45
Triwulan II 2020 Tim Penyusun: Penanggung jawab: Kakanwil DJPb Prov. Sulawesi Barat Ketua Tim: Ikhwan Mahmud Editor & Grafis: Budy Prastowo Anggota: Christmas Kurnianto | Edy Suherman| Mardiyana | Wisnu Sri Barata | Lusi Triyani Dermaga Wisata Karampuang Pasar Rakyat Mamuju Jembatan Tutar Polman 1.1.1

1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Triwulan II

2020

Tim Penyusun Penanggung jawab Kakanwil DJPb Prov Sulawesi Barat Ketua Tim Ikhwan Mahmud Editor amp Grafis Budy Prastowo Anggota Christmas Kurnianto | Edy Suherman| Mardiyana | Wisnu Sri Barata | Lusi Triyani

Dermaga Wisata Karampuang

Pasar Rakyat Mamuju

Jembatan Tutar Polman

111

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal

Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020

telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang

pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk

pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR

Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami

Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan

negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam

implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik

bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri

Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat

dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati

masa recovery dari dampak wabah Corona

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur

Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta

seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi

Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar

Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu

atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu

kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas

laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para

pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mamuju Agustus 2020

Kepala Kantor

Imik Eko Putro

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GRAFIK iv

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

11 Produk Domestik Regional Bruto 1

12 Inflasi 2

13 Indikator Kesejahteraan 3

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error

Bookmark not defined

21 Pendapatan Negara 6

22 Belanja Negara 8

23 Prognosis Realisasi APBN 10

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11

31 Pendapatan Daerah 12

32 Belanja Daerah 14

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16

42 Pendapatan Konsolidasian 16

43 Belanja Konsolidasian 18

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL

COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI

SULBAR 24

DAFTAR ISI

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9

Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd

Triwulan II Tahun 2020 16

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar

sd Triwulan II 2020 20

DAFTAR TABEL

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 2: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal

Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020

telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang

pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk

pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR

Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami

Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan

negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam

implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik

bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri

Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat

dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati

masa recovery dari dampak wabah Corona

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur

Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta

seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi

Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar

Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu

atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu

kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas

laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para

pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mamuju Agustus 2020

Kepala Kantor

Imik Eko Putro

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GRAFIK iv

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

11 Produk Domestik Regional Bruto 1

12 Inflasi 2

13 Indikator Kesejahteraan 3

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error

Bookmark not defined

21 Pendapatan Negara 6

22 Belanja Negara 8

23 Prognosis Realisasi APBN 10

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11

31 Pendapatan Daerah 12

32 Belanja Daerah 14

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16

42 Pendapatan Konsolidasian 16

43 Belanja Konsolidasian 18

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL

COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI

SULBAR 24

DAFTAR ISI

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9

Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd

Triwulan II Tahun 2020 16

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar

sd Triwulan II 2020 20

DAFTAR TABEL

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 3: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal

Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020

telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang

pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk

pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR

Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami

Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan

negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam

implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik

bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri

Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat

dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati

masa recovery dari dampak wabah Corona

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur

Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta

seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi

Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar

Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu

atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu

kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas

laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para

pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat

Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mamuju Agustus 2020

Kepala Kantor

Imik Eko Putro

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GRAFIK iv

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

11 Produk Domestik Regional Bruto 1

12 Inflasi 2

13 Indikator Kesejahteraan 3

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error

Bookmark not defined

21 Pendapatan Negara 6

22 Belanja Negara 8

23 Prognosis Realisasi APBN 10

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11

31 Pendapatan Daerah 12

32 Belanja Daerah 14

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16

42 Pendapatan Konsolidasian 16

43 Belanja Konsolidasian 18

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL

COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI

SULBAR 24

DAFTAR ISI

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9

Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd

Triwulan II Tahun 2020 16

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar

sd Triwulan II 2020 20

DAFTAR TABEL

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 4: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GRAFIK iv

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1

11 Produk Domestik Regional Bruto 1

12 Inflasi 2

13 Indikator Kesejahteraan 3

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error

Bookmark not defined

21 Pendapatan Negara 6

22 Belanja Negara 8

23 Prognosis Realisasi APBN 10

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11

31 Pendapatan Daerah 12

32 Belanja Daerah 14

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16

42 Pendapatan Konsolidasian 16

43 Belanja Konsolidasian 18

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL

COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI

SULBAR 24

DAFTAR ISI

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9

Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd

Triwulan II Tahun 2020 16

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar

sd Triwulan II 2020 20

DAFTAR TABEL

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 5: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9

Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd

Triwulan II Tahun 2020 16

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar

sd Triwulan II 2020 20

DAFTAR TABEL

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 6: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3

Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4

Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24

DAFTARGRAFIK

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 7: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 8: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 9: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

1

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

11 Produk Domestik Regional Bruto

PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132

triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami

kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi

kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh

dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen

Dari sisi produksi sektor Pertanian

sebagai penopang utama PDRB Sulbar

mampu menyumbang pertumbuhan

positif di tengah pandemi Covid-19

Sementara itu hampir semua sektor

lainnya mengalami kontraksi

Sumbangan kontraksi terbesar berasal

dari sektor Konstruksi sejalan dengan

kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan

Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang

memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat

HIG

HL

IGH

TS

CA

PA

IAN

PE

MB

AN

GU

NA

N

SU

LB

AR

Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020

Realisasi (sd Q-II 2020)

Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532

Inflasi (year to date) 254 230 109

IPM 6865 6573 7139

TPT 258 261 499

Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978

Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381

Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS

Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)

112

92

119

47

124

79

114

22

113

18

79

77

84

38

86

02

80

17

79

15

514 516 637 490-078

505 502 497 297

-532

438 593 416-890

-127

Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020

Rp m

iliar

PDRB ADHB Sulbar

PDRB ADHK Sulbar

Pertumbuhan Sulbar (yoy)

Pertumbuhan Nasional (yoy)

Pertumbuhan Sulbar (q to q)

Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

084

232

135079

0

-118

011 009

-008

063 021

-001

277

227

-086

514 490

-078

Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020

Lainnya

Industri

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian

PDRB

PDRB Sulbar

triwulan II 2020

terkontraksi

078 (yoy)

lebih baik

dibandingkan

dengan laju

ekonomi

nasional yang

mengalami

kontraksi 532

(yoy)

Dari sisi

produksi sektor

usaha Pertanian

tumbuh positif di

tengah pandemi

Covid-19 Dari

sisi

pengeluaran

PKP mengalami

kontraksi

terdalam yakni

-1329 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 10: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

2

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang

masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen

Pada sisi Konsumsi semua

komponen pengeluaran mengalami

penurunan dengan kontraksi terdalam

pada komponen Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah (PKP) yang

turun 1329 persen (yoy) dan

berkontribusi -199 persen terhadap

kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang

pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen

Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894

persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang

sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

(PKRT) sebesar 5317 persen

12 Inflasi

Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi

pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami

penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran

Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu

inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah

hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas

dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan

Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai

distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan

penyebaran wabah Covid-19

Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju

dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional

yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas

Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

-074-728

-1329-1076

000

-1109

-2894

-037 -006-199 -314 -284

-536

-1298

PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor

Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan

Dari sisi

Konsumsi

komponen PKP

mengalami

kontraksi

terdalam yakni -

1329 (yoy)

2019

Inflasi pada Juni

naik sebesar 49

basis poin (m-

to-m) setelah

sebelumnya

mengalami

penurunan

sejak Februari

2020

Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

017062

016 010

043

-052

014023

070

-004

081 062025 007

056044068 055

031

012

-027

002 014 034039

028010 008 007

018

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar Nasional

20202019

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 11: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

3

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu

terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih

lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi

dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona

seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan

kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga

Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas

juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga

Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah

sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka

tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak

melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi

pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai

terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi

barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar

terhadap pergerakan inflasi

13 Indikator Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan

penduduk Sulbar mengalami

perbaikan terindikasi dari tren

penurunan tingkat kemiskinan

dalam empat tahun terakhir

Berbeda dengan pergerakan

angka nasional tingkat

kemiskinan Sulbar pada Maret

2020 konsisten turun ke angka

1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka

capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen

1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah

httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses

pada 28 Juli 2020

Kondisi

kesejahteraan

penduduk

Sulbar

mengalami

perbaikan

terindikasi dari

tren penurunan

tingkat

kemiskinan

dalam empat

tahun terakhir

Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

089

125054 050 098 076 089

120 143 149279

356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298

296267 219

196

Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Sulbar

Nasional

20202019

Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

235

0

300

2

307

6

314

5

312

8

308

2

316

7

1262

6

1194

5

1210

2

1213

8

1201

2

1210

5

1203

4

1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087

10641012 982 966 941 922 978

Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar

2017 2018 2019 2020

Rib

u o

rang

Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan

Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Inflasi kalender

Sulbar (year to

date) adalah

sebesar 230

Lebih tinggi

dibandingkan

inflasi nasional

109 (ytd)

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 12: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

4

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar

antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019

hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator

lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606

persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif

Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak

signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial

secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi

nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah

mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali

diumumkan pada Maret 20203

Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari

0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan

pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah

dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum

memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352

Dari sisi ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Sulbar periode Februari

turun menjadi 261 persen turun

dibandingkan periode Agustus

2019 pada level 318 persen

Namun tren tahunan untuk

periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua

tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level

batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak

melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT

biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah

lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan

menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang

diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat

membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama

empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional

2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7

Perbaikan profil

kemiskinan

Sulbar diikuti

oleh Gini Ratio

yang turun

menjadi 0354

Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

191

3

197

5

162

4

202

3

96

8

210

6

176

0

298 321245

316145

318 261

533 550 513 534 501 528 499

Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20

Rib

u O

rang

Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

Sulbar periode

Februari turun

menjadi 261

turun

dibandingkan

periode Agustus

2019 pada level

318

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 13: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

5

BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja

sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di

Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena

yang menjadi kendala dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi

dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di

sektor ini yang tergolong sebagai pekerja

keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total

pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya

tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah

Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun

2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi

BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika

dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019

capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk

mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir

perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional

dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan

bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi

lainnya di Indonesia

Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di

Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya

capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling

banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan

di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten

lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan

di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM

antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata

pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir

Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020

Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)

Pertanian45

Industri6

Konstruksi5

Perdagangan17

Transportasi4

AdmPemerintahan7

Jasa Pendidikan

6Lainnya

10

IPM Sulbar

Sulbar terus

mengalami

peningkatan

hingga tahun

2019 yang

ditandai dengan

capaian sebesar

6573

Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019

Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)

660

1

631

4

646

6

671

1

666

0

644

3

651

0

713

9

665

9

637

4

653

2

677

2

672

7

651

0

657

3

719

2

088 095 102 091 101 104 097 074

Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional

2018 2019 Pertumbuhan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 14: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 15: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

6

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)

URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930

I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712

2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528

B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849

I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172

1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624

2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767

4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127

1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239

a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026

2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290

3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647

b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367

2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934

C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)

Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)

Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN

21 Pendapatan Negara

211 Penerimaan Perpajakan

Sampai dengan triwulan II 2020

pendapatan APBN terealisasi sebesar

Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target

tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar

Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)

Realisasi tersebut didominasi oleh

Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen

2111 Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh di Sulbar sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai

Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen

dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini

berhubungan dengan penurunan

penghasilan wajib pajak besar sebagai

imbas pandemik Covid-19 Realisasi

penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar

sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar

Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak

Sumber OMSPAN (diolah)

1170

9

650

6

03

5

74

0

1130

3

933

6

01

0

57

5

-347 4351-7240 -2226

0

40

80

120

PPh PPN PPnBM PajakLainnya

Rp miliar

Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun

Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17 15 16

21

27

19

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Tren RealisasiPPh

Pendapatan

APBN Sulbar

sepanjang

triwulan II tahun

2020 didominasi

Penerimaan

Perpajakan

yakni sebesar

Rp21224 miliar

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 16: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

7

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berbanding terbalik dengan

penerimaan PPh penerimaan PPN

Sulbar sampai dengan triwulan II

2020 tumbuh 4351 persen

dibanding periode yang sama tahun

2019 Hal ini berhubungan dengan

akselerasi penerimaan pajak dari

kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai

Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar

2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Rendahnya hasil atau impor barang

mewah di Sulbar mengakibatkan

rendahnya PPnBM yang diterima

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PPnBM hanya mencapai

Rp9749 juta Capaian ini menurun

sebesar 7240 persen (yoy)

2114 Pajak Lainnya

Penerimaan dari pajak lainnya sampai

dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575

miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan

beberapa jenis pajak lainnya Realisasi

penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi

2226 persen (yoy)

2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sampai dengan triwulan II 2020

penerimaan PNBP berkontribusi sebesar

Rp3638 miliar atau 1463 persen dari

total pendapatan APBN Sulbar Tercatat

menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok

Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek

menjadi kontributor utama dengan

sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan

sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan

Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

17

12 12

17 20 20

0

5

10

15

20

25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

003

001

002001

001

003

000

001

002

002

003

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliarMamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

4

8

12

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek

Jasa Transportasidan Kominfo

Lain-Lain

Selama periode

triwulan II tahun

2020 total

Penerimaan

PPN sebesar

Rp9336 Lebih

tinggi dibanding

periode yang

sama tahun lalu

Realisasi PNBP

sebesar

Rp3638 miliar

Lebih rendah

bila dibanding

kan periode

yang sama

tahun 2019

Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

108 108128

081060

104

000

040

080

120

160

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar Mamuju

Mateng

Pasangkayu

Majene

Mamasa

Polman

Total Sulbar

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 17: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

8

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi

yang menyeberang dari 2019 ke 2020

22 Belanja Negara

221 Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pempus

sampai dengan triwulan II 2020

tercatat sebesar Rp112965 miliar

atau 4149 persen dari total pagu

Secara total nilai pagu dan realisasi

Belanja Pempus sampai dengan

triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja

Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19

yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah

Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat

kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran

Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang

terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker

SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar

pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar

222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Alokasi Pagu Transfer ke Daerah

dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020

mengalami penurunan sebesar -923

persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi

paling signifikan yaitu -2972 persen

(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik

dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen

Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK

Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516

persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun

kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding

tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi

dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19

Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

0

10

20

30

40

Januari Februari Maret April Mei Juni

DAU

DBH

DAK Fisik

DAK Non Fisik

Dana NonPerimbanganDana Desa

Realisasi

belanja

pemerintah

pusat

Rp112965

miliar tumbuh

889 (yoy)

Pagu TKDD

Rp660278

miliar

mengalami

penurunan

sebesar 923

(yoy)

Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020

Sumber OMSPAN (diolah)

4826

3

5711

5

3213

6

10

5

5090

9

4112

3

2085

0

08

2

548 -2800 -3512

-2187

Pegawai Barang Modal Bansos

Rp m

ilia

r

2019 2020 Perubahan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 18: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

9

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU

Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi

menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal

ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta

Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan

berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta

Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)

Nama Satker Aset PNBP

Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan

Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211

Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861

Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)

Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar

6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan

periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta

Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah

mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi

224 Manajemen Investasi Pusat

2241 Penerusan Pinjaman

Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan

pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar

2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi

Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

Penyaluran (Rp Miliar)

Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur

Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955

Mamuju 13911 4640 11332 3095

Mamasa 3765 1729 2693 1116

Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547

Majene 4245 2267 3954 1569

Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324

Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)

Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar

dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751

persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan

(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa

pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR

Sampai dengan

triwulan II 2020

perkembangan

nilai aset

Unsulbar dan

Poltekkes

Mamuju

mengalami

pertumbuhan

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

17937

12868

3450

2087

1034

PertanianPerburuan dan Kehutanan

Perdagangan Besar dan Eceran

Industri Pengolahan

Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Realisasi KUR

selama triwulan

II 2020 sebesar

Rp38951 miliar

Realisasi ini

lebih rendah

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 19: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

10

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan

paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak

4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020

diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika

dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari

total penyaluran KUR Sulbar

Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020

sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi

dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256

orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap

Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada

di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang

23 Prognosis Realisasi APBN

Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Pagu

Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268

Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738

SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)

Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir

Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi

Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing

diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut

berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung

sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker

pemerintah

Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan

bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun

berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan

penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga

dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah

melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya

Realisasi

Pembiayaan

UMi selama

triwulan II

tahun 2020

sebesar

Rp779 miliar

jauh lebih

tinggi

dibanding

periode yang

sama tahun

sebelumnya

Kinerja

Pendapatan

APBN pada

akhir tahun

2020 diproyeksi

mencapai

7268 dari

target

sementara

Belanja APBN

diperkirakan

terserap 9738

dari pagu

Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020

Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)

000 000 000 018 045 000000

249

006

352

168

003000

500

Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah

Rp m

ilia

r

Triwulan II 2019Triwulan II 2020

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 20: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 21: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

11

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi sd Tw II

Pagu Realisasi sd Tw II

PENDAPATAN

PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163

Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377

Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993

Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555

Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561

Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872

Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101

Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026

Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553

Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155

Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697

Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141

Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118

Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692

Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035

Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011

Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513

JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334

BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871

Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141

Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472

Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181

Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790

Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056

Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502

Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487

Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811

Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361

Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939

Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821

SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971

Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)

Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan

realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19

Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-

masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal

tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya

Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar

Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada

hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami

peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran

DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran

dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19

Pendapatan

Daerah turun

sebesar 1351

(yoy) Belanja

dan Transfer

Daerah turun

136 (yoy)

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 22: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

12

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang

mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena

hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan

realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum

mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis

penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan

transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran

sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat

kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka

Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen

Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu

sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja

operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan

belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja

belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

31 Pendapatan Daerah

311 Pendapatan Asli Daerah

3111 Penerimaan Pajak Daerah

Total realisasi penerimaan Pajak

Daerah lingkup Sulbar mengalami

peningkatan sebesar Rp682 miliar

atau 449 persen (yoy) Penerimaan

pajak daerah Pemprov Sulbar

terbesar berasal dari Pajak Rokok

dengan realisasi mencapai Rp4440

miliar atau 3532 persen dari total

penerimaan pajak daerah Pemprov

Sulbar

Kenaikan penerimaan pajak

daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok

tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan

Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten

sebesar Rp3304 miliar

Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

17 16 15

57

812

-

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Secara yoy

Realisasi Pajak

Daerah naik

449 (Rp682

miliar)

dan Realisasi

Retribusi

Daerah turun

3417

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 23: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

13

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

3112 Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah

mengalami penurunan sebesar Rp1037

miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan

retribusi daerah terjadi salah satunya

karena adanya penurunan Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebesar 3948

persen (yoy) dan penurunan pada 14

sumber retribusi lainnya beberapa

diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan

olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar

3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)

Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen

(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda

pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal

pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar

312 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer

turun sebesar Rp49528 miliar atau

1381 persen (yoy) yang terjadi

pada semua jenis pendapatan

transfer kecuali DAK Fisik Bagi

Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan

Keuangan pemda Realisasi DAU

pada akhir triwulan II 2020

mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya

turun 399 persen (yoy)

Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada

laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar

Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah

satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS

yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai

dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah

Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)

133023 021

345

291

221

-

1

2

3

4

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Rp miliar

Sulbar

Majene

Mamuju

Polman

Mamasa

Pasangkayu

Mateng

Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

564 546

236

402

273

412

0

200

400

600

800

Jan Feb Mar April Mei Juni

Rp miliarDBH

DAU

DAK Fisik

DAK NonFisik

TransferDanaLainnya

Realisasi

pendapatan

transfer turun

sebesar

Rp49528 miliar

atau 1381

persen (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 24: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

14

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya

pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS

yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana

Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD

313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan

triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada

semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan

Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)

Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

32 Belanja Daerah

321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer

APBD sampai dengan triwulan II

tahun 2020 di Sulbar mencapai

Rp230 triliun atau turun 136 persen

dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu Realisasi Belanja

Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi

pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426

persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja

terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja

Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016

persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)

Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan

Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)

Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja

Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya

kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran

Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan

Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan

irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau

berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan

Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2896

1916 1369

1199

474 206

4141

24721502

0

5000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Rp miliarPagu Realisasi Persentase

Realisasi

belanja dan

transfer APBD

sampai dengan

triwulan II

tahun 2020 di

Sulbar

mencapai

Rp230 triliun

atau turun

136 (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 25: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

15

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi

tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga

belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program

sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program

Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329

persen dari total Belanja Urusan Pendidikan

33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020

Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi

Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau

9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020

akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut

berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir

triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun

2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda

Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian Pagu

Realisasi sdTriwulan II

Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV

Rp Realisasi

Terhadap Pagu Rp

Realisasi Terhadap Pagu

Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620

Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092

SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)

Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan

mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi

Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang

berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan

mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan

menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi

Pendapatan maupun Belanja Daerah

Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020

Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)

2141 20211016 1233 856

192627 502 356 259 161 58

2930 24863508

2099 18843038

Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian

Rp miliar Pagu Realisasi Persentase

Realisasi

tertinggi

terdapat pada

Belanja Urusan

Wajib

Pelayanan

Dasar

Pendidikan

sebesar

Rp62711 miliar

atau 2930

dari pagu

Pada akhir

tahun 2020

kinerja

Pendapatan

Daerah Sulbar

diproyeksikan

mencapai

9620 dari

target dan

Belanja Daerah

diperkirakan

terserap 9092

dari pagu

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 26: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 27: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

16

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

5743

4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)

Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601

Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184

Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677

Hibah 000 017 017 000 020

Transfer 000 301458 000 (10000) 3720

Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469

Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836

Transfer 338495 18185 54382 15139 21632

Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)

Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)

Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611

Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda

42 Pendapatan Konsolidasian

421 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan

sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber

penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh

sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar

Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan

realisasi Rp4440 miliar

8123

1873

004

Pusat

100

Perpajakan

Rp34184 M

Hibah

Rp020 M

38

62

PNBP

Rp12677 M

Realisasi

Pendapatan

APBN dan

APBD sebesar

Rp45674 miliar

mayoritas

berasal dari

Pendapatan

Perpajakan

Daerah

Rp45674 M

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN

ANGGARAN KONSOLIDASIAN

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 28: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

17

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh

penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar

Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua

dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak

berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431

miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah

dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta

422 Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen

dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan

dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan

pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan

kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber

pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah

pusat

Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal

dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan

Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan

Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu

kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan

Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar

Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini

belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun

resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga

terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam

rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi

dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud

Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

22920(45)

24862(54)

27681(55)

20811(46)

Rp MiliarTotal Pendapatan

Pusat

Daerah

5060145674

Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer

34184

12677

0203720

37100

8557

017 000

Rp miliarPer Jenis Pendapatan

Q2-2019 Q2-2020

Realisasi

Pendapatan

Konsolidasian

turun 974

(yoy) didorong

oleh turunnya

realisasi

penerimaan

bukan pajak

pemda

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 29: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

18

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos

TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum

berdampak pada realisasi penerimaan pemda

423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Konsolidasian

Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)

Uraian 2019 2020

Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan

Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853

PNBP 12677 1634 8557 (3250)

Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)

PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200

Rasio Pajak 156 163

Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201

Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)

Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566

persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada

Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami

kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial

berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja

Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar

853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar

pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan

terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen

43 Belanja Konsolidasian

431 Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi

oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan

2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar

hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja

selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang

Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)

Pegawai46

Barang

24Modal11

Bunga0

Hibah3

Bansos0

Lain-lain1 Transfer

15

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

30 46 50 3067

70

5450

100 100 70 100 33

Rp miliar

Per Jenis Belanja

Pusat Daerah

88486

41413403

9903 278 497

Rasio Pajak

tercatat

meningkat 7

basis poin di

tengah kontraksi

ekonomi pada

kuartal kedua

Belanja

Konsolidasian

Rp370675

miliar

didominasi

Belanja Daerah

Total Belanja Konsolidasian

Rp370675 M 17084

54382

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 30: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

19

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara

keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen

432 Analisis Perubahan

Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi

pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran

Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun

2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama

Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis

belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain

Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan

triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan

mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya

dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer

pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa

melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS

sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan

dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja

Transfer seolah meningkat signifikan

433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional

Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren

seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang

dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh

Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020

Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)

Q2-2019 Q2-2020

37 40

63 60

Rp m

ilia

r

Total Belanja Konsolidasian

Daerah

Pusat

370675

087

Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer

168390

109954

48273

1036

15730 2338

117

21632

170840

88486

41413

4039903 278

4970

54382

Rp M

ilia

r

Per Jenis Belanja

Q2-2019 Q2-2020

Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020

Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)

52

8

37

5

68

2

36

7

71

4

36

8

75

7

37

1601 615 635 618 625 554 566 200

1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087

-4

1

6

11

16

0

2

4

6

8

Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I

2016 2017 2018 2019 2020

Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)

Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)

Inflasi ytd (LHS)

Tingkat Kemiskinan (LHS)

TPT (LHS)

Agregat

realisasi Belanja

Konsolidasian

Sulbar sd

triwulan II 2020

tercatat tumbuh

087 (yoy)

Belanja

Pemerintah

memiliki

hubungan linear

dengan

pertumbuhan

ekonomi dan

inflasi Sulbar

367469

Hampir semua

jenis belanja

konsolidasian

mengalami

kontraksi (yoy)

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 31: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

20

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif

justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan

yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini

mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap

kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus

sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam

bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya

dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program

44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB

Berdasarkan data dari Laporan

Operasional Government Finance

Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi

Sulbar pengeluaran konsumsi

pemerintah Sulbar sebesar Rp331

triliun dan berkontribusi terhadap

PDRB Sulbar sebesar 1457 persen

Sementara realisasi investasi

pemerintah sebesar 40376 miliar dan

berkontribusi sebesar 178 persen

terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga

sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan

II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar

ditopang oleh sektor swasta

Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa

pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka

optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah

satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna

memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah

Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian

masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19

Konsumsi

Pemerintah

telah

berkontribusi

sebesar 1457

terhadap PDRB

sedangkan

Investasi

Pemerintah

berkontribusi

sebesar 178

Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd

Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)

PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386

a Kompensasi Pegawai 170840

b Penggunaan Barang dan Jasa 80253

c Konsumsi Aset Tetap 000

d Bunga 403

e Subsidi 000

f Hibah 58581

g Manfaat Sosial 278

h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413

a Aset Tetap 40376

b Persediaan 000

c Barang Berharga 000

d Aset Non Produksi 1037

Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457

Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178

Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi

Subar 2020 (diolah)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 32: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

21

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL

TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada

perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB

nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)

pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB

nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski

kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB

Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada

triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)

Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian

suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui

penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada

periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan

kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi

perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju

perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya

Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana

diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus

countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh

dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja

pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal

countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan

4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari

httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020

Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020

Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)

7643 7960 8440 8802 8019 7915597

514 516 637 492

(078)507 505 502 497 297

(532)

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2017 2018 2019 2020

Rp miliar

Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)

BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pandemi Covid-

19 tidak hanya

berdampak

kepada

manusia

namun juga

kepada

perekonomian

ldquoParu-parurdquo

perekonomian

suatu negara

atau daerah

perlu dijaga

selama pandemi

salah satunya

melalui

penerapan

kebijakan fiskal

countercyclical

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

22

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19

Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020

sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020

Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan

target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit

APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen

kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan

secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia

Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama

ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi

Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami

kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian

dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-

masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar

Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program

penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut

terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski

tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan

countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan

ekspansi belanja sesuai prioritas

1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan

Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19

pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku

usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui

beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak

mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas

pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah

5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19

Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19

Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)

842 11194

-10352

848 9310

-8462Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBN

Pagu Awal Pagu Revisi

8615 8676

-61

7636 8158

-522

Pendapatan Belanja Defisit

Rp miliar APBD

Pagu Awal Pagu Revisi

Alokasi belanja

pemerintah

mengalami

kontraksi pada

masa pandemi

Covid-19

instrumen

kebijakan

countercyclical

melalui ekspansi

belanja

pemerintah

belum dapat

diupayakan

secara optimal

di Sulbar

Meski tidak

dapat

diterapkan

secara masif

pemerintah

dapat

menempuh

kebijakan

countercyclical

secara parsial

namun terarah

melalui relaksasi

kebijakan

perpajakan dan

ekspansi

belanja sesuai

prioritas

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

23

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan

dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah

Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda

di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh

Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha

rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara

itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan

dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6

2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian

Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan

memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan

ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706

miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran

Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola

Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa

stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah

masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar

Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi

dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547

persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk

stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD

senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data

kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang

tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur

pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas

dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian

ekonomi Sulbar dan nasional

6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8

Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar

Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)

29 22 17 40 9 8 8

102 23 13 66 6

108 20

93

3 1 26 1

8

7

Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng

Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah

ketidakstabilan

perekonomian

pada masa

pageblug Covid-

19 pemerintah

telah

memberikan

relaksasi

perpajakan

Pemerintah

mengantisipasi

keterbatasan

kapasitas fiskal

dengan

memprioritaskan

kegiatan terkait

penanganan

wabah dan

pemulihan

ekonomi

Kebijakan

tersebut perlu

didukung oleh

data

kependudukan

yang valid dan

pengawasan

oleh APIP

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

24

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR

Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia

Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah

terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara

lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK

peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan

perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar

domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan

Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian

nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali

berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak

masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM

Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap

muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply

dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu

penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-

19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai

momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM

sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020

Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif

perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa

stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199

Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486

8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari

httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam

rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19

Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19

Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)

Perlindungan Sosial

Rp 20390 T

UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha

Rp 12061 T

Sektoral amp Pemda

Rp 10611 T

Kesehatan Rp 8755 T

Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T

100

100

240

500

3528

7878

Penjaminan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM

PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah

Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Subsidi Bunga

Penempatan Dana untuk Restukturisasi

Rp triliun

Rp

6952 T

Pada krisis

ekonomi 1998

sektor Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) tahan

banting dan

menjadi

bantalan

perekonomian

Pada masa

pandemi Covid-

19 penguatan

UMKM menjadi

hal yang penting

untuk dilakukan

agar

perekomian

dapat segera

pulih

Program

Pemulihan

Ekonomi

Nasional (PEN)

harus

dimanfaatkan

sebagai

momentum

penguatan

UMKM

Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020

25

BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi

Kredit Program (SIKP)

Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan

penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar

dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap

perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju

menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku

UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai

Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan

oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM

Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data

UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat

disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam

sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat

dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan

pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat

dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun

pembiayaan dari perbankan

Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di

Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-

19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi

perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat

melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional

Keterangan Diolah dari berbagai sumber

10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5

Pempus

Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah

Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran

cicilan pokok

Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam

memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM

Pemda

Sulbar

Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM

Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD

Kanwil

DJPb

Sulbar

Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM

Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi

Perbankan

LKBB

Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon

debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan

Korporasi

UMKM KUAT

Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh

Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)

EKONOMI PULIH

Pada tataran

fiskal daerah

pemprov dan

pemkab di

Sulbar turut

berkomitmen

untuk

melakukan

penguatan

UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT

GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN

WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR

NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020

Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020

Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro

  • KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
  • ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
Page 33: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 34: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 35: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 36: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 37: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 38: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan
Page 39: 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat dan para stakeholders diharapkan