Upload
idram-m-ladji
View
265
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN
PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERBUKA DI INDONESIA
DIAJUKAN OLEH DRAFT SKRIPSI
MINAR SIMANUNGKALIT
040502106
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan 2009
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
ABSTRAK
Minar Simanungkalit (2009). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia. Pembimbing, Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Penguji, Drs. Nakman Harahap, M.Si dan Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si (Penguji I dan Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas dan leverage Keuangan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh rasio Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), dan rasio leverage diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA). Periode penelitian dimulai pada tahun 2004-2007. Hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini adalah ada pengaruh profitabilitas yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) dan leverage yang diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return saham pada perusahaan makanan an minuman terbuka di Indonesia. Metode analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dengan alfa=5%. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for Windows. Hasil uji serempak (uji F) menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Return Saham). Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0,0120,05), dan nilai thitung (1,957)> ttabel (1,67), Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham dimana tingkat signifikansinya lebih kecil dari alpha yaitu (0,0040,05). Kata kunci: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total
Assets (DTA).
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan
pembuatan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, telah
banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak
memberikan inspirasi kepada peneliti.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra.Lucy Anna, SE, M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa perkuliahan.
5. Bapak Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah
begitu sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan
masukan dalam penulisan skripsi ini.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
6. Bapak Drs. Nakman Harahap, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
atas semua jasa yang sudah diberikan selama masa perkuliahan.
9. Papa dan Mama tercinta Gr. S.M. Simanungkalit dan E. Manurung yang
merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang,
motivasi, nasehat, bantuan dana dan material, serta doa yang selalu menyertai
peneliti.
10. Adik-adikku yang terkasih yaitu Verawati, Jhon Kennedy, Melanthontoni,
Mei, dan Josua yang sudah memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan dan
doa kepada peneliti.
11. Adik-adik kelompokku yang terkasih yaitu Hery, Hotland, Jonathan, Lintong,
Pretty, dan Rina yang sudah memberikan motivasi, dukungan, semangat dan
doa.
12. Sahabat doaku yang ku kasihi Luga Kristina Silitonga, SE. Terima kasih buat
kesetiaannya memberi dukungan, motivasi, doa, dan semangat padaku.
13. Sahabat-sahabat dan Teman-teman di Manajemen 2004: Novalina, Laoura,
Rike, Lusiana (Cien), Reagen, Gomgom, Heriyanto, Marya Desyeni, Lusiana
(Cing). Juga buat adik-adik junior terkhusus Octav yang selalu membantuku.
Terima kasih atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan
yang diberikan kepada peneliti.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
14. Teman-teman di Akuntansi: Maria, Elvina, dan Lenny atas motivasi,
semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan yang diberikan kepada
peneliti.
15. Teman satu kost di Exodus yaitu Siswani, Nesri, Febrin, Kak Whity, Nora
(dede Noe manis), Mba Susi, Indah, Kak Lady (Kak Gadis), Bella, Ruth,
Hygie, Sonya, Henni dan teman-teman lainnya yang tidak bisa kusebutkan
satu per satu. Terima kasih buat dukungan dan doanya.
16. Teman-teman satu pelayanan di UKM KMK USU terkhusus buat teman-
teman satu pelayanan di Retreat Ekonomi. Terimakasih buat dukungan doa
dan semangatnya.
Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan peneliti lainnya.
Medan, Agustus 2009
Penulis
Minar Simanungkalit
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Kerangka Konseptual....................................................................... 4 D. Hipotesis ......................................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
F. Metode Penelitian ............................................................................ 7 1. Batasan Operasional................................................................... 7 2. Definisi Operasional .................................................................. 8 3. Populasi dan Sampel .................................................................. 8 4. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 9 5. Jenis dan sumber Data................................................................ 9 6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 10 7. Metode Analisis Data ................................................................ 10
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 15 B. Rasio Keuangan .............................................................................. 16
1. Analisis Rasio Keuangan .......................................................... 17 2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ....................................................... 18
2.1. Rasio Likuiditas ................................................................ 18 2.2. Rasio Aktivitas .................................................................. 20 2.3. Rasio Hutang (Leverage) ................................................... 21 2.4. Rasio Kemampulabaan (Profitabilitas) .............................. 22
C. Saham ............................................................................................ 25 1. Pengertian Saham .................................................................... 25 2. Return Saham .......................................................................... 25 3. Manfaat Kepemilikan Saham ................................................... 26 4. Risiko Kepemilikan Saham ...................................................... 27 5. Harga Saham ........................................................................... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ......................................... 31 B. Gambaran Umum Perusahaan Makanan dan Minuman ................... 31
1. PT. Ades Waters Indonesia Tbk ................................................ 35
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk............................................. 35 3. PT. Cahaya Kalbar Tbk ............................................................. 36 4. PT. Davomas Abadi Tbk ........................................................... 37 5. PT. Delta Djakarta Tbk ............................................................. 37 6. PT. Fast Food Indonesia Tbk .................................................... 38 7. PT. Indifood Sukses Makmur Tbk............................................. 38 8. PT. Mayora Indah Tbk .............................................................. 39 9. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk .............................................. 40 10. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................. 41 11. PT. Siantar TOP Tbk................................................................. 42 12. PT. Sierad Produce Tbk ............................................................ 42 13. PT. SMART Tbk ...................................................................... 43 14. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ............................................ 44 15. PT. Tunas Baru Lampung Tbk .................................................. 44 16. PT. Ultra Jaya Milk Tbk............................................................ 45
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA A. Deskripsi Rasio Keuangan dan Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman ................................................................. 46
1. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets (ROA) ...................... 47 2. Deskripsi Nilai Variabel Return on Equity (ROE) ..................... 49 3. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Assets (DTA) ................. 51 4. Deskripsi Nilai Variabel Return Saham ..................................... 52
B. Regresi Linear Berganda................................................................. 54 C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 78 B. Saran .............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel.......................... 8 Tabel 1.3 Sampel Penelitian ............................................................................ 9 Tabel 4.1 Rata-rata ROA, ROE, DTA dan Return Saham Makanan dan Minuman Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ........................................ 46 Tabel 4.2 Return on Assets (ROA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ................. 47 Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ....................... 49 Tabel 4.4 Debt to Total Assets (DTA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ....................... 51 Tabel 4.5 Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ........................................ 53 Tabel 4.6 Hasil Estimasi Regresi Coefficientsa ............................................... 55 Tabel 4.7 Casewise Diagnostics(a) ................................................................. 57 Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................. 59 Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................. 59 Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .......................................... 61 Tabel 4.11 Casewise Diagnostics(a) ................................................................ 62 Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 63 Tabel 4.13 Casewise Diagnostics(a) ................................................................ 64 Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 65 Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 67 Tabel 4.16 Collinearity Statistics Coefficientsa ............................................................................... 68 Tabel 4.17 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ......................... 69 Tabel 4.18 Model Summary(b) ........................................................................ 69 Tabel 4.19 Uji Glejser Coefficients(a) .............................................................. 71 Tabel 4.20 ANOVA(b) ..................................................................................... 73 Tabel 4.21 Coefficients(a) ................................................................................ 74
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ..................................................................... 6 Gambar 4.1 Histogram Variabel Dependent (Return_Saham) ............................ 57 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return_Saham) ............................................ 58 Gambar 4.3 Histogram Dependent Variable (Return Saham) ............................. 60 Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return_Saham) .............................................................. 60 Gambar 4.5 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 62 Gambar 4.6 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 63 Gambar 4.7 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 64 Gambar 4.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 65 Gambar 4.9 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 66 Gambar 4.10 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................. 67 Gambar 4.11 Scatterplot Dependent Variable (Return Saham) .......................... 70
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan ( saham, obligasi, waran,
right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan/derifatif seperti opsi
(put atau call) ), baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri
(Fakhruddin,2001 : 1). Pasar modal memiliki berbagai financial assets yang
menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda. Para pemilik modal
atau investor tersebut bebas memilih jenis financial assets yang diinginkannya,
tentu saja dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan
keuntungan yang optimal kepada mereka. Bagi investor yang tidak memiliki
kesempatan investasi dalam riil assets dan mempunyai kelebihan dana, mereka
dapat melakukan investasi dalam financial assets, sebaliknya bagi investor yang
memilki kesempatan investasi dalam riil assets tapi tidak mempunyai dana,
mereka dapat memperoleh dana dengan emisi saham melalui pasar modal.
Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288
emiten pada tahun 1999 (Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari
peningkatan tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif
penghimpun dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dewasa ini juga pasar
modal Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan melonjaknya
jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume penjualan
saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, kebutuhan akan
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal
juga semakin meningkat. Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham
mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila
terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi
akuntansi khususnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini
merupakan hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi
lainnya yang terkait dengan keputusan investasi.
Bagi investor, informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai salah
satu dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli,
menahan, atau menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh
return merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar
modal. Dari sudut pandang manajemen keuangan, rasio leverage keuangan
merupakan salah satu rasio yang banyak dipakai untuk meningkatkan (everage)
profitabilitas perusahaan (Martono, 2002:128). Dalam pengukuran risiko
finansial perusahaan.
Dari statistik BPS, sampai tahun 2000 industri manufaktur Indonesia
berjumlah 22,174 buah, 81% di antaranya ada di pulau Jawa. Industri tersebut
sanggup menyerap tenaga kerja 4.47 juta orang. Jumlah itu setara dengan 10%
total industri di Jepang. Data METI Jepang, tahun 2003 tercatat total 293,911
industri yang menyerap 8.23 juta pekerja. Indonesia juga negara senior di ASEAN
dalam mengembangkan industrinya. (BPS 2001: sektor makanan 20.7%, pakaian
dan tekstil 19%, furniture 9%, permesinan 2.6%)(www.yahoo.com). Menteri
Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengatakan, revisi target pertumbuhan
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
industri sekitar 5%-5,5% otomatis akan memengaruhi pertumbuhan sejumlah
industri, seperti makanan dan minman serta tekstil dan produk tekstil (TPT).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung revisi target tersebut,
setelah semakin beratnya situasi ekonomi global secara makro ekonomi. Beberapa
waktu lalu, Bank Indonesia (BI) bahkan telah merevisi suku bunga (BI Rate)
menjadi 8,25%. Kondisi ini pastinya akan mempengaruhi industri makanan dan
minuman dalam pemaksimalan laba.
Menurut Hanum dalam (www.yahoo.com), kinerja industri makanan dan
minuman di Indonesia kian tertekan. Departemen perindustrian (Depperin)
memproyeksikan kinerja industri makanana dan minuman diperkirakan akan
semakin tertekan. Pemicunya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
hingga 30 % dan Bea Masuk (BM) gula rafinasi (gula putih) sebesar Rp. 700 per
kilogram. Pengaruh bea masuk gula yang tinggi akan berpengaruh pada tingginya
biaya produksi yang kemudian juga akan menyebabkan penurunan dalam
perolehan laba perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
akan menurun yang disebut dengan profitabilitas. Pada penelitian ini, untuk
mengkur profitabilitas tersebut, peneliti menggunakan rasio keuangan ROA
(Return on Assets) dan ROE (Return on Equity).
Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba,
tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan
akan mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor
karena semakin besa penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban
bunga yang ditanggung sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
diperoleh perusahaan dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor.
Tingkat penggunaan hutang pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas
(leverage). Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti
menggunakan rasio keuangan DTA (Debt to Total Assets).
Beberapa peneliti sebelumnya yang menguji pengaruh profitabilitas dan
leverage terhadap harga saham menunjukkan hasil yang tidak konsisten (prayitno:
2007; Ulupui ; Sunarto:2001; dan Wijiyanti dan Gunawan: 2003).
. Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketertarikan peneliti untuk melanjutkan
penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk melihat kekonsistenan hasil pada
penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul : Pengaruh Profitabilitas
dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti
dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
Apakah ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada
perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia?
C. Kerangka Konseptual
Investasi yang dilakukan paada surat berharga oleh seorang pemodal
diharapkan mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi
keuntungan tersebut bisa berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga
sebelumnya. Dunia pasar modal memang tidak terlepas dari dua sisi yaitu risk
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
dan return. Investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko tinggi karena harga
saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal
perusahaan. Di samping itu berlaku pula suatu prinsip yaitu high risk-high
return. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan (return)
yang diharapkan investor maka akan semakin tinggi pula risiko yang harus
dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis
untuk menilai kinerja dari perusahaan dimana investor melakukan investasi.
Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham Investor
perlu menganalisis risiko (risk) yang dihadapi dan keuntungan (return) yang
diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental
berupa laporan keuangan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin
besar return yang akan diterima oleh investor. Begitu juga sebaliknya, semakin
menurun kinerja suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan return yang
akan diterima oleh investor.
Kinerja suatu perusahaan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio
keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas dan rasio leverage. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin
besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54).
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio profitabilitas maka Return Saham yang
diterima oleh investor akan semakin besar. Dalam penelitian ini, rasio
profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (RAO) dan Return on Equity (ROE).
Sebaliknya angka rasio leverage yang semakin besar menunjukkan kinerja
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51).
Sumber : Abdullah (2005), diolah peneliti
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan
adalah sebagai berikut:
Ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity
(ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan
makanan dan minuman terbuka di Indonesia.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets
(DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman
terbuka di Indonesia.
ROA
ROE
DTA
Return Saham
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan serta pola pikir dalam menganalisis tentang return
saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dan referensi dalam
menganalisis kinerja perusahaan dan menentukan kebijakan kebijakan
keuangan perusahaan, khususnya sebagai masukan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan, karena dengan kinerja yang semakin baik akan menarik
minat investor terhadap saham perusahaan terkait.
c. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi
bagi berbagai pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional adalah :
a. Data laporan keuangan dan harga saham penutupan sektor industri
makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2007.
b. Variabel-variabel yang diteliti dalam mempengaruhi Return Saham adalah
Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets
(DTA).
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2. Definisi Operasional
a. Variabel Dependen (tak bebas/terikat)
Return saham yang digunakan adalah return irealisasi (actual return) yang
merupakan capital gain / capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat
ini (P)
3. Populasi dan Sampel
Adapun karakteristik penarikan sampel yangdilakukan oleh peneliti adalah :
a. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman
selama periode 2004-2007.
b. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007
(tidak pernah disuspend).
c. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun
setiap selama periode 2004-2007 (likuid).
Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel
No. Karakteristik Sampel Jumlah
1. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman selama periode 2004-2007.
19
2. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007 (tidak pernah disuspend).
(3)
3. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun setiap bulan selama periode 2004-2007 (likuid).
-
Jumlah akhir Sampel 16 Sumber : data diolah oleh peneliti (2009)
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Berdasarkan kriteria diatas maka diperoleh lah sampel sebagai berikut :
Tabel 1.3 Sampel Penelitian
No Kode
Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri
Tanggal Listing
1 ADES PT.Ades Waters Indonesia Tbk 6 Mar 1985 13 Juni
1994 2 AQUA PT.Aqua Golden Mississippi Tbk 23 Feb1973 1 Mar1990 3 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk 3 Feb1968 9 Juli 1996 4 DAVO PT.Davomas Abadi Tbk 14 Mar 1968 22 Des 1994 5 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk 15 Juni 1970 30 Jan 1989 6 FAST PT.Fast Food Indonesia Tbk 19 Juni 1978 11 Mei 1993 7 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agu1990 14 Juli 1994 8 MYOR PT.Mayora Indah Tbk 17 Feb 1977 4 Juli 1990 9 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia Tbk 3 Juni 1929 15 Des 1981 10 PSDN PT.Prasidha Aneka Niaga Tbk 16 Apr 1974 18 Okt 1994 11 STTP PT.Siantar TOP Tbk 12 Mei 1987 16 Des 1996 12 SIPD PT.Sierad Produce Tbk 6 Sep 1985 27 Des 1996 13 SMAR PT.SMART Tbk 18 Juni 1963 20 Nov1992 14 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 31 Mei 1991 11 Jun 1991 15 TBLA PT.Tunas Baru Lampung Tbk 22 Des 1973 15 Feb 2000 16 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Tbk 2 Nov 1971 2 Juli 1990
Sumber : www.idx.co.id
4. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs www.idx.co.id.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2008-Juli 2009.
5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan jenis data yang diperoleh secara tidak langsung yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id, laporan
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
keuangan, ICMD, jurnal referensi, surat kabar, dan literatur ilmiah lainnya yang
berkaitan dengan topik penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap
yaitu :
a. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yakni pengumpulan data
pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan
yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan
diteliti.
b. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang
diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek
Indonesia.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif
Analisis Deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang
dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan secara objektif.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 15.0 for
Windows (Statistical Program for Social Science) untuk mengetahui
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = Return Saham
a = konstanta
X1 = Return on Assets (ROA)
X2 = Return on Equity (ROE)
X3 = Debt Total Assets (DTA)
b1,2,3 = Koefisien regresi variabel X1,2,3.
e = Kesalahan Pengganggu (Standard Error)
Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi
syarat asumsi klasik yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai
distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Jika terdapat
normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan
independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik
dan Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2005: 91). Hubungan linier antara variabel independen
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation
Factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 5 terjadi masalah
multikolinearitas yang serius.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada
periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode
sebelumnya) (Ghozali, 2005:95). Autokorelasi terjadi jika
observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi
antara satu dengan yang lainnya (Nachrowi, 2006: 185). Jika
terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan uji Run Test dan The
Breusch-Godfrey (BG) Test.
4. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005:105).
Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda
maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot dan
uji Glejser Test.
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh
variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
terikat.
Bentuk pengujiannya adalah :
H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersamaan, tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity
(ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.
Ha : b1 b2 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang
signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),
dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung F tabel pada = 5 %
Ha diterima jika F hitung > F tabel pada = 5 %
2. Uji Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas secara parsial (individual) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial (individual) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return
Saham.
Ha : b1 0, artinya secara parsial (individual) terdapat pengaruh
yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity
(ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.
Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian (Level of
Test) pada = 5 % dan derajad kebebasan (n-k).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika : t tabel t hitung t tabel
Ha diterima jika : t hitung > t tabel
t hitung -t tabel
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Prayitno (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh price eaarning ratio,
price to book value dan return on equity terhadap return saham pada industri real
estate dan properti di Bursa Efek Jakarta, hasil peneltian menyatakan bahwa
price eaarning ratio (PER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return
saham, sedangkan price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham, kemudian return on equity (ROE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Ulupui yang berjudul Analisi Pengaruh Likuiditas,Leverage, Aktivitas,
dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan
Minuman dengan kategori Industri barang Konsumsi di BEJ), hasil penelitian in
menunjukkan bahwa variabel current ratio dan return on assets (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel
debt to equity ratio (DER) menunjukkan hasil yang positif tetapi tidak signifikan,
kemudian variabel total assets turnover menunjukkan hasil yang negatif dan tidak
signifikan terhadap return saham.
Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ, hasil penelitian
menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA)
signifikan mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan
1999/2000. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan Debt to Total Assets
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
(DTA) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham pada periode
1998/1999. Kemudian pada periode 1999/2000 hanya varibel ROA secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan ROE dan DTA
berpengaruh tidak signifikan. Selama periode penelitian tersebut, variabel yang
paling dominan mempengaruhi Return Saham adalah ROA.
Gunawan dan Wijiyanti (2003) yang berjudul Analisis Faktor
Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ,
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel book value
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti,
sedangkan ROA, ROE, DER, required rate of return dan resiko sistematik tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
B. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu
pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan (berarti) (Harahap, 2008:297). Rasio keuangan ini hanya
menyederhanakan informasi antara satu pos dengan pos lainnya sehingga kita
dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Informasi akan
diperoleh dari rasio keuangan apabila dilakukan analisis terhadap rasio keuangan
tersebut.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
1. Analisis Rasio Keuangan
Sampai saat ini,analisis rasio adalah jenis analisis yang paling efektif dan
paling sering digunakan dalam menilai kinerja peusahaan, karena analisis rassio
ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis rasio lainnya.
Keunggulan analisis rasio tersebut adalah sebagai berikut :
a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca
dan ditafsirkan;
b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;
c. mengetahui posisi perusahaan d itengan industri lain;
d. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi (Z-score);
e. menstandarisir size perusahaan;
f. lebih mudah membandingkan perusahaan denganperusahaan lai natau melihat
perkembangan perusahaan secara peiodik atau time series ;
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.
Selain memiliki keunggulan-keunggulan dibanding teknik analisis lainnya,
analisis rasio juga memilliki beberapa kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan
yang harus disadari oleh penggunanya sewaktu menggunakan teknik analisis rasio
ini supaya tidak salah dalam penggunaannya.
Adapun yang menjadi kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain :
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya;
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik ini seperti :
1. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung
taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atasu subjektif;
2. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan (cost) bukan harga pasar;
3. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;
4. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterpkan
berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan
dalam menghitung rasio.
d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang
dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa
menimbilkan kesalahan.
2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Menurut Horne (2005: 204) analisis rasio keuangan dibagi dalam lima
kategori yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas/manajemen aktiva, rasio hutang
(leverage), rasio kemampulabaan (profitabilitas), dan rasio nilai pasar.
2.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
tepat waktu. Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah rasio lancar
(current ratio), rasio cepat (quick ratio), cash ratio, dan Net Working Capital.
2.1.1.Rasio lancar
Rasio lancar adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia
(Horne,2005:206). Rumus untuk menghitunganya adalah :
lancarkewajibanlancarAktivalancarRasio =
2.1.2.Rasio Cepat
Rasio cepat adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid. Rumus
untuk menghitungnya adalah (Horne,2005:207) :
pendekjangkalancarkewajibanpersediaanlancarAktivacepatRasio
/
=
2.1.3.Rasio Kas (cash ratio)
Rasio kas (cash ratio) adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan suat
berharaga (efek) yang segera dapat diuangkan. Rumus untuk menghitungnya
adalah :
lancarghukewajibankaskasRasio
tan/=
2.1.4.Net Working Capital
Net Working Capital adalah untuk menghitung berapa kelebihan aktiva
lancar di atas hutang lancar. Rumus untuk menghitungnya adalah :
Net Working Capital = Hutang / kewajiban lancar Hutang / kewajiban lancar
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2.2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah menunjukkan seberapa cepat aktiva lancar dapat
dikonversikan ke dalam kas (Astuti, 2004:32). Rasio aktivitas ini terdiri atas rasio
perputaran persediaan, rasio rata-rata umur piutang, rasio perputaran aktiva tetap,
dan rasio perputaran total aktiva.
2.2.1.Rasio Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan adalah untuk mengukur berapa kali
persediaan berputar (dijual) selama tahun terkait, memberikan pandangan
mengenai likuiditas persediaan dan kecenderungan kelebihan persediaan (Horne,
2005:216)
PersediaanPenjualanPokokaHpersediaanperputaranRasio arg=
2.2.2.Rasio Perputaran Piutang
Rasio ini memberikan gambaran mengenai kualitas piutang perusahaan
dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya (Horne, 2005:212).
Rumus untuk menghitungnya adalah :
gPiuTahunanBersihKreditPenjualangpiuPerputaranRasio
tantan =
2.2.3.Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Rasio perputaran aktiva tetap mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya. Rumus untuk menghitungnya adalah :
pBersihAktivaTetaPenjualantetapaktivaperputaranRasio =
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2.2.4.Rasio Perputaran Total Aktiva
Rasio perputaran total aktiva mengukur perputaran semua aktiva
perusahaan. Rumus untuk menghitungnya adalah (Horne, 2005:221):
aktivaTotalBersihPenjualanaktivatotalperputaranRasio =
2.3. Rasio Hutang (leverage)
Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat, kerapkali
perusahaan menggunakan dana pinjaman yang dikenal dengan leverage keuangan.
Leverage keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang. Rumus yang
digunakan untuk menghitungnya adalah :
aktivaTotalghuTotalghuRasio tantan =
Teori Modigliani dan Miller (1958) menyatakan bahwa nilai
perusahaan independent dan tidak dipengaruhi apakah pendanaan usaha
menggunakan modal atau hutang, sehingga perubahan struktur modal tidak akan
berdampak terhadap nilai perusahaan (Bringham, 2001:31). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa penggunaan hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Teori Pecking Order yang dikemukakan oleh Donaldson, menyatakan
bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari dalam
perusahaan (internal) daripada luar perusahaan (external). Penggunaan hutang
menyebabkan perusahaan harus membayar sejumlah beban bunga sehingga
mengurangi keuntungan perusahaan yang tidak menanggung terlalu banyak
hutang.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Agar dapat menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang
dipinjam, maka dapat digunakan beberapa rasio yaitu debt to equity ratio (DER)
dan debt to asset ratio (DAR).
2.3.1.Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (debt to equity ratio /DER)
Rasio ini adalah untuk menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang
digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas (Horne, 2005:235).
Rumus untuk menghitungnya adalah :
SahamPemegangEkuitasghuTotalDER tan=
2.3.2.Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (debt to asset ratio /DAR).
Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan menggunakan dana
yang dipinjam (Horne, 2005:235). Rumus untuk menghitungnya adalah :
aktivaTotalghuTotalDAR tan=
2.4. Rasio kemampulabaan (profitabilitas)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling tinggi adalah laba bersih.
Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio
pengembalian atas total aktiva (Return on Assets Ratio/ ROA), dan rasio
pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return on Equity Raio/ ROE.)
2.4.1.Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)(Horne, 2005:222)
BersihPenjualanPenjualanPokokaHBersihPenjualanKotorLabaMarjin arg=
Rasio ini merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan
indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2.4.2.Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) (Horne, 2005:223)
BersihPenjualanPajakSetelahBersihLabaBersihLabaMarjin =
Rasio ini adalah untuk mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan
penjualan yang dihasilkan.
2.4.3.Pengembalian atas Investasi (Return on Assetets/ROA)
Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on Investment
(ROI). Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas keseluruhan dalam
menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan laba
dari modal yang diinvestasikan. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Secara
matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne, 2005:224 ) :
AktivaTotalPajakSetelahBersihLabaROA =
Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja
perusahaan semakin efektif, karena tingkat kembalian akan semakin besar
(Brigham, 2001:90). Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor
kepada perusahaan. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan
tersebut makin diminati investor, karena dapat memberikan keuntungan (return)
yang besar bagi investor. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap
Return Saham yang akan diterima oleh investor.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
2.4.4.Pengembalian atas Ekiutas (Return on Equity/ROE)
Return on Equity (ROE) yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total
modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi
dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Rasio ini adalah untuk
mengukur daya untuk menghasilkan laba pada investasi nilai buku pemegang
saham. Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne,
2005:225) :
ModalTotalSahamPemegangEkuitasPajakSetelahBersihLabaROE
/=
Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Suatu
angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang
mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan
mudah menarik dana baru (Walsh, 2004:56). Peningkatan harga saham
perusahaan akan memberikan keuntungan (return) yang tinggi pula bagi para
investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap
perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut makin
diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Dengan kata
lain ROE akan berpengaruh terhadap Return Saham yang akan diterima oleh
investor.
2.5. Rasio Pencakupan (Coverage Ratio)(Horne, 2005:211)
BungaBiayaEBITBungadanPajakSebelumLabaPencakupanRasio )(=
Rasio ini adalah untuk menunjukkan kemampuan untuk membayar
beban bunga, menunjukkan berapa kali bunga didapatkan.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
C. Saham
1. Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin, 2001:6).
Wujudnya adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Ada
dua tipe saham yang diperdagangkan, yaitu saham preferen (preferrend stock)
dan saham biasa (common stock) (Kusumarsono, 2005 : 22). Saham preferen
adalah saham yang membayarkan deviden secara reguler / teratur kepada
pemilik saham. Sedangkan saham biasa lebih memberikan semacam
perluasan hak atas kepemilikan perusahaan daripada saham preferen. Saham
mana yang akan dibeli oleh investor tergantung kepada tujuannya untuk
memiliki saham tersebut.
2. Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi
yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:109).
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data histori. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini
juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan
risiko di masa mendatang.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi
(realized return) yang merupakan capital gain/capital loss yaitu selisih antara
harga saham periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya
(Pt-1). Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut
(Jogiyanto, 2003:110) :
( )1
1.Re.Re
=t
tt
PPP
tal
Dimana:
Pt = harga saham pada periode ke-t
Pt-1= harga saham pada periode ke t-1
Apabila harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode
lalu (Pt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya apabila
harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka
terjadi kerugian modal (capital loss).
3. Manfaat Kepemilikan Saham
Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik
dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut. Sedikit banyaknya jumlah saham yang dibeli akan menentukan
persentase kepemilikan dari investor tersebut Pembelian saham yang dilakukan
investor tentunya memberikan manfaat.
Secara umum terdapat dua faktor yang yang bisa diperoleh dari pembelian
saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006:60).
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
a. Manfaat ekonomis meliputi :
1. Dividen
Dividen (dividen) merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan perusahaan
dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock
dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam
bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan
bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji,
2006:12).
2. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli
saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai
beli yang lebih rendah (Anoraga, 2006:60).
b. Manfaat non ekonomis
Manfaat non ekonomis yang bisa diperoleh pemegang saham adalah
kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
menentukan jalannya perusahaan. Jumlah saham yang dimiliki investor akan
mementukan seberapa besar suaranya dalam RUPS.
4. Risiko Kepemilikan Saham
Saham dikenal dengan karakteristik imbal hasil tinggi, risiko tinggi
(high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang
memberikan peluang keuntungan dan potensi risiko yang tinggi. Saham
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang
besar dalam waktu singkat. Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka
saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu
singkat.
Adapun risiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain
(Darmadji, 2006:13-15) :
a. Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan
keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika
mengalami kerugian.
b. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan
capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga
dihadapkan pada risiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga
jual lebih rendah dari harga belinya.
c. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan
menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini
berarti setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih
dahulu dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih
terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
d. Saham Dikeluarkan dari Bursa (Delisting)
Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya
dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama
beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan
Efek di Bursa.
Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa,
namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak
terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang
jauh lebih rendah dari harga sebelumnya.
e. Saham Dihentikan Sementara (Suspensi)
Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh
otoritas Bursa Efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya
hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas Bursa jika
suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan
dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan
Otoritas Bursa men-suspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan
yang bersangkutan memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya,
agar informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika
telah didapatkan suatu informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham
tersebut dapat dicabut oleh Bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali
seperti semula.
5. Harga Saham
Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut
akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham,
maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Market Price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang
paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar
yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah
harga penutupannya (closing price) (Anoraga, 2006:59).
Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang
begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam
hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang
dimasukkan ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Pada lantai
perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat lebih 400 terminal komputer di mana
para floor trader dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah.
Pada monitor-monitor yang memantau perdagangan saham, tertera beberapa
istilah harga saham yaitu (Darmadji, 2006:131) :
a. Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.
b. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat
pembukaan sesi I perdagangan, yaitu jam 09.30 pagi.
c. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang
terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
d. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang
terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
e. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir
yang terjadi.
g. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada
saat akhir sesi II yaitu jam 16.00 sore.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA
Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat
memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung
pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam
upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan
Pasar Modal Indonesia yang stabil.
Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang
dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada
tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan
obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya.
Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong
pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925
dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini
kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939.
Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke
dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di
Indonesia.
Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali
Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa
Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal
ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali dan
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai
dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdirinya
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan
investasi PT Danareksa. Kebangkitan ini didukung dengan diresmikannya
aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun
1977.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan
Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket
Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga
BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal.
Bursa Efek Jakarta berkembang dengan pesat sehingga kegiatannya
semakin ramai dan kompleks. Hal ini menyebabkan sistem perdagangan manual
yang selama ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta tidak lagi memadai. Pada tanggal
22 Mei 1995 diterapkanlah suatu sistem otomatis yang dinamakan JATS (Jakarta
Automatic Trading System). Sistem yang baru ini dapat memfasilitasi
perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan
pasar yang adil dan transparan dibanding dengan sistem perdagangan manual.
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) kemudian
bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi
perekonomian Indonesia yang lebih baik.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Dewan Direksi BEI
Erry Firmansyah : Direktur Utama
M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan
Pengembangan Usaha
Guntur Pasaribu : Direktur Perdagangan Fixed Income dan
Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan
Justitia Tripurwasani : Direktur Pengawasan
Eddy Sugito : Direktur Pencatatan
Bastian Purnama : Direktur Teknologi Informasi
Sihol Siagian : Direktur Administrasi
Dewan Komisaris BEI
Bacelius Ruru : Komisaris Utama
Panda Putu Raka : Komisaris
Fathiah Helmi : Komisaris
Mochamad Aswin : Komisaris
Lily Widjaja : Komisaris
Mustofa : Komisaris
Mardiasme : Komisaris
Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI
Direktorat Utama
1. Sekretaris Perusahaan : Friderica Widyasari Dewi
2. Satuan Manajemen Resiko : Windiarti S. Choesin
3. Satuan Pemeriksa Internal : Widodo
Direktorat Pengawasan
4. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini
5. Hukum : Dewi A. Prasetyaningtyas
6. Satuan Pemeriksa Anggota Bursa dan Partisipan : Kristian S. Manullang
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Direktorat Pencatatan
7. Pencatatan Sektor Riil : Ignatius Girendroheru
8. Pencatatan Sektor Jasa : Umi Kulsum
9. Pencatatan Surat Hutang : Saptono Adi Junarso
Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif
10. Perdagangan Fixed Income : Erna Dewayani
11. Perdagangan Derivatif : Hari Purnomo
Direktorat Keanggotaan dan Partisipan
12. Keanggotaan : Bambang Widodo
Direktorat Perdagangan Saham
13. Perdagangan Saham : Supandi
Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha
14. Riset dan Pengembangan Produk : Kandi Sofia S. Dahlan
15. Pemasaran : Wan Wei Yiong
Direktorat Administrasi
16. Keuangan : Yohanes A. Abimanyu
17. Umum : Isharsaya
18. Sumber Daya Manusia : Mirna Kurniawati (Pjs)
Direktorat Teknologi Informasi
19. Operasi Teknologi Informasi : Yohanes Liauw
20. Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono
Specialist Setingkat Kepala Divisi
21. Chief Economist : Edison Hulu
Sumber: www.idx.co.id (14 April 2009, pukul 15.00 wib)
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
B. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN.
1. PT Ades Waters Indonesia Tbk
PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan dengan nama PT Alfindo
Putrasetia di tahun 1985 dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juni 1994 dengan kode
saham ADES. Perseroan bergerak dalam pengolahan dan distribusi air minum
dalam kemasan. Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di
Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav.88, Jakarta.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Ades Waters Indonesia
Tbk sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Blair Richard Glass
Komisaris : Emil Salim dan Peter Vogt
Presiden Direktur : Etienne Andre Maria Benet
Direktur : Natali Ngadani, Patrick Leomine, Amrit Kumar
Shrestha, Agustinus Gunadharma, dan Jean
Philippe Gourdon.
2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk
PT Aqua Golden Mississippi Tbk merupakan industri yang berstatus
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang didirikan tahun 1974. perusahaan
ini bergerak sepenuhnya pada bidang bisnis minum air mineral kemasan botol. PT
Aqua merupakan Pioneer industri air meineral di Indonesia. Perusahaan ini
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek indonesai (BEI) pada tanggal 1 Maret 1990
dengan kode saham AQUA.
Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di jalan Pulo
Lentut No.3, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Susunan Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi PT Aqua Golden Mississippi Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Lisa Tirta Utomo
Komisaris Independen : R. Soekardi
Komisaris : Janto Utomo
Direktur Utama : Willy Shidarta
Direktur : John Abdi dan Parmanangsih.
3. PT Cahaya Kalbar Tbk
PT Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di
Pontianak pada tanggal 3 Pebruari 1968. Perusahaan bergerak dalam bidang
industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas.
Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Juli 1996
dengan kode saham CEKA.
Kantor pusat perusahaan ini berada di Jl.Raya Pluit Selatan Blok S/6
Jakarta-14440. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Cahaya Kalbar
Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Hardy Sunarcia
Komisaris : Martua Sitorus
Komisaris Independen : Soedjiman
Direktur Utama : Hendri Saksti
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Direktur : Thomas Tonny Muksim, Erik Tjia, dan Max
Pancaka Ramajaya.
4. PT Davomas Abadi Tbk
PT Davomas Abadi Tbk bergerak dalam bidang industri biji Coklat
(Cocoa). Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22
Desember 1994. Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi
di Tanggerang, Jawa Barat. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT
Davomas Abadi Tbk sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Berliana Sukarmadidjaja
Komisaris Independen : Achmad Setiawan
Komisaris : Husin Ramelan
Direktur Utama : Anthonius Azer Unawekta
Direktur : Suhanih dan Ariyanto Wibowo.
5. PT Delta Djakarta Tbk
PT Delta Djakarta Tbk didirikan pada tahun 1932 dengan status PMA
(Penanaman Modal Asing) dan sepenuhnya bergerak dibidang produksi minuman
(Beverages). Produk minuman yang dihasilkan adalah produk minuman
beralkohol dan non-alkohol. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli
1985 dengan kode saha, DLTA. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan
Inspeksi Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur Bekasi-17510.
Hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luat negeri. Susunan Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Ir. Tubagus Muhammad Rais
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Komisaris : Faustino F. Galang, Minera Laudes Borga Bibonia, Mario
M.Aguas, dan Jaendar Sagala
Direktur Utama : Roberto D. De Leon
Direktur : Eddie Priyono, Willy A. Adipradhana, dan Monico
C.Sagala.
6. PT Fast Food Indonesia Tbk
PT Fast Food Tbk didirikan pada tanggal 19 Juni 1978 dengan status
company listing dan perusahaan ini bergerak dibidang klasifikasi restoran.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Mei 1993 dengan kode FAST.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di jalan M.T. Haryono kav. 7 Jakarta 12810.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Fast Food Indonesia Tbk
sebagai berikut :
Komisaris Utama : Anthony Salim
Komisaris : Rudy Tanudjaja S., Benny Setiawan Santoso, P.L.
Gunawan Solaiman (independen), dan Ken Leksono
(independen).
Direktur Utama : Dick Gelael
Direktur : Ricardo Galael, Leonny Elimin, J. Dalimin Juwono, dan
Andhi Indrawan.
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada
tanggal 14 Agustus 1990. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
tanggal 14 Juli 1994. Saat ini, perusahaan terutama bergerak dalam bidang
pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai
12, Jl.H.R. Rasuna Said X-2, Kav.5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya
berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
sebagai berikut :
Komisaris Utama : Manuel V. Pangilian
Komisaris : Benny Setiawan Santoso, Edward A. Tortorici,
Ibrahim Risjad, Albert del Rosario, Robert
Charles Nicholson, dan Graham L. Pickles.
Komisaris Independen : Utomo Josodirjo, Torstein Stephansen, dan
Wahjudi Prakarsa.
Direktur Utama : Anthani Salim
Wakil Direktur Utama : Fransiscus Welirang, Cesar Manikan dela Cruz,
dan Dermawan Sarsito.
Direktur : Aswan Tukiaty, Tjhie The Fie, Taufik
Wiraatmadja, Philip Suwardi Purnama, Mulyawan
Tjandra, dan Honggo Widjojo Kangmasto.
8. PT Mayora Indah Tbk
PT Mayora Indah Tbk berdiri sejak tanggal 17 Februari 1977 dengan
status PMDN. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei
1978. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
gula, dan biskuit. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli
1990. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya
No.21-23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan
Bekasi. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Mayora Indah Tbk
sebagai berikut :
Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja
Komisaris : Hendrawan Atmadja
Komisaris Independen : Agustian Widjonarko
Direktur Utama : Gunawan Atmadja
Direktur : Hermawan Lesmana, Andre Sukendra Atmadja,
dan Ongkie Tedjasurya.
9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk
PT Multi Bintang Indonesia Tbk didrikan pada tanggal 3 Juni 1929
berdasarkan Akta Notaris No.8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan
nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di
Indonesia dengan Kantor Pusat berlikasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl.
Jenderal Sudirman Kav.9, Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogol
KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari-Pacet KM. 50, Simpang Agung,
Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari kelompok Heineken, dimana pemegang
saham utama adalah Heineken International B.V.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan produsen bir terbesar di
Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
saham MLBI pada tanggal 15 Desember 1981. Susunan Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Cosmas Batubara
Komisaris Independen : Subarto Zaini
Komisaris : Sri Hartina, Urip Simeon, Theodore Permadi
Rachmad, Bobby Hendry Noya, dan Sijbe
Hiemstra.
Presiden Direktur : Frederik Willem Kurt Linck
Direktur : Bambang Britomo, Jasper Christian Hamaker,
Herman Josep Maria, dan Antonius Gerardus Van
de Bergh.
10. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan dengan nama PT Aneka Bumi
Asih pada tanggal 16 April 1974. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan
sumber daya alam dan perusahaan manajemen industri. Perusahaan ini
memproduksi Kopi, Karet, Coklat, dan Vanilla. Pada tanggal 18 Oktober 1994
perusahaan ini pertama kali di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan
status PMDN dengan kode saham PSDN. Perusahaan bedomisili di Jl. Ki Kemas
Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1974. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Prasidha
Aneka Niaga Tbk sebagai berikut :
Presiden Direktur : Jeffry Sanusi Soedargo
Wakil Presiden Direktur : Didik Tandiano
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Direktur : H. Syamsul Bachri Uding, Budi Pringgosusanto,
Lie Sukiantono Budinarta, dan Moenardji
Soedargo.
11. PT Siantar Top Tbk
PT Siantar Top Tbk didirikan pada tanggal 12 Mei 1987. Perusahaan
bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu : mie (Snack Noodle),
kerupuk (Crackers), dan kembang gula (Candy). Pertama kali terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 16 Desember 1996 dengan kode saham STTP.
Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Tambak Sawah No.21-23
Waru, Sidoarjo. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Siantar Top
Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Agus Susanto
Komisaris Independent : Hariono Adi
Direktur Utama : Shindo Sumidomo
Direktur : Pitoyo dan Armin.
12. PT Sierad Produce Tbk
PT Sierad Produce Tbk didirikan pada tanggal 6 September 1985 dengan status
company listing dan bergerak di bidang Pakan Ternak.Perusahaan ini terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Desember 1996 dengan kode SIPD. Kantor
pusat di Plaza City View Building Jl.Kemang Raya Timur No.22.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai
berikut :
Komisaris Utama : Antonius Junus Supit (independen)
Komisaris : F.X. Awi Tantra, Sri Lestari Anwar, dan Dr. Djohan
Effendi (independen).
Direktur Utama : Budiarjo Tek
Direktur : Rodolfo Paquia Pantoja dan Drh. Sudirman.
13. PT SMART Tbk
PT SMART Tbk didirikan pada tanggal 18 Juni 1963 dengan status company
listing dan perusahaan ini bergerak di bidang makanan dan minuman. Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 November 1992 dengan kode SMAR.
Kantor Pusat perusahaan ini berlokasi di dan pabriknya berlokasi di Plaza BII
Menara II Lt.28-30, Jl. MH. Thamrin Kav.22. Susunan Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi PT SMART Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja
Komisaris : Rafael B Concepcion Jr, Rachmat Gobel, H. Ryani
Soedirman, dan Teddy Pawitra, Prof. Dr.
Direktur Utama : Jo Daud Dharsono
Direktur : H Oeminto, Jimmy Pramono, Gianto Widjaja, dan
Djanadi Bimo Prakoso.
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.
14. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk didirikan pada tanggal 31 Mei 1991 dengan
status company listing. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juni
1991 dengan kode AISA. Kantor pusatnya berlokasi di ALUN GRAHA LT.I,
Jl.Prof. Dr.Supomo No. 233. Hasil. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebagai berikut :
Komisaris Utama : Priyo Hadi Sutanto
Komisaris : Budhi Istanto, Herry Beng Koestanto, Woerjatmoko S.H.
MM (independen), dan Prof. Dr.. Haryadi Mapp. SC
Direktur Utama : Stefanus Joko Mogoginto
Direktur : Edi Soetanto dan Hengky Koestanto.
15. PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Tunas Baru Lampung Tbk didirikan pada tanggal 22 Desember 1973.
Perusahaan bergerak dalam bidang bisnis minyak goreng sawit, minyak goreng
kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (CPO) dan sabun. Pertama kali terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Pebruari 2000 dengan kode saham TBLA.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, Kantor Pusat Perusahaan terletak di Wisma
Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. Susunan Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi PT Tunas Baru Lampung Tbk sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Santoso Winata
Komisaris : Oey Albert
Komisaris Independen : Richtter Pane
Presiden Direktur : Widarto
Minar Siman