29
Muchamad Rinaldy 1102008157 LI. 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian LO. 1.1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Persendian Pada Siku Articulatio cubiti Merupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu Articulatiohumero-ulnaris, Articlatio humero-radialis , dan Articulatio radioulnaris. 1. Articulatio humero-ulnaris Tulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri, dan fovea articlaris caput radii dan capitulium humeri Jenis sendi : ginglymus dengan bersumbu satu Penguat sendi : capsula articularis, ligamentum colaterale, ulnareligamentum colateralle radiale. Gerak sendi : - Fleksi : Semua otot yang menghilang didepan sumbu gerak. M. Biseps brachii, M.Brachialis (sebagai otot fleksor0, M. Pronator peres, M. Brachioradialis, M.Fleksor capiradialais, M. Fleksor carpi ulnaris, m. Palmaris longus, M.Didgitorum sperfisialis. Diantara otot-otot tersebut yang paling kuat bekerjasebagai fleksor adalah M. Brachioradialis, kemudian diikuti M. Biseps brachiicaput longum, m. Brachialis dan ynag paling kecil adalah M. Pronator teres.Otot-otot fleksor bekerja maksimal pada articulatio cubitti. - Ekstensi : Semua otot yang menyilang dibelakang sumbu gerak, M. Triceps bracii, M.Ekstensor carpi radialais longus, dan brevis, M. Ekstensor digiti minimi, m.Ekstensor carpi ulnaris, M. Supinator, dan m. Anconeus.Pada lengan terdapat satu jenis otot yang juga terdapat pada bagian-bagian lain yaitu istilah : Otot-otot shunt : otot yang memiliki origo dekat dengan sendi dan insertio yang jauh dari sendi (brachioradialais) --> stabilitator

1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

LI. 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

LO. 1.1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Persendian Pada Siku

Articulatio cubiti

Merupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu Articulatiohumero-ulnaris, Articlatio humero-radialis , dan Articulatio radioulnaris.

1. Articulatio humero-ulnaris

Tulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri, dan fovea articlaris caput radii dan capitulium humeri

Jenis sendi : ginglymus dengan bersumbu satu Penguat sendi : capsula articularis, ligamentum colaterale, ulnareligamentum colateralle radiale. Gerak sendi :

- Fleksi :

Semua otot yang menghilang didepan sumbu gerak. M. Biseps brachii, M.Brachialis (sebagai otot fleksor0, M. Pronator peres, M. Brachioradialis, M.Fleksor capiradialais, M. Fleksor carpi ulnaris, m. Palmaris longus, M.Didgitorum sperfisialis. Diantara otot-otot tersebut yang paling kuat bekerjasebagai fleksor adalah M. Brachioradialis, kemudian diikuti M. Biseps brachiicaput longum, m. Brachialis dan ynag paling kecil adalah M. Pronator teres.Otot-otot fleksor bekerja maksimal pada articulatio cubitti.

- Ekstensi :

Semua otot yang menyilang dibelakang sumbu gerak, M. Triceps bracii, M.Ekstensor carpi radialais longus, dan brevis, M. Ekstensor digiti minimi, m.Ekstensor carpi ulnaris, M. Supinator, dan m. Anconeus.Pada lengan terdapat satu jenis otot yang juga terdapat pada bagian-bagian lain yaitu istilah :

Otot-otot shunt : otot yang memiliki origo dekat dengan sendi dan insertio yang jauh dari sendi (brachioradialais) --> stabilitator

Otot-otot spurt : yang punya regio jauh dari sendi dan insertiodekat dengan sendi (M.biseps brachii) --> rotator

2. Articulatio radio-ulnaris proximalis

Tulang : incisura radialis ulna dan caput radii

Jenis sendi : pivot/ trachloidea bersumbu satu, yaitu sumbuvertical yang berjalan dari caput radii sampai processus styloideus ulnae.

Peguat sendi : Ligamentum anulare radii yang melekat pada ujungincisura radialais dan ligamentm quadratum diantara collum radii dan incisuraradialais ulna.

Gerak sendi : Supinasi : M.biceps brachii, otot-otot ekstensor ibu jari Pronator : M. Pronator teres, M.pronator quadratus

Page 2: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

3. Articulatio radio-ulnaris media Tulang : corpus radius dan corpus ulnae Jenis sendi : syndesmosis (membrana interossea antebrachii danchorda obliqua) Gerak sendi : sedikit

4. Articulatio radioulnaris distalis Tulang : incisura ulnaris radii dan capitulum ulnae Jenis sendi : Trochoidia Penguat sendi : Capsula articularis, discus articularis, ligamentmradioulnare dorsale dan

ligamentum radioulnare palmare. Geraksendi : pronasi dan supinasi.

5. Articulatio talocruralis Tulang : antara trochlea tali dan lengkung yang dibentuk oleh malleoli ossa cruris. Jenis sendi : Gynglimus Penguat sendi : Ligamentum mediale (deltoideum) parstibionavicularis, pars tibiocalcanea, pars

tibiotalaris anterior. Sumbu gerak : Merupakan sumbu frontal yang berjalan darikraniomedialis ujung bawah

mallaleolus sampai kaudalateralis ujung bawahmallaleolus lateralis. Sumbu ini membentuk sudut terhadap bidang transversal sebesar 7 derajat , bila dilihat dari atas anteromedial ke posterolateral dan membentk sudut 13 derajatdari bidang frontal.

Gerak sendi : Fleksi dorsalis: M. Tibialis anterio. M. Extensor dgitorumlongus, M. Perones tertius, dan

M. Extensor hallucis longus Fleksi planter : M. Gastrocemius, M. Sulesus, M. Plantaris,M. Flexor hallucis longus, M.

Peroneus nlongus dan brevis M. Tibialis posterior.

Pada articulatio talcrularis gerakan terbatas karena dalam sikap dorso fleksi, gerakan pronasidan supinasi terbatas, karena bagian depan trochlea tali lebih besar dari pada bagian belakangsehingga lebih memungkinkan terjepinya trochlea talii oleh malleleolus lateralis danmedialis.

Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantuoleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk,berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selainsebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organdalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalammempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkinbisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saatAnda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan jangkauan gerakan yang dimiliki:

1. Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringanikat fibrosa, contohnya sutura di antara tulang-tulang tengkorak.

2. Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, dimanatulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.

Page 3: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

3. Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan bagianterbesar dari persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu danpanggul, sikut dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki,pergelangan tangan dan kaki.Macam-macam persendian Ada beberapa macam tipe persendian:

Sendi

Dalam arthrologi sendi adalah tiap persambungan tulang, dan dapat dibedakan dalam:

1. Synarhtrosis, sendi yang tersifat oleh adanya suatu kesinambungan. Oleh karena itu diantara kedua ujung tulang yang bersendi terdapatsuatu jaringan. Berdasarkan macam jaringan itu, synarthrosis lagi dalam:

a. Sindesmosis: jaringan penghubung ialah jaringan ikatb. Sutura: pinggir-pinggir tulang yang bertemu di perhubungkan oleh suatu lapisan jaringan ikat

yang tipis, misalnya: diantara tulang-tulang tengkorak.c. Schindylesis: suatu lempengan pada tulang yang satu terjepitdidalam celah/takik pada tulang

yang lain, misalnya: diantara rostum sphenoidale dan vomer.d. Gomphosis: tulang yang satu berbentuk kerucut masuk kedalam lekuk yang sesuai dengan

bentuk itu pada tulang yang lain, misalnya: diantara gigi dengan rahang.e. Syndemosis elastica: jaringan ikat penghubung terdiri terutama dariserabut-serabut kenjal

(elastis), misalnya: diantara discus vertebrae oleh ligamentumflavum.f. Syndesnosis fibrosa: jaringan ikat terutama terdiri dari serabut-serabut kolagen, misalnya:

diantara ulna dan radius oleh membrana interosseaantebrachii.g. Synchondrosis: jaringan penghubung ialah jaringan rawan, misalnyadiantara epiphysis dan

diaphysis sebelum penulangan selesai atau pada orang dewasadiantara kedua ossa pubica.h. Synostosis: jariongan penghubung ialah jaringantulang,misalnya diantara epiphysis dan

diaphysis sesudah penulangan atau diantaraos. Ilium, os. Pubis dan os. Ischium pada orang dewasa.

2. Diartrosis: Tersifat oleh adanya suatu ketidak sinambungan oleh karena diantara tulang-tulang yang bersendi terdapat suatu rongga (cavum articulare). Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Umumnya pada suatu diartrosis dapat dibedakan bagian-bagian yang berikut:

Ujung-ujung tulang yang bersendi: ini dapat dibedakan dalam kepala-sendi (caput articulare) dan lekuk-sendi (cavitas glenoidalis).

Simpai-sendi (capsula articulare)terdiri dari dua lapis: stratumfibrosum disebelah luar dan stratum synoviale disebelah dalam.Stratum synovialemembentuk synovia (urap-sendi).

Rongga-sendi (cavum articulare)ialah rongga potensiil yang terdapatantara ujung-ujung tulang dan yang berisi synovia.

Berdasarkan kemungkinan gerak diarthrosis dapat dibagi dalam:

Sendi kejur (amphiarthrosis) yang mempunyai kemungkinan gerak sedikit sekali.a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.

Contoh:persendian antara fibula dan tibia.b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram.

Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

Sendi (articulationes) ialah sendi dengan kemungkinan geraknyaluas.Articulationes ini menurut banyak sumbu-geraknya dapat dibedakan dalam:

Page 4: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

i. Sendi sumbu-satu:Sendi engsel (ginglymus): sumbu-gerak tegak-lurus pada arah panjangtulang, misalnya: artt. Interphalangeae, humero-ulnaris, talo-cruralis.Sendi kisar (articulatio trochoidea): sumbu-gerak kira-kira sesuaidengan arah panjang tulang misalnya: artt. Radioulnaris, -atlanto-dentalis.

ii. Sendi sumbu-dua: kedua sumbu-gerak itu berpotongan tegak-lurus.Sendi telur (articulatio ellipsoidea):kepala-sendi cekung berbentuk ellipsoid dengan sumbu panjang dan sumbu pendek misalnya: art. radio-carpea.Sendi pelana (articulatio sellaris): permukaan sendi berbentuk pelanaartinya dalam arah sumbu yang satu permukaan itu cembung, dalam arah sumbu yanglain cembung, misalnya: art. carpo-metacarpeaI.

iii. Sendi sumbu-tiga (arthrodia)sendi yang mempunyai kemungkinangerak terluas.Kepala-sendi berbentuk bola.

Sendi peluru (articulatio globoidea):lekuk-sendi mencakup kurangdari setengah kepala-sendi; art. humeri.Sendi buah pala (enarthrosis spheroidea): kemungkinan geraknya lebihsedikit daripada art. globoidea karena lekuk-sendi mencakup lebih dari setengahkepala-sendi; art. coxae.

LO. 1.2 Memahami Dan Menjelaskan Mikroskopik Persendian Pada Siku

Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu: A. sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan

jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis; B. sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh

ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis; C. sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan,

memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial : Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis; Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add,

biaxila ; Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add;

rotasi sinkond multi axial ; Trochoid : rotasi, mono aksis ; Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi,

sirkumfleksi, multi axis.

Page 5: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).

Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :

1. tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian;

Page 6: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

2. Tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva; dan

3. Tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban pada sendi sinovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau penambahan usia

Page 7: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

LI. 2 Memahami Dan Menjelaskan Metabolisme Dan Sekresi Asam Urat

LO. 2.1 Memahami Definisi Asam Urat

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacangkacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Asam urat yang terdapat di dalam tubuh kita tentu saja kadarnya tidak boleh berlebihan. Asam urat dapat berlebih disebabkan adanya pemicu, yaitu makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sesungguhnya tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari, hal ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.

LO. 2.2 Memahami Dan Menjelaskan Metabolisme Asam Urat

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin pada manusia dan kera besar. Basa purin disusun oleh 2 cincin yang berfusi yaitu cincin segi 6-pirimidin dan cincin segi-5 imidazol. Ada 5 basa purin yang penting, yaitu adenin, guanin, hipoxantin, xantin, dan asam urat.Biosintesis purin dimulai dari:

Pembentukan 5-fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP) dari ribosa 5-fosfat yang dikatalisis oleh enzin PRPP-sintase.

Kemudian, PRPP akan bereaksi dengan glutamin membentuk fosforibosil-amin Berikutnya akan terjadi serangkaian reaksi hingga terbentuknya basa purin yang pertama yaitu,

asam inosinat (Inosin Monofosfat, IMP)

Page 8: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

IMP akan mengalami oksidasi dan aminasi sehingga terbentulah asam adenilat (adenosin-monofosfat, AMP) yang merupakan cikal bakal adenin dan asam guanilat yang merupakan cikal bakal guanosin

Produksi asam urat tergantung pada metabolime nukleotida purin dan fungsi enzim xantin-oksidase yang banyak terdapat dalam hati. Diduga metabolit purin diangkut ke hati dan mengalami oksidasi menjadi asam urat.

Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

1. Jalur de novo Melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substratawalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur inidikendalikan olehserangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzimyang mempercepatreaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yangterbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.

2. Jalur penghematan (salvage pathway)

Jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat,atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo.Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asamurat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim:hipoxantin guanin fosforibosiltransferase(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase(APRT). Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebasolehglomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.

Asam urat merupakan asam lemah yang akan terionisasi pada PH normal di dalam darah dan jaringan membentuk ion urat. Dalam bentuk terionisasi, urat akan membentuk garam dengan berbagai kation, tetapi 98% asam urat ekstraseluler akan membentuk garam monosodium urat (MSU). Pembentukan kristal MSU-monohidrat (MSUM) memegang peranan yang sangat penting dalam patogenesis artritis gout. Berbagai faktor yang berperan dalam pembentukan MSUM adalah konsentrasi tempat terjadinya kristal, temperatur lokal, dan subtansi yang mempertahankan adanya urat di dalam cairan sendi terutama proteoglikan. Konsentrasi MSU di dalam cairan sendi selalu pada keadaan seimbang dengan konsentrasinya di dalam plasma. Penurunan kadar air di dalam cairan sendi akan meningkatkan MSU di dalam cairan sendi.

KATABOLISME PURIN

Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam UratGuanosin → Guanin → Santin → Asam UratSantin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus

Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi

Page 9: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

ASAM URAT

Asam urat dibentuk dari metabolisme purin Asam urat diekskresi melalui ginjal Jika produksi purin meningkat atau ekskresi menurun → penumpukan asam urat dalam

darah → penyakit Gout

LO. 2.3 Memahami Dan Menjelaskan Sekresi Asam Urat

Untuk mempertahankan homeostatis, urat harus dieliminasi dari tubuh. Kira-kira 2/3 urat yang diproduksi akan dibuang lewat ginjal dan sisanya dibuang lewat saluran cerna. Eksresi urat melalui ginjal melalui jalan yang kompleks, yaitu melalui 4 tahap, yaitu filtrasi glomeruler, reabsorpsi tubuler, sekresi tubuler, dan reabsorpsi pasca sekresi. Pada filtrasi glomerulus, 100% urat di dalam plasma akan difiltrasi, tetapi kemudia 98% akan di reabsorpsi di tubulus proximal. Reabsopsi urat di tubulus proksimal berlangsung melaui transport aktif dan sangat terhubung dengan reabsorpsi natrium. Peningkatan reabsorpsi natrium akan menyebabkan bersihan urat menurun. Pada sekresi tubulus, 50% urat akan dieksresikan kembali, tetapi kemudian sekitar 40% akan direabsorpsi kembali, sehingga total yang dieksresi adalah 10%dari filtrat urat yang di glomerulus. Berbagai zat kimia yang diketahui menurunkan eksresi urat di ginjal karena menghambat sekresi tubulus adalah laktat, beta-hidroksibutirat, asetoasetat, dan obat anti tuberkulosis, misal pirazinamid.

Kadar Normal Asam Urat

Pencatatan kadar uric acid di dalam darah dari laboratorium satu ke laboratorium lain beragam. Tergantung kondisi tubuh si pasien saat melakukan tes darah. Hasil biasanya bisa diperoleh antara 1 sampai 2 hari.

Page 10: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Kadar asam urat yang berlebih atau melebihi kadar normal dalam tubuh disebut hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh. Dalam keadaan normal terjadi keseimbangan antara pembentukan dan degradasi nukleotida purin serta kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. Apabila terjadi kelebihan pembentukan (overproduction) atau penurunan ekskresi (underexcretion) atau keduanya maka akan terjadi peningkatan konsentrasi asam urat darah yang disebut dengan hiperurisemia. Secara biokimiawi akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat pada serum yang melewati ambang batasnya. Pada kondisi hiperurisemia ini, asam urat akan merembes masuk ke organ-organ terutama persendian. Dalam cairan sendi inilah asam urat dapat menjadi Kristal yang disebut monosodium urat monohidrat (MSUM). Namun hiperurisemia tidak selalu menimbulkan gout dan sebaliknya, kadar asam urat yang normal juga tidak selamanya bebas dari gout. Kekurangan asam urat secara tiba-tiba, misalnya seperti setelah meminum obat penurun asam urat dalam dosis berlebih bisa mengakibatkan serangan gout. Kelarutan asam urat dalam darah dan sendi selalu dalam kondisi seimbang. Kelarutan dalam darah yang tinggi dapat mengakibatkan titik jenuh sehingga sebagian asam urat akan mengendap dalam sendi. Asam urat dalam sendi susah kembali ke darah. Bila kadar asam urat dalam tubuh mendadak turun, tubuh akan menyesuaikan kadar asam urat dalam sendi dengan mengurangi kandungan asam urat terlarutnya. Tubuh akan mengubah asam urat terlarut dalam sendi menjadi bentuk tak larut seperti kristal MSUM atau kristal asam urat hal inilah yang menyebabkan serangan gout. (buku asam urat, Dr. dr. Joewono Soeroso, Sp PD-kr, M Sc).

LI. 3 Memahami Dan Menjelaskan Arthritis Gout

LO 3.1 Memahami Definisi

Sedangkan gout (pirai) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan penyakit yang berkaitan dengan hiperurisemia. Gout didefinisikan sebagai suatu sindrom yang disebabkan oleh respon peradangan terhadap deposisi kristal monosodium urat. Gout merupakan diagnosis klinis sedangkan hiperurisemia adalah kondisi biokimia (Johnstone, 2005). Menurut Hidayat (2009), manifestasi klinis deposisi kristal monosodium urat meliputi artritis gout, akumulasi kristal di jaringan yang merusak tulang (tofi), batu urat, dan nefropati gout.

Terdapat, gout : Primer

Pembentukan asam urat tubuh berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.

SekunderPembentukan asam urat berlebihan atau ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

Masalah timbul jika berbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang menimbulkan nyeri hebat. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak.

LO. 3.2 Memahami Dan Menjelaskan Epidemiologi

Angka kejadian hiperurisemia di masyarakat berdasarkan berbagai kepustakaan barat sangat bervariasi, diperkirakan antara 2,3-17,6%. Besarnya angka kejadian hiperurisemia pada masyarakat Indonesia belum diketahui secara pasti. Penelitian lapangan yang dilakukan pada penduduk Kota Denpasar, Bali mendapatkan prevalensi hiperurisemia sebesar 18,2%. Hiperurisemia terjadi pada 5-30%

Page 11: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

populasi umum, dan prevalensi dapat lebih tinggi pada beberapa kelompok etnik tertentu. Prevalensi hiperurisemia belakangan ini menunjukkan peningkatan di seluruh dunia, diduga karenapeningkatan prevalensi hipertensi dan penggunaan obat-obatan. Kejadian gout bervariasi antara 0,16-1,36%.Prevalensi gout bervariasi dari 0,2% di Eropa dan Amerika Serikat sampai 10% pada laki-laki dewasa pada populasi Maori di Selandia Baru. Hiperurisemia dan gout umum dijumpai pada penduduk Filipina, Samoan, Maori, dan penduduk di daerah Pasifik Selatan lainnya. Hal tersebut diduga karena asupan makanan yang tinggi purin seperti ikan laut dan faktor genetik. Pada suatu studi didapatkan insidensi gout 4,9% pada kadar asam urat darah >9 mg%, 0,5% pada kadar 7-8,9 mg%, dan 0,1% pada kadar <7 mg%. Insidensi kumulatif gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun, pada kadar asam urat >9 mg%, lebih dari setengah jumlah pasien yang didiagnosis menderita gout adalah pasien yang teratur mengkonsumsi alkohol. Gout jarang sekali terjadi pada anak-anak dan wanita premenopous, dan tidak umum terjadi pada laki-laki yang berumur di bawah 30 tahun. Kejadian tertinggi terjadi pada laki-laki berumur antara 40-50 tahun dan berumur lebih dari itu pada wanita.

LO. 3.3 Memahami Dan Menjelaskan Etiologi

Kadar asam urat pada serum dan hiperurisemia merupakan interaksi multifaktor antara faktor jenis kelamin, umur, genetik, dan lingkungan.

1. Faktor Jenis Kelamin dan Umur. Kadar asam urat pada serum cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia pada laki-laki dan pada wanita peningkatan tersebut dimulai sejak masa menopouse. Hiperurisemia umum pada populasi yang telah berumur dan jarang pada anak-anak dan perempuan muda; pada perempuan yang lebih tua, kasus hiperurisemia diduga disebabkan karena pengaruh dari berkurangnya estrogen.

2. Faktor Genetik. Pengaruh keturunan terhadap asam urat serum diduga sekitar 40%. Faktor genetik dapat berkontribusi terhadap prevalensi hiperurisemia yang tinggi pada beberapa kelompok etnik tertentu.

3. Faktor Lingkungan. Kadar asam urat pada serum bervariasi pada banyak keadaan: obesitas, diet, konsumsi alkohol,

dan berbagai obatobatan. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat serum pada individu yang sehat, tetapi pada panderita hiperurisemia atau gout, jumlah dan periode konsumsi alkohol menentukan kadar asam urat serum dan serangan gout. Kebanyakan penderita hiperurisemia atau gout (80-90%) adalah karena penurunan ekskresi asam urat. Secara klasik, hiperurisemia berkaitan dengan gout dan lithiasis.

Kandungan purin yang tinggiditemukan pada produk makanan dan minuman berikut:1. Daging (daging sapi, daging babi, juga daging ayam dan kalkun).Kandungan purin tidak hanya tergantung pada hewan sumbernya tetapi juga tergantung pada cara penyajiannya, misalnya kandungan purin pada daging iga berbeda dan bervariasi jika daging direbus atau dipanggang. Pada daging unggas dan ikan, kandungan purin lebih tinggi ditemukan pada kulitnya.2. Ikan (tidak semua, tetapi pada beberapa daging ikan seperti sarden dan tuna) dan juga pada seafood (kerang, siput).3. Beberapa sayuran, seperti buncis, asparagus, bayam spinach, dan jamur.

Page 12: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

4. Semua minuman beralkohol, terutama bir.5. Jeroan, terutama ampela dan ginjal.

LO. 3.4 Memahami Dan Menjelaskan Patofisiologi

Page 13: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin.

Sebagian kecil asam urat yangdiresorpsikemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:

a. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik b. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal.c. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yangmeningkatkan cellular

turn over) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim ataumekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)

d. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purine. Peningkatan produksi atauhambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderungmembentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui dengan jela.

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:

Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a danC5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membransinovium). Fagositosis

Page 14: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

terhadap kristal memicu pengeluaranradikal bebas toksik danleukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofilmenyebabkan keluarnya enzimlisosom yang destruktif.

Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalamsendi akan melakukanaktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1,IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akanmemperkuat respons peradangan, disamping itu mengaktifkan sel sinovium dan seltulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan

Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknyaendapanseperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi.Di tempattersebut endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandaidengan massaurat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan selraksasa benda asing.Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium,erosi tulang rawan, dandapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk ditempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalamtubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.

LO. 3.5 Memahami Dan Menjelaskan Manifestasi Klinik

Gout terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang mencapai tahap akhir. Keempat tahap tersebut adalah hiperurisemia asimptomatis, serangan akut, periode interkritikal, dan gout tingkat lanjut atau chronic tophaceous gout. A. Hiperurisemia asimptomatikHiperurisemia asimptomatik adalah suatu keadaan dimana kadarasam urat di atas normal tanpa adanya manifestasi klinik gout.Hiperurisemia asimptomatik akan berkembang menjadi gout apabilapenderita mengalami hiperurisemia asimptomatik dalam beberapa tahun.B. Serangan akutSerangan gout akut terjadi ketika kristal urat mulai terbentuk padacairan sinovial. Menurut Sunkureddi et al. (2006), Konshin (2009), danHidayat (2009), serangan gout akut yang pertama pada umumnyaberupa artritis monoartikuler dengan predileksi metatarsofalangeal-1yang biasa disebut podagra (Gambar 1). Serangan berikutnya dapatmenjadi poliartikuler, dapat menyerang pergelangan kaki, lutut, danpersendian pada tangan.Gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang sangatakut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Keluhanmonoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah, dan hangat, disertaikeluhan sistemik berupa demam, menggigil, dan merasa lelah, disertai

lekositosis dan peningkatan laju endap darah. Serangan ini dapat dipicu oleh : Pembedahan Trauma Obat-obatan Alkohol Stres emosionalSerangan gout akut akan pulih tanpa pengobatan, memakan waktu 10-14 hari.

C. Stadium interkritikalPeriode di antara serangan akut dikenal dengan periode

Page 15: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

interkritikal. Kadar asam urat pada periode ini tetap tinggi, dan serangangout dapat terjadi setiap saat. Walaupun tidak muncul simptom,kerusakan pada jaringan tetap terjadi (Konshin, 2009). Selama periodeini dapat terbentuk tofi, deposit kristal urat dapat membentuk tofi yangsangat besar. Biasanya tofi terbentuk pada bagian tubuh yangtemperaturnya agak rendah, tetapi dapat juga terbentuk dimana saja,bahkan di jantung dan organ internal lainnya

D. Gout tingkat lanjut atau chronic tophaceous goutPada tahap ini terjadi kerusakan persendian, dan bahkanpersendian mengalami kehancuran total oleh adanya deposit kristalmonosodium urat, terjadi kerusakan yang ekstensif dan permanen.

Menurut Hidayat (2009), sekitar 20-40% penderita gout minimalmengalami albuminuria sebagai akibat gangguan fungsi ginjal. Terdapattiga bentuk kelainan ginjal yang diakibatkan hiperurisemia dan gout,yaitu:1. Nefropati urat, yaitu deposisi kristal urat pada interstitial medulla danpyramid ginjal, merupakan proses yang kronis, ditandai oleh adanyareaksi sel giant di sekitarnya.2. Nefropati asam urat, yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar pada duktus kolektivus dan ureter, sehingga menimbulkan keadaan gagal ginjal akut. Disebut juga sindrom lisis tumor dan sering di dapatkan pada pasien leukemia dan limfoma pascakemoterapi.3. Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengangout primer.

Page 16: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

LO. 3.6 Memahami Dan Menjelaskan Diagnosis

Penetapan diagnosis gout, SubkomiteThe American Rheumatism Association menetapkanbahwakriteriadiagnostikuntuk gout adalah 1 dari 3 pilihan dibawah ini A. Adanyakristalurat yang khasdalamcairansendi.B. Tofiterbuktimengandungkristaluratberdasarkanpemeriksaankimiawidanmikroskopikdengan

sinarterpolarisasi.C. Diagnosis lain, seperti :

a. Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akutb. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu haric. Oligoarthritis (jumlahsendimeradangkurangdari 4)d. Kemerahan di sekitar sendi yang meradange. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibujari kaki) terasasakitataumembengkakf. Serangan unilateral padasendi tarsal (jari kaki)g. Tophus (deposit besardantidakteraturdarinatriumurat) di kartilagoartikular

(tulangrawansendi) dankapsulasendih. Hiperurisemiai. Pembengkakansendisecaraasimetris (satusisitubuhsaja)Diagnosis gout ditetapkanketikadidapatkankriteriaAdan/ataukriteria B dan/atau 6 halataulebihdarikriteria C.

Kriteria diagnostik : Pertimbangkan setiap pasien laki-laki yang mengalami arthritis monoartikular, terutama

pada ibu jari kaki yang awitannya terjadi secara akut. Peningkatan kadar asam urat serum sangat membantu dalam membuat diagnosis tetapi

tidak spesifik, karena ada sejumlah obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat serum.

Melihat respon dari gejala-gejala pada sendi terhadap pemberian kolkisin (obat penghambat aktivitas fagositik leukosit sehingga memberikan perubahan yang dramatis dan cepat meredakan gejala.

Perubahan radiologik selain pembengkakan jaringan lunak, dapat ditemukan pada tahap awal gout.

Adanya kristal-kristal asam urat dalam cairan sinovial sendi yang terserang dianggap sebagai diagnostik.

Pemeriksaan penunjang 1. Radiologi:

Umumnya non-spesifik. Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritis erosive yang

Page 17: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.(i) Sinar-X: Sendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada permukaan sendi, tofi terlihat seperti pembengkakan jaringan lunak, dan terjadi erosi pada tepi tulang(ii) MRI: Tulang mengalami edema dan pembengkakanBerdasarkan subkomite The American Rheumatism Association, cara lain untuk menegakkan diagnosis adalah dengan menemukan 6 dari 12 tanda dan gejala penderita gout arthritis, yaitu:(a) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut(b) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari(c) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)(d) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang(e) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak(f) Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama(g) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)(h) Tofi (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi(i) Hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah pria lebih dari 7,5 mg/dL dan pada wanita lebih dari 6 mg/dL)(j) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)(k) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.(l) Kultur bakteri sendi negatif.

2. Pemeriksaan laboratorium(i) kadar asam urat yang tinggi dalam darah (> 6 mg%)(ii) leukositosis ringan dan LED meninggi sedikit. (iii) Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam)(iv) Pemeriksaan cairan tofi: ditemukan gambaran kristal asam urat (berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik. (GOLD STANDARD)

LO. 3.7 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Banding

Arthritis gout akut : arthritis stafilokokus septik dan demam reumatik. Pseudogout dapat timbul pada gagal ginjal kronis.Arthritis gout kronis : Arthritis rheumatoid, septic athritis dan osteoarthritis.

LO. 3.8 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi

Sebab pada gout menahun tanpa adanya pengendalian kadar asam urat maka akan terjadi komplikasi setelah 10 tahun dan timbul risiko cacat sendi seumur hidup. Sendi akan hancur total karena pembengkakan parah.Selain itu risiko kematian dini akan timbul disebabkan oleh keadaan terkait seperti

tekanan darah tinggi pengapuran pembuluh darah (atherosklerosis) payah ginjalkencing batu gagal ginjal kematian dini

LO. 3.9 Memahami Dan Menjelaskan Penatalaksanaan

Page 18: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Serangan Akut

Tujuan penatalaksanaan :• Meredakan nyeri akut dan keluhan lainnya yang disebabkan inflamasi dengan secepatnya

Dalam hal ini, obat pilihan adalah anti inflamasi non-steroid (OAINS), kolkisin, and glukokorticoid. Terapi yang efektif tidak selalu ditentukan oleh agen yang dipakai, namun lebih kepada berapa cepat agen diberikan pada saat serangan. Dosis tunggal yang diberikan pada menit pertama serangan, bisa meredakan gejala dan menghentikan serangan. Namun sebaliknya bila pengobatan tidak diberikan dalam 48 jam pertama , kontrol nyeri mungkin lambat bisa dalam 2 hari. Bila gejala mulai mereda, agen yang dipakai tetap diteruskan dengan dosis yang sudah diturunkan selang 48-72 jam.

1. Pada keadaan serangan akut pemberian kompres dingin dapat membantu mengurangi keluhan nyeri. Semua yang mening¬katkan dan menurunkan asam urat harus dikendalikan. Tidak diperbolehkan minum alkohol. Penggunakan obat penurun asam urat dihindari, kecuali sebelumnya sudah mengkonsumsinya secara rutin, maka harus diteruskan dan tidak boleh dihentikan

2. Terapi dengan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) menjadi pilihan utama untuk diberikan pada serangan akut karena sangat ditolerir dengan baik. OAINS oral kerja cepat dengan dosis maksimal merupakan pilihan pertama sepanjang tidak ada kontraindikasi. Pada pasien dengan peningkatan resiko ulkus peptikum, perdarahan atau perforasi, OAINS selektif inhibitor siklooksigenase-2 dapat diberikan sebagai alternative bila AINS nonselektif siklooksigenase inhibitor dikontraindikasikan ditambah dengan agen gastroprotektif.

3. Kolkisin dapat dipakai sebagai alternative pengganti OAINS namun bekerja lebih lambat dan kurang ditolerir. Oleh karena efek sampingnya yang tidak mengenakkan (diare, mual, muntah, dan kram perut) kolkisin jarang digunakan. Secara tradisional dulu kolkisin digunakan pada serangan akut arthritis dengan dosis 0,5-0,6 mg tiap jam peroral sampai terjadi tiga hal yaitu (1) keluhan arthritis membaik;(2) muncul efek samping mual, muntah, diare; atau (3) sudah mencapai dosis maksimal sebanyak 10 dosis. Saat ini para ahli lebih menganjurkan pemberian 0,5-0,6 mg tiap 2-6 jam sehingga tidak menimbulkan banyak efek samping. Pem¬berian kolkisin intravena menjadi alternatif, namun dengan risiko efek samping yang lebih besar. Hati-hati pada gangguan fungsi ginjal

4. Pemakaian kortikosteroid intrartikuler sangat bermanfaat pada arthritis monoartikuler akut atau yang melibatkan bursa. Dosis injeksi intraartikuler adalah 10-40 mg prednisone atau 10 mg triamsinolon. Sedangkan kortikosteroid sistemik oral, im, atau iv dapat digunakan terutama pada gangguan fungsi ginjal, atau pasien yang tidak toleran atau efektif dengan kolki¬sin dan OAINS. Dosis steroid yang diperlu¬kan sesuai dengan prednisone 20-60 mg per¬hari. Dosis ini biasanya diturunkan perlahan-lahan dalam 1-2 minggu setelah gejala membaik.

5. Adreno¬corticotropic (ACTH) injeksi intramuskuler dapat mengatasi serangan akut pada pem¬berian pertama kali, meskipun kadang-kadang diperlukan pengulangan 24-48 jam kemudian.

6. Allopurinol tidak diberikan pada serangan akut, namun pada pasien yang sebelumnya sudah memakai allopurinol, pemakaian harus dilanjutkan.

7. Analgesik tambahan dapat diberikan bila rasa nyeri sangat berat.8. Jika menggunakan diuretik sebagai terapi hipertensi, perlu dipikirkan pemberian alternative lain

terutama pada pasien dengan gagal jantung.

Penatalaksanaan Gout Rekurens, Interkritikal, dan Kronik /Kontrol Hiperur isemia

Page 19: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Tujuan penatalaksanaan :• Mencegah serangan berulang• Mencegah pembentukan tofus dan atritis destruktif

1. Diet ; dianjurkan menurunkan berat badan, diet rendah purin, hindari alcohol atau makana tinggi purin. Perbanyak minum >2 liter sehari untuk mengurangi resiko pembentukan endapan di saluran kemih. Kurangi kegiatan fisik yang dapat mencederai sendi.

2. Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, diuretic, aaspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat.

3. OAINS dan kolkisin sering dipakai untuk profilaksis serangan akut berulang gout, dimana banyak terjadi pada saat memulai terapi penurun asam urat. Setelah serangan akut teratasi dan ketika hendak memulai terapi penurun asam urat sebaiknya diberikan profilaksis OAINS atau kolkisin bersamaan dengan terapi penurun asam urat. Dosis kolkisin untuk profilaksis adalah 0,5 mg dua kali sehari yang diberikan selama beberapa bulan. Sedangkan untuk OAINS harus dibatasi selama beberapa minggu (1 bulan).

4. Obat penurun asam urat.Target terapi adalah menurunkan kadar asam urat serum sampai di bawah 6,8 mg/dL (lebih baik sampai 5-6 mg/dL).Jenis obat penurun asam urat yang pertama yaitu golongan xanthine oxidase inhibitor dengan cara kerja penghambatan oksidasi hipo-xantin menjadi xantin, dan xantin menjadi asam urat. Obat yang termasuk golongan ini adalah allopurinol. Allopurinol diberikan mulai dosis 100 mg/hari dan dinaikkan tiap minggu sampai tercapai tar¬get (rata-rata diperlukan minimal 300 mg/hari). Pada gangguan fungsi ginjal dosis harus disesuaikan.

Sedangkan jenis obat penurun asam urat yang kedua yaitu golongan uricosuric agent, bekerja dengan cara menghambat reabsorsi urat di tubulus renalis. Yang paling sering dipakai adalah probenesid dan sulfinpirazon. Probenesid dengan dosis 0,5 g/hari ditingkatkan secara bertahap menjadi 1-3 g/hari dibagi 2-3 kali perhari. Sedangkan sulfinpirazon diberikan dengan do¬sis awal 100 mg/hari ditingkatkan secara bertahap menjadi 300-400 mg/hari dibagi 3-4 kali perhari. Pemakaian obat urikosurik ini lebih diindikasikan pada keadaan dengan ekskresi asam urat di urin <800>80ml/menit). Risiko batu ginjal semakin besar pada kadar asam urat di urin yang tinggi. Pada beberapa kasus yang sulit dikendalikan dengan obat tunggal, kombinasi uricosuric agent dan xanthine oxidase inhibitor dapat dibenarkan.

Natrium Bikarbonat 2 tablet 3 x sehari, untuk membantu kelarutan asam urat.

LO. 3.10 Memahami Dan Menjelaskan Prognosis

Sendi yang sakit dan dibebani dapat timbul rasa nyeri yang parah, gerakan sendi berkurang, dan terjadi kekakuan. Berlanjut menjadi Low back pain lebih sering terjadi pada usia lanjut. Mortalitas meningkat pada obesitas, komplikasi meliputi hipertensi, infark miokard, diabetes melitus, resiko paskapembedahan, hernia, batu empedu, hernia hiatus, varises vena, dan osteoarthritis. Pada wanita terjadi peningkatan insidensi hirsutisme dan kanker payudara serta endometrium.

Page 20: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

LI. 4 Memahami Dan Menjelaskan NSAID Dan Urikosurik

LO. 4.1 Memahami Dan Menjelaskan Farmakodinamik NSAID

NSAIDObat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika.Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang).

NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu:golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),

golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan oksametasin), 

golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac), 

golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat), 

golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, dan fenazon), 

golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam), 

golongan penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib), 

golongan sulfonanilida (nimesulide),

golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).Parasetamol (asetaminofen) seringkali dikelompokkan sebagai NSAID, walaupun sebenarnya parasetamol tidak tergolong jenis obat-obatan ini, dan juga tidak pula memiliki khasiat anti nyeri yang nyata.Penggunaan NSAID yaitu untuk penanganan kondisi akut dan kronis dimana terdapat kehadiran rasa nyeri dan radang. Walaupun demikian berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan obat-obatan ini dapat digunakan untuk penanganan penyakit lainnya seperti colorectal cancer, dan penyakit kardiovaskular.Secara umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala penyakit berikut: rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid, migrain dan sakit kepala, nyeri setelah operasi, nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan, demam, ileus, dan renal colic .Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5, diserap baik pada lambung dan usus halus. NSAID juga terikat dengan baik pada protein plasma (lebih dari 95%), pada umumnya dengan albumin. Hal ini menyebabkan volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan empedu.NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2 macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan

LO. 4.3 Memahami Dan Menjelaskan Farmakodinamik Urikosurik

Page 21: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Obat-obat urikosurik dapat meningkatkan ekskresi asam urat dengan menghambat reabsorpsiasam urat oleh tubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik bekerja dengan efektif, makadibutuhkan fungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini perlu dilakukan test fungsi ginjal(Clearence creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearence crealinin test adalah 115-120ml/mt.

Probenesid dan Sulfinpirazan adalah dua jenis agen urikosurik yang sering digunakan. Jikaseorang pasien menggunakan agen urikosurik, maka ia memerlukan masukan cairansekurang-kurangnya 1500 ml/hari agar dapat meningkatkan ekskresi asam urat. Semua produk aspirin harus di hindari, karena menghambat kerja urikosurik dari obat-obatan itu.

Obat urikosurik adalah obat yang dapat mempengaruhi kadar asam urat misalnya probenesid,alupurinol dan sulfinipirazon. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat tidak bergunamengatasi serangan klinis malah kadang-kadang meningkatkan frekuensi serangan pada awalterapi. Obat ini dapat meningkatkan eksresi asam urat dengan menghambat reabsorpsi asamurat oleh tubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik bekerja dengan efektif, makadibutuhkan fungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini perlu dilakukan test fungsi ginjal(creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearance crealinin test adalah 115-120 ml/mt.

AlopurinolBerefek agonis terhadap salisilat, tidak berkurang pada insufisiensi ginjal dan tidak menyebabkan batu urat. Berguna dalam pengobatan pirai sekunder akibat polisitemia vera, metaplasia mieloid, leukimia, limfoma, psoriasis, hiperuresemia akibat obat dan radiasi. Bekerja dengan menghambat xantin oksidase (enzim pengubah xantin dan hiposantin menjadi asam urat). Mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih panjang daripada alopurinol. Sehingga dosis yang diberikan cukup satu hari sekali.

KolkisinSifat anti-inflamasi spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapa arthritis lainnya, tetapi tidak berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk penyakit lainnya. Kolkisin tidak meningkatkan ekskresi, sintesis dan kadar asam urat dalam darah. Obat ini berikatan dengan protein mikrotubular dan menyebabkan depolimerasi dan menghilangnya mikrotubul granulosit dan sel bergerak lainnya. Hal ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat radang sehingga penglepasan mediator inflamasi dihambat dan respon inflamasi ditekan. Kolkisin mencegah penglepasan glikoprotein dan leukosit yang pada pasien gout menyebabkan nyeri dan radang sendi.

Probenesid

Berefek dapat mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi, namun tidak efektif untuk serangan akut. Efek samping obat ini, yakni pada saluran cerna, nyeri kepala, dan alergi. Salisilat dapat mengurangi efek probenesid.

Sulfinpirazon

Obat ini dapat mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi pada penyakit pirai kronik berdasarkan hambatan reabsorpsi tubular asam urat. Kurang efektif menurunkan kadar asam urat dibandingkan dengan alopurinol. Dapat emningkatkan efek insulin dan obat hipoglikemik oral sehingga sehingga harus diberikan dengan pengawasan ketat bila diberikan dengan obat-obat tersebut.

Benzbromarone

Page 22: 1 Memahami Dan Menjelaskan Makroskopik Dan Mikroskopik Persendian

Muchamad Rinaldy 1102008157

Benzbromarone adalah obat urikosurik yang digunakan dengan dosis 100 mg/hari untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal moderat yang tidak dapat menggunakan urikourik lain atau allopurinol karena hipersensitif. Penggunaannya harus dimonitor ketat karena diakitkan dengan kejadian hepatotoksik berat.

FebuxostatObat ini sedang dalam tahap pengembangan clinical trial fase III. Studi awal menunjukkan bahwa febuxostat ditoleransi baik oleh pasien gout samapi 4 minggu. Febuxostatadalah non purin xantin ‐oxidase inhibitor yang dikembangakn untuk mengatasi hiperurisemia pada gout.

Efek samping

Probenesid : Efek samping probenesid yang paling sering ialahgangguan saluran cerna, nyeri kepala dan reaksi alergi

Sulfinipirazon : gangguan cerna. Agranulositosis. Sulfunipirazon tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat ulkus peptic.

LO. 4.4 Memahami Dan Menjelaskan Farmakokinetik Urikosurik

Probenesid

Obat ini efektif untuk pengobatan hiperurisemia sekunder. Obat ini tidak akan berguna jika laju filtrasi glomerulus kurang dari 30 mL permenit.

Sulfinpirazon

Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat ulkus peptik Kurang efektif dalam menurunkan kadar asam urat dibandingkan dengan alopurinol Tidak berguna dalam mengatasi serangan akut Dapat meningkatkan frekuensi serangan pada awal terapi