18
3.7. Sambungan Dengan Paku Suatu sambungan dengan menggunakan paku, adalah sambungan dengan memakai perekat. Deformasi sambungan paku lebih kecil dibandingkan sambungan baut. Macam-Macam Bentuk Paku : Paku Tampang Bulat Banyak digunakan di Indonesia. Tetapi tidak mendukung gaya dalam arti yang . sesungguhnya, gaya yang didukung hanya kecil saja. Contoh : - Untuk pembuatan perabot-perabot rumah tangga - Untuk pembuatan jendela / pintu dan sebagainya Dimana hampir tidak ada gaya-gaya yang diterima oleh paku. Paku Tampang Segitiga Kini tidak banyak lagi dipakai, terutama di Indonesia. Paku Tampang Persegi Banyak dipakai di benua Eropa, terutama pada konstruksi pendukung.

1 Sambungan Paku.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 Sambungan Paku.doc

3.7. Sambungan Dengan Paku

Suatu sambungan dengan menggunakan paku, adalah sambungan

dengan memakai perekat.

Deformasi sambungan paku lebih kecil dibandingkan sambungan baut.

Macam-Macam Bentuk Paku :

Paku Tampang Bulat

Banyak digunakan di Indonesia. Tetapi tidak mendukung gaya dalam arti yang .

sesungguhnya, gaya yang didukung hanya kecil saja.

Contoh : - Untuk pembuatan perabot-perabot rumah tangga

- Untuk pembuatan jendela / pintu dan sebagainya

Dimana hampir tidak ada gaya-gaya yang diterima oleh paku.

Paku Tampang Segitiga

Kini tidak banyak lagi dipakai, terutama di Indonesia.

Paku Tampang Persegi

Banyak dipakai di benua Eropa, terutama pada konstruksi pendukung.

Paku Alur Spiral (Spirally Grooved Nail)

Dipakai untuk keperluan-keperluan istimewa, terutama bila diperlukan kuat :

cabutnya. Paku ini mempunyai dukungan gesek yang besar, berhubung

kelilingnya tidak rata.

Page 2: 1 Sambungan Paku.doc

Paku Alur Lurus (Longitudinally Grooveed Nail)

Banyak dipakai di benua Eropa, terutama sebagai alat sambung pada konstruksi

dukung.

Paku Sisik (Barbed Nail)

Dipakai untuk keperluan-keperluan yang khusus.

Di Indonesia satu-satunya jenis paku yang digunakan, ialah paku tampang

bulat, walaupun daya dukungnya kecil. Oleh sebab itu di Indonesia paku

belum banyak digunakan sebagai konstruksi dukung.

Kebaikan-kebaikan konstruksi kayu dengan menggunakan sambungan

paku :

a. Harga paku, adalah murah, maka konstruksi murah pula.

b. Konstruksinya kaku, karena geseran-geseran di dalam sambungan hanya

kecil.

c. Di dalam pembuatan konstruksi beserta sambungan tidak diperlukan

tenaga ahli, cukup dikerjakan oleh tukang atau pekerja biasa, sedang alat-

alat yang diperlukan sangat sederhana, ialah paku dan catut saja.

d. Pekerjaan dapat dijalankan dengan cepat.

e. Perlemahan kayu karena paku-paku kecil

Peraturan sambungan paku menurut PKKI, adalah sebagai berikut :

a. Paku yang dipergunakan dapat mempunyai tampang melintang yang

berbentuk bulat persegi atau beralur lurus.

b. Kekuatan paku bertampang bulat diberikan dalam daftar V PKKI dan

berlaku untuk tebal kayu seperti tertera dalam daftar tersebut. Kekuatan

Page 3: 1 Sambungan Paku.doc

paku tersebut tidak tergantung dari besar sudut antara arah gaya dan arah

serat kayu.

c. Untuk sambungan yang menyimpang dari daftar Va dapat dipakai rumus-

rumus di bawah ini dengan mengingat syarat-syarat ukuran paku seperti

tertera dalam gambar di bawah ini dan seperti akd dalam daftar Va :

Sambungan bertampang satu

S =½.b.d.σkd b 7d

S =3,5.d2 σkd b 7d

Sambungan bertampang dua

S = b.d.σkd b 7d

S =7.d2 σkd b 7d

S = Gaya yang diperkenankan per paku

b = Tebal kayu

d = Diameter paku (daftar Vb)

σkd = Kokoh desak kayu

d. Ujung paku yang keluar dari sambungan sebaiknya dibengkokkan tegak

lurus arah serat, asal pembengkokan tersebut tidak akan merusakkan

kayu.

e. Apabila dalam satu barisan terdapat lebih dari 10 batang paku, maka

kekuatan paku harus dikurangi dengan 10% dan jika lebih besar dari 20

batang paku harus dikurangi dengan 20%.

f. Pada sambungan dengan paku, paling sedikit harus digunakan 4 batang

paku.

g. Jarak paku minimum harus memenuhi syarat-syarat, sebagai berikut :

Page 4: 1 Sambungan Paku.doc

Dalam arah gaya

12.d untuk tepi kayu yang dibebani

5.d untuk tepi kayu yang tidak dibebani

10.d jarak antar paku dalam satu barisan

Dalam arah tegak lurus gaya

5.d untuk jarak sampai tepi kayu

5.d untuk jarak antara baris-baris paku

Page 5: 1 Sambungan Paku.doc

h. Apabila ada banyak kemungkinan bahwa paku akan berkarat, maka

hendaknya dipakai paku yang disepuh seng atau cadmium.

i. Apabila paku dipergunakan untuk konstruksi yang selalu terendam air

atau untuk bagian konstruksi yang tidak terlindung dan kemungkinan

besar kadar lengas kayu akan selalu tinggi, maka di dalam perhitungan

kekuatan harus dikalikan dengan angka 2/3.

Apabila paku digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi

kayu itu dapat mengering dengan cepat, kekuatannya harus dikalikan

dengan angka 5/6.

j. Kekuatan sambungan paku dapat dinaikkan dengan 25%, jika muatan

terdiri dari muatan tetap dan muatan angin atau dari muatan tetap dan

muatan tidak tetap, kecuali untuk beban-beban dinamis seperti pada

jembatan-jembatan dan sebagainya.

k. Jika suatu konstruksi dengan paku berbentuk lengkung, maka jari-jari

lengkungannya paling kecil 400 b, dimana b adalah tebal papan kayu

yang dipergunakan dalam konstruksi itu.

b

R 400 b

Page 6: 1 Sambungan Paku.doc

l. Panjang paku minimum, baik untuk sambungan tampang satu maupun

tampang dua harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

Beban Yang Diperkenankan

Per Paku Menurut Daftar Va PKKI

Page 7: 1 Sambungan Paku.doc

Tebal Diameter paku Kelang- Kekuatan 1 Paku Tampang Satu (Kg)

N0. Kayu d (1/10 mm) singan l/bBD kayu 0.3 g/cm3

σkd σkd σkd

BD kayu 0.4 g/cm3

BD kayu 0,5 g/cm3

BD kayu 0,6 g/cm3

σkd = 75 kg/cm2

σkd = 100 kg/cm2

σkd = 125 kg/cm2

I

σkd = 150 kg/cm2

b (mm) Panjang paku l (mm) b/d S S S S

1 20

28/51 (2" BWG 12) 7,2 2,5 20 27 34 41

31/63 (2½" BWG 11) 6,5 3,2 23 31 38 46

34/76 (3" BWG 10) 5,9 3,8 25 34 42 51

2 25

31/63 (2½” BWG 11) 8,1 2,5 24 33 42 50

34/76 (3" BWG 10) 7,4 3,0 32 40 50 60

38/89 (3½" BWG 9) 6,6 3,6 35 47 59 70

3 30

34/76 (3" BWG 10) 8,8 2,5 30 40 50 60

38/89 (3'/2" BWG 9) 7,9 3,0 38 50 63 75

42/102 (4" BWG 8) 6,5 3,4 47 63 78 94

4 3538/89 (3'/2" BWG 9) 9,2 2,5 38 50 63 75

42/102 (4" BWG 8) 8,3 2,9 36 61 77 92

5 4042/102 (4" BWG 8) 9,5 2,5 46 61 77 92

52/114 (4½" BWG 6) 7,6 2,9 70 94 118 14 2

Catatan : BD = Berat jenis kering udara

σkd = Kokoh desak kayu yang diperkenankan

Untuk paku-paku yang ukurannya memenuhi syarat untuk sambungan bertampang

dua bila digunakan sambungan bertampang dua, maka kekuatan paku menjadi 2 x S

dari daftar tersebut.

Ukuran Paku d (mm)Jumlah Kira-Kira Paku

Per Kg

2" BWG 12 2,77 400

Page 8: 1 Sambungan Paku.doc

2" BWG 11 3,05

2" BWG 10 3,40

2½" BWG 11 3,05 280

2½" BWG 10 3,40

2½" BWG 9 3,76

3" BWG 10 3,40 185

3" BWG 9 3,76

3" BWG 8 4,19

3½" BWG 9 3,76 120

3½" BWG 8 4,19

4" BWG 7 4,57

4" BWG 8 4,19 93

4" BWG 7 4,57

2" BWG 6 5,15

CONTOH SOAL :

P/2

P P/2

Page 9: 1 Sambungan Paku.doc

P P

Rencanakan sambungan paku jika bekerja gaya P = 4,5 ton

menggunakan kayu kelas II mutu A dengan konstruksi terlindung, jika

tebal batang yang disambung 6 cm dan batang penyambungnya 4 cm

Kayu Kelas II σkd = 150 kg /cm2

Penyelesaian :

Dicoba paku 42/102

Panjang paku = 10,2 cm, diameter paku = 0, 42 cm

- sambungan tampang satu.

7 d = 7 . 0,42 =2,94 cm

b >7d → maka menggunakan rumus :

S = 3,5.d2 . σkd

= 3,5 . 0,422 . 150 = 92,61 kg

Jumlah paku = 4500/92,61 = 48 paku

Dipasang paku 24 batang dari atas dan 24 batang dari bawah

Jarak penempatan pemasangan paku :

Tegak lurus arah gaya = 5 d = 5 . 0,42 = 2,1 cm

Sejajar arah gaya = 10d = 10.0.42 = 4,2cm

Ujung kayu yang dibebani = 12d = 12 . 0,42 = 5,04 cm ~ 5,1 cm

Jumlah baris paku = 3

Lebar kayu = 20d =20.0,42 cm = 8,40 ~ 10 cm

P P

5,1 7 x 4,2 5,1

Soal

Hitung P maksimum pada sambungan paku, jika jumlah paku 30 batang

dengan ukuran paku 38/89, menggunakan kayu kelas II mutu A dengan

Page 10: 1 Sambungan Paku.doc

konstruksi terlindung, jika tebal batang yang disambung 6 cm dan

batang penyambungnya 4 cm

P P

2 P

2 batang

1 batang 450

Rencanakan sambungan paku jika gaya P=2 ton tebal batang diagonal

4 cm dan batang horisontal 8 cm menggunakan kayu kelas II mutu A

konstruksi tidak terlindung dengan beban tetap

Penyelesaian

Dicoba paku 52/114 L=11,4 cm d = 0,52 cm

Jumlah tebal kayu yang disambung 16 cm sehingga rumus yang

digunakan sambungan tampang satu

7 d = 7 x 0,52 = 3,64 cm

b>7d untuk konstruksi tidak terlindung S dikalikan faktor 5/6

S = 5/6.3,5 d2 σkd = 5/6.3,5.(0,52)2.150 = 118,3 kg

Jumlah paku = P/S = 2000/118,3 =16,91 ~ 18 bt paku

Dipasang 9 batang dari kiri dan 9 batang dari kanan

P 12d

10d

10d

5d

20d

Lebar batang horisontal = 37d sin 45 = 37.0,52.sin 45 = 13,6 ~ 15 cm

Lebar batang diagonal = 20 d = 20.0,52 = 10,4 ~ 12 cm