13
Pada 1950-an, musik populer sebagai bagian dari budaya pop mulai menggeliat di dunia secara industrial— tepatnya setelah Perang Dunia II. Rock and roll dari amerika Serikat yang menyebar tanpa terbendung ke seantero jagat, termasuk Indonesia. rock and roll menjadi wajah global yang menggoda anak muda dengan kredo kebebasan dan pembebasan, serta anti-kemapanan. Sebelum menginjak ke era 1950-an yang secara politis kerap disebut era Orde Lama, di zaman kolonialisme pemerintah Hindia Belanda sendiri, cikal bakal industri hiburan musik telah memperlihatkan keberadaannya. Saat itu, fonograf Colombia buata Amerika Serikat telah diimpor ke Hindia Belanda pada awal tahun 1900-an. (hal 2) Antara kurun waktu 1903-1917, berbagai label rekaman mulau masuk ke Indonesia seperti Gramophone, Company, Odeon, Beka, Columbia Graphophone Company, Parlophone, Anker, Lyrophone, sera Bintang Sapoe. Di masa itu pula, setidaknya tersebutlah beberapa saudagar keturunan Tionghoa yang menggeluti dunia musik dengan mendirikan perusahaan rekaman— meskipun sebetulnya, ruang lingkup pasar perusahaan rekaman tersebut sangatlah terbatas yaitu pada kaum urban elite saja. Pengusaha rekaman yang berada di Batavia ada Tio Tek Hong, Pada saat itu, fonograf atau gramofon adalah perangkat pemutar rekaman yang mewah dengan harga relatif sangat mahal. Danm salah satu pedagang Tionghoa tersohor yang menjual perangkat pemutar rekaman tersebut adalah Tio Tek Hong, Bisnis musik rekaman di Indonesia memang lebih banyak dilakukan oleh peranakan Tionghoa. Musik-musik yang berasal dari rekaman fonograf itu, kemudian dimainkan oleh para pemusik Belanda, Tionghoa, Ambon, dan Manado melalui berbagai pertunjukan panggung, (hal 3-4)

100 Tahun Musik Indonesia, Denny Sakrie, Ketik Syarif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

musik

Citation preview

Pada 1950-an, musik populer sebagai bagian dari budaya pop mulai menggeliat di dunia secara industrial tepatnya setelah Perang Dunia II.ock and roll dari amerika !erikat yang menyebar tanpa terbendung ke seantero "agat, termasuk Indonesia. rock and roll men"adi #a"ah global yang menggoda anak muda dengan kredo kebebasan dan pembebasan, serta anti-kemapanan.!ebelum mengin"ak ke era 1950-an yang secara politis kerap disebut era $rde %ama, di &aman kolonialisme pemerintah 'india (elanda sendiri, cikal bakal industri hiburan musik telah memperlihatkan keberadaannya.!aat itu, )onogra) *olombia buata +merika !erikat telah diimpor ke 'india (elanda pada a#al tahun 1900-an. (hal 2) +ntara kurun #aktu 190,-191-, berbagai label rekaman mulau masuk ke Indonesia seperti .ramophone, *ompany, $deon, (eka, *olumbia .raphophone *ompany, Parlophone, +nker, %yrophone, sera (intang !apoe.Di masa itu pula, setidaknya tersebutlah beberapa saudagar keturunan /ionghoayang menggeluti dunia musik dengan mendirikan perusahaan rekaman meskipun sebetulnya, ruang lingkup pasar perusahaan rekaman tersebut sangatlah terbatas yaitu pada kaum urban elite sa"a. Pengusaha rekaman yang berada di (ata0ia ada /io /ek 'ong,Pada saat itu, )onogra) atau gramo)on adalah perangkat pemutar rekaman yang me#ah dengan harga relati) sangat mahal. Danm salah satu pedagang /ionghoa tersohor yang men"ual perangkat pemutar rekaman tersebut adalah /io /ek 'ong,(isnis musik rekaman di Indonesia memang lebih banyak dilakukan oleh peranakan /ionghoa.1usik-musik yang berasal dari rekaman )onogra) itu, kemudian dimainkan oleh para pemusik (elanda, /ionghoa, +mbon, dan 1anado melalui berbagai pertun"ukan panggung, (hal 3-4) !aat itu, patut diakui bah#a yang men"adi kiblat musik adalah +merika !erikat. (ahkan, di depan nama para penyanyi #anita diberi embel-embel seperti 1iss /"it"ih, 1iss iboet, 1iss oekiah, 1iss D"a, dan seterusnya. Dan, ini berlangsung hingga akhir era 1920-an. 3emudian, suara mendayu-dayu (crooner) para 1iss ini diabadikan oleh perusahaan rekaman seperti /io /ek 'ong. Perusahaan rekaman yang berlokasi di Passer (aroe ini memulai bisnis rekamannya sekitar tahun 1902, dan saat itu saudagar kaya ini mulai mengimpor )onogra) silinder. !etahun kemudian, tahun 1905, perusahaan /io /ek 'ong mulai merilis plaatgramofoon atau piringan hitam ke seluruh Indonesia. saat itu, /io /ek 'ong melakukan ker"a sama dengan $deon mulai dari tahun 1905, lalu beker"a sama dengan *olumbia pada 1911-1914. %agu-lagu yang direkam /io /ek 'ong mencakup "enis stambul, keroncong,gambus, kasidah, musik india, s#ing, hingga irama 1elayu.1usik oleh /io /ek 'ong cukup beragam. 5ntuk musik keroncong, ada $rkest 3eront"ong Park, $rkest 1oeridskoe, 3eront"ong !anggoeriang, 3eront"ong +er %aoet, 3eront"ong Deca Park. (hal 4)%agu-lagu yang populer saat itu antara lain 6/"ente 1anis7, (oeroeng 8ori7, 6D"ali D"ali7, 6/"erai 3asih7, 6Paioeng Patah7, 6Da"oeng !ampan7, 63opi !oesoe7, 6!ang (ango7, 6Inang !argie7, 6.elang Pakoe .elang7, dan masih banyak lagi. lagu-lagu ini direkam dalam bentuk piringan shellac.Dalam sebuah iklan yang dimuat di 3oran ik Po !urakarta terbitan 45 9ebruari 190:, /io /ek 'ong menuliskan sederet iklan, seperti; plaat plaat ini besarnja 27 c.m. dan sengadja saja soeroe biikin doewa moeka (djadi satoe plaat ada doewa lagoenja) soepaja harganja tida djadi terlaloe mahal, maski onkosnja bikin itoe plaat-plaat ada terlaloe berat.!ebagian besar masyarakat bisa menikmati rangkaian lagu-lagu populer Indonesia saat itu, "ustru dengan menonton pertun"ukan yang digelar dan berlangsung di panggung-panggung hiburan yang berada di Pasar .ambir, .lobe.arden, !tem ersteegh, dan Prinsen Park (hal 5)1usik-musik Indonesia yang direkam pada a#al era 1900-an, umumnya menggunakan bahasa 1elayu, terutama yang bisa kita dengar dalam irama keroncong serta stambul. !elain itu, genre dan subgenre musik yang berkembang se"ak 190, adalah musik-musik Indonesia yang merupakan serapandari budaya +rab dan *ina serta pola musik etnik mulai dari ?a#a, (ali, *irebon, hingga !unda. 3emudian memasuki dasa#arsa 19,0-an mulai terdengar ragam etnik /apanuli dan 1inangkabau. (hal 5-6)*atatan yang paling berse"arah adalah ketika tahun 1949, perusahaan /io /ek 'ong merekam dan merilis lagu 6indonesia raya7 karya =age udol) @=.A !upratman untuk kali pertama./io /ek 'ong menghubungi komposer dan "uga #arta#an =.. !upratman untuk meinta i&in merekam lagu 6indonesia raya dalam bentuk piringan hitam dengan )ormat -: P1. Dengan penuh sukacita =.. !upratman yang pernah tergabung dalam kelompok musik (lack and =hite ?a&& (and ini memberikan i&in perekaman lagu tersebut.=.. !upratman mendapat imbalan atau honorarium atas hak cipta @copyrightA lagu 6Indonesia aya7 yang dicetak dalam bentuk piringan hitam tersebut. 1an)aat lain dari perekaman serta perilisan rekaman 6Indonesia aya7 ini adalahkian tersebar luasnya lagu ini di seluruh 8usantara.Piringan hitam lagu 6Indonesia aya7 yang dicetak dengan label bertuliskan terbikin oleh /io /ek 'ong, laris ter"ual di kalangan atas. 8amun, sebagian kecil piringan hitam yang belum sempat ter"ual, "ustru disita oleh polisi pemerintah 'india (elanda yang saat itu menyatakan larangan keras atas lagu 6Indonesia aya7. (hal 6)Pemerintah 'india (elanda #as#as melihat perkembangan serta pengaruh lagu 6Indonesia aya7 karya =.. !upratman dikarenakan se"ak 3ongres 3edua Pni yang berlangsung pada 40 1ei 1949, lagu berirama mars ini telah dinyatakan sebagai lagu kebangsaan indonesia @!udarto, 19:5;1BBA. (hal 6-7)!ebelum meletusnya Perang Dunia II, dikenal pula penyanyi bernama (roer 8adus yang memiliki nama asli (ernardus !apulette, putra 1aluku yang dikenal sebagai penyanyi 'a#aiian di 1akasaar. +da "uga seorang rema"a bernama /an /"eng (ok yang dalam usia 12 tahun pada 1914 telah meniti karier sebagai biduan yangmemiliki daya pikat. (hal 9)Pada 19,0-an, ada , "enis orkes yang dukup dikenal yaitu 'armonium, .ambus, dan 1elayu. (hal 10)Pada masa pendudukan ?epang di Indonesia dalam kurun #aktu 1924-1925, musik "a&& nyaris tak terdengar gaungnya sama sekali. /ak satu pun kelompok musik Indonesia yang memainkan repertoar "a&&, termasuk memutar rekaman musik "a&& melalui siaran radio. Penyebabnya adalah situasi politik yang tidak memperkenankan budaya +merika berkembang di Indonesia. ruang gerak musik "a&& terbendung, dan yang diperkenankan bergaung saat itu adalah musik yang bernuansa propaganda ?epang serta lagu-lagu daaerah termasuk diantaranya adalah musik keroncong. !ebagian besar orang ?epang yang menduduki Indoensia malah terpukau dengan 6(enga#an !olo7 karya .esang. (hal 12-13)!e"ak paruh dasa#arsa 1950-an, rakyat Indonesia tidak diperbolehkan mendengarkan atau memba#akan lagu-lagu asing berbahasa Inggris. Padahal, se"ak memasuki era 1950-an, rakyat Indonesia mulai menggandrungi budaya (arat yang berasal dari musik da Clm. 1usik barat didengar melalui siaran radio-radio luar negeri seperti +(* +straulia, 'il0ersum (elanda, dan >oice $) +merica @>$*A terasuk lagu yang men"adi soundtrack Clm-Clm (arat yang diimpor ke Indonesia.!aat itu, musik rock and rol yang berasal dari amerika serikat men"adi #abah yang menyebar ke pen"uru dunia. !osol (ill 'aley, pemusik rock and roll yang tampil dalam Clm ock +round /he *lock @195BA memukau anak muda Indonesia yang menyaksikan pola tingkahnya le#at bioskop.!aat itu pula, I, yang kemudian mengubah nama men"adi intang "adio dan &ele'isi se"ak tahun 19-2.(hal 39)Pada paruh era 19B0-an, setelah tumbangnya re&im $rde %ama, muncul )enomena baru yakni tumbuh suburnya anak muda yang membentuk band. !e"umlah band tumbuh pesat dengan kecenderungan memba#akan lagu-lagu (arat yang saat itu tengah dipengaruhi musik grup-grup ritish $n'asion serta rock psikedelik. +nak muda Indonesia rupanya kembali silau dengan pesona budaya (arat. (and-band Inggris dipu"a-pu"i oleh rema"a Indonesia saat itu, mulai dari /he (eathles, /he olling !tones, /he 'ollies, 'ermaHs 'ermits, Gardbirds, /he 3inks, 'ingga ?ohn 1ayall dan /he (luesbreakers.Di ?akarta contohnya mulai bermunculan band-band anak muda dengan orientasimusik yang berkiblat pada Inggris dan +merika. 8ama-nama band pun mulai menggunakan bahasa Inggris seperti /he %ords, /he 9lo#er Poetman, (ig 1an obinson, .ipsy, *hronic Pot 'ead, /opHs, /he .ibs, /he Disc, /he *omets, DHgalaIies, /he ProHs, muncul pula nama band yang e"aanya dibuat seperti e"aan (arat, misalnya *hekink @maksudnya cekingA yang mengikuti nama band Inggris,/he 3inks, (hal 44)/ele0isi epublik Indonesia @/>IA yang didirikan oleh pemerintah pada 42 +gustus 19B4, merupakan media yang banyak mendukung industri musik. (anyak acara musik di />I yag mengangkat kha&anah musik Indonesia seperti (aja dan $rama, )ada dan $mpro'isasi, *amera "ia, +neka "ia ,afari, #ari Masa *e Masa, $rama %a!tan &ed!h, M!sik Malam Mingg!, +lb!m Mingg! $ni, -rkes &elerama, -rkes .handra *irana, dan masih banyak lagi.Dari siaran musik yang dikelola />I inilah, para pemusik Indonesia secara perlahan membangun popularitas mereka secara maksimal. Pemunculan para penyanyi dan band di />I ini "uga men"adi inspirasi bagi para seniman musik untuk turut tampil di layar kaca. Di />I sendiri, terdapat acara /ajah ar! atau *enalan ar! yang menampilkan penyanyi-penyanyi pendatang baru dalam dunia musik Indonesia. 5ntuk tampil di acara ini, mereka harus melalui tahap audisi yang cukup ketat. (hal 111)Pada 1991, tercatat konser terbesar musik Indonesia, 3antata /ak#a yang berlangsung di !tadion 5tama !enayan, ?akarta yang ditonton sekitar 150.000 penonton. (hal 113)!e"aktahun 19--, radio anak muda dengan nama Prambors yang berlokasi di 1enteng, ?akarta Pusat, mengukir se"arah baru dalam industri musik pop Indonesia dengan mengadakan sebuah a"ang kompetisi cipta lagu berta"uk %omba *ipta %agu ema"a @%1*%A Prambors.Pada era paruh 19-0-an itu, musik pop Indonesia dikuasai oleh grup-grup pop seperti 3oes Plus, 9a0orites .roup, Panbers, /he 1ercyHs, hingga DH%loyd. =arna musik yang mereka tampilkan cenderung sama yakni kesederhanaan dalam melodi, akord, hingga pola penulisan lirik lagunya. 3ritikus musik, emy !ylado mengkritik bah#a ter"adi pendangkalan tema dalam musik pop kita. (hal 116)adio Prambors, mendobrak stagnasi dalam industri musik pop yang cenderung memihak pada sisi komersial belaka. !ebetulnya, semangat membuat sesuatu yang baru telah dilakukan se"umlah pemusik semisal 'arry oesli, %eo 3risti, .uruh .ipsy, dan yang lainnya. 8amun, karya-karya semacam itu tak pernah dilirik oleh para pengusaha rekaman karenadianggap tidak memiliki daya "ual. 1emang, pada saat itu telah kokoh berdiri a"ang 9esti0al %agu Pop Indonesia yang dirintis se"ak tahun 19-1. 8amun, a"ang ini dari tahun ke tahun terbelenggu dalam pola musik yang nyaris tak berkembang. ?ustru, %*% bisa dianggap lebih paham dengan tren musik yang tengah tumbuh di pen"uru dunia. (hal 117)Dari a"ang %*% ini, tercatat telah menghasilkan sederet pencipta lagu yang kemudian memberikan kontribusi terhadap konstelasi musik pop indonesia, mulai dari ?ames 9 !undah, (askoro, *hris 1anuel 1anusama, 'arry !abar, 9ari& m, aidy 8oor, +d"ie !oetama, Ikang 9a#&y, dan Dian Pramana Poetra. (hal 118)1emasuki dasa#arsa 19:0-an, musik Indonesia semakin berkembang, sementara "umlah perusahaan rekaman semakin tumbuh. (hal 122)=alaupun demikian, iklim bermusik dalam kha&anah musik Indonesia era 19:0-an bisa dianggap imbang. .enre dan subgenre musik ber"alan secara seimbang, mulai dari rock, "a&&, hingga pop sekali pun. (ahkan, di sisi lain, musik )olk yang kerap berbasis akuistik berhasil mengembangkan diri melalui karya-karya .ombloh dan %emon /rees +nno HB9, 3onser akyat %eo 3risti, 9ranky J ?ane, 3elompok Demokratik, 3elompok 3ampungan, I#an 9als, !erta irgia#an %istanto 'arsoyo ini. 8amun, I#an tetap bergeming, tak "uga merasa gentar. Dia tetap bersaksi, tetap menggurat gugat. I#an menuding kebrobokan dan ketidak becusan pemerintah dalam bidang transportasi. 1isalnya, tentang musibah kapal /ampomas II di perairan 1asalembo karena mendayagunakan kapal bekas pada lagu 6*eloteh *amar /olol Dan *emar7, "uga tentang musibah kereta api yang selalu ada dalam catatan muram bangsa ini. 3ata dan kalimat yang digores I#an memang lugas, gamblang, dan menohok. 1ungkin hanya sosok I#an-lah yang mampu men"e#er penguasa yang duduk dalam singgasana pemerintahan. !alahsatunya adalah yang tercetus dalam lagu 6=akil akyat7./ak pelak lagi, I#an )als adalah pemusik protes negeri ini seperti halnya (ob Dylan pemusik protes +merika yang ternyata adalah sosok yang digemarinya. =alaupun lagu-lagu I#an cenderung memasuki #iayah politik, I#anmalah menegaskan tak ingin men"amah sosok bersaha"a ini sebagai ikon politik, tetapi I#an tetap konsisten sebagai pemusik.I#an 9als memulai karier musiknya sebagai pengamen. /ahun 19-:, bersama /oto .unarto dan 'elmy, I#an membentuk kelompok musik humor amburadul yang ikut mendukung empat album musik humor yang digagas oleh %embaga 'umor Indonesia-nya +r#ah !etia#an.1emasuki tahun 19:1, I#an mulai bersolo karier dengan merilis album ,arjana M!da. +lbum ini bisa dianggap sebagai cetak biru karya-karyan I#an 9als kelak. Dalam album ini, I#an menulis lagu dengan semangat gugat yang terkadang disusupi humor serta bertema asmara. +rtinya, I#an tak hanya mengandalkan lagu bertema protes sosial, tapi "uga menammpilkan sisi romantis. !esuatu yang lumrah dan sangat manusia#i./ema yang imbang seperti ini, pada akhirnya membuat ruang geraknya men"adi lebih leluasa. I#an 9als bisa men"angkau kalangan manapun. +tas bisa, ba#ah pun bisa. 1eskipun pada kenyataannya, ia lebih cenderung men"adi "uru bicara kalangan ba#ah yang terpinggirikan.5ntuk lagu bertema protes, I#an telah menghasilkan sederet repertoar yang komprehensi) mulai dari 6$emar (akrie7, 6.alang ambu +narki7, 6+mbulance Eig Eag7, 6!ugali7, 6!ore /ugu Pancoran7, 619107, 6+da %agi Gang 1ati7, hingga ketika bergabung dengan berbagai kelompok seperti !#ami, 3antata /ak#a, Dalbo, 3antata !amsara, menghasilkan lagu-lagu seperti 6(ento7 atau 6(ongkar7yang seolah men"adi anthem kaum tertindas.8amun, I#an "uga merilis se"umlah lagu-lagu bernuansa romantis seperti 6Gang /erlupkan7, 61ata Indah (ola Pimpong7, +ntara 3au, +ku, Dan (ekas Pacarmu7, dan sebagainya. !elain itu, I#an "uga menyanyikan lagu karya orang lain seperti 63emesraan7 @9ranky !ahilatuaA, 6?angan /utup Dirimu7 @(agoes ++A, 63umenanti!eorang 3ekasih7 @GoesyonoA, 6+ku (ukan Pilihan7 @Pongky ?ikustikA, 'ingga 6I"inkan +ku 1enyayangimu7 @ieka oslanA. (hal 128-130)+da catatan menarik era 1900-an, ketika muncul gerakan musik independen atau yang lebih dikenal dengan musik indie. Penggagasnya mencuat dari bandung dengan konsep D. I. G. +tau #o $t 0o!rself le#at band-band seperti P+! (and, Puppen, maupun Pure !aturday. =abah musik indie atau alternati0e ini memang banyak terpicu oleh )enomena gr!nge yang bermuasal dari kota !eattle, +merika !erikat le#at band-band seperti 8ir0ana, !tone /emple Pilots, Pearl ?am, maupun +lice in *hains yang menga#ali kariernya dari label-label kecil. 1isalnya trio )enomenal nir0ana yang merilis albumnya pada label indie, !ub Pop. (hal 139)