3
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penguatan daya saing industri a Sumatera Barat adalah : 1. Daya saing industri alsintan Sumatera Barat ditentukan delapan fakt yaitu tingkat keuntungan bengkel, strategi pemasaran yang efektif, kualitas alsintan, jaminan pasokan bahan baku, penguasaan te produksi, peran nyata dari stakeholders, kondisi persaingan dan standarisasi produk. 2. Rantai nilai industri alsintan Sumatera Barat dimulai dari hul yaitu pemasok bahan baku yang ada didalam ataupun diluar da Sumatera Barat. Selanjutnya rantai nilai dilanjutkan kepada toko be penjual alsintan, lalu dilanjutkan ke bengkel alsintan. Dibengkel a bahanbaku diproses menjadiproduk jadi. Setelah iturantai nilai diteruskan toko penjualan alsintan dan nit !elayanan "asa $!"#%. &oko penjualan alsintan dan !"# inilah yang akan meneruskan rantai nilai kepada para petani. '. Berdasarkan 12 strategi penguatan daya saingn industri yang didapat dari matriksS()&, maka didapatkan 1* program ren+anaaksi penguatan daya saing industri. !rogram tersebut adalah pembe jaringan distribusi produk alsintan S B#R untuk pasar nasional dan #S-# , pembentukan bank material dan komponen, penjajagan da pembuatan ) dengan produsen bahan baku utama alsintan, penjajagan dan pembuatan ) dengan sektor perbankanuntuk pengembangan industri alsintan, program pelatihan keterampilan, teknologi dan ino/asi produk baru dengan bantuan lembaga te pembuatan S)! pembuatan produk alsintan, penetapan model penentuan harga pokok produksi dan penjualan, pembuatan asuransi atau jaminan 0

10. BAB VI rev

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesimpulan dan saran

Citation preview

Page 1: 10. BAB VI rev

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KesimpulanKesimpulan yang didapatkan dari penguatan daya saing industri aslintanSumatera Barat adalah :1. Daya saing industri alsintan Sumatera Barat ditentukan delapan faktor

yaitu tingkat keuntungan bengkel, strategi pemasaran yang efektif,kualitas alsintan, jaminan pasokan bahan baku, penguasaan teknologi produksi, peran nyata dari stakeholders, kondisi persaingan danstandarisasi produk.

2. Rantai nilai industri alsintan Sumatera Barat dimulai dari hulu yaituyaitu pemasok bahan baku yang ada didalam ataupun diluar daerahSumatera Barat. Selanjutnya rantai nilai dilanjutkan kepada toko besi penjual alsintan, lalu dilanjutkan ke bengkel alsintan. Dibengkel alsintan bahan baku diproses menjadi produk jadi. Setelah itu rantai nilaiditeruskan toko penjualan alsintan dan nit !elayanan "asa #lsintan

$ !"#%. &oko penjualan alsintan dan !"# inilah yang akanmeneruskan rantai nilai kepada para petani.

'. Berdasarkan 12 strategi penguatan daya saingn industri yang didapatkandari matriks S()&, maka didapatkan 1* program ren+ana aksi penguatan daya saing industri. !rogram tersebut adalah pembentukan jaringan distribusi produk alsintan S B#R untuk pasar nasional dan

#S-# , pembentukan bank material dan komponen, penjajagan dan

pembuatan ) dengan produsen bahan baku utama alsintan, penjajagan dan pembuatan ) dengan sektor perbankan untuk pengembangan industri alsintan, program pelatihan keterampilan,teknologi dan ino/asi produk baru dengan bantuan lembaga terkait, pembuatan S)! pembuatan produk alsintan, penetapan model penentuanharga pokok produksi dan penjualan, pembuatan asuransi atau jaminan

0

Page 2: 10. BAB VI rev

kerusakan produk alsintan, pembuatan kontrak kerja dengan karya an

yang dilakukan oleh perusahaan, dan ran+ang bangune-commercee.

6.2 SaranSaran yang dapat diberikan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnyaadalah :!enelitian ini telah menentukan faktor3faktor penentu keberhasilan penguatan daya saing industri alsintan berbasis klaster danmemformulasikannya dalam sebuah strategi. 4mplikasi dari hasil penelitian iniadalah kesiapan pemerintah daerah dalam mensosialisasikan strategi klaster kepada 4K alsintan bah a prinsip utama dari klaster adalah kolaborasi dan

sharing sumberdaya. Sosialisasi ini membutuhkan program kerja yangdifokuskan pada pembangunan kapasitas manajemen perusahaan dan penerapan teknologi informasi.

!enelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah mengkaji manajementeknologi yang efektif bagi 4K alsintan dalam kerangka klaster dengan

berorientasi pada sharingsumberdaya. !enelitian ini dapat menerapkan kajian persepsi untuk mengukur tingkat kemampuan kerjasama antar 4K danfaktor3faktor yang potensial menghambat jalinan kerjasama antar 4K .1. Diharapkan setelah dirumuskan strategi ini hubungan kerjasama antar

pelaku klaster alsintan dapat terjalin dan terjaga dengan baik 2. Diharapkan adanya pembengkalan yang diberikan kepada bengkel

alsintan Sumatera Barat untuk mengahadapi -#.

05

Page 3: 10. BAB VI rev