Upload
khatlya-rivana-putri
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
1/25
OPTIMASI KOMPONEN-KOMPONEN MEDIUM AF6 YANG
SIGNIFIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIOMASSA
MIKROALGA KOLEKSI LIPI LBB007
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh:
KHATLYA RIVANA PUTRI
10411008
PROGRAM STUDI MIKROBIOLOGI
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
2/25
Tugas kerja praktek sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dalam
menempuh studi tingkat sarjana di Program Studi Mikrobiologi, Institut Teknologi
Bandung
Diperiksa dan disetujui:
Pembimbing Kerja Praktek
Koordinator Kerja Praktek
Dr. Isty Aditya
Pembimbing I
Dr. Dwi Susilaningsih, M. Pharm.
Pembimbing II
Swastika Praharyawan, M. Sc.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
3/25
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Shalawat serta salam dicurahkan kepada
Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
jaman.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh dalam
Program Studi Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung. Laporan Kerja Praktek ini
disusun sebagai pelengkap Kerja Praktek yang telah penulis lakukan selama kurang
lebih satu bulan di Pusat Penelitian Bioteknologi – LIPI Cibinong. Selain itu, laporan ini
dibuat untuk melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis kepada
instansi yang terkait.
Dalam penyusunan laporan serta pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis
mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan kasih sayang-
Nya, kepada kedua orang tua yang selalu memberikan do’a serta semangat yang tak
terhingga, kepada Dwi Susilaningsih, M. Pharm. dan Swastika Praharyawan, M. Si.
selaku pembimbing kerja praktek, kepada Dr. Isty Aditya dosen koordinator kerja
praktek, serta kepada berbagai pihak lainnya yang telah memberikan kesempatan dan
banyak bantuan sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan
laporan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke
depannya. Besar harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Bandung, Januari 2015
Penulis
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
4/25
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ............................................................................................1
1.3 Waktu dan Tempat Kerja Praktek .........................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK .................................................................3
2.1 Sejarah ...................................................................................................................3
2.2 Tugas dan Fungsi ..................................................................................................3
2.3 Struktur Organisasi ...............................................................................................4
2.4 Laboratorium Bioenergi dan Bioproses ................................................................5
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ...............................................................7
3.1 Deskripsi Kegiatan ................................................................................................7
3.2 Persiapan Alat dan Media .....................................................................................8
3.3 Inokulasi Mikroalga LBB007 ...............................................................................9
3.4 Aerasi dan Inkubasi ..............................................................................................9
3.5 Pengukuran Optical Density .................................................................................9
3.6 Pengamatan dan Analisis Data .............................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 16
4.2 Saran ................................................................................................................... 16
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
5/25
iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
6/25
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komposisi media AF6 .......................................................................................8
Tabel 3.2 Hasil pengamatan optical density (λ= 680 nm) lima kultur berbeda LBB007
tiap ±24 jam selama 28 hari ............................................................................ 12
Tabel 4.1 Komposisi ke empat komponen signifikan pada Media III ............................. 16
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
7/25
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI ..................5
Gambar 3.1 Bagan alir penelitian ...................................................................................7
Gambar 3.2 Kurva pertumbuhan lima macam kultur berbeda LBB007 ...................... 12
Gambar 3.3 Absorbansi maksimum ke lima macam kultur ......................................... 13
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
8/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alga merupakan kelompok organisme autotrofik sederhana yang bermacam-
macam dimulai dari uniseluler hingga multiseluler. Alga memiliki beberapa
keunggulan dalam produksi biodiesel, yaitu: laju pertumbuhan yang cepat
(mikroalga dapat menghasilkan biomassa 50 kali lipat dibandingkan dengan
tumbuhan tingkat tinggi) (Li et al., 2008); produksi mikroalga tidak menimbulkan
kompetisi lahan dengan tanaman pangan (mikroalga mampu tumbuh pada area lahan
yang terbatas (Mata et al., 2010)); tidak menyebabkan kompetisi terhadap bahan pangan (Pokoo-Aikins et al., 2010); memiliki kandungan lipid yang tinggi (minyak
yang dihasilkan pada mikroalga dapat mencapai 75% dari berat kering biomassanya
(Christi, 2007; Hu, 2008)); ketika digunakan sebagai produksi biofuel, alga secara
bersamaan dapat mengurangi kandungan CO2 di lingkungannya, meminimalisasi
kontaminasi pada lingkungan (misalnya wastewater treatment dari garam anorganik,
seperti NH4+, NO3-, PO4
3-) menggunakan material-material tersebut sebagai nutrisi
(Mata et al., 2010; Rodolfi et al., 2009).
Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian yang sebelumnya dalam
menguji signifikansi komponen-komponen pada media tumbuh mikroalga, yaitu
AF6. Dalam penelitian sebelumnya dilakukan pengujian komponen-komponen media
AF6 yang signifikan terhadap pertumbuhan mikroalga dengan menggunakan metode
Plackett-Burman. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat empat
komponen dalam media AF6 yang signifikan terhadap mikroalga LBB007. Ke empat
komponen tersebut yaitu: NaNO3, NH4 NO3, MgSO4.7H2O, dan EDTA.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
9/25
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi optimum pada
modifikasi ke-empat komponen media AF6 yang signifikan terhadap pertumbuhan
biomassa mikroalga LBB007.
1.3 Waktu dan Tempat Kerja Praktek
Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 1 bulan sejak tanggal 4 Juni 2014
hingga 18 Agustus 2014. Pelaksanaan proyek kerja praktek ini bertempat di
Laboratorium Bioenergi dan Bioproses, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong - Bogor.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
10/25
3
BAB II
PROFIL PUSAT PENELTIAN BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
2.1
Sejarah
Pusat penelitian Bioteknologi LIPI, awalnya bernama Pusat Penelitian dan
Pengembangan (Puslitbang) Bioteknologi LIPI. Puslit ini didirikan pada tanggal 13 Januari
1986 berdasarkan Kepres RI No.1 tahun 1986 dan berada di bawah Deputi bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati. Pusat penelitian Bioteknologi didirikan dalam rangka pengembangan
dan pemanfaatan bioteknologi di Indonesia.
Pada bulan April 1993, Puslit Bioteknologi LIPI masih berada dalam satu bangunan
dengan Puslitbang Biologi LIPI Bogor, yaitu di Gedung Kusnoto yang terletak pada di JalanIr.H. Djuanda No. 18 Bogor. Kemudian sejak tanggal 1 Oktober 1993, semua kegiatan Puslit
dipindahkan ke Jalan Raya Bogor Km 46 Cibinong. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI telah
ditetapkan menjadi salah satu pusat unggulan Bioteknologi Pertanian II berdasarkan SK
Menteri Riset dan Teknologi. Pada tahun 2001 sesuai SK Kepala LIPI No. 1151/Kep/2001
Puslitbang Bioteknologi LIPI berubah nama menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.
Kemudian pada tahun 2014 berubah kembali strukturnya berdasarkan peraturan Kepala LIPI
No.1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.2 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peratuan Kepala LIPI No. 1 Tahun 2014 pasal 143, Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang bioteknologi.
Selanjutnya dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 tersebut,
Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI menyelenggarakan fungsi
1. Penyusunan kebijakan teknis, reancnana, dan program penelitian di bidang bioteknologi
2. Penelitian di bidang bioteknologi
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian di bidang bioteknologi
4. Pelaksanaan urusan tata usaha
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
11/25
4
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puslit Bioteknologi-LIPI berdasarkan SK tersebut di atas terdiri
atas tiga bidang yaitu :
1. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
2. Bidang Sarana Penelitian
3. Bagian Tata Usaha.
Stuktur organisasi Pusat Penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
12/25
5
Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
13/25
6
2.4 Laboratorium Bioenergi dan Bioproses
Laboratorium Bioenergi dan Bioproses memiliki kompetensi inti sebagai berikut:
Mengembangkan bioenergi dari mikroba fotosintesa
Mengembangkan total proses dari bioenergi (biorifenari dari
bioenergi)
Laboratorium Bioenergi dan Bioproses memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Kepala Lab.: 1. Dr. Dwi Susilaningsih, M.Pharm.
Wakil Kepala Lab.: 2. Delicia Yunita Rahman, M.Si.
Anggota Peneliti: 3. Theresia Umi Harwati, M.Si.
4. Khairul Anam, M.Si., Apt.
5. Swastika Praharyawan, S.Si., Apt.
6. Dian Noverita Widyaningrum, S.Si.
7. Hani Susanti, M.Si.
Anggota Teknisi: 8. Indra Fakhma Saprila
http://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/192-dr-dwi-susilaningsih-mpharmhttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/192-dr-dwi-susilaningsih-mpharmhttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1073-delicia-yunita-rahman-m-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/210-Theresia%20Umi%20Harwati,%20M.Sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/216-%20Khairul%20Anam,%20S.Farm.Apthttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/216-%20Khairul%20Anam,%20S.Farm.Apthttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1077-swastika-s-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1077-swastika-s-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1074-dian-noverita-w-ssihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1074-dian-noverita-w-ssihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1075-hani-susanti-m-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1076-indra-fahma-shttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1076-indra-fahma-shttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1076-indra-fahma-shttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1075-hani-susanti-m-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1074-dian-noverita-w-ssihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1077-swastika-s-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/216-%20Khairul%20Anam,%20S.Farm.Apthttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/210-Theresia%20Umi%20Harwati,%20M.Sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/1073-delicia-yunita-rahman-m-sihttp://www.biotek.lipi.go.id/index.php/human-resources/41-bidang-bioproses/192-dr-dwi-susilaningsih-mpharm
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
14/25
7
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Deskripsi Kegiatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimum pada
modifikasi ke-empat komponen media AF6 yang signifikan terhadap pertumbuhan biomassa
mikroalga LBB007. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, pertama, dilakukan penanaman
mikroalga koleksi LIPI LBB007 pada lima macam medium AF6 yang telah dimodifikasi serta
dilakukan pengamatan optical density dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dengan panjang gelombang 680 nm. Hasil pengamatan optical density dari ke lima macam
kultur selanjutnya dibuat kurva pertumbuhan dan dianalisis. Hasil analisis tersebut dilakukan
untuk menentukan medium optimum dalam menghasilkan biomassa mikroalga yang optimal
untuk produksi biodiesel. Langkah pengerjaan dalam penelitian kerja praktek ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan alir penelitian
Pembuatan
media
Inokulasi
mikroalga LBB007
Aerasi dan
inkubasi
Pengamatan
optical density
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
15/25
8
Kultur LBB007 merupakan kultur koleksi LIPI yang sebelumnya digunakan pada
penelitian pengujian signifikansi komponen-komponen medium AF6. Deskripsi mengenai
kultur LBB07 itu sendiri tidak diberikan oleh LIPI. Sedangkan judul maupun rincian
penelitian sebelumnya yang telah disebutkan juga tidak diberikan (yang diberikan hanya
hasil berupa ke-empat komponen AF6 yang signifikan terhadap pertumbuhan mikroalga
LBB007).
3.2 Persiapan Alat dan Media
Pembuatan medium dilakukan dengan mempersiapkan botol kaca bersih berukuran
500 mL. Setelah itu dilakukan pencampuran semua komponen dasar AF6 (terkecuali
komponen vitamin) dengan komposisi normal, namun untuk beberapa material seperti
NaNO3, NH4 NO3, MgSO4.7H2O, dan EDTA – yang merupakan komponen-komponen yang
signifikan berdasar penelitian sebelumnya – dilakukan modifikasi dengan perbedaan Δ=0.5
pada tiap medium yang berbeda (dilakukan lima variasi medium) (Tabel 2.1). Material-
material ini digunakan dalam bentuk larutan stok steril 100 mL. Selanjutnya ditambahkan
aquades hingga 500 mL. Kemudian dilakukan sterilisasi alat dan medium yang telah dibuat
dengan menggunakan autoklaf. Setelah diautoklaf, ke lima medium dibiarkan hingga
mencapai suhu ruangan untuk kemudian ditambahkan komponen-komponen vitamin secara
aseptis.
Tabel 3.1 Komposisi media AF6
Komponen
Media I
Media II
Media III
Media IV
Media V
NaNO3 70 mg
NH4NO
3*
1.5 mL (18.3 M)
2.25 mL (12.2 M)
3.375 mL (8.14 M)
5.0625 mL (5.43 M)
7.59375 mL (3.62 M)
MgSO4.7H
2O*
1.8 mL (6.78 M)
2.7 mL (4.52 M)
4.05 mL (3.01 M)
6.075 mL (2.008 M)
9.1125 mL (1.338 M)
KH2PO4*
1.6 mL (4.6 M)
2.4 mL (3.06 M)
3.6 mL (2.04 M)
5.4 mL (1.36 M)
8.1 mL (0.907 M)
K2HPO4 2.5 mg
CaCl2.2H
2O
5 mg
CaCO3 5 mg
Fe-sitrat
1 mg
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
16/25
9
Asam sitrat
1 mg
Biotin**
1 mg
Tiamin HCl**
5 µg
Vit. B6**
0.5 µg
Vit. B12** 0.5 µg
Logam PIV** 2.5 mL
EDTA*
1.6 mL
2.4 mL
3.6 mL
5.4 mL
8.1 mL
Akuades
ditambahkan hingga 500 mL
pH 6,6
* : komponen signifikan yang dimodifikasi dengan Δ=0.5
* *: komponen vitamin
Keterangan: Komposisi medium tersebut untuk volum total 500 mL
(Andersen, 2005)
3.3 Inokulasi Mikroalga LBB007
Setelah ke lima medium siap, kemudian dilakukan penanaman mikroalga LBB007 ke
masing-masing medium. Penanaman dilakukan secara aseptis (di dalam laminar) pada botol
kaca steril 500 mL dengan tutup plug karet steril yang telah dipasang selang steril sebagai
jalur udara untuk aerasi sepanjang ±12 cm. Penanaman mikroalga LBB007 dilakukan dengan
menggunakan mikropipet (dengan tips steril) ke dalam medium-medium yang telah dibuat
hingga mencapai optical density 0,1. Pengukuran optical density dilakukan dengan
menggunakan Shimadzu UV-1601 UV-VIS Visible Spectrometer Spectrophotometer dengan
panjang gelombang 680 nm.
3.4 Aerasi dan Inkubasi
Setelah dilakukan penanaman, ke lima kultur diaerasi dengan CO2 dan diinkubasi
dalam ruangan dengan cahaya satu lampu (10 watt) selama 24 jam untuk kemudian diamati.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
17/25
10
3.5 Pengukuran Optical Density
Setelah 24 jam diinkubasi, selanjutnya diukur optical density-nya dengan
menggunakan Shimadzu UV-1601 UV-VIS Visible Spectrometer Spectrophotometer dengan
panjang gelombang 680 nm. Pengukuran optical density dilakukan selama 28 hari tiap 24
jam untuk mengamati pertumbuhan mikroalga pada ke-lima kultur tersebut.
3.6 Pengamatan dan Analisis Data
Mikroalga tumbuh dengan cepat. Beberapa spesies mikroalga dapat mengganda
sebanyak delapan kali per hari (Casadevall et al., 1985). Terdapat beberapa tahap dalam
pertumbuhan mikroalga yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian.
Pada fase lag, sel mengalami adaptasi terhadap lingkungan yang baru sehingga mengalami
pertumbuhan yang kurang signifikan. Fase kedua, yaitu fase eksponensial. Pertumbuhan
mikroalga sering dimodelkan sebagai fase eksponensial, namun seiring dengan kondisi
lingkungan yang semakin tidak memungkinkan, seperti keterbatasan nutrisi ataupun cahaya,
pertumbuhan mikroalga semakin lambat dan semakin linear hingga mendekati fase
selanjutnya yaitu fase stasioner. Pada fase stasioner, perbanyakan sel berhenti seiring dengan
terjadinya akumulasi biomassa. Ini bukan berarti bahwa semua pertumbuhan sel berhenti,
namun jalur metabolik lainnya seperti jalur metabolisme yang mengatur produksi lipid akan
tetap berjalan jika kondisi memungkinkan. Dengan kata lain, keadaan stres lingkungan
memaksa sebagian mikroalga mengubah alokasi karbon dari pertumbuhan mikroalga
menjadi produksi lipid (Casadevall et al., 1985). Fase terakhir dalam pertumbuhan sel
mikroalga yaitu fase kematian. Jika sel tidak lagi dapat mendukung pertumbuhannya pada
fase pertumbuhan, maka sel mengalami kematian. Terdapat beberapa tahap dalam kematian
sel pada mikroalga. Pertama, sel membran mengalami kerusakan. Lalu sel mulai kehilangan
aktivitas fotosintesisnya sehingga klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya mengalami
degradasi. Pada akhirnya, DNA sel mengalami fragmentasi. (Veldhuis et al., 2001). Laju pertumbuhan mikroalga dapat dihitung dengan persamaan berikut:
µ =ln 2 1
⁄
2 − 1
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
18/25
11
(Stanbury et al., 2003)
di mana N2 dan N1 merupakan jumlah sel pada waktu t2 dan t1.
Dalam penelitian ini digunakan kultur LBB007 yang merupakan kultur mirkoalga
koleksi LIPI yang juga digunakan untuk penelitian optimasi mikroalga dalam menghasilkan
lipid yang digunakan untuk produksi biodiesel. Kultur LBB007 dikultur ke dalam medium
AF6 yang telah dimodifikasi konsentrasi beberapa komponennya seperti NaNO3, NH4 NO3,
MgSO4.7H2O, dan EDTA. Keempat komponen ini merupakan komponen-komponen nutrisi
yang signifikan terhadap pertumbuhan mikroalga berdasarkan penelitian sebelumnya dengan
menggunakan kultur mikroalga yang sama. Dalam komponen-komponen tersebut terdapat
nutrisi utama bagi pertumbuhan mikroalga seperti nitrat (NO3-) dan ammonium (NH4
+)
sebagai sumber nitrogen, dan magnesium. Mikroalga menggunakan komponen-komponen
anorganik tersebut untuk diubah menjadi sumber karbon organic, protein, dan lipid (jalur
metabolisme pembentukan protein dan lipid melalui jalur metabolisme yang berbeda).
Inokulasi kultur dilakukan secara aseptis hingga kultur baru mencapai optical density
sebesar 0,1. Pengukuran optical density dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 680 nm. Kultur awal mikroalga pada titik optical density
tersebut merupakan standar konsentrasi kultur awal yang optimal bagi pertumbuhan
mikroalga berdasarkan standar Laboratorium Bioenergi dan Bioproses. Panjang gelombang
680 nm pada pengukuran optical density dengan spektrofotometer juga merupakan panjang
gelombang yang digunakan pada penelitian yang sebelumnya.
Setelah dilakukan inokulasi kultur ke lima medium baru, ke-lima kultur diaerasi dan
diinkubasi dengan cahaya satu lampu (10 watt). Kultur medium berada dalam wadah botol
kaca agar cahaya dapat menembus kultur dan meghindari degradasi dari komponen toksik
dari wadah yang dapat terjadi pada penggunaann wadah plastic. Untuk aerasi, digunakan
selang steril sebagai penghubung dengan selang dari tabung gas CO 2 yang digunakan.Aerasi dengan CO2 dilakukan untuk memasok kebutuhan CO2 sebagai sumber karbon
anorganik untuk pertumbuhan mikroalga, sedangkan secara fisik, aerasi akan menghindari
terjadinya sedimentasi sel di dasar botol yang akan mengakibatkan kultur tidak homogen.
Kehomogenan kultur dan pergerakan sel yang dinamis sangat penting agar distribusi cahaya
dan temperatur pada setiap sel dalam kultur menjadi seragam. Cahaya sangat penting bagi
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
19/25
12
pertumbuhan mikroalga, sehingga diusahakan agar masing-masing lima kultur memperoleh
intensitas cahaya yang sama. Inkubasi dilakukan selama 28 hari, sedangkan untuk dapat
mengamati pertumbuhan mikroalga, dilakukan pengecekan optical density dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 680 nm setiap ±24 jam sekali selama inkubasi
28 hari tersebut. Selama inkubasi selama 28 hari, terlihat perubahan warna pada kelima
kultur. Perubahan warna tersebut yaitu dimulai dari hijau muda bening, hijau tua, hijau tua
pekat, hingga hijau kekuningan di akhir masa inkubasi (tidak dicantumkan dokumentasi
berupa gambar karena hilangnya data). Perubahan warna ini juga berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan metabolisme mikroalga. Setelah inkubasi selama 28 hari,
didapatkan data optical density pertumbuhan mikroalga (Tabel 3.2).
Tabel 3.2 Hasil pengamatan optical density (λ= 680 nm) lima kultur berbeda LBB007
tiap ±24 jam selama 28 hari
T Kultur I Kultur II Kultur III Kultur IV Kultur V Keterangan
0 0,104 0,102 0,104 0,101 0,104 pk. 14.30
1 tidak dilakukan pengukuran*
2 tidak dilakukan pengukuran*
3 0,422 0,272 0,226 0,218 0,236 pk. 14.00
4 0,598 0,335 0,308 0,267 0,262 pk. 13.45
5 0,715 0,458 0,368 0,304 0,295 pk. 13.40
6 0,739 0,527 0,43 0,311 0,301 pk. 13.30
7 0,777 0,604 0,521 0,303 0,305 pk. 13.40
8 tidak dilakukan pengukuran*
9 tidak dilakukan pengukuran*
10 0,755 0,687 0,702 0,198 0,319 pk. 13.40
11 0,75 0,686 0,765 0,232 0,318 pk. 13.45
12 0,721 0,659 0,801 0,236 0,309 pk. 14.34
13 0,695 0,49 0,82 0,23 0,29 pk. 13.49
14 0,696 0,349 0,839 0,22 0,283 pk. 13.38
15 tidak dilakukan pengukuran*
16 tidak dilakukan pengukuran*
17 0,528 0,263 0,778 0,246 0,233 pk. 14.01
18 0,312 0,274 0,667 0,253 0,204 pk. 13.23
19 tidak dilakukan pengukuran*
20
tidak
dilakukan
pengukuran* 0,283 0,542 0,185 0,14 pk. 13.48
21 0,27 0,279 0,525 0,182 0,121 pk. 13.43
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
20/25
13
22 tidak dilakukan pengukuran*
23 tidak dilakukan pengukuran*
24 0,246 0,332 0,423 0,16 0,092 pk. 13.44
25 0,207 0,347 0,428 0,158 0,087 pk. 13.41
26 0,239 0,35 0,39 0,142 0,074 pk. 13.44
27 0,25 0,351 0,391 0,163 0,088 pk. 13.43
28 0,26 0,326 0,395 0,148 0,088 pk. 13.45
*disebabkan masalah teknis
Setelah didapatkan data optical density, didapatkan grafik pertumbuhan mikroalga
seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Kurva pertumbuhan lima macam kultur berbeda LBB007
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
O p t i c a l D e n s i t y
Waktu (hari)
Media 1 Media 2 Media 3 Media 4 Media 5
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
21/25
14
Perbandingan pertumbuhan tiap media untuk menentukan pertumbuhan mirkoalga
yang optimal dari ke lima media hanya dapat dianalisis berdasarkan optical density-nya,
sedangkan penghitungan laju prtumbuhan tidak dapat dilakukan karena tidak dilakukannya
penghitungan sel. Berdasarkan data kurva pertumbuhan di atas, media yang menghasilkan
pertumbuhan mikroalga LBB007 yang paling optimal yaitu Media 3, diikuti dengan
pertumbuhan mikroalga oleh Media 1, pertumbuhan mikroalga oleh Media 2, dan dua
pertumbuhan terakhir yang kurang menghasilkan pertumbuhan yang optimal yaitu Media 4
dan Media 5. Konsentrasi media dari Media 1 hingga Media 5 memiliki gradien konsentrasi
yang semakin menurun pada tiap-tiap komponennya. Jika dihubungkan dengan
pertumbuhan mikroalga, gradien konsentrasi yang semakin tinggi belum tentu menghasilkan
pertumbuhan mikroalga yang semakin baik. Hal ini dapat disebabkan karena konsentrasi
nitrogen yang terlalu tinggi akan menimbulkan efek toksik terhadap pertumbuhan
mikroalga, sehingga sebaliknya akan menghambat pertumbuhan mikroalga. Mikroalga
menggunakan sumber nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), dan amonia
(NH4+). Namun, nitrogen dalam bentuk nitrat merupakan sumber nitrogen yang paling
utama digunakan oleh mikroalga karena sifat nitrat lebih stabil, dan dalam pemerolehan
nitrat hanya membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan pemerolehan
nitrogen dalam bentuk lain, sedangkan keberadaan ammonia yang berlebihan menyebabkan
efek toksik (Barsanti et al.,2006). Kemungkinan pertumbuhan mikroalga pada media
dengan konsentrasi ammonia yang tinggi seperti Media 5 dan Media 4 menimbulkan
terhambatnya pertumbuhan mikroalga oleh konsentrasi ammonia yang melebihi ambang
batas sehingga memiliki efek toksik.
Limitasi nitrogen secara langsung dapat mempengaruhi suplai asam amino, yang
selanjutnya membatasi translasi mRNA sehingga menurunkan laju sintesis protein. Di
bawah kondisi nirtrogen yang terbatas, efisiensi PSII, yang merupakan komponen penting
pada fotosintesis, juga akan menurun. (Barsanti et al.,2006)
Magnesium memiliki efek positif yang signifikan terhadap pertumbuhan mikroalga.
Hal ini karena magnesium merupakan komponen dari klorofil. Meskipun magnesium tidak
berpengaruh secara maksimum terhadap konsentrasi biomassa atau kandungan lipidnya,
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
22/25
15
namun magnesium memiliki efek peningkatan yang signifikan terhadap konsentrasi lipid.
(Schwenk, 2010).
Hasil pengamatan menunjukkan absorbansi berada pada kisaran 0,3-0,9, sedangkan
umumnya, pertumbuhan mikroalga pada umur 11-20 hari dapat mencapai absorbansi sekitar
1-3. Kemungkinan ini dapat terjadi karena efek toksisitas ammonia yang berlebih ataupun
komponen lain yang berefek keblikan terhadap pertumbuhan mikroalga karena
konsentrasinya yang cukup tinggi. Berikut adalah grafik absorbansi pertumbuhan kultur
mikroalga berdasarkan absorbansinya.
Gambar 3.3 Absorbansi maksimum ke lima macam kultur
Berdasarkan data yang dihasilkan dari penelitian ini, media yang optimum untuk
pertumbuhan mikroalga dengan masing-masing modifikasi empat komponen yang
signifikan, NaNO3, NH4 NO3, MgSO4.7H2O, dan EDTA, adalah Media 3. Hal ini dapat
disebabkan karena tingginya konsentrasi ammonia pada komponen medium sehingga
menimbulkan efek toksik yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga.
0.7150.687
0.839
0.311
0.319
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
A b s o r b a n s i
Kultur 1 Kultur 2 Kultur 3 Kultur 4 Kultur 5
Absorbansi Maksimum
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
23/25
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1.
Konsentrasi optimum pada modifikasi ke-empat komponen media AF6 yang signifikan
terhadap pertumbuhan biomassa mikroalga LBB007 yaitu media III dengan komposisi ke
empat komponen signifikan (dalam 500mL) sebagai berikut:
Tabel 4.1 Komposisi ke-empat komponen signifikan pada Media III
Komponen
Media III
NH4NO
3
8.14 M
MgSO4.7H
2O
3.01 M
KH2PO
4
2.04 M
EDTA
3.7
mL
4.2 Saran
Untuk memperoleh hasil percobaan dan analisis data yang lebih baik, maka penulisingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya dilakukan pengambilan data hasil pengamatan lain yang dapat menunjang
analisis, seperti pengukuran dry weight dan penghitungan sel sehingga dapat diketahui
laju pertumbuhan masing-masing kultur.
2. Sebaiknya dilakukan ulangan sebanyak lebih dari tiga kali agar galat dapat
diminimalisasi (pada penelitian ini tidak dilakukan pengulangan). Hal ini karena data
optical density yang diambil berbeda-beda tingkat homogenisasinya.
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
24/25
17
DAFTAR PUSTAKA
Andersen, Robert Arthur. 2005. Algal Culturing Techniques. London: Elsevier. Inc. p. 431
Barsanti, Laura dan Paolo Gualtieri. 2006. Algae: Anatomy, Biochemistry, and Biotechnology.
Florida: Taylor & Francis Group, LLC. p. 162
Casadevall, E, Dif D, Largeau C, Gudin D, Chaumont D, Desanti O. 1985. Studies on batch and
continuous cultures of Botryococcus braunii: Hydrocarbon production in relation to
physiological state, cell ultrastructure and phosphate nutrition. Biotechnol. Bioeng.
27:286 – 295
Christi, Y. 2007. Biodiesel from Microalgae. Biotechnology Advances, vol. 25, pp. 294-306
Hu, Q., Sommerfeld M., Jarvis E., Ghirardi M., Posewitz M., Seibert M., Darzins Al. 2008.
Microalgal triacylglycerols as feedstocks for biofuel production: perspective and
advances. The Plant Journal 54: 621-639
Li, Y., Horsman M., Wu N., Lan C. Q., Dubois-Calero N. 2008. Biofuels from microalgae.
Biotechnology Progress, vol. 24, pp. 815-820
Mata, T. M., Martins A. A., Caetano N. S. 2010. Microalgae for biodiesel production and other
applications: A review. Renewable and Sustainable Energy Review, vol. 14, pp. 217-232
Pokoo-Aikins, G., Nadium A., El-Hawagi M. M., Mahalec V. 2010. Design and analysis of
biodiesel production from algae grown through carbon sequestration. Clean Technologies
and Environmental Policy, vol. 12, pp. 239-254
Rodolfi, L., Zittelli G. C., Bassi N., Padovani G., Biondi N., Bonini G., Tredicil M. R. 2009.
Microalgae for oil: Strain selection, induction of lipid synthesisand outdoor mass
cultivation in a low-cost photobioreactor. Biotechnology and Bioengineering , vol. 102,
pp. 100-112
Schwenk, Jacob R. 2010. Effects of Magnesium Sulfate, Digestate, and Other Inorganic Nutrients
on the Phototrophic Growth of the Green Microalga Scenedesmus dimorphus. Cleveland:Cleveland State University.
Stanbury, Peter F., Alan Whitaker, dan Stephen J. Hall. 2003. Principles of Fermentation
Technology. London: Elsevier Science Ltd. p. 13
8/16/2019 10411008_Khatlya Rivana Putri_Laporan Final KP
25/25
18
Veldhuis, M. J. W., T. L. Cucci, dan M. E. Sieracki. 1997. Cellular DNA content of marine
phytoplankton using two new fluorochromes: Taxonomic and ecological implications. J.
Phycol. 33: 527 – 541,