1. Pengenalan Bahan Roti, Kue, Cokelat, Kembang Gula

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Riti dan Kue

Citation preview

SYARAH VIRGINA M240210110016VI.PEMBAHASAN

Pembuatan roti, kue, cokelat, dan kembang gula memerlukan alat dan bahan yang memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi masing-masing bahan tersebut harus diketahui agar roti, kue, coklat, dan kembang gula yang dihasilkan berkualitas baik.Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air yang difermentasikan dengan ragi atau tidak difermentasi, kemajuan teknologi menjadikan roti yang diolah ditambahkan dengan berbagai bahan sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin dan dibuat dari adonan tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu. Kembang gula adalah sejenis pangan yang dibuat terutama dari gula dan bermacam-macam bahan lain, sehingga warna, bentuk dan rasanya juga sangat beragam. Pada dasarnya, pengolahan kembang gula yaitu memanipulasi gula (sukrosa) sebagai bahan utamanya untuk memperoleh tekstur yang sangat khas, dengan cara mengontrol proses kristalisasi gula dan mengatur rasio gula dan air (Herudiyanto, 2008).Praktikum ini mengamati masing-masing bahan yaitu susu bubuk, susu cair, dark chocolate, white chocolate, milk chocolate, mentega, margarin, shortening, minyak sayur, korsvet, tepung terigu protein sedang, tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein rendah, gula tepung, gula kubus, gula pasir, gula batu, fruktosa, sukrosa, dan glukosa.

5.1Pengamatan Jenis Gula dan Sirup GulaGula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau minuman. Gula berfungsi untuk menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel (Winarno, 1989). Berikut hasil pengamatan jenis gula dan sirup gula dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Karakteristik Jenis Gula PadatSampelWarnaAromaCitarasaUkuran KristalGambarJenis Gula

APutih GadingManis +ManisKecilGula Pasir

BPutih Manis ++ManisSangat kecilGula halus

CPutih KusamManis ++++ManisSangat besarGula Batu

DPutih KusamManis +++ManisbesarGula Kubus

Gula pasir merupakan rafinasi dari air tebu atau air bit gula. Fungsi gula pada kembang gula yaitu sebagai pemanis, pembentuk kristal, dan sebagai bahan pengisi. Fungsi gula dalam roti yaitu sebagai makanan ragi yang tersedia dalam tepung terigu, ragi membutuhkan gula sebagai energi dalam proses fermentasi. Fungsi gula dalam cokelat yaitu sebagai pemanis dan pelarut zat-zat lain (Tjahjadi, 2008).Gula pasir adalah gula yang dihasilkan dari pengolahan air tebu, memiliki kristal yang besar, dan memerlukan waktu agak lama untuk larut dalam adonan (Herudiyanto, 2008). Warna gula pasir ini putih kekuningan karena tidak dilakukan proses bleaching ketika proses penggilingan. Aroma gula pasir cukup menyengat karena masih adanya senyawa volatil di dalam gula tersebut dan tidak hilang pada proses penggilingan. Gula pasir ini kelarutan dalam airnya cukup mudah walaupun tidak semudah gula halus karena tidak adanya rongga-rongga yang terbentuk di dalam kristal gula pasir tersebut.Gula halus adalah gula yang telah mengalami penghalusan sehingga berbentuk bubuk gula. Sifatnya yang halus membuat gula halus baik digunakan untuk membuat krim untuk cake, taburan untuk cake, atau taburan untuk kue kering. Gula halus ini berwarna sangat putih karena pada saat penggilingan juga dilakukan proses bleaching sehingga warnanya lebih putih daripada gula lain. Aroma gula halus ini tidak menyengat karena senyawa volatil yang terkandung pada gula hilang pada saat proses penggilingan. Gula halus ini sangat mudah larut karena adanya rongga-rongga dalam butiran gula tersebut sehingga air dapat langsung masuk kedalam rongga-rongga tersebut.Gula batu adalah gula yang berbentuk bongkahan seperti batu. Warnanya putih kusam, memiliki aroma khas gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula pasir dan rasa yang manis. Gula batu ini memiliki ukuran partikel yang besar, sehingga tidak mudah larut. Oleh karena itu untuk memudahkannya gula batu harus dihancurkan terlebih dahulu. Gula batu ini biasa digunakan untuk campuran minuman.Gula kubus merupakan gula yang berbentuk kubus kecil, berwarna bening putih kekeruhan, tidak beraroma khas gula, dan rasanya kurang manis dibandingkan dengan gula pasir, gula tepung dan gula batu. Gula kubus ini sulit untuk larut dan biasa digunakan sebagai pemanis dalam kopi.Warna gula berbeda karena dilakukannya proses bleaching atau tidak. Aroma gula berbeda tergantung dari kandungan senyawa volatil yang ada di dalamnya. Berat jenis gula yang paling besar adalah gula kubus sedangkan yang paling rendah adalah gula pasir. Kelarutan gula tergantung dari luas permukaan gula tersebut, semakin luas permukaannya maka kelarutannya makin tinggi. Berdasarkan Tjahjadi (2008) menyebutkan bahwa semakin besar berat jenis gula maka semakin manis gula tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur, hasil pengamatan menunjukan bahwa gula pasir berat jenisnya paling tinggi dan memiliki kemanisan tertinggi. Tabel 2. Hasil Pengamatan Karakteristik Jenis Gula CairSampelWarnaAromaCitarasaGambarJenis Gula

ABening +Manis +Manis +Sukrosa

BBening ++Manis ++Manis ++Fruktosa

Sirup glukosa merupakan sebagai cairan jernih dan kental yang mengandung D-glukosa, maltosa, dan polimer D-glukosa yang diperoleh dari hidrolisis pati. Proses hidrolisis pati menjadi sirup glukosa dapat menggunakan katalis enzim, asam, atau gabungan keduanya (Tjahjadi, 2008). Sirup fruktosa merupakan sirup gula yang dibuat dari glukosa melalui proses isomerisasi menggunakan enzim glukosa isomerase. Proses perubahan tersebut disebut enzymatic glucose-isomerization (Winarno, 1989). Sukrosa adalah pemanis utama dan pembentuk kristal pada pembuatan kembang gula, dapat berasal dari gula tebu atau gula bit (Tjahjadi, 2008). Sirup sukrosa ini memiliki warna bening +, aroma manis +, memiliki citarasa manis.Menurut Tjahjadi, 2008, derajat kemanisan sukrosa adalah 1,00 dan dijadikan sebagai pembanding, derajat kemanisan fruktosa adalah 1,16, dan derajat kemanisan glukosa adalah 0,64. Hasil pengamatan diatas sesuai dengan literature yang ada. Jumlah padatan terlarut berbanding lurus dengan kemanisan, sehingga seharusnya yang memiliki jumlah padatan terlarut terbesar adalah fruktosa.

5.2Pengamatan Jenis LemakLemak berfungsi untuk melembutkan roti dan kue. Lemak yang diamati ketika praktikum yaitu mentega, margarin, shortening, lemak nabati, dan korsvet. Berikut hasil pengamatan jenis lemak dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 3. Hasil Pengamatan Karakteristik Jenis LemakSampelWarnaAromaTeksturGambarJenis Lemak

AKuning mudaKhas mentegaHalusButter

BPutihTidak beraromaHalus, lengketMentega Putih

CKuning (++)Khas margarinHalus, lengketMargarin

DKuning (+)Tidak beraromahalus Korsvet

EKuning BeningTidak beraromaCairLemak Nabati

Menurut SNI 1995, mentega adalah produk berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan makanan yang diizinkan. Mentega adalah produk olahan susu yang bersifat plastis, diperoleh melalui proses pengocokan sejumlah krim. Mentega yang baik mengandung lemak 81 %, kadar air 18 % dan kadar protein maksimal 1 %. Menurut Herudiyanto (2008) mentega ini digunakan untuk adonan yang berair, kenyal, dan pastaMenurut SNI 1994, margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Minyak nabati yang sering digunakan dalam pembuatan margarin adalah minyak kelapa, minyak kedelai, minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak wijen, dan minyak jagung. Minyak nabati umumnya berwujud cair, karena mengandung asam lemak tidak jenuh, seperti asam oleat, linoleat dan linolenat.Sifat fisik margarin seperti tekstur, warna, kenampakan, aroma dan titik lelehnya didasarkan dari komposisi lemak dan proses pengolahannya. Margarin dan spread tersusun dari minyak cair, kristal-kristal lemak dan fase aquous. Kristal-kristal memberi margarin konsistensi dan stabilitas droplet-droplet air. Margarin disiapkan dari edibel oil yang termodifikasi secara kimia dengan proses dehidrogenasi atau teresterifikasi (Ketaren, 2005).Aroma mentega lebih menyengat daripada margarin karena mentega dibuat dari susu yang berasal dari hewan yang mempunyai aroma yang lebih tajam dibandingkan dengan lemak yang dibuat dari lemak nabati seperti mentega. Warna margarin lebih kuning daripada mentega karena biasanya dalam pembuatan margarin, kandungan karotenoid dari lemak nabati lebih tinggi dibandingkan dengan mentega yang tidak mengandung karotenoid. Tekstur mentega lebih lunak daripada tekstur margarin karena titik leleh mentega yang berasal dari lemak hewani lebih rendah daripada margarin yang berasal dari lemak nabati.Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu, bahan ini berasal dari pencampuran dua atau lebih lemak dengan cara hidrogenasi. Mentega putih ini terbuat 100% dari lemak/minyak sayur Fungsi shortening yaitu memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur, keempukan, dan memperbesar volume kue. (Ketaren, 2005)Warna shortening ini putih karena karotenoidnya dihilangkan pada saat pembuatannya. Aromanya lebih tercium karena 100 % dibuat dari minyak nabati. Teksturnya cukup lunak, tetapi lebih lunak mentega karena berasal dari lemak hewani.Menurut de Mann, 1999, minyak sayur atau minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit, dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan sekitar 20% mesokarp yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp 34-40%. Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Aroma minyak sayur khas minyak sayur karena tidak dilakukan proses yang sama dengan margarin/mentega. Warnanya sangat kuning karena berasal dari minyak nabati yang kandungan karotenoidnya cukup banyak.Korsvet adalah jenis lemak yang digunakan dalam pembuatan pastry. Korsvet mengandung hampir 100 % lemak yang diperkeras, titik lelehnya di atas suhu tubuh. Korsvet membantu membentuk lapisan renyah dan lezat pada puff pastry/flaky pastry. Korsvet ini berwarna kuning kusam, aroma khas margarin, tetapi lebih tajam aroma pada margarin dan bertekstur agak lembut. 5.3Pengamatan Berbagai Jenis SusuSusu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat gizi dengan proporsi yang seimbang. Penyusun utamanya adalah 87,1 % air, 3,4 % protein, 3,9 % lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, 4,8 % laktosa, dan 0,72 % abu. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat, manfaat susu untuk umur produktif yaitu membantu pertumbuhan, sedangkan untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos (Tjahjadi, 2011).Pengamatan susu yang dilakukan yaitu pada susu cair dan susu bubuk. Berikut hasil pengamatan susu dapat dilihat pada tabel 4.Tabel 4. Hasil Pengamatan Karakteristik Jenis SusuSampelWarnaAromaCitarasaTeksturJenis Susu

APutihKhas susuSusu gurihCairSusu Cair

BKuningKhas susuSusu gurih sedikit manisBubukSusu Bubuk

Menurut Tjahjadi (2011), warna susu berkisar dari putih kebiruan sampai hampir kuning keemasan, tergantung dari jenis ternak, jumlah lemak dan bahan kering (solid and fat). Warna putih susu merupakan refleksi cahaya oleh globula lemak, kalsium kaseinat, dan koloid fosfat. Cita rasa susu berasal dari pakan yang biasa dimakan oleh hewan ternak, atau pada susu bubuk biasanya ditambahkan pemanis atau perasa oleh produsen yang bersangkutan. Fungsi susu dalam pembuatan roti dan kue adalah pembuat rasa gurih, dan membuat tekstur lebih lembut. Warna putih kekuningan yang terdapat pada susu bubuk berasal dari proses pemanasan dan penggilingan pada suhu tinggi yang dilakukan di pabrik susu tersebut, sedangkan susu cair hanya dilakukan proses UHT saja tanpa mengubah warna susu tersebut. Aroma susu cair kurang menyengat karena tidak ditambahkan aroma kembali oleh pihak produsen dibandingkan susu bubuk. Susu bubuk ini lebih susah untuk larut karena air perlu waktu untuk memasuki bagian dalam rongga susu bubuk tersebut, sedangkan karena fase susu cair sudah cair maka kelarutannya sangat mudah. Berat jenis susu cair lebih tinggi daripada susu bubuk, karena susu bubuk memiliki rongga-rongga di dalamnya sehingga lebih ringan dibandingkan susu cair.

5.4Pengenalan Jenis Terigu dan RagiTepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan roti dan kue. Begitu juga dengan ragi yang merupakan bahan utama pengembang adonan pada roti. Berikut hasil pengamatan pengenalan jenis-jenis terigu dan ragi dapat dilihat pada tabel 5Tabel 5. Hasil Pengamatan Karakteristik Jenis Tepung BerproteinSampelWarnaAromaTeksturGambarKadar Protein

APutih gading (+)Khas teriguHalus (+++)Rendah

BPutih gading (++) Khas teriguHalus (++)Sedang

CPutih gading (++)Khas teriguHalus (+)Tinggi

Keunikan yang terdapat dalam terigu yaitu gluten. Gluten dapat terjadi jika air sebanyak 60-65% ditambahkan ke dalam tepung terigu, kemudian adonan dibiarkan selama 30 menit dan dicuci hingga patinya habis sehingga diperoleh suatu bahan yang elastis dan lengket. Tepung terigu juga dibedakan menjadi tiga macam kandungan protein yaitu protein tinggi, protein sedang, dan protein rendah. Merek dipasaran untuk terigu protein tinggi adalah Cakra Kembar, terigu protein sedang adalah Segitiga Biru, dan terigu untuk protein rendah adalah Kunci Biru.Tepung terigu protein tinggi mengandung protein sebanyak 12% dan digunakan sebagai bahan pembuat roti, mie, pasta dan donat. Tepung terigu ini berwarna putih sangat krem, aroma khas terigu sekali, dan memiliki tekstur kasar dibandingkan dengan yang lainnya. Tepung ini dapat dibuat adonan yang kuat, kenyal, dan memiliki daya kembang yang baik. Adonan dapat mempertahankan gas karbondioksida yang dihasilkan oleh khamir dan mempuunyai daya serap air yang tinggi (Herudiyanto, 2008).Tepung terigu protein sedang mengandung protein sebanyak 10-11% dan digunakan untuk membuat aneka makanan yaitu digunakan sebagai bahan pembuat kue. Tepung ini berwarna putih kekreman, aroma khas terigu, dan memiliki tekstur yang sedikit lebih halus dibandingkan dengan terigu berprotein tinggi. Tepung ini masih memiliki daya elastis tetapi daya kembangnya tidak begitu baik.Tepung terigu protein rendah mengandung protein sebanyak 8-9% dan digunakan untuk membuat sponge cake, biscuit, dan wafer. Tepung ini berwarna putih, aroma khas terigu tetapi lebih rendah aromanya daripada tepung cakra kembar dan segitiga biru. Tepung ini juga memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah (Herudiyanto, 2008).Tabel 6. Hasil Pengamatan Karakteristik RagiSampelWarnaAromaTeksturGambar

ACokelatAsamBerpasir, keras

Ragi berfungsi untuk mengembangkan adonan dan menghasilkan gas karbondioksida serta memperlunak gluten dengan asam yang dihasilkan dan juga memberi rasa dan aroma pada roti. Semua ragi yang digunakan merupakan spesies dari Saccharomyces cerevisiae. Ragi menjalankan fermentasi secara optimal pada suhu 35oC-40oC pada kelembaban 80%. Ragi tidak boleh bersentuhan langsung dengan garam, gula, asam, dan lemak karena akan menghambat aktivitas ragi (Herudiyanto, 2008).Ragi memiliki dua jenis untuk mengembangkan adonan roti yaitu ragi basah dan ragi kering. Ragi basah ini mengandung air 70% dan harus disimpan pada suhu rendah untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas. Ragi basah ini berwarna putih gading, aroma sangat menyengat, dan tekstur sedikit kesat. Tekstur sedikit kesat ini dikarenakan kandungan air yang terdapat di dalamnya masih tinggi, aroma lebih menyengat karena ragi basah komponen raginya lebih segar dan dalam kuantitas yang lebih banyak dibandingkan ragi kering.Ragi kering mengandung kadar air 7,5%, lebih tahan lama penyimpanannya dibandingkan dengan ragi basah. Suhu penyimpanan ideal adalah 21-27oC. Faktor utama rusaknya ragi adalah penyimpanan karena terjadi oksidasi lipid dalam ragi (Herudiyanto, 2008). Ragi kering ini berwarna coklat, aroma tidak sekuat ragi basah, dan teksturnya berpasir. Tekstur berpasir karena kandungan air di dalamnya sudah sedikit dan aromanya tidak terlalu menyengat karena kandungan ragi aktifnya lebih sedikit dibandingkan ragi basah.

5.5 Pengenalan Jenis CokelatCokelat adalah salah satu ingredien utama dalam pembuatan konfeksioneri karena citarasa cokelat sangat digemari sehingga sering dipakai dalam pengolahan roti dan kue. Berikut hasil pengamatan jenis-jenis cokelat dapat dilihat pada tabel Tabel 7. Pengenalan Jenis CokelatSampelWarnaAromaCitarasaTeksturGambarJenis Coklat

ACokelat kehitamanCoklat Manis agak pahitKerasDCC

BPutih GadingVanilla Manis khas susu +KerasWCC

CCokelatPerpaduan cokelat dan susuManis khas susuKerasMCC

Menurut Tjahjadi (2008), Dark chocolate (cokelat hitam) merupakan cokelat yang mempunyai rasa pahit, tetapi masih ada sedikit rasa manis dari gula. Kandungan massa kakaonya tinggi yaitu di atas 75 %. Cokelat ini berfungsi untuk bahan pengolahan roti atau kue. Cokelat ini berwarna cokelat kehitaman, aromanya khas cokelat, rasanya pahit, dan teksturnya sangat keras. Cokelat ini berwarna hitam, rasanya pahit, dan teksturnya keras karena kandungan utamanya adalah massa kakao sebanyak 75%. Menurut Tjahjadi (2008), White chocolate (cokelat putih) merupakan cokelat yang hanya memiliki 33 % kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Cokelat putih dapat dikonsumsi langsung dan dapat pula digunakan untuk dekorasi atau sebagai hiasan untuk produk kue dan lainnya. Cokelat ini berwarna putih gading, aromanya khas susu, rasanya sangat manis dan teksturnya keras. Cokelat ini berwarna putih, rasanya manis, dan teksturnya tidak terlalu keras karena kandungan kakao massanya yang sangat sedikit. Menurut Tjahjadi (2008), Milk chocolate (cokelat susu) adalah cokelat yang terbuat dari campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila. Massa kakaonya cukup rendah hanya 20 %. Cokelat susu ini berwarna cokelat, rasanya manis, beraroma khas cokelat susu dan memiliki tekstur yang kesat. Kandungan susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Cokelat ini berwarna coklat, aromanya khas susu dan coklat, rasanya manis, dan teksturnya lebih lembut. Cokelat ini berwarna coklat, rasanya manis, dan teksturnya lembut karena banyak mengandung susu.

VII.KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum pengenalan bahan baku pembuatan roti, kue, cokelat, dan kembang gula adalah Gula yang memiliki warna paling putih, ukuran kristal paling halus, dan yang paling mudah larut adalah gula tepung Gula yang paling beraroma adalah gula batu Gula yang paling manis adalah gula pasir Gula yang mempunyai berat jenis paling besar adalah gula pasir Gula cair yang paling jernih dan kelarutan air paling sulit adalah glukosa Gula cair yang paling beraroma dan paling manis adalah fruktosa Tepung terigu yang paling putih adalah tepung terigu berprotein rendah Tepung terigu yang paling beraroma dan yang paling kasar adalah tepung terigu berprotein tinggi Ragi yang paling menyengat aromanya adalah ragi kering Ragi yang lebih kesat adalah ragi basah Lemak yang warnanya paling kuning dan paling keras adalah korsvet Lemak yang paling beraroma adalah margarin Susu yang warnanya lebih putih adalah susu cair Susu yang lebih gurih adalah susu bubuk Cokelat hitam adalah cokelat paling keras dan paling pahit karena kandungan kakao massanya paling tinggi Cokelat yang paling manis adalah cokelat susu

DAFTAR PUSTAKA

deMann, J.M. 1999. Kimia Makanan. Penerbit ITB: BandungHerudiyanto, Marleen, dkk. 2008. Teori dan Praktek Pengolahan Roti dan Kue. Widya Padjadjaran: BandungKetaren, S. 2005. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press: JakartaTjahjadi, Carmencita, dkk. 2008. Teknologi Pengolahan Cokelat dan Kembang Gula. FTIP-Unpad: JatinangorTjahjadi, Carmencita, dkk. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Volume: 1. FTIP-Unpad: JatinangorWinarno, F.G. 1989. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta