Upload
tranmien
View
231
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Renstra Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
Kupang tahun 2015-2019 dapat diselesaikan. Renstra ini merupakan penyempurnaan
Renstra BBPP Kupang tahun 2015-2019 yang telah dibuat sebelumnya. Renstra ini
digunakan sebagai panduan dan pedoman operasional dalam melaksanakan tugas dan
fungsi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang untuk kurun waktu 5 (Lima)
tahun mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2019.
Renstra Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang ini tersusun
berdasarkan Tugas dan Fungsi yang diembannya, dengan berpedoman pada Renstra
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya manusia PertanianTahun 2015-
2019. Selain dari pada itu penyusunan Renstra BBPP Kupang juga mengacu pada
Renstra Pusat Pelatihan Pertanian, Badan PPSDMP tahun 2015-2019. Program
kegiatan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang 5 tahun kedepan yang
tertuang dalam Renstra ini, telah mengakomodir kebutuhan daerah mengenai
pemberdayaan Aparatur dan Non Aparatur pertanian pada wilayah kerja BBPP Kupang
(11 Propinsi di Bagian Timur Indonesia).
Semoga Renstra ini dapat berfungsi optimal dalam memberikan arahan
pelaksanaan tugas masing-masing unit di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
Kupang Nusa Tenggara Timur.
Kupang, September 2018
Kepala Balai Besar Pelatihan
Peternakan Kupang,
Dr.Ir. Adang Warya ,MM NIP. 19590722 198903 1 006
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 Latar belakang ................................................................................................. 1 Kondisi Umum .................................................................................................. 2 Potensi dan Permasalahan .............................................................................. 4 Isu Strategis ..................................................................................................... 6
II. KEKUATAN, KELEMAHAN PELUANG DAN TANTANGAN ......................... 8 Kekuatan (Strenght) ........................................................................................ 8 Kelemahan(Weaknesses) ............................................................................... 8 Peluang (Opportunity) ...................................................................................... 9 Tantangan( Threath) ........................................................................................ 10
III. VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN............................................................... 13 Visi....... ............................................................................................................ 13 Misi....... ............................................................................................................ 13 Tujuan.. ............................................................................................................ 14 Sasaran ............................................................................................................ 14
IV. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ........................................................................ 16
Arah Kebijakan ................................................................................................. 16 Strategi ............................................................................................................. 17 Kerangka Regulasi ........................................................................................... 17 Kerangka Kelembagaan.. ................................................................................. 19
V. PROGRAM,PROGRAM AKSI,INDIKATOR KINERJA UTAMA, INDIKATOR KINERJA KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN.. ................................................................................................. 21 Program .......................................................................................................... 21 Program Aksi .................................................................................................... 25 Indikator Kinerja Utama .................................................................................... 25 Indikator Kinerja Kegiatan.. .............................................................................. 26 Kegiatan dan Inkubator Kinerja Kegiatan ........................................................ 26 Target Kinerja ................................................................................................... 27 Kerangka Pendanaan ...................................................................................... 28
VI. PENUTUP ........................................................................................................ 29
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Pertanian ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, menyediakan lapangan kerja, memelihara keseimbangan sumberdaya
alam dan lingkungan, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Pembangunan pertanian memiliki peran yang sangat strategis dalam
perekonomian nasional dimana peran strategis tersebut digambarkan dengan
kontribusi penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi.
Untuk memenuhi peran tersebut di atas diharapkan adanya penyerapan tenaga
kerja, peningkatan pendapatan dan sumber devisa negara serta pelestarian ramah
lingkungan.
Penetapan kebijakan 4 target utama pembangunan Kementerian Pertanian
sebagai penggerak pembangunan pertanian tahun 2014-2019 yaitu (1).
Pencapaian Ketahanan Pangan yang mencakup komoditas padi, jagung, kedelai,
sapi, tebu, bawang merah, dan cabai; (2) Meningkatnya penyediaan bahan baku
bio-industri dan bio-energi; (3) Meningkatnya kesejahteraan Petani; (4)
Meningkatnya pengembangan ekspor dan substitusi import produk
pertanian.Strategi yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis tersebut
adalah dengan menjadikan basis produksi komoditas pangan, komoditas ekspor,
penyedia bahan baku bio-industri dan bio-energi dengan pendekatan kawasan.
Target atau sasaran utama pembangunan pertanian di atas hanya akan
berhasil jika didukung sumberdaya manusia pertanian yang profesional, inovatif,
kreatif dan berwawasan global. Sumberdaya manusia pertanian tersebut terdiri
dari aparatur/petugas lingkup pertanian,pelaku utama (petani, peternak dan
pekebun); serta pelaku usaha lainnya. Permasalahan yang dihadapi sumberdaya
manusia pertanian adalah pola pikir dan perilaku petani yang masih berorientasi
pada aspek produksi; menurunnya minat generasi muda dibidang pertanian;
lemahnya kapasitas kelembagaan petani; masih lemahnya akses petani terhadap
modal, teknologi, sarana produksi dan informasi pasar; rendahnya kualitas SDM
yang bekerja di sektor pertanian; masih rendahnya kemandirian petani; masih
rendahnya disiplin dan etos kerja aparatur pertanian.
Untuk mengembangkan menjadi sumberdaya manusia pertanian yang
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 2
profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global, maka kegiatan pendidikan
dan pelatihan pertanian memiliki nilai strategis sehingga dapat menjawab
tantangan dalam era perdagangan bebas sehingga dengan demikian dapat
mengatasi permasalahan ekonomi global.
Menyikapi situasi tersebut di atas, maka Balai Besar Pelatihan Peternakan
Kupang turut memegang peranan penting. Sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, BBPP
Kupang mempunyai mandat dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumberdaya manusia pertanian khususnya dalam bidang peternakan
ternak potong dan teknologi lahan kering.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dalam menghasilkan
sumberdaya pertanian yang profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global
berdasarkan prinsipgood governance dan clean government melalui program
pelatihan di BBPP Kupang, maka diperlukan penyusunan Rencana Strategis
(Renstra)lima tahun kedepan.Rencana ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
memberikan arah garis-garis besar pengembangan dan pelaksaanaan tugas dan
fungsi BBPP Kupang.
Rencana strategis tahun 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan
Kupang yang dituangkan dalam visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program
dan kegiatan diarahkan untuk mendukung 4 (empat) target utama pembangunan
pertanian khususnya dalam bidang Pelatihan Teknis Peternakan.Rencana
strategis ini merupakan instrumen dan evaluasi kinerja Balai Besar Pelatihan
Peternakan Kupang.
B. KONDISI UMUM
Pengembangan kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian periode
2010-2014 dilaksanakan melalui empat pilar Pemantapan Sistem Pelatihan
Pertanian yaitu: (i) Pemantapan Kelembagaan Pelatihan Pertanian; (ii)
Peningkatan Ketenagaan Pelatihan; (iii) Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan
Pertanian; dan (iv) Pengembangan Program dan Kerjasama Pelatihan. Capaian
kinerja Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian pada periode tersebut adalah
telah ditingkatkan kapasitas kelembagaan 10 (sepuluh) unit UPT Pelatihan
Pertanian, dan 18 (delapan belas) UPT Pelatihan Pertanian Provinsi serta telah
dibina 448 P4S.Dalam rangka mendukung mutu penyelenggaraan Pelatihan, telah
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 3
ditingkatkan kompetensi tenaga Widyaiswara dan tenaga pelatihan lainnya
sejumlah 3.426 orang. Sedangkan dalam mendukung program empat sukses
pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi telah dilatih sejumlah 114.630
orang, yang meliputi 68.137 orang aparatur pertanian dan 46.493 orang non
aparatur pertanian. Selain itu, dalam kerangka meningkatkan jejaring kerjasama
pelatihan dan meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, telah terjalin
kerjasama dalam negeri (pemerintah, swasta dan perorangan) dan luar negeri
(bilateral, regional dan multilateral).
Adapun capaian kinerja pemantapan sistem pelatihan Badan PPSDM
Pertanian periode 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Capaian Kinerja Anggaran Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan
Pertanian Tahun 2010-2014 Badan PPSDMP
No Tahun Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Capaian Kinerja (%)
1 2010 254.893.804.000 223,000,065,000 87.5%
2 2011 368.747.710.000 334,860,500,000 90.8%
3 2012 386.305.705.000 353,950,912,000 91.6%
4 2013 395.267.576.000 364,873,745,000 92.3%
5 2014 209.754.618.000 200,435,569,000 95.6%
Jumlah 1.614,969,413,00
0
1.477.120.791.000 91.5%
Berdasarkan pencapaian kinerja tersebut, selenjutnya untuk tahun 2014 –
2019 Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 target kebijakan utama
pembangunan pertanian yaitu (1). Meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu
produk pertanian serta pencapaian Ketahanan Pangan yang mencakup komoditas
padi, jagung, kedelai, sapi, tebu, bawang merah, dan cabai; (2) Meningkatnya
penyediaan bahan baku bio-industri dan bio-energi; (3) Meningkatnya
kesejahteraan Petani; (4) Meningkatnya pengembangan ekspor dan substitusi
import produk pertanian.
Strategi yang ditempuh untuk mencapai sasaran strategis tersebut adalah
dengan menjadikan basis produksi komoditas pangan, komoditas ekspor,
penyedia bahan baku bio-industri dan bio-energi dengan pendekatan kawasan.
Berdasarkan capaian kinerja periode 2010-2014 dan mengacu pada
Rencana Strategis (Renstra) Badan PPSDMP 2015-2019, telah menyusun
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 4
Renstra Balai Besar Pelatihan Peternakan( BBPP) Kupang 2015-2019 yang
diterbitkan pada bulan September tahun 2015. Renstra ini memuat kegiatan yang
dilengkapi dengan sasaran, indikator, target, dan alokasi pendanaan yang akan
dilaksanakan oleh BBPP Kupang dalam menjalankan fungsi manajemen,
koordinasi, dan tugas teknis lainnya (pelatihan dan sertifikasi profesi bidang
pertanian) periode pembangunan tahun 2015-2019 yang selanjutnya digunakan
sebagai acuan UPT Pelatihan Pertanian dalam menyusun Renstra dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT). Perubahan visi dan misi Kementerian Pertanian (Perpres
45/2015) dan perubahan struktur organisasi Kementerian Pertanian (Permentan
43/2015) serta perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan (IKSK) yang diikuti dengan revisi Renstra BPPSDMP, maka
Renstra BBPP Kupang perlu disesuaikan.
C. POTENSI DAN PERMASALAHAN
1. Potensi
a) Pengembangan sistem dan metodologi pelatihan pertanian
Memiliki program diklat berbasis kompetennsi kerja (Competency Based
Tarining);
Memiliki 8 (delapan) jenis diklat terakreditasi
Mempunyai keahlian dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat
terutama diklat Sapi Potong, diklat Inseminasi Buatan, diklat
Pengolahan Hasil Ternak, diklat fungsional penyuluh/petugas, diklat
pakan ternak, diklat pengolahan limbah; diklat ternak kambing, diklat
ayam Buras, diklat perawatan induk dan pedet bagi aparatur dan non
aparatur
Mempunyai keahlian untuk pelatihan profesi di bidang ternak potong
dan lahan kering bagi aparatur dan non aparatur
Melaksanakan pengembangan kelembagaan pelatihan peternakan
swadaya
Mempunyai keahlian penyusunan paket pembelajaran dan media
pelatihan fungsional dan teknis dibidang peternakan
b) Kelembagaan UPT
Telah bersertifikasi ISO 9001 – 2015
Memiliki unit unit produksi penggemukan sapi potong, pengolahan
hasil, ayam potong, ayam buras, ternak kambing dan limbah ternak
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 5
c) Pengembangan widyaiswara dan tenaga kediklatan
Memiliki 10 (sepuluh) orang widyaiswara dengan berbgai spesifikasi
keahlian
Pengkayaan kompetensi Widyaiswara (Teknis dan Manajemen)
d) Pengembangan Sarana dan Prasarana Dukungan teknologi informasi
manajemen (SIMPEG, SIMDAL, ESSIP, SABMN), Wifi internet, dan CCTV.
e) Program dan Kerjasama Memiliki pengalaman dalam kerjasama diklat
dalam negeri.
2. Permasalahan
a) Dampak hasil pelatihan kurang dirasakan oleh masyarakat pertanian
pengguna teknologi, melalui peserta yang mengikuti diklat;
b) Tenaga fungsional widyaiswara belum disertifikasi;
c) Jumlah widyaiswara sangat kurang untuk kriteria Balai Besar;
d) Sarana dan Prasarana balai belum memenuhi standard Permentan Nomor
2/Permentan/SM.300/J/01/12;
e) Kapasitas tampung Balai masih terbatas;
f) Sistem drainase untuk optimalisasi pemanfaatan air selama musim hujan (
4 bulan) dan musim kemarau ( 8 bulan) kurang memadai;
g) Luas lahan untuk pengembangan tanaman Hijauan Pakan Ternak (HPT)
terbatas;
h) Sumber air untuk mengairi lahan HPT dari air tanah, sehingga
membutuhkan sumber listrik yang memadai
i) Kapasitas sumber listrik untuk menunjang kegiatan Balai, kurang
memadai;
j) Kapasitas jaringan internet yang tersedia sangat terbatas;
k) Belum dilakukan AMDAL
l) Tenaga PNS yang memasuki purna bakti untuk tahun 2017 sebanyak 5
(lima) orang terdiri dari tenaga fungsional widyaiswara 1 (satu) orang dan
fungsional umum 4 (empat) orang, sehingga terjadi rangkap tugas, hal ini
sebagai akibat rekruitmen tenaga CPNS tidak berbanding lurus dengan
tenaga yang memasuki masa purna bakti.
m) Tahun 2017 terjadi mutasi tenaga PNS dari BBPP Kupang ke tempat
tugas yang baru atas permintaan sendiri, tanpa ada penggantinya,
sehingga semakin mengurangi tenaga-tenaga PNS di BBPP Kupang, yang
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 6
sangat berpengaruh pada kinerja yang akan dihasilkan oleh setiap PNS.
n) Hibah bangunan kantor , rumah dinas dan lahan pertanian dari Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur,
menambah volume luas lahan dan bangunan serta jaringan listrik, yang
tidak dapat di biayai dengan dana yang ada di DIPA BBPP Kupang,
sehingga diperlukan tambahan biaya pemeliharan bangunan, pengelolaan
lahan dan pembayaran jasa listrik
D. ISU STRATEGIS.
Dalam penyusunan Renstra BBPP Kupang 2015 – 2019 diperlukan identifikasi
terhadap isu-isu strategis yang saat ini berkembang maupun isu-isu yang
kemungkinan besar dalam kurun waktu lima kedepan, akan tetap mewarnai
dinamika perkembangan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia aparatur
dan non aparatur pertanian, sebagai berikut :
1. Pengembangan sistem dan metodologi pelatihan pertanian
a. Rekruitmen peserta pelatihan belum menjawab kebutuhan wilayah
(peserta yang mengikuti diklat sekedar untuk mendapatkan sertifikat),
b. Data peserta diklat RIHP sangat sulit untuk diperoleh,
c. Peserta diklat yang ditugaskan tidak sesuai dengan persyaratan
d. Waktu penyelenggaraan diklat disesuaikan dengan ketersediaan
anggaran,
e. Judul peltihan masih terlalu umum sehingga sangat berpengaruh/
menyulitkan dalam penyediaan modul dan bahan ajar,
f. Hasil pelatihan belum banyak yang diterapkan ditingkat pengguna,
g. Perlu dikembangkan pelatihan yang mendekatkan pengguna, melalui
kerjasama dengan BPP di Kabupaten dan Balai Diklat Daerah,
h. Jenis pelatihan yang direkomendasikan kurang sinkron dengan program
Direktorat Jenderal Teknis,
i. Pelatihan cenderung mahal
2. Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan Swadaya
a. Registrasi dan legalisasi lembaga pelatihan swadaya,
b. Standarisasi, akreditasi dan sertifikasi lembaga pelatihan swadaya,
c. Pengembangan kerjasama teknis dan jejaring kerjasama pelatihan
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 7
3. Program Kegiatan
a. Pemantapan kelembagaan pelatihan,
b. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kepelatihan Pertanian,
c. Peningkatan mutu penyelenggaraan diklat,
d. Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan,
e. Pemberdayaan Kelembagaan Petani,
f. Pemantapan Sistem Administrasi dan Manajemen
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 8
BAB II KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN
Lingkungan strategis organisasi yang menjadi bahan acuan analisis terdiri dari
lingkungan strategis internal dan eksternal baik yang bersifat positif maupun negatif.
Lingkungan internal positif yaitu kekuatan (strength) dan lingkungan internal negatif
yaitu kelemahan (weaknesses). Sedangkan lingkungan eksternal positif yaitu peluang
(opportunities) dan lingkungan eksternal negatif yaitu tantangan (threats). Secara rinci
kelompok komponen tersebut adalah sebagai berikut
1. Kekuatan (Strength)
Jika dilakukan analisis lingkungan internal, maka akan didapatkan
beberapa hal yang menjadi kekuatan (strength) antara lain:
a. Dari aspek kelembagaan kekuatan yang dimiliki adalah adanya perubahan
mandat balai berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
102/Permentan /OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 tentang Organisasi
dan tata kerja Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang dalam rangka
pengembangan sumberdaya manusia.
b. Terakreditasinya Jenis Pelatihan bidang Agribisnis Sapi Potong dan Teknologi
Pengolahan Hasil Ternak.
c. Telah memiliki sertifikat ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu,
d. Adanya perubahan kegiatan diklat yang semula hanya agribisnis peternakan
dan teknologi lahan kering, menjadi lebih luas lagi yaitu pelatihan teknis,
kewirausahaan, fungsional RIHP Bagi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian.
2. Kelemahan(Weakness)
Selain kekuatan yang dimiliki masih dihadapi beberapa kelemahan, yaitu:
a. Prasarana dan sarana pelatihan masih belum memadai;
b. Kondisi widyaiswara dan stafbaik kuantitas maupun kualitas belum optimal
dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Pelatihan
Peternakan Kupang;
c. Sistem pelatihan yang berorientasi pada kompetensi kerja belum terlaksana
sepenuhnya;
d. Perencanaan pelatihan keahlian, perumusan kebutuhan, kemitraan dan
pendayagunaan kelembagaan pelatihan belum dapat dilaksanakan
secaraoptimal;
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 9
3. Peluang(Opportunity)
Peluang (opportunity) yang harus dimanfaatkan dalam rangka
pengembangan ke depan antara lain:
a. Otonomi Daerah
Sesuai dengan arah reformasi pembangunan yang mengedepankan
kreativitas rakyat dan otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam UU No.
32 tahun 2004 dan dijabarkan dalam PP No.25 tahun 2000 Kementerian
Pertanian akan mempercepat desentralisasi pembangunan yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah dan pelaku ekonomi di
daerah untuk mengembangkan kreativitasnya sebagai pelaku utama
pembangunan sistem agribisnis. Ada 3 hal pokok yang akan difokuskan untuk
mempercepat proses desentralisasi ini yaitu : (a) meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah dalam mengelola pembangunan sistem agribisnis, (b)
menangani aspek-aspek pembangunan sistem agribisnis yang menyangkut
kepentingan berbagai daerah dan hal-hal yang tidak efisien, (c) menangani
dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan ekonomi baik sektoral, makro
ekonomi, perdagangan internasional maupun kerjasama internasional.
Dengan meningkatkan kemampuan daerah dalam membangun pertanian
serta didukung oleh kebijakan ekonomi kondusif, diharapkan akan
menumbuhkan agribisnis daerah yang berdaya saing sesuai dengan
keunggulan komparatif masing-masing daerah.
b. Peluang Kerjasama Pelatihan
Sudah terjalinnya kerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, Balai Diklat,
Koperasi, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur dan
Universitas Nusa Cendana, terutama dukungan tenaga pelatih/fasilitator dalam
bidang peternakan dan dan teknologi lahan kering.
c. Kebijakan Pembangunan SDM Pertanian
Kebijakan strategis pengembangan sumberdaya manusia pertanian
yang dirumuskan berdasarkan tugas dan fungsi Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pertaniandengan berpedoman kepada program
pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Kebijakan strategik Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian meliput
(1) Meningkatkan daya saing sumberdaya manusia pertanian; (2)
Mengoptimalkan fungsi kelembagaan pertanian; (3) Membangun sistem
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 10
pengembangan sumberdaya manusia pertanian; (4) Mengembangkan piranti
lunak (soft ware) dan piranti keras (hard ware) pengembangan sumberdaya
manusia pertanian.
Untuk mengimplementasikan kebijakan strategik pengembangan sumberdaya
manusia pertanian perlu dirumuskan langkah-langkah operasional yang
sifatnya sinergis dan komprehensif dalam bentuk kebijakan
operasionalpengembangan sumberdaya manusia yaitu :
1. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian
melalui pendekatan sistem pengembangan individu, pengembangan
karier, dan pengembangan organisasi;
2. Melaksanakan revitalisasi sistem aparatur dan sistem kelembagaan
pertanian berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta sesuai dengan peta
kewenangan pusat dan daerah;
3. Memperkuat mekanisme keterkaitan sistem kelembagaan pertanian
melalui optimalisasi fungsi penelitian, pendidikan dan pelayanan
kelembagaan pertanian;
4. Mendorong tumbuh kembangnya sentra-sentra pertumbuhan ekonomi
kerakyatan melalui pengembangan sistem agribisnis berbasis perdesaan
dengan memacu pemanfaatan teknologi spesifik lokalita, dan
pengembangan jejaring kerjasama kemitraan antar kelembagaan
pertanian.
d. Kebijakan Pembangunan Peternakan
Kebijakan Pembangunan Peternakan yang dilaksanakan adalah Program
Swasembada Daging Sapi yang dilaksanakan dengan berbagai program
pengembangan peternakan.
4. Tantangan(Threats)
Lingkungan strategis pembangunan pertaniandapat dilihat dari aspek: 1)
globalisasi, 2) perkembangan iptek, 3) otonomi daerah, 4) kebijakan pembangunan
pertanian, dan 5) kondisi sumberdaya manusia pertanian saat ini. Jika dilakukan
analisis lingkungan eksternal, maka diperoleh beberapa hal yang menjadi
ancaman atau tantangan (threats) antara lain:
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 11
a. Globalisasi
Kekuatan besar yang diperkirakan akan menjadi faktor yang paling
dominan dalam era globalisasi ini adalah adanya perubahan mendasar
terhadap iklim usaha. Penurunan subsidi dan proteksi terhadap produsen
maupun konsumen komoditas pertanian merupakan salah satu implikasi dari
kesepakatan GATT/WTO/ ACFTA.
Sementara itu, kesepakatan GATT/WTO/ACFTA juga mengharuskan
pemerintah Indonesia untuk membuka pasar domestik bagi komoditas-
komoditas pertanian impor. Hal ini akan berdampak pada membanjirnya
produk-produk pertanian dari luar sehingga akan membuat pasar komoditas
domestik terintegrasi dengan pasar dunia. Hal ini tentu akan membuat
kebijaksanaan stabilitas harga komoditas pertanian domestik semakin sulit
dilaksanakan pemerintah. Dinamika harga komoditas pertanian dalam negeri
akan semakin tergantung pada, atau bisa jadi bahkan praktis ditentukan, oleh
dinamika harga luar negeri.
Kebijakan tarif dan kuota yang dimaksudkan untuk melindungi konsumen
maupun produsen komoditas pertanian tidak dibenarkan lagi diterapkan dalam
era perdagangan bebas ini. Oleh karena itu, usaha pertanian harus mampu
menghadapi persaingan yang semakin berat dengan mengandalkan kekuatan
sendiri. Sehubungan dengan itu, peningkatan efisiensi merupakan faktor kunci
bagi keberhasilan hidup usaha pertanian di masa mendatang.
Kondisi ini tidak hanya membuat kebijaksanaan stabilitas harga semakin
sulit, pengelolaan usaha pertanian pun akan semakin kompleks pula. Karena
itu usaha pertanian, baik usaha skala besar maupun pertanian rakyat dituntut
harus dapat bertahan hidup dan berkembang atas kekuatan sendiri. Untuk itu
prinsip efisiensi ekonomis dalam setiap kegiatan usaha pertanian merupakan
syarat utama agar produk-produk pertanian mempunyai daya saing tinggi.
Untuk menghadapinya diperlukan peningkatan profesionalisme tenaga,
terutama seluruh tenaga pelaksana yang menangani langsung proses
produksi/usaha tani mulai hulu, on farm, hilir dan usaha jasa penunjangnya
terutama di bidang agribisnis peternakan dan teknologi lahan kering.
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 12
b. Perkembangan Iptek
Perkembangan dan kemajuan ilmu dan teknologi yang begitu pesat
ditambah dengan arus informasi yang mudah diakses menyebabkan pengaruh
yang cukup besar pada tatanan nilai, wawasan, dan budaya masyarakat.
Ketertingalan dalam pengusaaan iptek akan menyebabkan bangsa kita tidak
mampu bersaing, sehingga sukar mencapai kesejahteraan dan kejayaan
dimasa yang akan datang. Pengetahuan baru dan keterampilan terkandung
didalam sumberdaya manusia, sedangkan pembangunan ekonomi dan industri
tergantung kepada peningkatan teknologi dan pengetahuan serta penggunaan
cara-cara baru dalam proses produksi maka keberhasilan pembangunan akan
sangat ditentukan oleh akumulasi kwalitas sumberdaya manusia.
Kualitas sumberdaya manusia pertanian tidak lagi dinilai dalam wujudnya
dalam pengertian yang sempit seperti mampu meningkatkan produktivitas
output per hektar atau output per tenaga kerja, akan tetapi haruslah dinilai
sebagai produktivitas masyarakat, yaitu terbangunnya masyakarat industri
pertanian yang mampu meningkatkan hasil pertanian menjadi memiliki nilai
tambah tinggi.
Strategi pendekatan dan metodologi pendidikan dan pelatihan harus
dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian dipandang sebagai tantangan bagi Balai Besar Pelatihan Peternakan
Kupang yang harus dijawab, antara lain ialah:
1. Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang yang melaksanakan pelatihan
teknis, fungsional dan kewirausahaan dibidang peternakan bagi aparatur
dan non aparatur pertanian, hal ini berimplikasi bahwa diperlukannya SDM
Widyaiswara dengan kemampuan yang lebih spesifik untuk mendukung
wilayah kerja regional, Nusa Tenggara Timur dan Nasional.
2. Meningkatnya kebutuhan akan SDM yang berkualitas (mumpuni dan
berkarakter) akibat rendahnya “Human Development Indeks” (HDI);
3. Tuntutan akan pemenuhan produksi pertanian dengan upaya peningkatan
produktivitas dan dampak penciutan lahan pertanian;
4. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan daging sapi melalui program
swasembada daging sapi tahun 2014.
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 13
BAB III VISI , MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. VISI
Sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan arah kebijakan
pengembangan SDM Pertanian, serta memperhatikan dinamika kondisi lingkungan
strategis, Maka Ditetapkan Visi Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang
Sebagai Berikut: Terwujudnya Balai Besar Pelatihan Peternakan Yang Andal
Dalam Menghasilkan Sumberdaya Manusia Pertanian Yang Profesional,
Berjiwa Wirausaha Dan Berwawasan Global.
.
B. MISI
Dalam upaya mencapai visi yang sudah ditetapkan, maka BBPP Kupang
akan melaksanakan serangkaian misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan pelatihan fungsional di bidang peternakan bagi aparatur;
2. Mengembangkan pelatihan teknis di bidang ternak potong dan teknologi
lahan kering bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam dan di luar
negeri;
3. Mengembangkan pelatihan profesi di bidang ternak potong dan teknologi
lahan kering bagi aparatur dan non aparatur;
4. Mengembangkan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang peternakan;
5. Mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang
ternak potong dan teknologi lahan kering;
6. Mengembangkan kelembagaan pelatihan peternakan swadaya;
7. Mengembangkan pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur pertanian;
8. Mengembangkan manajemen, metode dan materi pelatihan;
9. Mengembangkan pengelolaan administrasi umum, administrasi pelatihan
dan optimalisasi sarana dan prasarana pelatihan.;
10. Mengembangkan unit usaha melalui Unit Inkubator Agribisnis dalam rangka
peningkatan kompetensi tenan;
11. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa mitra, Laboratorium
agribisnis dan Pusat Pelatihan Pertanian dan PedesaanSwadaya (P4S);
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 14
12. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam kediklatan dengan instansi
Iingkup pertanian, perguruan tinggi, LSM, swasta di bidang peternakan dan
lembaga terkait lainnya;
13. Mengembangkan profesionalisme staf dan widyaiswara sesuai dengan
kompetensinya;
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mengacu
kepada visi dan misi serta didasarkan isu-isu dari analisis strategis, serta
berdasarkan tugas dan fungsi Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. Tujuan
yang diinginkan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program
dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka merealisasikan misi, dan secara
kolektif menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin dicapai sesuai tugas dan fungsi organisasi.
Memperhatikan visi dan misi, maka tujuan pengembangan SDM Pertanian
di bidang agribisnis peternakan dan teknologi lahan kering di BBPP Kupang
sebagai berikut :
1. Memenuhi tuntutan kebutuhan kediklatan secara kuantitatif dan kualitatif agar
pelaksanaan pelatihan berjalan dengan optimal;
2. Menyediakan aparat yang mampu mendampingi, memfasilitasi dan
memberdayakan masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha pertanian;
3. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan SDM dalam penyelenggaraan
pelatihan;
4. Menumbuh-kembangkan jejaring kerjasama diklat dengan semua pihak yang
berkepentingan;
5. Meningkatkan peran dalam upaya pencapaian 4 ( empat ) target utama
pembangunan pertanian;.
6. Menjadikan Balai sebagai Inkubasi Agribisnis (IA) dan sebagai desiminator
teknologi pertanian bidang peternakan.
D. SASARAN STRATEGIS
Sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang
dalam bentuk rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan serta menggambarkan hal ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 15
Sasaran pengembangan SDM Pertanian di bidang peternakan dan
teknologi lahan kering yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Balai (hardware);
2. Meningkatnya kualitas widyaiswara dan staf melalui program tugas belajar, ijin
belajar, magang, pelatihan/TOT, In house training, studi banding, kaji widya,
dan short course;
3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelatihan teknisbidang peternakan
bagi aparatur danmanajemen kewirausahaan bagi non aparatur;
4. Meningkatnya pemberdayaan personil struktural melalui upaya membagi habis
pekerjaan kepada setiap individu pegawai;
5. Meningkatnya pelayanan kepada pengguna pelatihan dan masyarakat;
6. Meningkatnya pengembangan jejaring kerjasama dengan instansi terkait
dengan bidang keahlian (kediklatan dan peternakan);
7. Meningkatnya pelaksanaan pelatihan yang mendukung 4 (empat) target utama
pembangunan pertanian.
8. Berkembangnya Inkubasi Agribisnis (IA).
9. Meningkatnya pengembangan sistem pelatihan yang berorientasi kompetensi
kerja (Competence Base Training).
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 16
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
A. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan organisasi maka diperlukan persepsi dan tekanan
khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang dibuat merupakan pedoman
pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Kebijakan yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan dan sasaran disusun oleh organisasi dengan berdasarkan
pandangan dari pimpinan organisasi.
Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam mengembangkan Balai Besar
Pelatihan Peternakan Kupang mengacu pada tujuan yang ingin dicapai oleh Balai
adalah sebagai berikut :
1. Mendukung upaya-upaya pengembangan kawasan peternakan di wilayah
kerja Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang (11 Propinsi di Indonesia
Timur);
2. Mengembangkan program diklat teknis peternakan yang berwawasan
agribisnisdalam rangka mendukung 4 (empat) target utama pembangunan
pertanian;
3. Mendukung program pengembangan desa sentra pembibitan ternak (village
breeding center);
4. Mendukung upaya-upaya konservasi hutan, tanah dan air;
5. Mendukung visi pembangunan pertanian 2015-2045 yaitu ”terwujudnya sistem
pertanian bio-industri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan
sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan
kelautan tropika”
6. Menghasilkan purnawidya wirausahawan yang mampu membaca peluang
pasar, berkomunikasi, menyusun perencanaan usaha tani dan
menerapkannya;
7. Mendukung pelatihan bagi pengelola P4S, LM3 dan Pengurus Gapoktan serta
pelaku agribisnis lainnya.
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 17
B. STRATEGI
1. Pemantapan sistem penyelenggaraan pelatihan pertanian
1.1 Pemantapan kelembagaan pelatihan
1.2 Peningkatan kapasitas tenaga kepelatihan pertanian
1.3 Peningkatan mutu penyelenggaraan
1.4 Pengembangan jejaring kerjasama pelatihan
1.5 Pengembangan sarana dan prasara pelatihan
2. Pemberdayaan kelembagaan pelatihan swadaya
2.1 Registrasi dan legalisasi lembaga pelatihan swadaya
2.2 Standarisasi, akreditasi dan sertifikasi lembaga pelatihan swadaya
2.3 Pengembangan kerjasama teknis dan jejaring kerja pelatihan pertanian.
C. KERANGKA REGULASI
Kerangka regulasi selain sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran
pengembangan kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian. Kerangka regulasi
juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan permasalahan yang penting,
mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian sasaran
pengembangan sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian.
Regulasi yang terkait dengan pelatihan meliputi:
1) Peraturan Menteri Pertanian tentang Juklak Pelatihan Fungsional RIHP
sebanyak 9 Permentan;
2) Peraturan Menteri Pertanian tentang Juklak Pelatihan Teknis Pertanian
sebanyak 6 Permentan;
3) Peraturan Menteri Pertanian tentang Juklak Penyiapan SDM Pertanian dalam
Mendukung Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu;
4) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 08 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya;
5) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Agricultural Training Camp;
6) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 13 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Alat dan Mesin Pertanian;
7) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya;
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 18
8) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Sektor
Pertanian
9) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Inkubator Agribisnis Pada Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Pertanian;
10) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Akreditasi Lembaga Pelatihan Teknis Pertanian;
11) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penilaian Widyaiswara Pertanian Berprestasi;
12) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 76 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Sektor
Pertanian;
13) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyiapan Sumber Daya Manusia Pertanian Dalam Rangka
Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu;
14) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89b Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyiapan Sumber Daya Manusia Pertanian Melalui Pelatihan
Kepemimpinan Berbasis Revolusi Mental Dalam Reformasi Birokrasi;
15) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 95 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Dalam Negeri
dan Luar Negeri;
16) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2017 Tentang Jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Perkebunan
Kelapa Sawit;
17) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Alat dan
Mesin Pertanian;
18) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2017 Tentang Rencana Induk
Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Sektor Pertanian;
19) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2017 Tentang Jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Perkebunan
Kelapa Sawit;
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 19
20) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Jenjang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Alat dan
Mesin Pertanian;
21) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pelatihan Pertanian
22) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 560 Tahun 2016 Tentang Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Berprestasi Tingkat Nasional
Tahun 2016
D. KERANGKA KELEMBAGAAN
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pusat dengan Eselon II B yang ada di daerah dimana wilayah
kerjanya tingkat nasional meliputi 11 (sebelas) propinsi yaitu Propinsi Nusa
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, dan
Maluku Utara yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang peternakan
dengan kekhususan ternak potong dan teknologi lahan kering.Selanjutnya melalui
Permentan Nomor : 102/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang mengemban tugas dan fungsi sebagai
berikut :
1. Tugas Pokok :
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang mempunyai tugas melaksanakan
pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi,
mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis, serta
kewirausahaan di bidang peternakan bagi aparatur dan non aparatur
pertanian.
2. Fungsi :
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat untuk menjawab kebutuhan
diklat;
c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang peternakan;
d. Pelaksanaaan diklat fungsional, di bidang peternakan bagi aparatur;
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 20
e. Pelaksanaaan diklat teknis di bidang ternak potong dan teknologi lahan
kering bagi aparatur dan non aparatur, dalam dan luar negeri;
f. Pelaksanaan diklat profesi di bidang ternak potong dan teknologi lahan
kering bagi aparatur dan non aparatur;
g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang peternakan;
h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media diklat fungsional
dan teknis di bidang peternakan;
i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik diklat fungsional dan teknis
di bidang ternak potong dan teknologi lahan kering;
j. Pelaksanaan pengembangan kelembagan diklat peternakan swadya;
k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang peternakan;
l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan diklat di bidang peternakan bagi aparatur
dan non aparatur;
m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan diklat fungsional
bagi aparatur, diklat teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik
diklat fungsional dan teknis di bidang peternakan bagi aparatur dan non
aparatur;
n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;
o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi diklat di bidang peternakan;
p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi diklat serta pelaporan;
q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;
r. Pengelolaaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
perlengkapan dan instalasi BBPP Kupang.
3. Keadaan Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang sampai dengan
Tanggal 17 September 2018 berjumlah 94 (Delapan Puluh Tujuh) orang
dengan rincian : 62 (Enam Puluh Dua ) orang PNS 5 (Lima ) Orang Cpns, dan
27 (Dua Puluh Empat) orang Tenaga Harian Lepas.
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 21
BAB V
PROGRAM , PROGRAM AKSI , INDIKATOR KINERJA UTAMA, INDIKATOR KINERGA KEGIATAN, TARGET KINERJA
DAN KERANGKA PENDANAAN
A. PROGRAM
Program pada dasarnya merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun
dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk
mencapai tujuan dan sasaran. Program yang baik akan menunjukkan pada hasil-
hasil yang diinginkan. Penetapan program dilakukan dengan melihat kebijakan
yang telah ditetapkan tujuan dan sasaran serta visi dan misi.
Untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran serta arah dan strategi
kebijakan yang ditempuh, maka tugas pengembangan sumberdaya manusia
pertanian oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang tahun 2015 – 2019
dilaksanakan melalui program:
1. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan
2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kepelatihan Pertanian
3. Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan
4. Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan Pertanian
5. Pemberdayaan Kelembagaan Petani
6. Pemantapan Sistem Administrasi dan Manajemen
Keenam program tersebut dijabarkan dalam kegiatan utama sebagai berikut :
1) Pemantapan Kelembagaan Pelatihan
1. Penyempurnaan sarana-prasarana pelatihan untuk mendukung program
swasembada daging sapi
2. Penyempurnaan sarana-prasarana pelatihan untuk mendukung
peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor komoditas peternakan
penghasil nilai tambah dan devisa Negara
3. Akreditasi Kelembagaan pelatihan
4. Akreditasi Program Pelatihan Aparatur dan Non aparatur
5. Pengajuan ISO 14001 Lingkungan
6. Pembakuan rancang bangun Pelatihan pada BBPP Kupang
7. Pengembangan sistem informasi, Promosi dan publikasi BBPP Kupang
melalui Optimalisasi Website
8. Optimalisasi Penerapan Tugas dan Fungsi staf
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 22
9. Pengembangan Pengendalian Internal ( SPI )
10. Penyusunan Analisa Jabatan dan Beban Kerja
11. Pengembangan dan Pemantapan unit usaha Inkubasi Agribisnis (IA)
12. Pengembangan sistem administrasi, manajemen
2) Peningkatan Kapasitas Tenaga KepelatihanPertanian
1. Pemetaan spesialisasi dan peningkatan kompetensi widyaiswara dalam
menyiapkan fasilitator untuk pelatihan teknis, kewirausahaan dan
kesehatan hewan dalam pengembangan agribisnis sapi potong;
2. Peningkatan kompetensi dan spesialisasi widyaiswara, fungsional lainnya
dan tenaga teknis kepelatihan
3. Peningkatan kualitas pejabat pengelola kepelatihan
4. Fasilitasi tugas belajar dan izin belajar
5. Peningkatan kualitas pejabat fungsional Widyaiswara melalui: kajiwidya,
seminar, magang, pelatihan, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris,
penulisan karya ilmiah,dan pemberian penghargaan;
6. Pengembangan kapasitas manajemen dan kepemimpinan pengelola
lembaga pelatihan swadaya
7. Pengadaan pejabat fungsional Widyaiswara
8. Pengajuan Sertifikasi profesi Widyaiswara
3) Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan 1. Pengembangan perencanaan program pelatihan
2. Pengembangan materi, metodologi, dan multimedia pelatihan
3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum pelatihan dan permagangan
pertanian
4. Penyusunan modul dan paket pembelajaran pelatihan dan permagangan
5. Menyelenggarakan evaluasi dan pemantauan pelatihan dan permagangan
6. Menyelenggarakan Evaluasi Pasca pelatihan dan permagangan
7. Menyusun dan menyempurnakan SOP pelatihan dan permagangan
8. Pengembangan metodologi pelatihan dan permagangan
9. Mengembangkan SIM pelatihan pertanian
10. Mengembangkan SIM Monev pelatihan
11. Menyusun Katalog pelatihan pertanian
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 23
3.1. Kegiatan Pelatihan Mendukung Program Swasembada Daging Sapi meliputi; 1. Penyusunan juknis pelatihan teknis, kewirausahaan dan kesehatan
hewan dalam pengembangan agribisnis sapi potong
2. Penyelenggaraan pelatihan teknis, kewirausahaan dan kesehatan
hewan dalam pengembangan agribisnis sapi potong bagi penyuluh,
petugas, dan peternak pengelola P4S dari sentra-sentra
pengembangan sapi potong
3. Pembinaan dan bimbingan lanjutan terhadap purnawidyadalam
mendukung swasembada daging sapi
4. Fasilitasi penyelenggaraan pelatihan dan magang di P4S bagi
peternak sapi potong
3.2. Kegiatan Pelatihan Mendukung Program Diversifikasi Pangan,
meliputi :
1. Penyusunan juknis pelatihan diversifikasi pangan
2. Penyelenggaraan pelatihan diversifikasi pangan bagi penyuluh,
pengurus PKK, dan tokoh masyarakat
3. Integrasi pengenalan pola pangan/gizi berimbang dalam kurikulum
Agriculture Training Camp bagi siswa/pelajar
4. Pembinaan dan bimbingan lanjutan terhadap purnawidya diversifikasi
pangan
3.3. Kegiatan Pelatihan Mendukung Program Nilai Tambah, Daya Saing
Dan Ekspor, meliputi :
1. Penyusunan juknis pelatihan teknis dan kewirausahaan agribisnis
dalam mendukung nilai tambah komoditas peternakan;
2. Penyelenggaraan pelatihan teknis, kewirausahaan agribisnis dalam
mendukung program nilai tambah komoditas peternakan bagi
penyuluh, petugas, dan petani pengelola P4S/pengurus gapoktan
3. Fasilitasi penyelenggaraan pelatihan dan magang di P4S bagi petani
dalam mendukung nilai tambah komoditas peternakan
4. Pembinaan dan bimbingan lanjutan terhadap purnawidyadalam
mendukung nilai tambah komoditas peternakan
3.4. Kegiatan Pelatihan Dalam Mendukung Program Kesejahteraan
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 24
petani, meliputi :
1. Penyusunan juknis Pelatihan bagi masing-masing Program
Pemberdayaan Masyarakat Tani
2. Penyelenggaraan pelatihan dalam menyiapkan penyuluh, petugas
dan pengurus gapoktan peserta Program Pemberdayaan Masyarakat
Tani
3. Pemberdayaan petani melalui pelatihan dan magang bagi Pengelola
P4S dan pemuda tani
4. Koordinasi dengan instansi terkait baik di Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota dalam merancang dan menyelenggarakan pelatihan
program pemberdayaan masyarakat tani;
4) Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan Pertanian
a. Kerjasama pelatihan pertanian dan non pertanian
b. Pertemuan jejaring kerja sama pelatihan pertanian
c. Penyusunan paket pelatihan, antara lain : out-bound, ATC, Sekolah
Lapang, Pelatihan Teknis dan Kewirausahaan
d. Pembuatan proposal pelatihan pertanian
5) Pemberdayaan Kelembagaan Petani
a. Identifiksasi dan inventarisasi potensi agribisnis
b. Pemberdayaan dan Pembinaan Gapoktan
c. Fasilitasi Pembentukan Forum Komunikasi P4S
d. Akreditasi dan sertifikasi P4S
e. Memberikan konsultasi agribisnis bagi gapoktan pengelola Program PUAP
f. Memberikan konsultasi agribisnis bagi LM3
6) Pemantapan Sistem Administrasi dan Manjemen
a. Penyusunan dan penyempurnaan SOP BBPP Kupang
b. Pengembangan sarana Sistem Pengendalian Internal
c. Peningkatan Kualitas SDM Sistem Pengendalian Internal
d. Penyusunan Prosedur pelaksanaan Pengendalian Internal BBPP Kupang
B. PROGRAM AKSI
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang mendukung pencapaian program
aksi Badan PPSDMP yaitu; (1) Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT)
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 25
dan (2) Regenerasi Petani. Dalam mendukung GPPT, Pusat Pelatihan Pertanian
melalui UPT Pelatihan Pertanian melaksanakan TOT bagi fasilitator pelatihan
teknis, pelatihan teknis bagi fasilitator BPP, pelatihan tematik di BPP, Pelatihan
bagi Penyuluh dan Pemberdayaan P4S. Dalam mendukung Regenerasi Petani,
Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan ATC, Pelatihan Kewirausahaan,
Permagangan dan Inkubasi bagi Petani Muda.
C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Indikator Kinerja Program digunakan
sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh BBPP Kupang dengan tujuan
penetapan Indikator Kinerja untuk: (1) menetapkan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT); (2) menyampaikan rencana kerja dan anggaran: (3) menyusun dokumen
penetapan/perjanjian kinerja; (4) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan (5)
melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai Rencana Strategis Badan
PPSDMP dan Puslatan tahun 2015-2019 meliputi :
1. Jumlah kelompok tani yang meningkat kapasitasnya;
2. Jumlah BP3K yang meningkat kapasitasnya;
3. Jumlah penyuluh pertanian yang berkinerja baik;
4. Jumlah aparatur lulusan pendidikan tinggi pertanian yang memenuhi Standar
Kompetensi Kerja (orang);
5. Jumlah non aparatur lulusan pendidikan menengah pertanian dengan
kompetensi sesuai dunia usaha/ industri (orang);
6. Jumlah aparatur pertanian yang memenuhi Standar Kompetensi Kerja (orang);
7. Jumlah non aparatur pertanian yang memenuhi Standar Kompetensi Kerja
(orang);
8. Peningkatan kualitas dukungan manajemen dan teknis lainnya (kegiatan).
IKU Pusat Pelatihan Pertanian tahun 2015-2019 sebagaimana butir 6 dan 7 pada
IKU Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, yaitu:
1. Jumlah aparatur yang meningkat kompetensinya;
2. Jumlah non aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya.
Sedangkan IKU BBPP Kupang tahun 2015-2019 yaitu :
1. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik
BBPP Kupang.
2. Penurunan rata-rata competency-gap index (CGI) peserta pelatihan
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 26
peternakan.
3. Tidak ada temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBPP Kupang yang
terjadi berulang.
4. Tidak ada temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang
(5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB 12 tahun 2015).
D. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Mengacu pada IKK yang terdapat pada Renstra Badan PPSDMP, IKK Pusat
Pelatihan Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui Diklat
(orang);
2. Jumlah non aparatur yang ditingkatkan kompetensinya melalui Diklat (orang);
3. Jumlah kelembagaan pelatihan petani (P4S) yang diklasifikasi (unit);
4. Jumlah SDM Pertanian yang tersertifikasi (orang);
5. Dukungan pemantapan sistem pelatihan pertanian (dokumen)
E. KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
Pemantapan
Sistem
Pelatihan
Pertanian
Terlatihnya Aparatur dan Non
aparatur Pertanian untuk
Meningkatkan Kompetensi
Kerja
Jumlah aparatur pertanian
yang ditingkatkan
kompetensinya melalui Diklat
(2.925 orang)
Jumlah Non Aparatur yang
Ditingkatkan Kapasitasnya
Melalui Pelatihan Pertanian
(5.080 orang)
Tertatanya Kelembagaan
Pelatihan Pertanian
Jumlah kelembagaan
pelatihan pertanian yang
difasilitasi dan dikembangkan
(P4S) . (57 unit)
Dukungan pemantapan sistem
pelatihan pertanian
Jumlah Dukungan
pemantapan sistem pelatihan
pertanian (12 Bulan)
F. TARGET KINERJA
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 27
Target Kinerja Besar Pelatihan Peternakan Kupang dapat dilihat dari
table berikut ini :
Tahun 2015-2019
NO Program/Kegiatan
Utama/IKK
Target
2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah aparatur
pertanian yang
ditingkatkan
kompetensinya
melalui Pelatihan
Pertanian (orang
960 850 480 575 60
2 Jumlah non aparatur
yang ditingkatkan
kompetensinya
melalui Pelatihan
Pertanian (orang)
1.020 480 400 1020 2.160
3 Jumlah
Kelembagaan
Pelatihan Pertanian
yang Difasilitasi dan
Dikembang-kan
(P4S) (Unit)
16 - - 7 34
4 Jumlah Dukungan
Pemantapan Sistem
Pelatihan Pertanian
(Kegiatan)
12 12 12 12 12
G. KERANGKA PENDANAAN
Sejalan dengan target yang akan dicapai BBPP Kupang dalam kurun waktu
2015–2019, berikut ini anggaran yang dibutuhkan sebagai berikut:
NO Program/Kegiatan
Utama/IKK
ALOKASI ANGGARAN (Rp Milyar Rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 28
1 Mantapnya sistem
pelatihan pertanian
dalam meningkatkan
kompetensi aparatur
pertanian dan non
aparatur pertanian; daya
tarik pertanian bagi
tenaga kerja muda;
pelibatan perempuan
petani/pekerja dan
inkubator agribisnis
mendukung Agro
Techno Park (ATP)
20,466 18,991 17,122 15,421 14,137
BAB. V PENUTUP
Renstra ini merupakan kerangka acuan dan pedoman dalam menjawab
tuntutan lingkungan sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Besar Pelatihan
Peternakan Kupang
Renstra memiliki peran yang sangat penting sebagai landasan pengembangan
dan arah kegiatan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang selama lima
tahun mendatang dalam memberikan kontribusi bagi upaya mewujudkan cita-cita
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 29
bangsa dan Negara dengan mengoptimalkan penggunaan berbagai sumberdaya
yang ada. Renstra menjadi kunci yang akan menunjukkan penjabaran kebijakan
nasional dan daerah melalui rencana-rencana prioritas, serta rencana yang akan
dilaksanakan disertai dengan target yang harus dipenuhi dan dipertanggung
jawabkan pencapaiannya tahap demi tahap, sehingga penyelenggaraan kegiatan
dapat berjalan secara akuntabel, proporsional, terukur, dan berkesinambungan.
Demikian renstra ini disusun semoga memberikan kontribusi kepada
pembangunan pertanian,khususnya terhadap pengembangan sumberdaya manusia
pertanian dan pengembangan fasilitas serta sarana prasarana sebagai pendukung
utama dalam melaksanakan tugas dan fungsi Balai Besar Pelatihan Peternakan
(BBPP) Kupang sebagai lembaga diklat profesi dan tempat uji kompetensi.
Lampiran 1.Lembaga Diklat Profesi (LDP) Bidang Pertanian
No Nama LDP Alamat Telepon/Fax.Hp Ruang Lingkup
1
Balai Besar
pelatihan
Peternakan
Kupang
Jl. Timor Raya
KM.17, Noelbaki,
Kupang, NTT
(0380) 8551166 1
0812-4672 2558 2
1 Penyuluhan
Pertanian
2 Inseminasi
Buatan dan Juru
Sembelih Halal
Lampiran 2. Sarana dan Prasarana
No Sarana/Prasarana Volume
(unit)
Kapasitas
(Orang)
Keterangan
1 Aula 2 80 Baik
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 30
2 Ruang Kelas 4 120 Baik
3 Asrama 5 165 Baik
4 Ruang Makan 1 150 Baik
5 Guess House 2 10 Baik
6 Perpustakaan 1 30 Baik
7 Sarana Olahraga 1 12 Baik
8 Sarana Ibadah 1 15 Baik
9 Luas Lahan 9,5 Ha - Baik
Lampiran 3. Jumlah Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) di Wilayah
Kinerja BBPP Kupang
No Provinsi Pemula Madya Utama Jumlah
1 NTT 21 44 6 71
2 NTB 14 18 2 34
Lampiran 4.Daftar Judul Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Sektor Pertanian
No Keputusan Menteri Tenaga
Kerja
Judul SKKNI
1 KEP.192 Tahun 2005 SKKNI Tanaman Buah
2 KEP.196 Tahun 2005 SKKNI Tanaman Sayuran
3 KEP.171 Tahun 2007 SKKNI Bidang Budidaya Krisan Potong
4 KEP.172 Tahun /2007 SKKNI Bidang Budidaya Aglonema
5 KEP.99 Tahun 2008 SKKNI Bidang Kultur Jaringan
6 KEP.44 Tahun 2009 SKKNI Bidang Budidaya Anggrek
7 KEP.324 Tahun 2009 SKKNI Bidang Budidaya Tanaman Jeruk
8 KEP.28 Tahun 2010 SKKNI Bidang Budidaya Tanaman Obat
Rimpang
9 KEP.32 Tahun 2010 SKKNI Bidang Budidaya Kedelai (sudah
dicabut)
10 KEP.07 Tahun 2011 SKKNI Bidang Pertanian Organik Tanaman
Sub Bidang Fasilitator Tanaman
11 KEP.08 Tahun 2011 SKKNI Bidang Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan
12 KEP.124 Tahun 2011 SKKNI Bidang Perkebunan Sub Bidang
Asisten Kebun Kelapa Sawit
13 KEP.283 Tahun 2011 Sektor Bidang Pertanian Bidang Pertanian
Organik Sub Bidang Fasilitator Ternak
14 KEP.284 Tahun 2011 SKKNI Bidang Perkebunan Sub Bidang
Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit
15 KEP.317 Tahun 2011 SKKNI Bidang Pertanian Organik Sub Bidang
Inspektor Ternak
16 KEP.318 Tahun 2011 SKKNI Bidang Reproduksi Ternak
Ruminansia Besar
17 KEP.319 Tahun 2011 SKKNI Bidang Pemotongan Daging (Butcher)
18 KEP.320 Tahun 2011 SKKNI Bidang Pertanian Organik Tanaman
Sub Bidang Inspektor Tanaman
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 31
19 KEP. 42 Tahun 2013 SKKNI Bidang Pengawasan Bibit Ternak
20 KEP. 43 Tahun 2013 Kajiulang SKKNI Bidang Penyuluh Pertanian
21 KEP. 44 Tahun 2013 SKKNI Bidang Pengawasan Benih Tanaman
22 KEP. 45 Tahun 2013 SKKNI BIdang Pengawasan Keamanan
Pangan Segar
23 KEP. 46 Tahun 2013 SKKNI Bidang Paramedik Veteriner
24 KEP. 47 Tahun 2013 SKKNI BIdang Pengawasan Mutu Pakan
25 KEP. 48 Tahun 2013 SKKNI BIdang Produksi Kopi Luwak
26 KEP. 196 Tahun 2014 SKKNI Bidang Penyembelihan Hewan Halal
27 KEP. 239 Tahun 2014 SKKNI Bidang Produksi Bibit Tanaman
Bidang Pemilihan Bibit Tan. untuk
Pengembangbiakan (dicabut karena sudah
dikaji ulang)
28 KEP. 271 Tahun 2014 SKKNI Bidang Pengambilan Contoh
29 KEP. 394 Tahun 2014 SKKNI Bidang Penyelenggaraan Kesehatan
Hewan
30 KEP. 304 Tahun 2015 SKKNI Bidang Pengembangan Bibit Ternak
31 KEP. 413 Tahun 2015 SKKNI Bidang Perkebunan Kelapa Sawit
Kualifikasi Jabatan Manajer Kebun
32 KEP. 414 Tahun 2015 SKKNI Bidang Perkebunan Kelapa Sawit
Kualifikasi Jabatan Mandor Kebun
33 KEP. 460 Tahun 2015 SKKNI Bidang Produksi dan Produktifitas
Tanaman
34 KEP. 461 Tahun 2015 SKKNI Bidang Pengelolaan Hasil Panen
Produk Pertanian
35 KEP. 66 Tahun 2016 SKKNI Bidang Produksi Ternak
36 KEP. 217 Tahun 2016 SKKNI Bidang Alat dan Mesin Pertanian
37 KEP. 32 Tahun 2017 SKKNI Bidang Manajemen Agribisnis
38 KEP. 35 Tahun 2017 Kajiulang SKKNI Bidang Budidaya Kedelai
39 KEP. 308 Tahun 2017 SKKNI Bidang Budidaya Kopi Berkelanjutan
40 KEP. 321 Tahun 2017 SKKNI Bidang Perunggasan
Lampiran. 5 Data Ketenagaan Pelatihan Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang
A. Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Pns)
No Unit Kerja S3 S2 S1 D4 D3 D2 SLTA SLTP SD Jumlah
1 BBPP Kupang 1 13 17 7 3
20 2 63
B. Berdasarkan Golongan (Pns)
No Unit Kerja Gol I Gol II Gol III Gol IV Jumlah
1 BBPP Kupang 1 15 40 7 63
DRAF RENSTRA 2015-2019 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)KUPANG 32
C. Tenaga Harian Lepas
No Unit Kerja S1 D4 D3 D2 SLTA SLTP SD Jumlah
1 BBPP Kupang 11 1 1
14
27
Lampiran 6. Daftar Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang pertanian
No Nama LDP Alamat Telepon/Fax.Hp Ruang Lingkup
1
Balai Besar
pelatihan
Peternakan
Kupang
Jl. Timor Raya
KM.17,
Noelbaki,
Kupang, NTT
(0380) 8551166 1
0812-4672 2558 2
1 Penyuluhan
Pertanian
2 Inseminasi Buatan
dan Juru Sembelih
Halal