10
ACARA X PRESS (EXTRACTING) A. Tujuan Tujuan praktikum Acara X Press ini adalah : 1. Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin ekstrakting (press), bagian-bagian, alat utama berikut fungsinya. 2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat sesuai yang dikehendaki/persyaratan. 3. Mengetahui penampilan teknis mesin, antara lain : a. Kapasitas alat/mesin b. Kualitas ekstrakting c. Randement ekstrakting. B. Latar Belakang Pengepres merupakan alat untuk mengurangi kadar air agar waktu pengeringan lebih singkat. Maksud pengepresaan yaitu agar pengeringan lebih cepat, bahan pangan yang dipres membutuhkan waktu pengeringan 14-16 jam, sedangkan yang tidak di pres membutuhkan waktu 30-40 jam. Pengepresan dapat dilakukan sebagai berikut : Bahan pangan dimasukkan ke dalam silinder pengepres, bila bahan silinder bukan stainless, sebaiknya bahan pangan

10. Press Kiki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

press

Citation preview

ACARA XPRESS (EXTRACTING)A. Tujuan Tujuan praktikum Acara X Press ini adalah :1. Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin ekstrakting (press), bagian-bagian, alat utama berikut fungsinya.2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat sesuai yang dikehendaki/persyaratan.3. Mengetahui penampilan teknis mesin, antara lain :a. Kapasitas alat/mesinb. Kualitas ekstrakting c. Randement ekstrakting.B. Latar BelakangPengepres merupakan alat untuk mengurangi kadar air agar waktu pengeringan lebih singkat. Maksud pengepresaan yaitu agar pengeringan lebih cepat, bahan pangan yang dipres membutuhkan waktu pengeringan 14-16 jam, sedangkan yang tidak di pres membutuhkan waktu 30-40 jam. Pengepresan dapat dilakukan sebagai berikut : Bahan pangan dimasukkan ke dalam silinder pengepres, bila bahan silinder bukan stainless, sebaiknya bahan pangan dimasukkan ke dalam kantong kain tetapi apabila bahan stainles tanpa kantong kain. Pengungkit digerakkan naik turun dengan sistem hidrolik. Pengepresan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan sebagian besar air yang terdapat pada bahan pangan. Pengepresan dihentikan bila tidak ada lagi air yang keluar. Pengepresan dilakukan dengan cara bahan pangan yang telah diparut dimasukkan kedalam karung plastik, diletakkan diatas alat press, kemudian dihimpit dengan kayu dan ditekan hingga airnya keluar. Setelah air dari bahan tidak lagi keluar, letakkan bahan pangan ke nampan dan dibiarkan selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan air yang terdapat pada bahan pangan yang telah di press agar lebih kering Ada dua cara pengepresan yaitu menggunakan press ulir dan press hidraulik. Cara ekstraksi dengan press hidraulik dengan cara lama atau konvensional. Alat pengepres terdiri dari kereta kempa, rak-rak kempa dan kain kempa. Dalam pelaksanaannya pertama kali rak-rak kempa disusun diatas kereta kempa sehingga merupakan seperti kotak kecil.C. Tinjauan Pustaka1. Tinjauan Teori Pengepressan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak,terutama bahan dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi. Pada pengepressan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak Perlakuan pendahuluan mencakup perajangan, penggilinggan serta pemasakan (Ketaren, 1986).Proses pengepresan yang digunakan ada tiga macam. Pemerasan dalam jumlah besar menggunakan pengumpil, baji, sekrup, penggilas hidrolik dan sebagainya untuk memeras bahan pangan. Pemerasan yang bersinambung biasanya dikerjakan dengan alat pemeras yang berbentuk sekrup dan pemisahan dengan pusaran telah digunakan untuk memisahkan bahan pangan. Efisiensi ekstraksi atau pengepresan tergantung pada jenis biji, kadar air, pemasakan, besarnya tekanan yang dipergunakan, tekanan maksimum, waktu pengeringan dan suhu (Buckle et al., 1985)Pengepresan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan sebagian besar air yang terdapat pada bahan pangan. Pengepresan dihentikan bila tidak ada lagi air yang keluar. Pengepresan dilakukan dengan cara bahan pangan yang telah diparut dimasukkan kedalam karung plastik, diletakkan diatas alat press, kemudian dihimpit dengan kayu dan ditekan hingga airnya keluar. Setelah air dari bahan tidak lagi keluar, letakkan bahan pangan ke nampan dan dibiarkan selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan air yang terdapat pada bahan pangan yang telah di press agar lebih kering (Yanita dkk., 2008).Teknik menekan adalah metode yang paling umum untuk ekstraksi minyak yang mencakup dari berbagai jenis press serti press hidrolik, screw press dan rolling press. Press sekrup memiliki keamanan fitur yang baik. Salah satu jenis press sekrup adalah screw press komet yang terdiri dari ukuran nozzle, kecepatan dan diameter yang berbeda-beda (Deli, 2011).Peralatan yang sering digunakan untuk pengeluaran minyak adalah pengepresan dan hidrolik press. Cara pengepresan yang banyak digunakan dipandang lebih baik daripada ekstrasi dengan pelarut karena berbagai zat bukan lemak akan ikut terlarut ke dalam pelarutnya. Umumnya minyak hasil pengepresan masih banyak mengandung kotoran padat dan bagian kotoran akan dapat dipisahkan dengan penyaringan (Makfoeld, 1982).Proses hidrolik adalah mekanisme hidrolik yang menerapkan besar kekuatan compress. Ini setara dengan hidrolisis tuas mekanik. Press hidrolik adalah bentuk yang paling umum digunakan dan efisien dari press modern. Press hidrolik tergantung pada prinsip pascall yaitu tekanan diseluruh sistem adalah konstan (Prabaharan, 2011).Seringkali campuran bahan padat dan cair tidak dapat dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis. Misalnya karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas. Dalam hal semacam ini seringkali pengepresan atau ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan (Bernasconi, 1995).Bahan cair dalam hal untuk melakukan suatu proses pemisahan. Bahan cair dicampurkan terus menerus dengan bahan cair lainnya yang komponennya akan dipisahkan. Dalam beberapa hal pelarut dipergunakan sesuai yang dikehendaki. Contohnya antara pada pengepresan kelapa, ekstraksi kopi dari biji kopi dengan air dan pencucian mentega (Earle, 1969).Pengepresan dilakukan dengan menggunakan alat seperti expeller, roller, pengepresan dan press hidrolik. Press hidrolik digunakan untuk pengepressan lanjutan dari ampas yang masih mengandung minyak. Alat ini terdiri dari dua bagian pompa hidrolik dan ruang press. Pada bagian pompa hidrolik terdapat suatu silinder yang terletak pada bagian bawah (Palungkun, 1992).Mesin Press adalah salah satu alat mesin yang paling umum digunakan dalam industri untuk pembentukan bahan yang berbeda. Di masa lalu, untuk tugas-tugas mendesak di industri, menekan mekanis lebih sering digunakan, tetapi saat ini hydraulic menekan diutamakan karena mereka banyak keuntungan. Di sisi lain, hydraulic menekan umumnya lebih lambat dari mesin press mekanik. Namun, kelemahan ini sedang diatasi dengan perkembangan baru katup dengan kapasitas aliran yang lebih tinggi, lebih kecil waktu respon dan kontrol peningkatan kemampuan (Situm, 2011).Ada dua metode pengepresan atau ekstraksi yaitu metode ekstraksi satu tahap dan dua tahap. Ekstraksi satu tahap (pengepresan langsung) adalah proses pengambilan secara langsung dengan penambahan pelarut dengan proses penyulingan yang mana menghasilkan hasil yang murni dengan perbandingan seperti aslinya yang terkandung dalam bahan baku. Proses pengepresan meliputi persiapan bahan, ekstraksi, filtrasi dan evaporasi. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh antara lain: ukuran dan jenis bahan, lama waktu pengontakan (lama waktu ekstraksi), jenis pelarut, konsentrasi pelarut, dan temperatur. Komponen bahan baku yang dihasilkan tergantung pada jenis pelarut yang digunakan (Sari, 2010).Teknologi press untuk mengekstrasikan bahan pangan telah banyak digunakan pada industri pangan. Teknologi ini didasarkan pada dioperasikan secara manual menekan mekanis, yang menggunakan slider-engkol mekanisme dalam dua konfigurasi yang berbeda. Mesin asli diciptakan oleh Karl Bielenberg pada tahun 1985 dan sejak desain kemudian terus-menerus perbaikan telah dibuat untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan operasi (Uziak, 2007)2. Tinjauan BahanBuah kelapa (Cococ nucifera L.) telah menjadi salah satu sumber makanan sejak jaman dahulu. Buah ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan tradisional, daging buah kelapa merupakan sumber nutrisi yang penuh dengan santan berasa gurih. Terdapat beberapa cara untuk mengekstraksi minyak dari daging buahnya, yaitu secara fisika, kimia, dan fermentasi. Proses tradisional melalui cara fisika (pemanasan) menghasilkan minyak dengan kualitas rendah karena kandungan airnya tinggi dan menyebabkan ketengikan. Ekstraksi minyak dengan cara kimia dapat menyebabkan penurunan kualitas beberapa unsur nutrisi penting, antara lain asam laurat dan tokoferol serta menyebabkan tingginya bilangan peroksida. Buah kelapa yang sudah tua diparut lalu dicampur dengan air setelah diperas (diekstraksi) dan disaring, santan ditampung pada wadah berkatup kemudian dibiarkan selama 1-2 jam. Santan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian krim dan skim santan. Krim santan digunakan untuk diproses menjadi minyak sedangkan skim santan digunakan untuk pembuatan starter (Soeka, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Bernasconi et al., 1995. Teknologi Kimia. Pradnya Paramitha. Jakarta.Buckle et al., 1985. Ilmu Pangan. UI Press. Jakarta.Deli et al., 2011. The Effects Of Physical Parameters Of The Screw Press Oil Expeller On Oil Yield From Nigella Sativa L Seeds. International Food Research Journal. Vol.18 No. 4.Earle. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Penerbit Sastra Hudaya. Bogor.Ketaren, S. 1987. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas Indonesia Press. Depok. Hasballah, Ali. 2008. Cara Kerja Alat Dan Rancang Bangun Mesin Press Untuk Penempelan Kulit Dengansol Sepatu. Jurnal Dinamika. Vol. VI No. 1Makfoeld, Djarir. 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Penerbit Agritech. YogyakartaPalungkun, Rony. 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Prabaharan, Muni And V. Amarnath. 2011. Structural Optimization Of 5 Ton Hydraulic Press And Scrap Baling Press For Cost Reduction By Topology. International Journal of Modeling and Optimization. Vol. 1 No. 3.Sari, Ellyta. 2010. Optimasi Kinerja Alat Ekstraksi Dalam Perolehan Oleoresin Kulit Kayu Manis Pada Skala Pilot Plant. Jurnal Ekotrans. Vol. 10 No. 1.Situm, Zeljko. 2011. Force And Position Control Of A Hydraulic Press. Jurnal Teknologi Pangan Vol. 17 No. 4.Soeka, Yati Sudaryati. 2008. Analisis Biokimia Minyak Kelapa Hasil Ekstraksi Secar Fermentasi. Jurnal Biodiversitas. Vol. 9 No. 2Uziak And Loukanov. 2007. Performance Evaliation Of Commonly Used Oil Ram Press Machines. Agricultural Engineering International: the CIGR Ejournal. Vol. IX No. 7.Yanita, Mirawati dkk., 2008. Proses Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Kue Klantingan. Jurnal Pengabdian terhadap Masyarakat. Vol. 1 No. 45.