Upload
trandat
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
~.
UJI VALIDASI UNSUR Cu DALAM STANDAR REFERENSI MATERIALMENGGUNAKAN METODA ADISI
DENGAN SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
(P2BGGN/EKS/K/03/2005)
Oleh : Tyas Djuhariningrum
ABSTRAK
u.n VALIDASI UNSUR Cu DALAM ST ANDAR REFERENSI MATERIALMENGGUNAKAN METODA ADISI DENGAN SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM.
Pada proses geokimia batuan, unsur-unsur yang terdapat dalam satu golongan mempunyaisifat mirip (Cu, Au, Ag), sehingga keberadaannya cenderung bersama-sama membentukasosiasi unsur. Sebagai akibat sifat tersebut, maka analisis unsur pada contoh batuan akandipengaruhi oleh unsur matriks, yang menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap hasilyang diperoleh. Metoda adisi merupakan metoda standar untuk mengatasi penyimpanganakibat pengaruh unsur matriks. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validasi hasilmetoda adisi unsur Cu dalam SRM berdasarkan tingkat akurasi hasil analisis Cu. Uji validasidilakukan pada 6 contoh SRM dengan menggunakan 2 cara yaitu uji kesalahan relatief danuji t student. Uji validasi hasH analisis metoda adisi terhadap unsur Cu perlu dilakukan karenaun sur Cu terdapat dalam satu golongan dengan Au dan Ag. Hasil analisis berdasarkan ujikesalahan relatief terdapat hasil akurasi rata-rata sekitar 96,43 %, sedangkan uji t studentterdapat hasil akurasi dan presisi tidak terdapat perbedaan yang signifikans dengan SRMdengan tingkat kepercayaan 99%. Berdasarkan kedua pengujian yang identik maka hasilmetoda adisi valid, sehingga dapat dipergunakan untuk analisis unsur yang memerlukanketelitian tinggi terutama logam-Iogam emas, perak dan platina.
Kata kunci : Validasi, adisi, Cu, AAS
ABSTRACT
THE VALIDATION TEST TO CU ELEMENT IN MATERIAL REFERENCEST ANDARD WITH ADDITION METHOD BY ATOMIC ABSORPTION
SPECTROSCOPY (AAS). In a rocks geochemistry process, the element that placed in onecolumn will have a similar characteristic, so their presence is tend to be together in formingelement association. As a result of that manner, element analysis in the sample of rocks willbe influenced by matrix element, that accur be cause a result deviation. Addition method is astandard to face the deviation caused by matrix element influences. The aim of this paper isto know .validation level of the result addition method for Cu element in SRM based on the
level of accuracy of analysis result. Validation test to analyze Cu element by using sixsamples of SRM use two methods there are deviation relatief test and t student test . So it isnecessary to do the validation test for Cu element because it stays on one column with Auand Ag. The analysis result is based on relatief deviation test has a high level of accuracy
132 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITJAN TAl/UN 2(J(J5 ISBN.978-979-99 141-2-5
about 96,43 %, while for t student test to be found accuracy and precision are not defferentsignificant by SRM with confidence level about 99%. Based on the both of testidentically, so the result of addition method is valid, so that can be used as a standard methodfor the element need high accuracy especially gold, silver and platinum.
Key Word: Validation, Addition, Cu, AAS
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 133
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITlAN TABUN 2005
PENDAHULUAN
ISBN.978-979-99141-2-S
Latar Belakang
Tulisan ini merupakan realisasi dari Usulan Kegiatan Penunjang Penelitian (UKPP)
Bidang Eksplorsi dan Geologi No. Kode : P2BGGN/ EKS/ K/ 03 /2005.
Sifat geokimia unsur sangat dipengaruhi oleh konfigurasi elektron atom-atomnya yang sangat
erat hubungannya dalam susunan berkala. Di alam hampir semua unsur bersifat ingin
bergabung dengan unsur lain (tidak native), dan membentuk senyawa. Unsur-unsur yang
terdapat dalam satu golongan pada tabel periodik akan mempunyai sifat kimia dan fisika
yang hampir sarna, sehingga unsur-unsur tersebut keberadaannya cenderung bersama-sama.
Apabila unsur-unsur dalam contoh tersebut dianalisis, akan terjadi penyimpangan hasil
karena pengaruh unsur matriks. Pada umumnya penyimpangan-penyimpangan yang sering
terjadi terhadap hasil analisis AAS disebabkan oleh sumber daya manusia (human
resources), peralatan (equipment), dan standar (material).
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akurasi hasil anal isis, diperlukan pengujian
penggunaan standar, disamping itu standar yang ada hingga saat ini telah berumur > 5 tahun
sehingga tingkat kelayakan perlu diverifikasi. Jika hasil pengujian diperoleh penyimpangan <
10% [1,4,5] berarti standar masih layak digunakan dan apabila > 10% tidak layak. Untuk
memperkecil penyimpangan I kesalahan tersebut, terdapat 3 metoda yang dapat dilakukan
yaitu eksternal, internal dan adisi. Metoda standar yang sering digunakan di Sub Bidang
Eksplorasi Geokimia: adisi, multi elemen (standar eksternal), dan standar murni. Tulisan ini
merupakan hasil uji penggunaan metoda adisi untuk mengetahui tingkat akurasi hasil
analisis .
Metoda adisi merupakan metoda standar yang umum digunakan untuk menganalisis
logam-Iogam mulia (Au, Pt, Ag) dan unsur-unsur yang memerlukan ketelitian tinggi (Pb
dalam darah manusia) karena diperlukan kecermatan, waktu yang lama dan mahal
(penggunaan standar boros) sehingga kurang efisien apabila digunakan analisis unsur-unsur
asosiasi dan unsur perunut dalam mendukung eksplorasi. Metoda adisi merupakan metoda
mempunyai akurasi tinggi > 95 % sebab unsur matriks dalam contoh dan standar sarna,
sehingga penyimpangan dapat dieliminasi. Pada umumnya metoda adisi digunakan dalam
134 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
analisis emas (Au), sedangkan dalam pengujian validasi metoda adisi digunakan unsur Cu
dalam SRM karena Cu terdapat dalam satu golongan dengan Au dan Ag dalam tabel periodik
yang mempunyai karakter mirip[2] dan juga Cu merupakan unsur asosiasi U yang selama ini
belum dilakukan pengecekan tingkat validasi dan akurasi terhadap hasil. Apabila hasil
analisis mempunyai tingkat akurasi tinggi berarti metoda adisi tersebut valid.
TUJUAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat validasi data analisis unsur Cu
menggunakan metoda adisi dengan AAS .
TEORI
Metoda yang digunakan dalam analisis secara umum ada 3 metoda yaitu metoda
standar eksternal, metoda standar internal dan metoda standar adisi. Metoda terse but dapat
digunakan untuk memperkecil kesalahan sebagai akibat pengaruh matriks pada contoh.
Masing-masing metoda diuraikan sebagai berikut :
Metoda Standar Eksternalll).
Metoda standar ekstemal (Standart Reference Material / SRM) adalah suatu metoda
standar yang digunakan dengan kadar unsur matriks sarna dengan contoh, sehingga un sur
dalam contoh dan standar mempunyai daya serap sarna terhadap intensitas cahaya sumber,
maka pengaruh unsur matriks dapat diabaikan. Untuk menentukan konsentrasi / kadar unsur
dalam contoh dilakukan dengan cara menginterpolasi absorbansi cahaya yang dihasilkan
oleh unsur tersebut pada kurva kalibrasi standar.
Persamaan kurva kalibrasi standar adalah :
Y = a X + b (1)
dimana :
Y = Absorban unsur dalam standar
SRM Contoh
x = Konsentrasi unsur dalam standar.
b = Intersept konstan
a = Slope konstan
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 135
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlTlAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Metoda standar eksternal mempunyai tingkat kesalahan yang rendah oleh karena itu dapat
digunakan untuk mengatasi pengaruh semua unsur matriks sebagai akibat proses serapan diri,
redaman diri, dan ionisasi. Metoda standar eksternal dapat digunakan untuk mengeliminer
unsur matriks dengan tingkat akurasi sekitar 95 %-97%[1]
Metoda Standar Internal[ 1,41
Metoda standar internal adalah metoda standar murni (single elemen) yang dapat
digunakan sebagai pembanding. Pada contoh maupun standar ditambahkan unsur dengan
sifat hampir sarna dengan unsur yang dianalisis. Hal ini untuk mencegah terjadinya energi
radiasi yang dipancarkan oleh dua unsur dengan panjang gelombang yang berdekatan.
Menentukan konsentrasi I kadar un sur dalam contoh dengan persarnaan :
Standar
Dimana :
Unsur
Contoh
Unsur
x Cis ....(2)
CA = Konsentrasi unsur dalam contoh.
CIS = Konsentrasi unsur yang ditambahkan dalam standar
AA = Absorban I lntensitas cahaya contoh
Als = Absorban I Intensitas cahaya standar
Metoda standar internal dapat digunakan untuk contoh yang mengandung unsur
matriks yang mempunyai sifat kimia hampir sarna, misalnya analisis unsur Na dalam contoh
mengandung Li dengan sifat kimia sarna. Pada contoh dan standar ditarnbahkan Li sehingga
intensitas cahaya yang dipancarkan Li akan tergenangi. Metoda standar internal mempunyai
tingkat akurasi sekitar 95% [1,4].
136 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN BASiL PENELlTlAN rABUN 2()()5
Metoda Standar Adisi [1,5]
ISBN.978-979-99141-2-5
Metoda standar adisi adalah suatu standar mumi (single elemen) yang digunakan
sebagai pembanding melalui penambahan langsung dalam contoh dengan konsentrasi
tertentu.
Menentukan konsentrasi/ kadar unsur dalam contoh :
Acx Cs ••.•(3)
Asc-Ac
Standar contoh
CA = Konsentrasi unsur yang dianalisisAc = Absorbansi Cu dalam contoh
As c = Absorbansi Cu dalam contoh + standar
Cs = Konsentrasi unsur standar yang ditambahkan
Metoda standar adisi merupakan standar dengan tingkat akurasi tinggi tetapi biaya
sangat mahal, rumit dan dapat digunakan untuk analisis logam mulia seperti Au, pt[l]. Metoda
standar adisi dapat digunakan untuk mengeliminer unsur matriks pada contoh emas dengan
tingkat akurasi sekitar 95 %-97 %[1,5].
BAHAN DAN PERALA T AN
Bahan meliputi :
Contoh berupa Chinese of rock (SRM) 6 buah
HN03, HCI04, HF
Larutan standar mumi (Cu)
Peralatan meliputi :
1Unit AAS
1 Unit Komputer
Timbangan analitik
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 137
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005
METODA DAN TAT A KER.JA
ISBN.978-979-99141-2-5
........... (4)
Metoda
A. Metoda Adisi
Metoda adisi merupakan metoda standar yang digunakan sebagai pembanding melalui
penambahan standar murni kedalam contoh dengan konsentrasi tertentu·ll,4,5]
Tingkat akurasi sekitar 95-97 %lJ,4,51
Standar murni Cu =0,4 mg/114J ditambahkan pada masing-masing contoh, kemudian dilakukan
pengukuran dengan AAS konsentrasi Cu dapat dihitung.
Menentukan konsentrasi Cu dalam contoh dengan metoda adisi berdasarkan rurnus 4
Ac C I'CA =----x SXjpAsc - A C
CA = Konsentrasi unsur yang dianalisis (mg/l)
Ac = Absorbansi Cu dalam contoh
Asc = Absorbansi Cu dalam standar dan contoh
Cs = Konsentrasi unsur standar Cu yang ditambahkan sarna setiap contoh
fp = Faktor pengenceran = 1OOx
B. Metoda Standar Murni
Cara menentukan konsentrasi Cu dengan metoda standar murni menggunakan kurva
kalibrasi: Y = a X + b --------- (5)
........... (6)
Y = Absorban unsur dalam standar
X = Konsentrasi unsur dalam standar.
b = Intersept konstan
a = Slope konstan
C. Vji Validasi Data Metoda Adisi AAS dengan 2 cara:
1. Penentuan tingkat akurasi hasil analisis berdasarkan kesalahan relatif
D= CSRM -CAAS X 1000/0[3,4]CSRM
TA = (100 - D)% --------(-7)
138 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
Dimana :
D = Kesalahan Ideviasi rata-rata relatif hasil analisisCSRM = Konsentrasi Cu dalam contoh SRM
CAAS = Konsentrasi Cu metoda adisi dengan AASTA = Tingkat akurasi hasil analisis unsur Cu
2. Uji tingkat akurasi hasil analisis berdasarkan t student
ISBN.978-979-99141-2-5
ts
J1=X+-[;; ---------(8)
s= (x) - X)2 + (X2 - X)2 + .....(Xn - X)2
(n -1) --------(9)
S = Standar deviasi
J1 = Konsentrasi U dalam SRM
x = Konsentrasi U rata hasl analisis
n = lumlah pengamatan
Tata Kerja
Pemanasan 6 contoh SRM pada suhu 100°C selama 2 jam, dan didinginkan.
Penimbangan masing-masing contoh SRM seberat 1 gr secara duplo, kemudian
masukkan ke dalam beaker teflon
Pelarutan contoh dengan 6 ml HN03 dan panaskan selama 30 menit suhu 200°C,
tambahkan 6 ml HF dan 2 ml HCI04 panaskan sampai kering dan tambahkan 2 ml
HCI (1: 1) dan 10 ml aquadest panaskan dengan suhu 100°C.
Larutan contoh A dan B masing-masing masukkan ke dalam labu ukur 100 ml
Pada metoda adisi, larutan contoh A dalam labu ukur 100 ml ditambah 10 ml 0,4 ppm
Cu encerkan hingga tepat volume.
Membuat larutan standar murni 0,5 ppm, 1,0 ppm, 2,0 ppm, 5,0 ppm masing
masing masukan ke dalam labu ukur 100 ml
- Pengukuran hasil konsentrasi dan absorbansi Cu contoh SRM menggunakan metoda
standar mumi dengan AAS .
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 139
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Menentukan konsentrasi Cu menggunakan metoda adisi dengan TUmus4
Mengevaluasi hasil analisis unsur Cu metoda standar mumi dan metoda adisi terhadap
SRM.
Uji tingkat akurasi hasil analisis unsur Cu dan tingkat validasi metoda adisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HasH
Tabel I. HasH analisis dengan AAS unsur Cu metoda standar mumi dan standar adisi
Kons Cu Std MumiKons Cu Std AdisiNo.
Jeniscontoh
Absorbansimg/l 102Absorbansimg/I. 1021
GSR-7 0,0320,29980,0770,2844
2
GSR -8 0,0230,25410,0600,2486
3
GSR-9 0,0260,35330,0570,3355
4
GSR-I0 0,0630,27640,1790,2172
5
GSR-l1 0,0290,26910,0760,2468
6
GSR-12 0,0690,30200,1690,2757
Pembahasan
Perhitungan
Uji validasi data analisis metoda adisi dengan AAS ada 2 cara :
I.Penentuan tingkat keakuratan hasH analisis berdasarkan kesalahan relatif
HasH konsentrasi Cu dalam contoh dengan metoda adisi pada Tabe12 dihitung
dengan menggunakan Rumus 4
140 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 IS BN.978-979-99141-2-5
Tabel2 . Hasil perhitungan unsur Cu dengan Metoda Adisi
Standar ReferenKonsentrasi Cu
No.
Jenis contohMaterial (SRM)(mg/l)
Standar MumiStandar Adisi
mg/l (SM)(SA)1
GSR -7 29,5229,9828,442
GSR-8 25,5225,4124,863
GSR-9 34,9135,3333,554
GSR-lO 23,0127,6421,725
GSR-l1 25,5326,9124,686
GSR-12 28,2230,2027,57
Berdasarkan persamaan 6 dan 7 maka kesalahan relatif dan tingkat akurasi dapat ditentukan
seperti pada Tabel3 dan konsentrasi unsur Cu SRM pada lampiran 1
Tabel3 : Penentuan tingkat akurasi hasil analisis unsur Cu dengan metoda adisi
Konsentrasi Cu (mg/I)Metoda Adisi AAS (%)No.
Jenis contohStd RefMetoda AdisiKesalahan relatifTingkat Akurasi
Material(MA)(D)(TA)
1GSR-7 29,5228,443,6696,34
2GSR-8 25,5224,862,6297,38
3GSR-9 34,9133,553,8996,11
4GSR- 10 23,0121,725,6094,40
5GSR-l I 25,5324,683,3396,67
6GSR-12 28,2227,572,3097,70
XO=27,79
X sA=26,803X R= 3,57X TA=96,43
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 141
KUMPULAN LAPORAN HAS/L PENEL/T/AN TAHUN 2005
40
35
_ 30
~ 25::Ju 20 -,----------- ..--.--.-.---".--.-.I/)
5 15 ..~10 -j---.-----------.- -- ..- ..--~----.- ...
ISBN.978-979-99141-2-5
o ---,-2 3 4 5 6
No Contoh
Gambar I.Perbandingan hasil analisis Cu dalam SRM,Standar Adisi dan Standar Murni
Uji keakuratan hasil analisis berdasarkan t student
Penentuan tingkat akurasi dan standar deviasi menggunakan persamaan 8 dan 9
ts+ -.
Jl=x_-J;; --------(8)
s= (Xl - X)2 + (X2 - X)2 + .....(Xn - X)2
(n - 1)-------(9)
Penentuan tingkat akurasi dan standar deviasi hasil analisis metoda adisi
s= (Xl - X)2 + (X2 - X)2 + .....( xn - X)2
(n - 1)
(1,637)2 +(1,943)2 +(6,747)2 +(5,883)2 +(2,123)2 +(0,767)2
(6 -1)
142
- ~82,5939 = 4,0643- 5
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
ts
p=X+~ ~- .j; = (26 ,803 ~ 27,79) 4,0643l=(x-p) s
=0,591
IS BN.978-979-99141-2-5
Tingkat kepercayaan 99% ---- t tabe12.6[1] =0,628 (Lampiran 1)
T perhitungan=0,591 < t tabel=0,628----hipotesa nol benar tidak ada perbedaan yang
signifikans dengan SRM
Penentuan tingkat akurasi dan standar deviasi hasil analisis standar murni
s= (XI - X)2 + (X2 - X)2 + .....(Xn - X)2
(n-I)
2 2 2 2 2 2(0,735) +(3,835) +(--6,085) +(1,605) +(2,335) +(-0,955)
(6-1)
= 3,499
- ~ 16t = (x - Ji)- = (29,245 - 27,79)--
s 3,499
= 1,018
Tingkat kepercayaan 99% t student tabel2.6[l] =0,843 (lampiran 1)
t perhitungan=1,018 > t tabel=O,843 hipotesa nol tidak benar hasil analisis
berbeda secara signifikans dengan SRM
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLlR-BATAN 143
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005
Penentuan standar deviasi SRM
ISBN.978-979-9914 J -2-5
s= (x] - X)2 + (X2 - X)2 + .....(Xn - X)2
(n - 1)
222 2 2 2(1,73) +(2,27) +(7,12) +(-4,78) +(-2,26) +(0,43)
(6-I)
= 4,1708
Uji tingkat akurasi hasil analisis dengan t student Cu dalam contoh metoda adisi seperti
terlihat pada Tabel 5.
Tabel 4: Perbandingan keakuratan hasil analisis, standar deviasi dengan t student
Standar
PenentuanUji
No
JenisDeviasiTingkat Akurasi
TingkatTingkat Akurasimetoda ( S)
(KesalahanKepercayaanHasil Analisis
Relatif)( t student)
1
SRM 4,1708---
2S Adisi 4,064396,4799%
tidak berbeda
I valid3S Murni 3,4990-
99%Berbeda
Pada Gambar 1 konsentrasi Cu standar adisi (SA) dibandingkan SRM relatif sejajar
dan berdekatan perbedaan konsentrasinya relatif kecil, konsentrasi hampir sarna dengan
SRM, hal ini mengindikasikan bahwa metoda standar adisi terdapat unsur matriks dalam
contoh dan standar sarna sehingga penyimpangan akibat unsur matriks dapat dieliminasi.
Sedangkan grafik konsentrasi Cu standar murni (SM) dibandingkan dengan Cu dalam SRM
tidak sejajar, perbedaan konsentrasi sangat fluktuatif karena dalam standar mumi tidak
terdapat unsur matriks sedangkan contoh mengandung unsur matriks. Namun demikian,
kelayakan menggunakan metoda adisi dengan standar mum tidak cukup dengan
144 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELIT/AN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
membandingkan grafik tersebut. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan kesalahan relatief
untuk mengetahui konsentrasi Cu dengan menggunakan rumus 4 . Dari perhitungan
kesalahan relatif hasil analisis rata-rata 3,57% maka dapat diketahui keakuratan hasil analisis
rata-rata tinggi 96,43 % seperti terlihat pada Tabel 3
Berdasarkan uji t student, t perhitungan= 0,591 < t tabel=0,628 hipotesa nol benar
hasil analisis tidak berbeda secara berarti ( hasil analisis mendekati SRM) dengan tingkat
kepercayaan 99% berarti hasil analisis dengan metoda adisi sangat akurat seperti terlihat pada
Tabel 4 . Sedangkan hasil analisis standar mumi t perhitungan= 1,018 > t tabel =0,628
hipotesa nol tidak benar, hasil analisis berbeda secara berarti dengan SRM untuk tingkat
kepercayaan 99 % .
Pada uji tingkat akurasi hasil analisis untuk metoda adisi dengan kedua cara yaitu
kesalahan relatief dan t student adalah identik , hasil analisis (tingkat akurasi dan standar
deviasi mendekati SRM) metoda adisi adalah valid .. Berdasarkan hasil analisis Cu metoda
adisi adalah valid dapat digunakan sebagai metoda standar untuk menganalisis unsur-unsur
yang memerlukan ketelitian tinggi terutama logam-logam mulia. Kelemahan metoda standar
adisi lebih rumit, memerlukan kecermatan, waktu lama, dan mahal
( boros dalam penggunaan standar) sehingga tidak efisien bila digunakan untuk analisis
unsur asosiasi dalam mendukung eksplorasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penentuan tingkat akurasi berdasarkan kesalahan relatief , hasil analisis unsur Cu
menggunakan metoda adisi dengan alat AAS dengan penyimpangan rata-rata 3,57%
rendah dan tingkat akurasi rata-rata 96,43% adalah tinggi, sedangkan dengan standar
mumi hasil analisis fluktuatif dengan penyimpangan besar.
Tingkat akurasi hasil analisis berdasarkan uji t student pada metoda adisi tidak
berbeda secara signifakans dengan SRM (mendekati SRM) dengan tingkat
kepercayaan 99 % dan standar deviasi mendekati SRM, lebih tepat dan akurat
dibandingkan menggunakan standar mumi.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 145
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlT1AN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Hasil analisis menggunakan 2 cara ( kesalahan relatief dan uji t student) adalah
identik terbukti bahwa hasil analisis metoda adisi valid dengan tingkat
kepercayaan 99% dapat digunakan sebagai metoda standar dalam analisis unsur yang
memerlukan ketelitian tinggi (logam-logam mulia).
Saran
Pengecekan hasil analisis terhadap SRM pada AAS sebaiknya secara rutin supaya
penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui, sehingga diperoleh hasil yang valid.
UCAP A'N TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ir Retno Witjahjati dan
Bapak Manto Widodo atas segala pengarahan, bimbingannya serta Bp Endang Muchtar yang
telah membantu hingga tulisan ini dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
1. R.SOENDORO. Drs, R.A DAY. JR, AL Underwood '''Chemicals Quantitative
Analysis, "Edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas Erlangga, Surabaya, 1983.
2. WEHR, RICHARDS, ADAIR ", Physics Of The Atom, " 4 th , America, 1984.
3. ARTHUR J. HOROWITZ, KENT A. ERLICK" ,Varient Instrument At Work, "US
Geological Survey, USA Number AA-47, 1985.
4. FAAS (Flame Atomic Absorption Spectrometry) ", Analytical Methods" ,Varian
Australia Pty. Ltd. Mulgrove, Victoria, 1989.
5. LENORE S. CLESCERI, ARNOLD E.GREENBERG, ANDREW D. EATON ",
Standart Methods for the Examination of Water and Wastewater ", Edition 20, 1998.
146 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN