10E01057.pdf

  • Upload
    ammuba

  • View
    258

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    1/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB

    SKRIPSI SARJANA

    D

    I

    S

    U

    S

    U

    N

    OLEH:

    NURHASANAH ARDIATI NST

    050704036

    UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

    FAKULTAS SASTRA

    PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

    MEDAN

    2009

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    2/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB

    SKRIPSI SARJANA

    DI

    S

    U

    S

    U

    N

    OLEH:

    NURHASANAH ARDIATI NST

    050704036

    UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

    FAKULTAS SASTRA

    PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

    MEDAN

    2009

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    3/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    KATA PENGANTAR

    Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

    Tuhan semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat beriring salam penulis haturkan kepada

    junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah

    menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam.

    Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

    Sarjana Sastra pada Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera

    Utara. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menyusun sebuah skripsi yang

    berjudul Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab.

    Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

    kekurangan, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta

    pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

    membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi

    ini bermanfaat bagi kita semua.Amin ya rabba al-alamin.

    Medan..,.2009

    Penulis

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    4/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Berkat ridha dan rahmat Allah SWT, penulis banyak mendapatkan bantuan

    dari berbagai pihak dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis

    ingin sekali mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta ayahnda Drs. Dalkotsyah Nasution

    dan Ibunda Nurdiatina Rambe yang begitu besar pengorbanannya dan

    menaburkan kasih sayang dan tak jemu-jemunya memberikan dukungan

    moril maupun materil. Berkat do`a keduanya penulis dapat menyelesaikan

    pendidikan di Perguruan Tinggi.Allhummagfirl wa liwlidayya wa-irham hum kam rabbayn sagran.

    2. Bapak Drs. Syafuddin, M.A. Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

    Sumatera Utara. Bapak Drs. Aminullah. M.A. Ph.D selaku Pembantu Dekan I.

    Bapak Drs. Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs.

    Parlaungan Ritonga. M,Hum. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Sastra

    Universitas Sumatera Utara.

    3. Ibu Dra. Khairawati, M.A, PhD selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa

    Arab dan Bapak Drs. Mahmud Khudri M.Hum selaku sekretaris Program

    Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

    4. Ibu Dra. Kacar Ginting, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ahmad

    Fauzan Mahfuz Lubis, Lc. Selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh

    perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan bagi

    penulis sehingga skripsi ini dapat penulis rampungkan.

    5. Kepada seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Arab pada khususnya

    dan staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada umumnya

    yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa

    perkuliahan.

    6. Buat bang Andika selaku Staf Administrasi Jurusan Bahasa Arab yang sudah

    membantu penulis dalam hal keadministrasian.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    5/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    7. Dan tak lupa buat abang penulis Hardiansyah Perdana Nst, SH dan adek-adek

    penulis aulia, arbiah dan angginta yang sangat memberikan semangat penulis

    selama dalam menjalankan skripsi.

    8. Buat teman-teman Stambuk 2005, Lira, Samsuria, fitri, Faisal, Ape, Yunita,

    Aqmalia, Zubeir, Mukhlis, Tini, Reje, Kiky, Surya, Lia M, Putri, Putra, Hafni,

    Fitra, Boim, Hafiz, penulis akan selalu ingat dengan perjuangan selama

    perkuliahan kita selama lebih kurang 4 tahun. Itu tak kan terlupakan.

    9. Seluruh Mahasiswa Jurusan Sastra Arab yang tergabung dalam Ikatan

    Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA)

    10.Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak terhingga

    kapada penulis dan penulis tidak dapat menyebutkan satu-persatu tapi yang

    pasti anda memberikan ruang memory tersendiri bagi penulis

    Penulis tidak dapat membalas jasa yang telah diberikan, hanya kepada Allah

    SWT penulis meminta semoga diberikan ganjaran dengan kebaikan yang berlipat ganda

    pula. Amin!!!!.

    Medan, 2009

    Nurhasanah Ardiati Nst

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    6/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................i

    UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv

    ABSTRAKSI ..........................................................................................................................v

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................................

    1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................

    1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ ..

    1.5 Metode Penelitian ................................................................................................. ..

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................

    BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab ...............................................

    3.2 Bentuk-bentuk Idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia .........

    BAB IV PENUTUP

    4.1 Kesimpulan ...........................................................................................................

    4.2 Saran .....................................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA

    .

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    7/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    ABSTRAKSI

    NURHASANAH ARDIATI NASUTION. 2009. Analisis Idiom dalam Bahasa Arab.

    : Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra USU Medan.

    Idiom adalah : pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yangumum dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secaralogis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yangmembentuknya.

    Penelitian ini mengkaji tentang unsur-unsur idiom dalam bahasa Arab dan klasifikasiidiom berdasarkan unsur pembentuknya.

    Penelitian ini menggunakan teori KerafPenelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakanmetode analisis deskriptif.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur pembentuk idiom ada 3 yaitu: isim, fiil, danharf. Adapun klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentuknya yang terdapat dalamKamus Idiom Arab-Indonesia karangan Imamuddin ditemukan sebanyak 9 bentuk yaitu:isim dan isim, fiil dan isim, fiil dan harf, harf dan isim, fiil isim dan harf, fiil harf danisim, fiil fiil dan isim, fiil isim dan isim, harf isim dan isim.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    8/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    (library research)

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    9/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

    Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab - Latin

    Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.

    158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

    I. Konsonan Tunggal

    Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

    Alif -Tidak dilambangkan

    b` b-

    t` t

    -

    ` S dengan titik di atasnya

    Jm j -

    h` h h dengan titik di bawahnya

    kh` kh -

    Dl d -

    l z z dengan titik di atasnya

    r` r -

    Zai z -

    sn s -

    syn sy -

    d S dengan titik di bawahnya

    ad d dengan titik di bawahnya

    ` t dengan titik di bawahnya

    z` z z dengan titik di bawahnya

    `ain Koma terbalik

    gain g -

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    10/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    f` f -

    qf q -

    kf k -

    lm l -

    mm m -

    nn n -

    wwu w -

    h` h -

    hamzah ` Apostrop, tetapi lambang ini

    tidak di pergunakan untuk

    hamzah di awal kata

    y` y -

    II. Konsonan Rangkap

    Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.

    ditulisAhmadiyyah

    III. T`marbutah di akhir kata

    1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap

    menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

    ditulisjamah

    2. Bila dihidupkan ditulis t

    ditulis karmatul-aliy`

    IV. Vokal Pendek

    Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    11/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    V. Vokal Panjang

    A panjang ditulis , i pajang ditulis , dan u panjang ditulis , masing-masing

    dengan tanda hubung (-) di atasnya.

    VI. Vokal Rangkap

    Fathah + y` tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah + wwu mati

    ditulis au.

    VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

    Dipisah dengan apostrof (`)

    ditulis a`antum

    ditulis mu`annas

    VIII. Kata Sandang Alif + Lm

    1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulisal-

    ditulisAl-Qur`an

    2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf l diganti dengan huruf syamsiah yang

    mengikutinya.

    ditulis as-syah

    IX. Huruf Besar

    Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

    X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat

    1. Ditulis kata per kata, atau

    2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.

    ditulis Syaikh al-Islamatau Syaikhul-Islam

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    12/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANGBahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam berkomunikasi khususnya

    bagi manusia, sebab bahasa merupakan simbol yang mencerminkan jiwa dan keberadaan

    manusia dalam masyarakat.

    Bahasa dalam masyarakat sering digunakan dalam berbagai konteks dengan

    berbagai macam makna. Dalam kalangan terbatas bahasa terbagi dalam bentuk tulisan,

    bahasa lisan, bahasa tutur dan lain-lain.

    Menurut Al-Ghulayaini (2007:7) mengemukakan bahwa bahasa adalah:

    /Al-lugatu alfzun yuabbiru bih kullu qaumin an mqasidihim/.

    Bahasa adalah lafaz yang digunakan oleh setiap kelompok (kaum) untuk

    menyampaikan maksud mereka.

    Fungsi bahasa merupakan suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan

    bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan. Oleh karena itu, bahasa mempunyai

    peranan yang sangat penting. Bahsa mempunyai pengaruh yang luar biasa, karena

    sebagai salah satu cirri pembeda utama umat manusia dengan makhluk lainnya yang ada

    di dunia ini (Tarigan, 1987:4-5).

    Mempelajari bahasa merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan

    dengan mempelajari berbagai ilmu lainnya, baik berupa ilmu eksakta, ilmu sosial, dan

    berbagai macam ilmu lainnya. Selain itu bahasa mengandung peranan penting dalam

    segala bidang, karena dengan bahasalah kita dapat mengungkapkan atau menyampaikan

    apa yang kita maksudkan.

    Jumlah bahasa di bumi Allah ini cukup banyak. Hal ini ditandai dengan adanya

    idiolek, dialek, kelompok bahasa, dan rumpun bahasa. Sehingga untuk menyampaikan

    maksud atau buah pikiran tertentu bermacam lafaz digunakan. Jadi untuk menyampaikan

    makna atau buah pikiran yang sama lafaznya berbeda-beda.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    13/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Kesemua bahasa tersebut ada yang berkembang seperti bahasa Indonesia, bahasa

    Arab, ada pula yang mengalami kepunahan seperti bahasa Mesir kuno dan bahasa Indian

    kuno.

    Bahasa Arab merupakan bahasa wahyu dan mendapat kemuliaan karena wahyu

    allah yang ada di dalam kitab suci Al-Quran diterima manusia dengan menggunakan

    bahasa Arab, sebagai yang tertera dalam firman Allah swt (al-quran 12:2) sebagai

    berikut:

    /inn anzalnhu qurnan Arabiyyan la`allakum taqilna/.

    Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab,

    agar kamu memahaminya.

    Menurut Asy-syekh Mustafa Al-Ghulayaini (2007-7) batasan bahasa Arab adalah:

    /al-lugatu al-Arabiyyatu hiya al-kalimtu al-lat yu`abbiru bih al`Arabu`an

    agrdihim/

    bahasa Arab ialah kalimat yang diungkapkan oleh bangsa Arab untuk

    menyatakan maksud tertentu.

    Jadi, bahasa Arab itu adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT dari rumpun

    semit untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya melalui Al-Quran dan memiliki nilai

    spiritual bersifat simbolik dan universal yang terdapat di Jazirah Ujung Asia Barat.

    Gramatika bahasa Arab memiliki cabang-cabang, misalnya: bahasa Arab ada

    /ilmu al-awat/ ilmu bunyi, /ilmu al-arfi/ ilmu perubahan

    bentuk kata, /ilmu al-nahwi/ ilmu kalimat, dan / ilmu al-man/

    ilmu tentang makna kata.

    Idiom dalam bahasa Arab dikenal dengan /al-tabrtu al-

    isilhiyyatu/, yang merupakan gabungan dari kata /al-tabrtu

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    14/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    al-isilhiyyatu/. Kata /al-tabiratu/ merupakanbentukjamak dari kata

    /tabiru/ yaitu masdar dari kata /abbara - yuabbiru - tabiran/ yang

    berarti ungkapkan. Adapun /al-isilhiyyatu/ merupakan bentuk masdar

    dari kata /istalaha/ yang mendapatkan tambahan /ya/ nisbah yang menjadikan

    sifat bagi kata /tabiru/sedangkan arti dari kata /istalaha/ itu sendiri adalah

    kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom. (kamus alasri 1998)

    Menurut Al-Khuli (1982: 125), idiom dalam bahasa Arab adalah :

    --

    /tabru yukhtalifu manhu an al-mana al-kull liajzihi/

    konstruksi kata yang maknanya secara keseluruhan berbeda dengan maknamasing-masing unsurnya.

    Menurut keraf (2002 : 109) Biasanya idiom disejajarkan dengan pengertian

    pribahasa dalam bahasa Indonesia. Sebenarnya pengertian idiom itu jauh lebih luas dari

    pribahasa. Yang disebut idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-

    kaidah bahasa yang umum, dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa

    diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata

    yang membentuknya. Untuk mengetahui makna sebuah idiom, setiap orang harus

    mempelajarinya sebagai seorang penutur asli, tidak mungkin hanya melalui makna dari

    kata-kata yang membentuknya. Misalnya seorang asing yang sudah mengetahui makna

    kata makandan tangan, tidak akan memahami makna frasa makan tangan. Siapa yang

    berpikir bahwa makan tangansama artinya dengan kena tinju.

    Teori Keraf inilah peneliti jadikan dasar dalam menganalisis idiom dalam bahasa

    Arab.

    Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang t idak melebihi batas fungsi. Frase

    terbagi menjadi dua bagian yaitu :

    1. Frase idiomatik : kelompok kata yang maknanya merupakan idiom atau ungkapan

    yang memiliki arti konotatif.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    15/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    misalnya : bermental baja, membanting tulang.

    2. Frase biasa : frase yang memiliki arti sebenarnya.

    Misal : rumah Andi, sedang pergi.

    (http://free.vlsm.org)

    Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (tt : 403) peribahasa adalah kalimat

    dalam kelompok kata yang tetap susunannya. Contohnya,seperti anjing dan kucingyang

    bermakna dikatakan ihwal dua orang yang tidak pernah akur. Makna ini memiliki

    asosiasi, bahwa binatang yang namanya anjing dan kucing jika bersua memang selalu

    berkelahi, tidak pernah damai.

    Alasan peneliti memilih judul Analisis idiom dalam bahasa Arab adalah karena

    peneliti memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap seluk beluk bahasa Arab, terutama

    mengenai idiom dalam bahasa Arab yang menjadi objek penelitian. Disamping itu,

    menurut pengamatan peneliti kajian tentang idiom dlm bhs arab tidak belum ada yang

    membahas dalam Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera

    Utara.

    1.2

    PERUMUSAN MASALAH

    Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

    1. Apa saja unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab?

    2. Bagaimana bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-

    Indonesia.

    1.3TUJUAN PENELITIAN

    Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pembentuk idiomdalam bahasa Arab.

    2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom

    Arab-Indonesia.

    http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/
  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    16/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    1.4 MANFAAT PENELITIAN

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

    1. Untuk menambah wawasan peneliti dan pembaca mengenai idiom dalam bahasa

    Arab.

    2. Untuk menambah referensi bagi jurusan bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas

    Sumatera Utara tentang idiomdalam bahasa Arab.

    1.5 METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis,

    yaitu menjelaskan dan memaparkan tentang hal yang diteliti. Penelitian ini merupakan

    penelitian kepustakaan (library research)yang data penelitiannya diperoleh dari Kamus

    Idiom Arab-Indonesia.

    Adapun tahap-tahap yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

    1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan idiom.

    2. Membaca kamus idiom berulang-ulang untuk menemukan data.

    3. Data yang telah diperoleh diklasifikasi sesuai dengan bentuknya.

    4. Data yang telah diklasifikasi disajikan dalam bentuk kalimat dan dianalisis.

    5. Untuk tahap akhir data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk laporan.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    17/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Penelitian tentang idiom sebelumnya belum pernah dibahas di Program Studi BahasaArab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti

    membahas idiom dengan memakai objek Kamus Idiom ArabIndonesia karangan

    Imamuddin, dalam kamus ini hanya membahas tentang contoh-contoh idiomnya saja,

    sedangkan dalam penelitian ini peneliti membahas tentang unsur-unsur pembentuk idiom

    dalam bahasa Arab dan klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentukannya.

    Menurut Kridalaksana (1983 : 62) dalam Imamuddin (2005 : xiii) mendefinisikan

    bahwa idiom adalah :

    a. Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota

    mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini

    mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti /yaqmu/ yang

    bermakna berdiri. Ketika kata ini bergabung dengan preposisi /bi/ yang

    bermakna dengandan menjadi /yaqmu bi/ bukan lantas bermakna berdiri

    dengan, tetapi bermakna melakukan atau melaksanakan. Ketika /yaqmu/

    bergabung dengan preposisi /al / yang bermakna di atas dan setelah

    menjadi /yaqmual / bukan berarti bermakna berdiri di atas, tetapi

    bermakna berdasakan.

    b. Konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-

    anggotanya. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti

    kata / qma/ yang bermakna berdiri, ketika bergabung dengan kata

    /qaada/ yang bermakna duduk lalu menjadi / qma wa qaada/ bukan

    berarti bermakna berdiri dan duduk tetapi bermakna bingung, resah, gundah

    gulana. Begitu pula kata /asla/ yang bermakna mengalirkan, ketika

    bergabung dengan kata /lubuhu/ yang bermakna air liurnya, kemudian

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    18/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    menjadi / asla lubuhu/ bukan berarti mengalirkan air liurnya,

    tetapi menggiurkan.

    Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara

    tetap(baku) dan saling kebergantungan ; atau gabungan kata yang

    maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.

    (www.wikipedia.com).

    Menurut Alwasilah (1993 : 165) idiom adalah grup kata-kata yang mempunyai

    makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu. Contohnyapanjang

    tangan yang bermakna pencuri, jantung hati bermakna kekasih atau orang yang

    disayang.

    Seidl (1978: 4) mengatakan bahwa idiom itu adalah a number of words which, taken

    together, mean something different from the individual words of the idiom when

    they stand alone. The way in which the words are put together is often odd,

    illogical or even grammatically incorrect. Pernyataan ini berarti bahwa idiom

    adalah kumpulan kata-kata yang ditempatkan bersama, yang mempunyai arti

    berbeda dari makna kata idiom secara individual ketika kata itu berdiri sendiri.

    Cara penempatan kata itu sering ganjil, tidak masuk akal, dan bahkan secara

    gramatikal/tata bahasa tidak benar. (Uhttp://free.vlsm.orgU)

    Menurut pendapat Chaer (2002 : 74-75) idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa

    berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna

    leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Umpanya,

    menurut kaidah gramatikal kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan

    memiliki makna hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki

    makna gramatikal, melainkan hanya memiliki makna idiomatikal.

    Idiom dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari unsur-unsur /al-ismu / kata

    benda, / al-filu / kata kerja, / wa al-harfu / huruf. Unsur-unsur inilah

    yang membentuk idiom dalam bahasa Arab. Berdasarkan unsur-unsur inilah maka akan

    http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/
  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    19/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata

    dan ada yang terbentuk dari tiga kata.

    Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan

    tiga kata adalah :

    /al-ismu wa al-ismu/ misalnya : / am al-qalbi/

    buta hati. Yang terdiri dari / am/ buta, /al-qalbi/ hati.

    Maknanya bukan berarti buta hati, tetapi makna idiomnya adalah tidak mau

    menerima kebenaran.

    Contoh :

    /yazallu al-kfiru am alqalbi illa iz hadhu Allahu/

    orang kafir tetap Ubuta hatUi kecuali yang mendapat hidayah dari Allah.

    /al-filu wa al-harfu/ misalnya : /Itad ala/

    melanggar atas. Yang terdiri dari kata /itad ala/ melanggar,

    /ala/ atas. Maknanya bukan berarti melanggar atas, tetapi makna idiomnya

    adalah merampas.

    Contoh :

    U /itad al-zalimu ala huqqihim/

    orang zalim itu UmerampasUhak-hak mereka

    /al-filu wa al-ismu/misalnya :

    /afala najmu/ bintang terbenam. Yang terdiri dari kata /afala/

    terbenam, /najmu/ bintang. Maknanya bukan berarti bintang terbenam,

    tetapi makna idiomnya adalah tak terkenal lagi.

    Contoh :

    U

    /afala najmu al-libi bada fasyalihi f tilka al-mubrti/

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    20/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    pemain itu tak terkenal lagi

    /al-filu wa al-ismu wa al-harfu /misalnya :

    /agmada ainaihi an/ memjamkan kedua matanya dari,

    yang terdiri dari kata /agmada/ memejamkan, jika digabung dengan

    /ainaihi/ kedua matanya dan /an/ dari. Maknanya bukan berarti

    memejamkan kedua matanya dari, tetapi makna idiomnya adalah melupakan.

    contoh :

    /iz lam tugmid ainaika an hafawti asdiqika khasiritahum/

    Jika kamu tak UmelupakanU kesalahan-kesalahan kawan-kawanmu, kamu akan

    kehilangan mereka.

    /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/misalnya :

    /taana fi syarafihi/ mencemarkan dalam harga dirinya, yang

    terdiri dari kata /taana/ mencemarkan, jika digabung dengan /fi/

    dalam, dan /syarafihi/ harga dirinya. Maknanya bukan berarti

    mencemarkan dalam harga dirinya, tetapi makna idiomnya adalah

    mencemarkan citra

    contoh :

    U

    /taana fulanun fi syarfi zalika al-syahsi/

    si fulanU

    mencemarkan citraU

    orang itu

    /al-filu wa al-filu wa al-ismu/misalnya :

    /wadihun wuduha al-syamsi/ jelas seperti matahari,

    yang terdiri dari kata /wadihun/ jelas, jika digabung dengan

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    21/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /wuduha/ seperti, dan /al-syamsi/ matahari. Maknanya bukan berarti

    jelas seperti matahari, tetapi makna idiomnya adalah jelas sekali.

    Contoh :

    /wa Allahi haza al-amru wadihun wuduha al-syamsa/

    sungguh, masalah ini Ujelas sekali

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    22/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab

    Di dalam Kamus Idiom Arab-Indonesia karangan Imamuddin dijelaskan bahwa

    unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab terdiri dari /al-ismu/ kata

    benda, /al-filu/ kata kerja, /wa al-harfu/ huruf.

    1. /al-ismu/ kata benda

    Menurut Ghulayaini /al-ismu/ kata benda yaitu :

    /al-ismu : ma dalla ala mana fi nafsihi gaira muqtarinin bizamanin/

    isim adalah sesuatu yang menunjukkan arti pada dirinya, tanpa disertai oleh

    waktu.

    /Ismun/ adalah kata yang menunjukkan atas nama diri seperti nama-nama

    manusia, hewan, nama-nama negeri, gunung, sungai, pantai, serta benda-benda lain yang

    ada di alam ini.

    Nimah (tanpa tahun: 17) mengemukakan :

    /Al-ismu huwa kalimatun tadullu ala insnin aw hayawnin aw nabtin aw jamdin, awsifatin aw mana mujarradin min al-zamani/

    Ismadalah kata-kata yang menunjukkan atas nama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

    benda mati, sifat atau arti yang kosong dari waktu.Contoh:

    /Muhammadun/ si muhammad

    /Jamalun/ unta

    /jazarun/ wortel

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    23/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /kursiyyun/ sebuah kursi

    /hasanun/ bagus

    /Ismun/ menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua antara lain:

    a. /al-ismu al-muakkaru/ ialah kata yang menunjukkan jenis laki-laki

    Contoh:

    /jamalun/ unta

    /rajulun/ laki-laki

    /badrun/ bulan purnama

    /lailun/ malam

    b. ./al-ismu al-mu`annasi/ialah kata yang menunjukkan jenis perempuan Contoh:

    /mar`atun/ anak perempuan

    /syamsun/ matahari

    /ftimatu/ si fatimah

    /ummun/ ibu

    /talhatu/ si tolha

    /lail/ si laila

    Menurut Senali tanda-tanda isim dapat diketahui melalui huruf yang akhirnya di

    jarkan, tanwin, adanya alif-lam dan huruf jar.

    Menurut Senali bentuk-bentuk isim terbagi dua, yaitu :

    1. /ismun al-marifati/

    /ismu al-marifati hia madalla ala muayyanin/

    isim marifah adalah lafazh yang menunjukkan benda tertentu

    /haza al-kitabu/menunjukkan kitab yang ditentukan oleh mutakallim

    (pembicara)

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    24/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /haza al-masjidu/ menunjukkan masjid yang ditentukan oleh

    mutakallim (pembicara)

    2. /ismun al-nakirati/

    /ismu al-nakirati hia kullu ismin sya`iin fi jinsihi la yakhtassu bihi wahidun duna

    akhara wataqribuhu kullu ma salaha dukhulu al-alifi wa al-lami alaihi/

    isim nakirah ialah setiap isim yang jenisnya bersifat umum yang tidakmenentukan sesuatu perkara dan lainnya, singkatnya ialah setiap isim yang layakdimasuki alif dan lam.

    Contoh :

    asalnya /galamun/ menjadi /al-gulamu/

    asalnya /rajulun/ menjadi /al-rajulu/

    2. /al-filu/ kata kerja

    Menurut Ghulayaini /al-filu/ kata kerja yaitu :

    /al-filu :ma dalla ala mana fi nafsihi muqtarinin bizamanin/

    fiil adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya yang bersamaan dengan

    waktu.

    Menurut Ghulayaini /al-filu/ terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

    / filu al-madi/, /filu al-mudariu/, /filu al-amri/.

    Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) / filu al-madi/ adalah :

    /al-madiyu : ma dalla ala manan fi nafsihi muqtarinin bi al-zamani al-madiyyi/

    fiil madi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dikaitkan

    dengan masa yang telah lampau (Ghulayaini,1991:63)

    Contoh :

    /daraba/ sudah memukul

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    25/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /jalasa/ sudah duduk

    Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) /filu al-mudariu/ adalah :

    /al-mudariu : ma dalla ala manan fi nafsihi muqtarinin bizamanin yahtamilu

    al-hala wa al-istiqbala/

    fiil mudari adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya, yang dikaitkandengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang (Al-Ghulayaini, 1991:64)Contoh :

    /yadribu/ sedang atau akan memukul/yajlisu/ sedang atau akan duduk

    Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) /filu al-amri/ adalah :

    /al-`amru : ma dalla ala talabi wukui al-fili min al-faili ila al-mukhatabi

    bikhairi lami al-amri/

    fiil amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya perbuatan dari failke mukhatab tanpa memakai lam amar (Al-Ghulayaini, 1991:64)Contoh :

    /idrib/ pukullah

    /ijlis/ duduklah

    Adapun fiil yang banyak digunakan dalam idiom adalah fiil madi dan fiil

    mudari.

    3. /al-harfu/ huruf.

    Menurut Ghulayaini / al-harfu/ huruf yaitu :

    /al-harfu : ma dalla ala mana fi gairihi/

    huruf adalah sesuatu yang menunjukkan arti di luar huruf itu.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    26/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Ditinjau dari segi amilnya dalam kalimat huruf dapat dibedakan menjadi huruf

    amilk dan ghairu amil. Huruf amil adalah huruf yang dapat mempengaruhi isim

    sesudahnya. Di antara huruf amil adalah : huruf jar, huruf nasab dan huruf jazam.

    Adapun huruf yang dapat membentuk idiom bahasa Arab adalah huruf jar.

    Menurut Al-Ghulayaini (2007:463) huruf jar ada dua puluh :

    (/hurufu al-jarri isyruna harfan : wahia (al-ba`u, wa min, wa `ila, wa an, wa ala, wa fi,

    wa al-kafu, wa al-lamu, wa wawu al-qasima, wa ta`uhu, wa muz, wa munzu, wa rubba,

    wa hatta, wa khala, wa ada, wa hasya, wa kay, wa mata fi lugati huzailin, wa laalla filugati uqailin)/

    huruf jar ada dua puluh yaitu :

    1. /al-ba`u/ artinya dengan

    2. /min/ artinya dari

    3. /ila/ artinya ke

    4. /an/ artinya dari

    5. /ala/artinya atas

    6. /fi/ artinya di

    7. /al-kafu/ artinya seperti

    8. /al-lamu/ artinya bagi

    9. /wawu al-qasamu/ artinya waw sumpah

    10. /tau al-qasamu/ artinya ta sumpah

    11. /muz/ artinya sejak

    12. /munzu/ artinya sejak

    13. /rubba/ artinya banyak kali

    14. /hatta/ artinya sehingga

    15. /khala/ artinya selain

    16. /ada/ artinya selain

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    27/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    17. /hasya/ artinya selain

    18. /kay/ artinya supaya

    19. /mata/ menurut bahasa Huzail

    20. /laalla/ menurut bahasa Uqail (Al-Ghulayaini 1991:240)

    Tidak setiap huruf jar dapat menjadi unsur pembentuk idiom yakni huruf :

    /fi, ala, ila, min, an, bi/di, atas, ke, dari, dari, dengan

    3.2Bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia

    Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia

    berjumlah sembilan bentuk, pengklasifikasian ini pada kata pembentuk idiom tersebut,bentuk-bentuk tersebut adalah :

    3.2.1. /al-ismu wa al-ismu/

    Contoh :

    1.

    /yahrisu kullu syabbin ala an yakuna ibnu al-yaumi hatta la yattahimahu

    al-annasu bi al-takhallufi/

    setiap pemuda sangat ingin menjadi Uorang modernU agar orang takmenuduhnya terbelakang.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ibnu al-yaumi/ merupakan tarkib idhofi atau

    /mudafun wa mudafun ilaihi/, secara harfiah kata /ibnu/

    berarti anak adalah /mudafun/dan kata /al-yauimi/ berarti

    hari adalah /mudafun ilaihi/. Adapun kedua kata tersebut

    jika diterjemahkan secara harfiah berarti anak hari, tetapi ketika kedua

    kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu orang

    modern.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    28/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    2.

    /zara al-hujaju ummu al-qura liadai al-hajji/

    jemaah haji itu mengunjungi UmekahUuntuk melaksanakan ibadah haji

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ummu al-qura/ merupakan tarkib idhofi atau

    /mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata /ummu/

    berarti ibu adalah /mudafun/ dan kata /al-qura/ berarti

    kampung adalah /mudafun ilaihi/, adapun kedua kata

    tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ibu kampung, tetapi

    ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom

    yaitu mekah.

    3.

    /sata ala al-mali ibnu al-laili fi al-barihati/

    harta itu dicuri UmalingUtadi malam

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ibnu al-laili/ merupakan tarkib idhofi atau/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata /ibnu/

    berarti anak adalah /mudafun/ dan kata /al-laili/ berarti

    malam adalah /mudafun ilaihi/, adapun kedua kata tersebut

    jika diterjemahkan secara harfiah berarti anak malam, tetapi ketika kedua

    kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu maling.

    4.

    /yajmau Allahu al-nasa liyaumi al-hisabi/

    Allah mengumpulkan manusia pada Uhari kiamatU

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    29/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Kata /yaumu al-hisabi/ merupakan tarkib idhofi atau

    /mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata

    /yaumu/ berarti hari adalah /mudafun/ dan kata /al-

    hisabi/ berarti perhitungan. Adapun kedua kata tersebut jika

    diterjemahkan secara harfiah berarti hari perhitungan, tetapi ketika

    kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu hari

    kiamat.

    3.2.2. /al-filu wa al-ismu/

    Contoh :

    1.

    /indama daqat bihi al-hayatu fi wa tanihi rafaa asahu, wastaqarra fi

    biladin wajada fiha kulla ma arada/

    ketika kehidupan di negerinya sulit, ia Umengembara Udan menetap di suatunegeri yang di situ terdapat semua yang dia inginkan.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /rafaa asahu/ merupakan /al-filu wa al-

    ismu/. Secara harfiah adapun kata /rafaa/ mengangkat adalah

    /filun/ sedangkan kata /asahu/ tongkatnya adalah /ismun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    mengangkat tongkatnya, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung

    maka mengandung makna idiom yaitu mengembara.

    2.

    /kana yara al-najma bisabi ma alamma bihi min humumin/

    Ia Utak bisa tidurUkarena kegundahan yang dialami.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    30/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Kata /raa al-najmu/ merupakan /al-filu wa

    al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /raa/memperhatikan adalah

    /filun/, sedangkan kata /al-najmu/ bintang adalah /ismun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    memperhatikan bintang, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung

    maka mengandung makna idiom yaitu tak bisa tidur.

    3.

    /mata al-adibu, walam yara al-nura kasirun min amalihi/

    sastrawan itu meninggal dan banyak karyanya yang belum Uterbit U.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ra`a al-nura/, merupakan /al-filu wa al-

    ismu/. Secara harfiah adapun kata /ra`a/ melihat adalah

    /filun/, sedangkan kata /al-nura/ cahaya adalah /ismun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    melihat cahaya, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu terbit.

    4. U

    /balaa al-muazzifu al-murtasyiu al-tuma hina akhaza al- risywata allati

    aradaha alaihi rajulu al-mabahitsi/

    pegawai yang menerima suap itu Utertipu Uketika menerima suap yangditawarkan petugas reserse.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /balaa al-tuma/merupakan /al-filu wa al-

    ismu/. Secara harfiah adapun kata /balaa/ menelan adalah

    /filun/, sedangkan kata /al-tuma/ rasa adalah /ismun/.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    31/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    menelan rasa, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu tertipu.

    3.2.3. /al-filu wa harfu al-jarri/

    Unsur idiom /al-filu wa harfu al-jarri/ tidak hanya pada harf

    saja, tetapi terdapat juga pada harf jar yang lainnya, yaitu :

    /ala, ila, min, an, bi/atas, ke, dari, dari, dengan.

    Contohnya :

    1.

    /wala yasytagilu binaharin bigairi al-ilmi hatta yakhruja fi al-tabiati wa

    al-riyadiyyati/

    karena sepanjang hari disibukkan oleh ilmu, ibnu sina akhirnyaU

    ungguU

    ldalam ilmu kedokteran dan matematika.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /kharaja fi/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /kaharaja/ keluar adalah

    /filun/, sedangkan kata /fi/ di adalah /harfun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti keluar di,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makan

    idiom yaitu unggul.

    2.

    /yaayyuha al-lazina amanu la takunu ka al-lazina kafaru wa qalu

    liikhwanihim iza darabu fi al-ardi/

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    32/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    hai orang-orang yang beriman janganlah kamu seperti orang-orang kafiryang mengatakan kepada saudara-saudara mereka mengadakan perjalanandi bumi

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /daraba fi/merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /daraba/adalah

    /filun/, sedangkan kata /fi/ di adalah /harfun/. Adapun kedua

    kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti memukul di, tetapi

    ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom

    yaitu berjalan.

    Contoh harf /ala/adalah :

    1. U

    /ajmaa al-qaumu ala darurati al-musyawarati bainahum/

    warga Usepakat Umengenai keutamaan bermusyawarah di antara mereka.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ajmaa ala/ merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /ajmaa/ adalah/filun/, sedangkan kata /ala/ atas adalah /harfun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    mengumpulkan atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu bersepakat.

    2. U

    /zahaba alayya mauiduka/

    aku Ulupa sama sekali Uakan janjimu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /zahabaala/ pergi atasmerupakan /

    al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /zahaba/

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    33/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    pergi adalah /filun/, sedangkan kata /ala/atas adalah

    /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti pergi atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu lupa sama sekali.

    3. U

    /hamala al-jaisyu ala al-mutamarridina hamlatan farraqat jumuahum/

    pasukan itu UmenyerangU para pemberontak yang dapat menghancurkan

    persatuan mereka.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /hamala ala/merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /hamala/ membawa

    adalah /filun/, sedangkan kata /ala/ atas adalah

    /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti membawa atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu menyerang.

    4.U

    /mada al-syakhsu ala ra`yihi/

    orang ituU

    melaksanakanU

    pendapatnya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /mada ala/ merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /mada/ berlalu adalah

    /filun/, sedangkan kata /ala/ atas adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    berlalu atas, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu melaksanakan.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    34/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Contoh harf /ila/ adalah:

    1.

    /kana launuhu yadribu ila al-sufrati min asari al-maradi/

    warna kulitnya Uhampir Ukuning akibat sakit.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /daraba ila/ memukul ke merupakan

    / al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata

    /daraba/ memukul adalah /filun/, sedangkan kata /ila/ ke

    adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan

    secara harfiah berarti memukul ke, tetapi ketika kedua kata tersebut

    bergabung maka mengandung makna idiom yaitu hampir.

    2. U /zahaba al-maridu ila rabbihi/

    orang sakit itu Umeninggal.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /zahaba ila/ merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /zahaba/ pergi adalah

    /filun/, sedangkan kata /ila/ ke adalah /harfun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti pergi ke,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu meninggal.

    Kata /zahaba ila/ pergi ke dapat berubah artinya menjadi

    meninggal apabila ada kata /rabbun/ sesudahnya. Hal tersebut terjadi

    karena tidak mungkinnya seseorang menjumpai Tuhannya (datang

    keTuhan) kecuali jika orang tersebut sudah meninggal. Jadi kata

    /zahaba ila/ menjadi berarti meninggal tergantung pada konteks kalimat.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    35/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    3. U /nazartu ila al-tilifiziyuni/

    Aku Umenonton Utelevisi.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /nazara ila/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /nazara/melihat adalah

    /filun/, sedangkan kata /ila/ ke adalah /harfun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti melihat ke,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu menonton.

    4.

    /yarjiu bina`u haza al-masjidi ila al-qarni al-sani/

    pembangunan mesjid ini UbermulaUpada abad kedua

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah idiom.

    Kata /rajaa ila/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /rajaa/ kembali adalah

    /filun/, sedangkan kata /ila/ ke adalah /harfun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti kembali ke,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu bermula.

    Contoh harf /min/adalah:

    1./wa `an yabra`a min haqqi sahibiha/

    di antara syarat taubat dari perbuatan dosa sesama manusia adalah

    UmengembalikanUhak pemiliknya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    36/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    Kata /bara`a min/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /bara`a/ menjadikan

    adalah /filun/, sedangkan kata /min/dari adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    menjadikan dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu mengembalikan.

    2. U

    /jarradahu min kulli al-qabihi/

    dia UmencopotUsemua gelarnya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /jarrada min/ merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /jarrada/ mengupas

    adalah /filun/, sedangkan kata /min/dari adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    mengupas dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu mencopot.

    3.U

    /hama al-syakhsu ibnahu min al-safari/

    orang itu UmelarangUanaknya bepergian.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /hama min/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /hama/ melindungi

    adalah /filun/, sedangkan kata /min/dari adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    melindungi dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu melarang.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    37/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    4.

    /hata tadumma adadan mina al-maktabati al-kabirati/

    hingga UmencakupUsejumlah perpustakaan megah.Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /damma min/merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /damma/ mengumpulkan

    adalah /filun/, sedangkan kata /min/dari adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    mengumpulkan dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu mencakup.

    Contoh harf /an/ adalah:

    1.

    /iblisa yaqtau al-zahaba ani al-nasiki/

    iblis UmenghentikanU(pemberian) emas untuk Nasik.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /qataa an/ memotong dari merupakan

    /al-filu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /qataa/

    memotong adalah /filun/, sedangkan kata /an/ dari adalah

    /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara

    harfiah berarti memotong dari, tetapi ketika kedua kata tersebut

    bergabung maka mengandung makna idiom yaitu menghentikan.

    2. U

    /bahasa al-qadi ani al-jarimati/

    hakim itu UmenyidikUkejahatan itu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    38/53

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    39/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    diam dari, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu mereda.

    Contoh harf /bi/ adalah :

    1. U

    /kharaja al-rai biganamihi/

    penggembala itu Umembawa pergiUkambingnya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /kharaja bi/ merupakan /al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /kharaja/ keluar

    adalah /filun/, sedangkan kata /bi/ dengan adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    keluar dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu membawa pergi.

    2. U

    /zahaba fulanun bi al-syai`i/si fulan UmenghilangkanUbenda itu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /zahaba bi/ merupakan / al-filu wa

    harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /zahaba/ pergi adalah

    /filun/, sedangkan kata /bi/ dengan adalah /harfun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti

    pergi dengan, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu menghilangkan.

    3.U

    /qama zaidu bnusabitin biamalin azimati/

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    40/53

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    41/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    sedangkan kata /raqabatihi/ lehernya adalah /ismun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti di lehernya,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu punya hutang.

    2.

    /khuz ma turiduhu min bidaatin ala al-husabi/

    ambillah barang yang kamu sukai Udengan cara berhutangU.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ala al-hisabi/ merupakan /al-jarru

    wa al-majruru/. Secara harfiah adapun kata /ala/atas adalah

    /harfun/. sedangkan kata /al-hisabi/ perhitungan adalah

    /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti atas perhitungan, tetapi ketika kedua kata tersebut betgabung

    maka mengandung makna idiom yaitu dengan cara berhutang.

    3.

    /arada an yaksaba magnaman min wara`i zalika al-amali/

    dia ingin mendapat keuntungan sebagai UhasilUdari pekerjaan itu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /min wara`i/ merupakan /al-jarru wa al-

    majruru/. Secara harfiah adapun kata /min/ dari adalah

    /harfun/ sedangkan kata /wara`i/ belakang adalah /ismun/.

    Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti dari

    belakang, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung

    makna idiom yaitu hasil.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    42/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    4.

    /hatta yutu al-jizyata an yadin wahum sagiruna/

    sampai mereka membayar jizyah dengan UpatuhU dan mereka tunduk (at-

    Taubah : 29)Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /an yadin/ merupakan /al-jarru wa al-

    majruru/. Secara harfiah adapun kata /an/ dari adalah

    /harfun/ sedangkan kata /yadin/ tangan adalah /ismun/. Adapun

    kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti dari tangan,

    tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu patuh.

    3.3.5. /al-filu wa al-ismu wa al-harfu/

    1.

    /kullama qallabta al-nazara fi makhlukati Allahi, azdadta marifatan bihi/

    setiap anda UmerenungkanU makhluk (ciptaan) Allah, bertambahlah

    pengetahuan anda tentangnya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /qalaba al-nazara fi/ merupakan

    /al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata

    /qalaba/ membalik-balikan adalah /filun/ sedangkan kata

    /al-nazara/ penglihatan adalah /ismun/ dan kata /fi/ di adalah

    /harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara

    harfiah berarti membalik-balikan penglihatan di, tetapi ketika ketiga kata

    tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu merenungkan.

    2.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    43/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /kullama haqqaqa najahan, madda unuqahu ila najahin abada minhu/

    semakin dapat mewujudkan keberhasilan, dia semakin Uberambisi Uuntuk

    menghasilkan yang lebih besar dari itu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /madda unuqahu ila/merupakan

    /al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata /madda/

    memanjangkan adalah /filun/ sedangkan kata /unuqahu/

    lehernya adalah /ismun/ dan kata /ila/ ke adalah

    /harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti memanjangkan lehernya ke, tetapi ketika ketiga kata tersebut

    bergabung maka mengandung makna idiom yaitu berambisi.

    3. U

    /madda al-kha`ini yadahu ala huquqi al-akharina fi kulli makanin/

    pengkhianat itu UmencuriUhak-hak orang lain di setiap tempat.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /madda yadahu ala/ merupakan

    /al-filu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata /madda/

    memanjangkan adalah /filun/ sedangkan kata /yadahu/

    tangannya adalah /ismun/ dan kata /ala/ atas adalah

    /harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti memanjangkan tangannya atas, tetapi ketika ketiga kata tersebut

    bergabung maka mengandung makna idiom yaitu mencuri.

    3.3.6. /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/

    Contoh :

    1.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    44/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /tuaqibu al-daulatu kulla man yakhruju ala al-qaanini uqubatin

    radiatin/

    negara itu menghukum setiap orang yang Umelawan hukumU dengan

    pencekalan.Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /kharaja ala al-qanuni/ merupakan

    /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun

    kata /kharaja/keluar adalah /filun/sedangkan kata /ala/

    atas adalah /al-jarru/, dan kata /al-qanuni/ undang-undang

    adalah /al-majruru/. Adapun ketiga kata tersebut jika

    diterjemahkan secara harfiah berarti keluar atas undang-undang, tetapi

    ketika ketiga kata tersebut bergabung mengandung makna idiom yaitu

    melawan hukum.

    2.

    /ama kada al-kitabu yakhruju ila al-nuri, hatta tanawulihi al-nuqadu bi

    al-dirasati wa al-taqwimi/

    begitu buku ituU

    terbit,U

    para kritikus mengkaji dan menilainya

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /kharaja ila al-nuru/ merupakan

    /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /kharaja/ keluar adalah /filun/sedangkan kata /ila/atas

    adalah /al-jarru/, dan kata /al-nuru/ cahaya adalah

    /al-majrura/. adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti keluar ke cahaya, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung

    maka mengandung makna idiom yaitu terbit.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    45/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    3. U

    /daraba al-sabbahu fi al-ma`i maa zumalaihi/

    perenang Uberenang di airUbersama kawan-kawannya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /daraba fi al-ma`i/ merupakan

    /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /daraba/memukul adalah /filun/sedangkan kata /fi/di

    adalah /al-jarru/, dan kata /al-ma`i/ air adalah /al-

    majrura/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti memukul di air, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu berenang di air.

    4.

    /kana hakiman habbaran, la yastatiu ahadun an yaqifa fi tariqihi/

    ia adalah penguasa diktator yang tak seorangpunUmenentangUnya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /waqafa fi tariqihi/ merupakan

    /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /waqafa/ berdiri adalah /filun/ sedangkan kata /fi/ di adalah

    /al-jarru/, dan kata /tariqihi/ jalannya adalah /al-

    majrura/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah

    berarti berdiri di jalannya, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung

    maka mengandung makna idiom yaitu menentang.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    46/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    3.3.7. /al-filu wa al-filu wa al-ismu/

    Contoh :

    1.

    /alqa alaina qasidatan, harrakat autara qulubina/

    dia membacakan puisi kepada kita yang Umempengaruhi jiwaUkita.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /harraka autara al-qulubi/ merupakan

    /al-filu wa al-filu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /harraka/ menggerakkan adalah /filun/sedangkan kata

    /autara/ mengikat adalah /mudafun/ dan kata /al-qulubi/

    hati adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut

    jika diterjemahkan secara harfiah berarti menggerakkan mengikat hati,

    tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna

    idiom yaitu mempengaruhi jiwa.

    3.3.8. /al-filu wa al-ismu wa al-ismu/

    1.U

    /waqafa syaru ra`sihi wahuwa yara zalika al-masyhada al-mufzia/

    dia Utakut sekaliUketika melihat pemandangan yang menakutkan itu.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /waqafa syaru ra`sihi/ merupakan

    /al-filu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /waqafa/ berdiri adalah /filun/ sedangkan kata /syaru/

    rambut adalah /mudafun/ dan kata /ra`sihi/ kepalanya

    adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

    diterjemahkan secara harfiah berarti berdiri rambut kepalanya, tetapi

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    47/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom

    yaitu takut sekali.

    2. U

    /yalbasu al-intihaziyyu misuha al-ruhbani fi sabili tahqiqi maslahatihi al-syakhsiyyati/

    orang oportunis itu Upura-pura bersih dan baikUuntuk meraih kepentinganpribadinya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /labisa musuha al-ruhbani/merupakan

    /al-filu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun

    kata /labisa/ memakai adalah /filun/ sedangkan kata

    /musuha/ jubah adalah /mudafun/ dan kata /al-ruhbani/

    pendeta adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut

    jika diterjemahkan secara harfiah berarti memakai jubah pendeta, tetapi

    ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom

    yaitu pura-pura bersih dan baik.

    3.3.9. /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/

    Contoh :

    1.

    /hawala al-tabibu an yunqiza al-marida walakin la yaqdiru hatta yakuna

    fi zimmati allahi sabaha al-yaumi/

    dokter berusaha menyelamatkan pasien itu tetapi tak mampu sehingga iaU

    meninggalU

    pagi hari ini.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /fi zimmati allahi/ merupakan /al-

    harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /fi/ dalam

    adalah /al-jarri/ sedangkan kata /zimmati/ tanggungan adalah

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    48/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    /al-majrura/ dan /mudafun/, dan kata /allahi/ Allah

    adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

    diterjemahkan secara harfiah berarti dalam tanggungan Allah, tetapi

    ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom

    yaitu meninggal.

    2.

    /safara sadiqi ala janahi al-surati liyahdura zafafa akhihi/

    kawanku bepergian dengan Utergesa-gesaU untuk menghadiri pesta

    perkainan saudara laki-lakinya.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /ala janahi al-surati/ merupakan

    /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata

    /ala/ atas adalah /al-jarri/ sedangkan kata /janahi/

    sayap adalah /al-majrura/ dan /mudafun/, dan kata

    /al-surati/ kecepatan adalah /mudafun ilaihi/.

    Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti atassayap kecepatan, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka

    mengandung makna idiom yaitu tergesa-tergesa.

    3.

    /yahfazu tullabu al-madarisi al-anasyida al-wataniyyata an zahri qalbin/

    murid-murid sekolah menghafal lagu-lagu nasional Utanpa melihat teks.

    Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

    Kata /an zahri qalbi/ merupakan

    /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /an/

    dari adalah /al-jarri/ sedangkan kata /zahri/ tengah adalah

    /al-majrura/ dan /mudafun/,dan kata /qalbi/hati

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    49/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika

    diterjemahkan secara harfiah berarti dari tengah hati, tetapi ketiga kata

    tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu tanpa melihat

    teks.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    50/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Dari hasil pembahasan tentang Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, maka penulis

    dapat mengambil kesimpulan yaitu :

    Idiom dalam bahasa Arab dikenal dengan /al-tabrtu al-

    isilhiyyatu/, yang merupakan gabungan dari kata /al-tabrtu

    al-isilhiyyatu/. Kata /al-tabiratu/ merupakanbentukjamak dari kata

    /tabiru/ yaitu masdar dari kata /abbara - yuabbiru - tabiran/ yang

    berarti ungkapkan. Adapun /al-isilhiyyatu/ merupakan bentuk masdar

    dari kata /istalaha/ yang mendapatkan tambahan /ya/ nisbah yang menjadikan

    sifat bagi kata /tabiru/ sedangkan arti dari kata /istalaha/ itu sendiri adalah

    kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom. (kamus alasri 1998)

    Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara

    tetap (baku) dan saling kebergantungan ; atau gabungan kata yang

    maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.

    Idiom dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari unsur-unsur :

    1. / al-ismu / kata benda

    2. / al-filu/ kata kerja

    3. / wa al-harfu/

    Berdasarkan unsur-unsur inilah maka akan tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom

    dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata dan ada yang terbentuk dari tiga

    kata.

    Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-

    Indonesia berjumlah sembilan bentuk, bentuk-bentuknya antara lain adalah :

    1. /al-ismu wa al-ismu/

    2. /al-filu wa al-ismu/

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    51/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    3. /al-filu wa al-ismu/

    4. /al-harfu wa al-ismu/

    5. /al-filu wa al-ismu wa al-harfu /

    6. /al-filu wa al-harfu wa al-ismu/

    7. /al-filu wa al-filu wa al-ismu/

    8. /al-filu wa al-ismu wa al-ismu/

    9. /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/

    4.2 SARAN.

    Untuk mengembangkan pengetahuan Mahasiswa di Program Studi Bahasa Arab,

    penulis menyarankan beberapa hal :

    1. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan masukan terhadap

    pemahaman tentang idiom di dalam bahasa Arab.

    2. Bagi Mahasiswa di Program Studi Bahasa Arab, penulis mengharapkan

    untuk dapat melanjutkan penelitian tentang idiom dalam bahasa Arab.

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    52/53

    Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Ghulayaini, Syekh Mushtafa. 2007.Jamiud durusi Al-Arabiyyati. Beirut Libanon:

    Maktabul Asasyyah.

    -------------------------------------- 1991. Terjemah Jamiu Al-Durusi Al-Arabiyyati jilid 1

    & 3. Semarang: CV. Asy-Syafira.

    Al-Khuli, Ali Muhammad. 1982. A Dictianory Of Theoretical Linguistics (English-

    Arabic). Lebanon : Libraire Du Liban

    Al-Wasilah, A.Chaedar. 1993.Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa

    Bisri, K.H Adib. 1999. Kamus Indonesia Arab Al-bisri. Surabaya: Pustaka Progresif.

    Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Asdi

    Mahasatya.

    -------------------2007.Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Citra.

    Imamuddin, Basuni, dan Nashiroh Ishaq. 2005. Kamus Idiom Arab-Indonesia Pola Aktif.

    Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

    Keraf, Gorys. 2002.Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

    Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

    Mendikbud. 1998.Ejaan yang Disempurnakan.Bumi Aksara

    Sujarwo, Mul. tt.Kamus Idiom Bahasa Arab.Tangerang : Kawan Pustaka

    setelah kegagalannya dalam pertandingan

  • 7/21/2019 10E01057.pdf

    53/53

    Tarigan, Henry Guntur. 1962. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa

    Wirartha, I Made. 2005. pedoman Penelitian Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis.

    Yogyakarta : ANDI

    WS, Indrawan. Tt. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang : Lintas Media

    (http://free.vlsm.org)

    (www.wikipedia.com).

    http://free.vlsm.org/http://free.vlsm.org/