Upload
adyan95336
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 100-108
1/8
(7) Sistem A0, meskipun lebih kuat dari A*, masih memenuhi asumsi (I) - (III)
sebagaimana tercantum dalam Bagian 18, sub (11) !apat disimpulkan bah"a
terdapat #$rmula %ang benar, bahkan dalam n$tasi asli dari sistem A, %ang tidak
dapat dibuktikan dalam sistem A0
8/16/2019 100-108
2/8
&'I !'I+ISI
1 '+.A+&A
/al itu dapat men%ebabkan beberapa keutan bah"a te$ri denisi disaikan dalam
Bab terakhir dari buku ini dan tidak, sesuai dengan tradisi panang, dalam Bab
pertama An$mali ini elas karena #akta bah"a, menurut k$nsepsi k$ntemp$rer,
te$ri denisi mengandaikan met$d$l$gi disiplin ilmu dedukti# %ang, pada gilirann%a,didasarkan pada te$ri deduksi 2alaupun berbagai k$nsep met$d$l$gis telah
dielaskan bersama dengan perlakuan kita terhadap l$gika #$rmal dan aritmatika,
sur3ei singkat dari prinsip-prinsip met$d$l$gi tidak akan keluar dari tempat
(1) Sebuah disiplin & dedukti# ditandai dengan satu himpunan 4 tertentu dari aksi$ma
tertentu dan dengan sistem %ang mendasari l$gika &e$rema dari & adalah kalimat
mereka 5 %ang dapat disimpulkan dari 4 dengan sistem %ang l$gis 6et$de #$rmal
%ang dikembangkan dalam Bab I-I memungkinkan kita untuk memberikan
gambaran %ang tepat dari sistem l$gis dan met$de deduksi %ang mereka "akili
Sesuai dengan praktek saat ini, kita harus mengidentikasi disiplin dedukti# &
dengan himpunan semua te$reman%a ika disiplin & telah di#$rmalkan, maka aksi$ma di 4 akan menampilkan diri sebagai
#$rmula, dan parameter predikat (serta, akhirn%a, k$nstanta indi3idu dan simb$l-
simb$l #ungsi) %ang muncul dalam #$rmula ini sesuai dengan apa %ang disebut
gagasan primitif & 6isaln%a, aksi$ma (A1-9) dalam Bagian 17 berisi n$tasi dari %ang
sesuai dengan k$nsep nol, penggantinya, penjumlahan, perkalian, dan eksponensial
dimana, karenan%a, merupakan gagasan primiti# 3ersi tertentu dari aritmatika
dimana A merupakan #$rmalisasi &e$rema A diper$leh dari aksi$ma sebesar
pem$t$ngan sesuai dengan l$gika dasar dengan kesetaraan dan istilah!emikian pula, gagasan terdenisi dari A %ang diper$leh dari gagasan primiti#
dengan menggunakan denisi :ntuk sistem l$gis %ang diberikan, denisi harusmemenuhi aturan formal dari denisi
() ertama mari kita pertimbangkan c$nt$h, %aitu, denisi ; dimana dalam Bagian 18,
sub (
8/16/2019 100-108
3/8
F (t 1, t 2,…, t k ).
4emudian misalkanU (v1 , v2 ,... , vk ) adalah sebarang ekspresi (cf. Bagian 8) %ang
han%a berisi parameter predikat (dan, pada akhirn%a, k$nstanta indi3idu dan simb$l
#ungsi) %ang sebelumn%a diperkenalkan 6aka rumus@( v1 ) ( v2 )… (vk )[ F (v1 , v2 , … , vk )⟷U (v1 , v2, … , vk ) ]
akan diterima sebagai denisi $rmula ini selanutn%a akan diperlakukan pada
piakan %ang sama dengan aksi$ma di 4 dan sebagai denisi %ang sebelumn%a
diperkenalkan
(¿ adalah m$del untuk semua #$rmula di 4 4ami ingin menunukkan
bah"a M
dapat diubah dengan tepat satu cara dalam struktur
M ❑' =¿S , A , B , F >¿ %ang merupakan m$del untuk semua #$rmula di 4 dan, di
samping itu, untuk denisi di atas
(i) 6isalkan dipilih dengan@ predikat akan mempun%ai elemenm
1, m
2,... , mk
dari S ika dan han%a ika rumus@
U (m1
¿,m
2
¿,… ,m
k
¿ )
Berlaku untuk 6 6aka elas semua rumus@
F (
m1
¿, m
2
¿, … , m
k
¿
)⟷U
(m
1
¿,m
2
¿, … , m
k
¿
)
akan berlaku untuk M ' =¿ S , A , B , F >¿ dan karenan%a denisi di atas dari uga
akan berlaku untuk 6
(ii) 6isalkan berbeda dari %ang ditandai di ba"ah (i) maka elas beberapa
rumus@
F (m1
¿, m
2
¿, … , mk
¿)⟷U (m1
¿,m
2
¿, … , mk
¿ )
harus salah untuk struktur ¿S , A , B , F ' >¿ !apat disimpulkan bah"a rumus@
( v1 ) ( v2 )… (vk )[ F (m1¿
,m2
¿, … , mk
¿ )⟷U (m1¿
,m2
¿, … , mk
¿ )]
uga salah untuk struktur ini ¿S , A , B , F ' >¿ $leh karena itu tidak dapat menadi
m$del bagi denisi !emikian kita memiliki@
Teorema 40 &e$rema C-> dan 8a untuk l$gika dasar dan berbagai macam
ekstensi %ang masih berlaku ika kita membuat kel$nggaran untuk pengenalan
gagasan terdenisi di ba"ah hukum atas denisi #$rmal
8/16/2019 100-108
4/8
(D) Berbicara dengan benar, te$rema )(ii) %ang diberikan ditutup tableau semantik berubah menadi tabl$ semantik
dibangun dan ditutup di ba"ah skema %ang rele3an
(iii) aksi$ma di 4 dan kesimpulan : E 0- tidak terpengaruh(i3) rumus 2 diganti dengan rumus@
( v1 ) ( v2 )… (vk )[ F (v1 , v2 , … , vk )⟷U (v1 , v2, … , vk ) ]
%ang elas merupakan tesis dari l$gika dasar
leh karena itu kesimpulan : E Ú sudah dapat disimpulkan dari himpunan 4
sendiri, dan adi k$ntradiksi belum muncul dari pengenalan gagasan terdenisi
Sebalikn%a, ika himpunan 4 k$nsisten, maka himpunan (4, 2) akan k$nsisten uga
(C) !alam memperkenalkan gagasan terdenisi biasan%a tidak menadi perhatian
utama kami bah"a kami harus mematuhi aturan resmi atas denisi Situasi n$rmaldapat lebih dielaskan sebagai berikut 4ami memiliki satu himpunan 4 dari aksi$ma
di mana parameter predikat tertentu A dan B muncul, dan sebuah m$del tertentu
M =¿ S , A , B>¿ untuk 4 Selain itu, kita memiliki dalam pikiran sebuah predikat
tertentu %ang mengacu pada unsur-unsur di S
8/16/2019 100-108
5/8
4ita sekarang ingin mendenisikan sedemikian sehingga struktur
M ' =¿S , A , B , F >¿ menadi m$del himpunan (4, 2) !engan demikian
deftniendum diberikan dan kita harus mencari deniens : %ang c$c$k () ika
deniens tersebut dapat ditemukan, dikatakan terdenisi di 4 4ami telah bertemu
dengan situasi seperti dalam Bagian 19, sub (C)
22. DEFINABILITY OF HARTA PRIMITIF
!alam asal 1 kami prihatin dengan denisi dimana gagasan baru ,
diperkenalkan ke disiplin dedukti# &, %ang sebelumn%a ditandai dengan satu
himpunan aksi$ma 4 %ang mengandung gagasan primiti# tertentu A, B, F 4$nsepsi
salah gagasan primiti# didenisikan tidak akan masuk ke dalam kerangka diskusi itu
(1) Beberapa k$mentar lebih lanut tentang met$d$l$gi secara umum dapat
mempersiapkan dasar untuk penelasan k$nsepsi ini 4ami biasan%a membutuhkan
aksi$maU
1,U
2, ... ,U m dalam satu himpunan 4 menadi@ (i) konsisten, (ii)
independen, dan (iii) lengkap
ad (i) Satu himpunan 4 dikatakan k$nsisten ika tidak memperb$lehkan deduksi dua
k$ntradiksi #$rmula G dan G /al ini tidak sulit untuk menunukkan bah"a himpunan
4 k$nsisten memperb$lehkan deduksi dari setiap rumus 5 adi, ika diberikan
himpunan 4 tidak memperb$lehkan deduksi #$rmula 5 tertentu, berikut bah"a 4
k$nsisten cf &e$rema >Da
ad (i) Aksi$ma :p dikatakan independen dari aksi$ma %ang tersisa
U 1
,U 2
, ... ,U p−1 , U ( p+1) ,... , U m di 4 ika tidak deducible dari aksi$ma tersebut ika :p
tidak independen, maka himpunan semua te$rema dari & tidak terpengaruh $leh
kelalaian :p dari 4 :ntuk mengembangkan &, kita pertama dapat men%impulkan :pdari himpunan 4 dari semua aksi$ma %ang tersisa, dan kemudian kami dapat,
seperti sebelumn%a , men%impulkan semua te$rema lain dari set (4 , :p) H 4 c#
&e$rema 19 dan 0
ad (II) .agasan kelengkapan dapat dipahami dalam berbagai cara %ang berbeda,
dua di antaran%a akan dibahas
(I) !alam arti #$rmal atau sintaksis himpunan 4 dapat dikatakan lengkap ika, setiap
G adalah #$rmula dalam n$tasi &, baik itu rumus G sendiri atau negasi G dapat
disimpulkan dari 4
(II) 6isalkan, di sisi lain, bah"a disiplin & dimaksudkan untuk mempelaari kelas
tertentu struktur M =¿ S , A , B , . . .>¿ 4emudian 4 akan dikatakan lengkap dalam
arti semantik ika, setiap kali #$rmula G dalam n$tasi & berlaku untuk semua struktur
6 di , itu adalah deducible dari 4
ika han%a terdiri dari satu struktur 6, maka himpunan semantik lengkap 4 uga
akan secara #$rmal lengkap sebagaimana dimaksud dalam (I) !alam Bab kita
belaar set tertentu A dan B %ang dimaksudkan untuk mempelaari han%a satu
8/16/2019 100-108
6/8
struktur 6, %aitu, himpunan semua bilangan dengan $perasi akrab 4ami
menemukan bah"a tidak ada set ini bisa resmi atau semantik lengkap
() Sekarang misal A, B, , menadi gagasan primiti# disiplin dedukti# & :ntuk
mempelaari pengaruh menghilangkan gagasan primiti# , kita mempertimbangkan
himpunan ke semua te$rema dari & di mana gagasan tidak muncul misalkan 4
menadi himpunan aksi$ma dimana semua te$rema di & dapat ditarik kesimpulan
dan uga tidak mengandung gagasan
(>) Sesuai dengan aturan #$rmal denisi dalam Bagian 1 sub (>), pengertian kini
bisa kembali diperkenalkan dengan menambahkan 4 denisi 2 dari dalam hal A,
', 6isal & adalah himpunan semua te$rema deducible dari set (4 , 2) 4ami
mempertimbangkan berbagai hubungan %ang mungkin ada di antara & set dan &
elas situasi berikut dapat diantisipasi@
(i) untuk pilihan %ang c$c$k dari 2, kita memiliki T ' ⊆T
(ii) tidak mungkin untuk memilih 2 sedemikian rupa bah"a kita akan memiliki
T ' ⊆T +amun, untuk pilihan %ang c$c$k dari 2 sistem & dan & dapat
digabungkan ke dalam sistem %ang k$nsisten &JJ(iii) untuk setiap pilihan 2 penggabungan & dan & menghasilkan sistem %ang tidak
k$nsisten &
ad (i) !ari W ∈T dan T ' ⊆T , berikut bah"a W ∈T !engan demikian denisi
2 adalah te$rema & !alam hal ini, kita mengatakan bah"a gagasan primiti#
adalah provably denable dalam hal A, B, dan sehubungan dengan & Sekarang
misal G menadi rumus dalam n$tasi & dan misal G diper$leh dari G dengan
mengganti setiap kemunculan ekspresi () $leh teradin%a deniens n%a : ()seperti %ang diberikan $leh 2 !enisi cara ini aksi$ma himpunan 4 untuk & akan
diubah menadi satu himpunan 4 di mana gagasan tidak lagi muncul Seperti
(dengan argumen %ang digunakan dalam pembuktian kedua &e$rema
8/16/2019 100-108
7/8
ad (i) 6isalkan rumus 2 %ang sesuai adalah te$rema & 4emudian kita bisa dengan
cara di atas membangun sebuah himpunan aksi$ma 4 untuk & dan karena semua
#$rmula di (4 , 2) adalah te$rema &, berarti K ' ⊆ K , %ang bertentangan
perkiraan kita +amun, karena semua aksi$ma : di 4 serta te$rema 2 dalam
ekstensi k$nsisten &K dari &, maka bah"a himpunan (4, 2) adalah k$nsisten ika 2adalah sesuai dipilih 4ami mengatakan dalam kasus ini bah"a primiti# gagasan
adalah mensinergikan didenisikan dalam hal A, B, dan sehubungan dengan &
Teorema 43. Sebuah gagasan primiti# adalah mensinergikan didenisikan dalam
hal A, B, dan sehubungan dengan & ika dan han%a ika itu adalah provably
deducible dalam hal gagasan ini dan sehubungan dengan ekstensi %ang k$nsisten
sesuai &K dari &
ad (II) 6isalkan adalah mensinergikan didenisikan dalam hal A, B,, dan
sehubungan dengan & 4emudian adalah provably denable dalam hal gagasan ini
dan sehubungan dengan %ang sesuai k$nsisten perpanangan &K dari & 6isalkan 2
adalah denisi %ang sesuai dari dalam hal A, B, Sekarang semua aksi$ma &
%ang terkandung dalam & dan karenan%a di &K, dan begitu uga denisi 2 4arena
semua aksi$ma dalam aksi$ma himpunan (4 , 2) untuk & %ang terkandung dalam
&K, berikut bah"a T ' ⊆T ' ' karena &K merupakan perpanangan dari &, kami
memiliki T ' ⊆T ' ' leh karena itu, sistem %ang dihasilkan dari penggabungan &
dan & termasuk dalam &K /al berikut bah"a sistem ini harus k$nsisten &api ini
bertentangan perkiraan kita karena itu tidak dapat mensinergikan didenisikan
dalam hal A, B, dan sehubungan dengan & leh karena itu, kita katakan bah"adalam kasus ini gagasan primiti# pada dasarn%a undenable dalam hal A, B,
dan sehubungan dengan &
(
8/16/2019 100-108
8/8
semantik !alam praktek penelitian matematika saat k$neksi ini menampakkan diri
dengan ken%ataan %ang sering kita membangun k$nsistensi aksi$ma himpunan 4
dengan menunukkan struktur 6 %ang semua #$rmula di 4 adalah benar, dan
kemerdekaan aksi$ma :p sehubungan dengan aksi$ma
U 1
,U 2
, ... ,U p−1 , U ( p+1) ,... , U m dengan memamerkan struktur 6 merupakan rumus
%ang disebutkan terakhir adalah benar sedangkan rumus :p adalah palsu (cf
&e$rema 9 dan >0)
(1) /al ini "aar untuk bertan%a apakah ada met$de %ang sama untuk menunukkan
bah"a gagasan primiti# tertentu independen sehubungan dengan gagasan primiti#
lainn%a A, B, disiplin dedukti# & Ada memang seperti itu met$de %ang pertama
kali dielaskan dan diterapkan $leh A ad$a (1899)
:ntuk memahami met$de %ang lebih mudah, mari kita kembali ke kasus gagasan
%ang dibuktikan terdenisi !alam hal ini, sistem & bisa diper$leh dari &, bagian
dari & %ang tidak melibatkan gagasan , dengan han%a menambahkan denisi 2%ang sesuai dengan dalam hal A, B, 6ari M =¿ S , A , B , ..., F >¿ akan ada
m$del & 4emudian elas M O=¿¿ akan menadi m$del & !an,
sebalikn%a, masing-masing m$del 6 dari & dapat ditrans#$rmasikan dengan tepat
satu cara menadi m$del 6 dari & ini ditunukkan dalam Bagian 1, sub (