRD.

11. Memerintahkan Pengguna Anggaran Dinas Peternakan untuk memblack listrekanan yang bersangkutan, karena dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaanyang diberikan, serta menagih denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan danbiaya kesehatan yang telah terlanjur dibayarkan, sedangkan pemeriksaan tidakdilaksanakan harus ditagih kepada rekanan, kemudian disetor ke Kas Daerah.

iv

12. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran Dinas Pendapatan Daerahsupaya lebih tegas dalam melaksanakan sanksi kepada rekanan sesuai dengan suratperjanjian kerja.

13. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Pengguna Anggaran DinasPendapatan Daerah dan Pemimpin Kegiatan Samsat On-line karena telahmenyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan pihak tertentu dalampelaksanaan pekerjaan peningkatan system pelayanan samsat on-line.

14. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan DinasPendapatan Daerah supaya dalam melaksanakan pekerjaan yang spesifik melibatkankonsultan perencanaan dibidang akan dilaksanakan.

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Pekanbaru, 08 Juni 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK RI di PekanbaruPenanggung Jawab Pemeriksaan,

Rudi Nurprianto, SE., Ak., MM.Akuntan Reg. Neg. No. D-13002

A. Temuan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Pemberian Biaya Transportasi dan Akomodasi Secara Tunai kepada Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Reses Anggota DPRD sebesar Rp2.827.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukan dan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp148.260.000,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp21.063.312.200,00 dengan realisasi sebesar Rp12.773.223.500,00 atau 60,65%. Diantara realisasi BOP terdapat biaya untuk kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat daerah pemilihan melalui kegiatan reses Anggota DPRD sebesar Rp3.968.640.000,00.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen DASK Sekretariat DPRD dan bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa untuk kegiatan Reses Anggota DPRD diberikan biaya akomodasi dan transportasi (kode rek. 2.01.04.2.02.02.02.1) untuk masyarakat setiap kali pelaksanaan reses sebesar Rp145.000,00 per orang untuk sebanyak 125 orang masyarakat atau untuk sekali reses biaya transportasi dan akomodasi yang diberikan oleh satu orang anggota DPRD kepada masyarakat sebesar Rp18.125.000,00 (125 orang x Rp145.000,00). Dasar penetapan besaran biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp145.000,00 per orang untuk sekali pertemuan, tidak dapat dijelaskan oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD, namun pembayaran dilakukan hanya berdasarkan tarif yang telah ditetapkan dalam DASK. Pada Tahun 2006 anggota DPRD melakukan tiga kali penyerapan aspirasi masyarakat

daerah pemilihan melalui reses yaitu bulan April, Agustus dan Desember 2006.

Pelaksanaan reses bulan April 2006 dilaksanakan oleh 50 orang anggota DPRD yang

diberikan dana sebesar Rp906.250.000,00 (50 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya

akomodasi dan transportasi yang diberikan kepada masyarakat, pelaksanaan reses

bulan Agustus 2006 dilaksanakan oleh 53 orang anggota DPRDyang diberikan dana

sebesar Rp960.625.000,00 (53 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya akomodasi dan

transportasi yang diberikan kepada masyarakat, dan pelaksanaan reses bulan

Desember 2006 dilaksanakan oleh 53 orang anggota DPRD yang diberikan dana

sebesar Rp960.625.000,00 (53 orang x Rp18.125.000,00) untuk biaya akomodasi dan

transportasi yang diberikan kepada masyarakat atau total biaya akomodasi dan

2

transportasi yang diberikan kepada masyarakat untuk ketiga kali reses tersebut adalah

sebesar Rp2.827.500.000,00 (Rp906.250.000,00 + Rp960.625.000,00 +

Rp960.625.000,00). Berdasarkan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan

ketiga reses tersebut ditemukan juga kekurangan bukti pendukung atas biaya

akomodasi dan transportasi yang dibayarkan kepada masyarakat dalam pelaksanaan

reses oleh 11 anggota DPRD senilai Rp148.260.000,00. Rincian dari pengeluaran yang

tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.1-1.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 jo Peraturan Pemerintah Nomor 37

Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang kedudukan

protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD pada pasal 26 yang

menyatakan penganggaran atau tindakan yang berakibat pengeluaran atau beban

belanja DPRD untuk tujuan lain di luar ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan

pemerintah ini, dinyatakan melanggar hukum.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih.

c. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 188.31/006/BAKD tanggal 4 Januari 2006

pada angka 5 tentang penganggaran dan pelaksanaan belanja penunjang kegiatan

DPRD

1) huruf b yang menyatakan biaya penunjang kegiatan DPRD bukan untuk

mendanai pembayaran uang lelah/ upah/ insentif/ honorarium/ uang saku atau

sejenisnya.

2) biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan reses dibayarkan oleh pemagang

kas/bendahara secretariat DPRD kepada pihak ketiga (antara lain konsumsi,

ATK, sewa tempat) sedangkan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan

uang perjalanan dinas.

3

Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar

Rp2.827.500.000,00 dan realisasi BOP Aparatur Sekretariat DPRD sebesar

Rp148.260.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena belum

didukung bukti yang lengkap.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat DPRD tidak

menaati ketentuan tentang anggaran biaya penunjang kegiatan anggota DPRD.

b. Tim Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 bekerja tidak berdasarkan ketentuan

yang berlaku untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja dalam membahas RASK

yang diusulkan pengguna anggaran satuan kerja yang bersangkutan.

Menurut Sekretaris DPRD kondisi di atas memang terjadi, namun

pembayaran dilakukan karena biaya transportasi dan akomodasi untuk masyarakat

telah dianggarkan dan sesuai dengan DASK Sekretariat DPRD, beberapa pengeluaran

tersebut ada bukti pendukungnya yang belum dilampirkan, namun akan segera

disampaikan lampiran bukti-bukti tersebut.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian

Perencanaan supaya dalam menyusun anggaran biaya penunjang kegiatan DPRD

mematuhi ketentuan tentang pengelolaan keuangan DPRD dan untuk tahun

mendatang tidak menganggarkan lagi biaya transportasi dan akomodasi tersebut di

atas.

b. Membuat teguran tertulis kepada Tim Anggaran Eksekutif supaya dalam

melakukan pembahasan RASK yang diusulkan satuan kerja (SKPD)

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang penganggaran belanja

penunjang kegiatan DPRD.

c. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran untuk mempertanggungjawabkan

kekurangan bukti pendukung dengan melengkapinya. Apabila tidak bisa

4

melengkapi kekurangan bukti pendukung tersebut, maka harus mengembalikan

pengeluaran sebesar Rp148.260.000,00 ke Kas Daerah.

Atas kekurangan bukti pendukung (rekomendasi c), Pengguna Anggaran dan

Pemegang Kas telah menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung

kegiatan Reses Anggota DPRD pada tanggal 19 Juni 2007 kepada BPK RI senilai

Rp.148.175.000,00.

2. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap serta Terjadi Pembayaran Tidak Sesuai Ketentuan sebesar Rp104.657.081,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur pada Sekretariat DPRD sebesar

Rp54.222.91.704,00 dengan realisasi sebesar Rp44.873.596.987,00 atau 82,75% dan

anggaran Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar

Rp21.063.312.200,00 dengan realisasi sebesar Rp12.773.223.500,00 atau 60,65%.

Diantara realisasi BOP tersebut terdapat realisasi untuk kegiatan penyerapan aspirasi

masyarakat daerah pemilihan melalui reses Anggota DPRD sebesar

Rp3.968.640.000,00. Dalam DASK Sekretariat DPRD diketahui bahwa untuk kegiatan

Reses Anggota DPRD diberikan biaya dokumentasi (kode rek. 2.01.04.2.02.02.03.1),

biaya sewa tempat (kode rek. 2.01.04.2.02.04.01.1) dan biaya makan dan minum

(snack) (kode rek. 2.01.04.2.02.05.01.1) untuk setiap kali pelaksanaan reses. Pada

Tahun 2006 anggota DPRD Provinsi Riau melakukan tiga kali penyerapan aspirasi

masyarakat daerah pemilihan melalui reses yaitu bulan April, Agustus dan Desember

2006.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) kedua belanja tersebut diketahui:

a. Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur

5

Terdapat pembayaran atas pengeluaran BAU Aparatur Sekretariat DPRD yang

kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp1.368.292.600,00, dan terjadi

pembayaran tidak sesuai ketentuan sebesar Rp104.657.081,00, yaitu sebagai

berikut:

1) SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:

a) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp197.099.400,00, terdiri dari:

(1) Biaya pengembangan SDM (2.01.04.1.01.05) sebesar Rp152.800.000,00;

(2) Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan (2.01.04.1.01.11) sebesar

Rp44.299.400,00; b) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp208.165.000,00, terdiri dari:

(1) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.04.1.02.01) sebesar

Rp35.550.000,00; (2) Biaya Jasa Kantor (2.01.04.1.02.02) sebesar Rp5.000.000,00;

(3) Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor (2.01.04.1.02.03)

sebesar Rp51.780.000,00; (4) Biaya Sewa Kantor (2.01.04.1.02.04) sebesar Rp30.410.000,00;

(5) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.04.1.02.05) sebesar

Rp85.425.000,00;

c) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp909.518.200,00, terdiri dari:

(1) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.04.1.03.01.01.1) sebesar

Rp793.248.200,00;

(2) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.04.1.03.01.01.1) sebesar

Rp116.270.000,00.

d. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp53.510.000,00, terdiri dari:

(1) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.04.1.04.01) sebesar

Rp21.010.000,00;

(2) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio dan Komunikasi (2.01.04.1.04.04)

sebesar Rp8.500.000,00; (3) Biaya Pemeliharaan Buku Perpustakaan (2.01.04.1.04.05) sebesar

Rp24.000.000,00.

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.2-1.

6

2) Pembayaran tidak sesuai peruntukkan terjadi pada: a) Akun Pembinaan Olah Raga, Seni Budaya, dan Rohani (2.01.04.1.01.05.05.1)

digunakan untuk pembayaran pembelian alat-alat olah raga untuk Pimpinan

DPRD sebesar Rp42.591.600,00; b) Akun Biaya Dokumentasi (2.01.04.1.02.03.04.1) digunakan untuk

pembayaran ucapan selamat atas nama Pimpinan DPRD secara pribadi

sebesar Rp9.500.000,00;

c) Akun Biaya Telepon (2.01.04.1.02.02.02.1) digunakan untuk untuk

pembayaran telepon seluler Pimpinan DPRD dan istri sebesar

Rp52.565.481,00. Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada

lampiran A.2-2.

b. Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Aparatur

Terdapat pembayaran pada kegiatan reses anggota DPRD yang kurang dilengkapi

bukti pendukung sebesar Rp96.410.000,00, yaitu sebagai berikut:

1) Biaya dokumentasi (rek. 2.01.04.2.02.02.03.1) yang tidak didukung dengan

bukti dokumen foto senilai Rp83.660.000,00;

2) Biaya sewa tempat (rek. 2.01.04.2.02.04.01.1) senilai Rp4.000.000,00;

3) Biaya makan dan minum (rek. 2.01.04.2.02.05.01.1) senilai Rp8.750.000,00.

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada

lampiran A.2-3.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;

b. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat

7

Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1);

c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada: 1) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang

melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan;

2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 : 1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas; 2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat yang didatangi;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 jo PP Nomor 37 Tahun 2005 jo PP Nomor 24 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah: 1) Pasal 10 yang menyatakan bahwa penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD

terdiri dari: a) Uang Representasi; b) Tunjangan Keluarga; c) Tunjangan Beras; d) Uang Paket; e) Tunjangan Jabatan; f) Tunjangan Panitia Musyawarah; g) Tunjangan Komisi; h) Tunjangan Panitia Anggaran; i) Tunjangan Badan Kehormatan; dan j) Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya.

8

2) Pasal 10 a a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa selain penghasilan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 10, kepada Pimpinan dan anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif;

b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa penerimaan lain sebagiamana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan DPRD diberikan Dana Operasional;

3) Pasal 26 yang menyatakan bahwa penganggaran atau tindakan yang berakibat

pengeluaran atas beban belanja DPRD untuk tujuan lain diluar ketentuan yang

ditetapkan dalam peraturan pemerintah ini, dinyatakan melanggar hukum.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Realisasi BAU Aparatur Sekretariat DPRD sebesar Rp1.368.292.600,00 dan BOP

Aparatur sebesar Rp96.410.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai

belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.

b. Pengeluaran sebesar Rp104.657.081,00 merugikan keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan bukti pertanggungjawaban,

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat

sebagai pertanggungjawaban definitif.

.

Menurut Sekretaris DPRD kondisi di atas memang terjadi, beberapa

pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya yang belum dilampirkan, namun akan

segera disampaikan lampiran bukti-bukti tersebut.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran BAU sebesar

Rp1.368.292.600,00 dan BOP Aparatur sebesar Rp96.410.000,00. Apabila tidak

bisa melengkapi bukti-bukti tersebut, maka harus mengembalikan ke Kas Daerah.

9

b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pemegang Kas untuk menarik kembali

pembayaran yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp104.657.081,00 dan

menyetorkan ke Kas Daerah.

c. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas telah

menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung pada tanggal 19 Juni

2007 kepada BPK RI, untuk Belanja Administrasi Umum (BAU) senilai

Rp420.456.400,00, dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) senilai

Rp12.750.000,00.

3. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap, serta Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp999.695.285,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Sekretariat Daerah sebesar

Rp123.505.862.884,00 dengan realisasi sebesar Rp107.144.162.693,00 atau 86,75%

dan anggaran BOP Aparatur untuk kegiatan pelaksanaan dukungan atas pengelolaan

dan pembinaan barang daerah sebesar Rp1.500.000.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp1.367.848.748,00 atau 94,79%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran yang kurang

dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp1.327.630.060,00, kegiatan pelaksanaan

dukungan atas pengelolaan dan pembinaan barang daerah (BOP Aparatur) sebesar

Rp8.000.000,00 dan terdapat salah pembebanan sebesar Rp999.695.285,00 yang

menyebabkan pergeseran objek belanja pada jenis belanja yang sama, serta pergeseran

objek belanja pada jenis belanja yang berbeda dengan rincian sebagai berikut:

10

a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:

1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp610.679.000,00, terdiri dari:

a) Biaya Pengembangan SDM (2.01.03.1.01.05) sebesar Rp38.275.000,00;

b) Biaya Tamu (2.01.03.1.01.10) sebesar Rp539.404.000,00;

c) Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan (2.01.03.1.01.15) sebesar

Rp33.000.000,00;

2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp146.218.220,00, terdiri dari:

a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.03.1.02.01) sebesar Rp46.322.250,00;

b) Biaya Sewa Kantor (2.01.03.1.02.04) sebesar Rp38.500.000,00;

c) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.03.1.02.05) sebesar

Rp61.395.970,00;

3) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp525.260.000,00, terdiri dari:

a) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.03.1.03.01.01.1) sebesar

Rp115.005.000,00;

b) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.03.1.03.01.01.1) sebesar

Rp410.255.000,00

4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp45.472.840,00, terdiri dari:

a) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.03.1.04.02) sebesar

Rp36.722.840,00;

b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.03.1.04.03)

sebesar Rp6.000.000,00

c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio dan Komunikasi (2.01.03.1.04.04)

sebesar Rp2.750.000,00.

Belanja perjalanan dinas luar daerah untuk kegiatan pelaksanaan dukungan atas

pengelolaan dan pembinaan barang daerah (2.01.03.2.03.01.01.1) terdapat bukti

perjalanan dinas ke Departemen Dalam Negeri Jakarta sebesar Rp8.000.000,00,

tetapi bukti visum tidak distempel di departemen. Rincian dari pengeluaran yang

tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.3-1.

b. Kesalahan pembebanan:

11

1) Kesalahan pembebanan di objek belanja pada jenis belanja yang sama:

a) Pembayaran bantuan biaya pengobatan untuk 18 orang pegawai di

lingkungan Sekretariat Daerah sebesar Rp31.350.000,00 dibebankan pada

obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai

(2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek

Biaya Pengobatan dan Perawatan, jenis Belanja Pegawai (2.01.03.1.01.04).

b) Pembayaran biaya pelayanan tamu-tamu Pemerintah Provinsi Riau sebesar

Rp239.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan administrasi

Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15).

Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis

Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.10).

c) Pembayaran biaya dukungan dalam rangka acara Halal Bil Halal sebesar

Rp50.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis Belanja

Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.10). Seharusnya pembayaran tersebut

dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis

Belanja Pegawai/Personalia (2.1.03.1.01.15).

Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran obyek belanja pada

jenis belanja yang sama tidak bisa dikoreksi karena saldo akun yang seharusnya

sudah tidak mencukupi.

2) Kesalahan pembebanan di objek belanja pada jenis belanja yang berbeda:

a) Pembayaran biaya pemasangan pengharum ruangan untuk kantor dan rumah

dinas sebesar Rp294.200.285,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan

Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia

(2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek

Biaya Pakai Habis Kantor, jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.01).

b) Pembayaran biaya yang berkaitan dengan kegiatan kehumasan sebesar

Rp241.000.000,00 dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi

Kesekretariatan, jenis Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15).

Seharusnya pembayaran tersebut dibebankan pada obyek Biaya Jasa Kantor,

jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.02).

12

c) Pembayaran biaya sewa perlengkapan kantor sebesar Rp72.000.000,00

dibebankan pada obyek Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis

Belanja Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran

tersebut dibebankan pada obyek Biaya Sewa Kantor, jenis Belanja Barang

dan Jasa (1.01.03.1.02.04).

d) Pembayaran biaya cetak sebesar Rp44.645.000,00 dibebankan pada obyek

Biaya Dukungan Administrasi Kesekretariatan, jenis Belanja

Pegawai/Personalia (2.01.03.1.01.15). Seharusnya pembayaran tersebut

dibebankan pada obyek Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor,

jenis Belanja Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.03).

e) Pembayaran biaya pembelian souvenir tamu-tamu sebesar Rp27.500.00,00

dibebankan pada objek Biaya Makanan dan Minuman Kantor, jenis Belanja

Barang dan Jasa (2.01.03.1.02.05). Seharusnya pembayaran tersebut

dibebankan pada obyek Biaya Tamu, jenis Belanja Pegawai/Personalia

(2.01.03.1.01.10).

Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran antar obyek dan jenis

belanja tidak dapat dikoreksi karena saldo akun yang seharusnya sudah tidak

mencukupi.

Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada

lampiran A.3-2.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih;

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada: 1) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang

melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan;

13

2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Realisasi BAU Aparatur Sekretariat Daerah sebesar Rp1.327.630.060,00 dan BOP

Aparatur sebesar Rp8.000.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai

belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.

b. Realisasi BAU Aparatur untuk belanja pegawai sebesar Rp347.850.000,00 dan

belanja barang/jasa sebesar Rp651.845.285,00 tidak menggambarkan kondisi

senyatanya.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan Pemegang Kas lalai dalam

melakukan tugas tertib administrasi dan bukti pertanggungjawaban.

14

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat

sebagai pertanggungjawaban definitif.

Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi di atas

memang terjadi, namun beberapa pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan

telah disampaikan, sedangkan bukti-bukti yang belum lengkap lampirannya akan

segera disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan

Pemegang Kas untuk segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas

pengeluaran yang telah dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti

pertanggungjawaban tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran

Rp1.335.630.060,00 ke Kas Daerah.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

4. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas

Pendapatan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp141.506.600,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas Pendapatan sebesar Rp72.331.149.442,00 dengan realisasi sebesar Rp67.698.612.226,00 atau 93,59%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran atas pengeluaran BAU Dispenda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp141.506.600,00 yaitu sebagai berikut: a. Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp78.870.000,00, terdiri dari:

1) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.05.1.02.01.) sebesar Rp750.000,00; 2) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.05.1.02.05) sebesar

Rp19.920.000,00;

15

3) Biaya Pakaian Dinas (2.01.05.1.02.06) sebesar Rp58.200.000,00; b. Biaya Perjalanan Dinas (2.01.05.1.03.01) sebesar Rp49.636.600; c. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp13.000.000,00, terdiri dari:

1) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.05.1.04.01) sebesar Rp6.500.000,00;

2) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.05.1.04.03) sebesar Rp6.500.000,00;

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran A.4-1.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih;

b. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa

untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai

dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat

Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1).

c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:

1) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran

tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia;

2) Pasal 57 yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-

jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri

dengan bukti-bukti yang sah.

d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:

16

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Dinas Pendapatan

sebesar Rp141.506.600,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena

belum didukung bukti yang lengkap

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat

sebagai pertanggungjawaban definitif.

Menurut Kepala Dinas Pendapatan Daerah kondisi di atas memang terjadi,

namun beberapa pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan telah disampaikan,

sedangkan bukti-bukti yang belum lengkap lampirannya akan segera disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban

tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp141.506.600,00 ke

Kas Daerah.

b. Memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan untuk menegur secara tertulis

Kepala Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

17

5. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Bappeda sebesar Rp1.022.551.730,00 Kurang Didukung Bukti yang Lengkap dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp39.375.000,00.

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Bappeda sebesar Rp14.139.500.930,00

dengan realisasi sebelum diaudit sebesar Rp1.895.828.547,00 atau 91,20%.

Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian

Verifikasi telah mengembalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada

Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran yang

telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang

Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah. Namun karena sisa UUDP sudah pasti

dan telah disetorkan ke Kas Daerah, maka Kepala Bagian Verifikasi tetap

mengesahkan sisa UUDP sebagai bahan untuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA).

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui bahwa terdapat pembayaran atas

pengeluaran BAU Bappeda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar

Rp1.022.551.730,00, selain itu juga terdapat kesalahan pembebanan atas pengeluaran

BAU untuk Belanja Pegawai pada Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis,

Biaya Pengembangan SDM (2.01.06.1.01.05.17.1) sebesar Rp39.375.000,00 yaitu

sebagai berikut:

a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:

1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp77.627.700,00 terdiri dari:

a) Biaya pengembangan SDM, Biaya Pembinaan Olah raga, Seni Budaya, dan

Rohani (2.01.06.1.01.05.05.1) sebesar Rp5.400.000,00;

b) Biaya pengembangan SDM, Biaya Tenaga Ahli dan Advokasi

(2.01.06.1.01.05.12.1) sebesar Rp55.549.700,00;

c) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis

(2.01.06.1.01.05.17.1) sebesar Rp16.678.000,00.

2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp506.382.180,00, terdiri dari:

18

a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor (2.01.06.1.02.01) sebesar

Rp97.776.000,00;

b) Biaya Jasa Kantor (2.01.06.1.02.02) sebesar Rp234.915.680,00;

c) Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor (2.01.06.1.02.03) sebesar

Rp79.064.000,00;

d) Biaya Makanan dan Minuman Kantor (2.01.06.1.02.05) sebesar

Rp94.626.500,00;

3) Biaya Perjalanan Dinas sebesar Rp64.158.000,00, terdiri dari:

a) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2.01.06.1.03.01.01.1) sebesar

Rp6.700.000,00;

b) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2.01.06.1.03.01.02.1) sebesar

Rp57.458.000,00.

4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp374.383.850,00, terdiri dari:

a) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.06.1.04.01) sebesar

Rp88.896.500,00;

b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.06.1.04.02) sebesar

Rp96.782.350,00;

c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.06.1.04.03)

sebesar Rp179.955.000,00;

d) Biaya Pemeliharaan Buku Perpustakaan (2.01.06.1.04.05) sebesar

Rp8.750.000,00.

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada

lampiran A.5-1.

b. Kesalahan pembebanan atas pengeluaran sebesar Rp39.375.000,00 terjadi pada

jenis Belanja Pegawai, objek Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis, Biaya

Pengembangan SDM, (2.01.06.1.01.05.17.1). Pengeluaran tersebut seharusnya

dibebankan pada jenis Belanja Perjalanan Dinas objek Biaya Perjalanan Dinas

Luar Daerah (2.01.06.1.03.01.02.1). Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan

pergeseran antar jenis belanja dan objek tidak dapat dikoreksi. Rincian dari

pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada lampiran A.5-2.

19

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih;

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:

1) Pasal 49 ayat (5) yang menyatakan setiap pengeluaran kas harus didukung oleh

bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang

menagih;

2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran

tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia;

3) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib

mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ

yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa

untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai

dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat

Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1).

d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 :

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

20

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi;

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Bappeda sebesar

Rp1.022.551.730,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena

belum didukung bukti yang lengkap dan sebesar Rp39.375.000,00 tidak

menggambarkan kondisi senyatanya.

Hal tersebut terjadi karena Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai

dalam melakukan tugas tertib administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut Kepala Bappeda kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa

pengeluaran tersebut ada bukti pendukungnya dan akan disampaikan segera.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban

tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp1.022.551.730,00 ke

Kas Daerah.

b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk

mempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) kepada yang

bersangkutan, supaya tidak terjadi lagi kelalaian yang sama pada tahun

mendatang.

Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas telah

menindaklanjuti dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung pada tanggal 13

Juni 2007 kepada BPK RI senilai Rp 632.288.000,00

21

6. Terdapat Salah Pembebanan atas Realisasi Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur pada Badan Promosi dan Investasi sebesar Rp84.082.500,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Provinsi Riau atas APBD Tahun

Anggaran 2006 dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Badan Promosi dan

Investasi (BPI) terdapat anggaran Belanja Administrasi Umum (BAU) sebesar

Rp7.943.725.457,00 dengan realisasi sebesar Rp7.111.810.864,00 atau 89,53%.

Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap satuan kerja

menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), kemudian RASK tersebut

dibahas Pengguna Anggaran yang bersangkutan dengan kelompok kerja (pokja) yang

dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005 tanggal 15 Agustus

2005. Hasil pembahasan dijadikan dokumen Rancangan APBD yang disampaikan

kepada Panitia Anggaran DPRD untuk dibahas dan disepakati. Setelah ada kesepakatan

dan persetujuan, disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi dan

kemudian dapat dijadikan Peraturan Daerah tentang APBD setelah sebelumnya

pemerintah Provinsi Riau memperbaiki Ranperda berdasarkan hasil evaluasi Menteri

Dalam Negeri. Setelah ditetapkan Perda, paling lambat satu bulan kemudian ditetapkan

Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) sebagai acuan setiap Pengguna Anggaran

dalam melakukan kegiatan dan pengeluaran (belanja).

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban

realisasi BAU Berdasarkan bukti pertanggungjawaban atas realisasi Belanja Perjalanan

Dinas Luar Negeri (rek. 2.08.01.1.03.01.03.1) diketahui bahwa terdapat biaya

perjalanan dinas luar negeri atas kegiatan BOP Pelayanan Publik yang dibebankan

pada biaya perjalanan dinas luar negeri BAU, yaitu sebagai berikut: Realisasi Pembayaran Realisasi Seharusnya No

Uraian Belanja Kode Rekening Kegiatan BOP Kode Rekening

Nilai Pembayaran

(Rp)

1 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dra. Tiolina Pangaribuan ke Tokyo Jepang, tgl 27 Nov. – 2 Des 06

2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (MII di Tokyo-Jepang)

2.08.01.2.03.01.02.2 16.560.000,00

2 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Khairul M. Ali ke Tokyo Jepang Dhabi, tgl 27 Nov.

2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (MII di Tokyo-Jepang)

2.08.01.2.03.01.02.2 14.352.000,00

22

– 2 Des. 2006

3 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dra. Tiolina Pangaribuan ke Chiang May Thailand, tgl 13 – 17 Desember 2006

2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)

2.08.01.2.03.01.02.2 10.114.500,00

4 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n H. M. Nawir ke Chiang May Thailand, tgl 10 – 21 Desember 2006

2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)

2.08.01.2.03.01.02.2 21.528.000,00

5 Biaya perjalanan dinas luar negeri a.n Dian Purnama ke Chiang May Thailand, tgl 10 – 21 Desember 2006

2.08.01.1.03.01.03.1 Kegiatan Forum Pameran di Luar Negeri. (Pameran Royal Flora di Chiang May Thailand)

2.08.01.2.03.01.02.2 21.528.000,00

JUMLAH 84.082.500,00

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Gubernur Riau Nomor 3623/SPT/2006 tanggal 8

November 2006 diketahui bahwa jumlah personil yang diberi tugas melakukan

perjalanan dinas ke Tokyo – Jepang untuk melakukan kegiatan Marketing Investasi

Indonesia (MII) adalah berjumlah delapan orang dan menurut Surat Perintah Tugas

Gubernur Riau Nomor 4340/SPT/2006 tanggal 8 Desember 2006 dan Surat Perintah

Tugas Gubernur Riau Nomor 4339/SPT/2006 tanggal 8 Desember 2006 diketahui

bahwa jumlah personil yang diberi tugas melakukan perjalanan dinas ke Chiang May

Thailand untuk melakukan kegiatan Pameran Royal Flora adalah berjumlah 19 orang.

Dengan demikian total personil yang melakukan perjalanan dinas luar negeri untuk dua

kegiatan tersebut adalah 27 orang.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:

1) Pasal 25 ayat (2) yang menyatakan bahwa Dokumen Anggaran Satuan Kerja

(DASK) memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang

digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh Pengguna Anggaran.

2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran

tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.

23

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja perjalanan dinas luar negeri

BAU senilai Rp84.082.500,00 pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau

tidak menggambarkan kondisi senyatanya.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dalam mengajukan personil pelaksana kegiatan BOP dalam

event luar negeri tidak mempedomani DASK yang telah ditetapkan dan dalam

pengajuan RASK atau DASK kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap tidak

memahami klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip akuntansi.

b. Kepala Bagian Verifikasi dalam melakukan verifikasi bukti pertanggungjawaban

tidak memperhatikan batas maksimal pengeluaran yang telah ditetapkan dalam

DASK.

Menurut Kepala BPI kondisi di atas memang terjadi, namun mengenai salah

pembebanan BOP pada BAU disebabkan karena pada awal penyusunan DASK untuk

kegiatan BOP belum diprediksi jumlah personil yang pasti untuk mengikuti kegiatan

tersebut, setelah pelaksanaan ternyata diperlukan para penari sebagai pendamping

dalam pelaksanaan promosi kebudayaan Riau, sehingga digunakan anggaran BAU

karena dianggap anggaran BAU fleksibel digunakan untuk kegiatan apapun.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :

a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya dalam menyusun

RASK satuan kerja lebih cermat dalam memprediksi kebutuhan anggaran.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

7. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Balitbang Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp54.335.250,00 dan Terjadi Salah Pembebanan sebesar Rp21.745.964,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Badan Penelitian dan Pengembangan

24

(Balitbang) sebesar Rp11.438.236.153,00 dengan realisasi sebesar

Rp10.454.106.705,00 atau 91,39%.

Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian

Verifikasi telah mengembalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada

Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran yang

telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang

Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah. Namun karena sisa UUDP sudah pasti

dan telah disetorkan ke Kas Daerah, maka Kepala Bagian Verifikasi tetap

mengesahkan sisa UUDP sebagai bahan untuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA).

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui bahwa terdapat pembayaran atas

pengeluaran BAU Balitbang yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar

Rp54.335.250,00 dan terdapat kesalahan pembebanan atas pengeluaran BAU untuk

Belanja Pegawai pada biaya dukungan pelatihan dan kursus teknis, biaya

pengembangan SDM (2.01.08.1.01.05.17.1) dan Belanja Barang dan Jasa pada biaya

kawat/faximile/SSB, biaya jasa kantor sebesar Rp21.745.964,00, yaitu sebagai berikut:

a. SPJ kurang dilengkapi bukti pendukung:

1) Belanja Pegawai/Personalia sebesar Rp24.500.000,00, terdiri dari:

a) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis

(2.01.08.1.01.05.17.1) sebesar Rp11.000.000,00;

b) Biaya pengembangan SDM, Biaya Dukungan Penelitian (Karya

Ilmiah/Arikel) (2.01.08.1.01.05.19.1) sebesar Rp13.500.000,00.

2) Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp8.335.500,00, terdiri dari:

a) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor, Biaya Alat Tulis Kantor

(2.01.08.1.02.01.02.1) sebesar Rp4.535.500,00;

b) Biaya Bahan Pakai Habis Kantor, Biaya Peralatan Kebersihan dan Bahan

Pembersih (2.01.08.1.02.01.04.1) sebesar Rp3.800.000,00;

3) Biaya Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

(2.01.08.1.03.01.01.1) sebesar Rp2.935.000,00;

25

4) Belanja Pemeliharaan sebesar Rp18.564.750,00, terdiri dari:

a) Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung (2.01.08.1.04.01) sebesar

Rp6.400.000,00;

b) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Angkutan (2.01.08.1.04.02) sebesar

Rp3.114.750,00;

c) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga (2.01.08.1.04.03)

sebesar Rp4.700.000,00;

d) Biaya Pemeliharaan Alat-alat Komunikasi (2.01.08.1.04.04) sebesar

Rp4.350.000,00;

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada

lampiran A.7-1.

b. Kesalahan pembebanan atas pengeluaran sebesar Rp21.745.964,00 terjadi pada:

1) Jenis Belanja Pegawai, obyek biaya dukungan pelatihan dan kursus teknis,

biaya pengembangan SDM, (2.01.08.1.01.05.17.1) sebesar Rp13.712.000,00.

Pengeluaran tersebut seharusnya dibebankan pada jenis Belanja Perjalanan

Dinas obyek biaya perjalanan dinas luar daerah, (2.01.08.1.03.01.02.1).

Kesalahan pembebanan yang mengakibatkan pergeseran antar jenis belanja dan

obyek tidak dapat dikoreksi.

2) Kelompok BAU, jenis Belanja Barang dan Jasa, obyek biaya jasa kantor

(2.01.08.1.01.02.02) sebesar Rp8.033.964,00. Pengeluaran tersebut seharusnya

dibebankan pada Kelompok Belanja Modal, jenis alat-alat studio dan alat-alat

komunikasi, obyek alat-alat komunikasi. Kesalahan pembebanan yang

mengaibatkan pergeseran antar kelompok belanja tidak dapat dikoreksi.

Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat dilihat pada

lampiran A.7-2.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

26

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih;

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:

1) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran

tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.

2) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib

mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ

yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Keputusan Presiden RI nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 31 ayat (4) yang menyatakan bahwa

untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai

dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa Surat

Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1).

d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22 :

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Balitbang sebesar

Rp54.335.250,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena belum

didukung bukti yang lengkap dan sebesar Rp21.745.964,00 tidak menggambarkan

kondisi senyatanya.

27

Hal tersebut terjadi karena Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai

dalam melakukan tugas tertib administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut Kepala Balitbang kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa

lampiran bukti pendukung telah disampaikan kepada BPK, sedangkan pengeluaran

yang belum ada bukti pendukungnya akan segera disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban

tersebut, maka harus mengembalikan pengeluaran Rp54.335.250,00 ke Kas Daerah.

b. Memerintahkan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk

mempertimbangkan jabatan Pemegang Kas (Bendahara Pengeluaran) kepada yang

bersangkutan, supaya tidak terjadi lagi kelalaian yang sama pada tahun mendatang.

8. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur Dinas

Pendidikan Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp307.265.000,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Administrasi Umum (BAU) pada Dinas Pendidikan sebesar

Rp50.902.617.791,00 dengan realisasi sebesar Rp42.654.344.951,00 atau 83,79%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Administrasi Umum diketahui bahwa terdapat pembayaran atas

pengeluaran BAU Dispenda yang kurang dilengkapi bukti pendukung sebesar

Rp307.265.000,00 yaitu sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai/Personalia, Biaya Pengembangan SDM, Biaya Dukungan dan

Pelatihan Kursus Teknis ( 2.11.01.1.01.05.17.1) sebesar Rp271.700.000,00;

b. Belanja Barang dan Jasa yang merupakan biaya jasa kantor sebesar

Rp23.125.000,00;

c. Biaya Perjalanan Dinas (2.11.01.1.03.01) sebesar Rp12.440.000,00;

28

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran

A.8-1.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih.

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan

Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan

dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur Dinas Pendidikan

sebesar Rp307.265.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja, karena

belum didukung bukti yang lengkap.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat

sebagai pertanggungjawaban definitive.

29

Menurut Kepala Dinas Pendidikan kondisi di atas memang terjadi, namun

lampiran bukti pendukung pengeluaran yang belum lengkap akan segera disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi kekurangan bukti pertanggungjawaban,

maka harus mengembalikan pengeluaran senilai Rp307.265.000,00 ke Kas Daerah.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

9. Surat Pertanggungjawaban Belanja Administrasi Umum (BAU) Aparatur RSUD Dr Arifin Achmad Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar Rp52.148.000,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2006 dan DASK

RSUD Dr. Arifin Achmad diketahui anggaran Belanja Administrasi Umum (BAU)

Aparatur sebesar Rp78.488.956.253,00 dengan realisasi sebesar Rp69.440.867.980,00

atau 88,47%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Administrasi Umum tersebut diketahui terdapat realisasi pengeluaran

atau pembayaran yang tidak dilengkapi bukti pendukung sebesar Rp52.148.000,00

yaitu:

a. Biaya dukungan dan pelatihan kursus teknis (2.10.02.1.01.05.17.1) tidak didukung

dengan undangan dan atau bukti pembayaran kepada Panitia Penyelenggara sebesar

Rp36.420.000,00,

30

b. Biaya perjalanan dinas luar daerah (2.10.02.1.03.01.02.1) tidak didukung dengan

kelengkapan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dengan pengesahan dari

pihak yang berwenang sebesar Rp15.728.000,00.

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran

A.9-1.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih.

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan

Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-jawabkan uang yang digunakan

dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 7/KMK.02/2003 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap pada pasal 22:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa SPPD merupakan bukti, pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas;

2) Ayat (5) point (b) yang menyatakan bahwa pada SPPD dicatat tanggal tiba dan

berangkat di/dari tempat tujuan dan ditandatangani oleh pihak/pejabat ditempat

yang didatangi.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BAU Aparatur RSUD Dr Arifin

Achmad sebesar Rp52.148.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja,

karena belum didukung bukti yang lengkap.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan bukti pertanggungjawaban..

31

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran yang belum memenuhi syarat lengkap suatu

pertanggungjawaban.

Menurut Kepala RSUD Dr Arifin Achmad kondisi di atas memang terjadi,

namun lampiran bukti pendukung pengeluaran yang belum lengkap akan segera

disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban tersebut,

maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp52.148.000,00 ke Kas Daerah.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

10. Surat Pertanggungjawaban Belanja Operasi Pemeliharaan (BOP) Pelayanan

Publik Bapedal Kurang Didukung Bukti yang Lengkap sebesar

Rp269.000.000,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

Belanja Operasi dan Pemeliharaan (BOP) Pelayanan Publik pada Badan Pengendalian

Dampak Lingkungan (Bapedal) sebesar Rp6.899.454.400,00 dengan realisasi sebesar

Rp5.274.104.574,00 atau 76,45%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

BOP Pelayanan Publik untuk kegiatan pembinaan dan pengendalian kebakaran hutan

dan lahan, serta kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

se-Provinsi Riau diketahui sebagai berikut:

a. Kegiatan pembinaan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Untuk kegiatan ini dianggarkan dana sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan realisasi

sebesar Rp976.830.000,00 atau 97,68%. Dalam kegiatan ini dilakukan pembinaan

32

dan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan kebakaran

hutan dan lahan, serta pengembangan sumber energi briket arang kepada

masyarakat di wilayah kabupaten se-Provinsi Riau. Hasil pemeriksaan surat

pertanggungjawaban atas biaya-biaya untuk kegiatan tersebut diketahui terdapat

kekurangan bukti pendukung atas pengeluaran sebesar Rp10.000.000,00.

b. Kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup se-Provinsi

Riau.

Untuk kegiatan ini dianggarkan dana sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan realisasi

sebesar Rp998.522.775,00 atau 99,85%. Dalam kegiatan ini dilakukan upaya-upaya

pengendalian pencemaran lingkungan terutama pencemaran empat sungai yang ada

di wilayah riau daratan, yaitu Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indragiri dan

Sungai Rokan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air sungai tersebut dilakukan

pengujian laboratorium atas kadar logam dan migas, serta dilakukan pemantauan

sumber limbah industri dan migas yang menjadi penyebab pencemaran air sungai.

Oleh karena itu kegiatan ini lebih banyak melakukan perjalanan dinas dalam daerah

dengan realisasi sebesar Rp155.680.000,00 dan perjalanan dinas luar daerah

dengan realisasi sebesar Rp43.560.000,00, serta melakukan kerjasama dengan

pihak laboratorium dalam pengujian kadar pencemaran air sungai dengan biaya

sebesar Rp496.492.775,00.

Hasil pemeriksaan atas dokumen surat pertanggungjawaban atas biaya-biaya untuk

kegiatan tersebut diketahui terdapat kekurangan bukti pendukung atas pengeluaran

sebesar Rp259.000.000,00 yang terdiri dari biaya foto copy (2.15.01.2.02.03.02.2)

sebesar Rp600.000,00, biaya perjalanan dinas dalam daerah (2.15.01.2.03.01.01.2)

sebesar Rp135.840.000,00, biaya perjalanan dinas luar daerah

(2.15.01.2.03.01.02.2) sebesar Rp40.560.000,00 yang tidak didukung dengan

laporan atas kegiatan perjalanan dinas yang telah dilakukan dan tidak adanya bukti

pendukung biaya operasional perjalanan dinas sebesar Rp82.000.000,00.

Rincian dari pengeluaran yang tidak didukung bukti di atas dapat dilihat pada lampiran

A.10-1.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

33

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran harus

didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak

yang menagih;

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 57 ayat (1) yang menyatakan

Pengguna Anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan

dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

c. Kepmendagri Nomor 12 Tahun 1990 pada pasal 15 yang menyatakan bahwa setiap

pejabat yang melakukan perjalanan dinas selambat-lambatnya 15 hari sesudah

kembali diwajibkan memberikan laporan tertulis kepada pejabat yang memberikan

perintah perjalanan dinas.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi BOP Pelayanan Publik Bapedal sebesar

Rp269.000.000,00 (Rp10.000.000,00 + Rp259.000.000,00) belum dapat diyakini

kewajarannya sebagai belanja, karena belum didukung bukti yang lengkap.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

b. Kepala Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melakukan fungsi verifikasi atas

pertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran yang belum memenuhi syarat

sebagai pertanggungjawaban definitif.

Menurut Kepala Bapedalda kondisi di atas memang terjadi, namun beberapa

lampiran bukti pendukung telah disampaikan kepada BPK, sedangkan pengeluaran

yang belum ada bukti pendukungnya akan segera disampaikan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan secara tertulis Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas untuk

segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban atas pengeluaran yang telah

34

dilakukan. Apabila tidak bisa melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban tersebut,

maka harus mengembalikan pengeluaran sebesar Rp269.000.000,00 ke Kas

Daerah.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan menegur secara tertulis Kepala Bagian

Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

11. Penerimaan Cicilan Bunga sebesar Rp187.026.065,00 Atas Program Ekonomi

Kerakyatan (EKRA) yang Dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau Tahun

2001 dan 2002 Diakui Sebagai Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran

2006

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa

realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar Rp18.056.680.286,00,

yang diantaranya terdapat realisasi atas penerimaan cicilan bunga EKRA sebesar

Rp188.573.919,00 yang disetorkan langsung oleh masyarakat yang menikmati program

ekonomi kerakyatan yang pernah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau pada

Tahun 2001 dan 2002.

Program Ekonomi Kerakyatan (EKRA) merupakan program Pemerintah

Provinsi Riau untuk meningkatkan perekonomian rakyat Riau dengan memberikan

pinjaman dana sebagai modal usaha kepada rakyat dengan melibatkan PT Bank Riau

sebagai penyalur dana tersebut. Penerima dana pinjaman harus mengembalikan pokok

pinjaman kepada rekening penampungan program EKRA yang ada pada PT Bank Riau

yang kemudian dapat disalurkan kembali kepada masyarakat lain (sebagai dana

bergulir), sedangkan bunga EKRA disetorkan ke Kas Daerah sebagai Pendapatan Asli

Daerah.

Program ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi

Riau Tahun 2001 dan 2002 melibatkan tujuh instansi terkait yaitu Dinas Perikanan,

Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan, Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan, Badan

Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat (BPPM), Dinas Perindustrian dan

Perdagangan. Mengenai data perkembangan dana bergulir tersebut tidak terpantau lagi,

sehingga Pemerintah Provinsi Riau dhi. Biro Ekonomi dan Pengembangan (Biro

35

Ekbang) tidak memiliki data posisi akhir atas saldo dana bergulir yang pernah

disalurkan kepada masyarakat, namun masyarakat yang memiliki rasa tanggung jawab

masih menyetorkan cicilan bunga EKRA ke Kas Daerah (rek. PAD 101.00.1000044.6).

Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap

satuan kerja menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), baik berupa

pendapatan maupun belanja, kemudian RASK tersebut dibahas Pengguna Anggaran

yang bersangkutan dengan kelompok kerja (pokja) yang dibentuk dengan Surat

Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005 tanggal 15 Agustus 2005. Dalam prosedur

pelaksanaan APBD diketahui bahwa fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD)

melakukan fungsi perbendaharaan yang terkait terhadap kas daerah, sehingga BUD

hanya mencatat dan membukukan setiap transaksi penerimaan kas dan pengeluaran

kas, sehingga fungsi klasifikasi atas transaksi yang dicatat BUD ada pada Bagian

Pembukuan.

Berdasarkan Buku Kas Umum (BKU) Bendahara Umum Daerah (BUD) dapat diketahui realisasi penerimaan cicilan bunga EKRA selama Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

No Bulan Realisasi Keterangan

1. Januari 7.131.927,00 24 transaksi penerimaan kas

2 Februari 6.197.572,00 32 transaksi penerimaan kas

3. Maret 3.526.854,00 27 transaksi penerimaan kas

4. April 7.653.311,00 08 transaksi penerimaan kas

5. Mei 5.331.878,00 19 transaksi penerimaan kas

6. Juni 6.297.102,00 20 transaksi penerimaan kas

7. Juli 3.116.853,00 19 transaksi penerimaan kas

8. Agustus 11.267.819,00 42 transaksi penerimaan kas

9. September 785.228,00 10 transaksi penerimaan kas

10. Oktober 1.570.816,00 15 transaksi penerimaan kas

11. November 1.174.309,00 12 transaksi penerimaan kas

12. Desember 132.972.396,00 18 transaksi penerimaan kas,

JUMLAH 187.026.065,00

36

Realisasi penyetoran cicilan bunga EKRA diklasifikasikan oleh Bagian Pembukuan sebagai objek Lain-lain Pendapatan Asli Yang Sah rincian penerimaan lain-lain, tidak sebagai penerimaan piutang tahun lalu pada Pembiayaan Penerimaan.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pada pasal 1 angka 13 yang menyatakan

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan, angka 15 yang

menyatakan Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan

atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun tahun–tahun anggaran berikutnya dan angka 18 yang

menyatakan Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah

yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Dengan demikian penerimaan piutang akibat transaksi tahun-tahun sebelumnya

seharusnya dianggarkan dan direalisasikan pada kode rekening Pembiayaan

Penerimaaan untuk Penerimaan Piutang Tahun Lalu.

b. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah pada pasal 25 ayat (3) yang menyatakan sumber pembiayaan

yang merupakan Penerimaan Daerah terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran

tahun lalu, transfer dari dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil

penjualan aset daerah yang dipisahkan, penerimaan dari piutang, serta penerimaan

daerah lain yang sah.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

sah pada Laporan Realisasi Anggaran lebih besar disajikan (overstate) senilai

Rp187.026.065,00, karena seharusnya diakui sebagai bagian Pembiayaan Penerimaan

jenis penerimaan piutang.

Hal tersebut terjadi karena:

37

a. Tujuh instansi terkait (Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Tanaman Pangan,

Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan, Badan Pemberdayaan dan Perlindungan

Masyarakat (BPPM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan) tidak memberikan

usulan anggaran penerimaan cicilan bunga EKRA kepada Tim Penyusun APBD,

sehingga penerimaan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai pembiayaan

penerimaan.

b. Kepala Bagian Pembukuan yang berfungsi mengklasifikasi transaksi penerimaan

kas daerah, kurang memahami ketentuan pengelolaan keuangan daerah, terutama

mengenai pembiayaan penerimaan.

c. Sekretaris Daerah sebagai koordinator penyusunan anggaran dan penyusunan

Laporan Realisasi Anggaran kurang melakukan pengendalian dan pengawasan atas

hasil kerja Tim Penyusun Anggaran dan Laporan Realisasi yang telah dibentuk.

Menurut Kepala Bagian Pembukuan kondisi di atas memang terjadi, namun

pelaksanaan klasifikasi penerimaan bunga EKRA sebagai Lain-lain Pendapatan Asli Daerah, karena prediksi atau anggaran untuk penerimaan bunga EKRA tidak diperoleh dari instansi terkait yang dulunya melaksanakan program ekonomi kerakyatan dan oleh karena jenis penerimaan tersebut tidak didasarkan atas perda pendapatan, maka diklasifikasikan sebagai Lain-lain Pendapatan Asli Daerah.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif

untuk meminta tujuh satuan kerja terkait dengan program ekonomi kerakyatan

memberikan estimasi pengembalian cicilan bunga dari program EKRA tersebut.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala

Bagian Pembukuan supaya dalam melaksanakan fungsi klasifikasi pendapatan

mematuhi ketentuan yang berlaku dan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi.

c. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pembahasan anggaran atau RASK dan penyusunan laporan realisasi anggaran.

38

12. Pengeluaran Kas Daerah Minimal senilai Rp4.909.506.387,00 pada Dinas

Peternakan Belum Dipertanggungjawabkan dan Terdapat Sisa Kas pada

Pemegang Kas Yang Belum Disetor Ke Kas Daerah sebesar Rp2.666.069.700,00

Hasil pemeriksaan atas Laporan Realisasi Belanja diketahui bahwa realisasi

belanja Dinas Peternakan masih disajikan dalam nilai SPM dan terdapat sisa kas pada

pemegang kas yang belum disetorkan, yaitu sebagai berikut:

a. Dalam pelaksanaan verifikasi bukti pertanggungjawaban, Kepala Bagian Verifikasi

telah mengenbalikan SPJ yang tidak didukung bukti yang lengkap kepada

Pemegang Kas, namun Pemegang Kas lalai dalam menanggapi teguran-teguran

yang telah disampaikan oleh Kepala Bagian Verifikasi, Asisiten Bidang III bidang

Administrasi Keuangan dan Sekretaris Daerah.

Hasil pemeriksaan atas proses verifikasi surat pertanggungjawaban diketahui

bahwa terdapat surat pertanggungjawaban Dinas Peternakan sejak bulan Juli s.d

Desember 2006 belum selesai diverifikasi dan belum disyahkan oleh Bagian

Verifikasi Biro Keuangan, karena SPJ bulan Desember baru disampaikan kepada

Biro Keuangan cq Bagian Verifikasi tanggal 27 April 2007. SPJ Dinas Peternakan

bulan Juni 2006 yang telah selesai diverifikasi dan disahkan mempunyai sisa kas

sebesar Rp301.877.617,00, Sejak Juli s.d Desember 2006 ditebitkan SPMU-PK

senilai Rp5.566.394.059,00, dan sisa kas yang telah disetorkan oleh pemegang kas

hingga 6 Juni 2007 sebesar Rp958.765.289,00. Dengan demikian pengeluaran kas

daerah yang belum dipertanggungjawabkan adalah sebesar Rp4.909.506.387,00

(Rp301.877.617,00 + Rp5.566.394.059,00 – Rp958.765.289,00).

b. Hasil penelusuran lebih lanjut atas realisasi penyetoran sisa kas pada seluruh

Pemegang Kas yang merupakan bagian Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan

(Tahun 2006) diketahui bahwa terdapat dua satuan kerja yang belum menyetorkan

sisa kasnya sebesar Rp2.666.069.700,00 yang terdiri dari Dinas Peternakan sebesar

Rp149.345.000,00 dan Sekretariat DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00.

Hasil konfirmasi kepada Pemegang Kas yang bersangkutan diketahui bahwa

(mantan) Kepala Dinas Peternakan telah mengakui bahwa memang benar masih

39

ada sisa kas yang belum disetorkan dan berjanji akan segera menyembalikan ke

Kas Daerah sesuai dengan surat pernyataan tanggal 23 April 2007, sedangkan

menurut Pengguna Anggaran Sekretariat DPRD melalui Surat Nomor

900/Keu/2007-03/178 tanggal 29 Maret 2007 menyatakan bahwa sisa kas yang

masih dikuasai sebesar Rp3.187.674.000,00 dan akan segera disetorkan ke Kas

Daerah paling lambat akhir Mei 2007. Namun hingga 6 Juni 2007 diketahui bahwa

sisa kas yang telah disetorkan ke Kas Daerah hanya sebesar Rp670.949.300,00 atau

masih bersisa sebesar Rp2.516.724.700,00. Menurut penjelasan surat Sekretaris

DPRD tersebut diketahui bahwa sisa kas sebesar Rp2.516.724.700,00 merupakan

dana yang digunakan oleh mantan Sekretaris DPRD sebesar Rp1.908.850.000,00

dan 17 orang anggota DPRD sebesar Rp607.874.700,00.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada pasal

21 ayat (5) yang menyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab

secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.

b. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah, serta Tata Cara

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah pada pasal 57:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib memper-

tanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat surat

pertanggungjawaban yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.

2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa surat pertanggungjawaban berikut

lampirannya disampaikan kepada Kepala Daerah paling lambat tanggal 10

bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan penyajian realisasi Belanja Daerah minimal

senilai Rp4.909.506.387,00 tidak dapat diyakini kewajarannya dan berindikasi

kerugian keuangan daerah minimal sebesar Rp2.666.069.700,00.

40

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas lalai dalam melakukan tugas tertib

administrasi dan melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, serta terlambat menyampaikan SPJ bulan Desember ke Biro

Keuangan c.q Bagian Verifikasi.

b. Gubernur belum melaksanakan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan

Pemegang Kas yang menghambat kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan

daerah.

Menurut Kepala Bagian Pembukuan kondisi di atas memang terjadi dan

hingga pemeriksaan berakhir bukti setor sisa UUDP dari kedua satuan kerja belum

diterima, namun akan tetap ditagih, sedangkan untuk jabatan Kepala Dinas Peternakan

dan Sekretaris DPRD yang bersangkutan telah dipindahkan dari jabatan semula.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :

a. Membuat teguran secara tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas

satuan kerja terkait supaya segera melengkapi bukti pertanggungjawaban sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah menarik uang yang masih berada dalam

penguasaan mantan Kepala Dinas Peternakan sebesar Rp149.345.000,00 dan

mantan Sekretaris DPRD sebesar Rp2.516.724.700,00 untuk segera disetor ke Kas

Daerah;

c. Memerintahkan Pengguna Anggaran DPRD untuk berkoordinasi dengan Ketua

DPRD dalam upaya menagih uang yang belum dikembalikan oleh Anggota DPRD.

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD telah menyetorkan sisa UUDP

pada tanggal 11 Juni 2007 sebesar Rp27.800.000,00 dan pada tanggal 27 Juni 2007

sebesar Rp580.074.700,00 dengan diketahui oleh Badan Pengawas Provinsi Riau,

sehingga sisa UUDP Sekretariat DPRD yang belum disetorkan sebesar

Rp1.908.850.000,00.

41

13. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pengadaan Ternak Tidak Sesuai Dengan

Kondisi Senyatanya

Berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2006 terdapat anggaran untuk Belanja

Modal Binatang Ternak (kode rek.2.02.03.03.18.01.01.2) pada Dinas Peternakan

sebesar Rp15.715.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp15.452.867.500,00. Diantara

realisasi tersebut terdapat pengadaan sapi ternak untuk masyarakat miskin dalam

program K2I sebanyak 1.200 ekor, jenis kelamin betina, turunan Brahman Cross

dengan kondisi bunting 3 – 5 bulan. Pelaksana pekerjaan adalah PT Prima Citra

Perkasa Abadi sesuai dengan kontrak Nomor : 524.1 UM/Disnak/1089/11.06 (Pihak

Pertama) dan Nomor : 11/PCPA-PBR/X/2006 (Pihak Kedua) tanggal 6 November

2006 dengan nilai kontrak sebesar Rp13.839.500.000,00. Jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan dari tanggal 6 November s.d 12 Desember 2006 atau 37 hari kalender.

Pemeriksaan terhadap dokumen kontrak diketahui bahwa di dalam Rencana Anggaran

Biaya (RAB) terdapat item pembayaran pemeriksaan kesehatan hewan dan

administrasi di lokasi yang tebagi dalam :

a. Biaya Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Administrasi dilokasi sumber bibit

sebanyak 1.200 ekor @ Rp100.000,00 atau senilai Rp120.000.000,00.

b. Biaya Pemeriksaan Kesehatan Hewan di Pekanbaru sebanyak 1.200 ekor @

Rp180.000,00 atau senilai Rp216.000.000,00

Biaya kedua pemeriksaan tersebut adalah sebesar Rp336.000.000,00 termasuk PPh

sebesar Rp5.040.000,00.

Pembayaran uang muka dilakukan dengan SPM Nomor : 007374/BL-BP/BT/2006

tanggal 22 Desember 2006 sebesar Rp2.767.900.000,00.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

Nomor : 050/UM/995/PL-DASK/12.06 tanggal 11 Desember 2006 dan telah dibayar

lunas dengan SPM Nomor : 008190/BL-BP/BT/2006 tanggal 27 Desember 2006

sebesar Rp11.071.600.000,00.

42

Pada saat berita acara serah terima pekerjaan selesai dibuat, ternyata sapi-sapi tersebut

tidak ada dan bukti dokumen pembayaran lunas hanya formalitas untuk pencairan

dana, karena Tahun Anggaran 2006 akan berakhir.

Penerimaan sapi yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2006 adalah tanggal 26

November 2006 sebanyak 66 ekor dan tanggal 29 Desember 2006 sebanyak 22 ekor,

sedangkan sisanya diterima pada Tahun Anggaran 2007 atau sampai dengan tanggal 13

April 2007.

Sapi yang telah diterima sebanyak 1.200 ekor tidak dilengkapi dengan hasil

pemeriksaan kesehatan hewan, baik pemeriksaan di lokasi sumber bibit maupun di

lokasi penerimaan (Pekanbaru), yaitu :

a. Di lokasi sumber bibit 135 ekor @ Rp100.000,00 atau senilai Rp13.500.000,00.

b. Di Pekanbaru sebanyak 540 ekor @ Rp180.000,00 atau senilai Rp97.200.000,00

(540 ekor x Rp180.000,00).

Dengan demikian terjadi kelebihan pembayaran atas pemeriksaan kesehatan hewan

sebesar Rp110.700.000,00 termasuk PPh sebesar Rp1.660.500,00.

Pemeriksaan atas dokumen diketahui bahwa kontrak pekerjaan telah

diaddendum pertama dengan Nomor : 524.1 UM/Disnak/1486/12.06 (Pihak Pertama)

dan Nomor : 15/PCPA-PBR/XII/2006 (Pihak Kedua) tanggal 11 Desember 2006 yang

diantaranya merubah pasal 5 tentang jangka waktu pelaksanaan menjadi 138 hari

kalender yaitu dari tanggal 6 November 2006 s.d 23 Maret 2007.

Pada saat addendum kontrak dibuat (tanggal yang sama), pekerjaan telah dinyatakan

selesai sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan Nomor : 050/UM/995/PL-

DASK/12.06 tanggal 11 Desember 2006 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas

Peternakan dengan Kontraktor, sehingga addendum pertama kontrak yang dibuat tidak

berlaku dan dinyatakan tidak wajar dengan kata lain pekerjaan terlambat diselesaikan

oleh pihak rekanan, sehingga dapat dikenakan denda maksimal 5% sebesar

Rp691.975.000,00 (Rp5% x Rp13.839.500.000,00).

Hasil peninjauan pada empat lokasi peternakan sapi yang telah dikelola oleh

peternak tanggal 23 s.d 25 April 2007 di lokasi Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan

Hulu, Kabupaten Kampar dan Holding Ground Kabupaten Pelalawan diketahui bahwa

43

pemeriksaan kebuntingan sapi yang dapat diyakini kebenarannya hanya di Kabupaten

Rokan Hulu dan telah dilakukan pengecekan kebuntingan sapi seluruhnya oleh Petugas

dari Dinas Kabupaten Rokan Hulu dengan rincian sebagai berikut: Sapi Brahman Cross

Tgl cek fisik

Pemkab/kota

Jumlah Bunting Keguguran Lahir Anak

Anak yang Mati

Tidak Bunting

Jlh Akhir

23-04-2007 Pekanbaru 50 ** - - - ** 50

24-04-2007 Rokan Hulu 200 * 82 8 3 2 94 201

25-04-2007 Kampar 150 ** 9 20 3 ** 167

25-04-2007 Pelalawan 200 ** - 2 - ** 202

* dari 200 ekor sapi yang ditemukan, 16 ekor diantaranya belum dilakukan pemeriksaan kebuntingan.

** tidak dilakukan pengujian.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ternak yang telah dikirim kepada peternak sapi

di Kabupaten Rokan Hulu tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam

kontrak sebanyak 94 ekor.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Kontrak Nomor : 524.1 UM/Disnak/

1089/11.06 (Pihak Pertama) dan Nomor : 11/PCPA-PBR/X/2006 (Pihak Kedua)

tanggal 6 November 2006 pada :

a. Pasal 7:Ayat (2) yang menyatakan bahwa pembayaran pertama dapat dilakukan

sebesar 70% oleh pihak pertama kepada pihak kedua melalui Gubernur Riau Cq.

Biro Keuangan Sekretaris Daerah Riau secara beban tetap dan dibebankan pada

DASK Dinas Peternakan Provinsi Riau Nomor 16/DASK-KEU/2006 tanggal 27

Maret 2006 dengan kode rekening 2.02.03.03.18.01.01.2 setelah pengadaan bibit

ternak sapi bagi masyarakat miskin se Provinsi Riau tersebut telah

diserahterimakan dalam keadaan sehat ditangan petani dengan bukti tanda terima

dan berita acara penyerahan barang sejumlah ternak yang diadakan diketahui oleh

pengguna anggaran dan pada Ayat (3) yang menyatakan bahwa pembayaran

terakhir dilakukan 10% oleh pihak pertama kepada pihak kedua melalui Gubernur

Riau Cq. Biro Keuangan Sekretaris Daerah Riau secara beban tetap dan dibebankan

pada DASK Dinas Peternakan Provinsi Riau Nomor 16/DASK-KEU/2006 tanggal

44

27 Maret 2006 dengan kode rekening 2.02.03.03.18.01.01.2 setelah pengadaan bibit

ternak sapi bagi masyarakat miskin se Provinsi Riau tersebut telah diserah

terimakan dalam keadaan sehat dengan jumlah yang cukup setelah 7 hari ditangan

petani dan 40 hari apabila terjadi abortus kepada Dinas Peternakan Provinsi Riau

yang dinyatakan dengan berita acara serah terima pekerjaan dari pihak kedua

kepada pihak pertama.

b. Pasal 8 butir g yang menyatakan pengenaan denda sebesar 1 permil untuk setiap

hari keterlambatan sampai setinggi-tingginya 5 persen dari nilai kontrak.

Hal tersebut mengakibatkan :

a. Realisasi pembayaran kepada rekanan atas pengadaan sapi sebanyak 1.200 ekor

sebesar Rp13.839.500.000,00 belum dapat diyakini kewajarannya sebagai belanja.

b. Pekerjaan terlambat diselesaikan dan kepada rekanan dapat dikenakan denda

maksimal sebesar Rp691.975.000,00 (Rp5% x Rp13.839.500.000,00).

c. Hilangnya kesempatan penerimaan Jasa Giro atau Bunga Bank oleh Kas Daerah

atas uang yang telah dicairkan sebesar Rp11.071.600.000,00 yang mengendap

selama empat bulan direkening perusahaan dan kelebihan pembayaran dari biaya

pemeriksaan kesehatan hewan sebesar Rp109.039.500,00.

d. Ternak yang diterima peternak di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 94 ekor tidak

sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak dan kondisi ternak yang

diterima pada kabupaten lainnya belum dapat diketahui secara pasti spesifikasinya.

Hal tersebut terjadi karena :

a. Adanya itikad tidak baik Pengguna Anggaran untuk menghabiskan uang daerah.

b. Kontraktor tidak mampu melaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

kontrak.

c. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Riau tidak tegas dalam melaksanakan perjanjian

kerja kepada kontraktor.

Menurut Kepala Sub Dinas Pengembangan Ternak Besar dan Kecil, kondisi

yang diungkapkan memang terjadi dan segera akan ditindaklanjuti dengan melakukan

penagihan kepada pihak rekanan denda akibat pekerjaan tidak dapat dilaksanakan tepat

45

waktu, serta menagih kembali biaya pemeriksaan kesehatan yang tidak dilaksanakan,

kemudian disetorkan ke Kas Daerah.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan Pengguna Anggaran untuk memblack list rekanan yang

bersangkutan, karena dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaan yang diberikan,

serta menagih denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan biaya kesehatan

yang telah terlanjur dibayarkan, sedangkan pemeriksaan tidak dilaksanakan harus

ditagih kepada rekanan, kemudian disetor ke Kas Daerah.

b. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya lebih tegas dalam

melaksanakan sanksi kepada rekanan sesuai dengan surat perjanjian kerja.

14. Penetapan Pemenang atas Pekerjaan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan Dilakukan dengan Rekayasa dan Terdapat Pembayaran Item Pekerjaan yang Tidak Dilakukan atas Kegiatan Peningkatan System Pelayanan Samsat On-Line pada Dinas Pendapatan sebesar Rp659.292.000,00

Dalam rangka meningkatkan kinerja serta memperoleh data dan informasi

tentang wajib pajak daerah untuk PKB dan BBN-KB yang lebih akurat, maka Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Riau menganggarkan kegiatan Peningkatan System

Pelayanan Samsat On-Line pada APBD Tahun Anggaran 2006 sebesar

Rp2.165.362.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.709.400.000,00 atau 78,94%.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah dibentuk Panitia Pengadaan dan

Pemeriksa Barang dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau

Nomor : KPTS. 15 Tahun 2006 tanggal 25 Juli 2006. Sesuai keputusan tersebut Panitia

Pengadaan telah melakukan proses pelelangan yang dilaksanakan dari tanggal 3

Oktober s.d 20 November 2006.

Dalam proses pelelangan tersebut telah dilakukan evaluasi atas seluruh

peserta lelang oleh panitia pengadaan dengan hasil yang dituangkan ke dalam Berita

46

Acara Hasil Evaluasi Pelelangan Nomor : 013.9/BAHP-OL/ DIPENDA/2006 tanggal

1 November 2006 serta ditandangani oleh seluruh anggota panitia pengadaan dengan

Calon Pemenang, sebagai berikut:

a. Calon Pemenang I adalah CV. Sarana Kencana dengan harga penawaran sebesar

Rp1.659.108.000,00.

b. Calon Pemenang II adalah CV. Sri Tribuana dengan harga penawaran sebesar

Rp1.990.840.500,00.

c. Calon Pemenang III adalah PT. Matrica Consulting Service dengan harga

penawaran sebesar Rp2.013.550.000,00.

Usulan calon pemenang tersebut di atas telah disampaikan kepada Pengguna Anggaran

berdasarkan Surat Nomor : 014.b/USUL-PAN/DIPENDA/2006 tanggal 7 Nopember

2006, namun pengguna anggaran tidak menyetujui usulan calon pemenang dari panitia

lelang tersebut bahkan pengguna anggaran menetapkan CV. Benteng Tambusai yang

telah dinyatakan kalah sebagai pemenang lelang.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap spesifikasi teknis diketahui bahwa

spesifikasi teknis dalam dokumen tender berbeda dengan spesifikasi dalam kontrak

(mutu lebih rendah).

Adapun dokumen yang telah direkayasa untuk memenangkan CV Benteng

Tambusai Jaya adalah :

a. Berita Acara Hasil Evaluasi Pelelangan Nomor : 013.9/BAHP-OL/Dipenda/ 2006

tanggal 1 November 2006 yang ditetapkan pemenang pertama CV Benteng

Tambusai Jaya sebesar Rp1.709.400.000,00 adalah palsu, yang merupakan

rekayasa tanpa ditandatangani oleh Panitia Lelang.

b. Penelitian Kelengkapan Administrasi Kualifikasi untuk CV Sarana Kencana pada

penilaian Bukti Pengalaman dinyatakan tidak lengkap sedangkan pada evaluasi

pertama telah dinyatakan lengkap.

c. Evaluasi dengan Metode Merit Sistem Score menunjukkan bahwa CV Benteng

Tambusai Jaya memenuhi syarat dan formatnya berbeda dengan milik panitia yaitu

menscanning tandatangan panitia lelang.

47

d. Daftar Kuantitas dan Harga serta Spesifikasi Teknis, persyaratan minimal

Hardware yang ditawarkan dalam dokumen lelang sudah berbeda dengan yang ada

dalam kontrak pelaksanaan.

Menurut penjelasan panitia pengadaan mengenai perubahan-perubahan yang

terjadi seperti tersebut di atas, pada dasarnya mereka tidak mengetahui, karena hasil

evaluasi yang panitia pengadaan disampaikan kepada Pengguna Anggaran adalah

seperti calon pemenang I, II dan III di atas, sedangkan CV Benteng Tambusai Jaya

tidak termasuk diantaranya.

Sesuai dengan Surat Pengguna Anggaran (Kepala Dinas) Nomor :005/DPD/I/2006/975

tanggal 6 November 2006 kepada CV Benteng Tambusai Jaya diketahui bahwa

rekanan tersebut diundang untuk ikut melakukan presentasi prototype pekerjaan

teknologi, walaupun hasil presentasinya tidak sempurna dibandingkan hasil yang

disampaikan oleh CV Sarana Kencana (sebagai pemenang I).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemenang tender (CV Banteng

Tambusai) dalam dokumen kontrak tidak layak untuk melaksanakan pekerjaan

peningkatan system pelayanan samsat on-line dan karena telah terjadi rekayasa

terhadap proses tender yang menimbulkan selisih harga penawaran, sehingga

merugikan keuangan daerah sebesar Rp50.292.000,00 (Rp1.709.400.000,00 -

Rp1.659.108.000,00).

Selanjutnya dilaksanakan pekerjaan tersebut dengan kontrak Nomor :

023/510.3/KTR/DPD/2006 (Pihak Kesatu) dan Nomor : 01/SP/BTJ/Dipenda Prov

Riau/X/06 (Pihak Kedua) tanggal 20 November 2006 kegiatan Peningkatan System

Pelayanan Samsat On-Line Se-Provinsi Riau (Bengkalis dan Rokan Hulu) dengan nilai

Rp1.709.400.000,00 (termasuk pajak) antara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau

dengan CV Benteng Tambusai Jaya dengan jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari

kalender sejak dari tanggal 20 November s.d 19 Desember 2006, diantaranya terdapat

pekerjaan :

a. Sistem Komputerisasi Samsat Bengkalis dan Pasir Pangaraian

1) Hardware senilai Rp351.600.000,00.

2) Software senilai Rp557.000.000,00.

48

3) Instalasi dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00.

b. Jaringan Sistem Samsat Online Bengkalis dan Pasir Pangarayan

1) Hardware senilai Rp32.400.000,00

2) Software senilai Rp557.000.000,00

3) Instalasi dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00

Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima

Barang Nomor : 03/BAP/SO/XII/2006 tanggal 19 Desember 2006 dan telah dibayar

100% sesuai dengan SPM Nomor: 008994/BL-BA/BT/2006 tanggal 28 Desember

2006 sebesar Rp1.709.400.000,00.

Hasil pemeriksaan keberadaan fisik tanggal 12 April 2006 dan tanggal 16

April 2006 pada Kantor Samsat Rokan Hulu dan Kantor Samsat Bengkalis diketahui

bahwa jaringan Samsat Online belum dapat digunakan karena voltage listrik kurang

sesuai dengan standard yang diharapkan, serta listrik pada kedua kabupaten sering

mati, sehingga menurut pengguna system (kantor pendapatan di kabupaten) dikuatirkan

alat tersebut akan rusak. Pada Kantor Samsat Bengkalis terdapat dua komputer client

yang belum terpasang karena ruangan kantor kurang memadai untuk menampung

pemasangan kedua komputer client tersebut.

Berdasarkan daftar kuantitas dan harga dalam kontrak terdapat item pekerjaan

yang tidak layak dibayarkan sebesar Rp609.000.000,00 yaitu :

a. Pada pekerjaan Sistem Komputerisasi Samsat terdapat item pembayaran software

Komputer Client 12 Unit @ Rp6.500.000,00 atau senilai Rp78.000.000,00 dan

Smart Terminal 12 Unit @ Rp8.500.000,00 atau senilai Rp102.000.000,00.

Hasil pemeriksaan fisik tanggal 12 dan 16 April 2006 diketahui bahwa Smart

Terminal diganti dengan Komputer Client yang fungsinya sama dengan Smart

Terminal.

Dengan demikian selisih harga sebesar Rp24.000.000,00 {(Rp8.500.000,00 –

Rp6.500.000,00 ) x 12 Unit}.

b. Pada pekerjaan Jaringan Sistem Samsat On-line Bengkalis dan Pasir Pangaraian

terdapat item pembayaran untuk Software senilai Rp557.000.000,00 serta Instalasi

dan Jaringan senilai Rp28.000.000,00. Terhadap item pembayaran ini tidak perlu

49

karena item pembayaran ini sudah termasuk pada item pembayaran Sistem

Komputer Samsat dan Kantor Dipenda Provinsi cukup mengakses data dari

masing-masing kantor samsat di daerah Rokan Hulu dan Bengkalis, sehingga

terjadi kelebihan perhitungan sebesar Rp585.000.000,00 (Rp557.000.000,00 +

Rp28.000.000,00).

Kondisi di atas tidak sesuai dengan :

a. Keppres Nomor 61 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden

Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Bagian Kelima Etika Pengadaan pada :

1) Pasal 5 yang menyatakan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa

dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus

mematuhi etika antara lain huruf g. menghindari dan mencegah penyalagunaan

wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan

atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

2) Pasal 36 menyebutkan antara lain :

a) Ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah selesaikan, baik secara sebagian atau

seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk

memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang

disyaratkan dalam kontrak.

b) Ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima penyerahan

pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan kontrak.

b. Syarat Khusus Kontrak menyebutkan persyaratan minimal Hardware untuk

Komputer Server dan Komputer Client Branded.

Hal tersebut mengakibatkan :

a. Dokumen lelang yang dilampirkan dalam kontrak tidak menggambarkan hasil

pelelangan yang murni dan kompetisi yang layak.

50

b. Kerugian Keuangan Daerah dari selisih harga kontrak pemenang lelang yang

diusulkan panitia lelang dengan kontrak yang ditetapkan pengguna anggaran

sebesar Rp50.292.000,00.

c. Barang yang diterima tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam kontrak.

d. Kelebihan pembayaran pekerjaan sebesar Rp609.000.000,00 (Rp24.000.000,00 +

Rp585.000.000,00).

Hal tersebut terjadi karena :

a. Adanya iktikad tidak baik pengguna anggaran untuk menguntungkan pihak tertentu

dengan penyalahgunaan wewenangnya.

b. Kepala Sub Dinas Perencanaan tidak melibatkan Konsultan Perencanaan di bidang

IT dalam menyusun item-item pekerjaan, sehingga terjadi kelebihan perhitungan

atas item-item pembayaran yang seharusnya tidak diperlukan.

c. Kepala Dinas dan Pemimpin Kegiatan tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Kepala Dinas Pendapatan penetapan pemenang tersebut di atas

berdasarkan hasil evaluasi dan persetujuan langsung dari ketua panitia pengadaan,

sehingga berarti ketua pengadaan dengan pasti mengetahui dan menyetujui pemenang

lelang tersebut. Persepsi kelebihan pembayaran pada item software terjadi karena

kesalahan dalam format daftar kuantitas dan harga pada dokumen lelang

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Pengguna Anggaran dan Pemimpin

Kegiatan karena telah menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan pihak

tertentu dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatan system pelayanan samsat on-

line.

b. Membuat teguran tertulis secara keras kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan

supaya dalam melaksanakan pekerjaan yang spesifik melibatkan konsultan

perencanaan dibidang akan dilaksanakan.

51

c. Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran agar segera menyetorkan kerugian

daerah sebesar Rp659.292.000,00 (Rp50.292.000,00 + Rp609.000.000,00) ke Kas

Daerah.

Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran telah

menindaklanjuti dengan menyetorkan uang pada tanggal 20 Juni 2007 ke kas daerah

untuk pengembalian kelebihan pembayaran pekerjaan senilai Rp.609.000.000,00 dan

pengembalian selisih harga kontrak senilai Rp.50.292.000,00.

52

B. Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Penyajian Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah

1. Pihak Legislatif dan Eksekutif Belum Melakukan Pembahasan Ranperda Tentang Penyertaan Modal

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006, Pemerintah Provinsi

Riau telah menyalurkan penyertaan modal kepada tiga Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) yangmana Pemerintah Provinsi Riau merupakan pemegang saham mayoritas

atas saham BUMD tersebut, yaitu sebagai berikut: No BUMD Kode Rekening Anggaran Realisasi

1 PT Bank Riau 3.01.03.2.02.01.01.0 26.982.000.000,00 26.982.000.000,00

2 PT PIR 3.01.03.2.03.01.01.0 24.000.000.000,00 24.000.000.000,00

3 PT RAL 3.01.03.2.09.01.01.0 12.200.000.000,00 12.200.000.000,00

JUMLAH 63.182.000.000,00 63.182.000.000,00

Penyertaan modal kepada tiga BUMD tersebut belum didukung dengan Peraturan

Daerah yang khusus mengatur tentang Penyertaan Modal . Mengenai peraturan daerah

tentang penyertaan modal ini telah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada saat

mengevaluasi rancangan Perda APBD Tahun Anggaran 2006, agar dapat memenuhi

prinsip transparansi anggaran, maka penyertaan modal yang dilakukan harus

mempunyai dasar hukum yang jelas, yaitu peraturan daerah yang mengatur tentang

penyertaan modal tersebut. Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor

903/543/SJ tanggal 20 Maret 2006 tentang evaluasi rancangan Perda APBD dan

rancangan Pergub. penjabaran APBD Tahun Anggaran 2006 telah merekomendasikan

agar ditetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal kepada BUMD.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pihak legislatif kurang

memperhatikan hal-hal yang dianggap lebih penting dibahas yaitu antara lain tentang

Ranperda Penyertaan Modal sesuai ketentuan yang berlaku.

53

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada pasal

41 ayat (5) yang menyatakan pernyertaan modal pemerintah daerah pada

perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan daerah.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah pada:

1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,

taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan

dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan

manfaat untuk masyarakat.

2) Pasal 18 ayat (2) yang menyatakan bahwa penganggaran untuk setiap

pengeluaran APBD harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.

3) Pasal 75 yang menyatakan penyertaan modal pemerintah daerah dapat

dilaksanakan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran

berkenaan telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal

daerah berkenaan.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi penyertaan modal Pemerintah Provinsi

Riau kepada tiga BUMD senilai Rp63.182.000.000,00 belum didukung dengan

peraturan daerah atau payung hukum.

Hal tersebut terjadi karena pihak legislatif dan pihak eksekutif dhi. Kepala

Biro Hukum dan Biro Keuangan belum memberikan usulan atas ranperda penyertaan

modal.

Menurut Sekretaris DPRD, kondisi di atas memang terjadi, namun usulan

ranperda dari pihak eksekutif tentang penyertaan modal belum ada.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau memerintahkan Sekretaris

Daerah secara tertulis untuk segera memerintahkan Kepala Biro Hukum dan Kepala

Biro Keuangan supaya mempersiapkan usulan ranperda tentang Penyertaan Modal

Daerah guna dibahas dengan pihak legislatif.

54

2. Realisasi Beberapa Belanja Pada Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2006 Belum Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban (SPJ)

belanja Sekretariat Daerah diketahui adanya pembayaran bantuan biaya pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dibebankan pada akun Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi

Pemerintah Provinsi Riau (rek. 2.01.03.1.01.15.02.1) kepada Sekretaris Daerah sebesar

Rp25.000.000,00 setiap bulan dan kepada tiga orang Asisten di lingkungan Sekretariat

Daerah masing-masing sebesar Rp15.000.000,00 setiap bulan atau dengan total

pembayaran sebesar Rp815.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar

Rp122.250.000,00. Disamping itu terdapat juga pembayaran yang dibebankan pada

akun Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau (rek.

2.01.03.1.01.15.03.1) yang dibayarkan rutin setiap bulan kepada staf Bagian Keuangan

dalam menyelesaikan administrasi keuangan di lingkungan Sekretariat Daerah, serta

kepada pejabat dan satuan pemegang kas dalam rangka menyelesaikan administrasi

keuangan di lingkungan Sekretariat Daerah dengan total realisasi pembayaran sebesar

Rp544.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar Rp81.600.000,00, honorarium Tim

Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota sebesar Rp109.000.000,00 dengan

PPh Pasal 21 sebesar Rp16.350.000,00 dan honorarium kepada Anggota Baperjakat

sebesar Rp112.000.000,00 dengan PPh Pasal 21 sebesar Rp16.800.000,00. Total

realisasi pembayaran tambahan penghasilan tersebut di atas sebesar

Rp1.580.000.000,00, namun ternyata belum dipungut PPh Pasal 21 sebesar 15% atau

sebesar Rp237.000.000,00 (Rp122.250.000,00 + Rp81.600.000,00 + Rp16.350.000,00

+ Rp16.800.000,00) oleh Pemegang Kas Sekretariat Daerah.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan

Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pada:

1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa yang menjadi obyek pajak adalah

penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar

55

Indonesia, yang dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun

termasuk: j. penerimaan atau penerimaan pembayaran berkala;

2) Pasal 21 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemotongan, penyetoran, dan

pelaporan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan jasa atau

kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh

Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh: b.

bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan,

dan pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.

b. Surat Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-545-PJ./2000 tanggal 29 Desember

2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak

Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan

Kegiatan Orang Pribadi, Pasal 15 yang menyatakan bahwa tarif sebesar 15% (lima

belas persen) dan bersifat final diterapkan atas dasar penghasilan bruto berupa

honorarium dan imbalan lain dengan nama apapun yang diterima oleh Pejabat

Negara, Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI/POLRI yang sumber dananya berasal

dari Keuangan Negara atau Keuangan Daerah, kecuali yang dibayarkan kepada

Pegawai Negeri Sipil golongan II d ke bawah dan anggota TNI/POLRI berpangkat

Pembantu Letnan Satu ke bawah atau Ajun Inspektur Tingkat Satu ke bawah.

Hal tersebut mengakibatkan Negara kurang menerima Pajak Penghasilan

Pasal 21 sebesar Rp237.000.000,00.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pemegang Kas Sekretariat Daerah lalai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Sekretaris Daerah sebagai Atasan Langsung Pemegang Kas lalai dalam melakukan

pengendalian dan pengawasan atas pekerjaan bawahan.

Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi tersebut

memang terjadi karena pemberian tambahan penghasilan dianggap bantuan dan kurang

56

pahamnya ketentuan tentang perpajakan, namun untuk tahun mendatang akan dipungut

pajak atas seluruh bentuk tambahan penghasilan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan Sekretaris Daerah secara tertulis untuk segera memerintahkan

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah menagih kekurangan pungut PPh

pasal 21 atas tambahan penghasilan tahun 2006 yang telah diterima oleh para

pejabat struktural, staf Bagian Keuangan, pejabat dan satuan pemegang kas, Tim

Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dan Anggota Baperjakat di

lingkungan Sekretariat Daerah, kemudian menyetorkannya ke Kas Negara.

b. Membuat teguran tertulis kepada Sekretaris Daerah supaya lebih meningkatkan

pengendalian dan pengawasan atas pekerjaan bawahan.

Atas temuan tersebut Pengguna Anggaran dan Kepala Bagian Keuangan

Sekretariat Daerah telah menindaklanjuti dengan memungut dan menyetorkan PPh

pasal 21 senilai Rp237.000.000,00 pada tanggal 19 Juni 2007.

3. Anggaran Biaya Dukungan Administrasi pada Tiga Satuan Kerja Belum Sesuai

dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2006 diketahui terdapat anggaran dan realisasi biaya dukungan administrasi (2.01.xx.1.01.xx.xx.1) pada tiga satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dengan rincian sebagai berikut:

No Satuan Kerja Kode Rekening Rincian Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1 Sekretariat

DPRD 2.01.04.1.01.15.04.1 Biaya Koordinasi dan Konsultasi

Dukungan Kelembagaan Sekretariat DPRD

2.200.000.000,00 1.383.097.999,00 62,87

2 Sekretariat Daerah

2.01.03.1.01.15.02.1

Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi Pemerintah Provinsi Riau

4.500.000.000,00 4.499.997.200,00 99,99

2.01.03.1.01.15.03.1 Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau

10.500.000.000,00 10.499.338.335,00 99,99

3 Dinas Pendapatan

2.01.05.1.01.17.01.1 Biaya Dukungan Tugas dan Fungsi Dispenda

450.000.000,00 421.500.000,00

93,66

JUMLAH 17.650.000.000,00 16.803.933.534,00 95,20

Dari data di atas dapat diketahui bahwa anggaran dan realisasi biaya

dukungan administrasi pada satuan kerja Sekretariat Daerah paling besar apabila

57

dibandingkan dengan satuan kerja lainnya. Sesuai dengan kode rekening dapat

diketahui bahwa anggaran dan realisasi biaya dukungan tugas dan fungsi tersebut

terdapat pada bagian belanja aparatur, kelompok belanja administrasi umum, jenis

belanja pegawai/personalia dengan objek belanja biaya dukungan administrasi.

Hasil pemeriksaan secara uji petik dan tracing atas bukti dokumen

pertanggungjawaban pemegang kas satuan kerja di atas, menunjukkan bahwa biaya

dukungan administrasi tersebut digunakan untuk belanja barang dan jasa, bantuan

dalam perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan belanja bantuan keuangan. Hal ini

menunjukkan bahwa tujuan penganggaran adalah untuk menampung realisasi objek

belanja lainnya yang pagu anggarannya telah habis atau pengeluaran yang tidak

mempunyai kode rekening tersendiri, sebagai contoh: pada Sekretariat DPRD tidak ada

penganggaran biaya bantuan keuangan untuk LSM dan biaya tamu.

Penganggaran biaya dukungan administrasi tersebut sesuai kode rekening

dapat diindikasikan bertujuan sebagai berikut: ditempatkan pada bagian belanja

aparatur; karena diperuntukkan/diberikan kepada aparatur, pada kelompok belanja

administrasi umum; berarti untuk belanja yang bersifat tidak langsung, jenis belanja

pegawai/personalia; supaya dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, objek biaya

dukungan administrasi; agar dapat diberikan untuk seluruh kegiatan atau aktivitas

aparatur tersebut.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan

Rancangan Peraturan Gubernur tentang APBD dan Perubahan APBD diketahui bahwa

Menteri Dalam Negeri dhi. sebagai Pemerintah Atasan Pemerintah Provinsi telah

memberikan hasil evaluasi dengan memutuskan agar anggaran biaya dukungan

administrasi pada ketiga satuan kerja tersebut diformulasikan dalam bentuk kegiatan

yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) yang bersangkutan

dengan mempertimbangkan azas kepatutan dan kewajaran.

Namun hasil evaluasi ini tidak ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal

185 ayat (1) dan (5) yang menyatakan Rancangan Perda Provinsi tentang APBD

58

yang telah disetujui bersama dan rancangan Peraturan Gubernur tentang penjabaran

APBD sebelum ditetapkan oleh Gubernur paling lambat tiga hari disampaikan

kepada Menteri Dalam negeri untuk dievaluasi dan apabila hasil evaluasi tidak

ditindaklanjuti oleh Gubernur dan DPRD dan Gubernur tetap menetapkan

rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Peraturan Gubernur tentang

penjabaran APBD menjadi Perda dan Peraturan Gubernur, maka Menteri Dalam

Negeri dapat membatalkan Perda dan Peraturan Gubernur dimaksud.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah pada pasal 39 ayat (2) yang menyatakan bahwa penyusunan anggaran

berdasarkan prestasi kerja yang dilakukan berdasarkan capaian kerja, indikator

kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan

minimal.

c. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada pasal 19 ayat (1) yang menyatakan

bahwa arah dan kebijakan umum APBD serta Strategis dan Prioritas APBD

merupakan pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program,

kegiatan dan anggaran, ayat (2) menyatakan bahwa usulan program, kegiatan dan

anggaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip anggaran kinerja.

d. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 903/543/SJ tanggal 20 Maret 2006 tentang

evaluasi rancangan Perda APBD dan rancangan Pergub. penjabaran APBD Tahun

Anggaran 2006 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-573 Tahun

2006 tanggal 6 November 2006 tentang evaluasi rancangan Perda Perubahan

APBD dan rancangan Pergub. penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2006

yang menyatakan dan memutuskan agar anggaran biaya dukungan administrasi

diformulasikan dalam bentuk kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Anggaran

Satuan Kerja (RASK) yang bersangkutan dengan mempertimbangkan azas

kepatutan dan kewajaran

Hal tersebut mengakibatkan realisasi biaya dukungan administrasi secara

bukti materil belum sesuai dengan prinsip akuntansi, karena telah terjadi kesalahan

pembebanan yang seharusnya dapat ditampung pada kode rekening yang tersedia.

59

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna anggaran dalam mengajukan rencana anggaran satuan kerja (RASK)

tidak mematuhi ketentuan tentang penganggaran belanja dengan pendekatan kinerja

atau berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai.

b. Tim Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 bekerja tidak berdasarkan ketentuan

yang berlaku untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja dalam membahas RASK

yang diusulkan pengguna anggaran satuan kerja yang bersangkutan dan tidak

menindaklanjuti rekomendasi Menteri Dalam Negeri atas evaluasi rancangan perda

dan rancangan pergub. APBD Tahun Anggaran 2006.

Menurut Kepala Dinas Pendapatan anggaran biaya dukungan administrasi

telah dijadikan bagian dari suatu kegiatan sesuai dengan perubahan DASK serta

pengeluaran dilaksanakan berdasarkan keputusan gubernur dan menurut Sekretaris

DPRD, biaya koordinasi dan konsultasi dukungan kelembagaan Sekretariat DPRD

memang tidak diformulasikan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan dalam RASK,

namun secara realita kegiatan pada sekwan harus berjalan dan tidak dapat dihindari,

sehingga digunakanlah biaya tersebut di atas.

Perubahan yang dilakukan Dinas Pendapatan belum memenuhi syarat suatu

penganggaran kinerja, karena anggaran biaya dukungan tidak dijadikan suatu bagian

penganggaran dalam bentuk kegiatan, namun anggaran biaya dukungan digunakan

untuk tambahan belanja lainnya dalam melaksanakan kegiatan.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran satuan kerja terkait supaya

dalam mengusulkan RASK mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan berbasis

kinerja serta memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif

untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya

dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan satuan kerja mematuhi ketentuan

pengelolaan keuangan daerah serta disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi.

60

4. Biaya Kegiatan Operasional, Pemeliharaan serta Administrasi Umum pada

Kegiatan Pelayanan Satu Atap di Badan Promosi dan Investasi sebesar

Rp512.408.750,00 Dianggarkan pada Dokumen Anggaran Satuan Kerja Melalui

Belanja Modal (BM)

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Provinsi Riau atas APBD Tahun

Anggaran 2006 dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Badan Promosi dan

Investasi (BPI) terdapat anggaran Belanja Modal untuk kegiatan Pelaksanaan

Pelayanan Satu Atap sebesar Rp1.124.000.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp1.021.296.550,00 atau 90,87%. Diantara biaya kegiatan pelaksanaan pelayanan satu

atap tersebut terdapat anggaran belanja modal alat kantor lainnya (rek.

2.08.01.3.12.01.02.2) sebesar Rp572.493.500,00 dengan realisasi sebesar

Rp512.408.050,00 atau 89,51%.

Prosedur dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2006 adalah setiap

satuan kerja menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK), kemudian RASK

tersebut dibahas Pengguna Anggaran yang bersangkutan dengan kelompok kerja

(pokja) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 394/VIII/2005

tanggal 15 Agustus 2005. Hasil pembahasan dijadikan dokumen Rancangan APBD

yang disampaikan kepada Panitia Anggaran DPRD untuk dibahas dan disepakati.

Setelah ada kesepakatan dan persetujuan, disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri

untuk dievaluasi dan kemudian dapat dijadikan Peraturan Daerah tentang APBD

setelah sebelumnya pemerintah Provinsi Riau memperbaiki Ranperda berdasarkan

hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri. Setelah ditetapkan Perda, paling lambat satu

bulan kemudian ditetapkan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) sebagai acuan

setiap Pengguna Anggaran dalam melakukan kegiatan dan pengeluaran (belanja).

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban

realisasi BM tersebut diketahui bahwa berdasarkan bukti pertanggungjawaban atas

realisasi Belanja Modal untuk kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap yang

berkantor pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau diketahui bahwa

seluruh realisasi belanja merupakan bagian Belanja Modal untuk alat-alat kantor dan

61

rumah tangga (rek. 2.08.01.3.12.01.02.2) senilai Rp512.408.750,00, dengan rincian

bukti pertanggungjawaban untuk biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan

sebesar Rp40.987.500,00, biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan sebesar

Rp7.200.000,00, biaya makan dan minum tamu kantor pelayanan sebesar

Rp1.787.500,00, biaya pembelian alat tulis kantor untuk pelayanan sebesar

Rp72.730.000,00, biaya cetak blanko dan buku panduan sebesar Rp94.813.750,00,

biaya pengadaan papan informasi dan kotak saran sebesar Rp38.600.000,00, honor-

honor jabatan yang berkaitan dengan kegiatan sebesar Rp39.000.000,00, biaya seragam

pegawai pelayanan sebesar Rp53.120.000,00 dan biaya perjalanan dinas dalam rangka

melakukan studi banding dan sosialisasi kegiatan pelayanan terpadu sebesar

Rp164.170.000,00. Rincian dari pengeluaran yang salah pembebanan di atas dapat

dilihat pada lampiran B.4-1.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa realisasi belanja modal alat kantor

lainnya (rek. 2.08.01.3.12.01.02.2) sebesar Rp512.408.750,00 bukan merupakan biaya

yang diperlukan untuk memperoleh asset berupa alat kantor lainnya, namun

merupakan biaya operasional rutin yang diperlukan dalam melakukan pelayanan

terpadu, serta biaya study banding. Biaya-biaya yang salah pembebanan tersebut

ternyata dianggarkan dalam DASK Belanja Modal BPI Provinsi Riau yang seharusnya

dianggarkan dalam kegiatan BOP dan BAU.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada:

1) Pasal 25 ayat (2) yang menyatakan bahwa Dokumen Anggaran Satuan Kerja

(DASK) memuat pendapatan dan belanja setiap perangkat daerah yang

digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh Pengguna Anggaran.

2) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk pengeluaran

tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia.

3) Pasal 57 ayat (1) yang menyatakan Pengguna Anggaran wajib mempertanggung-

jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri

dengan bukti-bukti yang sah.

62

4) Lampiran VIII Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 pada Bagian Penyusunan

Rancangan Anggaran Unit Kerja yang menyatakan bahwa Belanja

Modal/Pembangunan adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai

kegiatan investasi yang menambah aset daerah.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja modal alat kantor lainnya senilai

Rp512.408.750,00 pada Badan Promosi dan Investasi (BPI) Provinsi Riau tidak

menggambarkan kondisi senyatanya atau belanja modal alat kantor lainnya senilai

Rp512.408.750,00 tidak dapat diakui sebagai penambahan asset daerah pada Neraca.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dalam mengajukan personil pelaksana kegiatan BOP dalam

event luar negeri tidak mempedomani DASK yang telah ditetapkan dan dalam

pengajuan RASK atau DASK kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Satu Atap tidak

memahami klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip akuntansi.

b. Kelompok Kerja Tim Anggaran dalam membahas RASK kegiatan BOP dan BM

Badan Promosi dan Investasi tidak mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan

daerah.

Menurut Kepala BPI penganggaran BM untuk kegiatan pelayanan satu atap

memang terjadi, namun saat evaluasi RASK satuan kerja oleh tim anggaran eksekutif

tidak dilakukan koreksi dan ternyata dalam pelaksanaan lebih diperlukan untuk biaya

operasional.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau :

a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran supaya dalam menyusun

RASK satuan kerja mengikuti ketentuan klasifikasi jenis belanja sesuai prinsip

akuntansi.

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif

untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya

dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan BOP dan BM satuan kerja

mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan daerah serta prinsip-prinsip akuntansi.

63

5. Terdapat Realisasi Belanja Badan Administrasi Dan Pendidikan/Latihan Pegawai

(BADP) sebesar Rp221.000.000,00 yang Dianggarkan pada Sekretariat Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 22 Tahun 2001 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Administrasi dan Pendidikan

Latihan Pegawai (BADP) disebutkan bahwa BADP adalah perangkat daerah yang

diserahkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan

otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan di bidang

administrasi, dan pendidikan latihan pegawai. Adapun tugas pokok dan fungsi BADP

antara lain adalah mengkoordinasikan, memadukan, menyelaraskan, dan menyerasikan

kebijaksanaan dan kegiatan administrasi pegawai, pengembangan dan pembinaan

administrasi pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai di daerah, organisasi, dan tata

laksana, serta menyediakan dukungan untuk pengembangan administrasi pegawai,

pendidikan dan pelatihan pegawai dan peningkatan karier pegawai.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) BAU Aparatur pada Sekretariat Daerah diketahui terdapat pengeluaran atas

kegiatan Tupoksi BADP, yaitu pembayaran honorarium kepada Badan Pertimbangan

Jabatan dan Kepangkatan Daerah (Baperjakat) sebesar Rp112.000.000,00 dan

pembayaran honorarium kepada Tim Penilai Calon Sekda Kabupaten/Kota sebesar

Rp109.000.000,00 yang dibebankan sebagai Belanja Pegawai pada objek Biaya

Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau (2.01.03.1.01.15.03.1) dengan

rincian sebagai berikut: NO TGL BKU NO

BKU URAIAN JML (Rp)

BAPERJAKAT 1 08 Mei 2006 166 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah

Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP 13.000.000,00

2 08 Mei 2006 166 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP

34.000.000,00

3 10 Oktober 2006 2555 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP

12.000.000,00

4 10 Oktober 2006 2556 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP

27.000.000,00

5 07 Desember 2006 1815 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP

18.000.000,00

6 07 Desember 2006 1817 Dibayar kpd BADP Prov Riau, bantuan biaya Tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Baperjakat Prov Riau yg dilaksanakan oleh BADP

8.000.000,00

Jumlah (1)

112.000.000,00

64

TIM PENILAI CALON SEKDA KAB/KOTA 1 01 September

2006 898 Bantuandukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim

Penilai calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Mei s.d Agustus 2006

19.000.000,00

2 01 September 2006

900 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Mei s.d Agustus 2006

19.000.000,00

3 01 September 2006

901 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Januari s.d April 2006

16.000.000,00

4 01 September 2006

902 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Januari s.d April 2006

17.000.000,00

5 12 Oktober 2006 2688 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln September/Oktober 2006

9.500.000,00

6 12 Oktober 2006 2689 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln September/Oktober 2006

9.500.000,00

7 07 Desember 2006

1810 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Nopember/Desember 2006

9.500.000,00

8 07 Desember 2006

1814 Bantuan dukungan tugas Kesekretariatan Daerah Prov Riau kpd Anggota Tim Penilai Calon Sekda Kab/Kota yg dilaksankan oleh BADP utk bln Nopember/Desember 2006

9.500.000,00

Jumlah (2) 109.000.000,00 Jumlah (1) + (2) 221.000.000,00

Pembayaran kedua honorarium tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Riau Nomor KPTS.308/IV/2004 tentang Badan Pertimbangan Jabatan dan

Kepangkatan Daerah Provinsi Riau yang salah satu pasalnya menyatakan bahwa biaya

yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Baperjakat dibebankan pada

Belanja Daerah (Sekretariat Daerah) dan Keputusan Gubernur Riau Nomor

KPTS.94/III/2005 tentang Pembentukan Tim Penilai Calon Sekretaris Daerah

Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Riau yang salah satu pasalnya menyatakan

bahwa segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini,

dibebankan pada APBD Provinsi Riau (Sekretariat Daerah).

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002

tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah

serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan

Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah

65

a. pasal 3 ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap bidang pemerintahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perangkat-perangkat daerah yang

bertindak sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi masing-masing.

b. Pasal 19 ayat (2) yang menyatakan bahwa usulan Program, Kegiatan dan Anggaran

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) disusun berdasarkan prinsip-prinsip anggaran

kinerja.

Hal tersebut mengakibatkan penyajian realisasi BAU Aparatur Sekretariat

Daerah senilai Rp221.000.000,00 belum menggambarkan kondisi senyatanya, karena

bukan seharusnya menjadi beban Sekretariat Daerah.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Keputusan Gubernur tentang Baperjakat dan Pembentukan Tim Penilai Calon

Sekda Kabupaten/Kota yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran kinerja,

serta tidak mempertimbangkan tupoksi BADP sesuai perda tentang pembentukan,

susunan organisai dan tata kerja BADP.

b. Kelompok Kerja Tim Anggaran dalam membahas RASK Sekretariat Daerah tidak

mematuhi ketentuan pengelolaan keuangan daerah.

Menurut Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kondisi di atas

memang terjadi, namun pengeluaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan DASK Setda

dan kondisi tersebut pada tahun mendatang tidak akan terjadi lagi.

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Segera mencabut Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS.308/IV/2004 tentang

Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Daerah Provinsi Riau dan

Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS.94/III/2005 tentang Pembentukan Tim

Penilai Calon Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Riau.

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif

untuk menganggarkan biaya untuk tim baperjakat dan tim penilai calon sekretaris

daerah kabupaten/kota pada satuan kerja BADP sesuai dengan tupoksinya.

66

c. Memerintahkan Sekretaris Daerah sebagai koordinator tim anggaran eksekutif

untuk membuat teguran tertulis kepada Kelompok Kerja Tim Anggaran supaya

dalam melakukan pembahasan RASK kegiatan satuan kerja mematuhi ketentuan

pengelolaan keuangan daerah serta disesuaikan dengan tupoksi satuan kerja yang

bersangkutan.

6. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Melalui Dana Usaha Desa Tahun Anggaran 2006 yang Merupakan Kegiatan Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) Belum Disalurkan/Diserap Masyarakat sebesar Rp1.246.500.000,00

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui bahwa pada

Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) terdapat anggaran BOP

Pelayanan Publik kegiatan dukungan usaha desa untuk 22 desa/kelurahan sebesar

Rp16.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp16.000.000.000,00 atau 100%.

Kegiatan dukungan usaha desa tersebut merupakan salah satu program

mendukung K2I Pemerintah Provinsi Riau (memberantas kebodohan, mengentas

kemiskinan dan peningkatan infrastruktur) yaitu upaya mengentas kemiskinan dengan

metoda pemberdayaan masyarakat melalui usaha ekonomi yang disesuaikan dengan

kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada pada daerah.

Program Pemberdayaan Desa (PPD). Program ini merupakan “cost sharing” dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota dan mulai dilaksanakan Tahun 2005 dengan dana dari

APBD Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp11.000.000.000,00 dan dana dari APBD

Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Riau sebesar Rp10.500.000.000,00 yang

disalurkan pada 22 desa/kelurahan. Program Pemberdayaan Desa dilaksanakan berupa

investasi non permanen yang digulirkan kepada masyarakat, sehingga realisasi BOP

Pelayanan Publik untuk kegiatan dukungan usaha desa senilai Rp16.000.000.000,00

telah dilakukan koreksi/reklasifikasi ke akun Penyertaan Modal pada Pembiayaan

Pengeluaran Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006.

Berdasarkan bukti pertanggungjawaban BOP Pelayanan Publik kegiatan

dukungan usaha desa Tahun 2006 diketahui bahwa pencairan dana dilakuan dua tahap

67

yaitu tahap I dengan SPM-BT Nomor 003086/BL-BP/BT/2006 tanggal 1 Oktober 2006

sebesar Rp11.000.000.000,00 yang langsung dipindahbukukan ke rekening Dana

Usaha Desa (DUD) pada BRI Cabang Pekanbaru (kode rekening 0170.01.001091-30-

0) dan tahap II dengan SPM-PK Nomor 008167/BL-BP/PK/2006 tanggal 27 Desember

2006 sebesar Rp5.000.000.000,00, yangmana dana tersebut dipindahbukukan ke

rekening Pemegang Kas BPPM (rek. 01.02.003380.1 Bank Raiu Cabang Utama),

kemudian disalurkan ke rekening Dana Usaha Desa (DUD) yang ada pada

kabupaten/kota. Menurut penjelasan dan dokumen SPP yang diajukan Pemegang Kas

BPPM diketahui bahwa SPP yang diajukan ke Biro Keuangan adalah SPP-BT pada

tanggal 18 Desember 2006, namun ternyata SPM yang diterbitkan Biro Keuangan

adalah SPM-PK pada tanggal 27 Desember 2006, kemudian pemegang kas

menyetorkan dana tersebut ke rekening DUD di PT BRI (Persero) Tbk Cabang

Pekanbaru tanggal 4 Januari 2007, serta Kepala BPPM meminta kepada Kepala PT

BRI (Persero) Tbk Cabang Pekanbaru untuk segera mentransfer ke rekening DUD

kabupaten/kota yang ada pada desa/kelurahan yang telah ditetapkan.

Lokasi penerima Dana Usaha Desa/Kelurahan ditetapkan melalui SK

Gubernur berdasarkan usulan dari Bupati/Walikota. Berdasarkan SK Gubernur

tersebut, desa/kelurahan yang menerima Dana Usaha Desa diwajibkan membuka

rekening dengan nama Rekening Dana Usaha Desa- Simpan Pinjam (UED-SP) atas

nama desa/kelurahan dengan tiga spesemen tanda tangan yang terdiri dari kepala

desa/lurah, ketua LPM atau Ketua LKMD dan satu orang wakil masyarakat perempuan

yang dipilih melalui musyawarah desa/kelurahan.

Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa Tahun

Anggaran 2006 yang disusun oleh spesialis data kondisi 31 Desember 2006 dan 31

Maret 2007 diketahui bahwa DUD tahap I untuk 32 desa/kelurahan sebesar

Rp11.000.000.000,00 baru disalurkan hingga akhir Tahun Anggaran 2006 sebesar

Rp7.445.100.000,00 pada 10 kabupaten/kota untuk 19 desa/kelurahan. Sedangkan

DUD tahap II sebesar Rp5.000.000.000,00 dan sisa DUD tahap I sebesar

Rp3.554.900.000,00 (Rp11.000.000.000,00 – Rp7.445.100.000,00) disalurkan ke

rekening Dana Usaha Desa- Simpan Pinjam (UED-SP) atas nama desa/kelurahan bulan

68

Januari s.d Maret 2007 hanya sebesar Rp7.308.400.000,00 atau masih terdapat dana

DUD sebesar Rp1.246.500.000,00 (Rp16.000.000.000,00 – Rp7.445.100.000,00 –

Rp7.308.400.000,00) yang belum disalurkan ke rekening UED-SP atau masih

tersimpan di rekening DUD yang ada pada kabupaten/kota.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

2005 tentang pengelolaan keuangan daerah pada pasal 19 yang menyatakan tahun

anggaran APBD meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari s.d 31 Desember.

Hal tersebut mengakibatkan masyarakat terlambat menikmati manfaat Dana

Usaha Desa tahun 2006.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Pemimpin Kegiatan terlambat menyalurkan DUD tahap I

untuk program pemberdayaan desa Tahun 2006.

b. Biro Keuangan dhi. Bagian Perbendaharaan melakukan kesalahan atas penerbitan

SPM untuk program pemberdayaan desa tahap II, sehingga dana tersebut posisi 31

Desember 2006 masih berada pada rekening Pemegang Kas BPPM.

Menurut Kepala BPPM, tidak sependapat telah terjadi keterlambatan, seperti

kondisi di atas, karena kesalahan prosedur pencairan DUD tahap II bukan terjadi di

pihak BPPM, namun terjadi pada Biro Keuangan, sehingga mengakibatkan terlambat

dana tersebut disalurkan kepada rekening DUD yang ada pada kabupaten/kota.

Untuk pencairan DUD tahap II memang benar tidak merupakan kesalahan

pihak BPPM, namun berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Desa

Tahun Anggaran 2006 yang disusun oleh spesialis data kondisi 31 Desember 2006

dapat diketahui bahwa penyaluran DUD tahap I yang senilai Rp11.000.000.000,00

belum sepenuhnya terealisasi posisi 31 Desember 2006, hanya sebesar

Rp7.445.100.000,00, sedangkan DUD tersebut telah dicairkan sejak tanggal 1 Oktober

2006 sesuai tanggal SPM-BT DUD tahap I.

69

BPK RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat teguran tertulis kepada Kepala BPPM supaya dalam melaksanakan

kegiatan dapat menyesuaikan dengan ketentuan pelaksanaan APBD serta prinsip-

prinsip akuntansi, yang meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari s.d 31

Desember.

b. Memerintahkan Kepala BPPM untuk segera menyalurkan DUD PPD tersebut dan

menyampaikan laporan realisasi penyaluran DUD kepada BPK RI.

c. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan untuk membuat teguran tertulis kepada

Kepala Bagian Perbendaharaan yang telah melakukan kelalaian dalam menerbitkan

SPM untuk program pemberdayaan desa tahap II dari SPM-BT menjadi SPM-PK.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Lampiran A.1-1

BOP Aparatur

(Rp) (Rp) (Rp)

Kegiatan Reses Anggota DPRD

1. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 11.600.000,00 6.525.000,00

√19/6

2. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 7.395.000,00 10.730.000,00

√19/6

3. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

4. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

5. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

6. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

7. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

8. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

9. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 18.040.000,00 85.000,00

10. 2.01.04.2.02.02.02.1 18.125.000,00 - 18.125.000,00

√19/6

11. 2.01.04.2.02.02.02.1 4.045.000,00 - 4.045.000,00

√19/6

JUMLAH 148.260.000,00

√ sudah ditindaklanjuti

DAFTAR SPJ YANG TIDAK LENGKAP BUKTI PENDUKUNGNYA

No Kode Rekening Uraian Belanja Nilai Kuitansi Nilai Bukti SPJ Yang Ada

Pembayaran Tidak Ada Bukti Keterangan

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat KotaPekanbaru tgl 25 s.d 30 April2006

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Inhu-Kuansing tgl 25 s.d 30 April2006

Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir

masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya

akomodasi dan transportasi oleh masyarakat

Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir

masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya

akomodasi dan transportasi oleh masyarakat

Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendampingsenilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda terimabantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh masyarakathanya senilai Rp11.600.000,00

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Siak-Pelalawan tgl 25 s.d 30 April2006

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Kampar tgl 25 s.d 30 April2006

Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendamping

adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda

terima bantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh

masyarakat hanya senilai Rp7.395.000,00

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Kampar Agustus 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan

daftar hadir dan bukti tanda terima bantuan biaya akomodasi

dan transportasi oleh masyarakat tidak ada.

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. RohulRohil Agustus 2006

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. RohulRohil Agustus 2006

Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir

masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya

akomodasi dan transportasi oleh masyarakat

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan

daftar hadir dan bukti tanda terima bantuan biaya akomodasi

dan transportasi oleh masyarakat tidak ada.

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Bengkalis - Kota DumaiAgustus 2006

Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir

masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya

akomodasi dan transportasi oleh masyarakat

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab.Bengkalis - Kota DumaiAgustus '06

Hanya ada kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping senilai Rp18.125.000,00 dan daftar hadir

masyarakat, tidak ada tanda terima bantuan biaya

akomodasi dan transportasi oleh masyarakat

Bantuan biaya akomodasi dantransportasi dalam rangka resesanggota DPRD Provinsidengan masyarakat Kab. Inhu-Kuansing Agustus 2006

Kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan pendamping

adalah senilai Rp18.125.000,00, sedangkan bukti tanda

terima bantuan biaya akomodasi dan transportasi oleh

masyarakat hanya sebesar Rp18.040.000,00

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh anggota DPRD ybs senilai Rp4.045.000,00, sedangkan bukti pengeluaran untuk transportasi lokal yang digunakan anggota DPRD ybs tidak ada.

Bantuan biaya akomodasi dan

transportasi dalam rangka reses

anggota DPRD Provinsi

dengan masyarakat Kab.

Kampar Agustus 2006

Lampiran A.2-3

(Rp) (Rp) (Rp)

Kegiatan Reses Anggota DPRD

1 2.01.04.2.02.02.03.1 50 orang 40 orang 10 orang

47.000.000,00 37.600.000,00 9.400.000,00

2 2.01.04.2.02.02.03.1 53 orang 13 orang 40 orang

49.820.000,00 12.220.000,00 37.600.000,00

3 2.01.04.2.02.02.03.1 53 orang 14 orang 39 orang

49.820.000,00 13.160.000,00 36.660.000,00

83.660.000,00

4 2.01.04.2.02.04.01.1

2.000.000,00 - 2.000.000,00

5 2.01.04.2.02.04.01.12.000.000,00 - 2.000.000,00

4.000.000,00

6 2.01.04.2.02.05.01.1

4.375.000,00 - 4.375.000,00 √19/6

7 2.01.04.2.02.05.01.1

4.375.000,00 - 4.375.000,00 √19/6

8.750.000,00

96.410.000,00

√ sudah ditindaklanjuti

Biaya dokumentasi dalampelaksanaan reses 49oranganggota DPRD, masyarakat daerah pemilihanmasing-masing pada bulanDesember 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping masing-masing anggota DPRD senilai

Rp940.000,00, dengan masyarakat daerah pemilihan

masing-masing pada bulan Desember 2006

DAFTAR SPJ YANG TIDAK LENGKAP BUKTI PENDUKUNGNYA

BOP Aparatur

No Kode Rekening Uraian Belanja Nilai Kuitansi Keterangan

Biaya dokumentasi dalam pelaksanaan reses 50 orang anggota DPRD dengan masyarakat daerah pemilihan masing-masing pada bulan April 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping masing-masing senilai Rp940.000,00 dan

faktur cetak foto, namun tidak dilampirkan bukti

dokumentasi saat pertemuan dengan masyarakat

Biaya dokumentasi dalampelaksanaan reses 40 oranganggota DPRD, masyarakat daerah pemilihanmasing-masing pada bulanAgustus 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping masing-masing anggota DPRD senilai

Rp940.000,00, dengan masyarakat daerah pemilihan masing

masing pada bulan Agustus 2006

Nilai Bukti SPJ Yang Ada

Pembayaran Tidak Ada Bukti

JUMLAH

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp4.375.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk makan dan minum (+snack) tidak ada.

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp4.375.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk makan dan minum (+snack) tidak ada.

Biaya makan dan minum (+

snack) dalam pelaksanaan reses

anggota DPRD Provinsi dengan

masyarakat Kab. Kampar bulan

Agustus 2006

Biaya makan dan minum (+

snack) dalam pelaksanaan reses

anggota DPRD Provinsi dengan

masyarakat Kab. Kampar bulan

Agustus 2006

Biaya sewa tempat dalam

pelaksanaan reses anggota DPRD

Provinsi dengan masyarakat Kab.

Rohul-Rohil bulan Agustus 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwanpendamping anggota DPRD ybs senilai Rp2,000.000,00,sedangkan bukti pengeluaran untuk sewa tempat tidak ada.

Biaya sewa tempat dalam

pelaksanaan reses anggota DPRD

Provinsi dengan masyarakat Kab.

Kampar bulan Agustus 2006

Hanya kuitansi tanda terima dana oleh staf setwan

pendamping anggota DPRD ybs senilai Rp2.000.000,00,

sedangkan bukti pengeluaran untuk sewa tempat tidak ada.

LampA. 3-1

Lampiran A. 3-1

REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP

SATKER : SEKRETARIAT DPRD

NO REK : 2.01.04.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.04.1.01.05.17.1 457 31 Oktober 2006

Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Masterplan Penanggulangan Banjir dan Longsor dg Pendekatan Terintegrasi Berbasis Masyarakat, pd tgl 18-21 Sept 06 a.n. Suhardiman Amby 4.700.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

2 458 31 Oktober 2006

Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Masterplan Penanggulangan Banjir dan Longsor dg Pendekatan Terintegrasi Berbasis Masyarakat, pd tgl 18-21 Sept 06 a.n. AB Purba 4.700.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

10 396 21 Nopember 2006

Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti kursus singkat penyusunan Master Plan Penanggulangan Banjir, Longsor, dan Lingkungan di Yogyakarta, 18 sd 21 Sept 06, a.n. A Rahman Jalil 4.700.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

14 799 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Nazief SD 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

15 800 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Akmal 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

16 810 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Willi Cahiruddin 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

17 811 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Said Mukhsin 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

18 812 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. Amri Almi 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

19 813 30 Nopember 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka rapat kerja Forum Komunikasi Sekretariat DPRD Prov se Indonesia, 3-5 Des 06 di Makasar, a.n. T Agustina 2.500.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

42 1101 31 Agustus 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti rapat koordinasi pengawasan & evaluasi peraturan daerah, 30 Agt sd 2 Sept 06 di Denpasar a.n. Doni Aprialdi 3.650.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

43 1102 31 Agustus 2006Bantuan biaya kontribusi dlm rangka mengikuti rapat koordinasi pengawasan & evaluasi peraturan daerah, 30 Agt sd 2 Sept 06 di Denpasar a.n. Indesnawati 3.650.000,00

tdk ada faktur pembayaran dr penyelenggara

36.400.000,00

NO REK : 2.01.04.1.01.11.04.1 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Dukungan Administrasi KesekretariatanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)2 640 29 September 2006 Biaya pembelian cinderamata berupa baju batik Riau keperluan tamu DPRD 19.000.000,00 Tdk ada faktur/BA serah teima

3 663 29 September 2006 Biaya pembelian cinderamata berupa kain songket keperluan tamu DPRD 19.000.000,00 Tdk ada faktur/BA serah teimaJUMLAH 38.000.000,00TOTAL BELANJA PEGAWAI 74.400.000,00

NO REK : 2.01.04.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

2 873 30 Nopember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas Pimpinan DPRD Prov Riau 9.900.000,00 tdk ada BA serah terima

3 1020 29 Desember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas kantor Sekretariat DPRD 13.500.000,00 tdk ada BA serah terima

4 1021 29 Desember 2006Pembayaran biaya penggantian BBM utk keperluan kendaraan dinas kantor Sekretariat DPRD 11.250.000,00 tdk ada BA serah terimaJUMLAH 34.650.000,00

NO REK : 2.01.04.1.02.03BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Cetak dan Penggandaan Keperluan Kantor

NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.02.03.01.1. 87 15 Nopember 2006 Biaya cetak-cetak utk keperluan bag Keu Sekretariat DPRD 19.085.000,00 tdk ada SPK

2 90 15 Nopember 2006 Biaya pembuatan kartu anggota DPRD Prov Riau th 2006 3.975.000,00 tdk ada faktur

JUMLAH (1) 23.060.000,00

1 2.01.04.1.02.03.04.1. 1995 29 Desember 2006Biaya siaran langsung RRI Pekanbaru pd acara Rapat Paripurna DPRD Prov Riau masa sidang III (Sept - Dea 06) 20.000.000,00 tdk ada SPKJUMLAH (2) 20.000.000,00JUMLAH (1) & (2) 43.060.000,00

NO REK : 2.01.04.1.02.04 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Sewa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.02.04.04.1. 17 01 September 2006 Biaya sewa tenda kerucut, meja bulat, & kipas angin 10.750.000,00 tdk ada SPK2 347 26 September 2006 Biaya sewa tenda, kursi, dll 19.660.000,00 tdk ada SPK

JUMLAH 30.410.000,00

NO REK : 2.01.04.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.04.1.02.05.02.1. 1497 31 Agustus 2006Pembayaran biaya pesanan konsumsi utk keperluan rapat-rapat Anggota Komisi dg Tokoh Masyarakat Siak, 9 Agt 06 4.975.000,00 tdk ada faktur

2 72 12 September 2006 Pembayaran pesanan konsumsi utk tamu DPRD Prov Riau, 13-14 Juni 06 2.000.000,00 tdk ada faktur

3 643 29 September 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau, 2,4, 7 Sept 06 14.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima

4 135 15 Nopember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman acara rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau, 3-5 Okt 06 19.000.000,00 tdk ada SPK

LampA. 3-1

5 1945 29 Desember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau dg instansi terkait 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima

6 1947 29 Desember 2006Pembayaran biaya pesanan makanan & minuman utk keperluan rapat-rapat Anggota DPRD Prov Riau dg instansi terkait 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terimaJUMLAH (1) 65.475.000,00

1 2.01.04.1.02.05.03.1. 1943 29 Desember 2006 Pembayaran biaya pesanan konsumsi acara tamu-tamu Pimpinan DPRD 15.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima

2 1495 31 Agustus 2006Pembayaran biaya pesanan konsumsi utk keperluan tamu Pimpinan DPRD dg tokoh masyarakat Riau, 1 Agt 06 4.950.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 19.950.000,00JUMLAH (1) & (2) 85.425.000,00TOTAL BLNJ BARANG & JASA 193.545.000,00

NO REK : 2.01.04.1.03.01.01.1 BAU, Belanja Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.04.1.03.01.01.1 374B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 17 sd 21 Okt 06, a.n. M Ridho 1.025.000,00 tdk ada SPPD

2 433B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 11 sd 13 Okt 06, a.n. Kusnan 885.000,00 tdk ada SPPD

3 442B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Siak, 12 sd 16 Sept 06, a.n. Army Sanjaya, SPT NO. 167/2006-09 720.000,00 tdk ada SPPD

4 443B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Ruli Perdana, SPT NO. 167/2006-10/2158 560.000,00 tdk ada SPPD

5 444B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 19 sd 23 Sept 06, a.n. Yan Bastian, SPT NO. 167/2006-09/UM 720.000,00 tdk ada SPPD

8 447B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kota Dumai, 26 sd 30 Sept 06, a.n.Immanuddin Syukri, SPT NO. 167/2006-09/UM/2003 420.000,00 tdk ada SPPD

9 448B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kota Dumai, 26 sd 30 Sept 06, a.n. Alba Devi, SPT NO. 167/2006-09/UM/2001 720.000,00 tdk ada SPPD

10 449B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 15 sd 18 Sept 06, a.n. Irmansyah, SPT NO. 167/2006-09/UM/1945 560.000,00 tdk ada SPPD

11 450B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Iwan Kurnia, SPT NO. 167/2006-10/UM/2157 560.000,00 tdk ada SPPD

12 451B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 13 sd 14 Okt 06, a.n. Sumarlis, SPT NO. 167/2006-10/UM/2183 280.000,00 tdk ada SPPD

13 452B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 13 sd 14 Okt 06, a.n. Irmansyah, SPT NO. 167/2006-10/UM/2183 280.000,00 tdk ada SPPD

15 529B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Nurman, SPT NO. 167/2006-10/UM/2162 1.225.000,00 tdk ada SPPD

16 530B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Palevi S, SPT NO. 167/2006-10/UM/2165 1.025.000,00 tdk ada SPPD

17 533B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil, 16 sd 20 Okt 06, a.n. Tanwin Basri, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 1.000.000,00 tdk ada SPPD

18 543B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Agussalim, SPT NO. 167/2006-10/UM/2199 1.200.000,00 tdk ada SPPD

19 535B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Yulidar, SPT NO. 167/2006-10/UM/2161 1.200.000,00 tdk ada SPPD

20 536B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 7 sd 10 Okt 06, a.n. Hermanto, SPT NO. 167/2006-10/UM/…. 420.000,00 tdk ada SPPD

21 537B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 18 sd 22 Okt 06, a.n. Agus Syukri, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 720.000,00 tdk ada SPPD

22 538B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 18 sd 22 Okt 06, a.n. Mukmin, SPT NO. 167/2006-10/UM/2186 720.000,00 tdk ada SPPD

23 539B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 9 sd 12 Okt 06, a.n. Army Sanjaya, SPT NO. 167/2006-10/2160 720.000,00 tdk ada SPPD

24 540B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 11 sd 12 Okt 06, a.n. Syarifah Aspandar, SPT NO. 167/2006-10/1908 360.000,00 tdk ada SPPD

25 541B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan, 11 sd 12 Okt 06, a.n. Zahari Effendi, SPT NO. 167/2006-10/2185 720.000,00 tdk ada SPPD

26 542B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Muslim, SPT NO. 167/2006-10/….. 720.000,00 tdk ada SPPD

27 543B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Tieno Verawati, SPT NO. 167/2006-10/….. 720.000,00 tdk ada SPPD

28 544B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 12 sd 15 Okt 06, a.n. Bambang, SPT NO. 167/2006-10/….. 560.000,00 tdk ada SPPD

29 545B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 4 sd 8 Okt 06, a.n. Yan Bastian, SPT NO. 167/2006-10/2106 720.000,00 tdk ada SPPD

30 546B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 16 sd 20 Okt 06, a.n. Azwandi, SPT NO. 167/2006-10/2201 720.000,00 tdk ada SPPD

31 547B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Siska R, SPT NO. 167/2006-10/…… 720.000,00 tdk ada SPPD

32 548B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Ansori, SPT NO. 167/2006-10/…… 720.000,00 tdk ada SPPD

33 208B 17 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 7 sd 10 Okt 06, a.n. Benni Arfandi 600.000,00 tdk ada SPPD

34 418B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Muslim, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD

35 419B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Basir, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD

36 420B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 13 sd 17 Okt 06, a.n. Siska R, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD

37 421B 21 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Tieno V, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD

38 421B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n.Anzhori, mendampingi Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD

39 423B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 9 sd 13 Okt 06, a.n. Budi Martin, mendampingi Komisi E 720.000,00 tdk ada SPPD

40 424B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n. Suardi, mendampingi Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD

41 425B 21 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 7-10 Okt 06, a.n. Gusman Putra Yuda, meliput kunjungan Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD

43 643B 22 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Dumai, Rohil, Bengkalis , 27-31 Okt 06, a.n. Rizky Fairi, Safari Ramadhan 700.000,00 tdk ada SPPD

LampA. 3-1

44 644B 22 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 13-15 Okt 06, a.n. Wahyu Sri Rezeki, Safari Ramadhan 540.000,00 tdk ada SPPD

45 645B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 13-15 Okt 06, a.n. Rizky Fairi, Safari Ramadhan 420.000,00 tdk ada SPPD

48 949B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Dumai , 6 - 10 Nop 06, a.n. Efri Setiawan, meliput kinjungan Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD

49 950B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu , 28 - 30 Nop 06, a.n. Anshori 540.000,00 tdk ada SPPD

50 951B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , 4 - 8 Nop 06, a.n. Danang Rimba Kelana, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD

51 952B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak , 4 - 8 Nop 06, a.n. Army Sanjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD

52 953B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 13- 16 Nop 06, a.n. Zahari Effendi, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD

53 954B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 2- 4 Nop 06, a.n. Yan Bastian, meliput Kunker Ketua DPRD 360.000,00 tdk ada SPPD

54 955B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 17- 19 Nop 06, a.n. Budi Martin, mendampingi Pimpinan DPRD 720.000,00 tdk ada SPPD

55 956B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 6 - 10 Okt 06, a.n. Army Sanjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD

56 957B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 9 - 11 Nop 06, a.n. Gusman, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD

58 959B 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 9 - 11 Nop 06, a.n. Agusyukri, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD

59 960B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 30 Okt sd 2 Nop 06, a.n. Ruli Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD

60 961B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Siska Riandini 540.000,00 tdk ada SPPD

61 962B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Budi Martin 540.000,00 tdk ada SPPD

62 963B 30 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis , 27 - 29 Nop 06, a.n. Tieno Verawati 540.000,00 tdk ada SPPD

65 707B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul , 4 - 6 Nop 06, a.n. Chaidir 2.925.000,00 tdk ada SPPD

66 965B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 11 -12 Des 06, a.n. Rizki Fairi 280.000,00 tdk ada SPPD

67 966b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar , 11 -12 Des 06, a.n. Feri Sugara 280.000,00 tdk ada SPPD

68 967B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 280.000,00 tdk ada SPPD

69 968B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Rullly Perdana 280.000,00 tdk ada SPPD

70 969B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Pelalawan , 18 - 21 Des 06, a.n. Efri Setiawan, meliput penyerahan bantuan banjir 360.000,00 tdk ada SPPD

72 971B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Sumarlis 420.000,00 tdk ada SPPD

73 972B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 420.000,00 tdk ada SPPD

74 973B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Irmansyah 420.000,00 tdk ada SPPD

77 976B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Yan Bastian, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD

78 977B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohil , 28 - 30 Des 06, a.n. Zahari Effendi, meliput Kunker Ketua DPRD 540.000,00 tdk ada SPPD

79 978B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 19 - 22 Nop 06, a.n. Rully Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD

80 979B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu , 19 - 22 Des 06, a.n. Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD

81 980B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing , ……………….. 06, a.n. Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD

84 983b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 13 sd 16 Des 06, a.n. Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD

85 984B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 18 - 21 Des 06, a.n. Yan Bastian, meliput Komisi A 720.000,00 tdk ada SPPD

87 986B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n. M Alkhaeri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

88 987B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n. Linda, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

89 988B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n Asmulita Irani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

90 989B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 26 - 31 Des 06, a.n Ardi Wancasra 900.000,00 tdk ada SPPD

91 990b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n M Arief, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

92 991B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Risdiyanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

93 992B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Wan Aidil, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

94 993B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Imannuddin Syukri 900.000,00 tdk ada SPPD

95 994B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Abdul Hakim, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

96 995B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Sri Zulfitri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

97 996B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Mariani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

98 997B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Verawati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

99 998B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Alfian Rizal, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

100 999B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Agusanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

101 1000B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Noprendi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD102 1001B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Kusnadi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

103 1002B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Etti Herwati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

LampA. 3-1

104 1003B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n M Nasir, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

105 1004B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Bambang S, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

106 1005B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 26 - 31 Des 06, a.n Elka Wita Rahayu, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

107 1006B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Indrawati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

108 1007B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Mairani, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

109 1008B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Nurhidayati, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

110 1009B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 26 - 31 Des 06, a.n Sumarni, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

111 1010B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n AR Putra, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD112 1011B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n Bambang, 900.000,00 tdk ada SPPD

113 1012B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 26 - 31 Des 06, a.n Sulastri, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

114 1013B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Gusman P Yuda, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

115 1014B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Hermanto, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

116 1015B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 26 - 31 Des 06, a.n Efri Setiawan, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

117 1016B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak, 26 - 31 Des 06, a.n Rizki Fairi, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

118 1409B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, Dumai, 26 - 31 Des 06, a.n Eka Abri, dlm rangka reses 4.900.000,00 tdk ada SPPD

119 1508B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 10 - 13 Des 06, a.n Army Sunjaya, meliput Komisi B 720.000,00 tdk ada SPPD

120 1524B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n Yusrizal 735.000,00 tdk ada SPPD

121 1534B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Siak, 26 - 31 Des 06, a.n M Ali, mendampingi reses 1.105.000,00 tdk ada SPPD

122 1563B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 26 - 31 Des 06, a.n Palevi Azhar, mendampingi reses 1.225.000,00 tdk ada SPPD

123 1573B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Pekanbaru, 26 - 31 Des 06, a.n Sudarnoto, mendampingi reses 1.750.000,00 tdk ada SPPD

124 1525b 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 28 - 30 Nop 06, a.n Muslim 540.000,00 tdk ada SPPD

126 1527B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Bengkalis, 18 - 21 Des 06, a.n Army Sanjaya, meliput Kunker Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD

127 1588B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Rohul-Rohil, 26 - 31 Des 06, a.n Dodi Sukma, mendampingi reses 900.000,00 tdk ada SPPD

128 1589B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Rohul, 4 - 7 Des 06, a.n Gusman P Yuda, meliput Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD

129 1590B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 28 -29 Nop 06, a.n M Arief Hidayat, mendampingi Komisi E 360.000,00 tdk ada SPPD

130 1591B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 20 -23 Des 06, a.n Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD

131 1592B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampari, 13 -16 Nop 06, a.n Imannuddin Syukri 560.000,00 tdk ada SPPD

132 1593B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 20 - 24 Des 06, a.n M Alkhairi 720.000,00 tdk ada SPPD

133 1594B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 14 - 17 Des 06, a.n Agusyukri, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD

134 1595B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil, 11 - 14 Des 06, a.n Fitriani, meliput Komisi C 720.000,00 tdk ada SPPD

135 1596B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 14 - 17 Des 06, a.n Rully Perdana 560.000,00 tdk ada SPPD

136 1597B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kuansing, 14 - 17 Des 06, a.n Iwan Kurnia 560.000,00 tdk ada SPPD

137 1598B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 21 - 25 Des 06, a.n Zahari Effendi, meliput Komisi D 720.000,00 tdk ada SPPD

138 1599B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 21 - 24 Des 06, a.n Muslim 560.000,00 tdk ada SPPD

139 1600B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 8 - 11 Des 06, a.n Imannuddin 560.000,00 tdk ada SPPD

140 1601B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 27 - 29 Nop 06, a.n Basir 540.000,00 tdk ada SPPD

141 1602B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 27 - 29 Nop 06, a.n Suardi 540.000,00 tdk ada SPPD

142 1603B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 1 - 3 Des 06, a.n Rizki Fairi 420.000,00 tdk ada SPPD

143 1604B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 30 Nop sd 2 Des 06, a.n Rully Perdana 420.000,00 tdk ada SPPD

144 1605B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai, 30 Nop sd 2 Des 06, a.n Ferry Sugara 420.000,00 tdk ada SPPD

145 2096B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n Chaidir 3.150.000,00 tdk ada SPPD

146 2102B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Kampar, 11 Des 06, a.n Chaidir 1.870.000,00 tdk ada SPPD

147 2130B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhu, 15 - 17 Des 06, a.n M Ali 600.000,00 tdk ada SPPD

148 2131B 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas mengantarkan Ketua DPRD menyerahkan sembako dan sapi kurban, 21 - 24 Des 06, a.n. Anzori 560.000,00 tdk ada SPPDJUMLAH 103.280.000,00

LampA. 3-1

NO REK : 2.01.04.1.03.01.01.1 BAU, Belanja Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

5 402B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri/DPR-RI, 12 - 16 Sept 06, a.n. Syariful Anwar 6.550.000,00 tdk ada SPPD

11 409B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke DPRD DKI Jakarta, 9 - 13 Sept 06, a.n. Sri Mekka 4.800.000,00 tdk ada stempel, ttd instansi yg dituju

12 410B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke DPRD DKI Jakarta, 9 - 13 Sept 06, a.n. M Ali 4.800.000,00 tdk ada stempel, ttd instansi yg dituju

18 550B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 10 Okt 06, a.n. Ir. Sukamdi 4.400.000,00 tdk ada SPPD

19 551B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Said Mukhsin 4.400.000,00 tdk ada SPPD

20 552B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Zuhanda 4.600.000,00 tdk ada SPPD

21 553B 31 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD Prov DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06, a.n. Akmal 3.400.000,00 tdk ada SPPD

25 563B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Jkt, buka bersama dg masy Riau di Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. Yusrizal 3.200.000,00 tdk ada SPPD

26 564B 31 Oktober 2006Biaya perjalanan dinas ke Jkt, buka bersama dg masy Riau di Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. M. Ali 3.200.000,00 tdk ada SPPD

35 612B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, ……………….., a.n. Hotman E Manurung 5.600.000,00 tdk ada SPPD

36 628B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DRPD DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06 a.n. Eddie Yusti 3.900.000,00 tdk ada SPPD

37 630B 22 Nopember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DRPD DKI Jkt, 6 - 9 Okt 06 a.n. Mudawar 3.600.000,00 tdk ada SPPD

55 658B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Yogyakarta, 14 - 18 Nop 06, a.n. Chaidir 12.988.400,00 tdk ada SPPD

56 659B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, 14 - 17 Okt 06, a.n. Chaidir 6.874.200,00 tdk ada SPPD

67 1129B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jkt, mengikuti Workshop , 15- 17 Nop 06, a.n. Hendro Susanto 4.000.000,00 tdk ada SPPD

87 1255B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Yogyakarta, 1 4 -18 Nop 06, a.n. Yusrizal 4.670.000,00 tdk ada SPPD

88 1264B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri, Jkt, 4 - 8 Nop 06, a.n. Eddie Yusti 5.300.000,00 tdk ada SPPD

89 1265B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Sekretariat DPRD DKI Jkt, 4 - 8 Des 06, a.n. Mudawar 4.050.000,00 tdk ada SPPD

96 1295B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Depdagri, Jkt, 19 - 23 Nop 06, a.n. Wisol 3.400.000,00 tdk ada SPPD

117 1402B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Batam, 21 - 25 Des 06, a.n. M .Ali 2.524.400,00 tdk ada SPPD

137 2121B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Mendagri, Jkt, 7 - 11 Des 06, a.n. M Ali 3.550.000,00 tdk ada SPPD

138 2122B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Mendagri, Jkt, 7 - 11 Des 06, a.n. Ridho 3.550.000,00 tdk ada SPPD

140 2127B 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Batam, 21 - 25 Des 06, a.n. Anas 2.774.400,00 tdk ada SPPDJUMLAH 106.131.400,00TOTAL BELANJA PERJLANAN DINAS 209.411.400,00

NO REK : 2.01.04.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.04.1.04.01.01.1. 146 12 Desember 2006 Biaya renovasi miniatur kapal Lancang kuning (tahap II) di kantor DPRD 5.000.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 5.000.000,00

NO REK : 2.01.04.1.04.05.1 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Buku PerpustakaanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)1 2.01.04.1.04.05.01.1. 146 23 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan buku-buku perpustakaan DPRD oleh Sucofindo 12.500.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima

JUMLAH (1) 12.500.000,00TOTAL BLNJ PEMELIHARAAN 17.500.000,00

TOTAL SDH DITINDAKLANJUTI TGL 19 JUNI 2007 420.456.400,00

Lamp A. 3-2Lampiran A. 3-2

REKAPITULASI BELANJA TIDAK SESUAI DG PERUNTUKKANNYA SATKER: SEKRETARIAT

KODE REKENING : 2.01.04.1.01.05.05.1BIAYA PEMBINAAN OLAHRAGA, SENI BUDAYA, DAN ROHANI

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 19 Oktober 2006 222 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.405.000,002 19 Oktober 2006 225 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.825.000,003 14 Nopember 2006 40 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD a.n. Suryadi Khusaini 3.750.000,004 22 Desember 2006 242 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD 16.650.000,005 22 Desember 2006 245 Biaya pembelian alat-alat olah raga keperluan Pimpinan DPRD 14.961.600,00

42.591.600,00

KODE REKENING : 2.01.04.1.02.03.04.1BIAYA DOKUMENTASI

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)

1 18 Oktober 2006 146 Biaya pesanan bunga ucapan selamat pernikahan, ultah, ucapan duka cita dari DPRD Prov Riau a.n. Ketua DPRD 8.400.000,00

2 29 Desember 2006 1914Biaya pesanan bunga ucapan selamat pernikahan, ultah, ucapan duka cita utk keperluan Pimpinan DPRD (Ketua DPRD) 1.100.000,00

9.500.000,00

KODE REKENING : 2.01.04.1.02.02.02.1BIAYA TELEPON

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 19 April 2006 Biaya telepon a.n. Ketua DPRD Prov Riau utk bln Januari 2006 3.083.505,002 19 April 2006 Biaya tagihan telepon bln Februari 2006 a.n. Drh. H. Chaidir, MM 4.202.890,003 19 April 2006 Penggantian biaya tagihan telepon a.n. Ketua DPRD Prov Riau utk bln Maret 2006 3.304.662,004 19 April 2006 Biaya tagihan telepon bln April 2006 utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau 3.802.554,005 19 Mei 2006 Tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Mei 2006 6.192.668,006 15 Juni 2006 Penggantian tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Juni 2006 4.571.497,007 27 Juli 2006 Penggantian tagihan telepon utk keperluan Ketua DPRD Prov Riau utk bln Juli 2006 4.389.480,008 16 Agustus 2006 116 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Agustus 2006 4.436.209,009 27 September 2006 362 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln September 2006 4.116.060,0010 15 Nopember 2006 72 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Okt 2006 5.337.880,0011 20 Nopember 2006 294 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Nov 2006 3.825.323,0012 29 Desember 2006 1644 Biaya tagihan telepon keperluan Ketua DPRD Prov Riau bln Desember 2006 5.302.753,00

52.565.481,00

TOTAL BELANJA TIDAK SESUAI PERUNTUKKAN 104.657.081,00

Lampiran A.4-1REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP ;;

SATKER : DISPENDANO REK : 2.01.05.1.03.01 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas

NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.03.01.02.1 5295 17 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.006.600.00

2 5464 18 Oktober 2006 Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Okt 06 3.060.000.00

3 5465 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.660.000.00

4 5466 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.810.000.00

5 5481 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.060.000.00

6 5482 18 Oktober 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 2 - 4 Sept 06 3.660.000.00

7 5622 01 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.810.000.00

8 5688 02 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 6 - 9 Nop 06 4.260.000.00

9 5718 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 13 - 15 Nop 06 3.660.000.00

10 5729 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.660.000.00

11 5730 08 Nopember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke DPR RI, 26 - 28 Sept 06 3.160.000.00

12 8682 22 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 14 - 16 Des 06 3.660.000.00

13 8683 22 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 22 -24 Des 06 4.110.000.00

14 9430 28 Desember 2006Pembayaran biaya perjalanan dinas pegawai Dispenda ke Depdagri, 14 - 16 Des 06 3.060.000.00JUMLAH 49.636.600.00

NO REK : 2.01.05.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.02.01.03.1. 4211 19 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Tembilahan 250.000.00

2 4296 25 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Taluk Kuantan 250.000.00

3 4343 25 September 2006Biaya perangko, materai, & benda pos lainnya utk kantor Pendapatan Daerah Prop Riau di Bagan Siapi-api 250.000.00JUMLAH 750.000.00

NO REK : 2.01.05.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.02.05.02.1. 5250 17 Oktober 2006 Pembayaran biaya makanan & minuman rapat di kantor Dispenda Prov Riau 19.920.000.00JUMLAH 19.920.000.00

NO REK : 2.01.05.1.02.06 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Pakaian DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.02.06.03.1. 8319 19 Desember 2006Biaya pengadan pakaian olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Pangkalan Kerinci oleh Penjahit Acin 6.000.000.00

2 8723 22 Desember 2006Biaya pembelian baju olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau , Siak Sri Indrapura oleh Penjahit Jakarta Tailor 6.000.000.00

3 8818 26 Desember 2006Biaya pembelian baju olah raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau , Bangkinang oleh Penjahit Dayana Tailor 7.200.000.00

4 9400 28 Desember 2006Biaya pakaian oleh raga utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api oleh Telaga Biru Tailor 6.600.000.00JUMLAH (1) 25.800.000.00

1

2.01.05.1.02.06.07.1.

8318 19 Desember 2006Biaya pekerjaan pengadaan pakaian adat (Melayu) utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah, Pangkalan Kerinci oleh Penjahit Acin 6.000.000.00

2 8721 22 Desember 2006Biaya pembuatan Pakaian Melayu utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Siak Sri Indrapura oleh Penjahit Jakarta Tailor 6.000.000.00

3 8817 26 Desember 2006Biaya Pembuatan Pakaian Melayu utk Pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bangkinang oleh Penjahit Dayana 7.200.000.00

4 8870 26 Desember 2006Biaya pakaian adat (Melayu) kpd Penjahit AMKO Tailor utk pengawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau di Rengat 6.600.000.00

5 9399 28 Desember 2006Biaya pembuatan pakaian Adat Melayu utk pegawai Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api oleh Telaga Biru Tailor 6.600.000.00JUMLAH (2) 32.400.000.00JUMLAH (1) & (2) 58.200.000.00TOTAL BELANJA BARANG & JASA 78.870.000.00

NO REK : 2.01.05.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah TanggaNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.04.03.01.1. 10097 29 Desember 2006Biaya pemeliharaan alat-alat kantor pada Kantor Pendapatan Daerah Prov Riau, Bagan Siapi-api, oleh Toko Teknik 6.500.000.00JUMLAH 6.500.000.00

NO REK : 2.01.05.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung NO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.05.1.04.01.01.1. 10088 29 Desember 2006Biaya pemeliharaan bangunan gedung tempat kerja pd Kantor Pendaaptan Prov Riau Bagan Siapi-api, oleh CV Mira Nur 6.500.000.00JUMLAH 6.500.000.00TOTAL BELANJA PEMELIHARAAN 13.000.000.00

total 141.506.600.00

Lamp A. 4-2

REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH

SATKER: SETDA

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tugas Kesekretariatan Daerah Provinsi Riau), Bi Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.04.01.1 (Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal), Biaya Pengobatan dan Perawatan, Blnj Pegawai, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 18 Desember 2006 3304 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 3.000.000,002 18 Desember 2006 3306 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,003 18 Desember 2006 3307 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.400.000,004 18 Desember 2006 3308 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.750.000,005 18 Desember 2006 3309 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.700.000,006 18 Desember 2006 4246 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,007 18 Desember 2006 4248 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.900.000,008 18 Desember 2006 4249 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.800.000,009 18 Desember 2006 4251 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,0010 18 Desember 2006 4252 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0011 18 Desember 2006 4253 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0012 18 Desember 2006 4254 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 1.000.000,0013 18 Desember 2006 4255 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.500.000,0014 18 Desember 2006 4256 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,0015 18 Desember 2006 4272 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 500.000,0016 18 Desember 2006 4274 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 900.000,0017 18 Desember 2006 4273 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 900.000,0018 29 Desember 2006 4873 Bantuan biaya pengobatan pegawai Sekretariat Daerah 2.000.000,00

31.350.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.10 (Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia , BAU)(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 31 Mei 2006 2014 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Riau 65.000.000,002 31 Mei 2006 2023 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Riau 95.000.000,003 22 September 2006 1572 Bantuan kpd Biro Umum guna biaya Pelayanan Tamu-tamu Pemprov Ria 35.000.000,004 18 Oktober 2006 3080 Bantuan dlm rangka Kunker tamu-tamu Pemda yg dilaksankan oleh Biro Umum 44.000.000,00

239.000.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.01.04.1. (Biaya Peralatan Kebersihan & Bhn Pembersih), BHP, Blnj Barang & Jasa(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 22 September 2006 1616 Dibayar pengihan pertama atas pemasangan pengharum ruangan & toilet 7.437.970,002 22 September 2006 1618 Dibayar pengihan kedua atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,003 22 September 2006 1619 Dibayar pengihan ketiga atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,004 22 September 2006 1620 Dibayar pengihan keempat atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,005 22 September 2006 1621 Dibayar pengihan kelima atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,006 22 September 2006 1622 Dibayar pengihan keenam atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,007 22 September 2006 1624 Dibayar pengihan ketujuh atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,008 22 September 2006 1625 Dibayar pengihan kedelapan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 7.437.970,009 22 September 2006 1626 Dibayar pengihan kelima atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0010 22 September 2006 1627 Dibayar pengihan keenam atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0011 22 September 2006 1629 Dibayar pengihan ketujuh atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0012 22 September 2006 1630 Dibayar pengihan kedelapan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0013 22 September 2006 1631 Dibayar pengihan kesembilan atas pemasangan pengharum ruangan & toile 4.710.285,0014 20 Oktober 2006 3286 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,0015 20 Oktober 2006 3287 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,0016 20 Oktober 2006 3288 Biaya pemasangan pengharum ruangan di kediaman Asisten I 4.693.500,00

17 08 Desember 2006 1367BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 14.875.900,00

18 08 Desember 2006 1368BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan GDaerah) 19.166.700,00

19 08 Desember 2006 1369BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KnGubernur) 41.519.500,00

20 08 Desember 2006 1370BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KnGubernur) 14.025.000,00

21 08 Desember 2006 1371BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan RumaDinas Sekda) 9.900.000,00

22 08 Desember 2006 1372BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan VIP RoomLancang Kuning) 35.050.000,00

23 08 Desember 2006 1373BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya desinf ektan ruanngan KantoGubri) 14.895.000,00

24 08 Desember 2006 1374BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 18.840.000,00

25 08 Desember 2006 1375BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang keg rutin Biro Umum ( biaya pengharum ruangan KantoGubri) 28.792.500,00

294.200.285,00

Lamp A. 4-2

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.02.16.1 (Biaya Kehumasan) Biaya Jasa Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)

1 19 Juli 2006 1085 Biaya penanyangan paket informasi pembangunan melalui TVRI Jakarta 64.000.000,00

2 21 Juli 2006 1170 Biaya peliputan TVRI Jkt acara tradisi bakar tongkang dan peninjauan proyek multi years 20.000.000,00

3 19 September 2006 1221Biaya utk wartawan lokal & humas yg meliput keg Penentuan/Penetapan Prov Riau sbg tuan rumah PON XVIII 15.000.000,00

4 19 September 2006 1224 Biaya penerbitan iklan advertorial surat kabar Republika 45.000.000,005 19 September 2006 1226 Biaya wawancara harian Suara Karya & suara pembaharuan dengan Gebernur 10.000.000,00

6 19 September 2006 1228 Biaya utk wartawan yg meliput Penetapan Prov Riau sbg tuan rumah PON XVIII di rumah Dinas Wapres 30.000.000,00

7 27 September 2006 1992 Biaya dlm rangka dialog (live) bersama Menteri PAN tentang PAN di Studio IV TVRI Jkt 22.000.000,00

8 29 September 2006 2139 Biaya dlm rangka liputan rekaman himbauan Gubri menjelang Ramadhan 1427 H 17.000.000,00

9 20 Oktober 2006 3269Biaya pemasangan baliho selamat datang peserta lokakarya nasional Pemantauan & Evaluasi pelaksanaan kebijakan pendayagunaan aparatur negara 18.000.000,00JUMLAH 241.000.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Ria), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.04.04.1 (Biaya Sewa Perlengkapan Kantor) Biaya Sewa Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)

1 06 Desember 2006 136 Biaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa mini garden) 27.000.000,00

2 07 Desember 2006 1104 BIaya Kesekretariatan dlm rangka pertemuan Gubernur Lemhanas dg Pemda Riau (sewa mini garden) 10.500.000,00

3 08 Desember 2006 1400 BIaya Kesekretariatan dlm rangka penandatanganan Nota Kesepakatan KUA (biaya sewa lighting) 14.000.000,00

4 08 Desember 2006 1403 BIaya Kesekretariatan dlm rangka Open House Idul Fitri 1427H (biaya sewa mini garden) 12.500.000,00

5 08 Desember 2006 1413 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa kursi) 8.000.000,00

6 08 Desember 2006 1417 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (sewa mini garden) 22.500.000,00JUMLAH 72.000.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Ria), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/PersonaliaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.02.03.01.1 (Biaya Cetak) Biaya Cetak & Penggandaan Kepeluan Kantor, Belanja Barang & Jasa.(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)

1 05 Desember 2006 59 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak undangan) 4.375.000,00

2 05 Desember 2006 60 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak ) 4.830.000,00

3 05 Desember 2006 103 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak & penggandaan) 4.615.000,00

4 05 Desember 2006 114 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak jadwal Kunker ) 8.825.000,00

5 05 Desember 2006 127 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak & penggandaan) 9.000.000,006 08 Desember 2006 1389 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak ) 4.500.000,00

7 08 Desember 2006 1426BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak bahan pertemuan dDPD) 4.500.000,00

8 13 Desember 2006 2305 BIaya Kesekretariatan dlm rangka menunjang kegiatan rutin Biro Umum (biaya cetak amplop) 4.000.000,00JUMLAH 44.645.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.01.10.01.1 (Biaya Transportasi), Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia AKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.15.03.1 (Biaya Dukungan Tgs Kesekretariatan Daerah Prov Riau), Bi. Dukungan Adm Kesekretariatan, Blnj Pegawai/Personalia(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang sama

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 08 Desember 2006 Bantuan biaya dukungan tugas kesekretariatan daerah prov Riau dlm rangka acara Hala Bi Halal di 50.000.000,00

JUMLAH 50.000.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.03.1.02.05.03.1 (Biaya Makanan & Minuman Tamu), Biaya Makan Minuman Kantor, Belanja Barang & JasaAKUN SEHARUSNYA : 2.01.03.1.01.10.03.1 (Biaya Cinderamata), Biaya Tamu, Belanja Pegawai/Personalia(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp)1 29 Desember 2006 5168 Bantuan biaya utk keperluana tamu-tamu Pemda prov Riau (pembelian souvenir/sepatu & pena 11.500.000,00

2 29 Desember 2006 5169 Bantuan biaya utk keperluana tamu-tamu Pemda prov Riau (pembelian souvenir/tas) 16.000.000,00JUMLAH 27.500.000,00TOTAL SALAH BEBAN 999.695.285,00

Lamp A 6-1

Lampiran A.6-1

REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP

SATKER : BAPPEDA

NO REK : 2.01.06.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.06.1.01.05.05.1.Biaya Pembinaan Olahraga, Seni Budaya dan Rohani 93 01 Agustus 2006 Biaya pesanan konsumsi utk kegiatan olah raga kantor Bappeda 5.400.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

Sub Total (1) 5.400.000,00

1 2.01.06.1.01.05.12.1. Biaya Tenaga Ahli dan Advokasi 183 08 September 2006Biaya konsumsi makan & minum utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 1.884.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

2 181 08 September 2006Biaya pembelian ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 3.950.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

3 197 08 September 2006Biaya konsumsi makan & minum utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 616.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

4 365 08 September 2006Biaya penggantian tiket a.n. Lala Kolopaking utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 2.300.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian

6 133 05 Oktober 2006Biaya fotokopi bahan utk keperluan tim ahli & advisory pada Bappeda Prov Riau 3.500.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

9 134 05 Oktober 2006Biaya pembelian ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 4.875.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

10 131 05 Oktober 2006Biaya penggantian tiket a.n. Lala Kolopaking utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 1.216.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian

11 274 05 Oktober 2006Biaya penggantian tiket utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 4.550.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian

12 198 10 Oktober 2006Biaya penggantian tiket utk keperluan Tim Ahli & Advisory pada Bappeda Prov Riau 5.600.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian

13 130 10 Oktober 2006Biaya penggantian tiket a.n. Bambang Juanda utk tenaga ahli & advisory pada Bapperda Prov Riau 1.019.000,00 tdk ada faktur bukti pembelian

14 226 08 Nopember 2006 Biaya konsumsi utk tenaga ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 3.750.000,00 tidak ada faktur

15 223 08 Nopember 2006Biaya akomodasi utk keperluan tim Ahli & advisory pd Bappeda Prov Riau 4.900.000,00 tidak ada faktur

16 26 08 Nopember 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 600.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

18 538 28 Nopember 2006 Biaya ATK utk keperluan Tim Ahli & Advisory pd Bappeda Prov Riau 4.825.000,00 tdk ada faktur dr toko/rekananSub Total (2) 43.585.000,00

1 2.01.06.1.01.05.17.1.Biaya Dukungan dan Pelatihan Kursus Teknis 475 26 Juni 2006 Biaya bantuan dlm rangka One Day Motivision Workshop KAPEMARY 2.500.000,00

tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara

3 203 01 Desember 2006Bantuan kontribusi dlm rangka mengikuti Bimtek Penyusunan APBD 2007 a.n. Haris Pujiono 3.500.000,00

tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara

4 202 01 Desember 2006Bantuan kontribusi dlm rangka mengikuti Bimtek Penyusunan APBD 2007 a.n. Ronny B Leksono 3.500.000,00

tdk ada bukti pembayaran kpd penyelenggara

Sub Total (3) 9.500.000,00TOTAL (1)+(2)+(3) 58.485.000,00

Lamp A 6-1

NO REK : 2.01.06.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Pakai Habis KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.02.01.01.1.Biaya Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 340 26 Juni 2006 Biaya pembelian alat listrik utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 18.000.000,00 tdk ada BA Serah terima barang

2 200 01 Oktober 2006 Biaya pembelian alat listrik & elektronik utk kantor Bappeda Prov Riau 18.909.000,00 tdk ada BA Serah terima barang

3 9 01 Oktober 2006 Biaya pembelian alat listrik & elektronik utk kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tdk ada faktur dr toko/rekananJumlah (1) 38.909.000,00

1 2.01.06.1.02.01.02.1. Biaya Alat Tulis Kantor 66 26 Juni 2006 Biaya pembelian BKU utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 200.000,00 tdk ada faktur dr toko2 198 15 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 6.913.000,00 tdk ada BA serah terima

3 335 15 Agustus 2006 Biaya pengadaan ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 9.910.000,00 tdk ada BA serah terima4 291 28 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.094.000,00 tdk ada faktur dr toko5 292 28 Agustus 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.250.000,00 tdk ada faktur dr toko6 8 01 Oktober 2006 Biaya pembelian ATK utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima

Jumlah (2) 45.367.000,00

1 2.01.06.1.02.01.04.1.Biaya Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 535 27 Desember 2006 Biaya pembelian alat kebersihan & bahan pembersih kantor Bappeda 4.600.000,00 tdk ada faktur

Jumlah (3) 4.600.000,00

2 446 28 Agustus 2006Biaya pengisian tabung pemadam Kebakaran utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 3.000.000,00 tdk ada faktur dr tokoJumlah (4) 3.000.000,00Jumlah (1) + (2) + (3) + (4) 91.876.000,00

NO REK : 2.01.06.1.02.02 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Jasa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET8 468 27 Desember 2006 Biaya penggantian pesawat telepon Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima

9 469 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan & perbaikan pesawat telepon Bappeda Prov Riau 19.875.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah (1) + (2) + (3) + (4) 39.875.000,00

NO REK : 2.01.06.1.02.03 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Cetak & Penggandaan Keperluan KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.02.03.01.1. Biaya Cetak 339 26 Juni 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.750.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan

2 337 26 Juni 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 19.675.000,00 tdk ada BA serah terima

3 201 15 Agustus 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 19.222.500,00 tdk ada BA serah terima

4 376 20 September 2006 Biaya pekerjaan pembelian bahan cetakan keperluan kantor Bappeda 3.764.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan

5 6 01 Oktober 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 17.902.500,00 tdk ada BA serah terima

6 439 01 Oktober 2006 Biaya pembelian bahan cetakan keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekananJumlah (1) 65.314.000,00

1 2.01.06.1.02.03.02.1. Biaya Foto Copy 34 09 Juni 2006 Biaya fotokopi utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 2.000.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekanan

2 285 28 Agustus 2006 Biaya fotokopi utk keperluan Kantor Bappeda Prov Riau 3.500.000,00 tidak ada faktur dari toko/rekananJumlah (2) 5.500.000,00

Lamp A 6-1

1 2.01.06.1.02.03.04.1. Biaya Dokumentasi 336 26 Juni 2006Biaya pembelian alat-alat dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 2.550.000,00 tdk ada faktur

2 307 15 September 2006Biaya pembelian peralatan dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 3.000.000,00 tdk ada faktur

3 443 30 Oktober 2006Biaya pembelian peralatan dokumentasi utk keperluan kntr Bappeda Prov Riau 2.700.000,00 tdk ada fakturJumlah (3) 8.250.000,00Jumlah (1) + (2) + (3) 79.064.000,00

NO REK : 2.01.06.1.02.05 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Makanan & Minuman KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.02.05.02.1.Biaya Makanan dan Minuman Rapat 310 26 Juni 2006 Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman rapat dg instansi terkait 11.025.000,00 tdk ada BA serah terima

3 7 26 Juni 2006 Biaya makan & minuman rapat Kantor Bappeda Prov Riau 4.000.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

4 9 01 Agustus 2006 Biaya makan & minuman rapat Kantor Bappeda Prov Riau 4.800.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

6 4 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum dlm rangka rapat Bappeda Prov Riau bln Juni 06 2.555.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

7 283 28 Agustus 2006 Biaya pesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda Prov Riau 3.562.500,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

8 282 28 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda Prov Riau bln Agt 06 4.350.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

9 438 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi dlm rangka rapat dg instansi terkait keperluan kantor Bappeda Prov Riau 375.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

11 452 21 Nopember 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman rapat utk keperluan kantor Bappeda 4.620.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekananJumlah (1) 35.287.500,00

1 2.01.06.1.02.05.03.1. Biaya Makanan dan Minuman Tamu 312 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk kantor Bappeda Prov Riau 4.995.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

2 313 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu utk kantor Bappeda Prov Riau utk bln Mei 06 4.930.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

3 311 26 Juni 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu utk kantor Bappeda Prov Riau utk bln Juni 06 4.970.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

4 33 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu kantor Bappeda Prov Riau 4.427.500,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

5 184 01 Agustus 2006Biaya pesanan konsumsi makan & minum tamu kantor Bappeda Prov Riau 1.440.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

6 280 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Juli 06 4.800.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

7 279 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Agt 06 4.095.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

8 281 28 Agustus 2006Biaya pemesanan konsumsi makan & minum rapat Bappeda prov Riau utk bln Agt 06 4.950.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

10 309 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 4.000.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

11 311 30 Oktober 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 3.160.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

12 525 27 Desember 2006Biaya pesanan konsumsi makanan & minuman tamu utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 1.250.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekananJumlah (2) 43.017.500,00Jumlah (1) + (2) 78.305.000,00TOTAL BELANJA BARANG & JASA 289.120.000,00

Lamp A 6-1

NO REK : 2.01.06.1.03.01 BAU, Blnj Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.03.01.01.1.Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah 253 26 Juni 2006 Biaya perjalanan dinas ke Dumai a.n. Emrizal Pakis, 11-12 Juni 06 1.950.000,00 tdk ada SPPD

2 167 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Heri Indra Putra, 1-4 Sept 06 1.600.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan

3 169 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Suyono, 1-4 Sept 06 1.200.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan

4 170 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. Akhyan Fajri, 1-4 Sept 06 1.200.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuan

5 ???? 05 September 2006 Biaya perjalanan dinas ke Inhil a.n. OK Donie Asmond, 1-4 Sept 06 750.000,00 tdk ada ttd & stempel instansi tujuanJumlah (1) 6.700.000,00

1 2.01.06.1.03.01.02.1.Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah 95 26 Juni 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Heri Indra Putra 4.328.000,00 tdk ada SPPD, SPT

2 112 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Dahrius Husein, 1-4 Juni 06 4.728.000,00 tdk ada SPPD3 47 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Palembang a.n. Herdi Salioso 5.228.000,00 tdk ada SPPD, SPT4 46 01 Agustus 2006 Biaya perjalanan dinas ke Palembang a.n. Sumarni 4.028.000,00 tdk ada SPPD, SPT

6 52 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Sri Marleni, 16-19 Agt 06 4.328.000,00 tdk ada SPPD

7 51 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Hj. Aridawati, 16-19 Agt 06 3.528.000,00 tdk ada SPPD8 301 01 Oktober 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Emrizal Pakis 6.200.000,00 tdk ada SPPD

9 450 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. RM Yamin 4.728.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD

10 559 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Heri Indra Putra 4.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD

11 636 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Ribnandar, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD

12 277 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Suyono, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD

13 630 01 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas ke Jakarta a.n. Sumarni, 28 sd 31 Agt 06 3.528.000,00stempel instansi tujuan tdk sesuai dg yg tertera di SPPD

Jumlah (2) 52.208.000,00Jumlah (1) + (2) 58.908.000,00

NO REK : 2.01.06.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Bangunan GedungNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.04.01.01.1.Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja 98 01 Agustus 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan AC kantor Bappeda Prov Riau 18.496.500,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll

2 11 01 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan gedung kantor Bappeda 17.250.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll

4 440 01 Nopember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 8.650.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll

5 16 06 Nopember 2006 Biaya pekerjaan pembersihan kantor luar ruangan/taman 5.000.000,00 tdk ada faktur

6 544 27 Desember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 4.500.000,00 tdk ada faktur

7 660 27 Desember 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan gedung kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dllJumlah 73.896.500,00

Lamp A 6-1

12 ????? 01 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan kendaraan dinas kantor Bappeda Prov Riau 18.535.000,00 tdk ada BA serah terima

15 10 01 Oktober 2006 Dibayar pekerjaan pemeliharaan kendaraan dinas Bappeda Prov Riau 18.535.000,00 tdk ada BA serah terima

29 661 27 Desember 2006 Biaya perbaikan & penggantian spare part kendaraan dinas Bappeda 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terimaJumlah 57.070.000,00

NO REK : 2.01.06.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Alat-alat Kantor & Rumah TanggaNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.04.03.01.1. Biaya Pemeliharaan Alat Kantor ???? 26 Juni 2006 Biaya pekerjaan pemeliharaan meja & kursi utk kantor Bappeda 19.360.000,00 tdk ada BA serah terima, dll

2 334 01 Agustus 2006Biaya pemeliharaan lemari ruangan perpustakaan utk keperluan kantor Bappeda 20.000.000,00 tdk ada BA serah terima, dll

3 13 01 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 14.400.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll

4 441 30 Oktober 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 20.000.000,00 tdk ada SPK, BA serah terima, dll

5 530 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 19.500.000,00 tdk ada BA serah terima, dll

7 659 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan alat kantor utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 19.750.000,00 tdk ada BA serah terima, dllJumlah (1) 113.010.000,00

1 2.01.06.1.04.03.03.1. Biaya Pemeliharaan Komputer 294 26 Juni 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer 10.125.000,00 tdk ada BA serah terima2 225 01 Agustus 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadnag komputer 10.230.000,00 tdk ada BA serah terima

3 309 01 September 2006Biaya pekerjaan pemeliharaan ruangan perpustakaan keperluan Bappeda 6.240.000,00 tdk ada BA serah terima

4 12 01 Oktober 2006Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer utk keperluan kantor Bappeda Prov Riau 9.790.000,00 tdk ada BA serah terima

6 531 27 Desember 2006 Biaya pemeliharaan & penggantian suku cadang komputer 10.560.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah (2) 46.945.000,00Jumlah (1) + (2) 159.955.000,00

NO REK : 2.01.06.1.04.05 BAU, Belanja Pemeliharaan, Bi Pemeliharaan Buku PerpustakaanNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.06.1.04.05.01.1. Biaya Pemeliharaan Buku 442 30 Oktober 2006Biaya pembelian buku & bhn bacaan keperluan kantor Bappeda Prov riau 2.500.000,00 tdk ada faktur dari toko/rekanan

2 10 05 Oktober 2006Biaya pemeliharaan ruangan perpustakaan keperluan Bappeda Prov Riau 6.250.000,00 tdk ada BA serah terimaJumlah 8.750.000,00TOTAL BELANJA PEMELIHARAAN 225.775.000,00

TOTAL DITINDAKLANJUTI 13 JUNI 2007 632.288.000,00

Lamp 6-2

REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH

SATKER: BAPPEDA

AKUN YG TERCATAT : 2.01.06.1.01.05.17.1 (Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis), Bi Pengembangan SDM, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.06.1.03.01.02.1 (Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah), Biaya Perjlanan Dinas, Blnj Perjalnaan Dinas, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda)

NO TGL BKU NO BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA KET

1 26 Juni 2006 28Bantuan biaya dlm rangka mengikuti workshop Pengelolaan Keuangan Daerah Pegawai Bappeda di Jkt 2.940.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1

uang diberikan utk tiket & lumpsum. Total Kuitansi Rp4.440.000,00

2 26 Juni 2006 29Bantuan biaya dlm rangka mengikuti workshop Pengelolaan Keuangan Daerah Pegawai Bappeda di Jkt 2.940.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1

uang diberikan utk tiket & lumpsum. Total Kuitansi Rp4.440.000,00

3 26 Juni 2006 11 Bantuan biaya dlm rangka mengikuti Diklat Hutang & Pinjaman LN di Padang 894.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

4 26 Juni 2006 17Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Lokakarya Rencana aksi Nasional Pendidikan di Medan, 1.194.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

5 26 Juni 2006 309Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Madya di Yogyakarta, 3.500.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

6 01 Agustus 2006 16Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Madya di Yogyakarta, 5 sd 23 Jun 06 3.523.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

7 01 Agustus 2006 16Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Pelatihan Pelaksanaan & Penatausahaan APBD berdsrkan Permendagri No.13 th 2006 di Yogyakarta, 11 sd 14 Juli 06 5.528.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1

uang diberikan utk tiket & lumpsum, total kuitansi Rp7.578.000,00

8 01 Agustus 2006 33Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perencana Tk Muda di Medan, 20 sd 30 Agt 06 2.394.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

9 27 Desember 2006 517Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Bimtek & Mekanisme Penyusunan Adm Dokumen Kontrak Bagi Panitia Pengadaan Barang & Jasa th 2006, 3.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

10 27 Desember 2006 516Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Bimtek & Mekanisme Penyusunan Adm Dokumen Kontrak Bagi Panitia Pengadaan Barang & Jasa th 2006, 3.678.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

11 27 Desember 2006 519Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Penyusunan Dokumen RPJPD, RPJMD, & RKPD di Hotel Oasis Amir tgl 5-9 Nop 06. 4.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsum

12 27 Desember 2006 520Bantuan biaya untuk pagawai Bappeda dlm rangka mengikuti Diklat Penyusunan Dokumen RPJPD, RPJMD, & RKPD di Hotel Oasis Amir tgl 5-9 Nop 06, 3.928.000,00 2.01.06.1.03.01.02.1 uang diberikan utk tiket & lumpsumJUMLAH 39.375.000,00

Lampiran A. 7-1REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP

SATKER : BALITBANG

NO REK : 2.01.08.1.01.05 BAU, Belanja Peg/Personalia, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp)

1 2.01.08.1.01.05.17.1 Biaya Dukungan Pelatihan & Kursus Teknis 30 Desember 2006Dukungan biaya konsumsi/nasi kotak utk peserta pelatihan alat peraga guru IPA/sains IPTEK oleh RM Mulia Baru 3.240.000,00tdk ada faktur

2 30 Desember 2006Dukungan biaya konsumsi/nasi kotak utk peserta pelatihan alat peraga guru IPA/sains IPTEK oleh RM Mulia Baru 2.160.000,00tdk ada faktur

td ada bu t

3 30 Nopember 2006Biaya perjalanan dinas & kontribusi mengikuti Diklat Tata Naskah di Jkt, 29 Nop sd 1 Des 06, a.n. Suirman 5.600.000,00pembayaran biaya kontribusi

JUMLAH (1) 11.000.000,00

1 2.01.08.1.01.05.19.1Biaya Dukungan Penelitian (Karya Ilmiah, Artikel) 29 Desember 2006Biaya pembuatan laporan Master Plan Kantor Balitbang oleh CV Fandi Utama 375.000,00 tdk ada faktur

2 29 Desember 2006Biaya rapat pembuatan laporan Master Plan Kantor Balitbang 3.625.000,00(Stempel di Tanda Terima :

3 29 Desember 2006Biaya perbanyak laporan awal Penelitian Mandiri Kantor Balitbang oleh CV Kartika Jaya 4.600.000,00tdk ada faktur

4 29 Desember 2006Biaya perbanyak laporan akhir Penelitian Mandiri Kantor Balitbang oleh CV Kartika Jaya 4.900.000,00tdk ada faktur

JUMLAH (2) 13.500.000,00TOTAL (1) & (2) 24.500.000,00

NO REK : 2.01.08.1.02.01 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Bahan Habis Pakai KantorNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.08.1.02.01.02.1 Biaya Alat Tulis Kantor 29 Desember 2006Biaya pembelian alat tulis kantor keperluan Kantor Balitbang 4.535.500,00tdk ada faktur

JUMLAH (1) 4.535.500,00

2 2.01.08.1.02.01.04.1Biaya peralatan & kebersihan & bahan pembersih 29 September 2006Biaya pembelian alat kebersihan utk keperluan kantor Balitbang 3.800.000,00tdk ada faktur

JUMLAH (2) 3.800.000,00JUMLAH (1) & (2) 8.335.500,00

JUMLAH BELANJA BARANG & JASA 32.835.500,00

NO REK : 2.01.08.1.03.01 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan Dinas NO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka penyelarasan data akhir tim penilai penelitian mandiri Kab Inhil

ke 1.600.000,00

tdk ada SPT, SPPD

2 29 Desember 2006Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka koordinasi kegiatan penelitian di Kab/Kota se Prov RiaKab Rohul

u di 1.335.000,00

tdk ada SPT, SPPD

JUMLAH 2.935.000,00

NO REK : 2.01.08.1.04.01 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Bangunan GedungNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.08.1.04.01.01.1 Biaya pemeliharaan gedung tempat kerja 29 Desember 2006Biaya pengecatan ruang penelitian Balitbang Prov Riau olrh CV Fandi Utama 2.650.000,00tdk ada faktur

2 29 Desember 2006Biaya pengecatan ruang penelitian Balitbang Prov Riau olrh CV Fandi Utama 3.750.000,00tdk ada faktur

6.400.000,00

NO REK : 2.01.08.1.04.02 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat AngkutanNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.08.1.04.02.01.1Biaya pemeliharaan alat angkutan darat bermotor 29 Desember 2006Penggantian alat kendaraan dinas kantor Balitbang oleh PT Suka Fajar 3.114.750,00tdk ada faktur

3.114.750,00

NO REK : 2.01.08.1.04.03 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat Kantor & Rumah TanggaNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.08.1.04.03.01.1 Biaya pemeliharaan alat kantor 29 Desember 2006Biaya service & penggantian freon AC kantor Balitbang 4.700.000,00tdk ada faktur

4.700.000,00

NO REK : 2.01.08.1.04.04 BAU, Belanja Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan Alat-alat Studio & KomunikasiNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.01.08.1.04.04.02.1 Biaya pemeliharaan alat komunikasi 29 Desember 2006Biaya penggantian drum faximile oleh CV Fandi Utama 1.750.000,00tdk ada faktur

2 29 Desember 2006Biaya pembelian pita & tinta faximileoleh CV Fandi Utama 2.600.000,00tdk ada faktur

4.350.000,00JUMLAH BIAYA PEMELIHARAAN 18.564.750,00

TOTAL BKT TDK LENGKAP 54.335.250,00

Lamp A- 72

REKAPITULASI BELANJA YANG DIBEBANKAN PADA AKUN YANG SALAH

SATKER: BALITBANG

AKUN YG TERCATAT : 2.01.08.1.01.05.17.1 (Biaya Dukungan Pelatihan dan Kursus Teknis), Bi Pengembangan SDM, Blnj Pegawai, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.08.1.03.01.02.1 (Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah), Biaya Perjlanan Dinas, Blnj Perjalnaan Dinas, BAU(Salah Pembebanan di Obyek pada Jenis Belanja yang berbeda)

NO TGL BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA

1 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 4.028.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1

2 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.278.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1

3 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.278.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1

4 29 Desember 2006 Biaya perjalanan dinas pegawai Balitbang, dlm rangka mengikuti seminar PILKADA di Bogor, 11-14 Des 06 3.128.000,00 2.01.08.1.03.01.02.1 13.712.000,00

AKUN YG TERCATAT : 2.01.08.1.01.02.02.06.1 (Biaya kawat/faximile/SSb), Bi Jasa Kantor, Blnj Barang dan Jasa, BAUAKUN SEHARUSNYA : 2.01.08.3.13.02.1 (Belanja Modal Alat-alat Komunikasi), BM Alat-alat Studio & Alat-alat Komunikasi (Salah Pembebanan di Obyek pada Kelompok Belanja yang berbeda)

NO TGL BKU URAIAN JML (Rp) AKUN SEHARUSNYA1 29 Desember 2006 Pembelian faximile Kantor Balitbang 4.950.000,00 2.01.08.3.13.02.1

2 29 Desember 2006 Biaya pembelian spare park faximile Kantor Balitbang 3.083.964,00 2.01.08.3.13.02.1 8.033.964,00

TOTAL SALAH BEBAN 21.745.964,00

Lamp A. 8-1

REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAPSATKER : DINAS PENDIDIKAN

NO REK : 2.11.01.1.01.05 BAU, Belanja Pegawai, Biaya Pengembangan SDMNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET1 2.11.01.1.01.05.17.1 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang

& jasa bid konstruksi serta ujiansertifikasi keahlian4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari

penyelenggara

2 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa bid konstruksi serta ujiansertifikasi keahlian

4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

3 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

4 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

5 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

6 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

7 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

8 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis bid pengadaan barang & jasa Kepres 80/2003 serta ujian sertifikasi keahlian

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

9 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

10 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

11 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

12 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

13 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

14 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pemantapan pembekalan dan ujian sertifikasi profesi pengadaan barang dan jasa pemerintah

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

15 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129

3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

16 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129

3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

17 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129

3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

18 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129

3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

19 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis keuangan angkatan ke-129

3.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

20 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah

4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

21 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah

4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

22 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah

4.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

23 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

24 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

25 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus bimbingan workshop editing audio dan video

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

26 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pelatihan nasional kearsipan di era multi media

3.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

27 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis pelatihan nasional kearsipan di era multi media

3.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

28 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus temu konsultasi penjabaran kebijakan ditjen PLS th 2006

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

29 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus temu konsultasi penjabaran kebijakan ditjen PLS th 2006

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

30 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

31 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

Lamp A. 8-1

32 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Dasar-dasar Akuntansi dlm rangka penyusunan APBD 2006

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

33 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Dasar-dasar Akuntansi

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

34 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus teknis Bintek Pengelola perpustakaan untuk petugas perpustakaan umum, sekolah, dan perpustakaan khusus

2.000.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

35 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus pelatihan pengelola PAUD TRegional I BP PLSP Medan

2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

36 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan

2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

37 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan

2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

38 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus diklat instruktur/TOT Tutor PAUD Tk Regional I BP PLSP Medan

2.500.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

39 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

40 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

41 05 Oktober 2006Biaya dukungan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan dan kursus penilaian angka kredit KurbuPak Kurtup Guru TTK

3.750.000,00 tdk ada kuitansi dari penyelenggara

42

27 Desember 2006

Biaya bantuan kepada pegawai Diknas untuk dukungan pelatihan komputer 50 orang Pegawai Dinas Pendidikan

87.500.000,00

tdk ada kuitansi pembayaran ke Lami Komputer oleh msg2 peserta

43

20 Juli 2006

Biaya bantuan kepada pegawai Diknas untuk pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt , 24 - 25 Apr 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

44

20 Juli 2006

Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 23 -24 Apr 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

45

20 Juli 2006

Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 23 - 24 Apr 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

46

20 Juli 2006

Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

47

20 Juli 2006

Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

48

20 Juli 2006

Biaya pelatihan & diklat Pengelolaan Keuangan Daerah oleh P3KN di Jkt untuk pegawai Diknas, 27 - 28 Mar 06

2.950.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

49

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAKSTAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

50

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

51

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

52

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAKSTAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

53

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

54

20 Juli 2006

Biaya pegawai Diknas untuk kursus & pelatihan Bintek Pemantapan Tugas Bendahara oleh LPAK-STAN, di Jkt, 7 - 9 Juni 2006,

3.750.000,00

tdk ada kuitansi dari penyelenggara

JUMLAH 271.700.000,00

NO REK : 2.11.01.1.02.02.06.1 BAU, Belanja Barang & Jasa, Biaya Jasa KantorNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET1 2.11.01.1.02.02.06.1. 491 19 September 2006Biaya kawat/fax/SSB Dinas Pendidikan bln Juli sd Sept 06 (TW III) 9.875.000,00 tdk ada faktur

2 493 19 September 2006Biaya kawat/fax/SSBN TW III pada BPG 750.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (1) 10.625.000,00

1 2.11.01.1.02.02.07.1 4954 19 September 2006Biaya paket/pengiriman Dinas Pendidikan bln Juli sd Sept 06 (TW III 12.500.000,00 tdk ada fakturJUMLAH (2) 12.500.000,00JUMLAH (1) & (2) 23.125.000,00

NO REK : 2.11.01.1.03.01.02.1 BAU, Belanja Perjalanan Dinas, Biaya Perjalanan DinasNO KODE REKENING NO BKU TGL BKU URAIAN JUMLAH (Rp) KET

1 2.11.01.1.03.01.02.1. 515 19 September 2006Dibayar SPPD pegawai Diknas, 4-6 Juli 06 ke UI Depok 3.210.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan

2 516 19 September 2006Dibayar SPPD pegawai Diknas, 4-6 Juli 06 ke UI Depok 2.760.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan

3 297 30 Juni 2006 Dibayar SPPD pegawai Diknas, 24-26 April 06 ke UPI Bandung 3.310.000,00stempel SPPD tdk sama dg tujuan

4 304 30 Juni 2006 Dibayar SPPD pegawai Diknas, 26-29 April 06 ke UPI Bandung 3.160.000,00 tdk ada SPPDJUMLAH 12.440.000,00

A. 9-1Lampiran A. 9-1

REKAPITULASI BUKTI TDK LENGKAP

SATKER: RSUD

REK : 2.10.02.1.01.05.17.1 Biaya dukungan pelatihan & kursus teknisNO KODE REKENING TGL BKU URAIAN JUMLAH KET

1 2.10.02.1.01.05.17.1 05 Mei 2006Pembayaran bi. Pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/134.04, 17 Apr 2006 2.500.000,00

tdk ada kuitansi pembayaran ke penyelenggara

2 05 Mei 2006Pembayaran bi. Pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/205.04, 3 Mar 2006 900.000,00

tdk ada kuitansi pembayaran ke penyelenggara

3 05 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/204.04, 28 Mar 2006 475.000,00 tdk ada undangan

4 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/72.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

5 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/73.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

6 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/74.05, 12 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

7 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/82.05, 15 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan

8 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/84.05, 15 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan

9 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/87.05, 17 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan

10 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/88.05, 17 Mei 2006 75.000,00 tdk ada undangan

11 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.3/Sekr/UP/RSUD/91.05, 16 Mei 2006 325.000,00 tdk ada undangan

12 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.2/Sekr/UP/RSUD/105.05, 16 Mei 2006 325.000,00 tdk ada undangan

13 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/33.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

14 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/34.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

15 22 Mei 2006Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 893.4/Sekr/UP/RSUD/35.05, 8 Mei 2006 25.000,00 tdk ada undangan

16 07 Juni 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no.624/ST/2006, 8 Juni 2006 200.000,00tdk ada kuitansi pembayaran kpd penyelenggara

17 07 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 625/ST/2006, 8 Juni 06 375.000,00 tdk ada undangan

18 07 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 626/ST/2006, 8 Juni 06 375.000,00 tdk ada undangan

19 13 Juni 2006 Pembayaran bi. Adm, ujian, dan uang saku pegawai RSUD no. 653/ST/2006, 13 Juni 06 1.800.000,00tdk ada undangan & kuitansi pembayaran bi adm

20 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 638/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan

21 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 671/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan

22 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 672/ST/2006, 10 Juni 06 250.000,00 tdk ada undangan

23 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 674/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan

24 13 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 673/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan

25 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 675/ST/2006, 17 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan

26 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 677/ST/2006, 17 Juni 06 25.000,00 tdk ada undangan

27 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 679/ST/2006, 12 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan

A. 9-1

28 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 654/ST/2006, 13 Juni 06 50.000,00 tdk ada undangan

29 23 Juni 2006Pembayaran bi. Pelatihan, bi. Hidup, & uang saku a.n Bariah berdasar srt tgs no. 687/ST/2006, 20 Juni 06 4.820.000,00

tdk ada undangan & kuitansi pembayaran

30 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 714/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan

31 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 713/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan

32 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 712/ST/2006, 21 Juni 06 75.000,00 tdk ada undangan

33 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 703/ST/2006, 23 Juni 06 100.000,00 tdk ada undangan

34 23 Juni 2006 Pembayaran uang saku a.n pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 700/ST/2006, 24 Juni 06 100.000,00 tdk ada undangan

35 01 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 709/ST/2006, 25 Juni 06 150.000,00 tdk ada undangan

36 01 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 709/ST/2006, 25 Juni 06 150.000,00 tdk ada undangan

37 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 735/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan

38 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 736/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan

39 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 734/ST/2006, 3 Juli 06 75.000,00 tdk ada undangan

40 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 750/ST/2006, 5 Juli 06 50.000,00 tdk ada undangan

41 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 749/ST/2006, 5 Juli 06 50.000,00 tdk ada undangan

42 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 755/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

43 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 757/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

44 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 754/ST/2006, 6 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

45 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 783/ST/2006, 13 Juli 06 100.000,00 tdk ada undangan

46 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 782/ST/2006, 13 Juli 06 100.000,00 tdk ada undangan

47 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 780/ST/2006, 13 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

48 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 798/ST/2006, 18 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

49 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 781/ST/2006, 18 Juli 06 125.000,00 tdk ada undangan

50 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 797/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan

51 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 796/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan

52 30 Juli 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 795/ST/2006, 20 Juli 06 150.000,00 tdk ada undangan

53 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 854/ST/2006, 4 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan

54 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 885/ST/2006, 3 Agt 06 475.000,00 tdk ada undangan

55 04 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 914/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan

56 07 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 924/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan

57 07 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 925/ST/2006, 8 Agt 06 100.000,00 tdk ada undangan

A. 9-1

58 12 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD srt tgs no. 948/ST/2006, 12 Agt 06 50.000,00 tdk ada undangan

59 12 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 947/ST/2006, 12 Agt 06 50.000,00 tdk ada undangan

60 25 Agustus 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1030/ST/2006, 24 Agt 06 2.000.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara

61 25 Agustus 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1043/ST/2006, 22 Agt 06 3.500.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara

62 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 999/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan

63 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1000/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan

64 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1005/ST/2006, 23 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan

65 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1008/ST/2006, 23 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan

66 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1009/ST/2006, 23 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan

67 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1031/ST/2006, 24 Agt 06 75.000,00 tdk ada undangan

68 25 Agustus 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1089/ST/2006, 24 Juli 06 25.000,00 tdk ada undangan

69 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1067/ST/2006, 26 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan

70 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1092/ST/2006, 29 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan

71 01 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1068/ST/2006, 26 Agt 06 25.000,00 tdk ada undangan

72 08 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1151/ST/2006, 8 Sept 06 25.000,00 tdk ada undangan

73 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1166/ST/2006, 12 Sept 06 75.000,00 tdk ada undangan

74 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1145/ST/2006, 13 Sept 06 50.000,00 tdk ada undangan

75 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1187/ST/2006, 13 Sept 06 75.000,00 tdk ada undangan

76 19 September 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1151/ST/2006, 8 Sept 06 25.000,00 tdk ada undangan

77 16 Oktober 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1297/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan

78 16 Oktober 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1298/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan

79 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1299/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan

80 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1300/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00tdk ada undangan, tdk ada tanda tangan penerima

81 16 Oktober 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1301/ST/2006, 04 Okt 06 25.000,00 tdk ada undangan

82 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1478/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

83 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1479/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

84 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1481/ST/2006, 4 Nop 06 50.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

85 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1461/ST/2006, 4 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

86 04 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1459/ST/2006, 4 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

87 09 Nopember 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1493/ST/2006, 7Nop 06 2.950.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran ke penyelenggara

A. 9-1

88 09 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1458/ST/2006, 8 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

89 13 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1517/ST/2006, 9Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/ sertifikat

90 13 Nopember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1577/ST/2006, 14 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

91 13 Nopember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1576/ST/2006, 14 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

92 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1662/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

93 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1661/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

94 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1660/ST/2006, 27 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

95 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1605/ST/2006, 18 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

96 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1604/ST/2006, 18 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

97 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1568/ST/2006, 13 Nop 06 125.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

98 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1649/ST/2006, 27 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

99 30 Nopember 2006 Pembayaran biaya pelatihan pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1609/ST/2006, 18 Nop 06 3.750.000,00tdk ada undangan/kuitansi pembayaran

100 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1680/ST/2006, 20 Nop 06 100.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

101 30 Nopember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1679/ST/2006, 23 Nop 06 50.000,00 tdk ada undangan/sertifikat

102 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1667/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

103 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1665/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

104 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1664/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

105 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1663/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

106 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1666/ST/2006, 10 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

107 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1653/ST/2006, 27 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

108 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1944/ST/2006, 27 Nop 06 25.000,00 tdk ada undangan

109 13 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1945/ST/2006, 7 Des 06 25.000,00 tdk ada undangan

110 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1971/ST/2006, 9 Des 06 100.000,00 tdk ada undangan

111 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1978/ST/2006, 11 Des 06 150.000,00 tdk ada undangan

112 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1979/ST/2006, 11 Des 06 150.000,00 tdk ada undangan

113 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1983/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

114 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1985/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

115 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1987/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

116 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1989/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

117 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1991/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

A. 9-1

118 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1993/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

119 18 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 1995/ST/2006, 11 Des 06 125.000,00 tdk ada undangan

120 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2101/ST/2006, 23 Des 06 50.000,00 kuitansi tdk ada

121 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2100/ST/2006, 23Des 06 50.000,00 tdk ada undangan

122 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2076/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan

123 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2075/ST/2006, 13 Nop 06 300.000,00 tdk ada undangan

124 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2076/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan

125 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2077/ST/2006, 13 nop 06 06 150.000,00 tdk ada undangan

126 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2078/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

127 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2079/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

128 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2080/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

129 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2081/ST/2006, 13 Nop 06 300.000,00 tdk ada undangan

130 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2082/ST/2006, 13 Nop 06 150.000,00 tdk ada undangan

131 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2083/ST/2006, 13 Nop 06 75.000,00 tdk ada undangan

132 23 Desember 2006 Pembayaran uang saku pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2087/ST/2006, 13 Nop 06 1.500.000,00 tdk ada undangan

133 26 Desember 2006 Pembayaran uang pegawai RSUD berdasar srt tgs no. 2114/ST/2006, 26 Des 06 25.000,00 tdk ada undanganSubtotal (1) 36.420.000,00

REK : 2.10.02.1.03.01.02.1 Biaya perjalanan dinas luar daerah

1 2.10.02.1.03.01.02.1 05 Mei 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/16.05, 5 Mei 06 900.000,00

sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan

2 07 Juni 2006Pembayaran biaya lumpsum & transportasi pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/171.06, 20 Jun 06 2.728.000,00 tidak ada sppd

3 25 Agustus 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/312.08, 25 Agt 2006 800.000,00 tidak ada sppd

4 01 September 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/53.09, 11 Sept 06 5.872.000,00

sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan

5 01 September 2006Pembayaran biaya lumpsum pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/135.09, 25 Sept 2006 800.000,00 tidak ada sppd

6 12 Oktober 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.4/Sekr/UP/RSUD/SPPD/100.10, 11 Okt 06 1.500.000,00

sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan

7 07 Nopember 2006Pembayaran biaya lumpsum & transport pegawai RSUD berdasar SPPD 893.3/Sekr/UP/RSUD/SPPD/18.11, 3 Nop 2006 3.128.000,00

sppd tdk ditandatangani & tdk ada stempel tujuan

Subtotal (2) 15.728.000,00Total (1) & (2) 52.148.000,00

Lampiran B.4-1

Lampiran B.4-1

Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode Rekening

1 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00

2 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00

3 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00

4 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 700.000.00

5 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.500.000.00

6 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00

7 07-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.505.000.00

8 07-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.150.000.00

9 07-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.388.000.00

10 07-07-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 11.778.750.00

11 07-07-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 2.250.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.950.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.500.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 4.500.000.00

12 07-07-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 750.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 650.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 500.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 1.500.000.00

13 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00

14 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.675.000.00

15 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00

16 17-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.025.000.00

BADAN PROMOSI DAN INVESTASI

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Mei

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Juni 2006

Biaya makan dan minum

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan April

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Mei 2006

Biaya makan dan minum

SALAH PEMBEBANAN BELANJA MODAL ALAT KANTOR LAINNYA

(rekening 2.08.01.3.12.01.02.2)

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Juni 2006

No

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Biaya pencetakan blanko pelayanan rekomendasi dan

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Maret s.d Mei 2006

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Maret

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan April 2006

Biaya makan dan minum

Nilai Pembayaran (Rp)

Biaya makan dan minum

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Maret 2006

Biaya makan dan minum

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Februari 2006

Biaya makan dan minum

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Feb.

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Januari

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Januari 2006

REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA

Lampiran B.4-1

Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)

REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA

17 17-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.581.500.00

18 17-07-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.311.500.00

19 19-07-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 81.680.000.00

20 19-07-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 600.000.00

21 10-08-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 43.545.000.00

22 10-08-2006 Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 46.220.000.00

23 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00

24 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.937.500.00

25 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 700.000.00

26 12-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.750.000.00

27 13-09-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00

28 13-09-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.512.000.00

29 13-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.05.03.1 990.000.00

30 22-09-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00

31 13-10-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 3.400.000.00

32 13-10-2006 Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 4.382.000.00

33 13-10-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan September 2006

Biaya makan dan minum

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Sept. dan Oktober 2006

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Biaya makan dan minum tamu

Biaya makan dan minum

tamu dari Deputi Menpan RI

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Sept.

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Agustus 2006

Biaya makan dan minum

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Juli dan Agustus 2006

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Juli 2006

Biaya makan dan minum

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Agust.

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Juni

Biaya makan dan minum rapat kantor

Pengadaan buku panduan

pelayanan terpadu dan leaflet

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Juli

Biaya makan dan minum rapat kantor

Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas 10 orang ke Kota Gorontalo dalam rangka study banding pelaksanaan pelayanan satu atap di Pemko Gorontalo 27 -30 April 2006

Lampiran B.4-1

Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)

REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA

34 09-11-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 52.840.000.00

35 03-11-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.05.03.1 797.500.00

36 06-11-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 425.000.00

37 01-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.06.2 38.600.000.00

38 04-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.125.000.00

39 11-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 800.000.00

40 13-10-2006 Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 1.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 1.300.000.00 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 1.000.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 3.000.000.00

41 29-12-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 4.000.000.00

42 22-12-2006 Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 20.650.000.00

43 22-12-2006 Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 6.900.000.00

44 13-10-20062.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.01.01.07.2 5.000.000.00

45 08-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.800.000.00

46 18-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 3.570.000.00

47 08-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 3.450.000.00

Pengadaan buku panduan pelayanan terpadu

Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu

Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Kuansing dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 18 - 20 Desember 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Honor operator komputer bulan Maret s.d Desember 2006

Honor Staf Pelaksana Kegiatan sebanyak 1 orang

Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Pelalawan dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 11 - 13 Desember 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kota Dumai dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 12 - 14 Desember 2006

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan November 2006

Biaya makan dan minum

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan Desmb.

Biaya makan dan minum rapat kantor

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan staf administrasi pelayanan terpadu bulan Nov. dan Desember 2006

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 3 orang

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Desember 2006

Biaya makan dan minum

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Oktober 2006

Biaya makan dan minum

Pengadaan papan informasi dan kotak saran/ pengaduan pelayanan

Biaya bahan atau peralatan untuk kegiatan

Biaya perjalanan dinas 10 orang ke Kab. Sidoarjo Jawa Timur dalam rangka study banding pelaksanaan pelayanan satu atap di Pemkab. Sidoarjo 13 - 16 November 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya makan dan minum tamu

Biaya makan dan minum tamu dari Kantor Pelayanan Terpadu Kab. Prabumuli Sumatera Selatan

Lampiran B.4-1

Tanggal Uraian Belanja Kode Rekening Uraian Belanja Kode RekeningNo Nilai Pembayaran (Rp)

REALISASI PEMBAYARAN REALISASI SEHARUSNYA

48 16-11-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.300.000.00

49 06-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.800.000.00

50 06-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.650.000.00

51 26-12-2006

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 4.080.000.00

52 15-11-2006 2.08.01.3.12.01.02.2 Biaya cetak 2.08.01.2.02.03.01.2 18.840.000.00

53 05-12-2006 2.08.01.3.12.01.02.2 Biaya alat tulis 2.08.01.2.02.01.05.2 46.050.000.00

512.408.750.00

Rekapitulasi per rincian belanja adalah sebagai berikut:

Kode Rekening Uraian Belanja Kode Rekening

1.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.01.2 40.987.500.00

2.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.05.02.2 7.200.000.00

3. Biaya makan dan minum tamu 2.08.01.3.12.01.02.22.08.01.1.02.05.03.1 1.787.500.00

4. Biaya alat tulis 2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.05.2 72.730.000.00

5. Biaya cetak2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.03.01.2 94.813.750.00

6.2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.02.01.06.2 38.600.000.00

7. Honor Pengendali Kegiatan 2.08.01.2.01.01.17.2 7.500.000.00 Honor Pemimpin Kegiatan 2.08.01.2.01.01.05.2 6.500.000.00

2.08.01.3.12.01.02.2 Honor Pembantu Pem. Kas 2.08.01.2.01.01.18.2 5.000.000.00 2.08.01.2.01.01.07.2 20.000.000.00

8. Biaya pakaian dinas harian2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.1.02.06.04.1 53.120.000.00

9.

2.08.01.3.12.01.02.2 2.08.01.2.03.01.02.2 164.170.000.00

512.408.750.00

Pengadaan neon box sebagai

media iklan pelayanan

biaya pengadaan alat tuliskantor dan cetak

Biaya perjalanan dinas luar daerah

T O T A L

Pengadaan seragam karyawan/wati pelayanan terpadu

Biaya perjalanan dinas dalam rangka study

banding dan sosialisasi pelayanan terpadu

T O T A L

Biaya bahan atau peralatan untuk kegiatan

Honor Staf Pelksn. Kegiatan sebanyak 4 orang

Honor pengendali kegiatan, pemimpin kegiatan, pembantu pemegang kas dan stafadministrasi serta operator komputer pelayanan terpadu bulan Maret s.d Desember 2006

Biaya pencetakan blanko pelayanan dan buku panduan.

Pengadaan papan informasi dan kotak saran/ pengaduan pelayanan

Biaya konsumsi rapat pegawai pelayanan bulan Jan. s.d Des. 2006

Biaya makan dan minum rapat kantor

Biaya makan dan minum tamu

Biaya alat tulis kantor untuk kegiatan pelayanan

No Nilai Pembayaran (Rp)

Biaya makan dan minum harian pegawai pelayanan bulan Jan. s.d Des. 2006

Biaya makan dan minum

Uraian BelanjaREALISASI SEHARUSNYAREALISASI PEMBAYARAN

Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kab. Kampar dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 07 - 09 Desember 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Siak dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 26 - 28 Desember 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas 4 orang ke Kab. Ind. Hilir dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 25 - 27 November 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Biaya perjalanan dinas 5 orang ke Kab. Ind. Hulu dalam rangka sosialisasi pelaksanaan pelayanan satu atap 07 - 09 Desember 2006

Biaya perjalanan dinas luar daerah

Lampiran : 1

Nomor Sisa / ygPerjanjian belum bayar

1 H. Amran Nasution BM 78 212.400.000.00 - 212.400.000.00 8 Anwar Ibrahim BM 339 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 10 M. Yusuf BM 300 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 11 H. Syahrizal D BM 258 AP 38.400.000.00 - 38.400.000.00 15 Gusfa Yunus BM 18 14.800.000.00 - 14.800.000.00 18 H. Asmuni Hasmy BM 205 LP 14.000.000.00 5.833.500.00 8.166.500.00 20 H. Rivaie Rachman BM 2296 BS 9.000.000.00 1.500.000.00 7.500.000.00 23 Drs. H.Syawir Hamid BM 676 AP 58.000.000.00 - 58.000.000.00 27 Tabrani Armis B 8577 LP 2.600.000.00 - 2.600.000.00 36 Mukhtar BM 101 AP 33.200.000.00 3.000.000.00 30.200.000.00 41 Djamilun BM 135 BP 4.600.000.00 - 4.600.000.00 43 Junaidi AHT BM 360 AP 7.200.000.00 - 7.200.000.00 45 Rusnan BM 8089 AP 3.300.000.00 - 3.300.000.00 46 Firman Azwar Aziz BM 138 AP 7.600.000.00 - 7.600.000.00 47 Dr. H. Yuyu BM 9004 GP 7.600.000.00 - 7.600.000.00 48 Syhmiral BM 8422 AP 4.200.000.00 - 4.200.000.00 53 Eddy Saputra BM 1415 AP 30.400.000.00 13.000.000.00 17.400.000.00 54 Ir. Saniman BM 1314 AP 39.440.000.00 3.286.700.00 36.153.300.00 55 H. Ahmad Fuad BM 122 30.400.000.00 - 30.400.000.00 63 Drs. Jhonny Anwar B 2611 JQ 216.000.000.00 - 216.000.000.00 66 H. Radja Asruddin BM 307 38.400.000.00 10.000.000.00 28.400.000.00 70 Ir. Azwir M. Noor BM 38 3.400.000.00 - 3.400.000.00

Jumlah……….. 851.740.000.00 36.620.200.00 815.119.800.00

Nomor Sisa / ygPerjanjian belum bayar

2 H. Hasanuddin BM 5458 AP 1.000.000.00 - 1.000.000.00 3 Musnair BM 6014 AP 1.140.000.00 95.000.00 1.045.000.00 4 Cun Mariani BM 6007 AP 1.140.000.00 - 1.140.000.00 5 Indra Kesuma BM 6043 AP 1.140.000.00 95.000.00 1.045.000.00 7 Ulil Amru BM 6031 AP 1.140.000.00 190.000.00 950.000.00 12 Sarmedi Sinaga BM 5643 AP 1.140.000.00 760.000.00 380.000.00 13 Rosni BM 6022 AP 1.220.000.00 101.700.00 1.118.300.00 16 Ir. Endang Suhandi BM 6023 AP 1.220.000.00 203.400.00 1.016.600.00 18 Harpensyah BM 6113 AP 1.220.000.00 101.700.00 1.118.300.00 20 Ngusman BM 6114 AP 1.040.000.00 606.900.00 433.100.00 21 Zulkifli Lubis BM 6360 AP 1.040.000.00 606.900.00 433.100.00 27 Astar BM 6282 AP 880.000.00 73.400.00 806.600.00 28 Nanang BM 6802 AP 1.100.000.00 641.900.00 458.100.00 32 Wagito BM 3081 AP 1.100.000.00 91.700.00 1.008.300.00 33 Basiran BM 3576 AP 1.280.000.00 746.900.00 533.100.00 35 Rafais BM 3274 AP 960.000.00 - 960.000.00 48 Syafril BM 2174 AP 2.440.000.00 2.440.000.00 49 Sustiyo Nasman BM…... AP 2.720.000.00 2.720.000.00

Jumlah……….. 22.920.000.00 4.314.500.00 18.605.500.00

T O T A L 833.725.300.00

Yang belum melunasi Lelang Kendaraan Dinas Roda Dua

Pemenang No. Polisi Nilai Jual Dibayar

Yang belum melunasi Lelang Kendaraan Dinas Roda Empat

Nilai JualPemenang DibayarNo. Polisi

Lampiran SPM

Periode Juni s.d Desember 2006

Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah

1. 1595/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 35.902.000.00 42.400.000.00 84.195.000.00 23.405.000.00 - 150.000.000.00

5256/BL-BA/PK/2006, 24 November 2006 114.098.000.00

150.000.000.00

2. 6097/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 50.235.000.00 27.500.000.00 16.450.000.00 6.285.000.00 - 50.235.000.00

3. 1599/BL-BA/PK/2006, 02 Agustus 2006 53.845.000.00 33.650.000.00 128.775.000.00 31.475.000.00 - 193.900.000.00

4535/BL-BA/PK/2006, 15 November 2006 48.210.000.00

8230/BL-BA/PK/2006, 27 Desember 2006 91.845.000.00

193.900.000.00

4. 4741/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 27.625.000.00 5.400.000.00 10.480.000.00 11.745.000.00 - 27.625.000.00

5. 6100/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 105.525.000.00 10.550.000.00 56.515.000.00 38.460.000.00 - 105.525.000.00

6. 1610/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 133.525.000.00 24.500.000.00 61.325.000.00 47.700.000.00 - 133.525.000.00

7. 6098/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 104.225.000.00 18.800.000.00 85.425.000.00 - - 104.225.000.00

8. 4734/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 264.452.500.00 344.900.000.00 23.215.000.00 25.885.000.00 - 394.000.000.00

1611/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 129.547.500.00

394.000.000.00

9 1597/BL-BA/PK/2006, 26 Juli 2006 84.608.500.00 24.870.000.00 33.755.000.00 109.375.000.00 - 168.000.000.00

7506/BL-BA/PK/2006, 22 Desember 2006 83.391.500.00

168.000.000.00

JUMLAH SPM-PK 532.570.000.00 500.135.000.00 294.330.000.00 - 1.327.035.000.00

92.700.000.00 145.613.200.00 73.420.000.00 - 311.733.200.00

439.870.000.00 354.521.800.00 220.910.000.00 - 1.015.301.800.00

Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah

1. 4742/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 59.295.000.00 6.050.000.00 28.895.000.00 34.100.000.00 - 69.045.000.00

7501/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 9.750.000.00

69.045.000.00

2 4743/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 22.000.000.00 40.500.000.00 800.000.00 - 181.750.000.00 223.050.000.00

0768/BL-BP/PK/2006, 12 Juni 2006 187.950.000.00

7503/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 13.100.000.00

223.050.000.00

3 4519/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 32.640.000.00 20.550.000.00 67.420.000.00 43.490.000.00 - 131.460.000.00

5252/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 98.820.000.00

131.460.000.00

4 1609/BL-BP/PK/2006, 26 Juli 2006 186.120.000.00 9.000.000.00 144.205.000.00 32.915.000.00 - 186.120.000.00

5 1618/BL-BP/PK/2006, 27 Juli 2006 187.100.000.00 - 135.480.000.00 51.620.000.00 - 187.100.000.00

6 7493/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 60.625.000.00 16.100.000.00 49.355.000.00 46.115.000.00 - 111.570.000.00

7 764/BL-BP/PK/2006, 12 Juni 2006 63.415.000.00 11.950.000.00 39.465.000.00 12.000.000.00 - 63.415.000.00

No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM

DAFTAR SPM YANG DITERIMA PEMEGANG KAS DINAS PETERNAKANYANG BELUM DISAHKAN

No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BOP Pelayanan Publik

BOP Aparatur

Pengembalian UUDP BOP Aparatur sesuaibukti setor tanggal 16 Maret 2006

JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Lampiran SPM

Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah

8 4730/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 57.585.000.00 12.150.000.00 19.390.000.00 73.985.000.00 - 105.525.000.00

4737/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 35.790.000.00

7497/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 12.150.000.00

105.525.000.00

9. 5253/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 108.875.000.00 19.150.000.00 67.670.000.00 42.705.000.00 - 129.525.000.00

7504/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 20.650.000.00

129.525.000.00

10. 4739/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 39.860.000.00 9.300.000.00 28.170.000.00 21.390.000.00 - 58.860.000.00

7495/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 19.000.000.00

58.860.000.00

11 4729/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 78.105.000.00 68.000.000.00 722.570.000.00 99.430.000.00 - 890.000.000.00

5346/BL-BP/PK/2006, 29 November 2006 126.125.000.00

7499/BL-BP/PK/2006, 22 Desember 2006 68.000.000.00

272.230.000.00

12 4733/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 22.000.000.00 21.150.000.00 850.000.00 - - 22.000.000.00

13 4532/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 19.335.000.00 7.550.000.00 33.730.000.00 41.825.000.00 - 83.105.000.00

1612/BL-BP/PK/2006, 26 Juli 2006 63.770.000.00

83.105.000.00

14 4526/BL-BP/PK/2006, 15 November 2006 95.980.000.00 66.500.000.00 1.915.000.00 27.565.000.00 - 95.980.000.00

15 4731/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 38.500.000.00 15.000.000.00 2.650.000.00 20.850.000.00 - 38.500.000.00

16 4732/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 19.250.000.00 8.000.000.00 6.535.000.00 4.715.000.00 - 19.250.000.00

17 6588/BL-BP/PK/2006, 15 Desember 2006 397.000.000.00 28.000.000.00 465.700.000.00 36.300.000.00 - 530.000.000.00

6855/BL-BP/PK/2006, 16 Desember 2006 133.000.000.00

530.000.000.00

18 5255/BL-BP/PK/2006, 24 November 2006 75.525.000.00 3.150.000.00 56.280.000.00 16.095.000.00 - 75.525.000.00

19 8216/BL-BP/PK/2006, 27 Desember 2006 26.850.000.00 - 3.310.000.00 23.540.000.00 - 26.850.000.00

JUMLAH SPM-PK 362.100.000.00 1.874.390.000.00 628.640.000.00 181.750.000.00 3.046.880.000.00

49.850.000.00 331.505.000.00 137.783.000.00 - 519.138.000.00

312.250.000.00 1.542.885.000.00 490.857.000.00 181.750.000.00 2.527.742.000.00

1. 6095/BL-BA/PK/2006, 09 Desember 2006 23.544.000.00 23.544.000.00 -

2 6096/BL-BA/PK/2006, 08 Desember 2006 11.092.000.00 11.092.000.00 -

3 4738/BL-BA/PK/2006, 17 November 2006 11.750.000.00 11.750.000.00 -

4 6406/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 7.794.000.00 - 7.794.000.00

5 6099/BL-BP/PK/2006, 08 Desember 2006 19.680.000.00 - 19.680.000.00

6 6223/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 19.184.000.00 - 19.184.000.00

7 6221/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 38.810.716.00 - 38.810.716.00

No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BOP Pelayanan Publik

Pengembalian UUDP BOP Publik sesuaibukti setor tanggal 16 Maret 2006

JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN

BM Pelayanan Publik No Nomor dan Tanggal SPM-PK BM Aparatur Nilai SPM

Lampiran SPM

8 6218/BL-BP/PK/2006, 11 Desember 2006 8.088.000.00 - 8.088.000.00

9 6407/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 10.904.000.00 - 10.904.000.00

10 6408/BL-BP/PK/2006, 13 Desember 2006 8.000.000.00 - 8.000.000.00

11 4735/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 14.500.000.00 - 14.500.000.00

12 4736/BL-BP/PK/2006, 17 November 2006 27.000.000.00 - 27.000.000.00

JUMLAH SPM-PK 46.386.000.00 153.960.716.00

JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN 46.386.000.00 153.960.716.00

Bel. Peg. Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln Dinas Bel. Pemeliharaan Jumlah

1. 3624/BTL-BA/PK/2006, 18 Oktober 2006 379.012.500.00 129.700.000.00 80.812.500.00 112.300.000.00 56.200.000.00 379.012.500.00

2 6409/BTL-BA/PK/2006, 13 Desember 2006 453.219.843.00 129.700.000.00 155.017.532.00 112.300.000.00 56.202.311.00 453.219.843.00

3 8233/BTL-BA/PK/2006, 27 Desember 2006 159.900.000.00 10.200.000.00 26.750.000.00 - 122.950.000.00 159.900.000.00

JUMLAH SPM-PK 269.600.000.00 262.580.032.00 224.600.000.00 235.352.311.00 992.132.343.00

7.755.000.00 118.575.626.00 50.000.00 1.513.463.00 127.894.089.00

261.845.000.00 144.004.406.00 224.550.000.00 233.838.848.00 864.238.254.00

REKAPITULASI SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN :

No Jenis SPM Nilai SPM Bel. Peg Bel. Barang/Jasa Bel. Perjln. Dns Bel. Pemeliharaan

1. SPM-PK BAU 864.238.254.00 261.845.000.00 144.004.406.00 224.550.000.00 233.838.848.00

2. SPM-PK BOP Aparatur 1.015.301.800.00 439.870.000.00 354.521.800.00 220.910.000.00 -

3. SPM-PK BOP Publik 2.527.742.000.00 312.250.000.00 1.542.885.000.00 490.857.000.00 181.750.000.00

4. SPM-PK BM Aparatur 46.386.000.00

5. SPM-PK BM Publik 153.960.716.00

T O T A L 4.607.628.770.00

Sisa Kas per Juni 2006 301.877.617.00

Yang Belum Dipertanggungjawabkan 4.909.506.387.00

Rincian Sisa Kas Juni 2006 BAU Aparatur 61.335.486.00 57.006.979.00 64.520.000.00 64.125.152.00 246.987.617.00

BOP Publik 7.950.000.00 40.000.00 5.400.000.00 41.500.000.00 54.890.000.00

BM Pelayanan Publik No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM

JUMLAH SPM-PK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Pengembalian UUDP BAU sesuai bukti setor

tanggal 30 Maret 2006

BM Aparatur

No Nomor dan Tanggal SPM-PK Nilai SPM BAU Aparatur

LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006

Nomor : 40c/S/XIV.10/07/2007 Tanggal : 02 JULI 2007

PERWAKILAN BPK-RI DI PEKANBARU Jl. Gajah Mada No.200 Pekanbaru 28116 Telp. (0761)856464 Fax. (0761)858787

DAFTAR ISI Hal Laporan Atas Pengendalian Intern………………………………………………

i

A. 1

B.

Gambaran Umum Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Riau …..… Temuan Pemeriksaan..……………………………………………………….

3

1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah ...................................................................

3 2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada

Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan ………………………………………………………...

6

3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan .............................................................................................. 10

4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati ......................

12

5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan Ketentuan yang Lebih Tinggi …………………………………………….

14

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, dan Pasal 56 Undang-Undang No.1 Tahun 2004, dan Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telah memeriksa Neraca Kabupaten Hulu Sungai Selatan per 31 Desember 2006, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK RI. Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas LKPD Provinsi Riau TA 2006 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian dengan nomor 40a/S/XIV.10/07/2007, tanggal 02 Juli 2007 dan Laporan atas Kepatuhan dengan nomor 40b/S/XIV.10/07/2007 tanggal 02 Juli 2007. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Riau tersebut dilakukan berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Standar tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan

Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah

2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan

3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan

4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati

5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan Ketentuan yang Lebih Tinggi

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI menyarankan Gubernur Riau agar: 1. Melakukan perubahan Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan

ketentuan baru tentang pengelolaan keuangan daerah yang lebih tinggi dan membuat

i

Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur serta Kebijakan Akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Membuat surat perintah kepada seluruh Pengguna Anggaran supaya dalam melaksanakan APBD dan pengelolaan keuangan daerah memahami dan mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan serta memberikan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas (bendahara Pengeluaran) satuan kerja yang tidak mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan.

3. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub Bagian Perencanaan satuan kerja yang bersangkutan supaya dalam menyusun perencanaan biaya yang dituangkan dalam DASK (DPA) benar-benar memperhitungkan biaya-biaya yang akan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut serta memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

4. Membuat teguran tertulis dan peringatan kepada pemenang lelang kendaraan tersebut supaya segera melunasi kewajiban cicilan hasil penjualan sesuai dengan ketentuan perjanjian yang telah disepakati serta melakukan koordinasi dengan instansi Dinas Pendapatan (pelayanan samsat) untuk mewajibkan semua pemenang lelang yang telah lunas untuk segera melakukan balik nama kendaraannya guna meningkatkan pendapatan asli daerah.

5. a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencabut Surat Edaran Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 atau menyatakan bahwa surat tersebut tidak berlaku untuk satuan kerja RSUD, karena pengelolaan keuangan RSUD telah diatur dengan jelas pada Perda Nomor 4 Tahun 1998 yang masih berlaku atau belum direvisi.

b. Memerintahkan Kepala Biro Hukum untuk menelaah kembali atas pemberlakuan Perda Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana Daerah, apakah dapat diterapkan kembali atau harus melakukan revisi/penyesuaian dengan ketentuan tentang BLUD.

c. Memerintahkan satuan kerja terkait (RSUD dan Badan Infokom) untuk segera menyampaikan usulan ranperda tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan RSUD dan pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada partai politik dengan menyesuaikan kondisi yang ada dengan ketentuan yang lebih tinggi.

d. Meminta pihak legislatif untuk dapat menjadwalkan pembahasan atas ranperda yang dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang lebih tinggi.

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern.

Pekanbaru, 08 Juni 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK RI di Pekanbaru Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Rudi Nurprianto, S.E., Ak., MM. Akuntan Reg. Neg. No. D-13002

ii

A. Gambaran Umum Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Riau

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau

masih terpusat dilakukan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Riau yang

terdiri dari Bagian Anggaran, Bagian Perbendaharaan, Bagian Kasda, Bagian Verifikasi

dan Bagian Pembukuan.

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah diselenggarakan

dengan mengunakan sistem pembukuan berpasangan (double entry) dengan dasar

akuntansi basis kas (cash basis) dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan

basis akrual (accrual basis) dalam penyusunan Neraca, sebagaimana diatur dalam

Peraturan Pemerintah 105 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan,

Pengurusan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD serta Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Provinsi

Riau telah menyusun Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tanggal 15 Desember

2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah menetapkan

Pedoman Umum Penatalaksanaan APBD Raiu dengan Keputusan Gubernur Nomor 10

Tahun 2004 tanggal 28 Juni 2004.

Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Provinsi Riau berkewajiban menyusun Laporan

Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus

Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Pemerintah Provinsi Riau telah menyusun

Laporan Keuangan secara lengkap.

Hasil penelaahan atas pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi

Riau menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1. Belum ditetapkannya kebijakan akuntansi secara tertulis dengan Peraturan

Gubernur yang mengatur perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap untuk

menjamin konsistensi pelaporan aktiva tetap dan yang mengatur tentang batasan

sebagai dasar untuk biaya pemeliharaan, apakah merupakan biaya pemeliharaan

yang dikapitalisasi (capital expenditure) atau hanya merupakan biaya pemeliharaan

yang dianggap tidak menambah nilai asset (cost).

2. Peningkatan nilai aktiva tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2006

hanya merupakan mutasi dari realisasi belanja modal sebagaimana yang disajikan

dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006, sehingga apabila terjadi kesalahan

penetapan jenis atau klasifikasi belanja modal, maka langsung berakibat kepada

penyajian asset pada Neraca. Dengan kata lain bahwa tidak ada dilakukan

penyesuaian atas batasan nilai pengadaan yang akan dijadikan kekayaan/asset

daerah pada Neraca Daerah dan yang hanya dijadikan inventaris, seperti ketentuan

dalam Menteri Keuangan tentang pedoman kapitalisasi barang milik Negara dalam

Sistem Akuntansi Pemerintah.

3. Pemerintah Provinsi Riau belum menerapkan kebijakan penyusutan (depresiasi) aktiva tetap selain tanah yang pada prinsipnya merupakan cadangan dana untuk melakukan peremajaan ataupun penggantian aktiva tetap yang nilai ekonomisnya sudah nihil.

4. Bagian Anggaran atau Tim Anggaran Eksekutif (TAE) dalam menyusun dan

membahas rencana anggaran satuan kerja belum memahami tentang prinsip-prinsip

akuntansi, sehingga masih ditemukan kesalahan penganggaran atas jenis belanja

modal yang berakibat terhadap penyajian nilai asset pada Neraca Daerah

5. Belum dilakukan klasifikasi pencatatan atau penggolongan transaksi yang handal pada masing-masing satuan kerja dan Bagian Pembukuan, sehingga masih ditemukan kesalahan klasifikasi atas transaksi yang telah terjadi, baik dari sisi pendapatan maupun pengeluaran.

6. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan bahan pembukuan dalam

penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 terlambat disampaikan oleh

para Pemegang Kas satuan kerja kepada Biro Keuangan c.q Bagian Verifikasi,

sehingga mempengaruhi ketepatan waktu penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

2

B. Temuan Pemeriksaan

1. Pemerintah Provinsi Riau Belum Menetapkan Sistem Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah

Dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,

Pemerintah Provinsi Riau telah menyusun Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah yang masih mengacu kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29

Tahun 2002 dengan Perda Nomor 4 Tahun 2003 tanggal 15 Desember 2003 serta

telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2003 Nomor 24

tanggal 16 Desember 2003. Dalam Perda tersebut pada pasal 102 diatur tentang

sistem akuntansi keuangan daerah yang menyatakan bahwa sistem akuntansi

meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau

kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD

yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Pedoman Umum

Penatalaksanaan APBD Provinsi Riau dengan Keputusan Gubernur Nomor 10 Tahun

2004 tanggal 28 Juni 2004 serta telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi

Riau Tahun 2004 Nomor 12 tanggal 29 Juni 2004.

Seiring dengan perkembangan peraturan tentang pengelolaan keuangan

negara/daerah yaitu dengan telah ditetapkan tiga undang-undang keuangan, undang-

undang tentang pemerintahan daerah dan perimbangan keuangan pemerintah pusat

dan daerah, serta ketentuan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP Nomor 24

Tahun 2005) yang mengakibatkan terjadi perubahan mekanisme dan prosedur

pengelolaan keuangan negara/daerah dari single entry menjadi double entry.

Perubahan tersebut mengharuskan pemerintah daerah untuk ikut terlibat dalam

melakukan perubahan-perubahan ketentuan intern tentang pengelolaan keuangan

daerah dengan mengikuti implementasi dari peraturan tentang pengelolaan keuangan

daerah tersebut.

Hasil penelaahan terhadap Sistem Pengendalian Intern yang telah

dilaksanakan dalam pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2006 dapat

diketahui beberapa kelemahan sistem dan prosedur, antara lain yaitu:

a. Belum dilakukan klasifikasi pencatatan atau penggolongan transaksi yang handal

pada masing-masing satuan kerja dan Bagian Pembukuan, sehingga masih

3

ditemukan kesalahan klasifikasi atas transaksi yang telah terjadi, baik dari sisi

pendapatan maupun pengeluaran.

b. Bagian Anggaran atau Tim Anggaran Eksekutif (TAE) dalam menyusun dan

membahas rencana anggaran satuan kerja belum memahami tentang prinsip-

prinsip akuntansi, sehingga masih ditemukan kesalahan penganggaran atas jenis

belanja modal yang berakibat terhadap penyajian nilai asset pada Neraca Daerah,

karena penyusunan anggaran belanja lebih cenderung memperhatikan besaran

nilai anggaran bukan sifat atau jenis transaksi yang akan dilaksanakan, sehingga

apabila nilai anggaran besar langsung saja dijadikan belanja modal, padahal sifat

atau jenis transaksi tersebut bukan merupakan transaksi yang menambah asset

daerah, namun hanya berupa bantuan atau sharing program atau sharing budget

dengan kegiatan pemerintah kabupaten/kota.

c. Perubahan anggaran belum sepenuhnya memanfaatkan Laporan Keuangan

Tahun sebelumnya yang telah diaudit BPK-RI, sebagai contoh daftar piutang

dalam lampiran draft Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2006 dianggap “nihil”

atau tidak mencerminkan nilai piutang yang ada pada Neraca tahun sebelumnya

serta penerimaan atas tagihan piutang tahun lalu (EKRA) dianggarkan dan

dibukukan sebagai penerimaan lain-lain tahun berjalan, seharusnya dijadikan

sebagai pembiayaan penerimaan, karena penerimaan tersebut bukan merupakan

hasil dari kegiatan tahun berjalan, melainkan akibat dari kegiatan tahun-tahun

sebelumnya.

d. Pemerintah Provinsi Riau dalam mengelola keuangan daerah belum menetapkan kebijakan akuntansi secara tertulis dengan Peraturan Gubernur yang mengatur perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap untuk menjamin konsistensi pelaporan aktiva tetap dan yang mengatur tentang batasan sebagai dasar untuk biaya pemeliharaan, apakah merupakan biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi (capital expenditure) atau hanya merupakan biaya pemeliharaan yang dianggap tidak menambah nilai asset (cost).

e. Peningkatan nilai aktiva tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2006 hanya merupakan mutasi dari realisasi belanja modal sebagaimana yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006. Apabila terjadi kelemahan seperti yang diungkapkan pada huruf “b” di atas, maka akan terjadilah “overstate” atas penyajian asset daerah, karena tidak dilakukan pengklasifikasian kembali atas realisasi belanja modal, apakah benar menambah asset atau tidak.

4

Perubahan-perubahan klasifikasi asset tersebut pernah dilakukan untuk saldo akun asset pada Neraca per 31 Desember 2005 dengan melibatkan pihak ketiga untuk melakukan review atas penyajian neraca yang telah disusun oleh tim penyusun laporan keuangan, seperti yang terjadi pada akun Neraca per 31 Desember 2005 menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tanggal 11 September 2006. Penyesuaian yang terjadi menunjukkan bahwa kekurangmampuan tim penyusun laporan keuangan dalam menyajikan nilai asset yang dapat dipertanggungjawabkan atau accountable.

f. Pemerintah Provinsi Riau belum menerapkan kebijakan penyusutan (depresiasi) aktiva tetap selain tanah yang pada prinsipnya merupakan cadangan dana untuk melakukan peremajaan ataupun penggantian aktiva tetap yang nilai ekonomisnya sudah nihil.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

2005 pada:

a. Pasal 96 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah daerah menyusun sistem

akuntansi pemerintah daerah yang mengacu kepada standar akuntansi

pemerintahan dan ayat (2) yang menyatakan sistem akuntansi pemerintah daerah

ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dengan mengacu kepada peraturan

daerah tentang pengelolaan keuangan daerah.

b. Pasal 97 yang menyatakan bahwa kepala daerah berdasarkan standar akuntansi

pemerintahan menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi.

Hal tersebut dapat mempengaruhi ketertiban dalam pengelolaan keuangan

daerah dan kualitas laporan keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pihak eksekutif dan legislatif belum melakukan perubahan atas Perda Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dengan melakukan penyesuaian atas

ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan

negara/daerah yang baru.

b. Gubernur Riau belum menetapkan sistem akuntansi pemerintah daerah dan

kebijakan akuntansi yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan

dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5

Menurut Kepala Biro Keuangan kesalahan klasifikasi masih ditemukan

karena terlambatnya bukti transaksi diterima oleh Bagian Pembukuan khususnya

bukti penerimaan, sedangkan pengeluaran hanya berdasarkan pengesahan SPJ oleh

Bagian Verifikasi. Berkaitan dengan informasi neraca, karena masih adanya kendala

dari satuan kerja yang tidak menyampaikan laporan mutasi barang, sedangkan

mengenai Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem Akuntansi dan

Kebijakan Akuntansi merupakan hal akan menjadi perhatian.

BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau untuk segera:

a. Melakukan perubahan Perda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai

dengan ketentuan baru tentang pengelolaan keuangan daerah yang lebih tinggi;

b. Membuat peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur serta kebijakan

akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada

Beberapa Satuan Kerja Belum Sesuai dengan Standar Prosedur yang Telah Ditetapkan

Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Riau pada APBD Tahun

Anggaran 2006 secara administrasi masih terpusat pada Sekretariat Daerah cq. Biro

Keuangan, sehingga prosedur penatausahaan keuangan daerah tersebut yang dimulai

dari penerbitan SKO, penerbitan SPMU, proses verifikasi, proses pencatatan

klasifikasi pembukuan dan pelaporan masih dilaksanakan pada Biro Keuangan

melalui bagian-bagiannya masing-masing.

Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah telah ditetapkan

Pedoman Umum Pelaksanaan APBD dengan Keputusan Gubernur Nomor 10 Tahun

2004. Dalam ketentuan tersebut diatur mengenai sistem dan prosedur penatausahaan

keuangan daerah, baik yang dari segi penerimaan maupun belanja, serta keterkaitan

antara satuan kerja dengan Biro Keuangan sebagai pusat pengelolaan keuangan

daerah Pemerintah Provinsi Riau.

Hasil penelaahan atas pelaksanaan pedoman umum pelaksanaan APBD

yang merupakan prosedur standar yang harus dilakukan diketahui terdapat

kelemahan-kelemahan pengendalian intern yang antara lain adalah sebagai berikut:

a. Standar penetapan besaran penerbitan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU)

yang merupakan Beban Tetap adalah dengan nilai diatas Rp20.000.000,00,

6

namun ternyata dalam pengelolaan belanja pada APBD Tahun Anggaran 2006

masih ditemukan penerbitan SPMU dengan nilai diatas Rp20.000.000,00 dengan

menggunakan SPMU-PK dan sebagian besar SPMU untuk Belanja Bantuan

Keuangan yang diberikan kepada pihak ketiga menggunakan SPMU-PK, serta

pencairan Belanja Tidak Tersangka menggunakan SPMU-PK.

b. Standar pengajuan SPP-BT selambat-lambatnya tanggal 10 Desember tahun

bersangkutan. Berdasarkan dokumen register SPMU bulan Desember 2006

ditemukan pengajuan SPP-BT dari Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas dari

enam satuan kerja pada tanggal 29 Desember 2006 dan penerbitan SPMU-BT

yang dilakukan pada hari yang sama, yaitu:

No Satuan Kerja Nilai SPM (Rp) Keterangan1 Dinas Kimpraswil 14.430.202.322,00 92 lembar SPM2 Sekretariat Daerah 14.301.945.121,50 142 lembar SPM3 RSUD 7.441.554.218,00 14 lembar SPM4 Sekretariat DPRD 3.328.184.400,00 59 lembar SPM5 Dinas Pendidikan 2.401.321.700,00 219 lembar SPM6 Dinas Peternakan 1.583.456.500,00 15 lembar SPM

JUMLAH 43.486.664.261,50

c. Standar penetapan jangka waktu prosedur penerbitan SPMU-PK adalah empat

hari sejak diterimanya SPP-PK dari Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas.

Sedangkan batas pengajuan SPP-PK adalah tanggal 15 Nopember tahun

anggaran bersangkutan. Dengan demikian, batas akhir penerbitan SPM-PK

adalah tanggal 19 Nopember. Berdasarkan dokumen register SPMU bulan

Desember 2006 ditemukan penerbitan SPMU-PK senilai Rp29.723.645.500,00

yang dilakukan tiga hari menjelang berakhir tahun anggaran atau tanggal 27-29

Desember 2006, yaitu sebagai berikut:

No Satuan Kerja Nilai SPM (Rp) Keterangan1 Sekretariat DPRD 4.797.740.325,00 tgl 27 Desember2 Sekretariat Daerah 13.876.368.000,00 tgl 27 Desember3 BPPM 5.426.331.375,00 tgl 27 Desember4 Dinas Pemuda dan Olahraga 2.321.220.000,00 tgl 27 dan 28 Desember5 Dinas Kimpraswil 670.784.000,00 tgl 27 Desember6 Dinas Kesehatan 667.460.000,00 tgl 27 dan 28 Desember7 Dinas Tenaga Kerja 519.400.000,00 tgl 27 Desember8 Dinas Pendidikan 470.592.000,00 tgl 27 Desember9 RSUD 355.124.300,00 tgl 27 Desember10 Dinas Perikanan 340.000.000,00 tgl 27 Desember11 BPDE 278.625.500,00 tgl 27 Desember

JUMLAH 29.723.645.500,00

7

Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pengaruh atas kelemahan

penerapan pengendalian intern dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan

daerah menjelang akhir tahun anggaran tersebut antara lain adalah:

a. Terlambatnya dokumen SPJ Pemegang Kas satuan kerja di atas diterima oleh

Biro Keuangan c.q Bagian Verifikasi dan Kepala Biro Keuangan serta Sekretaris

Daerah telah memberikan beberapa kali teguran tertulis kepada Pengguna

Anggaran dan Pemegang Kas, namun tindak lanjut atas teguran tersebut sangat

lambat dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas yang

bersangkutan.

b. Masih ditemukan bukti pendukung yang kurang lengkap atas SPJ yang

disampaikan, sehingga terjadi pengembalian-pengembalian SPJ kepada

Pemegang Kas untuk dilengkapi yang berpengaruh kepada proses penyusunan

Laporan Keuangan Daerah.

c. Hingga akhir Maret 2006 pengesahan sisa UUDP yang telah selesai hanya untuk

19 satuan kerja atau mencapai 54,29% dari 35 satuan kerja yang ada di

lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan terdapat dua satuan kerja (Sekretariat

Daerah dan Dinas Peternakan) yang penyajian dalam Draft Laporan Realisasi

Anggaran masih merupakan nilai SPMU.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor 10

Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan APBD Provinsi Riau pada Bagian

III Tahap Pelaksanaan APBD huruf B. Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi

Riau pada:

a. Angka 2 tentang Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran point 1.8 Batas Waktu

Pengajuan SPP huruf a. yang menyatakan ; menjelang akhir tahun anggaran

SPP-PK selambat-lambatnya tanggal 15 November tahun anggaran yang

bersangkutan dan huruf b. yang menyatakan; menjelang akhir tahun anggaran

pengajuan SPP-BT selambat-lambatnya tanggal 10 Desember tahun anggaran

yang bersangkutan.

b. Angka 3 tentang Penerbitan SPM point 2.7 yang menyatakan; batas waktu antara

penerimaan SPP-PK dengan penerbitan SPM-PK selambat-lambatnya empat hari

kerja dan point 2.8 yang menyatakan; batas waktu antara penerimaan SPP-BT

dan penerbitan SPM-BT selambat-lambatnya dua hari kerja.

8

c. Angka 4 tentang Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) point 4.4 Batasan

Waktu Penyampaian SPJ yang menyatakan; dokumen SPJ disampaikan kepada

Gubernur Riau melalui Kepala Biro Keuangan (Bagian Verifikasi) paling lambat

tanggal 5 bulan berikutnya. Selanjutnya khusus untuk penyusunan keterangan

Gubernur Riau atas Pelaksanaan APBD Provinsi Riau diminta satuan kerja

mengirimkan SPJ bulan Desember selambat-lambatnya tanggal 31 Desember.

Hal tersebut mengakibatkan terlambatnya pengesahan sisa UUDP

(pengesahan SPJ) yang berpengaruh juga atas keterlambatan penyusunan draft

Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2006.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Para Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas tidak mematuhi standar prosedur

yang telah ditetapkan.

b. Gubernur dan Sekretaris Daerah belum memberikan sanksi tegas kepada

Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas yang tidak mematuhi standar prosedur

yang telah ditetapkan.

Menurut Kepala Biro Keuangan kurang tertibnya perlakuan penerbitan

SPMU karena kurang pahamnya para Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas, serta

dengan pertimbangan kegiatan yang dilaksanakan di luar kota, sehingga memang

harus menggunakan SPMU-PK bukan SPMU-BT.

BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat surat perintah kepada seluruh Pengguna Anggaran supaya dalam

melaksanakan APBD dan pengelolaan keuangan daerah memahami dan

mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan.

b. Memberikan sanksi tegas kepada Pengguna Anggaran dan Pemegang Kas

(Bendahara Pengeluaran) satuan kerja yang tidak mematuhi standar prosedur

yang telah ditetapkan.

9

3. Terdapat Realisasi Rincian Objek Belanja Operasi dan Pemeliharaan yang

Tidak Ada Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang Bersangkutan

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 diketahui anggaran

35 satuan kerja untuk BOP Aparatur sebesar Rp163.642.869.175,00 dengan realisasi

sebesar Rp127.932.137.378.92 atau 78,17% dan anggaran BOP Pelayanan Publik

sebesar Rp465.575.572.569,00 dengan realisasi sebesar Rp399.321.177.594,00 atau

85,77%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti pertanggungjawaban realisasi

BOP pada empat satuan kerja diketahui bahwa terdapat realisasi rincian belanja yang

tidak ada dalam DASK yang bersangkutan, yaitu:

a. Sekretariat Daerah

Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Pelayanan Publik untuk

kegiatan pelaksanaan dukungan atas pengelolaan dan pembinaan barang daerah

pada Biro Perlengkapan diketahui bahwa terdapat bukti pertanggungjawaban

yang tidak sesuai dengan rincian objek belanja dalam DASK kegiatan tersebut

senilai Rp6.600.000,00 yaitu berupa biaya sewa tempat yang dibebankan sebagai

biaya makan dan minum (2.01.03.2.02.05.02.1) untuk kegiatan tersebut.

b. Dinas Pendidikan

Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Pelayanan Publik untuk

kegiatan dukungan beasiswa untuk mahasiswa S1 dan S2 diketahui bahwa

terdapat bukti pertanggunggjawaban yang tidak sesuai dengan rincian objek

belanja dalam DASK kegiatan tersebut senilai Rp24.000.000,00 yaitu berupa

perjalanan dinas a.n Dr Hasan Basri Jumin, MS, MSc ke Jepang dengan biaya

sebesar Rp12.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/0490 tanggal 23

Februari 2006 untuk mengunjungi mahasiswa putra Riau yang sedang

melaksanakan program S1 di Jepang, perjalanan dinas a.n Dr Irwan Efendi, M.Sc

dan Drs Edwar, MP ke Jakarta dengan biaya masing-masing sebesar

Rp4.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/../2006 tanggal 23 Februari

2006 dan perjalanan dinas a.n Asril Incik, SE ke Dikti Jakarta dengan biaya

sebesar Rp4.000.000,00 dengan SPT Nomor 800/DPK/1.2/2548/2006 tanggal 22

September 2006. Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas tersebut

dibebankan sebagai biaya administrasi pengelola kegiatan (2.11.01.2.02.02.06.2),

bukan sebagai biaya perjalanan dinas, karena di dalam DASK kegiatan dukungan

10

beasiswa untuk mahasiswa S1 dan S2 Dinas Pendidikan tersebut tidak

dianggarkan biaya perjalanan dinas.

c. Dinas Kehutanan

Berdasarkan bukti pertanggungjawaban realisasi BOP Aparatur untuk kegiatan

penyusunan dan penulisan sejarah kehutanan Provinsi Riau diketahui bahwa

terdapat bukti pertanggungjawaban yang tidak sesuai dengan rincian objek

belanja dalam DASK kegiatan tersebut senilai Rp10.200.000,00 yaitu berupa

biaya makan dan minum sesuai bukti kuitansi nomor 730 sebesar

Rp1.700.000,00 dan kuitansi nomor 731 sebesar Rp8.500.000,00 yang

dibebankan sebagai biaya transportasi dan akomodasi (2.05.01.2.02.02.02.1),

bukan sebagai biaya makan dan minum, karena di dalam DASK kegiatan

penyusunan dan penulisan sejarah kehutanan Provinsi Riau Dinas Kehutanan

tersebut tidak dianggarkan biaya makan dan minum.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor 10

Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan APBD Provinsi Riau pada Bagian

III Tahap Pelaksanaan APBD huruf B. Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi

Riau pada: Angka 4 tentang Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) point 4.3

Syarat Surat Pertanggungjawaban huruf a yang menyatakan batas dana dalam DASK

tidak boleh terlampaui dan harus digunakan sesuai dengan rincian objek kode

rekening yang bersangkutan.

Hal tersebut mengakibatkan fungsi DASK sebagai alat kendali

pelaksanaan perencanaan kegiatan belum sepenuhnya tercapai.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub Bagian Perencanaan satuan kerja

yang bersangkutan dalam menyusun perencanaan biaya yang dituangkan dalam

DASK belum sepenuhnya memperhitungkan biaya-biaya yang diperlukan untuk

suatu kegiatan.

b. Kepala Bagian Verifikasi dalam melakukan verifikasi bukti pertanggungjawaban

tidak memperhatikan rincian objek belanja yang telah ditetapkan dalam DASK.

Menurut Kepala Biro Perlengkapan kondisi di atas memang benar terjadi

karena kelalaian dalam penyusunan DASK untuk kegiatan yang bersangkutan,

11

menurut Kepala Dinas Pendidikan kondisi di atas memang benar terjadi, namun

karena kegiatan tersebut harus segera dilaksanakan, maka tidak mungkin lagi

melakukan perubahan DASK, karena perubahan DASK hanya dapat dilakukan pada

saat perubahan APBD dan menurut Pemimpin Kegiatan penyusunan dan penulisan

sejarah kehutanan Provinsi Riau menyatakan bahwa pada DASK memang tidak ada

rincian belanja untuk biaya makan dan minum, namun pengeluaran tersebut dapat

dikategorikan sebagai biaya akomodosi.

BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Membuat teguran tertulis kepada Pengguna Anggaran dan Kepala Bidang/Sub

Bagian Perencanaan satuan kerja yang bersangkutan supaya dalam menyusun

perencanaan biaya yang dituangkan dalam DASK (DPA) benar-benar

memperhitungkan biaya-biaya yang akan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan

tersebut.

b. Memerintahkan Kepala Biro Keuangan membuat teguran tertulis kepada Kepala

Bagian Verifikasi untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas verifikasi.

4. Penerimaan Hasil Lelang Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Roda Dua Tidak Sesuai Surat Perjanjian yang Telah Disepakati

Pada Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Provinsi Riau dhi. Biro

Perlengkapan telah melakukan penghapusan kendaraan roda empat dan roda dua

dengan SK Gubernur Nomor : Kpts 69/II/2006 tanggal 27 Pebruari 2006 tentang

Penetapan Penjualan Kendaraan Bermotor Dinas Milik Pemerintah Provinsi Riau

dengan nilai jual masing-masing sebesar Rp2.071.260.000,00 untuk roda empat dan

sebesar Rp63.980.000,00 untuk roda dua.

Kendaraan tersebut telah dilelang dan telah diikat perjanjian jual beli

kendaraan bermotor dinas milik Pemerintah Provinsi Riau dengan berbagai syarat

untuk wajib dipatuhi oleh yang memenangkan lelang, diantaranya pelunasan

pembayaran terakhir bulan Januari 2007.

Dari nilai jual kendaraan bermotor tersebut telah dilunasi dan dibayar untuk :

a. Tahun Anggaran 2006 kendaraan roda empat sebesar Rp1.048.228.800,00 dan

roda dua sebesar Rp44.999.500,00.

b. Tahun Anggaran 2007 (s.d bulan April) kendaraan roda empat sebesar

Rp976.873.000,00 dan roda dua sebesar Rp20.440.500,00.

12

Hasil pemeriksan terhadap bukti pembayaran diketahui bahwa terdapat beberapa

pemenang lelang yang belum melunasi kewajiban sesuai dengan yang telah

disepakati yaitu keendaraan roda empat sebanyak 22 perjanjian dengan nilai

Rp815.119.800,00 dan kendaraan roda dua sebanyak 18 perjanjian dengan nilai

Rp18.605.500,00, serta diketahui bahwa masih banyak BPKB kendaraan yang telah

lunas dibayar namun belum diambil oleh pemenang lelangnya.

(rincian lihat lampiran 1)

Kondisi di atas tidak sesuai lampiran Surat Perjanjian masing-masing

pemenang yang menyebutkan bahwa harga jual kendaraan dilunasi dalam waktu 1

tahun (12 bulan) dari tanggal 27 Pebruari 2006 s.d 27 Januari 2007.

Hal tersebut mengakibatkan hasil penjualan asset daerah sebesar

Rp833.725.300,00 (Rp815.119.800,00 + Rp18.605.500,00) tidak diterima tepat

waktu dan pemenang lelang yang telah lunas belum melakukan balik nama

kendaraan yang dibelinya.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Para pemenang lelang tidak mematuhi perjanjian yang telah disepakati.

b. Kepala Biro Perlengkapan Sekretariat Daerah Provinsi Riau kurang tegas dalam

menerapkan surat perjanjian.

Menurut Kepala Biro Perlengkapan kondisi tersebut memang benar dan

akan diupayakan penagihan secara intensif dan akan menerapkan sanksi kepada

pemenang lelang yang belum melunasi kewajibannya.

BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau memerintahkan Kepala

Biro Perlengkapan untuk:

a. Membuat teguran tertulis dan peringatan kepada pemenang lelang kendaraan

tersebut supaya segera melunasi kewajiban cicilan hasil penjualan sesuai dengan

ketentuan perjanjian yang telah disepakati.

b. Melakukan koordinasi dengan instansi Dinas Pendapatan (pelayanan samsat)

untuk mewajibkan semua pemenang lelang yang telah lunas untuk segera

melakukan balik nama kendaraannya guna meningkatkan pendapatan asli daerah.

13

5. Pelaksanaan Tiga Peraturan Daerah Provinsi Riau Belum Sesuai dengan

Ketentuan yang Lebih Tinggi

Dalam menjalankan pemerintahan perlu adanya peraturan perundang-

undangan yang dijadikan dasar hukum bentuk struktur organisasi dan prosedur

pelaksanaan pengelolaan keuangan. Hasil penelaahan terhadap beberapa dasar

hukum pelaksanaan pemerintah pada Pemerintahan Provinsi Riau diketahui bahwa

masih didapatkan peraturan daerah yang sudah tidak sejalan lagi dengan perubahan

peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan negara/daerah, yaitu

antara lain:

a. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang

Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana

Daerah.

Dalam perda tersebut diatur tentang RSUD Dr. Arifin Achmad sebagai unit

swadana. Unit swadana daerah adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi

wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung.

Penerimaan fungsional adalah penerimaan yang diperoleh sebagai imbalan jasa

yang diberikan oleh satuan kerja daerah dalam menjalankan fungsinya melayani

kepentingan masyarakat dan atau Dinas/Satuan Kerja dan lainnya.

Dalam kenyataannya pengelolaan keuangan RSUD Dr Arifin Achmad pada

APBD Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diperlakukan sama seperti satuan kerja

lainnya atau Dinas/Satuan Kerja sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah

Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 yang menyatakan bahwa

terhitung tanggal 1 Januari 2005 setiap penerimaan daerah agar disetor ke

rekening PT Bank Riau Cabang Utama Nomor Rekening 1005 dan mengirim

bukti STS kepada Bagian Kas Daerah Biro Keuangan. Dengan adanya surat

tersebut mengakibatkan seluruh penerimaan RSUD Dr Arifin Achmad disetorkan

ke Kas Daerah atau dengan kata lain RSUD tidak lagi sebagai unit swadana.

Salah satu bentuk permasalahan dalam pengelolaan keuangan daerah pada unit

pelayanan masyarakat ini adalah tidak dapat membelanjakan langsung atas

pendapatan yang diterimanya dalam operasional pelayanan masyarakat. Hal ini

seperti yang diungkapkan pada hasil pemeriksaan BPK RI sebelumnya atas

operasional RSUD Dr Arifin Achmad, dengan nomor 234/S/XIV.10/11/2006

tanggal 22 November 2006 tentang Hasil Pemeriksaan Atas Kegiatan

14

Operasional TA 2005 dan 2006 pada RSUD Arifin Achmad bahwa dalam

pengadaan obat-obat pelayanan dasar, pihak RSUD melakukan prosedur

pengadaan yang tidak sesuai Keppres 80 Tahun 2003, karena pengadaan obat

dilakukan dengan terpecah-pecah dan atau pembuatan dokumen kontrak

menunggu setelah APBD disahkan, sedangkan kenyataannya obat-obat tersebut

sangat diperlukan, sehingga obat diambil atau diterima sebelum kontrak

ditandatangani. Apabila peraturan daerah tentang unit swadana diberlakukan

kembali atau telah diganti dengan Peraturan Daerah Badan Layanan Umum

seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, maka permasalahan tersebut di atas tidak akan terjadi.

b. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tanggal 6 Juli 2005 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Riau.

Dalam perda tersebut diatur tentang tata tertib protokoler dan kedudukan

keuangan DPRD yang masih mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2004 dengan Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, sedangkan

berdasarkan perkembangan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004

tersebut telah mengalami dua kali perubahan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 37 Tahun 2005 tanggal 12 Oktober 2005 dengan Lembaran Negara

Tahun 2005 Nomor 94 dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tanggal

14 November 2006 dengan Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 90, serta

disamping itu terdapat surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 181.31/006/RAKD

tanggal 4 Januari 2006 tentang penjelasan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor

37 Tahun 2005. Namun dengan telah terjadinya perubahan-perubahan Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tersebut, pihak eksekutif dan legislatif

Provinsi Riau belum melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2005 tentang Protokoler dan Kedudukan Keuangan DPRD, sedangkan

perubahan penganggaran belanja pimpinan dan anggota DPRD dalam struktur

APBD Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berubah dengan sendirinya mengacu

kepada perubahan peraturan pemerintah, sehingga tidak sejalan lagi dengan

struktur belanja yang ada pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005.

c. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tanggal 8 Mei 2006 tentang Pengajuan,

Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

15

Dalam perda tersebut diatur tentang tata cara pengajuan (permohonan) bantuan

keuangan dari Partai Politik yang memiliki wakil atau kursi di lembaga legislatif,

prosedur penyerahan dana bantuan, yangmana Badan Informasi, Komunikasi dan

Kesatuan Bangsa (Badan Infokom Kesbang) ditunjuk sebagai satuan kerja yang

menyalurkan kepada rekening Partai Politik yang mengajuakan permohonan

setelah terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pemeriksaan kelengkapan

administrasi pengajuan. Penyusunan Perda tersebut masih mengacu kepada

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 dengan

Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 tentang Bantuan kepada Partai Politik

dengan Petunjuk Pelaksanaannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32

Tahun 2005 tanggal 28 Juli 2005, sedangkan berdasarkan perkembangan,

Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut telah mengalami perubahan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006. Dengan terjadinya

perubahan petunjuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005

tanggal 19 Juli 2006 (Permendagri 32/2005 menjadi 25/2006), ternyata terjadi

perubahan yang mendasar, yaitu bahwa Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan

yang diterima oleh Partai Politik yang semulanya diperiksa oleh Badan Pengawas

dan Pembangunan Keuangan (BPKP) menjadi diperiksa oleh Badan Pemeriksa

Keuangan RI. Dengan perubahan ini ternyata Perda Provinsi Riau Nomor 3

Tahun 2006 belum disesuaikan dengan Permendagri Nomor 25 Tahun 2006,

karena Perda Nomor 3 Tahun 2006 masih menyatakan bahwa Laporan

Penggunaan Bantuan Keuangan oleh Partai Politik diperiksa oleh Badan

Pengawas dan Pembangunan Keuangan (BPKP) Provinsi Riau

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada :

1) Pasal 68 ayat (1) yang menyatakan Badan Layanan Umum dibentuk untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

2) Pasal 69 ayat (4) dan (6) yang menyatakan pendapatan yang diperoleh Badan

Layanan Umum sehubungan dengan jasa pelayanan yang diberikan

merupakan pendapatan negara/daerah dan pendapatan yang dimaksud dapat

digunakan langsung untuk membiayai belanja Badan Layanan Umum yang

bersangkutan.

16

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah pada pasal 145 yang menyatakan Pemerintah daerah dapat membentuk

Badan Layanan Umum Daerah untuk menyediakan barang dan atau jasa untuk

layanan umum, dan atau mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan

ekonomi dan atau pelayanan kepada masyarakat.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tanggal 12 Oktober 2005 pada

pasal 25 ayat (4) yang menyatakan pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh

Sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-

undangan dan pada pasal II yang menyatakan Peraturan Pemerintah ini mulai

berlaku pada tanggal diundangkan.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2006 tanggal tanggal 19 Juli

2006 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2005

tentang Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan

Keuangan kepada Partai Politik pasal 17 yang menyatakan:

1) Ayat (1) Laporan Penggunaan Bantuan keuangan Partai Politik di Provinsi

disampaikan oleh Pimpinan Partai Politik Provinsi kepada Gubernur melalui

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau sebutan lainnya paling lambat empat

bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

2) Ayat (2) Laporan Penggunaan Bantuan sebagaimana ayat (1) setelah diaudit

oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Hal tersebut mengakibatkan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan

untuk RSUD Dr. Arifin Achmad, pengelolaan keuangan DPRD dan mekanisme

prosedur pelaporan penggunaan bantuan keuangan oleh partai politik yang

mempunyai wakil/kursi pada DPRD Provinsi Riau belum mempunyai dasar hukum

Peraturan Daerah yang sejalan dengan ketentuan peraturan yang lebih tinggi tentang

hal-hal tersebut di atas.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005

yang mengacu kepada Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 dengan menjadikan

RSUD Dr. Arifin Achmad sebagai unit ex-swadana, sehingga diperlakukan sama

dengan satuan kerja lainnya.

17

b. Pihak eksekutif dhi. Kepala Biro Hukum dan instansi teknis terkait (RSUD dan

Badan Infokom Kesbang) belum mengusulkan perubahan-perubahan atas

Peraturan Daerah yang sudah dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang

lebih tinggi.

c. Pihak legislatif dhi. Panitia Musyawarah belum melakukan hearing dengan

instansi teknis guna merevisi peraturan daerah yang tidak sejalan dengan

ketentuan yang lebih tinggi.

Menurut Direktur RSUD memang benar kondisi di atas tentang penerapan

pengelolaan keuangan RSUD yang telah disamakan dengan satuan kerja lainnya

sejak Tahun 2005, namun untuk dijadikan suatu BLUD masih diperlukan beberapa

persyaratan baik substantif maupun teknis, sehingga perlu waktu yang cukup lama,

apalagi tahun 2007 ini RSUD sedang dalam proses akreditasi 12 jenis pelayanan,

sehingga diharapkan RSUD hanya kembali kepada bentuk semula yaitu unit

swadana. Kepala Biro Hukum kondisi di atas memang terjadi, namun revisi atas

Perda Nomor 2 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan

Anggota DPRD Provinsi Riau yang dibahas tahun 2006 telah menghasilkan perda

baru yaitu Perda Nomor 1 Tahun 2007, hanya saja perda tersebut belum juga sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 telah mengalami perubahan

ketiga dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007, karena Perda Nomor 1

Tahun 2007 ditetapkan sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007

diberlakukan, namun hal ini akan diupayakan segera dilakukan revisi atau

penyesuaian kembali atas perda tersebut. Mengenai Perda Nomor 3 Tahun 2006

memang belum disesuaikan dengan Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2006, maka

hal ini akan menjadi perhatian.

BPK-RI merekomendasikan agar Gubernur Riau:

a. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencabut Surat Edaran Nomor

900/Keu/71.01 tanggal 12 Januari 2005 atau menyatakan bahwa surat tersebut

tidak berlaku untuk satuan kerja RSUD, karena pengelolaan keuangan RSUD

telah diatur dengan jelas pada Perda Nomor 4 Tahun 1998 yang masih berlaku

atau belum direvisi.

b. Memerintahkan Kepala Biro Hukum untuk menelaah kembali atas pemberlakuan

Perda Nomor 4 Tahun 1998 tanggal 15 Januari 1998 tentang Penetapan Rumah

18

Sakit Umum Daerah Pekanbaru menjadi Unit Swadana Daerah, apakah dapat

diterapkan kembali atau harus melakukan revisi/penyesuaian dengan ketentuan

tentang BLUD.

c. Memerintahkan satuan kerja terkait (RSUD dan Badan Infokom) untuk segera

menyampaikan usulan ranperda tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan

RSUD dan pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada partai politik

dengan menyesuaikan kondisi yang ada dengan ketentuan yang lebih tinggi.

d. Meminta pihak legislatif untuk dapat menjadwalkan pembahasan atas ranperda

yang dianggap tidak sejalan lagi dengan ketentuan yang lebih tinggi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

19