12
1 TEORI KEPEMIMPINAN CIRI : ASMAUL HUSNA Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Tulisan ini akan membahas teori kepemimpinan ciri (trait leadership theory) berbasis asmaul husna. Untuk membahas teori kepemimpinan ciri (trait leadership theory) ini, penulis menggunakan akhlak asmaul husna yang dimiliki Allah untuk menjelaskan pemimpin efektif (effective leader). Allah adalah pencipta dan pemilik kerajaan langit, bumi, dunia, dan akhirat. Dengan pembahasan ini akan dapat dipahami bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang memiliki akhlak asmaul husna. Dengan kalimat lain, pemimpin efektif adalah pemimpin “berakhlak dengan akhlak Allah”. Pemimpin efektif yang memiliki akhlak asmaul husna atau “berakhlak dengan akhlak Allah” pada hakekatnya menteladani (mencontoh) akhlak Allah, yaitu akhlak asmaul husna. Keywords : pemimpin efektif dan akhlak asmaul husna TEORI KEPEMIMPINAN CIRI (TRAIT LEADERSHIP THEORY) Pemimpin (leader) adalah orang yang mampu mempengaruhi (influence) orang lain dan memiliki wewenang manajerial. Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi (process of influencing) orang lain dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan topik ilmu manajemen yang sangat banyak diteliti dan semua riset kepemimpinan itu telah diarahkan untuk menjawab pertanyaan, “ Apakah itu pemimpin efektif (effective leader) ?” (Robbins dan Coulter, 2002 : 458). Teori kepemimpinan ciri (trait leadership theory) akan menjawab pertanyaan itu (Robbins dan Coulter, 2002 : 459 ; Yukl, 2005 : 211 - 245). Teori manajemen lahir tahun 1911 dengan terbitnya buku Principles of Scientific Management berisi teori manajemen ilmiah (scientific management theory) oleh Frederick W Taylor (Robbins dan Coulter, 2002 : 32). Riset kepemimpinan pada tahun 1920-an dan 1930-an pada dasarnya berfokus pada ciri pemimpin (leader traits), yaitu karakteristik (characteristics) yang digunakan untuk membedakan pemimpin dan non- pemimpin. Maksudnya adalah mengisolasi satu atau lebih ciri yang dimiliki pemimpin tetapi tidak dimiliki non-pemimpin. Beberapa ciri pemimpin yang dipelajari itu meliputi

1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

1

TEORI KEPEMIMPINAN CIRI : ASMAUL HUSNA

Oleh : Drs. Arrizal, M.Si

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang

ABSTRAK

Tulisan ini akan membahas teori kepemimpinan ciri (trait leadership theory)

berbasis asmaul husna. Untuk membahas teori kepemimpinan ciri (trait leadership

theory) ini, penulis menggunakan akhlak asmaul husna yang dimiliki Allah untuk

menjelaskan pemimpin efektif (effective leader). Allah adalah pencipta dan pemilik

kerajaan langit, bumi, dunia, dan akhirat. Dengan pembahasan ini akan dapat dipahami

bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang memiliki akhlak asmaul husna. Dengan

kalimat lain, pemimpin efektif adalah pemimpin “berakhlak dengan akhlak Allah”.

Pemimpin efektif yang memiliki akhlak asmaul husna atau “berakhlak dengan akhlak

Allah” pada hakekatnya menteladani (mencontoh) akhlak Allah, yaitu akhlak asmaul

husna.

Keywords : pemimpin efektif dan akhlak asmaul husna

TEORI KEPEMIMPINAN CIRI (TRAIT LEADERSHIP THEORY)

Pemimpin (leader) adalah orang yang mampu mempengaruhi (influence) orang

lain dan memiliki wewenang manajerial. Kepemimpinan (leadership) adalah proses

mempengaruhi (process of influencing) orang lain dan kelompok untuk mencapai tujuan

organisasi. Kepemimpinan merupakan topik ilmu manajemen yang sangat banyak

diteliti dan semua riset kepemimpinan itu telah diarahkan untuk menjawab pertanyaan, “

Apakah itu pemimpin efektif (effective leader) ?” (Robbins dan Coulter, 2002 : 458).

Teori kepemimpinan ciri (trait leadership theory) akan menjawab pertanyaan itu

(Robbins dan Coulter, 2002 : 459 ; Yukl, 2005 : 211 - 245).

Teori manajemen lahir tahun 1911 dengan terbitnya buku Principles of Scientific

Management berisi teori manajemen ilmiah (scientific management theory) oleh

Frederick W Taylor (Robbins dan Coulter, 2002 : 32). Riset kepemimpinan pada tahun

1920-an dan 1930-an pada dasarnya berfokus pada ciri pemimpin (leader traits), yaitu

karakteristik (characteristics) yang digunakan untuk membedakan pemimpin dan non-

pemimpin. Maksudnya adalah mengisolasi satu atau lebih ciri yang dimiliki pemimpin

tetapi tidak dimiliki non-pemimpin. Beberapa ciri pemimpin yang dipelajari itu meliputi

Page 2: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

2

postur fisik, penampilan, kelas sosial, stabilitas emosi, kecekatan berpidato, dan

sosiabilitas. Meskipun para peneliti berkerja keras, riset kepemimpinan itu terbukti

gagal (impossible) mengenali ciri-ciri yang selalu (always) membedakan seorang

pemimpin dan non-pemimpin (Robbins dan Coulter, 2002 : 459).

Akan tetapi, riset kepemimpinan berikutnya pada dasarnya berfokus pada ciri

pemimpin efektif (effective leader traits), yaitu karakteristik (characteristics) yang

digunakan untuk membedakan pemimpin efektif dan pemimpin tidak efektif (Robbins

dan Coulter, 2002 : 459). Robbins dan Coulter (2002 : 459) dan Kirkpatrick dan Locke

(1991 : 48 - 60) mengemukakan ada enam ciri pemimpin efektif (effective leader) yaitu

hasrat, keinginan memimpin, kejujuran, integritas, kepercayaan diri, kecerdasan, dan

pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan. Robbins dan Coulter (2002 : 459) dan

Kirkpatrick dan Locke (1991 : 48 - 60) mengatakan pula bahwa enam ciri pemimpin

efektif itu tidak memadai (not sufficient) untuk menjelaskan pemimpin efektif (effective

leader).

Selanjutnya, apakah ada ciri pemimpin efektif yang memadai (sufficient) untuk

menjelaskan pemimpin efektif (effective leader) ?. Jawabannya, ada. Sekarang, penulis

mengemukakan 99 ciri pemimpin efektif yang sangat memadai (sufficient) untuk

menjelaskan pemimpin efektif (effective leader), yaitu asmaul husna. Asmaul husna

adalah nama-nama Allah yang mulia dan agung, yang sesuai dengan akhlak-akhlak

Allah (sifat-sifat Allah) yang berjumlah 99 nama. Allah adalah pencipta dan pemilik

kerajaan langit, bumi, dunia, dan akhirat (Shihab, 2000 ; Alawy, 2000 ; Irmim dan

Rochim, 2005). Dengan pembahasan ini akan dapat dipahami bahwa pemimpin efektif

adalah pemimpin yang memiliki akhlak asmaul husna. Dengan kalimat lain, pemimpin

efektif adalah pemimpin “berakhlak dengan akhlak Allah”. Pemimpin efektif yang

memiliki akhlak asmaul husna atau “berakhlak dengan akhlak Allah” pada hakekatnya

menteladani (mencontoh) akhlak Allah, yaitu akhlak asmaul husna. Penulis sangat

setuju bahwa akhlak asmaul husna ini sangat memadai (sufficient) untuk menjelaskan

pemimpin efektif (effective leader). Akhlak asmaul husna ini dengan singkat dijelaskan

di bawah ini.

Page 3: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

3

ASMAUL HUSNA

Apakah pengertian asmaul husna ?. Jawabannya, asmaul husna adalah nama-

nama Allah yang mulia dan agung, yang sesuai dengan akhlak-akhlak Allah (sifat-sifat

Allah) yang berjumlah 99 nama. Dalam Alquran surat Al-Akraf ayat 180 Allah

mengatakan, “Allah mempunyai asmaul husna”. Selanjutnya Nabi Muhammad

mengatakan pula, “Allah mempunyai 99 nama” (Shihab, 2000 ; Alawy, 2000 ; Irmim

dan Rochim, 2005). Asmaul husna akan dibahas berikut ini.

1. Allah = Allah

2. Ar-Rahman = Maha Pengasih

3. Ar-Rahim = Maha Penyayang

4. Al-Maliku = Maha Raja (Maha Berkuasa)

5. Al-Quddusu = Maha Suci

6. As-Salaamu = Maha Memberi Keselamatan (Maha Sejahtera)

7. Al-Mukminu = Maha Memberi Keamanan (Maha Terpercaya)

8. Al-Muhaiminu = Maha Memelihara

9. Al-Azizu = Maha Dapat Mengalahkan (Maha Perkasa)

10. Al-Jabbar = Maha Kehendaknya Tidak Diingkari

11. Al-Mutakabbiru = Maha Memiliki Kebesaran

12. Al-Khaliqu = Maha Pencipta

13. Al-Bariu = Maha Mengadakan dari Tidak Ada Menjadi Ada

14. Al-Mushawwiru = Maha Membuat Bentuk (Maha Pembentuk)

15. Al-Ghaffar = Maha Pengampun

16. Al-Qahhar = Maha Pemaksa

17. Al-Wahhabu = Maha Pemberi

18. Ar-Razzaq = Maha Pemberi Rezeki

19. Al-Fattahu = Maha Pembuka Pintu Rahmat

20. Al-Alimu = Maha Mengetahui

21. Al-Qabidlu = Maha Menyempitkan Rezeki

22. Al-Basithu = Maha Melapangkan Rezeki

23. Al-Khafidlu = Maha Merendahkan Derajat

24. Ar-Rafiu = Maha Meninggikan Derajat

25. Al-Muizzu = Maha Memuliakan

Page 4: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

4

26. Al-Mudzillu = Maha Menghinakan

27. As-Samiu = Maha Mendengar

28. Al-Bashiru = Maha Melihat

29. Al-Hakamu = Maha Menetapkan Hukum

30. Al-Adlu = Maha Adil

31. Al-Lathifu = Maha Lemah Lembut

32. Al-Khabiru = Maha Mengenal (Maha Mengetahui Mendalam dan Rinci)

33. Al-Halimu = Maha Penyantun

34. Al-Adhimu = Maha Agung

35. Al-Ghafuru = Maha Pengampun

36. Asy-Syakur = Maha Menerima Syukur (Maha Terima Kasih)

37. Al-Aliyyu = Maha Tinggi

38. Al-Kabiru = Maha Besar

39. Al-Hafidhu = Maha Pemelihara

40. Al-Muqitu = Maha Pemberi Makan

41. Al-Hasibu = Maha Mencukupi (Maha Pembuat Perhitungan)

42. Al-Jalilu = Maha Mempunyai Kebesaran (Maha Luhur)

43. Al-Karimu = Maha Mulia

44. Ar-Raqibu = Maha Mengawasi

45. Al-Mujibu = Maha Mengabulkan

46. Al-Wasiu = Maha Luas

47. Al-Hakimu = Maha Bijaksana

48. Al-Wadudu = Maha Mencintai dan Dicintai

49. Al-Majidu = Maha Mulia

50. Al-Baitsu = Maha Membangkitkan

51. Asy-Syahidu = Maha Menyaksikan dan Disaksikan (Maha Diteladani)

52. Al-Haqqu = Maha Benar (Maha Pasti)

53. Al-Wakilu = Maha Mewakili (Maha Memelihara Amanah)

54. Al-Qawiyyu = Maha Kuat

55. Al-Matinu = Maha Kokoh

56. Al-Waliyyu = Maha Melindungi

57. Al-Hamidu = Maha Terpuji

Page 5: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

5

58. Al-Muhshiyyu = Maha Menghitung

59. Al-Mubdiu = Maha Memulai

60. Al-Muidu = Maha Mengembalikan

61. Al-Muhyi = Maha Menghidupkan

62. Al-Mumitu = Maha Mematikan

63. Al-Hayyu = Maha Hidup

64. Al-Qayyumu = Maha Berdiri Sendiri

65. Al-Wajidu = Maha Menemukan

66. Al-Majidu = Maha Mempunyai Kemuliaan

67. Al-Wahidu = Maha Esa

68. Ash-Shamadu = Maha Menjadi Tempat Meminta (Maha Dibutuhkan)

69. Al-Qadiru = Maha Kuasa

70. Al-Muqtadiru = Maha Sangat Berkuasa

71. Al-Muqaddimu = Maha Mendahulukan

72. Al-Muakhkhiru = Maha Mengakhirkan

73. Al-Awwalu = Maha Maha Pertama (Maha Awal)

74. Al-Akhiru = Maha Terakhir

75. Adh-Dhahiru = Maha Dhahir KekuasaanNya (Maha Nyata)

76. Al-Bathinu = Maha Tidak Kelihatan ZatNya (Maha Tersembunyi)

77. Al-Wali = Maha Memerintah

78. Al-Mutaali = Maha Tinggi

79. Al-Barru = Maha Dermawan

80. At-Tawwabu = Maha Penerima Tobat

81. Al-Muntaqimu = Maha Pengancam (Maha Penyiksa)

82. Al-Afuwwu = Maha Pemaaf

83. Ar-Raufu = Maha Belas Kasihan (Maha Pelimpah Kasih)

84. Malikul Mulki = Pemilik Kerajaan (Maha Memiliki Kerajaan)

85. Dzuljalali Wal Ikram = Pemilik Keluhuran dan Kemurahan

86. Al-Muqsitu = Maha Adil

87. Al-Jamiu = Maha Mengumpulkan (Maha Penghimpun)

88. Al-Ghaniyyu = Maha Kaya

89. Al-Mughni = Maha Pemberi Kekayaan

Page 6: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

6

90. Al-Maniu = Maha Mencegah

91. Adh-Dharru = Maha Memberi Derita

92. An-Nafiu = Maha Memberi Manfaat

93. An-Nuru = Maha Pemilik dan Pemberi Cahaya (Maha Bercahaya)

94. Al-Hadi = Maha Pemberi Petunjuk

95. Al-Badiu = Maha Pencipta Pertama

96. Al-Baqi = Maha Kekal

97. Al-Waritsu = Maha Mewarisi

98. Ar-Rasyidu = Maha Tepat Tindakan-Nya (Maha Pandai)

99. Ash-Shaburu = Maha Penyabar

PEMIMPIN EFEKTIF : PEMIMPIN BERAKHLAK ASMAUL HUSNA

Nabi Muhammad mengatakan bahwa, “ Semua manusia adalah pemimpin”

(Azra, 2010) dan pemimpin efektif adalah pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa

(Thabathabai, 1991). Nabi Muhammad mengatakan bahwa,” Sesungguhnya aku diutus

untuk memperbaiki akhlak (characteristics) manusia”. Nabi Muhammad memperbaiki

akhlak (characteristics) manusia melalui ajaran agama Islam. Rukun agama Islam

berjumlah lima rukun, yaitu membaca dua kalimah syahadat, mengerjakan shalat,

mengerjakan puasa ramadhan, membayar zakat, dan mengerjakan haji. Nabi

Muhammad diutus ke planet Bumi untuk memperbaiki akhlak (characteristics) manusia

melalui ajaran agama Islam dan seluruh rukun agama Islam itu bertujuan untuk

memperbaiki akhlak (characteristics) manusia. Contohnya, puasa ramadhan bertujuan

untuk menjadi manusia bertaqwa atau manusia berakhlak mulia (Albaqarah ayat 183).

Tujuan agama Islam adalah untuk memperbaiki akhlak (characteristics) manusia agar

menjadi manusia berakhlak mulia dan bertaqwa (Shihab, 1999 : 307 – 310). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin berakhlak mulia

dan bertaqwa (Thabathabai, 1991).

Apakah pengertian pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa ?. Jawabannya,

pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin berakhlak asmaul husna.

Dengan kalimat lain, pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin

berakhlak sesuai dengan akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul

husna. Dengan kalimat lain lagi, pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah

Page 7: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

7

pemimpin “berakhlak dengan akhlak Allah”. Jawaban ini didasarkan pada hadist Nabi

Muhammad yang mengatakan, “Berakhlaklah (bersifatlah) kamu manusia dengan

akhlak-akhlak (sifat-sifat) Allah”. Akhlak Allah (sifat Allah) itu berjumlah 99 yang

disebut asmaul husna. Pemimpin yang mengerjakan ajaran agama Islam bercita-cita

ingin menjadi pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa ternyata wajib menteladani

(mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 (asmaul husna) itu sesuai

dengan kemampuan sebagai manusia (Shihab, 1999 : 307 – 310 ; Shihab, 2000).

Berdasarkan analisis asmaul husna di atas dapat dikatakan bahwa tujuan agama

Islam adalah untuk memperbaiki akhlak (characteristics) manusia agar menjadi

manusia dan pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa (Shihab, 1999 : 307 – 310).

Pemimpin efektif adalah pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa (Thabathabai, 1991).

Apakah pengertian pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa ?. Jawabannya, pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin berakhlak asmaul husna. Dengan

kalimat lain, pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin berakhlak

sesuai dengan akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul husna.

Dengan kalimat lain lagi, pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin

“berakhlak dengan akhlak Allah”. Dengan demikian tujuan agama Islam adalah untuk

memperbaiki akhlak (characteristics) manusia agar menjadi manusia dan pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa itu pada hakekatnya untuk menjadi manusia dan

pemimpin yang menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99

yaitu asmaul husna (Shihab, 1999 : 307 – 310 ; Shihab, 2000).

Dengan demikian untuk menjadi pemimpin efektif yaitu pemimpin berakhlak

mulia dan bertaqwa (Thabathabai, 1991) maka pemimpin wajib menteladani

(mencontoh) “semua” akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul husna.

“Berakhlaklah (bersifatlah) kamu manusia dengan akhlak-akhlak Allah (sifat-sifat

Allah)”, kata hadist Nabi Muhammad. Pemimpin berakhlak dengan akhlak Allah (sifat

Allah) inilah yang disebut pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa (Shihab, 1999 : 307

– 310 ; Shihab, 2000 ; Thabathabai, 1991). Pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa

adalah pemimpin efektif (effective leader). Pemimpin efektif adalah pemimpin yang

memiliki akhlak asmaul husna. Pemimpin efektif adalah pemimpin “berakhlak dengan

akhlak Allah” (Thabathabai, 1991). Contoh pertama, Allah bersifat Maha Adil (Al-

Adlu). Agar menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak

Page 8: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

8

mulia dan bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat

Allah) yang Maha Adil (Al-Adlu) dengan memimpin sumberdaya manusia organisasi

secara adil. Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa adalah pemimpin yang adil. Pemimpin efektif (effective leader) adalah

pemimpin yang adil. Contoh kedua, Allah bersifat Maha Penyabar (Ash-Shaburu). Agar

menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah)

yang Maha Penyabar (Ash-Shaburu) dengan memimpin sumberdaya manusia organisasi

secara sabar. Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa adalah pemimpin yang sabar. Pemimpin efektif (effective leader) adalah

pemimpin yang sabar. Contoh ketiga, Allah bersifat Maha Bijaksana (Al-Hakimu). Agar

menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah)

yang Maha Bijaksana (Al-Hakimu) dengan memimpin sumberdaya manusia organisasi

secara bijaksana. Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia

dan bertaqwa adalah pemimpin yang bijaksana. Pemimpin efektif (effective leader)

adalah pemimpin yang bijaksana. Contoh keempat, Allah bersifat Maha Pemberi

Kekayaan (Al-Mughni). Agar menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu

pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani

(mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah) yang Maha Pemberi Kekayaan (Al-Mughni)

dengan memberi kompensasi (compensation) pegawai yang tinggi yaitu gaji yang

tinggi, insentif finansial yang tinggi, tunjangan yang tinggi, dan kehidupan kerja

berkualitas tinggi sehingga menjadi pegawai kaya dan sejahtera. Pemimpin efektif

(effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin yang

memberi kekayaan. Pemimpin efektif (effective leader) adalah pemimpin yang memberi

kekayaan. Contoh kelima, Allah bersifat Maha Tepat Tindakan-Nya atau Maha Pandai

(Ar-Rasyidu). Agar menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) akhlak

Allah (sifat Allah) yang Maha Tepat Tindakan-Nya atau Maha Pandai (Ar-Rasyidu)

dengan memimpin sumberdaya manusia organisasi secara tepat tindakan atau pandai.

Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa

adalah pemimpin yang tepat tindakannya atau pandai. Pemimpin efektif (effective

Page 9: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

9

leader) adalah pemimpin yang tepat tindakannya atau pandai. Contoh keenam, Allah

bersifat Maha Mengetahui atau Maha Berilmu (Al-Alimu). Agar menjadi pemimpin

efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa maka pemimpin

wajib menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah) yang Maha Mengetahui atau

Maha Berilmu (Al-Alimu) dengan memimpin sumberdaya manusia organisasi secara

berilmu. Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa adalah pemimpin yang berilmu. Pemimpin efektif (effective leader) adalah

pemimpin yang berilmu. Contoh ketujuh, Allah bersifat Maha Lemah Lembut (Al-

Lathifu). Agar menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak

mulia dan bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) akhlak Allah (sifat

Allah) yang Maha Lemah Lembut (Al-Lathifu) dengan memimpin sumberdaya manusia

organisasi secara lemah lembut. Pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin yang lemah lembut. Pemimpin efektif

(effective leader) adalah pemimpin yang lemah lembut. Contoh kedelapan, Allah

bersifat Maha Penyantun (Al-Halimu). Agar menjadi pemimpin efektif (effective leader)

yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani

(mencontoh) akhlak Allah (sifat Allah) yang Maha Penyantun (Al-Halimu) dengan

memimpin sumberdaya manusia organisasi secara santun. Pemimpin efektif (effective

leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa adalah pemimpin yang santun.

Pemimpin efektif (effective leader) adalah pemimpin yang santun. Demikian contoh

delapan akhlak (characteristics) pemimpin efektif (effective leader). Dengan demikian

untuk menjadi pemimpin efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan

bertaqwa maka pemimpin wajib menteladani (mencontoh) “semua” akhlak Allah (sifat

Allah) yang berjumlah 99 (asmaul husna) sesuai dengan kemampuan sebagai manusia.

Perjuangan pemimpin untuk menjadi pemimpin efektif yaitu pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa dengan menteladani (mencontoh) “semua” akhlak Allah

(sifat Allah) yang berjumlah 99 (asmaul husna) merupakan perjuangan ibadah yang

sangat berat. Banyak pemimpin yang gagal menjadi pemimpin efektif yaitu pemimpin

berakhlak mulia dan bertaqwa karena pemimpin itu tidak mampu dan sangat beratnya

menteladani (mencontoh) “semua” akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99

(asmaul husna). Pemimpin efektif (effective leader) adalah pemimpin berakhlak mulia

dan bertaqwa dan berakhlak asmaul husna dan berakhlak sesuai dengan akhlak Allah

Page 10: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

10

(sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul husna dan “berakhlak dengan akhlak

Allah” (Shihab, 2000 ; Alawy, 2000 ; Irmim dan Rochim, 2005 ; Thabathabai, 1991).

KESIMPULAN

Apakah ciri-ciri pemimpin efektif (effective leader) ?. Jawabannya, ada 99 ciri

pemimpin efektif yang sangat memadai (sufficient) untuk menjelaskan pemimpin efektif

(effective leader), yaitu asmaul husna. Pemimpin efektif adalah pemimpin yang

memiliki akhlak asmaul husna. Pemimpin efektif adalah pemimpin berakhlak sesuai

dengan akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul husna. Pemimpin

efektif adalah pemimpin “berakhlak dengan akhlak Allah”. Pemimipin efektif adalah

pemimpin yang memiliki akhlak mulia dan bertaqwa. Pemimpin efektif (effective

leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa dan berakhlak asmaul husna dan

berakhlak sesuai dengan akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99 yaitu asmaul

husna dan “berakhlak dengan akhlak Allah” pada hakekatnya menteladani (mencontoh)

akhlak Allah, yaitu akhlak asmaul husna. Dengan demikian untuk menjadi pemimpin

efektif (effective leader) yaitu pemimpin berakhlak mulia dan bertaqwa dan berakhlak

asmaul husna dan berakhlak sesuai dengan akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah

99 yaitu asmaul husna dan “berakhlak dengan akhlak Allah”, maka pemimpin wajib

menteladani (mencontoh) “semua” akhlak Allah (sifat Allah) yang berjumlah 99

(asmaul husna) sesuai dengan kemampuan sebagai manusia. Allah adalah pencipta dan

pemilik kerajaan langit, bumi, dunia, dan akhirat.

REFERENSI

Alaway, bin Abdul Qadir As-Segaf. 2000. Mengungkap Kesempurnaan Sifat-sifat Allah

dalam Alquran dan As-Sunnah. Jakarta : Penerbit Pustaka Azzam

Azra, Azyumardi. 2010. Refleksi Idul Fitri 1431 Hijriah : Idul Fitri dan Kepemimpinan.

Republika. Edisi Kamis 9 September 2010. Jakarta : Penerbit PT Republika Media

Mandiri

Irmim, Soejitno dan Abdul Rochim. 2005. Kepemimpinan Melalui Asmaul Husna.

Cetakan Kedua. Jakarta : Batavia Press

Kirkpatrick, S. A and E.A. Locke. 1991. Leadership : Do Traits Really Matter ?.

Academy of Management Executive. Volume May 1991. 48 - 60

Page 11: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

11

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. 2002. Management. Seventh Edition. Upper

Saddle River, New Jersey : Pearson Education, Inc

Shihab, M. Quraish. 2000. Menyingkap Tabir Ilahi, Asma Alhusna dalam Perspektif

Alquran. Ciputat, Jakarta : Penerbit Lantera Hati

Shihab, M. Quraish. 1999. Membumikan Alquran : Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat. Cetakan XIX. Bandung : Penerbit Mizan

Thabathabai, Allamah Sayyid Muhammad Husein. 1991. Tafsir Al-Mizan Mengupas

Ayat-ayat Kepemimpinan. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit CV Firdaus

Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit

PT Indeks Kelompok Gramedia

Page 12: 1. Teori Kepemimpinan Ciri _ Asmaul Husna

12