22
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG

08 - METODE PELAKSANAAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 08 - METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAANPEKERJAAN GEDUNG

Page 2: 08 - METODE PELAKSANAAN

Maksud dan Tujuan :

Maksud : Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Tujuan :Mendapatkan hasil pekerjaan yang tepat : Kuantitas Kualitas Waktu

Page 3: 08 - METODE PELAKSANAAN

PERSIAPAN : Administrasi :

1. Perijinan (Ijin mulai kerja)2. Penyiapan Buku Direksi, Buku Ijin Pelaksanaan,

Form Laporan (Lap. Mingguan, Lap. Harian)3. Koordinasi dengan Pengguna Jasa dan Direksi

(Pengawas) dan Pree Construction Meeting (PCM)

Lapangan :1. Dokumentasi 0 % 2. Pembuatan Pagar Halaman3. Pembuatan papan nama proyek/kegiatan4. Penyediaan air kerja :

menggunakan air dari sumber yang ada mengadakan sumber air baru

Page 4: 08 - METODE PELAKSANAAN

Persiapan lapangan :

5. Penyediaan listrik kerja : menggunakan genset menggunakan sumber listrik terdekat

6. Keamanan/penjagaan.7. Pembuatan direksi keet, untuk ruang kerja

dan site meeting.8. Pembersihan lapangan/lokasi dan

penyiapan jalan kerja.9. Penentuan titik duga (+ 0.00) (koordinasi

dengan Direksi, Pengawas)10. Pengukuran dan pemasangan

bouwplank.

Page 5: 08 - METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Struktur1. Pekerjaan Tanah :

› Dilaksanakan setelah bouwplank terpasang dengan baik.› Kedalaman galian sesuai gambar.› Urugan pasir bawah pondasi footplat (tebal sesuai gambar).› Urugan tanah kembali, dilaksanakan setelah pekerjaan

pondasi selesai.› Penggunaan material pasir jenis lokal atau pasir pasang,.› Apabila gambar tidak bisa diterapkan dilapangan,

dikoordinasikan dengan Pengawas, dan dilaksanakan sesuai petunjuk Pengawas.

Peralatan : Truk kapasitas 5-6 m3.

Cangkul, ganco, linggis, ember, engkrak, alat pemadat (stamper).

Bahan/Material : Pasir urug, menggunakan pasir urug/pasang lokal.

Page 6: 08 - METODE PELAKSANAAN

2. PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH : Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah mendapat

ijin dari Pengawas lapangan. Pada dasar galian diberi urugan pasir dan dipadatkan

dengan disiram air. Aanstamping dipasang setebal 20 cm, celah antar

batu diisi dengan pasir urug. Pasangan pondasi dipasang dengan campuran 1PC :

5 Ps (sesuai spesifikasi), dengan acuan profil-profil yang membentuk penampang pondasi.

Batu untuk aanstamping dan pondasi dipergunakan batu belah.

Pekerjaan pondasi per bagian/lajur selesai, lubang galian tanah yang terbuka di urug tanah bekas galian dan dipadatkan.

Page 7: 08 - METODE PELAKSANAAN

3. Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Begesting Pekerjaan Pengecoran

A. Pekerjaan Pembesian Siapkan daftar kebutuhan pek. Besi (ukuran dan

jumlahnya) Pemotongan, pembengkokan besi dapat dikerjakan

ditempat lain disekitar lokasi pek. Perakitan/perangkaian besi dapat dikerjakan ditempat

lain atau langsung ditempat konstruksi tersebut dipasang. Besi yang dipergunakan dan pemasangannya sesuai

dengan gambar. Apabila terjadi perbedaan dari yang seharusnya,

dikoordinasikan kepada Pengawas. Pek beton yang dikerjakan bertahap, disiapkan stek-stek

tulangan sesuai dengan peraturan yang ada.

Page 8: 08 - METODE PELAKSANAAN

Besi tulangan pokok

Besi beugel

Stek besi kolom eksisting

Page 9: 08 - METODE PELAKSANAAN

B. Pekerjaan Begesting Penyiapan begesting dapat dikerjakan ditempat lain

disekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan ukuran beton. Perakitan/perangkaian besi dapat dikerjakan ditempat

lain atau langsung ditempat konstruksi tersebut dipasang.

Untuk konstruksi beton tertentu, diperlukan perancah (steiger/stutwerk), seperti ; kolom, balok, plat.

Antara tulangan dan begesting diberi beton decking sesuai dengan tebal selimut beton yang ditentukan.

Pemasangan begesting balok dan plat lantai, dilaksanakan bersamaan dan dilaksanakan dengan penuh ketelitian.

Page 10: 08 - METODE PELAKSANAAN

Besi utama

Besi Beugel

Beton deking

Papan bekisting

Beton bertulang

Perancah beton besi scafolding

Begisting balok

Page 11: 08 - METODE PELAKSANAAN

C. Pekerjaan Pengecoran Pengecoran kolom struktur dikerjakan sebelum

pasang batu bata. Untuk kolom praktis dikerjakan bertahap bersamaan

dengan pasang batu bata. Untuk beton struktur (footplat, sloof, kolom, balok

dan plat lantai) yang mempunyai volume cukup besar dan dapat dilaksanakan secara bersama menggunakan beton readymix, sehingga lebih terjamin kualitasnya.

Pengecoran dilaksanakan setelah begesting dan pembesian diperiksa dan telah sesuai dengan gambar rencana (dengan persetujuan pengawas)

Peralatan :Concrete mixer, concrete pump, molen, vibrator dan alat bantu.

Page 12: 08 - METODE PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Rangka Atapa. Pabrikasi, dapat dilaksanakan dibengkel/

workshop atau dilaksanakan di lokasi pekerjaan.b. Pemasangan rangka atap (kuda-kuda) :

Kuda-kuda kayu dilaksanakan setelah kolom dan ringbalk selesai.

Kuda-kuda baja dilaksanakan setelah dudukan (plat flendes), terpasang dengan kuat pada kolom/ring balk (menggunakan angkur).

PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP

Page 13: 08 - METODE PELAKSANAAN

2. Gording dipasang pada kuda-kuda dengan jarak sesuai gambar.

3. Usuk kayu dipasang dengan jarak sesuai gambar.

4. Reng kayu dipasang dengan jarak yang tepat sesuai dengan genteng yang akan dipergunakan.

5. Penutup atap genteng dipasang dengan rapi, sehingga sambungan antar genteng tampak lurus.

Page 14: 08 - METODE PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA DAN PLESTERAN :

Pas. Batu bata dilaksanakan setelah pekerjaan Sloof selesai dan diperiksa kembali ukuran ruang (as dinding) dan kesikuannya.

Pasangan batu bata dilaksanakan dengan campuran 1 PC : 3 Ps untuk trasraam dan 1PC : 5 Ps untuk dinding bukan trasraam.

Pemasangan bata dengan tumpukan bata berikutnya dibuat bersilang, seperti gambar dibawah.

Pemasangan batu bata dengan acuan profil-profil vertikal dari kayu .

PEKERJAAN ARSITEKTUR

Page 15: 08 - METODE PELAKSANAAN

Spesi campuran 1:5

Batu bata

Page 16: 08 - METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA DAN PLESTERAN (lanjutan)

Tiap jarak 3 hingga 3,5 meter diberi kolom praktis sebagai penguat dinding,

Pasangan dinding diatas kosen dengan bentang lebih dari 1,20 m, diberi ring balk (balok latei) praktis.

Plesteran dinding dapat dilaksanakan setelah pasangan batu bata benar-benar kering.

Ketebalan plesteran rata-rata 1,5 cm dengan campuran spesi yang sama dengan pasangan batu batanya.

Plesteran yang telah kering dapat di aci dengan semen agar permukaan licin. Sebelum acian dilaksanakan, permukaan plesteran disiram air.

Batu bata yang dipergunakan dari batu bata lokal atau Welahan Jepara.

Pencampuran adukan menggunakan molen. Peralatan yang dipergunakan : molen, kotak adukan, ember,

sekop, cangkul, cetok, waterpas dan meteran.

Page 17: 08 - METODE PELAKSANAAN

2. PEKERJAAN KUSEN Pekerjaan dilakukan sesuai gambar, RKS, BA Aanwijzing

dan petunjuk Pengawas. Kusen kayu :

dibuat dan disiapkan di tempat lain (Workshop) sesuai gambar,

pemasangan dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding.

Bentang > 1.20 m’ dipasang balok latei praktis.

Balok Latei

Pas. Batu bata

Kusen kayu

Page 18: 08 - METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN KUSEN (lanjutan)

Kusen alumunium : dibuat dan disiapkan ditempat lain sesuai gambar, Pemasangan/penyetelan dilakukan setelah dinding selesai

diplester. diatas kosen diberi balok latei praktis. kusen dipasang pada lubang-lubang yang telah ditentukan

menggunakan fiser dan sekrup. Pertemuan kusen dengan dinding baik sisi luar maupun

dalam diberi sealent.

Page 19: 08 - METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PLAFOND

RANGKA PLAFOND : Rangka Plafond Kayu :

Rangka plafond dipasang membentuk bidang persegi/persegi panjang sesuai jenis penutup plafondnya ;Gypsum : ukuran 60 x 60 cm, 60 x 120 cmEternit : ukuran 100 x 100 cmCalsiboard, asbes : ukuran 60 x 120 cm, 100 x 100 cm

Page 20: 08 - METODE PELAKSANAAN

Ukuran rangka yang dipergunakan sesuai dengan gambar/detail ;Rangka induk (hanger) : 6/12 cmRangka pembagi : 5/7 cm dan 4/6 cm

Sebagai penguat rangka plafond di pasang penggantung rangka dengan bahan kawat putih (galvanis) dengan jarak 120 cm hingga 200 cm.

Ketinggian plafond disesuaikan gambar.

Page 21: 08 - METODE PELAKSANAAN

PLAFOND GYPSUM : Pekerjaan plafond meliputi plafond ekspose,

plafond gypsum board 9 mm dan plafond kalsiboard 4 mm.

Untuk plafond ekspose permukaan pelat lantai bagian bawah difinish acian, sedangkan plafond gypsum dan kalsiboard menggunakan rangka metal furing atau besi hollow sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Sebagai penguat rangka plafond di pasang penggantung rangka dengan bahan kawat putih (galvanis) dengan jarak 50 hingga 100 cm.

Ketinggian plafond disesuaikan gambar.

Page 22: 08 - METODE PELAKSANAAN

TERIMA KASIH