Upload
april1904
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 1/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 1
ANALISIS TRAFIK CDMA2000 1X
F.X. Hendra Prasetya , Dian Rachmawati
Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unika Soegijapranata
Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur, Semarang 50234
e-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Sistem komunikasi seluler adalah sistem komunikasi wireless dimana subscriber bisa
bergerak dalam suatu coverage jaringan yang luas, sehingga subscriber yang melakukan
komunikasi tidak mengalami dropcall karena di daerah blankspot. CDMA (code division multiple
access) adalah teknologi akses multiuser dimana masing-masing user menggunakan code yang
unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. Dimana sistem CDMA memiliki lebar
frekuensi yang cukup lebar dan tahan terhadap gangguan. Analisis arus pembicaraan (traffic)
pada sistem wireless dapat diketahui dengan menganalisa semua parameter-parameter yang adaseperti analisa call attempt, call success, call completion, block call, drop call. Dengan analisis ini
akan didapatkan berbagai peningkatan guna mengoptimalkan jaringannya secara efisien apakah
perlu adanya penambahan sirkit atau komponen penunjang lainnya. Dengan adanya analisa
tentang arus pembicaraan tersebut akan memberi beberapa keuntungan seperti sinyal yang
dihasilkan semakin bagus, kemungkinan terjadinya dropcall kecil, kecilnya interferensi antar BTS
dll sehingga pelayanan yang dihasilkan semakin memuaskan karena pelanggan telepon tanpa
kabel yang berbasis CDMA semakin banyak .
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya jaman, sekarang ini kebutuhan manusia akan bidang
telekomunikasi juga semakin meningkat. Khususnya untuk kota-kota besar teknologi komunikasimerupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan kemajuan jaman
seperti saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam diantaranya yaitu dengan
menggunakan gelombang bunyi yang memanfaatkan media udara.
Untuk dapat melakukan suatu komunikasi diberbagai daerah khususnya daerah kota dan
pinggiran kota dengan kepadatan 10 - 10.000 pelanggan per kilometer persegi yang belum ada
jaringan tembaganya dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan akses radio yang dinamakan
telepon tanpa kabel (WLL).
Teknologi tanpa kabel sekarang ini menggunakan teknologi CDMA (Code Division
Multiple Access). Teknologi tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu memiliki kapasitansiyang lebih besar dengan sistem penggandaan kanal melalui pembagian waktu pada frekuensi yang
sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan arus pembicaraan (traffic) sehinggasehingga subscriber yang melakukan komunikasi tidak mengalami kegagalan dalam berkomunikasi(dropcall).
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini ialah bagaimana cara mengatasitrafik pembicaraan khususnya dalam mengatasi masalah dropcall yang diakibatkan karena
coverage area yang kurang optimal pada telepon tanpa kabel yang berbasis CDMA dan hanya
dibatasi diwilayah kota semarang.
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 2/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 2
2. CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS
Aplikasi teknologi ini awalnya hanya untuk keperluan militer tetapi karena adanya perkembangan
dalam sistem teknologi telekomunikasi dan karena ada beberapa kelebihan yang ada pada teknik
CDMA maka teknologi ini diterapkan secara komersial.
Teknologi CDMA menggunakan lebar pita 1,25 MHz kanal trafik. Pada sistem ini dibedakan
dengan cara memberikan setiap pengguna satu kode yang berbeda satu sama lain dan menyebarkansetiap kode tersebut keseluruh pita frekuensi sehingga tidak ada bagian waktu dan setiap pengguna
menggunakan semua pita frekuensi pada satu waktu oleh karena itu pengguna bertumpukan antarasatu dengan yang lain namun masing – masing mempunyai pita yang berbeda yang dapat
memisahkan antara pengguna satu dengan pengguna yang lainnya.
Beberapa keunggulan Sistem CDMA (Code Division Multiple Access):
1. Pembangkitan kode sinyal sangat mudah
2. Tidak ada sinkronisasi antar pengguna
3. Meningkatkan kualitas suara dan kapasitas sel
4. Tahan terhadap interferensi frekuensi lain
5. Tidak dapat disadap sehingga keamanan dalam berkomunikasi terjaga
Kelemahan akses multiganda pembagi kode (CDMA):
a. Untuk penerimaan yang benar, kesalahan sinkronisasi dari urutan kode yang dibangkitkan dan
urutan kode yang diterima sangat kecil.
b. Daya yang diterima oleh stasiun utama dari pengguna dekat lebih tinggi dibandingkan dengan
daya yang diterima dari pengguna yang lokasinya jauh
c. Pengguna yang dekat dengan stasiun utama akan membangkitkan interferensi yang besar bagi
pengguna yang jauh dari stasiun utama sehingga menyulitkan penerimaan sinyal. Efek jauh
dekat ini dapat dicegah dengan menerapkan algoritma pengontrolan daya sehingga daya rata –
rata sinyal pengguna diterima oleh stasiun utama dengan daya rata – rata yang sama, tetapi pengontrolan daya sulit dilakukan kerena adanya waktu tunda arus balik, estimasi daya yang
kurang sempurna pada stasiun bergerak dan kesalahan kanal bias mundur.
2.1 Gambaran Umum SCBS-408L
SCBS-408L, Base Transceiver Station (BTS) di jaringan, berfungsi menghubungkan CDMA 20001X dengan Mobile Station (MS) di bawah kendali Base Station Controller ( BSC).
SCBS-408L menghubungkan mobile station melalui udara, dan mendukung IS-2000 denganCommon Air Interface (CAI). Dengan kata lain, SCBS-408L menyediakan suatu layanan dengan
standar IS-2000. SCBS-408L menggunakan teknologi ATM untuk berkomunikasi dengan BSC.Protokol komunikasi ATM menambahkan addressed overhead bit pada setiap pesan agar
penggunaan link terbatas dapat secara efisien. Selain itu, SCBS-408L menggunakan link E1/T1dengan BSC, dengan demikian semua sinyal kendali dan sinyal traffic diproses dengan stabil dan
cepat, maka SCBS-408L dapat menyediakan jaringan yang lebih dapat diandalkan.
Konfigurasi Jaringan
SCBS-408L dikendalikan oleh BSC via kabel dan terhubung dengan mobile stations via radiountuk melaksanakan fungsinya menghubungkan panggilan CDMA2000 1X. Jaringan terdiri dari :
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 3/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 3
1. Mobile Switching Center ( MSC)
2. Home Location Register (HLR)
3. Data Core Network (DCN)
4. Inter Working Function (IWF)
5. Base Station Manager (BSM)
6. Base Station Controller (BSC)
7. Base Station Transceiver System (BTS)
3. DASAR PENGUKURAN TRAFIK DAN PERFORMANSI JARINGAN TELKOM
FLEXI SEMARANG
3.1 Dasar Pengukuran Trafik
Pada dasarnya unjuk kerja atau performansi sistem seluler baik berbasis sistem CDMA
maupun GSM dapat diukur dengan melihat beberapa parameter Quality of Service (QoS) jaringan.
Parameter-parameter yang dipakai sebagai dasar pengukuran trafik adalah : Call Attempt, Call
Success, Call Completion, Block Call, dan Drop Call. Batasan yang dipakai oleh Telkom yang
menunjukkan performansi yang bagus dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Call answered > 98%
2. Call success > 96%
3. Call completion > 98%
4. Drop call rate < 2%
3.2 Penentuan Radius Coverage BTS
Untuk menentukan radius coverage dipakai persamaan Okumura Hata. Model ini
merupakan salah satu model yang terkenal dan paling banyak digunakan untuk melakukan prediksisinyal di daerah urban. Model ini sangat cocok bila diterapkan pada daerash urban dan suburban.
Persamaan model Okumura Hatta adalah :
( ) ( ) ( )[ ] ( ) K C Rhhah f C C L mKM mmb H ++−+−−+= loglog55,69,44log82,13log21
( ) ( )[ ] ( )[ ]8,0log56,17,0log1,1 −−−= f h f ha mm
dimana :
f = frekuensi (MHz)
h b = tinggi antena BTS (m)
hm = tinggi antena mobile station (m)
R KM = jarak antara MS dan BTS (km)
C1 = 69,55 untuk 400 ≤ f ≤ 1500 (MHz)
46,30 untuk 1500 ≤ f ≤ 2000 (MHz)C2 = 26,16 untuk 400 ≤ f ≤ 1500 (MHz)
33,90 untuk 1500 ≤ f ≤ 2000 (MHz)
untuk LH = LM , maka :
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 4/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 4
Daerah Urban :
( ) ( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−
++−−= −
b
mb M
KM h
hah f C C L R
log55,69,44
log82,13loglog 211
Daerah Sub Urban :
( ) ( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−
−−++−−= −
b
mmb M
KM h
K C hah f C C L R
log55,69,44
log82,13loglog 211
dengan 0=m
C 4,528
log2
2
−⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−=
f K
Daerah Rural :
( ) ( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−
−−++−−= −
b
mmb M
KM h
K C hah f C C L R
log55,69,44
log82,13loglog 211
dengan 0=mC ( )[ ] ( ) 94,35log33,18log78,42
−+−= f f K
4. ANALISIS TRAFIK PADA TELEPON TANPA KABEL (WLL)
SCBS_408L BERBASIS CDMA
Jenis-jenis analisis meliputi :
1. Call Attempt
Call Attempt atau total call menunjukkan banyaknya panggilan yang datang dalam rentang
waktu selama 1 jam.
2. Call Success
Call Success adalah panggilan yang telah berhasil masuk sampai dengan nada panggil( Ring Back Tone). Dari data yang ada nilai Call Success rata-rata adalah cukup bagus yaitu 96%.
3. Call Completion
Call Completion adalah jumlah panggilan yang telah terhubung atau tersambung. Dari data
yang diperoleh nilai Call Completion dari tiap-tiap jaringan BTS adalah sudah baik yaitu 98%.Analisa Call Completion Rate dapat diperoleh dari perhitungan rumus berikut :
%100×=SuccessPanggilan Jumlah
CompletionPanggilan Jml RateCompletionCall
Tabel 1. Tabel Call Completion Rate
No. Nama BTSCall
Success
Call
Completion%
1. 24-Simpang Lima 636754 623636 97,94
2. 24-Johar 80451 831453 96,63
3. 24-Majapahit 314247 308433 98,15
4. 24-Gombel 458422 440589 96,11
5. 24-Tugu 193660 91243 97,42
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 5/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 5
6. 24-Genuk 259788 252851 97,33
7. 24-Grand Candi 425982 405875 95,28
8. 24-Banyumanik 312776 301922 96,53
9. 24-Tambakaji 134234 128542 95,76
10. 24-Sampangan 165147 160473 97,17
11. 24-Gunung Pati 48897 46637 95,3812. 24-Sindang Mulyo 326499 319348 97,81
13. 24-Mijen 90765 87651 96,57
14. 24-Kalipancur 155214 151752 97,77
15. 24-Madukoro 604740 576256 95,29
16. 24-Pudak Payung 163295 159294 97,55
17. 24-Tlogosari 358304 345727 96,49
18. 24-Unnes 171280 165850 96,83
Dari tabel diatas maka masih ada beberapa BTS yang memiliki prosentase Call Completion yang rendah. Hal ini diakibatkan beberapa hal yaitu diantaranya : lemahnya kuat sinyal yang
diterima oleh MS, nilaio
c
I E atau level daya minimum dimana MS masih bisa melakukan panggilan
dan komunikasi (threshold ).
4. Block Call
Analisa ini dilakukan untuk mencari apakah block call terjadi karena tidak tersedianya
saluran pada BTS (Occupancy). Persentase occupancy dapat dihitung dengan rumus sbb :
%100% ×=Tersedia DE
Terpakai DE Occupancy
Tabel 2. Tabel Occupancy Block Call
No Nama BTS WaktuD E
%Terpak
ai
Tersed
ia
1. 24-Simpang Lima 11/07/05-10:00AM 200,34 234 85,62
2. 24-Johar 11/07/05-10:00AM 235,49 234 100,64
3. 24-Majapahit 11/07/05-10:00AM 97,55 234 41,69
4. 24-Gombel 11/07/05-10:00AM 131,66 234 56,26
5. 24-Tugu 11/07/05-10:00AM 55,25 234 23,61
6. 24-Genuk 11/07/05-10:00AM 90,51 234 38,68
7. 24-Grand Candi 11/07/05-10:00AM 135,93 234 58,09
8. 24-Banyumanik 11/07/05-10:00AM 78,87 234 33,71
9. 24-Tambakaji 11/07/05-10:00AM 51,27 234 21,91
10. 24-Sampangan 11/07/05-10:00AM 60,71 234 25,9411. 24-Gunung Pati 11/07/05-10:00AM 14,66 234 6,26
12. 24-Sindang Mulyo 11/07/05-10:00AM 91,6 234 39,15
13. 24-Mijen 11/07/05-10:00AM 24,53 234 10,48
14. 24-Kalipancur 29/07/05-02:00PM 46,42 234 19,84
15. 24-Madukoro 11/07/05-10:00AM 201,67 234 86,18
16. 24-Pudak Payung 11/07/05-10:00AM 51,17 234 21,87
17. 24-Tlogosari 11/07/05-10:00AM 109,09 234 46,62
18. 24-Unnes 11/07/05-10:00AM 53,79 234 22,99
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 6/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 6
5. Drop Call
Dari data yang di dapat dihitung dengan menggunakan rumus sbb:
%100% ×=
Answer Panggilan Jumlah
GagalPanggilan JmlCall Drop
Tabel .3 Tabel Drop Call Rate
No. Nama BTS Call
Answer
Drop Call %
1. 24-SimpangLima
797507 8678 1,09
2. 24-Johar 1100650 12982 1,18
3. 24-Majapahit 397285 4706 1,18
4. 24-Gombel 57553 14684 2,55
5. 24-Tugu 246699 1307 0,53
6. 24-Genuk 327056 3905 1,197. 24-Grand
Candi
542843 11996 2,21
8. 24-Banyumanik 415780 1678 0,4
9. 24-Tambakaji 173288 1005 0,58
10. 24-Sampangan 220633 962 0,44
11. 24-Gunung Pati 62259 488 0,78
12. 24-Sindang
Mulyo
408367 8412 2,06
13. 24-Mijen 108565 632 0,58
14. 24-Kalipancur 202905 1251 0,62
15. 24-Madukoro 780475 4855 0,62
16. 24-Pudak
Payung
208667 1819 0,87
17. 24-Tlogosari 459510 5180 1,13
18. 24-Unnes 222551 5808 2,61
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat ada beberapa BTS yang memiliki prosentase drop call yang cukup tinggi yaitu lebih dari 2%. Tinggi drop call tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor.
Akan tetapi hal yang paling mempengaruhi tingkat kenaikan prosentase drop call adalah dayacakupan sel.
6. Coverage Area
Dengan melihat tingginya tingkat kenaikan drop call yang diakibatkan karena faktor kualitas sinyal, maka perlu dilakukan analisa untuk meningkatkan performansi dari jaringantersebut dengan melakukan optimasi BTS yaitu perbaikan luas cakupan area.
Perhitungan Radius Sel
Di dalam menghitung radius sel perlu diketahui area dimana BTS itu berada. Di area
Semarang terdapat 3 daerah BTS yaitu daerah urban, sub urban, dan rural. Perhitungan radius seldilakukan per BTS dimana di area Semarang terdapat 18 BTS. Dengan menggunakan rumus
Okumura-Hata didapatkan jarak pancar maksimal untuk masing-masing BTS.
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 7/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 7
Tabel 4. Tabel Jarak Pancar Maksimal
No Nama BTS Morfologi LH RKM PT
1. 24-Simpang Lima Urban 137,4 2,18 33,4
2. 24-Johar Urban 137,4 2,06 33,4
3. 24-Majapahit Suburban 137,4 3,43 33,4
4. 24-Gombel Suburban 137,4 3,43 33,45. 24-Tugu Suburban 137,4 3,29 33,4
6. 24-Genuk Suburban 137,4 3,26 33,4
7. 24-Grand Candi Suburban 137,4 3,35 33,4
8. 24-Banyumanik Suburban 137,4 3,98 33,4
9. 24-Tambakaji Rural 137,4 6,66 33,4
10. 24-Sampangan Suburban 137,4 3,32 33,4
11. 24-Gunung Pati Rural 137,4 7,90 33,4
12. 24-Sindang Mulyo Rural 137,4 7,46 33,4
13. 24-Mijen Rural 137,4 8,29 33,4
14. 24-Kalipancur Suburban 137,4 3,56 33,4
15. 24-Madukoro Suburban 137,4 3,68 33,4
16. 24-Pudak Payung Suburban 137,4 3,63 33,417. 24-Tlogosari Suburban 137,4 3,68 33,4
18. 24-Unnes Suburban 137,4 3,68 33,4
Setelah mendapatkan radius dari masing-masing BTS yang ada pada area semarang.
ternyata terdapat overlap yang sangat besar dan hampir semuanya terhadap site tetangga. Hal ini
dikarenakan BTS memancarkan dayanya secara maksimal. Maka pada studi kasus ini akan berusaha untuk memperbaiki jaringan agar tidak terjadi overlap yang tidak terlalu besar. Karena
dengan overlap dapat menyebabkan meningkatnya tingkat interferensi. Overlap dapat diperkecildengan menurunkan daya pancar pada Base Station.
Menurunkan Daya Pancar
Menurunkan daya pancar adalah cara yang biasa dilakukan karena paling mudah. Hal pertama yang harus ditentukan adalah menentukan radius sel yang baru yang diinginkan tetapi
melalui asumsi yang nyata yaitu dengan melihat jarak antar BTS terdekat. Dengan menentukan
jarak pancar yang baru (R KM) dapat ditentukan redaman maksimal
Redaman Maksimal
( ) ( ) ( )( )( ) ( ) K C Rh
hah f L
mkmb
mb H
++−+
−−+=
loglog55,69,44
log82,13log16,2655,69
Daya Pancar
n penetratiosoftHO R R H LG LG RSL EIRP L −+−+−=
dimana :
T T T LGP EIRP −+= (parameter lihat spec antena)
Dari persamaan di atas maka dapat kita hitung penurunan daya yang dipakai untuk memperpaiki kualitas jaringan.
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 8/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 8
Tabel 5. Tabel Pemurunan Daya Pancar
No. Nama BTS Morfologi LH RKM PT
1. 24-Simpang Lima Urban 137,4 2,18 33,4
2. 24-Johar Urban 137,4 2,06 33,4
3. 24-Majapahit Suburban 137,4 3,43 33,4
4. 24-Gombel Suburban 129,8 2,30 25,85. 24-Tugu Suburban 137,4 3,29 33,4
6. 24-Genuk Suburban 137,4 3,26 33,4
7. 24-Grand Candi Suburban 134,0 2,80 30,0
8. 24-Banyumanik Suburban 137,4 3,98 33,4
9. 24-Tambakaji Rural 132,7 5,20 28,7
10. 24-Sampangan Suburban 137,4 3,32 33,4
11. 24-Gunung Pati Rural 131,4 5,00 27,4
12. 24-Sindang Mulyo Rural 134,5 6,40 30,5
13. 24-Mijen Rural 133,9 6,90 29,9
14. 24-Kalipancur Suburban 137,4 3,56 33,4
15. 24-Madukoro Suburban 137,4 3,68 33,4
16. 24-Pudak Payung Suburban 137,4 3,63 33,417. 24-Tlogosari Suburban 137,4 3,68 33,4
18. 24-Unnes Suburban 134,1 3,10 30,1
Dari data teknis perangkat BTS dapat diketahui bahwa hampir semua pemakaian daya
menggunakan daya maksimal. Yang mungkin dengan tujuan coverage area yang dicakup bisa
semakin luas tetapi pada kenyataannya masalah interferensi menjadi masalah utama dalamteknologi ini. Oleh karena itu dapat dianalisa dengan cara menentukan jarak pancar BTS baru
sehingga pemakaian daya untuk masing-masing BTS mencapai daya yang ideal dimana dapatmeminimal interferensi yang terjadi.
Analisa Estimasi Drop Call
Di dalam tabel 3 terdapat 4 BTS yang mempunyai tingkat drop call tinggi yaitu BTS Gombel, BTSGrand Candi, BTS Sindang Mulyo, dan BTS Unnes. Dengan mengurangi jarak pancar sehingga
daya yang digunakan tidak terlalu maksimal dan dapat diperkirakan terjadinya drop call kecil.
Dengan menghitung perbandingan luas irisan jarak pancar sebelum dan sesudah dapat diketahuikemungkinan prosentase drop call akan turun tidak melebihi batas yang sudah ditentukan yaitu 2%.
Tabel 6. Tabel Estimasi Drop Call
No Nama BTS Drop Call Rate (%)
Sebelum Sesudah
1. 24-Gombel 2,55 0,15
2. 24-Grand Candi 2,21 0,45
3. 24-Unnes 2,61 1,4
4. 24-Sindang Mulyo 2,06 0,19
Dari tabel dapat dilihat bahwa terbukti terjadi penurunan prosentase drop call yang disebabkanoleh interferensi yang dikarenakan oleh transmisi daya overhead yang berlebihan dari base station
5/13/2018 10 - Analisis Trafik Cdma2000 1x - Amikom14082009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/10-analisis-trafik-cdma2000-1x-amikom14082009 9/9
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777 Yogyakarta, 24 November 2007
D ‐ 9
tetangga (neighbour BTS). Jadi terbukti bahwa pengurangan sinyal overhead dengan pengaturan
kembali daya pancar akan menyebabkan penurunan prosentase drop call
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
24-Gombel 24-Grand
Candi
24-Unnes 24-Sindang
Mulyo
Sesudah
Sebelum
Gambar 1. Grafik Drop Call Rate
5. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan perhitungan arus pembicaraan dengan aksesmultiganda pembagikode (CDMA) pada SCBS_408L, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam analisa ini tingkat dropcall tinggi hal ini diakibatkan karena masalah area
cakupan. Bila semua BTS bekerja dengan daya maksimal, maka akan terjadi overlapyang sangat besar antar sitenya sehingga diperlukan adanya pengurangan radius cakupan
untuk masing-masing BTS.
2. Pengurangan radius cakupan ini dilakukan dengan melakukan penurunan daya pancar untuk masing-masing BTS.
6. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Hazim, “ Analisis Performansi Jaringan CDMA”, PT. Telekomunikasi Indonesia, 2003.---------, “Outdoor Propagation”, Hatta htm.
Gauzaly, Saydam, “ Sistem Telekomunikasi “, Djambatan, 1993
Martin J. Feverstein, Theodore S. Rapppaport, “ Wireless Personal Communication “, Boston
Kluever Academic Publishers, 1993
Santoso, Gatot, “Sistem Seluler CDMA”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
Samsung, “ Performance Parameter for CDMA 2000 1X ”, PT. Telekomunikasi Indonesia, 2003
Samsung, “CDMA 2000 1X BTS(SCBS_408L) System Description”, PT. Telekomunikasi
Indonesia”, 2002
E x t e r n a l
b u s in e s s
e n v i r o n m e n t
In t e rn a l
b u s in e s s
e n v i r o n m e n t
Vi
Mi s
1
2
3
Ym Wj1 W0m W0k …. …. Yk Y1 W01 Wpk Wjk 1 Wpm Wp1 W1m W1k W11 Wjm …. …. Zp Zj Z1 V01 Vnp Vij V0j Vnj Vi1 V11 1 Vn1 V1j V0p Vip V1p …. …. Xn Xi X1 Z_in j = V0j +
∑ Xi Vij
i=1 n Y_in k=W0k +
∑ Z j W jk
j=1 p δ _in j= ∑ δk
W jk
k=1 m Plat hubung singkat εr = 1.05Bidang ground Gambar 1. Tampak samping antena susun
dengan bahan dielektrika styrofoam,
εr = 1.05
εr = 1.05Elemen peradiasi