202
2012 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

1. pedum-bpsdmp2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pedum

Citation preview

Page 1: 1. pedum-bpsdmp2012

2012

PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN DAN ANGGARAN

PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: 1. pedum-bpsdmp2012

 

i  

KATA PENGANTAR

Mengacu pada visi dan misi pembangunan pertanian, Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 dan Renstra Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup pertanian mengemban tugas untuk menyelesaikan program dan kegiatan tahun 2012. Pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia pertanian dan kelembagaan petani tahun 2012 dimaksud, beserta berbagai kegiatan untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani, diharapkan dapat berjalan secara efektif dengan mengikutsertakan berbagai pihak, termasuk partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan itu, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Tahun Anggaran 2012.

Pedoman yang merupakan lampiran dari keputusan Kepala Badan PPSDMP ini merupakan acuan bagi seluruh Satuan Kerja lingkup Badan PPSDMP dalam pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2012. Dalam hal terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, maka pedoman ini akan di revisi sesuai keperluan.

Akhirnya kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian

Jakarta, 30 Desember 2011

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,

Dr.Ir. Ato Suprapto, MS

Page 3: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 1

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : ....../PER/SM.030/J/12/11 TANGGAL : .... Desember 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

PERTANIAN TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke 2 (2010-2014), sektor

pertanian tetap memegang peranan penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

strategis sektor pertanian tersebut tercermin pada kontribusi yang nyata terhadap pembentukan

kapital, penyediaan pangan, penyedia bahan baku industri, pakan dan bio energi, penyerap

tenaga kerja, sumber devisa negara dan pendapatan, peningkatan pendapatan petani dan

pelestarian lingkungan.

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan peran sektor pertanian tersebut,

Kementerian Pertanian telah menetapkan target empat sukses pembangunan pertanian yaitu 1)

pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2) peningkatan diversifikasi pangan,

3) peningkatan nilai tambah dan daya saing eksport,dan 4) peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk mewujudkan empat sukses pembangunan pertanian, diperlukan dukungan sumberdaya

manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Kegiatan Badan

PPSDMP yang meliputi pemantapan sistem penyuluhan pertanian, pemantapan sistem

pelatihan pertanian dan revitalisasi sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi

profesi sumberdaya manusia pertanian, ditujukan untuk: 1) memperkuat kelembagaan petani, 2)

memberdayakan usaha petani, dan 3) mewujudkan pelaku utama pembangunan pertanian yang

mandiri, berjiwa wirausaha, berdaya saing, dan berwawasan global, sehingga mampu bersaing

di pasar regional dan internasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian (yang selanjutnya disebut Badan PPSDMP) mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian, dan menjalankan fungsi : 1)

Penyusunan Kebijakan teknis, rencana dan program kebijakan di bidang pengembangan

penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 2)

Pelaksanaan penyusunan, pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 3)

Pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan,

standarisasi dan sertifikasi SDM Pertanian; dan 4) Pelaksanaan administrasi Badan Penyuluhan

dan Pengembangan SDM Pertanian.

Page 4: 1. pedum-bpsdmp2012

2

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Badan PPSDMP di Pusat mempunyai 4 (empat)

unit kerja Eselon II, yaitu: 1) Pusat Penyuluhan Pertanian; 2) Pusat Pelatihan Pertanian; 3)

Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian; dan 4) Sekretariat Badan

Operasionalisasi kegiatan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian di daerah

dilaksanakan oleh 19 Unit Pelaksana Teknis (UPT), Badan/Dinas yang menangani penyuluhan

dan pengembangan SDM pertanian di 33 provinsi.

Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program dan kegiatan maka ditetapkan Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun

Anggaran 2012.

2. Tujuan

Pedoman ini diterbitkan untuk memberikan acuan bagi pejabat/petugas dalam melaksanakan kegiatan

dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian tahun anggaran 2012.

3. Ruang lingkup

Pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian

ini mengatur tentang:

1) Mekanisme pengelolaan kegiatan dan anggaran yang dijelaskan dalam bab IV;

2) Penyelenggaraan pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang dijelaskan dalam bab V;

3) Penyelenggaraan pemantapan sistem pelatihan pertanian yang dijelaskan dalam bab VI;

4) Penyelenggaraan revitalisasi pendidikan pertanian serta standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian yang dijelaskan dalam bab VII;

5) Penyelenggaraan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang dijelaskan dalam

bab VIII;

Page 5: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 3

II. PROGRAM, KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR

1. Program dan Kegiatan

Pada anggaran 2012 Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)

hanya mempunyai satu program yaitu Program Pengembangan SDM Pertanian dan

Kelembagaan Petani. Program ini dijabarkan kedalam 5 (lima) kegiatan prioritas Badan

PPSDMP yaitu : 1) Revitalisasi Pendidikan Pertanian, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian; 2) Pengembangan Pendidikan Menengah Pertanian; 3 ) Pemantapan Sistem

Pelatihan Pertanian; 4) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian; dan 5) Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya.

Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut dalam tahun anggaran 2012 Badan

PPSDMP mendapat alokasi dana sejumlah Rp.1.419.377.621.000,-

2. Target dan Indikator

Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani mempunyai 7 (tujuh) target

dan indikator utama, meliputi:

1) Meningkatnya kompetensi 4.443 orang aparatur di sektor pertanian;

2) Meningkatnya kapasitas 22.205 orang non aparatur di sektor pertanian ;

3) Meningkatnya kinerja 58.289 orang ketenagaan penyuluhan;

4) Meningkatnya kompetensi 4.429 orang aparatur fungsional;

5) Tersedianya 16.248 tenaga teknis menengah dan calon wirausaha muda pertanian

6) Meningkatnya kapasitas 52.103 unit kelembagaan petani ;

7) Meningkatnya kapasitas 2.080 unit kelembagaan penyuluhan.

Target dan indikator utama dari Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan

Petani pada tahun anggaran 2012 kemudian dijabarkan kedalam target dan indikator masing–

masing kegiatan prioritas Badan PPSDMP, sebagai berikut.

2.1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian 1) 2. 080 unit kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah yang difasilitasi (Bakorluh,

Bapelluh, dan BPP);

2) 52.103 orang kelembagan petani (Gapoktan/Poktan) yang difasilitasi dan dikembangkan;

3) 4.369 judul meliputi materi penyuluhan dan informasi pertanian yang dihasilkan dan

disebarluaskan;

4) 247 dokumen kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian;

5) 58.289 orang ketenagaan penyuluhan pertanian yang difasilitasi;

6) 772 desa yang kegiatan penyuluhannya di kelola petani (FMA – FEATI)

2.2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 1) 29 unit kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi dan dikembangkan;

2) 229 unit kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi

kelembagaannya;

3) 1.277 orang ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan;

Page 6: 1. pedum-bpsdmp2012

4

4) 23.166 orang aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan

pertanian;

5) 22.205 orang non aparatur pertanian yang ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan

pertanian;

6) 150 desa yang meningkat kapasitasnya melalui program READ;

7) 258 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan

pelaporan kegiatan pemantapan sistem pelatihan pertanian;

8) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

2.3. Revitalisasi Pendidikan Pertanian serta Pengembangan Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian 1) 7 SKKNI Profesi SDM Pertanian yang distandarisasi;

2) 1.400 orang penyuluh pertanian profesi yang disertifikasi;

3) 10 unit kelembagaan pendidikan yang ditingkatkan dan dikembangkan kualitasnya;

4) 1.142 orang ketenagaan yang ditingkatkan kualitasnya;

5) 2.610 orang tenaga fungsional yang mengikuti jenjang pendidikan kedinasan yang sesuai

standar kompetensinya;

6) 204 orang aparatur yang mengikuti jenjang pendidikan formal S2 dan S3;

7) 110 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan

pelaporan kegiatan revitalisasi pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian;

8) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

2.4. Pendidikan Menengah Pertanian 1) 16.248 orang generasi muda pertanian yang difasilitasi melalui pendidikan di SMK-SPP;

2) 9 unit kelembagaan pendidikan menengah pertanian (SMK-SPP) yang ditingkatkan

kualitasnya;

3) 132 orang ketenagaan pendidikan menengah pertanian (SMK-SPP) yang ditingkatkan

kualitasnya;

4) 31 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan

pelaporan kegiatan pendidikan menengah;

5) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

2.5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 1) 91 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan

pelaporan program penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian;

2) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

Page 7: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 5

III. PROGRAM DAN ANGGARAN KINERJA PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

1. Pengorganisasian Pengelolaan Anggaran Terpadu Berbasis Kinerja

Berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah sebagai daerah otonom dan PP Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan, kewenangan pemerintah pusat adalah menyusun pedoman, norma, standar teknis,

kriteria, prosedur dan pedoman pelaksanaan kewenangan pemerintah di bidang pertanian.

Kewenangan provinsi sebagai wakil pemerintah pusat adalah sinkronisasi dengan

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, penyiapan perangkat daerah yang akan

melaksanakan program dan kegiatan dekonsentrasi, koordinasi, pengendalian, pembinaan,

pengawasan, dan pelaporan. Adapun kewenangan Kabupaten/Kota adalah pelaksanaan tugas

pembantuan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Secara umum penerapan anggaran kinerja di Indonesia didasarkan atas ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana

Kerja Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah, Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga TA.2012, serta Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 164 /PMK.05 /2011 tanggal 10 Oktober 2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan

Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

Untuk pengelolaan kegiatan pengembangan SDM pertanian tahun anggaran 2012, Badan

PPSDMP dibantu oleh 130 satker yang terdiri dari 2 satker pusat, 20 satker Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Badan PPSDMP dan 35 satker Dinas/Badan lingkup Pertanian di tingkat provinsi

serta 73 satker Dinas/Badan/Kantor di tingkat kabupaten/kota. Secara lengkap Satuan Kerja

(Satker) Badan PPSDMP sebagai pelaksana kegiatan pengembangan SDM pertanian dapat dilihat

pada Formulir 2.

Pengelola anggaran berdasarkan program dan anggaran kinerja adalah sebagai berikut:

2. Pengelola Anggaran di Pusat 1) Kepala Badan bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian sejalan dengan tugasnya sebagai

pembina program dan anggaran kinerja organisasi yang dipimpinnya. Dalam operasional

sehari-hari, KPA dibantu oleh seorang Bendaharawan Pengeluaran yang bertanggung

jawab atas keuangan yang dikelola, serta seorang Pejabat Penguji dan Perintah

Pembayaran;

2) Sekretaris Badan dan Kepala Pusat (Eselon II Badan PPSDMP) bertindak sebagai

pembantu KPA/Kepala Badan yang sehari-hari bertugas sebagai pembina pelaksanaan

kegiatan dan anggaran kinerja sesuai dengan tupoksi unit organisasi yang dipimpinnya;

Page 8: 1. pedum-bpsdmp2012

6

3) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) ditunjuk oleh KPA untuk setiap unit Eselon II. P2K

bertugas dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran kinerja pada

unit organisasi masing-masing.

3. Pengelola Anggaran di UPT Pusat 1) Kuasa Pengguna Anggaran/KPA dijabat oleh Kepala UPT;

2) Kuasa Pengguna Anggaran dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh satu orang

bendahara pengeluaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan satu orang Pejabat Penguji dan

Perintah Pembayaran;

3) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) ditunjuk oleh KPA sebagai pengelola pelaksanaan

kegiatan dan anggaran dari unit kerja, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja ybs.

4. Pengelola Anggaran Dekonsentrasi di Tingkat Provinsi 1) Gubernur selaku penerima pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana dekonsentrasi kepada Menteri

Pertanian;

2) Gubernur menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen

(P2K), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai

pelaksana kegiatan yang dibiayai dari dana dekonsetrasi Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;

3) Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian tingkat provinsi sebagai Kepala Satker atau pejabat

yang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, bertanggung jawab atas seluruh

kegiatan serta keberhasilan program dan anggaran kinerja Pengembangan SDM Pertanian

pada Satker yang dipimpinnya;

4) Untuk kelancaran operasional kegiatan program dan anggaran kinerja (tertib administrasi

dan keuangan) sehari-hari, masing-masing KPA dibantu oleh Bendahara Pengeluaran,

Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran;

5) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) dapat ditunjuk lebih dari satu orang dan ditetapkan sesuai

dengan kedudukan dan kesesuaian tugas pokok dan fungsi unit kerjanya dengan kegiatan

dan anggaran pengembangan SDM pertanian yang akan menjadi tanggungjawabnya.

Sehubungan dengan itu, pada Satker yang mendapat kegiatan dan anggaran

pelatihan, agar menunjuk P2K yang berasal dari Unit Kerja/ Balai Pelatihan Pertanian

Eks UPT Badan PPSDMP

5. Pengelola Anggaran Tugas Pembantuan di Tingkat

Kabupaten/Kota

1) Bupati selaku penerima tugas dari pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana tugas pembantuan kepada Menteri Pertanian;

2) Bupati mengusulkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (P2K),

Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai pelaksana

kegiatan yang dibiayai dari dana tugas pembantuan Badan Penyuluhan dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pertanian;

Page 9: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 7

3) Menteri Pertanian menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Pengeluaran

serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai pelaksana kegiatan yang dibiayai

dari dana tugas pembantuan;

4) Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup pertanian tingkat kabupaten sebagai Kepala Satker

atau pejabat yang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, masing-masing

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan serta keberhasilan program dan anggaran kinerja

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada Satker yang dipimpinnya;

5) Untuk kelancaran operasional kegiatan program dan anggaran kinerja (tertib administrasi

dan keuangan) sehari-hari, masing-masing KPA dibantu oleh Bendahara Pengeluaran,

Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran.

Page 10: 1. pedum-bpsdmp2012

8

IV. MEKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

1. Perencanaan Kegiatan dan Anggaran

Menyikapi perubahan pola penganggaran dan tantangan PPSDMP, kebijakan program dan anggaran

PPSDMP perlu dijabarkan secara lebih terstruktur, terukur dan operasional dengan berbasiskan

kepada tugas dan fungsi masing-masing instansi PSDMP. Untuk itu prinsip perencanaan

program dan anggaran PPSDMP adalah sebagai berikut:

1) Pembangunan pertanian khususnya PPSDMP menempatkan aparatur pemerintahan

sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator bagi masyarakat/swasta. Sedangkan petani

sebagai pelaku utama dan subyek pembangunan didorong agar mampu meningkatkan

kesejahteraannya melalui pengembangan usaha dan peningkatan nilai tambah dan daya

saing produk pertanian;

2) Perencanaan di tingkat pusat tidak lagi tersekat-sekat, melainkan terpadu dalam sistem yang

dikoordinasikan dengan instansi terkait baik pusat maupun daerah. Tampilan program di

lapangan tidak lagi dalam bentuk kegiatan parsial, tetapi dalam bentuk program PPSDMP

yang terpadu guna menunjang ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing

serta peningkatan kesejahteraan petani;

3) Bagi UPT Badan PPSDMP, kegiatan dan penganggaran diusulkan langsung ke Pusat;

4) Bagi Dinas/badan lingkup pertanian di tingkat provinsi selaku penyelenggara kegiatan

pendidikan/pelatihan/penyuluhan pertanian maupun UPT Daerah, usulan kegiatan dan

penganggaran dilakukan melalui satuan kerja daerah. Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Tingkat kabupaten, Provinsi dan Nasional; dan

kemudian disesuaikan dengan kebijakan PPSDMP. Bagi satuan kerja yang mendapatkan

kegiatan yang bersumber dari dana PHLN, usulan kegiatan dan penganggaran dilakukan

oleh Pusat dengan mengacu pada loan agreement disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan daerah.

5) Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan PPSDMP yang berkualitas, secara bertahap

dilakukan upaya pengembangan kapasitas lembaga pendidikan, lembaga pelatihan dan

kelembagaan penyuluhan pertanian.

6) Usulan kegiatan dan anggaran seperti dimaksud di atas, dituangkan dalam dokumen

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Badan PPSDMP tahun

2012. Penyusunan RKA-KL tersebut, selain berdasarkan kebutuhan kegiatan, juga harus

didasarkan pada Peraturan Presiden tentang Rencana Kerja Pemerintah, Undang-undang

APBN dan alokasi pagu APBN serta persetujuan DPR. Selanjutnya setelah dilakukan

penelaahan terhadap RKA-KL pagu tetap antara Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

Keuangan (DJA) dengan Kementerian Pertanian c.q. Badan PPSDMP, DJA menerbitkan

Arsip Data Komputer (ADK) dan Surat Penetapan Rencana Kegiatan dan Anggaran (SP-

RKA) untuk satker lingkup Badan PPSDMP.

2. Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

DIPA disahkan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing Satuan Kerja (Satker)

dan setiap DIPA hanya memuat kegiatan untuk satu Satker. DIPA Kementerian Negara/Lembaga

dikategorikan sebagai berikut.

Page 11: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 9

2.1. DIPA Kantor Pusat

DIPA Kantor Pusat adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang pelaksanannya dilakukan oleh

Satker Kantor Pusat Kementerian Negara/ Lembaga, dalam hal ini Badan PPSDMP.

Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK dan SP-RKA yang diterbitkan oleh DJA. Validasi ADK

RKA dan SP RKA dilakukan secara bersama antara Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Kementerian Keuangan (DJPb) dengan Kementerian/ Lembaga terkait. Kepala Badan PPSDMP

selaku Kuasa Menteri Pertanian menetapkan DIPA Badan PPSDMP, dan DIPA FEATI dan

selanjutnya Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan

DIPA dengan menerbitkan Surat Pengesahaan DIPA (SP-DIPA).

2.2. DIPA Kantor Daerah

DIPA Kantor Daerah adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang pelaksanaannya dilakukan

oleh Satker Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga, dalam hal ini Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Badan PPSDMP. Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK RKA dari DJA dan

Daftar Nominatif Anggaran (DNA) yang diterbitkan oleh DJPb. Validasi ADK RKA dan DNA

Satker dilakukan secara bersama antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

(Kanwil DJPb) dengan Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga. Kepala UPT

Badan PPSDMP selaku Kuasa Menteri Pertanian atau menetapkan DIPA dan selanjutnya

Kepala Kanwil DJPb atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA dengan menerbitkan SP

DIPA.

2.3. DIPA dalam rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

DIPA dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang

pelaksanaannya dilimpahkan kepada Gubernur dalam hal ini Satker Dekonsentrasi di provinsi.

Sedangkan DIPA dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan adalah dokumen DIPA Pusat

yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Kabupaten/ Kota dalam hal ini Satker Tugas

Pembantuan di kabupaten/kota. Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK RKA dari DJA dan

Daftar Nominatif Anggaran (DNA) yang diterbitkan oleh DJPb. Validasi ADK RKA dan DNA

Satker dilakukan secara bersama antara Kanwil DJPb dengan Satker terkait atas nama

Gubernur atau Bupati. Gubernur selaku Kuasa Menteri Pertanian dan Bupati selaku penerima

tugas dari Menteri Pertanian, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Satker menetapkan DIPA,

dan selanjutnya Kepala Kanwil DJPb atas nama Menteri Keuangan menetapkan SP-DIPA.

3. Petunjuk Operasional Kegiatan

Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang merupakan bagian dari DIPA dan sudah terprogram

dalam aplikasi DIPA harus menjadi dasar pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran.

POK diterbitkan oleh Kepala Satker selaku KPA, dan meliputi rencana penarikan anggaran per

bulan, penanggung jawab kegiatan, cara pelaksanaan/pengadaan, jadwal kegiatan (Peran POK).

4. Revisi Anggaran

Berdasarkan PMK Nomor 49/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2011, bahwa Revisi Anggaran adalah perubahan Rincian Anggaran Belanja

Page 12: 1. pedum-bpsdmp2012

10

Pemerintah Pusat yang telah ditetapkan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN), Surat Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

( Sp RKA-KL), dan/atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) .

4.1. Ruang Lingkup dan Batasan Revisi Anggaran

4.1.1. Ruang Lingkup Revisi Anggaran terdiri atas:

1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu

anggaran belanja termasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya;

2) Perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja dalam hal pagu anggaran tetap;

dan/atau;

3) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.1.1.1. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau

pengurangan pagu anggaran belanja termasuk pergeseran rincian

anggaran belanjanya sebagai akibat antara lain dari :

1) Kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN;

2) Lanjutan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN

3) Percepatan penarikan PHLN

4) Penerimaan hibah Luar Negeri yang diterima oleh pemerintah Cq Kemenkeu dan

dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga;

5) Penerimaan hibah luar negeri yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan

langsung oleh Kementerian/Lembaga;

6) Tambahan pinjaman Luar Negeri

7) Pengurangan alokasi PHLN.

8) Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN.

4.1.1.2. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja dalam hal pagu

anggaran tetap, antara lain meliputi :

1) Pergeseran antar program dalam satu bagian anggaran untuk memenuhi kebutuhan

biaya operasional;

2) Pergeseran antar kegiatan dalam satu program sepanjang pergeseran tersebut

merupakan Hasil Optimalisasi;

3) Pergeseran antar jenis belanja dalam satu kegiatan;

4) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan volume Keluaran dalam satu

Keluaran dan/atau antarkeluaran dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja;

5) Perubahan volume Keluaran berupa pengurangan volume Keluaran dalam satu

Keluaran dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja;

Page 13: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 11

6) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan atau pengurangan volume Keluaran

antarsatuan kerja sepanjang dalam kegiatan yang sama dan digunakan untuk Keluaran

yang sama;

7) Pergeseran dalam satu propinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan dalam rangka Tugas

Pembantuan atau dalam satu propinsi untuk Kegiatan dalam rangka Dekonsentras;

8) Pergeseran dalam satu propinsi/kabupaten/kota untuk memenuhi Biaya Operasional

yang dilaksakan oleh unit organisasi di tingkat pusat maupun oleh instansi vertikalnya di

daerah;

9) Perubahan kurs sepanjang perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani;

10) Pencairan blokir/ tanda bintang (*) yang dicantumkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran;

11) Pergeseran anggaran antar kegiatan yang tidak berasal dari Hasil Optimalisasi;

12) Pergeseran rincian anggaran belanja yang mengakibatkan perubahan Hasil Program;

13) Penggunaan anggaran yang harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia (DPR-RI) terlebih dahulu;

14) Pencairan blokir/ tanda bintang(*) yang dicantumkan oleh DPR-RI termasuk pencairan

blokir yang tidak sesuai dengan rencana peruntuka.penggunaanya;

15) Pergeseran reincian anggaran belanja yang digunakan untuk Program/Kegiatan yang

tidak sesuai dengan hasil kesepakatan anarata Pemerintah dengan DPR-RI (kesimpulan

repat kerja dalam rangka APBN)

16) Perubahan lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

4.1.1.3. Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi antara lain karena:

1) Perubahan/ralat kode akun; kode KPPN; kode nomor register PHLN; kode kewenangan;

kode lokasi; cara penarikan PHLN; sumber dana; pejabat perbendaharaan; ralat kode

dan nomenklatur satua kerja; rumusan keluaran;

2) Perubahan Nomenklatur bagian anggaran dan /atau satuan kerja sepanjang kode tetap;

3) Ralat pencantuman volume, jenis dan satuan Keluaran pada RKA-Kl dan DIPA sesuai

dengan dokumen RKP atau hasil kesepakatan DPR - RI;

4) Perubahan lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Menteri Keuangan.

4.1.2. Batasan Revisi Anggaran:

4.1.2.1. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan

pengurangan alokasi anggaran terhadap :

1) Kebutuhan Biaya Operasional satuan kerja;

2) Alokasi tunjangan profesi guru/dosen;

3) Pembayaran berbagai tunggakan;

4) Paket pekerjaan pekerjaan yang bersifat multiyears;

Page 14: 1. pedum-bpsdmp2012

12

5) Paket pekerjaan yang telah dikontrakan dan/atau direalisasikan daqnanya sehingga

menjadi minus.

4.1.2.2. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah Sasaran

Kinerja dengan ketentuan :

1) Tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional dan/ atau Prioritas

Bidang;

2) Tidak mengurangi spesifikasi keluaran;

4.2. Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran

4.2.1. Revisi Anggaran Pada Direktorat Jenderal Anggaran

4.2.1.1. Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat Jenderal

Anggaran meliputi perubahan berupa penambahan dan/atau

perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja sebagai akibat

adanya:

1) Kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN;

2) Lanjutan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN

3) Percepatan penarikan PHLN

4) Penerimaan hibah Luar Negeri yang diterima oleh pemerintah Cq Kemenkeu dan

dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga;

5) Pengurangan alokasi PHLN.

6) Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN.

7) Perubahan volume Keluaran berupa pengurangan volume Keluaran dalam satu

Keluaran, dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja;

8) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan atau pengurangan volume Keluaran

antarsatuan Kerja sepanjang dalam Kegiatan yang sama dan digunakan untuk Keluaran

yang sama;

9) Perubahan kurs sepanjang perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani;

10) Pencairan blokir/ tanda bintang(*) yang dicantumkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran;

11) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.2.1.2. Usulan Revisi Anggaran yang disampaikan kepada Direktur Jenderal

Anggaran paling sedikit dilampiri dokumen: RKA- satuan kerja yang

memuat usulan perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja

beserta perubahan ADK RKA-K/L dan dilengkapi dengan dokumen

pendukung meliputi:

Page 15: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 13

1) Perhitungan anggaran yang diusulkan dilakukan perubahan/pergeseran termasuk dana

pendamping untuk PHLN yang mensyaratkan dana rupiah pendamping;

2) Rincian sisa dana PHLN yang ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja dan diketahui

oleh KPPN setempat, khusus untuk perubahan pagu PHLN akibat lanjtan PHLN;

3) Surat keterangan pengelola kegiatan dan Annual Work Plan (AWP) yang disetujui Lender

dalam hal percepatan penarikan PHLN;

4) Kerangka Acuan Kerja, Rincian Anggaran Biaya dan Revisi DIPA terakhir.

RKA-satuan kerja yang memuat usulan perubahan pendapatan dilampiri ADK RKA-K/L dan

fotocopi Surat Edaran Bukan Pajak (SSBP) dan Nomor transaksi Penerimaan Negara

(NTPN) yang telah divalidasi oleh KPPN setempat dalam hal perubahan anggaran karena

PNBP yang melampaui target.

4.2.2. Revisi Anggaran Yang Memerlukan Persetujuan DPR-RI

4.2.2.1. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR-RI diajukan oleh

Kementerian Negara kepada Menteri Keuangan c.q Direktorat

Jenderal Anggaran untuk selanjutnya dimintakan persetujuan dari

DPR – RI

4.2.2.2. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR-RI terdiri dari:

1) Tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri

2) Pergeseran Anggaran antarprogram selain untuk memenuhi kebutuhan Biaya

Oreasional;

3) Pergeseran anggaran antarkegiatan yang tidak berasal dari Hasil Optimalisasi;

4) Pergeseran rincian anggaran belanja yang mengakibatkan perubahan hasil program;

5) Penggunaan Anggaran yang harus mendapat persetujuan DPR-RI terlebih dahulu;

6) Pencairan blokir/tanda Bintang (*) yang dicantumkan oleh DPR-RI termasuk pencairan

blokir yang tidak sesuai dengan rencana peruntukan/penggunaanya;

7) Pergeseran rincian anggaran belanja yang digunakan untuk Program/Kegiatan yang tidak

sesuai dengan hasil kesepakatan antara Pemerintah dengan DPR-RI (Kesimpulan rapat

kerja dalam rangka APBN);

4.2.2.3. Revisi Anggaran dapat ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah

mendapatkan persetujuan DPR-RI;

4.2.3. Revisi Anggaran Yang Memerlukan Persetujuan Menteri Keuangan

4.2.3.1. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan Menteri Keuangan

diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Direktur

Jenderal Anggaran untuk selanjutnya dimintakan persetujuan

Menteri Keuangan;

Page 16: 1. pedum-bpsdmp2012

14

4.2.3.2. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan Menteri Keuangan

terdiri dari:

1) Pergeseran antarkegiatan dalam satu Program sepanjang pergeseran tersebut

merupakan Hasil Optimalisasi

4.2.4. Revisi Anggaran pada Kantor Pusat/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan

4.2.4.1. Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor Pusat/Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan meliputi :

1) Penerimaan Hibah Luar Negeri yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan

secara langsung oleh Kementerian Negara/Lembaga;

2) Penggunaan Anggaran Belanja yang bersumber dari PNBP diatas pagu APBN ;

3) Pergeseran antarprogram dalam satu Bagian Anggaran untuk memenuhi kebutuhan

Biaya Operasional;

4) Pergeseran antarjenis belanja dalam satu Kegiatan;

5) Pergeseran antar propinsi/kabupaten/kota untuk memenuhi Biaya Operasional yang

dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat Pusat maupun oleh instansi vertikalnya di

daerah;

6) Perubahan rincian belanja sebagai akibat dari penyelesaian tunggakan tahun yang lalu

sepanjang dalam Program yang sama, dananya masih tersedia dan tidak mengurangi

Sasaran Kinerja;

7) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.2.4.2. Usulan Revisi Anggaran yang disampaikan kepada Direktur Jenderal

Perbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan paling sedikit dilampiri dokumen :

1) Konsep Revisi DIPA yang telah ditandatangani oleh KPA beserta ADK;

4.2.4.3. Satuan kerja pelaksana Kegiatan dalam rangka Dekonsentrasi/Tugas

Pembantuan melaporkan perubahan tersebut kepada Unit Eselon I.

4.2.5. Revisi Anggaran Pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

4.2.5.1. Revisi Anggaran dapat dilaksanakan oleh PA/KPA dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Tidak mengurangi alokasi anggaran;

2) Tidak mengubah Sasaran Kinerja;

3) Penambahan volume Keluaran dalam satu Keluaran dan/atau antarkeluaran dalam satu

kegiatan;

Page 17: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 15

4) Pergeseran antarkomponen untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional;

5) Pergeseran antarkomponen dalam satu Keluaran sepanjang tidak menambah jenis

honorarium baru dan besaran honoraium yang sudah ada;

6) Pergeseran antarkomponen dan antarkeluaran dalam satu kegiatan.

4.2.5.2. Revisi anggaran dilakukan dengan cara mengubah ADK RKA satuan

kerja melalui aplikasi RKA-K/L, mencetak POK, dan KPA menetapkan

perubahan POK

4.2.5.3. PA/KPA wajib menyampaikan setiap perubahan ADK RKA satuan

kerja kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk DIPA yang

disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk DIP yang

disahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

4.2.5.4. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA,

perubahan POK dapat ditetapkan oleh KPA setelah perubahan DIPA

disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan / Kepala Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.2.6. Hal-Hal Khusus

4.2.6.1. Paket Pekerjaan yang alokasi anggarannya diblokir/dibintang (*)

sebagai akibat belum dilengkapi TOR/RAB/dokumen pendukung

lainya dan alokasi anggaran yang belum jelas peruntukannya, apabila

sampai dengan akhir bulan bulan Juni KPA tidak melengkapi

dokumen yang dipersyaratkan, alokasi anggaran yang diblokir

tersebut tidak dapat digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran.

4.2.6.2. Paket Pekerjaan yang alokasi anggarannya diblokir/dibintang (*) tidak

termasuk paket pekerjaan yang sudah jelas peruntukannya namun

pelaksanaannya memerlukan syarat dan kondisi tertentu.

4.2.6.3. Direktorat Jenderal Anggaran dapat memproses/menyelesaikan

usulan Revisi Anggaran yang diajukan oleh Kementerian Negara

dalam hal substansi dan kewenanganya meliputi kewenangan

Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

Page 18: 1. pedum-bpsdmp2012

16

4.2.6.4. Dalam hal terjadi perubahan rumusan Keluaran sebagai akibat

adanya perubahan tugas fungsi unit atau penugasan, KPA dapat

mengajukan usul perubahan rumusan Keluaran kepada Direktur

Jenderal Anggaran sepanjang tidak mengubah pagu anggaran dan

tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional dan/

atau Prioritas Bidang.

4.3. Pengesahan Revisi DIPA

4.3.1. Pengesahan Revisi DIPA yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan meliputi:

1) Revisi DIPA satuan kerja Pusat yang berlokasi di DKI Jakarta;

2) Revisi DIPA satuan kerja pusat dalam rangka penerimaan Hibah Luar Negeri yang diterima

dalam bentuk uang dan dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Negara;

4.3.2. Pengesahan Revisi DIPA yang dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan meliputi:

1) Revisi DIPA untuk satuan kerja pusat yang berlokasi di daerah (diluar DKI Jakarta);

2) Revisi DIPA untuk Satuan Kerja Vertikal;

3) Revisi DIPA Dekonsentrasi;

4) Revisi DIPA Tugas Pembantuan;

5) Revisi DIPA baik untuk DIPA yang disahkan di Pusat maupun di Daerah.

5. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran

5.1. Landasan Operasional 1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun

2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2) Undang -Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Nomo 4355);

3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, tambahan

Lembaran Negara Nomor 4400);

4) Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Tahun Anggaran 2010(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5075);

5) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

7) Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara;

Page 19: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 17

8) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;

9) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2009 tenatng Perubahan Atas

Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penertiban BMN;

10) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 102/PMK.05/2009 tahun 2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi

dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;

12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tetang Tata CaraPelaksanaan,

Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtangan BMN;

13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi

BMN;

14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.06/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan

Inventarisasi, Penilaian dan Pelaporan Dalam Rangka Penertiban BMN;

15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 Tantang Pedoman Pembayaran

Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

16) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tatacara Penatausahaan dan

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Kementerian

Negara/Lembaga/Kantor/Satker;

17) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009 Tentang Perencanaan Kas;

18) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 Tentang Bagan Akun Standar;

19) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

20) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pertanian;

21) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Pemantauan,

Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian;

22) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 720.1/Kpts/OT.140/12/2006 Tentang Pedoman

Administrasi Keuangan Kementerian Pertanian.

5.2. Ketentuan Umum

Dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ada ketentuan-

ketentuan yang harus diperhatikan, sebagai berikut.

5.2.1. Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan atas prinsip-prinsip:

1) hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan;

2) efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana/kegiatan;

3) mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.

5.2.2. Anggaran Belanja Negara tidak diperkenankan untuk membiayai

kegiatan:

1) perayaan atau peringatan hari besar, hari ulang tahun Kementerian/Lembaga;

2) pemberian ucapan selamat , hadiah/tanda mata, iklan, karangan bunga dan sebagainya

untuk berbagai peristiwa;

3) pesta untuk berbagai peristiwa pada Kementerian/Lembaga, termasuk Pekan Olah Raga;

4) pengeluaran lain-lain untuk kegiatan sejenis seperti tersebut di atas.

Page 20: 1. pedum-bpsdmp2012

18

5.3. Struktur Organisasi Pengelola Keuangan

Pengelola Keuangan terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Pengeluaran,

Bendahara Penerimaan, dan Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran (P4) yang ditetapkan

oleh Menteri Pertanian. Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen ditetapkan oleh Kuasa

Pengguna Anggaran.

5.4. Dokumen Pendukung Pelaksanaan

Setelah menerima DIPA pengelolaan anggaran (daftar isian pelaksanaan anggaran) maka Kuasa

Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Pembuat Komitmen

berkoordinasi dengan Bagian/Bidang yang menangani program dan menginformasikan kepada

penanggungjawab kegiatan, untuk menyiapkan dokumen pendukung pengelolaan anggaran

sebagai berikut.

1) Matriks Rencana Kegiatan

Matrik rencana kegiatan disiapkan oleh Penanggungjawab kegiatan yang berkoordinasi

dengan Bagian/Bidang yang menangani program yang ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker.

2) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB)

KAK dan RAB disiapkan oleh penanggungjawab kegiatan. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)

merupakan dokumen yang memuat informasi yang lengkap dan rinci tentang kegiatan yang

akan dilaksanakan. Rincian Anggaran Biaya (RAB) merupakan dokumen rincian biaya yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan. KAK dan RAB ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker.

3) Rencana Penyerapan Anggaran

Rencana Penyerapan Anggaran yang dikompiliasi menjadi Rencana Penarikan Dana (RPD)

sebagai lampiran dokumen DIPA disusun sekaligus untuk 12 bulan dengan mengacu

kepada kebutuhan anggaran yang disesuaikan dengan jadwal rencana pelaksanaan

kegiatan. Rencana penyerapan anggaran ditandatangani oleh penanggungjawab dan

disahkan oleh Kepala Satker.

4) Rencana Kinerja Tahunan

Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen kendali dan acuan evaluasi atas pelaksanaan

kegiatan dan anggaran yang diterimanya. Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran

dari sasaran dan program yang telah ditetapkan. Dokumen Kinerja Tahunan memuat

informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan dengan

indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya yang terukur. Didalam dokumen rencana

kinerja indikator keberhasilan harus dinyatakan dengan parameter yang jelas, spesifik dan

terukur. Rencana Kinerja Tahunan merupakan komitmen suatu unit kerja yang akan dicapai

dalam tahun tertentu, harus ditandatangani oleh Penanggungjawab Kegiatan dan disahkan

oleh Kepala Satker.

5) Rencana Triwulan

Masing-masing Penanggung jawab Kegiatan agar menyiapkan rencana triwulanan sekaligus

untuk 4 triwulan dan disahkan oleh Kepala Satker. Rencana triwulan diharapkan

memperlihatkan progress pencapaian kinerja maupun rencana penyerapan anggaran.

Page 21: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 19

Rencana triwulan dimaksud tersebut menjadi acuan penyusunan laporan triwulan yang

merupakan realisasi kinerja dan penyerapan anggaran pada triwulan yang berjalan.

Keseluruhan rencana triwulan (I, II, III dan IV) akan memberikan gambaran tahapan realisasi

dan anggaran. Rencana triwulan diajukan triwulan ini dapat dievaluasi dan disesuaikan pada

awal triwulan yang akan dilaksanakan. Rencana triwulanan diajukan dan ditandatangani oleh

Penanggungjawab Kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker.

5.5. Pengajuan dan Pelaksanaan Biaya Kegiatan

Pengajuan dan pelaksanaan biaya kegiatan sangat tergantung dengan ketersediaan Uang pada

Bendahara Pengeluaran. Proses pengajuan kegiatan dilakukan dengan:

1) Menyusun Rencana Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Kegiatan Bulanan;

2) Melakukan Rapat Koordinasi Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan Dana;

3) Merekapitulasi Usulan Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Kegiatan;

4) Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM);

5) Mencairkan Uang Persediaan dan Tambahan Biaya Persediaan;

6) Mendistribusikan Biaya Kegiatan;

7) Pertanggungjawaban Biaya Kegiatan.

5.6. Pengajuan dan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri

5.6.1. Usulan Perjalanan Dinas

1) Usulan Perjalanan Dinas harus diketahui oleh Atasan Langsung untuk disampaikan kepada

Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan

persetujuan.

2) Menerbitkan Surat Tugas Perjalanan Dinas oleh Atasan Langsung.

3) Menerbitkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

4) Berdasarkan SPPD, Bendahara Pengeluaran membuat Surat Bukti Pengeluaran Perjalanan

Dinas yaitu Rincian Perjalanan Dinas dan Kuitansi Pembayaran Perjalanan Dinas.

5.6.2. Pembayaran dan pelaksanaan

Pembayaran Perjalanan Dinas, dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran setelah SPPD dan

Surat Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

5.6.3. Pelaporan Perjalanan Dinas

1) Pelaksana perjalanan dinas setelah selesai melaksanakan perjalanan dinas segera

membuat laporan perjalanan dinas serta melaporkan kepada atasan langsung paling lama 3

(tiga) hari setelah pelaksanaan perjalanan dinas.

2) Pelaksana perjalanan dinas yang belum melaporkan hasil perjalanan dinas tidak dapat untuk

diajukan kembali dan atau ditugaskan kembali melakukan perjalanan dinas sampai laporan

sebelumnya diselesaikan

5.6.4. Biaya Perjalanan Dinas

Biaya perjalanan dinas jabatan terdiri dari :

1) uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dan transport lokal;

2) biaya transport pegawai;

Page 22: 1. pedum-bpsdmp2012

20

3) biaya penginapan.

5.6.5. Ketentuan Lain

1) Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap, dilarang menerima biaya

perjalanan dinas rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam

waktu yang sama

2) Perjalanan Dinas Luar Negeri diatur sesuai dengan ketentuan yang berklaku untuk itu.

6. Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai

dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh

Barang/Jasa. Peraturan yang mengatur Pengadaan Barang/Jasa adalah Perpres 54 Tahun

2010.

7. Pengelolaan Barang Milik Negara

Pengelolaan Barang Milik Negara/BMN mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 6 tahun

2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan No. 96

tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan

Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

8. Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Sistim Akuntansi Instansi (SAI) Satker Pusat dan Eselon I dan

merekonsiliasi data Laporan Realisasi Anggaran Belanja (LRA), laporan realisasi anggaran

belanja pengembalian belanja, laporan realisasi pendapatan negara, neraca dengan tahapan

pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan SPP, SPM, SP2D, SSPB, SSBP, data kerugian Negara/ transaksi keuangan

lainnya dan menginput kedalam program aplikasi SAK guna menyusun laporan keuangan,

merekonsiliasi data transaksi keuangan dengan dokumen BMN serta menggabung data dari

aplikasi SAK dengan SIMAKBMN;

2) Menyusun konsep Laporan Keuangan dan Neraca Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian;

3) Memverifikasi kelengkapan, kebenaran Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan neraca

dengan cara membandingkan kesesuaian bukti pengeluaran dengan dokumen pendukung

(SPM, SP2D dan SSBP, SSPB) untuk kepastian besarnya realisasi anggaran sebelum dan

sesudah dilakukan penggabungan kedalam program Sistem Akuntansi Instansi (SAI) untuk

mengetahui kepastian nilai asset;

4) Merekonsiliasi LRA, neraca dengan cara membandingkan data realisasi Anggaran data

SIMAK BMN guna kesesuaian realisasi belanja modal dan penambahan aset sebelum

melakukan rekonsiliasi dengan KPPN;

5) Merekonsiliasi data realisasi anggaran belanja dan pendapatan seluruh satker dengan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan program Sistem Akuntansi Uang (SAU) guna

memperoleh keakuratan realisasi anggaran;

Page 23: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 21

6) Mengkonsolidasikan LRA dab neraca dari seluruh satker dengan menggabungkan LRA,

neraca kedalam program SAI eselon I untuk dilaporkan ke Biro Keuangan dan Perlengkapan

Kementerian Pertanian, sebagai bahan laporan Kementerian Pertanian;

7) Menganalisis LRA, LRP, Neraca seluruh satker dengan membandingkan tahun yang lalu

untuk dituangkan kedalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

8) Menyusun Laporan Keuangan Satker Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pertanian untuk pertanggungjawaban Kepala Badan selaku Kuasa Penggunan

Anggaran/Barang.

9. Verifikasi

Ruang lingkup verifikasi terhadap dokumen pengeluaran anggaran (pertanggungjawaban)

mencakup 5 (lima) aspek yakni aspek ketersediaan anggaran, ketetapan tujuan pengeluaran,

kebenaran pembebanan anggaran, aspek kebenaran tagihan dan aspek kelengkapan bukti

pengeluran sebagai berikut:

1) Aspek Ketersediaan Anggaran

Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek ketersediaan angaran

adalah untuk mengetahui jumlah pengeluaran anggaran yang tercantum dalam dokumen

2) Aspek Ketepatan Tujuan Pengeluaran

Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek ketepatan tujuan

pengeluaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan pengeluaran yang tercantum dalam

tanda bukti pengeluaran telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam dokumen

anggaran;

3) Aspek Kebenaran Pembebanan Dokumen

Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kebenaran

pembebanan anggaran adalah untuk mengetahui apakah pembebanan anggaran yang

tercantum dalam dokumen bukti pengeluaran yang telah dilakukan.

4) Aspek Kebenaran Tagihan

Pengujian terdahap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kebenaran tagihan

adalah untuk mengetahui apakah secara formal maupun material bukti pengeluaran telah

benar dan sah sehingga layak untuk dibayar.

5) Aspek Kebenaan Kelengkapan Bukti Pengeluaran

Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kelengkapan bukti

pengeluaran adalah tanda bukti pengeluaran telah dilengkapi dengan persyaratan yang telah

diwajibkan, yaitu :

a) Lampiran tanda bukti pengeluaran;

b) Lampiran dokumen-dokumen tanda bukti pengeluaran.

Page 24: 1. pedum-bpsdmp2012

22

10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP )

10.1. Jenis Penerimaan

PNBP adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari anggaran APBN yaitu pendapatan yang

berasal dari penerimaan dalam negeri berupa penerimaan umum dan fungsional.

1) Penerimaan Umum adalah penerimaan yang tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Kementerian, yang pada dasarnya terdapat pada setiap Kementerian a.l. barang

yang dihapuskan/berlebih/rusak, sewa rumah dinas, jasa giro, dst.

2) Penerimaan Fungsional adalah penerimaan yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian a.l. perjanjian kerjasama operasional, jasa

persewaan, penjualan hasil samping (ternak, kebun, dst)

10.2. Kelompok Penerimaan

Dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak terdapat 4 kelompok besar PNBP yang terdiri dari:

1) Penerimaan Penjualan Hasil Samping

2) Penerimaan Sewa dan Jasa

3) Penerimaan Pendidikan

4) Penerimaan Lain-lain.

10.3. Penyusunan Target Penerimaan

Dalam penyusunan target Penerimaan Negara Bukan Pajak agar mengacu pada Surat Edaran

Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-49/A/2001 tanggal 9 April 2001. Sumber dana mata

anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak agar dibedakan sebagai berikut.

1) Peneriman Umum

a) Penjualan Rumah, Gedung Bangunan dan tanah

b) Sewa Rumah Dinas,

c) … dan seterusnya.

2) Penerimaan Fungsional

a) Penjualan Hasil Pertanian, Hasil Kebun

b) Penjualan Hasil Peternakan

c) Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang

d) … dan seterusnya.

Sedangkan untuk menentukan besaran target yang dapat diterima mengacu pada PP. Nomor 7

tahun 2004 tanggal 11 Pebruari 2004 tentang ketentuan tarif atas jenis Penerimaan Negara

Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian.

10.4. Penggunaan Hasil Penerimaan Fungsional

Penggunaan hasil penerimaan fungsional mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 73 tahun

1999 tentang Penggunaan PNBP yang bersumber dari kegiatan tertentu dan harus mendapat

persetujuan dari Menteri Keuangan yang permohonannya dilengkapi:

1) Tujuan penggunaan dana PNBP

2) Rincian kegiatan pokok yang akan dibiayai PNBP

3) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak serta tarif yang berlaku.

Page 25: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 23

4) Laporan realisasi dan perkiraan tahun anggaran berjalan, serta perkiraan 2 (dua) tahun

anggaran mendatang.

Dalam pengajuannya dilakukan selambat-lambatnya tanggal 15 Nopember tahun berjalan yang

akan diteliti dan dibahas oleh Kementerian keuangan bersama Instansi terkait.

10.5. Prosedur Pencairan Hasil Penerimaan Fungsional

Pada Instansi Badan PPSDMP pencairan dana Hasil Penerimaan Fungsional yang baru disetujui

izin penggunaannya sebesar 90%, yaitu sewa gedung, aula, mess dan pencairannya langsung

membuat LS ke KPKN, dengan melampirkan bukti setor SSBP tahun berjalan yang jumlah

penyetorannya lebih besar dari jumlah target penerimaan yang tertera dalam DIPA.

10.6. Pelaporan

Dalam pembuatan laporan SPJ/SPJ Bendahara Penerima masing-masing jenis penerimaan

(Penerimaan Umum dan Penerimaan fungsional) harus dilampirkan bukti-bukti pendukung

antara lain:

1) Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP).

2) Copy SPM sepanjang penerimaan yang dipotong melalui daftar gaji.

3) Copy Nota debet dari Bank atas jasa giro yang dipindah bukukan.

4) Kuitansi penerimaan dan bukti-bukti pendukung lainnya.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian oleh Bendaharawan dalam pembuatan SPJ adalah sbb.:

1) Apabila dalam satu bulan tidak terdapat penerimaan/penyetoran, maka laporan SPJ tetap

dibuat dengan laporan “ NIHIL “

2) Laporan/SPJ tidak dibenarkan digabung untuk beberapa bulan, melainkan harus dibuat

setiap bulan;

3) Penerimaan dan penyetoran tahun dinas yang lalu tidak dibenarkan dimasukan pada

penerimaan/penyetoran tahun dinas berjalan.

4) Bukti setor dan tanda bukti pengeluaran/kuitansi penerimaan, harus dicantumkan dengan

jelas Jenis Penerimaan, lokasi dan nama kantor/satuan kerja yang bersangkutan.

11. Tuntutan Perbendaharaan

11.1. Tuntutan Perbendaharaan (TP)

Tuntutan Perbendaharaan (TP) ialah tuntutan yang dikenakan terhadap orang atau badan yang

menurut pasal 77 ICW dibebani tugas menerima, menyimpan, membayar atau mengeluarkan

uang/barang dalam penyimpanannya, telah melakukan kelalaian/ kesalahan yang menimbulkan

kerugian Negara.

Prosedur Penyelesaian

1) Kepala Kantor/Satuan Kerja melaporkan kepada Kepala Badan PPSDMP bahwa pada

kantor/satuan kerjanya telah terjadi kerugian Negara yang disebabkan oleh perbuatan

melanggar hukum/lalai yang dilakukan oleh Bendaharawan yang berada di unit

organisasinya, tembusan laporan disampaikan kepada :

a) Badan Pemeriksa Keuangan;

Page 26: 1. pedum-bpsdmp2012

24

b) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;

c) Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;

d) Atasan Langsung dari pejabat yang melapor.

e) Kepala Badan PPSDMP tersebut diatas memerintahkan kepada :

f) Sekretaris Badan PPSDMP;

g) Kepala Bagian Keuangan Cq. Kepala Sub Perbendaharaan;

h) Pihak lainnya yang terkait (bila dipandang perlu).

2) Laporan lengkap hasil penelitian dan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pejabat tersebut

pada point 2b diatas, disampaikan kepada Kepala Badan PPSDMP;

3) Kepala Badan PPSDMP meneruskan berkas laporan tersebut disertai dengan

saran/pendapat kepada Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian

untuk diproses lebih lanjut;

4) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan

dan Perlengkapan Cq. Kepala Bagian Perbendaharaan untuk mengadakan penelitian dan

pemeriksaan atas berkas laporan dan saran/pendapat yang disampaikan oleh Kepala Badan

PPSDMP;

5) Apabila dipandang perlu untuk mendapatkan kebenaran atas laporan dimaksud, Menteri

dapat memerintahkan tim TP/TGR Depertemen agar dapat membantu Biro Keuangan untuk

meneliti berkas maupun penelitian setempat guna dapat diberikan pertimbangan/saran

tindak penyelesaian kasus tersebut;

Biro Keuangan dan Tim TP/TGR Kementerian memberikan laporan hasil penelitian yang

dilakukan dan pertimbangan / saran tindak penyelesaian kasus dimaksud kepada Menteri

Pertanian disertai dengan konsep surat pengantar kepada Badan Pemeriksa Keuangan

untuk penyelesaian selanjutnya.

12. Penatausahaan Kas dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendaharawan Instansi Bendahara instansi (Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran) dalam mengelola

uang untuk pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertanggugjawab

secara fungsional dan wajib menatausahakan dan menyusun laporan pertanggungjawabannya

dan disamapaikan kepada Bendahara Umum Negara (BUN), atau Kuasa Bendahara Umum

Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga , dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini

merupakan amanah Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006.

Penatausahaan kas dan penyusunan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Instansi

merupakan managerial report sebagai sarana pengambilan keputusan dalam pelaksanaan

kegiatan operasional seharihariterkait dengan pagu dana yang sesungguhnya, pelengkap SAI

dan terkait dengan perkiraan Kas di Bendahara Instansi.

Bendahara instansi adalah pejabat fungsional yang diangkat oleh Pengguna Anggaran

(PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang secara fungsional bertanggugjawab kepada

Bendahara Umum Negara (BUN)/Kuasa Bendahara Umum Negara.

Bendahara instansi mempunyai tugas menerima, menyimpan, membayar, menatausahakan dan

mempertanggugjawabkan uang dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya. Dalam

Page 27: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 25

menjalankan tugasnya bendahara instansi mempunyai kewenangan melakukan pembayaran

atas perintah Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan wajib menolak

perintah bayar dari PA/KPA/PPK apabila persyaratan tidak terpenuhi dan bertanggugjawab

secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Kewajiban yang harus dilaksanakan

oleh Bendahara Instansi adalah menatausahakan seluruh transaksi Satuan Kerja (termasuk

Surat Perintah Membayar Langsung/SPM-LS), melakukan pemotongan pajak dan bukan pajak

pihak ketiga kepada Negara yang langsung disetorkan ke Kas Negara, menyetorkan seluruh

uang negara yang dikuasai ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran/kegiatan dan

menyampaikan Laporan Pertanggugjawaban kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN) paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya dengan disertai salinan rekening

Koran.

Dalam menjalankan tugas, kewenangan dan kewajiban Bendahara Instansi dapat dibantu oleh

Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) yang diangkat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau

pejabat yang diberi kuasa, atas dasar pertimbangan lokasi dan kompleksitas kegiatan.

Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) mempunyai tugas membantu Bendahara Pengeluaran

untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Ketentuan mengenai penatausahaan kas berlaku juga

bagi BPP, sedangkan pada akhir tahun anggaran/kegiatan , BPP wajib menyetorkan seluruh

uang negara yang dikuasainya ke kas negara, khusus sisa Uang Persediaan (UP) dikembalikan

kepada Bendahara Pengeluaran. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BPP disamapaikan

kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya, dengan disertai

salinan rekening Koran.

12.1. Pembukuan Bendahara Instansi

Bendahara Instansi wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan

pengeluaran/penyetoran atas penerimaan dan pengeluaran yang meliputi seluruh transaksi

dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Satuan Kerja

yang berada di bawah pengelolaannnya. Pembukuan seluruh transaksi harus segera dicatat

baik secara tulis tangan / atau komputer dalam Buku Kas Umum sebelum dibukukan dan dicatat

dalam buku-buku pembantu dan pengawasan anggaran berdasarkan azas perhitungan bruto

(kotor). Buku-Buku Bantu/register selain Buku Kas Umum dapat ditentukan oleh Pengguna

Anggaran (PA) /Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Dokumen sumber pembukuan adalah seluruh dokumen terkait dengan uang yang dikelola

Bendahara Penerimaan atau Bendahara Pengeluaran serta transaksi dalam rangka

pelaksanaan anggaran satuan kerja, antara lain Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang

telah mendapat pengesahan; Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)/Surat

Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (TUP)/ Surat Perintah Membayar Penggantian

Uang Persediaan (SPM-GUP)/Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) yang telah

diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); kwitansi/dokumen pembayaran atas uang

yang bersumber dari Uang Persediaan atau Langsung (LS) Bendahara Instansi; Faktur Pajak

atas potongan uang yang bersumber dari Uang Persediaan (UP) atau Langsung(LS) Bendahara

Instansi, Surat Bukti Setoran (SBS)/Bukti Penerimaan Bendahara Penerimaan. Pencatatan

seluruh transaksi dalam pembukuan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan petunjuk

pelaksanaan pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor

Page 28: 1. pedum-bpsdmp2012

26

47/PB/2009 seperti dalam lampiran. Pembukuan dalam Buku Kas Umum dan Buku-Buku

Pembantu dengan menggunakan sarana komputer wajib di cetak dan ditandatangani oleh

Bendahara dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekurang-kurangnya satu kali dalam satu

bulan.

12.2. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Laporan Pertanggungjawaban menyajikan keadaan pembukuan pada bulan pelaporan yang

meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan, dan saldo akhir dari buku-buku pembantu,

keadaan kas baik tunai di brankas dan saldo rekekning bank, hasil rekonsiliasi internal antara

pembukuan dengan unit akuntansi serta penjelasan selisih antara saldo pembukuan dan saldo

kas pada akhir bulan pelaporan.

Laporan Pertangungjawaban (LPJ) disusun oleh Bendahara dan diketahui oleh KPA

berdasarkan Buku Kas Umum, Buku-Buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran yang

telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK. Laporan Pertanggungjawaban disampaikan

secara bulanan dengan disertai salinan rekening Koran kepada BUN/Kuasa BUN, Menteri /

Pimpinan Lembaga dan BPK. Sanksi keterlambatan penyampaian LPJ berupa penundaan

penerbitan SP2D atas SPM-GUP / SPM-TUP dan tidak membebaskan Bendahara dari

kewajiban menyampaikan LPJ bulan bersangkutan.

12.3. Perencanaan Kas

Perencanaan Kas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009, dimana

bertujuan untuk memperoleh dana senilai perkiraan penarikan dana untuk membiayai kegiatan

sesuai dengan waktu pelaksanaan pada Kementerian/Lembaga. Penyusunan rencana/Jadwal

pelaksanaan kegiatan dan Perkiraan Penarikan dan / atau Penyetoran berdasarkan waktu

pelaksanaan kegiatan wajib dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga yang dideligasikan kepada

Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja. Perencanaan kas yang harus disusun dan dibuat adalah

perencanaan kas harian, mingguan dan bulanan.

12.3.1. Perencanaan Kas Bulanan

Perencanaan Kas Bulanan merupakan perkiraan dalam satu tahun anggaran yang dirinci

dalam dua belas bulan dan disampaikan paling lambat 10 hari kerja setelah pengesahan DIPA

dan jika ada perubahan ,updating/pemutahiran disampaikan tiap bulan, paling lambat 3 hari

kerja sebelum bulan penarikan. Fungsinya untuk mendapatkan batas maksimal penyediaan

dana yang bias ditarik oleh satker pada bulan bersangkutan. Apabila perkiraan Satker terlalu

tinggi sedangkan realisasi SPMnya lebih rendah dari perkiraan maka selisih antara realisasi

dan perkiraan penarikan tidak dapat dicairkan , dapat dicairkan kembali apabila dilakukan

revisi penyusunan rencana kas bulanan pada bulan berikutnya. Begitu pula sebaliknya

apabila Perkiraan kas yang diajukan lebih rendah dari realisasi SPM, maka selisihnya tidak

dapat dicairkan pada bulan bersangkutan, dapat dicairkan kembali apabila dilakukan revisi

Perkiraanm Kas pada bulan berikutnya. (Format Terlampir)

Page 29: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 27

12.3.2. Perencanaan Kas Mingguan

Perencanaan Kas Mingguan merupakan perkiraan dalam satu bulan yang dirinci dalam empat

periode/minggu. Disusun tiap dua bulan dan disampaikan paling lambat lima hari kerja

sebelum minggu pertama perkiraan. Updating/pemutahiran tiap bulan paling lambat dua hari

kerja sebelum minggu pertama perkiraan. Perkiraan mingguan tidak menjadi batas maksimal

penarikan dana Satker, tetapi jumlah perkiraan mingguan dalam satu bulan harus sama

dengan Perkiraan Penarikan Dana Bulanan. (Format Terlampir)

12.3.3. Perencanaan Kas Harian

Perencanaan Kas Harian merupakan perkiraan dalam satu minggu yang dirinci dalam hari

kerja pada minggu tersebut. Disusun tiap minggu dan disampaikan setiap hari Kamis minggu

sebelumnya. Updating/pemutahiran paling lambat satu hari kerja sebelumnya. Media

penyampaian Perkiraan Penarikan Dana Harian menggunakan Aplikasi Forecating Satker

(AFS), dengan diantar langsung berupa ADK dari Aplikasi AFS, Email maupun SMS. ( Format

Terlampir)

12.4. Langkah-Langkah Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana 1) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan Jadwal Kegiatan harus sesuai dan mengacu pada kegiatan di RKAKL, dengan

membedakan kegiatan yang bersifat Kontraktual (Mengacu pada aturan Kepres 80 Tahun

2003) dan Non Kontraktual ( Kegiatan Rutin tiap bulan dan kegiatan insidental).

2) Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana

a) Membagi kegiatan yang bersifat kontraktual dan non kontraktual. Kegiatan yang

bersifat kontraktual merupakan kegiatan yang cara pembayarannya melalui kontrak

dengan pihak ketiga. Kegiatan Kontraktual terbagi menjadi kegiatan yang sudah

dikontrakkan dan akan dikontrakkan. Perkiraan Penarikan Dana disesuaikan dengan

termin pembayaran.

b) Menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan setiap kegiatan disesuaikan dengan

pagu dan jadwal kegiatan. Biaya per kegiatan yang sesuai dengan jadwal kegiatan ini

yang kemudian menjadi Perkiraan Penarikan Dana.

3) Updating Perkiraan Penarikan Dana

Updating data dilakukan minimal tiap bulan sekali , hal ini Jika ada perubahan kondisi yang

merubah jadwal kegiatan dan jadwal penarikan/penyetoran dana. Beberapa hal yang

mengharuskan updating data jika lebih kecil dari perkiraan belanja, revisi yang meubah pagu

(revisi kuning), revisi yang tidak merubah pagu (revisi putih), perubahan jadwal pelaksanaan

kegiatan, terima SKPA, dan diperkirakan belanja tidak bisa dicairkan.

13. Pemantauan dan Pelaporan

13.1. Tujuan Pemantauan 1) memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi

yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan:

2) melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih

efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Page 30: 1. pedum-bpsdmp2012

28

3) mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga

dapat segera dicari solusinya.

4) mendapatkan masukan informasi bagi perumusan perencanaan dalam menyusun

rancangan pengembangan kegiatan tahap berikutnya.

13.2. Alur Pemantauan

Alur sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara umum dapat dilihat pada Gambar1.

Keterangan :

13.3. Tatalaksana Pelaporan

Tata cara, urutan, waktu, dan format pelaporan hasil pemantauan program/kegiatan penyuluhan

dan pengembangan sumberdaya manusia pertanian diatur sebagai berikut:

1) Setiap penanggung jawab kegiatan pada SKPD Kab/Kota dan Provinsi, Satker Pusat dan

UPT-Pusat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada penanggung jawab

program di instansi masing-masing dengan menggunakan Formulir A setiap triwulan paling

lambat 3 (tiga) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Sumber data yang

digunakan adalah SP2D untuk realisasi anggaran dan menggunakan data target fisik sesuai

dengan rencana.

Gambar 1. Alur Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

= Pemantauan dan Evaluasi

= Pelaporan

BAPPENAS

Kementerian Pertanian

Unit Eselon I

Unit Eselon-II, UPT Pusat, Dekon/TP SKPD

Provinsi

Tugas Pembantuan di SKPD Kab/Kota

Sektor/ program

Program

Kegiatan

Kegiatan

Nasional

Outcome

Output

Output

Outcome/Impact sektor

Outcome/Impact nasional

Page 31: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 29

2) Setiap penanggung jawab program pada SKPD Kab/Kota dan Provinsi, Satker Pusat dan

UPT-Pusat menyusun laporan pelaksanaan program/kegiatan dengan menggunakan

Formulir B dan disampaikan kepada Kepala Satker di instansi masing-masing paling lambat

4 (empat) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Sumber data diperoleh

dari Formulir A.

3) Kepala SKPD Kab/Kota, Provinsi, Satker Pusat dan UPT-Pusat wajib menyusun laporan

dengan menggunakan Formulir C berdasarkan laporan Formulir B dari penanggung jawab

program di instansi masing-masing.

4) Kepala SKPD Kab/Kota menyampaikan laporan dalam rangka pelaksanaan Tugas

Pembantuan dengan menggunakan Formulir C kepada Bupati/Walikota melalui Kepala

Bappeda dan kepada Menteri Pertanian melalui unit organisasi Eselon-I terkait, dan

menyampaikan tembusannya kepada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas dan

kewenangan yang sama. Laporan disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah

triwulan yang bersangkutan berakhir.

5) Kepala SKPD Provinsi menyampaikan laporan dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi

dan/atau Tugas Pembantuan dengan menggunakan Formulir C kepada Gubernur melalui

Kepala Bappeda dan kepada Menteri Pertanian melalui unit organisasi Eselon-I terkait.

Laporan disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan

berakhir.

6) Kepala SKPD Provinsi setelah menerima laporan Formulir C pelaksanaan Tugas

Pembantuan dari SKPD Kab/Kota, merekapitulasi, mengevaluasi dan menyampaikan

laporan tersebut kepada Kepala Unit Organisasi Eselon-I yang terkait paling lambat 8

(delapan) hari kerja setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan.

7) Kepala Satker Pusat menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Unit

Organisasi Eselon-I terkait paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang

bersangkutan berakhir. Bagi Satker Pusat yang tidak mempunyai DIPA tersendiri cukup

menyusun dan menyampaikan laporan dengan menggunakan Formulir B kepada Kepala

Unit Organisasi Eselon-I terkait.

8) Kepala UPT Pusat menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Unit

Organisasi Eselon-I terkait dengan tembusan kepada Kepala Daerah dimana kegiatan

berlokasi melalui Kepala Bappeda paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang

bersangkutan berakhir.

9) Kepala Unit Organisasi Eselon-I menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan

program kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui

Sekretaris Jenderal paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan

berakhir.

10) Menteri Pertanian menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan pertanian kepada Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Keuangan dan Menteri Pendayagunaan

Page 32: 1. pedum-bpsdmp2012

30

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) dengan menggunakan Formulir C

paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.

Penyusunan laporan tersebut menggunakan data dari laporan Formulir C Unit Organisasi

Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian.

Dalam upaya memudahkan pengisian dan penyampaian laporan, serta mengakomodir beberapa

informasi yang diperlukan, maka digunakan software SIMONEV. Jadwal penyampaian laporan

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Alur dan Jadwal Penyampaian Laporan Triwulan

13.4. Jenis Laporan, Media Penyampaian dan Instansi Penerima Pelaporan

Jenis pelaporan hasil pemantauan, periode waktu pelaporan, instansi pelapor, formulir laporan

dan instansi penerima laporan diatur sebagaimana pada Tabel 1, 2 dan 3.

Kompilasi Kegiatan Dana TP (8 hari kerja Triwulan berikutnya)

Kegiatan Dana TP (5 hari kerja Triwulan berikutnya)

SKPD Kab/Kota

BAPPENAS

Sekjen Kementerian Pertanian (Biro yg

Membidangi Monev)

Unit Eselon I

SKPD Provinsi

Sektor/program (14 hari kerja Triwulan berikutnya)

Sub-sektor/Sub-program (10 hari kerja Triwulan berikutnya)

Nasional (tgl 25 Triwulan berikutnya)

Kegiatan Dana Dekonsentrasi (5 hari kerja Triwulan berikutnya)

Page 33: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 31

Tabel 1. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kabupaten/Kota

Tabel 2. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Provinsi

Laporan Dlm Rangka a. Penanggung Jawab Form - A 3 hari kerja Penanggung

Pelaksanaan Dana Kegiatan setelah triwulan Jawab Program

Pembantuan di SKPD berakhir

Kabupaten/Kota

b. Penanggung Jawab Form - B 4 hari kerja Kepala SKPD

Program setelah triwulan

berakhir

c. Kepala SKPD Form - C 5 hari kerja 1. Ka.unit oragini-. Ka. SKPD

setelah triwulan sasi terkait Propinsi yg

berakhir ( ES.I ) tugas dan

2. Ka. Bappeda kewenangan

nya sama

d. Ka. Bappeda Form - C 10 hari kerja Ka.Bappeda Prop

Kab/Kota setelah triwulan

berakhir

Triwulan

PERIODESASI DAN MEKANISME

PELAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

JENIS

LAPORAN

PERIODE

LAPORAN PELAPOR

FORMULIR

PELAPORAN

PENYAMPAIAN

LAPORAN TEMBUSAN

PENERIMA

LAPORAN

Page 34: 1. pedum-bpsdmp2012

32

Tabel 3. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Tingkat Pusat

13.5. Format Pelaporan Hasil Pemantauan

13.5.1. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Kab/Kota

Setiap SKPD lingkup pertanian Kabupaten/Kota menyusun laporan hasil pemantauan

dengan menggunakan formulir laporan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 39 Tahun 2006. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan pemantauan

dengan menggunakan Formulir A. Laporan penanggung jawab kegiatan disampaikan

kepada penanggung jawab program pada Satuan Kerja masing-masing. Penanggung jawab

program menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan Formulir B. Laporan

Penanggung Jawab program disampaikan kepada Kepala SKPD. Kepala SKPD

Kabupaten/Kota menyusun laporan hasil pemantauan berdasarkan laporan dari

Penanggung Jawab Program dengan menggunakan Formulir C. Laporan tersebut

disampaikan Kepada Menteri Pertanian melalui SKPD Provinsi yang ruang lingkup tugas

dan fungsinya sama.

13.5.2. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Provinsi

Setiap SKPD lingkup pertanian Provinsi menyusun laporan hasil pemantauan dengan

menggunakan formulir laporan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39

Tahun 2006. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan hasil pemantauan dengan

menggunakan Formulir A. Laporan penanggung jawab kegiatan disampaikan kepada

penanggung jawab program pada Satuan Kerja masing-masing. Penanggung jawab

program menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir B. Laporan

Penanggung Jawab program disampaikan kepada Kepala Satuan Kerja (SKPD). Kepala

SKPD Provinsi menyusun laporan hasil pemantauan berdasarkan laporan dari Penanggung

Page 35: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 33

Jawab Program dalam Satuan kerjanya dari SKPD Kabupaten/Kota yang ruang lingkup

tugas dan fungsinya sama dengan menggunakan formulir C. Laporan tersebut disampaikan

Kepada Menteri Pertanian melalui Eselon-I terkait.

13.5.3. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Pusat dan UPT Pusat

Setiap Satuan Kerja Pusat (Eselon-II/UPTPusat) di lingkup Kementerian Pertanian

menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir laporan yang

ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Penanggung jawab

kegiatan menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan Formulir A. Laporan

Penanggung Jawab Kegiatan disampaikan kepada penanggung Jawab Program.

Penanggungjawab Program menyusun laporan dengan menggunakan Formulir B. Kepala

satuan kerja menyusun laporan hasil pemantauan di Satuan Kerja kepada Menteri

pertanian melalui Eselon-I dengan menggunakan Formulir C. Bila Satuan kerja dimaksud

tidak mempunyai DIPA sendiri, maka laporan kepala Satuan kerja cukup menggunakan

Formulir B.

13.5.4. Format Laporan Pemantauan Unit Organisasi Eselon-I

Kepala Unit Organisasi Eselon-I menyusun laporan hasil pemantauan pelaksanaan rencana

pembangunan dengan menggunakan laporan hasil pemantauan Satuan Kerja lingkup

Eselon-I dan Laporan SKPD (pelaksanaan DK & TP), dengan menggunakan Formulir C.

Laporan Hasil pemantauan Unit Organisasi Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian.

13.5.5. Format Laporan Pemantauan Kementerian Pertanian

Menteri Pertanian menyusun laporan hasil pemantauan Kementerian Pertanian dengan

menggunakan laporan hasil pemantauan dari Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian

dengan menggunakan Formulir C. Laporan hasil pemantauan Kementerian Pertanian

disampaikan dengan menggunakan Formulir C, kepada Menteri Negara Perencanaan

Nasional /Kepala Bappenas.

13.6. Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemantauan

Formulir laporan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan yang digunakan pada

pedoman ini mengikuti ketentuan yang telah diatur dalam lampiran Peraturan Pemerintah

Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan, yang terdiri dari Formulir A, B, dan C.

1) Formulir A: Formulir yang harus disi oleh Setiap Penanggung Jawab Kegiatan.

2) Formulir B: Formulir yang harus diisi oleh Penanggung Jawab Program.

3) Formulir C: Formulir yang harus diisi oleh Kepala Satuan Kerja Pusat & SKPD serta

Menteri Pertanian.

Rincian petunjuk pengisian formulir beserta contohnya dapat dilihat pada Lampiran II

Page 36: 1. pedum-bpsdmp2012

34

14. Evaluasi Kinerja

14.1. Tujuan

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui : (1) pencapaian kinerja; (2) Output, outcome dan

keberhasilan program dan kegiatan; (3) gambaran potensi pengembangan; dan (4)

permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan dan rekomendasi perbaikan di masa

mendatang.

14.2. Mekanisme Evaluasi Kinerja

Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan disusun menggunakan format dengan pendekatan

indikator kinerja dan menggunakan alat ukur kerangka logis (input, output, outcome, benefit dan

impact). Secara umum hirarki pelaksanaan evaluasi secara berjenjang menurun dimulai dari

level pemerintahan yang lebih tinggi mengevaluasi pelaksanaan di level bawahnya. Sedangkan

periode pelaksanaan evaluasi diatur sebagai berikut:

1) Di tingkat Kementerian Pertanian minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi

pelaksanaan Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi

pelaksanaan Rencana Strategis. Evaluasi dilakukan untuk menilai capaian kinerja benefit

dan impact pada tingkat Kementerian dan outcome pada tingkat masing-masing Eselon-I

dengan menggunakan metode evaluasi yang relevan, seperti rapat koordinasi dan atau

kunjungan ke daerah/ke lapang. Evaluasi dilakukan pada kegiatan yang telah dilaksanakan

tahun sebelumnya.

2) Di tingkat Eselon-I minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan

Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi pelaksanaan

Rencana Strategis pada masing-masing unit kerja Eselon-II. Evaluasi dilakukan untuk

menilai capaian outcome Eselon-I yang bersangkutan dan output pada Eselon-II di unit

kerjanya dengan menggunakan metode yang paling relevan, antara lain metode rapat

koordinasi, desk-study, atau kunjungan ke provinsi/kabupaten/kota dan atau ke lapangan.

3) Di tingkat Eselon-II minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan

Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi pelaksanaan

Rencana Strategis untuk mengukur capaian output dengan menggunakan metode yang

relevan.

4) Di tingkat SKPD lingkup pertanian provinsi minimal satu kali setiap tahun melakukan

evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (program/kegiatan) untuk mengukur capaian outcome

dari program dan output kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayahnya pada tahun yang

lalu dengan menggunakan metode yang relevan.

5) Di tingkat SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota minimal satu kali setiap tahun

melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (kegiatan) untuk mengukur capaian output

kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayahnya pada tahun yang lalu dengan menggunakan

metode yang relevan.

Page 37: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 35

14.3. Pelaporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja (Renja)

14.3.1. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota paling lambat

15 (lima belas) hari setelah berakhir tahun pelaksanaan APBN diharuskan untuk melakukan

evaluasi pelaksanaan Renja Dekonsentrasi (DK), dan atau Tugas Pembantuan (TP).

Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan; Indikator dan sasaran kinerja

keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.

Hasil Evaluasi pelaksanaan DK , dan atau TP masing-masing SKPD dilaporkan secara

berjenjang kepada Menteri Pertanian melalui Unit Organisasi (Eselon-I) terkait. Berdasarkan

laporan evaluasi pelaksanaan DK, dan atau TP tersebut, dapat dimanfaatkan oleh eselon-I

terkait untuk menyusun Laporan Evaluasi Renja Satuan Kerja Pusat terkait.

14.3.2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Satuan Kerja Pusat/ UPT

Setiap Satuan Kerja Pusat (Eselon-II) maupun Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pusat lingkup

Kementerian Pertanian menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja masing-

masing Satuan Kerja di Pusat/UPT serta evaluasi Rencana Kerja hasil kompilasi Renja

SKPD Provinsi, Kab/Kota paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tahun

pelaksanaan APBN. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan; Indikator

dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil

untuk program.

Laporan disampaikan kepada Menteri Pertanian secara berjenjang melalui Unit Organisasi

(Eselon-I) yang terkait. Laporan evaluasi Rencana Kerja Satuan Kerja tersebut akan

digunakan oleh Eselon-I untuk digunakan sebagai bahan penyusunan evaluasi Rencana

Kerja Eselon-I.

14.3.3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Eselon-I

Unit Organisasi Eselon-I menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja dengan

menggunakan Laporan evaluasi dari Satuan Kerja lingkup Eselon-I (Pusat & Daerah) dan

SKPD. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan, indikator dan sasaran

kinerja keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.

Laporan evaluasi dari Eselon-I dilaporkan kepada Menteri Pertanian melalui Sekretariat

Jenderal paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah berakhir pelaksanaan APBN.

Laporan evaluasi Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian akan digunakan sebagai bahan

untuk penyusunan laporan evaluasi Renja Kementerian Pertanian.

14.3.4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Kementerian Pertanian

Menteri Pertanian paling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya pelaksanaan APBN sudah

harus menyusun Laporan Evaluasi Renja dengan menggunakan Laporan evaluasi Renja

dari Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya

yang digunakan; indikator dan sasaran hasil maupun dampak dari suatu program. Laporan

tersebut disampaikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Page 38: 1. pedum-bpsdmp2012

36

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk selanjutnya digunakan dalam

penyusunan Laporan Evaluasi Renca Kerja Pemerintah (RKP).

14.4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra)

14.4.1. Laporan Evaluasi Renstra Satuan Kerja

Setiap Satuan Kerja Pusat dan UPT Pusat, minimal satu kali dalam lima tahun melakukan

evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra. Evaluasi disusun dengan menggunakan laporan

evaluasi Dekonsentrasi dan atau Tugas Pembantuan SKPD terkait maupun evaluasi

kegiatan Satker sendiri selama periode minimal empat tahun dengan menggunakan bahan

analisis laporan evaluasi Renja berupa pencapaian indikator dan sasaran keluaran maupun

hasil (outcome). Evaluasi setiap Satuan Kerja dilaksanakan paling lambat enam bulan

sebelum berakhir untuk disampaikan kepada Eselon-I terkait.

14.4.2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra EselonI

Eselon-I menyiapkan laporan evaluasi Renstra dengan menggunakan bahan laporan

Evaluasi Pelaksanaan Renstra Satuan Kerja lingkup Eselon-I yang bersangkutan selama

periode minimal empat tahun dengan bahan analisis laporan evaluasi Renja dan Renstra

berupa pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome).

Laporan Evaluasi Renstra Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian, paling lambat

tiga bulan sebelum berakhirnya pelaksanaan Renstra tersebut melalui Sekretariat Jenderal.

14.4.3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra Kementerian Pertanian

Menteri Pertanian minimal satu kali dalam lima tahun menggunakan Laporan Evaluasi

Pelaksanaan Renstra Eselon-I untuk menyusun laporan evaluasi pelaksanaan Renstra

Kementerian Pertanian dengan menggunakan data periode minimal empat tahun meliputi

pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome) dan dampak.

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra tersebut disampaikan paling lambat dua bulan

sebelum berakhir periode pelaksanaanaan Renstra. Laporan Evaluasi Renstra Kementerian

Pertanian akan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Evaluasi RPJM Nasional

oleh Menteri Negera Perencanaan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

14.5. Format Pelaporan Evaluasi Kinerja

Format pelaporan evaluasi kinerja Renja maupun Renstra setidaknya memenuhi persyaratan

standar antara lain: (1) memiliki judul evaluasi yang secara jelas; (2) memuat tabel, figur dan

grafik; (3) memuat ringkasan eksekutif yang berisi uraian singkat evaluasi tidak lebih dari 5

halaman, serta penjelasan mengenai kekuatan dan kelemahan pemilihan design evaluasi; (4)

latar belakang; (5) metodologi; (6) pelaksanaan; (7) hasil evaluasi; (8) kesimpulan dan saran;

dan (9) lampiran-lampiran.

Agar hasil evaluasi dapat dikomunikasikan dengan baik dan efektif, pelaksana evaluasi perlu

menyampaikan ringkasan eksekutif dan melakukan presentasi dalam bentuk audio visual di

depan para pengambil keputusan. Hasil evaluasi akan sangat bermanfaat apabila disebar-

Page 39: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 37

Gambar 3. Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra

luaskan kepada pengambil keputusan dan pengguna lainnya untuk dapat ditindaklanjuti bagi

penyempurnaan di masa mendatang.

Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra dapat dilihat pada Gambar 3.

15. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP)

15.1. Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah

Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembangunan.

Pelaporan dilakukan untuk memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada

pemangku kepentingan/pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi

yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan.

Box: Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra

Judul evaluasi

Judul dan jenis evaluasi

Judul program yang dievaluasi

Identifikasi pelaksana evaluasi, serta jadual penyerahan evaluasi

Tabel

Judul Tabel dan sub judul tabel

Index tabel figur dan grafik Ringkasan eksekutif

Gambaran singkat evaluasi tidak lebih dari 5 halaman

Uraian kekuatan dan kelemahan pemilihan design evaluasi.

Latar Belakang

Deskripsi program yang erat kaitannya dengan kebutuhan, tujuan, serta sistem pelaksanaan program

Tujuan melakukan evaluasi dalam konteks ruang lingkup, serta aspek-aspek yang akan dievaluasi

Deskripsi studi evaluasi lain yang pernah dilakukan Metodologi

Disain studi evaluasi

Pendekatan yang digunakan

Pengumpulan data

Analisis data Pelaksanaan

Program.................................

Tujuan dan sasaran................

Pelaksanaan........................... Hasil Evaluasi

Hasil yang dicapai...................

Faktor Penunjang/Penghambat

Pembahasan/Analisis ............. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Rekomendasi Lampiran

Kerangka kerja studi evaluasi

Tabel-tabel tambahan

Sumber rujukan

Daftar istilah

Page 40: 1. pedum-bpsdmp2012

38

Penetapan

Kinerja (PK

) Kinerja

Aktual

Laporan Keuangan SA

I LAKI

P

Rencana Kerja

dan Anggaran

(RKA

)

RPJ

M

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) merupakan perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya

pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah,

berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Output SAKIP adalah Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilakukan melalui proses penyusunan

rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, pengukuran kinerja dan pengukuran

pencapaian sasaran.

Dalam SAKIP terdapat dokumen perencanaan yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat,

antara rencana strategis, rencana kinerja dan penetapan kinerja. Renstra memberikan arah

pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana kinerja dan penetapan kinerja

merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.

Rencana kinerja merupakan penjabaran dari renstra, memuat seluruh rencana atau target

kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja

strategis yang relevan. Selanjutnya rencana kinerja yang telah disesuaikan dengan ketersediaan

alokasi anggaran dituangkan dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan

dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP.

Keterkaitan antara Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan LAKIP

digambarkan dalam rangkaian siklus AKIP dalam Gambar 4.

Sesuai dengan ketentuan penilaian dari Kementerian PAN & RB, bahwa bobot penilaian SAKIP

masing-masing komponen sebagaimana disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Acuan Bobot Penilaian SAKIP

No Komponen yang dinilai Bobot

1. Perencanaan Kinerja Renstra, RK, PK 35

2. Pengukuran Kinerja 20

3. Pelaporan Kinerja 15

4. Evaluasi Kinerja 10

5. Capaian Kinerja 20

Nilai Total 100

Gambar 4. Siklus Sistem AKIP

Rencana Tahunan (RKT)

Rencana Strategis

Page 41: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 39

15.2. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara

pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi

tugas. Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh

instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber

daya yang dikelolanya. Langkah-langkah menyusun SAKIP: (1) dimulai dengan merumuskan

Rencana Strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), (2) dilanjutkan dengan penjabaran kedalam Rencana

Kerja Tahunan (RKT), (3) sesuai dengan RKT diajukan besarnya anggaran yang dibutuhkan,

dan (4) bila anggaran disetujui, kemudian ditetapkan suatu Penetapan Kinerja (yang merupakan

kesanggupan dari penerima mandat untuk mewujudkan kinerja sesuai yang direncanakan).

Penyusunan konsep RKT, IKU dan PK disiapkan oleh petugas yang membidangi perencanaan

di masing-masing Unit Kerja.

15.2.1. Penyampaian Penetapan Kinerja

Penyampaian Penetapan Kinerja dilakukan secara berjenjang mulai unit kerja yang paling

rendah hingga unit kerja Eselon-I kepada Menteri terkait dan Menteri/Kepala Lembaga kepada

Presiden. Penyampaian PK dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pimpinan setingkat Eselon-II menyampaikan kepada atasan langsungnya/pejabat Eselon-I,

paling lambat 31 Januari dengan tembusan disampaikan kepada unit pengawasan internal

dan Menteri PAN&RB.

2) Pimpinan setingkat Eselon-I menyampaikan kepada Menteri, paling lambat 15 Februari

dengan tembusan kepada unit pengawasan internal dan Menteri PAN&RB.

3) Menteri menyampaikan kepada Presiden melalui Menteri PAN&RB paling lambat 31

Maret.

Alur penyampaian Penetapan Kinerja digambarkan pada skema berikut (Gambar 5).

15.2.2. Format Penetapan Kinerja

Secara umum format Penetapan Kinerja terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu 1). Pernyataan

Penetapan Kinerja yang merupakan pernyataan kesanggupan Pimpinan instansi/unit kerja

Pejabat Eselon II Pejabat Eselon I Kementerian /LPND

Presiden Kementerian PAN

PK II PK II

PK I PK I PK II

PK I

Pemantauan & Evaluasii

LHE LHE

LAPORAN HASIL

EVALUASI (LHE)

Gambar 5. Alur Penyampaian PK

Page 42: 1. pedum-bpsdmp2012

40

Penetapan Kinerja Tahun 201...

No:...

Prog. Utama Sasaran IK Output IK Outcome Anggaran

Uraian Target Uraian Target

1 2 3 4 5 6 7

UNIT KERJA ESELON I:

Jakarta, 201..

Menyetujui, Inspektur Jenderal/Sekretaris Jenderal/

Menteri Pertanian Direktur Jenderal/Ka. Badan..................

( .............................) ( ...............................................)

penerima tugas kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu;

dan 2). Lampiran Penetapan Kinerja. Pernyataan ditandatangani oleh penerima tugas, sebagai

tanda kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi tugas

atau atasan langsungnya sebagai tanda persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan

tersebut. Dalam hal atasan tidak setuju dengan target kinerja yang diajukan, pernyataan

tersebut harus diperbaiki hingga kedua pihak sepakat. Contoh format pernyataan penetapan

kinerja adalah sebagai Gambar 6 dan 7 berikut.

Gambar 6. Lembar Penetapan Kinerja

PENETAPAN KINERJA TAHUN 201.. INSPEKTORAT JENDERAL/SEKRETARIAT JENDERAL/DIREKTORATJENDERAL/BADAN*

NO:.............

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal/ Sekretariat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan........ yang merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun 201.. sebagaimana daftar terlampir.

Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 201...

...................., ............. 201..

Menyetujui, Inspektur Jenderal/ Sekretaris

Menteri Pertanian Jenderal/Direktur Jenderal/ Ka.Badan................

( .............................) (........................................) *disesuaikan dengan unit kerja Eselon-I yang bersangkutan

Gambar 7. Lampiran Penetapan Kinerja

Lampiran PK terdiri atas:

1) Program Utama, merupakan kumpulan dari kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk

mencapai sasaran tertentu atau beberapa sasaran sekaligus. Program tersebut adalah

yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Nasional. Hal ini dalam rangka harmonisasi/ keselarasan mulai dari RPJM, Renstra dan

Penetapan Kinerja.

2) Sasaran strategis, hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun oleh instansi

pemerintah dalam rumusan yang spesifik dan terukur. Sasaran harus sesuai dengan

Page 43: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 41

uraian yang ada dalam dokumen Renstra atau Rencana Kerja Tahunan dari instansi

pemerintah yang bersangkutan.

3) Indikator kinerja, adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan, berupa keluaran (output)

maupun hasil (outcome). Indikator kinerja keluaran (output) adalah sesuatu berupa

produk/jasa yang terukur sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan

program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. Sedangkan indikator hasil

(outcome) adalah keluaran yang mencerminkan berfungsinya dari kegiatan pada jangka

menengah.

4) Target kinerja, merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja baik keluaran

(output) maupun hasil (outcome) yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun.

Selanjutnya target tersebut akan dibandingkan dengan realisasi kinerja pada akhir tahun

berjalan dan dilaporkan dalam LAKIP.

5) Anggaran, adalah jumlah dana yang dialokasikan untuk mencapai target kinerja sasaran

yang telah ditetapkan. Jumlah anggaran didasarkan pada dokumen anggaran yang telah

ditetapkan dan disetujui (DIPA).

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dalam Penetapan Kinerja adalah:

1) Program

Langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan atau kumpulan dari kegiatan dalam

mewujudkan tujuan.

2) Pengukuran Indikator Kinerja

a) Diperlukan pembakuan standar kinerja (input, output, outcome, benefit, impact);

b) Kejelasan rencana kerja sesuai tupoksi dan satuan biaya;

c) Perlu persamaan persepsi dalam mengukur kinerja antara perencana,

pengguna/pelaksana, evaluator dan auditor.

3) Rumusan output

Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang

dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program.

Kriteria rumusan output kegiatan:

a) Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya;

b) Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;

c) Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program;

d) Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

4) Rumusan outcome

Outcome merupakan manfaat yang diperoleh setelah berfungsinya keluaran dari kegiatan-

kegiatan dalam satu program.

Kriteria rumusan outcome program:

a) Outcome Program merupakan kinerja hasil dari unit Eselon 1A sesuai tupoksi dan

mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L);

b) Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

Keterkaitan antara Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Tahunan serta keterkaiatn antara

Renja Tahunan dengan Penetapan Kinerja dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 8

dan 9.

Page 44: 1. pedum-bpsdmp2012

42

Sasaran

Program

Kegiatan

Ket.Uraian Indikator

Kinerja

Target Uraian Indikator

Kinerja

Sat. Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Form RKT

Program Utama Sasaran Indikator Kinerja

Output

Indikator Kinerja

Outcome

Anggaran

Uraian Target Uraian Target

1 2 3 4 5 6 7

Form PK

Input

Outcomes

Outputs

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan

dan

Sasaran

Ket.

Uraian Uraian Indikator Kebijakan Program Ket.

1 2 3 4 5 6

Sasaran

Program

Kegiatan

Ket.Uraian Indikator

Kinerja

Target Uraian Indikator

Kinerja

Sat. Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Form RKT

Form RSa. Keterkaitan RS dan RKT

Gambar 8. Keterkaitan antara Renstra dan Rencana Kerja Tahunan

Gambar 9. Keterkaitan antara Renja Tahunan dengan Penetapan Kinerja

Page 45: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 43

15.3. LAKIP

Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara wajib untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh

masing-masing instansi. LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang

disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Tujuan dan penyampaian LAKIP

adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberi

mandat/amanah. LAKIP merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang

apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang

diterima instansi pemerintah. Hasil LAKIP harus dapat dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk

kemudian disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi LAKIP Eselon-I dan

Eselon-II dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, sedangkan evaluasi LAKIP Kementerian

Pertanian dilakukan oleh Kementerian PAN & RB.

15.3.1. Prinsip-prinsip Penyusunan LAKIP

1) LAKIP harus dibuat berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan

(RKT) dan Penetapan Kinerja.

2) Masing-masing instansi/unit kerja harus menjabarkan Renstra dalam bentuk Rencana

Kerja Tahunan (RKT).

3) LAKIP harus dapat melaporkan kinerja sasaran dan kegiatan dalam rangka upaya

mewujudkan tercapainya tujuan, misi, dan visi institusi/unit kerja, yang dapat menjelaskan

keberadaan institusi/unit kerja tersebut.

4) Renstra, Renja dan PK sebagai bahan dasar penyusunan LAKIP, harus disusun secara

konsisten, komprehensif, realisitis dan mempunyai hubungan yang logis antar variabel baik

di dalam Renstra maupun Renja.

5) LAKIP Eselon-II dibuat berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari pelaksanaan Rencana

Kerja Tahunan yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan kinerja unit kerja Eselon II

tersebut. LAKIP Eselon-II Pusat mencakup kegiatan yang dialokasikan sendiri termasuk

Kegiatan Utama yang didanai dari Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

6) LAKIP Unit Kerja Mandiri, merupakan hasil kinerja yang sesuai dengan tugas dan

fungsinya serta tugas lainnya yang diberikan, berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari

pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan.

7) LAKIP Eselon-I bukan merupakan rekapitulasi unit kerja Eselon-II. LAKIP dibuat

berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang

ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan kinerja unit kerja Eselon-I. LAKIP Eselon-I

memuat seluruh kegiatan yang dilaksanakan sendiri, termasuk Kegiatan Utama yang

didanai dari Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

8) LAKIP Kementerian, bukan merupakan kompilasi dari LAKIP unit kerja Eselon-I. LAKIP

Kementerian dibuat berdasarkan hasil pengukuran kinerja (sasaran dan kegiatan) dari

pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan

kinerja Kementerian.

Mengingat LAKIP merupakan laporan yang menginformasikan kinerja instansi terhadap

keseluruhan dari aktivitas yang dilakukan oleh instansi yang bersangkutan, sehingga dalam

penyusunannya akan melibatkan semua unsur unit kerja yang ada di lingkungan instansi yang

Page 46: 1. pedum-bpsdmp2012

44

bersangkutan. Penanggungjawab penyusunan LAKIP adalah pejabat yang secara fungsional

bertanggung jawab melakukan dukungan administratif di instansi masing-masing. Pimpinan

instansi dapat menetapkan Tim Kerja yang bertugas membantu penanggungjawab LAKIP.

15.3.2. Pengorganisasian Penyusunan LAKIP

Pengorganisasian penyusunan LAKIP diatur sebagai berikut :

1) LAKIP Eselon-II, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-III/ staf lingkup

Eselon-II yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di

Inspektorat/Direktorat/Biro/Pusat yang membidangi evaluasi dan pelaporan.

2) LAKIP Unit Kerja Mandiri, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-III/staf

lingkup unit kerja mandiri yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Unit

Kerja Mandiri tersebut yang membidangi tugas evaluasi dan pelaporan.

3) LAKIP Eselon-I, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-II/ staf lingkup

Eselon-I yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Sekretariat

Itjen/Ditjen/Badan.

4) LAKIP Kementerian, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat/staf Eselon-I lingkup

Kementerian Pertanian. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Sekretariat Jenderal yang

membidangi tugas evaluasi dan pelaporan.

15.3.3. Penyampaian LAKIP

1) LAKIP Unit Kerja Eselon-II disampaikan kepada Pejabat Eselon-I yang bersangkutan dan

tembusannya disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling

lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya.

2) LAKIP Unit Kerja Mandiri disampaikan kepada Pejabat Eselon-I induk organisasinya dan

tembusannya disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling

lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya.

3) LAKIP Unit Kerja Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian dan tembusannya

kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling lambat tanggal 15 Februari tahun

berikutnya.

4) LAKIP Kementerian disampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan

kepada Menteri PAN&RB dan Kepala BPKP paling lambat tanggal 10 Maret pada tahun

berikutnya.

15.3.4. Format LAKIP

Format terdiri atas beberapa bagian, sebagai berikut.

1) Ringkasan Eksekutif, menyajikan : tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

rencana strategis, realisasi pencapaian tujuan dan sasaran, kendala-kendala yang

dihadapi dalam pencapaian tujuan dan sasaran pada tahun laporan dan langkah yang

sudah dilakukan untuk mengatasi kendala, dan langkah antisipatif untuk menanggulangi

kendala yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.

2) Pendahuluan, menjelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat mandat

apa yang dibebankan kepada instansi (gambaran umum tupoksi).

3) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang memuat:

a) Rencana Strategis, berisi uraian singkat tentang rencana strategis instansi, mulai dari

visi, misi, tujuan, sasaran, serta kebijakan dan program instansi.

Page 47: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 45

b) Rencana kinerja, menyajikan rencana kinerja pada tahun yang bersangkutan.

Utamanya adalah menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran

sesuai dengan pogram pada tahun tersebut, dan indikator keberhasilan

pencapaiannya.

c) Penetapan kinerja

4) Akuntabilitas kinerja, menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi

(membandingkan kinerja nyata dengan rencana, kinerja nyata dengan kinerja tahun

sebelumnya, kinerja instansi dengan kinerja instansi lain, kinerja nyata dengan kinerja

negara lain) dan analisis akuntabilitas kinerja (uraian keterkaitan capaian kinerja dengan

program dan kebijakan, perkembangan capaian secara efisien dan efektif), termasuk di

dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala,

dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Selanjutnya dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan

realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisis

tentang capaian indikator kinerja efisiensi. Akuntabilitas Kinerja merupakan deskripsi dari

hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan dan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran, dan

masing-masing disajikan dalam tabel Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran

Pencapaian Sasaran.

5) Penutup, menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,

permasalahan, dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategi

pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

6) Lampiran-lampiran, berisi penjelasan lebih lanjut, perhitungan-perhitungan, gambar, dan

aspek pendukung seperti SDM, sarana prasarana, metode, dan aspek lain dan data yang

relevan.

15.3.5. Format Pelaporan LAKIP

Pelaporan LAKIP diharapkan mengikuti format sebagai berikut.

RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK B. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) C. PENETAPAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KINERJA A. AKUNTABILITAS KINERJA B. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Page 48: 1. pedum-bpsdmp2012

46

D. ANALISIS EFISIENSI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA IV. PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN

- FORM RS

- FORM RKT

- STRUKTUR ORGANISASI DAN KERAGAAN SDM APARAT

- Dan lain-lain

16. Laporan Lainnya

16.1. Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan

Di samping pemantauan, evaluasi dan pelaporan LAKIP, masih terdapat beberapa laporan

lainnya sesuai kebutuhan. Jenis laporan, pengguna laporan, dan waktu penyampaian laporan

disajikan pada Tabel 7.

Page 49: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 47

Tabel 7. Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan

NO JENIS LAPORAN

PELAPOR PENERIMA LAPORAN

WAKTU PENYAMPAIAN

LAPORAN

I LAPORAN RUTIN

1. Laporan PP 39/2006

Setjen Kementan

14 hari kerja setelah triwulan berakhir

Form-A Penanggung jawab kegiatan

Penanggung jawab program

3 hari kerja setelah triwulan berakhir

Form-B Penanggungjawab Program

Kepala Satker masing-masing instansi

4 hari kerja setelah triwulan berakhir

Form-C Kepala SKPD Kab/Kota, Prov, Satker Pusat, UPT-Pusat

Kepala Daerah Cq Kepala Bappeda dan Menteri Pertanian

5 hari kerja setelah triwulan berakhir

2. Evaluasi Rencana Kerja/Renstra

Eselon-I Bappenas Tahunan/Lima Tahun

3. Penetapan Kinerja Es-II

Eselon-II Eselon-I 31 Januari

Penetapan Kinerja Es-I

Eselon-I Menteri Pertanian

15 Februari

Penetapan Kinerja Kemtan

Setjen Kementerian PAN&RB

31 Maret

LAKIP Eselon-II Eselon-II 31 Januari T+1

LAKIP Eselon-I Eselon-I 15 Februari T+1

LAKIP Kemtan Setjen 10 Maret T+1

4. Rapim Kemtan/RapimA

Eselon-I Menteri Pertanian

Dua Mingguan

Tindaklanjut Rapim A

Eselon-I Menteri Pertanian

Sesuai jadwal

5. Laporan Bulanan Kegiatan Menteri

Eselon-I Menteri Pertanian

Bulanan

6. Laporan Bulanan Kegiatan Es-I

Eselon-I Menteri Pertanian

Bulanan

II. LAPORAN KHUSUS

7. Bahan Rakor Eselon-I Menko/ Kabinet/ Sesuai Permintaan

Page 50: 1. pedum-bpsdmp2012

48

Menko/ Sidang Kabinet/ RDP/ Raker DPR RI

DPR-RI

8. Insidental lain Sesuai permintaan

Sesuai Permintaan

*Laporan-laporan lain (SAI, SIMAK-BMN, Laporan Statistik, Laporan Pemantauan Wilayah Binaan, Laporan Teknis dll) sesuai ketentuan yang berlaku

16.2. Alamat Pengiriman Laporan Pengiriman Laporan, termasuk LAKIP dan SIMONEV disampaikan ke Badan PPSDMP dan

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dengan alamat sebagai berikut.

1) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

c.q. Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung D Lantai 7

Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta 12550

Alamat e-mail: [email protected]; [email protected]

Faksimile : Bagian Evaluasi dan Pelaporan 021-7804981

2) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

c.q. Biro Perencanaan

Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung A Lantai 4

Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta 12550

Alamat e-mail: [email protected], [email protected] dan

[email protected]

17. Koordinasi Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

17.1 Koordinasi Berdasarkan Hubungan Hirarki

Guna mendukung pelaksanaan sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan, perlu dipahami

bahwa tata hubungan kerja dalam pelaksanaan pembangunan pertanian baik di pusat maupun

daerah. Mengingat tugas dan tanggung jawab pimpinan instansi sebagai penanggung jawab

operasional kegiatan cukup kompleks, maka dibutuhkan kerja keras serta upaya selektif

terhadap kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan. Berdasarkan asas dekonsentrasi,

sebagaimana telah jelas, untuk penyelarasan pelaksanaannya perlu dilakukan tata hubungan

kerja antara Pemerintah Pusat dan Provinsi yang harmonis, demikian halnya dengan asas tugas

pembantuan yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota. Untuk

mendukung kelancaran kegiatan tersebut perlu adanya koordinasi dan peningkatan jaringan

kerja melalui hubungan hierarki, teknis fungsional dan kooordinasi. Kementerian Pertanian

sebagai pemegang kendali simpul koordinasi, memiliki hubungan hierarki (dalam hal

pengelolaan kegiatan dan anggaran APBN Kementerian Pertanian) dengan Provinsi dan

Kabupaten/Kota sebagai pelaksana kegiatan pembangunan pertanian di daerah sesuai dengan

asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk itu, pemanfaatan dana dekonsentrasi dan

tugas pembantuan oleh Satker lingkup pertanian dikelola, dipertanggungjawabkan serta

dilaporkan secara berjenjang berdasarkan ketentuan yang berlaku yang diatur berdasarkan

Page 51: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 49

Keputusan Menteri Pertanian. Hubungan hierarki tersebut terwujud dalam sistem perencanaan,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

17.2. Hubungan Berdasarkan Fungsi Koordinatif

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian berdasarkan sistem anggaran berbasis

kinerja dibutuhkan sinergis dalam perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan program

dan kegiatan. Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan tersebut, dilakukan hubungan berdasarkan

fungsi koordinasi antara Kementerian Pertanian dengan Provinsi dan Kabupaten /Kota dalam

lingkup instansi sebagai berikut :

1) Dinas/Badan/Kantor Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup pertanian dengan Kementerian

Pertanian (Eselon I).

2) UPT Daerah dengan Kementerian Pertanian (Eselon I).

3) UPT Daerah dengan UPT Pusat.

Hubungan koordinasi ini merupakan upaya untuk mendukung pemantapan kinerja dari masing-

masing instansi dalam pelaksanaan program/kegiatan.

17.3. Hubungan Teknis Fungsional

Hubungan teknis fungsional dalam pelaksanaan program dan anggaran kinerja pembangunan

pertanian berdasarkan asas dekonsentrasi, dan tugas pembantuan bertujuan untuk dapat

memenuhi standar teknis di bidang pertanian yang ditetapkan. Dengan demikian maka produk

pertanian yang dihasilkan dapat diproduksi secara efektif, efisien, dan berdaya saing. Wujud dari

hubungan teknis fungsional tersebut, dilaksanakan melalui pembinaan teknis terhadap

pelaksanaan kegiatan di lapangan antara lain: sarana produksi, teknis perbenihan/perbibitan,

teknis perlindungan tanaman dan, teknis usaha tani, panen dan pasca panen, pengolahan dan

pemasaran, pendampingan dan penyuluhan, serta teknis pelatihan bagi aparat pertanian dan

pelaku usaha. Guna meningkatkan kinerja hubungan teknis fungsional diperlukan dukungan

pembiayaan (sharing budget) dari berbagai pihak terkait dalam rangka optimalisasi pemanfaatan

sumberdaya yang ada sehingga akan diperoleh hasil yang lebih nyata

17.4. Kegiatan Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan

Dalam rangka memperlancar pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan, maka masing-

masing Satuan Kerja (di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota) agar menyelenggarakan

kegiatan tersebut, menyediakan dana, sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kegiatan yang

dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota adalah sebagai berikut.

17.4.1. Tingkat Pusat

1) Melaksanakan pertemuan sosialisasi SIMONEV dengan mengundang petugas pelaporan

SIMONEV di tingkat provinsi dan petugas dari Pusat (masing-masing Eselon-I) terkait.

Sosialisasi dilakukan terhadap software SIMONEV yang dipersiapkan oleh PUSDATIN dan

Biro Perencanaan Kementerian Pertanian serta sosialisasi berbagai ketentuan yang terkait

dengan pelaporan.

2) Mengembangkan dan menyempurnakan SIMONEV berdasarkan perkembangan/

perubahan dalam reformasi perencanaan dan anggaran, sehingga SIMONEV dapat

Page 52: 1. pedum-bpsdmp2012

50

dengan mudah diaplikasikan (bersama PUSDATIN, Biro Perencanaan dan semua Eselon I

pelaksana program).

3) Melaksanakan kompilasi, evaluasi dan analisis data/informasi hasil pelaporan SIMONEV

dan capaian kegiatan dari Satker Pusat dan Daerah. Selanjutnya membuat laporan

konsolidasi tingkat Eselon-I dan Kementerian Pertanian untuk disampaikan ke hirarki lebih

lanjut.

4) Melaksanakan workshop SIMONEV dan SAI pada tingkat regional (2-3 regional) untuk

membahas perkembangan SIMONEV dan SAI, menyusun laporan konsolidasi dari

Kabupaten/Kota dan Provinsi.

17.4.2. Tingkat Provinsi

1) Menghadiri undangan sosialisasi software SIMONEV yang diadakan oleh pusat.

2) Menghadiri workshop SIMONEV – SAI tingkat regional (dengan melibatkan

Kabupaten/Kota terkait)

3) Melaksanakan sosialisasi SIMONEV tingkat kabupaten/kota dengan mengundang petugas

pelaporan SIMONEV di tingkat kabupaten/kota.

4) Melakukan kompilasi merekapitulasi dan evaluasi laporan SIMONEV baik di tingkat

provinsi maupun tingkat Kabupaten/kota kemudian mengirim ke pusat.

5) Melakukan evaluasi terhadap keluaran dan hasil pelaksanaan kegiatan pada setiap satker.

17.4.3. Tingkat Kabupaten/Kota

1. Menghadiri sosialisasi penggunaan software SIMONEV di provinsi, sehingga dapat

dimengerti dan diaplikasikan.

2. Membuat dan mengirim laporan SIMONEV secara periodik dan tepat waktu ke provinsi dan

ditembuskan ke pusat.

17.4.4. Software SIMONEV

Software SIMONEV ditetapkan bersama antara PUSDATIN dan Biro Perencanaan Kementerian

Pertanian dan dibahas bersama dengan unit kerja pengelola pelaporan. Selanjutnya dilakukan

pelatihan (TOT) kepada petugas pengelola pelaporan dari masing-masing unit eselon I. Setiap

tahun dilakukan perbaikan dan penyempurnaan SIMONEV mengikuti dan mengakomodir

perubahan sesuai implementasi reformasi. Sebelum software SIMONEV yang baru (revisi)

dirumuskan, maka format pelaporan masih tetap menggunakan format lama yang disesuaikan

dengan kondisi yang ada dan tetap dilaporkan secara berkala sesuai jadwal yang telah

ditetapkan.

18. Sistem Pengendalian Intern

18.1. Pengendalian Intern Kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Penyelenggaraan program/kegiatan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian oleh Satker

lingkup Badan PPSDMP, baik di tingkat pusat maupun di daerah, didukung oleh pendanaan

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pinjaman/Hibah

Luar Negeri (PHLN). Disamping perlunya upaya pengawalan dan pendampingan terhadap

penyelenggaraan program/kegiatan tersebut, maka diperlukan pula upaya-upaya pengendalian

Page 53: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 51

intern yang sistematis di berbagai tingkatan organisasi penyelenggara, mulai dari tingkat pusat

hingga daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Upaya-upaya tersebut dimaksudkan agar tujuan

program/kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara akuntabel, transparan, efektif,

efisien, ekonomis dan tertib. Agar implementasi pengendalian intern dapat berjalan dengan baik

di berbagai tingkatan, maka perlu diatur mekanisme dan tata hubungan kerja intern dan antar

Satuan Pengendali Intern dengan narasumber informasi/obyek pengendalian, baik untuk

pengelolaan program/ kegiatan dengan dana yang bersumber dari APBN maupun PHLN.

18.2. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup

Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN Di tingkat pusat, Kepala Badan PPSDMP selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

mendelegasikan pelaksanaan pengendalian intern kepada Sekretaris Badan yang dibantu suatu

Tim Kerja Satuan Pengendali Intern (SPI) Pusat. Tim SPI Pusat ini melakukan pengendalian

intern berdasarkan instrumen monitoring dan evaluasi bulanan, yaitu formulir perkembangan

realisasi fisik dan keuangan program/kegiatan pengembangan SDM pertanian, yang memuat

informasi mengenai aspek-aspek jenis kegiatan, pagu anggaran, realisasi fisik dan keuangan

serta permasalahan yang terjadi. Berdasarkan laporan bulanan tersebut, maka dapat dimonitor

dan dianalisis pergerakan realisasi yang terjadi sesuai target-target yang telah ditetapkan, baik

yang berjalan lancar maupun yang bermasalah, setiap bulan, setiap triwulan dan selama 1 tahun

anggaran.

Di tingkat Pusat narasumber pengendalian intern adalah Pejabat Pembuat Komitmen (P2K)

Sekretariat dan P2K masing-masing Pusat. Hal ini didasari oleh tujuan dari pengendalian intern

itu sendiri, yang menitikberatkan pada pencapaian tujuan organisasi melalui keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan. Mengingat sebagian besar data dan informasi mengenai hal-hal tersebut harus

terdokumentasi dan dikompulir oleh P2K, maka dari sisi pengelolaan anggaran, P2K menjadi

sumber informasi bagi pengendalian intern ini. Sedangkan dari sisi teknis, sumber informasi

diperoleh dari penanggung jawab kegiatan yang biasanya menjadi tugas dan tanggung jawab

para Pejabat Eselon III di unit kerja masing-masing. TIM SPI Pusat akan melakukan pendalaman

atau investigasi lebih lanjut terhadap kegiatan yang bermasalah dalam pelaksanaannya,

terutama untuk kegiatan-kegiatan yang memiliki anggaran relatif besar, misalnya diatas Rp. 500

juta. Pendalaman atau investigasi ini dimaksudkan untuk menemukenali permasalahan secara

lebih dini sebelum Tim Pengawas dari lembaga audit (Itjen Kemtan, BPKP, BPK dan Bawasda)

melakukan pengawasan pada Satker di lingkup Badan PPSDMP. Berdasarkan hasil investigasi

tersebut, perlu segera dirumuskan rekomendasi dan saran tindak lanjut yang mengarah kepada

upaya pemecahan masalah, sehingga pada waktu-waktu selanjutnya setiap permasalahan yang

terjadi dapat diatasi secara intern dan pelaksanaan kegiatan dapat mencapai hasil sesuai

dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Di tingkat daerah, baik di UPT Pusat maupun Satker Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan di

provinsi dan kabupaten/kota, upaya pengendalian dilakukan oleh Tim SPI dari Satker yang

bersangkutan. Oleh karena itu Tim SPI perlu dibentuk di setiap Satker lingkup Badan PPSDMP

sebagai upaya peringatan dan pencegahan dini terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya

Page 54: 1. pedum-bpsdmp2012

52

penyimpangan sebelum ditemukan oleh lembaga audit pemerintah (Itjen Kemtan, BPKP, BPK

dan Bawasda). Sama halnya dengan di tingkat pusat, maka sumber informasi bagi Tim SPI dari

sisi pengelolaan anggaran adalah P2K, sedangkan dari sisi teknis adalah penanggung jawab

kegiatan.

Tata hubungan kerja antara Tim SPI Pusat dan Tim SPI UPT Pusat maupun Tim SPI Satker

Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota bersifat koordinasi. Tim SPI

UPT Pusat maupun Tim SPI Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan

kabupaten/kota mengirimkan laporan hasil pengendalian internnya kepada Tim SPI Pusat. Tim

SPI Pusat juga dapat melakukan pengendalian langsung kepada UPT Pusat maupun Satker

Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan. Tim SPI Pusat juga melakukan pembinaan dan supervisi

kepada Tim SPI UPT Pusat maupun Tim SPI Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di

provinsi dan kabupaten/kota. Secara skematis, mekanisme dan tata hubungan kerja tersebut

digambarkan sebagai terlihat pada Gambar 10 berikut.

Gambar 10. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja SPI Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN

18.3. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan PHLN

Secara organisatoris, pengelolaan program/kegiatan dengan sumber dana PHLN di Pusat

dilakukan oleh Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian untuk Program CF-SKR dan READ

serta oleh Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian untuk Program FEATI. Program CF-

SKR hanya terdapat di Pusat, sedangkan untuk Program READ dan FEATI selain terdapat di

Pusat, juga tersebar pasa Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan

kabupaten/kota.

KEPALA BADAN/KPA

3)

2) 1) ESELON 2 PUSAT

3) 2)

1) P2K PUSAT2

SET BADAN

3)

2) 1) KEPALA

UPT

SPI

PUSAT

P2K

SET BADAN

3) 2)

SATKER 1)

DEKON/TP

3)

2)

1) P2K UPT

3)

2) P2K 1)

DEKON/TP SPI UPT

Page 55: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 53

Mekanisme dan tata hubungan kerja pengendalian intern untuk kegiatan PHLN pada dasarnya

tidak berbeda dengan pengendalian intern untuk kegiatan APBN. Tim SPI Pusat melakukan

pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan PHLN, baik di Pusat maupun di daerah dengan

sumber informasi melalui P2K untuk pengelolaan anggaran dan penanggung jawab kegiatan

untuk pelaksanaan teknis kegiatan.

Pola hubungan Tim SPI Pusat dengan SPI Satker lain di Lingkup Badan PPSDMP juga bersifat

koordinatif, pembinaan dan supervisi. Secara skematis, mekanisme dan tata hubungan kerja

tersebut digambarkan sebagaimana pada Gambar 11.

18.4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan adalah;

1) Pasal 20 ayat (1) Pejabat negara wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil

pemeriksaan;

2) Pasal 20 ayat (5) pejabat yang diketahui tidak melaksanakan kewajiban pada ayat (1)

dikenakan sanksi administratif;

3) Pasal 26 ayat (2)setiap orang yang tidak memenuhi kewajiban untuk menindaklanjuti

rekomendasi yang disampaikan dalam LHP pada pasal 20 ayat (1). Dipidana dengan

pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak lima

ratus juta rupiah.

Melalui Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi,

maka Presiden mengintruksikan seluruh pimpinan intansi Pemerintah untuk melaksanakan

upaya-upaya nyata pemberantasan korupsi.

Gambar 11. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja SPI Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan PHLN

KEPALA BADAN KPA

3) 2) P2K FEATI PROV. 1)

3) 2) SATKER

1)

PROPINSI

PUSBANGLATTAN PUSBANGLUHTAN

P2K READ

SET BADAN

P2K FEATI

SPI PUSAT P2K SKR

3)

2)

P2K FEATI KAB/KOTA 1)

3) 2)

SATKER KAB/KOTA 1)

3)

2) 1) SATKER

KAB/KOTA

3)

2) 1) P2K READ KAB/KOTA

3)

2) 1) SATKER PROPINSI

3) 2)

1) P2K READ PROV.

Page 56: 1. pedum-bpsdmp2012

54

Sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendayagunanaan Negara, maka Fokus Pengawasan,

agar diarahkan kepada temuan pengawasan tahun sebelumnya yang belum tuntas tindak

lanjutnya (Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/56/M.PAN/1/2005 tanggal

10 Januari 2005). Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor SE/02/M.PAN/01/2005, maka:

1) Diinstruksikan kepada Pimpinan Unit Kerja menindaklanjuti setiap saran/rekomendasi LHP

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), seperti Auditor Itjen Kemtan, BPK, BPKP, dan

Bawasda;

2) Diberikan sanksi kepada Unit Kerja yang lalai dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil

pengawasan DP3, Promosi Jabatan;

3) APIP, menginventarisasi, memantau dan mencatat perkembangan Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan dan melaporkan ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 1983, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan,

maka tindak lanjut hasil pemeriksaan meliputi:

1) Pemutakhiran data

2) Tindakan Administratif (penerapan Hukuman Disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

30 Tahun 1980, tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil);

3) Tindakan Tuntutan /Gugatan Perdata: (1) ganti rugi/penyetoran kembali; (2) Tuntutan

perbendaharaan; (3) denda;

4) Tindakan Pengaduan Tindak Pidana Umum dan Khusus;

5) Tindakan Penyempurnaan Aparatur Pemerintah (Kelembagaan, Kepegawaian &

Ketatalaksanaan);

6) Usulan penghapusan temuan pemeriksaan yang tidak dapat ditindaklanjuti.

Langkah-langkah satker dalam menyikapi temuan hasil pengawasan:

1) Rekomendasi hasil temuan (administrasi, teknis, kerugian negara) dari auditor yang telah

disepakati, maka harus ditindaklanjuti oleh satker;

2) Apabila rekomendasi dari auditor tidak disepakati (pada saat audit), maka dapat dilakukan

pemutakhiran dengan menyerahkan bukti baru/perhitungan kembali. Selain itu, satker perlu

melakukan klarifikasi secara tuntas struktur temuan (kondisi, sebab dan akibat);

3) Tanggapan tertulis dan bukti-bukti tindaklanjut yang jelas, sesuai saran pemeriksa sebagai

bentuk klarifikasi rekomendasi dikirimkan ke Lembaga Auditor dan ditembuskan kepada

Kepala Badan PPSDMP d.a. Kantor Pusat Kemtan Gendung D Lt 6, Jl. Harsono RM No.3

Ragunan Pasar Minggu paling lambat 30 hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

diterima oleh obyek pemeriksaan (obrik);

4) Tanggapan tertulis dan bukti-bukti tindak lanjut, bukan berarti tindaklanjut tuntas, mungkin

karena rekomendasi satker cacat dan temuan sulit ditindaklanjuti. Maka Satker perlu intensif

melakukan koordinasi dengan Lembaga Auditor dan Badan PPSDMP c.q. Bagian Evaluasi

dan Pelaporan sampai tindak lanjut dinyatakan tuntas oleh lembaga audit (BPK, BPKP

dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian).

Page 57: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 55

19. Tuntutan Ganti Rugi

19.1. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ialah tuntutan yang dikenakan kepada pegawai negeri yang bukan

bendaharawan dan diberi tugas melaksanakan kewajiban negara, telah melakukan perbuatan

melanggar hukum dan atau melalaikan kewajibannya yang mengakibatkan kerugian Negara.

Prosedur Penyelesaian

1) Kepala Kantor/Satuan Kerja melaporkan kepada Kepala Badan PPSDMP bahwa pada

kantor/Satuan Kerja telah terjadi kerugian Negara disebabkan oleh perbuatan melanggar

hukum/lalai yang dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendaharawan yang berada di unit

organisasinya, tembusan laporan disampaikan kepada :

a) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Cq. Kepala Biro Keuangan dan

Perlengkapan dan Perlengkapan;

b) Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.

2) Pejabat Eselon I tersebut diatas memerintahkan kepada :

a) Sekretaris Badan PengembanganSDM Pertanian

b) Kepala Bagian Keuangan Cq. Kasubag Pebendaharaan

c) Pihak lainnya yang terkait (bila dipandang perlu) untuk mengadakan penelitian dan

pemeriksaan atas kerugian dimaksud dan memberikan laporan hasil penelitiannya

kepada Eselon I pemberi perintah

3) Pejabat Eselon I meneruskan berkas laporan tersebut disertai saran/pendapat kepada

Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian untuk diproses

penuntutan ganti rugi kepada Pegawai Negeri Sipil yang terlibat;

4) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan

dan Perlengkapan untuk mengadakan penelitian terhadap berkas laporan, apakah ada

alasan untuk menuntut ganti rugi atas kerugian Negara dan menyampaikan surat

pemberitahuan kepada yang bersangkutan bahwa kepadanya akan dikenkan tuntutan ganti

rugi disertai dengan laporan hasil penelitian yang meliputi:

a) Jumlah tuntutan ganti rugi yang dikenakan;

b) Sebab-sebab mengapa yang bersangukatan harus dikenakan tuntutan ganti rugi;

c) Jangka waktu untuk memberi kesempatan kepada yang bersangkutan mengajukan

pembelaan secara tertulis kepada Menteri, yaitu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya

surat pemberitahuan tersebut.

5) Apabila setelah lewat waktu yang diberikan yang bersangkutan tidak memberikan

pembelaan, maka Menteri langsung dapat menerbitkan Keputusan Tuntutan Ganti Rugi

terhadapnya;

6) Pegawai negeri yang bersangkutan mengajukan pembelaan secara tertulis kepada Menteri

Atas dasar pembelaan tersebut, maka :

a) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro

Keuangan dan Perlengkapan untuk mengadakan penilaian atas pembelaan yang

disampaikan oleh pegawai yang bersangkutan;

b) Apabila dipandang perlu, untuk mendapatkan kebenaran akan tuduhan dan tuntutan,

Menteri dapat memerintahkan Tim TP/TGR Kementerian agar membantu Biro Keuangan

Page 58: 1. pedum-bpsdmp2012

56

untuk meneliti berkas maupun pemeriksaan setempat guna dapat diberikan

pertimbangan/saran mengenai kasus tersebut, sehingga dapat ditetapkan tuntutan ganti

rugi secara bertanggung jawab;

c) Biro Keuangan dan Tim TP/TGR Kementerian memberikan laporan hasil penelitian yang

dilakukan terhadap tuduhan dan pembelaan serta saran dan pertimbangan kepada

Menteri Pertanian;

d) Berdasarkan oleh Tim TP/TGR, Menteri Pertanian menerbitkan Keputusan Tentang

Ganti Rugi terhadap pegawai negeri yang bersangkutan.

e) Kepada pengawai negeri yang bersangkutan walaupun kepadanya telah dikenankan

Tuntutan Ganti Rugi, masih dapat mengajukan permohonan kepada Presiden agar

kasusnya dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan kebijaksanaan dalam jangka

waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Keputusan Tuntutan

Ganti Rugi oleh yang bersangkutan.

19.2. Proses Usaha Mendapatkan Pengantian Kerugian Negara

19.2.1. Usaha mendapatkan penggantian negara secara damai 1) Dalam proses tuntutan, bilamana mungkin diusahakan dengan jalan damai antara kedua

belah pihak yang berkewajiban menjaga kepentingan negara yang harus berusaha

memperoleh penggantian atas kerugian negara sepenuhnya :

a) Dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya;

b) Dengan jaminan yang sekuat-kuatnya.

2) Untuk tertibnya penagihan dan pembuktian yang kuat penyelesaian secara damai

dilakukan dengan Surat Keterangan Tanggung jawab Mutlah (SKTM);

3) Penggantian dapat dilakukan dengan cara :

a) Pembayaran tunai;

b) Angsuran paling lama 2 (dua) tahun.

4) SKTM harus menyatakan jaminan (agunan), ditandatangani oleh saksi-saksi, dan diketahui

oleh Kepala Satker setempat.

19.2.2. Proses Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi

Berdasarkan Surat Keputusan pembebanan ganti rugi tingkat pertama atau tingkat banding

dapat dilaksanakan penagihan atas pembayaran ganti rugi dengan jalan :

1) Pemotongan gaji atau penghasilan lain dari pegawai negeri yang bersangkutan;

2) Cara lainnya yang disanggupi oleh pegawai yang bersangkutan.

Jika perlu atau apabila dalam pelaksanaanya mengalami hambatan, penagihan dapat

dilakukan dengan cara misalnya melalui perantara panitia urusan piutang negara, yang dapat

menetapkan Surat Kuasa dan mengadakan penyitaan harta kekayaan pegawai yang

bersangkutan untuk dilelang, dan hasil pelelangan digunakan untuk melunasi penggantian

kerugian kepada negara.

Page 59: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 57

V. PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN

1. Penataan dan Pengembangan Kelembagan Penyuluhan

1.1 Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan

Teknis dan Kelembagaan Litbang

Tujuan :

1) Mewujudkan persamaan persepsi antar pimpinan kelembagaan penyuluhan pertanian,

kelembagaan Teknis, dan Kelembagaan Penelitian di pusat, provinsi dan kab/kota dalam

penyelenggaraan penyuluhan

2) Menyusun matrik kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada tahun 2012

Output :

1) Terwujudnya persamaan persepsi antar pimpinan kelembagaan Penyuluhan, kelembagaan

Teknis, dan kelembagaan penelitian pertanian di pusat, provinsi dan kab/kota dalam

penyelenggaraan penyuluhan

2) Tersusunnya matrik kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada tahun 2012

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, kelembagaan teknis, dan kelembagaan

penelitian pertanian Provinsi dan abupate/kota di Indonesia

Waktu Pelaksanaan : April – Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.2. Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan

Tujuan :

Memfasilitasi penyelenggaraan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan dan

mengoptimalkan kinerja penyuluhan pada tingkat pusat.

Output :

Terfasilitasinya penyelenggaraan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan

dan mengoptimalkan kinerja penyuluhan pada tingkat pusat.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Fasilitasi dan Pembinaan

Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan di Provinsi dan kabupaten/kota

Page 60: 1. pedum-bpsdmp2012

58

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.3. Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan

Tujuan :

Memfasilitasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian terutama pada Balai Penyuluhan

Pertanian Kecamatan sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan penyuluhan

pertanian.

Output :

Terfasilitasinya tugas dan fungsi kelembagaan penyululuhan kecamatan dalam

menyelenggarakan penyuluhan pertanian, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Fasilitasi dan Pembinaan

Sasaran : 1206 Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan yang tersebar di 33 provinsi.

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup badan PPSDMP

1.4. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

Menyamakan persepsi tentang pembentukan, tugas, dan fungsi serta mekanisme kerja

kelembagaan penyuluhan sesuai UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) dan aturan-aturan pelaksanaannya.

Output :

Terlaksananya pembinaan kelembagaan penyuluhan pertanian sesuai UU Nomor 16 tahun

2006 dan aturan-aturan pelaksanaannya.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan penerimaan audiensi pemda provinsi dan Kab/Kota dan stakeho;der lainnya yang

terkait.

2) Sosialisasi UU Nomor 16 Tahun 2006 beserta aturan pelaksanaannya

Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan di Provinsi dan Kab/Kota

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.5. Pengawalan dan Pendampingan Balai Penyuluhan Kecamatan

Tujuan :

Page 61: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 59

1) Mengetahui perkembangan pemberdayaan balai penyuluhan kecamatan

2) Mengidentifikasi permasalahan kelembagaan petani dan solusi pemecahannya

Output :

1) Diketahuinya perkembangan pemberdayaan balai penyuluhan kecamatan

2) Teridentifikasi permasalahan kelembagaan petani dan solusi pemecahannya

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Mei- September 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam

Mendukung P2BN Di Lokasi SL-PTT (5760 Desa)

Tujuan :

Meningkatkan kinerja penyuluh pendamping dalam memfasilitasi program Percepatan Produksi

Beras Nasional (P2BN)

Output :

Terfasilitasinya petani pelaku program percepatan produksi beras nasional oleh para penyuluh

pendamping di 5.760 desalokasi SL-PTT

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Supervisi dan monitoring

Sasaran : Penyuluh pendamping di desa lokasi P2BN

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 11 Provinsi Lokasi SL-PTT

2. Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Petani dan

Usaha Tani

2.1. PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI METODE DEMFARM DENGAN POLA SL-

AGRIBISNIS PADI (3.600 DESA)

Tujuan :

Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompoktani serta memberi contoh petani

di sekitarnya menerapkan teknologi baru melalui kerjasama kelompok.

Output :

Terlaksanannya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompoktani melalui

percontohan serta menyebarnya teknologi baru yang diterapkan petani sekitarnya

Page 62: 1. pedum-bpsdmp2012

60

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Penyusunan rencana pengawalan

3) Pengawalan dan pendampingan

Sasaran : 3.600 desa yang memiliki kelompoktani berhasil dan mampu dalam membina

kerjasama di tempatnya masing-masing

Waktu Pelaksanaan : April- September 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian, Provinsi, dan kabupaten/kota

2.2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani ( 5 Jurus

Kemampuan Kelompok Tani)

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kelompoktani dan gabungan kelompoktani

dalam pengelolaan (manajerial) sumber daya dan kewirausahaan serta mampu

mengembangkan kegiatan agribisnis perdesaan.

Output :

Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kelompoktani dan gabungan kelompoktani

dalam pengelolaan (manajerial) sumber daya dan kewirausahaan serta mampu

mengembangkan kegiatan agribisnis perdesaan.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan, monitoring dan evaluasi

Sasaran :Pimpinan kelembagaan petani di Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Maret- Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.3. Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani (Rembug Tani)

Tujuan :

1) Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus kelembagaan petani dalam mengelola

kegiatan agribisnis.

2) Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan lembaga usaha pertanian menjadi

lembaga ekonomi di perdesaan/LKM (unit usaha simpan pinjam).

Output :

1) Terselenggaranya 3 (tiga) paket Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani yang diikuti oleh

132 orang;

2) Terdapatnya kesamaan persepsi pengurus gapoktan di dalam meningkatkan kemampuan

dalam mengembangkan lembaga usaha pertanian menjadi lembaga ekonomi di

perdesaan/LKM yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah;

Page 63: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 61

3) Tersedianya rumusan pembinaan kelembagaan petani poktan/gapoktan mendekati

spesifikasi lokalita.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : Pengurus kelembagaan petani di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Pebruari - Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.4. Pertemuan Pengurus Kelembagaan Usaha Tani

Tujuan :

Meningkatkan wawasan dan kemampuan pengurus kelembagaan usahatani dalam menerapkan

prinsip-prinsip agribisnis serta perencanaan agribisnis.

Output :

Termotivasinya pengurus kelembagaan usaha pertanian untuk melakukan peningkatan

usahatani dan mengembangkan kemitraan usaha melalui jejaring usaha.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : Pengurus kelembagaan Usahatani (Gapoktan) dan Pendamping pegurus gapoktan

Waktu Pelaksanaan : Mei – Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.5. Pemberian Penghargaan Bagi Petani dan Gapoktan Berprestasi

Tujuan :

1) Memberikan penghargaan bagi 33 orang petani dan 33 orang pengurus gapoktan berprestasi

tingkat Nasional;

2) Menyusun buku dan tayangan VCD profil Petani dan Gapoktan berprestasi tingkat Nasional.

Output :

Termotivasinya petani dan pengurus kelembagaan petani (gapoktan) untuk melakukan

peningkatan PKS berusahatani dan mengembangkan kemitraan usaha melalui jejaring usaha.

Mekanisme/Metode:

1) Penilaian

2) Pemberian penghargaan

Sasaran : 33 orang petani dan 33 orang pengurus gapoktan berprestasi

Waktu Pelaksanaan : Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 64: 1. pedum-bpsdmp2012

62

2.6. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Petani Tingkat Nasional

Tujuan :

1) Menyamakan persepsi para peserta dari organisasi profesi di bidang pertanian tentang upaya

pengembangan kemandirian dan profesionalisme petani;

2) Membangun satu kesatuan korps diantara anggota organisasi profesi dalam upaya

pembangunan pertanian;

3) Membuka peluang kerjasama antara anggota organisasi profesi mengenai usaha dan

pembangunan pertanian;

4) Memperoleh masukan guna penetapan kebijakan dalam pengembangan kemandirian dan

profesionalisme petani;

5) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan pengurus organisasi petani tentang arah

pembinaan petani dalam pengembangan agribisnis.

Output :

1) Terlaksananya kegiatan pertemuan koordinasi pimpinan kelembagaan petani tingkat

nasional;

2) Tersedianya rekomendasi guna penetapan kebijakan dalam pengembangan kemandirian dan

profesionalisme petani.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : anggota perhimpuna se-profesi di bidang pertanian

Waktu Pelaksanaan : Mei – Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.7. Pengawalan dan Pendampingan Poktan dan Gapoktan

Tujuan :

1) Mengetahui tingkat kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan dan penyuluh

pendamping;

2) Mengetahui tingkat kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam

memfasilitasi Program-program pemberdayaan petani di perdesaan;

3) Mengetahui tingkat kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi

pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta sejauhmana meningkatnya

fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam

rangka akses terhadap permodalan.

Output :

1) Diketahuinya peningkatan kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam

memfasilitasi program-program pemberdayaan petani di pedesaan;

2) Diketahuinya peningkatan kemampuan pelaku usaha agribisnis, penyuluh pendamping dan

pengurus gapoktan;

3) Diketahuinya peningkatan kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi

pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta meningkatnya fungsi

Page 65: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 63

kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka

akses terhadap permodalan;

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pengawalan dan Pendampingan

Sasaran : Poktan dan Gapoktan Se-Indonesia

Waktu Pelaksanaan : Maret – November 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.8. Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan Usahatani Di

Pedesaan

Tujuan :

1) Mengetahui tingkat kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan dan penyuluh

pendamping;

2) Mengetahui tingkat kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam

memfasilitasi Program-program pemberdayaan petani di perdesaan;

3) Mengetahui tingkat kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi

pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta sejauhmana meningkatnya

fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam

rangka akses terhadap permodalan.

Output :

1) Diketahuinya peningkatan kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam

memfasilitasi Program -program pemberdayaan petani di pedesaan;

2) Diketahuinya peningkatan kemampuan pelaku usaha agribisnis, penyuluh pendamping dan

pengurus gapoktan;

3) Diketahuinya peningkatan kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi

pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta meningkatnya fungsi

kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka

akses terhadap permodalan;

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Monitioring dan Evaluasi

3) Pengawalan dan Pendampingan

Sasaran : Kelembagaan Usahatani Se-Indonesia

Waktu Pelaksanaan : Maret – November 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 66: 1. pedum-bpsdmp2012

64

2.9. Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani

Tujuan :

Meningkatnya kemampuan kelembagaan petani dalam membangun jejaring usaha baik antar

kelembagaan petani maupun dengan pihak-pihak lain.

Output :

Terbentuknya jejaring usaha baik antar kelembagaan petani maupun dengan pihak lainnya

dalam pengembangan komoditi unggulan.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Monitoring dan Evaluasi

Sasaran : Kelembagaan petani (gapoktan) yang telah mengembangkan kelembagaannya

menjadi kelembagaan usahatani

Waktu Pelaksanaan : Peruari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Kelembagaan penyuluhan Kabupaten/Kota

2.10. Evaluasi Pembinaan Poktan dan Gapoktan

Tujuan :

1) Untuk mengetahui sejauh mana pembinaan kelompoktani berdampak terhadap peningkatan

kelas kemampuan kelompoktani;

2) Sejauhmana pembinaan kelompoktani berdampak terhadap peningkatan usahatani.

Output :

Diketahuinya kelas kemampuan kelompoktani seluruh Indonesia.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : Kelembagaan petani atau kelompoktani di 33 Provinsi.

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

2.11. Pembinaan Poktan dan Gapoktan

Tujuan :

Tujuan pembinaan poktan dan gapoktan adalah untuk memperkuat manajemen kelembagaan

petani melalui kegiatan penyelenggaraan penyuluhan

Output :

Terbinanya poktan dan gapoktan dalam memperkuat manajemen kelembagaan petani

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Page 67: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 65

2) Pembinaan

Sasaran : Pengurus poktan dan gapoktan di 33 Provinsi (115 Kab/kota).

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

2.12. Pemberdayaan Petani Berbasis Teknologi di Kutai Kertanegara

Tujuan :

1) Memperkenalkan teknologi tepat guna spesifik lokasi yang merupakan hasil kaji terap;

2) Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi petani di sekitarnya

Output :

Meningkatnya kemampuan petani dalam menerapakan teknologi inovatif spesifik lokasi

Mekanisme/Metode:

1. Pertemuan

2. Aplikasi teknologi

Sasaran : Pengurus poktan dan gapoktan di 33 Provinsi (115 Kab/kota).

Waktu Pelaksanaan : Maret - September 2012

Penyelenggara/Pelaksana : satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

provinsi Kalimatan Timur berama Kabupaten Kutai Katanegara

3. Penataan dan Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan

3.1. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka

Kreditnya Tingkat Provinsi dan Kab/Kota

Tujuan :

Melakukan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian pusat, provinsi,

kabupaten/kota dan BPTP terhadap usulan DUPAK.

Output :

1) Terlaksananya pembinaan pola karier penyuluh pertanian PNS yang dapat menjamin

terlaksananya penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian;

2) Terbitnya Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) dan Penetapan Angka Kredit (PAK) untuk

setiap tingkatan jabatan fungsional penyuluh pertanian PNS.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan sosialisasi

Sasaran : Pimpinan kelembagaan/unit kerja terkait, penyelengara penyuluhan pusat dan daerah

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Satker pelaksana dana

dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

Page 68: 1. pedum-bpsdmp2012

66

3.2. Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian

Tujuan :

1) Meningkatkan profesionalisme penyuluh pertanian pusat melalui seminar/lokakarya/magang

dll.

2) Meningkatkatkan PKS untuk meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian agar dapat

mengoptimalkan tugasnya dalam mendukung pengembangan kariernya.

Output :

1) Meningkatnya kemampuan para penyuluh pertanian pusat untuk mendukung pengembangan

kariernya

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan sosialisasi

Sasaran : Penyuluh Pertanian Pusat

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.3. Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya

Tujuan :

Meningkatkan fungsi, peran dan motivasi penyuluh pertanian swadaya dalam penyelenggaraan

penyuluhan secara optimal.

Output :

Meningkatnya fungsi, peran dan motivasi penyuluh pertanian swadaya dalam melakukan

pendampingan petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : Penyuluh Swadaya di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.4. Bimbingan Teknis Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh

Tujuan :

Menyamakan pemahaman tentang Jabatan Fungsional Penyuluhan Pertanian dan Angka

Kreditnya di kalangan para pimpinan kelembagaan/unit kerja terkait dan

pelaksana/penyelenggara penyuluhan pertanian di Pusat dan Daerah serta fungsional penyuluh

pertanian.

Page 69: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 67

Output :

Meningkatnya pemahaman tentang teknis penilaian jabatan fungsional oleh pemangku

kepentingan.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Bimbingan teknis

Sasaran : Penyuluh pertanian di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.5. Pemberian Penghargaan Bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh

Swadaya, THL-TB PP Teladan dan Balai Penyuluhan Kecamatan

Terbaik

Tujuan :

Memotivasi dan mendorong penyuluh pertanian PNS, penyuluh pertanian Swadaya dan THL-

TBPP untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas penyuluhan pertanian secara

produktif, efektif dan efisien.

Output :

Termotivasinya 33 orang Penyuluh Pertanian PNS, 33 orang Penyuluh Pertanian Swadaya dan

33 orang THL-TBPP Teladan Tingkat Nasional dari 33 provinsi seluruh Indonesia dalam

melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan.

Mekanisme/Metode:

1) Penilaian dan pemberian penghargaan bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya,

THL TB PP dan Balai Penyuluhan Kecamatan terbaik

Sasaran : 33 Penyuluh Pertanian PNS, 33 Penyuluh Swadaya, 33 THL TB PP dan 1 Balai

Penyuluhan Kecamatan terbaik

Waktu Pelaksanaan : Mei - Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.6. Fasilitasi Tim Penilai Angka Kredit Penyuluh Pertanian Pusat

Tujuan :

Melakukan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian pusat, provinsi,

kabupaten/kota dan BPTP terhadap usulan DUPAK.

Output :

1) Terlaksananya pembinaan pola karier penyuluh pertanian PNS yang dapat menjamin

terlaksananya penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian;

Page 70: 1. pedum-bpsdmp2012

68

2) Terbitnya Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) dan Penetapan Angka Kredit (PAK) untuk

setiap tingkatan jabatan fungsional penyuluh pertanian PNS.

Mekanisme/Metode:

1) Penilaian

Sasaran : Penyuluh pertanian pusat, provinsi, kab/kota, pembinan jabatan fungsional Penyuluh

pertanian di pusat, provinsi, kab/kota

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.7. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian Dalam Rangka

Mendukung 4 Sukses Pembangunan Pertanian

Tujuan :

1) Meningkatkan proses pembelajaran melalui interaksi antar penyuluh pertanian;

2) Meningkatkan kinerja dan motivasi kerja penyuluh pertanian;

3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian.

Output :

1) Meningkatnya proses pembelajaran melalui interaksi antar penyuluh pertanian;

2) Meningkatnya kinerja dan motivasi kerja penyuluh pertanian;

3) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Sosialisasi

Sasaran : Penyuluh pertanian pusat, provinsi, dan kab/kota

Waktu Pelaksanaan : Juni - Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan Provinsi Lampung

3.8. Pengembangan Profesionalisme Staf

Tujuan :

Meningkatkan motivasi kerja da kerjasama staf dalam mendukung penyelenggaraan penyuluhan

pertanian di pusat

Output :

Meningkatnya motivasi kerja dan kerjasama staf dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) outbond

Sasaran : Seluruh staf pusat penyuluhan pertanian

Waktu Pelaksanaan : Juli - Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 71: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 69

3.9. Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP Penyuluh Pertanian

Tujuan :

Meningkatkan fungsi, peran dan motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam penyelenggaraan

penyuluhan secara optimal.

Output :

Meningkatnya motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan petani,

kelompoktani dan gabungan kelompoktani.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

Sasaran : THL-TB PP di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Oktober- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan dan 33 Satker pelaksana dana

dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.10. Pendampingan/Binaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian

Tujuan :

1) Memberikan dukungan/pembinaan terhadap penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada 33

provinsi di Indonesia.;

2) Mengidentifikasi permasalahan dan pemecahannya dalam penyelenggaraan penyuluhan

pertanian di masing-masing provinsi;

3) Menyamakan persepsi tentang penyeleggaraan penyuluhan pertanian di 33 provinsi.

Output :

1) Terselenggaranya penyuluhan pertanian di 33 provinsi di Indonesia secara lebih baik dan

terarah

2) Terindentifikasinya permasalahan dan pemecahannya dalam penyelenggaraan penyuluhan

pertanian di lapangan

3) Tecapainya persamaan persepsi tentang penyeleggaraan penyuluhan pertanian di 33

provinsi dan 497 kabupaten/kota di Indonesia.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pembinaan

3) Pendampingan

Sasaran : Kelembagaan penyuluhan pertanian, penyuluh pertanian dan pelaku utama/pelaku

usaha di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota.

Waktu Pelaksanaan : April - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 72: 1. pedum-bpsdmp2012

70

3.11. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN)

Tujuan :

Memfasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional dalam penyusunan bahan kebijakan

penyelenggaraan penyuluhan bagi Menteri Pertanian.

Output :

1) Tersedianya bahan masukan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi Menteri

Pertanian.

2) Terlaksananya pembinaan KPPN terhadap KPP dan KPPK.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN)

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.12. Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP)

Tujuan :

Mewujudkan persamaan persepsi antar Komisi Penyuluhan Provinsi dan kabupaten/kota dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian

Output :

Terwujudnya persamaan persesi antar Komisi Penyuluhan Provinsi dalam memberikan saran

mengenai penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP)

Waktu Pelaksanaan : April - Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.13. Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP Penyuluh Pertanian

Tujuan :

Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kinerja THL-TB Penyuluh Pertanian dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Output :

Meningkatnya kinerja dan motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam melakukan

pendampingan petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani .

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pegawalan dan Pendampingan

Page 73: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 71

Sasaran : THL-TB PP di 33 provinsi

Waktu Pelaksanaan : Maret - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Satker pelaksana dana

dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.14. BOP Penyuluh Pertanian PNS

Tujuan :

Meningkatkan kinerja dan motivasi penyuluh pertanian PNS dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya memfasilitasi pemberdayaan pelaku utama.

Output :

Meningkatnya kinerja dan motivasi penyuluh pertanian PNS dalam memberdayakan pelaku

utama.

Mekanisme/Metode:

1) Verifikasi data penyuluh pertanian PNS

2) Pencairan BOP

Sasaran : Penyuluh Pertanian PNS

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker Pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.15. Honorarium dan BOP THL-TB PP

Tujuan :

Menyediakan honorarium dan BOP bagi 22.163 orang THL-TB Penyuluh Pertanian tahun 2012.

Output :

Tersedianya honorarium dan BOP bagi 22.163 orang THL-TB Penyuluh pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Verifikasi data THL-TB Penyuluh Pertanian

2) Penetapan THL-TB Penyuluh Pertanian

3) Penyaluran honorarium dan BOP THL-TB Penyuluh Pertanian

Sasaran : THL-TB Penyuluh Pertanian di 33 Provinsi

Waktu Pelaksanaan : Januari - Oktober 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker Pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.16. Apresiasi Cyber Extension (3 Regional)

Tujuan :

1) Mensosialisasikan sistim pengoperasian Cyber Extension;

2) Menyiapkan tenaga admin yang mampu mengoperasionalkan Cyber Extension;

Page 74: 1. pedum-bpsdmp2012

72

3) Menjelaskan tugas pokok dan fungsi petugas Administrator (Admin) Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

4) Menyelenggarakan apresiasi Cyber Extension admin level 3 dan 4, agar penyuluh di tingkat

Provinsi dan Kabupaten dapat ikut serta mengembangkan materi;

5) Mengembangkan Sistem Informasi yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat

bagi kelembagaan penyuluhan pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain

yang terkait;

6) Membuat system kelembagaan penyuluhan.

Output :

1) Dipahaminya system pengoperasian Cyber Extension oleh para calon Admin;

2) Tersedianya Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota;

3) Dipahaminya tugas dan tanggungjawab pengelola Cyber Extension di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota.

4) Tersedianya Sistem Informasi yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi

para pengguna baik pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait;

5) Tersedianya system kelembagaan penyuluhan

Mekanisme/Metode:

1) Apresiasi Cyber Extension

Sasaran : Petugas Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota

Waktu Pelaksanaan : Pebruari - Oktober 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.17. Apresiasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian

(SIMLUHTAN)

Tujuan :

1) Mengaplikasikan Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUH) dengan

fokus pada database ketenagaan dan kelembagaan petani;

2) Membangun integritas data ketenagaan dan kelembagaan petani yang mutakhir melalui

website Kementerian Pertanian.

Output :

1) Tersedianya tenaga terampil di provinsi dan kabupaten/kota yang mampu mengaplikasikan

SIMLUH khususnya dengan fokus pada data ketenagaan dan kelembagaan petani;

2) Terbangunnya integritas data ketenagaan dan kelembagaan tani yang mutakhir melalui

website Kementerian Pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Apresiasi SIMLUHTAN

Sasaran : Petugas Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota

Waktu Pelaksanaan : Februari – Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 75: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 73

4. Materi Penyuluhan Yang Dihasilkan

4.1. Pengembangan dan Penyusunan Materi Cyber Extension

Tujuan :

1) Mengembangkan sistem Informasi berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan

bermanfaat bagi penyuluh dan kelembagaan penyuluhan selaku pengambil keputusan,

pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait;

2) Menyediakan materi informasi pertanian yang dibutuhkan penyuluh, pelaku utama, pelaku

usaha dan masyarakat pertanian sesuai kebutuhan spesifik lokalita.

Output :

1) Tersedianya Sistem Informasi berbasis Web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan

bermanfaat bagi para pengguna baik pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak

lain yang terkait;

2) Tersedianya materi/informasi pertanian yang dibutuhkan pelaku utama dan pelaku usaha

serta masyarakat pertanian pada umumnya sesuai kebutuhan spesifik lokalita

Mekanisme/Metode:

1) Pengembangan Materi Cyber Extension

2) Fasilitasi Pengelolaan Cyber Extension

Sasaran : Bakorluh provinsi, Bapelluh kabupaten/kota, penyuluh pertanian dan masyarakat

pertanian

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.2. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Televisi

Tujuan :

1) Menambah wawasan dan pengetahuan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha,

serta pemangku kepentingan lainnya.

2) Meningkatkan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha dalam berusaha tani melalui

penerapan dari materi tayangan televisi.

Output :

1) Tersusunnya materi penyuluhan pertanian dalam bentuk film dokumenter

2) Tersirkannya 10 paket materi Penyuluhan Pertanian melalui siaran televisi nasional

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah dan pembahasan naskah siaran televisi

2) Produksi dan penayangan materi siaran

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat

Waktu Pelaksanaan : Maret - Agustus 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 76: 1. pedum-bpsdmp2012

74

4.3. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha,

petugas lainnya tentang informasi/inovasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang

mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012.

Output :

1) Tersedianya 24 naskah materi siaran radio tentang inovasi/informasi Peningkatan usaha

agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan

produktivitas padi tahun 2012.

2) Tersiarnya 24 materi tentang inovasi/informasi peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang

mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012

melalui siaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah

2) Produksi dan penyiaran melalui radio

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat

Waktu Pelaksanaan : Maret - November 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.4. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Cetak

Tujuan :

1) Tersusunya berbagai materi penyuluhan pertanian dalam bentuk liptan, brosur, leaflet dan

poster.

2) Mendukung kegiatan usaha agribsinis agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi

yang kuat dan mandiri, khususnya dalam rangka pengembangan usaha agribisnis pedesaan.

Output :

1) Terbit dan tersebarnya liptan, brosur, leaflet dan poster

2) Tersusunnya buku kerja bagi penyuluh pertanian

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah, pencetakan liptan, brosur, leaflet dan poster

2) Pencetakan liptan, brosur, leaflet dan poster

3) Pengiriman materi penyuluhan

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat

Waktu Pelaksanaan : Januari - Mei 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 77: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 75

4.5. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha,

petugas lainnya tentang informasi/inovasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang

mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012.

Output :

1) Tersedianya 24 naskah materi siaran radio tentang inovasi/informasi Peningkatan usaha

agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan

produktivitas padi tahun 2012.

2) Tersiarnya 24 materi tentang inovasi/informasi peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang

mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012

melalui siaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah

2) Produksi dan penyiaran melalui radio

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat

Waktu Pelaksanaan : Maret - November 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.6. Penerbitan Majalah Ekstensia

Tujuan :

1) Meningkatnya efektifitas dan kualitas pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh

para penyuluh pertanian lapangan, kontak tani dan penyuluh swakarsa.

2) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan penyuluh pertanian, kontak tani dan penyuluh

swakarsa dalam melaksanakan penyuluhan pertanian.

Output :

Tercetak dan tersebarnya majalah Ekstensia masing-masing 10.000 eksemplar sebanyak 2 edisi

kepada para penyuluh pertanian, kontak tani dan penyuluh swakarsa maupun swasta.

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah

2) Produksi dan pengiriman majalah

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat

Waktu Pelaksanaan : Maret – Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 78: 1. pedum-bpsdmp2012

76

4.7. Pencetakan Buku Saku Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

1) Menyedian bahan informasi teknis penyuluhan yang dibutuhkan oleh para penyuluh PNS dan

THL-TB Penyuluh Pertanian di lapangan.

2) Memberikan motivasi dan kepercayaan diri para penyuluh dalam memberikan penyuluhan

kepada pelaku utama.

Output :

1) Tersedianya bahan informasi teknis berupa buku saku dalam melakukan penyuluhan

pertanian di wilayah kerjanya.

2) Termotivasinya dan tumbuhnya kepercayaan diri para penyuluh dalam memfasilitasi pelaku

utama

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan

2) Produksi dan Pengiriman materi

Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, dan THL-TB PP

Waktu Pelaksanaan : Januari - Maret 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.8. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penguatan Kelembagaan

Petani dan Usahatani

Tujuan :

Terfasilitasinya pengembangan kelembagaan usahatani dan penumbuhan pos penyuluhan desa

oleh penyuluh dan petugas teknis lainnya sesuai dengan pedoman

Output :

Tersedianya pedoman pengembangan kelembagaan usahatani dan penumbuhan pos

penyuluhan desa

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah

2) Produksi dan pengiriman

Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya

Waktu Pelaksanaan : Maret – Juli 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.9. Penggandaan Materi Penyuluhan Provinsi dan Kab/Kota

Tujuan :

Memperbanyak materi penyuluhan, yang akan membantu pengembangan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian

Page 79: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 77

Output :

Tersedianya materi penyuluhan, yang akan membantu pengembangan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan materi

2) Penggandan materi

Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 28 Provinsi dan 319 Kab/Kota

4.10. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penyuluhan bagi Poktan

dan Gapoktan

Tujuan :

Memfasilitasi pengembangan kelembagaan poktan dan gapoktan dalam meningkatkan

kapasitanya melalui penyusunan pedoman

Output :

Tersedianya pedoman pengembangan kelembagaan poktan dan gapoktan

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan naskah

2) Produksi dan pengiriman

Sasaran : Poktan dan Gapoktan

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

4.11. Langganan Tabloid Pertanian

Tujuan :

Menyampaikan Informasi teknis pertanian penyuluhan pertanian dan kebijakan penyuluhan oleh

kementerian pertanian

Output :

Tersampaikan Informasi teknis penyuluhan pertanian dan kebijakan penyuluhan pertanian dari

kementerian pertanian

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan materi

2) Pencetakan

3) Pengiriman

Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya

Page 80: 1. pedum-bpsdmp2012

78

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

4.12. Pengawalan dan Pendampingan Sistem Informasi Penyuluhan

Tujuan :

1) Mengetahui tingkat penggunaan cyber extension di daerah;

2) Mengetahui tingkat kemampuan admin dalam mengoperasikan cyber extension;

3) Mengetahui penggunaan alat pengolah data,

Output :

1) Diketahuinya peningkatan penggunaan cyber extension di daerah;

2) Diketahuinya peningkatan kinerja admin cyber extension;

3) Diketahuinya penggunaan alat pengolah data cyber extension.

Mekanisme/Metode:

1) Pengawalan dan pendampingan

Sasaran : Sasaran yang akan dicapai dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan ini adalah

provinsi, kabupaten/kota, kecamatan penerima alat pengolah data cyber extension tahun 2010.

Waktu Pelaksanaan : Januari - September 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5. Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang dihasilkan

dan dikembangkan

5.1. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

1) Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Nasional Tahun 2013 berdasarkan hasil sintesa

program-program strategis dan prioritas unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian

dan program/kegiatan Organisasi Petani Tingkat Nasional Tahun 2013;

2) Menyediakan bahan rujukan/acuan bagi penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Provinsi Tahun 2013;

3) Menyediakan bahan rujukan/acuan bagi penyuluh pertanian di Pusat dalam menyusun

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluh Pertanian Tahun 2013.

Output :

1) Tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian Nasional Tahun 2013 berdasarkan hasil

sintesa program-program prioritas unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan

program/kegiatan Organisasi Petani Tingkat Nasional Tahun 2013;

2) Tersedianya bahan rujukan/acuan bagi penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Provinsi Tahun 2013;

3) Tersedianya bahan rujukan/acuan bagi penyuluh pertanian di Pusat dalam menyusun

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluh Pertanian Tahun 2013.

Mekanisme/Metode:

Page 81: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 79

1) Pertemuan dan pembahasan penyusunan programa

Sasaran : Penyuluh pertanian pusat

Waktu Pelaksanaan : Mei - Juni 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.2. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

Memberikan acuan standar bagi para penyelenggara penyuluhan di Pusat dan Daerah dalam

mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian melaui pedoman-pedoman.

Output :

1) Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Penyuluhan melalui Dana Dekonsentrasi/Tugas

Perbantuan;

2) Pedoman Umum Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan

Pertanian;

3) Pedoman Karya Tulis Ilmiah Penyuluh;

4) Pedoman RKT Pusat Penyuluhan Pertanian;

5) Pedoman pengelolaan honorarium dan BOP THL-TB Penyuluh Pertanian.

Mekanisme/Metode:

1) Pengumpulan bahan

2) Penerbitan dan pendistribusian pedoman

Sasaran : Bakorluh provinsi, Bapelluh kab/kota, penyuluh pertanian dan

instansi terkait

Waktu Pelaksanaan : Februari – Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.3. Penyusunan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyuluhan

Pertanian

Tujuan :

1) Menyusun program dan kegiatan penyuluhan pertanian di pusat tahun 2013 dan terciptanya

keselarasan penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan daerah.

2) Menyusun program dan kegiatan penyuluhan pertanian di daerah/dekonsentrasi tahun 2013

dan terciptanya keselarasan penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan pusat.

3) Menyusun kegiatan dan anggaran pusat dan daerah ke dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Kementerian/Lembaga/ RKA-KL tahun 2013

Output :

1) Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2012;

2) Tersusunnya Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Satker Pelaksana Dana

Dekonsentrasi lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di 33 provinsi.

Page 82: 1. pedum-bpsdmp2012

80

3) Tersusunnya Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Kerja Pusat Penyuluhan

Pertanian Tahun 2013 dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-

KL);

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan TOR, RAB, dan Logical Frame work kegiatan Pusat dan Daerah melalui Dana

Dekonsentrasi tahun 2013

2) Penyusunan Formula Dana Dekonsentrasi tahun 2013 dll

Sasaran : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Bakorluh/Dinas satker dana dekonsentrasi di

provinsi

Waktu Pelaksanaan : Januari – Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.4. Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi

Penyelenggaraan Dalam Rangka Pemantapan Sistem Penyuluhan

Pertanian

Tujuan :

1) Mensosialisasikan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2012 dan mengevaluasi

penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2011

2) Menggoordinasikan dan mensinergikan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2013 dan

mengevaluasi penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2012

Output :

1) Tersosialisasikannya rencana kegiatan dan anggaran tahun 2012 dan terevaluasinya

penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2011

2) Terjadinya koordinasi dan sinergitas rencana kegiatan dan anggaran tahun 2013 dan

terngevaluasi penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2012

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : 33 Bakorluh/Dinas satker dana dekonsentrasi di provinsi dan kabupatan/kota

Waktu Pelaksanaan : Maret – Oktober 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.5. Administrasi Kegiatan

Tujuan :

1) Memfasilitasi pengelolaan keuangan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian;

2) Memfasilitasi pengelolaan ketatausahaan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian;

3) Memfasilitasi pengelolaan administrasi kantor Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian;

4) Memfasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Pusat Pengembangan

Penyuluhan Pertanian.

Page 83: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 81

Output :

1) Terfasilitasinya pengelolaan keuangan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian;

2) Terfasilitasinya pengelolaan ketatausahaan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian;

3) Terfasilitasinya pengelolaan administrasi kantor dan kepegawaian Pusat Pengembangan

Penyuluhan Pertanian;

4) Terfasilitasinya pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Pusat Pengembangan

Penyuluhan Pertanian;

Mekanisme/Metode:

1) Pelaksanaan administrasi Pusluhtan dan satker dana dekonsentrasi provinsi serta pelaksana

di kab/kota

Sasaran : Pusat penyuluhan pertanian dan satker dana dekonsentrasi provinsi serta pelaksana

di kab/kota

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Provinsi pelaksana dana

dekonsntrasi lingkup Badan PPSDMP

5.6. Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

Menyamakan persepsi tentang penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik ditingkat pusat,

provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 dan aturan

pelaksanaannya sehingga terjadinya sinergitas antar kelembagaan penyuluhan

Output :

Terselenggaranya penyuluhan pertanian secara baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota

dan kecamatan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 dan aturan pelaksanaannya, serta terjadinya satu

kesatuan gerak langkah dalam memberdayakan pelaku utama

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

Sasaran : Pemerintah, pemerintah daerah

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.7. Kerjasama Pengembangan Penyuluhan Dalam dan Luar Negeri

Tujuan :

1) Memperkuat semangat kerjasama pembangunan pertanian berorientasi agribisnis antara

petani, pengusaha pertanian dan petugas dari negara-negara ASEAN;

2) Mewujudkan pertukaran ide dan informasi mengenai peluang usaha di bidang pertanian dan

teknologi, tenaga kerja, sarana produksi dan pemasaran;

3) Mempromosikan usaha-usaha pertanian dan membangun jaringan kerjasama usaha di

antara petani/organisasi petani yang memiliki kesamaan keterkaitan dan sasaran;

Page 84: 1. pedum-bpsdmp2012

82

4) Mewujudkan tukar menukar pengalaman terhadap berbagai budaya dan tradisi yang ada di

antara sesama anggota ASEAN;

Output :

1) petani, pengusaha pertanian dan petugas dari negara-negara ASEAN;

2) Terwujudnya pertukaran ide dan informasi mengenai peluang usaha di bidang pertanian dan

teknologi, tenaga kerja, sarana produksi dan pemasaran;

3) Terpromosikannya usaha-usaha pertanian dan membangun jaringan kerjasama usaha di

antara petani/organisasi petani yang memiliki kesamaan keterkaitan dan sasaran;

4) Terwujudnya saling tukar menukar pengalaman terhadap berbagai budaya dan tradisi yang

ada di antara sesama anggota ASEAN;

5) Terwujudnya kunjungan kerjasama luar negeri dalam rangka kunjungan dinas dan atau studi

banding.

Mekanisme/Metode:

1) Penetapan dan pengiriman petugas/penyuluh pertanian ke dalam dan luar negeri

Sasaran : Petugas dan Penyuluh pertanian

Waktu Pelaksanaan : Maret - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.8. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

1) Mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya penyuluhan pertanian

dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

2) Mengetahui tingkat kemajuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik yang sedang

berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan

yang diperlukan.

3) Memastikan penggunaan sumberdaya penyuluh pertanian secara efektif dan efisien.

4) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders dalam rangka penyempurnaan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

5) Mengukur pencapaian dampak kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan indikator yang

ditetapkan.

Output :

1) Diketahuinya tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya penyuluhan pertanian

dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

2) Diketahuinya tingkat kemajuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik yang sedang

berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan

yang diperlukan.

3) Dipastikannya penggunaan sumberdaya penyuluh pertanian secara efektif dan efisien.

4) Tersedianya umpan balik dari seluruh stakeholders dalam rangka penyempurnaan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian

5) Hasil pengukuran pencapaian dampak kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan

indikator yang di tetapkan

Page 85: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 83

Mekanisme/Metode:

1) Pembahasan Instrumen, kunjungan lapangan ke daerah

2) Penyusunan rekomendasi

Sasaran : Pusat Penyuluhan Pertanian dan satker dana dekonsentrasi provinis serta peelaksana

di kab/kota

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 satker pelaksana dana

dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

5.9. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)

Tujuan :

1) Mengetahui penggunaan dana alokasi khusus untuk kegiatan penyuluhan

2) Mengetahui pemanfaatan dana alokasi khusus yang sedang berjalan maupun telah selesai

sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan.

3) Memastikan kesesuaian penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Output :

1) Diketahuinya penggunaan dana alokasi khusus.

2) Diketahuinya pemanfaatan dana alokasi khusus yang sedang berjalan maupun telah selesai

sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan.

3) Dipastikannya kesesuaian penggunaan Dana Alokasi K husus (DAK).

Mekanisme/Metode:

1) Pembahasan Instrumen, kunjungan lapangan ke daerah

2) Penyusunan rekomendasi

Sasaran : Penyelenggara penyuluhan pertanian kab/kota di Indonesia

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.10. Penyelesaian Peraturan Presiden Tindak Lanjut UU No.16/2006

dan Peraturan-Peraturan Lainnya

Tujuan :

Mewujudkan sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang

holistik dan komprehensif

Output :

Terwujudnya sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang

holistik dan komprehensif

Mekanisme/Metode:

1) Rapat

Page 86: 1. pedum-bpsdmp2012

84

2) Penerbitan Perepres dan Permentan

Sasaran : Kementerian Terkait

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.11. Pengembangan Database Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

Mendapatkan data kelembagaan penyuluhan yang akurat berbasis teknologi di tingkat provinsi,

kabupaten/kota dan kecamatan agar dapat dipergunakan sebagai acuan perencanaan untuk

pengembangan kegiatan pembangunan pertanian.

Output :

Tersedianya data kelembagaan penyuluhan pertanian yang akurat dari seluruh Indonesia

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pengumpulan data

Sasaran : Kelembagaan penyuluhan pertanian di 33 Propinsi dan 497 Kabupaten/Kota seluruh

Indonesia.

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.12. Pengembangan Database Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Tujuan :

Menyediakan data Ketenagaan penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh

pertanian swadaya, dan THL-TB Penyuluh Pertanian yang akurat dan mutakhir.

Output :

Tersedianya data ketenagaan penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh

pertanian swadaya, dan THL-TB Penyuluh Pertanian secara berkala bagi perencanaan program

dan kegiatan penyuluhan.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pengumpulan data

Sasaran : penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh pertanian swadaya,

dan THL-TB Penyuluh Pertanian

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 87: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 85

5.13. Pengembangan Database Kelembagaan Petani

Tujuan :

Mengetahui data dan kondisi terakhir kelembagaan petani dan usahatani baik secara fisik

maupun aktivitasnya dari seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia

Output :

Tersedianya data base kelembagaan petani dan usahatani dari pelaku utama.

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan

2) Pengumpulan data

Sasaran : Kelembagaan petani dan usahatani

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

6. Kendaraan Bermotor

6.1. Mobil Unit Penyuluhan Pertanian dan Kendaraan Operasional

Roda 2 bagi Penyuluh Pertanian

Tujuan :

1) Meningkatkan motivasi dan kinerja para penyuluh pertanian di lapangan

2) Mengoptimalkan pembinaan poktan dan gapoktan oleh penyuluh pertanian

3) Membantu penyebaran informasi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku

usaha

Output :

1) Tersedianya sarana operasional bagi penyuluh pertanian

2) Optimalnya pembinaan poktan dan gapoktan oleh para penyuluh pertanian

3) Tersebarnya informasi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha

Mekanisme/Metode:

1) Lelang

2) Pengiriman barang

Sasaran : Penyuluh, petani dan kelembagaan penyuluhan pertanian yang membentuk

kelembagaan sesuai UU No. 16/2006 yang ditetapkan oleh PERDA

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Page 88: 1. pedum-bpsdmp2012

86

7. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

7.1. Pengadaan Alat Multimedia

Tujuan :

Meningkatkan kualitas kinerja staf pusat penyuluhan pertanian dalam menyeselaikan kegiatan-

kegiatannya dengan menggunakan alat multi media

Output :

Tersedianya perlengkapan multimedia dalam mendukung kegiatan-kegaiatn puluhtan dan

meningkatkan pengembangan sumber daya manusia pertanian berbasis teknologi

Mekanisme/Metode:

1) Pengadaan barang

Sasaran : Staf penyuluhan pertanian pusat

Waktu Pelaksanaan : Pebruari-Maret 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

8. Penguatan Sistem Penyuluhan yang Berorientasi pada Kebutuhan Petani (FEATI)

8.1. Asistensi Pengembangan Kelembagaan Formal Ekonomi (Koperasi dan BUMP) Tingkat Kabupaten

Tujuan: Memfasilitasi penyuluh untuk dapat membina kelompok pembelajaran FMA dalam

penumbuhan/pengembangan kelembagaan ekonomi petani (korporasi dan BUMP).

Output: Terbentuknya/ berkembangnya asosiasi/ korporasi yang berorientasi agribisnis.

Mekanisme/ Metode:

1) Identifikasi kelompok pembelajaran FMA yang telah membangun jejaring usaha di tingkat

kabupaten;

2) Fasilitasi, pertemuan dan pembinaan penumbuhan/ pengembangan kelembagaan ekonomi

petani;

3) Fasilitasi pembuatan akte notaris bagi kelembagaan ekonomi petani yang baru terbentuk.

Sasaran:

1) Penyuluh Pertanian yang tergabung dalam Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP)

Kabupaten;

2) FMA yang telah membangun jejaring usaha di tingkat kabupaten.

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d November 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi.

8.2. Penyusunan Proposal FMA Berorientasi agribisnis

Tujuan:

1) Menetapkan prioritas kegiatan yang diusulkan untuk memperoleh dana FMA;

Page 89: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 87

2) Menyusun dan mengajukan proposal pendanaan FMA ke Satker Kabupaten.

Output: Proposal FMA untuk memperoleh dana.

Mekanisme/ Metode:

1) Workshop Penyusunan proposal;

2) Pengajuan proposal ke Satker kabupaten.

Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Juli 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.3. Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP)

Tujuan: Memfasilitasi dan mengawal proses pengembangan organisasi petani berorientasi

agribisnis.

Output: Meningkatkan kapasitas manajemen dan organisasi kelompok pembelajaran FMA.

Mekanisme/ Metode:

1) Sosialisasi program/ kegiatan 2011;

2) Fasilitasi Penyusunan Perencanaan FMA dan programa desa;

3) Kunjungan dan pendampingan oleh Penyuluh/anggota TPL/ TPOP dan Penyuluh Swadaya.

Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.4. Bantuan Sosial Bagi UP-FMA

Tujuan: memberikan bantuan untuk peningkatan pembelajaran agribisnis bagi petani peserta

FMA.

Output:

1) Terselenggaranya proses pembelajaran agribisnis bagi petani;

2) Peningkatan ketrampilan petani di bidang agribisnis.

Mekanisme/ Metode:

1) Pelaksanaan Pembelajaran/ praktek usaha agribisnis;

2) Penyusunan dokumen hasil pembelajaran dan rencana pengembangan usaha.

Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Jan s.d November 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

Page 90: 1. pedum-bpsdmp2012

88

8.5. Fasilitasi bagi Organisasi Berprestasi Dalam Membangun Kemitraan Usaha

Tujuan: Memfasilitasi kelompok pembelajaran FMA dalam pengurusan administrasi kemitraan

usaha dan dukungan permodalan, serta pengurusan aspek legal formal.

Output: Terselesaikannya pengurusan administrasi kemitraan usaha dan dukungan

permodalan, serta pembentukan badan hukum bagi kelompok pembelajaran FMA berprestasi.

Mekanisme/ Metode:

1) Identifikasi kelompok sasaran;

2) Fasilitasi dan pembinaan;

3) Penyelesaian administrasi kemitraan usaha, dukungan permodalan dan pembentukan badan

hukum bagi kelompok sasaran.

Sasaran: Kelompok pembelajaran FMA yang berhasil dalam mengembangkan kelembagaannya

dan terpilih sebagai organisasi petani yang telah ditingkatkan kualitas FMAnya (scaling up).

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Agustus 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.6. Apresiasi Gerakan Tindakan Anti Korupsi

Tujuan:

1) Menyusun materi publikasi anti korupsi;

2) Memberikan pemahaman publik terhadap tindakan anti korupsi dalam pelaksanaan program

P3TIP/FEATI.

Output:

1) Tersedianya publikasi tentang rencana aksi anti korupsi dalam pelaksanaan program

P3TIP/FEATI;

2) Tindakan anti korupsi dalam pelaksanaan program P3TIP/FEATI.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan materi anti korupsi;

2) Pencetakan media anti korupsi;

3) Deseminasi anti korupsi.

Sasaran: Aparat pemerintah, LSM, Perguruan tinggi dan Petani di Desa Lokasi FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Oktober 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: CPMU-FEATI Pusat dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.7. Apresiasi Implementasi Peningkatan Skala FMA

Tujuan: Meningkatkan kemampuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator Penyuluh

dalam memfasilitasi peningkatan skala usaha FMA (scaling up) berorientasi agribisnis.

Output:

1) Terjadinya kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanaan Scaling Up FMA

berorientasi Agribisnis;

Page 91: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 89

2) Dokumen rencana kegiatan fasilitasi scaling up.

Mekanisme/ Metode:

1) Identifikasi kelompok pembelajaran yang akan ditingkatkan skala usahanya;

2) Pertemuan pembekalan;

3) Penyusunan dokumen rencana kegiatan.

Sasaran:

1) Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator Penyuluh fasilitator peningkatan skala

usaha FMA (scaling up) berorientasi agribisnis;

2) Pengelola P3TIP Kabupaten, Organisasi Petani (Asosiasi/ Gapoktan/ Kelompoktani/ UP-

FMA yang akan melaksanaan scaling up).

Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Sept 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi.

8.8. Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Lokasi BPP

Tujuan: Meningkatkan kemampuan TPL dalam pengembangan agribisnis dan penerapan

inovasi teknologi spesifik lokalita kepada petani.

Output:

1) Dokumen perencanaan peningkatan kapasitas penyuluh di lokasi BPP;

2) Penerapan teknologi spesifik lokasi;

3) Dokumen rencana peningkatan kapasitas penyuluh di lokasi BPP.

Mekanisme/ Metode:

1) Identifikasi masalah dan potensi pengembangan agribisnis kelompok pembelajaran FMA dan

analisa senjang kemampuan fasilitasi penyuluh;

2) Pelaksanaan pelatihan untuk peningkatan kapasitas penyuluh;

3) Lokakarya evaluasi dan perumusan rencana tindak lanjut.

Sasaran: Penyuluh pendamping yang tergabung dalam Tim Penyuluh Lapangan(TPL).

Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten

8.9. Pameran Pertanian

Tujuan:

Mempromosikan kegiatan dan hasil pembelajaran petani peserta pembelajaran FMA kepada

masyarakat di kabupaten

Output:

Adopsi hasil pembelajaran petani peserta pembelajaran FMA oleh masyarakat di kabupaten/kota

Mekanisme/ Metode: pameran

Sasaran: Petani/ masyarakat di desa lokasi FEATI

Waktu Pelaksanaan: Mei 2012

Page 92: 1. pedum-bpsdmp2012

90

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten

8.10. Perencanaan dan Evaluasi Program

Tujuan:

1) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran FEATI tahun 2012;

2) Mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan berdasarkan komponen dan katagori kegiatan

FEATI dari tahun 2007 – 2011.

Output:

1) Rencana kegiatan dan anggaran FEATI tahun 2012 dalam bentuk TOR, RAB dan draft

RKAKL tahun 2012;

2) Rekomendasi penyempurnaan pelaksanaan kegiatan FEATI.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan dan Rapat.

Sasaran: 86 Satker FEATI (18 Prov, 68 Kab).

Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Agustus dan September 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.11. Pertemuan Konsultasi Program (SC dan Tim Teknis)

Tujuan: Mengevaluasi perkembangan pelaksanaan, mengkaji permasalahan serta memberi

rekomendasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi FEATI.

Output:

1) Termonitornya perkembangan dan permasalahan FEATI Project oleh Steering Committee

dan Tim Teknis FEATI;

2) Dokumen rekomendasi pemecahan masalah dan perbaikan pelaksanaan kegiatan FEATI.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan;

2) Tindak lanjut rekomendasi.

Sasaran/ peserta : Anggota tim pengarah dan tim teknis, BBP2TP, Pusdatin, Konsultan dan

pengelola FEATI Pusat/ CPMU- FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Juni, Okt, dan Des 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.12. Pertemuan Pimpinan Kelembagaan Tingkat Nasional

Tujuan: Merumuskan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan masalah dalam rangka

pelaksanaan P3TIP/FEATI.

Output:

1) Kesamaan persepsi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Nasional;

2) Rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan FEATI.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan;

Page 93: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 91

2) Perumusan rekomendasi tindak lanjut.

Sasaran: Pimpinan kelembagaan dari lokasi 86 Satker FEATI (18 Prov, 68 Kab).

Waktu Pelaksanaan: Juni 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.13. Pertemuan Konsolidasi Audit

Tujuan:

1) Mengkonsolidasikan laporan triwulan keuangan, pengadaan barang, Monev, Teknis dari

Provinsi, BPTP dan Kabupaten;

2) Meningkatkan kualitas pelaksana FEATI untuk memperbaiki kinerja pelaksana di Provinsi,

BPTP dan Kabupaten;

3) Menyusun laporan IFR dari seluruh lokasi FEATI.

Output:

1) Dokumen hasil konsolidasi audit FEATI;

2) Dokumen rekomendasi tindak lanjut pelaksanaan dan perbaikan kegiatan tiga bulan

berikutnya;

3) Laporan IFR tentang keuangan, monev, pengadaan barang dan teknis kegiatan untuk

disampaikan ke Bank Dunia.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan konsolidasi;

2) Penyusunan rekomendasi tindak lanjut;

3) Kesepakatan pelaksanaan rekomendasi.

Sasaran/ peserta : Pejabat Pembuat Komitmen, Financial Officer, Teknikal Officer, Procurement

Officer, Monitoring and evaluation officer, dan Bendahara dari 86 Satker FEATI (18 Prov, 68

Kab) 18 BPTP, dan Pusdatin.

Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Agustus dan November 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: CPMU-FEATI Pusat, PPMU-FEATI Provinsi, DPIU-FEATI

Kabupaten.

8.14. Pemberian Penghargaan bagi UP-FMA terbaik Tingkat Nasional

Tujuan: Memberikan motivasi bagi pengelola UP-FMA untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya

Output: Pemberian penghargaan bagi 68 FMA terbaik

Mekanisme/ Metode:

1) Penyiapan instrumen;

2) Penilaian berjenjang;

3) Verifikasi hasil penilaian provinsi;

4) Penetapan UP-FMA, Penyuluh dan Pendamping terbaik

5) Pemberian Penghargaan.

Page 94: 1. pedum-bpsdmp2012

92

Sasaran: 68 Desa/UP-FMA terbaik di 68 Kab. Lokasi FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Juni - Agustus 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.15. Pembinaan Keuangan, Monitoring dan Evaluasi, Teknis Bidang Pemberdayaan serta Pengadaan Barang dan Jasa

Tujuan:

1) Mengidentifikasi permasalahan lapangan, anatara lain pengelolaan keuangan, teknis,

pengadaan barang dan jasa di daerah;

2) Memberikan bimbingan dan meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab pengelola

FEATI daerah dalam melaksanakan tugasnya.

Output:

1) Teridentifikasinya permasalahan lapangan;

2) Peningkatan kemampuan dan tanggung jawab pengelola FEATI daerah dalam

melaksanakan tugasnya.

Mekanisme/ Metode:

1) Kunjungan lapangan;

2) Pembinaan petugas.

Sasaran: 708 orang pengelola FEATI (PPK, Bendahara, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa,

Petugas Monev, Petugas Teknis FO dan PO, Pengurus FMA, dan Staf Pengelola FEATI).

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian, Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian (Bagian Keuangan dan Perlengkapan), dan CPMU-FEATI

Pusat.

8.16. Supervisi Bank Dunia

Tujuan: Mendampingi Tim Bak Dunia dalam melaksanakan supervisi ke daerah ( Provinsi,

BPTP, Kabupaten dan desa lokasi FEATI).

Output: Terfasilitasi tim bank dunia dalam melaksanakan supervisi ke daerah.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan;

2) Kunjungan lapangan;

3) pembahasan rekomendasi.

Sasaran: 30 Kabupaten lokasi FEATI terpilih.

Waktu Pelaksanaan: Juli dan Okt 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian, CPMU-FEATI Pusat dan instansi

terkait.

Page 95: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 93

8.17. Workshop Keberlanjutan Program FEATI

Tujuan: Merumuskan strategi keberlanjutan program FEATI

Output:

1) Dokumen strategi keberlanjutan pelaksanaan program FEATI;

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan Pembahasan;

2) Kesepakatan pelaksanaan keberlanjutan program FEATI.

Sasaran/ peserta : Wakil Pemerintah Indonesia, Bank Dunia dan Pemerintah Daerah.

Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,

Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Bank Dunia.

8.18. Evaluasi Dampak Program FEATI

Tujuan: Mengevaluasi dampak pelaksanaan kegiatan program FEATI di provinsi dan kabupaten.

Output:

1) Dokumen evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan FEATI di provinsi dan kabupaten;

2) Dokumen rekomendasi tindak lanjut.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan dokumen pelelangan;

2) Proses lelang;

3) Penetapan pemenang;

4) Pelaksanaan evaluasi dampak oleh pihak ketiga;

5) Pembahasan hasil evaluasi dan rekomendasi.

Sasaran: Lokasi FEATI di Provinsi dan Kabupaten.

Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Agustus 2012.

Penanggung jawab : Pusat Penyuluhan Pertanian dan FEATI Pusat.

8.19. Penyusunan dan Perbanyakan Dokumen Keberhasilan FEATI

Tujuan: Mendokumentasikan dan menyebarluaskan keberhasilan petani dalam mengelola

usahatani setelah mengikuti proses pembelajaran FMA.

Output: Film semi dokumenter hasil pembelajaran FMA.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan naskah;

2) Penetapan lokasi;

3) pembuatan produksi film semi dokumenter;

4) Penanyangan film semi dokumenter.

Sasaran: FMA yang berhasil/terbaik.

Page 96: 1. pedum-bpsdmp2012

94

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.20. Pengadaan Konsultan

Tujuan: Menyediakan tenaga pendamping pelaksanaan FEATI di Pusat dan Daerah.

Output: Tersediannya 10 orang konsultan FEATI pusat dan 68 konsultan FEATI daerah.

Mekanisme/ Metode: Pelaksanaan 9 kontrak lanjutan/Andendum dan 2 kontrak baru.

Sasaran: CPMU-FEATI Pusat dan DMIU-FEATI Kabupaten.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.21. Review akhir Pelaksanaan Program

Tujuan: Mereview kegiatan yang telah dilaksanakan di provinsi dan kabupaten sesuai dengan

PAD.

Output: Pencapaian Indikator sesuai AD.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan instrumen;

2) Pertemuan;

3) Kunjungan lapangan;

4) Penyusunan dokumen pencapaian indikator.

Sasaran: Pelaksanaan FEATI Provinsi dan Kabupaten.

Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d Nopember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.22. Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan

Tujuan: Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan administrasi dan pelaporan FEATI secara tertib

dan akurat.

Output: Dokumen administrasi dan pelaporan.

Mekanisme/ Metode:

1) Pelaksanaan administrasi dan penataan arsip;

2) Penyusunan laporan.

Sasaran: Pengelola administrasi dan pelaporan FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penanggung jawab : PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.23. Pembinaan Pengelolaan Keuangan UP-FMA

Tujuan: Membina pengelolaan keuangan dana FMA.

Page 97: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 95

Output: Pengelolaan keuangan dilaksanakan dengan tertib dan akuntabel.

Mekanisme/ Metode: Kunjungan dan Bimbingan.

Sasaran: Bendahara dan Pengurus UP FMA.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.24. Pembinaan Monitoring dan Evaluasi UP-FMA

Tujuan: Membina pengurus UP FMA dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

FMA.

Output: Laporan monitoring dan evaluasi kegiatan FMA.

Mekanisme/ Metode: Kunjungan dan Bimbingan.

Sasaran: Pengurus UP FMA.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.25. Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten

Tujuan: Menilai kesesuaian proposal FMA yang diajukan oleh UP-FMA.

Output: Proposal yang siap untuk menerima dana hibah FMA.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan;

2) Kunjungan dan Bimbingan;

Sasaran: UP-FMA.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Juli 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.26. Penyusunan Laporan SAI

Tujuan: Memfasilatasi pembuatan laporan semesteran keuangan dan pengadaan barang dan

jasa.

Output: Laporan SAI.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan.

Sasaran: Pengelola keuangan dan pengadaan barang dan jasa di lokasi FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012.

Penanggung jawab: DPIU-FEATI Kabupaten.

Page 98: 1. pedum-bpsdmp2012

96

8.27. Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP

Tujuan: Mengevaluasi pelaksanaan FMA.

Output: Dokumen evaluasi pelaksanaan FMA.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan koordinasi;

2) Penyusunan dokumen evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut.

Sasaran: pengurus FMA, Penyuluh dan Koordinator BPP.

Waktu Pelaksanaan: Juni dan Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.28. Pertemuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP

Tujuan: Merumuskan upaya peningkatan kualitas pendampingan dan pembinaan dalam

pembelajaran FMA berorientasi agribisnis.

Output: Dokumen rencana pengembangan kegiatan FMA.

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan koordinasi;

2) Penyusunan rencana tindak lanjut.

Sasaran: TPL dan Koordinator BPP di kabupaten lokasi FEATI.

Waktu Pelaksanaan: Maret dan November 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

Page 99: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 97

VI. PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN

1. Diklat Pertanian bagi Aparatur Diklat Aparatur untuk meningkatkan kompetensi kerja dalam upaya pengembangan karir PNS

dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 dan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman

Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur sebagai berikut:

1.1. Diklat Prajabatan

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan,

kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan

negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya.

Output: 960 orang golongan III, 390 orang golongan I dan II.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Prajabatan mengacu pada Pedoman Diklat

Prajabatan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai instansi

Pembina Pelatihan Aparatur.

Sasaran: Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil pengangkatan pada tahun 2011.

Waktu Pelaksanaan

Diklat Prajabatan golongan III dilaksanakan selama 24 hari sedangkan pelatihan prajabataban

golongan I dan II dilaksanakan selama 19 hari.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Prajabatan adalah Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi yaitu

Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) – Ciawi Bogor.

1.2. Diklat Dalam Jabatan

1.2.1. Diklat Kepemimpinan

Tujuan

Untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai

dengan jenjang jabatan struktural

Output: 60 orang pejabat struktural eselon III dan 60 orang pejabat eselon IV

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV mengacu

pada Pedoman Diklat Prajabatan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara

(LAN) sebagai instansi Pembina Diklat Aparatur

Sasaran

Pegawai Negeri Sipil yang akan atau telah menduduki Jabatan Struktural Eselon III dan Eselon

IV

Page 100: 1. pedum-bpsdmp2012

98

Waktu Pelaksanaan

Pelatihan Kepemimpinan tingkat III 44 hari dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat IV 36 hari

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Kepemimpinan adalah Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi yaitu

Pusat Pelatihan Manajemen dan Kempimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor

1.2.2. Diklat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian

Diklat Fungsional RIHP untuk meningkatkan kompetensi kerja dalam upaya pengembangan karir

pejabat fungsional RIHP dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor

33/Permentan/OT.160/6/2009 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun

2012 sebagai berikut:

1.2.2.1. Diklat Fungsional bagi Penyuluh

Tujuan

1) Membangun landasan bagi penyelenggara untuk melaksanakan diklat fungsional Penyuluh

Pertanian;

2) Menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan

kerja Penyuluh Pertanian;

3) Meningkatkan kompetensi dalam pelaksanaan pekerjaan bagi Penyuluh Pertanian;

4) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sebagai Penyuluh Pertanian;

5) Meningkatkan profesionalisme Penyuluh Pertanian.

Output: 1710 orang Fungsional Penyuluh Pertanian

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian

mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor :

5/PER/KP.430/J/1/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012

Sasaran

1) PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Penyuluh Pertanian

2) PNS dari jabatan lain yang akan menduduki jabatan fungsional Penyuluh Pertanian

3) Berpendidikan SLTA dan Diploma III untuk pejabat Fungsional PP Terampil, Sarjana (S1)/

Diploma IV untuk PP Ahli di Bidang Pertanian

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Terampil 120 jam berlatih

2) Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Ahli 150 jam berlatih

3) Diklat Alih Kelompok Penyuluh Pertanian 120 jam berlatih

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Fungsional yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang,

BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan

(BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai

Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

Page 101: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 99

1.2.2.2. Diklat bagi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

Tujuan

1) Memberikan landasan pemahaman kepada calon dan atau pemangku jabatan fungsional

POPT Terampil dan Ahli;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja

dan tata hubungan kerja bagi pejabat fungsional POPT;

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi bagi pejabat fungsional POPT;

4) Meningkatkan kompetensi POPT Terampil sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai

POPT Ahli.

Output: 488 orang Fungsional POPT

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional POPT mengacu pada Peraturan

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 66/Per/KP.430/J/7/09 yang akan

disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012.

Sasaran

1) Sasaran Diklat Dasar adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan atau telah diangkat

menjadi Pejabat Fungsional POPT yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal SLTA-IPA

atau SMK dibidang pertanian untuk POPT Terampil sedangkan minimal Sarjana/Diploma IV

di bidang pertanian Jurusan/Program Studi Ilmu Hama Penyakit atau Proteksi Tumbuhan

atau Perlindungan Tanaman/Biologi Tumbuhan untuk POPT Ahli;

2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional POTP Terampil ke POPT Ahli.

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Fungsional POPT Terampil dilaksanakan selama 150 jam diklat (@ 45 menit);

2) Diklat Dasar Fungsional POPT Ahli dilaksanakan selama 200 jam diklat (@ 45 menit);

3) Diklat Alih Kelompok bagi POPT dilaksanakan selama 150 jam diklat (@ 45 menit).

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara pelatihan Fungsional POPT yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.2.3. Diklat bagi Pengawas Benih Tanaman (PBT)

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Pejabat Fungsional PBT;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja

dan tata hubungan kerja Pejabat Fungsional PBT;

3) Memberikan wawasan berpikir dan bertindak secara komperhensip bagi PBT.

Output: 270 orang Fungsional PBT

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional PBT mengacu pada Peraturan Kepala

Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 43/Per/KP.430/J/5/10 yang akan disempunakan

sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012.

Page 102: 1. pedum-bpsdmp2012

100

Sasaran

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional PBT,

memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Pertanian dan Diploma III bidang Pertanian

untuk PBT Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana/Diploma IV bidang

pertanian untuk PBT Ahli;

2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional PBT Terampil ke PBT Ahli.

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Terampil dilaksanakan selama 120 jam

Diklat (@ 45 menit);

2) Diklat Dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Ahli dilaksanakan selama 168 jam Diklat

(@ 45 menit);

3) Diklat Alih Kelompok bagi Pengawas Benih Tanaman dilaksanakan selama 120 jam Diklat

(@ 45 menit).

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara pelatihan Fungsional PBT yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.2.4. Diklat bagi Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak)

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Wasbitnak;

2) Meningkatkan kompetensi kerja pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi tata kerja dan tata

hubungan kerja Pengawas Bibit Ternak;

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Wasbitnak .

Output: 180 orang Fungsional Wasbitnak

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Wasbitnak mengacu pada Peraturan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 40/Per/KP.430/J/1/10

yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012

Sasaran

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional

Wasbitnak memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan, dan Diploma III

bidang Peternakan untuk Wasbitnak Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal

Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk Wasbitnak Ahli;

2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional Wasbitnak Terampil ke Wasbitnak

Ahli.

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Fungsional Wasbitnak Terampil dilaksanakan selama 120 jam diklat (@ 45

menit);

2) Diklat Dasar Fungsional Wasbitnak Ahli dilaksanakan selama 168 jam diklat (@ 45 menit);

3) Diklat Alih Kelompok bagi Pengawas Bibit Ternak dilaksanakan selama 120 jam diklat (@ 45

menit).

Page 103: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 101

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Fungsional Wasbitnak yaitu Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)

Batu, BBPP Kupang dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara

1.2.2.5. Diklat bagi Medik Veteriner

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Medik Veteriner;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja

dan tata hubungan kerja Medik Veteriner;

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pejabat fungsional Medik Veteriner

Output: 30 orang Fungsional Medik Veteriner

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional Medik Veteriner mengacu pada

Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 52/Per/SM.100/J/5/10 yang

akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012

Sasaran

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Medik

Veteriner memiliki kualifikasi pendidikan minimal Dokter Hewan

Waktu Pelaksanaan

Diklat Dasar Fungsional Medik Veteriner dilaksanakan selama 100 jam pelatihan @ 45 menit)

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara diklat Fungsional Medik Veteriner adalah lembaga diklat pemerintah yaitu Balai

Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara.

1.2.2.6. Diklat bagi Paramedik Veteriner

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Tenaga Paramedik Veteriner;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja

dan tata hubungan kerja Tenaga Paramedik Veteriner

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai Tenaga Paramedik Veteriner.

Output: 60 orang Fungsional Paramedik Veteriner

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Paramedik Medik Veteriner mengacu pada

Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 51/Per/SM.100/J/5/10 yang

akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012

Sasaran

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Paramedik

Veteriner memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan atau Kesehatan Hewan

Page 104: 1. pedum-bpsdmp2012

102

Waktu Pelaksanaan

Diklat Dasar Fungsional Paramedik Veteriner dilaksanakan selama 120 jam pelatihan (@ 45

menit).

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara diklat Fungsional Paramedik Veteriner yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Hewan Cinagara dan Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang.

1.2.2.7. Pelatihan bagi Pengawas Mutu Pakan (Wastukan)

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Pengawas Mutu Pakan;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja,

dan tata hubungan kerja Pengawas Mutu Pakan;

3) Meningkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai Pengawas Mutu Pakan;

Output: 195 orang Fungsional Wastukan

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Pengawas Mutu Pakan mengacu pada

Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 39/Per/KP. 430/J/4/10 yang

akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012

Sasaran

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional

Wastukan memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan dan Diploma III

bidang Peternakan untuk Wastukan Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal

Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk Wastukan Ahli;

2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional Wastukan Terampil ke Wastukan

Ahli.

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Pengawas Mutu Pakan Terampil dilaksanakan selama 120 jam pelatihan (@45

menit)

2) Diklat Dasar Pengawas Mutu Pakan Ahli dilaksanakan selama 150 jam pelatihan (@45

menit)

3) Diklat Alih Kelompok Pengawas Mutu Pakan dilaksanakan selama 130 jam pelatihan (@45

menit)

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Fungsional Wastukan adalah Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan

Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan BBPP Kupang.

1.2.2.8. Pelatihan bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP)

Tujuan

1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Fungsional Pengawas Mutu Hasil

Pertanian;

2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja

dan tata hubungan kerja pejabat Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian;

Page 105: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 103

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Pejabat Fungsional Pengawas

Mutu Hasil Pertanian.

Output: 62 orang Fungsional PMHP.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian mengacu

pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 134/PER/KP.

430/J/11/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012.

Sasaran

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional PMHP

memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan dan Diploma III bidang

Peternakan untuk PMHP Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal

Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk PMHP Ahli;

2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional PMHP Terampil ke PMHP Ahli.

Waktu Pelaksanaan

1) Diklat Dasar Fungsional PMHP Terampil dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit);

2) Diklat Dasar Fungsional PMHP Ahli dilaksanakan selama 168 jam Diklat (@ 45 menit);

3) Diklat Alih Kelompok bagi PMHP dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit).

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Fungsional PMHP yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang dan BBPP Ketindan.

1.2.3. Diklat Teknis Pertanian

Berdasarkan Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, diklat teknis diperuntukan

untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas bagi

PNS (aparatur). Diklat Teknis pertanian dilaksanakan untuk memenuhi standar kompetensi

kerja aparatur melalui prinsip pelatihan berbasis kompetensi kerja (Competency Based Training).

1.2.3.1. Diklat Teknis Agribisnis Padi

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis padi dalam upaya

meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian di wilayah pengembangan produksi padi

khususnya di wilayah Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

Output: 1.220 orang Fungsional Penyuluh Pertanian

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Padi mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat

Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi padi, khususnya di wilayah

P2BN.

Page 106: 1. pedum-bpsdmp2012

104

Waktu Pelaksanaan

Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Padi yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi, BPP Lampung dan UPTD Pelatihan Pertanian Propinsi.

1.2.3.2. Diklat Teknis Agribisnis Jagung

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Jagung dalam upaya

meningkatkan kompetensi kerja Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Jagung.

Output: 540 orang Fungsional Penyuluh Pertanian

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Jagung mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat

Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11.

Sasaran

Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Jagung.

Waktu Pelaksanaan

Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Jagung yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi.

1.2.3.3. Diklat Teknis Agribisnis Kedele

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Kedele dalam upaya meningkatkan

kompetensi kerja penyuluh pertanian di wilayah pengembangan produksi Kedele

Output: 450 orang Fungsional Penyuluh Pertanian

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Kedele mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat

Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Kedele.

Waktu Pelaksanaan

Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Page 107: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 105

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Kedele yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian

Jambi (BPP), BPP Lampung dan UPTD Diklat Pertanian Provinsi.

1.2.3.4. Pelatihan Teknis Agribisnis Peternakan Agribisnis Sapi Potong

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Peternakan Sapi Potong

dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh peternakan di wilayah pengembangan

agribisnis Sapi Potong.

Output: 565 orang Fungsional Penyuluh Peternakan.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Teknis Agribisnis Peternakan Sapi Potong

Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Sapi Potong Nomor 11/Per/KP.430/J/2/11

Sasaran

Penyuluh Peternakan dan Petugas di wilayah pengembangan agribisnis Peternakan Sapi

Potong.

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Agribisnis Sapi Potong dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan

setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Sapi Potong yaitu Balai Besar Kesehatan Hewan

(BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang dan

beberapa UPTD Diklat Pertanian Propinsi.

1.2.3.5. Diklat Teknis Agribisnis Tebu

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas perkebunan di wilayah pengembangan

produksi Tebu.

Output: 150 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Perkebunan/Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis

Agribisnis Tebu Nomor : 53/Per/KP.430/J/3/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Perkebunan/Pertanian.

Waktu Pelaksanaan: Diklat Teknis Agribisnis Tebu dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@

45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Page 108: 1. pedum-bpsdmp2012

106

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Tebu yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.3.6. Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas perkebunan di wilayah pengembangan

produksi perkebunan.

Output: 750 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Perkebunan/Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis

Agribisnis Perkebunan (Kakao/Karet/Kelapa Sawit) Nomor : 68/Per/KP.430/J/4/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Perkebunan/Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan

setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP

Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan

beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi

1.2.3.7. Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas hortikultura di wilayah pengembangan

produksi hortikultura.

Output: 1.350 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Hortikultura/Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis

Agribisnis Hortikultura Nomor : 101/Per/KP.430/J/5/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Hortikultura/Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan

setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP

Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan

beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi

Page 109: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 107

1.2.3.8. Diklat Teknis Agribisnis Peternakan

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas peternakan di wilayah pengembangan

produksi peternakan.

Output: 1.740 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Peternakan.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis

Agribisnis Peternakan Nomor : 67/Per/KP.430/J/4/11.

Sasaran: Penyuluh Peternakan/Petugas Peternakan

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Agribisnis Peternakan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan

setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Peternakan yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Hewan Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang dan beberapa

UPTD Diklat Pertanian Provinsi

1.2.3.9. Pelatihan Diversifikasi Pangan

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya diversifikasi pangan yang mempunyai tujuan utama adalah mengurangi ketergantungan

masyarakat terhadap konsumsi pangan beras.

Output: 330 Orang Fungsional Penyuluh /Petugas Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Diversifikasi Pangan mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan Teknis Diversifikasi Pangan Nomor : 27/Per/KP.430/2/1/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Diversifikasi Pangan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan

setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Deversifikasi Pangan yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan

(BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP

Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang,

Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian

Provinsi

Page 110: 1. pedum-bpsdmp2012

108

1.2.3.10. Diklat Teknis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas dalam membantu

petani/peternak/pekebun untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.

Output: 210 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat

Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Nomor : 117/Per/KP.460/J/06/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Diklat Teknis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing dilaksanakan selama 56 jam pelatihan

(@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing yaitu Balai

Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan

Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung

dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi

1.2.3.11. Diklat Sertifikasi Penyuluh

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian dalam upaya

menyiapkan penyuluh pertanian menjadi profesional untuk meningkatkan kompetensi kerjanya.

Output: 1.400 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Sertifikasi

Profesi Penyuluh Pertanian Nomor : 65/Per/KP.460/J/05/11.

Sasaran: Penyuluh Pertanian Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45

menit) dan setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP

Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu,

BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung

Page 111: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 109

1.2.3.12. Diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh/petugas pertanian dalam

upaya menyiapkan penyuluh/petugas pertanian dengan meningkatkan kompetensi kerjanya

untuk membantu petani/ peternak/pekebun dalam menghadapi perubahan iklim.

Output: 540 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh/petugas Pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis

Antisipasi Adaptasi dan Mitigasi Prubahan Ikim Nomor : 12/Per/KP.430/J/1/11.

Sasaran: Penyuluh/Petugas Pertanian Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45

menit) dan setara dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP

Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu,

BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung

1.2.3.13. Diklat Perbenihan Tanaman

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas perbenihan tanaman dalam

upaya meningkatkan kompetensi kerjanya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas benih

tanaman di wilayah pengembangan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Output: 240 Orang Petugas Perbenihan Tanaman.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode diklat akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan

pada tahun 2012.

Sasaran: Petugas Perbenihan Tanaman

Waktu Pelaksanaan

Diklat Perbenihan Tanaman dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara

dengan satu minggu.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Perbenihan Tanaman yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Page 112: 1. pedum-bpsdmp2012

110

1.2.3.14. Diklat Teknis Lainnya

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pejabat fungsional/petugas dalam

memenuhi kompetensi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan jabatan

atau pekerjaanya.

Output: 360 orang pejabat fungsional/petugas pertanian.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan teknis lainnya mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya.

Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Pertanian

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis

diklatnya.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Lainnya yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan

Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH)

Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP

Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang,

Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.3.15. Diklat Bagi Widyaiswara

Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pejabat fungsional widyaiswara atau

Calon Widyaiswara dalam memenuhi kompetensi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan

tugas sesuai dengan spesialisanya.

Output: 510 orang pejabat fungsional widyaiswara/calon widyaiswara.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan teknis lainnya mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya.

Sasaran: Pejabat Fungsional Widyaiswara/Calon Widyaiswara

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis

diklatnya.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Diklat bagi akan ditentukan kemudian sesuai dengan jenis diklatnya.

Page 113: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 111

2. Diklat Pertanian bagi Non Aparatur

Diklat Pertanian bagi Non Aparatur Pertanian dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Menteri

Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan

Pertanian Aparatur dan Non Aparatur. Pelatihan Non Aparatur Pertanian dimaksudkan untuk

pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian yang bergerak di bidang agribisnis

pertanian terdiri atas empat jenis pelatihan:

2.1. Pelatihan Teknis Pertanian Tujuan

Meningkatkan kompetensi dan keterampilan teknis sesuai kebutuhan pelaku utama/pelaku usaha

dalam kemajuan ilmu dan teknologi di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

peternakan, diversifikasi pangan, dan pelatihan mendukung nilai tambah.

Output: 4.880 Orang Petani/ Masyarakat

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan pelatihan

teknis yang disusun berdasarkan perkembangan teknologi di bidang pertanian/agribisnis

Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani

Waktu Pelaksanaan

Pelatihan teknis pertanian bagi non aparatur dilaksanakan minimal 35 jam berlatih @ 45 menit.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Teknis Agribisnis Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan

Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan,

Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, BBPP

Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung, dan beberapa UPTD

Pelatihan Pertanian Provinsi.

2.2. Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan

Tujuan

Meningkatkan kompetensi administrasi dan manajemen yang memuat aspek manajemen dan

kepemimpinan, serta kemampuan mengelola administrasi lembaga maupun kelompok sesuai

kebutuhan usaha agribisnis.

Output: 980 Orang Petani/Masyarakat.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan pelatihan

manajemen/kepemimpinan yang disusun berdasarkan perkembangan ilmu manajemen dan

kepemimpinan di bidang pertanian/ agribisnis

Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani.

Waktu Pelaksanaan

Pelatihan manajemen/administrasi dilaksanakan minimal 35 jam berlatih @ 45 menit.

Penyelenggara/ Pelaksana

Page 114: 1. pedum-bpsdmp2012

112

Penyelenggara Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan

Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara,

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP

Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

Jambi dan BPP Lampung.

2.3. Pelatihan Kewirausahaan

Tujuan

1) Mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan agribisnis;

2) Mengembangkan usaha agribisnis dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Output: 715 orang petani/Masyarakat.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan

kewirausahaan agribisnis yang disusun berdasarkan perkembangan teknologi di bidang

pertanian/agribisnis.

Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani Muda

Waktu Pelaksanaan

Pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur dilaksanakan selama 56 jam berlatih @ 45 menit.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara Pelatihan Kewirausahaan bagi Non Aparatur yaitu Pusat Pelatihan Manajemen

dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH)

Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP

Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang,

Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung dan beberapa UPTD Pelatihan

Pertanian Provinsi.

2.4. Pelatihan Agri Training Camp (ATC)

Tujuan

Meningkatkan minat, pengetahuan, dan kepedulian generasi muda terhadap dunia pertanian,

serta menumbuhkan apresiasi masyarakat umum terhadap pembangunan pertanian.

Output: 630 org pelajar/anggota organisasi kepemudaan.

Mekanisme/ Metode

ATC diselenggarakan dengan prinsip menarik, menyenangkan, menantang, menggembirakan,

partisipatif, luwes dan pengalaman nyata dan dilaksanakan dengan metode secara fleksibel

(demontrasi, proyek, latihan siap, praktek, diskusi, perlombaan, quiz, mental imagery, dll)

Sasaran

1) Pelajar (SD, SLTP, dan SLTA Sederajat);

2) Anggota Organisasi Kepemudaan;

3) Kaum muda anggota masyarakat lainnya.

Waktu Pelaksanaan

Page 115: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 113

Dilaksanakan pada saat liburan sekolah berkolaborasi dengan Diknas setempat selama minimal

35 jam berlatih.

Penyelenggara/ Pelaksana

Penyelenggara ATC yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP)

Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara (BBPKH), Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Binuang,

BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Besar Pelatihan

Peternakan (BBPP) Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan (BPP) Lampung.

3. Penguatan Kelembagaan Pelatihan Pertanian

3.1. Penataan dan Akreditasi UPT Pelatihan Pusat dan Daerah

3.1.1. Akreditasi Program Pelatihan

Tujuan

1) Untuk mengetahui tingkat kelayakan Lembaga Pelatihan dalam menyelenggarakan program

pelatihan pada UPT Pelatihan;

2) Untuk mendapat pengakuan Lembaga Administrasi Negara (LAN), sehingga dapat

meningkatkan kinerja UPT Pusat Pelatihan dalam penyelenggaraan pelatihan.

Output

Terakreditasi dan tersertifikasinya 10 paket program pelatihan yang diajukan oleh masing-

masing UPT, sehingga dapat meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar mutu

penyelenggaraan Pelatihan.

Mekanisme/ Metode

Mekanisme/Metoda pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi mengacu pada Keputusan Kepala

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 194/XIII/10/6/2001 tanggal 22 Maret 2001 tentang

Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negeri Sipil.

Sasaran: 10 UPT Pelatihan

Waktu Pelaksanaan: Akreditasi Program Pelatihan dilaksanakan pada bulan Januari –

Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana

UPT Pelatihan, yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi,

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan

Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP

Lampung.

3.1.2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Diklat

Tujuan

1) Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelatihan yang dapat memenuhi

kebutuhan dalam waktu lama;

Page 116: 1. pedum-bpsdmp2012

114

2) Untuk menunjang tugas dan fungsi yang berbeda-beda dari UPT Pelatihan.

Output: 10 paket pengembangan sarana dan prasarana pelatihan

Mekanisme/ Metoda

Mekanisme pelaksanaan pengembangan sarana dan prasara diklat mengacu pada Petunjuk

Pelaksanaan Prasarana dan Sarana Pelatihan.

Sasaran: 10 UPT Pelatihan Pusat.

Waktu Pelaksanaan: Pengembangan Sarana dan Prasarana pelatihan dilaksanakan pada

bulan Januari-Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana

UPT Pelatihan yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi,

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan

Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP

Lampung.

3.1.3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S)

Tujuan

1) Mengetahui tingkat kemajuan P4S;

2) Memberikan motivasi terhadap P4S agar terus mengembangkan manajemen dan

kelembagaannya.

3) Mengevaluasi pengelolaan P4S;

4) Memberi penghargaan kepada P4S yang berprestasi.

Output: 170 lembaga P4S yang diklasifikasi.

Mekanisme/ Metoda:

Mekanisme pelaksanaan Klasifikasi Kelembagaan P4S mengacu pada:

1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/PP.410/1/ 2010 tanggal 20 Januari 2010

tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Swadaya:

2) Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan P4S.

Sasaran: Lembaga P4S yang yang belum terklasifikasi.

Waktu Pelaksanaan: Penataan dan Klasifikasi Kelembagaan P4S dilaksanakan pada bulan

Januari-Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana

Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan

Page 117: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 115

4. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian

4.1. Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara dan Tenaga Kediklatan

4.1.1. Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara

Tujuan

Untuk meningkatkan kompetensi kerja Widyaiswara, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pelatihan dan kapasitas lembaga pelatihan.

Output: 510 orang Widyaiswara pertanian

Mekanisme/Metoda

Dalam meningkatkan profesionalisme Widyaiswara mengacu pada:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan pelatihan Jabatan

Pegawai Negeri Sipil;

2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor 14

Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

3) Peraturan Bersama Kepala LAN dan kepala BKN Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

4) Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara;

5) Peraturan Kepala LAN Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Sertifikasi Widyaiswara;

6) Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

tentang Spesialisasi Widyaiswara Pertanian.

Sasaran: Widyaiswara di UPT Pelatihan Pusat dan UPT Daerah

Waktu Pelaksanaan: Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara dilaksanakan pada bulan

Januari-Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana

Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Ketindan, BBPP Bangkaluku, BBPP Lembang, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan

Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP

Lampung, serta UPT Daerah.

4.1.2. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kediklatan

Tujuan

Untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja tenaga Kediklatan.

Output: 1.115 orang pejabat struktural dan fungsional umum Pusat Pelatihan Pertanian dan

UPT Pelatihan Pusat

Mekanisme/Metoda

Peningkatan Profesionalisme tenaga kediklatan mengacu pada tugas dan fungsi masing-masing

instansi.

Sasaran: Pejabat struktural dan pejabat fungsional umum

Page 118: 1. pedum-bpsdmp2012

116

Waktu Pelaksanaan: Peningkatan profesionalisme tenaga kediklatan dilaksanakan pada bulan

Januari-Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana

Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP)

Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Bangkaluku, BBPP Lembang, BBPP Binuang, Balai Besar

Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, dan

BPP Lampung.

5. Norma, Standar, Pedoman, dan Kebijakan

Tujuan

1) Untuk meningkatkan kualitas kegiatan sesuai dengan tupoksi dari masing – masing

penanggung jawab kegiatan;

2) Untuk mempermudah dalam mengoperasionalkan kegiatan yang sedang berjalan;

3) Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas dalam melaksanakan kegiatan.

Output: 255 Dokumen yang dihasilkan dan dikembangkan

Mekanisme/Metoda

Mekanisme pelaksanaan mengacu pada Peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku

sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012.

Sasaran: Pusat Pelatihan Pertanian dan UPT Pelatihan Pertanian

Waktu Pelaksanaan: Januari-Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana

Pusat Pelatihan Pertanian, UPT Pelatihan Pusat yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan

Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH)

Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang,

BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai

Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP Lampung dan UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi.

6. Pemberdayaan Perdesaan dan Pembangunan Pertanian (Program READ)

6.1. Pertemuan Awal

Tujuan:

Menginformasikan Program READ dan mekanisme pelaksanaan kegiatan di desa.

Output: Pemahaman masyarakat tentang program READ

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Januari – Februari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: District Management Unit (DMU) di 5 Kabupaten

Page 119: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 117

6.2. Survey Desa / Participatory Rural Appraisal (PRA)

Tujuan:

Mengidentifikasi permasalahan dan potensi desa yang dapat digunakan sebagai bahan dasar /

pertimbangan perencanaan pembangunan desa.

Output: Data dan informasi mengenai perencanaan pembangunan desa

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Februari – Maret 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.3. Pertemuan Tahunan

Tujuan:

Menyusun rencana pembangunan desa yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan, perbaikan pengelolaan SDA serta infrastruktur untuk akses ke pasar, Akses

produksi pertanian dan hidup sehat.

Output:

Dokumen usulan perencanaan SDA serta infrastruktur untuk akses ke pasar, Akses produksi

pertanian dan hidup sehat.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Februari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.4. Studi Banding bagi Ketua Unit Pengelola Dana Desa (UPDD)/Ketua Kelompok READ

Tujuan:

Meningkatkan motivasi dan pengalaman dalam menyusun perencanaan pembangunan

perdesaan.

Output: Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan wawasan Ketua UPDD/Ketua Kelompok

READ.

Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan

Sasaran: 150 Ketua UPDD/Ketua Kelompok READ di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: September 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

Page 120: 1. pedum-bpsdmp2012

118

6.5. TOT Pemasaran untuk Fasilitator Desa

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan Fasilitator Desa dalam hal pemasaran

produk pertanian.

Output:

Peningkatan kemampuan Fasilitator Desa dalam hal dalam hal pemasaran produk pertanian.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 150 Fasilitator Desa READ

Waktu Pelaksanaan: April – Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.6. TOT Pengarusutamaan Gender untuk Fasilitator Desa

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan Fasilitator Desa dalam proses persamaan

Hak , Kewajiban dan Kemampuan antara Laki-laki dan Perempuan mulai dari perencanaan

kegiatan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan.

Output:

Peningkatan kemampuan Fasilitator Desa dalam proses persamaan Hak , Kewajiban dan

Kemampuan antara Laki-laki dan Perempuan mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan,

sampai evaluasi kegiatan.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 150 Fasilitator Desa READ

Waktu Pelaksanaan: April – Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.7. Pelatihan Penyegaran Padi/Jagung bagi Penyuluh Pertanian

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi

penyuluh pertanian dalam budidaya Padi/Jagung

Output: Peningkatan sikap,keterampilan, dan wawasan penyuluh pertanian dalam budidaya

padi/jagung.

Mekanisme/ Metode: pertemuan

Sasaran: 100 org

Waktu Pelaksanaan: April – Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Province Facilitating Unit (PFU)

6.8. Pengadaan Benih Unggul dari BPTP

Tujuan: Memfasilitasi petani dalam penggunaan benih unggul Padi/Jagung.

Page 121: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 119

Output: Terfasilitasinya petani dalam menggunakan benih unggul padi/jagung

Mekanisme/ Metode: Pengadaan benih unggul

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Maret – Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: PFU

6.9. Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung

Tujuan:

Memperbaiki kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit

unggul

Output:

Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani dalam pengelolaan demplot dengan

menggunakan bibit unggul

Mekanisme/ Metode:

1. Bahan Demplot

2. Pengelolaan Demplot

Sasaran:

1. Bahan Demplot: 5 demplot di 5 kabupaten pelaksana program READ

2. Pengelolaan demplot:30 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Maret – Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.10. Lokakarya Monitoring Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung

Tujuan:

Memonitor kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit

unggul

Output: Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani dalam memonitor pengelolaan demplot

dengan menggunakan bibit unggul

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 5 kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: April - Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.11. Lokakarya Evaluasi Demo

Tujuan: Mengevaluasi kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan

menggunakan bibit unggul

Page 122: 1. pedum-bpsdmp2012

120

Output: Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani dalam mengevaluasi pengelolaan

demplot dengan menggunakan bibit unggul

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 5 kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.12. Lokakarya Penggunaan Traktor

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi petani

dalam penggunaan traktor

Output: Peningkatan sikap,keterampilan, dan wawasan petani dalam penggunaan traktor.

Mekanisme/ Metode: pertemuan

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Agustus 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.13. Peningkatan Kapasitas Motivasi Petani Kerjasama dengan PT.MARS

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan motivasi petani dalam hal pemahaman

kerjasama dengan PT. MARS

Output: Peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi petani dalam hal pemahaman kerjasama

dengan PT. MARS

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Maret – April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.14. TOT – SL Kakao kerjasama dengan PT. MARS

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan,

mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada

penyuluh pertanian.

Output: Peningkatan kapasitas kemampuan penyuluh pertanian tentang komoditas kakao.

Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL)

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

Page 123: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 121

6.15. Pelatihan Petani – SL kakao

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan,

mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada

petani kakao.

Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani kakao.

Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL)

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Juni – Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.16. Perlengkapan Cocoa Development Centre (CDC) dan VCC kerjasama dengan PT. MARS

Tujuan: Membantu masyarakat desa membeli perlengkapan CDC dan VCC untuk mendukung

kerjasama dengan PT. MARS

Output: perlengkapan CDC dan VCC

Mekanisme/ Metode: Pengadaan perlengkapan CDC dan VCC

Sasaran:

1. 5 Paket perlengkapan CDC.

2. 100 Paket perlengkapan VCC

Waktu Pelaksanaan: Juni – Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.17. Sekolah Lapang Kopra

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan,

mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada

petani kopra.

Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani kopra.

Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL)

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Juni – Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.18. Penyediaan Pengering Copra

Tujuan: Memfasilitasi petani dalam penyediaan pasca panen copra berkualitas.

Output: Terfasilitasinya petani dalam penyenydiaan pasca pnen copra berkualitas

Page 124: 1. pedum-bpsdmp2012

122

Mekanisme/ Metode: Pengadaan pengering copra

Sasaran: 100 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Maret - Oktober 2012

Penyelenggara/Pelaksana: PFU

6.19. Sekolah Lapang Sayuran

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan,

mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada

petani sayuran.

Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani sayuran.

Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL)

Sasaran: 50 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Februari – April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.20. Sekolah Lapang Peternakan

Tujuan:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan,

mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada

peternak.

Output: Peningkatan kapasitas kemampuan peternak.

Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL)

Sasaran: 50 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Februari – April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.21. Penyediaan Dana Pengembangan Sayuran

Tujuan:

Membantu modal bagi petani dan keluarganya agar memiliki usaha budidaya sayuran berskala

mikro yang menguntungkan dan berkembang

Output: Tersedianya modal bagi petani sayuran

Mekanisme/ Metode: Penyediaan dana pengembangan usaha budidaya sayuran

Sasaran: 150 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

Page 125: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 123

6.22. Pengadaan Kandang dan Fasilitasnya

Tujuan: Memfasilitasi petani dalam menerapkan berbagai teknologi untuk meningkatkan

produksi dan kualitas budidaya peternakan.

Output: Terfasilitasinya petani menerapkan berbagai teknologi untuk meningkatkan produksi

dan kualitas peternakan

Mekanisme/ Metode: Pengadaan kandang dan fasilitasnya

Sasaran: 100 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.23. Bantuan Dana Pengembangan UPDD

Tujuan: Membantu modal bagi UPDD agar memiliki usaha pertanian (budidaya dan non

budidaya) berskala mikro yang menguntungkan dan berkembang

Output: Tersedianya modal bagi UPDD

Mekanisme/ Metode: Penyediaan dana pengembangan UPDD

Sasaran: 150 desa di Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Februari – Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.24. Pengadaan Ternak

Tujuan: Memfasilitasi peternak dalam pengadaan ternak yang memiliki kualitas baik

Output: Terfasilitasinya peternak dalam pengadaan ternak dengan kualitas yang baik

Mekanisme/ Metode: Pengadaan ternak

Sasaran: 50 buah di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: April – Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.25. Pengadaan Peralatan Pasca Panen

Tujuan: Meningkatkan peranan pemberdayaan perempuan dalam pengembangan usaha pasca

panen

Output: Peningkatan peranan pemberdayaan perempuan dalam pengembangan usaha pasca

panen

Mekanisme/ Metode: Pengadaan peralatan pasca panen

Sasaran: 200 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: April – Oktober 2012

Page 126: 1. pedum-bpsdmp2012

124

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.26. Lokakarya Review Tahunan

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan petugas DMU di bidang monitoring dan

evaluasi.

Output: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas DMU di bidang monitoring dan

evaluasi.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 30 petugas dari 5 kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Juni dan Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: PFU

6.27. Pengadaan Konsultan Monev, Manajemen dan Revisi Project Implementation Manual (PIM)

Tujuan: Menyediakan konsultan agar pengendalian program READ dapat berjalan efektif,

efisien dan akuntabel.

Output: Tersedianya konsultan Monev, Manajemen, dan Revisi PIM.

Mekanisme/ Metode: Pengadaan konsultan

Sasaran:

1) Konsultan Monev : 1 orang konsultan monev di tk NSU dan 1 orang di tk PFU

2) Konsultan Manajemen : 1 orang konsultan manajemen di tk NSU

3) Konsultan Revisi PIM : 1 orang konsultan Perencanaan (gender) di tk NSU

Waktu Pelaksanaan: Februari – April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan NSU

6.28. Refresh Training (Rapat Koordinasi)

Tujuan: Meningkatkan koordinasi, kerjasama serta manajemen operasional penyelenggara

program READ

Output: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap petugas pelaksana program

READ terhadap hakekat, maksud, tujuan dan operasional program READ.

Mekanisme/ Metode: Pertemuan

Sasaran: 1 Propinsi dan 5 kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan NSU

Page 127: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 125

6.29. Pengadaan Konsultan Fasilitator

Tujuan: Merekrut LSM yang mampu memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan

pendampingan masyarakat perdesaan sasaran program READ dengan baik.

Output: Tersedianya LSM yang mampu memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan

pendampingan masyarakat perdesaan sasaran program READ dengan baik.

Mekanisme/ Metode: Pengadaan konsultan

Sasaran: 1 LSM

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: National Supporting Unit (NSU)

6.30. Administrasi Kegiatan

Tujuan: Memperlancar kegiatan administrasi pengelola program READ.

Output: terselenggaranya kegiatan administrasi.

Mekanisme/Metode:

1) Honor Pengelola

2) Pengadaan Bahan dan ATK

3) Pengiriman surat

4) Biaya proses pengadaan

5) Honor Penterjemah

6) Pemeliharaan Kendaraan R-4 dan R-2

7) Perjalanan Koordinasi dan Pembinaan

Sasaran: Pelaksana kegiatan program READ di NSU, PFU dan DMU

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU, dan DMU

6.31. Pengembangan Media dan Informasi

Tujuan:

Mensosialisasikan program READ melalui media internet maupun pencetakan medika dan

informasi

Output: Tersosialisasikannya program READ melalui media internet dan cetak

Mekanisme/ Metode: Pengambilan bahan, penyusunan media dan informasi, pengadaan

konsultan dan Pencetakan media informasi

Sasaran: 11 paket media dan informasi serta 1 website

Waktu Pelaksanaan: Februari – Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU dan DMU

Page 128: 1. pedum-bpsdmp2012

126

6.32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Tujuan:

1) Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan

2) Menilai hasil pelaksanaan kegiatan

3) Melaporkan pelaksanaan kegiatan baik fisik maupun keuangan

Output: Dokumen monev, dokumen SAI, dokumen SABMN dan dokumen LAKIP

Mekanisme/ Metode: Pengumpulan data, analisis data, penyusunan laporan, konsultasi

Sasaran: 7 dokumen

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU dan DMU

6.33. Pengawalan dan pendampingan

Tujuan:

1) Mengetahui pencapaian hasil dan proses pelaksanaan, mengidentifikasi masalah dan

penyebabnya serta alternatif pemecahan masalah sebagai upaya perbaikan di masa yang

akan datang

2) Memberikan pembinaan kepada pelaksana kabupaten dan provinsi termasuk pelaksana

lapangan

3) Memperoleh umpan balik untuk memperbaiki dalam penyusunan perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan program.

Output: Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.

Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan

Sasaran: 150 desa di 5 kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.34. Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2013

Tujuan: Menyediakan dana agar sesuai dengan tujuan program READ.

Output: Usulan dokumen anggaran

Mekanisme/ Metode: Rapat pertemuan dan kunjungan lapangan dengan metode partisipatif

Sasaran: 150 desa

Waktu Pelaksanaan: Maret – Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU, DMU

6.35. Penyusunan Juklak dan Juknis

Tujuan: Membuat petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis sebagai acuan pelaksanaan kegiatan

program tahun anggaran 2012.

Page 129: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 127

Output: Dokumen Juklak dan Juknis

Mekanisme/ Metoda: Rapat dan pertemuan

Sasaran: 1 Juklak dan 5 Juknis

Waktu Pelaksanaan: Februari – Maret 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan DMU

6.36. Studi Kasus

Tujuan: Memperoleh data tentang kelompok sasaran READ sebagai pembanding dalam rangka

kemajuan pelaksanaan program READ

Output: Dokumen Studi Kasus

Mekanisme/Metode:

1) Pengadaan Konsultan

2) Pendampingan dan Supervisi

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ

Waktu Pelaksanaan: Maret – Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.37. Penilaian UPDD

Tujuan:

Memberikan penghargaan kepada UPDD terbaik dalam rangka memotivasi kemajuan

pelaksanaan program READ

Output: Penghargaan kepada UPDD terbaik

Mekanisme/Metode:

1) Perjalanan Penilaian

2) Pemberian Penghargaan

Sasaran: 10 UPDD di 5 Kabupaten pelaksana program READ

Waktu Pelaksanaan: Agustus 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.38. Penyusunan Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator

Tujuan: Membuat sistem yang terintegrasi untuk menilai kinerja Fasilitator Desa

Output: Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator

Mekanisme/Metode:

1) Pembuatan Sistem

2) Perjalanan Uji Coba ke Lapangan

3) Pertemuan Sosialisasi Program

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ

Page 130: 1. pedum-bpsdmp2012

128

Waktu Pelaksanaan: Februari – September 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.39. Penyusunan Sistem Aplikasi Monev Program READ

Tujuan: Membuat sistem yang terintegrasi untuk melihat kemajuan/realisasi fisik maupun

keuangan Program READ

Output: Sistem Aplikasi Monev Program READ

Mekanisme/Metode:

1) Pembuatan Sistem

2) Perjalanan Uji Coba ke Lapangan

3) Pertemuan Sosialisasi Program

Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ

Waktu Pelaksanaan: April – Juni 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

Page 131: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 129

VII. REVITALISASI PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN, SERTA PENDIDIKAN MENENGAH PERTANIAN

1. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Formal Pasca Sarjana

1.1. Pendidikan S2 dan S3 bagi Aparatur Pertanian

Tujuan:

Meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS lingkup pertanian dalam rangka pengembangan

SDM pertanian yang mendukung dan memperkuat pembangunan perekonomian nasional

melalui pembangunan pertanian.

Output: Meningkatnya jenjang pendidikan 204 aparatur pertanian

Mekanisme/Metode:

1) Pendanaan dan penyiapan beasiswa tugas belajar oleh Pusat Pendidikan, Standardisasi dan

Sertifikasi Profesi Pertanian – BPPSDMP;

2) Penerbitan SK - Tugas Belajar oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian a.n. Menteri

Pertanian dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian atas

usulan dari Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian – BPPSDMP;

3) Pemantauan dan evaluasi melalui kunjungan lapangan, pertemuan setiap semester dan

pertemuan evaluasi akhir tahun, dilaksanakan dengan melibatkan instansi terkait

(Universitas/Perguruan Tinggi dan Instansi sebagai pengirim peserta tugas belajar).

Sasaran: Pegawai Negeri Sipil lingkup Pertanian yang telah memenuhi persyaratan Tugas

Belajar.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 dengan rincian jadwal:

1) Peserta Tugas Belajar - Lanjutan : Januari - Desember 2012.

2) Peserta Tugas Belajar – Baru TA. 2011 : September – Desember 2012 (semester 1).

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama , Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

2. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Diploma IV

Tujuan : meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat

Pertanian

Output : meningkatnya jenjang pendidikan 2. 610 tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat

Pertanian

Mekanisme/Metode :

1) Penerimaan mahasiswa Baru : proses rekrutmen dilakukan oleh masing-masing STPP

sementara Penetapan peserta didik di masing-masing STPP dilakukan melalui rapat

penetapan yang dikoordinasikan oleh Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian.

Page 132: 1. pedum-bpsdmp2012

130

2) Perencanaan perkuliahan : merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap STPP

sebelum perkuliahan reguler berjalan.Proses perencanaan kegiatan mencakup penyiapan

materi ajar, penyiapan bahan evaluasi pembelajaran, penggandaan materi pembelajaran,

serta rencana monitoring proses pembelajaran.

3) Pelaksanaan perkuliahaan : penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan dengan pola

pembelajaran in campuss dan out campuss.Pembelajaran in campuss dilaksanakan setiap

semester ganjil sedangkan out campuss dilaksanakan setiap semester genap.Proses

pembelajaran di STPP secara rinci dapat dilihat pada Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran

di STPP (Peraturan Kepala Badan PSDMP No. 142.1/Kpts/SM.120/12/07)

Sasaran : tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian

Waktu Pelaksanaan : Januari s.d Desember

Pelaksana : STPP

3. Kelembagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan

3.1. Pembinaan dan Pengawalan Program dan Anggaran

Tujuan: terselenggaranya program dan anggaran pendidikan pertanian oleh STPP dan SMK-

SPP sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

Output: terbina dan terkawalnya program dan anggaran pendidikan pertanian di 7 STPP dan 71

SMK-SPP

Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan ke 7 STPP dan 71 SMK-SPP dalam rangka

pembinaan dan pengawalan program dan anggaran

Sasaran: program dan anggaran pendidikan pertanian dapat dilaksanakan secara akuntabel

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

3.2. Penataan Kelembagaan Program Studi

Tujuan: tertatanya penyelenggaraan program studi di 7 STPP

Output: meningkatnya kualitas penyelenggaran program studi di 7 STPP

Mekanisme/ Metode: pertemuan civitas akademika STPP dan pemangku kepentingan terkait

dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan program studi

Sasaran: program studi STPP

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

Page 133: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 131

3.3. Penjaminan Mutu dan Evaluasi Diri

Tujuan: terselenggaranya proses jaminan mutu dan evaluasi diri di 7 STPP

Output: meningkatnya kualitas penyelenggaran penyelenggaraan di 7 STPP sesuai dengan

standar mutu yang telah ditetapkan

Mekanisme/ Metode:

1) Pertemuan civitas akademika STPP

2) Penilaian penyelenggaraan pendidikan STPP oleh Tim Penjaminan Mutu menggunakan

Instrumen Standar Mutu yang telah ditetapkan

3) Merumuskan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan standar secara berkelanjutan

Sasaran: penyelenggaraan pendidikan STPP

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

3.4. Pengembangan Website dan Sistem Informasi

Tujuan: meningkatkan kualitas informasi yang disampaikan melalui website dan sistem informasi

di STPP

Output: website dan sistem informasi di STPP

Mekanisme/ Metode:

1) Perancangan pengembangan design website dan sistem informasi

2) Pembangunan Infrastruktur website dan sistem informasi

3) Implementasi website dan sistem informasi

Sasaran: website dan sistem informasi di 7 STPP

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

3.5. Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa

Tujuan: memperoleh calon peserta didik STPP yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan

Output: Mahasiswa baru STPP

Mekanisme/ Metode:

1. Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru melalui website, radio, dan media publikasi lainnya

2. Melakukan pertemuan dengan lembaga yang potensial untuk mengirimkan stafnya

menempuh pendidikan di STPP

3. Penyusunan laporan kegiatan

Page 134: 1. pedum-bpsdmp2012

132

Sasaran: terpenuhinya mahasiswa baru sesuai dengan daya tampung STPP

Waktu Pelaksanaan: April s.d September 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

4. Ketenagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan

4.1. Peningkatan Profesionalisme Staff

Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi keahlian aparatur lingkup Pusat dan STPP

Output: Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme 60 aparatur lingkup Pusat dan STPP

Mekanisme/ Metode: Pelatihan, workshop, magang, studi banding, dan seminar baik di dalam

maupun luar negeri

Sasaran: aparatur lingkup Pusat dan STPP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.2. Fasilitasi Program Pertukaran Pendidik ke Luar Negeri

Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik di SPP dan STPP.

Output: Meningkatnya kompetensi 4 orang tenaga pendidik di SPP dan STPP

Mekanisme/Metode:

1) Seleksi dan penetapan calon pendidik yang akan dikirim yang dilaksanakan melalui

koordinasi dengan SPP dan STPP

2) Pengurusan dokumen yang berkaitan dengan proses pengiriman pendidik ke luar negeri,

berkoordinasi dengan Biro KLN Kementerian Pertanian dan KBRI di Negara tujuan

3) Pelepasan keberangkatan pendidik ke luar negeri

4) Penyusunan dan pembuatan laporan.

Sasaran: Guru SPP dan Dosen STPP

Waktu pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.3. Magang bagi Guru SMK-SPP Bidang Produktif

Tujuan: Meningkatkan kompetensi dan keahlian guru SMK-SPP bidang produktif melalui

kegiatan magang di dunia usaha/dunia industri.

Output: Meningkatnya kompetensi 30 orang guru SMK-SPP bidang produktif

Mekanisme/ Metode:

1) Seleksi dan penetapan calon peserta

2) Pengiriman calon peserta magang

Page 135: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 133

3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan magang

4) Penyusunan dan pembuatan laporan

Sasaran: 30 orang Guru SPP SMK-SPP seluruh Indonesia;

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

4.4. Peningkatan Kompetensi Metodologi Pendidikan dan Pengajaran bagi Tenaga Pendidik Pertanian

Tujuan: Meningkatkan kompetensi Dosen STPP di bidang metode pendidikan dan pengajaran

Output:

Meningkatnya kompetensi 60 orang Dosen STPP dalam metodologi pendidikan dan pengajaran

Mekanisme/ Metode:

1) Persiapan Workshop

2) Pelaksanaan Workshop bekerjasama dengan Instansi yang memiliki Lisensi di bidang

penyelenggaraan Diklat PEKERTI

3) Penyusunan dan pembuatan laporan

Sasaran: 60 orang Dosen STPP

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d. September 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

4.5. Pembekalan dan Pengawalan Sertifikasi Guru

Tujuan:

Membantu dan mendampingi Guru SMK-SPP untuk mengikuti program sertifikasi guru

Output: Terfasilitasinya 30 orang guru untuk proses sertifikasi.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan rencana pembekalan dan rencana pengawalan

2) Pelaksanaan pembekalan sertifikasi guru

3) Pelaksanaan pengawalan guru bersertifikasi

4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran: 30 orang Guru SMK-SPP.

Waktu Pelaksanaan: Maret 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

Page 136: 1. pedum-bpsdmp2012

134

4.6. Bimbingan Teknis Calon Asesor Kompetensi

Tujuan: Menyiapkan tenaga Asesor Kompetensi Bidang Pertanian

Output: 30 orang aparatur pertanian yang memiliki sertifikat Asesor Kompetensi

Mekanisme/ Metode: Diklat Assesor Kompetensi yang dilaksanakan bekerjasama dengan

BNSP

Sasaran: 30 orang aparatur pertanian

Waktu Pelaksanaan: April s.d. Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifkasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.7. Bimbingan Teknis Penyusunan Panduan Mutu

Tujuan:

Tersedianya aparatur pertanian yang mampu menyusun Panduan Mutu Sertifikasi Profesi

Bidang Pertanian

Output: 20 orang aparatur pertanian yang memiliki sertifikat sebagai Penyusun Panduan Mutu

Sertifikasi Profesi

Mekanisme/ Metode:

1) Persiapan :

a) Melakukan koordinasi dengan BNSP.

b) Melakukan koordinasi dengan instansi calon peserta bimbingan teknis.

c) Melakukan koordinasi dengan penyedia tempat bimbingan teknis.

d) Melakukan koordinasi dengan pihak lain yang terkait.

2) Pelaksanaan Bimbingan Teknis bekerjasama dengan BNSP.

3) Penyunan laporan kegiatan.

Sasaran: 20 orang aparatur pertanian

Waktu Pelaksanaan: Februari s.d Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifkasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.8. Sertifikasi Dosen

Tujuan: meningkatkan kompetensi dan profesionalitas dosen STPP

Output: dosen STPP yang mendapat sertifikat dosen

Mekanisme/ Metode:

1) Penetapan usulan dosen yang akan mengikuti proses sertifikasi dosen

2) Menyampaikan dokumen, bukti-bukti pendukung yang dibutuhkan dalam proses sertifikasi

kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen.

Page 137: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 135

3) Proses penilaian dan penetapan oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertikasi Dosen

4) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran : dosen di 7 STPP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

5. Profesi Bidang Pertanian yang Distandardisasi

5.1. Koordinasi dan Sinkronisasi Program Standardisasi dan

Sertifikasi Profesi Pertanian Tujuan:

1) Mengidentifikasi dan menetapkan profesi-profesi sektor pertanian yang harus distandardisasi

dan disertifikasi

2) Melakukan sinkronisasi kegiatan standarisasi dan sertifikasi kompetensi sektor pertanian

Output:

1) Dihasilkannya profesi-profesi sektor pertanian yang harus distandardisasi dan disertifikasi

2) Sinkronnya kegiatan standardisasi dan sertifikasi sektor pertanian

Mekanisme/ Metode: workshop dengan melibatkan unsur-unsur birokrasi lingkup pertanian,

Himpunan Profesi, dan masyarakat pengguna

Sasaran: Tersusunnya rancangan program standardisasi dan sertifikasi profesi sektor pertanian

untuk 5 tahun ke depan

Waktu Pelaksanaan: Februari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.2. Penyusunan RSKKNI Bidang Pertanian

Tujuan: Tersusunnya Rancangan SKKNI Sektor Pertanian yang akan dijadikan Acuan dalam

pengembangan, penyelenggaran dan penetapan : program sertifikasi profesi, Diklat Profesi,

serta Prosedur Kriteria dan Kriteria penilaian uji kompetensi

Output: 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian

Mekanisme/ Metode:

1) Membentuk Tim Komite dan Penyusun RSKKNI Sektor Pertanian

2) Melaksanakan serangkaian pertemuan dalam penyusunan RSKKNI Sektor Pertanian.

3) Mempersiapkan RSKKNI yang telah disusun untuk dilakukan proses verifikasi awal melalui

forum Pra Konvensi

Sasaran: Tersusunnya 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Juni 2012

Page 138: 1. pedum-bpsdmp2012

136

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifkasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.3. Pra Konvensi RSKKNI

Tujuan: menyamakan persepsi terhadap konsep rancangan SKKNI Sektor Pertanian

Output: 7 unit RSKKNI yang telah diverifikasi melalui forum Pra Konvensi

Mekanisme/ Metode:

1) Koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BNSP, dan pemangku

kepentingan terkait dengan pelaksanaan Pra Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian

2) Pelaksanaan Prakonvensi RSKKNI Sektor Pertanian sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan

Pra Konvensi dan Konvensi Nomor : KEP.33/Lattas/II/2009 yang ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans

3) Verifikasi RSKKNI Sektor Pertanian oleh Kemenakertrans

4) Penyiapan RSKKNI yang telah di Pra Konvensi untuk dikonvensikan

5) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran: 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian yang siap dikonvensikan

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Agustus 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.4. Konvensi SKKNI

Tujuan: Menyepakati hasil Pra Konvensi RSKKNI untuk ditetapkan sebagai SKKNI Sektor

Pertanian oleh Kemenakertrans

Output: 7 unit SKKNI Sektor Pertanian

Mekanisme/ Metode:

1) Koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BNSP, dan Pemangku

kepentingan terkait dengan pelaksanaan Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian

2) Pelaksanaan Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pra

Konvensi dan Konvensi Nomor : KEP.33/Lattas/II/2009 yang ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans

3) Penyempurnaan RSKKNI yang telah dikonversikan untuk ditetapkan sebagai SKKNI oleh

Menakertrans

4) Penetapan SKKNI oleh Menakertrans

5) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran: 7 unit SKKNI sektor Pertanian.

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d. Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Page 139: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 137

5.5. Sosialisasi SKKNI

Tujuan: Menginformasikan SKKNI sektor pertanian yang telah dihasilkan kepada pemangku

kepentingan untuk dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan, penyelenggaran dan

penetapan : program sertifikasi profesi, Diklat Profesi, serta Prosedur Kriteria dan Kriteria

penilaian uji kompetensi sektor pertanian.

Output: dimanfaatkannya SKKNI sektor pertanian oleh pemangku kepentingan

Mekanisme/ Metode:

1) Menyiapkan bahan sosialisasi SKKNI sektor pertanian

2) Pelaksanaan Sosialisasi SKKNI sektor pertanian melalui seminar, publikasi, dan kunjungan

ke pemangku kepentingan

3) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran: pemangku kepentingan terkait

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian,Pusat

Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

6. SDM Pertanian yang Mendapat Sertifikasi Profesi

6.1. Fasilitasi Sertifikasi Penyuluh Pertanian

Tujuan: Terfasilitasinya sertifikasi penyuluh pertanian profesi

Output: 1.400 orang Penyuluh Pertanian Profesi

Mekanisme/ Metode:

1. Proses pendaftaran dan verifikasi administrasi Penyuluh Pertanian yang akan mengikuti

sertifikasi

2. Pra assesment Penyuluh Pertanian Profesi oleh Assesor Kompetensi

3. Assesment Penyuluh Pertanian Profesi oleh Assesor Kompetensi

4. Penetapan Penyuluh Pertanian yang lulus Uji Kompetensi dan berhak mendapat sertifikat

Penyuluh Pertanian Profesi

Sasaran: 1.400 orang Penyuluh Pertanian

Waktu Pelaksanaan: April s.d. Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Page 140: 1. pedum-bpsdmp2012

138

7. Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang Dihasilkan dan Dikembangkan

7.1. Rapat Teknis Lingkup Pusat

Tujuan: Koordinasi program dan kegiatan Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi profesi SDM

pertanian tahun 2012 lingkup Pusat

Output: Tersusunnya rencana detail pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan Pertanian tahun

2012

Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi dalam rangka penyusunan rencana kerja detail

oleh masing-masing Bidang/Sub Bidang sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.

Sasaran: karyawan lingkup Pusat

Waktu Pelaksanaan: Januari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.2. Koordinasi Teknis Pendidikan Tinggi Pertanian

Tujuan: program dan kegiatan Pendidikan Tinggi Pertanian yang dirancang oleh Pusat dan

STPP dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan, sehingga dapat disinergikan dan

dilaksanakan secara efektif dan efisien

Output:

1) Diperolehnya kesepahaman bersama mengenai kebijakan dan kegiatan pendidikan Tinggi

pertanian tahun 2012.

2) Terlaksananya Program dan kegiatan Tahun 2012 di Pusat dan UPT Pendidikan Tinggi

sesuai dengan arah kebijakan pengembangan pendidikan pertanian

Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi

Sasaran: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Waktu Pelaksanaan: Februari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.3. Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Pertanian

Tujuan: program dan kegiatan Pendidikan Menengah Pertanian yang dirancang oleh Pusat dan

SMK-SPP dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan, sehingga dapat disinergikan dan

dilaksanakan secara efektif dan efisien

Output:

1) Diperolehnya kesepahaman bersama mengenai kebijakan dan kegiatan pendidikan

Menengah pertanian tahun 2012.

Page 141: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 139

2) Terlaksananya Program dan kegiatan Pendidikan Menengah Pertanian oleh SMK-SPP

seluruh Indonesia sesuai dengan arah kebijakan pengembangan pendidikan menengah

pertanian

Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi

Sasaran: SMK-SPP seluruh Indonesia

Waktu Pelaksanaan: Februari 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.4. Penyusunan Bahan Evaluasi dan Laporan

Tujuan:

1) Memberikan informasi yang akurat tentang pelaksanaan program kerja yang telah

dilaksanakan pada tahun 2011

2) Bahan evaluasi bagi penentu kebijakan untuk perencanaan dan pelaksanaan program kerja

tahun berikutnya

Output:

1) Laporan Kegiatan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Tahun

2012

2) Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan,

Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian tahun 2012

Mekanisme/ Metode:

1) Pengumpulan data hasil kegiatan serta pertemuan dalam rangka penyusunan laporan

tahunan dan LAKIP

2) Penyusunan laporan tahunan dan LAKIP

3) Penggandaan dokumen laporan tahunan dan LAKIP

Sasaran: : terpublikasikannya kegiatan Revitalisasi sistem pendidikan, standardisasi dan

sertifikasi profesi pertanian tahun 2012

Waktu Pelaksanaan: November s.d. Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.5. Penyusunan Standar Biaya

Tujuan: Menyusun Standar Biaya Masukan yang akan dijadikan dasar/acuan dalam penyusunan

anggaran pendidikan di STPP dan SMK-SPP tahun 2013 .

Output: Standar Biaya Masukan pendidikan di STPP dan SMK-SPP tahun 2013

Mekanisme/ Metode: pertemuan dan pembahasan dalam rangka penetapan Standar Biaya

Penyelenggaraan pendidikan di SMK-SPP dan STPP

Sasaran: SMK-SPP dan STPP

Page 142: 1. pedum-bpsdmp2012

140

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d. Agustus 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.6. Sosialisasi revitalisasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Tujuan: Sosialisasi kebijakan revitalisasi sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan

sertifikasi profesi pertanian tahun 2012 kepada pemangku kepentingan.

Output: dipahaminya kebijakan, program dan kegiatan revitalisasi sistem pendidikan pertanian,

standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian tahun 2012 oleh pemangku kepentingan.

Mekanisme/ Metode: Kunjungan ke Instansi terkait di berbagai daerah

Sasaran: Pendidik dan tenaga kependidikan, serta instansi lain yang terkait dengan

pengembangan pendidikan pertanian

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Nopember 2011

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.7. Pengembangan Program Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Tujuan: Merancang pengembangan program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi

pertanian sebagai acuan penetapan kegiatan pada tahun mendatang

Output: disain program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

Mekanisme/Metode :

1) Identifikasi permasalahan, kendala dan hambatan terkait program pengembangan

pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

2) Pertemuan dalam rangka merumuskan program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi

profesi pertanian yang dapat digunakan sebagai cetak biru rancangan kegiatan untuk

tahun-tahun mendatang

Sasaran: pemangku kepentingan terkait

Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.8. Penyusunan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2013

Tujuan: Menyusun program kerja bidang pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi SDM

pertanian .

Output:

1) Rencana Kerja Tahunan 2012

2) RKAKL Tahun Anggaran 2013

Page 143: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 141

3) Rencana Operasional Kegiatan 2012

Mekanisme/ Metode: Dilakukan melalui beberapa pertemuan dalam rangka

1) Penyusunan Program/Rencana Kerja dan Anggaran;

2) Penyusunan Term Of Reference (TOR) dan rincian anggaran belanja (RAB) sesuai

peraturan yang berlaku; dan

3) Pembahasan RKA KL berkoordinasi dengan Bagian Perencanaan Badan Pengembangan

SDM Pertanian dan Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan.

Sasaran: Satker Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian, Satker

STPP, Satker SPP

Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.9. Administrasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

Tujuan: Menyediakan sarana prasarana berupa: Alat Tulis Kantor, Penggandaan/ Fotocopy,

Publikasi Jurnal Teknologi, Pencetakan Ijasah dan Sertifikat, Pencetakan Kartu Nomor Induk

Siswa dan bahan atau alat dukungan administrasi lainnya, untuk mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

Output: Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor (ATK), persiapan, penggandaan, fotokopi,

pencetakan blanko NIS, pencetakan pedoman, pencetakan modul, pencetakan blangko Ijasah,

konsumsi rapat-rapat, pencetakan sertifikat pengiriman soal ujian, blangko ijasah, kartu NIS,

jurtek dan untuk kegiatan administrasi pendidikan.

Mekanisme/ Metode: Penyediaan dan pendistribusian sarana administrasi pendidikan, serta

supervisi

Sasaran: Kebutuhan Administrasi Pusat.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.10. Penyusunan Jurnal Teknologi

Tujuan: Menyusun dan mempublikasikan jurnal teknologi pertanian.

Output: jurnal teknologi pertanian sebanyak 2 edisi.

Mekanisme/ Metode:

1) Pengumpulan karya tulis dosen STPP, Guru SPP, Widyaiswara dan Penyuluh Pertanian

2) Editing karya tulis yang terkumpul untuk dijadikan bahan jurnal teknologi

3) Pencetakan jurnal teknologi pertanian

4) Distribusi jurna teknologi kepada STPP, SMK-SPP dan pengguna lain

Page 144: 1. pedum-bpsdmp2012

142

Sasaran: diketahuinya karya ilmiah dosen STPP dan guru SMK-SPP oleh masyarakat luas

Waktu Pelaksanaan: Juli dan Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.11. Pembuatan Media Publikasi

Tujuan: Merancang dan menyusun media publikasi terkait dengan pengembangan pendidikan

pertanian.

Output: media publikasi pendidikan pertanian.

Mekanisme/ Metode:

1) Melaksanakan pertemuan dengan pihak terkait dalam rangka mengidentifikasikan materi

media publikasi

2) Menyusun story bord materi publikasi

3) Bersama pihak terkait membuat media publikasi berdasarkan story board yang telah

disusun

Sasaran: kegiatan pembelajaran di SMK-SPP dan STPP serta standardisasi dan sertifikasi

profesi pertanian

Waktu Pelaksanaan: Juli dan Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

7.12. Pembinaan dan Pemantapan Status Kelembagaan Pendidikan Pertanian

Tujuan : membina dan memantapkan status kelembagaan pendidikan pertanian

Output : meningkatnya status kelembagaan pendidikan pertanian

Mekanisme/Metode :

1) Penyusunan statuta dan SOTK STPP.

2) Pengesahan statuta dan SOTK STPP.

3) Penyusunan dan Pembahasan MoU dan SKB.

4) Penandatangan MoU dan SKB

5) Pengawalan SMK-SPP Tingkat Provinsi Non RSBI.

6) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : Mantapnya kelembagaan pendidikan pertanian di STPP dan SMK-SPP

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian.

Page 145: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 143

7.13. Workshop Manajemen Sekolah

Tujuan :

1) Meningkatkan kemampuan profesionalisme kepala sekolah/pengelola sekolah dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.

2) Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/pengelola sekolah dalam melaksanakan

pengembangan ilmu dan teknologi sebagai bahan/materi dalam pengelolaan sekolah.

Output :

1) meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kepala sekolah/pengelola sekolah dalam

pengelolaan sekolah

2) Terumuskannya standar pengelolaan sekolah di SPP

Mekanisme/Metode : ceramah dan diskusi

Sasaran : Kepala Sekolah SPP

Waktu Pelaksanaan : April s.d Juni 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.14. Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan di SMK-SPP dan

STPP

Tujuan : mengkoordinasikan penyelenggaraan program pendidikan Diploma IV di STPP dan

pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP

Output : Terlaksananya koordinasi dan evaluasi program pendidikan Diploma IV di STPP dan

pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP

Mekanisme/Metode :

1) penyelenggaraan penyelenggaraan program pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP.

Sasaran : penyelenggara pendidikan Diploma IV Penyuluhan Pertanian di STPP dan SMK-

SPP.

Waktu Pelaksanaan : Juni – Nopember 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.15. Penyusunan Silabi Kurikulum Pendidikan di STPP

Tujuan : menyusun silabi kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pertanian di

SMK-SPP

Output : Tersusunnya silabi kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pertanian

di SMK-SPP

Mekanisme/Metode : pertemuan teknis yang melibatkan unsur-unsur dari SPP

Sasaran : SPP

Page 146: 1. pedum-bpsdmp2012

144

Waktu pelaksanaan : Maret s.d Juli 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.16. Pengawalan Ujian dan Wisuda SMK-SPP dan STPP

Tujuan :

1) Mengukuhkan kelulusan setelah siswa dan mahasiswa selesai mengikuti pendidikan di

lembaga masing-masing.

2) Memotivasi siswa dan mahasiswa untuk berprestasi.

Output : Terlaksananya fasilitasi pengukuhan wisuda di 7 STPP dan 3 SPP

Mekanisme/Metode :

1) Pendataan calon wisudawan STPP dan SPP Tahun 2012

2) Penerimaan Surat Permintaan Pengukuhan Wisuda lulusan STPP dan SPP Tahun Ajaran

2012/2013

3) Fasilitasi Pejabat Eselon I dan II lingkup Badan Pengembangan SDM Pertanian untuk

mengukukuhkan calon wisudawan STPP dan SPP Tahun Ajaran 2012/2013.

4) Fasilitasi Pejabat Eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian untuk mengukuhkan calon

wisudawan di STPP dan SMK-SPP

Sasaran : STPP dan SMK-SPP

Waktu Pelaksanaan : Agustus s.d. Oktober 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.17. Pembinaan Generasi Muda Pertanian Melalui Sakatarunabumi Gerakan Pramuka

Tujuan :

1) Koordinasi dan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan Pangkalan Saka, Krida-Krida, Saka-

Saka, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

2) Menfasilitasi kegiatan Saka Tarunabumi pada Kegiatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Output :

1) Terlaksananya Koordinasi dan Pembinaan Saka Tarunabumi.

2) Terlaksananya Kegiatan Saka Tarunabumi pada Kegiatan Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka Tahun 2012.

Mekanisme/metode :

Metode kegiatan berupa Rapat Koordinasi, Seminar, Pelatihan, Workshop, Perkemahan Bakti,

Pameran dan Pembinaan Pangkalan Saka Tarunabumi yang dilakasanakan dalam beberapa

tahap kegiatan:

1) Koordinasi dan Sosialisasi kegiatan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan Kwartir Nasional

Gerakan Pramuka.

2) Koordinasi, Sosialisasi dan Pembinaan kegiatan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan

Kwartir Daerah (Provinsi).

Page 147: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 145

3) Pembinaan Saka Tarunabumi dilaksanakan ke Pangkalan Saka di Kwartir Daerah (Provinsi)

dan Pangkalan Saka (SPP).

4) Peranserta Saka Tarunabumi berupa Seminar, Pelatihan, Workshop, Perkemahan Bakti,

Pameran dilaksanakan disesuai dengan agenda Kwarnas Gerakan Pramuka Tahun 2012.

5) Penyusunan laporan kegiatan.

Sasaran :

Sasaran Pembinaan Saka Tarunabumi adalah Pimpinan Saka Tarunabumi, Anggota Saka

Tarunabumi, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kwartir Daerah (Provinsi) dan Pangkalan Saka

Waktu pelaksanaan : Februari s.d. Desember 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian.

7.18. Pengembangan Kerjasama Dalam Negeri

Tujuan : menjalin kerjasama dengan lembaga terkait di dalam negeri dalam pengembangan

pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

Output : Naskah Kerjasama pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

dengan Instansi Terkait

Mekanisme/Metode :

1) Identifikasi peluang kerjasama dalam negeri

2) Koordinasi dengan Pihak Terkait

3) Penyusunan Naskah Kerjasama dengan Pihak Terkait

4) Penandatanganan Naskah Kerjamasa

Sasaran : terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan Pihak Terkait

Waktu pelaksanaan : Februari s.d Nopember 2011

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.19. Pengembangan Kerjasama Luar Negeri

Tujuan : menjalin kerjasama dengan lembaga terkait di luar negeri dalam pengembangan

pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

Output : Naskah Kerjasama pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian

dengan Instansi Terkait di luar negeri

Mekanisme/Metode :

1) Identifikasi peluang kerjasama luar negeri

2) Koordinasi dengan Pihak Terkait

3) Penyusunan Naskah Kerjasama dengan Pihak Terkait

4) Penandatanganan Naskah Kerjamasa

Sasaran : terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan Pihak Terkait

Waktu pelaksanaan : Februari s.d Nopember 2011

Page 148: 1. pedum-bpsdmp2012

146

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.20. Revitalisasi SMK Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan

Tujuan : meningkatkan peranan SMK Pertanian dalam mendukung Ketahanan pangan

Output : rumusan program Revitalisasi SMK Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan multipihak (Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan Nasional, Dunia

Usaha dan Dunia Industri, Perwakilan SMK Pertanian) dalam rangka mengidentifikasi dan

merumuskan program revitalisasi SMK pertanian mendukung ketahanan pangan.

2) Merancang program aksi dan pilot project revitalisasi SMK pertanian mendukung ketahanan

pangan.

3) Melakukan pembinaan teknis kepada SMK yang dijadikan sebagai pilot porject.

4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : SMK - SPP Pertanian

Waktu Pelaksanaan : Juli s.d November 2012

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.21. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Guru dan Dosen

Tujuan : meningkatkan profesionalisme guru SPP dan dosen STPP melalui penetapan angka

kredit

Output : terprosesnya kenaikan angka kredit guru SPP dan dosen STPP

Mekanisme/Metode :

1) Identifikasi guru SPP dan Dosen STPP yang mengusulkan proses kenaikan angka kredit

2) Proses penilaian dan penetapan angka kredit Guru SPP dan Dosen STPP

3) Proses pengiriman pemberitahuan kepada Guru SPP dan Dosen yang mengajukan kenaikan

angka kredit

Sasaran : Guru SPP dan Dosen STPP

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d. November 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.22. Sosialisasi Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian

Tujuan : menyebarluaskan informasi program sertifikasi profesi sektor pertanian kepada para

pemangku kepentingan.

Output : Tersosialisasikannya program sertifikasi bidang pertanian yang telah dikembangkan

oleh Kementerian Pertanian.

Mekanisme/Metode : pertemuan dan diskusi

Page 149: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 147

Sasaran : Lembaga Pemerintah, Perusahaan bidang pertanian, dan para pemangku

kepentingan lainnya

Waktu Pelaksanaan : April 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.23. Pembinaan LSP Sektor Pertanian

Tujuan : Meningkatnya peran LSP Sektor Pertanian dalam proses sertifikasi profesi.

Output : LSP Sektor Pertanian sektor pertanian yang kompeten dan terpercaya

Mekanisme/Metode :

1) Menyiapkan pedoman, pentunjuk teknis dan bahan lain yang diperlukan dalam rangka

kegiatan.

2) Melaksanakan pertemuan dengan berbagai berbagai pihak yang tekait dalam rangka

membangun kesepahaman mengenai LSP bidang pertanian yang akan dibentuk.

3) Melakukan kunjungan ke berbagai pihak dalam rangka membangun persepsi manfaat dan

pentingnya LSP bidang pertanian yang akan dibentuk.

4) Menginiasi pembentukan LSP bidang pertanian.

5) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : LSP sektor pertanian

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Mei 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.24. Pembinaan LDP dan TUK

Tujuan : Meningkatnya peran LDP dan TUK Sektor Pertanian dalam proses diklat dan uji

kompetensi SDM pertanian.

Output : LDP dan TUK sektor Pertanian sektor pertanian yang kompeten dan terpercaya

Mekanisme/Metode :

1) Menyiapkan pedoman, pentunjuk teknis dan bahan lain yang diperlukan dalam rangka

pembinaan LDP dan TUK.

2) Melaksanakan pertemuan dengan berbagai berbagai pihak yang tekait dalam rangka

membangun kesepahaman mengenai LDP dan TUK sektor pertanian.

3) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : LDP dan TUK sektor pertanian seluruh Indonesia

Waktu Pelaksanaan : Maret s.d Oktober 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

Page 150: 1. pedum-bpsdmp2012

148

7.25. Penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Profesi Pertanian

Tujuan : Tersusunnya Pedoman Sertifikasi sektor pertanian yang disempurnakan.

Output : Pedoman Sertifikasi Bidang Pertanian yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala

Badan Pengembangan SDM Pertanian.

Mekanisme/Metode : pertemuan dengan melibatkan unsur-unsur STPP dan eselon 1 lingkup

Kementerian Pertanian.

Sasaran : SDM pertanian

Waktu Pelaksanaan : Maret s.d. Mei 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.26. Inisiasi Pembentukan LSP Bidang Pertanian

Tujuan : memfasilitasi dan menyiapkan proses pembentukan LSP bidang pertanian.

Output : rancangan kelembagaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pertanian.

Mekanisme/Metode : Pertemuan antara Badan Pengembangan SDM Pertanian, BNSP, dan

Pemangku kepentingan.

Sasaran : Profesi bidang pertanian

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d. Oktober 2011

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.27. Penjaminan Mutu Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian

Tujuan : Menjamin Mutu Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian agar sesuai dengan standar

yang ditentukan

Output : Penyuluh Pertanian Profesi yang kompeten dan kredibel

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan yang melibatkan LSP-P1 Penyuluh Pertanian, asesor , LDP dan TUK dalam

rangka penjaminan mutu sertifikasi profesi penyuluh pertanian, dan menyusun rencana

tindak lanjut penjaminan mutu sertifikasi profesi penyuluh pertanian.

2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : LSP-P1 Penyuluh Pertanian, asesor , LDP dan TUK

Waktu Pelaksanaan : Juni s.d Agustus 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

Page 151: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 149

7.28. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian

Tujuan : meningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi profesi bidang pertanian

Output : proses sertifikasi profesi bidang pertanian yang sesuai dengan standard yang

ditetapkan

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam rangka koordinasi dan

evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pertanian, dan menyusun rencana tindak lanjut

peningkatan kualitas penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian.

2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : pemangku kepentingan terkait

Waktu Pelaksanaan : April s.d Agustus 2012

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.29. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi TUK

Tujuan : meningkatkan kualitas pelaksanaan uji kompetensi sektor pertanian

Output : proses uji kompetensi sektor pertanian yang sesuai dengan standard yang ditetapkan

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam rangka koordinasi dan

evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pertanian, dan menyusun rencana tindak lanjut

peningkatan kualitas penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian.

2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : TUK sektor pertanian

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Maret

Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.30. Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian melalui Seed Money

Tujuan : mendorong lulusan SPP untuk membuka usaha di bidang agribisnis melalui bantuan

modal kerja usaha bagi Lulusan SPP

Output : bertambahnya jumlah lulusan SPP yang membuka usaha di bidang pertanian.

Mekanisme/Metode :

Dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan :

1) Sosialisasi kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Tahun 2012.

2) Seleksi Administrasi calon penerima dana bantuan Penumbuhan Wirausahawan Muda

Pertanian Tahun 2012.

Page 152: 1. pedum-bpsdmp2012

150

3) Penetapan penerima Dana Bantuan Modal Kerja Usaha Penumbuhan Wirausahawan Muda

Pertanian Tahun 2012 bagi lulusan SPP sesuai dengan pedoman dan proposal pengajuan

(jumlah bantuan).

4) Pencairan Dana Bantuan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengembangan SDM

Pertanian tentang Penetapan Penerima Bantuan Modal Kerja Usaha dan Fasilitasi bagi SPP

untuk Pendampingan serta Surat Perintah Pembayaran Pembayaran pada bulan Oktober.

5) Monitoring dan Evaluasi kegiatan pemberian modal usaha bagi lulusan SPP

6) Pembuatan Profil penerima Bantuan kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian

Tahun 2012.

7) Pembuatan laporan kegiatan

Sasaran : alumni siswa SPP

Waktu pelaksanaan : Maret s.d. Desember 2011

Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

7.31. Pengawalan Pengembangan SMK-SPP RSBI

Tujuan : meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP

RSBI

Output : meningkatnya kualitas kelembagaan SMK-SPP RSBI

Mekanisme/Metode :

1) Pelaksanaan pengawalan dan pembinaan.

2) Pelaksanaan pertemuan evaluasi.

3) Fasilitasi akreditasi SMK – SPP RSBI.

4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : SMK-SPP RSBI

Waktu Pelaksanaan : Januari s.d September 2012

Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan

Sertifikasi Profesi Pertanian

7.32. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Tujuan :

1) Membangun sistem data base pendidikan pertanian Pusat Pendidikan, Standarisasi dan

Sertifikasi Profesi SDM Pertanian.

2) Meningkatkan kemampuan staf Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian dalam pengelolaan data base.

Output :

1) Tersedianya system data base pendidikan pertanian Pusat Pendidikan, Standarisasi dan

Sertfikasi Profesi Pertanian.

Page 153: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 151

2) Meningkatnya kemampuan staf Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertfikasi Profesi

Pertanian dalam pengelolaan data base.

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan dalam rangka penyusunan SOP dan penentuan jenis data yang akan dimasukan

dalam data base

2) Perancangan system data base

3) Pengadaan server, printer dan scanner

4) Pelatihan pengelola data base

5) Inputing data dan pengelolaan data base

Sasaran :

Meningkatkan akurasi dan kecepatan penyediaan data pendidikan pertanian yang meliputi : data

Peserta didik, data Ketenagaan, data Kelembagaan pendidikan pertanian dan data Admistrasi

Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian

Waktu Pelaksanaan : Juni s.d Juli 2012

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

7.33. Pengadaan Alat Multimedia

Tujuan : meningkatkan kecepatan pemrosesan, pengolahan data dan informasi pendidikan,

standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian.

Output : tersedianya perangkat multimedia untuk mendukung pemrosesan dan pengolahan

data.

Mekanisme/Metode :

1) Pertemuan dalam rangka identifikasi kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Pertemuan ini

dihadiri oleh pejabat stuktural dan tim teknis lingkup Pusat Pendidikan, Standardisasi dan

Sertifikasi Profesi Pertanian serta Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Badan Penyuluhan

dan Pengembangan SDM Pertanian. Pada pertemuan ini peserta mengidentifikasi dan

mengemukakan jenis peralatan dan singkronisasi sistem yang diperlukan oleh masing-

masing bidang/sub bidang. Untuk selanjutnya merancang jenis pengadaan barang dan Jasa

sesuai dengan kebutuhan.

2) Survey peserta lelang dan calon pemenang lelang.

3) Tahap Pelaksanaan yang meliputi :Pengumuman Lelang & Anwizing, pengadaan Lelang

Barang dan Jasa, serah Terima Barang dan pihak pengada kepada panitia lelang serta

serah Terima Barang kepada Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian.

4) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran: pegawai lingkup Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Waktu Pelaksanaan : Januari s.d Juni 2012

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

Page 154: 1. pedum-bpsdmp2012

152

8. Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Menengah

8.1. Pemberian Bantuan Praktik Siswa Program Studi Kesehatan Hewan, Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura

Tujuan : memfasilitasi siswa SMK - SPP dalam proses pembelajaran melalui bantuan praktik

siswa SMK – SPP.

Output : terfasilitasinya proses pembelajaran siswa SMK – SPP.

Mekanisme/Metode :

1) Sosialisasi pedoman teknis pemberian bantuan praktik siswa SMK – SPP.

2) Pengumpulan proposal dari SPP penerima bantuan

3) Verifikasi proposal dan penyiapan SK penetapan bantuan sosial praktek siswa.

4) Proses pencairan dana

5) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan bantuan praktik siswa SMK – SPP.

Waktu Pelaksanaan : Februari – Maret dan September - Oktober 2012

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi

Profesi Pertanian

8.2. Fasilitasi Program Pertukaran Siswa SMK-SPP ke Luar Negeri

Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi siswa SMK-SPP melalui program pertukaran

siswa ke luar negeri

Output: Terfasilitasinya 10 orang siswa SMK-SPP mengikuti program pertukaran siswa ke luar

negeri

Mekanisme/ Metode:

1) Pembentukan tim kerja untuk menyeleksi dan penetapan calon program pertukaran siswa

SPP ke Luar negeri berkoordinasi dengan SMK-SPP

2) Penyiapan dan pengurusan dokumen calon peserta program yang akan dikirim

3) Pelepasan keberangkatan calon peserta program

4) Penyusunan laporan

Sasaran: 10 orang Siswa SMK-SPP.

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.3. Fasilitasi PKU Siswa SMK-SPP di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit

Tujuan: meningkatkan kompetensi siswa SMK-SPP melalui program magang/ PKU di

perusahaan perkebunan sawit.

Page 155: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 153

Output: 808 siswa SMK-SPP mengikuti program magang/ PKU di perusahaan perkebunan

sawit.

Mekanisme/ Metode:

1) Berkoordinasi dengan SMK-SPP untuk menyiapkan siswa yang akan mengikuti magang/

PKU di perusahaan perkebunan sawit.

2) SMK-SPP menjalin kerjasama dengan perusahaan perkebunan sawit terkait dengan

pelaksanaan magang/PKU

3) SMK-SPP yang akan menyertakan siswanya untuk mengikuti program magang/PKU,

mengajukan usulan fasilitasi magang/PKU siswa ke Pusat Pendidikan, Standardisasi dan

Sertifikasi Profesi Pertanian

4) Pusat c.q. Bidang Program dan Kerjasama melakukan verifikasi data calon peserta dan

kesiapan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menerima peserta magang.

5) Pusat c.q Bidang Program dan Kerjasama menyalurkan bantuan dana magang/PKU siswa

SMK-SPP

6) Pengawalan dan Evaluasi pelaksanaan program magang/PKU siswa SMK-SPP

7) Penyusunan Laporan Kegiatan

Sasaran: 808 orang siswa SMK-SPP di seluruh Indonesia.

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Desember 2011

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.4. Bimbingan Teknis Siswa SMK-SPP di Bidang Peternakan

Tujuan: meningkatkan kompetensi siswa SMK-SPP Program Studi Peternakan Dan Kesehatan

Hewan melalui Bimbingan Teknis Bidang Peternakan

Output: meningkatnya kompetensi 60 orang siswa SMK-SPP bidang peternakan

Mekanisme/ Metode: Dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu:

1) Pusat c.q. Bidang Program dan Kerjasama, mensosialisasikan kegiatan peningkatan

kompetensi Siswa SMK-SPP melalui Bimbingan Teknis Bidang Peternakan.

2) Siswa SMK-SPP yang akan mengikuti Bimbingan Teknis Bidang Peternakan diseleksi sesuai

dengan Pedoman Teknis Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Pertanian Pembangunan

(SPP) Melalui Program Praktik Kerja Usaha Bidang Peternakan.

3) Pusat menjalin kerjasama dengan Lembaga yang memiliki kompetensi dalam Bimbingan

Teknis bidang peternakan.Terkait dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis bidang

peternakan bagi Siswa SMK-SPP

4) Penyelenggaran pelaksanaan Bimbingan Teknis bidang peternakan bagi Siswa SMK-SPP

bekerjasama dengan Instansi yang kompeten.Proses dan Metode Bimbingan Teknis

mengacu kepada Pedoman Teknis Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Pertanian

Pembangunan (SPP) Melalui Program Praktik Kerja Usaha Bidang Peternakan.

5) Penyusunan laporan kegiatan

Page 156: 1. pedum-bpsdmp2012

154

Sasaran/ peserta: 60 orang Siswa SPP jurusan peternakan dan kesehatan hewan

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d. Agustus 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.5. Perumusan Metodologi Pembelajaran Bidang Produktif di SMK-SPP

Tujuan : merumuskan metodologi pembelajaran bidang produktif di SMK-SPP

Output : metodologi pembelajaran bidang produktif di SMK-SPP

Mekanisme/Metode :

1) Penyiapan bahan pertemuan Perumusan metodologi pembelajaan di SMK-SPP.

2) Pertemuan perumusan Metodologi Pembelajaran Bidang Produktif di SMK-SPP.

3) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : SMK-SPP

Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Mei 2012

Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

8.6. Pengembangan Karya Teknologi Inovasi Siswa SMK-SPP

Tujuan : Meningkatkan wawasan siswa SPP untuk mewujudkan minat dan bakatnya dalam

bidang pertanian.

Output : Karya Teknologi Inovasi Teknologi Siswa SMK-SPP.

Mekanisme/Metode :

Dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan :

1. Sosialiasi penyelenggaraan lomba Karya Inovasi Siswa SMK-SPP

2. Penerimaan Karya Inovasi oleh Panitia

3. Penilaian Karya Ilmiah Inovasi Siswa SMK-SPP oleh Tim Juri

4. Penetapan Pemenang

Sasaran : Siswa SMK-SPP seluruh Indonesia.

Waktu Pelaksanaan : April s.d. Agustus 2011

Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi

Pertanian

Page 157: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 155

VI. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA

1. Perencanaan Program dan Anggaran

1.1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan PPSDMP

Tujuan:

Mengevaluasi kegiatan pengembangan SDM pertanian tahun 2011 dan mengarahkan

pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian tahun

2012.

Output:

1) Perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun 2012

2) Kesatuan pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran oleh 130

satker.

Mekanisme/Metode: Pertemuan

Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM

pertanian

Waktu Pelaksanaan: Januari/Februari 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.2. Pengawalan Kegiatan TA. 2012 dan Penyiapan Anggaran TA. 2013

Tujuan:

1) Melakukan pengawalan serta penyesuaian dokumen kegiatan dan anggaran TA. 2012;

2) Melakukan identifikasi dan koordinasi kegiatan Badan PPSDMP TA. 2013;

3) Menyusun garis besar usulan kegiatan dan anggaran TA. 2013 dan menyelesaikan usulan

revisi POK, DIPA TA 2012 lingkup Badan PPSDMP.

Output:

1) Dokumen Revisi POK dan DIPA TA. 2012;

2) Bahan Usulan Kegiatan dan Anggaran TA. 2013;

Mekanisme/Metode:

1) Rapat–rapat koordinasi

2) Pertemuan penyusunan dokumen

Sasaran:

130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

Page 158: 1. pedum-bpsdmp2012

156

1.3. Penyusunan SBK TA. 2013

Tujuan:

Menyusun standar biaya sebagai bahan acuan dalam penyusunan dokumen anggaran agar

dapat tercapai kegiatan yang efektif, efisien dan akuntabel.

Output: Dokumen Standart Biaya Masukan (SBM) TA. 2013

Mekanisme/Metode:

1) Workshop;

2) Pengolahan data dan Penelaahan SBM.

Sasaran: SBM kegiatan pelatihan dan pendidikan TA. 2013

Waktu Pelaksanaan: Maret/April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.4. Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013

Tujuan:

Menyusun rancangan kegiatan dan anggaran untuk 130 satker dalam format Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang dilengkapi dengan data dukung berupa :

Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), dan data dukung lain yang

dibutuhkan.

Output:

1) Dokumen RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013;

2) Dokumen KAK, RAB, dan data dukung lainnya.

Mekanisme/Metode:

1) Workshop;

2) Pengolahan data;

3) Penelaahan;

Sasaran:

130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian.

Waktu Pelaksanaan: Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.5. Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran TA. 2013

Tujuan:

1) Menyelesaikan Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk 130 satker dalam format Rencana

Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang dilengkapi dengan data dukung

berupa : Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), dan data

dukung lain yang dibutuhkan;

2) Menyiapkan konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Page 159: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 157

Output:

1) Dokumen RKA-KL Alokasi anggaran TA. 2013;

2) Dokumen KAK, RAB, dan data dukung lainnya;

3) Dokumen DIPA TA. 2013.

Mekanisme/Metode:

1) Workshop;

2) Pengolahan data;

3) Penelaahan;

4) Validasi.

Sasaran:

130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian.

Waktu Pelaksanaan: November s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.6. Penyusunan Perencanaan Program Badan PPSDMP Tahun 2013

Tujuan: Penyempurnaan kebijakan pengembangan SDM perlu dijabarkan ke arah yang lebih

operasional, terstruktur, terintegrasi dan berbasiskan pada tugas dan fungsi masing-masing

Instansi Pelaksana Pengembangan SDM Pertanian baik Pusat maupun Daerah.

Output:

1) Nota Keuangan dan RAPBN BPP SDMP Tahun 2013;

2) Review Rencana Strategis BPPSDMP Tahun 2010 - 2014;

3) Dokumen kebutuhan untuk perencanaan Program dan Kegiatan 2013;

4) Pedoman Pelaksanaan kegiatan Lingkup BPPSDMP Tahun 2013;

5) RKP;

6) Renja K/L Pagu Indikatif.

Mekanisme/Metode:

1. Pertemuan;

2. Kunjungan Lapangan;

3. Diskusi dan penyusunan laporan.

Sasaran:

Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Waktu Pelaksanaan:

1) Persiapan dan pengumpulan bahan : Januari 2012;

2) Pelaksanaan : Januari s.d Desember 2012;

3) Penyusunan Laporan : Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

Page 160: 1. pedum-bpsdmp2012

158

1.7. Sinkronisasi Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan:

1) Menyempurnakan mekanisme perencanaan program dan keuangan serta langkah-langkah

operasionalnya.

2) Menyempurnakan kebijakan pengembangan SDM perlu dijabarkan kearah yang lebih

operasional, terstruktur, terintegrasi dan berbasiskan pada tugas dan fungsi masing-masing

instansi pelaksana pengembangan SDM pertanian baik pusat maupun daerah.

Output: Rumusan tindak lanjut pemantapan program dan kegiatan yang harus ditindaklanjuti

satker

Mekanisme/Metode: Pertemuan, diskusi grup, perumusan dan pengembangan SDM pertanian

Sasaran:

Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Waktu Pelaksanaan: April s/d mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.8. Apresiasi Program Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan:

1) Mensosialisasikan program-program kerjasama penyuluhan dan pengembangan SDM

pertanian

2) Mengembangkan koordinasi antara BPPSDMP dengan UPT serta Instansi/Lembaga terkait

lainnya.

Output:

1) Tersosialisasinya program-program kerjasama penyuluhan dan pengembangan SDM

pertanian

2) Tercapainya koordinasi antara BPPSDMP dengan UPT serta Instansi/Lembaga terkait

lainnya.

Mekanisme/Metode: Pertemuan, diskusi dan penyusunan laporan

Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Waktu Pelaksanaan: Juli dan Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

Page 161: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 159

1.9. Penyusunan Perencanaan Program Kerjasama

Tujuan: Mengembangkan kapasitas SDM Pertanian melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan,

pelatihan, pendidikan, dan pembentukan karakter (capacity building);.

Output:

1) Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Pertanian;

2) Buku Biru Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;

3) Database Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;.

Mekanisme/Metode:

1) Rapat–rapat koordinasi;

2) Pertemuan penyusunan dokumen.

Sasaran:

130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian.

Waktu Pelaksanaan:

1) Perencanaan Program : Januari s.d Maret 2012;

2) Perencanaan Kerjasama : Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.10. Optimalisasi Peluang Kerjasama Luar Negeri

Tujuan:

Meningkatkan hubungan kerjasama, menjaga komitmen, meningkatkan wawasan dan

pengetahuan, bertukar informasi dan pembelajaran serta memanfaatkan peluang-peluang

kerjasama dalam rangka memperkuat dan menyempurnakan sistim perencanaan program dan

kerjasama.

Output: Teroptimalisasinya peluang kerjasama luar negeri

Mekanisme/Metode:

1) Pertemuan;

2) Diskusi;

3) Tinjauan lapangan dan penyusunan laporan.

Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Waktu Pelaksanaan: Januari – Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.11. Pengembangan Teknologi Informasi

Tujuan:

1) Mengkoordinir pengembangan website lingkup Badan PPSDMP

2) Mengkoordinir perawatan website lingkup Badan PPSDMP

Page 162: 1. pedum-bpsdmp2012

160

3) Mengkoordinir perawatan jaringan teknologi informasi kantor pusat

4) Mengkoordinir proses up-load materi website dari unit kerja kantor pusat.

Output:

1) Website dan jaringan teknologi informasi lingkup Badan PPSDMP;

2) Data dan Informasi berbasis website Badan PPSDMP

Mekanisme/Metode:

1) Rapat dan workshop

2) Bimbingan ke UPT lingkup Badan PPSDMP.

Sasaran: Kantor pusat dan 20 UPT lingkup Badan PPSDMP serta lembaga/unit kerja lain binaan

Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.12. Koordinasi dan Bimbingan Pengelolaan Data

Tujuan:

1) Menyediakan data lingkup Badan PPSDMP yang akurat dan mutakhir

2) Melaksanakan bimbingan pengelolaan data dan informasi di 20 UPT lingkup Badan PPSDMP

Output: Data yang akurat dan mutakhir, tersaji dalam format buku BPPSDMP dalam angka

Tahun (n-1) dan buku saku serta tampilan di website

Mekanisme/Metode:

1) Rapat dan pertemuan

2) Bimbingan pengelolaan data dan informasi di UPT

3) Pengumpulan dan validasi data Badan PPSDMP

4) Pengolahan dan penyajian data Badan PPSDMP

Sasaran: Kantor pusat dan 20 UPT lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.13. Penyediaan Data Statistik SDM Pertanian

Tujuan: Menyediakan data tenaga kerja pertanian (petani) per tahun

Output:

1) Data ketenagakerjaan pertanian (petani) yang menjadi bahan buku statistik Kementerian

Pertanian dan data dalam website Badan PPSDMP;

2) Buku statistik ketenagakerjaan sektor pertanian (petani) 6 seri;

3) Buku saku data ketenagakerjaan sektor pertanian Tahun (n-1)

Mekanisme/Metode:

1) Pengadaan raw data dari BPS

Page 163: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 161

2) Pengolahan raw-data dan penyajian data;

3) Up load data di website Badan PPSDMP

4) Pencetakan buku dan deseminasi data

Sasaran: Data tenaga kerja/ petani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternak

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian.

1.14. Pembangunan Sistem Database BPPSDMP yang terintegrasi

Tujuan: Mengintegrasikan Data lingkup BPPSDMP

Output: Terintegrasikannya Data lingkup BPPSDMP

Mekanisme/Metode:

1) Rapat-rapat

2) Pembangunan data yang terintegrasi

3) Pengintegrasian data-data

Sasaran: Data lingkup BPPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Oktober 2012

Penanggung Jawab: Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

2. Pengelolaan Keuangan, Akuntansi, Verifikasi dan Pengelolaan BMN

2.1. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Tujuan: Menyusun laporan keuangan dan neraca tahun 2011 dan semester I 2012 Badan

PPSDMP

Output: Laporan Keuangan dan neraca Tahun 2011 dan semester 1 tahun 2012, Badan

PPSDMP

Mekanisme/Metode: Workshop

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.2. Rekonsiliasi Laporan Keuangan

Tujuan:

Melakukan rekonsiliasi atau pencocokan laporan keuangan yang dikirim oleh masing-masing

satker lingkup Badan PPSDMP.

Page 164: 1. pedum-bpsdmp2012

162

Output: Laporan rekonsiliasi realisasi anggaran (SAK,SIMAK BMN) dan SIMAK

Perbendaharaan)

Mekanisme/Metode: Pertemuan, Konsinyasi dan Konsultasi

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.3. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan Akuntansi dan Verifikasi

Tujuan:

1) Meningkatkan kinerja petugas akuntansi dan verifikasi

2) Mengembangkan pemahaman petugas akuntansi dan verifikasi tentang peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanakan tugas dan fungsinya.

Output:

1) Dokumen Rencana Kerja dan Tindak Lanjut Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan

Akuntansi Dan Verifikasi

2) Kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dan

verifikasi.

Mekanisme/Metode: Pembinaan lapangan

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari, Juni dan Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.4. Peningkatan Kualitas Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan (SIMAK, SPP, SPM, LPJ, Forecast Satker dan GPP)

Tujuan:

Menyusun dan Menata data dasar pengelolaan perbendaharaan (SIMAK, SPP, SPM, LPJ,

Forecast satker, dan GPP).

Output: Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan.

Mekanisme/Metode: Workshop

Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 165: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 163

2.5. Apresiasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Perbendaharaan

Tujuan:

Mensinkronkan pemahaman tentang aturan perbendaharaan pada satker lingkup Badan

PPSDMP.

Output:

Peningkatan pemahaman aturan perbendaharaan dan kesamaan tindakan dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi perbendaharaan.

Mekanisme/Metode: Rapat-rapat pertemuan.

Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Maret 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.6. Peningkatan Pengelolaan dan Dukungan Teknis Perbendaharaan

Tujuan:

Melakukan bimbingan dan pembinaan langsung untuk peningkatan kualitas pengelolaan

perbendaharaan.

Output: Peningkatan sistem, mekanisme dan tata kelola perbendaharaan.

Mekanisme/Metode: Pembinaan ke daerah.

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.7. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Tujuan:

Melakukan pembinaan dan bimbingan langsung intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP di lingkup

Badan PPSDMP.

Output: Laporan dan proposal realisasi target dan realisasi PNBP.

Mekanisme/Metode: Pembinaan ke UPT

Sasaran: 20 Satker UPT lingkup Badan PPSDMP.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 166: 1. pedum-bpsdmp2012

164

2.8. Peningkatan Kualitas Laporan Rencana Kebutuhan Dana (Forecasting Satker)

Tujuan:

Melakukan pembinaan dan bimbingan langsung intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP di lingkup

Badan PPSDMP

Output: Peningkatan laporan rencana kebutuhan dana satker

Mekanisme/Metode: Pembinaan ke UPT

Sasaran: 20 Satker UPT lingkup Badan PPSDMP.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d September 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.9. Peningkatan Kualitas Laporan Barang Milik Negara (BMN)

Tujuan:

Menyusun Laporan BMN lingkup Badan PPSDMP semester II tahun 2011 dan semester I tahun

2012

Output: Laporan BMN semester II tahun 2011 dan semester I tahun 2012

Mekanisme/Metode: Workshop

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.10. Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa

Tujuan: Menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa lingkup Badan PPSDMP.

Output: Barang dan Jasa.

Mekanisme/Metode: Rapat, Pengumuman, Pelelangan, Evaluasi

Sasaran: Barang dan Jasa Kantor Pusat Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Oktober 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.11. Peningkatan Kualitas Inventarisasi dan Penilaian BMN

Tujuan:

Meningkatkan kualitas pengelolahaan Barang Milik Negara pada satker Badan Penyuluhan dan

pengembangan SDM Pertanian

Output: Dokumen penilaian asset

Mekanisme/Metode: Rapat/ pertemuan dan Penyusunan dokumen

Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP.

Page 167: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 165

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.12. Pelaksanaan Proses Penghapusan/Hibah BMN

Tujuan: Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan BMN satker lingkup Badan PPSDMP

Output: Dokumen penghapusan/hibah

Mekanisme/Metode: Kunjungan ke satker dan penyusunan dokumen

Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP di 13 Propinsi 274 Kabupaten

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.13. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan BMN

Tujuan:

Memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan pengelolaan BMN baik aspek

perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan oleh Satker lingkup

Badan PPSDMP

Output: Peningkatan sistem dan mekanisme serta tatakelola pengelolaan Barang milik Negara.

Mekanisme/Metode: Kunjungan ke satker dan Penyusunan dokumen

Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP di 33 Propinsi

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.14. Forum Komunikasi Pengelola Keuangan dan Perlengkapan

Tujuan:

Menyamakan persepsi, membangun komunikasi dan koordinasi yang sinergis dalam aspek

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, serta pelaporan agar pengelolaan

anggaran oleh Satker lingkup Badan PPSDMP berjalan tertib, baik, efektif, dan akuntabel.

Output: Kesepahaman dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan

Mekanisme/Metode: Rapat/ pertemuan.

Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP.

Waktu Pelaksanaan: April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 168: 1. pedum-bpsdmp2012

166

2.15. Peningkatan Koordinasi dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan

Tujuan:

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan bagi pengelola keuangan dan

perlengkapan bagi Satker lingkup Badan PPSDMP

Output:

Kesepahaman dan rencana tindak lanjut untuk meningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan

perlengkapan oleh Satker lingkup Badan PPSDMP

Mekanisme/Metode: Pembinaan ke daerah.

Sasaran: 33 Propinsi Satker lingkup Badan PPSDMP.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

3. Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan

3.1. Pembinaan Pengelolaan dan Penyusunan Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi.

Tujuan

1) Memberi keyakinan yang memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan di Badan PPSDMP

dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, melaporkan keuangan negara secara

andal, mengamankan aset negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan

perundangan.

2) memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi

yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan:

3) melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih

efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

4) mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga

dapat segera dicari solusinya.

5) menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan rencana, pedoman yang

ditetapkan, dan penggunaan input sesuai dengan keperluan serta dilaksanakan sesuai

jadwal, sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai

6) mendapatkan masukan informasi bagi perumusan perencanaan dalam menyusun rancangan

pengembangan kegiatan tahap berikutnya.

Output:

1) Meningkatnya kinerja, transparansi, akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, dan

pengamanan aset negara di lingkup Badan PPSDMP sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

2) Informasi perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran (output),

dan kendala yang dihadapi.

3) Terukurnya pencapaian kinerja

4) Informasi tentang output, outcome dan keberhasilan program dan kegiatan;

Page 169: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 167

5) Gambaran potensi pengembangan; dan

6) Permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan dan rekomendasi perbaikan di masa

mendatang

Mekanisme /Metode:

1) Penyusunan rencana tahunan kegiatan pengendalian, monev pelaksanaan program Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, melalui desk analisis terhadap (a)

program/rencana kegiatan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, (b)

anggaran monev yang tersedia, (c) ketersediaan dan kesiapan SDM dan (d) sarana

prasarana lainnya.

2) Penyusunan Juklak Pengendalian, Monev: (1) Identifikasi dan analisis kriteria pengendalian,

monitoring dan evaluasi; (2) Pembahasan rancangan juklak; (3) Pengumpulan bahan juklak;

(4) Penyusunan draft juklak; (5) Pembahasan draft juklak; (6) Revisi juklak.

3) Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Program: (1) Persiapan (koordinasi, penyusunan

proposal; perumusan indikator, penyusunan instrumen, lokakarya persiapan pelaksanaan,

dan pre-test); (2) Pelaksanaan (pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta lokakarya

hasil); dan (3) Pelaporan (penyusunan, pembahasan, penggandaan, dan penyampaian

laporan).

4) Pengelolaan Data Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi: (1) Pengumpulan bahan; (2) Entry

dan pengolahan data; (3) Verifikasi data; (4) Analisis data; (5) Penyusunan laporan; (6)

Penyampaian laporan.

5) Konsolidasi, workshop dan forum-forum pengendalian, monitoring dan evaluasi

6) Koordinasi, pembinaan dan supervisi pengendalian, monitoring dan evaluasi.

Berbagai upaya diatas, diintegrasikan kedalam sub-komponen kegiatan sebagai berikut:

1) Workshop Simonev

2) Peningkatan Efektivitas monitoring dan evaluasi program

3) Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI)

4) Forum SPI lingkup Badan

5) Koordinasi monev

Sasaran/ Target group: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.2. Workshop Simonev

Tujuan: Tersosialisasinya aplikasi Simonev keseluruh UPT lingkup Badan PPSDMP serta

teraplikasikannya Simonev diseluruh Satker lingkup Badan PPSDMP

Output:

Terbentuknya kesamaan persepsi terhadap aturan yang tertuang dalam pedoman yang

mengatur monitoring dan evaluasi di antara unit kerja lingkup dan binaan Badan PPSDMP

Tersosialisasinya informasi dan metode mengenai sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

kepada seluruh unit kerja lingkup Badan PPSDMP

Terbangunnya komitmen seluruh unit kerja lingkup Badan PPSDMP untuk melaksanakan sesuai

dengan aturan yang tertuang dalam pedoman sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Page 170: 1. pedum-bpsdmp2012

168

Metode: ceramah, diskusi dan latihan

Sasaran/ Target: seluruh UPT dan Satker Dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

Waktu: April 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.3. Peningkatan Efektivitas Monitoring Dan Evaluasi Program

Tujuan:

1) Memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi

yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan di setiap Satker lingkup

Badan PPSDMP:

2) Melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih

efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

3) Mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga

dapat segera dicari solusinya.

4) Menilai efektivitas, efisiensi, manfaat, serta keberlanjutan program dan kegiatan

5) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan di

lapangan;

6) Merumuskan masukan-masukan untuk penyempurnaan program dan kegiatan ke depan;

Output

1) Data dan informasi yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan di

setiap Satker lingkup Badan PPSDMP:

2) Hasil penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

3) Tindakan antisipatif terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat

segera dicari solusinya.

4) Informasi tentang efektivitas, efisiensi, manfaat, serta keberlanjutan program dan kegiatan

5) Rumusan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan;

6) Rumusan masukan-masukan untuk penyempurnaan program dan kegiatan ke depan;

Mekanisme/Metode

1) Studi dokumen dan survey ke lapangan

2) Desk analisis

3) Penyusunan Juklak Monev:

4) Monitoring dan Evaluasi Program: (1) Persiapan (koordinasi, penyusunan proposal;

perumusan indikator, penyusunan instrumen, lokakarya persiapan pelaksanaan, dan pre-

test); (2) Pelaksanaan (pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta lokakarya hasil);

dan (3) Pelaporan (penyusunan, pembahasan, penggandaan, dan penyampaian laporan).

5) Pengelolaan Data Evaluasi: (1) Pengumpulan bahan; (2) Entry dan pengolahan data; (3)

Verifikasi data; (4) Analisis data; (5) Penyusunan laporan; (6) Penyampaian laporan.

Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu : Maret s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 171: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 169

3.4. Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Tujuan:

1) Membina pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP

2) Memantau dan melaksanakan supervisi proses dan kemajuan pelaksanaan SPI di UPT

lingkup Badan PPSDMP

3) Mengkonsolidasikan kegiatan SPI di Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

4) Mengidentifikasi kendala/masalah secara dini dan melakukan pengendalian

5) Bahan usulan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan tahun mendatang

6) Kesamaan persepsi dalam pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP

7) Informasi tentang proses dan kemajuan pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP

8) konsolidasi dan sinkronisasi kegiatan SPI di Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

Mekanisme/Metode

1) Documental study,

2) Survey observasi,

3) Workshop,

Sasaran: Kantor pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

Waktu: Februari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.5. Forum SPI Lingkup Badan PPSDMP

Tujuan

1) Mereviu pelaksanaan kegiatan SPI di seluruh UPT lingkup BPSDMP

2) Mengidentifikasi kendala/masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan SPI

3) Merumuskan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang.

Output

1) Gambaran tentang pelaksanaan kegiatan SPI di seluruh UPT lingkup BPSDMP

2) Rumusan kendala/masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan SPI

3) Rumusan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang.

Mekanisme/Metode

1) Penyajian laporan kegiatan SPI didaerah

2) Diskusi Kelompok Terfokus

3) Lokakarya

Sasaran: UPT Pusat lingkup Badan PPSDMP

Waktu: Juni 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 172: 1. pedum-bpsdmp2012

170

3.6. Penyusunan LAKIP Sekretariat Badan dan LAKIP Badan PPSDMP

Tujuan

1) Memperoleh informasi tentang kinerja pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan Satuan Kerja

(Satker)/unit kerja lingkup Badan PSDMP Tahun 2011 sebagai bahan LAKIP Badan

PSDMP;

2) Meningkatkan kemampuan aparat dalam penyusunan LAKIP melalui pembinaan.

3) Penyusunan LAKIP

Output

1) Informasi tentang kinerja pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan Satuan Kerja (Satker)/unit

kerja lingkup Badan PSDMP Tahun 2011 sebagai bahan LAKIP Badan PPSDMP

2) Peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan LAKIP melalui pembinaan.

3) Dokumen LAKIP

Mekanisme /Metode

1) Pertemuan,

2) Diskusi,

3) Pembinaan,

4) Penyusunan laporan,

Sasaran: Kantor Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP

Waktu: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.7. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pemeriksaan

Tujuan

1) Mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan tanggapan dan tindak lanjut

hasil pengawasan dari seluruh Satuan Kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

2) Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan (LHP) baik secara korespondensi maupun

kunjungan lapangan.

3) Mengolah serta menyajikan data dan informasi mengenai tanggapan dan tindak lanjut

penyelesaian hasil pengawasan dalam bentuk laporan dan bentuk-bentuk lainnya.

4) Menyelenggarakan dan menghadiri pertemuan konsultasi dengan lembaga auditor untuk

menindaklanjuti kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP; menyusun

rencana tindak lanjut penyelesaian kasus-kasus kerugian negara di lingkup BadanP PSDMP

dan menyamakan data temuan hasil pemeriksaan yang dimiliki Badan PPSDMP dengan

lembaga auditor (BPK, BPKP dan Itjen Kemtan).

Output

1) Data dan informasi yang berhubungan dengan tanggapan dan tindak lanjut hasil

pengawasan dari seluruh Satuan Kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Pertanian.

2) Tindaklanjut hasil pengawasan (LHP) baik secara korespondensi maupun kunjungan

lapangan.

Page 173: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 171

3) Laporan mengenai tanggapan dan tindak lanjut penyelesaian hasil pengawasan

4) Terselenggaranya pertemuan konsultasi dengan lembaga auditor untuk menindaklanjuti

kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP; menyusun rencana tindak lanjut

penyelesaian kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP dan menyamakan

data temuan hasil pemeriksaan yang dimiliki Badan PPSDMP dengan lembaga auditor (BPK,

BPKP dan Itjen Kemtan).

Mekanisme /Metode

1) Persiapan,

2) analisa pengolahan data,

3) koordinasi/konsultasi,

4) pemutahiran data, dan kunjungan lapang dalam rangka tindak lanjut LHP

Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP

Waktu: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.8. Penyusunan Laporan Badan PPSDMP.

Tujuan

Menyusun berbagai bentuk laporan yang akan disampaikan kepada berbagai kepentingan, serta

pembinaan penyusunan laporan di satker/unit kerja lingkup Badan PSDMP

Output

1) Laporan Rapim Kementerian Pertanian

2) Laporan Rapim Badan PPSDMP

3) Laporan Raker/RDP DPR RI

4) Laporan Bulanan Sekretariat

5) Laporan Bulanan Badan PPSDMP

6) Laporan Bulanan kegiatan Kepala Badan PPSDMP

Mekanisme /Metode

1) Persiapan,

2) Pertemuan,

3) Diskusi,

4) Penyusunan laporan

Sasaran: Kantor Pusat Badan PPSDMP

Waktu: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.9. Konsolidasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Lingkup Badan PPSDMP

Tujuan

1) Meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap penyelenggaraan kepemerintahan;

Page 174: 1. pedum-bpsdmp2012

172

2) Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pimpinan tentang pentingnya tindak lanjut

hasil pengawasan;

3) Meningkatkan koordinasi antar pimpinan satker lingkup Badan PPSDMP;

4) Melakukan introspeksi pimpinan instansi sebagai salah satu sarana percepatan;

5) Peningkatan tindak lanjut hasil pengawasan dan dapat terjalin komitmen antara pihak-pihak

yang berkepentingan dalam membangun tata kepemerintahan yang baik (good governance).

Output

1) Meningkatnya efektivitas pengawasan terhadap penyelenggaraan kepemerintahan;

2) Meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab pimpinan tentang pentingnya tindak lanjut

hasil pengawasan;

3) Meningkatnya koordinasi antar pimpinan satker lingkup Badan PPSDMP;

4) Melakukan introspeksi pimpinan instansi sebagai salah satu sarana percepatan;

5) Peningkatan atas tindak lanjut hasil pengawasan dan terjalinnya komitmen antara pihak-

pihak yang berkepentingan dalam membangun tata kepemerintahan yang baik (good

governance).

Mekanisme /Metode

1) Monitoring dan koordinasi,

2) Rekapitulasi dan pengiriman ke obyek pemeriksaan LHP,

3) Pemutakhiran Data,

4) Tindak lanjut hasil pemeriksaan,

5) Penyusunan Laporan Perkembangan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.

Sasaran: Kantor Pusat Badan PPSDMP

Waktu: Januari s.d Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.10. Penyusunan Materi Informasi

Tujuan: Hasil penyusunan materi informasi menjadi salah satu wahana informasi bagi para

pemangku kepentingan (stakeholders), selain dapat mengetahui dan memahami juga dapat

memberi masukan terhadap kebijakan, program dan kegiatan Badan Pengembangan SDM

Pertanian..

Output media informasi berupa : Materi informasi disusun dalam berbagai format kemasan

yaitu leaflet, brosur, bulettin, kliping, dan keping DVD.

Mekanisme /Metode:

1) Pengumpulan bahan informasi,

2) Pengolahan bahan informasi,

3) Penyampaian laporan.

Sasaran: Pusat, Satuan Kerja lingkup Badan PPSDMP dan Masyarakat luas / Stakeholders

Waktu: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 175: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 173

3.11. Penyebaran Informasi Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan memberikan umpan balik terhadap

program kegiatan/ kebijakan BPPSDMP dalam rangka perbaikan pelaksanaan

program/kebijakan di BPPSDMP

Output: Meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan mendapatkan masukan atas program

kegiatan/ kebijakan Badan PPSDMP dalam rangka perbaikan pelaksanaan program/kebijakan di

BPPSDMP

Mekanisme /Metode

1) Metode pelaksanaan kegiatan adalah melalui Pameran, Publikasi media TV dan Radio, Sewa

Rubrik, kunjungan Pers, Liputan/Jumpa Pers. Dukungan kegiatan adalah ATK bahan habis

pakai, konsumsi

Sasaran: Masyarakat luas / Stakeholders

Waktu: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP.

3.12. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan

Tujuan

1) Menerapkan norma-norma tata aturan acara resmi Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai

dengan aturan keprotokolan;

2) Membangun citra positif Badan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung

pembangunan pertanian.

Output

1) Acara resmi kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dapat berjalan

dengan tertib dan lancar sesuai dengan aturan keprotokolan;

2) Terbangunnya citra positif Badan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung

pembangunan pertanian.

Mekanisme /Metode

1) persiapan

2) pelaksanaan kegiatan

3) penyusunan laporan

Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP dan stakeholders

Waktu: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.13. Temu Koordinasi Kehumasan

Tujuan: Menyamakan persepsi dan meningkatkan wawasan aparat pelaksana kehumasan

tentang kegiatan kehumasan dan kegiatan Badan PPSDMP

Page 176: 1. pedum-bpsdmp2012

174

Output: Kesamaan persepsi bagi aparat pelaksana kehumasan tentang kegiatan kehumasan,

dan kegiatan Badan PPSDMP

Mekanisme/Metode:

1) pertemuan dan;

2) tinjauan lapangan.

Sasaran: Pejabat/pelaksana kehumasan lingkup Kementerian Pertanian dan UPT Lingkup

Badan PPSDMP

Waktu: Juni 2012.

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.14. Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital

Tujuan: Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perpustakaan yang seiring dan sejalan dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan mengembangkan perpustakaan

digital yang mampu menyediakan informasi secara cepat jelas dan akurat.

Output:

1) Katalog Buku referensi

2) Majalah

3) Iptan

4) Perundang-undangan

5) Audio visual baik dalam bentuk CD maupun melalui jaringan internet dan intranet

Mekanisme/ Metode:

1) Pengadaan Buku Perpustakaan

2) Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital.

3) Pengadaan bahan pustaka yang telah diseleksi

Sasaran: Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s/d Nopember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

4. Organisasi, Kepegawaian, Rumah Tangga dan Tata Usaha

4.1. Inventarisasi Permasalahan Hukum, Pengembangan dan Kodefikasi Produk Hukum lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan:

1. Menyusun dan menerbitkan produk hukum untuk menindaklanjuti kebijakan/peraturan di

bidang SDM Pertanian

2. Menginventarisasi dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hukum di unit

kerja lingkup Badan Penyuluhan danPengembangan SDM Pertanian

Page 177: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 175

3. Melaksanakan bimbingan teknis di unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian agar dalam penyusunan produk hukum sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

Output:

1. Peraturan Perundangan (Peraturan dan Keputusan Menteri Pertanian, Peraturan dan

Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian)

2. Terpahaminya peraturan perundangan yang berlaku

Mekanisme:

1. Rapat,/pertemuan

2. Inventarisasi, identifikasi, pengumpulandanpengolahan data

3. Sosialisasi

Sasaran: 210 produk hukum

WaktuPelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.2. Pemantapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan:

Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja lingkup Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Output:

1) Dokumen rancangan pengembangan kelembagaan lingkup Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian

2) Dokumen SOP, tata hubungan kerja dan rincian tugas pekerjaan unit kerja lingkup Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

3) Dokumen usulan penghargaan Abdi bakti tani

4) Dokumen Indek penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja (IPNBK)

5) Dokumen Indek kepuasan Masyarakat (IKM)

Mekanisme/Metoda:

1) Rapat /pertemuan

2) kunjunganlapangan

3) pengumpulan, pengolahan data danpenyusunandokumen

4) sosialisasi

Sasaran:

Kantor pusat dan Unit Pelaksana teknis lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Pertanian

Waktu Pelaksanaan: JanuarisampaidenganDesember 2012

Page 178: 1. pedum-bpsdmp2012

176

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.3. Bimbingan Teknis Organisasi dan Metoda Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan: Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

Output: Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Sasaran: Aparatur Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.4. Workshop Penyusunan Produk Hukum

Tujuan:

1) Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman SDM pertanian dalam penyusunan

produk hukum

2) Mewujudkan keseragaman bentuk produk hukum

3) Mewujudkan keterpaduan materi dan koordinasi dalam penyusunan produk hukum

4) Menjamin produk hukum sesuai dengan kebutuhan dan system hokum nasional

5) Menjamin kepastian hukum dalam penyusunan produk hukum sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

Output:

1) Tersusunnya produk hukum lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Sasaran: Aparatur yang terampil menyusun produk hukum

Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.5. Sinkronisasi SOP dan Analisis Jabatan/Uraian Jabatan

Tujuan:

1) Untuk meningkatkan pelayanan dan tata kelola administrasi dan manajemen yang efektif dan

efisien

2) Untuk mensinergikan uraian jabatan dengan analisis jabatan dalam rangka meningkatkan

profesionalisme aparatur sehingga terwujud pemerintahan yang baik

Output: Tersusunnya SOP yang sinkron dengan uraian jabatan

Mekanisme/Metode: Koordinasi, rapat/pertemuan

Sasaran: Semua aparatur

Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Page 179: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 177

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.6. Penyusunan dan Pembahasan Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Tujuan:

Menghimpun masukan, saran, seminar, dan FGD / jaring pendapat dari pakar, ahli, masyarakat,

akademisi dll dalam rangka penyempurnaan Naskah Kebijakan Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani

Output:

1) Rancangan Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

2) Daftar Inventarisasi Masalah Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Mekanisme/Metode: Rapat dan pertemuan

Sasaran: Petani

WaktuPelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.7. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Tujuan:

Menyebarluaskan dan memberikan pemahaman kepada petani tentang Kebijakan Bidang

Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Output:

1) Naskah Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

2) Peraturan-peraturan tindak lanjut Naskah Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Mekanisme/Metode: Pertemuan dan sarasehan

Sasaran: Petani kecil yang luas lahannya kurang dari 2 ha

Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012

Penyelenggara / Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat

Badan

4.8. Perencanaan, Pembinaan, dan Pengembangan Pegawai

Tujuan:

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di setiap unit kerja lingkup

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Page 180: 1. pedum-bpsdmp2012

178

Output:

1) Dokumen formasi dan kebutuhan pegawai unit kerja lingkup BPPSDMP;

2) Peningkatan kemampuan dan keterampilan pegawai dalam mendukung tugas pokoknya;

3) Sertifikat kelulusan Ujian Dinas dan KPPI;

4) Dokumen sumpah pegawai dan Izin Belajar;

5) Dokumen pembinaan pegawai

Mekanisme/Metode:

1) Rapat-rapat/pertemuan/koordinasi;

2) Sosilisasi/workshop;

3) Layanan bimbingan/kajian-kajian/konsultasi.

Sasaran: Pegawai lingkup unit kerja Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Waktu pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian

4.9. Optimalisasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

Tujuan:

Meningkatkan pelayanan prima kepada setiap pegawai di unit kerja lingkup Badan Penyuluhan

dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.

Output:

1) Surat Keputusan (BKN, Mentan, Sekretaris Jenderal, Biro Organisasi dan Kepegawaian,

Kepala Badan) yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian (Surat Keputusan pangkat,

jabatan, gaji berkala, mutasi alih tugas, impassing, sumpah pegawai, pensiun);

2) Dokumen yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian;

3) Dokumen pelantikan dalam jabatan, serah terima jabatan, dan fakta integritas.

Mekanisme/Metode

1. Pengumpulan dan pengolahan data;

2. Pertemuan/ rapat/ koordinasi/ apresiasi/ sosialisasi.

Sasaran : 750 dokumen

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.10. Peningkatan Kompetensi Pegawai Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian

Tujuan:

Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keahlian, dan kemampuan pegawai dalam menunjang

pelaksanaan tugas-tugas kedinasan.

Output : Peningkatan kompetensi pegawai

Page 181: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 179

Mekanisme/Metode : Diklat, workshop, seminar, sosialisasi, apresiasi.

Sasaran : Pegawai lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Waktu pelaksanaan :Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana :Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.11. Penyusunan Kompetensi Pegawai

Tujuan :

Menentukan kualifikasi dan syarat suatu jabatan lingkup Badan penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

Output: Standar kualifikasi jabatan

Mekanisme/Metode: Sosialisasi/workshop

Sasaran: Pegawai lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Tempat dan Waktu pelaksanaan : Kegiatan akan dilaksanakan di Jawa Barat pada bulan

Februari 2012

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.12. Pengembangan dan Pemutakhiran Data Pegawai

Tujuan:

1) Meningkatkan fungsi pelayanan di bidang data dan informasi di lingkungan Badan

Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;

2) Meningkatkan koordinasi yang baik antara para pengelola data kepegawaian di lingkungan

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Output: Data pegawai yang akurat dan mutakhir

Mekanisme/Metode: Workshop, pengolahan data dan validasi data; pembinaan.

Sasaran: Kantor pusat dan UPT lingkup BPPSDMP

Tempat dan Waktu pelaksanaan : Kegiatan akan dilaksanakan di Jawa Barat pada bulan

Februari 2012.

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.13. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Calon Purnabhakti

Tujuan:

Meningkatkan kualitas dan produktifitas pegawai purnabhakti yang berhasil guna mendukung

keperluan bagi dirinya dan keluarganya, apabila telah purna tugas sebagai PNS.

Output:

Peningkatan kompetensi pegawai calon purna bhakti di bidang agribisnis

Page 182: 1. pedum-bpsdmp2012

180

Mekanisme/metode: Pelatihan/magang/kunjungan lapangan.

Sasaran: Pegawai calon purnabhakti lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

Pertanian.

Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Mei 2012.

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.14. Pengembangan Indeks Kinerja Kunci Individu

Tujuan:

1) Memberikan acuan agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras

dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja organisasi;

2) Memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan,

meningkatkan, dan memperbaiki manajemen kinerja dengan baik.

Output: Dokumen /informasi mengenai Sasaran Kerja Pegawai dan Indeks Kunci Utama.

Mekanisme/Metode:

1) Inventarisasi dan identifikasi dokumen Renstra;

2) Identifikasi, analisis kewenangan, tugas, fungsi pada unit kerja BPPSDMP

3) Penyusunan instrument;

4) Sosialisasi/workshop.

Sasaran: Pegawai Negeri Sipil lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Jakarta dan Nusa Tenggara

Barat pada bulan Maret 2012.

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.15. Apresiasi Kesekretariatan

Tujuan:

Memberikan pemahaman dalam bidang pengelolaan 3M lingkup BPPSDMP.

Output: Sistem pelayanan teknis dan administrasi yang efektif, efisien, dan tepat waktu

Mekanisme/metode: Koordinasi/pertemuan.

Sasaran: Pengelola di bidang Kesekretariatan

Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Bali pada bulan Maret 2012.

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

Page 183: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 181

4.16. Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Tujuan:

Memberikan acuan bagi para pengelola pegawai dalam mengukur pencapaian sasaran atau

tujuan setiap individu, kelompok, dan unit kerja.

Output:

1) Tersusunnya dan tersosialisasinya penyusunan Sasaran Kerja Pegawai di lingkup

BPPSDMP;

2) Terpahaminya dan terlaksananya teknik penyusunan sasaran kerja pegawai kepada pejabat

structural di lingkungan BPPSDMP.

Mekanisme/metoda: Koordinasi/sosialisasi/apresiasi.

Sasaran: Pejabat struktural

Tempat dan Waktu: Kegiatan akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni

2012.

Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian.

4.17. Terselenggaranya urusan ketatausahaan lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tujuan:

1) Memberikan pelayanan ketatausahan Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian selama 1 tahun

2) Menyelenggarakan tata nasakah dinas dan ketatalakasanaan/kearsipan Lingkup Badan

Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian

3) Mensosialisasikan tata naskah dinas dan kearsipan lingkup UPT Badan PPSSDMP

Output:

1) Tertib administrasi dan dokumentasi persuratan lingkup BPPSDMP.

2) Tata nasakah dinas dan Kearsipan.

3) Terdistribusinya surat, paket wesel dan faximile yang diterima oleh Subbag Tata Usaha dab

Rumah Tangga Kelompok Sekrtetariat Badan, Pusat-Pusat dan Lembaga-Lembaga binaan

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang berada di kantor Pusat.

4) Terkirimnya surat dan paket melalui kantor pos atau jasa kurir, serta faximile ke UPT lingkup

BPPSDMP, Gubernur dan Lembaga-Lembaga terkait di daerah ataupun di luar negeri antara

lain Kedutaan Besar RI dan Lembaga-Lembaga Internasional lainnya.

5) Tersampaikannya surat melalui kurir ke Menteri Pertanian, Sekjen, Biro, Eselon I, Eselon II,

Lingkup Kementerian Pertanian dan Kementerian yang terkait, atau Lembaga-Lembaga non

Pemerintah baik swasta ataupun Internasional yang berada di Jakarta ataupun di luar

Jakarta.

6) Terkirimnya penomoran surat keluar dan terasipnya dengan copy surat-surat keluar melalui

sisitem kompoterisasi.

Page 184: 1. pedum-bpsdmp2012

182

Mekanisme/Metode:

1) Pencatatan surat, pendistribusiaan surat dan pendokumentasian administrasi katatausahan

dan kearsipan

Sasaran/Target:

1) Ketatausahaan lingkup Kantor Pusat Badan PPSDMP

2) Tata naskah dinas dan ketatalaksanaan/kearsipan Kantor Pusat dan UPT Lingkup Badan

PPSDMP

Waktu pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

4.18. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kerumahtanggaan Perkantoran Lingkup Badan PPSDMP

Tujuan:

Meningkatkan kualitas pelayanan Kerumahtanggaan Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian

Output:

Terlayaninya keperluan Rumahtangga Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan Pengembangan

SDM Pertanian

Mekanisme/Metode: Pelayanan operasional perkantoran

Sasaran:

1) Kantor Pusat Badan PPSDMP

2) Kantor LBTC (loka bina taruna cibubur)

3) Kantor Mess/Pool BPPSDMP

Waktu pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012

Penyelengara/Pelaksanaan: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

4.19. Pelayanan Pool Kendaraan Dinas Lingkup Badan PPSDMP

Tujuan:

Meningkatkan kualitas pelayanan kendaraan Kantor Pusat Lingkup Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian

Output:

Telayaninya keperluan Kendaraan baik roda 6, 4 dan 2 Lingkup Badan PPSDMP

Mekanisme/Metode: Pelayanan operasional kendaran dinas Lingkup Badan PPSDMP

Sasaran:

1) Kantor Pusat

2) UPT Lingkup Badan PPSDMP

Waktu Pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012

Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

Page 185: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 183

5. Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

5.1. Penyusunan Pedoman LM3

Tujuan:

Memberikan acuan dan gambaran secara menyeluruh dan jelas agar terjalin koordinasi dan

sinkronisasi pelaksanaan pola pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3 yang

diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian.

Output:

Tersusunnya Pedoman Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis LM3 tahun 2011

sebagai acuan kerja pelaksanaan kegiatan yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di

lapangan.

Mekanisme/Metode:

penulisan dan penyusunan, diskusi dan pembahasan yang melibatkan Unit Kerja Eselon I

terkait.

Sasaran/ Target: 1.000 eksemplar

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Tim Pelaksana LM3 BPPSDMP.

5.2. Pemutahiran Data LM3

Tujuan:

1) Membangun sistem data dan informasi LM3;

2) Menyiapkan/memperbaharui data dan informasi tentang keragaan program pengembangan

usaha agribisnis melalui LM3;

3) Mengetahui perkembangan LM3 yang telah menerima fasilitasi dari Kementerian Pertanian.

Output: Tersedianya data base data dan informasi mengenai LM3 yang akurat dan terbaru.

Sasaran:

Meningkatnya akurasi dan kecepatan penyediaan data dan iinfromasi LM3 yang meliputi:

1) Penyebaran LM3 berdasarkan lokasi (provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa)

2) Penyebaran LM3 berdasarkan subsektor (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, serta

pengolahan dan pemasaran hasil pertanian)

3) Penyebaran LM3 berdasarkan usulan

4) Data LM3 Model

Mekanisme/Metode:

1) Disain pengembangan data base;

2) Pengumpulan bahan;

3) Entry dan pengolahan data;

4) Koordinasi dengan Eselon I terkait;

5) Verifikasi data dan pemasyarakatan data.

Page 186: 1. pedum-bpsdmp2012

184

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Tim Pelaksana LM3. Penyebaran

5.3. Studi Banding LM3 Model

Tujuan: menciptakan wahana belajar bagi para pengelola LM3, guna memperluas wawasan dan

pengetahuan, meningkatkan motivasi dan pengalaman dalam mengembangkan usaha agribisnis

mereka dengan mengunjungi dan melihat secara langsung ke lokasi/sentra agribisnis yang

berhasil.

Output: Terlaksanya studi banding bagi LM3 Model.

Mekanisme/Metode: studi banding dilakukan dengan cara mengunjungi, melihat dari dekat, dan

mempelajari proses dan kiat-kiat penerapan usaha agribisnis secara komprehensip, terutama

mengenai manajemen agribisnis, teknologi produksi, pengolahan dan pemasaran hasil, serta

membangun jaringan kerjasama baik dengan subsistem hilir maupun subsistem hulu.

Sasaran: Pengelola LM3 Model

Waktu dan Tempat : September s.d. November 2012 di 3 (tiga) tempat (Jawa Barat, Jawa

Timur, Bali).

Penanggung Jawab kegiatan: Tim Pelaksana LM3.

5.4. Apresiasi Pengelolaan LM3 Model

Tujuan: merupakan ajang pertemuan antara pemimpin/pengelola LM3 Model dengan pihak-

pihak terkait untuk mengembangkan kerjasama usaha dan merumuskan pengelolaan LM3 bagi

tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat lainnya

menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan

Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis.

Output: Terlaksananya kegiatan Apresiasi Pengelolaan LM3 Model yang juga melibatkan pelaku

usaha agribisnis secara teknis.

Mekanisme/Metoda:

1) Arahan pengelolaan LM3 Model;

2) Testimoni pengelolaan LM3 Model yang berhasil;

3) Diskusi/pembahasan penerapan pengelolaan LM3 Model;

4) Perumusan strategi penerapan pengelolaan LM3 Model;

5) Bimbingan Lanjut;

Sasaran: Seluruh LM3 Model yang difasilitasi Kementerian Pertanian.

Waktu dan Tempat: Agustus s.d. Oktober 2012 di Jawa Timur.

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

Page 187: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 185

5.5. Bimbingan Lanjut LM3 Model

Tujuan: untuk menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan nyata di lapangan

sehingga LM3 menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat

Informasi dan pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan.

Output: Pengelola LM3 Model yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan

pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan.

Mekanisme/ Metode:

1) Survei Identifikasi kebutuhan bimbingan LM3 Model;

2) Perumusan Pola dan Desain bimbingan LM3 Model;

3) Penyusunan materi dan bahan serta jadwal bimbingan LM3 Model;

4) Proses Pembelajaran/Bimbingan.

Sasaran: LM3 Model

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. April 2012

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan:

1) Penanggung Jawab : Sekretariat Badan PPSDMP

2) Pelaksana : UPT Pelatihan lingkup BBPSDMP

5.6. Magang LM3 Model

Tujuan: memberikan pembelajaran bagi Pengelola LM3 untuk belajar sambil bekerja secara

nyata di kelembagaan Usaha Agribisnis sehingga LM3-nya menjadi lembaga usaha agribisnis

yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan pembelajaran dalam pengembangan

agribisnis di Perdesaan.

Output: Terlaksananya Magang bagi LM3 Model.

Mekanisme/Metode:

1) Survei Identifikasi LM3 Model peserta magang;

2) Perumusan kebutuhan materi magang;

3) Pemilihan dan penetapan lokasi magang;

4) Magang.

Sasaran: LM3 Model yang termasuk dalam kategori berkembang.

Waktu dan Tempat : Juni s.d. Agustus 2012 di sentra agribisnis.

Penanggung Jawab kegiatan: Tim Pelaksana LM3.

5.7. Penyusunan Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model

Tujuan:

Memberikan acuan kegiatan bagi pemimpin/pengelola LM3 untuk menumbuhkan dan

mengembangkan LM3 menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat

Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan.

Page 188: 1. pedum-bpsdmp2012

186

Output:

Tersusunnya satu paket Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model sebagai acuan kerja

pelaksanaan kegiatan yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Mekanisme/Metode: penulisan dan penyusunan, diskusi dan pembahasan

Sasaran/ Target: 200 eksemplar

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Mei 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Tim Pelaksana LM3 BBPSDMP

5.8. Pembinaan, Koordinasi, dan Supervisi LM3

Tujuan:

1) Membimbing para pelaksana program pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan

Usaha Agribisnis LM3 di tiap tingkatan wilayah, untuk meningkatkan kinerjanya dalam

mengelola program tersebut;

2) Mengetahui tingkat kemajuan kegiatan baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai

sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan;

3) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka

penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

4) Mengukur pencapaian dampak kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan;

5) Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program;

6) Menyediakan laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan).

7) dilakukan secara berkelanjutan sehingga LM3 tersebut mampu mengembangkan usahanya

secara mandiri, mampu mengembangkan dirinya sebagai motivator dan fasilitator

pengembangan agribisnis di masyarakat sekitarnya (agent of development)

Output:

1) Terlaksananya kegiatan pembinaan, koordinasi, dan supervisi LM3 sehingga pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis LM3 berjalan secara efektif;

2) Tersedianya informasi berkala tentang kemajuan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

program beserta dampaknya.

Mekanisme/Metoda:

1) Identifikasi masalah di lapangan;

2) Observasi dan kunjungan lapang;

3) Diskusi mendalam dengan Pengelola LM3, Penyuluh Pendamping, masyarakat sekitar dan

instansi terkait (UPT Pelatihan dan Dinas lingkup pertanian setempat);

4) Menganalis dan merumuskan solusi permasalahan di lapangan untuk perbaikan kegiatan ke

depan bagi semua pihak terkait.

Sasaran: Pelaksana kegiatan program LM3 di tiap tingkatan wilayah dan Pengelola LM3.

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

Page 189: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 187

5.9. Monitoring dan Evaluasi LM-3

Tujuan:

1) Mengetahui tingkat kemajuan kegiatan baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai

sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan;

2) Membangun sikap aparat yang transparan dan akuntabel;

3) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka

penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

4) Mengukur pencapaian dampak kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan;

5) Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program;

6) Menyediakan laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan).

Output:

1) Data dan informasi yang akurat tentang perkembangan LM3 yang telah dicapai;

2) Hasil penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan LM3 agar berjalan lebih efektif

dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan;

3) Tindakan antisipatif terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat

segera dicari solusinya;

4) Informasi tentang efektivitas, efisiensi, kemanfaatan serta keberlanjutan program dan

kegiatan LM3;

5) Rumusan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program LM3 di lapangan;

6) Rumusan masukan untuk menyempurnakan program LM3 ke depan.

Mekanisme/ Metode:

1) Penyusunan disain dan instrumen monitoring evaluasi;

2) Monitoring dan Evaluasi Lapangan;

3) Pelaporan Hasil Monitoring Evaluasi dan Rekomendasi.

Sasaran: LM-3 yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian

Waktu Pelaksanaan: April s.d. September 2012

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP

5.10. Pengembangan Media LM-3

Tujuan:

1) Untuk mengkomunikasikan, mempromosikan serta sebagai wahana diskusi ilmiah populer

dalam pengembangan sumberdaya manusia yang dikemas dalam bentuk multi media;

2) Sebagai wahana komunikasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholder) serta

masyarakat luas agar mereka selain dapat mengetahui dan memberi masukan terhadap

program pengembangan usaha agribisnis LM3, juga dapat berpartisipasi dalam

menyukseskan program tersebut;

3) untuk menyusun strategi komunikasi untuk mendukung pelaksanaan program LM3 yang

dikemas dalam berbagai media.

Output:

1) Tersedianya media tercetak dan media audio visual sebagai bahan informasi tentang

kegiatan pemberdayan SDM melalui program LM-3;

Page 190: 1. pedum-bpsdmp2012

188

2) Meningkatnya dukungan dari pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan program

Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis melalui LM3.

Mekanisme/Metode:

1. Identifikasi kebutuhan sasaran;

2. penetapan disain media;

3. pengumpulan bahan (materi, gambar);

4. pengolahan bahan;

5. penyusunan/pembuatan media.

Sasaran:

1. LM3 yang telah berhasil dalam mengelola dan mengembangan usaha agribisnisnya sebagai

sumber materi;

2. LM-3 dan masyarakat sebagai sasaran komunikasi.

3. Penerima manfaat adalah Penentu Kebijakan dan Pengelola Kegiatan/Program LM3,

Pengelola LM3, masyarakat petani sekitar LM3, dan masyarakat umum.

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Juni 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP

5.11. Penyusunan Buku Profil LM3 Model

Tujuan:

1. Menyediakan salah satu bentuk media informasi yang ditujukan khususnya untuk khalayak

ramai, sehingga masyarakat luas menjadi tahu tentang kinerja dan keberhasilan suatu

program pengembangan LM3 Model;

2. Sebagai wahana informasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholder) yaitu

Pejabat/Karyawan-karyawati lingkup Kementerian Pertanian, Instansi Pemerintah/swasta di

luar Kementerian Pertanian serta masyarakat luas;

3. untuk mempromosikan hasil-hasil kegiatan pengembangan usaha agribisnis LM3 kepada

masyarakat luas yang berminat di bidang pertanian, khususnya pemberdayaan SDM

pertanian.

Output:

1. Tersedianya buku profile LM3 Model

2. Meningkatnya dukungan dari pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan program

Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis melalui LM3.

Mekanisme/Metode:

1. Penetapan tema dan desain buku

2. Identifikasi dan penetapan LM3 Model yang dipilih

3. Disain dan format buku profil LM3 Model

4. Pengumpulan bahan (materi dan gambar)

5. Pengolahan Bahan

6. Penyusunan bahan

7. Pembuatan Media

8. Pencetakan dan penyebaran

Page 191: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 189

Sasaran:

1. LM3 Model yang telah berhasil dalam mengelola dan mengembangan usaha agribisnisnya

sebagai sumber materi.

2. Penerima manfaat adalah Penentu Kebijakan dan Pengelola Kegiatan/Program LM3,

Pengelola LM3, masyarakat petani sekitar LM3, dan masyarakat umum.Waktu

Pelaksanaan: September s.d. November 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

6. Pemberdayaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kawasan Agropolitan

Tahun 2012

6.1. Pengembangan Data Base dan Informasi di Kawasan Agropolitan

Tujuan:

1) Menyediakan data dan informasi yang akurat dan faktual yang diperlukan untuk

perencanaan fasilitasi dalam rangka pengembangan sistem dan usaha agribisnis di

kawasan agropolitan

2) Menyebarluaskan informasi yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan kawasan

agropolitan.

Output:

1) Data base dan informasi kawasan agropolitan;

2) Dokumentasi kawasan agropolitan dalam bentuk visual.

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan daftar isian untuk pengumpulan data dan informasi

2) Pengumpulan dan pengolahan data

3) Pembuatan dokumentasi kawasan agropolitan secara visual (dimulai dari penyusunan

skenario, pengambilan gambar, editing, dan pembuatan masterdisk)

Sasaran/ Target: tersedianya data dan informasi yang lengkap dan dinamis dan mudah diakses

tentang semua yang mempengaruhi sistem dan usaha agribisnis di kawasan agropolitan.

Waktu Pelaksanaan:

1) Penyusunan daftar isian data base dan informasi : Januari s.d. Maret 2012

2) Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi: Maret s.d. Juni 2012

3) Pembuatan skenario dan pengambilan gambar, editing, finishing: Maret s.d. Juni 2012

4) Penyebaran data dan informasi: Juni s.d. Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.2. Penilaian dan Pemetaan Kelayakan Fasilitasi Kawasan Agropolitan

Tujuan:

1) Melakukan penilaian kelayakan fasilitasi kawasan agropolitan di kabupaten/kota;

2) Memetakan kriteria kawasan agropolitan untuk menetapkan kelayakan fasilitasi

berdasarkan tingkat perkembangannya.

Output:

1) Penilaian 15 kawasan agropolitan

2) Peta model kelayakan fasilitasi kawasan agropolitan mewakili 4 komoditas unggulan.

Page 192: 1. pedum-bpsdmp2012

190

Mekanisme/Metode:

1) Pembuatan instrumen penilaian

2) Melakukan penilaian

3) Penyusunan peta kelayakan

Sasaran/ Target: terselenggaranya penilaian 15 kawasan agropolitan yang mewakili komoditas

tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d. Oktober 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP

6.3. Penataan dan Penguatan Organisasi dan Manajemen Pengelola Kawasan Agropolitan

Tujuan: menyamakan persepsi, konsepsi, dan implementasi pengembangan kawasan

agropolitan.

Output:

1) Modul pelatihan manajemen pengelolaan kawasan agropolitan

2) 30 orang pengelola kawasan siap menjadi pelatih pengelolaan kawasan agropolitan.

Mekanisme/Metode:

1) Penyusunan modul

2) Pelatihan.

Sasaran/ Target: Pengelola kawasan agropolitan

Waktu Pelaksanaan: April s.d. september 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.4. Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (Di Tiga Kawasan Agropolitan Sebagai Model)

Tujuan:

1) Menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di kawasan

agropolitan;

2) Meningkatkan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengembangkan sistem

dan usaha agribisnis.

Output:

1) Rumusan fasilitasi penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di tiga

kawasan agropolitan;

2) Rumusan fasilitasi agribisnis di tiga kawasan agropolitan;

3) Terlatihnya 30 orang pelaku utama dan pelaku usaha di kawasan agropoliitan.

Mekanisme/Metode: Pertemuan dan Pelatihan

Sasaran/ Target:

1) Kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di tiga kawasan agropolitan sebagai model

2) 30 orang pelaku utama dan pelaku usaha sistem dan usaha agribisnis di kawasan

agropolitan

Page 193: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 191

Waktu Pelaksanaan: September 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.5. Pembinaan Program Pemantapan Kawasan Agropolitan

Tujuan:

1) Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan

kawasan agropolitan, yang mencakup rencana koordinasi pengembangan organisasi,

manajemen pengelolaan dan pengembangan, permasalahan yang dihadapi serta hal-hal

yang telah dicapai;

2) Media untuk bertukar pengalaman dalam hal merancang, mengelola dan mengembangkan

kawasan agropolitan.

Output:

1) Informasi pengalaman koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan

2) Rencana tindak lanjut koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan

Mekanisme/Metode: pertemuan

Sasaran/ Target: terselenggaranya pertemuan koordinasi pengelolaan dan pengembangan

kawasan agropolitan.

Waktu Pelaksanaan: April dan Agustus 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.6. Monitoring dan Evaluasi Kawasan Agropolitan

Tujuan:

1) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan dan pengembangan kawasan

agropolitan

2) Melakukan kegiatan koordinasi, pengendalian dan pembinaan.

Output:

1) Data dan informasi tentang pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan

2) Umpan balik (feedback) tentang usulan kegiatan, saran perbaikan dan kerjasama fungsional

antara Kelompok Kerja (Pokja).

Mekanisme/Metode: monitoring dan pertemuan

Sasaran/ Target:

1) Pokja Agropolitan (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota)

2) Petani/kelembagaan ekonomi petani

3) Swasta pengusaha agribisnis

4) Kelembagaan penyuluhan

5) Kelembagaan diklat

6) Stakeholders terkait

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

Page 194: 1. pedum-bpsdmp2012

192

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dr. Ir. Ato Suprapto, MS

IX. PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia

pertanian tahun 2012 ini disusun sebagai acuan bagi setiap pengelola dan pelaksana kegiatan baik di

pusat maupun daerah. Pedoman ini dijadikan dasar dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis untuk kelancaran kegiatan dan anggaran di lapangan.

Page 195: 1. pedum-bpsdmp2012
Page 196: 1. pedum-bpsdmp2012

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………..………………………………………..i Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………….ii PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR: /Per/KU.110/J/12/11 Tanggal : 30 Desember 2010………………………………………………………………………………iii I. PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang lingkup 2

II. PROGRAM, KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR 3 1. Program dan Kegiatan 3 2. Target dan Indikator 3 2.1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian .............................................................. 3 2.2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian .................................................................. 3 2.3. Revitalisasi Pendidikan Pertanian serta Pengembangan

Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................... 4 2.4. Pendidikan Menengah Pertanian .............................................................................. 4 2.5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian ............................................................................... 4 III. PROGRAM DAN ANGGARAN KINERJA PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 5

1. Pengorganisasian Pengelolaan Anggaran Terpadu Berbasis Kinerja 5 2. Pengelola Anggaran di Pusat 5 3. Pengelola Anggaran di UPT Pusat 6 4. Pengelola Anggaran Dekonsentrasi di Tingkat Provinsi 6 5. Pengelola Anggaran Tugas Pembantuan di Tingkat Kabupaten/Kota 6

IV. MEKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN 8 1. Perencanaan Kegiatan dan Anggaran 8 2. Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 8 2.1. DIPA Kantor Pusat ................................................................................................... 9 2.2. DIPA Kantor Daerah ................................................................................................. 9 2.3. DIPA dalam rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ............... 9 3. Petunjuk Operasional Kegiatan 9 4. Revisi Anggaran 9 5. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran 16 5.1. Landasan Operasional ............................................................................................ 16 5.2. Ketentuan Umum .................................................................................................... 17 5.3. Struktur Organisasi Pengelola Keuangan ............................................................... 18 5.4. Dokumen Pendukung Pelaksanaan ........................................................................ 18 5.5. Pengajuan dan Pelaksanaan Biaya Kegiatan ......................................................... 19 5.6. Pengajuan dan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri ................................ 19 6. Pengadaan Barang dan Jasa 20 9. Verifikasi 21 10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP ) 22 10.1. Jenis Penerimaan ................................................................................................... 22 10.2. Kelompok Penerimaan ........................................................................................... 22 10.3. Penyusunan Target Penerimaan ............................................................................ 22 10.4. Penggunaan Hasil Penerimaan Fungsional ............................................................ 22 10.5. Prosedur Pencairan Hasil Penerimaan Fungsional ................................................. 23 10.6. Pelaporan ............................................................................................................... 23 11. Tuntutan Perbendaharaan 23 11.1. Tuntutan Perbendaharaan (TP) .............................................................................. 23 12. Penatausahaan Kas dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Bendaharawan Instansi 24 12.1. Pembukuan Bendahara Instansi ............................................................................. 25 12.2. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)....................................................................... 26 12.3. Perencanaan Kas ................................................................................................... 26 12.3.1. Perencanaan Kas Bulanan ..................................................................................... 26 12.3.2. Perencanaan Kas Mingguan ................................................................................... 27 12.4. Langkah-Langkah Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana .................................... 27 13. Pemantauan dan Pelaporan 27 13.1. Tujuan Pemantauan ............................................................................................... 27 13.2. Alur Pemantauan .................................................................................................... 28 13.3. Tatalaksana Pelaporan ........................................................................................... 28 13.4. Jenis Laporan, Media Penyampaian dan Instansi Penerima Pelaporan .................. 30

Page 197: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 iii

13.5. Format Pelaporan Hasil Pemantauan ..................................................................... 32 13.6. Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemantauan .................................................... 33 14. Evaluasi Kinerja 34 14.1. Tujuan .................................................................................................................... 34 14.2. Mekanisme Evaluasi Kinerja ................................................................................... 34 14.3. Pelaporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja (Renja) ................................................... 35 14.4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) ................................. 36 14.5. Format Pelaporan Evaluasi Kinerja ......................................................................... 36 15. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) 37 15.1. Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah ....................................................... 37 15.2. Penetapan Kinerja .................................................................................................. 39 15.3. LAKIP 43 16. Laporan Lainnya 46 16.1. Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan ................................................................. 46 16.2. Alamat Pengiriman Laporan ................................................................................... 48 17. Koordinasi Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan 48 17.1 Koordinasi Berdasarkan Hubungan Hirarki ............................................................. 48 17.2. Hubungan Berdasarkan Fungsi Koordinatif ............................................................. 49 17.3. Hubungan Teknis Fungsional ................................................................................. 49 17.4. Kegiatan Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan ..................................................... 49 18. Sistem Pengendalian Intern 50 18.1. Pengendalian Intern Kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian .... 50 18.2. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup .............. 51 Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN ................................................................... 51 18.3. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup Badan

PPSDMP untuk Kegiatan PHLN ............................................................................. 52 18.4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 53 19. Tuntutan Ganti Rugi 55 19.1. Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ..................................................................................... 55 19.2. Proses Usaha Mendapatkan Pengantian Kerugian Negara .................................... 56

V. PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN 57 1. Penataan dan Pengembangan Kelembagan Penyuluhan………………………….. 57 1.1. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan,

Kelembagaan Teknis dan Kelembagaan Litbang………………………………………. 57 1.2. Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan……………………………………………………………….. 57 1.3. Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan........................................................... 58 1.4. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian……………………………………. 58 1.5. Pengawalan dan Pendampingan Balai Penyuluhan Kecamatan…………………… 58 1.6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian

Dalam Mendukung P2BN Di Lokasi SL-PTT (5760 Desa)……………………….. 58 2. Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani 59 2.1. PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI METODE DEMFARM

DENGAN POLA SL-AGRIBISNIS PADI (3.600 DESA) ……………………………………… 60 2.2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani

(5 Jurus Kemampuan Kelompok Tani)………………………………………………… 60 2.3. Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani (Rembug Tani)…………………………. 60 2.4. Pertemuan Pengurus Kelembagaan Usaha Tani……………………………………. 60 2.5. Pemberian Penghargaan Bagi Petani dan Gapoktan Berprestasi ………………. 60 2.6. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Petani Tingkat Nasional ……………………. 61 2.7. Pengawalan dan Pendampingan Poktan dan Gapoktan………………………….. 61 2.8. Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan Usahatani di Pedesaan ………. 61 2.9. Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani...................................... 62 2.10. Evaluasi Pembinaan Poktan dan Gapoktan .................................................... 63 2.11. Pembinaan Poktan dan Gapoktan.................................................................. 63 2.12. Pemberdayaan Petani Berbasis Teknologi di Kutai Kertanegara ...................... 64 3. Penataan dan Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan………………………….. 64 3.1. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian

dan Angka Kreditnya Tingkat Provinsi dan Kab/Kota …………………………….. 64 3.2. Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian …………………………….. 65 3.3. Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya …………………………………………… 65 3.4. Bimbingan Teknis Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh…………………….. 65 3.5. Pemberian Penghargaan Bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya,

THL-TB PP Teladan dan Balai Penyuluhan Kecamatan Terbaik…………………… 66 3.6. Fasilitasi Tim Penilai Angka Kredit Penyuluh Pertanian Pusat……………………. 66 3.7. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian

Page 198: 1. pedum-bpsdmp2012

iv

Dalam Rangka Mendukung 4 Sukses Pembangunan Pertanian………………….. 66 3.8. Pengembangan Profesionalisme Staf……………………………………………….. 67 3.9. Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP Penyuluh Pertanian……………….. 67 3.10. Pendampingan/Binaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian………………………… 67 3.11. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN)…………………………. 68 3.12. Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP)……………………….. 68 3.13. Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP Penyuluh Pertanian………………… 68 3.14. BOP Penyuluh Pertanian PNS........................................................................ 68 3.15. Honorarium dan BOP THL-TB PP.................................................................... 69 3.16. Apresiasi Cyber Extension (3 Regional)……………………………………………… 69 3.17. Apresiasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)….. 69 3.18. Materi Penyuluhan Yang Dihasilkan………………………………………………….. 69 4. Pengembangan dan Penyusunan Materi Cyber Extension……………………….. 70 4.1. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Televisi……………………………….. 70 4.2. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio………………………………….. 70 4.3. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Cetak……………………………………. 70 4.4. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio ………………………………… 70 4.5. Penerbitan Majalah Ekstensia…………………………………………………………. 71 4.6. Pencetakan Buku Saku Penyuluhan Pertanian……………………………………….. 71 4.7. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penguatan

Kelembagaan Petani dan Usahatani …………………………………………………. 71 4.8. Penggandaan Materi Penyuluhan Provinsi dan Kab/Kota.................................. 71 4.9. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penyuluhan

bagi Poktan dan Gapoktan............................................................................. 71 4.10. Langganan Tabloid Pertanian.......................................................................... 71 4.11. Pengawalan dan Pendampingan Sistem Informasi Penyuluhan…………………… 71 5. Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan

yang dihasilkan dan dikembangkan…………………………………………………… 72 5.1. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian……………………………………….. 72 5.2. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian…………………. 72 5.3. Penyusunan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyuluhan Pertanian……. 73 5.4. Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Penyelenggaraan

Dalam Rangka Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian……………………….. 73 5.5. Administrasi Kegiatan…………………………………………………………………… 73 5.6. Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian……………………………….. 74 5.7. Kerjasama Pengembangan Penyuluhan Dalam dan Luar Negeri…………………. 74 5.8. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian……………….. 75 5.9. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 5.10. Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)…………………………………………………… 76 5.11. Penyelesaian Peraturan Presiden Tindak Lanjut UU No.16/2006

dan Peraturan-Peraturan Lainnya………………………………………………………. 76 5.12. Pengembangan Database Kelembagaan Penyuluhan Pertanian…………………. 76 5.13. Pengembangan Database Ketenagaan Penyuluhan Pertanian…………………… 77 5.14. Pengembangan Database Kelembagaan Petani……………………………………. 77 6. Kendaraan Bermotor...................................................................................... 78 6.1. Mobil Unit Penyuluhan Pertanian dan Kendaraan

Operasional Roda 2 bagi Penyuluh Pertanian………………………………………. 78 7. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi...................................................... 79 7.1. Pengadaan Alat Multimedia........................................................................... 80 8. Penguatan Sistem Penyuluhan yang Berorientasi pada Kebutuhan Petani (FEATI) 86 8.1. Asistensi Pengembangan Kelembagaan Formal Ekonomi (Koperasi dan BUMP)

Tingkat Kabupaten .................................................................................................. 86 8.2. Penyusunan Proposal FMA Berorientasi agribisnis ................................................. 86 8.3. Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim Pengembangan

Organisasi Petani (TPOP) ....................................................................................... 87 8.4. Bantuan Sosial Bagi UP-FMA ................................................................................. 87 8.5. Fasilitasi bagi Organisasi Berprestasi Dalam Membangun Kemitraan Usaha .......... 88 8.6. Apresiasi Gerakan Tindakan Anti Korupsi ............................................................... 88 8.7. Apresiasi Implementasi Peningkatan Skala FMA .................................................... 88 8.8. Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Lokasi BPP ..................................................... 89 8.9. Pameran Pertanian ................................................................................................. 89 8.10. Perencanaan dan Evaluasi Program ....................................................................... 90 8.11. Pertemuan Konsultasi Program (SC dan Tim Teknis) ............................................. 90 8.12. Pertemuan Pimpinan Kelembagaan Tingkat Nasional ............................................. 90 8.13. Pertemuan Konsolidasi Audit .................................................................................. 91 8.14. Pemberian Penghargaan bagi UP-FMA terbaik Tingkat Nasional ............................ 91

Page 199: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 v

8.15. Pembinaan Keuangan, Monitoring dan Evaluasi, Teknis Bidang Pemberdayaan serta Pengadaan Barang dan Jasa ........................ 92

8.16. Supervisi Bank Dunia .............................................................................................. 92 8.17. Workshop Keberlanjutan Program FEATI ............................................................... 93 8.18. Evaluasi Dampak Program FEATI ........................................................................... 93 8.19. Penyusunan dan Perbanyakan Dokumen Keberhasilan FEATI ............................... 93 8.20. Pengadaan Konsultan ............................................................................................. 94 8.21. Review akhir Pelaksanaan Program ....................................................................... 94 8.22. Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 94 8.23. Pembinaan Pengelolaan Keuangan UP-FMA .......................................................... 94 8.24. Pembinaan Monitoring dan Evaluasi UP-FMA ......................................................... 95 8.25. Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten .......................................... 95 8.26. Penyusunan Laporan SAI ....................................................................................... 95 8.27. Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL)

dan koordinator BPP ............................................................................................... 96 8.28. Pertemuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP ............................ 96

VI. PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN 97 1. Diklat Pertanian bagi Aparatur 97 1.1. Diklat Prajabatan .................................................................................................... 97 1.2. Diklat Dalam Jabatan .............................................................................................. 97 2. Diklat Pertanian bagi Non Aparatur 111 2.1. Pelatihan Teknis Pertanian ................................................................................... 111 2.2. Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan ................................................................... 111 2.3. Pelatihan Kewirausahaan ..................................................................................... 112 2.4. Pelatihan Agri Training Camp (ATC) ..................................................................... 112 3. Penguatan Kelembagaan Pelatihan Pertanian 113 3.1. Penataan dan Akreditasi UPT Pelatihan Pusat dan Daerah .................................. 113 3.1.2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Diklat ...................................................... 114 3.1.3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S) ......................... 114 4. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian 115 4.1. Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara dan Tenaga Kediklatan ...................... 115 5. Norma, Standar, Pedoman, dan Kebijakan 116 6. Pemberdayaan Perdesaan dan Pembangunan Pertanian (Program READ) 116 6.1. Pertemuan Awal ................................................................................................... 116 6.2. Survey Desa / Participatory Rural Appraisal (PRA) ............................................... 117 6.3. Pertemuan Tahunan ............................................................................................. 117 6.4. Studi Banding bagi Ketua Unit Pengelola Dana Desa (UPDD)/

Ketua Kelompok READ ........................................................................................ 117 6.5. TOT Pemasaran untuk Fasilitator Desa ................................................................ 118 6.6. TOT Pengarusutamaan Gender untuk Fasilitator Desa ......................................... 118 6.7. Pelatihan Penyegaran Padi/Jagung bagi Penyuluh Pertanian ............................... 118 6.8. Pengadaan Benih Unggul dari BPTP .................................................................... 118 6.9. Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung................................................................ 119 6.10. Lokakarya Monitoring Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung ............................. 119 6.11. Lokakarya Evaluasi Demo .................................................................................... 119 6.12. Lokakarya Penggunaan Traktor ............................................................................ 120 6.13. Peningkatan Kapasitas Motivasi Petani Kerjasama dengan PT.MARS ................. 120 6.14. TOT – SL Kakao kerjasama dengan PT. MARS ................................................... 120 6.15. Pelatihan Petani – SL kakao ................................................................................. 121 6.16. Perlengkapan Cocoa Development Centre (CDC) dan VCC kerjasama dengan

PT. MARS ............................................................................................................ 121 6.17. Sekolah Lapang Kopra ......................................................................................... 121 6.18. Penyediaan Pengering Copra ............................................................................... 121 6.19. Sekolah Lapang Sayuran...................................................................................... 122 6.20. Sekolah Lapang Peternakan ................................................................................. 122 6.21. Penyediaan Dana Pengembangan Sayuran ......................................................... 122 6.22. Pengadaan Kandang dan Fasilitasnya .................................................................. 123 6.23. Bantuan Dana Pengembangan UPDD .................................................................. 123 6.24. Pengadaan Ternak ............................................................................................... 123 6.25. Pengadaan Peralatan Pasca Panen ..................................................................... 123 6.26. Lokakarya Review Tahunan ................................................................................. 124 6.27. Pengadaan Konsultan Monev, Manajemen dan

Revisi Project Implementation Manual (PIM) ........................................................ 124 6.28. Refresh Training (Rapat Koordinasi) ..................................................................... 124 6.29. Pengadaan Konsultan Fasilitator .......................................................................... 125 6.30. Administrasi Kegiatan ........................................................................................... 125

Page 200: 1. pedum-bpsdmp2012

vi

6.31. Pengembangan Media dan Informasi ................................................................... 125 6.32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan...................................................................... 126 6.33. Pengawalan dan pendampingan ........................................................................... 126 6.34. Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2013 ................................................ 126 6.35. Penyusunan Juklak dan Juknis ............................................................................. 126 6.36. Studi Kasus .......................................................................................................... 127 6.37. Penilaian UPDD .................................................................................................... 127 6.38. Penyusunan Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator ................................................... 127 6.39. Penyusunan Sistem Aplikasi Monev Program READ ............................................ 128

VII. REVITALISASI PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN, SERTA PENDIDIKAN MENENGAH PERTANIAN 129

1. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Formal Pasca Sarjana 129 1.1. Pendidikan S2 dan S3 bagi Aparatur Pertanian ................................................... 129 3. Kelembagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan 130 3.1. Pembinaan dan Pengawalan Program dan Anggaran 130 3.2. Penataan Kelembagaan Program Studi 130 3.3. Penjaminan Mutu dan Evaluasi Diri 131 3.4. Pengembangan Website dan Sistem Informasi 131 3.5. Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa 131 4. Ketenagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan 132 4.1. Peningkatan Profesionalisme Staff ....................................................................... 132 4.2. Fasilitasi Program Pertukaran Pendidik ke Luar Negeri ........................................ 132 4.3. Magang bagi Guru SMK-SPP Bidang Produktif .................................................... 132 4.4. Peningkatan Kompetensi Metodologi Pendidikan dan Pengajaran bagi Tenaga

Pendidik Pertanian ............................................................................................... 133 4.5. Pembekalan dan Pengawalan Sertifikasi Guru ..................................................... 133 4.6. Bimbingan Teknis Calon Asesor Kompetensi ....................................................... 134 4.7. Bimbingan Teknis Penyusunan Panduan Mutu ..................................................... 134 4.8. Sertifikasi Dosen ................................................................................................... 134 5. Profesi Bidang Pertanian yang Distandardisasi 135 5.1. Koordinasi dan Sinkronisasi Program Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................................... 135 5.2. Penyusunan RSKKNI Bidang Pertanian................................................................ 135 5.3. Pra Konvensi RSKKNI .......................................................................................... 136 5.4. Konvensi SKKNI ................................................................................................... 136 5.5. Sosialisasi SKKNI ................................................................................................. 137 6. SDM Pertanian yang Mendapat Sertifikasi Profesi 137 6.1. Fasilitasi Sertifikasi Penyuluh Pertanian................................................................ 137 7. Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang Dihasilkan dan Dikembangkan 138 7.1. Rapat Teknis Lingkup Pusat ................................................................................. 138 7.2. Koordinasi Teknis Pendidikan Tinggi Pertanian .................................................... 138 7.3. Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Pertanian ............................................. 138 7.4. Penyusunan Bahan Evaluasi dan Laporan ........................................................... 139 7.5. Penyusunan Standar Biaya .................................................................................. 139 7.6. Sosialisasi revitalisasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian .......... 140 7.7. Pengembangan Program Pendidikan, Standardisasi

dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................................... 140 7.8. Penyusunan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2013 ................................................ 140 7.10. Penyusunan Jurnal Teknologi ............................................................................... 141 7.11. Pembuatan Media Publikasi ................................................................................. 142 8.2. Fasilitasi Program Pertukaran Siswa SMK-SPP ke Luar Negeri ............................ 152 8.3. Fasilitasi PKU Siswa SMK-SPP di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit ................... 152 8.4. Bimbingan Teknis Siswa SMK-SPP di Bidang Peternakan ................................... 153

VI. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA 155 1. Perencanaan Program dan Anggaran 155 1.1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan PPSDMP............................................... 155 1.2. Pengawalan Kegiatan TA. 2012 dan Penyiapan Anggaran TA. 2013 .................... 155 1.3. Penyusunan SBK TA. 2013 .................................................................................. 156 1.4. Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013 .................................................. 156 1.5. Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran TA. 2013 ...................................... 156 1.6. Penyusunan Perencanaan Program Badan PPSDMP Tahun 2013....................... 157 1.7. Sinkronisasi Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian ............... 158 1.8. Apresiasi Program Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.............. 158 1.9. Penyusunan Perencanaan Program Kerjasama ................................................... 159 1.10. Optimalisasi Peluang Kerjasama Luar Negeri ....................................................... 159 1.11. Pengembangan Teknologi Informasi ..................................................................... 159

Page 201: 1. pedum-bpsdmp2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012 vii

1.12. Koordinasi dan Bimbingan Pengelolaan Data ....................................................... 160 1.13. Penyediaan Data Statistik SDM Pertanian ............................................................ 160 1.14. Pembangunan Sistem Database BPPSDMP yang terintegrasi ............................. 161 2. Pengelolaan Keuangan, Akuntansi, Verifikasi dan Pengelolaan BMN 161 2.1. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan ............................................................. 161 2.2. Rekonsiliasi Laporan Keuangan ........................................................................... 161 2.3. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan Akuntansi dan Verifikasi .................. 162 2.4. Peningkatan Kualitas Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan

(SIMAK, SPP, SPM, LPJ, Forecast Satker dan GPP) ........................................... 162 2.5. Apresiasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Perbendaharaan .................................... 163 2.6. Peningkatan Pengelolaan dan Dukungan Teknis Perbendaharaan ....................... 163 2.7. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ...... 163 2.8. Peningkatan Kualitas Laporan Rencana Kebutuhan Dana (Forecasting Satker) ... 164 2.9. Peningkatan Kualitas Laporan Barang Milik Negara (BMN) .................................. 164 2.10. Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa ................................................... 164 2.11. Peningkatan Kualitas Inventarisasi dan Penilaian BMN ........................................ 164 2.12. Pelaksanaan Proses Penghapusan/Hibah BMN ................................................... 165 2.13. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan BMN ................................................ 165 2.14. Forum Komunikasi Pengelola Keuangan dan Perlengkapan ................................. 165 2.15. Peningkatan Koordinasi dan Konsultasi Pengelolaan

Keuangan dan Perlengkapan ............................................................................... 166 3. Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan 166 3.1. Pembinaan Pengelolaan dan Penyusunan Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi. ...... 166 3.2. Workshop Simonev............................................................................................... 167 3.3. Peningkatan Efektivitas Monitoring Dan Evaluasi Program ................................... 168 3.4. Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) ................................................... 169 3.5. Forum SPI Lingkup Badan PPSDMP .................................................................... 169 3.6. Penyusunan LAKIP Sekretariat Badan dan LAKIP Badan PPSDMP ..................... 170 3.7. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pemeriksaan .................................................... 170 3.8. Penyusunan Laporan Badan PPSDMP. ................................................................ 171 3.9. Konsolidasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Lingkup Badan PPSDMP ............... 171 3.10. Penyusunan Materi Informasi ............................................................................... 172 3.11. Penyebaran Informasi Pengembangan SDM Pertanian ........................................ 173 3.12. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan .................................................. 173 3.13. Temu Koordinasi Kehumasan ............................................................................... 173 3.14. Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital........................................ 174 4. Organisasi, Kepegawaian, Rumah Tangga dan Tata Usaha 174 4.8. Perencanaan, Pembinaan, dan Pengembangan Pegawai .................................... 177 5. Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) 183 5.1. Penyusunan Pedoman LM3 .................................................................................. 183 5.2. Pemutahiran Data LM3 ......................................................................................... 183 5.3. Studi Banding LM3 Model ..................................................................................... 184 5.4. Apresiasi Pengelolaan LM3 Model ........................................................................ 184 5.5. Bimbingan Lanjut LM3 Model ............................................................................... 185 5.6. Magang LM3 Model .............................................................................................. 185 5.7. Penyusunan Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model ........................................... 185 5.8. Pembinaan, Koordinasi, dan Supervisi LM3 .......................................................... 186 5.9. Monitoring dan Evaluasi LM-3............................................................................... 187 5.10. Pengembangan Media LM-3 ................................................................................. 187

5.11. Penyusunan Buku Profil LM3 Model 188 6. Pemberdayaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kawasan Agropolitan………. 189 Tahun 2012………………………………………………………………………………. 189 6.1. Pengembangan Data Base dan Informasi di Kawasan Agropolitan ....................... 189 6.2. Penilaian dan Pemetaan Kelayakan Fasilitasi Kawasan Agropolitan ..................................... 189 6.3. Penataan dan Penguatan Organisasi dan Manajemen Pengelola Kawasan Agropolitan ........... 190 6.4. Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

(Di Tiga Kawasan Agropolitan Sebagai Model) ................................................................ 190 6.5. Pembinaan Program Pemantapan Kawasan Agropolitan .................................................. 191 6.6. Monitoring dan Evaluasi Kawasan Agropolitan ................................................................. 191

IX. PENUTUP 192

Page 202: 1. pedum-bpsdmp2012

[Type the document title]

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN © JANUARI 2012