44
METABOLISME MAKROMOLEKUL

1. Metabolisme

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia Pangan FST UNJA

Citation preview

Page 1: 1. Metabolisme

METABOLISME MAKROMOLEKUL

Page 2: 1. Metabolisme

Pendahuluan

1. Sel mengekstraksi energi dari lingkungan autotrof : mengambil energi dari sinar matahari pada proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme berkhlorofil.heterotrof : mengambil molekul berenergi/organik dari substrat/makanan diantaranya dari sel autotrof.

2. Sel mensintesis makromolekul untuk menunjang aktifitas hidupnya (gerak dinamik, pembelahan sel, reaksi-reaksi spesifik)

2

Page 3: 1. Metabolisme

Pengertian

Kedua proses tsb dilakukan melalui reaksi-reaksi yang terintegrasi & terorganisasi metabolisme

Metabolisme:keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim

3

Page 4: 1. Metabolisme

Pengertian

Metabolisme meliputi:1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP 2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

4

Page 5: 1. Metabolisme

Komponen sel

Makromolekul: komponen struktural & fungsional utama sel, Terdiri dari:

1. Asam nukleat

2. Protein

3. Karbohidrat/ polisakarida

4. Lemak/ lipid

5

Page 6: 1. Metabolisme

Struktur supramolekul

Protein asam nukleat polisakarida lipid

Asam amino nukleotida gula sederhana*) gliserol asam lemak

- ketoacids ribosa pyruvat(C3) asetat (C2)C3, C4, C5 nitrogen pyruvat (C3)

Karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) Nitogen (N), fosfor (P), sulfur (S)

6

Page 7: 1. Metabolisme

Bahan Makanan sbg Sumber Energi

4 jenis nutrien utama, yaitu:1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid)

menyuplai energi bagi tubuh 2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan

mempertahankan jaringan tubuh. 3. Mineral mempertahankan homeostasis, dan 4. Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat transport

untuk mendistribusikan nutrien ke jaringan.

7

Page 8: 1. Metabolisme

DIET YANG SEHAT

• Seimbang

• Bervariasi

• Moderation (dalam jumlah yang cukup; tidak kurang & berlebihan)

8

Page 9: 1. Metabolisme

Fungsi Makronutrien

• Sumber energiEnergi yang dilepaskan dari ikatan kimia nutrien ialah ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi tinggi. Energi ini digunakan untuk transport dan kerja mekanik.

• SintesisMakromolekul digunakan untuk mensintesis bahan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pertahanan sel dan jaringan.

• SimpananJika makanan yang kita makan melebihi kebutuhan tubuh untuk energi dan sintesis, kelebihan nutien tersebut akan disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini menyediakan energi saat puasa.

9

Page 10: 1. Metabolisme

Metabolisme bahan makanan

• Absorptive-state: katabolisme penguraian molekul zat makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil; rx oksidasi; melepaskan energi/panas; rx eksorgenik; membebaskan elektron

• Post absorptive state/ fasted state: anabolisme sintesis molekul yang lebih kecil menjadi molekul yang lebih besar; rx reduksi; membutuhkan energi/panas; rx endorgenik; menyerap elektron

10

Page 11: 1. Metabolisme

karbohidrat lipid protein

Mulut: pencernaan mekanik & cairan ludah (enzim saliva)

poli/oligo/disakarida lipid prot & polipeptida

Lambung: enzim pepsin & lipase; asam lambung (HCl)

poli/oligo/disakarida lipid/trigliserida prot & polipeptida

Usus halus: cairan pankreas (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, amilase, lipase, ribonuklease, deoksiribonuklease, kolesterol esterase); cairan empedu/hati; enzim

kelenjar usus (aminopeptidase, dipeptidase, sukrase, mltase, laktase, fosfatase, glukosidase); bakteri usus halus

monosakarida gliserol,as.lemak asam amino (gluk,frukt,galaktosa) as.fosfat

11

Page 12: 1. Metabolisme

Metabolisme Bahan Makanan

12

Page 13: 1. Metabolisme

Nutrient pool

• Bentuk nutrien yang diabsorbsi bergantung pada jenis makromolekulnya.

• Makromolekul dari diet akan diubah menjadi 3 nutrient pools tubuh.

• Nutrient pools ialah nutrien yang tersedia di dalam tubuh dan siap digunakan. Bahan-bahan ini berada di dalam plasma.

13

Page 14: 1. Metabolisme

Lipid/ Lemak

• Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol.

• Asam lemak bentuk utama lemak di dalam darah.

• Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat. sebagai prekursor untyuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.

• Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai trigliserida di jaringan adiposa.

14

Page 15: 1. Metabolisme

Lipid/lemak

• Proporsi lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori, berasal dari saturated fat 10%, monosaturated fat 10%, dan dari polisaturated fat 10%.

• Lipid yang kita makan dapat meningkatkan palatability of food dan menimbulkan rasa kenyang.

15

Page 16: 1. Metabolisme

Asam lemak• Penamaan asam lemak tak jenuh:

Posisi C=C pertama, dihitung dari-CH3

20:46

Jumlah atom CJumlah gugus C=C, Tidak terkonjugasi, tapi dengan -CH2- - diantaranya

Page 17: 1. Metabolisme

Asam Lemak dari Tumbuhan

• Paling banyak didapat dari biji-bijian:– 18:26 asam linolenat

Page 18: 1. Metabolisme

Karbohidrat

• Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa. • Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena

hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak. • Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar

55% dari total kalori.• Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:

1) available carbohydrat yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi2) unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.

18

Page 19: 1. Metabolisme

Glukosa

• Jika kadar glukosa darah dalam batas normal sebagian besar jaringan menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

• Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa disebut glikogenesis.

19

Page 20: 1. Metabolisme

Glukosa

• Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis).

• Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen kembali menjadi glukosa (glikogenolisis)

20

Page 21: 1. Metabolisme

• Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan glikogen, dan sintesis lemak, tubuh dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal.

• Jika homeostasis gagal dan glukosa darah melebihi kadar kritis (pada diabetes mellitus), kelebihan glukosa akan diekskresi dalam urin.

• Ekskresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika ambang ginjal untuk reabsorbsi glukosa terlampaui.

21

Page 22: 1. Metabolisme

Protein

• Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat.

• Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.

22

Page 23: 1. Metabolisme

Protein

• Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.

• Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada saat puasa.

23

Page 24: 1. Metabolisme

JALUR BIOKIMIA PRODUKSI ENERGI

faal_metabolisme/ikun/2006 24

Page 25: 1. Metabolisme

KESEIMBANGAN ENERGI

25

EnergiMakanan Nutrien pool

Cadangan energi

Kerja internal

Kerja eksternal

Energi panas

AsupanEnergi

KeluaranEnergi

Page 26: 1. Metabolisme

Energi dari Bahan Makanan

• Energi yang berasal dari makanan dapat diukur dengan cara langsung (direct calorimetry) melalui oksidasi bahan makanan di dalam suatu bomb calorimeter.

• Makanan dibakar dalam alat tersebut, panas yang dihasilkan dan terperangkap di dalam alat tersebut kemudian diukur.

26

Page 27: 1. Metabolisme

Energi dari Bahan Makanan

• Hasil dari pengukuran : karbohidrat menghasilkan panas 4,1 kcal/g, lemak 9,3 kcal/g, protein 4,1 kcal/g, dan alkohol 7,1 kcal/g.

• Kilocalori (kcal) ialah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 liter air sebanyak 1C. Satu kilocalori (kcal) sama dengan 1 Calori.

27

Page 28: 1. Metabolisme

• Produksi energi juga dapat diukur dengan mengukur produk hasil oksidasi biologis yang memproduksi energi, yaitu karbondioksida, air, dan produk metabolisme lain; atau dengan mengukur konsumsi oksigen. Cara ini disebut dengan indirect calorimetry.

28

Indirect calorimetry

Page 29: 1. Metabolisme

Total Energy Expenditure (TEE)

Total penggunaan energi /Total Energy Expenditure (TEE) meliputi 3 komponen, yaitu:

1. Laju Metabolik Dasar (Basal Metabolic Rate/BMR)

2. Diet-induced Thermogenesis (DIT) atau specific dynamic action (SDA)

3. Activity energy cost.

29

Page 30: 1. Metabolisme

Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR)

Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.

BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan per meter persegi permukaan tubuh per jam)

30

Page 31: 1. Metabolisme

BMR

Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi:1) lingkungan kimia internal tubuh, yaitu gradient konsentrasi ion antara intrasel dan ekstrasel2) aktivitas elektrokimia sistem saraf3) aktivitas elektromekanik sistem sirkulasi4) pengaturan suhu

31

Page 32: 1. Metabolisme

Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR

• MakananMakanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada makanan kaya lipid atau kaya karbohidrat. Hal ini mungkin terjadi karena deaminasi asam amino terjadi relatif cepat.

32

Page 33: 1. Metabolisme

Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR

• Status hormon tiroid Hormon tiroid meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan degradasi yang merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR merupakan hal yang klasik pada hipertiroid, dan menurun pada penurunan kadar tiroid

33

Page 34: 1. Metabolisme

Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR

• Aktivitas saraf simpatis.Pemberian agonis simpatis juga meningkatkan BMR. Sistem saraf simpatis secara langsung melalui nervus vagus ke hati mengaktivasi pembentukan glukosa dari glikogen. Sehingga aktivitas saraf simpatis meningkatkan BMR.

34

Page 35: 1. Metabolisme

Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR

• LatihanLatihan membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika s/ makanan lebih banyak mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika penggunaan energi lebih banyak dari yg tersedia dlm makanan, maka tubuh akan memakai simpanan lemak yang ada dan mungkin akan menurunkan berat badan.

35

Page 36: 1. Metabolisme

Faktor-faktor yg mempengaruhi BMR

• Umur & faktor lainBMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa, krn anak memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan. Wanita hamil & menyusui juga memiliki BMR yang lebih tunggu.Demam meningkatkan BMR. Orang yg berotot memiliki BMR lebih tinggi daripada orang yg gemuk

36

Page 37: 1. Metabolisme

Diet-induced Thermogenesis (DIT)

• Diet-induced Thermogenesis (DIT) atau specific dynamic action (SDA) ialah energi yang digunakan untuk metabolisme makanan yang menghasilkan panas.

• Setelah seseorang makan makanan campuran, penggunaan energi meningkat selama 6 jam. Hal ini mungkin digunakan untuk melakukan pencernaan makanan, absorpsi, dan penyimpanan makronutien.

• DIT berkisar antara 8%-15% dari TEE pada individu yang aktivitasnya sedang.

• Dari makanan yang kita konsumsi DIT lemak 2%-4%,, karbohidrat 4%-7%, dan protein 18%-25%.

37

Page 38: 1. Metabolisme

Metabolisme pada steady state

• Absorptive state ialah masa selama nutrien yang kita makan masuk ke peredaran darah dan beberapa nutrien tsb menyuplai energi bagi tubuh.

• Post-absorptive state ialah masa selama saluran pencernaan kosong dari nutrien dan simpanan/ cadangan tubuh harus menyuplai energi yang dibutuhkan.

38

Page 39: 1. Metabolisme

Absorptive State

• Metabolisme yang terjadi ialah anabolisme. • Nutrien yang diabsorbsi untuk menyuplai energi, sintesis,

dan penyimpanan• Karbohidrat dan protein diabsorbsi ke dalam darah terutama

dalam bentuk monosakarida dan asam amino. Sedangkan lemak diabsorbsi dalam bentuk triasilgliserol ke pembuluh limf.

• Karbohidrat yang diabsorbsi, selama masa absorptive state, yang menjadi sumber energi utama ialah glukosa, sebagian diubah menjadi glikogen dan disimpan di otot rangka dan hati.

39

Page 40: 1. Metabolisme

Absorptive State

• Di jaringan adiposa, glukosa diubah dan disimpan sebagai lemak. Asam lemak dalam bentuk kilomikron dilepaskan dalam kapiler jaringan dan membentuk triasilgliserol.

• Sebagian besar asam amino masuk ke dalam sel dan digunakan untuk sintesis protein, dan kelebihannya diubah menjadi karbohidrat atau lemak.

40

Page 41: 1. Metabolisme

Postabsorptive State

• Metabolisme yang terjadi ialah katabolisme. • Setelah semua nutrien dicerna, diabsorbsi, dan

didistribusikan ke sel yang berbeda-beda, kadar glukosa darah turun sinyal untuk mengubah keadaan dari absorptive state menjadi post-absorptive state (fasted-state).

• Tujuan dari fasted-state ialah mempertahankan konsentrasi glukosa dalam plasma dalam batas normal sehingga otak dan sel saraf tetap terpenuhi kebutuhannya.

41

Page 42: 1. Metabolisme

Kadar Glukosa DarahKadar glukosa darah dipertahankan dengan cara:1. Glikogenolisis, yaitu hidrolisis simpanan glikogen di

hati dan otot rangka.2. Lipolisis, yaitu katabolisme triasilgliserol menjadi

gliserol dan asam lemak di jaringan adiposa. Gliserol yang mencapai hati akan diubah menjadi glukosa.

3. Protein dikatabolisme menjadi glukosa (gluconeogenesis)

42

Page 43: 1. Metabolisme

Metabolisme post-absorptive state

43

Page 44: 1. Metabolisme