18
1 | Buku Profil Desa Tamanjaya

1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

1 | Buku Profil Desa Tamanjaya

Page 2: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

2 | Buku Profil Desa Tamanjaya

SEJARAH DESA

Desa Tamanjaya merupakan Desa yang berasal dari pemekaran dari Desa Mekarjaya,

yang dulunya merupakan suatu kedusunan Cirameng bagian dari Desa Mekarjaya Kecamatan

Ciemas, pemekaran terjadi pada tahun 1975.

Catatan sejarah Desa Tamanjaya berawal dari Desa pemekaran pada saat itu paktor

utama adalah kepadatan penduduk yang menjadi tebentuknya wacana dimana Desa

Mekarjaya dipekar menjadi 2 (dua) Desa, atas dasar musyawarah gempungan pada tahun

1973-1974 yang pada saat itu masih Desa Mekarjaya. Yang diprakarsai oleh Sodni (sekdes

Desa mekarjaya) M. Marta (kadus), M. Jakri, Bpk. Engkoh, dan sejumlah Tokoh masyarakat

lainya.

Atas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke

Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

permohonan pemekaran Desa Mekarjaya menjadi 2 yaitu Desa Mekarjaya dan Desa

Pemekaran (belum ada nama Desa) yang pada saat itu desa Pemekaran dijabat oleh Pejabat

sementara Bpk. Abar Sobarma, dengan batas wilayah Desa pada saat itu :

• Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Mekarjaya

• Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Ciwaru

• Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Cimulek

• Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Cibenda

Pada dasarnya pembentukan nama Desa Tamanjaya berdasarkan dari pemikiran atau

ide orang-orang Intelektual pada saat itu, sejak terbentuknya Desa Pemekaran yang dipenuhi

oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 1976 diadakanlah

musyawarah Desa tentang nama Desa Pemekaran yang dibentuk oleh tokoh – tokoh wakil

dari organisasi yaitu :

• LMD (Lembaga Musyawarah Desa), para Kadus yang diwakili oleh Bpk. M. Marta, Bpk.

Engkoh, Bpk Sodni dan Bpk. M. Jakri

Page 3: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

3 | Buku Profil Desa Tamanjaya

• DIKBUD (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) beserta para tokoh masyarakat yang

diwakili oleh Bpk. Sambas Rahmat Priatna

Para tokoh masyarakat mengusulkan sejumlah nama untuk dijadikan nama Desa. Dua

calon nama yang diajukan untuk Desa Pemekaran adalah :

1. Cirameng yang diajukan dari perwakilan LMD (Lembaga Musyawarah Desa) dengan

alasan karena Desa Pemekaran mengmbil nama Dusun sebelumnya

2. Tamanjaya yang diajukan Dikbud dan Tokoh masyarakat (Bpk. Sambas Rahmat Priatna)

yang berarti Taman Abadi dan mayoritas penduduk setempat adalah para petani/

Pekebun.

Setelah diusulkan dua nama, Forum Musyawarah Pembentukan Nama Desa dengan

segala pertimbangan menyepakati bahwa 1 (satu) Nama Desa yang terpilih sebagai Nama

Desa Pemekaran, dengan alasan umum bahwa masyarakat pada umumnya bermata

pencaharian sebagai petani dengan kulturnya sangat kuat dengan letak yang strategis. hasil

dari musyawarah tersebut terpilih sebagai nama Desa Baru Yaitu “Tamanjaya”.

Page 4: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

4 | Buku Profil Desa Tamanjaya

KEJADIAN PENTING

TAHUN KEJADIAN YANG BAIK KEJADIAN YANG BURUK

1975 Pemekaran Desa

1976 Ditetapkan Nama

Desa Tamanjaya

1985

Paceklik

1990 Pasar Desa

1998 Terbangunya Listrik

Masuk Desa

SEJARAH PEMIMPIN DESA

NO NAMA KADES PERIODE KETERANGAN

1 ABAR SOBARI 1975-1976 Pejabat Sementara Desa pemekaran

2 SOPANDI 1976-1978 Pejabat Sementara Desa pemekaran

3 H. ADANG 1978-1979 Pejabat Sementara Desa pemekaran

4 ENO MAJMUDIN 1979-1985 Pejabat Sementara Desa pemekaran

5 ABAR SOBARI 1984-1985 Pejabat Sementara Desa pemekaran

6 ACHMADUDIN 1985-1993 Kepala Desa Terpilih

7 ACHMADUDIN 1993-2001 Kepala Desa Terpilih

8 SUPARMAN 2001-2007 Kepala Desa Terpilih

9 INDRA MARDIANA.

ST 2007-2013 Kepala Desa Terpilih

10 APANDI 2013-2019 Kepala Desa Terpilih

Page 5: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

5 | Buku Profil Desa Tamanjaya

ASAL USUL DESA

Cirombeng/Cirameng

Desa Tamanjaya adalah desa yang terletak di wilayah bagian selatan dari kabupaten

Sukabumi, Jawa Barat. Induk dari desa Tamanjaya dulunya adalah wilayah Ciwaru. Wilayah

yang sekarang dikenal sebagai desa Tamanjaya dulunya adalah sebuah kampung yang diberi

nama kampung Cirameng. Kampung Cirameng dulunya hanya sebuah kampung kecil karena

hanya dihuni oleh beberapa rumah yang jaraknya cukup berjauhan. Wilayah kampung ini

adalah jalan setapak yang merupakan lintasan pejalan kaki dari desa Ciwaru. Orang-orang dari

desa Ciwaru yang berjalan lewat kampung Cirameng menuju Jampang Kulon biasanya

disebut orang leubak, yang artinya orang dari desa bawah yang menuju ke arah pusat kota

Jampang Kulon (pada saat itu adalah wilayah kawedanan).

Cirameng juga merupakan nama anak sungai yang membelah desa Tamanjaya yang

aliran airnya bermuara ke Sungai Ciletuh. Hulu Sungai Cirameng biasa disebut Sirah Cai yang

letaknya ada di Kampung Cirameng (sekarang Tamanjaya) yang dipercaya ada penunggunya,

yaitu Eumbah Eumeng. Penamaan Kampung Cirameng ini ada kaitannya dengan Eumbah

Eumeng. Kata Eumeng yang berarti kucing, jadi Eumbah Eumeng artinya embahnya kucing

(yang dimaksud adalah kucing besar atau harimau).

Tak lepas dari cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat, bahwa ada dua

tokoh besar yang bisa menjelma menjadi seekor harimau yang menjaga mata air Cirameng.

Keberadaan dua tokoh tersebut ditandai dengan adanya dua petilasan yang dikeramatkan

oleh masyarakat desa Tamanjaya. Petilasan kedua tokoh tersebut berada di sekitar tebing

yang mengarah ke laut lepas. Tokoh yang pertama yaitu Eyang Suranimang, petilasannya

berada di sebelah utara desa Tamanjaya, dan tokoh yang kedua yaitu Eyang Suranuna,

petilasannya berada di sebelah barat daya desa Tamanjaya. Eyang Suranimang adalah sosok

yang bijaksana, sehingga menjadi tempat para warga mengadukan permasalahan. Sedangkan

Eyang Suranuna adalah sosok yang patuh dan taat dalam mengemban kepercayaan dari

rajanya untuk menjaga pusaka kerajaan. Kerajaan yang dimaksud ada kaitannya dengan

sejarah Jampang yang menjadi pusat penggemblengan diri Raja-Raja Sunda Galuh.

Page 6: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

6 | Buku Profil Desa Tamanjaya

Petilasan Eyang Suranuna berada di sekitar jalan setapak yang bersejarah yaitu jalan

Petong. Jalan Petong merupakan jalan setapak yang menjadi penghubung antara desa Ciwaru

dengan wilayah Kawedanan Jampang Kulon. Nama jalan Petong diambil dari kisah sesepuh

Batu Petong yang berarti batu nyeupet sapotong(batu terjepit sepotong). Dahulu, sebelum

adanya jalan Petong, penduduk harus menempuh jalan Jogol, yaitu sebuah hutan rimba yang

angker dan jaraknya cukup jauh. Terdapat jalan singkat, namun tidak dapat dilalui karena

terhalang tiga buah batu yang besar. Penduduk pun bermusyawarah untuk menemui tiga

tokoh yang paling berpengaruh yaitu Eyang Suranimang, Eyang Suranuna, dan Embah Durak

(seorang tokoh yang melegenda bagi orang leubak Ciwaru). Karena jalan melalui hutan Jogol

tidak aman karena banyak binatang buas dan banyak gangguan dari bangsa jin, akhirnya tiga

tokoh tersebut memutuskan untuk mengangkat batu yang menghalangi jalan Petong bersam-

sama agar dapat dilalui.

Ketiga tokoh tersebut bersama masyarakat bahu-membahu memindahkan batu

tersebut, namun karena ukuran batunya besar mereka tidak berhasil dan berdo’a memohon

bantuan dari sang pencipta. Ketiga tokoh tersebut memegang masing-masing satu batu,

Eyang Suranuna batu sebelah kiri, Embah Durak batu yang tengah dan Eyang Suranimang batu

sebelah kanan. Kemudian ketiga tokoh tersebut mengangkat dan menjepit batu yang berada

di tengah. Masyarakat pun dapat melalui jalan Petong sebagai akses ke Jampang Kulon untuk

menjual hasil bumi yang pada waktu itu masih dilakukan dengan barter. Mata uang masih

sangat susah didapat dan yang memilikinya hanya juragan-juragan tanah atau pejabat.

Keberadaan jalan Petong sekarang masih ada, namun jarang dipakai oleh warga karena sudah

terdapat jalan raya yang bisa ditempuh dengan kendaraan. Sekarang fungsi jalan itu dipakai

untuk kegiatan napak tilas dan jalur olahraga trail running. Nama Cirameng atau Cirombeng

dipakai untuk kampung ini karena awalnya keadaan kampung ini sepi dan buruk. Jalannya

yang berbatu dan jumlah penduduknya yang sangat sedikit.

Berdasarkan arsip sejarah yang tercatat di kantor desa Tamanjaya, pada tahun 1950an

pernah terjadi masa paceklik yang menyebabkan masyarakat kekurangan bahan makanan.

Pada tahun 1970an, terjadi bencana longsor yang menyebabkan sebagian besar masyarakat

kehilangan nyawa dan tempat tinggal. Pada tahun yang sama pula, diadakan relokasi atau

pemindahan pemukiman penduduk ke daerah yang jauh dari kemungkinan terkena longsor.

Sekitar tahun 1981, terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan masyarakat desa

kekurangan bahan makanan.

Page 7: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

7 | Buku Profil Desa Tamanjaya

Dari Cirambeng ke Tamanjaya

Sekitar bulan November tahun 1977, semua pimpinan dan aparat kecamatan sepakat

untuk pindah kantor ke wilayah Cirambeng. Beberapa waktu kemudian, pergantian nama

desa diusulkan ke kabupaten provinsi. Pergantian nama dari Cirambeng ke Tamanjaya

dilaksanakan sekitar 1979-1980an. Pengusulan pergantian nama dilakukan melalui

musyawarah sederhana oleh beberapa warga. Tidak melalui proses yang formal, tetapi hanya

melalui semacam forum musyawarah biasa. Ada lima calon nama untuk menggantikan nama

Cirambeng yang diusulkan oleh guru-guru dari Dinas Pendidikan yang ahli di bidang bahasa,

budaya dan seni. Akhirnya, berdasarkan musyawarah, nama Tamanjaya terpilih sebagai nama

desa pengganti nama Cirambeng. Pada akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980an terjadi

proses pemekaran desa. Induknya adalah desa Ciwaru, lalu dipecah menjadi desa Mekarjaya.

Beberapa tahun kemudian, karena desa Mekarjaya masih dianggap terlalu luas, maka dipecah

lagi menjadi desa Tamanjaya dan desa Mekarsakti.

Desa Tamanjaya terdiri dari empat dusun yaitu Tamanjaya, Cicurug, Ciseureuh dan

Pasir Baru. Dusun Tamanjaya dan Cicurug yang terletak di atas terpisah jauh dari dusun

Ciseureuh dan Pasir Baru yang berada di bawah. Kondisi ini disebabkan karena masyarakat di

“dusun atas” (Tamanjaya dan Cicurug) kekurangan lahan pertanian, sehingga masyarakat

Tamanjaya dan Cicurug membuka lahan pertanian di “dusun bawah” (Ciseureuh dan Pasir

Baru).

Saat terjadi pemekaran desa, belum ada yang menjabat sebagai kepala desa.

melainkan hanya pejabat sementara. Warga merasa harus punya kantor desa terlebih dulu

sebelum menyusun struktur desa. Saat jumlah perangkat desa masih terbatas, para pelaku

kriminalitas, seperti pencurian juga lebih mudah diselidiki, karena penduduknya yang

sedikit. Pada tahun setelahnya, jabatan kepada desa mulai diberlakukan. Masa jabatan

kepala desa tidak tentu, tergantung tingkat kepuasan masyarakat kepada kinerja

pemimpinnya. Daerah Tamanjaya semakin berkembang ketika kantor kecamatan akhirnya

pindah ke daerah ini kurang lebih pada tahun 1985. Kantor kecamatan sebelumnya ada di

daerah Cigaru yang cukup jauh dari Tamanjaya.

Page 8: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

8 | Buku Profil Desa Tamanjaya

Kondisi Sosial Masyarakat Tamanjaya

Sebelum dibangunnya akses transportasi yang baik dari Sukabumi, wilayah Tamanjaya

merupakan daerah yang penuh dengan hutan dan alang-alang. Belum ada jalan beraspal,

hanya ada jalan yang disusun dengan batuan-batuan. Harga barang-barang pada waktu itu

mahal karena para pedagang harus melewati akses jalan yang rusak untuk menjajakan barang

dagangannya. Masyarakat juga sering dibuat bingung oleh cara pemasaran hasil bumi. Harga-

harga masih dimonopoli oleh para tengkulak local, sehingga pedagang kurang mengetahui

harga resmi yang ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2002, mulai dibangun pasar desa,

lapangan dan terminal.

Sekitar tahun 1970-1980an, pendidikan yang ada hanya setingkat Sekolah Dasar (SD).

Kondisi pendidikan masyarakat Tamanjaya sebelum tahun 1977 belum mencapai kondisi yang

baik. Pendidikan agama juga masih sulit diakses karena lokasinya sangat jauh. Mulai setelah

tahun 1975, bermunculan “sekolah rakyat” yang sekarang bertransformasi menjadi Madrasah

Ibtida’iyah (MI). Guru sebagai tenaga pengajar adalah dari masyarakat sendiri dan dari

Sukabumi.

Keadaan yang sama juga terjadi pada bidang kesehatan. Ketika sakit, melahirkan, atau

membutuhkan pertolongan kesehatan, masyarakat sekitar masih mengandalkan dukun. Baru

Setelah dibangun Puskesmas, masyarakat mulai beralih menggunakan tenaga medis untuk

menangani masalah kesehatan. Hingga tahun 1997, desa Tamanjaya baru menerima aliran

listrik. Sebelumnya, warga yang ingin menyalakan listrik menggunakan sumber daya

generator.

Saat ini, desa Tamanjaya sudah mulai kedatangan banyak orang dari Ciwaru,

Sukabumi, bahkan dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Wilayah ini juga mulai ramai karena

termasuk area Geopark yang menjadi. Selain menjadi kediaman penduduk, desa ini kerap

menjadi daerah tujuan wisatawan lokal maupun asing. Keadaan ini banyak merubah kondisi

fisik dan kehidupan sosial di desa yang semula sepi menjadi ramai. Sehingga pemerintah dan

masyarakat juga berinisiatif menambah infrastruktur desa.

Page 9: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

9 | Buku Profil Desa Tamanjaya

DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN

31783353

Jumlah Penduduk Desa TamanjayaTahun 2015 (Jiwa)

Laki-laki Perempuan

506

536

593

583

535

496551

545

632

331

394

314446

Kelompok Umur Penduduk

0-4 Tahun 5-9 Tahun 10-14 Tahun 15-19 Tahun

20-24 Tahun 25-29 Tahun 30-34 Tahun 35-39 Tahun

40-44 Tahun 45-49 Tahun 50-54 Tahun 55-59 Tahun

60 Tahun keatas

Page 10: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

10 | Buku Profil Desa Tamanjaya

758

535

317

394

Persebaran Penduduk (KK)

Dusun Tamanjaya Dusun Cicurug Dusun Ciseureuh Dusun Pasirbaru

71 2

4361

76 0 29 29

1159

18515

0500

100015002000250030003500400045005000

Pekerjaan Penduduk

Pekerjaan Penduduk

Page 11: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

11 | Buku Profil Desa Tamanjaya

215228

1438

803

552

139237

19 0

Tingkat Pendidikan Penduduk

Tidak/Belum Sekolah Belum tamat SD/Sederajat

Tamat SD/Sederajat SLTA/Sederajat

SMA Akademi/Diploma III/Sarjana Muda

Diploma IV/Strata I Strata II

Strata III

Page 12: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

12 | Buku Profil Desa Tamanjaya

GEOGRAFIS DESA

Batas Desa Tamanjaya

Utara : Desa Mekarjaya

Timur : Desa Caringinunggal

Selatan : Desa Cibenda

Barat : Desa Ciwaru

Page 13: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

13 | Buku Profil Desa Tamanjaya

INFRASTRUKTUR DESA

6

4

1

2

1

1

SARANA PENDIDIKAN

DTA/MD SD MI MTs SMP MA

1

13

SARANA KESEHATANPuskesmas Puskesdes Posyandu

Page 14: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

14 | Buku Profil Desa Tamanjaya

20

3

SARANA AKOMODASIHomestay Villa

1 1 2

45

SARANA EKONOMIPasar Desa KUD Minimarket Toko/kios/warung

Page 15: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

15 | Buku Profil Desa Tamanjaya

POTENSI DESA

Desa Tamanjaya adalah salah satu desa yang masuk dalam kawasan Geopark Nasional

Ciletuh-Palabuhanratu, bahkan desa ini merupakan center point dari geopark tersebut Karena

keberadaan PAPSI sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang konservasi

dan pariwisata. Desa Tamanjaya secara administrasi terbagi menjadi 4 dusun, yaitu Dusun

Tamanjaya, Dusun Cicurug, Dusun Pasirbaru dan Dusun Ciseureuh. Pembagian geografis

keempat dusun sangat dipengaruhi oleh kondisi alam yang ada. Dusun Tamanjaya dan Dusun

Cicurug berada di bagian atas dari Amfiteater Ciletuh atau disebut juga sebagai Dataran Tinggi

Jampang (Jampang Plateau), sedangkan Dusun Pasirbaru dan Dusun Ciseureuh berada di

bagian bawah Amfiteater Ciletuh.

Secara geologi, kondisi batuan yang ada di Desa Tamanjaya sangat dipengaruhi oleh

bentukan alam. Batuan di dusun yang berada di bagian atas (Tamanjaya dan Cicurug) berjenis

batupasir turbidit (greywacke) yang berseling dengan batulanau dan breksi vulkanik yang

termasuk ke dalam Formasi Jampang (Sukamto, 1975) yang berumur Oligosen-Miosen. Hal ini

berbeda dengan litologi yang ada di dusun bagian bawah (Pasirbaru dan Ciseureuh) yang

berupa endapan, dengan batuan dasar berupa batupasir kuarsa anggota Formasi Ciletuh

(Sukamto, 1975) yang berumur Eosen-Oligosen.

Adanya Amfiteater Ciletuh yang mencakup Desa Tamanjaya berpengaruh terhadap

potensi positif dan negatif. Potensi positif, yaitu adanya pembentukan curug-curug atau

beberapa air terjun yang dapat dijumpai di Desa Tamanjaya. Contohnya adalah Curug Awang,

Curug Puncak Manik dan Curug Tengah. Namun potensi negatifnya berupa kemungkinan

gerakan massa yang terjadi di dusun atas maupun dusun bawah. Kemungkinan gerakan massa

didukung oleh faktor kelerengan yang curam pada dinding Amfiteater Ciletuh, serta tingkat

pelapukan yang tinggi pada bagian atas Amfiteater yang menyebabkan tingkat kerawanan

akan gerakan massa atau longsor cukup tinggi pada musim-musim penghujan.

Bencana alam yang berpotensi terjadi adalah gempa bumi serta gerakan massa atau

longsor. Gempa bumi seringkali dirasakan di wilayah Desa Tamanjaya, karena faktor dekatnya

wilayah desa terhadap zona subduksi di selatan Pulau Jawa serta terhadap zona Sesar Lembah

Cimandiri. Keduanya dapat menjadi sumber gempa bumi besar yang dapat memicu bencana

Page 16: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

16 | Buku Profil Desa Tamanjaya

lain, sehingga upaya mitigasi perlu dilakukan. Bencana lain yang dapat terjadi di wilayah Desa

Tamanjaya sebagai dampak gempa bumi berupa gerakan massa atau longsor.

A. Panyawangan Cekdam Gambar 1. Penyawangan Cekdam

Gambar 2. Curug Puncakmanik

Page 17: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

17 | Buku Profil Desa Tamanjaya

B. Curug Awang Gambar 3. Curug Awang

Gambar 4. Panenjoan

Page 18: 1 | Buku Profil Desa Tamanjaya fileAtas pengajuan permohonan dan syarat sebuah Desa dapat dipekar terpenuhi ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi Tahun 1975 lalu terpenuhinya

18 | Buku Profil Desa Tamanjaya

C. Titik Pandang Panenjoan Gambar 5. Curug Tengah