11-13 Golongan II a - Golongan III A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kjhchbmbcsadjahdbahd

Citation preview

BeriliumKalsiumStronsium BariumMagnesium

Sifat fisik dan sifat atom dari unsur-unsur golongan II

Jari-jari Atom

Seperti terlihat di atas, semakin ke bawah jari-jari atom meningkat. Perhatikan bahwa berilium memiliki bentuk atom terkecil dibanding atom lain di golongan ini.Penjelasan peningkatan jari-jari atomJari-jari atom diatur oleh:E Jumlah lapisan elektron di luar nukleus (inti atom).E Gaya tarik dari nukleus terhadap elektron luar.Bandingkan berilium dan magnesium:Be 1s22s2Mg 1s22s22p63s2Untuk atom golongan II, dua elektron di kulit terluar mendapat gaya tarik total 2+ dari inti atom. Muatan positif dari nukleus dihilangkan atau dikurangi oleh muatan negatif dari elektron yagn terletak dikulit dalam.

Satu-satunya faktor yang mempengaruhi ukuran atom adalah jumlah kulit atom yang terisi elektron. Jelas sekali, semakin banyak kulit atom semakin banyak ruang yang dibutuhkan atom, mengingat elektron saling tolak-menolak. Ini berarti semakin kebawah (nomor atom makin besar) ukuran atom harus semakin besar.Energi Ionisasi PertamaEnergi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron yang paling lemah ikatannya, dari 1 mol atom menjadi ion bermuatan. Dengan kata lain, yang diperlukan untuk 1 mol proses ini:

Perhatikan bahwa semakin kebawah energi ionisasi pertama semakin menurun.Penjelasan penurunan dalam energi ionisasi pertamaEnergi ionisasi diatur oleh:E muatan dalam inti atom,E jumlah elektron dalam kulit-kulit atom dalam,E jarak antara elektron terluar dengan inti atom.Semakin ke bawah dalam golongan, peningkatan muatan inti atom diimbangi oleh peningkatan jumlah elektron dalam. Jadi, seperti telah dijelaskan sebelumnya, atom terluar tetap mendapat gaya tarik total 2+ dari inti atom.Tetapi, semakin ke bawah jarak antara inti atom dengan elektron terluar meningkat, sehingga elektron semakin mudah dipindahkan, energi ionisasi yang diperlukan menurun.KeelektronegatifanKeelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron. Ukuran ini biasanya dibuat dalam skala Pauli, dimana unsur paling elektronegatif, yaitu fluorin, diberi angka 4,0.

Semua unsur dalam golongan II ini memiliki sifat keelektronegatifan yang kecil (ingat, unsur paling elektronegatif, fluorin, memiliki keelektronegatifan 4,0). Perhatikan bahwa semakin kebawah keelektronegatifan semakin menurun. Atom-atom menjadi kurang mampu menarik pasangan elektron.Anda mungkin tidak setuju dengan tren penurunan keelektronegatifan ini, karena pada tabel di atas terlihat kalsium dan strontium sama-sama memiliki keelektronegatifan 1,0. Ini dapat dijelaskan bahwa keelektronegatifan dicatat sampi 1 desimal saja. Misal kalsium memiliki keelektronegatifan 1,04 dan strontium 0,95 (angka permisalan!), keduan atom itu akan tercatat mempunyai keelekronegatifan 1,0.Penjelasan penurunan dalam keelektronegatifanBayangkan ikatan antara atom magnesium dan atom klorin. Dimulai dengan ikatan kovalen- dengan sepasang elektron koordinasi. Pasangan elektron akan tertarik ke arah klorin yang memiliki gaya tarik lebih besar dari inti atom klorin dibanding dari inti atom magnesium.

Pasangan elektron berada dekat dengan klorin sehingga terjadi transfer satu elektron kepada klorin, dan terbentuk ion.Gaya tarik dari inti atom klorin yagn besar adalah sebab mengapa klorin memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dari magnesium.Selanjutnya bandingkan dengan ikatan antara berilium dan klorin. Gaya tarik total dari tiap atom sama dengan contoh pertama tadi. Tapi harus diingat, berilium memiliki ukuran atom yang lebih kecil dibanding magnesium. Ini berarti pasangan elektron akan berada lebih dekat dengan muatan total 2+ dari berilium, jadi lebih kuat terikat pada berilium.

Pada contoh ini, pasangan elektron tidak tertarik cukup dekat pada klorin untuk membentuk ikatan ion. Karena ukurannya yang kecil, berilium membentuk ikatan kovalen, bukan ikatan ion. Gaya tarik antara inti berilium dengan pasangan elektron terlalu besar untuk dapat membentuk ikatan ion.Kesimpulan hubungan ke bawah pada Golongan IISemakin besar ukuran atom, setiap pasangan elektron semakin menjauh dari inti atom logam, jadi elektron kurang kuat untuk tertarik ke inti atom. Dengan kata lain, semakin kebawah dalam golongan, unsur semakin kurang elektronegatif.Semakin ke bawah dalam golongan, ikatan yang terbentuk antara unsur-unsur ini dengan unsur lain, seperti klorin, menjadi semakin ionik. Pasangan elektron semakin mudah tertarik dari unsur golongan II ke unsur klorin (atau unsur lain).Titik Leleh

Terlihat pada tabel di atas bahwa (dengan perkecualian pada magnesium) semakin ke bawah titik didih semakin menurun.Penjelasan penurunan titik lelehPenjelasan tentang kecenderungan tren pada titik leleh ini sangat sulit. Mungkin anda berpikir bahwa (kecuali magnesium) semakin rendah titik leleh semakin lemah ikatan logamnya, tetapi tidak, dan akan berbahaya untuk berpikir seperti itu. Ikatan logam tidak tidak dirusak oleh pelelehan. Tetapi dengan titik didih biasanya tolak ukur yang lebih baik dalam hal kekuatan ikatan yang terlibat.Untuk titik leleh magnesium yang rendah, anda mungkin menemukan penjelasan adalah karena atom magnesium tersusun berbentuk kristal. Dan memang titik didih magnesium juga rendah. Tetapi pemikiran tentang susunan ini akan tidak relevan untuk unsur bentuk cairan. Untuk magnesium, pasti ada hal lain yang mempengaruhi lemahnya ikatan logam magnesium.Titik didih

Untuk titik didih, tidak ada pola yang jelas dalam golongan II ini. Jadi, tidak ada pola yang jelas pula untuk kekuatan ikatan logam.Ukuran lain yang munkin digunakan untuk kekuatan ikatan logam adalah energi ionisasi. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol atom dalam keadaan gas dari keadaan awalnya (yaitu keadaan dalam kondisi suhu dan tekanan ruang/ standar).

Lagi-lagi, tidak ada pola atau tren yang jelas dalam energi ionisasi ini. Dan memang belum ada penjelasan yang pasti mengenai ini.

Sifat-Sifat Kimia Alkali Tanah

Alkali tanah merupakan golongan logam yang reaktif meskipun tidak sereaktif alkali. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dengan semakin meningkatnya jari-jari atom. Alkali tanah dapat bereaksi dengan hampir semua unsur nonlogam dengan ikatan ion (kecuali berilium yang membentuk ikatan kovalen). Beberapa reaksi alkali tanah dengan senyawa atau unsur lain adalah sebagai berikut.1) Reaksi dengan OksigenSemua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida yang mudah larut dalam air.2M(s) + O2(g) 2MO(s) M = alkali tanahContoh: 2Ba(s) + O2(g) 2BaO(s)Bila oksigen berlebih dan pada tekanan tinggi terjadi peroksida.Ba(s) + O2(g) BaO2(s)(berlebih)Kelarutan oksidanya semakin besar dari atas ke bawah.2) Reaksi dengan AirMagnesium bereaksi lambat dengan air, kalsium stronsium, dan barium bereaksi lebih cepat dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)Kalsium hidroksida3) Reaksi dengan HidrogenAlkali tanah bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida dengan ikatan ion.Ca(s) + H2(g)TCaH2(s)Kalsium hidroksidaHidrida alkali tanah dapat bereaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.CaH2(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)4) Reaksi dengan NitrogenReaksi alkali tanah dengan gas nitrogen membentuk nitrida.3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)Magnesium nitrida5) Reaksi dengan asamAlkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Reaksi semakin hebat dari atas ke bawah.Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)Berilium bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam dan basa). Reaksi berilium dengan basa kuat adalah sebagai berikut:Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)6) Reaksi dengan HalogenSemua alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen membentuk garam dengan ikatan ion kecuali berilium. Secara umum dapat dituliskan:M + X2 MX2Contoh: Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)7) Reaksi NyalaPada pemanasan/pembakaran senyawa alkali pada nyala api menyebabkan unsur alkali tereksitasi dengan memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga memberikan warna nyala berilium (putih), magnesium (putih), kalsium (jingga merah), stronsium (merah), dan barium (hijau).

Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam alloy (khususnya, tembaga berilium). Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].

Nama : BeriliumSimbol:BeAtom Nomor: 4Massa Atom: 9.012182 amuTitik leleh: 1278,0 C (1551,15 K, 2332,4 F)Titik didih: 2970,0 C (3243,15 K, 5378,0 F)Jumlah Proton / Elektron: 4Jumlah Neutron: 5Klasifikasi: Alkali TanahStruktur kristal: HexagonalMassa jenis @ 293 K: 1,8477 g/cm3Warna: abu

[Bohr Model of Berilium]Jumlah Tingkat Energi: 2Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Ene rgi Level: 2

Sifat-sifatBerilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan. Modulus kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat. Berilium juga mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam oleh partikel alfa, (seperti radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).

Kegunaan Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu mikroskopik. Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator. Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresens, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.

Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik. Beriliosis kronik adalah penyakit granulomatus pulmonari dan sistemik yang disebabkan oleh paparan terhadap berilium. Penyakit berilium akut dalam bentuk pneumonitis kimia pertama kali dilaporkan di Eropa pada tahun 1933 dan di Amerika Serikat pada tahun 1943. Kasus beriliosis kronik pertama kali diperincikan dalam tahun 1946 di kalangan pekerja dalam kilang penghasilan lampu kalimantan. Beriliosis kronik menyerupai sarkoidisis dalam berbagai hal, dan diagnosis pembedaan adalah sulit. Walaupun penggunaan campuran berilium dalam lampu floresens telah dihentikan pada tahun 1949, kemungkinan pemaparan berilium masih dapat mungkin terjadi di industri nuklir, penerbangan, pemurnian logam berilium, peleburan Alloy berkandungan berilium, pembuatan alat elektronik dan pengurusan bahan yang mengandung berilium.

Pengkaji awal mencicipi berilium dan campuran-campurannya yang lain untuk rasa kemanisan untuk memastikan kehadirannya. Alat penguji canggih tidak lagi memerlukan prosedur beresiko tinggi ini dan percobaan untuk memakan bahan ini tidak patut dilakukan. Berilium dan campurannya harus dikendalikan dengan rapi dan pengawasan harus dijalankan ketika melakukan kegiatan yang memungkinkan pelepasan debu berilium (kanker paru paru adalah salah satu dari akibat yanhg dapat ditimbulkan oleh pemaparan berpanjangan terhadap habuk berilium).Berilium ini harus dikendalikan dengan hati-hati dan prosedur tertentu harus dipatuhi. Tidak sepatutnya ada percobaan menggunakan berilium sebelum prosedur pengendalian yang tepat diperkenalkan dan dibiasakan.

Pengaruh KesehatanBerilium adalah sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari 1000 g/m), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan disebut penyakit berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja effektif dalam menghindari kerusakan paru-paru yang paling akut.

Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan mendapat tindak balas keradangan pada sistem pernafasan. Keadaan ini disebut penyakit berilium kronik (CBD), dan dapat terjadi setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat berilium diatas normal (diatas 0.2 g/m). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan keletihan, dan juga sasak nafas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan, dan dapat juga menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam kasus-kasus peringkat lanjut. Sebagian orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau mungkin tidak akan mendapat simptom-simptom ini. Jumlah penduduk pada umumnya jarang mendapat penyakit berilium akut atau kronik Karena kandungan berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-0.0002 g/m).

Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis mungkin akan menyebabkan radang.

United States Department of Health and Human Services (DHHS) dan International Agency for Research on Cancer (IARC) telah memberi kepastian bahawa berilium adalah karsinogen. EPA menjangkakan bahawa pemamparan seumur hidup kepada 0.04 g/m berilium dapat menyebabkan satu perseribu kemungkinan untuk mengidap kanker.

Tidak terdapat kajian tentang efek pemamparan berilium terhadap anak-anak. Kemungkinan, pengaruh kesehatan yang dilihat pada kanak-kanak yang terpapar terhadap berilium sama dengan efeknya terhadap orang dewasa. Masih belum diketahui perbedaan dalam efek berilium antara orang dewasa dan kanak-kanak.

Masih belum diketahui juga apakah pemamparan terhadap berilium dapat menyebabkan kecacatan sejak lahir atau efek-efek lain yang berlanjutan kepada orang ramai. Kajian terhadap kesan lanjutan terhadap hewan tidak dapat dipastikan.

Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah atau air kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit. Satu lagi ujian darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT), mengukur pasti kesensitifan terhadap berilium dan memberikan jangkaan terhadap CBD. Batas Kandungan berilium yang mungkin dilepaskan ke dalam udara dari kawasan perindustrian adalah 0.01 g/m, Dirata-ratakan pada jangka waktu 30 hari, atau 2 g/m dalam ruang kerja dengan shift kerja 8 jam.

Magnesium (Mg)Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut magnalium atau magnelium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].Nama: MagnesiumSimbol:MgAtom Nomor: 12Massa Atom: 24,305 amuTitikleleh: 650,0 C (923,15 K, 1202,0 F)Titik didih: 1107,0 C (1380,15 K, 2024,6 F)Jumlah Proton / Elektron: 12Jumlah Neutron: 12Klasifikasi: Alkali TanahStruktur kristal: HexagonalMassa jenis @ 293 K: 1,738 g/cm3Warna: keabu-abuanStruktur atom

[Bohr Model of Magnesium]Jumlah Tingkat Energi: 3Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Energi Level: 8Ketiga Energi Level: 2

Kalsium (Ca)Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].

Nama: KalsiumSimbol: CaAtom Nomor: 20Massa Atom: 40,078 amuTitik Leleh: 839,0 C (1112,15 K, 1542,2 F)Titik didih: 1484,0 C (1757,15 K, 2703,2 F)Jumlah Proton / Elektron: 20Jumlah Neutron: 20Klasifikasi: Alkali TanahStruktur Kristal: KubusMassa jenis @ 293 K: 1.55 g/cm3Warna: SilverStruktur atom

[Bohr Model of Calcium]Jumlah Tingkat Energi: 4Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Energi Level: 8Ketiga Energi Level: 8Keempat Energi Level: 2

Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia: Mengaktifkan saraf Melancarkan peredaran darah Melenturkan otot Menormalkan tekanan darah Menyeimbangkan tingkat keasaman darah Menjaga keseimbangan cairan tubuh Mencegah osteoporosis (keropos tulang) Mencegah penyakit jantung Menurunkan resiko kanker usus Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik Mengatasi keluhan saat haid dan menopause Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

WawasanSetelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium. Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak.

Stronsium (Sr)Stronsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sr dan nomor atom 38. Sebagai salah satu anggota dari golongan logam alkali tanah, stronsium adalah unsur perak-putih atau kuning metalik yang sangat reaktif. Logam ini berubah warna menjadi kuning ketika berbaur dengan udara dan terjadi pada celestite dan strontianite. 90Sr di sajikan pada daftar golongan radioaktif dan mempunyai waktu paruh selama 2890 tahun. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit .Nama: StrontiumSimbol:SrAtom Nomor: 38Massa Atom: 87,62 amuTitik leleh: 769,0 C (1042,15 K, 1416,2 F)Titik didih: 1384,0 C (1657,15 K, 2523,2 F)Jumlah Proton / Elektron: 38Jumlah Neutron: 50Klasifikasi: Alkali TanahStruktur Kristal: KubusMassa jenis @ 293 K: 2.54 g/cm3Warna: kuningStruktur atom

[Bohr Model of Strontium]Jumlah Tingkat Energi: 5Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Energi Level: 8Ketiga Energi Level: 18Keempat Energi Level: 8Kelima Energi Level: 2

BariumBarium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]Nama: BariumSimbol:BaAtom Nomor: 56Massa Atom: 137,327 amuTitik leleh: 725,0 C (998,15 K, 1337,0 F)Titik didih: 1140,0 C (1413,15 K, 2084,0 F)Jumlah Proton / Elektron: 56Jumlah Neutron: 81Klasifikasi: Alkali TanahStruktur Kristal: KubusMassa jenis@ 293 K: 3,51 g/cm3Warna: SilverStruktur atom

[Bohr Model of barium]Jumlah Tingkat Energi: 6Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Energi Level: 8Ketiga Energi Level: 18Keempat Energi Level: 18Kelima Energi Level: 8Keenam Energi Level: 2

Radium (Ra)Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor atom 88 (lihat tabel periodik). Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika terekspos kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas yang tinggi. Isotopnya yang paling stabil, Ra-226, mempunyai waktu paruh selama 1602 tahun dan kemudian berubah menjadi gas radon.Nama: RadiumSimbol:RaAtom Nomor: 88Massa Atom: (226,0) amuTitik leleh: 700,0 C (973,15 K, 1292,0 F)Titik didih: 1737,0 C (2010,15 K, 3158,6 F)Jumlah Proton / Elektron: 88Jumlah Neutron: 138Klasifikasi: Alkali TanahStruktur Kristal: KubusMassa jenis @ 293 K: 5.0 g/cm3Warna: ke perak perakanStruktur atom

[Bohr Model of Radium]Jumlah Tingkat Energi: 7Energi Tingkat Pertama: 2Kedua Energi Level: 8Ketiga Energi Level: 18Keempat Energi Level: 32Kelima Energi Level: 18Keenam Energi Level: 8Ketujuh Energi Level: 2

Cara Memperoleh Logam Alkali Tanaha. Ekstraksi Berilium (Be)Metode reduksiUntuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan BeF2,kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6hingga 7000C. Karena beril adalah sumber utama berilium.BeF2+ Mg > MgF2+ BeMetode ElektrolisisUntuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :Katoda : Be2++ 2e-> BeAnode : 2Cl- Cl2+ 2e-b. Ekstraksi Magnesium (Mg)Metode ReduksiUntuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.2[MgO.CaO] + FeSi > 2Mg + Ca2SiO4+ FeMetode ElektrolisisSelain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :CaO + H2O > Ca2++ 2OH-Mg2++ 2OH-> Mg(OH)2Selanjutnya Mg(OH)2direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2.Mg(OH)2+ 2HCl > MgCl2+ 2H2OSetelah mendapatkan lelehan MgCl2kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium.Katode : Mg2++ 2e- MgAnode : 2Cl-> Cl2+ 2e-c. Ekstraksi Kalsium (Ca)Metode ElektrolisisBatu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :CaCO3+ 2HCl > CaCl2+ H2O + CO2Setelah mendapatkan CaCl2,kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :Katoda : Ca2++ 2e-> CaAnoda : 2Cl-> Cl2+ 2e-Metode ReduksiLogam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.6CaO + 2Al > 3 Ca + Ca3Al2O6Reduksi CaCl2oleh NaCaCl2+ 2 Na > Ca + 2NaCld. Ekstraksi Strontium (Sr)Metode ElektrolisisUntuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi :Katode : Sr2++2e-> SrAnoda : 2Cl-> Cl2+ 2e-e. Ekstraksi Barium (Ba)Metode ElektrolisisBarit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi BaCl2barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.Reaksi yang terjadi :Katode : Ba2++2e-> BaAnoda : 2Cl-> Cl2+ 2e-Metode ReduksiSelain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :6BaO + 2Al > 3Ba + Ba3Al2O6

Boron (Bor)

Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral B12terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron (Gambar 4.1). Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.

Kimiaboran(boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.

Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum. Dengan menggunakan teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14dengan reaksi magnesium borida, MgB2, dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang awalnya digunakan Stock menggunakan MgB2sebagai pereaksi hanya digunakan untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium tetrahidroborat, LiBH4, dan natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dandiboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4+ 4 BF3.OEt2 2 B2H6+ 3 LiBF4+ 4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.

Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6. Walaupun struktur yang hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan tahun 1912, banyak kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil analoginya dengan hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep ikatan tuna elektron3-pusat 2-elektron3-center 2-bond(ikatan 3c-2e bond) dan bahwa strukturnya memang benar seperti dibuktikan dengan difraksi elektron tahun 1951 (Gambar 4.2).

Struktur ini juga telah dielusidasi dengan difraksi elektron, analisis struktur kristal tunggal sinar-X, spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti mengandung ikatan 3c-2e B-H-B dan B-B-B berikut:

selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan menjadicloso, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron. selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan menjadicloso, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron.

Tidak hanya diboran, boran yang lebih tinggi juga merupakan senyawa yang tuna elektron yang sukar dijelaskan dengan struktur Lewis yang berbasiskan ikatan kovalen 2c -2e.

K. Wade merangkumkan hubungan jumlah elektron yang digunakan untuk ikatan kerangka dan struktur boran dan mengusulkan aturan empiris yang disebut aturan Wade. Menurut aturan ini, bila jumlah atom boron n, jumlah elektron valensi kerangkanya 2(n+1) didapatkan jenis closo, 2(n+2) untuk jenis nido, dan 2(n+3) untuk jenis arachno. Hubungan antara struktur kerangka dan jumlah elektron valensi adalah masalah penting dalam senyawa kluster logam transisi, dan aturan Wade telah memainkan peranan yang signifikan dalam memajukan pengetahuan di bidang struktur senyawa kluster ini.

GOLONGAN III ASifat Logam Golongan IIIAAlGaInTl

Konfigurasi elektron terluar3S23P24S24P15S25P16S26P1

Jari-jari logam (pm)143141166171

Jari-jari ion (pm)M+M3+-50113621328114095

Energi Ionisasi pertama (KJ/mol)576,4578,3558,1589

Keelektronegatifan (Skala Pauling)1,51,61,71,8

Potensial Elektroda ( V )M+(aq) + e M ( p)M3+(aq) + 3e M (p)--1,66--0,56-0,25-0,34-0,34+0,72

Titik Cair (oC)660,429,8156,6303,5

Titik didih (oC)2467240320801457

Kelimpahan dalam kulit bumi (ppm)81,300150,12

1. Sifat FisikKecenderungan sifat logam golongan IIIA: Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al Tl Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al Tl Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al Tl Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al TlPotensial reduksi negatif menyatakan bahwa unsur lebih bersifat logam dibandingkan hidrogen. Energi pengionan dari logam golongan IIIA hampir sama satu sama lain, kecuali energi hidrasi Al3+merupakan yang terbesar di antara kation golongan IIIA. Hal ini menjelaskan bahwa Al3+mempunyai potensial reduksi negatif yang paling besar di antara kation golongan IIIA dan bahwa Al adalah logam yang paling aktif.Sifat menarik dari unsur Ga, In, dan Tl yang tidak terdapat pada Al adalah kemampuan membentuk ion bermuatan satu. Kemampuan ini menunjukkan adanya pasangan elektron lembam, nS2, dalam atau dari unsur pasca-peralihan (post-transition). Jadi, sebuah atom Ga dapat kehilangan elektron pada 4p dan mempertahankan elektron 4s untuk membentuk ion Ga+, dengan konfigurasi elektron [Ar]3d104s2. Kemungkinan ini lebih mudah terjadi pada atom yang lebih berat dalam golongan. Dalam kenyataannya , talium dengan bilangan oksidasi +1 lebih mantap dalam larutan berair dibanding taliuum dengan bilangan oksidasi +3.Ukuran ion yang kecil, besarnya muatan ion, dan tingginya energi ionisasi menyebabkan logam golongan IIIA umumnya memiliki sifat kovalen yang tinggi ( ion Al3+tidak dijumpai kecuali dalam ALF3padat). Dalam larutan berair, ion Al3+berada dalam bentuk ion terhidrat Al(H2O)63+atau dalam bentuk kompleks lainnya. Al sangat stabil terhadap udara, karena membentuk lapisan oksida pada permukaannya yang digunakan untuk melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut.2.Sifat KimiaSifat kimia galium serupa dengan aluminium. Talium mempunyai beberapa kesamaan dengan timbal, misalnya rapatannya yang tinggi (11,85 g/cm3), lunak, dan bersifat racun dari senyawanya. Pemanasan unsur golongan IIIA dalam oksigen menghasilkan seskuioksida (M2O3).M(s) + O2 M2O3(s)Semua logam golongan IIIA dapat bereaksi dengan halogen membentuk senyawa trihalida. Fluorida-fluorida Al, Ga, dan In adalah ionik, titik leleh tinggi ( berturut-turut 1290, 950, dan 1170oC), sukar larut dalam air ( energi kisi tinggi); sedangkan klorida, bromida, dan iodidanya mempunyai titik leleh lebih rendah, bersifat kovalen dengan bilangan koordinasi yang bervariasi. Unsur-unsur golongan IIIA tidak dapat membentuk hidrida secara langsung dengan hidrogen, AlH3ada dalam bentuk polimer ( AlH3)n, dimana antara atom Al dihubungkan dengan jembatan hidrogen. AlH3dibuat dengan mereaksikan LiH dengan AlCl3dalam pelarut eter, bila LiH berlebih.LiH(s) + AlCl3 (AlH3)n(s) LiAlH4(s)Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IIIAAluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %.Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam. Walaupun senyawaaluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidakditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium darisenyawanya. Oleh karena itu aluminium tetap merupakan logam yang mahal karena pengolahannya sukar. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalahbauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al2O3). Kriloit digunakan padapeleburan aluminium, sedang tanah liat banyak digunakan untuk membuat batubata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan dan di tayan(Kalimantan Barat).Aluminium (Al)adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentukaluminium silikatdan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium. Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 81,300.Galium (Ga)terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit dan kaolin. BijiGalium(Ga)sangat langka tetapiGalium (Ga)terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 15.Indiumtidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Kelimpahan Indium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di alamtaliumterdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang terdapat dalam bentuk gabungan denganpirit, campuran seng danhematit.Kelimpahan Talium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2.Senyawaan Unsur-Unsur Golongan IIIASenyawa yang memiliki kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat, danlarutan sulfat dalam kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum dan emery dan digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanasBeberapa senyawaan aluminium diantaranya adalah :a) Aluminium NitridaAluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 800 0C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksidab) Aluminium HidridaAluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihanhydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat jugadibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.c) Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen ataupemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat.d) Aluminium halogenContoh : aluminium iodida : AlI3- aluminium flourida : AlF3- krinolit (Na3AlF6)e) Aluminium silikat- Mika (K-Mg-Al-Slilkat)- Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O)- FeldsparReaksi Unsur-Unsur Golongan IIIA1. Reaksi aluminium dengan udaraAluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.Reaksi : 4Al(s)+ 3O2(l ) 2 Al2O32. Reaksi aluminium dengan airAluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.3. Reaksi aluminium dengan asamLogam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandungion Al (III) bersama dengan gas hidrogen.Reaksi : 2Al(s) + 3H2SO4(aq) 2Al3+(aq) + 2SO42-(aq) + 3H2(g)2Al(s)+ 6HCl(aq) 2Al3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)4. Reaksi aluminium dengan basaAluminium larut dengan natrium hidroksida.Reaksi : 2Al(s) + 2 NaOH(aq) + 6 H2O 2Na+(aq)+ 2 [Al (OH)4]-+ 3H2(g)5. Reaksi aluminium dengan halogenAluminium sangat reaktif terhadap unsurunsur halogen seperti iodin (I2), klorin(Cl2), bromin (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida,aluminium (III) bromida, aluminium(III) klorida.Reaksi : 2 Al + 3 X2 2 Al2X62Al(s)+ 3I2(l) 2 Al2I6(s)2Al(s) + 3Cl2(l) 2 Al2Cl32Al(s) + 3Br2(l) 2 Al2Br6Cara IsolasiAluminium dibuat menurut proses Hall-heroultyang ditemukan oleh Charles M.Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis1. Pemurnian bauksit melalui cara :Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utamadalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO, Fe2O, dan TiO2. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),Al2O3(s) + 2NaOH(aq)+ 3H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq)Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor- pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminiumdiendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2dan pengenceran.2NaAl(OH)4(aq)+ CO2(g) 2Al(OH)3(s )+ Na2CO3(aq)+ H2O(l)Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehinggadiperoleh aluminium oksida murni (Al2O3).2Al(OH)3(s) Al2O3(s)+ 3H2O(g)2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisisTahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult,aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan krinolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisisdilakukan pada suhu 950oC. Sebagai anode digunakan batang grafit.Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katoda dan di anoda terbentukgas O2dan CO2Reaksi : 2Al2O3(l) 4Al3+(l)+ 6O2-(l)Katoda : 4Al3+(l)+ 12e- 4AlAnoda : 4O2-(l) 2O2(g)+ 8eC(s)+ 2O2-(l) CO2(g)+ 4e2Al2O3(l)+ C(s) 4Al+ 2O2(g)+ CO2(g)Galium (Ga)biasanya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logamGalium (Ga).Tl biasanya diperoleh dengan elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hidrogen dari logam-logam ini.Indium (In)biasanya diperoleh dengan elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hydrogen dari logam-logam ini.Manfaat Unsur-Unsur Golongan IIIA1. Kegunaan logam aluminium Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya dimanan logam yangmudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan. Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakansebagai bahan transmisi karena ringan. Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang membuataluminium dapat dijadikan sebagai bahan penting dalam konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai pelapis pelindung logam lainnya, logam ini jika diuapkan di vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya. Pada sektor industri makanan, sifat aluminium yang lunak, ringan dan mudahdibentuk dimanfaatkan sebagai kemasan berbagai produk makanan. Di sektor pembangunan perumahan, aluminium biasa digunakan utuk kusenpintu dan jendela.2.Kegunaan logam Galium semikonduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya menjadi alloy3. Kegunaan logam Talium Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system komunikasi militer. Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama. Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma. Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu -600C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan RELAY. Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.4. Kegunaan logam Indium Untuk industri layar datar (flat monitor). Sebagai campuran logam. Sebagai batang control dalam reactor atom. Senyawa Indium (In) tertentu merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik.