91
Ucapan Terima Kasih Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada: 1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram 2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M.Si 3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Pengadangan 4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya. Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari yang Mahakuasa. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu proses pembelajaran berikutnya.. Pengadangan, 28 November 2010 1

10. Setia Rini

Embed Size (px)

DESCRIPTION

H

Citation preview

Page 1: 10. Setia Rini

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-

Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan

dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam

kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram

2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M.Si

3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Pengadangan

4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari

yang Mahakuasa.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu

proses pembelajaran berikutnya..

Pengadangan, 28 November 2010

1

Page 2: 10. Setia Rini

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................................... iv

Daftar Isi .............................................................................................................. v

Daftar Lampiran .................................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN. ...................................................................... ............... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6

D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7

II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9

III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 11

A. Subjek Penelitian..................................................................................... 11

B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11

1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 12

2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 13

3. Tahap Refleksi .................................................................................... 15

4. Analisis Data ..................................................................................... 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 16

A. Siklus Pertama ...................................................................................... 16

B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 18

C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22

D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24

E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27

F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 34

A. Simpulan ................................................................................................. 35

B. Saran ........................................................................................................... 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2

Page 3: 10. Setia Rini

LAPORAN HASIL PENELITIANTINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DAN BAHASA INDONESIA MURID KELAS III SDN 2 PENGADANGAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2010

Oleh

SETIA RININIM. 813586773

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

MATARAM 2010

3

Page 4: 10. Setia Rini

LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DAN BAHASA

INDONESIA MURID KELAS III SDN 2 PENGADANAGANTAHUN PEMBELAJARAN 2010-2010

Nama : SETIA RINI NIM : 813586773

Program Studi : Sl PGSDTempat Mengajar : SDN 2 PENGADANAGAN

Tanggal Pelaksanaan:

No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus

1 Selasa, 8 September 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/I

2 Senin, 16 Sepyember 2010 07.30- 08.10 SAINS I/II

3 Selasa, 3 Oktober 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/I

4 Senin, 9 Oktober 2010 07.30- 08.10 SAINS II/II

Pengadangan, 13 Oktober 2010 Mahasiswa,MenyetujuiSupervisor

SETIA RINI NIM. 813586773

Drs. Cedin Atmaja, M.Si

NIP195612311983011004

4

Page 5: 10. Setia Rini

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada

pasal 4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang

mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam

PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan

bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai

pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk

mengikuti pendidikan menengah”

Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan

profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak

mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama

pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan

kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan.

Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran

yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha

meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas.

5

Page 6: 10. Setia Rini

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar (SD) dapat diupayakan dengan

melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru sebagai pendidik

mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas

pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat memikirkan dan merencanakan kegiatan

pembelajaran yang mampu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik.

Di samping hal tersebut, guru juga harus mampu memberikan rangsangan kepada siswa

untuk mau belajar dan berusaha meningkatkan kemampuan belajarnya.

Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu

yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan pelajaran bahasa Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia selain bidang mata pelajaran yang lain merupakan mata pelajaran yang

sangat penting di dalam mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi. Dari pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat

penguasaan siswa yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah

beberapa kali diadakan ulangan (evaluasi).

Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku

(tingkah laku), pegetahuan dan mental akibat interaksi individu dengan lingkungan.

Dalam rangka mengoptimalkan fungsi-fungsi kemampuan tersebut. menurut Grant (1990:

2) menyatakan “cara belajar anak yang benar tidak harus berpusat kepada guru saja

akan tetapi peserta didiklah yang harus aktif”. Konsep tersebut harus diperhatikan,

makna yang terkandung di dalam pendidikan tersebut dilakukan dengan upaya

memandirikan peserta didik (siswa) untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri.

Hal itu dimaksudkan agar peserta didik mampu membangun pemahaman dan

6

Page 7: 10. Setia Rini

pengetahuannya, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan potensi kecerdasan

dan minat peserta didik yang dilakukan secara terus menerus. Penilaian berkelanjutan dan

komprehinsif yang penyajiannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan peserta

didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenagkan (PAKEM) menjadi

sangat penting dalam rangka upaya tersebut.

Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh lingkup penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan

materi pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses

pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi

pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut

biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai

belajar, sehinggga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari 70

% jumlahh anak menguasai pelajaran dengan baik.

Dalam kerangka tersebut di atas, setiap proses pembelajaran di dalam kelas,

seorang guru sangat mengharapkan anak didiknya mencapai suatu target pemerolehan

dalam suatu keberhasilan, dalam arti dapat menguasai materi pelajaran dengan baik.

Akan tetapi hal tersebut tidak mudah untuk dicapai dalam proses pembelajaran ini.

Untuk mengatasi hal (mencapai) tersebut, tentunya guru harus mempunyai suatu

konsep strategi yang sangat jitu (baik). Salah satu di antarannya adalah penggunaan

pemilihan metode yang relevan, penggunaan media/alat peraga, cara memotivasi anak,

dan teknik pengelolaan kelas.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kenyataan di lapangan dari hasil kegiatan

evaluasi yang dilakukan terhadap 15 murid Kelas III SDN 2 Pengadangan tahun

7

Page 8: 10. Setia Rini

pembelajaran 2010-2011 untuk mata pelajaran Sains dan bahasa Indonesia, hasil yang

diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dalam

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya lima (5) orang dari 24 siswa yang tingkat

penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa

tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 pada mata pelajaran

bahasa Indonesia. Sedangkan sisanya rata-rata tingkat pennguasaan siswa terhadap materi

pelajaran di bawah 60.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan langkah dalam proses

pembelajaran, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat

penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang terjadi

di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika pembelajaran

di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat melakukan perbaikan

pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata kuliah

Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada jenjang Program Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat

dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut.

<> Apakah dengan penggunaan model pembelajaran pemberian tugas dapat

meningkatkan penguasaan materi pelajaran Sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan

Bahasa Indonesia murid Kelas III SDN 2 Pengadangan tahun pembelajaran 2010-

2011?

8

Page 9: 10. Setia Rini

C. Tujuan Perbaikan

Secara umum, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan penguasan murid Kelas III SDN 2 Pengadanagan tahun pembelajaran

2010-2011 terhadap materi mata pelajaran sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa

Indonesia. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan

1. Untuk mengetahui kemampuan murid Kelas III SDN 2 Pengadanagan

tahun pembelajaran 2010-2011 dalam materi sains/Ilmu Pengetahuan

Alam dengan menggunakan metode pemberian tugas, dan

2. Ingin mengetahui penguasaan materi bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

D. Manfaat Perbaikan

Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah

sebagai berikut :

Bagi Siswa :

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan contoh

melalui pemberian tugas;

2. Semangat dan kreativitas siswa lebih baik sehingga dapat meningkatkan

pemahaman tentang materi pelajaran baik Ilmu Pengetahuan Alam maupun

materi bahasa Indonesia.

3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;

4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

Bahasa Indonesia; dan

9

Page 10: 10. Setia Rini

5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dan Bahasa Indonesia.

Bagi guru :

1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia melalui pendekatan pemberian tugas;

2. Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru akan dapat sedikit

demi sedikit lebih mengetahui metode pembelajaran yang bevariasi yang dapat

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran sehingga permasalahan-

permasalahan yang dihadapi murid maupun guru dalam kegitan pembelajaran

dapat diminimalkan.

3. Di samping hal tersebut, dengan diberikannya contoh penelitian tindakan kelas

ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas yang tentunya akan

membawa manfaat bagi perbaikan pembelajaran serta guru itu sendiri.

4. Tersusunnya prosedur pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

dan pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas;

5. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa

Indonesia yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang

menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang

menantang kreativitas berpikir siswa.

Bagi Sekolah :

1. Sebagai bahan acuan dalam mengambil kebijakan pengembangan program

10

Page 11: 10. Setia Rini

pembelajaran baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun mata pelajaran

bahasa Indonesia

2. Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan informasi pada sekolah

itu sendiri. Dengan informasi ini diharapkan sekolah tersebut dapat mengetahui

kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada bidang tertentu dan pada sub

bidang tertentu pula.

3. Akan meningkatkan kualitas lulusan;

4. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan

5. Meningkatkan grade sekolah.

11

Page 12: 10. Setia Rini

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teknik Pemberian Tugas

Kegiatan proses pembelajaran harus selalu ditingkatkan efektifitas dan

efesiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah, dalam usaha

meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru

perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Tugas semacam tersebut dapat

dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah, maupun sebelum pulang, sehingga dapat

dikerjakan bersama temannya.

Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumah pertanyaan mengenai mata

pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika, atau satu perintah yang harus dibahas

dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas

tertulis atau tugas lisan yang lain atau mengadakan observasi terhadap sesuatu dan biasa

juga melakukan eksprimen.

Metode resitasipemberian tugas merupakan suatü metode mengajar dan pengajar

memberikan tugas mempelajarii sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan

hasilnya. Sering orang mengacaukan antara resitasi dan homework (pekerjaan rumah/PR),

karena dalam percakapan sehari-hari, asal pengajar memberi tugas dikatakan memberi

PR.

Padahal pekerjaan rumah mempunyai pengertian yang lebih mengkhusus, ialah

pekerjaan yang harus dikerjakan pembelajar di rumah. Sedangkan dengan resitasi, tugas

12

Page 13: 10. Setia Rini

yang di berikan oleh peñgajar tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat

dikerjakan di sekolah, perpustakaan, laboratorium atau di tempat-tempat lain dalam

hubungannya dengan pelajaran yang diberikan pengajar. Jädi resitasi lebih luas daripada

howeork. Akan tetapi antara keduanya terdapat persamaan ialah:

1) Mempunyai unsur tugas

2) Dikerjakan oleh pembelajar dan dilaporkan hasilnya

3) Mempunyai unsur didaktis paedagogis

A. Maksud Pemberian Tugas

Menurut pandangan trudisional:

Pemberian tugas/pekerjaan rumah dilakukan ôleh pengajar karena suatu

pelajaran/pokok bahasan tidak sempat diberikaa di kelas. Untuk dapat menyelesaikan

rencana pelajaran yang telah ditetapkan, maka anak diberi tugas mempelajari bahan yang

ditunjuk, sekaligus mengerjakan soal-soal. Kadang-kadang juga terkandung maksud agar

anak tidak banyak bermain. Menurut pandangan modern, pemberian tugas diberikan

dengan anggapàn báhwa kurikulum itu merupakan sesuatu yang meliputi seluruh ekstra

kurikuler.

B. Penggunaan Metode Resitasi

Perbedaan tugas dikatakan wajar bila bertujuan:

1. Menambah pengertian/memperkuat hasil belajar yang telah diterirna di sekolah.

2. Melatih pembelajar untuk belajar sendiri.

3. Melatih pembelajar membagi waktu secara teratur.

13

Page 14: 10. Setia Rini

4. Agar pembelajar dapat menggunakan waktu terluang untuk menyelesaikan tugasnya.

5. Membina anak berdisiplin, tidak mengabaikan tugas.

6. Melatih pembelajar untuk mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk

menyelesaikan tugasnya.

7. Mernperkaya pengalaman-pengalaman sekolah dengan memulai kegiatan-kegiatan luar

kelas.

C. Jenis-jenis Pemberian Tugas

1) Ditinjau dari segi tingkatan sekolah:

a. Dari TK-SD sifatnya masih sederhana, begitu pula tingkat kesukaran serta luasnya

bahan disesuaikan dengan kemmpuan setiap tingkatan kelas. Misalnya : untuk TK

dapat berbentuk: gambar membersihkan kuku, menajamkan pensil, mengumpulkan

gambar-gambar tertentu.

b. Sekolah lanjutan pertama atau. sederajat. Di tingkat ini, tugas sudah harus

memperhatikan bahwa anak sudah mulai masuk masa puberteit. Tingkat kesukaran

harus lebih daripada SD.

c. Sekolah lanjutan atas, tugas harus disesuaikan dengan perkembangan anak yang sudah

masuk masa puberteit, maka perlu pemikiran agar pembelajar tidak cendrung ke arah

fantasi yang bukan-bukan. Waktu senggang harus diisi secara wajar.

d. Perguruan tinggi Alasan sudah kompleks, mahasiswa adalah sekelompok manusia

yang sudah mempunyai tingkat pemikiran yang kritis. Mereka sudah mampu mencari

14

Page 15: 10. Setia Rini

sendiri, memecahkan sendiri dan mengkritik. Oleh karena itu tugas-tugas dengan

sendirinya disesuaikan dengan sifat-sifat tadi.

2) Segi mata pelajaan

Dalam hal ini, tugas belajar diberikan sesuai dengan organisasi kurikulum.

3) Segi pembelajar:

a. Tugas individual, diberikan kepada setiap pembelajar dan harus diselesaikan dengan

kemampuan sendiri.

b. Tugas secara kelompok, diberikan kepada sekelompok pembelajar yang harus

diselesaikan oleh kelompok pula.

c. Tugas khusus untuk wanita/pria.

Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakann dengan tujuan agar

siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan

selama melakukan tugas; sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat

lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman

yang berbeda, waktu menghadapi masalah baru. Di samping itu untuk memperoleh

pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan

serta keterampilan siswa di sekolah.

Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan

melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan

tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Dalam proses ini guru perlu

15

Page 16: 10. Setia Rini

mengontrol, pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan

oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan teliti.

Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka mereka harus

membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai dengan

tujuan tugas. Oleh guru harus sudah disiapkan alat evaluasi, agar dapat menilai hasil kerja

siswa dan dapat memberi gambaran yang obyektif mengenai usaha siswa melaksanakan

tugas itu. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja

yang lebih baik; dan meningkatkan hasrat belajar .

Dalam penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk saling

membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan mendalami

hasil uraian orang lain. Dengan demikian, akan memperluas; memperkaya dan

memperdalam pengetahuan, serta pengalaman siswa. Tetapi kalau tugas yang diberkan

atau dikerjakan oleh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka tidak

dapat digunakan teknik resitasi ini. Bila keadaan demikian guru harus memilih teknik

yang lain.

Namun teknik ini juga memiliki kelemahan-kelemahan seperti siswa

kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya; itu kelemahannya bila guru tidak dapat

mengawasi langsung pelaksanaan tugas tersebut. Jadi, siswa tidak menghayati sendiri

proses pembelajaran itu sendiri, kemungknan lain orang yang mengerjakan tugas

tersebut. Oleh karena itu, perlu diminta bantuan orang tua dengan memberi tahu bahwa

anaknya mempuyai tugas yang harus dikerjakan di rumah; sehingga dapat turut

16

Page 17: 10. Setia Rini

mengawasi pelaksanaan tugas; dapat menjadi tempat mengecek apakah itu pekerjaan

siswa sebenarnya atau bukan.

Jadi, berangkat dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas

tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus

dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan

pelajaran, dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari.

Perlu diingat, bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas ini dilihat ada beberapa

kebaikan dari metode ini adalah sebagai berikut. a) pengetahuan yang diproleh murid dari

hasil belajar yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat dan yang berguna untuk

hidup akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik, b) mereka berkesempatan

memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan

berdiri sendiri, c) tugas dapat lebih meyakinan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih

memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari., dan

d) metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan

belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.

17

Page 18: 10. Setia Rini

BAB III

METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN

Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini

dilakukan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Pengadanagan, dimulai sejak tanggal

05 Oktober sampai November 2010 dengan jadwal sebagai berikut.

No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus

1 Senin, 05 Okto 2010 07.30- 08.10 Sains/IPA I/I

2 Rabu, 07 Okto 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/II

3 Senin, 09 Nove 2010 07.30- 08.10 Sains/IPA II/I

4 Rabu, 11 Novem 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/II

Catatan- - Siklus I/I (siklus pertama pada pertemuan pertama).

- Siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

. -Siklus II/I (siklus Kedua pada pertemuan pertama).

- Siklus II/II (siklus Kedua pertemuan Kedua).

B. Deskripsi Perbaikan

Penelitian tindakan kelas ini berlangsung disesuaikan dengan prosedur

prencanaan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap

penerapan metode pemberian tugas masih kurang. Begitu pula bagi murid, pendekatan

18

Page 19: 10. Setia Rini

pemberian tugas ini dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa

Indonesia masih dianggap hal baru atau siswa baru pertama kali memperolehnya. Ini

berarti bahwa pendekatan pemberian tugas belum pernah diterapkan. Untuk itu, melalui

penelitian tindakan kelas ini dalam rangka untuk meningkatkan aktivitas pemahaman

belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam

2 siklus) mulai dari (1) tahap perencanaan, (2) tahap tindakan, dan (3) tahap refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini merupakan tahap kegiatan perencanaan tindakan yang dapat

dirinci sebagai berikut :

1. Guru melakukan pengkajian terhadap subjek untuk memperoleh gambaran

tentang keadaan subjek didik.

2. Menerapkan model penerapan pemberian tugas yang dirancang pada

tahap persiapan.

3. Mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,

4. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,

5. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia sebagai

upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif,

dan kreatifitas berpikir siswa,

19

Page 20: 10. Setia Rini

6. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dan Bahasa Indonesia dengan penggunaan contoh disertai memperbanyak

pemberian tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,

interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang

meliputi :

a. memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat

siswa, yang menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan

wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas

berpikir,

b. memilih prosedur atau strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dan Bahasa Indonesia yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif,

dan

c. mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana

aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi

untuk belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan penerapan metode pemberian tugas melalui

dua siklus secara berdaur ulang, pada setiap siklus kegiatannya adalah sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pendekatan pemberian tugas dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia

20

Page 21: 10. Setia Rini

2. Menerapkan model pendekatan pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia yang telah disempurnakan

pada tahap pertama. Pada kegiatan ini meliputi: awal pembelajaran,

pelaksanaan pendekatan pemberian tugas dan pembahasan (evaluasi).

3. Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik

(metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan

praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan

tindakan yang dilaksanakan,

4. Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan,

5. Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan

perannya berdasarkan rencana,

6. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan

dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat

sehingga diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran,

kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik (metode) penggunaan contoh dengan memperbanyak

pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

Bahasa Indonesia. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah

21

Page 22: 10. Setia Rini

dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Analisis tentang pelaksanaan tindakan yang dilakukan,

2. Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat keterlibatan berbagai aspek.

Aspek yang dimaksud adalah peran guru, efektivitas pendekatan pemberian

tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan

3. Melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah.

diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah

ditetapkan.

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap

refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah

dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah .

1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,

2. Mengulas hasil analisis yang dapat memberikan gambaran tentang peranan

setiap tahap yang telah dilakukan, dan

3. Melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah

diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah

ditetapkan.

Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar

dianalisis dengan menggunakan presentase (%) yakni menghitung banyaknya frekuensi

kejadian yang sering muncul selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai

dengan jenis kegiatan dengan frekuensi atau keseluruhan dikali 100 %.

22

Page 23: 10. Setia Rini

f

Keterangan :

P = Presentase jenis aktivitas guru dan siswa

f = frekuensi kejadian yang muncul

N = Jumlah aktivitas keseluruhan

Teknik analisis ini menggunakan penghitungan presentase keberhasilan atau

ketercapaian siswa secara keseluruhan, maka dilakukan penghitungan untuk

menyampaikan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

Keterangan : M = mean ( nilai rata-rata ) = jumlah nilai siswa n = jumlah seluruh siswa ( Soebakri,1992:25)

Dengan menggunakan rumus di atas, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan

menulis karangan narasi siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2007 yang ditetapkan di SD, siswa

dikatakan tuntas perorangan jika siswa mendapatkan nilai minimal 75 dengan indeks

keberhasilan kelas 75 %.

Presentase indeks keberhasilan kelas = Jumlah siswa tuntas

________________ X 100 %

Jumlah siswa

23

Page 24: 10. Setia Rini

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan disajikan sesuai dengan siklus

tindakan yang ditempuh. Pembahasan difokuskan pada peningkatan penguasaan materi

Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, sebelum dan sesudah

diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan hasil pelaksanaan tindakan,

berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini. Adapun proses

pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan, Pertama kali guru harus memberikan informasi/tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya membuat skenario

pembelajaran/menyediakan sarana yang diperlukan, dan mempersiapkan

lembar observasi yang akan diisi pengamat.

2. Aktivitas Belajar-Mengajar :

a. siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi

menarik, dan

b. Setelah siswa diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.

Tabel 4.1

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAMPENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN B. INDONESIA

SIKLUS I No Aspek yang dilakukan Skor

1Skor 2

Skor 3

Skor 4

1 Pra Pembelajarana) Mempersiapkan siswa untuk V

24

Page 25: 10. Setia Rini

belajarb) Melakukan kegiatan apresiasic) Memberikan motivasi pada siswa

dalam pembelajaran kooperatif teknik CIRC

VV

2 Kegiatan inti pembelajarana) Mampu menarik perhatian ke

focusKegiatan pembelajaran

b) Mengemukakan kompetensi pembelajaran

c) Menguasai materi pembelajarand) Menyampaikan materi dengan

jelas, sesuai dengan kompetensi pembelajaran

V

V

V

V

3 Strategi dan metode pembelajarana) Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan guru menguasi kelas

b) Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang sistematis

c) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat teknik CIRC

d) Melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

V

VV

V

4 Pemanfaatan media pembelajarana) Menggunakan media secara

efektif dan efisienb) Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan mediac) Menghasilkan pesan yang baik

V

VV

5 Penilaian proses dan hasil belajara) Melakukan penilaian akhir sesuai

dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran

b) Memantau kemajuan belajar selama proses belajar

V

V

6 Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas, lantang dan benar

V

7 Penutupa) Melakukan refleksi/membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa

V

V

25

Page 26: 10. Setia Rini

b) Melakukan tindak lanjut (arahan, tugas, kegiatan melibatkan siswa)

Keterangan : 1 = Kurang baik 3 = Baik 2 = Cukup baik 4 = sangat baik

Pada aspek pengamatan aktivitas guru mulai dari aspek pra pembelajaran,

kegiatan inti pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, pemanfaatan media

pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, dan penutup pengamat sudah

mengatakan cukup baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas guru pada

pertemuan pertama. Aktivitas guru pada aspek pembelajaran yang meliputi kegiatan

mempersiapkan siswa untuk belajar muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam

26

Page 27: 10. Setia Rini

melakukan kegiatan apersepsi muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam memberikan

motivasi pada siswa dalam pembelajaran metode pemberian tugas muncul sebanyak 5 %.

Pada aspek pembelajaran ini guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan

belajar mengajar agar siswa siap dan bersemangat di dalam menerima materi yang akan

diberikan guru pada hari itu.

Aktivitas guru pada aspek kegiatan inti pembelajaran yang meliputi mampu

menarik perhatian ke fokus kegiatan pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru

dalam mengemukakan kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru

dalam menguasai materi pembelajaran muncul sebanyak 6,67%. Aktivitas guru dalam

menyampaikan materi dengan jelas kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Pada

aspek kegiatan inti pembelajaran ini memiliki empat aspek yakni menyampaikan setandar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran. Guru menyampaikan materi

secara garis besar saja. Pendalaman selanjutnya dilakukan oleh siswa sendiri, guru

sebagai motivator yang setiap saat diperlukan oleh siswa untuk membantu memecahkan

persoalan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Dan dijelaskan kepada

siswa bahwa pada hari ini mereka akan belajar sains melalui hasil wawancara yang

dilakukannya dengan menggunakan metode pemberian tugas.

Tabel 4.2

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAMPENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN B. INDONESIA

SIKLUS I No Aspek yang dinilai Skor

1Skor 2

Skor 3

Skor 4

12

3

Memperhatikan penjelasan dari guruBerdiskusi antara siswa mengenai tugas materiMenyajikan hasil diskusi

V

V

V

27

Page 28: 10. Setia Rini

4

5

6

7

8

Memberi kesempatan orang lain berbicaraMemperhatikan pendekatan pemberian tugasPendalaman siswa terhadap materi sains dan B. IndonesiaTanya jawab antara guru dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya , berpendapat dan mengerjakan tugas)Merefleksikan materi pelajaran

V

V

V

V

V

Keterangan : 1 = Kurang baik 3 = Baik 2 = Cukup baik 4 = Sangat baik

Pada aktivitas siswa pada siklus pertama perlu perbaikan pada siklus selanjutnya

tentang berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi dan tanya jawab antara guru

dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan

mengerjakan tugas

Grafik 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I

Aspek yang Dinilai

28

Page 29: 10. Setia Rini

Dari grafik 4.2 dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam

memperhatikan penjelasan dari guru muncul sebanyak 13,64 %. Siswa aktif

memperhatikan penyampaian materi yang disampaikan guru, walaupun ada beberapa

siswa yang ramai sendiri. Berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi muncul

sebanyak 9,09 %. Setiap kelompok berdiskusi mengenai tugas materi yang akan

dikerjakan, sehingga mereka bisa melaksanakan sesuai yang diperintahkan oleh guru.

Menyajikan hasil diskusinya muncul sebanyak 13,64 %.

Setiap kelompok memyampaikan hasil diskusinya, untuk mengetahui hasil yang

diperoleh. Memberi kesempatan orang lain berbicara muncul sebanyak 13,64 %. Mereka

menghargai pendapat yang disampaikan, walaupun pendapat yang disampaikan berbeda

dan mereka juga memberikan kesempatan siswa lain untuk menyampaikan pendapat

13,64 %. Siswa melakukan sesuai dengan arahan guru. Pendalaman siswa terhadap

materi menulis karangan narasi muncul sebanyak 13,64 %. Pemahaman siswa dalam

menerima materi ini dapat dikatakan baik. Tanya jawab antara guru dengan siswa

29

Page 30: 10. Setia Rini

(aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan mengerjakan tugas)

muncul sebanyak 9,09 %. Kegiatan bertanya hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu.

Ketika siswa dihadapkan pertanyaan yang diajukan oleh guru, mereka masih malu dan

kurang berani dalam mengemukakan pendapatnya. Namun ada juga beberapa siswa yang

berusaha untuk menjawab pertanyaan, walaupun jawaban mereka masih kurang tepat

waktu. Untuk aktivitas siswa dalam merefleksikan materi pelajaran muncul sebanyak

13,64 %. Pada aspek ini nterwujud dengan mereka bersedia mengungkapkan pengalaman

yang mereka lalui selama proses pembelajaran. Mereka menyatakan bahwa pembelajaran

yang baru saja mereka lalaui tidak membosankan dan menyenangkan.

A. SIKLUS PERTAMA

1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

1. menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;

2. Mengamati proses penjajagan pemahaman guru dan kemampuannya

untuk mengimplementasikan pendekatan pemberian tugas dalam

pembelajaran.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,

4. Merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia sebagai

upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif,

dan kreatifitas berpikir siswa.

30

Page 31: 10. Setia Rini

5. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Pemberian

Tugas.

6. melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan

alam dan bahasa Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:

1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia dengan cara mengomunikasikan

dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang

rancangan tindakan yang dilaksanakan,

2. Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan,

3. Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan

perannya berdasarkan rencana,

4. Melakukan pemantauan komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga

diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang

dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik

(metode) pemberian tugas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dan Bahasa Indonesaia. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

31

Page 32: 10. Setia Rini

3. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah

dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,

2. Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat keterlibatan berbagai

aspek. Aspek yang dimaksud adalah peran guru, efektivitas pendekatan

pemberian tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan

3. Melakukan klasifikasi/interpretasi, pemaknaan dan penyimpulan data yang

telah. diperoleh.

B. PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS PERTAMA

Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan

metode pemberian tugas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Adapun

langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.

1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan

cara mengomunikasikan, sehingga diperoleh kesepakatan tentang

rancangan tindakan yang dilaksanakan;

2. Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;

3. Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan

perannya berdasarkan rencana;

32

Page 33: 10. Setia Rini

4. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi

dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat

sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,

kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.

Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan

kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus pertama dapat dijelaskan

sebagai berikut.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama pada

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Guru pertama-tama memberikan penjelasan tentang rencana yang telah dibuat

berdasarkan program tindakan. setelah rencana diberikan kepada murid barulah guru

memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang

telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan

penguasaan materi Ilmu Pengatahuan Alam.

Setelah proses dilalui yaitu melalui latihan tersebut dan diadakan pemeriksaan

dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu

Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

33

Page 34: 10. Setia Rini

Tabel 4.3 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sebelum

Perbaikan

No Nama Siswa L/P

1 Nurtitin Arjun P 6

2 Nurlanda Arahman p 4

3 Farida Arifin P 5

4 Arba H. Usman L 6

5 St. Rahma H. Syamsudin P 4

6 Marwa Abdul Hamid L 4

7 Kurnia M. Saleh P 4

8 Fitriyani P 7

9 St. Rahmawati Amurudin P 7

10 Heri m. Tayib L 7

11 Khaerul Anm Habib L 4

12 Lintang Mayang sari P 6

13 M. Faqih Al Ansyori L 4

14 Lamrin Mukhtar L 6

15 M. Dandi Ismail L 6

Jumlah 80

Rerata 5,3

2. Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Guru pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk

menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia.

34

Page 35: 10. Setia Rini

Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka

diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran

Bahasa Indonesia Sebelum Perbaikan

No Nama Siswa L/P

1 Nurtitin Arjun L 6

2 Nurlanda Arahman p 5

3 Farida Arifin P 5

4 Arba H. Usman L 7

5 St. Rahma H. Syamsudin P 7

6 Marwa Abdul Hamid L 6

7 Kurnia M. Saleh P 7

8 Fitriyani P 6

9 St. Rahmawati Amurudin P 6

10 Heri m. Tayib L 5

11 Khaerul Anm Habib L 7

12 Lintang Mayang sari P 5

13 M. Faqih Al Ansyori L 5

14 Lamrin Mukhtar L 6

15 M. Dandi Ismail L 7

Jumlah 89

Rerata 5,93

C. Refleksi Siklus Pertama

1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama

35

Page 36: 10. Setia Rini

Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III

SDN 2 Pengadangan tahun pembelajaran 2010-2011 dalam mata pelajaran

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapat nilai bervariasi. Ada enam siswa

tergolong mendapat nilai kurang sekali dengan nilai 40, ada satu orang siswa

yang mendapat nilai kurang dengan nila 50, dan ada lima orang siswa yang

mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga orang siswa yang mendapat nilai cukup

baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan orang siswa yang memiliki nilai cukup

(baik) atau sekitar (53.33%), sedangkan yang mendapat nilai kurang (50-40)

tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%).

Lebih jelasnya dapat dilihat pada prosentase berikut.

Dari data di atas ketuntasan siswa hanya 26,32 % atau 10 siswa yang tuntas, jadi

perlu siklus ke II untuk pembelajaran karangan Sains dengan model pemberian tugas

Grafik Tes Kemampuan Siswa Siklus I

1. 70 <> (3 :15) x 100 = 20 %

2. 60 <> (5 :15) x 100 = 33.33%

3. 50 <> (1 :15) x 100 = 6.66%

4. 40 <> (6 :150) x 100 = 40%

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang

dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua

36

Page 37: 10. Setia Rini

Dari table 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III SDN 2

Pengadanagan tahun pembelajaran 2010-2011 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai baik (70), ada siswa yang

mendapat nilai cukup (60), dan ada siswa yang mendapat nilai kurang (50). Dari 15

orang siswa yang memiliki nilai baik (70) hanya empat orang siswa atau sekitar

(26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam orang siswa atau sekitar

(40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima orang atau

sekitar (33.33%).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

1. 70 <> ( 4 : 15) x 100 = 26.66%

2. 60 <> (6 : 15) x 100 = 40%

3. 50 <> ( 5 : 15) x 100 = 33.33%

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang

dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

Berdasarkan hasil ulangan yang telah dilalui seperti pada tabel di atas, diketahui

kemampuan penguasaan materi mata pelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

Bahasa Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas. Maka tindakan

selajutnya adalah pemberian tindakan berupa pemberian tugas mulai dilaksanakan.

Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang

menggambarkan materi-materi kepada masing-masing siswa. Adapun deskripsi yang

disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus

merupakan gambaran kemampuan siswa setelah diberi tindakan.

37

Page 38: 10. Setia Rini

Analisis dan interpretasi pelaksanaan tindakan kemudian dijadikan dasar untuk

melakukan evaluasi dalam menentukan keberhasilan atau pencapaian tujuan tindakan.

erkaitan Dengan demikian, maka tindakan guru dan siswa berikutnya setelah memperoleh

masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan materi pelajaran

baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam maupun Bahasa Indonesia kaitannya dengan

yang akan dihadapi pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan

diketahui proses perkembangan kemampuan siswa setelah diadakan/pemberian tugas

yang menyangkut masalah materi pelajaran dengan mengacu kepada beberapa masalah

yang menjadi suatu catatan adalah sebagai berikut.

1. menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;

2. melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

bahasa Indonesia;

3. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan

tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.

4. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan

5. memotivasi siswa dalam menjawab soal.

D. SIKLUS KEDUA

1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan

kegiatan sebagai berikut :

1. mengidentifikasi permasalahan rancangan dan pelaksanaan

38

Page 39: 10. Setia Rini

pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia;

2. merumuskan kriteria faktor-faktor hambatan yang ditemui guru,

3. merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan,

4. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan strategi pemberian

tugas dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,

interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran.,

yang meliputi :

(a) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat

siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan

pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir,

(b) memilih prosedur atau strategi pembelajaran pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia yang benar-benar efektif,

efisien, dan kreatif, dan

(c) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana

aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi

untuk belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:

1. Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik

(metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan

39

Page 40: 10. Setia Rini

praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan

yang dilaksanakan,

2. bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang

direncanakan,

3. peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan

pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan

perannya berdasarkan rencana,

4. melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan

dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat

sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,

kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.

Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan.

Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,

2. mengulas dan menjelaskan teknik pemberian tugas yang telah dilaksanakan

3. melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah.

diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah

ditetapkan.

40

Page 41: 10. Setia Rini

Pada tahap ini peneliti (guru) secara kolaboratif merencanakan berbagai kegiatan

untuk siklus kedua. Kegiatan-kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus

pertama. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi hal-hal yang belum optimal dilakukan pada siklus

pertama, termasuk faktor penyebabnya;

2. merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk

memperoleh hasil yang dihaarpkan;

3. menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi:

a. menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai,

b. memilih prosedur atau tata laksana pembelajarannya (sebagai

penyempurnaan kegiatan serupa pada siklus pertama), dan

c. mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana

aman, nyaman dan rileks sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk

belajar.

4. Menyusun dan menyiapkan langkah-langakah pemebelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

E. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS KEDUA

Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan

metode pemberian tugas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Adapun

langkah yang secara umum ditempuh adalah sebagai berikut.

1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan cara

41

Page 42: 10. Setia Rini

mengomunikasikan, sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan

tindakan yang dilaksanakan;

2. Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;

3. Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan

perannya berdasarkan rencana;

4. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi

dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat

sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,

kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan

dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.

Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan

kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus kedua pada

pertemuan pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Kegiatan pada tahap ini dilakukan sesuai dengan perencanaan dengan

menggunakan pendekatan pemberian tugas. Hal ini dimaksudkan supaya murid

melakukan aktivitas kegiatan dalam kelas untuk membahas tugas yang telah diberikan

oleh guru. Oleh karena itu, pada tahap ini pelaksana tindakan melakukan,

1. Guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama;

2. siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan

dari guru; dan

42

Page 43: 10. Setia Rini

3. siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok. dan

4. mengadakan tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan.

Pada kegiatan ini diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.5 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Sesudah Perbaikan pada siklus kedua pertemuan

pertama

No Nama Siswa L/P

1 Nurtitin Arjun L 7

2 Nurlanda Arahman p 7

3 Farida Arifin P 8

4 Arba H. Usman L 8

5 St. Rahma H. Syamsudin P 7

6 Marwa Abdul Hamid L 7

7 Kurnia M. Saleh P 7

8 Fitriyani P 8

9 St. Rahmawati Amurudin P 8

10 Heri m. Tayib L 8

11 Khaerul Anm Habib L 7

12 Lintang Mayang sari P 7

13 M. Faqih Al Ansyori L 6

14 Lamrin Mukhtar L 7

15 M. Dandi Ismail L 7

Jumlah 110

Rerata 7,33

2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua

43

Page 44: 10. Setia Rini

Pada sikus kedua pertemuam kedua ini guru harus memberikan kesempatan

kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perkembangan/kemajuan yang telah dicapai

pada pertemuan sebelumnya. Kemajuan yang dimaksud adalah tentang kemampuan

penguasaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui latihan pemberian tugas,

setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai

kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia..

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 6 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran

Bahasa Indonesia Sesudah Perbaikan

No Nama Siswa L/P

1 Nurtitin Arjun L 8

2 Nurlanda Arahman p 7

3 Farida Arifin P 7

4 Arba H. Usman L 8

5 St. Rahma H. Syamsudin P 8

6 Marwa Abdul Hamid L 7

7 Kurnia M. Saleh P 9

8 Fitriyani P 8

9 St. Rahmawati Amurudin P 8

10 Heri m. Tayib L 7

11 Khaerul Anm Habib L 8

12 Lintang Mayang sari P 7

13 M. Faqih Al Ansyori L 8

14 Lamrin Mukhtar L 7

15 M. Dandi Ismail L 7

44

Page 45: 10. Setia Rini

Jumlah 114

Rerata 7,6

F. REFLEKSI SIKLUS KEDUA

1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda.

Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini

menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan

serupa di siklus pertama diketahui enam siswa tergolong mendapat nilai kurang

sekali dengan nilai 40, ada satu orang siswa yang mendapat nilai kurang dengan

nila 50, dan ada lima orang siswa yang mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga

orang siswa yang mendapat nilai cukup baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan

orang siswa yang memiliki nilai cukup (baik) atau sekitar (53.33%), sedangkan

yang mendapat nilai kurang (50-40) tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%).

Sedangkan padea siklus kedua ini terjadi peningkatan, dari lima belas (15) siswa

yang mendapat nilaicukup (60) tinggal hanya satu (1) orang siswa, lima orang siswa

mendapat nilai bagus sekali (80), dan sembilan siswa mendapat nilai cukup baiuk (70)

Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa

dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan teknik

pemberian tugas dapat dikatakan berhasil.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua

aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih

45

Page 46: 10. Setia Rini

belum sempurna pelaksanaanya pada siklus pertama disempurnakan.

2. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah diadakan siklus kedua

pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan

dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah

disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil

berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,

kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil.

Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui ada siswa yang mendapat nilai

baik (70), ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan ada siswa yang mendapat nilai

kurang (50). Dari 15 orang siswa yang memiliki nilai baik (70) hanya empat orang siswa

atau sekitar (26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam orang siswa

atau sekitar (40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima

orang atau sekitar (33.33%).

Sedangkan pada siklus kedua pada pertemuan kedua ini diketahui bahwa tujuh

siswa mendapat nilai bagus (70), delapan orang siswa mendapat nilai sangat bagus (80-

90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak

satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), sedangkan siswa yang mendapat nilai

baik (70) tercatat tujuh orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan

kuantitas siswa. Di sini tercatat (8) delapan orang siswa mendapat nilai terbaik (80-90).

Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatan bahwa

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas

dapat dikatakan berhasil.

46

Page 47: 10. Setia Rini

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak

satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap

materi baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan

pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik)

tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang

memperoleh skor rerata 80 sebanyak tujuh orang siswa (46.66%). Artinya, kemampuan

dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa

yang memperoleh skor rerata 9-8 dan 7 sebayak 15 orang siswa (100%). Artinya, siswa

sudah menguasai materi dengan baik

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal

ini ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang

memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang

menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis

tidak diperlukan siklus berikutnya.

47

Page 48: 10. Setia Rini

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Kegiatan penelitian ini adalah penelitian terapan yang berupa penelitian untuk

peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian tindakan kelas. Beberapa hal yang patut digarisbawahi sebagai simpulan

adalah:

1. Tatacara penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan

kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan

beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah:

(a) persiapan,

(b) aktivitas belajar mengajar, dan

(c) tahap pelaksanaan tindakan.

2. Dengan metode proses pemberian tugas secara berdaur ulang maka,

kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap materi

baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia tergolong berkategori baik dan sangat baik (terbaik)

tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 di atas setelah

siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7

sebanyak 15 orang siswa (100%). Artinya, kemampuan dalam

penguasaan materi tergolong sangat baik.

3. Uraian ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan

telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang

48

Page 49: 10. Setia Rini

memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik

minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh

ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70%

yaitu 1007%.

2. Saran-saran

1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera

disosialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan

bagaimana memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah

dengan metode pemberian tugas.

2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian

tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam

upaya peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.

49

Page 50: 10. Setia Rini

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud

_______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud

Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Pendidikan Matematika. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta :

Gunung Jati

N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta

Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam

KBK. Malang : Universitas Malang

Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti

Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional.

Jakarta : Universitas Terbuka

---------------- ---- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka

50

Page 51: 10. Setia Rini

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA

Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamPokok Bahasan : CahayaKelas/Semester : III/ IWaktu : 1 x 45 menit

1. Standar Kompetensi (SK)

- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu melakukan

percobaan mengenai sifat-sifat cahaya.

2. Kompetensi Dasar (KD)

1. Dapat menjelaskan pengertian cahaya.

2. Dapat membuktikan dalam kehidupan seahari-hari bahwa cahaya

merambat lurus.

3. Indikator

1. Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pokok-pokok Materi

Rambatan Cahaya

- Berdasarkan pengalaman kita melihat seberkas cahaya dari sebuah lubang

keci masuk ke dalam ruangan.

- Begitu pula jika sebuah tongkat di tempat yang terang akan terjadi baying-

bayang yang lurus seperti contoh di bawah ini.

III. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal (5 menit)

<> Memotivasi siswa melalui penyampaian tujuan pembelajaran,

<> Menunjuk posisi kelompok siswa kemudian membagikan alat

percobaan.

51

Page 52: 10. Setia Rini

<> mengadakan Tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan sebagai

apersepsi;

B. Kegiatan Inti (35 Menit)

menjelaskan materi pelajaran;

Guru memperkenalkan nama alat yang akan digunakan untuk

melakukan percobaan.

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok;

Meminta siswa mendiskusikan materi pelajaran;

Beberapa kelompok disuruh mengamati dengan alat peraga cahaya

yang merambat lurus;

Dengan bimbingan guru siswa melakukan percobaan sambil mengisi

lembar pengamatan.

Membimbang siswa/kelompok yang mengalami kesulitan;

Memberi motivasi kepada siswa/kelompok agar lebih aktif

Guru menyimpulkan materi pembelajaran

C. Kegiatan Akhir (5 menit).

<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,

<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa

soal kaitannya dengan materi pembelajaran.

IV. Media

A. Media - kertas

- lilin

- penumpu karton

B. Metode - ceramah

- Tanya jawab

- pemberian tugas.

C. Sumber Bahan - Kurikulum 1994 (suplemen)

- Alam sekitar kita SD Hal. 47-48.

V. Evaluasi

<> Prosedur Evaluasi

52

Page 53: 10. Setia Rini

@ Pree tes : tidak ada

@ Penilaian Proses : diadakan

@ Post tes ; diadakan

<> Jenis Tes : tertulis

@ Soal-soal

Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.

1. coba buktikan dengan alat peraga apakah cahaya itu merambat lurus?

2. catatlah kejadian yang pernah kamu lihat daam kehidupan sehari-hari yang

menunjukkan cahaya merambat lurus.

@ Kunci Jawaban

1. apabila kita menaruh benda di tempat yang terang, maka bayang-bayang akan

lurus.

2. celah-celah pagar rumah cahaya akan merambat lurus pada lampu sekitar dan

lain-lain.

Pengadangan, 26 Oktober 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773

MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,

H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106

53

Page 54: 10. Setia Rini

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2010 Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaPokok Bahasan : HiburanKelas/Semester : III/ IWaktu : 1 x 45 menit

1. Tujuan

2. Standar Kompetensi (SK)

- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu membaca bacaan

dengan baik dan benar.

2. Kompetensi Dasar (KD)

1. Mampu membaca dengan benar dan baik isi teks bacaan.

2. Siswa dapat menceritakan uang isi teks bacaan.

3. Indikator

1. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

2. Siswa dapat menceritakan ulang isi teks bacaan.

II. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pokok-pokok Materi

1. Memberi judul isi teks bacaan di buku Bahasa Indonesia.

Berwisata ke Taman Safari dengan keunikan faunanya

2. Membentuk pikiran utama

Taman Safari terletak di cisarua Bogor, Jawa Barat.

Taman Safari terdapat 350 Binatang dari 40 jenis binatang

yang ada di 5 benua.

Satwa sebaagian besar dibeli dari Taman Satwa di Jerman

Barat.

54

Page 55: 10. Setia Rini

Di taman Safari terdapat 20 ekor Singa dan 15 ekor Harimau

serta Beruang.

3. Pengertiaan Safari, Safari mengandung arti perjalanan jauh.

- Metode, Media dan Sumber Bahan

- Metode: ceramah, cerita, Tanya jawab

- Media: gambar dan foto

- Sumber bahan : GBPP Bahasa Indonesia 1994

B. Metode, Media, dan Sumber Bahan

- Metode Ceramah, cerita, dan Tanya jawab

- Media : gambar dan poto

- Sumber bahan : GBPP bahasa Indonesia tahun 2002 ( Daftar Pustaka)

III. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (5 menit)

Memotivasi siswa melalui Tanya jawab objek wisata yang ada di

lingkungan sekitar,

Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti (35 Menit)

<> menentukan tema dari isi bacaan,

<> meminta siswa menyimpulkan pokok pikiran dari isi bacaan teks tersebut,

<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

C. Kegiatan Akhir (5 menit).

<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,

<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa

soal kaitannya dengan isi bacaan

IV. Evaluasi

<> Prosedur Evaluasi

@ Pree tes : tidak ada

@ Penilaian Proses : diadakan

@ Post tes ; diadakan

55

Page 56: 10. Setia Rini

<> Jenis Tes : tertulis

@ Soal-soal

Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.

1. tentukan judul isi cerita sesuai isi buku !

2. sebutkan isi pokokk pikiran cerita di atas menimal lima kalimat !

3. apa arti dari safari?

Pengadangan, 26 Oktober 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773

MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,

H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106

FORMAT OBSERVASI

56

Page 57: 10. Setia Rini

Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2010 Kelas :III Mata Pelajaran : Sains/IPA Siklus : I

NOPENGAMATAN

1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa

memperhatikan penjelasan guru- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.

3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif

memperhatikan penjelasan guru- Guru aktif membimbing siswa yang kurang

4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan

hasil yang kami peroleh.5 Unjuk Kerja Siswa

- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.

Pengadangan, 26 Oktober 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773

MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,

H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106

FORMAT OBSERVASI

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2010 Kelas :III

57

Page 58: 10. Setia Rini

Mata Pelajaran : B. Indonesia Siklus : II

NOPENGAMATAN

1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa

memperhatikan penjelasan guru- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.

3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif

memperhatikan penjelasan guru- Guru aktif membimbing siswa yang kurang

4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan

hasil yang kami peroleh.5 Unjuk Kerja Siswa

- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.

Pengadangan, 26 Oktober 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773

MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,

H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

58

Page 59: 10. Setia Rini

Nama : SETIA RINI

NIM : 813586773

UPBJJ –UT : Mataram

Menyatakan bahwa:

Nama : Maskur, S.Pd

NIP : 197312311998031037

Tempat Tugas : SDN 2 Pengadangan

Guru Keas : VI

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan

pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan

Profesional (PKP)

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

Pengadangan, 26 Oktober 2010

Teman Sejawat Mahasiswa,

Maskur, S.Pd SETIA RININIP. 197312311998031037 NIM. 813586773

Kepala SDN 2 Pengadangan,

H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106

59